1
I. PENGENALA PENGENALAN N SISTEM HIDROPONI HIDROPONIK K A. Pend Pendah ahul ulua uan n 1. Latar Belakang Perta Pertani nian an adala adalah h salah salah satu satu sekto sektorr yang yang pent pentin ing g bagi bagi kehi kehidu dupan pan
masyarakat Indonesia. Sektor ini berperan sebagai penunjang ketersediaan pangan bagi rakyatnya. Seiring dengan perkembangan teknologi, sektor pertanian juga mengalami perkembangan. Salah satu perkembangannya adalah pengembangan pola cocok tanam tanpa media tanah. Pola cocok tanam ini dikenal dengan nama Hidroponik. Hidroponik berasal dari kata hydr hydro o yang yang bera berart rtii air air dan dan ponos yang yang berarti berarti daya. daya. Dengan Dengan demiki demikian an hidroponik dapat diartikan sebagai memberdayakan a ir. Pola cocok tanam sistem hidroponik merupakan pola cocok tanam yang memberdayakan air sebagai dasar pembangunan tubuh tanaman dan berperan dalam proses isiologi tanaman. !ir di sini bukanlah air biasa, teta tetapi pi air air yang ang beri berisi si "at# "at#"a "att tert terten entu tu yang ang dapa dapatt memb memban antu tu pros proses es tumbuhnya tanaman dan proses isiologi tanaman. $umbuhan yang biasa ditanam ditanam secara hidroponik hidroponik adalah sayuran dan buah#buaha buah#buahan n yang berumur pendek seperti caisim, selada, pakcoy, bayam, tomat, mentimun, dan lain# lain. $eknol $eknologi ogi hidroponi hidroponik k merupakan merupakan suatu teknologi teknologi untuk budidaya budidaya tanaman. $eknologi hidroponik telah diaplikasikan dengan berbagai bentuk modiik modiikasi, asi, dianta diantarany ranyaa adalah adalah Floating Hydroponic System %&HS' %&HS' atau rakit rakit apun apung, g, Nutrient Film Technique Technique %(&$', %(&$', hidroponik hidroponik )ertikultur, )ertikultur, ebb and flow atau penggenangan dan pengatusan, aeroponik, substrat dan D&$. $iap $iap#t #tiap iap bent bentuk uk modi modiik ikas asii apli aplika kasi si tekn teknol olog ogii hidr hidrop opon onik ik memi memili liki ki kelebihan dan kelemahan. *leh karena itu, untuk membudidayakan tanaman perlu memilih bentuk aplikasi teknologi hidroponik yang disesuaikan deng dengan an
kara karakt kter eris isti tik k
tana tanama man, n,
tuju tujuan an
budi budida day ya,
dan dan
kete keters rsed edia iaan an
sumberdaya misalnya listrik dan peralatan pendukung berupa pompa dan alat ertigasi. 2. $ujuan Praktikum Praktikum acara Pengenalan Sistem Hidroponik ini mempunyai tujuan sebagai berikut +
1
a. -ahasis -ahasisa a dapat dapat mengid mengident entii iikasi kasikan kan kompone komponen n dan instalasi instalasi beberapa beberapa macam sistem hidroponik % Floating Hydroponic System %&HS', Nutrient %&HS', Nutrient Film Technique Technique %(&$', /ertikultur $alang, Substrat Sekam dan Pasir, Ebb and Flow, !eropo !eroponik nik,, Deep Flow Technique Technique %D&$', /ertikultur /ertikultur 0arpet dan !uaponik'. b. -engetahui kelebihan dan kekurangan dari dari tiap#tiap sistem hidroponik. c. -engetahui contoh aplikasi jenis#jenis sistem hidroponik untuk budidaya tanaman hortikultura semusim %sayuran'. 3. 2aktu dan $empat Praktikum Praktikum acara Pengenalan Sistem Hidroponik ini dilaksanakan pada tanggal 3 *ktober 415 pukul 46.44#47.44 2IB dan bertempat di rumah kaca B &akultas Pertanian 8ni)ersitas Sebelas -aret Surakarta. B. Tinj Tinjau auan an Pu Pu!a !a"a "a Sejarah perkembangan teknik hidroponik dimulai dengan penelitian yang berkaitan dengan kebutuhan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Dua ilmuan, Sach dan 0nop berhasil menunjukan baha suatu ta naman dapat hidup dalam media inert %tidak menimbulkan reaksi kimia yang menggangu' yang diberikan sebuah larutan unsur hara. Penelitian ini menunjukan baha larutan yang yang mengan mengandun dung g unsur unsur nitrog nitrogen en %(', %(', osor osor %P', %P', kalium kalium %0', sulur %S', %S', kalsium kalsium %9a' dan magnesi magnesium um %-g' %-g' merupa merupakan kan unsur unsur yang yang paling paling banyak banyak dibutuhkan oleh tanaman %makronutrien'. Penelitian lebih lanjut menunjukan baha tanaman juga memerlukan unsur#unsur hara lain seperti besi %&e', klorin %9I', mangan %-n', boron %B', seng %:n', tembaga %9u' dan molybdenum %-o' dalam jumlah kecil %mikronutrien' %Sudibyo 44;'. Peng Penget etah ahua uan n
ini ini
meny menyeb ebab abka kan n
pene peneli liti tian an#p #pen enel elit itia ian n
lain lain
mula mulaii
diokuskan utuk membuat suatu larutan yang dapat memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman. Beberapa ormula unsur hara tanaman berhasil ditemukan oleh para ahli seperti $ollens $ollens %133', $ottingham %1715', Shie)e %171;', Hoagland %1717', $release %17<<', !rnon %17<3' dan =obbins %175>'. &ormula unsur hara tanaman yang ditemukan tersebut masih digunakan di laboratorium sampai sekarang %Istiomah 446'.
<
Penggu Penggunaa naan n teknik teknik budid budidaya aya tanama tanaman n secara secara hidrop hidroponi onik k memilik memilikii barbagai keuntungan. Sameto %44>' menyatakan beberapa keuntungan yang diperoleh dari penggunaan teknik ini adalah mengeliminasi serangan hama, cendaan, dan penyakit asal tanah sehingga dapat meniadakan penggunaan pestisida? mengurangi penggunaan areal a real tanam yang luas? meningkatkan hasil panen serta menekan biaya produksi yang tinggi. Selain itu teknik dapat mempercepat aktu panen, penggunaan air dan unsur hara yang terukur, dan kualitas, kuantitas dan kontinuitas hasil yang terjamin. 1. Floating Hydroponic Hydroponic System %&HS' Floating Hydroponic Hydroponic System %&HS' merupakan merupakan budidaya budidaya tanaman %khususnya sayuran' dengan cara menanamkan atau menancapkan tanaman pada lubang styrooam yang mengapung diatas permukaaan larutan nutrisi dalam suatu bak penampung atau kolam sehingga akar tanaman terapung atau terendam dalam larutan nutrisi. -etode ini dikembangkan pertama kali oleh @ensen di !ri"ona dan -assantini di Italia. Pada sistem ini larutan nutrisi nutrisi tidak tidak disirk disirkula ulasik sikan, an, namun namun dibiark dibiarkan an pada pada bak penamp penampung ung dan dapat dapat diguna digunakan kan lagi lagi dengan dengan cara cara mengon mengontro troll kepeka kepekatan tan laruta larutan n dalam dalam jangka aktu tertentu %Sudarmojo 443'. Floating Hydroponic Hydroponic System %&HS' perlu dilakukan dilakukan pengontrolan pengontrolan kepekatan kepekatan larutan nutrisi dalam periode tertentu. Hal ini dilakukan dilakukan karena dalam jangka yang cukup lama akan terjadi pengkristalan dan pengendapan pupuk cair dalam dasar kolam yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Sistem ini mempunyai beberapa karakteristik seperti terisolasinya lingkunga lingkungan n perakaran perakaran yang mengakibatkan mengakibatkan luktuasi luktuasi suhu larutan nutrisi nutrisi lebih rendah, dapat digunakan untuk daerah yang sumber energi listriknya terbatas karena energi yang dibutuhkan tidak terlalu tergantung pada energi listrik %Istiomah 446'. $anaman ditancapkan pada lubang dalam styrooam dengan bantuan busa %agar tanaman tetap tegak' serta ditambahkan penyangga tanaman
5
dengan tali. Lapisan styrooam digunakan sebagai penjepit, isolator panas dan untuk mempertahankan tanaman agar tetap terapung dalam larutan nutrisi. !gar pemakaian lapisan styrooam tahan lama biasanya dilapisi oleh plastik mulsa. Dalam gambar juga ditunjukkan adanya bak larutan nutrisi dengan penyangganya, biasanya bak penampung ini mempunyai kedalaman antara 14#4 cm dengan kedalaman larutan nutrisi antara >#14 cm. Hal ini ditujukan agar oksigen dalam udara masih terdapat di baah permukaan styrooam %Pinus 443'. . Nutrient Film Technique %(&$' Hidroponik (&$ adalah metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan menggunakan air yang ditambahkan larutan nutrisi tanaman. Sistem ini menjadi salah satu metode bercocok tanam yang semakin disukai akhir#akhir ini. Hal ini dikarenakan sistem hidroponik (&$ memiliki berbagai keunggulan yaitu lebih mudah direalisasikan oleh siapa saja. Sistem (&$ ini ketersediaan nutrient sebagai sumber nutrisi bagi tanaman memegang peranan penting agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan produk yang bermutu sesuai dengan harapan. *leh karena itu diperlukan suatu sistem monitoring terhadap flow aliran nutrisi pada sistem hidroponik ini karena asupan nutrisi sangat penting bagi tanaman dapat terpenuhi dengan baik %Istiomah 446'. 0ata Ailm pada hidroponik (&$ menunjukkan aliran tipis. Dengan demikian, hidroponik ini hanya menggunakan aliran air %nutrien' sebagai medianya. 0eunggulan sistem hidroponik ini antara lain air yang diperlukan tidak banyak, kadar oksigen terlarut dalam larutan hara cukup tinggi, air sebagai media mudah didapat dengan harga murah, pH larutan mudah diatur dan ringan sehingga dapat disangga dengan talang %Sutiyoso 44>'. Sistem hidroponik (&$ adalah membuat media untuk bisa dialiri air yang tipisCdangkal, aliran air ini secara terus menerus sebagai media tumbuh tanaman, air nutrisi mengalir secara terus menerus untuk memberikan unsur#
;
unsur yang ada dalam tanah ke akar tanaman. Larutan nutrisi hidroponik agar dapat mengalir, maka talang dibuat miring dengan minimal kemiringan 1. -edia untuk menanam tanaman hidroponik dengan sistem (&$ ini ada banyak media yang bisa digunakan, pralon misalnya atau talang air bentuk 8, acrilic, kayu dan lain#lain. -edia tanam tanamannya bisa menggunakan rockool, rockool ditaruh dalam netpot kemudian diletakkan diatas aliran air yang telah dibuat dari pralon, talang air, acrilic maupun bahan yang lain %$amara 41<'. <. /ertikultur $alang /ertikultur diartikan sebagai budidaya tanaman secara )ertikal sehingga penanamannya dilakukan dengan menggunakan sistem bertingkat. $ujuan )ertikultur adalah untuk memanaatkan lahan yang sempit secara optimal. Sistem bertanam secara )ertikultur sekilas memang terlihat rumit, tetapi sebenarnya sangat mudah dilakukan. $ingkat kesulitan bertanam secara )ertikultur tergantung kepada model dan sistem tambahan yang dipergunakan. Struktur dasar yang digunakan mudah diikuti dan bahan pembuatannya mudah ditemukan, sehingga dapat diterapkan dirumah# rumah. Sistem tambahan yang memerlukan keterampilan khusus contohnya penggunaan sistem hidroponik atau irigasi tetes %$emmy 411'. /ertikultur adalah istilah Indonesia yang diambil dari istilah verticulture dalam bahasa Inggris. Istilah ini berasal dari dua kata yaitu vertical dan culture. -akna )ertikultur adalah sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara )ertikal dan bertingkat. Sistem ini sangat cocok diterapkan khususnya bagi para petani atau pengusaha yang memiliki lahan sempit. /ertikultur dapat pula diterapkan pada bangunan#bangunan bertingkat, perumahan umum, atau bahkan pada pemukiman di daerah padat yang tidak punya halaman sama sekali. Dengan metode )ertikultur ini, kita dapat memanaatkan lahan semaksimal mungkin %2idarto 446'. /ertikultur dapat diterapkan dengan cara membuat rak tanaman secara bertingkat dan diatur sedemikian rupa sehingga setiap tanaman tidak saling menutupi. Sistem pengelolaan air juga secara sederhana dapat diterapkan dengan menggunakan sistem penyiraman antar#pot. Penanaman sistem
>
)ertikultur dapat dijadikan alternati bagi masyarakat yang tinggal di kota, yang memiliki lahan sempit atau bahkan sama sekali tidak ada lahan yang tersisa untuk budidaya tanaman. Selama ini ada anggapan baha untuk budidaya tanaman dan mendapatkan hasil panen yang banyak serta dapat mencukupi kebutuhan keluarga, diperlukan lahan yang luas. @ika lahan yang tersisa sempit, berarti hasil yang akan diperoleh pun akan sedikit. Pernyataan itu tidak berlaku jika bertanam dilakukan secara )ertikultur. Dengan sistem )ertikultur, pemanaatan lahan sempit bisa eisien dan memperoleh hasil panen yang optimal %Lingga 44;'. 5. Substrat Sekam dan Pasir Sistem hidroponik substrat merupakan metode budidaya tanaman di mana akar tanaman tumbuh pada media porus selain tanah yang dialiri larutan nutrisi sehingga memungkinkan tanaman memperoleh air, nutrisi, dan oksigen secara cukup. Pemberian nutrisi pada tanaman dapat diberikan melalui substrat yang akan diserap oleh akar tanaman. Larutan nutrisi dibuat dengan cara melarutkan garam mineral ke dalam air. 0etika dilarutkan dalam air, garam mineral ini akan memisahkan diri menjadi ion. Penyerapan ion#ion oleh tanaman berlangsung secara kontinue dikarenakan akar#akar tanaman selalu bersentuhan dengan larutan %Suhardiyanto 447'. 0arakteristik substrat harus bersiat inert dimana tidak mengandung unsur hara mineral. -edia tanam hidroponik harus bebas dari bakteri, jamur, )irus, spora yang dapat menyebabkan patogen bagi tanaman. &ungsi utama substrat adalah menjaga kelembaban, dapat menyimpan air dan bersiat kapiler terhadap air. -edia yang baik bersiat ringan dan dapat sebagai penyangga tanaman %Suandi 44>'. 0ultur substrat atau agregat adalah kultur hidroponik dengan menggunakan media tumbuh yang bukan tanah sebagai pegangan tumbuh akar tanaman dan mediator larutan hara. Pada umumnya, pemberian larutan dilakukan dengan sistem terbuka %Aopen system', artinya larutan yang diberikan ke tanaman tidak digunakan lagi. 0ultur ini merupakan sistem yang paling mudah diadopsi selain sistem (&$ dan tampaknya merupakan
6
salah satu sistem yang banyak dikembangkan para petaniCpengusaha agrobisnis di Indonesia %!an 44;'. ;. Ebb and Flow Ebb and flow atau dikenal dengan sistem pasang surut merupakan salah satu alat hidroponik yang unik karena prinsip kerjanya yaitu tanaman mendapatkan air, oksigen dan nutrisi melalui pompa dari bak penampung yang dipompa meleati media kemudian membasahi akar tanaman %pasang', kemudian selang beberapa aktu air bersama nutrisi akan turun %surut' kembali meleati media menuju bak penampungan. 2aktu pasang dan surut dapat diatur menggunakan timer sesuai dengan kebutuhan tanaman tersebut, jadi tanaman tidak akan tergenang atau kekurangan air %Imam 41<'. Hidroponik sistem pasang surut % Ebb and Flow System' adalah suatu sistem menanam dalam hidroponik dimana nutrisi atau pupuk diberikan dengan cara menggenangiCmerendam media tanam %"ona akar' untuk beberapa aktu tertentu, setelah itu nutrisi tadi dialirkan kembali ke bak penampungan. Prinsip kerja dari sistem ini adalah nutrisi dipompakan ke dalam bak penampung yang berisi pot yang telah diisi media tanam diletakkan diatasnya. Pompa dihubungkan dengan pengatur aktu %timer' sehingga lamanya dan periode penggenangan dapat diatur sesuai kebutuhan tanaman. Pada dasar bak kita pasang siphon yang berungsi mengalirkan kembali nutrisi ke bak penampung nutrisi secara otomatis %!an 44;'. $eknologi ini sering disebut flood and drain. Prinsip kerja dari ebb and flow adalah mengisi kemasan dengan media, misalnya arang sekamkemudian menempatkannya di instalasi. Selama lima menit, kemasan yang berisi media tersebut akan dikucuri larutan. 0emudian secara gra)itasi, larutan dalam kemasan akan turun kembali ke dalam tandon yang berada dibaahnya. Setelah 14 menit, pompa menyala lagi dan terjadi kembali siklus seperti di atas %Sutiyoso 44>'.
