LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM
BIOKIMIA 1
DISUSUN OLEH:
NAMA :SITI JUHAERI
NIM :GIC 013 045
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MATARAM
2015
ACARA IV
BAHAN MAKANAN
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Tujuan Praktikum
Menentukan dan membandingkan berat jenis air susu (air susu murni, air susu yang diencerkan 1 kali dengan aquades, dan fitrat air susu dari percobaan pengendapan kasein (B3).
Menguji reaksi air susu.
Menguji air susu secara kualitatif dengan pengendapan kasein.
Menguji reaksi warna protein dengan menggunakan beberapa pereaksi.
Menguji kadar P-organik dari kasein dengan menggunakan pereaksi Neumann.
Menguji endapan kasein dengan menggunakan Grease Spot Test (Tes Noda Lemak).
Menunjukkan adanya laktalbumin dari pengendapan kasein.
Menunjukkan adanya laktosa dari fitrat pengendapan kasein.
Menunjukkan adanya ion Ca dan P-anorganik dari fitrat pengendapan kasein.
Waktu Praktikum
Kamis, 28 September 2015
Tempat Praktikum
Lantai II dan lantai III, Laboratorium Kimia Dasar, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram.
LANDASAN TEORI
Dalam sejarah manusia fungsi makanan adalah menghilangkan rasa lapar , tampa di ketahui nilai gizinya .Makanan yang tersedia bagi suatu kelompok masyarakat tertentu tergantung dari lingkungan geografinya .dimana untuk masyarakat yang tinggal di daerah pantai akan lebih banyak mengkonsumsi makan yang tersedia di laut seperti ikan dan lainnya , sedangkan masyarakat yang tinggal di dataran akan mengkonsumsi jenis makanan yang lebih beraneka ragam di bandingkan yang ada di daerah pantai,serta untuk masyarakat zaman dulu hanya tau jenis makannnya itu dari rasanya saja tanpa mengetahui nilai gizi yang ada di dalam suatu makan tersebut . Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknolog khususnya teknologi pangan dan teknologi komunikasi menghasilkan suatu mobilitas masyarakat dan pengembangan pengetahuan tentang manfaat makanan , ahirnya mengakibatkan terjadinya perubahan makanan masyarakat menjadi lebih beraneka ragam. Pada abad ke -19 lahirlah pengetahuan tentang gizi yang terkandung di dalam suatu makanan (Poedjiadi,2012).
Apabila di tinjau dari zat-zat gizi yang terkandung di dalamnya , maka berbagai ragam makanan itu dapat kita bagi dalam berberapa golongan yaitu makanan yang mengandung karbohidrat ,lemak,dan protein Bahan makanan pokok yang biasa di konsumsi yaitu jagung , beras, singkong semuannya itu merupakan bahan makanan yang mengandung karbohidrat , yang terdapat sebagai amilum atau pati, sedangkan protein itu suatu bahan makanan yang biasanya bisa di peroleh di dalam tumbuhan dan hewan,beberapa sumber protein yaitu yang terdapat di dalam makanan contohnya pada susu (LIAT DI BUKUNYA ANA )
Susu merupakan bahan pangan alami dengan nilai nutrisi yang lengkap Komposisi susu terdiri atas Air, lemak, dan bahan kering tanpa lemak. Sementara bahan kering tanpa lemak terdiri atas protein, laktosa, mineral, enzim, vitamin. Dimana prosentase atau jumlah dalam masing-masing komponen tersebut sangat bervariasi tergantung dari bangsa ternaknya, Susu merupakan sumber protein hewani paling baik, Manfaat susu merupakan interaksi molekul-molekul yang terkandung di dalamnya. Umumnya susu yang dikonsumsi masyarakat adalah susu olahan baik dalam bentuk cair (UHT) maupun dalam bentuk bubuk. Susu UHT (ultra high temperature) merupakan susu yang diolah dengan pemanasan suhu yang tinggi dan dalam waktu yang singkat selama 2-5 detik dengan suhu 135-1450C. Keadaan multilapus susu UHT ini juga kedap cahaya sehingga cahaya ultraviolet tak akan mampu menembusnya. Dengan terlindungnya dari sinar ultraviolet maka kesegaran susu UHT dapat terjaga. Susu UHT merupakan susu yang sangat higienis karena bebas dari seluruh mikroba serta spora, sehingga potensi kerusakan mikrobioliogis sangat minimal bahkan hampir tidak ada (Astawan, 2007 : 64).
