Praktikum Beton BAB I
PENDAHULUAN 1.1. LATAR LATAR BELAKANG
Secara Secara umum umum kita kita meliha melihatt bahwa bahwa pertum pertumbuh buhan an atau perkem perkemban bangan gan industri konstruksi di Indonesia cukup pesat, meskipun harus mengalami krisis krisis ekonom ekonomi. i. Hampir Hampir 60% 60% materia materiall yang yang diguna digunakan kan dalam dalam pekerja pekerjaan an konstruksi adalah beton (concrete, yang pada umumnya dipadukan dengan baja (composite atau a tau jenis lainnya. !onstruksi beton dapat dijumpai dalam pembuatan gedung"gedung, jalan (rigid pa#ement, bendungan, saluran sa luran dan lainny lainnyaa yang yang secara secara umum umum dibagi dibagi menjadi menjadi dua yakni yakni untuk untuk konstru konstruksi ksi bawah (under structure maupun konstruksi atas (upper structure. $gar dapat merancang kekuatannya dengan baik, artinya dapat memenuhi memenuhi criteria criteria aspek aspek ekonom ekonomii yaitu yaitu rendah rendah dalam dalam biaya biaya dan memenu memenuhi hi aspek aspek teknik yaitu memenuhi kekuatan struktur, seorang perencana beton harus mampu merancang campuran beton yang memenuhi criteria tersebut. erancangan erancangan beton beton harus memenuhi memenuhi criteria perancangan perancangan standar standar yang berlaku. eraturan dan tata cara perancangan tersebut antara lain adalah $S&', $I, )IS, ataupun S*I. 'etode yang dapat digunakan antara lain +oad *ote *o. , $I ($merican oncrete Institute, dan cara S!.S*I"&" -"-//0"0 atau 1o234 serta coba"coba 5&ry 5 &ry and 2rror. 'utu beton dapat diatur dengan cara menyesuaikan campuran7campuran bahan (semen, pasir, kerikil dan air. 8eton memiliki 8erat )enis yang besar, hal ini mempengaruhi dimensinya yang kadang"kadang tidak bisa dibuat lebih kecil, sehingga konstruksi yang besar penggunaan beton sangat boros. 4ntuk membuat campuran beton yang bermutu tinggi misalnya !"00 haru haruss dibu dibuat at perc percob obaan aan"pe "perc rcob obaan aan di labo labora rato tori rium um dan dan perh perhit itun unga gan" n" perhitungan berdasarkan si9at 9isik material. 'aterial yang bermutu rendah tidak dapat menghasilkan beton yang bermutu tinggi. erbandingan air dan semen yang tidak seimbang dapat menyebabkan rendahnya mutu beton.
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 1945 Samarinda
-
Praktikum Beton 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN TUJUAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM
a. 'aks 'aksud ud ra rakt ktik ikum um "
4ntu 4ntuk k
menge engeta tah hui
kara karakt kter eris isti tik k
beto beton n
keku ekuatan atan
teka tekan n
tert terten entu tu,,
deng dengan an
beto beton n
denga engan n
melak elakuk ukan an
berb berbag agai ai
peng penguj ujia ian n
3
pemeriksaan dan perhitungan benda uji di :aboratorium. 8enda uji yang berbentuk silinder, kubus, dsb, dimana kekuatan tekan beton adalah beban per satuan s atuan luas yang menyebabkan beton hancur. "
$gar $gar mahasi mahasiswa swa dapa dapatt menge mengetah tahui ui dan dan memah memahami ami cara cara mene menentu ntukan kan perbandingan rancangan campuran beton (job mi; design dengan material batu pecah e; 'uara ancalong baik split maupun pasir.
b. &ujuan raktikum raktikum 8eton "
4ntuk 4ntuk menget mengetahu ahuii kuat kuat tekan tekan beton beton yang yang disya disyaratk ratkan an dan nilai nilai banding antara kuat tekan yang disyaratkan dan kuat tekan beton rata"rata yang tergantung pada cara pelaksanaan pengukuran bahan, tingkat kesempurnaan gradasi agregat, cara pengukuran kandungan air pada agregatnya.
" 8eton yang yang dirancang harus memenuhi memenuhi criteria antara lain, tahan lama atau awet (durability, murah (aspect economic cost dan tahan aus.
1.3. 1.3. LO LOKA KASI SI PRAK PRAKTI TIKU KUM M
:okasi :okasi praktikum praktikum dilaksanakan dilaksanakan di :aboratoriu :aboratorium m 4ni#ersitas 4ni#ersitas -< $gustus $gustus -/ Samarinda yang terletak di )l. Ir. H. )uanda *o.-0= Samarinda.
1.4. 1.4. RUANG RUANG LINGKU LINGKUP P PRAKT PRAKTIKU IKUM M
1alam praktikum beton ini mencakup berbagai metode pengujian, antara lain > -. 'etode 'etode pengujian pengujian tentan tentang g analisis analisis saringan saringan agregat agregat halus halus dan dan kasar. kasar. =. 'etode 'etode pengujian pengujian keausan keausan agregat agregat dengan dengan mesin mesin abrasi :os $ngeles. $ngeles. . 'eto 'etode de peng penguj ujia ian n gump gumpala alan n lemp lempun ung g dan dan buti butir" r"bu buti tirr muda mudah h peca pecah h dalam agregat.
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 1945 Samarinda
=
Praktikum Beton 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN TUJUAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM
a. 'aks 'aksud ud ra rakt ktik ikum um "
4ntu 4ntuk k
menge engeta tah hui
kara karakt kter eris isti tik k
beto beton n
keku ekuatan atan
teka tekan n
tert terten entu tu,,
deng dengan an
beto beton n
denga engan n
melak elakuk ukan an
berb berbag agai ai
peng penguj ujia ian n
3
pemeriksaan dan perhitungan benda uji di :aboratorium. 8enda uji yang berbentuk silinder, kubus, dsb, dimana kekuatan tekan beton adalah beban per satuan s atuan luas yang menyebabkan beton hancur. "
$gar $gar mahasi mahasiswa swa dapa dapatt menge mengetah tahui ui dan dan memah memahami ami cara cara mene menentu ntukan kan perbandingan rancangan campuran beton (job mi; design dengan material batu pecah e; 'uara ancalong baik split maupun pasir.
b. &ujuan raktikum raktikum 8eton "
4ntuk 4ntuk menget mengetahu ahuii kuat kuat tekan tekan beton beton yang yang disya disyaratk ratkan an dan nilai nilai banding antara kuat tekan yang disyaratkan dan kuat tekan beton rata"rata yang tergantung pada cara pelaksanaan pengukuran bahan, tingkat kesempurnaan gradasi agregat, cara pengukuran kandungan air pada agregatnya.
" 8eton yang yang dirancang harus memenuhi memenuhi criteria antara lain, tahan lama atau awet (durability, murah (aspect economic cost dan tahan aus.
1.3. 1.3. LO LOKA KASI SI PRAK PRAKTI TIKU KUM M
:okasi :okasi praktikum praktikum dilaksanakan dilaksanakan di :aboratoriu :aboratorium m 4ni#ersitas 4ni#ersitas -< $gustus $gustus -/ Samarinda yang terletak di )l. Ir. H. )uanda *o.-0= Samarinda.
1.4. 1.4. RUANG RUANG LINGKU LINGKUP P PRAKT PRAKTIKU IKUM M
1alam praktikum beton ini mencakup berbagai metode pengujian, antara lain > -. 'etode 'etode pengujian pengujian tentan tentang g analisis analisis saringan saringan agregat agregat halus halus dan dan kasar. kasar. =. 'etode 'etode pengujian pengujian keausan keausan agregat agregat dengan dengan mesin mesin abrasi :os $ngeles. $ngeles. . 'eto 'etode de peng penguj ujia ian n gump gumpala alan n lemp lempun ung g dan dan buti butir" r"bu buti tirr muda mudah h peca pecah h dalam agregat.
