BAB I PENDAHULUAN
Seluruh aktivitas manusia dilakukan dengan menggerakkan anggota tubuh. Gerakkan Gerakkan ini dapat dilakukan dilakukan bila bila keadaan keadaan tulang, tulang,
otot, persendian persendian maupun maupun
sistem- sistem lain tidak mengalami gangguan. Kelainan pada persendian dimana terj terjad adii
perg perges eser eran an leta letak k send sendii
akan akan meni menimb mbul ulka kan n masa masala lah h yang ang
dapa dapatt
menyebabkan seseorang terganggu aktifitasnya. 1
Frozen shoulder merupakan merupakan kondisi yang dikarakterisasi oleh hilangnya kemamp kemampuan uan gerak gerak aktif aktif dan pasif pasif sendi sendi glenoh glenohum umeral eral secara secara progre progresif sif akibat akibat kontraktur sendi.2 apat merupakan akibat dari trauma ringan, namun kebanyakan tidak diketahui penyebabnya. ! engan insiden sekitar 2" pada populasi umum, lebih sering pada #anita, dengan umur antara $%-&% tahun. 2
'yeri dan kaku yang timbul bukan merupakan gejala arthritis, namun merupakan proses patologi struktur periarticular, dapat pula timbul sebagai nyeri perlahan sekitar insersio deltoid.2 alam kondisi ini, gejala nyeri dan kaku pada penderita mengakibatkan ganggu gangguan an tidur, tidur, keterb keterbatas atasan an gerak gerak sendi sendi yang yang berdam berdampak pak pada pada terbatas terbatasny nyaa aktivitas aktivitas sehari-hari sehari-hari seperti memakai memakai pakaian, pakaian, menyisir menyisir rambut, rambut, atau meletakkan sesuatu ke dalam lemari.!
(eknik (eknik mobilisasi pada permukaan ventral, dorsal dan inferior sendi glenohumeral merupakan terapi yang sering diberikan oleh fisioterapis dalam intervensi keterbatasan lingkup gerak sendi. Selain itu beberapa modalitas rehabilitasi medik digunakan dalam terapi frozen terapi frozen shoulder .2
BAB II
1
TINJAUAN PUSTAKA DEFINISI
Frozen
shoulder ,
atau
capsulitis
adhesiva
merupakan
kondisi
mengakibatkan bahu menjadi nyeri dan kaku, yang dikarakterisasi oleh hilangnya kemampuan gerak aktif dan pasif sendi glenohumeral secara progresif. 2,$
ANATOMI FUNGSIONAL
Gerakan bahu secara normal merupakan hasil gerak yang kompleks dari sendi
yang
terpisah)
glenohumeral,
skapulothorakal,
sternoklavikular,
suprahumeral, akromioklavikular, costosternal, costovertebral.*-+ Sendi bahu merupakan salah satu sendi yang paling mobil dan serba guna karena lingkup gerak sendi yang sangat luas, sehingga berperan penting dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Gerakan pada sendi bahu) fleksi 1%o, ekstensi &%o, abduksi 1%o, adduksi $*o, endorotasi /%o, eksorotasi /%o.*-+ Sendi bahu mempunyai gerakan yang paling luas diantara sendi-sendi lain. ua pertiga bagian gerak ini dilakukan oleh sendi glenohumeral dan sepertiga lainnya oleh skapulotorasik. Karena itu untuk mencapai gerak lengan yang penuh sampai diatas kepala diperlukan sendi yang tidak ada gangguan. *-+ Gerakan lain yang penting adalah gerakan rotasi internal dan rotasi eksternal. Gerakan rotasi internal dan eksternal merupakan gerakan gelang bahu dimana tangan dapat mencapai bagian punggung0 belakang kepala. Kedua gerakan ini sangat penting untuk dapat melakukan aktivitas memakai baju, dan menyisir. *+
ETIOLOGI
tiologi frozen shoulder belum diketahui secara pasti. frozen shoulder diklasifikasikan sebagai rimer frozen shoulder bila terjadi secara spontan, dan Sekunder frozen shoulder bila merupakan dampak dari trauma. rimer frozen shoulder merupakan kasus idiopatik yang belum dapat dimengerti. ada primer frozen shoulder stimulus yang tidak diketahui mengakibatkan perubahan histologi di kapsul sendi yang berbeda substansi yang diproduksi pada keadaan 2