>. !eroponik
3
!eroponik diambil dari kata aero dan phonos. ero berarti udara dan phonos berarti cara budidaya, aeroponik berarti bercocok tanam di udara. !eroponik merupakan metode untuk membudidayakan tanaman tanpa media tanah tetapi dengan memberi tanaman nutrisi melalui pengabutan yang mengandung nutrisiCpupuk, dimana akar digantung di udara. Pengabutan ini biasanya dilakukan setiap beberapa menit. Pengaturan pengabutan harus dilakukan secara teliti, sebab akar tanaman yang dibudidayakan secara aeroponik terekspos di udara, sehingga akar bisa cepat mengering jika pengaturan pengabutan terganggu %!gung 447'. Prinsip aeroponik cukup sederhana yaitu menyediakan nutrisi sekaligus memberikan air yang kaya akan oksigen ke tanaman dengan cara penyemprotan air yang mengandung nutrisi tersebut. 0elebihan dari sistem ini adalah tumbuhan mendapat suplai oksigen yang sangat banyak, sehingga proses respirasi menjadi sangat optimal. Hasilnya akan diketahui baha sistem ini memiliki kapasitas penyediaan yang lebih dari yang lain, baik dari segi nutrisi ataupun oksigen. 0elemahan sistem ini adalah penggunaan pompa listrik yang sangat bergantung pada ketersediaan listrik, sehingga jika pompa yang digunakan untuk menyemprotkan air dan nutrisi tersebut mati, maka yang terjadi adalah tanaman yang di tanam juga akan mati %Sumiati 44;'. !eroponik termasuk cukup mahal karena membutuhkan bahan#bahan yang mahal, namun prinsip kerjanya sederhana yaitu air dan nutrisi yang akan diserap tanaman diberikan dalam bentuk butiran kecil atau kabut. Pengkabutan ini berasal dari pompa dari bak penampungan yang disemprotkan menggunakan no""el sehingga nutrisi yang diberikan akan lebih cepat terserap akar tanaman. Penyemprotan dilakukan berdasarkan durasi aktu yang diatur menggunakan timer. Penyemprotan dilakukan ke bagian akar tanaman yang sengaja digantung. !ir dan nutrisi yang telah disemprot akan masuk menuju bak penampungan untuk disemprotkan kembali %(a)ioside et al 447'. 6. Deep Flow Technique %D&$'
7
Hidroponik D&$ merupakan teknik hidroponik dengan menggunakan papan styrooam yang mengapung diatas larutan nutrisi dan larutan tersebut disirkulasikan dengan bantuan aerasi. Pada dasarnya hidroponik sistem D&$ sama dengan rakit apung tetapi pengaplikasiannya berbeda. Perbedaannya adalah pada rakit apung larutan nutrisi tidak tersirkulasi dengan baik sedangkan D&$ tersirkulasi dengan baik karena ada aliran atan lo %-ugniesyah 44>'. Salah satu teknik hidroponik adalah D&$ atau Deep Flow Technique! $eknik hidroponik sistem D&$ menggunakan papan styrooam yang mengapung di atas larutan nutrisi. Hidroponik sistem D&$ sama dengan rakit apung tetapi pengaplikasiannya berbeda. Perbedaannya adalah pada teknik rakit apung, larutan nutrisi tidak tersirkulasi dengan baik sedangkan pada D&$ larutan nutrisi, tersirkulasi dengan baik karena ada aliran atau lo yang berasal dari aerator %Sameto 44>'. Sistem hidroponik D&$ merupakan metode budidaya tanaman hidroponik dengan meletakkan akar pada lapisan air yang dalam, kedalaman lapisan berkisar antara 5#> cm. Prinsip kerja sistem hidroponik D&$ yaitu mensirkulasikan larutan nutrisi tanaman secara terus#menerus selama 5 jam. $eknik ini dikategorikan sebagai sistem hidroponik tertutup. 8mumnya penerapan teknik hidroponik ini digunakan pada budidaya tanaman sayuran daun dan sayuran buah %9hadirin 446' 3. /ertikultur 0arpet /ertikultur dapat diterapkan dengan cara membuat rak tanaman secara bertingkat dan diatur sedemikian rupa sehingga setiap tanaman tidak saling menutupi. Sistem pengelolaan air juga secara sederhana dapat diterapkan dengan menggunakan sistem penyiraman antar#pot. Penanaman sistem )ertikultur dapat dijadikan alternati bagi masyarakat yang tinggal di kota, yang memiliki lahan sempit atau bahkan sama sekali tidak ada lahan yang tersisa untuk budidaya tanaman. Selama ini ada anggapan baha untuk budidaya tanaman dan mendapatkan hasil panen yang banyak serta dapat mencukupi kebutuhan keluarga, diperlukan lahan yang luas. @ika lahan yang tersisa sempit, berarti hasil yang akan diperoleh pun akan sedikit.
14
Pernyataan itu tidak berlaku jika bertanam dilakukan secara )ertikultur. Dengan sistem )ertikultur, pemanaatan lahan sempit bisa eisien dan memperoleh hasil panen yang optimal %Lingga 44;'. /ertikultur diartikan sebagai budidaya tanaman secara )ertikal sehingga penanamannya dilakukan dengan menggunakan sistem bertingkat. $ujuan )ertikultur adalah untuk memanaatkan lahan yang sempit secara optimal. Sistem bertanam secara )ertikultur sekilas memang terlihat rumit, tetapi sebenarnya sangat mudah dilakukan. $ingkat kesulitan bertanam secara )ertikultur tergantung kepada model dan sistem tambahan yang dipergunakan. Struktur dasar yang digunakan mudah diikuti dan bahan pembuatannya mudah ditemukan, sehingga dapat diterapkan dirumah#rumah %$emmy 411'. /ertikultur adalah istilah Indonesia yang diambil dari istilah verticulture dalam bahasa Inggris. Istilah ini berasal dari dua kata yaitu vertical dan culture. -akna )ertikultur adalah sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara )ertikal dan bertingkat. Sistem ini sangat cocok diterapkan khususnya bagi para petani atau pengusaha yang memiliki lahan sempit. /ertikultur dapat pula diterapkan pada bangunan#bangunan bertingkat, perumahan umum, atau bahkan pada pemukiman di daerah padat yang tidak punya halaman sama sekali %2idarto 446'. 7. !uaponik !kuaponik adalah kombinasi akuakultur dan hidroponik yang bertujuan untuk memelihara ikan dan tanaman dalam satu sistem yang saling terhubung. Dalam sistem ini, limbah yang dihasilkan oleh ikan digunakan sebagai pupuk untuk tanaman, kemudian air yang dialirkan dengan sistem resirkulasi dari media pemeliharaan ikan dibersihkan oleh tanaman sehingga dapat digunakan kembali oleh ikan. Interaksi antara ikan dan tanaman menghasilkan lingkungan yang ideal untuk tumbuh sehingga lebih produkti dari metode tradisional %Sudibyo 44;'. Pada sistem akuaponik, aliran air kaya nutrisi dari media pemeliharan ikan digunakan untuk menyuburkan tanaman hidroponik. Hal ini baik untuk ikan karena akar tanaman dan rhi"obakter mengambil nutrisi dari air. (utrisi yang berasal dari eses, urin dan sisa pakan ikan adalah kontaminan yang
11
menyebabkan meningkatnya kandungan racun pada media pemeliharaan, tetapi air limbah ini juga menyediakan pupuk cair untuk menumbuhkan tanaman secara hidroponik. Sebaliknya, media hidroponik berungsi sebagai biofilter , yang akan menyerap amonia, nitrat, nitrit dan osor sehingga air yang sudah bersih dapat di alirkan kembali ke media pemeliharaan %Sapei 44>'. Bakteri nitriikasi yang terdapat pada media hidroponik memiliki peran penting dalam siklus nutrisi, tanpa mikroorganisme ini seluruh sistem tidak akan berjalan. !monia dan nitrit bersiat racun bagi ikan, tetapi nitrat lebih aman dan merupakan bentuk dari nitrogen yang dianjurkan untuk pertumbuhan tanaman seperti buah#buahan dan sayuran. Sebagian besar ikan air taar yang tahan terhadap padat tebar tinggi akan tumbuh dengan baik pada sistem akuaponik Beberapa jenis ikan yang telah dibudidayakan menggunkan sistem akuaponik adalah lele %"atfish', rainbo trout, mas %"ommon carp', koi, mas koki dan baramundi % sian sea bass'. $anaman yang digunakan dalam sistem akuaponik berupa tanaman sayur %bayam, kemangi, kangkung' dan tanaman buah seperti tomat, mentimun dan paprika %Pinus 443'. #. Me!$d$l$%i P&a"!i"u' 1. !lat a. !lat tulis b. 0amera c. Instalasi beberapa macam sistem hidroponik, antara lain+ 1' Floating Hydroponic System %&HS' ' Nutrient Film Technique %(&$' <'/ertikultur $alang 5'Substrat Sekam dan Pasir ;' Ebb and Flow >'!eroponik 6' Deep flow Technique %D&$' 3'/ertikultur 0arpet 7'!uaponik . Bahan
1
a. Benih tanaman bayam b. Benih tanaman sai bakso c. Benih tanaman sai pakchoy d. Benih tanaman kailan <. 9ara 0erja a. -engamati bagian#bagian dari
bentuk#bentuk
modiikasi
sistem
hidroponik + Floating Hydroponic System %&HS', Nutrient Film Technique %(&$', /ertikultur $alang, Substrat Sekam dan Pasir, Ebb and Flow, !eroponik, Deep Flow Technique %D&$', /ertikultur 0arpet dan !uaponik. b. -engamati cara pengoperasian sistem hidroponik tersebut. c. -engamati kelemahan dan kelebihan dari tiap#tiap bentuk modiikasi sistem hidroponik. D. Hail Pen%a'a!an dan Pe'(ahaan 1. Hasil Pengamatan
Eambar 1.1 Sistem Hidroponik /ertikultur
Eambar 1.< Sistem Hidroponik
Eambar 1. Sistem Hidroponik (&$
Eambar 1.5 Sistem Hidroponik
1<
!eroponik
&HS
Eambar 1.; Sistem Hidroponik D&$
Eambar 1.> Sistem Hidroponik Ebb nd Flow
Eambar 1.6 Sistem Hidroponik Substrat Sekam
Eambar 1.3 Sistem Hidroponik Substrat Pasir
. Pembahasan Hidroponik berasal dari kata yunani yaitu Hydro yang berarti air dan #onos yang berarti daya. Hidroponik dapat berarti memberdayakan air. 0egunaan air sebagai dasar pembangunan tubuh tanaman dan berperan dalam proses isiologi tanaman. $eknik hidroponik banyak dilakukan dalam skala kecil sebagai hobi di kalangan masyarakat Indonesia. Pemilihan jenis tanaman yang akan di budidayakan untuk skala usaha komersial harus diperhatikan, karena tidak semua hasil pertanian bernilai ekonomis. -unculnya teknik bertanam secara hidroponik diaali oleh semakin
15
tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman. Di manapun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi %unsur hara' yang dibutuhkan selalu tercukupi %Sutiyoso 44>'. $eknologi hidroponik merupakan suatu teknologi untuk budidaya tanaman. $eknologi hidroponik telah diaplikasikan dengan berbagai bentuk modiikasi, diantaranya adalah Floating Hydroponic System %&HS' atau rakit apung, Nutrient Film Technique %(&$', hidroponik )ertikultur, ebb and flow atau penggenangan dan pengatusan, aeroponik, substrat dan D&$. Penjelasan dari masing#masing sistem hidroponik tersebut sebagai berikut. a. Sistem Hidroponik Nutrient Film Technique %(&$' merupakan salah satu sistem hidroponik dengan mempergunakan air sebagai media yaitu air yang sudah mengandung larutan nutrisi atau pupuk dialirkan selama 5 jam atau dengan menentukan jangka aktu tertentu. !kar tanaman terendam sebagian dalam air tersebut sedalam lebih kurang < mm. Dengan teknik ini reaksi tanaman terhadap perubahan ormula pupuk dapat segera terlihat. !ir yang mengandung pupuk dialirkan dengan bantuan pompa listrik, jadi listrik harus tersuplai selama 5 jam. 1' 0elebihan+ a' Pertumbuhan tanaman lebih baik, karena terdapat sirkulasi yang baik pada bagian akar. b' Penggunaan nutrisi lebih eisien. ' 0ekurangan+ a' $idak cocok digunakan pada daerah yang belum dialiri listrik. b' -emerlukan tenaga ahli. c' -emerlukan kecermatan dan pemantauan aliran nutrisi. d' Butuh suplai listrik terus menerus. e' Bila terjadi ineksi penyakit terhadap satu tanaman, maka seluruh tanaman akan tertular dalam aktu singkat. ' Butuh in)estasi aal besar. <' -ekanisme+ a' -enyiapkan bibit tanaman berumur sekitar minggu. b' -enyiapkan rangkaian alat (&$. c' -emberi substrat %kerikil, pecahan batu bata, kertas' di dalam talang. d' -enyalakan pompa air pemompa larutan nutrisi.
