LAPORAN PRAKTIKUM KONSERVASI ENERGI BEBAN TIDAK SEIMBANG
Disusun sebagai salah satu tugas mata konservasi energi pada semester VI
Diusulkan Oleh : Rechan Afranzia Nugraha 11!11"#1
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BANDUNG
2016
BAB I. PENDAHULUAN I.1.Latar Belakan $aat ini energi listrik ban%ak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari&hari' baik dalam
rumah tangga maupun industri( )al ini karena energi listrik mudah untuk dikonversikan men*adi energi lainn%a( Oleh karena itulah' energi listrik men*adi kebutuhan %ang utama( Dalam memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan sistem pen%ediaan energi listrik %ang stabil dan kontin%u( +enggunaan energi listrik dikonsumen tidak sama( ,er*adi pembagian beban&beban %ang pada a-aln%a merata tetapi karena ketidakserempakkan -aktu pen%alaan beban& beban tersebut' maka menimbulkan ketidakseimbangan beban %ang berdampak pada pen%ediaan energi listrik( .etidakseimbangan beban antara tiap&tiap fasa /fasa R' fasa $' dan fasa ,0 inilah %ang men%ebabkan mengalirn%a arus netral( Adan%a arus netral men%ebabkan rugi&rugi /losses0( +emasangan da%a %ang terlalu besar akan memba-a kerugian kepada badan %ang bersangkutan dengan tinggin%a tarif %ang harus diba%ar( $ehingga evaluasi harus dilakukan untuk mengetahui penggunaan da%a listrik %ang terpakai( Oleh karena itu perlu dilakukan upa%a&upa%a untuk meminimalisir arus netral untuk mengurangi losses dengan cara melakukan peluang konservasi pada sistem *aringan tidak seimbang( I.2.T!"!an
erikut tu*uan dari praktikum konservasi energi beban tidak seimbang :
2engevaluasi sistem kelistrikan dilihat dari ketidakseimbangan beban terpasang(
2encari peluang penghematan energi(
2enentukan langkah %ang akan diambil untuk melakukan konservasi energi untuk men%eimbangkan beban(
I.#.R!$!%an Ma%ala&
erikut merupakan rumusan masalah dari praktikum beban tidak seimbang(
Apa sa*a peluang penghematan energi dan rekomendasi %ang tepat untuk mengatasi beban tak seimbang
2embandingkan hasil percobaan dengan teori
BAB II. TIN'AUAN PUSTAKA
.etidakseimbangan beban pada suatu sistem distribusi tenaga listrik selalu ter*adi dan pen%ebab ketidakseimbangan tersebut adalah karena ketidakserempakan -aktu pen%alaan beban&beban tersebut( Akibat ketidakseimbangan beban tersebut muncullah arus netral( Arus netral %ang mengalir men%ebabkan ter*adin%a losses /rugi&rugi0' %aitu losses akibat adan%a arus netral pada penghantar netral dan losses akibat arus netral %ang mengalir ke tanah( 3ang dimaksud dengan keadaan seumbang adalah suatu keadaan dimana:
.etiga vektor arus4tegangan sama besar(
.etiga vektor saling membentuk sudut 1#" o satu sama lain(
$edangkan %ang dimaksud dengan keadaan tidak seimbang adalah keadaan dimana salah satu atau kedua s%arat keadaan seimbang tidak terpenuhi( .emungkinan keadaan tidak seimbang ada %aitu:
.etiga vektor sama besar tetapi tidak membentuk sudut 1#" o satu sama lain(
.etiga vektor tidak sama besar tetapi membentuk sudut 1#" o satu sama lain(
