LAPORAN AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA OLAHRAGA PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN JEMBRANA
NAMA
: NI LUH PUTU SUARDIYANTI, S.Pd.
NIP
: 19901022 201503 2 006
NDH
: 23
INSTANSI : DINAS PENDIDIKAN PEMUDA OLAHRAGA PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN
DIKLAT PRAJABATAN CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XIII BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI BALI 2016
LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR LAPORAN AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA
Nama
: Ni Luh Putu Suardiyanti, S.Pd.
NIP/NDH
: 19901022 201503 2 006 / 23
Instansi
: Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan
Jabatan
: Staf Sub-Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan
Judul
: Laporan Aktualisasi Nilai - nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara di Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jembrana
Telah diperiksa dan disempurnakan berdasarkan masukan dan saran oleh mentor dan coach untuk diseminarkan di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Bali yang akan dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2016.
Denpasar,
Maret 2016
Pembimbing/Coach,
Mentor,
A.A. Rai Kartini, S.Sos., M.Si.
I Gede Ketut Suharsana, S.Sos.
NIP. 19680107 198809 2 001
NIP. 19700220 199403 1 005
ii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA
Nama
: Ni Luh Putu Suardiyanti, S.Pd.
NIP
: 19901022 201503 2 006
Instansi : Dinas
Pendidikan
Pemuda
Olahraga
Pariwisata
dan
Kebudayaan Jabatan : Staf Sub-Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan Judul
: Laporan Aktualisasi Nilai - nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara di Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jembrana
Telah mengikuti seminar Laporan Aktualisasi Nilai – nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Bali yang dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2016.
Denpasar,
Maret 2016
Pembimbing/Coach,
Penguji,
A.A. Rai Kartini, S.Sos., M.Si.
Drs. Ida Bagus Anom, M.Pd.
NIP. 19680107 198809 2 001
NIP. 19551231 197903 1 125
Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Bali
Dr. Ida Bagus Sedhawa, S.E., M.Si. NIP. 19591231 198703 1 160
iii
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena berkat rahmat-Nya “Laporan Aktualisasi Nilai - nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara di Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jembrana” ini dapat diselesaikan sesuai rencana. Laporan ini ditulis untuk memenuhi rangkaian prosedur pendidikan dan pelatihan prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil golongan III. Keberhasilan penyusunan laporan aktualisasi ini tidak lepas dari usaha dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu dengan segala ketulusan hati diucapkan terimakasih kepada yang terhormat. 1. Bapak Dr. Ida Bagus Sedhawa, S.E., M.Si. sebagai Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Bali yang telah memberi dukungan dalam pengaktualisasian nilai – nilai dasar Profesi Aparatur Sipil Negara; 2. Ibu A.A. Rai Kartini, S.Sos., M.Si. sebagai pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan memotivasi agar kegiatan yang diaktualisasikan senantiasa berjalan dengan baik. 3. Bapak Drs. Ida Bagus Anom, M.Pd. sebagai penguji yang telah memberikan saran dan dukungan terkait aktualisasi. 4. Bapak I Gede Ketut Suharsana, S.Sos. selaku Kasubbag Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan yang memberikan kesempatan untuk mengaktualisasikan nilai – nilai dasar Profesi Aparatur Sipil Negara dan memberikan masukan tentang proses pelaksanaannya di lapangan. 5. Panitia Diklat Prajabatan golongan III provinsi Bali tahun 2016 yang telah banyak memberikan bantuan dalam penyelesaian laporan ini. 6. Keluarga, sahabat, dan rekan-rekan peserta diklat prajabatan golongan III Kabupaten Jembrana. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu dibutuhkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Denpasar, Maret 2016 Penulis
iv
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul ................................................................................................
i
Lembar Persetujuan ........................................................................................
ii
Lembar Pengesahan ........................................................................................
iii
Kata Pengantar ................................................................................................
iv
Daftar Isi .........................................................................................................
v
Daftar Tabel ....................................................................................................
vi
Daftar Gambar ................................................................................................
vii
Daftar Lampiran ..............................................................................................
ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1.2 Tujuan Aktualisasi ...................................................................... 1.3 Lokus Aktualisasi ......................................................................... BAB II GAMBARAN UMUM AKTUALISASI 2.1 Teori Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara ................ 2.2 Profil Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan.................................................................................. 2.3 Gambaran Umum Tugas Jabatan Peserta Diklat..........................
1 2 2 3 12 15
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI 3.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara ......................................................................................... 3.2 Jadwal Aktualisasi ....................................................................... BAB IV HASIL AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN
16 32
4.1 Capaian Pelaksanaan Aktualisasi ................................................ 4.2 Pembahasan Kegiatan Aktualisasi .............................................. BAB V PENUTUP
34 36
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 5.2 Saran ............................................................................................
55 55
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
No.
Judul Tabel
Halaman
3.1 Rancangan Aktualisasi Nilai – nilai Dasar Profesi ASN ..........................
26
3.2 Jadwal Aktualisasi Nilai – nilai Dasar Profesi ASN..................................
32
4.1 Daftar Capaian Pelaksanaan Aktualisasi ..................................................
34
vi
DAFTAR GAMBAR
No.
Judul Tabel
Halaman
2.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan .......................................................................................
14
4.1 Proses pengolahan dan input data yang diserahkan bidang-bidang untuk isian rencana kerja dinas ..........................................................................
37
4.2 Rencana Kerja SKPD yang telah dibuat ..................................................
37
4.3 Proses pengolahan dan input data yang diserahkan bidang-bidang untuk isian indikator kinerja umum dinas ..........................................................
39
4.4 Indikator Kinerja Umum SKPD yang telah dibuat ..................................
40
4.5 Rapat pembahasan rancangan cascading dinas bersama kepala-kepala bidang dan Kabag Ortal Setda .................................................................
41
4.6 Proses penginputan dan revisi cascading .................................................
42
4.7 Print out cascading yang telah tersusun ...................................................
42
4.8 Proses penginputan data dalam pembuatan rangkuman data pendidikan sebagai pendukung penyusunan profil pendidikan ..................................
43
4.9 Rangkuman data pendidikan dan buku profil pendidikan .......................
44
4.10Proses pendampingan pengisian data dapodik yang dilakukan oleh salah satu Operator Dapodik Sekolah ...............................................................
45
4.11Mendampingan salah satu operator sekolah dalam memperbaharui versi Dapodik ....................................................................................................
46
4.12Membantu salah satu operator yang kesulitan sinkronisasi data .............
46
4.13Proses pengumpulan, pemilihan dan merekap laporan monev masingMasing PPTK untuk digabungkan menjadi laporan monev dinas ...........
vii
47
4.14Laporan monev dinas yang diserahkan ke Inspektorat ............................
48
4.15Menerima lapor bulan dari SMP dan SMA/SMK ...................................
49
4.16Proses memilah lapor bulan sesuai jenjang pendidikandan menginput data menjadi suatu rekap bulanan ............................................................
50
4.17Dokumen rekap lapor bulan yang telah dibuat ........................................
50
4.18Mencatat surat masuk dan surat keluar secara manual dalam buku register serta menginput data persuratan ke aplikasi pengelolaan arsip ...............
51
4.19Buku register surat, bendel surat masuk dan surat keluar ........................
52
4.20Memasukkan arsip surat ke dalam lemari arsip .......................................