Total komponen protein dari susu disusun oleh protein yang khusus. Kelompok primer dari protein susu adalah kasein. Ada 3 atau 4 kasein dalam susu dari sebagian spesi; kasein-kasein berbeda merupakan casein yang berbeda molekulnya tapi sama strukturnya. Semua protein lainnya yang ditemukan dalm susu dikelompokkan bersama-sama dibawah nama dari protein whey. Sebagian besar protein whey dalam susu sapi merupakan beta-lactoglobulin dan alfa-laktalbumin ,dalam suatu penelitian ternyata kandungan nutrisi di dalam susu sapi sebanding dengan kandungan nutri yang ada di dalam susu kedelai (Almatsier, 2001 : 5).
Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari kedelai.Protein susu kedelai memiliki sususnan asam amino yang hampir sama dengan susu sapi sehingga susu kedelai seringkali digunakan sebagai pengganti susu sapi bagi mereka yang alergi terhadap protein hewani. Susu kedelai merupakan minuman yang bergizi tinggi, terutama kandungan proteinnya. Selain itu susu kedelai juga mengandung lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, provitamin A, vitamin B kompleks (kecuali B12), dan air (Budimarwanti,2014,34).
Analisis protein di dalam suatu susu dapat di lakukan dengan metode mikro Kjeldahl,
Dimana metode ini di lakukan dengan Penetapan protein berdasarkan oksidasi
bahan - bahan berkarbon dan konversi nitrogen menjadi amonia. Selanjutnya amonia bereaksi dengan kelebihan asam membentuk amonium sulfat. Larutan dibuat menjadi basa, dan amonia diuapkan ,untuk kemudian diserap dalam larutan asam borat. Nitrogen yang terkandung dalam larutan dapat ditentukan jumlahnya dan dititrasi menggunakan HCl 0.02N. (yunita,2012).
Prosedur Uji Kadar Protein Metode Mikro
Kjedahl secara rinci dapat di lakukan dengan cara pertama destruksi Sampel ditimbang 0,05 gr, kemudian masukkan ke dalam labu destruksi yang bersih dan kering, ditambahkan katalisator Silenium 0,5 gr ditambah 2 ml H2SO4 pekat kemudian dipanaskan dalam ruangan asam dengan kemiringan 45oC sampai warna jernih (tidak ada karbon) lalu didinginkan selanjutnya yaitu di destilasi hasil destruksi ditambah dengan aquades sedikit demi sedikit sambil dimasukkan kedalam labu destilasi, penambahan aquades +½ labu destilat. Selanjutnya ditambahkan 10 ml NaOH 40% dan indicator pp 3 tetes, kemudian ditutup dan dipanaskan. Hasil sulingan ditampung dalam erlenmeyer yang berisi asam borat yang ditambahkan indicator BTB (warna kuning). Destilasi dihentikan setelah berubah menjadi warna hijau dengan volume + 15 ml, sebelumnya cairan yang keluar dari ujung destilator dites dengan kertas saring yang telah ditetesi indicator pp, kemudian tetesi dengan cairan yang keluar dari ujung destilator. apabila kertas saring tidak berubah warna,
maka destilasi dihentikan. Cairan yang keluar tersebut menunjukkan pH netral, maka destilasi telah selesai.Tahap yang terahir yaitu titrasi hasil destilasi dititrasi dengan HCl 0,02 N dan titik akhir titrasi ditandai dengan destilat berubah warna kuning. Blanko juga dikerjakan dengan cara yang sama (Sudarmadji, 2003)
LANTEO JURNAL INTERNASIONAL BELUM
Alat dan Bahan
Alat- Alat Praktikum
Buchner
Corong kaca besar 100 mm
Corong kaca kecil 75 mm
Erlenmeyer 100 ml
Erlenmeyer 250 ml
Erlenmeyer 50 ml
Filter flask 250 ml
Gelas arloji