.etiga vektor tidak sama besar dan tidak membentuk sudut 1#" o satu sama lain(
Akibat ketidakseimbangan beban: 1(
Adan%a rugi dan drop tegangan pada konduktor netral
#(
2en%ebabkan tegangan &fasa tidak seimbangan dalam sistem distribusi tenaga
(
2engurangi torsi dan ter*adin%a overheating motor induksi
5(
6angguan elektromagnetik %ang berlebihan untuk peralatan %ang sentitif
7(
2engakibatkan kesalahan pada sistem pengukuran
Analisa ketidakseimbangan beban' menggunakan persamaan:
[ I ] = a [ I ] R
[ I ]=b [ I ] S
[ I T ]=c [ I ] Dengan IR ' I$' dan I, berturut&turut adalah arus di arus fasa R' $' dan ,( I
: besarn%a arus fasa dalam kedaan seimbang sama dengan Irata&rata
a'b'c
: koefisien kedaan tidak seimbang arus&arus fasa(
Rata&rata ketidakseimbangan beban /dalam80 din%atakan dengan rumus:
{|a −1|+|b −1|+|c −1|} 3
x 100
Losses akibat adan%a arus netral pada penghantar netral dapat dihitung besarn%a' %aitu: P N = I N 2 .R N +ersentase losses akibat adan%a arus netral pada penghantar netral adalah:
P N 8 P N = P x 1""8 + 9 da%a aktif /-att0
BAB III. METODE
erikut merupakan metode %ang digunakan' antara lain : A. Pr(%e)!t Ker"a
1( +ahami dan mengerti materi sistem beban tak seimbang( #( +ahami gambar rangkaian pada gambar rangkaian( ( +ersiapkan alat dan bahan( 5( +eriksa kela%akan alat( 7( N%alakan sumber listrik ( On&kan saklar sesuai dengan konfigurasi %ang telah ditentukan( Fasa R
Fasa S
Fasa T
ON OFF OFF ON ON ON OFF
OFF ON OFF ON ON OFF ON
OFF OFF ON ON OFF ON ON
!( Amati tegangan pada fasa to netral /fasa R' $' ,0 ;( Amati tegangan pada fasa R' $' , dan Netral <( =atat nilai %ang telah diamati pengamatan di tabel percobaan 1"( +astikan data praktikum telah diamati semua 11( 2ematikan sumber setelah praktikum selesai( B. Ske$a Ranka*an )an T*t*k Pen!k!ran
1( $kema Rangkaian erikut merupakan skema rangkaian %ang digunakan dalam praktikum beban tak seimbang(
100 60 W 60 W X W 100 X W
Gambar 1. Rangkaian praktikum beban tak seimbang
2. T*t*k Pen!k!ran
,itik pengukuran %ang dilakukan adalah melihat tegangan dan arus tiap fasa dan melakukan konfigurasi beban agar s%stem men*adi seimbang' dan *uga ada beberapa lampu %ang tidak diketahui kapasitasn%a didapatkan dengan percobaan saklar(
#. Alat )an Ba&an +an D*!nakan
erikut merupakan alat dan bahan %ang digunakan( Tabel 1. Alat dan Bahan
Alat dan bahan
>umlah 1 buah 5 buah 1 buah
Voltmeter Amperemeter 2ultimeter digital 2odul rangkaian beban tak seimbang ?ampu
buah
BAB IV. K($,*la%* Data )an Anal*%a
erikut merupakan data %ang didapatkan mencangkup data primer hasil pengukuran dan data olahan beserta analisisn%a( A. Data Pr*$er 1( $pesifikasi ?ampu
erikut merupakan spesifikasi lampu %ang digunakan ketika praktikum sistem beban tak seimbang : Tabel 2 Spesifkasi Lampu
No 1 #
>enis ?ampu )alogen +i*ar $odium
$pesifikasi ?ampu .apasitas da%a 1""@ .apasitas da%a " @ .apasitas da%a ; @
#( +engukuran erikut merupakan data hasil pengukuran praktikum sistem beban tak seimbang :
+engukuran kapasitas lampu %ang tidak diketahui