immobilisasi dan degeneratif. 3eskipun stimulus tunggal tidak dapat di identifikasi, namun kombinasi antara host dan faktor ekstrinsik dapat memicu terjadinya frozen shoulder . 4aktor umur dengan insidensi terbanyak yakni antara $%-&% tahun lebih mudah mengalami frozen shoulder bila dikombinasi dengan faktor ekstrinsik seperti trauma, immobilisasi, penyakit tertentu dan kesalahan penggunaan anggota tubuh. Sekunder frozen shoulder sering didahului oleh adanya keterlibatan SS, immobilisasi ekstermitas atas, trauma pada lengan, infeksi atau keganasan pada paru-paru, infark myocard, cervical disk disease, 5heumatoid 6rthritis, atau iabetes 3elitus. PATOLOGI
7olume intra-articular sendi gleno-humeral berkisar 1*-!*cc dan pada 4ro8en Shoulder berkurang menjadi *-&cc. 9al tersebut menggambarkan adanya proses inflamasi kronik capsulitis. ada investigasi histologi didapatkan adanya proliferasi fibroblast dan myofibroblast di ligamen coracohumeral. Secara keseluruhan abnormalitas yang terjadi pada 4ro8en Shoulder meliputi penebalan dan fibrosis interval rotator, pembentukan jaringan ikat scar subskapula, neovaskularisasi, peningkatan konsentrasi sitokin, kontraksi kapsul anterior dan inferior, penurunan volume sendi,kontraksi dan fibrosis ligamen coracohumeral, proliferasi fibroblas dan myofibroblast, dan proses inflamasi./ GAMBARAN KLINIS
Gambaran klinis frozen shoulder dibagi dalam ! tahapan, yaitu ) * a. Pain ( freezing ) itandai dengan adanya nyeri hebat bahkan saat istirahat, gerak sendi bahu menjadi terbatas selama 2-! minggu dan masa akut ini berakhir sampai 1% -!& minggu. b. Stiffness ( frozen ) itandai dengan rasa nyeri saat bergerak, kekakuan atau perlengketan yang nyata dan keterbatasan gerak dari glenohumeral yang diikuti oleh keterbatasan gerak skapula. 4ase ini berakhir $-12 bulan.
3
c. Recovery (thawing) ada fase ini tidak ditemukan adanya rasa nyeri dan tidak ada synovitis tetapi terdapat keterbatasan gerak karena perlengketan yang nyata. 4ase ini berakhir selama &-2$ bulan atau lebih. DIAGNOSIS ANAMNESIS
'yeri merupakan kelainan tersering yang didapatkan pada penderita frozen shoulder . Kebanyakan pasien menggambarkan adanya nyeri akut yang terjadi selama minggu-minggu pertama, atau bulan pertama. (idak seperti nyeri yang berkaitan dengan kelainan muskuloskeletal yang lain, nyeri pada frozen shoulder dialami selama aktivitas dan beristirahat. asien sering mengeluh adanya nyeri di malam hari yang menjadikannya mengalami gangguan tidur. 'yeri terdistribusi di daerah deltoid, dan kadang menjalar mengikuti dermatom :*. ;eberapa penderita mengeluhkan
adanya nyeri di daerah
punggung dan leher, gejala tersebut dapat merupakan kompensasi adanya penggunaan berlebihan overuse) dari otot-otot sekitar bahu, seperti m.trape8ius. Kerterbatasan gerak sendi merupakan gejala yang menyebabkan penderita berobat ke paramedis. asien dapat kesulitan menggunakan pakaian, atau menyentuh daerah belakang kepala menyisir rambut, atau menggunakan shampo. PEMERIKSAAN FISIK
Gerak aktif maupun pasif dari sendi glenohumeral terbatas oleh adanya nyeri. ada gerak pasif keterbatasan lebih terlihat pada rotasi eksternal daripada rotasi internal. ada restriksi maksimal capsular sendi, kemampuan sendi glenohumeral < %= pada rotasi eksternal, dan < +% pada rotasi internal. apat pula ditemukan spasme otot, dan disuse atrofi. Frozen shoulder merupakan gangguan pada kapsul sendi, maka gerakan aktif maupun pasif terbatas dan nyeri. 'yeri dapat menjalar ke leher lengan atas dan punggung, perlu dilihat faktor pencetus timbulnya nyeri. Gerakan pasif dan
4
