Frozen Shoulder ( adhesive capsulitis)
Istilah Istilah frozen frozen shoulde shoulderr merupaka merupakan n semua semua gangguan gangguan sendi sendi bahu dengan pembatasan pembatasan lingkup gerak. Biasanya hanya dapat abduksi kurang dari 80 derajat sedangkan rotasi inte intern rnaa dan ekste ekstern rnaa kura kurang ng dari dari 70 dera deraja jat. t. Isti Istila lah h lain lainny nyaa adal adalah: ah: peria periart rtri riti tiss humerokapsularis, penyakit duplay, beusitis adhesive dan lain dari penyakit tersebut dapat mengenai mengenai salah satu atau kedua bahu. ering kali dijumpai dijumpai bersamaan bersamaan dengan penyakit kardiovaskul kardiovaskuler. er. !arang !arang dijumpai dijumpai pada usai di ba"ah #0 tahun, kebanyakan pada "anita. "anita. $esiko penyakit ini meningkat dengan adanya %idera, miokard infark stroke dengan hemiplegia, infeksi paru. &ang palinhg menonjol adalah rasa nyeri atau gerakan yang terbatas pada kedua'duanya.
(ikenal ) stadium : 1. Painful Freezing Phase (Stadium I) :
Berlang Berlangsun sung g *0')+ *0')+ minggu minggu dengan dengan nyeri nyeri yang yang makiin makiin bertam bertambah bah setiap setiap hariny harinyaa sehing sehingga ga men%apai pun%aknya, serta kekakuan yang semakin bertambah setiap harinya. yeri tersebut setiap kali mengganggu tidur penderita, terutama pada pagi hari. Adhesive Phase (Stadium II) : 2. Adhesive
Berlangsung #'*- bulan. ada stadium ini terasa linu disertai kekakuan yang makin bertambah sampai men%apai kekakuan total. 3.Resolution Phase (Stadium III) :
Berlangsung /'-# bulan. ada stadium in rasa linunya berkurang disertai dengan lenyapnya kekauan se%ara perlahan'lahan. &ang biasa dikeluhkan adalah kesulitan memakai baju.kemudian terjadi gangguan pada elevasi. yerinya terasa di bagian antero'lateral dari bahu dan lengan atas sert sertaa bagia bagian n flek flekso sorr pada pada lenga lengan n bagi bagian an ba"a ba"ah.k h.kad adang ang'k 'kad adang ang menj menjal alar ar pada pada dind dindin ing g thoraks.bila tidak dapat pengobatan, lingkup geraknya tidak akan kembali normal "alaupun rasa nyerinya berkurang. Pemeriksaan
ada pemeriksaan dijumpai lingkup gerakan yang terbatas baik aktif maupun pasif. ada permulaan hanya elevasi dan rotasi endorotasi yang terganggu, kemudian seluruh lingkup geraknya yang terganggu ke%uali ekstensi ke depan. yeri akan bertambah pada penekanan dari tendon yang membentuk muskulotendineus rotator %uff. ada perabaan kaput humeri terasa
letaknya lebih tinggi dalam sendi bahu, mendekati akromion bila dibandingkan dengan sisi yang sehat. Bila gangguan tersebut berkelanjutan akan terjadi atrofi dari otot'otot bahu. Etiloi
dapun beberapa teori yang dikemukakan AAOS tahun -007 mengenai frozen shoulder , teori tersebut adalah : a.
1eori hormonal. ada umumnya frozen shoulder terjadi +02 pada "anita bersamaan dengan datangnya menopause.
b.
1eori genetik. Beberapa studi mempunyai komponen genetik dari frozen shoulder , %ontohnya ada beberapa kasus dimana kembar identik pasti menderita pada saat yang sama.
%.
1eori auto immuno. (iduga penyakit ini merupakan respon auto immuno terhadap hasil'hasil rusaknya jaringan lokal.
d.
1eori postur. Banyak studi yang belum diyakini bah"a berdiri lama dan berpostur tegap menyebabkan pemendekan pada salah satu ligamen bahu.