Ada kapasitas lampu %ang belum diketahui %aitu terdapat pada fasa $ dan ,' oleh karena itu untuk mendapatkann%a kelompok kami melakukan hal seperti diba-ah( 100 S
A V
N
xW
A
Gambar 2. Rangkaian untuk mengetahui daya lampu
ntuk mencari da%a lampu B didapatkan dari' +1 : da%a saat han%a lampu 1"" @ dipasang +# : da%a saat lampu kedua dipasang $ehingga didapatkan +1 9 V B I B
√3 √3
9 ##" B "'# B
9 !'#1 @ ≈ 100 W ( dipasaran ) Dari perbandingan didapatkan nilai arus untuk lampu kedua adalah "'1 A sehingga +# 9 V B I B
√3
9 ##"B "'1 B
√3
9 ;'#; @ ≈ 40 W ( dipasaran)
8
+engukuran men%eimbangkan beban
Agar mendapatkan konfigurai beban tak seimbang' kelompok kami menggunakan dua data praktikum %aitu sebagai berikut( 1. Men-e*$ankan ean )enan $et()e (n/( %aklar
ntuk dapat men%eimbangkan beban dilakukan konfigurasi peluang sebagai berikut( Tabel 3. Knfgurasi peluang menyeimbangkan beban
R 1 1 1 1 # # # #
$ 1 1 # # 1 1 # #
, 1 # 1 # 1 # 1 #
.eterangan : 1: han%a satu lampu %ang men%ala %aitu %ang penempatan kiri #: kedua lampu men%ala Tabel !. "aya lampu terpasang
Casa R $ ,
Da%a 1 91"" @ # 9" @ 1 9" @ # 9; @ 1 91"" @ # 9; @
>enis lampu )alogen +i*ar +i*ar $odium )alogen $odium
erdasarkan konfigurasi peluang men%eimbangkan beban didapatkan data sebagai berikut(
9
Tabel #. "ata pengukuran
Casa $ 1 1 # # 1 1 # #
R 1 1 1 1 # # # #
, 1 # 1 # 1 # 1 #
+arameter %ang diukur IR /A0 I$ /A0 I, /A0 "(5< "(# "(5 "(7 "(# "( "(7 "(5 "(5 "(7 "(5 "( "(; "(# "(5 "(; "(# "( "(; "(5 "(5 "(; "(5 "(
V /volt0 ### #1" #1 #1" #1" #1" #1" #1"
IN /A0 "(1; "(1 " "(1; "(! "(< "(#7 "(##
.emudian didapatkan hasil beban tiap fasa dan total dan *uga arus netral %ang didapatkan %aitu sebagai berikut( Tabel $. "ata pengukuran yang didapatkan
No 1 # 5 7 ! ;
R /@0 1 1"" 1"" 1"" 1"" 1"" 1"" 1"" 1""
$ /@0 # & & & & " " " "
1 " " " " " " " "
, /@0 # & & ; ; & & ; ;
1 1"" 1"" 1"" 1"" 1"" 1"" 1"" 1""
# ; & ; & ; ; ;
R 1"" 1"" 1"" 1"" !(7 !(7 !(7 !(7
Casa /@0 $ " " #(# #(# " " #(# #(#
IN (A)
, 1"" #!(7 1"" #!(7 1"" #!(7 #!(7 #!(7
"(1; "(1 " "(1; "(! "(< "(#7 "(##
2enghitung ketidakseimbangan beban Analisa ketidakseimbangan beban' menggunakan persamaan:
[ I R ]= a [ I ] [ I S ]=b [ I ] [ I T ]=c [ I ]
2encari koefisien a' b' c ( =ontoh' untuk konfigurasi beban no(1 didapatkan :
Irata&rata 9
I R + I S + I T 3
0.49+ 0.2 + 0.4
9
3
9
0.36 A
10
I a = R =¿ I
0.49
I b = S =¿ I
0.2
0.36
= 1.36 = 0.55
0.36
I c = T =¿ I
0.4
= 1.11
0.36
{|a −1|+|b −1|+|c −1|}
B 1""8 9
3
{|1.36−1|+|0.55−1|+|1.11− 1|} 3
B 1""8 9 "(!8
,abel untuk keseluruhan konfigurasi beban' presentase rata&rata ketidakseimbangan beban %ang terkecil menun*ukkan beban mendekati seimbang( Tabel %. &resetasi rata'rata ketidakseimbangan beban
No 1 #
Ir
Is
It
I rata
a
b
c
"(5<
"(#
"(5
"(
1(
"(77
1(1"
8 30.333 33
"(7
"(#
"(
"(5
1(#<
"(5
1(;
40.333 33
"(7
"(5
"(5
"(5
1(1;
"(<#
"(<#
6
1(#"
16.666 67
"(7
5 7 ! ;
"(5
"(
"(7"
1(1"
"(;"
"(;
"(#
"(5
"(5
1(;#
"(5
"(;
41.666 67
"(;
"(#
"(
"(7
1(1
"(;
1(1
45.333 33
"(;
"(5
"(5
"(7
1(7<
"(!7
"(!7
19.666 67
"(;
"(5
"(
"("
1(5#
"(!
