LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. D Umur : 37 tahun Jenis Ke Kelamin : Laki-laki Suku/Bangsa : Bugis/Indnesia !" : #$%' (gama : Islam )eker*aan : Tentara (lamat : Kdam 3/D7/$ Tgl. )e )emeriksaan : '$ +e +e,ruari ' '#& !umah Sakit : )liklinik "ata !SUD Kta "akassar Dkt Dkter er )emer emerik iksa sa : dr. dr. " ANAMNESIS Keluhan Utama: "ata kanan merah (namnesis Terimin: Terimin:
Dialami Dialami se*ak 0 hari 1ang lalu2 aaln1a terasa gatal kemudian memerah. memerah. )asien )asien *uga *uga mengel mengeluh uh sangat sangat silau silau *ika *ika melihat melihat 4aha1a 4aha1a.. !asa !asa mengga menggan*al n*al 562 562 n1eri 562 air mata ,erle,ih 562 ria1at mata ,erasir ,erasir 562 ktran ktran mata ,erle,ih ,erle,ih 5-2 kelilian 56. )asien *uga mengeluh kurang *elas melihat ada mata kanan. !ia !ia1 1at meng menggu guna naka kan n ka4a ka4ama mata ta 5-. 5-. !ia !ia1 1at trau trauma ma 5-. 5-. !ia !ia1 1at eng,atan dengan 81tetra414lin 81tetra414lin sale mata tai tak ada er,aikan. Riwayat Penyakit Dahulu: a Umum: 9iertensi 5- - Dia,etes "ellitus 5- (lergi 5- -
,
"ata !ia1at sakit mata se,elumn1a 5- !ia1at erasi mata 5- !ia1at trauma mata se,elumn1a 5-
Riwayat Penyakit Keluarga: -
9iertensi 56 Dia,etes "elitus 5-
PEMERIKSAAN FISIK
1
STATUS STATUS GENERALIS GENER ALIS Keadaan umum : tamak sakit ringan Kesadaran : ms "entis Tekanan darah : ##/7 mm9g )ernaasan : ' 8/menit Suhu : 3&2'; Nadi : <' 8/menit Keala : Nrm4ehali "ulut : Bi,ir lem,a2 muksa mulut lem,a T9T : Tidak ada de=iasi setum nasi2 "(> laang2 ?aring
tidak hieremis. hieremis. Tn Tnsil sil T3- T02 T02 tenang2 tenang2
u=ula di
tengah : Simetris2 !etraksi 5- : BJ I-II !eguler 2"urni2 "urmur 5- @all 5- : SN =esikuler !h -/- Ah -/: Da Datar2 Simetris 2 N1eri te tekan 55- 2 Bising us usus
Thraks Jantung )aru (,dmen
nrmal. : Ti Tidak ada ke kelainan de?rmitas2 ustule 55- =esikel
>kstremitas
5-2 edema -/STATUS OPTALMOLOGIS
D
S
In?iltrat KETERANGAN ! "ISUS
Cisus Kreksi (ddisi Distansi uil Ka4amata Lama #
OD
'/$ -
OS
'/'$ -
KEDU KE DUDU DUKA KAN N $OL $OLA A MAT MATA
>ks?talms >n?talms
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
2
STATUS STATUS GENERALIS GENER ALIS Keadaan umum : tamak sakit ringan Kesadaran : ms "entis Tekanan darah : ##/7 mm9g )ernaasan : ' 8/menit Suhu : 3&2'; Nadi : <' 8/menit Keala : Nrm4ehali "ulut : Bi,ir lem,a2 muksa mulut lem,a T9T : Tidak ada de=iasi setum nasi2 "(> laang2 ?aring
tidak hieremis. hieremis. Tn Tnsil sil T3- T02 T02 tenang2 tenang2
u=ula di
tengah : Simetris2 !etraksi 5- : BJ I-II !eguler 2"urni2 "urmur 5- @all 5- : SN =esikuler !h -/- Ah -/: Da Datar2 Simetris 2 N1eri te tekan 55- 2 Bising us usus
Thraks Jantung )aru (,dmen
nrmal. : Ti Tidak ada ke kelainan de?rmitas2 ustule 55- =esikel
>kstremitas
5-2 edema -/STATUS OPTALMOLOGIS
D
S
In?iltrat KETERANGAN ! "ISUS
Cisus Kreksi (ddisi Distansi uil Ka4amata Lama #
OD
'/$ -
OS
'/'$ -
KEDU KE DUDU DUKA KAN N $OL $OLA A MAT MATA
>ks?talms >n?talms
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
2
De=iasi @erakan Bla "ata %
Tidak ada Nrmal ke semua arah
Tidak ada Nrmal ke semua arah
PALPE$ LPE$RA RA SUPE SUPERI RIOR OR DAN DAN INFER INFERIO IOR R
>dema Tidak ada N1eri tekan Tidak ada >ktrin Tidak ada >ntrin Tidak ada Ble?arsasme Tidak ada Trikiasis Tidak ada Sikatriks Tidak ada )tsis Tidak ada & KON'UN KON'UNGTI GTI" "A SUPER SUPERIOR IOR DAN INFERI INFERIOR OR
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
9ieremis Kreitasi +likel )ail Sikatriks 9rdelum Kalain Krus alienum
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
(
KON' KO N'UN UNGT GTI" I"A A $UL$ $UL$II
Sekret In*eksi Kn*ungti=a In*eksi Siliar )endarahan Su,kn*ungti=a )terigium )inguekula Ne=us )igmentsus Kista Dermid )
Tidak ada (da (da Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
SKLERA
Aarna Ikterik *
(da Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
)utih Tidak (da
)utih Tidak ada
KORNEA
3
Ke*ernihan )ermukaan Ukuran Sensi,ilitas In?iltrat Keratik )resiitat Sikatriks Ulkus
Jernih !ata ## mm !e?leks Krnea 5- (da Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Jernih !ata ## mm Baik Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Sedang Jernih Tidak ada Tidak ada
Sedang Jernih Tidak ada Tidak ada
Aarna
klat
klat
Krite
Jelas
Jelas
Sinekia
Tidak ada
Tidak ada
Kl,ma
Tidak ada
Tidak ada
)er?rasi (r4us senilis >dema +
$ILI $ILIK K MATA DEP DEPAN
Kedalaman Ke*ernihan 9i?ema 9iin ,
IRIS
!- PUPIL
Letak Bentuk Ukuran !e?leks aha1a Langsung !e?leks aha1a Tak Tak Langsung
Di tengah Bulat 3 mm 6 6
Di tengah Bulat 3 mm 6 6
!! LENSA
Ke*ernihan Letak
Jernih Di tengah
Jernih Di tengah
4
Shad test
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Jernih
Jernih
Tegas range ':3 .0 6 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tegas range ':3 .0 6 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Nrmal/alasi -
ada Tidak ada Nrmal/alasi -
!# $ADAN KA.A
Ke*ernihan !% FUNDUS OKULI
Batas Aarna >kska=asi !asi (rteri :Cena /D !ati !e?le8 "akula >ksudat )erdarahan Sikatriks (,lasi !& PALPASI
N1eri Tekan "assa Tumr Tensi kuli Tnmetri S4hit PEMERIKSAAN PENUN'ANG -
Slitlam U*i ?luresein
RESUME
Serang laki-laki ,erumur 37 tahun datang ke liklinik mata !SUD Kta "akassar dengan keluhan mata kanan merah. Dialami se*ak 0 hari 1ang lalu. Terasa gatal kemudian memerah. )asien *uga mengeluh sangat silau *ika melihat 4aha1a. !asa menggan*al 562 n1eri 562 air mata ,erle,ih 562 ria1at mata ,erasir 562 ktran mata ,erle,ih 5-2 kelilian 56. )asien *uga mengeluh kurang *elas melihat ada mata kanan.
5
!ia1at 9T 5-. !ia1at D" tidak diketahui. !ia1at menggunakan ka4amata 5-.
!ia1at trauma 5-. !ia1at eng,atan dengan 81tetra414lin
sale mata tai tak ada er,aikan. )ada emeriksaan =isus didaatkanCD : '/$ CS : '/'$ SLD : Kn*ungti=a hieremis 562 in*eksi erikrnea 562 in*eksi kn*ungti=a 562 krnea ada in?iltrat2 edema 562 B"D dalam2 detail lain sulit die=aluasi.
DIAGNOSIS
D Keratitis )ungtata DD/ Ulkus krnea U=eitis Kn*ungti=itis TERAPI Tera/i t0/ikal
Cigam8 >D & 8 # gtt D •
Tera/i 0ral
Na. dikl?enak ' 8 $ mg
PROGNOSIS #.Eu ad =itam '.Eu ad sanatinem 3.Eu ad =isam
: ,nam : ,nam : ,nam
0.Eu ad ksmeti4um
: ,nam
DISKUSI
Keratitis meruakan kelainan aki,at ter*adin1a in?iltrasi radang ada krnea 1ang akan mengaki,atkan krnea men*adi keruh. Keratitis ,iasan1a diklasi?ikasikan dalam lais 1ang terkena seerti keratitis suer?isial dan r?unda atau interstisial. (ki,at ter*adin1a kekeruhan ada media krnea ini2 maka ta*am englihatan akan menurun. "ata akan merah 1ang ter*adi aki,at in*eksi em,uluh
6
darah erikrneal 1ang dalam atau in*eksi siliar. @e*ala 1ang ditim,ulkan ,erua ?t?,ia2 lakrimasi2 dan ,le?arsasme 1ang dikenal dengan trias keratitis. Keratitis daat dise,a,kan leh in?eksi ,akteri2 =irus selain itu daat *uga dise,a,kan ?aktr lain seerti mata kering2 kera4unan ,at2 alergi2 idiatik atauun radiasi sinar ultra=ilet. Kmlikasi dari keratitis daat men1e,a,kan sikatriks keratitis 5,erua ne,ula2 makula atauun leukma2 iridsiklitis2 dan des4ematkele. Keratitis daat di diagnsis ,anding dengan kn*ungti=itis2 iridsiklitis2 u=eitis dan ulkus krnea. )ada kn*ungti=itis terdaat ge*ala ,erua mata merah2 ,engkak2 sakit2 anas2 gatal serta ada sekret2 er,edaann1a adalah ada kn*ungti=itis tidak terdaat in?iltrat seerti ada keratitis. Ulkus krnea *uga daat di diagnsis ,anding dengan keratitis 1aitu dengan tes ?luresens. Dimana akan mem,erikan hasil siti? ada ulkus krnea dengan adan1a de?ek ada semua laisan krnea. Iridsiklitis meruakan eradangan iris dan ,adan siliar 1ang daat ,er*alan akut atauun krnis. )ada iridsiklitis mata merah2 =isus *uga ,erkurang2 iris keruh2 arna ka,ur2 ke4klatan2 serta uil misis. )asien ini didiagnsa dengan keratitis ungtata ,erdasarkan anamnesis dan emeriksaan ?isis. Dari anamnesis didaatkan keluhan ,erua mata merah dengan enurunan =isus2 mata merah terse,ut meruakan tanda adan1a se,uah rses in?lamasi di mata dan ge*ala enurunan =isus dise,a,kan leh karena krnea meruakan salah satu media re?rakta2 sehingga *ika terdaat kekeruhan ada krnea maka akan mem,erikan ge*ala ,erua enurunan =isus dise,a,kan leh karena adan1a de?ek ada krnea sehingga menghalangi re?leksi 4aha1a 1ang masuk ke media re?rakta. )asien *uga mengeluhkan kadang-kadang mata terasa n1eri2 ,erair dan sering silau *ika melihat 4aha1a2 @e*ala n1eri ter*adi leh karena krnea memiliki ,an1ak sera,ut sara? 1ang tidak ,ermielin sehingga setia lesi ada krnea ,aik luar mauun dalam akan mem,erikan rasa sakit dan rasa sakit ini dierhe,at leh adan1a gesekan ale,ra ada krnea. Dari emeriksaan ?isik2 ada inseksi didaatkan ,erua kemerahan ada kn*ungti=a dan lakrimasi
7
,erle,ihan. @e*ala ,el?arsasme2 ?t?,ia dan lakrimasi terse,ut dikenal dengan nama trias keratitis. )ada emeriksaan ?isis didaatkan : •
)emeriksaan =isus: •
CD : '/$
CS SLD
• •
: '/'$ : Kn*ungti=a hieremis 562 in*eksi erikrnea 562 in*eksi
kn*ungti=a 562 di krnea ada in?iltrat2 edema 562 B"D dalam2 detail lain sulit die=aluasi. Keratitis meruakan in?eksi ada krnea 1ang ,isa dise,a,kan leh ,akteri2 =irus2 *amur atau en1e,a, lainn1a. In*eksi kn*ungti=a daat ter*adi aki,at engaruh in?eksi *aringan kn*ungti=a. In*eksi erikrnea atau in*eksi siliar daat ter*adi aki,at radang ada krnea2 ada kasusn1a ini aki,at adan1a keratitsis. 9asil emeriksaan diatas mendukung untuk didiagnsis se,agai suatu keratitis. )ada enatalaksanaan di,erikan ?armakterai ,erua ,at tikal mauun ral. ,at tikal ,erua ,at tetes mata Cigam8
1ang ,erisi
"8i?l8a4in 9l dan Na. dikl?enak se,agai ,at anti in?lamasi. (n*uran emeriksaan kultur dan sensiti=itas serta K9 untuk mem,antu menegakkan diagnsis mikrrganisme en1e,a, dari keratitis serta mengetahui resistensi ,atF,at 1ang di,erikan.