Gelas kimia 250 ml
Gelas ukur 50 ml
Gelas ukur 100 ml
Kertas saring biasa
Kertas saring Whatmann
Neraca analitik
Penangas air
Penjepit kayu
pH stick
Pipet tetes
Pipet volum 5 ml
Rak tabung reaksi
Rubber Bulb
spatula
Tabung reaksi
Pompa
Bahan-bahan Praktikum
Air susu kedelai murni
Air susu sapi murni (Bear brand)
Aquades (H2O)(aq)
Larutan ammonia (NH4)
Larutan Asam asetat (CH3COOH) glasial 2%
Larutan ammonium molibdat 1%
Larutan (tembaga II sulfat )CuSO4 0,5%
Larutan dietil eter
Larutan Fehling A
Larutan Fehling B
Larutan formaldehida encer
Larutan (asam sulfat)H2SO4 pekat
Larutan (asam nitrat)HNO3 encer
Larutan(asam nitrat) HNO3 pekat
Larutan K-oksalat jenuh
Larutan NaNO2 1 %
Larutan NaOH 10%
Larutan NH4OH
Larutan Pb-asetat
Larutan α-naftol
Pereaksi Benedict
Reagen (mercuri sulfat ) HgSO41%
CARA KERJA
Digunakan susu kedelai dan susu bear brand untuk tiap-tiap percobaan.
Penetapan Berat JenisErlenmeyer kosongditimbangErlenmeyer 1Diisi dengan susu murni (10 ml)DitimbangErlenmeyer 2Diisi dengan susu yang diencerkan (5 ml susu + 5 ml aquades)DitimbangErlenmeyer 3Diisi dengan filtrat air susu dari percobaan pengendapan kasein (10 ml)DitimbangHasilHasilHasil
Erlenmeyer kosong
ditimbang
Erlenmeyer 1
Diisi dengan susu murni (10 ml)
Ditimbang
Erlenmeyer 2
Diisi dengan susu yang diencerkan (5 ml susu + 5 ml aquades)
Ditimbang
Erlenmeyer 3
Diisi dengan filtrat air susu dari percobaan pengendapan kasein (10 ml)
Ditimbang
Hasil
Hasil
Hasil
Reaksi Air Susu
Air susu yang baru
Air susu yang baru
Diukur pHnya dengan pH stick
Hasil
Hasil
Dibiarkan selama ± 2 jam
Diukur kembali pHnya dengan pH stick
Hasil Hasil
Hasil
Pengendapan Kasei
20 ml air susu
20 ml air susu
Diencerkan dengan 20 ml air
+ asam asetat glacial 2% setetes demi setetes sampai terbentuk endapan kasein dan filtrate bening
HasilDisaring endapan dengan Buchner (untuk digunakan dalam percobaan 4-6)
Hasil
Reaksi Warna Protein
Sebagian endapan dari percobaan 3Larutan ProteinDilarutkan dengan aquades
Sebagian endapan dari percobaan 3
Larutan Protein
Dilarutkan dengan aquades
Reaksi Biuret
3 ml larutan protein
3 ml larutan protein
Dimasukkan dalam tabung reaksi
+ 1ml larutan NaOH 10%
Hasil+ 1 tetes larutan CuSO4 0,5% sehingga terjadi warna merah muda atau ungu.
Hasil
Reaksi Millon-Nasse
2 ml larutan protein
2 ml larutan protein
Dimasukkan dalam tabung reaksi
+ 1 ml reagen merkuri sulfat 1%
(mungkin akan terjadi endapan kuning)
Hasil
Hasil
Didinginkan di air ledeng
+ 1 tetes larutan NaNO2 1%
(warna merah menunjukkan adanya tirosin)
Hasil
Hasil
Reaksi Hopkins-Cole (untuk triptofan)
1 ml larutan protein
1 ml larutan protein
Dimasukkan dalam tabung reaksi
+ 1 tetes larutan formalidehid encer
+ 1 tetes reagen merkuri sulfat
Dikocok
+ 1 ml asam sulfat pekat perlahan-lahan melalui dinding tabung yang dimiringkan sehingga terjadi 2 lapisan dengan lingkaran ungu di bidang atas
Hasil
Hasil
Reaksi Xanthoprotein
3 ml larutan protein
3 ml larutan protein
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
+ 1 ml larutan asam nitrat pekat
(larutan akan menjadi kuning)
Didinginkan di bawah air ledeng
Dibagi menjadi 2 tabung
Hasil1 tabung diberi ammonia (maka akan menjadi berwarna kuning atau orange
Hasil
HasilDibandingkan dengan tabung yang lain tanpa diberi ammonia.
