LAPORAN Identifikasi Identifikasi Resiko Infeksi - ICRA
nfectii on Co C ontr ntr ol R i sk Asse A ssessm ssme ent) nt) (I nfect Di RUANG SHOFA VVIP 2 APRIL 2017
A. Pendahuluan Proses pembangunan dan renovasi merupakan hal yang tidak t erhindarkan dari operasional rumah sakit. Pelaksanaan pekerjaan pembangunan dan renovasi adalah pekerjaan yang melibatkan berbagai unsur keilmuan di antaranya, sumber daya manusia (tenaga kerja), teknologi yang mencakup peralatan dengan metode kerja, dan disiplin ilmu sosial serta sistem pengelolaan yang mendukung terlaksananya terlaksananya pekerjaan pembangunan pembangunan dan renovasi. Upaya pengendalian kecelakaa kecelakaan n pembangunan pembangunan dan renovasi renovasi harus memperhatikan memperhatikan semua semua unsur tersebut tersebut di atas.
Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi tahun 2012 untuk pencegahan infeksi di RS perlu dilakukan kajian resiko untuk menentukan Prioritas Program dan Pencegahan Infeksi RS. Program ICRA renovasi tim PPI bekerja s ama dengan tim K3 membuat ICRA pembangunan dan renovasi agar agar konstruksi berjalan dengan aman dan bebas dari penyakit infeksi.
B. Tujuan 1. Sebagai acuan dalam pelaksanaan pembangunan maupun renovasi renovasi di lingkungan RS PKU Muhammadiyah Karanganyar, sehingga menjamin keselamatan pasien, karyawan dan masyarakat disekitar RS PKU Muhammadiyah Karanganyar. 2. Mencegah dan pengendalian infeksi selama berlangsungnya pengerjaan proyek. 3. Sebagai acuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian infeksi dan K3.
C. Perencanaan 1. Tanggal
:
2. Lokasi
: Bangsal Shofa
3. Kegiatan
: Renovasi bangunan
D. Analisis ICRA Aktivitas Konstruksi bangunan berdasarkan : 1. Tipe
: TIPE B
2. Kelompok Resiko
: Resiko 2 Sedang
3. Level ICRA
: Level II
Tipe Proyek Konstruksi
Kelompok Pasien Resiko Tipe A
Tipe B
Tipe C
Tipe D
Kelompok Resiko Rendah
I
II
II
III/IV
Kelompok Resiko Medium
I
II
III
IV
Kelompok Resiko Tinggi
I
II
III/IV
IV
Kelompok Resiko Tertinggi
II
III/IV
III/IV
IV
4. Pedoman Pencegahan dari infeksi kontrol Tipe proyek Renovasi bangunan di bekas Gedung Manggala termasuk dalam : Level II
dimana terdapat hal – hal yang harus diperhatikan dan dilakukan sebagai berikut : 1. Sebelum Melakukan Renovasi : a. Lakukan pekerjaan dengan metode yang dapat meminimalisir debu dari aktivitas konstruksi. b. Petugas Renovasi menggunakan APD masker untuk meminimalisir paparan debu. 2. Selama Renovasi : a. Setiap petugas yang memasuki area kerja harus memakai pelindung alas kaki/sepatu. Pelindung sepatu harus diganti setiap petugas keluar dari area kerja. b. Jangan melepaskan penghalang dari area kerja sampai proyek yang selesai telah diinspeksi oleh K3RS dan PPIRS. c. Semprotan air ke permukaan kerja untuk mengontrol debu pada saat memotong. d. Pengiriman atau kereta. Tutup rapat dengan selotip kecuali sudah ada penutupnya.
e. Berikan penghalang yang lengkap, seperti sheetrock/lembaran penutup triplek, plastic, untuk menutup area kerja dari area non kerja sebelum konstruksi dimulai. f. Tutup lubang, pipa-pipa, sambungan-sambungan, dan AC dengan benar. g. Tempatkan limbah konstruksi di tempat yang tertutup rapat. h. Menjaga kebersihan dan kerapian kerja 3. Sesudah Renovasi a. Jangan pindahkan pembatas dari area kerja sebelum proyek yang telah selesai diinspeksi oleh Tim K3RS dan KPPI, serta telah dibersihkan seluruhnya oleh housekeeping. b. Singkirkan pembatas secara hati-hati untuk meminimalisir penyebaran debu dan kotoran terkati dengan konstruksi c. Pindahkan material dengan hati-hati untuk meminimalkan penyebaran kotoran dan debu terkait konstruksi d. Pada saat dibersihkan area dibasahi dengan air dulu untuk meminimalkan debu terkait konstruksi
A. Identifikasi Area Di Sekitar Proyek Renovasi Untuk Mengkaji Pengaruh Potensial NO
KATEGORI UNIT
NAMA UNIT
1. 2.