8
KERATITIS
I1 PENDAULUAN Krnea adalah salah satu media re?rakta sehingga manusia daat melihat.
Serang ahli mata daat melihat struktur dalam mata karena krnea ,ersi?at *ernih dan memiliki da1a ,ias se,esar 03D. Krnea memiliki mekanisme rtekti? terhada lingkungan mauun aaran atgen 5=irus2 amu,a2 ,akteri dan *amur. Ketika atgen ,erhasil masuk dan mem,uat de?ek eitelial di krnea2 maka *aringan ,raditrik krnea akan meresn atgen sesi?ik dengan eradangan ada krnea 5keratitis.# Keratitis meruakan eradangan ada krnea. Keratitis daat terletak suer?isial mauun r?unda. Keratitis suer?isial tidak akan meninggalkan arut ketika masa en1em,uhan2 sedangkan keratitis r?unda daat meninggalkan arut 1ang mengganggu englihatan ketika masa en1em,uhan. Keratitis daat
9
dise,a,kan leh ,er,agai hal seerti in?eksi2 mata kering 1ang dise,a,kan leh gangguan kelak mata atau kurangn1a air mata2 a*anan terhada sinar 1ang terlalu terang2 reaksi alergi terhada iritan2 dan de?isiensi =itamin (. Keratitis daat ter*adi ada deasa mauun anak. "ata 1ang kering daat menurunkan mekanisme ertahanan krnea sehingga mengaki,atkan keratitis. @e*ala dan tanda keratitis diantaran1a ialah mata merah2 hierlakrimasi2 n1eri2 enurunan =isus2 serta ?t?,ia. Keratitis akan mem,erikan ge*ala seerti rasa n1eri2 ?t?,ia2 dan adan1a se4ret 1ang urulen 1ang ,iasa terdaat ada keratitis heretika. )en1e,a, keratitis %G dise,a,kan leh ,akteri2 *enis ,akteri seerti Stah1l444us aureus2 Stah1l444us eidermidis2 Sta1l444us aerginsa2 dan "ar8ella. )en1e,a, lain ,isa karena =irus2 *amur2 dan mikr rganisme lainn1a. #
II1 ANATOMI DAN FISIOLOGI KORNEA II1 !1 Anat02i K0rnea
Ga23ar !. (natmi krnea
10
Krnea meruakan *aringan 1ang a=askular2 ,ersi?at transaran2 ,erukuran ##-#' mm hrintal dan #-## mm =ertikal2 serta memiliki indeks re?raksi #237. Krnea mem,erikan kntri,usi 70 G atau setara dengan 032'$ ditri 5D dari ttal $<2& kekuatan ditri mata manusia. Krnea *uga meruakan sum,er astigmatisme ada sistem tik. Dalam nutrisin1a2 krnea ,ergantung ada di?usi gluksa dari aHueus humr dan ksigen 1ang ,erdi?usi melalui laisan air mata. Se,agai tam,ahan2 krnea eri?er disulai ksigen dari sirkulasi lim,us. Krnea adalah salah satu rgan tu,uh 1ang memiliki densitas u*ung-u*ung sara? ter,an1ak dan sensiti?itasn1a adalah # kali *ika di,andingkan dengan kn*ungti=a. Krnea diersara?i leh ,an1ak sara? sensris terutama ,erasal dari sara? siliar lngus2 sara? nassiliar2 sara? ke C2 sara? siliar lngus 1ang ,er*alan surakrid2 masuk ke dalam strma krnea2 menem,us mem,ran Bman meleas selu,ung S4hann1a. Seluruh lais eitel diersara?i samai ada kedua lais terdean. Sensasi dingin leh Bul,us Krause ditemukan ada daerah lim,us
3
Krnea dalam ,ahasa latin 4rnum artin1a seerti tanduk2 meruakan selaut ,ening mata2 ,agian dari mata 1ang ,ersi?at tem,us 4aha1a2 meruakan lais dari *aringan 1ang menutu ,la mata se,elah dean2 dari anterir ke sterir2 krnea memun1ai lima laisan 1ang terdiri atas: 02$ !1
E/itel
-
Te,aln1a $ um2 terdiri atas lim lais sel eitel tidak ,ertanduk 1ang saling tumang tindih satu lais sel ,asal2 sel lignal2 dan sel geeng
-
)ada sel ,asal sering terlihat mitsis sel2 dan sel muda ini terdrng ke dean men*adi lais sel sa1a dan semakin ma*u ke dean men*adi sel geeng. Sel ,asal ,erkaitan erat dengan sel ,asal di samingn1a dan sel l1gnal di deann1a melalui desmsm dan ma4ula kluden ikatan ini mengham,at engaliran air2 elektrlit2 dan gluksa 1ang meruakan barrier.
-
Sel ,asal menghasilkan mem,rane ,asal 1ang melekat erat keadan1a. Bila ter*adi gangguan akan mengaki,atkan ersi rekuren.
-
>itel ,erasal dari e4tderm ermukaan
11
#1
Me23rana $0w2an
-
Terletak di ,aah mem,rane ,asal eitel krnea 1ang meruakan klagen 1ang tersusun tidak teratur seerti strma dan ,erasal dari ,agian dean strma
%1
Laisan ini tidak memun1ai da1a regenerasi
Str02a
-
Terdiri atas lamel 1ang meruakan susunan klagen 1ang se*a*ar satu dengan lainn1a2 ada ermukaan terlihat an1aman 1ang teratur sedang di ,agian eri?er serat klagen ini ,er4a,ang ter,entukn1a kem,ali serat klagen memakan aktu lama 1ang kadang-kadang samai #$ ,ulan. keratsit meruakan sel strma krnea 1ang meruakan ?i,r,last terletak di antara serat klagen strma. Diduga keratsit mem,entuk ,ahan dasar dan serat klagen dalam erkem,angan em,ri atau sesudah trauma.
&1
Me23rana De45e2et
-
"em,rane aselularmeruakan ,atas ,elakang strma krnea dihasilkan sel endtel dan meruakan mem,ran ,asaln1a.
(1
Bersi?at sangat elastis dan ,erkem,ang terus seumur hidu2 te,al 0 um.
En60tel
-
Berasal dari mestelium2 ,erlais satu2 ,entuk heksagnal2 te,al '-0 um. >ndtel melekat ada mem,rane des4emett melalui hemidesmsm dan nula kluden.
Krnea diersara?i leh ,an1ak sara? sensrik terutama ,erasal dari sara? siliar lngus2 sara? nassiliar2 sara? C sara? siliar lngus ,er*alan surakrid2 masuk ke dalam strma krnea2 menem,us mem,rana Bman meleaskan selu,ung S4hann1a. Seluruh lais eitel diersara?i samai ada kedua lais terdean tana ada akhir sara?.Bul,us Krause untuk sensasi dingin ditemukan di daerah lim,us. Da1a regenerasi sara? sesudah ditng di daerah lim,us ter*adi dalam aktu 3 ,ulan. Trauma atau en1akit 1ang merusak endtel akan mengaki,atkan s1stem ma endtel
terganggu sehingga dekmensasi endtel dan ter*adi
edema krnea. >ndtel tidak memun1ai da1a regenerasi. #
12
Krnea meruakan ,agian mata 1ang tem,us 4aha1a dan menutu ,la mata di se,elah dean. )em,iasan sinar terkuat dilakukan leh krnea2 di mana 0 ditri dari $ ditri em,iasan sinar masuk krnea dilakukan leh krnea. Transaransi krnea dise,a,kan leh strukturn1a 1ang seragam2 a=askularitasn1a2 dan deturgensin1a 1#
II1# 7i4i0l0gi k0rnea
+ungsi utama krnea adalah se,agai mem,rane rtekti? dan se,uah *endela 1ang dilalui 4aha1a untuk men4aai retina. Transaransi krnea dimungkinkan leh si?atn1a 1ang a=askuler2 memiliki struktur 1ang uni?rm 1ang si?at deturges4en4en1a. Transaransi strma di,entuk leh engaturan ?isis se4ia l dari kmnen-kmnen ?i,ril. Aalauun indeks re?raksi dari masing-masing ?i,ril klagen ,er,eda dari su,stansi in?i,rilar2 diameter 1ang ke4il 53 ( dari ?i,ril dan *arak 1ang ke4il diantara mereka 53 ( mengaki,atkan emisahan dan regularitas 1ang men1e,a,kan sedikit em,iasan 4aha1a di,andingkan dengan inhmgenitas tikaln1a. Si?at deturges4en4e di *aga dengan ma ,ikar,nat akti? dari endtel dan ?ungsi ,ar,ier dari eitel dan endtel. Krnea di *aga agar teta ,erada ada keadaan ,asah dengan kada air se,an1ak 7
13
Krnea menerima sulai sensris dari ,agian ?talmik ner=us trigeminus. Sensasi taktil 1ang terke4il un daat men1e,a,kan re?leks enutuan mata. Setia
kerusakan
keratkn*ungti=itis
ada
krnea
ultra=ilet
5ersi2
enetrasi
mengeksse
u*ung
,enda sara?
asing
atau
sensrik
dan
men1e,a,kan n1eri 1ang intens disertai dengan re?leks lakrimasi dan enutuan ,la mata in=lunter. Trias 1ang terdiri atas enutuan mata in=lunter 5,leharsasme2 re?leks lakrimasi 5eihra dan n1eri selalu mengarahkan keada kemungkinan adan1a 4edera krnea. % Seerti haln1a lensa2 sklera dan ,adan =itreus2 krnea meruakan struktur *aringan
1ang
,radittr?ik2
meta,lismen1a
lam,at
dimana
ini
,erarti
en1em,uhann1a *uga lam,at. "eta,lisme krnea 5asam amin dan gluksa dierleh dari 3 sum,er2 1aitu : % •
Di?usi dari kailer F kailer disekitarn1a
•
Di?usi dari humr aHuus
•
Di?usi dari ?ilm air mata Tiga laisan ?ilm air mata rekrnea memastikan ,aha krnea teta
lem,ut dan mem,antu nutrisi krnea. Tana ?ilm air mata2 ermukaan eitel akan kasar dan asien akan melihat gam,aran 1ang ka,ur. >nim lissm 1ang terdaat ada ?ilm air mata *uga melindungi mata dari in?eksi.0
III1 ETIOLOGI
In?eksi keratitis adalah kndisi 1ang ,ertensi mem,utakan 1ang daat men1e,a,kan kehilangan englihatan 1ang arah *ika tidak di,ati ada taha aal. Jika eng,atan antimikr,a 1ang teat tertunda2 han1a $G dari mata memerleh emulihan =isual 1ang ,aik. 9al ini daat dise,a,kan leh ,akteri2 =irus2 *amur2 rta2 dan arasit. +aktr risik umum untuk in?eksi keratitis meliuti trauma kular2 memakai lensa kntak2 ria1at erasi mata se,elumn1a2 mata kering2 gangguan sensasinal krnea2 enggunaan krnis sterid tikal2 dan imunsuresi
sistemik.
