Pewarisan sifat yang ditentukan oleh alel ganda
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA
KEGIATAN V PEWARISAN YANG DITENTUKAN OLEH ALEL GANDA
Kelompok Mendel: 1. Zumala Nilasari (4401412125) 2. Septa Ariyani (4401412109) 3. Afifudin (4401412122) Pendidikan Biologi/ R.4
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang 2014
Kelompok Mendel, Rombel 4 Pendidikan Biologi| UNNES
1
Pewarisan sifat yang ditentukan oleh alel ganda
KEGIATAN V PEWARISAN YANG DITENTUKAN OLEH ALEL GANDA Tanggal: 13 Oktober 2014
A. TUJUAN 1. Mengenal beberapa sifat genetik pada manusia yang ditentukan oleh seri alel ganda 2. Mengetahui distribusi golongan darah sistem ABO pada populasi kelas Biologi 3. Mengetahui frekuensi sifat rambut pada segmen digitalis (ruas jari tangan) kedua pada populasi kelas
B. PERMASALAHAN 1. Menurut saudara manakah yang ditemukan terlebih dahulu simbol-simbol untuk alel ataukah macam golongan darah parental dan filialnya? 2. Berapakah frekuensi masing-masing golongan darah dalam kelas saudara? Sesuaikah dengan frekuensi pada umumnya? 3. Dapatkah saudara menetukan kemungkinan genotip saudara? untuk keperluan ini coba saudara mencari data golongan darah ayah, ibu dan saudara (kakak/adik) 4. Berdasarkan data ada tidaknya rambut pada ruas tengah jari tangan saudara, alel apa yang menurut saudara paling banyak dalam populasi kelompok?
C. LANDASAN TEORI Alel ganda adalah salah suatu keadan dimaan sebuah gen memiliki lebih dari satu alela. Peristiwa ini disebut multiple alelisme, sedangkan perangkat dari alel-alel tersebut disebut deretan alel. Alel ganda terjadi karena gen mengalami beberapa kali mutasi. Adanya alel ganda individu diploid tidak hanya memiliki tiga kemungkinan genotip, tetapi kemungkinan genotipnya menjadi lebih dari 3. Genotip individu tergantung dari seri dominansi dari perangkat alel. Beberapa sifat yang ditentukan oleh alel ganda antara lain sifat golongan darah sistem ABO dan tumbuhnya rambut pada segmen digitalis kedua dari jari tangan pada manusia, sifat warna rambut pada kelinci dan sifat warna mata pada lalat Drosophila melanogaster. (Widianti dan Noor Aini : 2014) Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan
Kelompok Mendel, Rombel 4 Pendidikan Biologi| UNNES
2
Pewarisan sifat yang ditentukan oleh alel ganda
protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian. (Wikipedia, 2014) Golongan Darah ABO pada manusia ditentukan oleh tiga alel pada saatu gen tungga: IA, IB dan i. Golongan darah seseorang (fenotip) mungkin salah satu dari empat tipe: A, B, AB dan O. Huruf-huruf ini mengacu pada dua karbohidrat –A dan B- yang bisa ditemukan dipermukaan sel darah merah. Sel darah seseorng mungkin memiliki karbohidrat A (golongan darah A), karbohidrat B (golongan darah B), keduanya (golongan darah AB), atau tidak keduanya (golongan darah O). (Campbell, 2010) Hal ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Karl Landsteiner bahwa sel-sel darah merah (eritrosit) dari beberapa individu akan menggumpal (beraglutinasi) dalam kelompok-kelompok yang dapat dilihat dengan mata telanjang, apabila dicampur dengan serum dari beberapa orang, tetapi tidak dengan semua orang. Kemudian diketahui bahwa dasar dari menggumpalnya eritrosit tadi adalah adanya reaksi antigen antibodi. Apabila suatu substansi asing (disebut antigen) disuntikkan ke dalam aliran darah dari seekor hewan akan akan mengakibatkan terbentuknya antibodi tertentu yang akan bereaksi dengan antigen (Suryo, 2005). Mengikuti penemuan Karl Landsteiner tentang penggumpalan sel-sel darah merah dan pengertian tentang reaksi antigen-antibodi, maka penyelidikan selanjutnya memberi penegasan mengenai adanya dua antibodi alamiah di dalam serum darah dan dua antigen pada permukaan eritrosit. Seseorang dapat membentuk salah satu atau kedua antibodi itu atau sama sekali tidak membentuknya. Demikian pula dengan antigennya. Dua antigen itu disebut antigen A dan antigen B, sedangkan dua antibodi itu disebut anti A (atau ) dan anti B (atau ). Melalui tes darah maka setiap orang dapat mengetahui golongan darahnya. Berdasarkan sifat kimianya, antigen A dan B merupakan mukopolisakarida, terdiri dari protein dan gula. Dalam dua antigen itu bagian proteinnya sama, tetapi bagian gulanya merupakan dasar kekhasan antigen antibodi (Suryo, 2005). Dalam tubuh seseorang tidak mungkin terjadi reaksi antara antigen dan antibodi yang dimilikinya sendiri.