1;
e' -elubangi styrooam sesuai jarak tanam. ' -enempatkan tanaman pada lubang styrooam dengan dibalut spon terlebih dahulu agar tidak lepas dari lubang. g' -eletakkan styrooam pada talang rangkaian (&$ tersebut. b. =akit apung atau Floating Hydroponic System %&HS' adalah salah satu sistem budidaya secara hidroponik tanaman %sayuran' dengan cara menanam tanaman pada lubang styrooam yang mengapung di atas permukaan larutan nutrisi dalam bak penampung atau kolam sehingga akar tanaman terendam dalam larutan nutrisi. Pada sistem ini larutan tidak disirkulasikan, namun dibiarkan tergenang dan ditempatkan dalam suatu adah tertentu untuk menampung larutan tersebut, sehingga sangat cocok digunakan di daerah yang belum dialiri listrik. 1' 0elebihan+ a' Dapat memanaatkan lahan sempit. b' Sistem hidroponik yang paling mudah dan sederhana. c' $idak memerlukan keahlian mendalam. d' Hemat listrik. ' 0ekurangan+ a' 0emungkinkan tanaman akan kekurangan oksigen. b' 9epat terjadi peningkatan suhu. c' -emerlukan pemantauan pH dan kepekatan lebih rutin. d' Pertumbuhan akar sering terganggu. <' -ekanisme+ a' -enyiapkan bibit tanaman berumur sekitar minggu. b' -elubangi styrooam sesuai jarak tanam. c' -enempatkan tanaman pada lubang styrooam dengan dibalut spon terlebih dahulu agar tidak lepas dari lubang. d' -eletakkan styrooam pada bak apung yang telah diberi larutan nutrisi. c. Budidaya tanaman pertanian dengan cara membuat instalasi bertingkat %)ertikal' pada sebuah lahan dengan maksud untuk meningkatkan jumlah tanaman tanpa menambah areal. Berasal dari kata /ertikal yang berarti tegak lurus dan 0ultur yang sama dengan budidaya. /ertikultur merupakan
salah
satu
teknik
ekstensiikasi
pertanian
dengan
melipatgandakan jumlah tanaman yang ditempatkan secara bersusun ke atas. Prinsip kerja instalasi ini adalah menanam menggunakan pot yang dihubungkan dengan saluran berbentuk pipa sehingga merupakan sebuah
1>
bejana berhubungan. Bejana#bejana yang berlaku sebagai media tanam ini dialiri air dengan menggunakan pompa air dari dalam bak penampung. !da beberapa tingkat menurut garis )ertikal dimana jika air nutrisi telah menggenangi tingkat paling atas secara penuh, maka kelebihan air akan mengalir ke tingkat di baahnya, dan seterusnya sampai tingkat paling baah dari bejana berhubungan ini telah penuh, kemudian air kelebihannya akan dialirkan ke bak penampung. Sistem penyediaan air nutrisi bagi tanaman dikendalikan oleh sebuah 8nit $imer yang menghidupkan unit pompa air selama beberapa menit dengan inter)al aktu <4 menit. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan suplai nutrisi bagi akar tanaman, kemudian memberikan aktu bagi akar untuk menangkap unsur hara sebanyak#banyaknya sekaligus melancarkan proses respirasi. d. Ebb and flow atau sistem hidroponik pasang surut merupakan salah satu sistem budidaya tanaman secara hidroponik yang dalam pemberian nutrisinya secara pasang surut. Dalam rangkaian sistem ini dilengkapi denga timer %penghitung aktu' pemberian nutrisi. !da saat tanaman terendam nutrisi dan ada saat nutrisi tersebut surut kembali. 0elebihan dari Ebb and flow adalah lebih hemat nutrisi dan dapat digunakan sebagai penghias ruangan. 0ekurangan dari Ebb and flow adalah
rangkaiannya
rumit,
membutuhkan
tenaga
ahli
untuk
menanganinya dan membutuhkan kecermatan lebih tinggi dalam pemeliharaan. Sistem hidroponik ebb and lo ini memiliki mekanisme tanaman ditanam di dalam pot dan diletakkan dalam suatu bak. Bak digenangi dan dikeringkan dengan larutan nutrisi secara bergantian sehingga komposisi larutan nutrisi dan oksigen seimbang. e. !eroponik merupakan cara bercocok tanam dimana akar tanaman tergantung di udara dan disemprot dengan larutan nutrisi secara terus menerus. 1' 0elebihan+ a' $idak memerlukan lahan yang luas, dapat diusahakan di lahan sempit.
16
b' Populasi tanaman lebih banyak, sehingga hasil yang didapat juga lebih banyak. c' 0ebersihan produk yang dihasilkan lebih terjamin. d' $idak ada masalah berat %pengolahan tanah dan gulma'. e' !ir dan pupuk sangat eisien. ' $idak tergantung musim. g' 0ualitas produksi tinggi. h' Produkti)itas tanaman lebih tinggi. i' -udah diseleksi dan dikontrol. ' 0elemahan+ a'-embutuhkan biaya operasional yang besar. b'=esiko ketidakberhasilan lebih tinggi. c'Harus menggunakan tenaga kerja yang ahli di bidang hidroponik. . Sistem hidroponik substrat merupakan metode budidaya tanaman dimana akar tanaman tumbuh pada media porus selain tanah yang dialiri larutan nutrisi sehingga memungkinkan tanaman memperoleh air, nutrisi, dan oksigen secara cukup. 1' 0elebihan+ a' $anaman dapat berdiri lebih tegak. b' 0ebutuhan nutrisi mudah untuk dipantau. c' Biaya operasional tidak terlalu besar. ' 0ekurangan+ a' Populasi tanaman tidak terlalu banyak. b' $erlalu banyak menggunakan adah. c' -udah ditumbuhi lumut. <' -ekanisme+ a' -emilih substrat yang sesuai dengan tanaman yang akan dibudidayakan. -isalnya+ arang sekam, pasir, pecahan batu bata. b' Bila menggunakan lebih dari satu macam substrat, maka harus dilakukan perbandingan yang sesuai. -isalnya substrat pasir dan arang sekam dengan perbandingan 1+1. c' -emasukkan substrat pada potCpolybag. d' -enanam bibit tanaman yang disediakan pada potCpolybag. e' -erendam potCpolybag tersebut dalam adah yang berisi nutrisi sedalam F; cm. g. D&$ $Deep Flow Technique% menggunakan styrooam sebagai tempat untuk meletakkan tanaman dimana styrooamnya diberi lubang#lubang kecil sebagai tempat untuk memasukkan akar tanaman agar tergenang pada larutan nutrisi, tanaman yang akan dimasukkan kedalam lubang diberi kapas agar tanaman tidak tenggelam. Larutan nutrisi tersebut
13
disirkulasikan dengan bantuan aerator dan pompa. Pada rakit apung larutan nutrisi tidak tersirkulasi dengan baik sedangkan D&$ tersirkulasi dengan baik karena ada aliran atau flow. $eknik hidroponik sistem D&$ ini cocok untuk membudidayakan tanaman yang berbuah, misalnya tomat. h. !uaponik Secara sederhana !kuaponik dapat digambarkan sebagai kombinasi dari akuakultur dan hidroponik. &okus dalam !kuakultur adalah memaksimalkan pertumbuhan ikan di dalam tangki atau kolam pemeliharaan. Ikan biasanya ditebar pada tangki atau kolam dengan kepadatan yang tinggi. $ingkat penebaran yang tinggi ini berarti baha air untuk budidaya menjadi mudah tercemar oleh kotoran ikan. 0otoran ikan ini berbentuk !monia yang beracun bagi ikan. Sementara itu, hidroponik bergantung pada aplikasi nutrisi buatan manusia. (utrisi ini dibuat dari ramuan bahan kimia, garam dan unsur#unsur mikro. =amuan nutrisi dicampur dengan teliti untuk membentuk keseimbangan optimal untuk pertumbuhan tanaman. !uaponik menggabungkan kedua sistem tersebut. !uaponik menggunakan kotoran ikan yang berisi hampir semua nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. !kuaponik juga menggunakan tanaman dan medianya untuk membersihkan dan memurnikan air. @adi dalam akuaponik terjadi simbiosis antara tanaman dan ikan. Dalam akuaponik umumnya tanaman ditanam di dalam media tanam yang terpisah dari tangki ikan. !ir dipompa dari tangki ikan ke media tanam dan dialirkan kembali ke dalam tangki ikan. !da tiga sistem dasar media tanam dalam akuaponik. -edia tanam yang diisi kerikil, eGpanded clay , atau media lain yang mirip adalah bentuk paling sederhana dari akuaponik. Sistem ini dapat dilakukan dengan dua cara. Dengan aliran air terus menerus atau dengan siklus pasang surut.
$eknologi hidroponik dikembangkan terutama untuk meningkatkan produkti)itas dan kualitas hasil panen pada aktu yang sesuai rencana.
17
Sistem hidroponik memungkinkan aplikasi perkembangan teknologi komputer dan kontrol otomatik serta ilmu pengetahuan isiologi tanaman untuk menyediakan lingkungan yang lebih sesuai bagi pertumbuhan tanaman. Dengan demikian, pengembangan sistem hidroponik menjadi tantangan tersendiri bagi para peneliti dan merupakan hal yang sangat menarik generasi muda. Selain itu, budidaya tanaman secara hidroponik merupakan bisnis yang menarik dan menjanjikan keuntungan yang memadai. $anaman yang sering dibudidayakan secara hidroponik adalah tanaman yang bernilai ekonomi tinggi. Berbagai sayuran daun, sayuran buah, buah#buahan dan tanaman hias eksotik yang umum dibudidayakan secara hidroponik antara lain selada, sai putih, pakchoy, caysim, bayam, kangkung, seledri, kubis, tomat, timun jepang, paprika, terung, brokoli, stroberi,
melon, semangka, krisan,
anggrek, gerberra,
dan
kaktus
Pengenalan
Sistem
%Sapei et al 44>'. E. Kei')ulan dan Sa&an 1. 0esimpulan Berdasarkan praktikum
Hidroponik
acara
Hidroponik, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain + a. Pola cocok tanam sistem hidroponik merupakan pola cocok tanam yang memberdayakan air sebagai dasar pembangunan tubuh tanaman dan berperan dalam proses isiologi tanaman. b. $eknologi hidroponik telah diaplikasikan dengan berbagai bentuk modiikasi, diantaranya adalah Floating Hydroponic System %&HS' atau rakit apung, Nutrient Film Technique %(&$', hidroponik )ertikultur, ebb and flow, aeroponik, substrat, D&$ dan auaponik. c. -asing masing sistem hidroponik mempunyai kelebihan dan kekurangan masing#masing serta cara kerja yang berbeda#beda. d. Dalam membudidayakan tanaman secara hidroponik perlu memilih bentuk
aplikasi
teknologi
hidroponik
yang
disesuaikan
dengan
karakteristik tanaman, tujuan budidaya, dan ketersediaan sumberdaya. . Saran Praktikum acara Pengenalan Sistem Hidroponik ini sudah berjalan dengan cukup baik, namun alangkah baiknya
jika
peralatan dan
4
perlengkapan setiap sistem hidroponik dapat diraat dan dijaga dengan baik, bila perlu dilakukan pembaharuan alat#alatnya.
DA*TAR P+STAKA
!an - & 44;. High $emperature ects on =oot !bsorption in Hydroponic System D&$. &aster Thesis! 'ochi (niversity! !gung 447. 9ulti)ation o !eroponic /egetables. http+CCama"ingarm.comC. Diakses pada tanggal 11 (o)ember 415. 9hadirin 446. Te)nologi *reenhouse dan Hidroponi) . Bogor + Diktat 0uliah. Departemen $eknik Pertanian IPB. Imam
2 41<. Hidroponik Sistem Pasang Surut % Ebb and Flow%! http+imamwibawa!wordpress!com! Diakses pada tanggal 11 (o)ember 415.
Istiomah 446. &enanam Hidroponi) . @akarta + Penebar Sadaya. Lingga P 44;. Hidroponi) + -ercoco) Tanam Tanpa Tanah! @akarta + Penebar Sadaya. -ugniesyah S S 44>! .lmu #enyuluhan! @akarta + Penebar Sadaya.
1
(a)ioside !, ogi Sugito, -och Deani 447. 8paya Peningkatan Hasil dan 0ualitas $anaman @agung -anis $/ea mays% -etode D&$ -elalui Penggunaan Pupuk 0alium dan Pupuk *rganik 9air. 0! grivita 5 %' + 6#<<. Pinus L 443. Hidroponi) + -ercoco) Tanam Tanpa Tanah. @akarta + Penebar Sadaya. Sameto
H 44>. Hidroponi) Sederhana #enye1u) 2uang! @akarta + Panebar Sadaya.
Sapei 9 !ri, ! - Patappa, B D !stuti 44>. Sistem 0endali Berbasis PL9 untuk Pengaturan Larutan (utrisi pada @aringan lrigasi $etes. 0! llmiah llmu 'omputer 5 %' + 5#56. Sudarmojo 443. -udidaya Hidroponi)! @akarta + Penebar Sadaya. Sudibyo 0 44;. Hidroponi) Tanpa Tanah. Surabaya + !gro -edia Pustaka. Suhardiyanto H 447. Te)nologi 2umah Tanaman untu) l)lim Tropi)a -asah + #emodelan dan #engendalian 3ing)ungan. Bogor + IPB Press. Sumiati 44;. 0onsentrasi dan @umlah !plikasi -epiuat 0lorida untuk -eningkatkan Produksi 0entang di Dataran $inggi dengan System D&$. 0! Hort! 7 %5' + 7<. Sutiyoso, 0arsono S, Sudarmodjo 44>. Hidroponi) S)ala 2umah Tangga. Surabaya + !gro -edia Pustaka. Suandi ! 44>. #engaruh #enggunaan 'ompos 'ambing sebagai Tambahan 3arutan norgani) dalam Sistem Hidroponi) 2a)it pung pada -udidaya Selada $3actuca sativa 3!%. Skripsi. @urusan Budidaya Pertanian &akultas Pertanian. 8ni)ersitas Djuanda. Bogor. $amara 41<. Hidroponik Sistem (&$. http+sayuranhidroponi)!wordpress!com! Diakses pada tanggal 14 (o)ember 415. $emmy D 411. 4erti)ultur, Te)ni) -ertanam di 3ahan Sempit . @akarta + Eramedia. 2idarto L 446. 4erti)ultur -ercoco) Tanam Secara -erting)at . @akarta + Penebar Sadaya.
II. PENANAMAN HIDROPONIK A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Penanaman merupakan salah satu langkah dalam budidaya tanaman
yang dilakukan setelah pesemaian. Penanaman sangat berpengaruh pada hasil produksi.
0esalahan dalam penanaman dapat menurunkan jumlah
produksi, melainkan juga dapat menyebabkan tanaman tidak tumbuh atau mati sebelum menghasilkan. 8ntuk meningkatkan hasil produksi, tata cara penanaman harus diperhatikan. Dalam budidaya tanaman menggunakan metode hidroponik cara penanaman bibit berbeda dengan penanam bibit dimedia
tanah. Budidaya
tanaman
dengan metode hidroponik ini
memerlukan bahan tambahan berupa spons untuk membantu batang tanaman tumbuh tegak. Hidroponik sama artinya dengan menyediakan dan mengalirkan larutan mineral sebagai unsur makanan bagi tanaman, dalam mengalirkan unsur makanan tersebut harus diperhayikan kepekatan larutan dan derajat keasamannya. Hidroponik dapat menggunakan media#media tanam selain
<
tanah seperti kerikil, pasir, sabut kelapa, "at silikat, pecahan batu karang atau batu bata, potongan kayu, dan busa. Semua ini dimungkinkan dengan adanya
hubungan
yang
baik
antara
tanaman
dengan
tempat
pertumbuhannya. Dalam hidroponik, media tanam bukanlah sesuatu yang sangat penting. Dalam hidroponik, media tanam hanya digunakan sebagai media tumbuh tanaman dan tempat berkembangnya akar tanaman, bukan sebagai sumber nutrisi. (utrisi dipenuhi dari luar, yaitu dengan menambahi pupuk dari luar. 2alaupun demikian media tanam juga memegang peranan dalam budidaya hidroponik. @ika media yang digunakan tidak baik dan tidak cocok, maka tanaman tidak akan tumbuh dengan optimal, yang akhirnya akan mengganggu pertumbuhan dan hasil tanaman. Dengan demikian perlu adanya pengkajian mengenai media tanam yang paling baik untuk budidaya secara hidroponik serta untuk memenuhi kebutuhan akan sayuran yang 5 ini penting untuk mengetahui cara berkualitas tinggi. Praktikum penanaman penanaman yang benar khususnya budidaya secara hidroponik sehingga dapat mengetahui proses penanaman, pemeliharaan sampai pemanenan yang tepat untuk diterapkan dalam budidaya tanaman secara hidroponik dalam skala yang lebih besar. 2. $ujuan Praktikum Praktikum Hidroponik acara Penanaman Hidroponik ini memiliki tujuan + a. -emberi pengalaman kepada mahasisa untuk membudidayakan sayuran daun dengan sistem hidroponik substrat pot dalam bak. b. -enghasilkan produk sayuran daun berkualitas. 3. 2aktu dan $empat Praktikum Praktikum acara Penanaman Hidroponik ini dilaksanakan pada tanggal 3 *ktober 415 pukul 46.44#47.44 2IB dan bertempat di rumah kaca B &akultas Pertanian 8ni)ersitas Sebelas -aret Surakarta. B. Tinjauan Pu!a"a Penanaman merupakan usaha penempatan biji atau benih di dalam media pada kedalaman tertentu atau menyebarkan biji diatas permukaan media atau menanamkan biji didalam media tanam. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan perkecambahan serta pertumbuhan biji yang baik. !gar
5
dihasilkan suatu bibit tanaman tertentu yang mempunyai kualitas yang unggul %Hadian 44>'. Hidroponik substrat tidak menggunakan air sebagai media, tetapi menggunakan media padat %bukan tanah' yang dapat menyerap atau menyediakan nutrisi, air, dan oksigen serta mendukung akar tanaman seperti halnya ungsi tanah. -edia yang dapat digunakan dalam hidroponik substrat antara lain arang sekam, batu apung, pasir, serbuk gergaji, atau gambut. 0emampuan mengikat kelembaban setiap media bergantung dari ukuran pertikel, bentuk dan porositasnya. Semakin kecil ukuran partikel, semakin besar luas permukaan jumlah pori, maka semakin besar pula kemampuan menahan air. Bentuk partikel media yang tidak beraturan lebih banyak menyerap air didanding yang berbentuk bulat rata. -edia yang berpori juga memiliki kemampuan lebih besar manahan air %Sunarjono 447'. Sistem hidroponik substrat merupakan metode budidaya tanaman di mana akar tanaman tumbuh pada media porous selain tanah yang dialiri larutan nutrisi sehingga memungkinkan tanaman memperoleh air, nutrisi, dan oksigen secara cukup. Pemberian nutrisi pada tanaman dapat diberikan melalui substrat yang akan diserap oleh akar tanaman. Larutan nutrisi dibuat dengan cara melarutkan garam mineral ke dalam air. 0etika dilarutkan dalam air, garam mineral ini akan memisahkan diri menjadi ion. Penyerapan ion#ion oleh tanaman berlangsung secara kontinue dikarenakan akar#akar tanaman selalu bersentuhan dengan larutan %Suhardiyanto 447'. Selada % 3actuca sativa' adalah tumbuhan sayur yang biasa ditanam di daerah beriklim sedang maupun daerah tropika. 0egunaan utama adalah sebagai salad. Selada memiliki penampilan yang menarik, ada yang berama hijau segar dan ada juga yang berama merah. Selain sebagai sayuran, daun selada yang agak keriting ini sering dijadikan penghias hidangan. Selada yang ditanam di dataran rendah cenderung lebih cepat berbunga dan berbiji. Suhu optimal bagi pertumbuhan selada ialah antara 1;#;J9. Selada dapat dipanen ketika berumur #< bulan setelah tanam. (amun, bisa saja kurang dari umur tersebut tanaman sudah layak konsumsi, jadi bisa dipanen lebih cepat %Hernoo dan ogi 414'.