Hasil
Reaksi Uji Sulfur
1 mL larutan proteinDimasukkan ke dalam tabung reaksi+ 1 mL larutan NaOH 40 % Dimasak selama 1 menit untuk mengubah S organik menjadi Na-sulfidaHasil+ 1 tetes larutan Pb asetat Hasil (Terbentuk PbS yang berwarna hitam)
1 mL larutan protein
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
+ 1 mL larutan NaOH 40 %
Dimasak selama 1 menit untuk mengubah S organik menjadi Na-sulfida
Hasil
+ 1 tetes larutan Pb asetat
Hasil
(Terbentuk PbS yang berwarna hitam)
Reaksi Molisch
1 ml larutan protein
1 ml larutan protein
Dimasukkan dalam tabung reaksi
+ 2 ml larutan alpha naftol
Dikocok
Dialirkan kedalam tabung reaksi 1 ml larutan asam sulfat pekat(tabung dimiringkan) hingga membentuk lapisan dibawah campuran.
Hasil
Hasil
Reaksi Neumann untuk Kasein
Endapan kasein (dari percobaan 3)
Endapan kasein (dari percobaan 3)
Dikeringkan diatas kertas saring
Hasil
Hasil
Dimasukkan dalam tabung reaksi
+ 2 tetes nitrat pekat
+ 10 tetes asam sulfat pekat
sambil dikocok sehingga keluar asap yang putih, jika larutan berwarna tambahkan nitrat pekat.
Didinginkan
+ 2 ml ammonium molibdat
Dikocok dan dipanaskan
Hasil
Hasil
Grease Spot Test ( Tes Noda Lemak)
Sebagian endapan kasein yang kering (percobaan 3)Dikocok dengan sedikit eterDituangkan dalam gelas arloji dan diuapkanHasilDiusap gelas arloji dengan kertas saringDiamati kertas saringHasil
Sebagian endapan kasein yang kering (percobaan 3)
Dikocok dengan sedikit eter
Dituangkan dalam gelas arloji dan diuapkan
Hasil
Diusap gelas arloji dengan kertas saring
Diamati kertas saring
Hasil
Menunjukkan Laktalbumin
Filtrat kaseinDibuat pH 5,4 DisaringEndapan
Filtrat kasein
Dibuat pH 5,4
Disaring
Endapan
Filtrat
Filtrat
Menunjukkan Adanya Laktosa
Percobaan Benedict
Filtrat laktalbuminDimasukkan dalam tabung reaksi+ 5 mL reagen benedict dalam penangas air selama 5 menit Hasil(Susu Sapi dan Susu Kedelai)
Filtrat laktalbumin
Dimasukkan dalam tabung reaksi
+ 5 mL reagen benedict
dalam penangas air selama 5 menit
Hasil
(Susu Sapi dan Susu Kedelai)
Percobaan Fehling
Filtrate laktalbumin
Filtrate laktalbumin
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi+ Fehling A dan Fehling B dalam penangas air
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
+ Fehling A dan Fehling B
dalam penangas air
Hasil
Hasil
Menunjukkan Adanya Ion Ca dan P-anorganik
Filtrate laktalbumin+ beberapa tetes NH4OH Disaring
Filtrate laktalbumin
+ beberapa tetes NH4OH
Disaring
HasilTerbentuk endapan
Hasil
Terbentuk endapan
EndapanFiltrat
Endapan
Filtrat
Dikumpulkan dalam tabung reaksi + larutan k-oksalat jenuhHasil
Dikumpulkan dalam tabung reaksi
+ larutan k-oksalat jenuh
Hasil
HASIL PENGAMATAN
No
Prosedur percobaan
Hasil Pengamatan
1
Penetapan berat jenis:
Erlenmeyer I
10 mL susu murni (Bear Brand) ditimbang
Erlenmeyer II
5 mL susu murni + 5 mL aquades ditimbang