)atgen umum termasuk
Stah1l444us aureus2
14
kagulase-negati? Stah1l444us2 )seudmnas
aeruginsa2
Stret444us
neumnia2 dan sesies Serratia. "a1ritas kasus 1ang ditemukan di mas1arakat adalah keratitis ,akteri 1ang teratasi dengan eng,atan emirik dan tidak memerlukan kultur ,akteri. (usan krnea untuk kultur dan tes sensiti=itas diindikasikan untuk ulkus krnea dengan ukuran 1ang ,esar2 ,erlkasi di sentral krnea2 men4aai daerah strma. < )en1e,a, keratitis %G dise,a,kan leh ,akteri2 *enis ,akteri seerti Stah1l444us aureus2 Stah1l444us eidermidis2 Sta1l444us aerginsa2 dan "ra8ella. % Keratitis heres simleks meruakan eradangan ada krnea 1ang dise,a,kan leh in?eksi =irus heres simleks tie I mauun tie II. Herpes Simpleks Virus 59SC meruakan =irus DN( rantai ganda 1ang termasuk ke dalam ?amili herpesviridae.327 "engandung 3 kmnen em,entuk utama. Bagian inti 1ang mengandung DN( =irus2 mem,ran sel dan 4asid. Tegument terletak di antara kasid dan selu,ung serta ,er,agai rtein 1ang dikirim ke dalam sel 1ang terin?eksi selama ?usi. Keratitis a4anthame,a *uga ,isa menim,ulkan gam,aran dendritik. In?eksi mata (4anthame,a ada emakai lensa kntak 1ang *arang namun serius2 dan mereka sering memulai karena enanganan 1ang tidak teat lensa dan ke,ersihan 1ang ,uruk. >rsi krnea ,erulang dan keratitis =aksinasi *uga memiliki gam,aran dendritik. I"1 PATOFISIOLOGI
Terdaat ,e,eraa kndisi 1ang daat se,agai redissisi ter*adin1a in?lamasi ada krnea seerti ,le?aritis2 eru,ahan ada ,arrier eitel krnea 5dr1 e1es2 enggunaan lensa kntak2 lagthalms2 gangguan aralitik2 trauma dan enggunaan rearat imunsuresi? ti4al mauun sistemik.% Krnea mendaatkan emaaran knstan dari mikr,a dan engaruh lingkungan2 leh se,a, itu untuk melindungin1a krnea memiliki ,e,eraa mekanisme ertahanan. "ekanisme ertahanan terse,ut termasuk re?leks
15
,erkedi2 ?ungsi antimikr,a ?ilm air mata 5lissim2 eitel hidr?,ik 1ang mem,entuk ,arrier terhada di?usi serta kemamuan eitel untuk ,eregenerasi se4ara 4eat dan lengka.% >itel adalah meruakan ,arrier 1ang e?isien terhada masukn1a mikrrganisme ke dalam krnea. )ada saat eitel mengalami trauma2 struma 1ang a=askuler dan laisan ,man men*adi mudah untuk mengalami in?eksi dengan rganisme 1ang ,er=ariasi2 termasuk ,akteri2 ame,a dan *amur. Sretkkus neumnia adalah meruakan athgen krnea ,a4terial2 athgen atgen 1ang lain mem,utuhkan inkulasi 1ang ,erat atau ada hst 1ang immun4mrmised untuk daat menghasilkan se,uah in?eksi di krnea. 7 Ketika athgen telah mengin=asi *aringan krnea melalui lesi krnea suer?isial2 ,e,eraa rantai ke*adian tiikal akan ter*adi2 mulai dari Lesi ada krnea 1ang selan*utn1a agen atgen akan mengin=asi dan mengklnisasi ada daerah struma krnea resn tu,uh ,erua eleasan anti,di 1ang akan mengin?iltrasi lkasi in=asi agen athgen. 9asiln1a2 akan tamak gam,aran asitas ada krnea dan titik in=asi athgen akan mem,uka le,ih luas dan mem,erikan gam,aran in?iltrasi krnea. Iritasi dari ,ilik mata dean dengan hiin 5umumn1a ,erua us 1ang akan ,erakumulasi ada lantai dari ,ilik mata dean dan selan*utn1a agen athgen akan mengin=asi seluruh krnea. 9asiln1a strma akan mengalamii atri dan melekat ada mem,arana des4ement 1ang relati? kuat dan akan menghasilkan des4emat4ele 1ang dimana han1a mem,arana des4ement 1ang intak. Ketika en1akit semakin rgresi?2 er?rasi dari mem,rane des4ement ter*adi dan humr aHus akan keluar. 9al ini dise,ut ulkus krnea er?rate dan meruakan indikasi ,agi inter=ensi ,edah se4eatn1a. )asien akan menun*ukkan ge*ala enurunan =isus rgrese? dan ,la mata akan men*adi lunak.7 "1 GE'ALA KLINIS )ada anamnesis asien2 ,isa didaatkan ,e,eraa ge*ala klinis ada asien
1ang terkait dengan er*alan en1akit keratitis heretika. )asien daat
16
mengeluhkan adan1a engeluaran air mata ,erle,ihan2 ?t?,ia2 enurunan =isus2 sensasi ,enda asing2 iritasi kuler dan ,le?arssasma dan kadang *uga di temukan h1in ada kamera anterir.0 leh karena krnea ,ersi?at se,agai *endela mata dan mere?raksikan 4aha1a2 lesi krnea sering kali mengaki,atkan englihatan men*adi ka,ur2 terutama ketika lesin1a ,erada di,agian 4entral.7 )ada keratitis ungtata suer?isial didaatkan lesi krnea ,erua lesi eithelia multile se,an1ak # F $ lesi 5rata F rata sekitar ' lesi didaatkan. Lesi eithelia 1ang didaatkan ada keratitis ungtata suer?isial ,erua kumulan ,intik F ,intik kela,u 1ang ,er,entuk =al atau ,ulat dan 4enderung ,erakumulasi di daerah uil. asitas ada krnea terse,ut tidak tamak aa,ila di inseksi se4ara langsung2 tetai daat dilihat dengan slitlam atauun lu setelah di,eri ?luresent.7 Sensiti?itas krnea umumn1a nrmal atau han1a sedikit ,erkurang2 tai tidak ernah menghilang sama sekali seerti ada keratitis heres simleks. Aalauun umumn1a resns kn*ungti=a tidak tamak ada asien akan tetai reaksi minimal seerti in*eksi kn*ungti=a ,ul,ar daat dilihat ada asien. & "I1 KLASIFIKASI
Keratitis menurut lkasin1a daat di,agi men*adi: #
Keratitis suer?isial Keratitis suer?isial mengenai ,agian eitel dan su,eitel krnea. Keratitis ini
daat,er,entuk
ungtata2
numular2
dendritik2gegra?ik
dan
disciform.Bentuk-,entuk ini khas untuk menentukan etilgin1a. Biasan1a tidak '
meninggalkan arut.
Keratitis strma Keratitis ini mengenai laisan strma dan ,iasan1a ,er,entuk disciform.
3
Keratitis r?unda Keratitis r?unda mengenai strma laisan dalam dan endtel krnea dan memun1ai ,entuk 1ang tidak khas. Dis?ungsi endtel akan men1e,a,kan mun4uln1a edema krnea. Biasan1a meninggalkan arut.
17
18
Keratitis daat *uga di,agi ,erdasar mikrrganisme en1e,a, in?eksin1a2 ,entuk lesi2 mauun etilgi lainn1a. Di ,aah ini adalah *enis-*enis keratitis ,erdasarkan em,agian terse,ut. !1 Keratiti4 Pungtata
Keratitis ungtata 5K) ialah keratitis 1ang terkumul di daerah mem,ran Bman2 dengan in?iltrat ,er,entuk ,er4ak-,er4ak halus. K) daat dise,a,kan leh mluskum kntangisum2 akne rsasea2 heres simleks2 heres ster2 ,le?aritis neuraralitik2 in?eksi =irus lainn1a2 traukma2 serta trauma radiasi. K) ,iasan1a terdaat ,ilateral dan ,er*alan krnis tana terlihat ge*ala kelainan kn*ungti=a2 atauun tanda akut2 1ang sering ter*adi ada deasa muda.
#1 Keratiti4 Marginal
Keratitis marginal meruakan in?iltrat 1ang tertim,un ada tei krnea se*a*ar dengan lim,us. Daat dise,a,kan leh en1akit in?eksi lkal kn*ungti=a2 ,ersi?at rekuren2 ,iasan1a terdaat ada asien aruh ,a1a dengan
,le?arkn*ungti=itis.
Bila
tidak
di,ati
dengan
,aik
akan
mengaki,atkan tukak krnea. )enderita akan mengeluh sakit2 seerti kelilian2 lakrimasi2 disertai ?t?,ia ,erat. )ada mata akan terlihat ,le?arsasme ada satu mata2 in*eksi kn*ungti=a2 in?iltrat atau ulkus 1ang meman*ang2 dangkal unilateral daat tunggal atau multiel2 sering disertai ne=askularisasai dari lim,us. )eng,atan 1ang di,erikan adalah anti,itika sesuai en1e,a,n1a dan sterid dsis ringan.
19
%1 Keratiti4 Inter4ti4ial
Keratitis 1ang ditemukan ada *aringan krnea 1ang le,ih dalam. Keratitis interstisial 5KI daat ter*adi aki,at alergi atau in?eksi sirket ke dalam strma krnea2 dan tu,erkulsis. )ada keratitis interstisial aki,at lues kngenital didaatkan ne=askularisasi dalam2 1ang terlihat ada usia $-' tahun ada <G asien lues. KI meruakan keratitis nnsuurati? r?unda disertai dengan ne=askularisasi. Biasan1a akan mem,erikan keluhan ?t?,ia2 lakrimasi2 dan enurunan =isus. )ada keratitis intertisial maka keluhan ,ertahan seumur hidu. Seluruh krnea keruh sehingga iris sukar dilihat2 ermukaan krnea seerti ermukaan ka4a. Terdaat in*eksi siliar disertai ser,ukan em,uluh ke dalam sehingga mem,erikan gam,aran merah kusam atau dise,ut *uga salmon patch dari 9ut4hinsn. Seluruh krnea daat ,er,entuk merah 4erah. Kelainan ini ,iasan1a ,ilateral. )eng,atan tergantung en1e,a,n1a. )ada keratitis di,erikan tetes mata sul?as atrin untuk men4egah sinekia aki,at ter*adin1a u=eitis dan tetes mata krtiksterid. Keratitis r?unda daat *uga ter*adi aki,at trauma sehingga mata tera*an ada krnea dengan da1a tahan rendah.