1(""
25
2enghitung losses akibat adan%a arus netral pada penghantar netral P N = I N 2 .R N
ρ. L R N = A 11
Diketahui : ρ /hambatan *enis ka-at tembaga0 9 1(! B 1"&;
Ω
m
? 9 !" cm 9 "(! m A 9 1(7 mm# 9 1'7 B 1"& m# −8
ρ. L R N = A
1,7 x 10
9
. 0,7
9 "(!< B 1"
−6
1,5 x 10
Ω
=ontoh perhitungan losses untuk konfigurasi beban no(1 : P N = I N 2 .R N P N = /"(1;0#( "(!< B 1" 9 #'7! B 1"&5 @ P 9 V ( /IR I$I,0 9 ### B /"(5< "(# "(50 9 #51(<; @
P N 8 P N 9 P
−4
B 1""8 9
2,57 x 10 241,98
B 1""8 9 1'" B 1"&5@
$ehingga didapatkan keseluruhan perhitungan presentasi losses sebagai berikut( Tabel (. &erhitungan lsses
No. 1
In
Rn "(1; 0.00793 0.0079
2
"(1 " "(1; "(! "(< "(#7 "(##
3 4 5 6 7 8
3
0.00793 0.00793 0.00793 0.00793 0.00793 0.00793
241"98
n #'7! B 1"&5
!n 1'" B 1"&5
273
!' B 1"&5
#'!; B 1"&5
276"9 315 294 336 336 378
0 #'7! B 1"&5 1'"; B 1"& 1'#" B 1"& 5'<7 B 1"&5 '; B 1"&5
0 ;'1 B 1"&7 '! B 1"&5 '7! B 1"&5 1'5! B 1"&5 1'"1 B 1"&5
2. Men-e*$ankan ean )enan ara $en!a& k($,(%*%* ean
2etode berikut dilakukan dengan cara menukar beban lampu pada praktikum beban tak seimbang sehingga didapatkan data sebagai berikut( Tabel ). &er*baan menyeimbangkan beban
No . 1 2
3 4 5
Fasa Fasa R S A # $ % A
$ & $
B
Fasa T & F
VRN
VSN
V TN
IR
IS
I T
IN
222
222
222
0.5
0.35
0.86
0.49
E
D
C
F
210
210
210
0.5
0.6
# & # $ # A
% % %
A A &
F F F
213 210 210
213 210 210
213 210 210
0.4 0.65 0.4
0.6 0.38 0.48
0.6 5
0.66 0.67 0.85
0.17
0.27 0.33 0.45
12
.eterangan: ?ampu A 9 " @ ?ampu 9 " @ ?ampu = 9 ; @
?ampu D 9 ; @ ?ampu E 9 1"" @ ?ampu C 9 1"" @
13
+erhitungan
a( ,otal beban per fasa No 1
Fasa R 60 60
Fasa S 38 38
Fasa T 100 100
Fasa R 30
Fasa S 19
Fasa T 50
30
27.5
27.5
0.17
27.5
37.5
0.27
37.5
19
37.5
0.33
23.2
23.2
50
0.45
10 2
3 4 5
60
38 10 0 38
60
0
38
38
100
60
10 0
38
60
100
60 60
38 60
38 38
60 100
100 100
23.2
In 0.49
b( 2enghitung ketidakseimbangan beban Analisa ketidakseimbangan beban' menggunakan persamaan:
[ I R ]= a [ I ] [ I S ]=b [ I ] [ I T ]=c [ I ]
2encari koefisien a' b' c ( =ontoh' untuk konfigurasi beban no( 1:
Irata&rata 9
I R + I S + I T 3
I a = R =¿ I
9
3
9
0.57 A
0.5 0.57
I b = S =¿ I
0.35
I c = T =¿ I
0.86
0.57
0.57
{|a −1|+|b −1|+|c −1|} 3
0.5+ 0.35 + 0.86
9 "(;! 9 "(1 9 1(7
B 1""8 9
{|0.87 −1|+|0.61−1|+|1.5−1|} 3
B 1""8 9 #(!5#8
,abel untuk keseluruhan konfigurasi beban' presentase rata&rata ketidakseimbangan beban %ang terkecil menun*ukkan beban mendekati seimbang(
14
No .
I 0.5
Is 0.35
I 0.86
I aa 0.57
a 0.88
* 0.61
' 1.51
! 33.92
0.5
0.6
0.65
0.58
0.86
1.03
1.11
9.52
3
0.4
0.6
0.66
0.55
0.72
0.72
1.19
24.90
4
0.65
0.38
0.67
0.57
1.15
0.67
1.18
21.96
5
0.4
0.48
0.85
0.58
0.69
0.83
1.47
31.60
1 2
'.