Patoloi
3apsul sendi terdiri dari selaput penutup fibrosa padat, suatu lapisan dalamnya terbentuk dari jaringan penyambung berpembuluh darah banyak dan sinovium, yang berbentuk suatu kantong yang melapisi seluruh sendi, dan membungkus tendon'tendon yang melintasi sendi, sinovium tidak meluas mengelilingi permukaan sendi tetapi terlipat sehingga memungkinkan gerakan se%ara penuh. Sinovium menghasilkan %airan yang sangat kental yang membasahi permukaan sendi. 4airan sinovium normalnya bening, tidak membeku, tidak ber"arna. !umlah yang di permukaan sendi relative ke%il 5*') ml6. 4airan sinovium juga bertindak sebagai sumber nutrisi bagi tulang ra"an sendi. Capsulitis adhesiva merupakan kelanjutan dari lesi rotator cuff , karena terjadi peradangan atau degenerasi yang meluas ke sekitar dan ke dalam kapsul sendi dan mengakibatkan terjadinya reaksi fibrous. danya reaksi fibrous dapat diperburuk akibat terlalu lama membiarkan lengan dalam posisi impingement yang terlalu lama
!"#$"R"% &'I%IS
enderita datang dengan keluhan nyeri dan ngilu pada sendi serta gerakan sendi bahu yang terbatas kesegala arah ,terutama gerakan abduksi dan elevasi, sehingga mengganggu lingkup gerak sendi bahu. $asa nyeri akan meningkat intensitasnya dari hari kehari. Bersamaan dengan hal itu terjadi gangguan lingkup gerak sendi bahu. enyembuhan terjadi lebih kurang selama + *- bulan, dimana lingkup gerak sendi bahu akan meningkat dan akhir bulan ke *8 hanya sedikit terjadi keterbatasan gerak sendi bahu
I"!%SIS
1. "namnesis : ada penderita frozen shoulder didapatkan keluhan nyeri di bagian depan
dan samping bahu ,sehingga penderita tidak dapat menyisir rambut maupun keluhan keterbatasan gerak lainnya. 2. Pemeriksaan *isik : 9rozen shoulder merupakan gangguan pada kapsul sendi ,maka
gerakan aktif maupun pasif terbatas dan nyeri. yeri dapat menjalar ke leher , lengan atas dan punggung, perlu dilihat faktor pen%etus timbulnya nyeri . erakan pasif dan aktif terbatas, pertama tama pada gerakan elevasi dan rotasi interna lengan, tetapi kemudian untuk semua gerakan sendi bahu . 1es ppley s%rat%h merupakan tes ter%epat untuk mengevaluasi lingkup gerak sendi aktif pasien. asien diminta menggaruk daerah angulus medialis skapula dengan tangan sisi kontra lateral mele"ati belakang kepala 5 gambar #6. ada frozen shoulder pasien tidak dapat melakukan gerakan ini. Bila sendi dapat bergerak penuh pada bidang geraknya se%ara pasif, tetapi terbatas pada gerak aktif, maka kemungkinan kelemahan otot bahu sebagai penyebab keterbatasan. yeri akan bertambah pada penekanan dari tendon yang membentuk muskulotendineus rotator %uff . Bila gangguan berkelanjutan akan terlihat bahu yang terkena reliefnya mendatar, bahkan kempis, karena atrofi otot deltoid, supraspinatus dan otot rotator %uff lainnya
1es ppley s%ra%th.
+anda dan e,ala
a. Nyeri asien berumur #0'+0 tahun, dapat memiliki ri"ayat trauma, seringkali ringan, diikuti sakit pada bahu dan lengan nyeri se%ara berangsur'angsur bertambah berat dan pasien sering tidak dapat tidur pada sisi yang terkena. etelah beberapa lama nyeri berkurang, tetapi sementara itu kekakuan semakin terjadi, berlanjut terus selama +'*- bulan setelah nyeri menghilang. e%ara berangsur'angsur pasien dapat bergerak kembali, tetapi tidak lagi normal. b. Keterbatasan Lingup gera sendi Capsulitis adhesive ditandai dengan adanya keterbatasan luas gerak sendi glenohumeral yang nyata, baik gerakan aktif maupun pasif. Ini adalah suatu gambaran klinis yang dapat menyertai tendinitis, infar myoard, diabetes melitus, fratur immobilisasi berkepanjangan atau rediulitis cervicalis. 3eadaan ini biasanya unilateral, terjadi pada usia antara #/+0 tahun dan lebih sering pada "anita. yeri dirasakan pada daerah otot deltoideus. Bila terjadi pada malam hari sering sampai mengganggu tidur. ada pemeriksaan fisik didapatkan adanya kesukaran penderita dalam mengangkat lengannya 5abdusi!, sehingga penderita akan melakukan dengan mengangkat bahunya "srugging 6