20
&
Keratiti4 $akterial
Keratitis ,akterial adalah suatu in?eksi 1ang mengan4am englihatan2 ,ersi?at rgresi?2 serta ter*adi destruksi krnea se4ara keseluruhan dalam '00< *am ada *enis ,akteri 1ang =irulen. Ulkus krnea2 em,entukan a,ses strmal2 edema krnea2 dan eradangan segmen anterir meruakan karakteristik dari en1akit ini. Pat074i0l0gi /a6a keratiti4 3akterial
@angguan ada eitel krnea 1ang utuh2 en1akit kelak mata krnik2 trauma emakaian kntak lensa dan a,nrmal tear film daat mengaki,atkan masukn1a mikrrganisme ke dalam strma krnea2 dimana rli?erasi serta eleasan tksin dan enim ,akteri daat mengaki,atkan destruksi dari krnea dan ter,entuk ulkus. )rses in?eksi diengaruhi leh ?aktr =irulensi dari ,akteri. )ada ?ase aal2 eitel dan strma daerah 1ang terin?eksi mem,engkak dan nekrsis2 sel in?lamasi akut 5umumn1a )"N mengelilingi area 1ang terin?eksi dan men1e,a,kan ter,entukn1a in?iltrat. Nekrsis dan eniisan dari krnea daat men1e,a,kan arut krnea. )eniisan 1ang ,erat daat men1e,a,kan er?rasi dan mengaki,atkan ter*adin1a end?talmitis. Di?usi dari rduk eradangan 5termasuk sitkin sterir merangsang sel in?lamasi menu*u ,ilik mata dean dan daat mengaki,atkan hiin. 9al-hal 1ang daat men1e,a,kan kerusakan eitel antara lain: #
)emakaian kntak lensa ,erle,ihan
'
Kntaminasi sluti kntak lensa atau eng,atan tetes mata
21
3
)enurunan status imunlgis se,agai aki,at dari malnutrisi2 alkhl2 dan dia,etes
0
)en1akit ermukaan kular 1ang ter*adi aa,ila mekanisme ertahanan tu,uh melemah seerti ada keadaan en1akit krnea as4a heres2 trauma2 keratati ,ulsa2 a*anan krnea2 mata kering2 dan kehilangan sensasi ada krnea
$
De?isiensi air mata
&
"alsisi dari kelak mata 1aitu entrin dengan trikiasis dan lag?talmus
7
)emakaian sterid tikal
Organi42e /enye3a3
rganisme
atgen
en1e,a,
keratitis
,akteri
diantaran1a
Streptococcus, Pseudomonas, Enterobacteriaceae 5termasuk Klebsiella, Enterobacter, Serratia, dan Proteus2 dan Staphylococcus s. Ge8ala klini4
)asien dengan keratitis ,akteri ada umumn1a ,ersi?at unilateral2 n1eri2 ?t?,ia2 hierlakrimasi2 dan terdaat enurunan ?ungsi englihatan. (namnesis 1ang erlu dilakukan diantaran1a ria1at emakaian kntak lensa2 trauma2 enurunan status imunlgis2 de?isiensi air mata2 en1akit krnea2 dan malsisi kelak mata. Daat ditemukan in?iltrat strmal dan sekret kental mukurulen. Krnea edem2 in*eksi kn*ungti=a2 dan ada kasus 1ang ,erat daat ditemukan hiin. Tekanan intrakular daat turun dise,a,kan hitnus ,adan siliar. Namun2 ada umumn1a tekanan intrakular meningkat aki,at sum,atan dari trabecular meshork leh sel eradangan. Kelak mata *uga daat edema. Be,eraa *enis ,akteri memiliki resn krnea 1ang khas 1aitu : #
S. aureus dan S. pneumoniae ada umumn1a mem,erikan gam,aran =al2 kuning-utih2 suurasi strma 1ang adat dan ak dikelilingi krnea 1ang *ernih2 serta men1e,ar dari ?kus in?eksi ke tengah krnea. )ada umumn1a
22
mun4ul '0-0< *am setelah inkulasi ada krnea. 9iin daat ter*adi. )ada emeriksaan @ram akan ditemukan dilkkus @ram siti?. ' Pseudomonas sp umumn1a menghasilkan eksudat mukurulen2 nekrsis liHue?akti? 1ang di?us2 dan semi-ak ground!glass ada enamakan strma. In?eksi ,erkem,ang dengan 4eat karena enim rtelitik 1ang dirduksi leh Pseudomonas. Terasa n1eri2 dan er?rasi krnea daat ter*adi dalam 0< *am. )ada emeriksaan @ram akan ditemukan ,akteri ,atang @ram negati? 3 Enterobacteriaceae ,iasan1a men1e,a,kan ulserasi dangkal2 suurasi lemr?ik a,u-a,u-utih dan diffuse stromal opalescence. >ndtksin 1ang dihasilkan ,akteri @ram-negati? daat mem,erikan gam,aran in?iltrat ring cornea. )ada emeriksaan ?talmlgis daat ditemukan ulserasi eitel2 in?iltrat krnea tana kehilangan *aringan2 eradangan suurati? strma dan adat2 kehilangan *aringan strma2 dan edema strma. Daat *uga ditemukan eningkatan reaksi ,ilik mata dean dengan atau tana hiin2 liatan ada mem,ran des4emet2 edema kelak mata2 sinekia sterir2 eradangan krnea ?kal mauun di?us2 hieremis kn*ungti=a2 dan eksudat mukurulen. Pe2erik4aan /enun8ang
)emeriksaan la,ratrium 1ang daat mem,antu enegakkan diagnsis adalah kultur mikrrganisme dengan engam,ilan sesimen dari ulkus2 menggunakan satula latinum dan ditematkan ada agar darah dan agar 4klat. )earnaan menggunakan @ram2 @iemsa2 dan earnaan tahan asam atau akridin range. Tera/i
Terai dimulai dengan anti,itik sektrum luas se,a, in?eksi limikr,ial sering ter*adi. )emilihan regimen eng,atan daat menggunakan terai km,inasi2 amingliksida 5gentamisin #2$G2 t,ramisin #2$G # tetes/*am2 4e?alin ?rti?ikasi # tetes/*am ada *am
23
,angun selama lima hari2 dan se?alsrin 54e?ur8im $G atau mnterai dengan ?lurHuinln seerti 4ir?lksasin 23G ' tetes/#$ menit selama & *am diteruskan ' tetes/3 menit selama #< *am dan kemudian di tapp off sesuai resn eng,atan. "nterai kurang adekuat ada in?eksi Streptococcus. Km,inasi terai menggunakan ?lurkuinln dan 4e?ur8im daat disarankan ada anak. )er,aikan kndisi ter*adi ada 0< *am ,erikutn1a. )eraatan di rumah sakit daat dilakukan ,ila keatuhan asien kurang atau di,utuhkan eraatan malam hari ada kasus sulit. (a,ila hasil 1ang didaatkan 4uku ,aik maka anti,itik tikal daat di,erikan setia dua *am. (a,ila er,aikan 1ang ter*adi daat diertahankan maka tetes mata daat diganti 1ang le,ih rendah kadarn1a atau dihentikan. )em,erian tetes mata 1ang terlalu sering terutama amingliksida daat mengaki,atkan kera4unan kn*ungti=a dan krnea serta memerlam,at en1em,uhan eitel. ir?lksasin daat men1e,a,kan enumukan desit krnea ,erarna utih dan memerlam,at en1em,uhan. (nti,itik diganti aa,ila rganisme telah resisten dan in?eksi ,ertam,ah ,erat. Siklegik seerti atrin #G daat digunakan ada kedua mata untuk men4egah sinekia sterir aki,at u=eitis anterir sekunder serta mengurangi n1eri aki,at sasme siliar. Kmres dingin daat mem,antu mengurangi eradangan. Terai sterid masih kntr=ersial2 keuntungan enggunaan sterid adalah mengurangi nekrsis ada strma dan mengurangi arut 1ang ter*adi. Namun2 sterid *uga daat memeran*ang in?eksi. Terai sterid diindikasikan ada kultur 1ang steril dan ter*adi er,aikan dengan enggunaan sterid. )ada umumn1a er,aikan ter*adi 7-# hari setelah terai dimulai
24
&
Keratiti4 9iral
@am,aran keratitis ungtata daat ter*adi ada keratitis =irus. Keratitis terkumul di daerah mem,ran Bman2 serta ,ersi?at ,ilateral dan krnis. Keratiti4 er/e4 Si2/lek
Keratitis heres simlek terdiri atas dua ,entuk : rimer dan rekurens. In?eksi kuler 9SC ada asien imunkmeten ,iasan1a sem,uh sendiri2 namun ada asien
imunkmrmais er*alanan
en1akitn1a
daat
menahun. In?eksi =irus akti? daat tim,ul di dalam strma2 sel-sel endtel2 dan segmen anterir. Se,agian ,esar in?eksi 9SC ada krnea dise,a,kan 9SC tie # 5en1e,a, heres la,ialis2 tetai ,e,eraa kasus ada ,a1i dan deasa dise,a,kan 9SC tie '. Lesi krnea kedua *enis ini tidak daat di,edakan. Kerkan dari lesi eitel dan 4airan dari lesi kulit menun*ukkan sel-sel raksasa multinuklear. 9eres simlek rimer *arang ditemukan2 ,ermani?estasi se,agai ,le?arkn*ungti=itis =esikuler2 kadang krnea2 dan umumn1a ada anak muda. Umumn1a sem,uh sendiri tana menim,ulkan kerusakan 1ang ,erarti. Serangan keratitis heres *enis rekurens umumn1a dii4u leh demam2 a*anan ,erle,ihan terhada 4aha1a ultra=ilet2 trauma2 stres sikis2 aal menstruasi2 atau sum,er imunsuresi lkal atau sistemik lain. Biasan1a unilateral dan sering ter*adi ada asien atik. 9eres simleks ter,agi dalam ' ,entuk 1aitu eitelial dan strmal ,erdasarkan mekanisme kerusakann1a. Bentuk eitelial 1ang murni ialah dendritik2 dan strmal adalah diski?rmis. Biasan1a in?eksi heres simleks ,erua 4amuran eitel dan strma. )ada ,entuk eitelial kerusakan ter*adi aki,at em,elahan =irus di dalam sel eitel sehingga ter*adi kerusakan sel dan ter,entuk tukak krnea suer?isial 1ang ,iasan1a meneta le,ih dari # tahun. Sedangkan ,entuk strmal diaki,atkan reaksi imunlgik tu,uh terhada =irus tetai kemungkinan adan1a en1akit =irus akti? tidak daat disingkirkan2 dan daat sem,uh sendiri setelah ,e,eraa minggu samai ,ulan. (ntigen dan anti,di ,ereaksi di dalam strma krnea dan menarik sel leuksit dan sel radang lain.