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 1945 Samarinda
=
Praktikum Beton . 'etode 'etode pengujian pengujian berat jenis dan dan penye penyerapan rapan air air agregat agregat kasar. kasar. . 'etode 'etode pengujian pengujian berat jenis dan dan penye penyerapan rapan air air agregat agregat halus. halus. 6. 'etode 'etode penguji pengujian an kotoran kotoran organic organic dalam pasir pasir untuk campur campuran an mortar mortar atau beton. <. 'etode 'etode pengujia pengujian n berat berat isi semen dan beton segar. segar. ?. 'etode 'etode pengu pengujian jian slump slump test beton beton /. 'etode 'etode pengu pengujian jian kuat kuat tekan tekan beto beton. n. -0. &ata &ata cara pembuatan rancangan campuran campuran beton normal.
1.5. 1.5. SISTEM SISTEMAT ATIKA IKA PENULI PENULISAN SAN
4ntuk 4ntuk member memberika ikan n gambara gambaran n mengen mengenai ai isi dari dari lapora laporan n beriku berikutt ini, ini, penyusun memberikan sitematika penulisan laporan yang disebarkan dalam 8ab 7 8ab berikut ini > BAB I PENDAHULUAN
8ab ini berisikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan penulisan laporan, lokasi pratikum, ruang lingkup, serta sitematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA
8ab ini berisikan tentang penjelasan garis besar persoalan yang dihadapi dala dalam m
metod etodee
pela pelaks ksan anaa aann nny ya,
yaitu aitu
peng penguj ujia ian n
mate materi rial al,,
cara cara"c "car araa
pemeriksaan dan pengujian material serta persyaratan beton yang baik. BAB III METODE PENULISAN
8ab 8ab ini ini beri berisi sika kan n tent tentan ang g tata tata cara cara penu penuli lisan san dalam dalam mela melaks ksan anak akan an laporan praktikum 8eton serta uraian"uraiannya. BAB IV I V HASIL DAN PEMBAHASAN
8ab 8ab ini ini menge engemu muka kaka kan n tent tentan ang g hasi hasill yang ang tela telah h dica dicapa paii dala dalam m melaksanakan praktikum serta kesimpulannya. BAB V PENUTUP
8erisikan tentang kesimpulan dan saran"saran dari penulis. 8erisikan tentang re9erensi buku yang digunakan dalam penyusunan laporan ini.
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 1945 Samarinda
Praktikum Beton
LAMPIRAN – LAMPIRAN. DOKUMENTASI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. DASAR TEORI
1alam 1alam penuli penulisan san lapora laporan n prakti praktikum kum ini akan akan dijelask dijelaskan an secara secara garis garis besar persoalan yang dihadapi dalam metode pelaksanaannya. ersoalan" persoalan
yang akan dibahas adalah pengujian material,
cara"cara
pemeriksaan dan pengujian material. 1alam mengembangkan dan menunjang pengetahuan yang didapat di praktikum, kami harus membaca buku"buku yang berhubungan dengan beton, dan juga ditunjang dengan literature yang diperoleh pada saat praktikum serta ditunjang oleh alat perangkat keras (computer, maka kirany kiranyaa masalah masalah yang yang kami kami hadapi hadapi dapat dapat kami kami selesaik selesaikan an sediki sedikitt demi demi sedikit.
2.2. BETON 2.2. 2.2.1. 1.
Pers Persy yr r! !" " #e!$ #e!$" " y"% y"% #&' #&' () ()* * +
-. !eda !edap p terh terhad adap ap air air.. =. &idak &idak mengala mengalami mi peny penyusu usutan tan ( Shrinkage. Shrinkage. . &idak dak reta retak" k"re reta tak k (Craks (Craks. . . $wet dan dan tah tahan an lama. lama. . &idak &idak timb timbul ul karan karang"k g"karan arang g beton beton (hone! (hone! omping . . 6. &ida &idak k men menjad jadii lap lapuk uk ( "##loresene. "##loresene. <. &idak dak pecah ecah (Spalling . . ?. ermu ermukaan kaan harus harus tahan tahan terhada terhadap p keausan keausan ($brasi ($brasi. .
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 1945 Samarinda
Praktikum Beton 2.2.2.
A%r ,ersyr!" Be!$" !erse#-! (&!s (,! (&,& /' ,er)- (&'e!*-& /e"%e"& +
-. !ualitas dari bahan"bahan campuran beton. Seperti > $ir (mutu, Semen (@$S, kehalusan butir, komposisi kimia, $ggregat kasar dan halus (kekuatan batuan, bentuk dan ukuran, gradasi, $dmi;ture (jumlah dan komposisi kimia. =. 'etode pencampuran antara lain penentuan proporsi bahan dll, pengadukan, pengecoran dan pemadatan. . ara perawatan (uring antara lain pembasahan, 9actor suhu dan waktu. . !eadaan pada saat pengecoran dilaksanakan, yang terutama dipengaruhi oleh lingkungan setempat.
2.2.3.
Ke'e"!)" Be!$" 0Consistency of Concrete.
!ekentalan atau konsistensi dalam beton berhubungan dengan pekerjaannya. $pakah itu mudah atau sukar untuk dikerjakan. Aiskositas
dari
adukan
beton
atau
perlawanan
terhadap
pergerakan3perpindahan tempat atau pemisahan dari butiran" butiran agregat. 8eton konsisten tidak baik ialah beton yang terlalu basah3terlalu banyak menggunakan air campuran, beton yang terlalu kering, beton yang terlalu kasar dan sulit dikerjakan. 2.2.4.
B!- Pe*
8atu pecah merupakan hasil pengolahan batu dengan stone crusher. 8utiran yang dihasilkan berbentuk tajam sehingga dapat memperkuat mortar. 8atu pecah ini paling sering digunakan untuk pekerjaan structural. 4kuran yang dikenal dalam pekerjaan beton adalah ukuran -03=0 dan =030.
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
Praktikum Beton 2.2.5.
Mes&" Pe"%er&"%
Sebuah mesin yang dapat mengeringkan agregat kemudian memanaskannya sehingga mencapai suhu tertentu.
2.2..
B*" T/#* M&"er) 0 ((&!&e
8ahan tambah mineral ini merupakan bahan tambah yang dimaksudkan untuk memperbaiki kinerja beton. ada saat ini, bahan tambah mineral ini lebih banyak digunakan untuk memperbaiki kinerja tekan beton, sehingga bahan tambah mineral ini cenderung bersi9at penyemenan. 8eberapa bahan tambah mineral ini adalah poBBolan, 9ly ash, slag dan silica 9ume. 8eberapa keuntungan penggunaan bahan tambah mineral ini antara lain (ain, -//> 00"0?>
− 'emperbaiki kinerja workability − 'engurangi panas hidrasi − 'engurangi biaya pekerjaan beton − 'empertinggi usia beton − 'empertinggi kekuatan tekan beton − 'empertinggi keawetan beton − 'engurangi penyusutan − 'engurangi porositas dan daya serap air dalam beton
2.2..
A(-'" 0Cor
ampuran yang terdiri dari air, semen dan agregat halus. $dukan
ini
dengan
suatu
kualitas
mempengaruhi3mengontrol kekuatan tekan
tertentu
dapat
beton serta si9at
pengerjaan dari beton.
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
6
Praktikum Beton
2.2..
Ps! 0 Paste
Suatu campuran yang terjalin erat antar bahan"bahan air dari semen. erbandingan air semen dari pasta ini menentukan dari kekuatan tekan beton, dan oleh karena pasta ini merupakan pelumas, maka pasta menentukan kekentalan3konsistensi atau si9at pengerjaan dari adukan.
2.2.6.
Ps&r 0 Sand
8ahan butiran"butiran halus yang lolos saringan 3? hampir semua lolos saringan *o. (,<6 mm dan sebagian besar tertahan oleh saringan *o. =00 (0,0< mm. asir didapat sebagai desintegrasi 3 penguraian, secara alami serta abrasi3pengausan dari batu karang atau batu pasir ( sand stone.
2.2.17.
A%re%! H)-s 0Fine Aggregate
$gregat halus terdiri dari pasir atau kombinasi dari macam" macam pasir, atau kombinasi antara pasir dan bahan pengisi dan bahan mineral yang lolos saring *o. (,<6 mm.
=.=.--.
M$(-)-s Ke-s" 0Fineness Modulus
Suatu 9aktor empiris yang didapat dengan menjumlahkan persentase total dari suatu contoh agregat yang tertahan oleh tiap" tiap saringan pada suatu seri saringan tertentu, kemudian membagi jumlah ini dengan -00. 4kuran"ukuran saringan yang digunakan adalah saringan *o. -00, *o. 0, *o. 0, *o. -6, *o. ?, *o. , saringan 3? dan lebih besar dengan ukuran yang bertambah besar dengan perbandingan = > -.