aktif terbatas, pertama-tama pada gerakan elevasi dan rotasi internal lengan, tetapi kemudian untuk semua gerakan sendi bahu. * (es > Appley scratch? merupakan tes tercepat untuk mengevaluasi lingkup gerak sendi aktif pasien. asien diminta menggaruk daerah angulus medialis skapula dengan tangan sisi kontralateral mele#ati belakang kepala gambar 1. ada fro8en shoulder pasien tidak dapat melakukan gerakan ini. ;ila sendi dapat bergerak penuh pada bidang geraknya secara pasif, tetapi terbatas pada gerak aktif, maka kemungkinan kelemahan otot bahu sebagai penyebab keterbatasan. * 'yeri akan bertambah pada penekanan dari tendon yang membentuk muskulotendineus >rotator cuff ?. ;ila gangguan berkelanjutan akan terlihat bahu yang terkena reliefnya mendatar, bahkan kempis, karena atrofi otot deltoid, supraspinatus dan otot >rotator cuff ? lainnya.*
Gambar 1) (es Appley scracth
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Selain dibutuhkan pemeriksaan fisik, dalam mendiagnosa suatu penyakit juga dibutuhkan suatu pemeriksaan penunjang. emeriksaan penujang dilakukan sesuai dengan masing penyakit. ada penyakit frozen shoulder pemeriksaan penunjang
yang
dilakukan
yaitu
pemeriksaan
radiologi
@-ray
untuk
menyingkirkan arhritis , tumor dan deporit kalsium dan pemeriksaan 35A atau arthrogram dilakukan bila tidak ada perbaikan dalam #aktu &-12 minggu. 1% PENATALAKSANAAN MEDIKAMENTOSA
5
Bntuk mengurangi rasa nyeri diberikan analgesik dan obat anti inflamasi non steroid. emakaian relaksan otot bertujuan untuk mengurangi kekakuan dan nyeri dengan menghilangkan spasme otot. ;eberapa penulis menganjurkan pemberian suntikan kortikosteroid ditambah anestesi lokal pada rotator cuff dan intra artikuler untuk menghilangkan nyeri secara cepat. 9arus diperhatikan kemungkinan ruptur dari tendon pada penyuntikan tersebut, maka penyuntikan tidak boleh lebih dari 2 kali dalam 1 tahun. asar penggunaan kortikosteroid pada frozen shoulder dikaitkan dengan kemampuan mengurangi edema atau inflamasi
saraf.* PENANGANAN FISIOTERAPI Terapi dingin
3odalitas terapi ini biasanya untuk nyeri yang disebabkan oleh cedera muskuloskeletal akut. emikian pula pada nyeri akut frozen shoulder lebih baik diberikan terapi dingin.*,11 fek terapi ini diantaranya mengurangi spasme otot dan spastisitas, mengurangi maupun membebaskan rasa nyeri, mengurangi edema dan aktivitas en8im destruktif kolagenase pada radang sendi. emberian terapi dingin pada peradangan sendi kronis menunjukkan adanya perbaikan klinis dalam hal pengurangan nyeri. *,11 6dapun cara dan lama pemberian terapi dingin adalah sebagai berikut) *,11 o
Kompres dingin (eknik) masukkan potongan C potongan es kedalam kantongan yang tidak tembus air lalu kompreskan pada bagian yang dimaksud. Dama) 2% menit, dapat diulang
o
dengan jarak #aktu 1% menit. 3asase es (eknik) dengan menggosokkan es secara langsung atau es yang telah dibungkus. Dama) *-+ menit. 4rekuensi dapat berulang kali dengan jarak #aktu 1% menit. Terapi panas
fek terapi dari pemberian panas lokal, baik dangkal maupun dalam, terjadi oleh adanya produksi atau perpindahan panas. ada umumnya reaksi fisiologis yang dapat diterima sebagai dasar aplikasi terapi panas adalah bah#a panas akan meningkatkan viskoelastik jaringan kolagen dan mengurangi
6
kekakuan sendi. anas mengurangi rasa nyeri dengan jalan meningkatkan nilai ambang nyeri serabut-serabut saraf. fek lain adalah memperbaiki spasme otot, meningkatkan aliran darah, membantu resolusi infiltrat radang, edema dan efek eksudasi. *,11 ;eberapa penulis menganjurkan pemanasan dilakukan bersamaan dengan peregangan, dimana efek pemanasan meningkatkan sirkulasi bermanfaat sebagai analgesik. (erapi panas dangkal menghasilkan panas yang tertinggi pada permukaan tubuh namun penetrasinya kedalam jaringan hanya beberapa milimeter. ada terapi panas dalam, panas diproduksi secara konversi dari energi listrik atau suara ke energi panas didalam jaringan tubuh. anas yang terjadi masuk kejaringan tubuh yang lebih dalam, tidak hanya sampai jaringan diba#ah kulit subkutan. Golongan ini yang sering disebut diatermi, terdiri dari) *,11 iatermi gelombang pendek short wave diatheryESF o o iatermi gelombang mikro icrowave diatheryE3F o iatermi ultrasound utrasound diatheryEBS ada frozen shoulder , modalitas yang sering digunakan adalah BS yang merupakan gelombang suara dengan frekuensi diatas 1+.