25
Sel mengeluarkan ,ahan rtelitik untuk merusak antigen 5=irus 1ang *uga akan merusak *aringan strmal di sekitarn1a. 9al ini ,erkaitan dengan eng,atan dimana ada ,entuk eitelial dilakukan terhada =irus dan em,elahann1a2 sedangkan ada keratitis strmal dilakukan eng,atan men1erang =irus dan reaksi radangn1a. @e*ala ertama umumn1a iritasi2 ?t?,ia2 lakrimasi2 dan daat ter*adi gangguan englihatan. Karena anestesi krnea umumn1a tim,ul ada aal in?eksi2 ge*ala mungkin minimal. Ulserasi krnea kadang meruakan ge*ala in?eksi heres rekuren. Lesi aling khas adalah ulkus dendritik2 terdaat ada eitel krnea2 memiliki la er4a,angan linear khas dengan teian ka,ur2 memiliki ,ul,us-,ul,us terminalis ada u*ungn1a. Ulserasi gegra?ik adalah en1akit dendritik menahun 1ang lesi dendritikn1a ,er,entuk le,ih le,ar dengan teian ulkus tegas2 serta sensasi krnea menurun. )asien 4enderung kurang ?t?,ik dariada asien dengan asien in?iltrat krnea nn-heretik. Ulserasi umumn1a *arang ter*adi. Terai keratitis 9SC ,ertu*uan menghentikan relikasi =irus di dalam krnea dan memerke4il e?ek merusak resn radang. ". #ebridement : ara e?ekti? meng,ati keratitis dendritik adalah de,ridement eitelial2 karena =irus ,erlkasi di dalam eitel. >itel terin?eksi mudah dileaskan. De,ridement dilakukan dengan alikatr ,eru*ung kaas khusus. ,at sikllegik seerti atrin #G atau hmatrin $G diteteskan ke dalam sakus kn*ungti=a2 dan ditutu dengan sedikit tekanan. )asien dieriksa setia hari dan diganti enutun1a samai de?ek krnea sem,uh2 umumn1a dalam 7' *am. )eng,atan tam,ahan dengan anti=irus tikal memer4eat emulihan eitel. Terai ,at tikal tana de,ridement eitel ada keratitis eitel mem,eri keuntungan karena tidak erlu ditutu2 namun ada kemungkinan asien menghadai kera4unan ,at. $. Terapi obat : (gen anti-=irus tikal 1ang diakai ada keratitis heres adalah id8uridine2 tri?luridine2 =idara,ine2 dan a414l=ir. Tri?luridine dan a414l=ir e?ekti? untuk en1akit strma. Id8uridine dan tri?luridine sering
26
menim,ulkan reaksi tksik. (414l=ir ral digunakan untuk en1akit heres mata ,erat. IDU meruakan ,at anti=iral 1ang murah2 ,ersi?at tidak sta,il2 ,eker*a dengan mengham,at sintesis DN( =irus dan manusia sehingga ,ersi?at tksik untuk eitel nrmal dan tidak ,leh diergunakan le,ih dari ' minggu. Terdaat dalam larutan #G dan di,erikan setia *am. Sale 2$G di,erikan setia 0 *am. Cidara,in sama dengan IDU2 akan tetai han1a terdaat dalam ,entuk sale. Tri?lurtimidin 5T+T sama dengan IUD2 di,erikan #G setia 0 *am. (414l=ir ,ersi?at selekti? terhada sintesis DN( =irus. Dalam ,entuk sale 3G 1ang di,erikan setia 0 *am. Sama e?ekti? dengan anti=irus lain akan tetai dengan e?ek saming 1ang minimal. !elikasi =irus dalam asien imunkmeten umumn1a sem,uh sendiri dan ter*adi em,entukan arut minimal. Dalam hal ini enggunaan krtiksterid tikal tidak erlu2 ,ahkan ,ertensi sangat merusak. Sekali diakai krtiksterid tikal2 umumn1a asien teraksa memakai ,at itu untuk mengendalikan eisde keratitis ,erikutn1a2 dengan kemungkinan ter*adi =irus 1ang tidak terkendali dan e?ek saming lain 1ang ,erhu,ungan dengan sterid2 seerti suerin?eksi ,akteri dan ?ungi2 glaukma2 dan katarak. Krtiksterid tikal daat ula memermudah erlunakan krnea2 1ang meningkatkan risik er?rasi krnea. Jika memang erlu emakaian krtiksterid
tikal
karena
he,atn1a
eradangan2
enting
sekali
ditam,ahkan ,at anti=irus se4ukun1a untuk mengendalikan relikasi =irus. %. Terapi bedah& Keratlasti enetrans diindikasikan untuk reha,ilitasi ada arut krnea ,erat2 namun hendakn1a dilakukan ,e,eraa ,ulan setelah en1akit heres nn akti?. )as4a ,edah2 in?eksi heres rekurens daat tim,ul karena trauma ,edah dan krtiksterid tikal 1ang diakai untuk men4egah enlakan translantasi krnea. Keratlasti lamelar memiliki keuntungan di,anding keratlasti enetrans karena le,ih ke4il kemungkinan ter*adi enlakan translant. '. Pengendalian mekanisme pemicu& (sirin daat diakai untuk men4egah demam2 a*anan ,erle,ihan terhada sinar matahari atau sinar ultra=ilet daat
27
dihindari2 keadaan-keadaan 1ang daat menim,ulkan stres sikis daat dikurangi. Keratiti4 Virus Varicella-Zoster
In?eksi virus varicella!(oster 5CMC ter*adi dalam ' ,entuk: rimer 5=ari4ella dan rekurens 5ster. "ani?estasi ada mata *arang ter*adi ada =ari4ella akan tetai sering ada ster ?talmik. )ada =ari4ella lesi mata terdaat di kelak dan teian kelak2 *arang ada keratitis. Kmlikasi krnea ada ster ?talmik dierkirakan tim,ul *ika terdaat erusi kulit di daerah 1ang diersara?i 4a,ang ner=us nassiliaris. Biasan1a heres ster akan mengenai rang dengan usia lan*ut. Keratitis CMC mengenai strma dan u=ea anterir ada aaln1a. Lesi eiteln1a keruh dan amr?. Kekeruhan strma dise,a,kan leh edema dan sedikit in?iltrat sel. Kehilangan sensasi krnea meruakan 4iri men4lk dan sering ,erlangsung ,er,ulan-,ulan setelah lesi krnea tamak sudah sem,uh. U=eitis 1ang tim,ul 4enderung meneta. Skleritis daat men*adi masalah ,erat ada en1akit CMC mata. @e*ala 1ang terlihat ada mata adalah rasa sakit ada daerah 1ang terkena dan ,adan ,erasa hangat. )englihatan ,erkurang dan merah. )ada kelak akan terlihat =esikel serta ada krnea akan terlihat in?iltrat. Cesikel terse,ar sesuai dengan dermatm 1ang diersara?i sara? trigeminus dan daat rgresi? dengan ter,entukn1a *aringan arut. Daerah 1ang terkena tidak meleati garis meridian. )eng,atan ,iasan1a tidak sesi?ik dan han1a simtmatik. (414l=ir intra=ena dan ral telah diakai dengan hasil ,aik untuk meng,ati heres ster ?talmik2 khususn1a ada asien 1ang keke,alann1a terganggu. Dsis raln1a adalah < mg $ kali sehari untuk #-#0 hari. Terai hendakn1a dimulai 7' *am setelah tim,uln1a kemerahan )rash*. )eran anti=irus tikal kurang me1akinkan. Krtiksterid tikal mungkin dierlukan untuk meng,ati keratitis ,erat2 u=eitis2 dan glaukma sekunder. )enggunaan krtiksterid sistemik masih kntr=ersial. Terai ini mungkin
28
diindikasikan untuk mengurangi insidens dan he,atn1a neuralgia as4a heres2 namun risik kmlikasi sterid 4uku ,ermakna.
(
Keratiti4 7ungal Kerat02ik04i4;
Biasan1a diaali dengan kerusakan eitel krnea aki,at ranting hn2 daun2 dan ,agian dari tum,uhan. Jamur 1ang daat mengaki,atkan keratitis ialah +usarium, andida, ephalocepharium, dan urvularia . Keratitis *amur daat ter*adi aki,at e?ek saming dari emakaian anti,itik dan sterid 1ang tidak teat serta en1akit sistemik imunsuresi?. Keratitis *amur sering ditemukan di daerah ertanian2 dengan didahului trauma krnea 5umumn1a leh ka1u2 dan ter*adi ada indi=idu sehat tana redissisi en1akit mata. Keluhan tim,ul setelah $ hari-3 minggu setelah ke*adian. )asien akan mengeluh sakit mata 1ang he,at2 ,erair2 dan silau. )ada aaln1a akan terdaat n1eri he,at2 namun erlahan-lahan menghilang seiring dengan sara? krnea 1ang rusak. )ada mata akan terlihat in?iltrat 1ang ,erhi?a dan satelit ,ila terletak di dalam strma. Biasan1a disertai dengan 4in4in endtel dengan lak tamak ,er4a,ang-4a,ang dan liatan mem,ran des4emet. @e*ala khasn1a adalah ulkus utih-a,u-a,u tana ,atas 1ang *elas2 lesi dikelilingi leh in?iltrat seerti *ari-*ari. Keratitis kandida umumn1a ,erkaitan dengan en1akit krnea krnik atau imunkmrmais. Didaatkan ulkus utih-kuning dengan suurasi adat seerti keratitis ,akteri. Terdaat ' tie *amur 1aitu molds dan ragi. -olds 5?ilamen *amur ter,agi atas seta 5en1e,a, tersering keratitis *amur dan nn-seta. "ereka menghasilkan klni-klni 1ang ,erga,ung men*adi hi?a. !agi mem,entuk seudhi?a. )en1e,a, tersering in?eksi *amur adalah +usarium2 spergillus 5?ilamen *amur dan andida 5ragi. Trauma rganik adalah en1e,a, tersering keratitis leh *amur ,er?ilamen2 sedangkan imunsuresi atau gangguan eitel krnea krnik umumn1a men1e,a,kan keratitis *amur ragi. @angguan ertahanan krnea daat men1e,a,kan in?eksi andida. Klnisasi
29
?ungi di strma akan ,erlan*ut menu*u laisan 1ang le,ih dalam dan sulit untuk mendaatkan sesimen untuk diagnstik dan tatalaksana. Diagnsis asti ditegakkan dengan emeriksaan K9 #G ada kerkan krnea 1ang menun*ukkan adan1a hi?a2 dan kultur ada agar sa,rud. Diagnsis ada umumn1a sulit ditegakkan dan sering ter*adi misdiagnsis dengan keratitis ,akteri. Dkter daat memertim,angkan diagnsis keratitis *amur aa,ila ge*ala mem,uruk dengan terai anti,itik. Tatalaksana keratitis *amur tidak mudah2 han1a se,agian anti*amur 1ang ,ersi?at ?ungistatik. Terai anti*amur mem,utuhkan sistem imunitas ,aik dan aktu terai 4uku lama. (nti*amur 1ang daat digunakan adalah l1ene anti,itik 5nistatin2 am?terisin B2 natamisin analg irimidin 5?lusitsin imidal
5klrteimal2
miknal2
ketknal2
trial
5?luknal2
itraknal dan erak sul?adiain. Sterid dikntraindikasikan untuk keratitis *amur. Untuk in?eksi *amur ?ilamen2 natamisin adalah ilihan ertama. (lternati? am?terisin B dan ?lusitsin daat digunakan untuk in?eksi *amur ragi. )emilihan ,at sesuai dengan atgen en1e,a, daat dilihat ada ta,el #. )em,erian siklegik disertai ,at ral antiglaukma dierlukan ,ila tim,ul eningkatan tekanan intrakular. Bila tidak ,erhasil daat dilakukan keratlasti. )en1ulit 1ang ter*adi adalah end?talmitis.