;
!bu sekam mempunyai siat sangat sulit melepas air sehingga daerah perakaran lembab. Dengan keadaan tersebut, untuk aktu yang lama akan menggangu penyerapan air dan unsur hara yang akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak optimal. Dengan demikian akan mengakibatkan berat tajuk yang dihasilkan rendah %Bambang 414'. Bayam berasal dari !merika $ropik. Sampai sekarang, tanaman ini sudah tersebar di daerah tropis dan subtropis seluruh dunia. Di Indonesia, bayam dapat tumbuh sepanjang tahun dan ditemukan pada ketinggian ;#.444 mdpl, tumbuh di daerah panas dan dingin, tetapi tumbuh lebih subur di dataran rendah pada lahan terbuka yang udaranya cukup panas. $anaman ini merupakan herba setahun dengan peraakan tegak atau agak condong. $inggi 4,5#1 m, dan bercabang. Batang lemah dan berair. Daun bertangkai, berbentuk bulat telur, lemas, panjang ;#3 cm, ujung tumpul, pangkal runcing, serta arnanya hijau, merah, atau keputihan. Bunga dalam tukal yang rapat, bagian baah duduk di ketiak, bagian atas berkumpul menjadi karangan bunga di ujung tangkai dan ketiak percabangan. Bunga berbentuk bulil %Susila 44>'. Suhu udara yang sesuai untuk tanaman bayam berkisar antara 1> K 4 49. 0elembaban udara yang cocok untuk tanaman bayam antara 54 K >4. $anaman bayam menghendaki tanah yang gembur dan subur. @enis tanah yang sesuai untuk tanaman bayam adalah yang penting kandungan haranya terpenuhi. $anaman bayam termasuk peka terhadap pH tanah. Bila pH tanah di atas 6 %alkalis', pertumbuhan daun#daun muda %pucuk' akan memucat putih kekuning K kuningan %klorosis'. Sebaliknya pada pH di baah > %asam', pertumbuhan bayam akan merana akibat kekurangan beberapa unsur. Sehingga pH tanah yang cocok adalah antara > K 6 %Hartus 446'. #. Me!$d$l$%i P&a"!i"u' 1. !lat a. -usim $anam I 1' Bak besar ' -angkuk <' Styrooam 5' Eelas plastik b. -usim $anam II 1' Bak penanamanCpersemaian ' Plastik untuk alas
>
. Bahan a. -usim $anam I 1' !rang sekam ' Larutan nutrisi <' Bibit selada merah b. -usim $anam II 1' !rang sekam ' Larutan nutrisi <' Bibit bayam <. 9ara 0erja a. -usim $anam I 1' -engisi bak besar dengan larutan nutrisi ' -enaruh mangkuk kedalam bak besar untuk menahan styrooam <' -emasang styrooam ke bak besar 5' -enanam bibit selada merah ke gelas plastik yang sudah diisi arang sekam ;' -enempatkan gelas tersebut kedalam lubang dalam styrooam >' -engisi larutan nutrisi jika larutan sudah mulai habis b. -usim $anam II 1' -enyiapkan bak penanaman dengan melapisinya plastik sebagai alas ' -emasukkan arang sekam ke bak penanaman <' -enyemai bibit bayam pada arang sekam tersebut 5' -enyirami dengan larutan nutrisi setiap hari
D. Hail Pen%a'a!an dan Pe'(ahaan 1. Hasil Pengamatan $abel .1 Hasil Pengamatan $inggi $anaman Dan @umlah Daun Selada
6
$anggal Pengamatan
Bak
1 5 1 4 , r e b o t k * 3 4 u b a =
1
5 1 4 , r e b o t k * ; 1 u b a =
1 < 5 ; > 6 3 7 14 1 < 5 ; > 6 3 7 14 1 < 5 ; > 6 3 7 14 1 < 5 ; > 6 3 7
$inggi $anaman %cm' <,; ; <,; 5,; <,; 5 1 >,< < ;,; ;,; 5 <,; 5 > <,; > 5 ; 6,; 3 5,; ; 6,; 6 6,; > 14 6 6,; 3 14 7,; 6 14,; 14,; 3,; 7
@umlah Daun ; ; ; ; ; ; ; ; < 5 ; ; ; ; 5 ; ; ; ; ; ; 5 < 5 5 < < ; 5 ; 5 5 ; < 5 ; < 5
14
11
;
Sampel
$ % 9'
= %'
<1
5
4
3
1 5 1 4 , r e b o t k * , , u b a =
5 1 4 , r e b o t k * 7 , u b a =
1
1 < 5 ; > 6 3 7 14 1 < 5 ; > 6 3 7 14 1 < 5 ; > 6 3 7 14 1 < 5 ; > 6 3 7 14
1 1,; 6,; 3 14,; 3,; 14 7 15 14,; 1,; 1<,; 15,; 1,; 11,; 1;,; 1; 1 1 1;,; ; 1;,; 1 1 15 7,; 1< 1,; 13 1; 1> 16,; 13 17 1>,; 17 4 16,; 1>,; 13
6 ; ; ; > 5 > ; 6 > 6 6 > > > > 6 > ; 6 3 3 6 6 3 5 6 3 7 6 6 14 7 7 3 6 14 7 3 3
<7,3
;
7
1 5 1 4 , r e b m e ) o ( ; 4 u b a =
1 < 5 ; > 6 3 7 14 1 < 5 ; > 6 3 7 14
1;,; 16,; 15,; 15,; 15,; 15 1<,; 15,; 13,; 16 16,; 16,; 13,; 17 13,; 1,; 4,; 13,; 16,; 17
11 14 7 14 14 7 3 > 7 3 14 7 6 14 14 14 11 7 14 14
Sumber + Logbook $abel . Hasil Pengamatan $inggi $anaman Dan @umlah Daun Bayam (o
$anggal
-edia %Bak'
1 1
<
Sampel 0e#
$inggi %cm'
@umlah Daun
1 < 5 ; 1 < 5 ; 1 < 5
7 3 6 3 6 3,; 3,; 3 6 3 7 6 3 3
6 6 > 6 6 3 6 3 6 3 6 6 6 3
<4
1
<
1
<
<
;
7
3
1 < 5 ; 1 < 5 ; 1 < 5 ; 1 < 5 ; 1 < 5 ; 1 < 5 ;
1> 13 5 1 < 17 1 17 4 17 1 1 1 4 17 <5 <4 <4 7 <4 <1 6 1 ; 5 13 1,; <7 <5 <;
7 3 7 7 7 3 14 14 14 7 7 7 7 7 7 1 14 14 11 14 14 7 3 11 7 6 6 1 1 14
Sumber + Logbook $abel .< Hasil Pengamatan Berat Selada Setelah Panen Bak
Sampel 0e#
1
1 < 5 ;
Berat -asing#-asing Sampel %Eram' 17 1> <
Berat Seluruh $anaman %Eram'
<1
> 6 3 7
1< <6 6 1
14
1<
1 < 5 ; > 6 3 7 14 $*$!L
<; 55 << ;1 5 5< 36 3 << <6 >>
,66 kg
Sumber + Logbook $abel .5 Hasil Pengamatan Berat Bayam Setelah Panen 0otak
1
<
Sampel 0e# 1 < 5 ; 1 < 5 ; 1 < 5 ;
Berat -asing#-asing Sampel %Eram' < 1; 7 1> 15 1 3 > 11 6 5 ; 4 1< 15
Berat Sisa Sampel %Eram'
>4
<1>
<74
Sumber + Logbook . Pembahasan -enurut Sunarjono %447', hidroponik substrat tidak menggunakan air sebagai media, tetapi menggunakan media padat %bukan tanah' yang dapat menyerap atau menyediakan nutrisi, air, dan oksigen serta mendukung akar tanaman seperti halnya ungsi tanah. -edia yang dapat digunakan
<
dalam hidroponik substrat antara lain arang sekam, batu apung, pasir, serbuk gergaji atau gambut. 0emampuan mengikat kelembaban setiap media bergantung dari ukuran pertikel, bentuk dan porositasnya. Semakin kecil ukuran partikel, semakin besar luas permukaan jumlah pori, maka semakin besar pula kemampuan menahan air. Bentuk partikel media yang tidak beraturan lebih banyak menyerap air didanding yang berbentuk bulat rata. -edia yang berpori juga memiliki kemampuan lebih besar manahan air. Selada % 3actuca sativa' adalah tumbuhan sayur yang biasa ditanam di daerah beriklim sedang maupun daerah tropika. 0egunaan utama adalah sebagai salad. Selada memiliki penampilan yang menarik, ada yang berama hijau segar dan ada juga yang berama merah. Selain sebagai sayuran, daun selada yang agak keriting ini sering dijadikan penghias hidangan. Selada yang ditanam di dataran rendah cenderung lebih cepat berbunga dan berbiji. Suhu optimal bagi pertumbuhan selada ialah antara 1;#;J9. Selada dapat dipanen ketika berumur #< bulan setelah tanam. (amun, bisa saja kurang dari umur tersebut tanaman sudah layak konsumsi, jadi bisa dipanen lebih cepat %Hernoo dan ogi 414'. Pada penanaman tanaman selada dengan sistem substrat sekam, tinggi tanaman pada minggu pertama di bak pertama tinggi paling rendah yaitu 1 cm dan paling tinggi yaitu >,< cm, sedangkan pada bak II yakni paling rendah <,; cm dan paling tinggi > cm. Suhu dan kelembaban yang berada di rumah kaca berturut#turut adalah <1 o9 dan 5. Perkembangan tanaman selada merah yang sangat signiikan ditunjukkan pada minggu ke#5 yakni pada bak pertama tinggi berkisar antara 7,; cm hingga 13 cm, sedangkan pada bak kedua yakni berkisar anatara 1> cm K 4 cm. Selada merah yang telah dipindah tanam sejak 5 -S$ memiliki jumlah daun 6#14 helai daun. Pemanenan tanaman selada merah dilaksanakan setelah ; -S$ dengan jumlah tanaman total ;4 tanaman. Pada bak pertama dan kedua dengan tinggi tanaman berkisar anatara 1<#1,; cm, didapat hasil panen dengan berat keseluruhan ,66 kg. 9ara pemanenan tanaman Selada merah dilakukan dengan cara mengeluarkan akar beserta arang sekam dari botol tempat penanaman, hal ini dilakukan untuk menghindari rusaknya akar dari
<<
pencabutan langsung. $anaman selada kemudian dicuci bersih lalu diberi label dan diikat untuk setiap 144 gram Selada merah %5#; tanaman setiap ikat'. Hasil pemanenan tanaman selada ini kemudian langsung dipasarkan ke sekitar ilayah kampus 8(S. Hasil penjualan selada merah yakni =p 14.444 ,# dengan semua produk terjual habis. Pada penanaman yang kedua, kelompok kami menanam tanaman bayam dengan sistem substrat sebar. Langkah yang kami lakukan pertama kali adalah mulai membuat tempat persemaian bayam. Persemaian bayam menggunakan
media
substrat
berupa
arang
sekam. !rang
sekam
dimasukkan kedalam bak penanaman selanjutnya benih bayam disebar pada bak tersebut. Pemberian nutrisi dan penyiraman dilakukan setiap hari agar tanaman tidak kering dan pertumbuhannya bisa optimal. 0elompok kami membudidayakan bayam ini
dengan
sistem
hidroponik substrat sebar. Sistem hidroponik substrat sebar merupakan metode budidaya tanaman dimana akar tanaman tumbuh pada media porous selain tanah yang dialiri larutan nutrisi sehingga memungkinkan tanaman memperoleh air, nutrisi, dan oksigen secara cukup. 0elebihan sistem hidroponik substrat sebar antara lain tanaman dapat berdiri lebih tegak, kebutuhan nutrisi mudah untuk dipantau dan biaya operasional tidak terlalu besar. 0ekurangan sistem hidroponik substrat sebar antara lain populasi tanaman tidak terlalu banyak, terlalu banyak menggunakan adah dan mudah ditumbuhi lumut. Pada penanaman tanaman bayam dengan sistem substrat sebar, tinggi tanaman rata#rata pada minggu pertama di bak pertama adalah 6,3 cm, sedangkan pada bak kedua yakni 3 cm dan pada bak ketiga yaitu 3, cm. =ata#rata jumlah daun pada minggu pertama untuk semua bak adalah >#3 helai daun. Perkembangan tanaman bayam pada minggu terakhir %sebelum pemanenan' memiliki tinggi rata#rata di bak pertama adalah <4,> cm, sedangkan pada bak kedua yakni ;,> cm dan bak ketiga yaitu 7,; cm. =ata#rata jumlah daun pada minggu terakhir %sebelum pemanenan' untuk semua bak adalah 3#1 helai daun.