2e ngh itun g
losses akibat adan%a arus netral pada penghantar netral( P N = I N 2 .R N
ρ. L R N = A Diketahui : ρ /hambatan *enis ka-at tembaga0 9 1(! B 1"&;
Ω
m
? 9 !" cm 9 "(! m A 9 1(7 mm# 9 1'7 B 1"& m#
ρ. L R N = A
−8
1,7 x 10
9
. 0,7 −6
1,5 x 10
9 "(!< B 1"
Ω
=ontoh perhitungan losses untuk konfigurasi beban no(1 : P N = I N 2 .R N P N = /"(5<0#( "(!< B 1" 9 1'< B 1"& @ P 9 V ( /IR I$I,0 9 ### B /"(7 "( "(70 9 ;;(7 @
P N 8 P N 9 P
1,9 x 10 −3
B 1""8 9
388.5
B 1""8 9 5';< B 1"&5 @
,abel untuk keseluruhan perhitungan presentase losses( Tabel 1+. &resentasi lsses
No. 1
In 0.49
Rn 0.00793
388.5
n 1'< B 1"&
!n 5';< B 1"&5
2
0.17
0.0079
367.5
#'#< B 1"&5
'# B 1"&7
3
0.27
0.00793 353.58
7'!; B 1"&5
1' B 1"&5
4
0.33
0.00793
;' B 1"&5
#'5 B 1"&5
5
0.45
0.00793 363.3
1' B 1"&
5'5 B 1"&5
3
357
15
Anal*%a +ada praktikum beban tak seimbang %ang telah dilakukan' sebagai tu*uan praktikum %aitu •
membuat keseimbangan beban pada setiap fasa /R&$&,0( ntuk proses men%eimbangkan beban dilakukan dengan # metode' %aitu metode pen%aklaran /ON&OCC0 dan metode •
konfigurasi beban( +ada penggunaan metode pen%aklaran untuk men%eimbangkan beban' terdapat #5 peluang perlakuan pen%aklaran' sebagaimana ditun*ukkan pada tabel III( +ada tabel tersebut' didapatkan losses paling kecil dengan perolehan "8 /tidak ada losses0( )al ini dapat ter*adi dikarenakan nilai arus netral adalah mendekati " A( +ada praktikum beban tak seimbang dengan metode pen%aklaran menggunakan konfigurasi nomor tiga' dapat dikatakan pemilihan konfigurasi dengan keseimbangan %ang paling baik' dikarenakan perolehan arus netraln%a %ang paling baik' %aitu mendekati nol ampere /" A0( dari percobaan tersebutdapat diketahui konfigurasin%a sebagai berikut( Casa R /ON 10 Casa $ /ON #0 Casa , /ON 10
?ampu 1"" @ ?ampu " @ ; @ ?ampu 1""@
Namun berdasarkan perolehan hasil praktikum diatas' perolehan pen%eimbangan beban dengan metode pen%aklaran tersebut dinilai tidak dapat memberikan gambaran terhadap kondisi eBisting ketika di industri4lapangan' dikarenakan nilai arus netraln%a %ang terlalu •
ideal' %aitu sama dengan nol( +ada keseimbangan beban dengan metode konfigurasi beban' dilakukan dengan cara mengatur pemosisian lampu pada pembebanan fasa %ang sesuai( .ondisi sesuai dalam hal ini adalah kondisi dimana untuk mendapatkan arus netral %ang mendekati ideal %aitu nol /In 9 "0( $ehingga dari praktikum dengan metode ini didapatkan kondisi paling baik dengan konfigurasi seperti %ang ditun*ukkan pada ,abel <' %aitu dengan hasil pengukuran
•
didapatkan losses <(78 dan arus netraln%a adalah 1(!A( +ercobaan dengan parameter pen%alaan satu lampu dengan beban pada setiap fasan%a /R& $&,0 masing&masing adalah 1""@F "@ dan 1""@' maka didapatkan arus netraln%a sebesar "(1;A( Namun apabila konfigurasi beban lampu pada setiap fasa R' $' , secara berurutan diberikan beban lampu dengan da%a 1""@' "@ dan #! @ maka dapat dihasilkan arus nominal "(1A( berbeda haln%a lagi ketika dilakukan dengan pembebanan
16
setiap fasan%a /R' $' dan ,0 adalah 1""@' #(#@ dan 1""@ maka dapat dihasilkan arus netral %ang lebih mendekati ideal4sangat ideal %aitu sama dengan nol( Dari hal tersebut dapat ditarik konklusi a-al bah-a' apabila setiap fasa /R' $ dan ,0 dilakukan dengan pembebanan %ang tidak merata4seimbang' maka akan berpengaruh pada besarn%a nilai arus netral %ang akan ter*adi( • •