%%% 98 dengan daya tembus yang paling dalam diantara diatermi yang lain. Gelombang suara ini selain memberikan efek panas0 termal, juga ada efek nontermal0 mekanik0 mikromasase, oleh karena itu banyak digunakan pada kasus perlekatan jaringan. 4rekuensi yang dipakai untuk terapi %, dan 1 398. osis terapi %,*-$ #att0cm 2, lama pemberian *-1% menit, diberikan setiap hari atau 2 hari sekali. BS memerlukan media sebagai penghantarannya dan tidak bisa melalui daerah hampa udara. 3enurut penelitian, medium kontak yang paling ideal adalah gel. *,11 fek BS pada frozen shoulder ) o o o o o
3eningkatkan aliran darah 3eningkatkan metabolisme jaringan 3engurangi spasme otot 3engurangi perlekatan jaringan 3eningkatkan ekstensibilitas jaringan. 3odalitas lain yang digunakan adalah short wave diathery. isini
digunakan arus listrik dengan frekuensi tinggi dengan panjang gelombang 11 m yang diubah menjadi panas se#aktu mele#ati jaringan. ada umumnya
7
pemanasan ini paling banyak diserap jaringan diba#ah kulit dan otot yang terletak dipermukaan. *,11 ELEKTROSTIMULASI: TENS (Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation) 3odalitas terapi fisik ini dapat dipergunakan untuk nyeri akut maupun
nyeri kronis, dan sering digunakan untuk meredakan nyeri pada frozen shoulder. Bntuk peletakan elektroda dan pemilihan parameter perangsangan sampai sekarang masih lebih banyak bersifat seni dan subyektif. 'amun peletakan elektrode harus tetap berdasarkan pengetahuan akan dasar-dasar anatomi dan fisiologi. Detak elektroda yang biasa dipilih yaitu) daerah paling nyeri, dermatom saraf tepi, motor point, trigger point, titik akupuntur. *,11 Stimulasi dapat juga disertai dengan latihan. 3isalnya keterbatasan gerak abduksi, elektrode aktif negatif ditempatkan pada tepi depan aksila dan elektroda kedua diletakkan pada bahu atau diatas otot deltoid penderita. asien berdiri disamping sebuah dinding dan diminta meletakkan jari-jarinya pada permukaan dinding. ada saat stimulasi, jari-jari tangan pasien diminta untuk berjalan ke atas di dinding tersebut. Dama pemberian stimulasi bervariasi dari !% menit sampai beberapa jam dan dapat dilakukan sendiri oleh penderita. 6ngka keberhasilan untuk menghilangkan nyeri bervariasi dari 2*" sampai %-/*". *,11 LATIHAN 3erupakan bagian yang terpenting dari terapi frozen shoulder . ada a#alnya latihan gerak dilakukan secara pasif terutama bila rasa nyeri begitu berat. Setelah nyeri berkurang latihan dapat dimulai dengan aktif dibantu. 5asa nyeri yang timbul pada #aktu sendi digerakkan baik secara pasif maupun aktif menentukan saat dimulainya latihan gerak. ;ila selama latihan pasif timbul rasa nyeri sebelum akhir pergerakan sendi diduga masih fase akut sehingga latihan gerakan aktif tidak diperbolehkan. ;ila rasa nyeri terdapat pada akhir gerakan yang terbatas, berarti masa akut sudah berkurang dan latihan secara aktif boleh dilakukan. ada latihan gerak yang menimbulkan0 menambah rasa nyeri, maka latihan harus ditunda karena rasa nyeri yang ditimbulkan akan menurunkan lingkup gerak sendi. (etapi bila gerakan pada latihan tidak menambah rasa nyeri maka kemungkinan besar terapi latihan gerak akan berhasil dengan baik. Datihan gerak dengan menggunakan alat seperti shoulder wheel ! over head pulleys! finger
8
ladder , dan tongkat stick e"ercise) merupakan terapi standar untuk penderita frozen shoulder . *,11 Lai!an "#d$an (Pend%&%$' Gravitasi menyebabkan traksi pada sendi dan tendon dari otot lengan.