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
<
Praktikum Beton
=.=.-=.
A&r Be#s 0Free Moisture
8iasanya suatu timbunan agregat mengandung air permukaan yang jumlahnya lebih banyak daripada keadaan kering (Saturated Sur#ae $r!. $ir kelebihan ini disebut air bebas dan bilamana dinyatakan sebagai persentase dari berat aggrgat basah (basah timbunan disebut % air bebas.
2.2.13.
Ker&'&) 0Gravel
8ahan yang berupa butiran"butiran yang sebagian besar tertahan oleh saringan *o. (,<6 mm dan terjadi sebagai akibat desintegrasi3penguraian alami dan pengausan dari batu karang atau sebagai hasil pemecahan gumpalan"gumpalan (onglomerate batu yang ikatannya lemah.
2.2.14.
8*&,s 0 Stone Chips
8agian"bagian
kecil
bersudut
dari
batu
pecah
yang
mengandung abu.
2.2.15.
Ber! Je"&s 0 Specivic Gravity
8erat jenis suatu bahan ialah perbandingan dari berat isi bahan terhadap berat isi tanpa satuan, ditulis sebagai berikut >
8erat )enis C
8erat isi suatu bahan 8erat isi $ir
1alam keadaan tertentu, berat isi air adalah -, jadi jenis satuannya bahan gr3cc, nilainya secara numeric sama besarnya dengan berat jenisnya.
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
?
Praktikum Beton
2.2.1.
Ber! Je"&s Mss 0 Bulk Specifik Gravity
$dalah suatu perbandingan #olume sesuatu bahan, termasuk ruang"ruang udara permeable (dapat ditembus dan impermeable dari bahan tersebut dalam udara, terhadap berat #olume yang sama dari air suling dalam udara pada temperature tertentu (umpama di 4S$ temperature untuk pemeriksaan beton adalah =0D (6?D@.
2.2.1.
Ke(" Ker&"% Per/-'" Je"-* 0 Saturated Surface Dry Condition
Suatu agregat ada dalam keadaan kering permukaan air jenuh, bilamana pori"pori di butiran dalamnya yang permeable seluruhnya terisi atau jenuh oleh air sedangkan permukaannya adalah kering.
2.2.1.
Ke'e"!)" A(-'" 0 Slump
Slump dari adukan beton muda adalah besarnya penurunan dari beton muda terhadap tinggi kerucut slump test sesuai dengan spesi9ikasi. $pabila kekentalan adukan tidak memenuhi syarat.
2.2.16.
Ber! Is& 0Unit eight
8erai isi suatu agregat adalah berat - ' bahan agregat itu dalam beton, dalam keadaan kering permukaan jenuh ( Saturated Sur#ae $r! Condition serta gembut 3lepas (:oose.
2.2.27.
R-"%" U(r
$dalah ruangan"ruangan diantara butiran"butiran lepas yang terdapat pada agregat, semen, atau tanah, ruangan"ruangan ini dapat diisi oleh udara. Aolume ruangan udara merupakan bagain dari #olume dari bahan"bahan lepas yang terisi oleh rongga"rongga udara diantara butiran"butiran padat pada bahan tanah itu.
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
/
Praktikum Beton 8ilamana #olume ini dinyatakan sebagai persentase dari #olume bahan"bahan lepas, maka #olume ini disebut % rongga udara.
2.2.21.
Per#"(&"%" A&r Se/e" 0ater Cement !asio
$dalah perbandingan dari banyaknya air, kecuali yang terisap oleh agregat, terhadap banyaknya semen dalam adukan beton.
2.2.22.
S&9! Pe"%er:" 0orka"ility of Concrete
$dalah si9at beton muda menentukan cara pengerjaannya dengan kehilangan keseragaman seminimal mungkin. 8eton yang mudah dikerjakan yang ketika di cor tidak menyebabkan timbulnya ruangan"ruangan udara serta karang" karang beton, plastis, cohesi#e, mudah di cor dan mempunyai consistence yang baik.
2.2.23.
;'!<9'! ;-"(/e"!)
asta semen pada beton yang dibuat dengan baik, tiap"tiap butir agregat, tidak peduli besar atau kecil, seharusnya dikelilingi oleh pasta dan seluruh ruangan di antara butir"butir agregat terisi oleh pasta. 2.2.24.
S&9!
-.
Eaktu
=. !ondisi"kondisi yang menguntungkan, seperti suhu yang cocok F <D@ (F =D, perawatan dengan cara pembahasan yang baik. .
Sebenarnya air relati9 sangat sedikit saja yang dibutuhkan untuk penyelesaian reaksi kimia, namun demikian tetap digunakan lebih banyak air, yaitu untuk mempermudahkan cara pengerjaan beton, lagi pula dengan menambah banyak air, lebih banyak
agregat
dapat
dipakai.
Hal
ini
tentu
saja
menguntungkan oleh karena semen harganya mahal. $kan
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
-0
Praktikum Beton tetapi ingatlah mutu beton akan menurun bilamana pasta terlalu banyak mengandung air. 1alam hal ini kekuatannya akan
berkurang dan selanjutnya akan menjadi kurang tahan terhadap pengaruh"pengaruh
alam
tertentu,
jadi
supaya
dapat
menghasilkan beton yang mutunya baik, penting sekali diperhatikan pemakaian banyaknya semen biasa > a. asta merupakan = 7 = % dari #olume total dari beton. b. Aolume absolute dari semen biasanya adalah < 7 - % dari #olume total dari beton. c. Aolume merupakan - 7 =0 % dari #olume total dari beton. d. !ira"kira 66 7 % dari #olume total dari beton berupa agregat seperti tersebut diatas, agregat itu merupakan bagian terbesar dari beton. Gleh karena itu, penting sekali mengadakan seleksi dari bahan agregat itu. $gregat yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut > -. 'empunyai
gradasi
yang
baik
supaya
ekonomis
penggunaannya. =. &ahan terhadap pengaruh"pengaruh cuaca dengan arti kata tidak akan pecah akibat panas matahari atau hujan. . &idak boleh mengandung bahan"bahan yang membahayakan atau merusak beton seperti *a=SG dan !=SG dalam jenis" jenis semen tertentu oleh karena hal ini dapat menyebabkan pecah"pecah, tidak boleh mengandung sisa"sisa atau kotoran berupa tumbuhan yang sudah busuk karena menyebabkan tulangan beton itu menjadi berkarat, tidak boleh mengandung terlalu banyak lumpur karena akan menghalangi pengikatan butir"butir oleh semen sehingga beton yang dihasilkan tidak kuat.
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
--
Praktikum Beton
2.2.25.
Be!$" >"% Ke(, A&r
ada sebagian besar pekerjaan beton penting sekali bahwa beton itu kedap air. !ekedapan merupakan persyaratan yang essensial untuk beton yang menderita pengaruh langsung dari keadaan alam atau cuaca serta pengaruh7pengaruh dahsyat lainnya, untuk itu dibutuhkan pasta yang kedap air.
2.2.2.
Ke'-!" Be!$"
asta yaitu semen dan air yang mengelilingi butir"butir agregat dan memisahkan secara indi#idual, karena itu kekuatan beton hampir selalu diakibatkan oleh kekuatan pasta tersebut. &egangan yang bekerja, juga air yang meresap, demikian pila pengaruh"pengaruh cuaca harus bekerja melalui pasta itu, oleh sebab itu pasta tersebut harus kuat dan padat, khusunya bilaman beton itu untuk jangka waktu yang lama harus berhubungan dengan air yang lunak. !ekuatan pasta dan kepadatannya terutama tergantung dari banyaknya ruang yang tersisa air diantara butir" butir, sementara itu telah dehidrasi banyaknya ruangan"ruangan diantara butir"butir semen yang diperbolehkan berisi air biasanya ditentukan oleh perbandingan air " semen. Saat lamanya perawatan biasanaya ditentukan untuk mengontrol hidrasi dari semen (reaksi kimia antara air dan semen, yaitu waktu minimum selama semen itu cukup dehidrasi. *ilai perbandingan air 7 semen biasanya ditentukan dengan berat atau dengan #olume.