Erlenmeyer III
(Filtrat air susu dari percobaan pengendapan kasein)
10 mL filtrat susu ditimbang
Susu Bear Brand
Berat Erlenmeyer(100 ml) = 67,26 gram
Berat erlenmeyer + susu = 77,62 gram
Susu Kedelai
Berat erlenmeyer(100 ml) = 67,83 gram
Berat erlenmeyer + susu = 77,52 gram
Susu Bear Brand
Berat erlenmeyer(250 ml) = 118,3 gram
Berat erlenmeyer + susu = 128,53 gram
Susu Kedelai
Berat erlenmeyer(250 ml) = 118,3 gram
Berat erlenmeyer + susu = 128,53 gram
Susu Bear Brand
Berat erlenmeyer(100 ml) = 67,26 gram
Berat erlenmeyer + susu = 77,31 gram
Susu Kedelai
Berat erlenmeyer (100 ml) = 54,32gram
Berat erlenmeyer + susu = 63,63 gram
2
Reaksi air susu:
Diselidiki reaksi air susu dengan pH stick
Air susu yang masih baru
Air susu yang sudah dibiarkan ± 2 jam
Susu Bear Brand, pH = 6
Susu Kedelai, pH = 7
Susu Bear Brand, pH=6
Susu Kedelai, pH=6
3
Pengendapan Kasein
20 mL air susu + 20 mL air ditambahkan tetes demi tetes asam asetat glasial 2% sampai terjadi endapan.
Endapan disaring dengan kertas saring
Susu Bear Breand
Setelah diencerkan, warna larutan susu menjadi putih dan setelah ditambahkan asam asetat glacial 2%, warna larutan tetap putih.
Susu kedelai
Setelah diencerkan, warna larutan susu menjadi putih dan setelah ditambahkan asam asetat glacial 2 %, warna larutan tetap putih .
Susu Bear Brand
Diperoleh endapan berwarna kuning keju dan filtrate bening.
Susu Bear Brand
Diperoleh endapan berwarna putih tulang dan filtrate bening.
4
Reaksi warna protein
Sebagian endapan dari percobaan 3 dilarutkan dengan aquades.
Reaksi Biuret:
3 mL larutan protein + 1 mL NaOH 40%
Tambahkan 1 tetes CuSO4 0,5%
Susu Bear Brand
Larutan protein berwarna bening
Susu Kedelai
Larutan protein berwarna bening
Susu Bear Brand
Larutan berwarna agak keruh
Susu Kedelai
Larutan berwarna keruh.
Susu Bear Brand
Terdapat cincin berwarna ungu di bagian atas dan bening di bagian bawah(+)
Susu Kedelai
Terbentuk cincin biru muda yang , dan bening (-)
Reaksi Millon-Nasse :
2 mL larutan protein + 1 mL reagen merkuri sulfat, dipanaskan
Didinginkan dibawah air kran dan ditambahkan 1 tetes larutan NaNO2 1 %
Dipanaskan dalam penangas air
Baik larutan protein susu bear brend dan susu kedelai tidak mengalami perubahan warna (putih keruh).
Susu Bear Brand
Terbentuk larutan berwarna kuning muda .
Susu Kedelai
Warna larutan berwarna bening
Susu Bear Brand
Terbentuk endapan berwarna merah.
Susu Kedelai
Terbentuk endapan berwarna bening.(-)
Reaksi Hopkins-Cole:
1 mL larutan protein + 1 tetes formaldehid
+ 1 tetes reagen merkuri sulfat.
Digojog + asam sulfat pekat (perlahan-lahan) melalui dinding tabung.
Susu Bear Brand
Terbentuk larutan putih keruh.
Susu Kedelai
Terbentuk larutan putih keruh,tidak ada perubahan
Susu Bear Brand
Tidak terbentuk lapisan larutan
Susu Kedelai
Terbentuk larutan berwarna coklat, tabung terasa panas.