c. #enurunan Keuatan otot dan Atropi otot ada pemeriksaan fisik didsapat adanya kesukaran penderita dalam mengangkat lengannya 5abduksi6 karena penurunan kekuatan otot. yeri dirasakan pada daerah otot deltoideus, bila terjadi pada malam hari sering menggangu tidur. ada pemeriksaan didapatkan adanya kesukaran penderita dalam mengangkat lengannya 5abduksi !, sehingga penderita akan melakukandengan mengangkat bahunya "srugging!. !uga dapat dijumpai adanya atropi bahu 5dalam berbagaoi tingkatan6. edangkan pemeriksaan neurologik biasanya dalam batas normal 5;eru 3untono, -00#6. d. $angguan atifitas fungsional (engan adanya beberapa tanda dan gejala klinis yang ditemukan pada penderita frozen shoulder akibat capsulitis adhesiva seperti adanya nyeri, keterbatasan <, penurunan kekuatan otot dan atropi maka se%ara langsung akan mempengaruhi 5mengganggu6 aktifitas fungsional yang dijalaninya. Pemeriksaaan penun,an
erlu dilakukan pemeriksaan laju endap darah dan gula darah karena pada stadium a"al dari stadium a"al dari adhesive kapsulitis laju endap darahnya meningkat, serta untuk menentukan adanya diabetes mellitus. Bila <=( lebih tinggi dari 70mm>jam pertama dan tanda'tanda sero positif ada, maka perlu dipikirkan adanya polimialgia reumatika dan artritis sel raksasa. Peno-atan
asien perlu di beri tahu bah"a akan dapat bergerak kembali tanpa rasa nyeri tetapi memerlukan "aktu beberapa bulan. enggunaan lengan se%ara aktif yang berlebihan harus di %egah untuk menghindari bertambahnya rasa nyeri, sampai penderita benar'benar sembuh. rogram latihan harus progresif, dimulai dari latihan bandul, dilanjutkan dengan "and manipulation dan akhirnya dengan latihan menarik katrol. ebelum melakukan program latihan otot bahu harus direlaksasikan terlebih dahulu. Banyak menganjurkan penyuntikan kortikosteroid pada rotator %uff dan intra artikular untuk menghilangkan nyeri se%ara %epat. (igunakan %ampuran kristalin kortikosteroid non a?ueous dengan anestesi lo%al 5lido%ain>@ilo%ain6. (isuntikan beberapa insersi tendon supraspinatus bursa subakromial dibagian anterolateral, selaput tendon dari biseps dan pada kapsul sendi bagian posterior daerah teres minor. Biasanya digunakan kortikostroid long a%ting misalnya triam%inolone
a%etonide #0 mg di%ampur dengan lidokain atau @ilakoin *2 menjadi /%%
kemudian di infiltrasikan di tempat tersebut diatas. Biasanya pada fase akut perlu ditambahkan analgesi% kuat misalnya asam mefenamik /00mg di samping I(,kemudian di lanjutkan dengan latian.bila tidak berhasil dan tendinitisnya kronik, baru diberikan kortikosteroid. Aaka suntikan tidak boleh diberikan lebih dari - kali dalam * tahun. 'atihan odman ( Pendulum ) /
ravitasi menyebabkan traksi pada sendi dan tendo dari otot lengan. 4odman memperkenalkan latihan untuk sendi bahu dengan menggunakan
gravitasi . Bila penderita
melakukan gerak abduksi pada saat berdiri tegak akan timbul rasa nyeri hebat. 1etapi bila dilakukan dengan pengaruh dari gravitasi dan otot supraspinatus relaksasi, maka gerakan tersebut terjadi tanpa disertai rasa nyeri . ada gerakan pendulum penderita membungkuk kedepan, lengan yang terkena tergantung bebas tanpa atau dengan beban. 1ubuh dapat ditopang dengan meletakkan lengan satunya diatas meja atau bangku, lengan digerakkan ke depan dan ke belakang pada bidang sagital 5 fleksi ekstensi 6. Aakin lama makin jauh gerakannya, kemudian gerakan kesamping, dilanjutkan gerakan lingkar 5 sirkuler 6 searah maupun berla"anan arah dengan jarum jam. emberian beban pada latihan pendulum akan menyebabkan otot memanjang dan dapat menimbulkan relaksasi pada otot bahu.
'atihan denan menunakan tonkat.
fleksi C0
0
. iku tetap ekstensi, tangan yang sehat dipakai untuk mendorong sisi yang sakit
selebar mungkin se%ara perlahan lahan. (engan tongkat diletakkan dibelakang punggung dapat dilaksanakan rotasi eksternal atau rotasi internal. ada saat terasa peregangan, posisi dipertahankan selama ) hitungan, dan peregangan dapat diulang ) sampai / kali.
'atihan *iner ladder .
9inger ladder adalah alat bantu yang dapat memberikan bantuan se%ara obyektif sehingga penderita mempunyai motivasi yang kuat untuk melakukan latihan lingkup gerak sendi dengan penuh. erlu diperhatikan agar penderita berlatih dengan posisi yang benar, jangan sampai penderita memiringkan tubuhnya, berjinjit maupun melakukan elevasi skapula. erakan yang dapat dilakukan adalah fleksi dan abduksi. enderita berdiri menghadap dinding dengan ujung jari jari tangan sisi yang terkena menyentuh dinding.