<5
Pemanenan tanaman bayam dilaksanakan setelah < -S$. Pada bak pertama, kedua dan ketiga didapat hasil panen dengan berat rata#rata sampel secara berurutan 1;,5 gram, 3,3 gram dan 11, gram. 9ara pemanenan tanaman bayam dilakukan dengan cara mencabut langsung tanaman dari bak penanaman secara perlahan, hal ini dilakukan untuk menghindari rusaknya akar dari pencabutan langsung. $anaman bayam kemudian dicuci bersih lalu diberi label dan dikemas sehingga siap untuk dipasarkan. Hasil pemanenan tanaman bayam ini kemudian langsung dipasarkan ke sekitar ilayah kampus 8(S. 0elebihan hidroponik sistem substrat sebar ini adalah dapat menyerap dan menghantarkan air, tidak mempengaruhi pH air, tidak berubah arna, dan tidak mudah lapuk. 0elembaban sangat dipengaruhi oleh suhu. 0elembaban akan berpengaruh terhadap proses#proses yang berlangsung di dalam pertumbuhan tanaman. 8ntuk itu, dalam hidroponik substrat harus diketahui apakah kelembaban yang terbentuk telah sesuai dengan syarat tumbuh tanaman, bila belum hendaknya perlu ditambahkan peralatan# peralatan yang mendukung kestabilan kelembaban. E. Kei')ulan dan Sa&an 1. 0esimpulan Berdasarkan praktikum Hidroponik acara Penanaman Hidroponik
maka dapat ditarik kesimpulan + a. Penanaman merupakan usaha penempatan biji atau benih di dalam media pada kedalaman tertentu atau menyebarkan biji diatas permukaan media atau menanamkan biji didalam media tanam untuk tujuan menumbuhkan tanaman. b. Sistem hidroponik substrat sebar merupakan metode budidaya tanaman dimana akar tanaman tumbuh pada media porous selain ta nah yang dialiri larutan nutrisi sehingga memungkinkan tanaman memperoleh air, nutrisi, dan oksigen secara cukup. c. 0elebihan sistem hidroponik substrat sebar antara lain tanaman dapat berdiri lebih tegak, kebutuhan nutrisi mudah untuk dipantau dan biaya operasional tidak terlalu besar.
<;
d. 0ekurangan sistem hidroponik substrat sebar antara lain populasi tanaman tidak terlalu banyak, terlalu banyak menggunakan adah dan mudah ditumbuhi lumut. e. Panen selada merah mencapai berat bersih total ,66 kg dan mayoritas segar tanpa adanya lubang bekas gigitan hama. . Pemanenan tanaman bayam pada bak pertama, kedua dan ketiga didapat hasil panen dengan berat rata#rata sampel secara berurutan 1;,5 gram, 3,3 gram dan 11, gram. . Saran Praktikum acara Penanaman Hidroponik ini sudah berjalan dengan baik, namun beberapa saran yang dapat diberikan yaitu perlunya peremajaan terhadap rumah kaca dan instalasinya sehingga kegiatan praktikum akan berjalan lebih lancar dan nyaman.
<>
DA*TAR P+STAKA
Bambang 414. Pengaruh -edia $anam dan &rekuensi Pemberian !ir terhadap Siat &isik, 0imia dan Biologi $anah serta Pertumbuhan @arak Pagar. 0urnal 3ittri! 1> %' + >5#>7.
Hadian S U 2006. Perancangan dan Implementasi Sistem Otomatisasi Pemeliharaan Tanaman Hidroponik. Jurnal Teknik Pertanian. 8 (1 ! 1"#. Hartus $ 446. -er)ebun Hidroponi) secara &urah! @akarta + Penebar Sadaya.
Herno$o dan %ogi 2010. Pengar&h Pem'erian P&p&k andang )*am dan P&p&k Urea terhadap Pert&m'&han dan Prod&ksi Tanaman Selada (Lactuca sativa. Jurnal Agrifor. 12 (2 ! 206"211. Suhardiyanto H 447. Te)nologi 2umah Tanaman untu) l)lim Tropi)a -asah + #emodelan dan #engendalian 3ing)ungan. Bogor + IPB Press. Sunarjono H 447. -ertanam 56 0enis Sayur . @akarta + Penebar Sadaya. Susila ! 44>. #anduan -udidaya Tanaman Sayuran . Bogor + Departemen !gronomi dan Hortikultura IPB.
<6
III. N+TRISI HIDROPONIK A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Sistem hidroponik
adalah
teknik
budidaya
tanaman
yang
menggunakan media tanam seperti arang sekam, cocopeat atau material lainnya selain tanah. -edia tanam tersebut tidak mengandung unsur hara yang cukup. Sehingga harus ada pemberian kepada tanaman melalui pupuk %dalam hidroponik istilah pupuk disebut juga nutrisi hidroponik'. (utrisi hidroponik adalah pupuk hidroponik lengkap
yang
mengandung semua unsur hara makro dan mikro yang diperlukan tanaman hidroponik. Pupuk tersebut diormulasi secara khusus sesuai dengan jenis dan ase pertumbuhan tanaman. (utrisi hidroponik tersedia untuk berbagai jenis tanaman seperti cabai, tomat, melon, mentimun, terong, selada, anggrek, maar, krisan, dan lain#lain. Larutan nutrisi merupakan komponen utama yang sangat menentukan keberhasilan budidaya tanaman secara hidroponik. Pengaturan kepekatan larutan nutrisi secara tepat dapat digunakan sebagai salah satu strategi mengatur kecepatan pertumbuhan tanaman, sekaligus dapat digunakan untuk mengatur aktu panen. Pengukuran tingkat kepekaan larutan nutrisi untuk hidroponik yang sering digunakan secara praktis berdasarkan indikator nilai kondukti)itas listrik % Electric "onductivity 9' larutan nutrisi. Secara umum larutan nutrisi untuk hidroponik dibuat dengan melarutkan berbagai bahan kimia
yang
memungkinkan tersedianya berbagai jenis unsur hara makro %(, P, 0, 9a, -g, dan S' dan mikro %&e, :n, -n, 9u, -o, B, 9l' yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman budidaya. *leh karena itu, pada
<3
praktikum ini bertujuan untuk membuat komposisi larutan nutrisi yang disesuaikan
dengan
kebutuhan
dari
tiap#tiap
jenis
tanaman
yang
dibudidayakan. 2. $ujuan Praktikum $ujuan dari praktikum hidroponik acara (utrisi Hidroponik, memiliki <7 tujuan memberi pengalaman kepada mahasisa untuk+ a. -engenal jenis garam teknis yang biasa digunakan dalam pembuatan
b.
larutan nutrisi untuk hidroponik. -embuat komposisi larutan nutrisi miG !B untuk budidaya tanaman
sayuran. c. -engukur tingkat kepekatan larutan nutrisi berdasarkan indicator nilai kondukti)itas listrik %9'. -enganalisis hubungan antara kepekatan larutan nutrisi %berdasarkan d. )olume larutan pekat ! dan B yang digunakan tiap 1444 ml larutan nutrisi' dengan nilai 9. 3. 2aktu dan $empat Praktikum Praktikum acara (utrisi Hidroponik ini dilaksanakan pada tanggal 1; *ktober 415 pukul 46.44#47.44 2IB dan bertempat di rumah kaca B &akultas Pertanian 8ni)ersitas Sebelas -aret Surakarta. B. Tinjauan Pu!a"a 8nsur penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman terdiri dari unsur makro dan mikro. 8nsur makro terdiri dari karbon %9', hidrogen %H', oksigen %*', nitrogen %(', osor %P', kalium %0', kalsium %9a', sulur %S', dan magnesium %-g'. 8nsur mikro terdiri dari besi %&e', klor %9l', mangan %-n', boron %B', seng %:n', tembaga %9u', dan molibdenum %-o'. Banyaknya larutan nutrisi yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan tanaman %=esh 44;'. (itrogen mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap pertumbuhan, hasil, dan kualitas tanaman sayuran. ( untuk larutan hidroponik disuplai dalam bentuk nitrat. ( dalam bentuk ammonium nitrat mengurangi serapan 0, 9a, -g, dan unsur mikro. 0andungan ammonium nitrat harus di baah 14 dari total kandungan nitrogen pada larutan nutrisi untuk mempertahankan keseimbangan
pertumbuhan dan
menghindari penyakit
berhubungan dengan keracunan amoniak %Sumarni et al 441'.
isiologi yang
<7
$eknik hidroponik sangat bergantung pada larutan nutrisi yang digunakan, penggunaan nutrisi yang berlebihan dapat menyebabkan keracunan pada tanaman, dan sebaliknya pengunaan nutrisi yang terlalu sedikit dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman. 0onsentrasi penggunaan nutrisi tanaman dapat diukur dengan menggunakan parameter 9 %lectrical 9onducti)ity'. 9 adalah kemampuan untuk menghantarkan ion#ion listrik yang terkandung di dalam larutan nutrisi ke akar tanaman. 9 merupakan parameter yang menunjukkan konsentrasi ion#ion yang terlarut dalam larutan nutrisi. Semakin banyak ion yang terlarut, maka semakin tinggi 9 larutan nutrisi tersebut %-ort)edt 446'. 0unci utama dalam pemberian larutan nutrisi atau pupuk pada sistem hidroponik
adalah
pengontrolan
kondukti)itas
elektrik
atau
7electric
conductivity8 %9' atau aliran listrik di dalam air dengan menggunakan alat 9#meter. 9 ini untuk mengetahui cocok tidaknya larutan nutrisi untuk tanaman, karena kualitas larutan nutrisi sangat menentukan keberhasilan produksi, sedangkan kualitas larutan nutrisi atau pupuk tergantung pada konsentrasinya %8tomo 414'. 0ualitas larutan nutrisi dapat dikontrol berdasarkan pH dan Electrical "onductivity %9' larutan. -akin tinggi konsentrasi larutan berarti makin pekat kandungan garam dalam larutan tersebut, sehingga kemampuan larutan menghantarkan arus listrik makin tinggi yang ditunjukkan dengan nilai 9 yang tinggi pula. 0epekatan larutan nutrisi dipengaruhi oleh kandungan garam total
serta
akumulasi
ion#ion
yang
ada
dalam
larutan
nutrisi
%Suhardiyanto 447'. 0onsentrasi hara perlu diperhatikan yaitu dengan penggunaan 9 yang tepat. 9 yang digunakan di persemaian adalah 1.4#1. mSCcm, sedangkan 9 pada pembesaran sayuran daun adalah 1.;#.; mSCcm. 9 yang terlalu tinggi tidak dapat diserap tanaman karena terlalu jenuh. Batasan jenuh 9 untuk sayuran daun ialah 5. mSCcm, bila 9 lebih tinggi lagi terjadi toksisitas dan sel#sel mengalami plasmolisis %Sutiyoso 445'.
54
(ilai 9 larutan terlalu tinggi, maka eisiensi penyerapan unsur hara oleh akar akan menurun karena terlalu tinggi titik jenuhnya. Larutan nutrisi organik pada kepekatan 1< mempunyai kualitas nutrisi dengan nilai 9 yang cukup tinggi. Larutan yang pekat tak dapat diserap oleh akar secara maksimum disebabkan tekanan osmosis sel menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan osmosis diluar sel, sehingga kemungkinan justru akan terjadi aliran balik cairan sel#sel tanaman %plasmolisis' %-asMud 447'. 9ara tidak langsung untuk memperkirakan tekanan osmotik suatu larutan nutrisi adalah dengan lectric 9onducti)ity %9', indeks konsentrasi garam yang mendeinisikan jumlah total garam dalam larutan. *leh karena itu, 9 dari larutan nutrisi merupakan indikator yang baik dari jumlah yang ion hara yang tersedia untuk tanaman di daerah perakaran. (ilai 9 untuk sistem hidroponik berkisar dari 1,; mmhoss. 9 tinggi menghambat serapan hara karena meningkatnya tekanan osmotik, sedangkan 9 sangat rendah dapat mempengaruhi kesehatan tanaman dan hasil %Eome" 447'. #. Me!$d$l$%i P&a"!i"u' 1. !lat $imbangan a. b. mber c.Eelas takar d. 9#meter e.!lat tulis f.Penggaris . Bahan a.0alsium nitrat b. 0alium nitrat c.&e#D$! d. 0alium dihidroosat e.!mmonium sulat . -agnesium sulat g. 9upri sulat h. :inc sulat i. !sam borat j. -angan sulat k. !monium molibdat l. !ir <. 9ara 0erja
51
-enimbang kemikalia dengan jumlah sesuai komposisi %untuk
a.
menghasilkan larutan nutrisi sebanyak <44 L' b. 0omposisi ! terdiriatas+ 0alsium nitrat, 0alium nitrat, &e#D$! c.0omposisi B terdiri atas+ 0alium dihidroosat, !monium sulat, -agnesium sulat, 9uprisulat, :inc sulat, !samborat, -angansulat, !mmonium molibdat. d. -embuat pekatan ! dan B masing#masing sebanyak <4 L diperlukan garam teknis sebagai berikut+ 0ebutuhan %g' Pekatan ! Pekatan B 0alium nitrat <<4 0alsium nitrat ;3 &e#D$! 11,5 0alium dihidroosat 35 -agnesium sulat 5> -angan sulat 3 9upri sulat 4,5 :inc sulat 1,; !sam borat 5 !mmonium molibdat 4,1 e.-engukur nilai 9 dari air yang akan digunakan sebagai pelarut %dicatat @enis Earam $eknis
sebagai 9 air' . -elarutkan tiap#tiap komposisi garam ! dan B masing#masing kedalam <4 L air, sehingga tersedia larutan pekat ! dan larutan pekat B. g. -embuat simulasi pengukuran nilai 9 pada
berbagai
perimbangan penggunaan larutan pekat !dan B dalam 1 L larutan nutrisi siap pakai. h.
-embuat graik hubungan antara )olume larutan pekat ! dan B yang digunakan tiap 1444 ml larutan nutrisi %N' dengan nilai 9 %'.
D. Hail Pen%a'a!an dan Pe'(ahaan 1. Hasil Pengamatan $abel <.1. (ilai 9 pada berbagai perimbangan penggunaan pekatan ! dan
B dalam 1 liter air
Shit Senin
0e
/olume
/olume
/olume !ir
(ilai 9
l
Pekatan ! %ml'
Pekatan B %ml'
%ml'
(utrisi
1
14
14
734
1,;3
5
< 5
4 <4 54
4 <4 54
7>4 754 74
1,>5 ,73 <,33
;
;4
;4
744
;,45
> 6 3 7 14
14 4 <4 54 ;4
14 4 <4 54 ;4
734 7>4 754 74 744
1,1> ,< ,> 5,1 ;,1
11
>4
>4
334
>,
1
14
14
734
1,1<
1<
4
4
7>4
,>5
15
<4
<4
754
<,>3
1;
54
54
74
5,7
1>
;4
;4
744
;,53
16
>4
>4
334
>,<3
13 14 17 4 4 <4 0amis 1 54 ;4 < >4 5 14 ; 4 > <4 @umat 6 54 3 ;4 7 >4 Sumber + Data =ekapan
14 4 <4 54 ;4 >4 14 4 <4 54 ;4 >4
734 7>4 754 74 744 334 734 7>4 754 74 744 334
1,< ,<< <,<7 5,1> ;,4 >,14 1,;5 ,37 <,5 <,> ;,4; >
Selasa
=abu
5<
Hu(un%an an!a&a ,$lu'e la&u!an Pe"a! A dan B !ia) 1 L den%an Nilai E# . 6 #
(ilai H9
/ol&mn1
, 2 1 0 10+10 20+20 ,0+,0 #0+#0 -0+-0 60+60
Pekatan !OPekatan B %ml' Eambar <.1. Eraik Hubungan !ntara /olume Pekatan ! dan B dalam 1 Liter !ir terhadap (ilai 9 . Pembahasan Semua tanaman yang ditumbuhkan dengan sistem hidroponik harus diberi makanan berupa campuran garam#garam mineral yang dilarutkan dan diberikan secara teratur. -edia tanam pada sistem hidroponik hanya berungsi untuk menopang tanaman dan menjaga kelembaban tanaman. -edia tanaman yang digunakan harus berasal dari bahan yang porous dan steril. Pemberian pupuk dilakukan dengan melarutkan pupuk dengan konsentrasi tertentu yang kemudian disiramkan ke dalam tanaman hidroponik. Sebagian besar tanaman hijau memerlukan total 1> elemen kimia untuk mempertahankan hidupnya. Dari total elemen ini hanya 1< yang dapat diberikan sebagai pupuk leat perakaran tanaman, sedangkan < yang lain %oksigen, karbon dan hidrogen' dapat diambil dari udara dan air. 1< unsur tersebut adalah > unsur hara makro %(, P, 0, 9a, -g, S' dan 6 unsur hara mikro %9l, &e, B, -o, :n, -n, 9u'. 8ntuk beberapa tanaman tertentu membutuhkan unsur hara tambahan lain atau disebut unsur hara optional. Larutan yang digunakan dalam praktikum ini menggunakan larutan nutrisi miG !B. Larutan tersebut dibuat dengan membuat pekatan ! dan B. Pekatan ! dengan garam teknis kalium nitrat, kalsium nitrat dan &e#D$!.