Reaksi Xantoprotein:
3 mL arutan protein + 1 mL HNO3 pekat
Dipanaskan dengan penangas air, kemudian dinginkan
Larutan dibagi menjadi 2, tabung I + ammonia, dan tabung II tanpa amonia
Susu Bear Brand
Larutan protein susu bear breand berwarna bening
Susu Kedelai
Larutan protein susu kedelai
berwarna bening
Susu Bear Brand
Warna larutan menjadi kuning
Susu Kedelai
Warna larutan menjadi kuning jernih.
Susu Bear Brand
Larutan protein yang ditambahkan ammonia menghasilkan endapan putih berwarna keruh
Susu Kedelai
Larutan protein setelah penambahan ammonia larutan berwarna bening.
Reaksi Uji Sulfur
1mL larutan protein + 1mL larutan NaOH 40%
Dimasak selama satu menit
Ditambahkan 1 tets larutan Pb asetat
Larutannya susu bear brand berwarna putih keruh
susu kedelai berwarna bening
Susu bear brand
Terbentuk larutan putih keruh
Susu kedelai
Terbentuk larutan bening.
Larutan susu bear brand
Berwarna putih keruh dan terdapat endapan berwarna putih
susu kedelai menjadi berwarna bening
Reaksi uji Molisch:
1 mL larutan protein + 2 larutan alpha-Naftol dan dikocok
Dialirkan perlahan-lahan + 1 mL H2SO4 pekat perlahan-lahan
Warna larutan (bear brand
dan susu kedelai) menjadi orange bening dan terasa hangat.
Susu Bear Brand
Terdapat, 2 lapisan bagian atas berawrna pink, ,bawah berwarna kuning
Susu Kedelai
Lapisan bawah berwarna biru, lapisan atas berwarna orange, terdapat lapisan tengah berwarna kuning
5
Reaksi Neumann untuk Kasein
(P-organik dari kasein)
Sisa endapan dikeringkan di kertas saring
Massukkan sedikit kasein ke dalam tabung reaksi + 2 tetes HNO3 pekat,+ 10 tetes H2SO4 pekat
Dipanaskan sambil dikocok.
Didinginkan dan +2 mL ammonium molibdat
Dipanaskan.
Warna endapannya kasein susu bear brand kuning keju sedangkan untuk susu kedelai warnanya endapannya menjadi putih tulang.
Baik susu bear brand dan susu kedelai setelah ditambah asam nitrat pekat, larutan berwarna kuning pekat dan kuning bening (berhasil)
Susu Bear Brand
Warna larutan menjadi orange kekuningan, timbul busa dan terasa hangat. Setelah ditambahkan asam nitrat pekat larutan tetap.
Susu kedelai
Warna larutan menjadi orange pekat, timbul busa dan terasa hangat. Setelah ditambahkan asam nitrat pekat larutan tetap
Tidak terjadi perubahan, baik di susu bear brand maupun kedelai, busa menghilang.
Pada susu bear brand, timbul warna kuning pekat, dan pada susu kedelai timbul warna kuning pekat.
6
Grease spot test (tes noda lemak)
Kasein kering + sedikit eter, kocok dalam tabung reaksi.Tuangkan dalam kaca arloji dan uapkan eternya.
Usap dengan kertas saring
Tidak timbul perubahan pada kasein, yaitu pada susu bear brand tetap berwarna putihdan pada susu kedelai tetap berwarna putih.
Setelah diusapkan, eter cepat merambat pada kertas saring. Setelah kertas saring diamati, kertas saring menjadi transparan pada susu bear brand , dan timbul bercak transparan pada susu kedelai.
7
Menunjukkan laktalbumin
Fitrat dari pengendapan kasein dipanaskan.
Saring dengan kertas saring.
Setelah dipanaskan terdapat koagulan berwarna putih susu pada protein susu bear brand.
Susu kedelai
Larutannya bening
Dihasilkan filtrat yang bening pada susu bear brend dan susu kedelai namun pada susu kedelai terdapat endapan berwarna putih sedangkan pada susu bear brend tidak ada
8
Menunjukkan adanya laktosa
Reaksi Benedict:
1 mL Filtrate laktalbumin + 1 mL Benedict
Dipanaskan selama 5 menit
Uji Fehling:
Fitrat ditambahkan dengan reagen Fehling (Fehling A + Fehling B)
Dipanaskan dalam penangas air selama 5 menit.