Namun, pada transfusi darah kemungkinan
terjadinya
yang
reaksi
antigen-antibodi
mengakibatkan
terjadinya
aglutinasi
(penggumpalan) eritrosit tersebut sangat perlu untuk diperhatikan agar dapat dihindari (Selma, Risni, 2011).
Kelompok Mendel, Rombel 4 Pendidikan Biologi| UNNES
3
Pewarisan sifat yang ditentukan oleh alel ganda
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau Onegatif.
Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif. Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia,
meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia. (Wikipedia, 2014)
Kelompok Mendel, Rombel 4 Pendidikan Biologi| UNNES
4
Pewarisan sifat yang ditentukan oleh alel ganda
D. ALAT DAN BAHAN
Kegiatan 1 1.
Darah/kartu golongan darah
2.
Serum anti A, B dan AB
3.
Kaca objek
4.
Blood lancet
5.
Kapas
6.
Alkohol
7.
Pengaduk/tusuk gigi
Kegiatan 2 1. Jari tangan 2. Loup 3. Alat tulis
E. METODE KERJA
Kegiatan 1 1. Menguji golongan darah setiap mahasiswa menggunakan tes anti sera 2. Mengumpukan data golongan darah dan memasukkan dalam tabel pengamtan. 3. Menghitung presentase golongan darah dalam satu kelas.
Kegiatan 2 1. Mengamati sisi dorsal dari segmen digitalis tengah kesepuluh jari praktikan, mengamati ada tidaknya rambut. Genotipe sifat rambut jari tiap individu ditentukan dengan ketentuan: H1
: rambut terdapat pada jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari kelingking
H2
: rambut terdapat pada, jari tengah, jari manis dan jari kelingking
H3
: rambut terdapat pada jari tengah dan jari manis
H4
: rambut terdapat pada jari manis
H5
: tidak terdapat rambut pada jari-jari
2. Menentuan fenotip dan genotip praktikan dan memasukkan dalam tabel pengamatan. 3. Membuat tabel pengamatan kelompok
Kelompok Mendel, Rombel 4 Pendidikan Biologi| UNNES
5
Pewarisan sifat yang ditentukan oleh alel ganda
F. HASIL PERCOBAAN Tabel Pengamatan golongan darah No.
Nama
Golongan Darah
1
Amalina Indrtun
B
2
Farida Hidayah
B
3
M. Anwarudin Zuhri
B
4
Ana Fatonah
B
5
Arista Novihana P.
AB
6
Dewi Masithoh
O
7
Debbie Linda F.
B
8
Elen Dining Riani
O
9
Nur Rohmiatun
B
10
Ulfa Damayanti
B
11
Filda Syahfitri A
O
12
Agus Setiowati
B
13
May Puspita Rini
A
14
Yesy Milda Paula P
A
15
Eramona Dahiya
O
16
Putri Wahyu Septiana
A
17
Temuningsih
O
18
Arni Purwaningtyas
A
19
Afifudin
A
20
Septa Ariyani
O
21
Zumala Nilasari
O
22
Rizki Amaliyah
A
23
M. Alifian Febriyanto
B
24
Nur Khikmah Fitri
A
25
Rivetta Astri Novita S
A
26
Shoimatun Febriyani
O
27
Joko Purwanto
B
28
Idhha Meiyasa
O
29
Wafak Bunaya
B
30
m. Shafi F.