55
Pekatan B dengan garam teknis yang terdiri dari kalium dihidro osat, magnesium sulat, mangan sulat, cupri sulat, "inc sulat, asam borat dan ammonium molibdat. &ormulasi nutrisi pada hidroponik sudah dibuat secara khusus untuk tiap tanaman tertentu, biasanya ada tiga macam ormulasi khusus yang dibuat oleh produsen yaitu nutrisi khusus sayuran daun, sayuran buah, dan bunga. 0andungan nutrisi di dalamnya sudah diramu sesuai dengan kebutuhan nutrisi pada ketiga kategori tanaman tersebut, sehingga produksi bisa maksimal. Hal ini juga bertujuan agar kita dapat menentukan mana nutrisi yang cocok untuk kita gunakan sesuai dengan tanaman yang kita budidayakan. &ormulasi diadakan untuk menentukan komposisi yang tepat dalam suatu larutan hara dalam menunjang pertumbuhan tanaman. Hal ini dikarenakan apabila suatu hara diberikan pada sistem hidroponik maka konsentrasi
semua
hara
tersebut
akan
diserap
sehingga
perlu
pengkomposisian yang tepat untuk menghindari adanya keracunan hara akibat
konsentrasi
berlebih
maupun kekahatan
hara
yang rendah
%!rnies 41<'. 0unci utama dalam pemberian larutan nutrisi atau pupuk pada sistem hidroponik adalah pengontrolan kondukti)itas elektrik atau 7electric conductivity8 %9' atau aliran listrik di dalam air dengan menggunakan alat 9#meter. 9 ini untuk mengetahui cocok tidaknya larutan nutrisi untuk tanaman karena kualitas larutan nutrisi sangat menentukan keberhasilan produksi, sedangkan kualitas larutan nutrisi atau pupuk tergantung pada konsentrasinya. Semakin tinggi garam yang terdapat dalam air, semakin tinggi 9#nya. 0onsentrasi garam yang tinggi dapat merusak akar tanaman dan mengganggu serapan nutrisi dan air. 0ebutuhan 9 disesuaikan dengan ase pertumbuhan, yaitu ketika tanaman masih kecil, 9 yang dibutuhkan juga kecil. Semakin meningkat umur tanaman semakin besar 9#nya %8tomo 414'. Berdasarkan hasil pengukuran 9 kelompok kami yaitu kelompok 1 menunjukkan nilai 1,1< dari pencampuran )olume larutan pekat ! dan B masing#masing 14 ml serta ditambah dengan air sebanyak 734 ml. Dua
5;
kelompok lain dengan komposisi larutan pekat ! dan B yang masing# masing 4 ml untuk kelompok 1< dan <4 ml untuk kelompok 15 menunjukkan nilai 9 yang lebih tinggi yaitu ,>5 dari kelompok 1< dan <,>3 untuk kelompok 15. Hal ini menunjukkan baha semakin banyak )olume pekatan ! dan B yang dilarutkan maka akan semakin pekat larutan tersebut dan akan semakin tinggi nilai 9 dari nutrisi tersebut. Berdasarkan data rekapan hasil pengukuran 9 menunjukkan baha nilai 9 dari pencampuran larutan pekat ! dan B serta penambahan air menunjukkan nilai 9 yang berbeda#beda dari tiap#tiap kelompok. (ilai 9 yang paling kecil diperoleh dari kelompok 1< dengan hanya 1,1<. (ilai 9 ini hasil pencampuran larutan pekat ! dan pekat B masing#masing sebanyak 14 ml serta ditambahkan air sebanyak 734 ml. Sedangkan nilai 9 terbesar diperoleh dari kelompok 16 dengan >,<3. (ilai 9 ini hasil pencampuran larutan pekat ! dan pekat B masing#masing sebanyak >4 ml serta ditambahkan air sebanyak 334 ml. Setiap tanaman membutuhkan kisaran 9 yang berbeda#beda sesuai ase pertumbuhan tanaman. Selain itu, penggunaan 9 pada tanaman dipengaruhi agroklimat lokasi budidaya seperti intensitas cahaya matahari, angin, dan kelembaban. 9 larutan hara yang tinggi menyebabkan umur panen lebih singkat, shelf9life di supermarket kian panjang, meningkatkan kadar gula buah dan kesegaran lebih terasa. 9 besar juga berpengaruh pada ketahanan terhadap serangan penyakit. $etapi 9 yang terlalu tinggi melebihi ambang batas akan merusak tanaman. Secara umum nilai 9 <,> adalah ambang batas 9 larutan. E. Kei')ulan dan Sa&an 1. 0esimpulan Berdasarkan praktikum
acara
(utrisi
Hidroponik
yang
telah
dilaksanakan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut + a. (utrisi hidroponik adalah pupuk hidroponik lengkap yang mengandung semua unsur hara makro dan mikro yang diperlukan tanaman hidroponik. b. Larutan yang digunakan dalam praktikum ini menggunakan larutan nutrisi miG !B.
5>
c. Pekatan ! mengandung kalium nitrat, kalsium nitrat dan &e#D$!, sedangkan pekatan B terdiri dari kalium dihidro osat, magnesium sulat, mangan sulat, cupri sulat, "inc sulat, asam borat dan ammonium molibdat. d. 0unci utama dalam pemberian larutan nutrisi atau pupuk pada sistem hidroponik adalah pengontrolan kondukti)itas elektrik atau 7electric conductivity8 %9' atau aliran listrik di dalam air dengan menggunakan alat 9#meter. e. (ilai 9 kelompok kami yaitu 1,1< yang berasal dari pencampuran pekatan ! dan B yang masing#masing 14 ml dan ditambah air 734 ml. . (ilai 9 terendah diperoleh dari kelompok 1< dengan hanya 1,1<, nilai 9 ini hasil pencampuran larutan pekat ! dan B masing#masing sebanyak 14 ml serta ditambahkan air sebanyak 734 ml. g. (ilai 9 terbesar diperoleh dari kelompok 16 dengan >,<3, nilai 9 ini hasil pencampuran larutan pekat ! dan pekat B masing#masing sebanyak >4 ml serta ditambahkan air sebanyak 334 ml. h. Semakin besar )olume pekatan ! dan B yang dilarutkan maka nilai 9 akan semakin tinggi. . Saran Praktikum acara (utrisi Hidroponik ini sudah berjalan dengan cukup baik, namun akan lebih baik lagi jika praktikan diberitahu proses pembuatan pekatan ! dan B secara langsung serta sebaiknya ketika melakukan pencampuran larutan pekat ! dan B harus diperhatikan yaitu pencampuran tidak boleh bersamaan untuk menghindari pengendapan larutan nutrisi.
56
DA*TAR P+STAKA
!rnies P 41<. -engenal Hidroponik . http+hee1ao!com! Diakses pada tanggal ; *ktober 415. Eome" &ernando 447. (utrient Solutions or Hydroponic Systems ! Standard ðodology for #lant -iological 2esearches. 1%1'+ 1#. -asMud 447. Sistem Hidroponik dengan (utrisi dan -edia $anam Berbeda $erhadap Pertumbuhan dan Hasil Selada! &edia 3itbang Sulteng! %'+ 1<1#1<>. -ort)edt @ 446. -icronutrient in !griculture. The Soil Science Society of merica! 6<%1'+ 7#<<. =esh 44;. Hydroponic Food #roduction! 9aliornia + 2oodbridge Press Publishing 9o. Suhardiyanto H 447. Te)nologi Hidroponi) (ntu) -udidaya Tanaman . Bogor + IPB Press. Sumarni (, =osliani dan Suandi 441. Pengaruh 0erapatan $anaman dan @enis Larutan Hara $erhadap Produksi 8mbi -ini Baang -erah !sal Biji dalam 0ultur !gregat Hidroponik. 0! Hort! 11 %<'+ 1><#1>7. Sutiyoso 445. &eramu #upu) Hidroponi)! @akarta + Penebar Sadaya. 8tomo 414. Hidroponik. http+blog!ub!ac!id ! Diakses pada tanggal ; *ktober 415.
53
I-. MEDIA HIDROPONIK A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Hidroponik merupakan teknik budidaya tanaman tanpa menggunakan
tanah. Pada sistem hidroponik media yang digunakan adalah media non tanah yang dapat berupa pasir, kerikil, arang sekam dan air. -asing#masing media memiliki kelebihan dan kelemahan sehingga perlu dipertimbangan penggunaannya sesuai dengan sistem hidroponik yang digunakan. 8mumnya untuk sistem hdiroponik Nitrient Film Technique %(&$', rakit apung serta edd dan flow menggunaan air untuk medianya. Sedang sistem hidroponik dengan bag culture menggunakan media subtrat %pasir, kerikil, arang sekam, dan lain#lain' sebagai medianya. Pengetahuan menganai berbagai media hidroponik perlu diketahui untuk mengetahui kelamahan dan kelebihan masing#masing media. pengetahuan tersebut dapat dijadikan bekal untuk menentukan penanganan yang tepat pada penggunaan masing#masing media hidroponik. Praktikum ini akan mempelajari berbagai media yang dapat digunakan untuk budidaya secara hidroponik dan kelebihan dan kelemahannya masing# masing. Praktikum ini diharapakan dapat memberi bekal kepada mahasisa untuk menentukan media yang tepat bagi sistem hidroponik yang diusahakan.
Selain
itu,
praktikum
diharapkan
dapat
memberikan
ketrampilan kepada mahasisa mengenai penanganan yang tepat sesuai media yang digunakannya. 2. $ujuan Praktikum
57
Praktikum acara -edia Hidroponik ini memiliki tujuan agar praktikan terampil dan mampu dalam + a. -engenal jenis dan karakteristik dari tiap#tiap jenis bahan substrat yang biasa digunakan dalam sistem hidroponik. b. -enyiapkan bahan dasar substrat untuk substrat hidroponik. c. -engukur kapasitas menahan air dari tiap#tiap jenis bahan dasar substrat ;1 hidroponik. d. -embuat komposisi substrat hidroponik yang dapat diaplikasikan untuk budidaya sayuran menggunakan sistem hidroponik substrat. 3. 2aktu dan $empat Praktikum Praktikum acara -edia Hidroponik ini dilaksanakan pada tanggal *ktober 415 pukul 46.44#47.44 2IB dan bertempat di rumah kaca B &akultas Pertanian 8ni)ersitas Sebelas -aret Surakarta. B. Tinjauan Pu!a"a -enurut !minuddin %44>' media hidroponik dikelompokkan menjadi substrat sistem dan bareroot sistem. Substrat sistem merupakan hidroponik dengan media untuk membantu pertumbuhan tanaman. !dapun contoh substrat sistem adalah sand culture, gra)el culture, rockool, dan bag culture! Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh Lingga %44;' baha hidroponik substrat tidak menggunakan air sebagai media, tetapi menggunakan media padat %bukan tanah' yang dapat menyerap atau menyediakan nutrisi, air, dan oksigen serta mendukung akar tanaman seperti halnya ungsi tanah. Sedangkan bareroot system adalah sistem hidroponik dimana dalam penanaman tanpa menggunakan media untuk pertumbuhan akar sehingga akar terekspos di dalam larutan nutrisi, misalnya Deep Flowing System, eroponics, Nutrient Film Tehnique $NFT% dan Ein9*edi System $E*S% . Hidroponik dapat menggunakan berbagai jenis media yang porous tapi dapat mengikat air. -edium pasir, perlite, "eolit, rockool, sabut kelapa, adalah beberapa bahan yang digunakan oleh para praktisi di dunia dalam bertanam secara hidroponik. Saat ini ada beragam mekanisme hidroponik.
;4
-edia anorganik dapat berupa 2oc)wool %;6', pasir %', perlit , scoria, pumice, dan vermi)ulit . Sedangkan media organik berupa serbuk gergaji, humus, serat serabut kelapa, kulit kayu halus %8tami 446'. $anaman untuk tumbuh dan berkembang membutuhkan media tanam. -edia tanam berungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya tanaman, penopang tegaknya, sumber air, udara dan unsur#unsur hara. &ungsi media tersebut dapat terpenuhi oleh media tanah. Selain media tanah, masih ada media lain yang dapat dimanaatkan, misalnya media arang sekam, akar pakis, arang kayu, pecahan genting dan pasir. Berbeda dengan media tanah, media tersebut kurang mampu menyediakan unsure#unsur hara. Pada pengunaannya sangat memerlukan pemberian unsur hara %(urhalimah et al 41<'. !da berbagai macam media hidroponik. Salah satunya yaitu arang sekam, penggunaan arang sekam sudah banyak di indonesia karena bahan baku ampas padi yang mudah di dapatkan. -edia hidroponik juga dapat berupa Gpanded clay adalah sejenis tanah liat yang sudah berisikan mineral penting bagi pertumbuhan tanaman muda sangat cocok buat penyemaian. Selain itu, juga ada =ockool adalah bahan non#organik yang dibuat dengan cara meniupkan udara atau uap ke dalam batuan yang dilelehkan. =ockool memiliki kemampuan menahan air dan udara dalam jumlah yang baik untuk perumbuhna tanaman %Ichsan 41<'. -edia lain yang dapat dilakukan sebagai media hidroponik adalah pasir. -edia pasir mempunyai kelebihan antara lain mudah diproleh dan mudah distralisasi serta dapat di pakai beberapa kali dibandingkan dengan media lain.-edia untuk hidroponik berungsi sebagai tempat tumbuh tanaman. Persyaratan terpenting untuk media hidroponik harus ringan, porous. $iap media mempunyai bobot dan priortas yang berbeda. *leh karena itu, dalam memilih media sebaiknya dicari yang paling ringan dan yang mempunyai prioritas yang baik %Prihmantoro dan Indriani 44;'. 0arakteristik media hidroponik harus bersiat inert dimana tidak mengandung unsur hara mineral. -edia tanam hidroponik harus bebas dari bakteri, racun, jamur, )irus, spora yang dapat menyebabkan patogen bagi tanman. -enurut :uitri %44;' ungsi utama media hidroponik adalah untuk
;1
menjaga kelembaban, dapat menyimpan air dan bersiat kapiler terhadap air. -edia yang baik nersiat ringan dan dapat sebagai penyangga tanaman. Pasir sebagai media membutuhkan irigasi dengan rekuensi tetap atau sesuai dengan aliran konstan untuk mencegah kekeringan. Penggunaan pasir yang dicampur denga bahan lain bertujuan agar media tersebut mempunyai earasi yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pasir memiliki kapasitas menahan kelembaban yang sengat rendah dan kandungan hara rendah. Psir sangat penting karena dapat meningkatkan ruang pori dan memperbaiki aerasi tanah %ushanita 446'. Hidroponik subtrat dapat berupa pasir, arang sekam maupun cacah pakis. !rang sekam mengandung Si* %;', 9 %<1', 0 %4.<', ( %4,13', & %4,43', dan kalsium %4,15'. Selain itu juga mengandung unsur lain seperti &e*<, 0 *, -g*, 9a*, -n* dan 9u dalam jumlah yang kecil serta beberapa jenis bahan organik. 0andungan silikat yang tinggi dapat menguntungkan bagi tanaman karena menjadi lebih tahan terhadap hama dan penyakit akibat adanya pengerasan jaringan. Sekam bakar juga digunakan untuk menambah kadar 0alium dalam tanah %Eagas Pertanian 411'. Selain meida yang telah disebutkan di atas, menurut !nis %44>' pakis cacah juga dapat dimanaatkan sebagai media hidroponik. Pakis 9acah adalah batang atau akar tanaman pakis yang telah dicacah menjadi cacahan halus. 9acahan pakis yang baik digunakan adalah cacahan pakis matang yang sudah mengalami ermentasi. 9acahan pakis matang bersiat porous, mempunyai aerasi yang baik tetapi tetap mampu menyimpan air yang dibutuhkan tanaman dan mampu memegang tanaman dengan baik tanpa menimbulkan siat padat yang berlebihan. #. Me!$d$l$%i P&a"!i"u' 1. !lat a. $ungku pembakar sekam b. Pisau c. Eunting d. Saringan e. $imbangan .
mber
;
g. Polibag h. Eelas takar i. !lat tulis . Bahan a. Sekam padi b. Batang pakis c. Pasir malang d. !ir <. 9ara 0erja a. -embuat arang sekam 1' -enyiapkan alat tungku pembakar sekam padi, kemudian mengisinya dengan sekam padi, usahakan agar sekam padi berada pada posisi disekeliling saringan. ' -enaruh
sumber
api
dibagian
dalam
saringan menggunakan
kayuCbamboo yang dibakar. <' -enuggu beberapa saat agar sekam mulai terbakar, kemudian membolak#baalikan secara peerlahan agar sekam yang terbakar tidak sampai berubah menjadi abu. 5' @ika sebagian besar sekam sudah berarna hitam, segera percikan air ke sekam yang sedang terbakar, sehingga proses pembakaran berhenti. ;' -enumpahkan isi tungku pembakaran dan untuk meyakinkan baha proses pembakaran telah berhenti, percikan air kedalam tumpukan sekam bakar, kemudian kering anginkan. b. -enyiapkan pakis cacah 1' -erendam batang pakis hingga batang tersebut menjadi relati lunak %supaya tidak ulet' ' -emotong batang pakis menggunakan pisau besar atau gunting dengan ukuran sekitar 1#1,; cm. <' -eniriskan batang pakis yang sudah dicacah C dipotong#potong atau dikering anginkan. 5' -enyimpan pakis cacah dalam karung atau siap dicampurkan dengan substrat lainnya untuk membuat komposisi substrat hidroponik.