52
4.21Mengarsipkan dokumen sesuai dengan jenis dokumen dan tanggal penerbitannya ...........................................................................................
53
4.22Rak arsip dengan dokumen yang terpilah dan tertata di dalamnya .........
54
4.23Sistem pengarsipan elektronik menggunakan software arsip ..................
54
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 (Rencana Kerja SKPD) 2. Lampiran 2 (Indikator Kinerja Umum) 3. Lampiran 3 (Cascading Dinas) 4. Lampiran 4 (Rangkuman Data Pendidikan) 5. Lampiran 5 (Laporan Monev Dinas) 6. Lampiran 6 (Rekap Lapor Bulan Sekolah) 7. Lampiran 7 (Buku Register Surat) 8. Lampiran 8 (Form Bimbingan Aktualisasi) 9. Lampiran 9 (Rancangan Aktualisasi)
ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Menurut UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara disebutkan bahwa Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. Selanjutnya yang dimaksud dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) untuk menduduki jabatan pemerintahan. Sebagai Aparatur Sipil Negara, PNS mempunyai tugas melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keberadaan ASN diharapkan dapat mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang diantaranya yaitu membentuk suatu Pemerintahan Negara
Indonesia
yang
melindungi
segenap
Bangsa
Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN
yang profesional
sebagaimana tersebut di atas adalah Diklat Prajabatan. Diklat prajabatan pola baru dilaksanakan dengan sistem internalisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yang diakronimkan sebagai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) kemudian dituangkan dalam suatu dokumen yang disebut laporan aktualisasi nilai dasar sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi pada instansi tempat bekerja. Aktualisasi nilai dasar merupakan suatu proses untuk membuat kelima nilai dasar (ANEKA) menjadi aktual atau nyata terjadi serta sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) di unit kerja, dalam hal ini yaitu Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan (PEP), Dinas Pendidikan
1
Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan. Aktualisasi tersebut disesuaikan dengan nilai dasar ANEKA, tugas pokok dan fungsi, serta visi misi dalam organisasi.
1.2 Tujuan Aktualisasi Tujuan dilaksanakannya kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yang penulis laksanakan ini antara lain sebagai berikut. 1.2.1 Penulis dapat memahami dan memaknai nilai-nilai dasar profesi yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) yang akan dituangkan dalam kegiatan aktualisasi. 1.2.2 Penulis dapat mengimplementasikan nilai-nilai ANEKA dan memberikan kontribusi kepada organisasi melalui kegiatan aktualisasi ini.
1.3 Lokus Aktualisasi Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan pada Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Jembrana yang beralamat di Jalan Surapati No. 1 Negara, sebagai instansi tempat peserta diklat ditugaskan. Secara lebih khusus, lokus kegiatan aktualisasi ini adalah pada Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan (PEP) Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan yang dilaksanakan mulai tanggal 7 Maret 2016 sampai dengan 26 Maret 2016.
2
BAB II GAMBARAN UMUM AKTUALISASI
2.1 Landasan Teori Nilai - Nilai Dasar Profesi ASN Ada 5 (lima) nilai-nilai dasar profesi ASN yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan secara profesional sebagai pelayan masyarakat meliputi : 1) Akuntabilitas; 2) Nasionalisme; 3) Etika Publik; 4) Komitmen Mutu; dan 5) Anti Korupsi atau dapat disingkat sebagai ANEKA. Penjelasan dari kelima nilai tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut. 2.1.1 Akuntabilitas Akuntabilitas merupakan sebuah kewajiban individu, kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang Pegawai Negeri Sipil adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik antara lain: a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan antara kepentingan publik dengan sektor, kelompok dan pribadi. b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis. c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik. d. Menunjukkan sikap dan prilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintah. Akuntabilitas terdiri dari beberapa aspek. Menurut LAN RI (2015:8), aspekaspek tersebut terdiri dari: a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja Berdasarkan aspek-aspek tersebut seorang PNS harus memiliki tanggung jawab dalam menjalankan setiap tugasnya. Bovens (dalam LAN RI, 2015:10) menyatakan bahwa akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama yaitu: 3
a. untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi); b. untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional); c. untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar). Akuntabilitas publik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu akuntabilitas vertikal (vertical accountability) dan akuntabilitas horizontal (horizontal accountability). Akuntabilitas vertikal adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi. Akuntabilitas vertikal membutuhkan pejabat pemerintah untuk melaporkan “ke bawah” kepada publik. Sedangkan akuntabilitas horizontal adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas. Akuntabilitas ini membutuhkan pejabat pemerintah untuk melaporkan “ke samping” kepada para pejabat lainnya dan lembaga negara. Selain itu, menurut LAN RI (2015: 11), akuntabilitas terdiri dari 5 tingkatan sebagai berikut. 1. Akuntabilitas personal 2. Akuntabilitas individu 3. Akuntabilitas kelompok 4. Akuntabilitas organisasi 5. Akuntabilitas stakeholder Akuntabilitas memiliki empat dimensi agar memenuhi terwujudnya sektor publik yang akuntabel, diantaranya sebagai berikut. a. Akuntabilitas kejujuran dan hukum (accountability for probity and legality); b. Akuntabilitas proses (process accountability); c. Akuntabilitas program (program accountability); d. Akuntabilitas kebijakan (policy accountability). Dalam pengambilan keputusan yang akuntabel, seorang PNS mengambil langkah-langkah sebagai berikut. a. Memastikan tindakan dan keputusan yang berimbang dan tidak bias. b. Bertindak adil dan mematuhi prinsip-prinsip due process. c. Akuntabel dan transparan. d. Melakukan pekerjaan secara penuh, efektif, dan efisien. e. Berperilaku sesuai dengan standar sektor etika publik sesuai dengan organisasinya. f. Mendeklarasikan secara terbuka bila terjadi adanya potensi konflik kepentingan. 4
Nilai-nilai sebagai upaya menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel antara lain : a. Kepemimpinan (memberikan contoh pada orang lain, adanya komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan); b. Transparansi (mendorong komunikasi dan kerjasama, meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan); c. Integritas (kewajiban untuk mematuhi undang – undang, kontrak, kebajikan, dan peraturan yang berlaku); d. Tanggung jawab/Responsibilitas (terbagi atas responsibilitas perseorangan dan responsibilitas institusi); e. Keadilan (ketidakadilan dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi); f. Kepercayaan (lingkungan akuntabilitas akan lahir dari hal – hal yang dapat dipercaya); g. Keseimbangan (keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas); h. Kejelasan (mengetahui kewenangan dan tanggungjawab); dan i. Konsistensi (konsistensi menjamin kestabilan). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa akuntabilitas merupakan kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai oleh PNS. 2.1.2 Nasionalisme Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya (chauvinism). Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain (LAN RI, 2015:1). Secara politis nasionalisme berarti pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN, salah satu fungsi ASN adalah menjalankan kebijakan publik. Kebijakan publik diharapkan dapat dilakukan dengan integritas tinggi dalam melayani publik sehingga dalam menjadi pelayan publik yang professional. ASN adalah aparat pelaksana yang melaksanakan segala peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan kebijakan publik untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan. 5
Indikator-indikator yang terdapat dalam nilai nasionalisme yang harus dimiliki Aparatur Sipil Negara antara lain sebagai berikut: a. Berwawasan kebangsaan yang kuat b. Memahami pluralitas c. Berorientasi kepublikan yang kuat d. Mementingkan kepentingan nasional di atas segalanya
2.1.3 Etika Publik Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik (LAN, 2015: 6). Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi peribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan publik (Haryatmoko dalam LAN, 2015: 7). Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis (LAN, 2015:9). Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu. Berdasarkan undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai berikut: a.
Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi
b.
Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
c.
Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
d.
Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
e.
Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundangundangan dan etika pemerintahan
f.
Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara
6
g.
Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien
h.
Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya
i.
Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
j.
Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain
k.
Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN
l.
Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN. Selanjutnya, perlu diketahui tentang nilai-nilai dasar etika publik
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN sebagai berikut: a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara Pancasila; b. Setia dan mempertahankan Undang-undang dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945; c. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak; d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif; f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur; g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik; h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah; i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun; j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi; k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama; l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai; m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir. Dimensi etika publik terdiri dari: 1) dimensi tujuan pelayanan publik yang bertujuan untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan relevan; 2) dimensi modalitas yang terdiri dari akuntabilitas, transparansi, dan netralitas; serta 3) dimensi 7
tindakan integritas publik (LAN, 2015:11). Ketiga dimensi tersebut dapat menjadi dasar untuk menjadi pelayan publik yang beretika. Etika publik menjadi sebuah refleksi kritis yang mengarahkan nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan, dan kesetaraan yang dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat. Pelayanan publik yang profesional membutuhkan tidak hanya kompetensi teknis dan leadership, namun juga kompetensi etika. Oleh karena itu perlu dipahami etika dan kode etik pejabat publik. Tanpa memiliki kompetensi etika, pejabat cenderung menjadi tidak peka, tidak peduli dan bahkan seringkali diskriminatif, terutama pada masyarakat kalangan bawah yang tidak beruntung. Etika publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat. Dengan diterapkannya kode etik ASN, perilaku pejabat publik harus berubah dari penguasa menjadi pelayan, dari wewenang menjadi peranan, dan menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah yang harus dipertanggung jawabkan bukan hanya di dunia namun juga di akhirat. Terdapat 6 prinsip etika publik, yaitu: 1) Keindahan (beauty), yakni prinsip yang berkaitan/dapat menghasikan rasa senang 2) Persamaan (equality), yakni prinsip yang berkaitan dengan kesamaan harkat dan derajat/tidak diskriminatif 3) Kebaikan (goodness), yakni prinsip yang berkaitan dengan cita rasa/perasaan 4) Keadilan (justice), yakni prinsip yang berkaitan dengan rasa adil (didasarkan kebutuhan) 5) Kebebasan (liberty), yakni prinsip yang berkaitan dengan keleluasaan namun tidak mengganggu orang lain 6) Kebenaran (truth), yakni prinsip yang didasarkan pada kebenaran baik secara ilmiah maupun mutlak Agar etika publik dapat dihayati, diperlukan kode etik diantara aparatur sipil negara. Dengan rumusan kode etik yang baik dan diikuti sebagai pedoman bertindak dan berperilaku, sehingga para aparatur negara akan melihat kedudukan mereka sebagai alat bukan sebagai tujuan.
8
Mengacu pada TAP MPR NO.VI/MPR/2001 ada pokok-pokok etika kehidupan berbangsa yaitu: a. Etika sosial dan budaya b. Etika politik dan pemerintahan c. Etika ekonomi dan bisnis d. Etika penegakan hukum yang berkeadilan e. Etika keilmuan f. Etika lingkungan. Adapun aktualisasi etika Aparatur Sipil Negara antara lain: 1. Aktualisasi etika publik untuk peningkatan kualitas pelayanan publik 2. Aktualisasi kode etik untuk melawan korupsi 3. Aktualisasi kode etik untuk peningkatan kinerja organisasi 4. Aktualisasi kode etik untuk peningkatan integritas publik
2.1.4 Komitmen Mutu Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Aspek utama yang menjadi target stakeholder adalah layanan yang komitmen pada mutu melalui penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien, inovatif dan berorientasi mutu. a. Efektif Efektivitas menunjukan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja sedangkan efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakannya. Efektivitas organisasi berarti memberikan barang atau jasa yang dihargai oleh pelanggan. b. Efisien Efisien adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan atau tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya sedangkan efisiensi organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang, dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu.
9
Efisensi dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. c. Inovasi Inovasi adalah cara utama dimana suatu organisasi beradaptasi terhadap perubahan di pasar, teknologi dan persaingan. d. Mutu Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yag diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan prima sekurangkurangnya akan mencakup hal-hal berikut. a. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customer/clients. b. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara agar customer/clients tetap setia. c. Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi tanpa cacat, tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan. d. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan pergeseran tuntutan kebutuhan customer/clients mauun perkembangan teknologi. e. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. f. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara, antara lain pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi dan benchmark.
2.1.5 Anti Korupsi Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang berarti kerusakan atau kebobrokan. Dalam bahasa Yunani coruptio artinya perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama, material, mental dan umum. Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. 10
Ada 7 jenis korupsi menurut Syed Husin Alatas (LAN, 2014:17) yaitu: 1. Korupsi Transaktif yaitu ditandai adanya kesepakatan timbal balik kedua pihak yang sama-sama aktif demi keuntungan bersama; 2. Korupsi Ekstroaktif yaitu ditandai adanya tekanan kepada pihak pemberi untuk menyuap demi kepentingan keselamatan diri dan koleganya; 3. Korupsi Investif yaitu penawaran barang/jasa yang keuntungannya diharapkan dimasa datang; 4. Korupsi Nepotistik yaitu ditandai dengan perlakuan khusus kepada kerabatnya dalam suatu kedudukan; 5. Korupsi Autogenik yaitu korupsi yang di lakukan individu dengan memanfaatkan kelebihan pemahaman dan pengetahuannya sendiri; 6. Korupsi Suportif yaitu tindakan korupsi untuk melindungi tindak korupsi lainnya; 7. Korupsi Defensif yaitu korupsi yang terpaksa dilakukan untuk mempertahankan diri dari pemerasan. Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri dari: (1) kerugian keuangan negara; (2) suap-menyuap; (3) pemerasan; (4) perbuatan curang; (5) penggelapan dalam jabatan; (6) benturan kepentingan dalam pengadaan; dan (7) gratifikasi. Menanamkan sikap sadar anti korupsi merupakan salah satu cara untuk menjauhkan diri kita dari korupsi. Nilai-Nilai dasar anti korupsi adalah sebagai berikut. a. Jujur b. Peduli c. Mandiri d. Disiplin e. Tanggungjawab f. Kerja keras g. Sederhana h. Berani i. Adil Korupsi juga disebut sebagai kejahatan yang luar biasa, karena dampaknya menyebabkan kerusakan dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat, dan 11
kehidupan yang luas. Menurut LAN RI (2014:8) yang dikutip dari berbagai sumber, dampak perilaku dan tindak pidana korupsi adalah sebagai berikut. a. Negara korup harus membayar biaya hutang yang lebih besar b. Harga infrastruktur lebih tinggi c. Tingkat korupsi yang tinggi meningkatkan ketimpangan pendapatan dan kemiskinan d. Korupsi menurunkan investasi dan karenanya menurunkan pertumbuhan ekonomi e. Persepsi korupsi memiliki dampak yang kuat dan negatif terhadap arus investasi asing f. Negara-negara yang dianggap memiliki tingkap korupsi yang relatif rendah selalu menarik investasi lebih banyak dari pada negara rentan korupsi Kesadaran anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka bumi, dan selalu ingat bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus dipertanggungjawabkan sehingga dapat menjadi benteng kuat untuk anti korupsi. Tanggung jawab spiritual yang baik akan menghasilkan niat yang baik dan mendorong untuk memiliki visi dan misi yang baik, hingga selalu memiliki semangat untuk melakukan proses atau usaha untuk mendapatkan hasil terbaik agar dapat dipertanggungjawabkan secara publik.