O
*Data Kelas (Rombel 4 Pendidikan Biologi 2012)
Kelompok Mendel, Rombel 4 Pendidikan Biologi| UNNES
6
Pewarisan sifat yang ditentukan oleh alel ganda
Tabel Pengamatan Rambut pada Segmen Digitalis Kedua No.
Nama
Alel Ganda
1
Zumala nilasari
H3
2
Afifudin
H5
3
Septa Ariyani
H5
*Data Kelompok
G. ANALISIS DATA Berdasarkan data pengamatan yang diperoleh, presentasi golongan darah pada rombel 4 pendidikan biologi FMIPA Unnes tahun 2012 dapat dihitung dengan rumus: 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑔𝑜𝑙𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑎ℎ 𝑥 100% 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑚𝑎ℎ𝑎𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 Sehingga diperoleh presentasi golongan darah sebesar: Golongan Darah
Jumlah
A
8
Presentasi 8 𝑥100% 30 = 26,67 %
B
11
11 𝑥100% 30 = 36,67 %
AB
1
1 𝑥100% 30 = 3,33 %
O
10
10 𝑥100% 30 = 33,33 %
∑ = 30
Dan presentasi alel ganda dari pengamatan rambut pada segmen digitalis kedua pada kelompok Mendel (kelompok 7) dapat dihitung dengan rumus: 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑎𝑙𝑒𝑙 𝑔𝑎𝑛𝑑𝑎 𝑥 100% 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑚𝑎ℎ𝑎𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑑𝑖𝑘𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘
Kelompok Mendel, Rombel 4 Pendidikan Biologi| UNNES
7
Pewarisan sifat yang ditentukan oleh alel ganda
Sehingga didapatkan hasil: No. 1
Alel Ganda
Jumlah
Presentasi
0
0 𝑥100% 30
H1
=0% 2
2
H
0 𝑥100% 30
0
=0% 3
H3
1 𝑥100% 30
1
= % 4
H4
0 𝑥100% 30
0
= 33,33 % 5
H5
2 𝑥100% 30
2
= 66,67 % ∑=3
H. PEMBAHASAN Alel ganda (multiple alelo murphi) adalah beberapa alel lebih dari satu gen yang menempati lokus sama pada kromosom homolognya. Pengaruh alel ganda pada organisme dapat ditemukan pada tempat-tempat berikut. Golongan Darah pada Manusia Golongan Darah
Alel
Genotif
A
|A
|A|A dan |A i
B
|B
|B|B dan |B i
AB
|A,|B
|A |B
O
i
ii
Pada praktikum Alel ganda kali ini kami melakukan 1 percobaan dan pengamatan
percobaan
pertama
yaitu
mengetes
golongan
darah
mahasiswa rombel 4 pendidikan biologi 2012 dan yang kedua melakukan pengamatan tentang ada tidaknya rambut pada jari tangan mahasis wa pendidikan biologi 2011. Golongan darah dan rambut pada jari tangan merupakan sifat yang diwariskan berdasarkan alel ganda yang merupakan
Kelompok Mendel, Rombel 4 Pendidikan Biologi| UNNES
8
Pewarisan sifat yang ditentukan oleh alel ganda
adanya interaksi antara gen gen tertentu yang pada akhirnya membentuk suatu fenotip orang tersebut. Pada percobaan golongan darah masing-masing individu dalam populasi rombel 4 pendidikan Biologi 2012 dicari dengan cara melakukan tes golongan darah dengan uji serum. Apabila darah mengalami penggumpalan ketika ditetesi serum A berarti di dalam darahnya mengandung antigen A dengan kata lain orang tersebut bergolongan darah A. Apabila darah mengalami penggumpalan ketika ditetesi serum B berarti golongan darah orang tersebut adalah B, apabila menggumpal ketika di tetesi serum A dan B maka golongan darah orang tersebut adalah AB, sedangkan apabila tidak terjadi penggumpalan sama sekali maka golongan darah orang tersebut adalah O. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pada individu dalam populasi Laboratorium Genetika, diperoleh data dimana individu bergolongan darah A berjumlah 8 orang, individu bergolongan darah B sebanyak 11 orang, individu bergolongan darah AB hanya 1 orang dan individu bergolongan darah O sebanyak 10 orang. Berdasarkan data pengamatan pada rambut di ruas tengah tangan yang dilakukanterhadap 30 sampel yang mana hasil dari pengidentifikasian yang dilakukan pada setiap praktikan (probandus) adalah sebagai berikut sebagai berikut: ·
Golongan darah A
= 8 probandus dengan persentase sebanyak 26,67 %
·
Golongan darah B
= 11 probandus dengan persentase sebanyak 36,67 %
·
Golongan darah AB
= 1 probandus dengan persentase sebanyak 3,33 %
·
Golongan darah O
= 10 probandus dengan persentase sebanyak 33,33 %.