;<
c. -enyiapkan pasir malangC pasir agregat 1' Pasir yang digunakan sebagai substrat hidroponik berukuaran agregat yaitu antara <#3 mm. ' -enggunakan saringan ganda untuk mendapatkan pasir berukuran agregat, dengan cara menyusun saringan dengan mata saring yang berukuran lebih besar %3mm' dibagian atas, sementara yang berukuran lebih kecil %;mm' dibagian baah. <' -enyaring pasir dan kumpulan pasir yang terperangkap dibagian tengahCdiantara kedua saringan, yang merupakan pasir dengan ukuran yang kita kehendaki. 5' -encuci pasir dengan cara merendamnya dengan air, kemudian ditiriskan dan dijemur. d. -embuat komposisi substrat, dengan perbandingan berdasar )olume sebagai berikut + 1' 0omposisi ! arang sekam + pasir malang %1+1' ' 0omposisi B pakis cacah + pasir malang %1+1' <' 0omposisi 9 arang sekam + pakis -erapi %1+1' 5' 0omposisi D pakis cacah + pasir -erapi %1+1' ;' 0omposisi arang sekam + pasir cacah + pasir -alang %1+1+1' >' 0omposisi & arang sekam + pakis cacah + pasir -erapi %1+1+1' e. -engukur kapasitas menahan air pada tiap#tiap jenis bahan substrat dan pada beberapa kompaosisi substrat hidroponik, dengan cara berikut + 1' -engisi polibag dengan substrat sebanyak 1L, kemudian timbang %B1' ' -enuangkan air sebanyak 1L %/1' ke dalam polibag yang telah berisi substrat, tunggu selama <4 menit agar air membasahi seluruh bagian substrat. <' -embuat lubang pada bagian baah polibag %bisa menggunakan paku atau lidi' sehingga air dapat menetes namun substrat tidak ikut keluar..
;5
5' -ena -enamp mpun ung g air air yang yang mene menetes tes,, dan dan tung tunggu gu hing hingga ga bebe beberap rapaa lama lama sampai air tidak lagi menetes, kemudian ukurlah )olume air yang menetes %/' ;' -enimbang -enimbang kembali kembali poliba polibag g berisi substrat substrat setelah dibasahi dibasahi %B' %B' . -enghi -enghitun tung g jumlah jumlah air yang yang dapat dapat tertaha tertahan n dalam dalam substra substratt D. Hail Pen%a'a! Pen%a'a!an an dan dan Pe'(aha Pe'(ahaan an 1. Hasi Hasill Peng Pengam amat atan an
$abel 5.1 $abel Pengamatan 0apasitas -enahan !ir pada Berbagai @enis Substrat -$lue -$lue ai& a i& Be&a! Ke K$')$i /an% -1-2 B2B1 Shi! u(!&a! l i u(!&a! 'ene!e 0'l 0%& (aah 0%& 0'l 1 0omp. ! 54 6;7 ;34 ;;7 2 0omp. 9 644 5;7 <44 ;7 , Senin 0omp. B 334 <4 14 14 # 0omp. D >44 ;35 544 <37 0omp. 5;4 >35 ;;4 535 6 0omp. ! ;4; >6 57; 56 0omp. B 74 3> 34 3> 8 0omp. 9 6;4 551 ;4 51 Selasa 0omp. D ><4 57> <64 7> 10 0omp. >14 ;>7 <74 <>7 11 0omp. & 3;4 <<5 1;4 1<5 12 0omp. ! ;54 >36 5>4 536 1, 0omp. B 354 73 1>4 73 1# 0omp. 9 >34 ;51 <4 <51 =abu 10omp. D >;4 55< <;4 5< 16 0omp. >74 ;66 <14 <66 1 0omp. & 6;4 55> ;4 5> 18 0omp. ! ;;4 >3< 5;4 53< 1 0omp. B 3;4 37 1;4 37 20 0omp. 9 644 5;; <44 ;> 0amis 21 0omp. D >>4 ;<7 <54 <<7 22 0omp. ;<4 >;4 564 5;4 2, 0omp. & 3<4 <66 164 <66 2# 0omp. ! 554 653 ;>4 ;53 20omp. B 74 <13 34 113 26 0omp. 9 344 ;45 44 <45 @umat 2 0omp. D 644 53; <44 3; 28 0omp. 344 <>4 44 1>4 2 0omp. & 364 <> 1<4 1>
;;
Sumber + Data =ekapan . Pembahasan -edia yang baik adalah mempunyai empat ungsi utama. Salah satu ungsi ungsi media media tanam tanam adalah adalah memberi memberi unsur unsur hara. hara. -edia -edia juga juga digunk digunkan an sebagai sebagai media perakaran. perakaran. Selain itu, media tanam juga harus menyediakan menyediakan air, dan tempat penampungan air serta menyediakan udara untuk respirasi akar. &ungsi unsur hara lainnya yaitu dan sebagai tempat bertumbuhnya tanaman %Hani 447'. 0arsono et al %445' mengatakan baha media hidroponik yang baik memiliki pH yang netral atau antara ;.; #>.;. Selain itu media harus porous dan dapat dapat mempert mempertaha ahanka nkan n kelemb kelembaba aban. n. -edia -edia yang yang diguna digunakan kan dapat dapat dibedak dibedakan an menjad menjadii dua berdasa berdasarka rkan n tahap tahap pertum pertumbuh buhan an tanama tanaman, n, yaitu yaitu media untuk persemaian atau pembibitan dan -edia untuk tanaman deasa. 8ntuk persemaian dapat digunkan media berupa pasir halus, arang sekam atau rockool. 8ntuk media untuk tanaman deasa hampir sama dengan media semai, yaitu pasir agak kasar, arang sekam, rockool dan lain#lain. -edia hidroponik dapat dibedakan menjadi dua yaitu media substrat dan auakultur. Hidroponik subtrat merupakan metode budidaya tanaman di mana mana akar akar tanaman tanaman tumbuh tumbuh pada pada media media porus porus selain selain tanah tanah yang yang dialiri dialiri larutan nutrisi sehingga memungkinkan tanaman memperoleh air, nutrisi, dan oksigen secara cukup. 9ontoh penggunaan media subtrat adalah pasir, sekam padi dan kerikil. Hidroponik auakultur adalah menggunaan air yang berungi sebagai media tumbuh seklaigus sebgai irigasi dan larutan nutrisi. Hidroponik dengan media air atau auakultur memilki kelebihan yaitu eisien eisiensi si dalam dalam pember pemberian ian air dan nutris nutrisii karena karena air diguna digunakan kan sebagai sebagai media tumbuh juga digunakan sebagai pelarut larutan nutrisi. -edia ini memiliki kekurangan yaitu biasanya menggunakan instalasi listrik sehingga tidak hemat energi dan butuh biaya instalasi. -edia air ini juga raan akan terular hama penyakit karena air digunakan secara bersamaan antar satu tanaman dengan tanaman lain sehingga jika satu tanaman terineksi penyakit akan mudah menular melalui air.
;>
Selain itu, media hidroponik juga dibedakan menjadi media organik dan media non organik. -edia oragnik merupakan media yang berasal dari bahan organik sedangkan media non organik berasal dari bahan#bahan yang besiat kimia. !da berbagai kelebihan dan kelmahan penggunaan media tersebut. -edia organik menyediakan bersiat disukai oleh organisme tanah sehi sehing ngga ga
bany banyak ak
orga organi nism smee
berm berman ana aat at
yang yang
mamp mampu u
mend menduk ukun ung g
pertumbuhan tanaman. tana man. (amun media ini memiliki kelamahan yaitu mudak lapuk dan lembab sahingga disukai jamur serta harus diganti#ganti karena mudah membusuk. Peng Penguk uku uran ran
kem kemamp ampuan uan
subt subtra ratt
untu ntuk
menah enahan an
air air
perl perlu u
diperhitungan untuk mengatahui eekti)itas subtrat dalam menympan air dan meng mengha hatar tarka kann nnya ya bagi bagi tana tanama man. n. Pada Pada prak prakti tiku kum m ini ini kelo kelomp mpok ok kami kami mengukur kemampuan menyimpan air media arang sekam. Bedasarkan hasil perhitungan, selisih berat aal dan berat akhir %B#B1' pada percobaan adalah 536 gram. 0emampuan 0emampuan menahan air %/1#/' %/1#/' pada percobaan percobaan yang kami lakukan yaitu sebesar 5>4 ml. Hal ini menunjukkan kemampuan media ini mampu menyimpan 5> air yang diberikan. Berd Berdas asar arka kan n
data data reka rekap pan, an,
media edia yang ang
pali palin ng
besar esar dala dalam m
menyimpan air atau yang nilai /1#/ paling tinggi adalah kelompok satu dengan media komposisi ! dengan nilai ;34 ml. Ini berarti kemampuan media ini dalam menyimpan air sebesar ;3. Sedangkan nilai /1#/ yang terkecil adalah kelompok ; dengan komposisi B yaitu hanya sebesar 34 ml. Pada perhitungan B#B1, yang paling tinggi adalah kelompok 1 dengan komposisi ! yaitu sebesar ;;7 gram. Sedangkan nilai B#B1 yang paling kecil adalah kelompok 6 dengan komposisi B yaitu hanya sebesar 3> gram.
;6
E. Kei')ulan dan Sa&an 1. 0esimpulan Berdasarkan praktikum
acara
-edia
Hidroponik
yang
telah
dilaksanakan, maka dapat diambil beberapa poin kesimpulan antara lain sebagai berikut + a. -edia tumbuh hidroponik dibedakan menjadi media subtrat dan auakultur atau media air. b. -edia subtrat dapat berupa pasir malang, pasir merapi, kerikil, serabut, dan arang sekam atau kombinasi dari media tersebut. c. -edia subtrat memiliki kelebihan yaitu ringan, dapat menjaga pH dan tanaman dapat tumbuh tegak. -edia subtrat memiliki kelemahan yaitu mudah membusuk dan tidak permanan. d. -edia airCauakultur memiliki kelebihan yaitu eisien karena air digunakan untuk media tumbuh sekaligus pelarut nutrisi. (amun penyakit mudah menular melalui air. e. -edia juga dapat dibedakan menjadi media organik dan non organik. . 0elebihan media organik yaitu disuka organisme yang bermanaat bagi tanaman. (amun lembab, sehingga disukai oleh jamur dan tidak dapat digunakan berkali#kali. g. -edia non organik dapat digunakan berkali# kali namun cenderung lebih berat dan tidak disukai organisme yang bermanaat bagi tanaman. h. -edia yang baik untuk hidroponik harus mampu menyimpan air dan menghantarkannya, tidak mudah busuk, tidak mempengaruhi pH, steril, bebas dari hama dan penyakit, bersiat mudah dilalui air %porous', ringan, tidak mengandung racun, harganya terjangkan, bersiat inert dan ringan. i.
Bedasarkan hasil perhitungan kelompok kami, selisih berat aal dan berat akhir %B#B1' pada percobaan adalah 536 gram.
j.
0emampuan menahan air %/1#/' pada percobaan yang kami lakukan yaitu sebesar 5>4 ml.
k. Berdasarkan data rekapan, nilai /1#/ paling tinggi adalah kelompok 1 dengan media komposisi ! dengan nilai ;34 ml.
;3
l.
Sedangkan nilai /1#/ yang terkecil adalah kelompok ; dengan komposisi B yaitu hanya sebesar 34 ml.
m. Pada perhitungan B#B1, yang paling tinggi adalah kelompok 1 dengan komposisi ! yaitu sebesar ;;7 gram. n. Sedangkan nilai B#B1 yang paling kecil adalah kelompok 6 dengan komposisi B yaitu hanya sebesar 3> gram. . Saran Praktikum acara -edia Hidroponik ini sudah berjalan cukup baik, namun akan lebih baik jika saat pembakaran
sekam mahasisa juga
dilibatkan sehingga mahasisa juga memiliki kemampuan melalakukan ketrampilan dalam pembuatan arang sekam.
;7
DA*TAR P+STAKA
!minuddin 44>. #enggunaan -erbagai &acam &edia pada -udidaya #apri)a Secara Hidroponi)! Bogor + &akultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. !nis * ( 44>. Hidroponik. www!anisorchid!com. Diakses pada tanggal (o)ember 415. Eagas Pertanian 411. &ungsi dan 0andungan !rang SekamCSekam Bakar. http+www!gagaspertanian!com! Diakses pada tanggal (o)ember 415. Hani ! 447. Pengaruh -edia $anam Dan mpat Intensitas (aungan pada Pertumbuhan Bibit 0haya antotecha! 0! Te)no Hutan Tanama n %<' + 77# 14;. Ichsan 41<. -edia $anam Hidroponik. http+ichsantirtonotolife!com! Diakses pada tanggal (o)ember 415. 0arsono S, Sudarmodjo dan Sutiyoso 445. Hidroponi) S)ala 2umah Tangga. @akarta + !gro -edia Pustaka. Lingga P 44;. Hidroponi) -ercoco) Tanam Tanpa Tanah. @akarta + Penebar Sadaya. (urhalimah, !ris S, =isky - !. 41<. #embuatan &edia "air Dan #adat (ntu) Hidroponi) . @ember + Laporan Praktikum Hidroponik 8ni)ersitas (egeri @ember. Prihmantoro dan Indriani 44;. Hidroponi) Sayuran Semusim untu) -isnis dan Hobi! @akarta + Penebar Sadaya. 8tami
= 0 446. -enguak Peta Hidroponik Dunia. http+www!pi)iran:ra)yat!com. Diakses pada tanggal (o)ember 415.
ushanita = - 446. #engaruh 0enis &edia Tanam dan Dosis #upu) (rea terhadap #ertumbuhan -ibit Salam $Eugenia #olyantha ;ight!% . Derpartemen !gronomi dan Holtikutura Institut Perta nian Bogor. Bogor. :ulitri 44;. !nalisis /arietas dan Polybag terhadap Pertumbuhan serta Hasil 9abai %"apsicum nnum L.' Sistem Hidroponik. -uletin penelitian. %5' + 1#1;.