Unit Bawah Unit Atas Lateral/ Samping Kanan Lateral kiri Belakang Depan
-
POTENSI RISIKO INFEKSI -
Rawat inap
Bising,debu
Jalan masuk bangsal shofa Jalan Jalan koridor
Bising,debu,getaran Bising,debu,getaran Bising,debu
3. 4. 5. 6.
B. Penilaian dampak No 1 2
3
4
Identifikasi penilaian dampak Area dengan aktifitas khusus Berkaitan dengan ventilasi, pipa air, pemadaman listrik akibat pekerjaan renovasi/pembangunan Pembatasan menggunakan : dinding, pembatas solid bahan fiber glas, partisi
Penggunaan HEPA Filter (jika diperlukan)
Keterangan/uraian Area perawatan pasien dewasa Tidak
Dinding tembok masih berdiri dengan baik dan pintu masih bisa ditutup pada saat pekerjaan renovasi Tidak
5
6
7
Area renovasi dan konstruksi/pembangunan harus dipisahkan dari area yang dihuni selama proses konstruksi, dan harus bertekanan negatif dibanding area sekitarnya. Pertimbangkan resiko kerusakan akibat air. Tidak Apakah ada resiko yang mengancam integritas struktur Jam kerja : Dapatkah pekerjaan dilakukan di Tidak. Karena bangsal perawatan. luar jam pelayanan pasien? bangsal perawatan terdekat sementara dikosongkan dulu untuk meminimalkan debu dan bising. Apakah perencanaan memerlukan sejumlah / Tidak jenis tertentu wastafel?
C. Analisa Dan Tindakan Terkait Dengan Keselamatan Dan Kebakaran Kegiatan Apakah rute jalan masuk / jalan keluar normal akan terganggu akibat proyek ini? Jika Ya, lokasi di .. Apakah sistem deteksi dan penanggulangan dini kebakaran akan terpengaruh dengan proyek ini? Jika Ya, sebutkan sistem yang terpengaruh dan berapa lama. Apakah pintu tahan api dan sistem exhaust asap di tangga darurat akan terpengaruh oleh proyek ini? Jika Ya, sebutkan sistem yang terpengaruh dan berapa lama Apakah ada B3 atau Bahan mudah terbakar / meledak yang dibawa ke lokasi proyek? Jika Ya, bahan apa dan apakah sudah ada MSDSnya? Apakah ada sistem penanggulangan kebakaran di lokasi proyek? Adakah pekerja yang terlatih menggunakannya? Apakah ada sistem utilitas atau security yang terganggu? Jika Ya, sebutkan sistem yang terpengaruh dan berapa lama Apakah ada hazard untuk lingkungan sekitar pro yek? Di mana? Apa? Bagaimana upaya penanggulangannya?
Ya
Tdk
Uraian/Keterangan
X
X
X
X
Ya , cat tembok
X
X
X
D. Upaya Antisipasi Terhadap Resiko Yang Teridentifikasi a. Area
renovasi
termasuk
dalam
bangsal
perawatan,
untuk
meminimalkan
ketidaknyamanan bising kamar terdekat sementara ditutup dulu sampai kegiatan renovasi selesai.
b. Dipasang tanda bahwa ada kegiatan renovasi kamar c. Untuk mencegah kebakaran di lokasi renovasi, pekerja diedukasi letak APAR dan bagaimana caranya mengatasi kebakaran di lokasi tersebut d. Mengedukasi pekerja agar selalu memakai APD yang benar e. Menjaga kebersihan dan kerapian kerja
E.
Kesimpulan
Renovasi ruangan shofa VVIP bisa dilakukan dengan tetap memperhatikan potensi risiko infeksi dan keamanan, keselamatan serta bahaya kebakaran bagi petugas, pasien dan lingkungan RS.
F.
Penutup
Demikian hasil Identifikasi Resiko keamanan dan keselamatan, kebakran, serta Infeksi – ICRA ( Infection Control Risk Assessment) sebagai upaya K3 dan PPI sebelum dilakukan renovasi/pembangunan.
Karanganyar, ....Maret 2017 IPCN
Supervisor Pemeliharaan
Supervisor
..................................................................................................................................................