LAPORAN HASIL OBSERVASI POHON MELINJO
Melinjo (Gnetum (Gnetum gnemon gnemon Linn.) atau dalam bahasa Sunda disebut Tangkil adalah suatu spesies tanaman berbiji terbuka (Gymnospermae) berbentuk pohon pohon yang berasal dari Asia dari Asia tropik, melanesia, melanesia, dan Pasifik Pasifik Barat Melinjo dikenal pula dengan nama belinjo, belinjo, mlinjo (bahasa Jawa), Jawa), Sunda) atau bago (bahasa Melayu dan bahasa Tagalog), Tagalog), Khalet (Bahasa tangkil (bahasa Sunda) Kamboja).Melinjo banyak ditanam di pekarangan sebagai peneduh atau pembatas pekarangan dan terutama dimanfaatkan buah dan daunnya, melinjo berbentuk pohon. Melinjo merupakan tumbuhan tahunan berbiji tahunan berbiji terbuka, berbentuk terbuka, berbentuk pohon pohon yang berumah berumah dua (dioecious, dioecious, ada individu jantan dan dan betina). betina). Bijinya tidak terbungkus daging tetapi terbungkus kulit luar. Batangnya kokoh dan bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. bahan bangunan. Daunnya tunggal berbentuk oval oval dengan ujung tumpul. Melinjo tidak menghasilkan bunga menghasilkan bunga dan buah dan buah sejati karena bukan termasuk tumbuhan berbunga. Yang dianggap sebagai buah sebenarnya adalah biji adalah biji yang terbungkus oleh selapis aril yang berdaging. Tanaman melinjo dapat tumbuh mencapai 100 tahun lebih dan setiap panen raya mampu menghasilkan melinjo sebanyak 80 - 100 Kg, Bila tidak dipangkas bisa mencapai ketinggian 25 m dari permukaan tanah Tanaman melinjo dapat diperbanyak dengan cara generatif (biji) atau vegetatif (cangkokan, okulasi, penyambungan dan stek).
. Klasifikasi Regnum Plantae (Tumbuhan) Sub regnum: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Gnetophyta Kelas: Gnetopsida Ordo: Gnetales Famili: Gnetaceae Famili: Gnetaceae
Genus: Gnetum Spesies: Gnetum gnemon L. . Habitat
Tanaman melinjo dapat tumbuh pada tanah-tanah liat/lempung, berpasir dan berkapur, tetapi tidak tahan terhadap tanah yang tergenang air atau yang berkadar asam tinggi dan dapat tumbuh dari ketinggian 0 - 1.200 m dpl. Lahan yang akan ditanami melinjo harus terbuka atau terkena sinar matahari, lubang tanam berukuran 60 X 60 X 75 cm, dengan jarak tanam 6 - 8 m. Melinjo dapat ditemukan di daerah yang kering sampai tropis. Untuk tumbuh dan berkembang, melinjo tidak memerlukan tanah yang bernutrisi tinggi atau iklim khusus. Melinjo dapat beradaptasi dengan rentang suhu yang luas. Hal inilah yang menyebabkan melinjo sangat mudah untuk ditemukan di berbagai daerah kecuali daerah pantai karena tumbuhan ini tidak dapat tumbuh di daerah yang memiliki kadar garam yang tinggi. Di Indonesia tumbuhan melinjo tidak hanya dapat dijumpai di hutan dan perkebunan saja. Di beberapa daerah tumbuhan melinjo ditumbuhkan di pekarangan rumah atau kebun rumah dan dimanfaatkan oleh penduduk secara langsung. . Pemanfaatan Melinjo jarang dibudidayakan secara intensif. Kayunya dapat dipakai sebagai bahan papan dan alat rumah tangga sederhana. Daun mudanya (disebut sebagai so dalam bahasa Jawa) digunakan sebagai bahan sayuran (misalnya pada sayur asem). Bunga (jantan maupun betina) dan bijinya yang masih kecil-kecil (pentil ) maupun yang sudah masak dijadikan juga sebagai sayuran. Biji melinjo juga menjadi bahan baku emping..Kulitnya bisa dijadikan abon kulit melinjo. Penelitian yang sudah dilakukan pada melinjo menujukkan bahwa melinjo menghasilkan senyawa antioksidan. Aktivitas antioksidan ini diperoleh dari konsentrasi protein tinggi, 9-10 persen dalam tiap biji