Pada praktikum ini alel O dan alel B sama-sama dominannya hal itu dapat diketahui dengan melihat persentase dari mahasiswa yang memiliki golongan darah O dan B. Penjelasan teori mengenai golongan darah sangat penting mengenal golongan darah sebelum melakukan transfuse darah. Pada serum darah merah akan dibentuk anti bodi yang dapat mengenali anti gen sel darah merahnya dan antigen asing yang masuk dari luar. Antibodi akan menggumpalkan antigen yang berbeda dari antigen yang dibentuk oleh sel darah merahnya. Jadi antibodi golongan darah A (yang memproduksi antigen A) akan menggumpalkan antigen B dan antibodi golongan darah B (yang memproduksi antigen B) akan menggumpalkan anti gen A. Jika antibody tidak dapat menggumpalkan antigen A dan B karena memproduksi dengan baik antigen tersebut maka golongan darahnya adalah AB. Sebaliknya, jika tidak mengandung antigen baik A maupun B, antibodinya akan menganggap kedua antigen tersebut sebagai zat asing sehingga kedua-duanya akan digumpalkan maka golongan Kelompok Mendel, Rombel 4 Pendidikan Biologi| UNNES
9
Pewarisan sifat yang ditentukan oleh alel ganda
darahnya adalah golongan darah O. Bahan utama yang digunakan dalam melakukan identifikasi adalah berupa serum anti A dan serum anti B yang diteteskan pada darah probandus. Jika pada anti serum A terjadi penggumpalan (aglutinasi) sedangkan anti serum B tidak, maka golongan darah probandus adalah A. Bila terjadi sebaliknya, maka golongan darah probandus adalah B. Bila kedua-duanya mengalami penggumpalan maka golongan darah probandus adalah AB. Bila kedua-duanya tidak mengalami penggumpalan maka golongan darah probandus adalah OMenurut Jusuf (2001), dikenal ada empat jenis golongan darah, yaitu A, B, AB dan O, yang dikendalikan oleh tiga alel, yaitu IA, IB, dan i. Alel-alel tersebut bertanggung jawab dalam mengendalikan pembentukan antigen sel darah, alel IA dan alel IB masingmasing mengendalikan pembentukan antigen A dan antigen B, sedangkan alel i tidak membentuk antigen. Antara alel IA dengan alel IB terdapat hubungan kodominan, yang berarti genotipe IA IB dapat memproduksi antigen A dan antigen B. Alel IA dan alel IB keduaduanya terhadap alel i. Dengan keterangan tersebut maka akan diperoleh genotipe IA IA dan IA i (golongan darah A) akan memproduksi antigen A, genotipe IB IB dan IB i (golongan darah B) akan menghasilkan antigen B; genotipe IA IB (golongan darah AB) mempunyai antigen A dan B, sedangkan genotipe ii (golongan darah O) tidak memproduksi antigen. Menurut Suryo (1984), menurunnya alel-alel ganda dapat diikuti dari beberapa contoh perkawinan berikut ini: 1. Suami-istri masing-masing bergolongan darah O akan mempunyai keturunan bergolongan darah O saja. 2. Seorang laki-laki bergolongan darah A menikah dengan seorang perempuan bergolongan darah O. Kemungkinan keturunannya, 50 % bergolongan darah A dan 50 % bergolongan darah O. 3. Seorang laki-laki bergolongan darah B menikah dengan seorang perempuan bergolongan darah B pula. Kemungkinan keturunannya, 75 % bergolongan darah B dan 25 % bergolongan darah O. 4. Pria bergolongan darah B menikah dengan wanita bergolongan darah A. Kemungkinan keturunannya, 25 % bergolongan darah AB dan 25 % bergolongan darah A, 25 % bergolongan darah B dan 25 % bergolongan darah O. Dari hasil yang diperoleh, dapat dilihat bahwa frekuensi alel i lebih banyak dibandingkan dengan frekuensi alel-alel lainnya hal ini juga yang menyebabkan jumlah individu yang bergolongan darah O secara umum lebih banyak daripada individu dengan golongan darah lainnya. Hal ini karena dalam golongan darah A-pun, tidak serta merta hanya alel IA yang terdapat dalam darahnya namun bisa juga heterozigot Kelompok Mendel, Rombel 4 Pendidikan Biologi| UNNES