6
Keratiti4 Acanthamoeba
canthamoeba adalah rta hidu-,e,as 1ang terdaat di dalam air ter4emar 1ang mengandung ,akteri dan materi rganik. In?eksi krnea leh canthamoeba adalah kmlikasi 1ang semakin dikenal ada engguna soft contact lens2 khususn1a ,ila memakai larutan garam ,uatan sendiri2 ,erenang di klam renang2 danau2 atau air asin ketika menggunakan kntak lensa2 dan kurangn1a higienis kntak lensa. In?eksi ini *uga ditemukan ada ,ukan emakai lensa kntak2 setelah teraar ada air atau tanah ter4emar.
30
@e*ala aal adalah n1eri2 kemerahan2 dan ?t?,ia. Tanda klinik khas adalah ulkus krnea indlen2 4in4in strma2 dan in?iltrat erineural. Keratitis canthamoeba sering disalahdiagnsiskan se,agai keratitis heres. Diagnsis ditegakkan dengan emeriksaan kerkan dan ,iakan ada media khusus. Bisi krnea mungkin dierlukan. Sediaan histatlgik menamakkan adan1a ,entuk amu,a 5kista atau tr?it. Larutan dan ktak lensa kntak harus di,iak. Sering ,entuk amu,a daat ditemukan ada larutan ktak en1iman lensa kntak. Terai dengan ,at umumn1a dimulai dengan isetinate ramidine tikal 5larutan #G se4ara intensi? dan tetes mata nem14in. BiHuanide l1he8ameth1lene 5larutan 2#-2'G2 dikm,inasi dengan ,at lain atau sendiri2 kini makin uler. (gen lain 1ang mungkin ,erguna adalah armm14in dan ,er,agai imidale tikal dan ral seerti ket4nale2 mi4nale2 dan itra4nale. canthamoeba s mungkin menun*ukkan sensiti=itas ,at 1ang ,er=ariasi dan daat men*adi resisten. Krtiksterid tikal mungkin dierlukan untuk mengendalikan reaksi radang krnea. "ungkin dierlukan keratlasti ada en1akit 1ang telah lan*ut atau setelah reslusi dan ter,entukn1a arut untuk memulihkan englihatan. Bila amu,a telah samai di sklera maka terai ,at dan ,edah tidak ,erguna lagi. Ta,el #. )ilihan terai medikamentsa sesuai rganisme en1e,a, keratitis rganisme )ilihan ertama @ram siti? e?alin kkus
n4ardia
)ilihan ketiga Can4misin atau 4e?taidim
S.neumniae @ram siti? (mikasin ,atang
)ilihan kedua )enisilin @
ir?lksasin
s2
a4tinm1ses s rganisme gram e?alin siti? lain : kkus
)enisilin @
Can4misin atau 4e?taidim
31
dan ,atang @ram negati? e?triaksn kkus @ram
negati? T,ramisin
,atang
gentamisin
)enisilin @
e?alin
atau
=an4misin )limiksin B atau
atau ir?lksasin
kar,enisilin
seudmnas @ram negati? )enisilin @
@entamisin
T,ramisin
Se?taidim
@entamisin
(m?terisin B
kar,enisilin Nistatin2
,atang
mra8ella @ram negati? T,ramisin ,atang lainn1a east like Natamisin rganism
O
4andida s 9i?a-like
miknal Natamisin
rganism O *amur Kista2 trit O )ramidin akantamu,a
atau
(m?terisin B dan )ramidin
liheksametilen
"iknal atau "iknal
nemisisn
,iguanid *
Keratiti4 nu2ulari4
Keratitis dengan gam,aran hal 5in?iltrat ,undar ,erkelmk dengan tei ,er,atas tegas2 sering ditemukan unilateral ada etani saah.
+
Keratiti4 7ila2ent04a
Keratitis 1ang disertai ?ilamen mukid2 tidak diketahui en1e,a,n1a dan ,iasa men1ertai en1akit lainn1a seerti dry eyes syndrome2 dia,etes2 as4a ,edah katarak2 dan kera4unan krnea leh ,at tertentu. ,
Keratiti4 alergi
Terdaat
keratkn*ungti=itis
?likten
dan
keratitis
?asikularis.
Keratkn*ungti=itis ?likten meruakan radang ada kn*ungti=a dan krnea. Ter*adi karena reaksi imun ada *aringan 1ang sudah tersensitisasi leh
32
antigen. )ada ,en*lan akan ditemukan adan1a enim,unan sel lim?id dan esin?il.
)eng,atan dilakukan
dengan em,erian sterid.
Keratitis
?asikularis meruakan keratitis dengan em,entukan em,uluh darah 1ang men*alar dari lim,us ke krnea. Jenis ini meruakan enamilan ?likten 1ang ,er*alan )ander phlycten* sam,il mem,aa *alur em,uluh darah ,aru sean*ang ermukaan krnea.
!- Keratiti4 lag07tal2u4
Keratitis aki,at lag?talmus sehingga ter*adi kekeringan krnea. )eng,atan dengan em,erian tetes air mata dan en4egahan in?eksi sekunder.
!!1 Keratiti4 neur0/aralitik
Keratitis aki,at kelainan s1ara? trigeminus sehingga krnea men*adi anestesi dan kehilangn da1a ertahanann1a terhada iritasi dari luar.
!#1 Kerat0k0nu4
Keratknus meruakan en1akit degenerati? ,ilateral 1ang *arang. Berkaitan dengan sindrm Dn2 dermatitis atik2 retinitis igmentsa2 sindrm "ar?an2 dll. Ter*adi eru,ahan ada mem,rana Bman dengan degenerasi keratsit2 rutur mem,ran Des4emet2 dan arut linear suer?isial 1ang tidak teratur ada aeks knus 1ang ter,entuk. Biasan1a mun4ul mada dekade kedua kehiduan. Tanda-tandan1a meliuti keluhan andangan ka,ur dan krnea 1ang ,er,entuk knus.
"III1 DIAGNOSIS
Ke4urigaan akan adan1a keratitis ada asien daat tim,ul ada asien 1ang datang dengan trias keluhan keratitis 1aitu ge*ala mata merah2 rasa silau 5?t?,ia dan merasa kelilian 5,le?arsasme. (daun radang krnea ini ,iasan1a diklasi?ikasikan dalam laisan krnea 1ang terkena2 seerti keratitis
33
suer?isial dan interstisial atau runda. Keratitis suer?isial termasuk lesi in?lamasi dari eitel krnea dan mem,rane ,man suer?isial. & Sangat enting untuk dilakukan enegakan diagnsis mr?lgis ada asien 1ang di4urigai dengan lesi krnea. Letak lesi di krnea daat dierkirakan dengan melihat tanda-tanda 1ang terdaat ada krnea. )ada keratitis eithelial2 eru,ahan eitel ,er=ariasi se4ara luas mulai dari ene,alan eitel2 )un4tate >itelial >rsin 5)>>2 dan le4et krnea untuk seuddendrites. Daat men*adi reaksi traumatis sekunder dan alergi terhada lensa kntak. )ada earnaan ?lures4ein terutama terihat ada sisi ukul 3 dan ukul % krnea2 edema ringan dan =akulasi hingga ersi2 em,entukan ?ilament mauun keratinisasi artial. )ada keratitis strmal2 resn struma krnea daat ,erua in?iltrasi sel radang2 edema 1ang ,ermani?estasi keada edema krnea 1ang aaln1a ,ermula dari strma lalu ke eitel krnea.&27 )eriksa keta*aman =isual dengan lensa kntak atau ka4amata2 *ika asien tidak memiliki ka4amata2 gunakan lu,ang *arum dari 44luder eriksa ergerakan lensa kntak dan de?e4t krnea ada slit lam. "inta asien meleaskan lensa kntak *ika mamu2 daat menggunakan satu tetes rara4aine atau anestesi tikal lain untuk mem,uka mata agar daat dieriksa se4ara kerati?. 7 )eriksa reakti=itas uil dengan senter2 emeriksaan slit lam dengan memerhatikan daerah kn*ungti=a ,ul,ar dan ale,ral untuk men4ari setia aillae atau ?likel2 ermukaan krnea untuk men1ingkirkan ulkus krnea2 dan reaksi ada ruang anterir mata.7 )emeriksaan ?isis ada keluhan 1ang mengarahkan ke4urigaan keada keratitis melalui inseksi dengan en4aha1aan adekuat. Larutan ?luresent daat menggam,arkan lesi eitel suer?isial 1ang mungkin tidak daat terlihat dengan inseksi ,iasa. )emeriksaan ,imikrsk 5slit lam esensial dalam emeriksaan krnea2 aa,ila tidak terdaat alat terse,ut daat digunakan se,uah lu dan dengan iluminasi 1ang terang. )emeriksaan harus melihat *alann1a re?leksi 4aha1a sementara memindahkan 4aha1a dengan hati-hati ke seluruh krnea. Dengan 4ara ini area 1ang kasar se,agai indikasi dari de?ek krnea daat terlihat.7
34
Keratitis heretikadise,a,kan leh heres simleks dan heres ster2 1ang dise,a,kan leh heres simleks di,agi dalam ' ,entuk 1aitu eitelial dan strmal. 9al 1ang murni eitelial adalah dendritik dan strmal adalah diski?rmis. Biasan1a in?eksi heres simleks ini ,erua 4amuran eitel dan strma. )er,edaan
ini aki,at mekanisme kerusakann1a ,er,eda. )ada 1ang eitelial
kerusakan ter*adi aki,at em,elahan =irus di dalam sel eitel2 1ang akan mengaki,atkan kerusakan sel dan mem,entuk tukak krnea suer?isial. Strmal diaki,atkan reaksi imunlgik tu,uh asien sendiri terhada =irus 1ang men1erang. (ntigen 5=irus dan anti,di 5asien ,ereaksi di dalam strma krnea dan menarik sel leuksit dan sel radang lainn1a. Sel ini mengeluarkan ,ahan rtelitik untuk merusak antigen5=irus 1ang *uga akan merusak *aringan s trmal di sekitarn1a.0 )asien ,iasan1a mengeluhkan adan1a sensasi ,enda asing2 ?t?,ia dan air mata 1ang ,erle,ihan. Lesi ungtata ada krnea daat dimana sa*a tai ,iasan1a ada daerah sentral. Daerah lesi ,iasan1a meninggi dan ,erisi titik F titik ,erarna a,u F a,u 1ang ke4il. Tidak adan1a terai sesi?ik untuk keadaan ini2 tergantung ?aktr en1e,a,n1a. $ +lresensi tikal adalah meruakan larutan nntksik dan ater!soluble 1ang tersedia dalam ,e,eraa sediaan : dalam larutan 2'$G dengan at anestetik 5,en8inate atau rara4aine2 se,agai antiseti4 5=idne-idine2 mauun dalam at engaet se,agai tetes mata tana engaet 'G dsis unit. +lresens akan menemel ada de?ek eithelial ungtata mauun 1ang ,er,entuk makrulserati? 5 positive stanining dan daat mem,erikan gam,aran akan lesi 1ang tidak ,e,r,ekas melalui ?ilm air mata 5 negative staining . +lresens 1ang terkumul dalam se,uah de?ek eithelial akan mengalami di?usi ke dalam strauma krnea dan tamak dengan arna hi*au ada krnea. ' I<1 DIAGNOSIS $ANDING #. Ulkus krnea Ulkus krnea meruakan hilangn1a se,agian ermukaan krnea aki,at
kematian *aringan krnea. Ter,entukn1a ulkus ada krnea mungkin ,an1ak
35