-. PERSEMAIAN
>4
A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Budidaya sayuran sistem hidroponik merupakan budidaya tanaman
yang hasil panennya tergolong berkualitas. Bibit yang digunakan harus berkualitas, bukan hanya sistem budidayanya yang baik. Budidaya tanaman yang berhasil akan memperhatikan mulai dari persemaian sampai pemanenan. Persemaian yang dilakukan sebelum penanaman ini digunakan untuk mengetahui kemampuan benih untuk tumbuh normal pada kondisi sub optimum dan tumbuh maksimal pada kondisi optimum. Persemaian ini juga bertujuan untuk menghasilkan bibit yang berkualitas. Penempatan dalam persemaian juga akan mempengaruhi kualitas bibit. Seperti pada rumah kaca, kondisi lingkungan tergolong sub optimum karena temperatur yang tinggi dan kelembaban yang s angat rendah sehingga jika dilakukan persemaian disana perlu perlakuan khusus dengan penaungan
dan
perendaman
untuk
meningkatkan
kelembaban
dan
mengurangi intensitas cahaya matahari. -engingat karakteristik benih yang sangat rentan saat dikecambahkan serta memerlukan kelembaban tinggi untuk mengaktikan metabolisme dalam benih. Persemaian yang berkualitas juga terpengaruh dengan jenis media yang digunakan. -edia ini berungsi mendukung benih dalam menyimpan air untuk kebutuhan air benih. -edia yang optimal adalah media yang mampu menciptakan temperatur yang stabil dengan aerasi dan drainase yang baik. -edia yang seperti ini sangat membantu pertumbuhan dan perkembangan akar yang sehat dan tunas daun. !kar yang baik akan tumbuh baik dengan rambut yang banyak dan berarna putih. *leh karena itu, persemaian yang baik akan menghasilkan bibit yang berkualitas.
>< 2. $ujuan Praktikum $ujuan dari praktikum Hidroponik acara Persemaian ini adalah adalah
untuk +
>1
a. -emberikan pengalaman kepada mahasisa untuk membuat bibit sayuran daun yang siap untuk dipindah tanam ke dalam sistem hidroponik b. -enghasilkan bibit tanaman yang berkualitas tinggi. 3. 2aktu dan $empat Praktikum Praktikum acara Persemaian ini dilaksanakan pada tanggal 7 *ktober
415 pukul 46.44#47.44 2IB dan bertempat di rumah kaca B &akultas Pertanian 8ni)ersitas Sebelas -aret Surakarta. B. Tinjauan Pu!a"a Persemaian adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyemaikan benih atau bagian )egetati)e dari jenis tanaman tertentu sehingga dapat menghasikan bibit yang memenuhi persyaratan umur, ukuran dan pertumbuhan yang cukup baik untuk ditanam di lapangan. Dalam memilih lokasi persemaian harus memperhatikan persyaratan sebagai berikut + Lokasi persemaian sedekat mungkin dengan lokasi penanaman atau jalan angkutan %aksesibilitas', lapangan harus datar, cukup tersedia air, mudah mendapatkan media, keadaan lingkungan baik, sirkulasi udara lancar dan sinar matahari dapat masuk kepermukaan tanah untuk mengurangi kerusakan bibit dari insecta dan jamur, dekat dengan tenaga kerja %Dir@en Bina Produksi Hortikultura 44>'. Persemaian adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyemaikan suatu tanaman dengan perlakuan tertentu dan selama periode aktu yang telah ditetapkan. Berdasarkan jenis semai yang dihasilkan, persemaian dapat dibedakan sebagai persemaian cabutan dan persemaian konteiner sedangkan berdasarkan aktu penggunaan persemaian dibedakan menjadi dua yaitu persemaian tetap dan persemaian tidak tetap %2idodo 44;'. -edia tumbuh adalah media yang digunakan untuk menumbuhkan tanaman, persyaratan media yang baik adalah ringan, tidak mahal, seragam dan tersedia, media yang selama ini umum digunakan di tempat#tempat persemaian adalah lapisan tanah atas. Selain itu penggunaan lapisan tanah atas dalam skala besar dapat mengakibatkan pengikisan secara meluas dan merusak lingkungan %Eadner dan -itchell 44;'.
>
-edia untuk persemaian harus mempunyai aerasi baik, subur dan gembur, misalnya campuran pasir, pupuk kandang dan sekam yang sudah disterilkan dengan perbandingan 1+1+1. -edia yang gembur, maka akar akan tumbuh lurus dan memudahkan pemindahan bibit ke polibag pembesaran. Biji yang akan disemaikan ditabur merata di atas media, lalu ditutup lagi dengan media
setebal
1#
cm
dan
disiram
dengan
gembor
sampai basah
%(urardani 443'. -edia semai yang baik harus mempunyai siat isik yang baik, dan kelembaban harus tetap dijaga serta saluran drainasenya juga harus baik. 0eseimbangan antara udara dengan kelembaban berpengaruh penting terhadap pertumbuhan akar. 0elembaban udara berpengaruh terhadap absorbsi air dan unsur hara pada pertumbuhan benih serta suhu yang baik di daerah sekitar perakaran akan membantu proses pembelahan sel di daerah perakaran secara akti %-ahardika et al 41<'. $empat persemaian ditentukan dengan mempertimbangkan aktor#aktor sebagai berikut tempat persemaian harus memperoleh sinar matahari dan intensitas cahaya yang cukup. $empat persemaian harus dekat dengan sumber air yang bersih dan melimpah. $empat persemaian harus bebas dari hama dan penyakit atau organisme#organisme yang merugikan. $empat persemaian harus bebas dari banjir dan genangan air. $empat persemaian harus dekat dengan areal penananam sehingga mempermudah pemindahan tanaman ke media tumbuh %9ahyono 446'. Lokasi persemaian hendaknya tidak jauh dari permukiman untuk memudahkan
mengontrol,
meraat,
mendapatkan
tenaga
kerja
dan
menghindari adanya kerusakan dari gangguan ternak, binatang liar dan kerusakan alam seperti kekeringan. Lapangan yang dipilih relati)e datar, tidak tergenang air atau drainase baik, dekat dengan sumber air, dan sedapat mungkin tidak jauh dari jalan angkutan bibit %Sukandi et al 443'. Bibit merupakan bahan tanaman yang sangat penting untuk proses persemaian dan penanaman. 0ualitas bibit yang baik akan menentukan keberhasilan dari penananam. 0ulitas bibit terdiri dari kulitas genetik dan kualitas yang didasarkan atas morologinya. 0ualitas bibit yang baik di
><
lapangan sangat didukung oleh kualitas semai yang dihasilkan dari persemaian, dan keberhasilan pembuatan bibit dipersemaian sangat dipengaruhi dari manajemen persemain tersebut. 0ualitas bibit yang baik akan menentukan pertumbuhan dari tanaman
tersebut.
Selain
dari kualitas
itu sendiri
penyeleksian bibit yang akan ditanam juga mempengaruhi keseragaman tumbuh pada areal penanaman. &aktor lain yang mempengaruhi dari pertumbuhan bibit itu sendiri antara lain cara penanaman itu sendiri %Sutioso 447'. Benih yang bermutu baik diantaranya adalah yang cepat berkecambah setelah ditaburkan dan berdaya tumbuh tinggi. Hal ini akan menetukan persen tumbuh anakan di lapangan. 8ntuk mengatasi dormansi dan mempercepat proses perkecamabahan benih dapat dibantu dengan beberapa perlakuan pendahuluan yaitu secara mekanis % direndam dalam air panas atau dingin, dipukul, dikikir, diamplas atau dibakar', kimiai %direndam dalam larutan kimia tertentu', atau penggunaan sinar radio akti %Sukandi et al 443'. #. Me!$d$l$%i P&a"!i"u' 1. !lat a. $ray atau bak pembibitan b. mber c. 9etok kecil d. Sprayer tangan . Bahan a. Benih bayam b. !rang sekam c. !ir lau
<. 9ara 0erja a. -enyiapkan trayCbak pembibitan dengan memberikan lubang drainase b. c. d. e.
secukupnya. -eletakkan media arang sekam ke dalam tray dengan ketebalan ; cm. -enaburkan benih bayam pada lubang trayCbak pembibitan. -enutup benih dengan media dan memastikan benih tertutup media. -eletakkan tray di tempat teduh selama hari.
>5
. -elakukan pemeliharaan rutin setelah muncul kecambah, pemeliharaan dengan cara menyiramnya setiap hari menggunakan larutan nutrisi kepekatan rendah. D. Hail Pen%a'a!an dan Pe'(ahaan 1. Hasil Pengamatan
Eambar ;.1 Persemaian !al Bayam
Eambar ;. Persemaian Bayam 8mur 5 -inggu
. Pembahasan Persemaian $Nursery% adalah tempat atau areal untuk kegiatan memproses benih %atau bahan lain dari tanaman' menjadi bibitCsemai yang siap ditanam di lapangan. 0egiatan di persemaian merupakan kegiatan aal di lapangan dari kegiatan penanaman suatu tanaman karena itu sangat penting dan merupakan kunci pertama di dalam upaya mencapai keberhasilan penanaman. Penanaman benih ke lapangan dapat dilakukan secara langsung $direct planting% dan secara tidak langsung yang berarti
>;
harus disemaikan terlebih dahulu di tempat persemaian. Penanaman secara langsung ke lapangan biasanya dilakukan apabila biji#biji %benih' tersebut berukuran besar dan jumlah persediaannya melimpah. -eskipun ukuran benih besar tetapi kalau jumlahnya terbatas, maka benih tersebut sebaiknya disemaikan terlebih dulu. PemindahanCpenanaman bibit berupa semai dari persemaian ke lapangan dapat dilakukan setelah bibit dari persemaian tersebut sudah kuat %siap ditanam' %Pelupessy 446'. Syarat umum media persemaian yang baik antara lain memiliki siat ringan, murah, mudah diperoleh, gembur, dan mampu menyediakan unsur hara bagi tanaman. -engenai pembuatan media semai yang baik memiliki persyaratan yaitu cukup kuat dan rapat untuk menahan benih, kecambah atau selama proses perkecambahan, dapat
menyerap air
sehingga
penyiraman tidak terlalu sering dilakukan, cukup mudah untuk meleatkan air, mengandung unsur hara yang memadai, tingkat keasaman normal atau pH netral, bebas dari benih tanaman pengganggu, dan cukup ringan. Pemilihan benih sangat penting karena produkti)itas tanaman tergantung dari keunggulan benih yang dipilih. Periksa label kemasan benih, yaitu tanggal kadaluarsa, persentase tumbuh dan kemurnian benih. Hal tersebut dilakukan agar persemaian dapat berjalan dengan baik sehingga aktu penanaman dapat langsung dilakukan secepatnya. Sehingga rotasi tanaman dapat dilakukan dengan cepat dan hasil produksi dapat meningkat. Benih yang akan disemaikan dijadikan bibit haruslah memiliki persyaratan sebagai berikut benih harus bermutu, baik mutu isik, isiologis, genetik maupun biologisCpatologis. -utu isik benih menampilkan bentuk dan ukuran isik benih yang seragam, bernas dan bersih. -utu isiologis benih menampilkan kemampuan daya hidup %)iabilitas' dan )igor benih yang mencakup daya berkecambah dan kekuatan tumbuh benih serta daya simpan benih. -utu genetik benih merupakan penampilan benih murni dari )arietas tertentu yang menunjukkan identitas genetik tanaman induknya. Sedangkan mutu biologisCpatologis benih menampilkan kesehatan benih yang terbebas dari penyakit terbaa benih %seedborne' %Sar yoko 411'.
>>
Suhardiyanto %447' menjelaskan baha ada beberapa aktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam persemaianCpembibitan antara lain kualitas benih, jenis media yang digunakan, suhu dan kelembaban, intensitas cahaya dan $eknis pembibitan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu seperti 2adah semai sebaiknya dikenakan sinar matahari tip pagi selama 1# jam agar perkecambahan tumbuh dengan baik dan sehat. Pemberian air Bibit kecil yang telah berkecambah di dalam adah semai perlu disirami dengan air biasa. Penyiraman jangan berlebih, karena dapat menyebabkan serangan penyakit busuk. Penyiraman, 1# kali sehari %tergantung cuaca, ase pertumbuhan bibit, dan media yang digunakan'. Pemeliharaan saat mulai persemaian sampai benih berkecambah harus dilakukan. Pemeliharaan ini mencakup pengontrolan terhadap larutan nutrisi yang berada dalam bak, jika larutan menyusut maka dilakukan penambahan larutan lagi. !danya *P$ mempengaruhi perkembangan bibit, karena serangan hama seperti ulat sangat mengganggu pertumbuhan. Perlu dilakukan pengendalian secara mekanik. Lingkungan abiotik meliputi intensitas cahaya matahari ikut andil dalam aktor keberhasilan persemaian, karena jika lingkungan terlalu panas benih sulit untuk tumbuh sehingga perlu diberi naungan pada daerah persemaian.
E. Kei')ulan dan Sa&an 1. 0esimpulan Berdasakan praktikum Hidroponik acara Persemaian yang telah
dilaksanakan, maka dapat diambil kesimpulan + a. Persemaian $Nursery% adalah tempat atau areal
untuk kegiatan
memproses benih %atau bahan lain dari tanaman' menjadi bibitCsemai yang siap ditanam di lapangan. b. Persemaian dilakukan agar benih dapat tumbuh dengan baik sebelum tanaman menghadapi keadaan atau lingkungan tanam sesungguhnya c. Persemaian berguna untuk memperbesar kemungkinan benih untuk dapat tumbuh dengan baik
>6
d. Syarat umum media persemaian yang baik antara lain memiliki siat ringan, murah, mudah diperoleh, gembur, dan mampu menyediakan unsur hara bagi tanaman. e. Benih yang akan disemaikan untuk dijadikan bibit haruslah memiliki persyaratan sebagai berikut benih harus bermutu, baik mutu isik, isiologis, genetik maupun biologisCpatologis. . Beberapa aktor yang menentukan keberhasilan persemaian, antara lain media
pembibitan,
pemilihan
benih,
pengendalian
organisme
pengganggu tanaman pada ase bibit, dan lingkungan abiotik. . Saran Praktikum Hidroponik acara Persemaian ini sudah berjalan dengan cukup baik, adapun saran yang dapat diberikan adalah seharusnya praktikan mengamati setiap hari dan memelihara secara intensi persemaian masing# masing kelompok sehingga tidak ada kegagalan persemaian akibat kurangnya pemeliharaan persemaian.
DA*TAR P+STAKA
9ahyono B 446. "abai #apri)a, Te)ni) -udi Daya dan nalisis (saha Tani . ogyakarta + 0anisius. Direktorat @endral Bina Produksi Hortikultura 44>. #edoman #engembangan (sahatani Tanaman Sayuran man 'onsumsi, -udidaya Tanaman 'entang man 'onsumsi! @akarta + Direktorat Perlindungan Hotikultura. Eardner & dan = L -itchell 44;. Fisiologi Tanaman -udidaya. @akarta + 8ni)ersitas Indonesia Press. -ahardika I, 0adek Di, =ai I (yoman, 2iratmaja I 2 41<. Pengaruh 0omposisi 9ampuran Bahan -edia $anam dan 0onsentrasi IB! terhadap Pertumbuhan Bibit 2ani (gumpen Bali % &angifera caesia @ack'. 0! groe)ote)nologi Tropi)a! %' + 3#<. (urardani P 443. Te)ni) pembibitan Tanaman dan #rodu)si -enih . @akarta + Direktorat Pendidikan (asional. Pelupessy L 446. Te)ni) #ersemaian! Proyek Penanaman Hutan di -aluku dan -aluku 8tara. !mbon.