Filtrate laktalbumin dari susu bear brand dan susu kedelai membentuk warna biru tua.
Filtrate laktalbumin susu bear brand membentuk larutan berwarna biru kekuninga tabung. Sedangkan pada susu kedelai terbentuk larutan biru pekat
Filtrate laktalbumin susu bear brand yang telah ditambahkan reagen Fehling A berwarna biru muda dan fehling B membentuk larutan berwarna kuning
susu kedelai yang telah ditambahkan reagen Fehling A berwarna biru muda dan fehling B membentuk larutan berwarna biru pekat.
Pada filtrate laktalbumin susu bear brand terdapat terbentuk endapan putih
Sedangkan pada susu kedelai terbentuk larutan biu pekat
9
Menunjukkan adanya ion Ca dan P-anorganik
Filtrat laktalbumin + NH4OH beberapa tetes
Dipanaskan dengan penangas.
Endapan disaring dan +K-oksalat jenuh
Filtrat laktalbumin susu bear brand dan susu kedelai berwarna bening dan ada endapan putih
Filtrate laktalbumin susu bear brand dan susu kedelai membentuk larutan bening.
Setelah disaring, pada susu bear brand maupun susu kedelai diperoleh filtrate bening dan setelah penambahan K-oksalat terbentuk larutan berwarna bening
ANALISIS DATA
Perhitungan
Bear Brand
Berat Jenis Air Susu Murni (Bear Brand)
Diketahui : volum air susu murni = 10 mL
Massa erlenmeyer kosong = 67,26gram
Massa erlenmeyer + susu =77,62 gram
Ditanya : massa jenis =……..?
Jawab :
Massa air susu murni = (massa erlenmeyer+susu murni) – massa
erlemeyer kosong
=77,62-67,26 gr
= 10,36 gr
Massa jenis = massavolumemassavolume
=10,36 gr 10mL
= 1,036 gr/mL
Berat Jenis Air Susu Murni (Bear Brand) yang Diencerkan
Diketahui : volum air susu encer = 10 mL
Massa erlenmeyer kosong = 118,7 gram
Massa erlenmeyer + susu encer = 128,53 gram
Ditanya : massa jenis =……..?
Jawab :
Massa air susu murni = (massa erlenmeyer+susu) – massa erlemeyer kosong
= 128,53 -118,7 gr
= 9,83gr
Massa jenis = massavolume
= 9,83 gr10 mL
= 0,983 gr/mL
Berat Jenis Filrat Air Susu dari Pengendapan Kasein
Diketahui : volum Filtrat air susu = 10 mL
massa erlenmeyer kosong = 67,26 gr
massa erlenmeyer + filtrat air susu = 77,31gr
Ditanya : massa jenis =……..?
Jawab :
Massa filtrat susu = (massa erlenmeyer+filtrat ) – massa erlemeyer kosong
= 77,31-67,26 gr
= 10,05 gr
Massa jenis = massavolume
= 10,05 gr10 mL
` = 1,005 gr/mL
Susu Kedelai
Berat Jenis Air Susu Murni (Susu Kedelai)
Diketahui : volum air susu murni = 10 mL
Massa erlenmeyer kosong = 67,83gram
Massa erlenmeyer + susu = 77,52gram
Ditanya : massa jenis =……..?
Jawab :
Massa air susu murni = (massa erlenmeyer+susu murni)– massa erlemeyer kosong
= 77,52-67,83gr
= 9,69gr
Massa jenis = massavolumemassavolume
=9,69gr 10mL
= 0,969 gr/mL
Berat Jenis Air Susu Murni (Susu Kedelai) yang Diencerkan
Diketahui : volum air susu encer = 10 mL
Massa erlenmeyer kosong = 43,25gram
Massa erlenmeyer + susu encer = 53,45 gram
Ditanya : massa jenis =……..?