!ecuali pada mutu beton 8o dan 8-, pada mutu"mutu beton lainnya campuran beton yang harus dipilih sedemikian rupa sehingga menghasilkan kekuatan tekan karakteristik bk yang disyaratkan untuk mutu beton yang bersangkutan. Jang dimaksud
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
-=
Praktikum Beton dengan kekuatan tekan karakteristik adalah kekuatan tekan, dimana dari sejumlah besar hasil"hasil pemeriksaan benda uji,
kemungkinan adanya kekuatan tekan yang kurang dari itu terbatas sampai % saja )ika tidak disebut lain,yang
diartikan dengan
kekuatan tekan beton senantiasa adalah kekuatan tekan yang diperoleh dari pemeriksaan benda uji kubus yang berisi (0.- m pada umur =? hari. $pabila kekuatan umur beton tidak ditentukan dengan benda uji kubus yang terisi =0 cm atau dengan benda uji silinder dengan diameter - cm dan tinggi =0 cm, maka perbandingan antara kekuatan tekan yang didapat dengan benda" benda uji terakhir ini dengan benda uji kubus yang berisi - cm, harus diambil menurut tabel =.=.=.-.
&abel =.=.=.erbandingan kekuatan tekan beton pada berbagai benda uji
Be"( U:&
Per#"(&"%" Ke'-!" Te'"
!ubus - ; - ; - cm
-.00
!ubus =0 ; =0 ; =0 cm
0./
Silinder - ; 0 cm
0.?
Sum%er PBB& 1971 'a%el 4(1)(
$pabila tidak ditentukan percobaan"percobaan, maka untuk keperluan perhitungan"perhitungan kekuatan atau pemeriksaan mutu beton, perbandingan kekuatan tekan beton pada berbagai" bagai umur terhadap beton yang berumur =? hari, dapat diambil menurut table =.=.=.=.
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
-
Praktikum Beton
&abel =.=.=.=. erbandingan !ekuatan &ekan 8eton ada 8erbagai 4mur
4mur 8eton
<
-
=-
=?
/0
6
8iasa Semen ortland
0.0
0.6
0.??
0./
-.00
-.=0
-.
dengan kekuatan
0.
0.<
0./0
0./
-.00
-.-
-.=0
(Hari Semen ortland
awal lebih tinggi Sum%er PBB& 1971 'a%el 4(14(
Setiap gambar rencana konstruksi beton bertulang diajukan untuk disetujui atau yang dipergunakan untuk setiap proyek, harus jelas menunjukkan mutu beton atas dasar mana setiap bagian konstruksi direncanakan.
2.2.2.
Ke)s (" M-!- Be!$"
8eton untuk konstruksi beton bertulang dibagi dalam mutu dari kelas seperti tercantum dalam &abel =.=.=.
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
-
Praktikum Beton &abel =.=.=.. !elas dan 'utu 8eton
!elas
'utu
I
II
III
bk (!g3cm
engawasan
bm 1g . s C 6
&ujuan
(!g3cm
8o
"
"
8-
"
!-=
*on
&erhadap 'utu !ekuatan $gregat
&ekan
+ingan
&anpa
"
Strukturil Strukturil
Sedang
&anpa
-=
=00
Strukturil
!etat
!ontinue
!-<
-<
=0
Strukturil
!etat
!ontinue
!== !.==
== K==
00 K00
Strukturil Strukturil
!etat
!ontinue
Sum%er PBB& 1971 'a%el 4(*1(
atatan > 4ntuk sekedar mendapatkan gambaran tentang kekuatan rata"rata dari berbagai mutu beton yang diperoleh dari sejumlah besar hasil pemeriksaan benda uji, maka lajur ke dari tabel =.=.-.. diatas dicantumkan kekuatan rata"rata tersebut bm yang dihitung untuk de#iasi standart s C 6 kg3cm. a 8eton !elas I $dalah pekerjaan non"strukturil untuk pelaksanaannya tidak diperlukan keahlian khusus. engawasan mutu hanya dibatasi pada pengawasan ringan mutu bahan"bahan, sedangkan terhadap kekuatan tekan tidak disyaratkan pemeriksaan mutu beton kelas - dinyatakan dengan 8o.
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
-
Praktikum Beton b 8eton !elas II $dalah
beton
untuk
pengerjaan
Structuril
secara
umum.
elaksanaanya memerlukan keahlian yang cukup dan harus dilakukan dibawah pengawasan tenaga"tenaga ahli. 8eton !elas = dibagi dalam mutu standar > 8-, !"=0, !"==, !"-<. engawasan mutu terdiri dari
pengawasan yang ketat terhadap mutu bahan"bahan dengan keharusan untuk memeriksa kekuatan tekan beton secara continue. c 8eton !elas III $dalah beton untuk pekerjaan"pekerjaan Structuril dimana dipakai mutu beton dengan kekuatan tekan karakteristik yang lebih tinggi dari == !g3cm. elaksanaanya memerlukan keahlian khusus dan harus dilakukan dibawah pengawasan tenaga ahli.
2.2.2.
8/,-r" Be!$"
4ntuk mutu beton 8o dapat dipakai setiap campuran yang laBim dipakai untuk pekerjaan non"strukturil, dengan syarat bahwa perbandingan jumlah pasir dan kerikil (batu pecah terhadap jumlah semen, tidak boleh melampaui ? > -. 4ntuk beton mutu 8- dan ! -= harus dipakai campuran nominal semen, pasir dan kerikil (batu pecah dalam perbandingan - > = > . 4ntuk beton mutu ! -< dan mutu"mutu lainnya yang lebih tinggi, harus dipakai campuran beton yang direncanakan yang diartikan dengan campuran beton yang direncanakan adalah campuran yang dapat dibuktikan dengan data otentik dari pengalaman"pengalaman pelaksanaan beton diwaktu yang lalu ata u dengan data dari percobaan"percobaan pendahuluan, bahwa kekuatan karakteristik yang disyaratkan dapat dicapai. 1alam
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
-6
Praktikum Beton pelaksanaan beton dengan campuran yang direncanakan, jumlah semen minimum dan nilai 9aktor air semen maksimum yang dipakai harus dengan keadaan disekelilingnya. 1alam hal ini dianjurkan untuk memakai jumlah"jumlah semen minimum dan nilai"nilai 9aktor air semen maksimum yang tercantum dalam tabel ... dimana 9aktor air semen tersebut berlaku untuk agregat yang berada dalam keadaan kering muka.
2.2.26.
Ke'e"!)" A(-'" Be!$"
!ekentalan (onsisten! adukan beton harus disesuaikan dengan cara transport, cara pemadatan, jenis konstruksi yang bersangkutan dan kerapatan dari tulangan. !ekentalan tersebut tergantung pada berbagai hal, jumlah air semen, nilai 9aktor air semen, jenis dan susunan dari agregat serta penggunaan bahan" bahan pembantu.
2.2.37.
M-!- Pe)'s"" Dr& Ke'-!" Te'" Be!$" Kr'!er&s!&'
8eton adalah suatu bahan konstruksi yang mempunyai si9at kekuatan tekan yang khas, yaitu apabila diperiksa dengan sejumlah besar benda"benda uji, nilainya akan menyebar sekitar suatu niali" nilai tertentu. enyebaran hasil"hasil pemeriksaan ini akan kecil atau besar tergantung pada tingkat kesempurnaan pengerjaannya. 1engan menganggap nilai"nilai dari hasil pemeriksaan tersebut menyebar normal (mengikuti lengkung Lauss, maka ukuran dari besar kecilnya penyebaran dari nilai hasil pemeriksaan tersebut, jadi mutu pelaksanaannya adalah 1e#iasi Standart menurut rumus >
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
-<
Praktikum Beton * M (b 7 bm= S
C
*7-
1imana > S
C
1e#iasi Standart (!g3cm
b
C
!ekuatan beton yang didapat dari masing"masing benda uji (!g3cm
bm C
!ekuatan tekan beton rata"rata (!g3cm
'enurut rumus > * M b bm C
*
1imana > *
C
)umlah seluruh nilai dari pemeriksaan, jadi jumlah seluruh uji yang diperiksa yang harus diambil minimum =0 buah.
8erbagai mutu pelaksanaan pada berbagai isi pekerjaan dicantumkan dalam table =.=.=..
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
-?