ditemukan leh adan1a klagenase 1ang di,entuk leh sel eitel ,aru dan sel radang. Dikenal dua ,entuk ulkus krnea 1aitu ulkus krnea sentral dan marginal atau eri?er.# )en1e,a, ulkus krnea adalah ,akteri2 *amur2 akantamu,a2 dan heres simleks. Bakteri 1ang sering mengaki,atkan ulkus krnea adalah Streptokokkus alfa hemolitik, Streptokokkus aureus, -ora/ella likuefasiens, Pseudomonas aeruginosa, 0ocardia asteroids, lcaligenes sp., Streptokokkus beta hemolitik, dll. )ada ulkus krnea 1ang dise,a,kan *amur dan ,akteri akan terdaat de?ek eite 1ang dikelilingi leuksit limr?nuklear. Bila in?eksi dise,a,kan =irus2 akan terlihat reaksi hiersensiti=itas disekitarn1a.# @e*ala 1ang daat men1ertai adalah terdaat eniisan krnea2 liatan des4ement reaksi *aringan u=ea2 ,erua hiin2 hi?ema dan sinekia sterir. )emeriksaan la,ratrium sangat ,erguna untuk mem,uat diagnsa kausa. )emeriksaan *amur dilakukan dengan sediaan haus 1ang memakai larutan K9. #
'. U=eitis U=eitis meruakan en1akit 1ang mendadak ,er*alan selama &-< minggu2 dan ada dini ,iasan1a sem,uh han1a dengan tetes mata sa*a. Di,edakan dalam ,entuk granulmatsa dan nn granulmatsa. )en1e,a, u=eitis anterir akut nngranulmatsa daat leh trauma2 diare krnis2 en1akit !eiter2 9eres simleks2 sindrm Be4her2 as4a ,edah2 in?eksi aden=irus2 artitis2 in?luena2 dan klamidia. Nn granulmatsa u=eitis anterir krnis dise,a,kan leh artritis reumatid dan +u4hs heterkrmik iridsiklitis. @e*ala su,*ekti? : rasa sakit2 terutama di ,ul,us 4uli2 sakitn1a sntan atau ada enekanan di daerah ,adan siliar mata merah sakit keala di kening 1ang men*alar ke temral ?t?,ia2 lakrimasi gangguan =isus sedangkan ge*ala ,*ekti?n1a: ale,ra ,engkak in*eksi kn*ungti=a dan in*eksi siliar krnea keruh karena edem dan keratik resiitat ( : dalamn1a daat nrmal2 daat ula dangkal2 ,ila terdaat iris ,m,e. Kalau terdaat sinekia sterir2 ( men*adi dalam. >?ek T1ndal 5?lare siti?. Iris2 suram2 gam,aran radier tidak n1ata2 karena em,uluh darah di iris
36
mele,ar sehingga gam,aran kriti tidak n1ata. )uil2 misis aki,at rangsang rses eradangan ada tt s?ingter uil dan terdaatn1a edema iris. )uil inggirn1a tidak teratur karena adan1a sinekia sterir atau seklusi uil. Daat ula uil terisi mem,rane 1ang ,erarna keutih-utihan 1ang dise,ut klusi uil. Lensa daat keruh. Badan ka4a *uga daat men*adi keruh. Diagnsis daat ditentukan dengan adan1a mata merah2 sakit2 ?t?,ia2 lakrimasi dan gangguan =isus. )ada mata daat ditemukan ale,ra ,engkak2 kn*ungti=a ,ul,i terdaat in*eksi kn*ungti=a dan in*eksi siliar2 krnea terdaat edema dan keratik resiitat2 e?ek T1ndal siti?2 iris suram2 uil misis2 lensa dan ,adan ka4a keruh. )eng,atan ada u=eitis anterir adalah dengan sterid 1ang di,erikan ada siang hari ,entuk tetes dan malam hari ,entuk sale. Sterid sistemik ,ila erlu di,erikan dalam dsis tunggal seling sehari 1ang tinggi kemudian diturunkan samai
dsis
e?ekti?. )eng,atan
dengan sikllegik
untuk
mengurangi rasa sakit2 meleas sinekia 1ang ter*adi2 mem,eri istirahat ada iris 1ang meradang.
3. Kn*ungti=itis Kn*ungti=itis meruakan radang kn*ungti=a atau radang selaut lendir 1ang menutui ,elakang kelak dan ,la mata.Kn*ungti=itis menun*ukkan ge*ala 1aitu hieremi kn*ungti=a ,ul,i2 lakrimasi2 eksudat dengan se4ret 1ang le,ih n1ata di agi hari2 seudtsis aki,at kelak mem,engkak dan mata terasa seerti ada ,enda asing. Ulkus krnea daat diadiagnsis ,anding dengan kn*ungti=itis dilihat dari ge*ala mata
merah 1ang ter*adi.)ada kn*ungti=itis krnea masih *ernih dan
terang sehingga tidakada gangguan =isus 1ang ,er,eda dengan ulkus krnea dimana ter*adi kekeruhan lensa.
0. Keratmiksis
37
Keratmiksis meruakan suatu in?eksi krnea leh *amur.Biasan1a dimulai leh suatu
ruda aksa ada krnea leh ranting hn2 daun dan
,agian-,agian tum,uhan. Setelah ,e,eraa hari asien akan merasa sakit he,at ada mata dan silau.# Keratmiksis daat didiagnsis ,anding dengan ulkus krnea karena menu*ukkan
gam,aran
1ang
sama
ada
krnea.
Untuk
mendiagnsis
keratmiksis erlu dilakukan emerikasaan K9 dimana diharakan ada kerkan krnea ditemukan adan1a hi?a. # <1 PEMERIKSAAN PENUN'ANG
#. U*i +luresein U*i untuk melihat adan1a de?ek ada eitel krnea. aran1a kertas ?luresein di,asahi terle,ih dahulu dengan garam ?isilgis kemudian diletakkan ada sa44us kn*ungti=a in?erir setelah terle,ih dahulu enderita di,eri anestesi lkal. )enderita diminta menutu matan1a selama ' detik2 kemudian kertas diangkat. De?ek krnea akan terlihat ,erarna hi*au se,agai u*i ?luresein siti?. '. U*i +istel U*i untuk mengetahui letak dan adan1a ke,4ran krnea. )ada kn*ungti=a in?erir ditaruh kertas ?luresein. Bila terdaat ?istel krnea akan terlihat engaliran 4airan mata ,erarna hi*au. 3. U*i )la4id Untuk melihat kelengkungan krnea. aran1a dengan memakai aan lasid 1aitu aan dengan gam,aran lingkaran knsentris utih hitam 1ang
menghada
ada
sum,er
4aha1a2
sedang
asien
,erdiri
mem,elakangi sum,er 4aha1a. "elalui lu,ang di tengah dilihat gam,aran ,a1angan lasid ada krnea. Nrmal ,a1angan lasid ada krnea ,erua lingkaran knsentris. 0. U*i Sensi,ilitas Krnea U*i untuk menilai ?ungsi sara? trigeminus krnea. aran1a dengan meminta enderita melihat *auh ke dean2 kemudian dirangsang dengan kaas ,asah dari ,agian lateral krnea. Bila terdaat re?leks mengedi2 rasa sakit atau mata ,erair ,erarti ?ungsi sara? trigeminus dan ?asial ,aik. '
38
Diagnsis 1ang teat dan eng,atan in?eksi krnea sedini mungkin sangatlah enting dalam menghindari enurunan englihatan se4ara ermanen. Diagnsis dari setia *enis in?eksi keratitis ada dasarn1a meliuti langkah-langkah ,erikut: # #. "engidenti?ikasi agen atgen dan tes sensiti=itas. 9al ini dilakukan dengan mengam,il ausan dasar ulkus se,agai ,ahan samel dan inkulasi media kultur untuk ,akteri dan ?ungi. Sesimen lensa kntak 1ang digunakan *uga harus diam,il dan di kultur untuk memastikan sum,er dari ,akteri atau *amur. '. Dilakukan earnaan dengan @ram dan @iemsa ada sesimen 1ang diam,il untuk mendeteksi ,akteri. 3. (a,ila di4urigai suatu in?eksi =irus2 tes sensiti=itas krnea dian*urkan dimana hasil sensiti=itasn1a akan ,erkurang.
Bertu*uan menghentikan relikasi =irus didalam krnea2 sam,il memerke4il e?ek merusak aki,at resn radang. De,ridement ara e?ekti? meng,ati keratitis dendritik adalah de,ridement eitelial2 karena =irus ,erlkasi di dalam eitel. De,ridement *uga mengurangi ,e,an antigenik =irus ada strma krnea. >itel sehat melekat erat ada krnea2 namun eitel terin?eksi mudah dileaskan. De,ridement dilakukan dengan alikatr ,eru*ung kaas khusus. dium atau eter tikal tidak ,an1ak man?aat dan daat menim,ulkan keratitis kimiai. ,at siklegik seerti atri # G atau hmatrin $G diteteskan kedalam sakus kn*ugti=a2 dan ditutu dengan sedikit tekanan. )asien harus dieriksa setia hari dan diganti enutun1a samai de?ek krnean1a sem,uh umumn1 adalah 7' *am. )eng,atan tam,ahan dengan anti =irus tikal memer4eat emulihan eitel. Terai ,at tikal tana de,ridement eitel ada keratitis eitel mem,eri keuntungan karena tidak erlu ditutu2 namun ada kemungkinan asien menghadai ,er,agai kera4unan ,at. '232% Terai ,at
39
)eng,atan menggunakan agen anti=irus ,aik ral mauun tikal e?ekti? untuk meng,ati in?eksi keratitis heres simleks. (gen anti=irus 1ang diakai ada keratitis heres antara lain :
Id8uridine Sering digunakan untuk in?eksi ada eitel krnea. In?eksi 1ang ditandai dengan tim,uln1a gam,aran dendritik le,ih mem,erikan resn 1ang ,aik dengan menggunakan ,at ini dariada in?eksi ada strma. Id8uridine meruakan analg dari th1midine. ,at ini mengham,at sintesis DN( =irus dan manusia2 sehingga tksik untuk eitel nrmal dan tidak ,leh digunakan le,ih dari ' minggu. Terdaat dalam larutan#G dan di,erikan setia *am. Sale 2$G di,erikan setia 0 *am. !esistensi terhada ,at ini dilarkan terdaat ada #2$ F 0G kasus. ,at ini sering menim,ulkan e?ek saming antara lain keratitis ungtata2 dermatitis
kntakta2 kn*ungti=itis ?likularis2 dan klusi ungtum lakrimalis. '272#' Cidara,ine Suatu turunan dari adenin 1ang 4ara ker*an1a dengan mengham,at sintesis DN( =irus ada taha aal. 9an1a terdaat dalam ,entuk sale 3G 1ang di,erikan lima kali sehari. (a,ila tidak ada tanda er,aikan setelah 7 hari emakaian atau dalam '# hari rses reeitelisasi tidak
semurna maka ertim,angkan untuk memakai ,at lain. Tri?luridine "eruakan analg dari th1midine2 mengham,at DN( l1merase =irus. Tri?luridine daat ,erenetrasi dengan ,aik melalui krnea dan le,ih man*ur 5 tingkat kesem,uhan %$G di,andingkan dengan ,at tikal 1ang lain. ,at ini *auh le,ih e?ekti? untuk en1akit strma dariada 1ang lain. Terdaat dalam larutan #G di,erikan setia 0 *am. (a,ila tidak ada resn setelah 7 F #0 hari emakaian ,at ini maka daat diertim,angkan untuk menggunakan ,at lain. Seerti Id8uridine2 ,at ini sering
menim,ulkan reaksi tksik. (414l=ir ,at ini meruakan deri=at guanin. Di dalam sel 1ang terin?eksi =irus heres2 a414l=ir mengalami ?s?rilasi men*adi ,entuk akti?