:odman memperkenalkan latihan untuk sendi bahu dengan menggunakan gravitasi. ;ila penderita melakukan gerak abduksi pada saat berdiri tegak akan timbul rasa nyeri hebat. (etapi bila dilakukan dengan pengaruh dari gravitasi dan otot supraspinatus relaksasi maka gerakan tersebut terjadi tanpa disertai rasa nyeri. ada pergerakan pendulum penderita membungkuk kedepan, lengan yang terkena tergantung bebas tanpa atau dengan beban. *,11 (ubuh dapat ditopang dengan meletakkan lengan satunya diatas meja atau bangku, lengan digerakkan ke depan dan ke belakang pada bidang sagital fleksiekstensigambar 2. 3akin lama makin jauh gerakannya, kemudian gerakan kesamping, dilanjutkan gerakan lingkar sirkuler searah maupun berla#anan arah dengan jarum jam. emberian beban pada latihan pendulum akan menyebabkan otot memanjang dan dapat menimbulkan relaksasi pada otot bahu. *,11
Gambar 2) Datihan endulum Lai!an dengan $engg%naan #nga
Datihan dengan tongkat dapat berupa gerakan fleksi, abduksi, adduksi, dan rotasi. Gerakan dapat dilakukan dalam posisi berdiri, duduk ataupun berbaring. :ara latihan tongkat dipegang dengan kedua tangan di depan tubuh. Bntuk fleksi bahu posisi tongkat seperti pada gambar !+a dan !+b. Bntuk hori8ontal abduksi dan adduksi, tongkat diangkat sampai sendi bahu fleksi /% o. Siku tetap ekstensi, tangan yang sehat dipakai untuk mendorong sisi yang sakit selebar mungkin secara perlahan-lahan. engan tongkat diletakkan dibelakang punggung dapat dilaksanakan rotasi eksternal atau rotasi internal gambar !.+c. ada saat terasa peregangan, posisi dipertahankan selama ! hitungan, dan peregangan dapat diulang ! sampai * kali. *,11
9
Gambar ! ) stick e@ercise Lai!an finger ladder Finger ladder adalah alat bantu yang dapat memberikan bantuan secara
obyektif sehingga penderita mempunyai motivasi yang kuat untuk melakukan latihan lingkup gerak sendi dengan penuh. erlu diperhatikan agar penderita berlatih dengan posisi yang benar, jangan sampai penderita memiringkan tubuhnya, berjinjit maupun melakukan elevasi kepala. Gerakan yang dapat dilakukan adalah fleksi dan abduksi. enderita berdiri menghadap dinding dengan ujung jari-jari tangan sisi yang terkena menyentuh dinding. Dengan bergerak keatas dengan menggerakkan jari-jari tersebut untuk fleksi bahu. Bntuk gerakan abduksi dikerjakan dengan samping badan menghadap dinding gambar $. *,11
10
Gambar $) Datihan dengan finger ladder Lai!an dengan #)er !ead p%&&e*s (ar#&' ;ila diajarkan dengan benar, sistem katrol sangat efektif untuk membantu
mencapai lingkup gerak sendi bahu dengan penuh. eralatan) dua buah katrol digantungkan pada tiang dengan seutas tali dihubungkan dengan kedua katrol tersebut. Kedua ujung tali diberi alat agar tangan dapat menggenggam dengan baik. osisi penderita bisa duduk, berdiri atau berbaring terlentang dengan bahu terletak diba#ah katrol tersebut. engan menarik tali pada salah satu tali yang lain akan terangkat. Sendi siku diusahakan tetap dalam posisi ekstensi dan penderita tidak boleh mengangkat bahu maupun mengangkat tubuh. Gerakan dilakukan perlahan-lahan gambar *. *,11
Gambar *) Datihan dengan overhead pulley katrol Lai!an dengan shoulder wheel engan instruksi yang benar shoulder whell dapat digunakan untuk
memberi motivasi pada penderita untuk melakukan latihan lingkup gerak sendi bahu secara aktif. :ara penggunaan alat) penderita berdiri sedemikian rupa sehingga aksis dari sendi bahu sama dengan aksis roda pemutar sehingga gerak lengan sesuai dengan gerak
putaran
roda.