Jawab :
Massa air susu murni = (massa erlenmeyer+susu) – massa erlemeyer kosong
= 53,45 -43,25gr
= 10,2gr
Massa jenis = massavolume
= 10,2gr10 mL
= 1,2 gr/mL
Berat Jenis Filrat Air Susu dari Pengendapan Kasein
Diketahui : volum Filtrat air susu = 10 mL
massa erlenmeyer kosong = 54,32 gr
massa erlenmeyer + filtrat air susu = 63,63 gr
Ditanya : massa jenis =……..?
Jawab :
Massa filtrat susu = (massa erlenmeyer+filtrat ) – massa erlemeyer kosong
= 63,63 -54,32 gr
= 9,31gr
Massa jenis = massavolume
= 9,31gr10 mL
` = 0,931 gr/mL
Reaksi Air Susu
Susu Sapi
pH awal = 7
pH setelah 2 jam = 6
Susu Kedelai
pH awal = 7
pH setelah 2 jam = 6
Persamaan Reaksi
Pengendapan Kasein
Susu(l) + H2O(l) kasein(s)
[Ca2+] [kaseinat2-](s) + 2CH3COOH Ca(CH3COO)2 + kasein(s)
Reaksi-Reaksi Warna Protein
Reaksi Biuret (untuk Ikatan Peptida)
CuSO4 + H2O Cu(OH)2 + H2SO4
Cu(OH)2 + NH3 warna ungu
Reaksi Millon-Nasse (untuk Tirosin)
Reaksi Hopkins Cole (untuk Triptofan)
serbuk
serbuk
MgCOOH CHO
Mg
COOH COOH
(asam oksalat) (asam glioksilat)
Reaksi Xanthoprotein (untuk Asam Amino dengan Inti Benzena)
Reaksi Uji Sulfur
Mekanisme reaksi dalam bentuk proteinnya:
Reaksi Molisch
Reaksi Newman untuk Kasein (P-organik dari Kasein)
Belum ada
Grease Spot Test (Test Noda Lemak)
Endapan kasein + eter tidak larut dalam eter
Terdapat tetesan bening, kertas menjadi transparan yang menandakan ada lemak
Menunjukkan Adanya Laktalbumin
Susu bear brend
Filtrat kasein (pH 5,4) (+) terdapat koagulan putih
Susu kedelai
Filtrat kasein (pH 5,4) (+) terdapat koagulan
Menunjukkan adanya Laktosa
Reaksi Benedict
Reaksi Fehling
Menunjukkan adanya Ion Ca dan P-organik
Fitrat (nomor 7) + NH4OH endapan gelartinous dari Ca dan Mg fosfat (endapan putih)
Endapan + K-oksalat larutan berwarna putih keruh
PEMBAHASAN
Salah satu sifat fisik susu yang diuji dalam praktikum ini adalah berat jenis. Penentunan berat jenis air susu ini dilakukan pada kondisi susu berbeda, yakni pada air susu murni, air susu yang diencerkan, dan filtrat susu dari pengendapan kasein. Berat jenis ketiga jenis air susu ini dapat diperoleh melalui perbandingan massa dengan volumenya. Dari hasil perhitungan tersebut, diperoleh berat jenis air susu murni 0,862 gr/cm3, berat jenis air susu encer 0,943 gr/cm3, dan berat jenis filtrat air susu 0,904 gr/cm3. Hasil ini berbeda dari literatur yang menyebutkan bahwa air susu biasanya memiliki berat jenis sekitar 1,027– 1,035 gr/cm3, dimana berat jenis susu dipengaruhi oleh kadar padatan total dan padatan tanpa lemak (Mayonaise, 2009). Lebih rendahnya berat jenis hasil percobaan ini menunjukkan bahwa susu yang dianalisa rendah lemak (ST, 2008).
Secara umum berat jenis susu kedelai lebih rendah dibandingkan susu sapi. Hal ini karena susu kedelai berasal dari kacang-kacangan yang memiliki kadar lemak yaitu lemak nabati yang lebih rendah dibandingkan susu sapi (Mudjajanto, 2006). Selain itu berat jenis susu berkurang akibat pengenceran yang disebabkan kandungan lemak susu dan kandungan bahan padatanbukan lemak turut berkurang (ST, 2008).