2.2 Profil Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan 2.2.1 Visi dan Misi Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Perumusan Visi Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jembrana mencerminkan apa yang ingin dicapai, memberikan arah dan fokus strategi yang jelas, mampu menjadi perekat komponen Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan, memiliki orientasi masa depan, mampu menumbuhkan komitmen seluruh jajaran dan mampu menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi. Berdasarkan hal tersebut diatas maka Visi Dinas Pendidikan, Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jembrana disusun sebagai berikut: “Terwujudnya kualitas layanan prima pendidikan dan kepariwisataan yang berbudaya, menuju masyarakat Jembrana yang cerdas, trampil, mandiri, bermutu dan berwawasan serta relevan dengan kebutuhan masyarakat Jembrana” 12
Yang dimaksud dengan layanan prima adalah layanan pendidikan yang: 1. tersedianya Layanan Pendidikan dasar dan menengah secara merata di seluruh pelosok Kabupaten Jembrana; 2. terjangkaunya Layanan Pendidikan dasar dan menengah oleh seluruh lapisan masyarakat; 3. berkualitas/bermutu dan relevan dengan kebutuhan bermasyarakat, dunia usaha, dan dunia industry; 4. setara bagi warga masyarakat Jembrana dalam memperoleh pendidikan berkualitas dengan memperhatikan keragaman latar belakang sosial-budaya, ekonomi, geografi, gender, dan sebagainya; serta 5. menjamin kepastian bagi masyarakat Jembrana untuk dapat mengenyam pendidikan dan menyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat, dunia usaha, dan dunia industri. MISI Untuk mewujudkan Visi Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jembrana, maka ditetapkan 8 (delapan) Misi sebagai berikut. 1. Meningkatkan Ketersediaan Layanan Pendidikan 2. Memperluas Keterjangkauan Layanan Pendidikan 3. Meningkatkan Kualitas/Mutu dan Relevan Layanan Pendidikan 4. Mewujudkan Kesetaraan dalam Memperoleh Layanan Pendidikan 5. Menjamin Kepastian Memperoleh Layanan Pendidikan 6. Pengembangan Kebudayaan Daerah dan Nasional 7. Mewujudkan Sarana prasarana Pariwisata yang memadai serta melestarikan obyek dan daya tarik wisata 8. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral untuk pengembangan kepariwisataan
2.2.2 Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Dikporaparbud, maka disusun struktur organisasi dan mekanisme kerja sebagaimana bagan berikut ini.
13
STRUKTUR ORGANISASI DINAS DIKPORAPARBUD BERDASARKAN PERDA NO. 15 TAHUN 2011
Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan 14
2.3 Gambaran Umum Tugas Jabatan Peserta Diklat Peserta Diklat ditempatkan dibagian Sekretariat, sebagai Staf Subag Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan. Tugas Pokok dan fungsi sebagai Staf Subag Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan antara lain: 1. mengolah data usulan program Rencana kerja (Renja) Dinas Dikporaparbud, 2. mengolah data usulan program Rencana Kerja (Renja) Dinas Dikporaparbud, 3. mengolah data usulan program Penetapan Kinerja Dinas Dikporaparbud, 4. mengolah data usulan program LKPJ dan LPPD Dinas Dikporaparbud, 5. mengolah data usulan program Indikator Kinerja Umum (IKU) Dinas Dikporaparbud, 6. mengolah data usulan program LKjIP Dinas Dikporaparbud, 7. mengolah data usulan program RKA dan DPA Dinas Dikporaparbud, serta 8. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
15
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara Dalam rancangan aktualisasi ini, akan dilaksanakan beberapa kegiatan yang tertuang dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), beberapa kegiatan dari tugas tambahan yang diberikan oleh atasan langsung serta kegiatan atas inisiatif sendiri dengan persetujuan atasan langsung yang masih berkaitan dengan tugas pokok. Sebagian kegiatan perencanaan lain yang terdapat dalam SKP tidak dapat dimunculkan selama kegiatan aktualisasi karena telah terlaksana atau akan dilaksanakan tidak bertepatan dengan jadwal aktualisasi. Adapun rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan selama kegiatan aktualisasi adalah sebagai berikut. 3.1.1 Mengolah Data Pendukung Rencana Kerja Dinas Dikporaparbud Kegiatan ini merupakan proses pengumpulan dan pengolahan data usulan rencana kerja yang diberikan oleh masing-masing bidang pada dinas untuk dikompilasi sebagai acuan target rencana satu tahun ke depan yang menjadi sasaran SKPD. Tahapan kegiatan ini dimulai dari menyampaikan draf isian usulan renja yang harus diisi oleh bidang-bidang terkait untuk kemudian dikumpulkan dan diolah datanya hingga tahapan akhir memperoleh hasil olahan data Rencana Kerja dinas. Output kegiatan ini adalah terlaksananya pengolahan data usulan Rencana Kerja dinas. Nilai-nilai ANEKA yang dapat teraktualisasi dari kegiatan ini adalah sebagai berikut. a. Akuntabilitas: nilai ini tercermin dari adanya integritas pada saat pengolahan data yang diberikan oleh masing-masing bidang. Data yang diolah dan diinput harus sesuai dengan data usulan yang diterima. Selain itu, dokumen hasil olahan data juga merupakan suatu aspek akuntabilitas yang membutuhkan laporan sebagai wujud dari rasa tanggung jawab terhadap penyelesaian tugas. b. Nasionalisme: pengamalan sila ke-5 dari Pancasila tampak pada menghargai hasil karya orang lain berupa data usulan dari masing-masing bidang. c. Etika Publik: nilai dasar etika publik yang muncul adalah menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama dalam proses pengumpulan dan pengolahan data rencana kerja tersebut.
16
d. Komitmen Mutu: dalam mengolah data pendukung rencana kerja dinas, orientasi mutu ditunjukkan dengan hasil olahan data yang telah melalui evaluasi serta perbaikan yang dipandang perlu untuk menjaga kualitas data yang baik dan tanpa adanya kesalahan. e. Anti Korupsi: nilai anti korupsi yang teraktualisasi dalam kegiatan ini adalah disiplin waktu (tidak menunda-nunda pekerjaan) dalam menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan ketentuan waktu dari atasan langsung. Dalam kegiatan ini, kendala yang mungkin muncul selama kegiatan aktualisasi adalah keterlambatan penyerahan data oleh bidang-bidang terkait. Untuk mengatasi kendala tersebut, akan diberikan batasan waktu pengumpulan draf isian data bidang dan dilakukan komunikasi berkala dalam proses pengumpulannya.