enderita
tidak
diharuskan
menggerakkan roda secara penuh, tetapi gerakan hanya dilakukan sebesar kemampuan gerakan sendi bahunya. 9arus pula diperhatikan pada #aktu melakukan gerakan endorotasi maupun eksorotasi bahu dalam posisi abduksi /% o dan siku fleksi /% o gambar & . engan meletakkan siku pada aksis roda maka gerakan dapat dilakukan sampai pada keterbatasan lingkup gerak sendi. *,11
11
Gambar &) Datihan dengan shoulder wheel
BAB III LAPORAN KASUS
+, IDENTITAS PENDERITA 'ama ) 'y. S Bmur ) &% tahun enis kelamin ) erempuan ekerjaan ) ensiunan 6lamat ) Kleak Dingkungan 7 (anggal emeriksaan ) 1% 3aret 2%1* -, ANAMNESIS A, Ke&%!an Ua$a 'yeri dan keterbatasan gerak bahu kiri. B, Ri.a*a Pen*ai Searang
12
'yeri dan keterbatasan gerak pada bahu kiri dialami oleh penderita sejak H ! minggu yang lalu. 'yeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk dan hilang timbul. 5i#ayat kaku pada bahu di pagi hari -. 'yeri timbul atau bertambah terutama saat penderita menggerakkan bahunya seperti saat memakai kaos, mengancingkan pakaian dalam ;9, menyisir rambut, dan mencebok. 'yeri menjalar -. 'yeri berkurang saat tidak menggerakkan bahunya. 5i#ayat trauma -. ", Ri.a*a Pen*ai Da!%&% 9ipertensi I sejak ! tahun lalu, terkontrol dengan obat amlodipine -
-
-
-
-
*mg Kolestrol I sejak ! tahun lalu 6sam urat I sedang mengonsumsi alopurinol 3 - 5i#ayat trauma -
D, Ri.a*a pen*ai e&%arga 9anya penderita yang sakit seperti ini. E, Ri.a*a e/iasaan Sehari-hari beraktivitas
dengan
tangan
kanan.