40
a414l=ir F tri?s?at2 3 F # kali le,ih 4eat dari ada di dalam sel 1ang tidak terin?eksi. (414l=ir tri?s?at ,eker*a se,agai engham,at dan se,agai su,strat dari heres se4i?ied DN( l1merase sehigga men4egah sintesis DN( dari =irus le,ih lan*ut taa memengaruhi rses sel 1ang nrmal.(414l=ir ral ada man?aatn1a utuk eng,atan en1akit heres mata ,erat2 khususn1a ada rang atik 1ang rentan terhada en1akit heres mata dan kulit agresi? 5 a4ema hereti4um . Terdaat dalam ,etuk ta,let 0mg $8/hari er ral2 dan tikal dalam ,entuk sale 3 G 1ang di,erikan tia 0*am. Sama e?ekti?n1a dengan anti=irus lain akan tetai dengan e?ek saming 1ang minimal. 32# !elikasi =irus dalam asien imunkmeten2 khususn1a ,ila ter,atas ada eitel krnea2 umumn1a sem,uh sendiri dan em,entukan arut minimal. Dalam hal ini enggunaan krtiksterid tikal tidak erlu2 ,ahkan ,ertensi sangat merusak. Krtiksterid tikal daat *uga memermudah erlunakan krnea2 1ang meningkatkan risik er?rasi krnea. Jika memang erlu memakai krtiksterid tikal karena he,atn1a resn eradangan2 enting sekali ditam,ahkan ,at anti =irus se4ukun1a untuk mengendalikan relikasi =irus. '2#
Bedah Keratlasti
enetrans
mungkin
diindenti?ikasi
untuk
reha,ilitasi
englihatan asien 1ang memun1ai arut krnea ,erat2 namun hendakn1a dilakukan ,e,eraa ,ulan setelah en1akit heres nn akti?. )as4a ,edah2 in?eksi heres rekurens daat tim,ul karena trauma ,edah dan krtiksterid tikal 1ang dierlukan untuk men4egah enlakan translantasi krnea. Juga sulit di,edakan enlakan translantasi krnea dari en1akit strma rekurens. ' )er?rasi krnea aki,at en1akit heres strma atau suerin?eksi ,akteri atau ?ungi mungkin memerlukan keratlasti enetrans darurat. )elekat *aringan siankrilat daat diakai se4ara e?ekti? untuk menutu er?si ke4il dan gra?t etak lamelar ,erhasil ,aik ada kasus tertentu. Keratlasi lamelar memiliki
41
keuntungan di,anding keratlasti enetrans karena le,ih ke4il kemungkinan ter*adi enlakan transarant. Lensa kntak lunak untuk terai atau tarsra?i mungkin dierlukan untuk emulihan de?ek eitel 1ang terdaat ada keratitis heres simlek. ' Berhenti memakai lensa kntak2 *ika di4urigai ter*adi in?eksi ada krnea2 asien harus men*alani emeriksaan men1eluruh leh dkter mata sesegera mungkin untuk men1ingkirkan ulkus krnea. Jika tidak ada akses 1ang teat ke dkter mata: am,il ausan/smear dan kultur dari ausan ulkus dengan satula ke4il2 mulai anti,itik sektrum luas tikal dengan 4akuan gram negati? seerti ?lurkuinln 5misaln1a2 ?l8a4in atau 4ir?l8a4in & samai < kali er hari dan 414llegi4 tetes2 *angan menggsk mata dan segera ke dkter mata. )eng,atan emiris harus sesuai dengan an*uran dkter mata. 7 Be,eraa terai 1ang daat se4ara ,aik menangani keratitis ungtata suer?isial. Terai surti? dengan lu,rikans tikal seerti air mata arti?isial seringkali adekuat ada kasus-kasus 1ang ringan. (ir mata arti?isial daat mengurangi sisa rduk in?lamasi 1ang tertinggal ada reser=ir air mata. "ereka tidak han1a ,eker*a se,egai lu,rikans2 tai *uga se,agai agen em,ersih2 em,ilas dan dilusi dari ?ilm air mata serta se,agai agen emles dari eitel suer?isial untuk mem,entuk kem,ali mi4r=illae dan mensta,ilkan laisan mu4in dari air mata.7 Tergantung dari kearahan ge*ala ada asien2 air mata arti?isial dengan =isksitas ,er,eda 5dari tetes mata hingga *el =isksitas tinggi diresekan ada asien dan dialikasikan dengan ?rekuensi 1ang ,er,eda. )ada keratitis aki,at emaaran 5e8sure keratitis 2 *el atau krim dengan =isksitas 1ang tinggi digunakan karena aktu retensin1a 1ang an*ang. 0 )rsedur collagen cross!linking 5PL digunakan dalam eng,atan in?eksi keratitis hamir identik dengan standar rtkl eng,atan kerat4nus2 dengan enggunaann1a setelah setelah enggunaan ,at anestesi tetes mata2 *aringan eitel lnggar dan eitel 1ang nekrsis di sekitar daerah in?eksi diangkat dari krnea. Tu*uann1a untuk menghilangkan eitel krnea agar ter*adi enetrasi
42
ri,?la=in 1ang adekuat ada daeah krnea. !i,?la=in 5ri,?la=in / dekstran slusi 2$-2#G ditanamkan ada ermukaan krnea dengan *angka aktu '-3 menit ada inter=al dari '-3 menit. 9al ini diikuti dengan en4aha1aan krnea menggunakan lamu UC-P2 UC-( 3&$ nm2 dengan radiasi 3.mA/4m' dan ttal dsis $20 J/4m'.< (nti,itik sistemik digunakan aa,ila terdaat ekstensi ke sklera aki,at in?eksi atau didaatkan adan1a an4aman er?rasi ada asien. Le=?l8a4in mauun ?l8a4in memiliki enetrasi aHueus dan =itreus 1ang ,aik dengan em,erian ral. Tidak erlu untuk menangani asien hingga seluruh lesi di krnea hilang. (kan tetai enanganan dilaksanakan han1a hingga asien daat men4aai titik ken1amanan.0 Terai em,edahan2
emergency
keratoplasty
diindikasikan
untuk
meng,ati suatu des4emet4ele atau ulkus krnea er?rasi ada daerah nekrsis 1ang luas dan memerlukan ?la kn*ungti=a untuk memer4eat en1em,uhan. Stensis atau en1um,atan dari sistem lakrimal 1ang le,ih rendah 1ang mungkin mengganggu en1em,uhan ulkus harus dikreksi melalui em,edahan. # Sesegera mungkin melakukan emeriksaan tes ,akterilgis dan tes resistansi untuk mendaatkan hasil 1ang le,ih dini2 agar dkter segera melakukan terai emiris ada agen atgen. )ada keadaan keratitis 1ang tidak ,eresn dengan eng,atan mungkin agen atgen terse,ut ,elum diidenti?ikasi se4ara siti?2 asien tidak menggunakan anti,itik 1ang dian*urkan dkter2 agen atgen terse,ut resisten terhada anti,itik2 ataukah keratitis ini tidak dise,a,kan leh ,akteri2 tetai leh salah satu atgen ,erikut: #.9eres simle8 =irus2 '.Jamur2 3. (4anthame,a2 atau agen atgen langkah seerti 0. N4ardia atau m14,a4teria.#
u=eal anterir 1ang disusui leh lim?sit2 sel-sel lasma dan )"NLs ,ermigrasi melalui iris ke kamera anterir.
43
'. )en1em,uhan:
mem,entuk *aringan arut
atau sikatriks
di
lkasi
se,elumn1a. Sikatriks 1ang daat di,agi men*adi 3 1aitu ne,ula 2 ma4ula dan leukma. Leukma : di strma . Dengan mata telan*ang ,isa dilihat • •
•
"akula disu,eitel. Dengan senter ,isa dilihat Ne,ula di eitel dengan slit lam atau dengan lu ,isa dilihat
3. Ulkus krnea 0. Des4emet4ele: mem,ran des4emet 1ang tahan terhada 4llagenl1sis dan mengalami er,aikan dengan ertum,uhan eitel kearah anterir mem,ran krnea2 Kndisi ini le,ih umum se,agai sekuel keratitis =irus $. )er?rasi
sem,uh dengan sedikit atau tana ,ekas luka sama sekali2 se4ara umum rgnsis dari keratitis heretika adalah ,aik *ika tidak terdaat *aringan arut atauun =askularisasi dari krnea. Sesuai dengan metde enanganan 1ang dilaksanakan rgnsis dalam hal =isus ada asien dengan keratitis heretika sangat ,aik. Jika in?eksi mengenai ,agian mata 1ang lain2 terai tam,ahan mesti dilakukan untuk men1ingkirkan in?eksi.#2# )rsedur ,edah mungkin dierlukan untuk memer,aiki masalah keratitis 1ang ,erhu,ungan dengan ketidak mamuan untuk ,enar-,enar menutu kelak mata.#
44
DAFTAR PUSTAKA
#. Lang @K. rnea. In : Lang @K. hthalmlg1 ( Shrt Te8t,k (tlas. 'nd editin. Stuttgart thieme '7. . 0&'-0&&. '. James ,ru4e2 et all. Le4ture nte ?talmlg1. >disi Kesem,ilan. )ener,it erlangga '&. h.&7-&% 3. K.Aeng Sehu et all. thalmlgi4 )athlg1. Bla4kell )u,lishing. UK. '$. .&'. 0. Il1as S. (natmi dan +isilgi "ata. Dalam : Il1as S. Ilmu )en1akit "ata. >disi ketiga. Jakarta : Balai )ener,it +KUI '<. h. #-#3 $. S4hlte T2 !hr,a4h J2 @rue, "2 "ielke J. )4ket atlas ? htalmlg1. Thieme. '&. . %7-%% &. Kha )T2 Shah )2 >lkingtn (!. (B ? >1e +utrth >ditin. B"J Bks. . #7-#%. 7. Tasman A2 Jaeger >(. Duanes htalmlg1. Liin4tt Ailliams Q Ailkins )u,lishers. '7 <. hern K. >mergen41 htalmlg1 a !aid Treatment @uide. "4 @ra-9ill. ''. %. !a1mnd L. ". Ang2 !. (. @angani2 LesterA. 9. u2 and Jimm1 S. ". Lai.
Ne
Treatments
?r
Ba4terial
Keratitis.
Deartment
?
hthalmlg12 Eueen "ar1 9sital2 9ng Kng. '#' #. (nn
".
Keratitis2
(=aila,le2
at
U!L
:
htt://.mdguidelines24m/keratitis. (44esed *anuari 3#st2 '#3
45