Praktikum Beton &abel =.=.=.. 'utu elaksanaan 1iukur dengan 1e#iasi Standart Isi ekerjaan )umlah 8eton Sebutan (m !ecil N -000
1e#iasi Standart (S C !g3cm= 8aik 1apat 8aik Sekali 1iterima N s N N s N 6 6 N s N ?
Sedang
-000 7 000
N s N
N s N
N s N <
8esar
K 000
= N s N
N s N
N s N 6
Sum%er PBB& 1971 'a%el 4(*1(
1engan menganggap bahwa nilai"nilai dari benda uji menyebar normal
(mengikuti
lengkung Lauss, maka
kekuatan tekan
beton
karakteristik bk. 1engan % kemungkinan adanya kekuatan yang tidak memenuhi syarat. 1itentukan dengan rumus > bk C bm 7 -,6 s 1imana > S adalah de#iasi standart.
Setiap pelaksanaan yang akan digunakan beton dengan mutu !"-= dan mutu"mutu yang lebih tinggi harus membuktikan lebih dahulu kepada pengawas ahli kemampuannya mencapai mutu beton yang disyaratkan, dengan kekuatan karakteristik seperti yang telah ditentukan.
&abel =.=.=.. Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
-/
Praktikum Beton 1iisyaratkan )umlah Semen 'inimum dan *ilai @aktor $ir Semen 'aksimum
&ype atau :okasi dari
)umlah Semen
*ilai
8angunan !onstruksi
'inimum
@aktor Semen
er m 8eton
'aksimum
(!g Be!$" (&()/ B"%-"" +
a. !adaan keliling non korosi9
=<
0.60
oleh
=
0.6=
a. &idak terlindung dari air hujan dan terik matahari
=
0.60
b. &erlindung dari air hujan dan terik matahari langsung Be!$" y"% /s-' 'e()/ T"* +
=<
0.60
a. 'engalami keadaan basah dan kering berganti"ganti
=
0.
b. 'endapat pengaruh sul9at O alkali dari tanah Be!$" y"% '$"!&"-e #er*-#-"%" +
=<
0.=
a. $ir tawar
=<
0.<
b. $ir laut
<
0.=
b. !eadaan keliling non korosi9 disebabkan kondensasi atau uap korosi9 Be!$" (& L-r r-"%" B"%-"" +
langsung
S+& 0),)449,*00*
!ekentalan adukan beton dapat diperiksa dengan pengujian slump. $dukan beton untuk keperluan pengujian slump ini harus diambil langsung dari mesin pengaduk dengan menggunakan ember atau alat lainnya yang tidak menyerap air. 8ila dianggap perlu, adukan beton diaduk lagi sebelum diadakan pengujian tersebut, pengujian slump dilakukan sebagai berikut >
!ebawah dan diisi kali pengisian ditusuk atau dipadatkan dengan tingkat pemadatan berdiameter -6 mm, panjang 0 cm sebanyak -0 kali. 4ntuk mencegah
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
=0
Praktikum Beton penggunaan adukan beton yang terlalu kental atau terlalu encer, dianjurkan untuk menggunakan nilai"nilai slump yang terletak dalam batas"batas yang ditunjukkan dalam table =.=.=.6. &abel =.=.=.6. *ilai"nilai Slump untuk 8erbagai ekerjaan 8eton 4raian 1inding, lat pondasi dan ondasi
Slump 'aksimum 'inimum -=. .0
telapak bertulang. ondasi telapak tidak bertulang, kaison dan konstruksi dibawah tanah. lat balok, kolom O dinding. engerasan )alan. embetonan 'assal. 2.2.31.
/.0
=.
-.0 <. <.
<. .0 =.
Pe/er&'s" M-!- Be!$" (" M-!- Pe)'s"" se)/ Ms Pe)'s""
Selama masa pelaksanaan, mutu beton dan mutu pelaksanaan harus diperiksa secara kontinue dari hasil"hasil pemeriksaan benda uji. 4ntuk masing"masing mutu beton harus dibuat - benda uji setiap m beton dengan minimum - benda uji tiap hari kecuali pada permulaan pelaksanaan, dimana 9rekuensi pembuatan benda uji harus lebih besar agar dalam waktu sesingkat"singkatnya dapat terkumpul =0 benda uji untuk mencapai hal ini. Segera setelah terkumpul =0 benda uji pada umur =? hari, maka dari hasil pemeriksaan kekuatan benda"benda uji harus terpenuhi. Hasil pemeriksaan benda uji pertama ini harus dipakai sebagai dasar untuk mempertimbangkan apakah perlu diadakan perubahan
dalam campuran beton, cara pelaksanaan atau dalam nilai de#iasi standart rencana. 1alam proses pemeriksaan mutu beton dan mutu pelaksanaan selanjutnya, pada pekerjaan beton dengan jumlah dari masing"masing mutu beton lebih dari 60 m .
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
=-
Praktikum Beton
BAB III METODE PENULISAN
3.1. Me!$(e Pe"-)&s"
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
==
Praktikum Beton 'etode penulisan yang dipergunakan dalam penyusunan laporan praktikum beton ini adalah dengan mengumpulkan dan membaca sumber7 sumber pustaka yang ada serta menganalisa data"data lapangan dengan melakukan sintesa menurut permasalahan dan ruang lingkup yang dibahas. 1apat dilihat pada gambar berikut. diagram 'etode enulisan, enulisan ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu > -. elaksanaan praktikum beton di laboratorium 4ni#ersitas -< $gustus -/ Samarinda =. embuatan laporan hasil praktikum beton, yaitu pelaporan hasil"hasil pemeriksaan atau pengujian material batu pecah e; 'uara ancalong baik itu spilt maupun pasir. . Studi pustaka, yaitu melakukan pengumpulan beberapa teori dari bermacam literatur sebagai penunjang dalam pemakaian metode"metode yang digunakan dalam penyusunan laporan hasil praktikum beton. . erhitungan hasil praktikum beton, yaitu perhitungan hasil dari pengujian atau pemeriksaan material batu pecah e; 'uara ancalong baik aggregat kasar maupun aggregat halus, sehingga didapatkan kuat tekan yang diinginkan dalam rancangan pencampuran material"material batu pecah e; 'uara ancalong tersebut.
3.2. D&%r/ Me!$(e Pe"-)&s".
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
=
Praktikum Beton
S&$+&
elaksanaan raktikum 8eton
embuatan laporan hasil praktikum beton
Studi pustaka
erhitungan hasil praktikum beton
@inish
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
=
Praktikum Beton 4.1. METODE UJI PRAKTIKUM 4.1.1. Be!$" 4.1.1.1. A")&s Sr&"%" A%re%! Ksr D" H)-s 0SNI 73 – 16 – 1667 A. T-:-" +
emeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian butir
(gradasi
agregat
halus
dan
agregat
kasar
dengan
menggunakan saringan. B. Per)!" + -. &imbangan dan neraca dengan ketelitian 0,= % dari berat benda uji. =.
Satu set saringan dengan <6,= mm (P 6, mm (= Q 5P 0,? mm (=P <, mm (- Q 5P = mm (-P -/-,- mm (RP -=, mm (QP /, mm (3?P no.P no.?P no.-6P no.0P no.0P no.-00P no.=00 ( standar $S&' .
.
G#en yang dilengkapi pengukur suhu unutk memanasi sampai (-00 F o .
.
$lat pemisah contoh ( sample spliter .
.
&alam"talam.
6.
!uas, sikat kuningan, sendok dan alat"alat lainya.
8. B*" +
8enda uji diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara perempat sebanyak > "
$gregat halus ? mm (=,6
"
$gregat kasar maksimum -/,- mm (R5
8ila agregat berupa campuran dari agregat halus dan kasar, agregat tersebut dipisahkan menjadi = bagian dengan saringan no.. Selanjutnya agregat halus dan agregat kasar disediakan sebanyak jumlah seperti tercantum diatas. 8enda uji disiapkan sesuaikan dengan prosedur, kecuali butir yang melalui saringan no. =00 tidak perlu diketahui jumlahnya bila syarat"syarat ketelitian tidak menghendaki pencucian.
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
=
Praktikum Beton D.
8r /e)'-'" + -.8enda uji dikeringkan di dalam o#en dengan suh (--0-0 o. =.Saringan benda uji lewat susunan saringan dengan ukuran paling besar ditempatkan paling atas. Saringan digoncangkan dengan tangan atau mesin pengguncang selam - menit.