enderita
terbiasa
mengangkat benda berat seperti ember yang berisi air saat mencuci pakaian H ! kali dalam 1 minggu. enderita aktif sebagai pemain voli sebelum pensiun. F, Ri.a*a S#sia& E#n#$i enderita merupakan pensiunan guru. (inggal bersama suami di rumah
permanen, 1 lantai, sedangkan anak-anak telah tinggal terpisah. (oilet berada di dalam kamar tidur, jarak H * meter dari tempat tidur, pakai F: jongkok. enerangan bersumber dari D' dan sumber air bersih. ;iaya pengobatan di tanggung oleh ;S. G, Ri.a*a Psi#gi enderita merasa cemas dengan nyeri yang dialami karena menganggu
aktivitas sehari-hari. 0, PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum erajat kesadaran #lassgow $oa Scale G:S Tanda 1ia& :
) ;aik ) Kompos mentis ) %ye$ &otoric& 'erbal *
13
(ekanan darah 'adi 5espirasi Suhu Sa%s genera&is: Kepala 3ata Deher (horaks ;entuk :or ulmo 6bdomen Anspeksi alpasi erkusi 6uskultasi kstremitas Sa%s L#a&is 5egio Anspeksi alpasi -
-
-
-
-
) 11%0+% mm9g ) $@0menit, regular, isi cukup ) 1@0menit ) !&,* =:
) konjungtiva anemis -0-, sklera ikterik -0- ) embesaran KG; leher tidak ada ) simetris, retraksi - ) ; A-AA intensitas normal, regular, bising - ) 5honki -0-, heezing -0- ) inding perut datar ) Demas, turgor kembali cepat, hepar dan lien tidak teraba ) (impani ) eristaltik usus I normal ) 6kral hangat, Jedem - ) Shoulder sinistra ) ) merah -, udem -, deformitas - ) nyeri tekan I regio trape8ius bagian atas, supra
infraspinatus, panas -, krepitasi -0- 3ovement ) nyeri gerak I 'ilai 'isual Analog Scale 76S ↓
%
$
1%
dengan analgetik
14
Sa%s M##ri:
kstremitas Superior
kstremitas Anferior
ekstra
Sinistra
ekstra
Sinistra
Gerakan
'ormal
L
'ormal
'ormal
Kekuatan Jtot
*0*0*0*
sde0*0*0*
*0*0*0*
*0*0*0*
(onus Jtot
'ormal
'ormal
'ormal
'ormal
5efleks 4isiologis
'ormal
'ormal
'ormal
'ormal
5efleks atologis
-
-
-
-
Sensibilitas
'ormal
'ormal
'ormal
'ormal
roprioseptif
'ormal
'ormal
'ormal
'ormal
rotopatik
'ormal
'ormal
'ormal
'ormal
Ling%p Gera Sendi (LGS' /a!%
kstensi 4leksi 6bduksi 6dduksi 5otasi ksternal C internal
e@tra 6ktif asif
Sinistra
'ormal
6ktif
$*= - % -1%=
2345345++34
2345345+-34
1%M-%M-$*M
+3345345$*M
++345345$*M
asif &%=-%-1%= 1%=-%-$*= /%=-%-/%=
/%M-%M-/%M
6345345774
6745345834
Tes Pr#)#asi:
15
enis pemeriksaan Appley Scratch test Appley Scarf test ift off test *ergason test &osley test %pty $an test
ekstra -
Sinistra I I -
2, RESUME Seorang pasien perempuan, &% tahun, datang ke poliklinik rehabilitasi
medik dengan keluhan utama nyeri dan keterbatasan gerak pada bahu kiri sejak H ! minggu yang lalu, seperti ditusuk-tusuk dan hilang timbul. 'yeri timbul terutama saat penderita menggerakkan bahunya seperti saat memakai baju, mengancingkan celana dan pakaian dalam ;9, menyisir rambut, dan mencebok. 'yeri berkurang saat penderita tidak menggunakan bahunya. ada pemeriksaan fisik, tanda vital ) () 11%0+% mm9g , ')$ @0menit , S;) !&,* °:,
) 1& @0menit. ada pemeriksaan status lokalis ditemukan nyeri tekan
regio trape8ius bagian atas, infra dan supraspinatus. emeriksaan DGS bahu sinistra keterbatasan gerakan fleksi, ekstensi, abduksi, ekstenal dan internal rotasi. ada test provokasi didapatkan hasil yang positif pada appley scratch test dan lift off test. 7, DIAGNOSIS KERJA iagnosis Klinis iagnosis tiologis iagnosis (opis iagnosis 4ungsional ,pairent • isabilitas •
grooing! toileting. -andicap •
) frozen shoulder sinistra ) suspect overuse in+ury! proses degeneratif ) sendi glenohumeral sinistra ) nyeri dan keterbatasan gerak bahu sinistra ) gangguan 6KS seperti dressing! feeding! )-