10
Pewarisan sifat yang ditentukan oleh alel ganda
sehingga dalam golongan darah A tersebut juga terdapat i. Dan apabila terjadi perkawinan antara heterozigot maka anakannya memiliki kemungkinan darah O. Sedangkan untuk frekuensi golongan darah AB sangat kecil, seperti yang terjadi dalam pengambilan data kelas dimana hanya diperoleh 1 orang yang bergolongan darah AB, hal ini disebabkan karena dari perkawinan maka golongan darah AB kemungkinan hanya lahir dari pasangan bergolongan darah A homozigot dengan B homozigot, golongan darah AB dengan AB, Golongan darah A heterozigot dengan B heterozigot, sehingga sangat kecil kemungkinan untuk dihasilkan golongan darah AB dari kemungkinan-kemungkinan perkawinan yang terjadi. Dari presentasi genotip tersebut dapat dilihat bahwa alel ii untuk golongan darah B dan O yang memiliki presentase paling besar. Dalam buku diktat praktikum genetika dijelaskan bahwa dalam suatu populasi golongan darah terbanyak adalah golongsn O didikuti dengan golongan darah B, selanjutnya golongan darah A dan paling sedikit adalah golongan darah AB. (Tuti Widianti : 2014) Banyaknya orang-orang bergolongan darah O seperti yang telah dibahas sebelumnya diakibatkan karena kemungkinan munculnya genotip untuk golongan darah O paling besar. Misalkan saja seorang bergolongan darah A heterozigot dan B heterozigot menikah, maka salah satu kemungkinan atau 25% kemungkinan anaknya bergolongan darah O. Perkawinan antara golongan darah A heterozigot dan A heterozigot juga demikian. Karena dari banyaknya kemungkinan perkawinan yang bisa menghasilkan keturunan bergolongan darah O maka orang dengan golongan darah O lebih banyak dibandingkan golongan darah yang lain. Banyaknya golongan darah O ini juga disebabkan karena dalam darah O tidak terdapat antigen. Dari data di seluruh dunia antigen A lebih banyak daripada antigen B, untuk darah AB memerlukan kedua antigen ini sedangkan O tidak. Sehingga golongan darah O sangat banyak karena tidak perlu mendapatkan antigen A maupun antigen B. jika ada orang yang bergolongan darah A kemudian diberikan donor orang yang memiliki golongan darah B, maka akan mengalami aglutinasi. Aglutinasi dalam kedokteran dan zoologi adalah penggumpalan dalam suatu cairan akibat pemberian suatu bahan ke dalamnya. Kata berasal dari bahasa Latin agglutinare, yang berarti "untuk menempel pada". Contoh yang aglutinasi adalah peristiwa penggumpalan protein
dalam
darah
sebagai
reaksi
atas
pemberian
suatu
antigen.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Aglutinasi_%28biologi%29) Aglutinasi ini disebabkan karena, sebelum lahir,molekul protein yang ditentukan secara genetik disebut antigen, antigen ini muncul dipermukaan membran sel darah merah. Antigen ini, tipe A dan tipe B bereaksi dengan antibody pasangannya,yang mulai terlihat sekitar 2 sampai 8 bulan setelah lahir. Kelompok Mendel, Rombel 4 Pendidikan Biologi| UNNES
11
Pewarisan sifat yang ditentukan oleh alel ganda
o
Karena reaksi antigen-antibodi menyebabkan aglutinasi ( penggumpalan) sel darah merah, maka antigen disebut aglutinogen dan antibodi pasangannya disebut aglutinin
o
Seseorang mungkin saja tidak mewarisi tipe A dan tipe B atau hanya mewarisi salah satunya, atau bahkan keduanya sekaligus.