melinjo. Protein utamanya berukuran 30 kilo Dalton yang amat efektif untuk menghabisi radikal bebas yang menjadi penyebab berbagai macam penyakit. Di Jepang dilakukan penelitian dan dilaporkan bahwa melinjo termasuk tumbuhan purba yang secara evolusi dekat dengan tanaman Ginkgo biloba yang ada di Jepang. Ginkgo adalah spesies pohon hidup tertua, yang telah tumbuh selama 150-200 juta tahun dan dipercaya sebagai tonik otak karena memperkuat daya ingat. Daun Ginkgo juga punya khasiat antioksidan kuat dan berperan penting dalam oksidasi radikal bebas penyebab penuaan dini dan pikun. Sampai saat ini, doktor biokimia dari Osaka Prefecture University, Jepang telah mengisolasi dua jenis protein yang menunjukkan aktivitas antioksidan tinggi.Dari seluruh bagian tumbuhan melinjo yang pernah diekstraknya, mulai dari daun, kulit batang, akar, sampai biji, ditemukan protein paling potensial adalah dari biji. Riset menunjukkan aktivitas antioksidan dari kandungan fenolik ini setara dengan antioksidan sintetik BHT ( Butylated Hydroxytolune). Selain itu melinjo juga merupakan antimikroba alami. Itu artinya protein melinjo juga bisa dipakai sebagai pengawet alami makanan sekaligus obat baru untuk penyakit yang
disebabkan oleh bakteri. Peptida yang diisolasi dari biji melinjo diindikasikan punya potensi aktif menghambat beberapa jenis bakteri gram positif dan negatif. Banyak mitos yang mengatakan bahwa melinjo dapat menyebabkan kenaikan asam urat (Hiperurisemia) yang signifikan. Hal ini benar karena melinjo mengandung purin. Peningkatan asam urat terjadi karena gangguan metabolisme purin dan asupan purin tinggi dari makanan secara berlebihan. Hiperurisemia terjadi karena gangguan pengeluaran asam urat oleh ginjal. Hiperurisemia dapat disebabkan oleh faktor genetik dan dapat diturunkan. Konsumsi makanan dengan purin tinggi, konsumsi gula dan lemak berlebihan dapat meningkatkan kadar asam urat. Kegemukan, pengguna obat diuretik, diet penurunan berat badan, juga sering menyebabkan hiperurisemia. Namun, apabila tidak dikonsumsi secara berlebihan dan cara pengolahannya benar tidak akan menyebabkan asam urat. Konsumsi berlebihan dan minyak goreng yang digunakan untuk menggoreng emping hasil olahan melinjo tersebut yang menyebabkan kadar asam uratnya meningkat. Jadi, bukan melinjo itu sendiri yang menyebabkan asam urat, karena apabila disiapkan dalam bentuk makanan lain tanpa minyak dan tidak dikonsumsi secara berlebihan tidak akan menyebabkan peningkatan asam urat.
Kandungan Gizi buah Melinjo/belinjo 100 gr
Jumlah per Porsi Kalori 47
dari Lemak 0.90
Total Lemak 0.10 g Lemak Jenuh 0.000 g Kolesterol 0 mg Sodium 0 mg Total Karbohidrat 11.80 g Diet Serat 2.4 g Protein 0.90 g
% Nilai harian* 0.2 % 0.0 % 0.0 % 0.0 % 3.9 % 9.6 % 1.8 %
Vitamin C Vitamin B1 Thiamin Vitamin B2 Riboflavin Vitamin B3 Niasin Vitamin B5 Asam Pantotenat acid Vitamin B6 Kalsium Besi
88.3 % 6.0 % 2.4 % 1.5 % 2.5 % 3.0 % 4.0 % 0.6 %
Kalium 5.2 % Fosfor 1.4 % Magnesium 2.5 % Seng 0.7 % Tembaga 2.5 % Mangan 1.5 % C Sistein 1.9 % F Fenilalanin 3.5 % I Isoleusin 1.8 % K Lisin 2.2 % L Leusin 0.8 % M Metionin 3.8 % T Treonin 1.4 % Tirosin 1.8 % V Valin 2.2 % W Triptofan 3.2 % * Nilai Persen harian berdasarkan diet 2.000 kalori. Nilai harian Anda mungkin lebih tinggi atau lebih rendah tergantung pada kebutuhan kalori Anda. Jumlah total lemak Kurang dari 65g Lemak jenuh Kurang dari 20g Kolesterol Kurang dari 300mg Sodium Kurang dari 2,400mg Jumlah Karbohidrat 300g Diet Serat 25g
DOKUMENTASI