8, PROBLEM REHABILITASI MEDIK a, 'yeri pada bahu kiri dengan 76S $ /, Keterbatasan DGS pada bahu sinistra 9, Gangguan 6KS toileting! feeding! dressing! grooing d, Kecemasan akan sakit yang dialami 6, PENATALAKSANAAN a, 3edikamentosa : 6nalgetik, 6A'S 6nti-Anflamasi 'on Steroid)
16
/, 5ehabilitasi 3edik Fisi#erapi valuasi ) - 'yeri pada bahu kanan dengan 76S $ Keterbatasan DGS pada bahusinistra Gangguan 6KS toileting! grooing! feeding! dressing rogram) ltra Sound /iathery BS glenohumeral sinistra Datihan DGS aktif sendi bahu sinistra sampai batas nyeri O%pasi Terapi valuasi ) Keterbatasan DGS sendi bahu kiri Gangguan 6KS rogram ) Datihan 6KS dengan aktivitas dan keterampilan Or#i dan Pr#sei valuasi ) - 'yeri pada bahu kanan dengan 76S $ Keterbatasan DGS pada bahusinistra Gangguan 6KS toileting! grooing! feeding! dressing rogram) Saat ini tidak diperlukan S#sia& Medi valuasi ) enderita adalah seorang pensiunan guru, dan ibu rumah tangga. Sebelum
sakit penderita biasanya dapat melakukan pekerjaan rumah tangga secara mandiri. 'amun karena nyeri dan keterbatasan gerak 6KS, pekerjaan rumah tangga tidak dapat dilakukan. Keadaan ekonomi penderita masih cukup. ekerjaan suami adalah seorang pensiunan dan penderita memiliki 2 orang anak. rogram) Saat ini keadaan ekonomi keluarga ini masih bisa terpenuhi dukasi mengenai penyakit pasien agar pasien rajin melakukan hoe progra e"ercise dan memberikan support supaya pasien tetap rajin untuk melaksanakan terapi. Psi#gi valuasi ) Kecemasan pasien akan nyeri yang dirasakan rogram ) 3ensupport mental pasien -
-
17
Terapi Bi9ara valuasi ) asien tidak ada masalah dalam berbahasa dan berkomunikasi rogram ) saat ini tidak ada H#$e pr#gra$ - Pendulu e"ercise - Finger ladder Stick e"ercise , PROGNOSIS Nuo ad 7itam Nuo ad 4ungsionam Nuo ad Sanasionam
) bonam. ) dubia at bonam. ) dubia at bonam.
;, ANJURAN 4oto rontgen regio shoulder de@tra et sinistra posisi 6 dan laboratorium.
18
DAFTAR PUSTAKA
1. 6nonymous. Frozen Shoulder . 5S 3itra Keluarga. Surabaya. 2%12. 2. Goyal 3., ;hattacharjee S, Goyal K. :ombined ffect of nd 5ange 3obili8ation 53 and 3obili8ation #ith 3ovement 3F3 (echniOues on 5ange Jf 3otion and isability in 4ro8en Shoulder atients) 6 5andomi8ed :linical (rial. ournal of @ercise Science and hysiotherapy.2%1!P/)+$-2. !. 6nsari S', Dourdhuraj A, Shah S, atel '. ffect Jf Bltrasound (herapy Fith nd 5ange 3obili8ation Jver :ryotherapy Fith :apsular Stretching Jn ain An 4ro8en Shoulder C 6 :omparative Study. A:55.2%12P$)&$-+!. $. JS( team. 4ro8en Shoulder Fhat :an a hysical (herapist o for 3y ainful and Stiff ShoulderQ. Jrthop Sports hys (her.2%1!P$!)!*1. *. Sianturi, Goldfried. Studi Komparatif injeksi dan oral triamcinolone acetonide pada sindroma fro8en sholuder. Semarang. 2%%! &. :luett, onathan. 4ro8en Shoulder Symptoms. 22 6gustus 2%11. iunduh dari) http)00orthopedics.about.com0cs0fro8enshoulder0a0fro8enshoulderR2.html. +. Kuntoro, 9eru urbo. 6spek 4isioterapi Syndroma 'yeri ;ahu. Surabaya. 2%%+ . :arolin (, Fads#orth. 4ro8en Shoulder. hysical (erapi.2%%&P&&)1+-!. /. De#is . 4ro8en shoulder contracture syndrome e 6etiology, diagnosis and management.3anual (herapy.2%1$P$)1- 1%. akasi 5. 6spek 5ehabilitasi 'yeri ;ahu. hysical 3edicine and 5ehabilitation epartement 4atma#ati General 9ospital. akarta 11. Sri#idayati, Aka Fahyu. enatalaksanaan fisioterapi pada kasus fro8en shoulder capsulitis adhesiva de@tra. Sukoharjo. 2%%
19