E.
Per)!" +
Hitungan persentase berat benda uji yang tertahan di atas masing"masing saringan terhadap berat total benda uji. )mlh berat awal " jmlh berat tertahan @aktor hilang C
; -00 % 8erat bahan awal
-.
Split palu -/-- " -/-@aktor hilang C
; -00 % C 0 %
=.
-/--
asir palu -=? 7 -=? @aktor hilang C
; -00 % C 0 % -=?
;.
L,$r" + -.
)umlah presentase melalui masing"masing saringan atau jumlah prosentase diatas masing"masing saringan dalam bilangan bulat.
=.
G.
Lra9ik akumulati9.
L,$r" + -. )umlah presentase melalui masing"masing saringan atau jumlah presentase diatas masing"masing saringan dalam bilangan bulat.
=. 1ari hasil perhitungan 9aktor hilang pasir mahakam dan batu spilt ternyata lebih kecil dan yang disyaratkan yaitu C N - %. . )adi material agregat sudah memenuhi syarat dan bisa dipakai.
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
=6
Praktikum Beton Je"&s
Ber!
K$/-)!&9
;'!$r
A%re%!
A?)
Ber! Ter!*"
H&)"%
B!- S,)&!
-/--
-/--
0
N-%
Ps&r
-=?
-=?
0
N%
S,es&9&'s&
4.1.1.2. Pe/er&'s" Ber! Je"&s (" Pe"yer," A%re%! Ksr. 0 SNI 73 – 167 – 1667 A.
T-:-" +
'etode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pengujian untuk menentukan berat jenis curah, berat jenis kering permukaan jenuh, berat jenis semu dan angka penyerapan dari pada agrergat kasar. B.
Per)!" + -. &imbangan dengan kapasitas kg dan ketelitian 0,- % dari berat contoh yang di timbang dan dilengkapi dengan penggantung keranjang. =.
!eranjang kawat dengan ukuran , mm (*o. 6 atau, =,6 mm (*o. ? dengan kapasitas kira"kira kg.
.
&empat air dengan kapasitas dan bentuk yang sesuai untuk pemeriksaan. &empat ini harus dilengkapi dengan pipa sehingga permukaan air selalu tetap.
.
$lat pemisah contoh.
.
G#en, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (--0 o .
6. 8.
Saringan *o. ? ( =,6 mm .
B*" +
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
=<
Praktikum Beton 8enda uji adalah agregat yang tertahan saringan *o. ? (=,6 mm diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara per empat sebanyak kira " kira kg. D.
8r /e)'-'" + -.
uci benda uji untuk menghilangkan debu atau bahan"bahan lain yang melekat pada permukaan. !eringkan benda uji didalam o#en pada suhu (--0 o
=.
sampai berat tetap, sebagai catatan, bila penyerapan dan harga berat jenis digunakan pada keadaan kadar air aslinya, maka tidak perlu dilakukan pengeringan dengan o#en. .
1inginkan benda uji pada suhu kamar selama -" jam, kemudian timbang dengan pengeringan o#en.
.
+endam benda uji dalam air pada suhu kamar selama = jam.
.
!eluarkan benda uji dari lap dengan kain menyerap sampai selaput air pada permukaan hilang untuk butiran yang besar pengeringan harus satu per satu.
6.
&imbang benda uji kering permukaan jenuh (8j.
<.
:etakan benda uji didalam keranjang, goncangkan batunya untuk mengeluarkan udara yang tersekap dan tentukan beratnya didalam air (8a, dan ukur suhu air untuk penyesuaian perhitungan kepada suhu standart (=o.
?.
8anyak jenis bahan campuran yang mempunyai bagian butir berat dan ringan, bahan semacam ini memberikan harga berat jenis yang tidak tetap walaupun pemeriksaan dilakukan dengan sangat hati"hati, dalam hal ini beberapa pemeriksaan ulangan diperlukan untuk mendapatkan harga rata"rata yang memuaskan.
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
=?
Praktikum Beton E.
Per*&!-"%" +
8k -. enyerapan
C 8j " 8a
8j =. 8erat jenis kering pemukaanC 8j " 8a 8k . 8erat jenis semu
C 8k " 8a
. enyerapan
C
8j " 8k ; -00% 8k
1imana > 8k
C 8erat benda uji kering o#en (gram
8j
C 8erat benda uji kering permukaan, jenuh (gram
8a
C 8erat benda uji kering permukaan jenuh dlm air (gram
;.
L,$r" +
Hasil ditulis dalam bilangan desimal sampai dua angka dibelakang koma. G.
Kes&/,-)" +
Hasil dari pengujian, pemeriksaan dan perhitungan berat jenis serta penyerapan agregat kasar bahwa bahan agregat kasar tersebut tidak layak dipakai. 4.1.1.3. Pe/er&'s" Ber! Je"&s (" Pe"yer," A%re%! H)-s. 0 SNI 73 – 167 – 1667 A.
M's-( +
'etode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pengujian untuk menentukan berat jenis curah, berat jenis kering permukaan jenuh, berat jenis semu dan angka penyerapan dari pada agrergat halus.
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
=/
Praktikum Beton B.
T-:-" +
&ujuan pengujian ini adalah untuk mendapatkan angka untuk berat jenis curah, jenis permukaan jenuh, berat jenis semu dan penyerapan air pada agregat halus. 8.
Per)!" +
-.
&imbangan dengan kepekaan 0,- % kapasitas minimum kg, dan dilengkapi dengan alat penggantung keranjang.
=.
iknometer dengan kapasitas 00 ml.
.
!erucut terpancung, diameter bagian atas (0 mm, diameter bagian bawah (/0 mm dan tinggi (< mm dibuat dari logam tebal minimum 0,? mm.
.
G#en yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (--0 o .
.
Saringan *o. ? (=,6 mm.
6.
engukur suhu dengan ketelitian pembacaan - o .
<. &alam ?.
8ejana tempat air.
/.
ompa hampa udara atau tungku.
-0. 1esikator.
D.
B*" +
8enda uji adalah agregat yang lewat saringan *o. ? (=,6 mm diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara per empat sebanyak kira"kira -00 gram. E. -.
8r Me)'-'" + !eringkan benda uji dalam o#en pada suhu (--0 o , sampai berat tetap, yang dimaksud berat tetap adalah keadaab berat benda uji selam kali proses penimbangan dan pemanasan dalam o#en dengan selang waktu = jam berturut"turut, tidak mengalami perubahan kadar air lebih besar dari pada 0,- % dinginkan pada suhu ruang, kemudian rendam dalam air selam (= jam,
=.
8uang air perendam dengan hati"hati, jangan ada butiran yang hilang, tebarkan agregat dia atas talam, keringkan diudara panas dengan cara
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
0
Praktikum Beton membalik"balikkan benda uji, lakukan pengeringan sampai tercapai keadaan kering permukaan jenuh. .
eriksa keadaan kering permukaan jenuh dengan mengisikan benda uji dalam kerucut terpancung, padatkan deng batang penumbuk sebanyak = kali, angkat keucut terpancung, keadaan kering permukaan jenuh tercapai bila benda uji runtuh akan tetapi masih dalam keadaan tercetak.
.
Segera setelah tercapai keadaan kering permukaan jenuh masukan 00 gram benda uji ke dalam piknometer, masukan air suling sampai mencapai /0 % isi piknometer, putar sambil di guncang sampai tidak terlihat gelembung udara didalamnya. 4ntuk mempercepat proses ini dapat dipergunakan pompa hampa udara, tetapi harus diperhatikan jangan sampai ada air yang ikut terhisap, dapat juga dilakukan dengan merebus piknometer.
.
+endam piknometer dalam air dan ukur suhu air untuk penyesuaian perhitungan kepada suhu standart = o .
6.
&ambahkan air sampai mencapai tanda batas.
<.
&imbang piknometer berisi air dan benda uji sampai ketelitian 0,- gram (8t.
?.
!eluarkan benda uji, keringkan dalam o#en dengan suhu (--0 o sampai berat tetap, kemudian dinginkan benda uji dalam desikator.
/. -0.
Setelah benda uji dingin kemudian timbanglah (8k. &entukan berat piknometer berisi air dan ukur suhu air guna penyesuaian dengan suhu standart = o (8.
;.