3.1.2 Mengolah Data Usulan Indikator Kinerja Umum Dinas Dalam kegiatan ini terdapat proses pengumpulan dan pengolahan data usulan Indikator Kinerja Umum (IKU) dari masing-masing bidang pada dinas untuk untuk disatukan menjadi IKU dinas yang menjadi sasaran SKPD. Tahapan kegiatan ini dimulai dari menyampaikan draf isian usulan IKU kepada setiap kepala bidang dan kasubbag di sekretariat. Draf isian tersebut kemudian dikumpulkan dan diolah datanya hingga tahapan akhir memperoleh hasil olahan IKU dinas. Output kegiatan ini adalah terlaksananya pengolahan data Indikator Kinerja Umum dinas. Adapun nilai-nilai ANEKA yang dapat teraktualisasi dari kegiatan ini adalah sebagai berikut. a. Akuntabilitas: nilai ini tercermin dari adanya integritas pada saat pengolahan data yang diberikan oleh masing-masing bidang. Data yang diolah dan diinput harus sesuai dengan data usulan yang diterima. Selain itu, dokumen hasil olahan data juga merupakan suatu aspek akuntabilitas yang membutuhkan laporan sebagai wujud dari rasa tanggung jawab terhadap penyelesaian tugas. b. Nasionalisme: pengamalan sila ke-5 dari Pancasila tampak pada menghargai hasil karya orang lain berupa data usulan dari masing-masing bidang. c. Etika Publik: nilai dasar etika publik yang muncul adalah menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama dalam proses pengumpulan dan pengolahan data Indikator Kinerja Umum dinas tersebut. d. Komitmen Mutu: dalam mengolah data usulan program IKU dinas, orientasi mutu ditunjukkan dengan hasil olahan data yang telah melalui evaluasi serta
17
perbaikan yang dipandang perlu untuk menjaga kualitas data yang baik dan tanpa adanya kesalahan. e. Anti Korupsi: nilai anti korupsi yang teraktualisasi dalam kegiatan ini adalah disiplin waktu (tidak menunda-nunda pekerjaan) dalam menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan ketentuan waktu dari atasan langsung. Dalam kegiatan ini, kendala yang mungkin muncul selama kegiatan aktualisasi adalah keterlambatan penyerahan data oleh bidang-bidang terkait. Untuk mengatasi kendala tersebut, akan diberikan batasan waktu pengumpulan draf isian data bidang dan dilakukan komunikasi berkala dalam proses pengumpulannya.
3.1.3 Mengolah Data Cascading Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Kegiatan ini merupakan proses pengumpulan dan pengolahan data cascading yang diberikan oleh masing-masing bidang pada dinas untuk dikompilasi sebagai suatu cascading dinas secara utuh. Tahapan kegiatan ini dimulai dari menyampaikan nota dinas dan draf isian cascading yang telah diberikan oleh sekretaris dinas agar diisi oleh bidang-bidang terkait untuk kemudian dikumpulkan dan diolah datanya hingga tahapan akhir memperoleh hasil cascading dinas. Output kegiatan ini adalah terlaksananya pengolahan data cascading dinas. Nilai-nilai ANEKA yang dapat teraktualisasi dari kegiatan ini adalah sebagai berikut. a. Akuntabilitas: nilai ini tercermin dari adanya integritas pada saat pengolahan data yang diberikan oleh masing-masing bidang. Data yang diolah dan diinput harus sesuai dengan data usulan yang diterima. Selain itu, adanya dokumen cascading dinas sebagai output juga merupakan suatu aspek akuntabilitas yang membutuhkan laporan sebagai wujud dari rasa tanggung jawab terhadap penyelesaian tugas. b. Nasionalisme: pengamalan sila ke-4 dari Pancasila tampak pada kegiatan rapat penyusunan cascading yang dilaksanakan di dinas, dimana dalam rapat ini terlihat adanya musyawarah untuk mencapai suatu kesepakatan bersama. c. Etika Publik: nilai dasar etika publik yang muncul adalah menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama dalam proses pengumpulan dan pengolahan data cascading tersebut. d. Komitmen Mutu: dalam mengolah data cascading dinas, orientasi mutu ditunjukkan dengan hasil olahan data yang telah melalui evaluasi serta perbaikan 18
yang dipandang perlu untuk menjaga kualitas data yang baik dan tanpa adanya kesalahan. e. Anti Korupsi: nilai anti korupsi yang teraktualisasi dalam kegiatan ini adalah disiplin waktu (tidak menunda-nunda pekerjaan) dalam menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan ketentuan waktu dari atasan langsung. Dalam kegiatan ini, kendala yang mungkin muncul selama kegiatan aktualisasi adalah keterlambatan pengolahan data cascading karena belum adanya kesepakatan dalam bidang untuk sasaran dan indikator pencapaian sasaran, sehingga diperlukan waktu yang cukup lama dalam bermusyawarah. Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala ini adalah dengan memberikan batasan waktu pada masingmasing bidang serta mengundang pihak lain yang terkait dan menguasai tata cara penyusunan cascading untuk dijadikan narasumber dalam pelaksanaan rapat penyusunan cascading dinas.
3.1.4 Membuat Rangkuman Data Pendidikan sebagai Pendukung Profil Pendidikan Tahapan kegiatan membuat rangkuman data pendidikan yang digunakan sebagai pendukung profil pendidikan dimulai dari menyampaikan draf isian data pendukung yang diserahkan kepada bidang-bidang terkait untuk kemudian dikumpulkan dan diolah datanya bersama-sama pada subbag PEP hingga diperoleh hasil akhir berupa dokumen rangkuman data pendidikan dinas Dikporaparbud. Output kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen rangkuman data pendidikan dinas. Nilai-nilai ANEKA yang dapat teraktualisasi dari kegiatan ini adalah sebagai berikut. a. Akuntabilitas: nilai ini tercermin dari adanya integritas pada saat pengolahan data yang diberikan oleh masing-masing bidang. Data yang diolah dan diinput harus sesuai dengan data usulan yang diterima. Selain itu, dokumen rangkuman data pendidikan yang tersusun juga merupakan suatu aspek akuntabilitas yang berorientasi pada hasil sebagai wujud dari rasa tanggung jawab terhadap penyelesaian tugas. b. Nasionalisme: nilai nasionalisme yang teraktualisasi dari kegiatan ini adalah musyawarah dan semangat gotong royong yang tercermin melalui kegiatan kerja sama dalam berkoordinasi menyusun dokumen rangkuman data pendidikan. c. Etika Publik: nilai dasar etika publik yang muncul adalah menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama dalam proses penyusunan dokumen rangkuman data pendidikan dinas. 19
d. Komitmen Mutu: dalam mengolah data menjadi dokumen rangkuman data pendidikan yang utuh, orientasi mutu ditunjukkan dengan hasil olahan data yang telah melalui evaluasi serta perbaikan yang dipandang perlu untuk menjaga kualitas data yang baik dan meminimalisir terjadinya kesalahan. e. Anti Korupsi: nilai anti korupsi yang teraktualisasi dalam kegiatan ini adalah disiplin waktu (tidak menunda-nunda pekerjaan) dalam menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan ketentuan waktu dari atasan langsung serta jujur dalam membuat rangkuman data pendidikan sesuai dengan keadaan data pendidikan yang sebenarnya. Kendala yang mungkin muncul adalah keterbatasan waktu dan keterlambatan dalam proses pengumpulan data awal yang akan diolah menjadi rangkuman data pendidikan dari bidang-bidang terkait. Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala ini adalah dengan memberikan batasan waktu bagi bidang untuk mengumpulkan isian data serta mengkompilasi data dengan sumber-sumber data pendidikan lain seperti misalnya dapodik. Selain itu, kerja sama yang efektif antar staf sub-bagian PEP juga dapat mengatasi masalah keterbatasan waktu yang diberikan.