+ercobaan kedua adalah men%eimbangkan beban dengan mencari konfugurasi beban %ang menghasilkan arus netral /losses0 terkecil( )asiln%a' konfigurasi beban berikut' menghasilkan arus netral paling kecil %aitu "'1! A( hal ini karena konfigurasi beban ini %ang paling mendekati seimbang' dengan rata&rata ketidakseimbangan beban han%a <'78( 2
0.5
0.6
0.65
0.58
0.86
1.03
1.11
9.52
Dari percobaan tersebut dapat dianalisis bah-a semakin besar arus netral maka semakin besar losses %ang timbul( )al ini digambarkan pada grafik((
In +,a-a /oss+s 0 0
n (W)
0 0 0 0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0.45
0.5
0.55
In (A) In +,a-a /oss+s n+a (In +,a-a /oss+ s)
Arus netral mempengaruhi besarn%a losses sesuai dengan rumus + N9I N#(R N( dimana rugi& rugi pada penghantar netral sebanding dengan kuadrat arus netral %ang mengalir di penghantar tersebut( Dari percobaan ini' arus netral %ang paling kecil %akni "'1! A menghasilkan rugi&rugi %ang paling kecil pula' %aitu sebesar #'#< B 1"&5@(
Pel!an Pen&e$atan Ener*
17
,erdapat beberapa peluang penghematan energi %ang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah beban tak seimbang' diantaran%a: & 2engatur beban tiap fasa dengan seimbang agar meminimalisir ketidakseimbangan beban( Dengan men%eimbangkan beban' akan menurunkan arus netral sehingga &
losses %ang dihasilkan kecil( 2emilih kabel dengan luasan %ang lebih besar mengganti kabel dengan %ang lebih pendek' sehingga akan menurunkan hambatan pada ka-at netral(
18
Rek($en)a%*
Rekomendasi %ang dapat diterapkan' sesuai dengan praktikum ini %akni mengubah4mengatur konfigurasi beban tiap fasa' mengatur beban dengan seimbang untuk memperkecil arus netral sehingga losses kecil( Dan berdasarkan praktikum untuk men%eimbangkan beban dilakukan konfigurasi pen%eimbangan beban sesuai metode # dikarenakan kondisin%a sama seperti kondisi eBisting berbeda dengan metode 1 %aitu kondisi ideal dimana In : " BAB V. KESIMPULAN
erdasarkan praktikum beban tak seimbang %ang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaran%a : & eban %ang tidak seimbang akan menimbulkan arus netral %ang men%ebabkan rugi&rugi &
pada penghantar netral Rugi&rugi pada penghantar netral sebanding dengan arus netral %ang mengalir dan hambatan ka-at penghantar( $emakin tinggi arus netral dan semakin besar tahanan ka-at
&
penghantar' maka semakin besar losses %ang ditimbulkan( +resentase rata&rata ketidakseimbangan beban sebanding dengan rugi&rugi( $emakin kecil
&
persen ketidaksembangan beban' maka semakin kecil pula rugi&rugi %ang ditimbulkan( +eluang penghematan energi %ang dapat dilakukan untuk mengatasi ketidakseimbangan beban diantaran%a mengubah konfigurasi beban tiap fasa' mengganti kabel dengan
&
ukuran %ang lebih besar' dan memperpendek *arak distribusi ke beban( Rekomendasi %ang paling mungkin dilakukan adalah mengatur konfigurasi beban tiap fasa' dengan kombinasi beban %ang seimbang %ang akan menghasilkan rugi&rugi paling minimum(
DA3TAR PUSTAKA #"1( 2odul praktikum konservasi( +O?AN http:44---(academia(edu41"!<<;554.onservasiGenergi( Diunduh pada tanggal 1#&""1 jurnal.unimus.ac.id/index.php/ME/article/download/634/686. Diunduh pada tanggal 13-6-!16
19