Per*&!-"%" +
$ -. 8erat jenis curah
C 8 00 7 8t
00 =. 8erat jenis jenuh kering permukaan
C 8 00 7 8t 8k
. 8erat jenis semu
C 8 8k 7 8t
00 " 8k
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
-
Praktikum Beton . enyerapan
C
; -00 % 8k
1imana > $ C 8erat benda uji kering (gram 8 C 8erat piknometer berisi air(gram 8t C 8erat piknometer berisi benda uji dan air (gram 00 C 8erat benda uji dalam keadaan kering permukaan jenuh (gram
G.
L,$r" +
Hasil ditulis dalam bilangan desimal sampai dua angka dibelakang koma. H.
Kes&/,-)" +
Hasil dari pengujian, pemeriksaan dan perhitungan berat jenis serta penyerapan agregat kasar bahwa bahan agregat kasar tersebut layak dipakai. 4.1.1.4. Pe/er&'s" Or%"&' D)/ A%re%! H)-s. A.
T-:-" Per$#" +
emeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan adanya bahan organik didalam agregat halus untuk digunakan di dalam adukan beton. !otoran organik adalah bahan organik yang terdapat di dalam pasir dan menimbulkan e9ek kerugian terhadap mutu mortar atau beton. air pada agregat halus. B.
Per)!" + -. 8otol gelas tidak berwarna mempunyai tutup dari karet, gabus atau lainnya yang tidak larut dalam larutan *aGH, dengan isi sekitar 0 ml.
8.
=.
Standart warna (organik plate.
.
:arutan *aGH (%.
8r Me)'-'" + -.
8enda uji dimaksukkan kedalam botol.
=.
&ambahkan *aGH % setelah dikocok isinya harus mencapai kira"kira R isi botol.
.
&utuplah botol lagi kuat"kuat dan biarkan selam = jam.
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
=
Praktikum Beton .
Selam = jam bandingkan warna cairan yang terlihat diatas benda uji dengan warna standart *o. .
D.
L,$r" +
:aporkan kotoran organik, lebih muda, sama atau lebih tua dari warna sandart *o. . E.
Kes&/,-)" +
1ari hasil pengujian diperoleh bahwa warna larutan organik menunjukan lebih muda dari warna standart, maka bahan tersebut layak dipakai. 4.1.1.5. Pe/er&'s" Ber! Is& A%re%!. 0 SNI 73 – 166 – 1667 A.
T-:-" Per$#".
emeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat isi agregat halus, kasar atau campuran. 8erat isi adalah perbandingan berat dan isi. B.
Per)!"
eralatan yang digunakan pada percobaan kali ini adalah > -.
&imbangan dengan ketelitian 0,- berat contoh.
=. &alam kapasitas cukup besar untuk mengeringkan contoh agregat. . &ongkat pemadat diameter - mm, panjang 60 cm dengan ujung bulat sebaiknya terbuat dari baja tahan karat.
8.
.
'istar perata ( straight adge.
.
Sekop
6.
Eadah baja yang cukup kaku berbentuk silinder.
B*"
8ahan yang digunakan dalam pemeriksaan berat isi agregat ini adalah agregat kasar dan agregat halus.
D.
Pr$se(-r Per$#".
'asukkan agregat ke dalam talam sekurang"kurangnya sebanyak kapasitas wadah sesuai da9tar *o. -, keringkan dengan o#en dengan suhu (--0 F D. Sampai berat tetap dan gunakan sebagai benda uji.
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
Praktikum Beton Ber! &s& )e,s + -.
&imbang dan catatlah berat wadah.
=. 'asukkan benda uji dengan hati"hati agar tidak terjadi pemisahan butiran dari ketinggian cm diatas wadah dengan menggunakan mistar perata. . +atakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata.
E.
.
&imbang dan catatlah berat wadah beserta benda uji ($.
.
&imbang dan catatlah berat wadah beserta air (8.
6.
Hitunglah berat benda uji (E C $ 7
<.
Hitunglah berat isi.
Per*&!-"%"
$ 7 (gr3cm
8erat isi agregat C 87 ;.
L,$r"
:aporan berat isi agregat dengan satuan gram3 cm . G.
Kes&/,-)"
1ari hasil pengujian3 pemeriksaan3perhitungan didapatkan hasil >
H.
-.
8erat isi agregat kasar (split C -,<0 gram3 cm .
=.
8erat isi agregat halus (pasir C -,6 gram3 cm .
8!!"
Eadah sebelum digunakan harus dikalibrasi dengan cara > -. Isilah wadah dengan air sampai penuh pada suhu kamar, sehingga pada waktu ditutup dengan plat kaca tidak terlihat gelembung udara. =. &imbang dan catatlah berat wadah beserta air. . Hitung berat air (berat air sama dengan berat wadah. . &imbang dan catatlah berat wadah beserta benda uji.
4.1.1.. Pe/er&'s" S)-/, Be!$". 0 SNI 73 – 162 – 1667 A.
T-:-" Per$#".
emeriksaann ini dimaksudkan untuk menentukan slump beton. Slump merupakan ukuran kekentalan beton segar.
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
Praktikum Beton B.
Per)!"
eralatan yang digunakan pada percobaan kali ini adalah > -. etakan berupa kerucut terpacung demgan diameter bagian bawah =00 cm, bagian atas -0 cm dan tinggi 0 cm. 8agian atas dan bawah terbuka. =. &ongkat pemadat diameter -6 mm, panjang 60 cm dengan ujung bulat sebaiknya terbuat dari baja tahan karat. . lat logam dengan permukaan yang kokoh rata dan kedap air. . Sendok cekung.
8.
B*".
8ahan yang digunakan dalam pemeriksaan slump beton ini adalah contoh beton segar sebanyak"banyaknya sama dengan isi cetakan.
D.
Pr$se(-r Per$#".
$dapun prosedur percobaan yang digunkan dalam pemeriksaan slump beton ini adalah > -.
etakan dan plat dibasahi dengan kain basah.
=.
:etakkan isi cetakan diatas plat.
.
Isilah cetakan sampai penuh dengan beton segar dalam lapis, tiap lapis berisi kira"kira -3 cetakan. Setiap lapis dipadatkan dengan tongkat pemadat sebanyak = tusukan secara merata. ada pemadatan, tongkat harus masuk tepat sampai lapisan bawah. ada lapis pertama penusukan bagian tepi tongakat dimiringkan sesuai dengan kemiringan cetakan.
.
Setelah selesai pemadatan, segera ratakan permukaan benda uji dengan tongkat, tunggu selama setengah menit dan dalam jangka waktu itu semua benda uji yang jatuh disekitar cetakan harus disingkirkan.
.
!emudian cetakan diangkat perlahan"lahan tegak lurus keatas.
6.
8aliklah cetakan dan letakkan perlahan"lahan disamping benda uji.
<.
4kurlah slump yang terjadi dengan menentukan perbedaan tinggi cetakan dengan tinggi rata"rata dari benda uji.
E.
Per*&!-"%"
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
Praktikum Beton Slump
C -0 cm
)adi nilai slump memenuhi yaitu antara 60 s3d -?0 mm ( ok ;.
8!!"
4ntuk mendapatkan hasil yang lebih teliti dilakukan = (dua kali pemeriksaan dengan adukan yang sama.
L.
Kes&/,-)".
1ari hasil pengujian diperoleh besar slump C -0 cm C -00 mm. 'aka hasil campuran (adukan tersebut sesuai dengan yang dikehendaki. 5.1.1. Pe/er&'s" Ke'-!" Te'"" Be!$". 0SNI 73 – 164 – 1667
$.
T-:-" Per$#".
emeriksaann ini dimaksudkan untuk menentukan kekuatan tekan beton berbentuk kubus yang dibuat dan dirawat di laboratorium. !ekuatan tekan beton adalah persatuan luas yang menyebabkan beton hancur. B.
Per)!"
eralatan yang digunakan pada percobaan kali ini adalah > -. etakan kubus - ; - ; - cm. =. &ongkat pemadat diameter -6 mm, panjang 60 cm dengan ujung bulat sebaiknya terbuat dari baja tahan karat. . 8ak pengaduk beton kedap air atau mesin pengaduk.