3.1.5 Memberikan Layanan Konsultasi DAPODIK Kepada Operator DAPODIK PAUD-DIKMAS Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan bagi operator sekolah yang masih mengalami kesulitan berkaitan dengan proses penginputan data Dapodik sekolahnya. Tahapan kegiatan pelayanan ini dimulai dari menerima operator yang datang dengan ramah dan sopan, memberikan pelayanan solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh operator hingga memastikan operator telah benar-benar memahami penjelasan yang diberikan. Output kegiatan ini berupa terlaksananya layanan konsultasi Dapodik PAUD-DIKMAS. Nilai-nilai dasar profesi yang dapat diaktualisasikan pada kegiatan pelayanan ini antara lain sebagai berikut. a. Akuntabilitas: aspek akuntabilitas sebagai sebuah hubungan tercermin dari adanya tanggung jawab antara kedua belah pihak. Pemberi pelayanan bertanggung jawab menyampaikan informasi yang diperlukan oleh operator sekolah sedangkan operator bertanggung jawab untuk menerapkan solusi tersebut dalam melaksanakan tugasnya. 20
b. Nasionalisme: nilai penerapan Pancasila sila ke-5 yaitu suka memberikan pertolongan kepada orang lain agar mampu berdiri sendiri teraktualisasi dalam kegiatan pelayanan ini. c. Etika Publik: kegiatan pelayanan ini dapat mengaktualisasi nilai dasar etika publik yaitu memberikan layanan kepada publik (operator Dapodik) secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun dalam menyampaikan informasi. d. Komitmen Mutu: orientasi mutu dalam kegiatan pelayanan ini adalah mengedepankan komitmen pelayanan terhadap kepuasan pengguna layanan (operator sekolah). e. Anti Korupsi: menghindari pemberian/gratifikasi yang tidak wajar dari operator sekolah dalam proses pemberian layanan merupakan upaya pengaktualisasian nilai anti korupsi dalam kegiatan ini. Kendala yang mungkin muncul dalam kegiatan ini adalah adanya operator sekolah yang tidak fasih menggunakan teknologi (gagap teknologi) sehingga selama pennyampaian pelayanan harus dilakukan dengan terperinci disertai contoh untuk membuat mereka paham dan mampu mengatasi masalah yang dihadapi. Penyampaian informasi juga harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami agar mereka dapat mengingat setiap langkah yang dilakukan.
3.1.6 Mengolah dan Membuat Laporan Monev Fisik dan Keuangan Dinas Pembuatan laporan monev merupakan salah satu jenis evaluasi terhadap target capaian dinas setiap bulannya. Kegiatan ini diawali dari pengumpulan data monev masing-masing PPTK untuk kemudian diinput dalam laporan monev dinas secara utuh dan dievaluasi oleh atasan langsung untuk kemudian disampaikan kepada kepala dinas dan dilaporkan kepada inspektorat sebagai instansi yang berwenang. Nilai-nilai dasar profesi yang dapat diaktualisasikan melalui kegiatan ini adalah sebagai berikut. a. Akuntabilitas: nilai ini tercermin dari adanya integritas pada saat pengolahan data yang diberikan oleh PPTK. Data yang diolah dan diinput harus sesuai dengan data monev yang diterima. Selain itu, adanya laporan monev juga merupakan suatu aspek akuntabilitas yang membutuhkan laporan sebagai wujud dari rasa tanggung jawab terhadap penyelesaian tugas.
21
b. Nasionalisme: pengamalan sila ke-5 dari Pancasila tampak pada menghargai hasil karya orang lain berupa laporan monev masing-masing PPTK. c. Etika Publik: nilai dasar etika publik yang muncul adalah menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama dalam proses pengumpulan dan pengolahan rekapan laporan monev tersebut. d. Komitmen Mutu: dalam mengolah data monev PPTK menjadi suatu laporan Monev dinas, orientasi mutu ditunjukkan dengan hasil olahan data yang telah melalui evaluasi serta perbaikan yang dipandang perlu untuk menjaga kualitas data yang baik dan tanpa adanya kesalahan. e. Anti Korupsi: nilai anti korupsi yang teraktualisasi dalam kegiatan ini adalah disiplin waktu (tidak menunda-nunda pekerjaan) dalam menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan ketentuan batas waktu pengumpulan laporan monev yang ditentukan oleh Inspektorat. Kendala yang dapat muncul dari kegiatan ini adalah terlambatnya pengumpulan data monev dari masing-masing PPTK serta adanya kesalahan penginputan yang dilakukan oleh PPTK. Cara mengatasi permasalahan keterlambatan pengumpulan dapat dilakukan dengan memberi batasan waktu dan mengingatkan setiap PPTK untuk mengumpulkan monev dengan tetap menggunakan etika komunikasi dan bahasa yang santun. Untuk mengurangi faktor kesalahan input dari PPTK, setiap monev yang masuk akan dilakukan pemeriksaan dan akan diserahkan kembali pada PPTK jika terdapat kesalahan yang ditemukan.
3.1.7 Membuat Rekapan Lapor Bulan Sekolah Kegiatan membuat rekapan lapor bulan sekolah merupakan salah satu tugas tambahan yang outputnya berupa tersedianya rekapan lapor bulan sekolah. Kegiatan ini diawali dari pengumpulan data lapor bulan yang diserahkan masing-masing sekolah ke Sub-Bagian PEP, kemudian diregister untuk mengetahui sekolah yang sudah atau yang belum mengumpulkan laporan. Keseluruhan lapor bulan kemudian dipilah dan diinput sesuai format rekapan yang dibuat. Kemudian hasilnya dilaporkan kepada atasan langsung untuk dievaluasi dan sebagai laporan. Nilai-nilai dasar profesi yang dapat diaktualisasikan melalui kegiatan ini adalah sebagai berikut. a. Akuntabilitas: nilai ini tercermin dari adanya integritas pada saat merekap data lapor bulan sekolah. Data yang diolah dan diinput harus sesuai dengan data lapor bulan yang diterima. Selain itu, hasil rekapan lapor bulan sekolah juga merupakan 22
suatu aspek akuntabilitas yang membutuhkan laporan sebagai wujud dari rasa tanggung jawab terhadap penyelesaian tugas. b. Nasionalisme: pengamalan sila ke-5 dari Pancasila tampak pada menghargai hasil karya orang lain berupa lapor bulan yang dikumpulkan sekolah. c. Etika Publik: nilai dasar etika publik yang muncul adalah menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama dalam proses pengumpulan dan pengolahan data lapor bulan sekolah tersebut. d. Komitmen Mutu: dalam membuat rekapan lapor bulan sekolah, orientasi mutu ditunjukkan dengan hasil dokumen yang telah melalui evaluasi serta perbaikan yang dipandang perlu untuk menjaga kualitas data yang baik dan tanpa adanya kesalahan. e. Anti Korupsi: nilai anti korupsi yang teraktualisasi dalam kegiatan ini adalah disiplin waktu (tidak menunda-nunda pekerjaan) dalam menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan ketentuan batas waktu yang diberikan oleh atasan langsung. Kendala yang dapat muncul dari kegiatan ini adalah keterlambatan sekolah mengumpulkan lapor bulannya. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan batasan waktu pengumpulan data lapor bulan kepada masing-masing sekolah.