Selain itu, sebab lain yaitu:
Adanya aglutinogen dan aglutinin yang sama dalam plasma darah menyebabkan terjadinya koagulasi (penggumpalan) darah
Peristiwa menggumpalnya darah karena kesamaan aglutinin dan aglutinogen disebut aglutinasi.
Pertemuan aglutinin α dan aglutinogen A dalam darah menyebabkan terjadinya koagulasi darah.
Pada peristiwa transfusi darah , koagulasi darah lebih disebabkan oleh aglutinin dari darah resipien dibandingkan oleh aglutinin darah donor.
Kemudian pada pengamatan ke dua yaitu mengamati ada tidaknya rambut pada digitalis tengah jari tangan mahasiswa kelompok mendel (kelompok 7). Dari data yang didapatkan bahwa 2 orang memiliki rambut pada jari tengah, dan jari manis yang berarti memiliki gen H5, 1 orang memilikiki gen H3 dan untuk gen H1, H2, dan H3 tidak dimiliki oleh mahasiswa kelompok 7 mendel. Data tersebut menunjukkan bahwa seri alel ganda pada H5 bersifat dominan d i b a n d i n g k a n d e n g a n s e r i a l e l g a n d a p a d a t i p e l a i n n y a . J a d i , d a p a t d i l i h a t u r u t a n dominansinya adalah H1=H2=H4=H3
Kelompok Mendel, Rombel 4 Pendidikan Biologi| UNNES
12
Pewarisan sifat yang ditentukan oleh alel ganda
I.
KESIMPULAN 1.
Beberapa sifat genetik pada manusia yang ditentukan oleh seri alel ganda adalah pewarisan sifat golongan darah sistem A B O dan adanya rambut pada segmen digitalis kedua pada jari manusia.
2.
Di rombel 4 pendidikan Biologi 2012, golongan darahnya yang paling banyak yaitu golongan darah B dengan presentasi total 36,67%, kemudian golongan darah O dengan presentasi sebanyak 33,3 % golongan darah A sebanyak 26,67% dan golongan darah AB 3,33%.
3.
frekuensi sifat rambut pada segmen digitalis (ruas jari tangan) kedua pada populasi kelompok 7 Mendel yaitu Paling banak H5 kemudian H3 dan terakhir adalah H1, H2 dan H4.
Kelompok Mendel, Rombel 4 Pendidikan Biologi| UNNES
13
Pewarisan sifat yang ditentukan oleh alel ganda
J. DAFTAR PUSTAKA Anonim.2014.Golongan Darah.http://id.wikipedia.org/wiki/Golongan_darah.Di akses tanggal 15 Oktober 2014 Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G., 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Erlangga. Jakarta. Jusuf, Muhammad. 2001. Genetika I. Jakarta: CV. INFOMEDIKA. Listiani, Endang.2013. Alel Ganda.Pontianak : Universitas Tanjungpura Suryo. 2005. Genetika strata 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Widianti, Tuti dan Noor Aini.2014.Petunjuk Praktikum Genetika. Semarang: Jurusan Biologi Unnes Yatim, Wildan. 1986.Genetika. Tarsito : Bandung.
Kelompok Mendel, Rombel 4 Pendidikan Biologi| UNNES
14