. &imbangan dengan ketelitian 0, % dari berat beton contoh. . 'esin tekan kapasitas sesuai dengan kebutuhan. 6. Satu set alat pelapis (apping . <. eralatan tambahan > cangkul, ember, sekop, sendok perataan dan talam. ?. Satu alat pemeriksa slump. /. Satu set alat pemeriksaan berat isi beton.
8.
B*".
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
6
Praktikum Beton 8ahan yang digunakan dalam pemeriksaan kekuatan tekanan beton ini adalah air, agregat halus, agregat kasar dan semen.
D.
Pr$se(-r Per$#".
$dapun prosedur percobaan yang digunakan dalam pemeriksaan kekuatan tekanan beton ini adalah > 1.
Per*&!-"%" #e!$" se%r. a.
engadukan dengan tangan 'asukkan semen dan agregat halus kedalam bak pengaduk, kemudian aduklah dengan menggunakan sekop sampai merata, kemudian aduklah adukan dengan menambah air pencampur sedikit demi sedikit. Setelah semua air pencampur dimasukkan kedalam bak pengaduk sampai beton merata.
b.
engadukan dengan mesin pengaduk (molen. 'asukkan agregat kasar dan air sebanyak % sampai 0% kedalam pengaduk. )alankan mesin pengaduk, masukkan agregat halus dan semen sisa air pencampur. Setelah semua bahan dimasukkan kedalam pengaduk, biarkan adukan selama menit. $mbillah tutup pengaduk dan jalankan mesin pengaduk selama = menit. &uangkan beton kedalam talam dan aduklah dengan sekop sampai merata.
2.
Pe"e!'". a.
Isilah cetakan dengan adukan sampai lapis, tiap"tiap lapisan dipadatkan dengan = kali tusukan secara merata pada saat melakukan pemadatan lapisan pertama, tongkat pemadat tidak boleh mengenai dasar cetakan.
b.
ada saat pemadatan lapisan kedua serta ketiga tongkat pemadat boleh masuk antara =, mm kedalam lapiasan dibawahnya. Setelah selesai melakukan
pemadatan, ketuklah sisi
perlahan"lahan sampai rongga
cetakan
bekas tusukan tertutup. +atakan
permukaan beton dan tutuplah segera dengan bahan yang kedap air dan tahan karat. 1an biarkan beton dalam cetakan selama = jam dan tempatkan ditempat yang bebas getaran.
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
<
Praktikum Beton c.
Setelah = jam, bukalah cetakan dan keluarkan benda uji.
d.
+endam benda uji dalam bak perendam yang telah berisi air yang memenuhi persyaratan untuk perawatan ( uring selama waktu yang dikehendaki.
3.
Pers&," ,e"%-:&". a.
$mbillah benda uji yang akan ditentukan kekuatan tekannya dari bak perendam kemudian bersihkan dari kotoran yang menempel dengan kain pelembab.
b.
&entukan berat dan ukuran benda uji.
c.
8enda uji siap diperiksa.
4.
Pe"%-:&". a.
:etakkan benda uji pada mesin tekan secara centris.
b.
)alankan mesin tekan dengan penambahan bahan yang konstan berkisar antara = 7 kg3cmT per detik.
c.
:akukan pembebanan sampai benda uji menjadi hancur dan catatlah beban maksimum yang terjadi selama pemeriksaan benda uji.
2.
Per*&!-"%".
8eban ( gr3cm=
!ekuatan tekanan beton C :uas penampang benda uji ($ :uas enampang !ubus ($
8obot isi
Aolume !ubus
p ; l
C
C
- ; -
C
== cmT
8erat (!g3cm Aolume !ubus
C
C p ;
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
l ; t ?
Praktikum Beton C - ; - ; - C < cm
!ekuatan &ekan !ekuatan tekan =? hari (estimate C (!g3cm= @aktor koreksi umur ;.
Kes&/,-)"
4ntuk benda uji berbentuk kubus dengan ukuran - ; - ; - cm, cetakan diisi dengan adukan dalam lapis dipadatkan dengan = kali tusukan. &ongkat pemadat diameter -0 mm panjang 0 cm. 1ari hasil praktikum didapat > -. 4ntuk beton !"00 dengan umur =- dan =? hari dengan n C 6 dan !
C0
9cr C =?. kg3cmT s
C =<. kg3cmT
9c
C =-=.6<= kg3cmT
4.2. HASIL PENGUJIAN @ PEMERIKSAAN BETON
Setelah mengikuti praktikum beton, kami memperoleh data dari hasil pengujian3pemeriksaan dan perhitungan, yang antara lain > -. @aktor hilang asir e; 'ahakam dan Split batu pecah e; :ing iram ternyata lebih kecil dan yang disyaratkan yaitu C U 0%. )adi material agregat halus ( asir 'ahakam dan agregat kasar sudah memenuhi syarat dan layak dipakai. =. Hasil dari pengujian3pemeriksaan3perhitungan berat jenis dan penyerapan agregat kasar bahwa bahan agregat kasar tersebut layak dipakai. . Hasil dari pengujian3pemeriksaan3perhitungan berat jenis dan penyerapan agregat halus bahwa bahan agregat halus tersebut layak dipakai. . 1ari hasil pengujian3pemeriksaan3perhitungan didapatkan hasil > 8erat isi agregat kasar (split
C -,6= gram3cm
b. 8erat isi agregat halus (pasir
C -. gram3cm
c.
!adar air (pasir
C ,= %
d. !adar air (split
C ,== %
a.
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
/
Praktikum Beton e.
!adar Silt O lay (pasir
C -,0= %
9.
!adar Silt O lay (split
C -,6- %
g. $bsorption (pasir
C =,6<%
h. $bsorption (split
C =,?= %
i.
Speci9ic Lra#ity 3 Ls (pasir
C =,0 gram cm
j.
Speci9ic Lra#ity 3 Ls (split
C =,/< gram cm
k. ersentase agregat gabungan
asir
!erikil
C .00 % C 66.00 %
. 1ari hasil pengujian diperoleh besar slump C -0 cm C -00 mm. )adi hasil campuran (adukan tersebut Sesuai yang dikehendaki karena *ilai slump memenuhi yaitu 60 s3d -=0 cm
6. 1ari hasil pengujian3pemeriksaan dan perhitungan kuat tekan beton diperoleh 122=55 !g3cm=. )adi mutu beton tidak sesuai yang dikehendaki. !arena nilai
kuat tekan beton yang dikehendaki !"=0 !g3cm =
Hasil dari pada pengujian3pemeriksaan dan perhitungan selama mengikuti praktikum beton tercantum dalam lampiran. 4.3. PEMBAHASAN
8ahwa setelah melakukan pengujian3pemeriksaan dan perhitungan di:aboratorium, agregat kasar (Split3batu palu, agregat halus (asir 2; palu dan semen &onasa tipe I merupakan bahan3material yang layak dipakai dalam pembutan beton yang bermutu tinggi. 8erdasarkan kuat tekan yang disyaratkan dalam 8uku +encana !erja dan Syarat (Spesi9ikasi dan nilai banding antara kuat tekan yang disyaratkan dan kuat tekan rata " rata tidak sesuai yang dikehendaki. 1ari hal tersebut diatas tergantung pada cara pelaksanaan pengukuran bahan, tingkat kesempurnaan gradasi agregat, cara pengukuran kandungan air pada agregatnya.
Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
0
Praktikum Beton
BAB V
PENUTUP 5.1. KESIMPULAN
4ntuk memperoleh hasil yang baik dan akurat dalam mengikuti praktikum, dimana pada waktu pengujian 3 pemeriksaan perlu diperhatikan > -. engujian
harus
dilakukan
dengan
teliti
dan
menggunakan
contoh3pengujian lebih dari satu kali pengujian. =. 4ntuk suatu pekerjaan beton hendaknya digunakan material yang bermutu baik (sesuai standart.
5.2. SARAN – SARAN
$gar disetiap pemeriksaan benda uji, hendaknya diperhatikan petunjuk dari Instruktur dan juga diperhatikan 9aktor ketelitian dalam pengujian benda uji, misalnya waktu menimbang benda uji. @aktor peralatan juga mempengaruhi keakuratan dalam pengujian karena peralatan merupakan suatu sarana dalam menunjang ketelitian dalam pemeriksaan maupun pengujian. @aktor kesalahan manusia (human error dapat pula membuat pengujian dan perhitungan hasil pengujian benda uji menjadi kurang akurat. Kelompok 10 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
-