3.1.8 Meregister serta Mengarsipkan Surat Masuk dan Surat Keluar pada SubBagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan (PEP) Meregister serta mengarsipkan surat masuk dan surat keluar dilakukan agar lebih tertibnya administrasi dalam sub-bagian baik berupa penerimaan dan tindak lanjut surat masuk maupun penomoran dan pencatatan surat keluar. Tahapan kegiatannya mulai dari mengumpulkan dan memilah hingga mengarsipkan surat masuk serta melakukan penomoran terurut dan pencatatan untuk setiap surat keluar. Nilai-nilai dasar profesi yang dapat diaktualisasikan melalui kegiatan ini antara lain sebagai berikut. a. Akuntabilitas: terlihat dari sikap bertanggung jawab dan konsisten dalam mengarsipkan serta mencatat setiap surat masuk dan surat keluar. b. Nasionalisme: tercermin pada pelaksanaan kegiatan yang berguna bagi kepentingan bersama.
23
c. Etika Publik: penyusunan arsip surat yang tertata rapi menunjukkan prinsi etika berupa keindahan, sehingga surat dengan mudah dapat ditemukan apabila diperlukan. Selain itu, kode etik dan kode prilaku ASN yang tercermin dalam kegiatan ini adalah melaksanakan tugas dengan cermat dan teliti. d. Komitmen Mutu: penyusunan arsip surat masuk dan surat keluar didasarkan atas jenis dan tanggal suratnya sehingga apabila diperlukan, akan lebih efisien waktu dalam menemukan surat tersebut.
3.1.9 Menata Arsip Dokumen pada Sub-Bagian PEP Kegiatan menata arsip dokumen-dokumen yang ada pada Sub-Bagian PEP dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan pengarsipan yang terdapat di ruangan. Pengarsipan yang terdahulu telah dilaksanakan namun penataannya belum terpilah secara efektif sehingga diperlukan waktu untuk menemukan suatu dokumen saat diperlukan. Hal tersebut menjadi latar belakang dilaksanakannya kegiatan ini. Dalam pengarsipan yang akan dilaksanakan, dokumen-dokumen akan dipilah dan disusun berdasarkan jenis serta waktu pembuatannya. Nilai-nilai dasar profesi yang dapat diaktualisasikan melalui kegiatan ini antara lain sebagai berikut. a. Akuntabilitas: terlihat dari sikap bertanggung jawab dan konsisten dalam mengarsipkan dokumen perencanaan yang ada pada sub-bagian PEP. b. Nasionalisme: tercermin pada pelaksanaan kegiatan yang berguna bagi kepentingan bersama. c. Etika Publik: tercermin pada prinsip etika keindahan dan kebaikan yang ditunjukkan dengan peka terhadap lingkungan kerja. Selain itu, kode etik dan kode prilaku ASN yang tercermin dalam kegiatan ini adalah melaksanakan tugas dengan cermat dan teliti. d. Komitmen Mutu: penyusunan arsip dokumen dilakukan dengan cermat berdasarkan jenis dan waktu pembuatannya sehingga apabila diperlukan, akan lebih efisien waktu dalam menemukan dokumen tersebut. Selain itu, kegiatan ini juga merujuk pada upaya perbaikan berkelanjutan terhadap masalah pengarsipan dokumen. Kendala yang dapat muncul selama kegiatan pengarsipan dokumen adalah terdapat banyak dokumen yang harus diarsipkan namun rak arsip yang disediakan terbatas sehingga ada beberapa dokumen yang tidak dapat tertata dengan baik. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan pemilahan dokumen prioritas yang akan 24
diarsip dan dimasukkan dalam rak arsip. Dokumen yang menjadi prioritas selama kegiatan pengarsipan nantinya adalah dokumen yang paling sering dicari dan digunakan untuk memperlancar kegiatan di sub-bagian PEP. Dokumen tersebut antara lain dokumen perencanaan anggaran (berupa RKA dan DPA SKPD) selama lima tahun terakhir, Peraturan Daerah yang dikeluarkan berkaitan dengan perencanaan, rangkuman data (baik itu data pendidikan maupun data kependudukan) serta dokumen perencanaan dan dokumen evaluasi (seperti Renstra, Renja, LAKIP, LPPD, dan dokumen lain) selama kurun waktu lima tahun terakhir.
Berdasarkan uraian kegiatan aktualisasi yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat dirangkum rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN seperti pada Tabel 3.1 berikut.
25
Tabel 3.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN No
KEGIATAN
1 1
2 Mengolah Data Pendukung Rencana kerja Dinas Dikporaparbud
TAHAP KEGIATAN
NILAI-NILAI DASAR
3 Menyampaikan draf isian rancangan penyusunan renja dinas ke bidang-bidang di dinas pendidikan pemuda olahraga pariwisata dan kebudayaan. Menerima dan mengumpulkan seluruh data usulan renja dari masing-masing bidang untuk penyusunan renja dinas. Setelah semua data usulan bidang terkumpul, selanjutnya diserahkan kepada kasubag PEP untuk ditindak lanjuti bersama sekertaris dinas. Selanjutnya data olahan yang telah direkap dan disetujui tersebut diinput dalam tabel isian data renja. Menyerahkan dan mengkonsultasikan hasil penginputan pada tabel isian data renja kepada kasubag PEP untuk diperiksa. Melakukan revisi atau penyempurnaan (bila diperlukan) kemudian menyerahkan hasil olahan data penyusunan renja yang telah disetujui kepada kasubag PEP.
4 Terlaksananya pengolahan data usulan Renja Dinas
5 2. Akuntabilitas 3. Nasionalisme 4. Etika Publik 5. Komitmen Mutu 6. Anti Korupsi
Mengolah data 1) Menyampaikan draf rencana pencapaian Indikator usulan Indikator Kinerja Umum kepada tiap kepala bidang dan Kinerja Umum kepala subbag di sekretariat. Dinas 2) Mengumpulkan hasil draf rencana pencapaian indikator kinerja umum dari masing-masing bidang.
Terlaksananya pengolahan data usulan Indikator Kinerja Umum dinas
1. 2. 3. 4. 5.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
2
OUTPUT/HASIL KEGIATAN
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu Anti Korupsi
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI 6 Kegiatan ini berkaitan dengan penyusunan Rencana kerja Dinas selama satu tahun ke depan yang secara tidak langsung menjamin terwujudnya visi organisasi
Kegiatan ini berkaitan dengan penyusunan indikator kinerja yang menjadi sasaran kerja dinas 26
No
KEGIATAN
TAHAP KEGIATAN
1
2
3 3) Merekap rencana pencapaian iku dari masingmasing bidang dan menginputnya ke dalam tabel isian rencana pencapaian indikator kinerja umum dinas. 4) Menyampaikan hasil input tabel rencana pencapapian indikator kinerja umum dinas kepada Kasubag PEP untuk diperiksa atau direvisi (jika ada). 5) Melakukan revisi (jika ada) dan menyerahkan tabel rencana pencapaian IKU dinas kepada kasubag PEP.
3.
Mengolah data cascading dinas pendidikan pemuda olahraga pariwisata dan kebudayaan
1) Menyampaikan nota dinas dan draf penyusunan cascading yang telah diberikan oleh Sekretaris Dinas kepada masing-masing bidang 2) Meminta dan mengumpulkan data yang masuk dari tiap bidang 3) Menyampaikan hasil rekapan data cascading masing-masing bidang kepada Kasubag PEP untuk dikonsultasikan dengan Sekretaris Dinas 4) Mengadakan rapat penyusunan cascading yang diikuti semua bidang dan mengundang Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana untuk dimintai petunjuk 5) Mengimput data cascading yang telah disetujui dalam bentuk bagan cascading dinas
OUTPUT/HASIL KEGIATAN
NILAI-NILAI DASAR
4
5
Terlaksananya pengolahan data Cascading Dinas
1. 2. 3. 4. 5.
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu Anti Korupsi
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI 6 yang secara tidak langsung menjamin terwujudnya visi organisasi
Kegiatan ini berkontribusi pada misi meningkatkan kualitas/mutu dan relevan layanan pendidikan
27
No
KEGIATAN
TAHAP KEGIATAN
1
2
3 6) Menyerahkan draf cascading dinas yang telah dibuat kepada Kasubag PEP untuk dilakukan pemeriksaan dan revisi (jika diperlukan) 7) Menyerahkan bagan cascading dinas kepada Kasubag PEP
4.
Membuat 1) Menyampaikan draf isian data yang diperlukan rangkuman data dalam menyusun profil pendidikan kepada bidangpendidikan bidang terkait di dinas pendidikan pemuda olahraga sebagai pariwisata dan kebudayaan penunjang profil 2) Meminta dan mengumpulkan seluruh data pendidikan pendukung dari masing-masing bidang untuk pembuatan rangkuman data pendidikan 3) Menyampaikan hasil rekap data-data yang telah diserahkan oleh bidang-bidang kepada kasubag PEP untuk ditindak lanjuti bersama sekertaris dinas 4) Setelah mendapat persetujuan, data-data yang telah terkumpul diolah dan diinput ke dalam dokumen rangkuman data pendidikan. 5) Menyerahkan dan mengkonsultasikan draf rangkuman data pendidikan yang telah dibuat kepada kasubag PEP untuk diperiksa dan direvisi (jika ada). 6) Menyerahkan hasil revisi (jika ada) dokumen rangkuman data pendidikan sebagai bahan penunjang profil pendidikan kepada kasubag PEP.
OUTPUT/HASIL KEGIATAN
NILAI-NILAI DASAR
4
5
Tersusunnya dokumen rangkuman data pendidikan
1. 2. 3. 4. 5.
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu Anti Korupsi
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI 6
Kegiatan ini berkontribusi pada misi meningkatkan kualitas/mutu dan relevan layanan pendidikan
28
TAHAP KEGIATAN
OUTPUT/HASIL KEGIATAN
No
KEGIATAN
1 5.
2 Memberikan layanan konsultasi DAPODIK kepada operator DAPODIK PAUDDIKMAS
3 1) Menerima dan melayani operator DAPODIK dengan ramah dan sopan 2) Mendengarkan permasalahan yang dihadapi operator selama mengerjakan DAPODIK 3) Memberikan solusi dan penjelasan atas permasalahan yang disampaikan dengan bahasa sederhana dan mudah dimengerti serta membantu dengan demonstrasi (jika diperlukan) 4) Menanyakan kembali kepada operator apabila belum memahami penjelasan yang telah diberikan sebelumnya. Jika masih kurang dimengerti, penjelasan akan diulang sehingga operator mampu memahami prosedur mengisi data DAPODIK dengan jelas
4 Terlaksananya layanan konsultasi DAPODIK PAUD-DIKMAS
6.
Mengolah dan membuat laporan Monev fisik dan keuangan dinas
1) Meminta laporan monev dari masing-masing PPTK di semua bidang 2) Merekap dan menginput laporan monev masingmasing PPTK untuk disatukan menjadi laporan Monev dinas 3) Menyampaikan hasil rekap laporan monev bulanan dinas beserta lampiran monev PPTK kepada Kasubag PEP untuk diperiksa 4) Merevisi (jika ada) serta membuat surat pengantar laporan Monev yang akan dikirim 5) Menyerahkan laporan monev beserta lampirannya dan surat pengantar kepada Kasubag PEP untuk
Adanya laporan monev
NILAI-NILAI DASAR 1. 2. 3. 4. 5.
5 Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu Anti Korupsi
1. 2. 3. 4. 5.
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu Anti Korupsi
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI 6 Kegiatan ini berkontribusi pada misi meningkatkan kualitas/mutu dan relevan layanan pendidikan
Kegiatan ini berkontribusi pada misi meningkatkan kualitas/mutu dan relevan layanan pendidikan
29
No
KEGIATAN
1
2
TAHAP KEGIATAN 3 diparaf dan selanjutnya meminta tanda tangan Kepala Dinas 6) Menyerahkan laporan monev dinas kepada inspektorat 1) Menerima lapor bulan yang diserahkan oleh sekolah SMP/MTs dan SMA/MA/SMK se-Kabupaten Jembrana 2) Meregister lapor bulan yang telah diterima 3) Memilah lapor bulan sekolah sesuai dengan tingkatan pendidikan 4) Membuat format dokumen rekap lapor bulan sekolah untuk masing-masing jenjang pendidikan 5) Menginput data lapor bulan semua sekolah untuk digabungkan dalam satu dokumen rekapan lapor bulan sekolah untuk masing-masing tingkatan pendidikan 6) Menyerahkan hasil rekap lapor bulan sekolah kepada Kasubag PEP untuk diperiksa dan disetujui
OUTPUT/HASIL KEGIATAN
NILAI-NILAI DASAR
4
5
7.
Membuat rekapan Lapor Bulan Sekolah
Tersedianya rekapan Lapor Bulan Sekolah
8.
Meregister serta 1) Menyiapkan buku register surat masuk dan surat Adanya buku mengarsipkan keluar dan odner surat masuk serta odner surat register surat surat masuk dan keluar surat keluar 2) Membuat kolom pada buku register surat masuk dan pada sub-bagian surat keluar. Perencanaan 3) Mencatat setiap surat masuk (tanggal surat, Evaluasi dan pengirim, perihal, tindak lanjut) dan surat keluar Pelaporan (PEP) (tanggal surat, nomor surat, tujuan surat, perihal)
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI 6
1. 2. 3. 4. 5.
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu Anti Korupsi
Kegiatan ini berkontribusi pada misi meningkatkan kualitas/mutu dan relevan layanan pendidikan
1. 2. 3. 4.
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu
Kegiatan ini berkontribusi pada misi meningkatkan kualitas/mutu dan relevan layanan pendidikan
30
No
KEGIATAN
1
2
9.
Menata arsip dokumen pada sub-bagian PEP
TAHAP KEGIATAN 3 dalam buku register dan mencatannya secara elektronik ke dalam aplikasi arsip surat masuk dan surat keluar 4) Memasukkan surat ke dalam odner sesuai dengan jenisnya
OUTPUT/HASIL KEGIATAN
NILAI-NILAI DASAR
4
5
1) Mengumpulkan dokumen-dokumen arsip yang akan Tertatanya arsip ditata 2) Mengelompokkan dokumen-dokumen tersebut berdasarkan jenisnya kemudian disusun kembali berdasarkan tahun pembuatannya 3) Membersihkan lemari arsip dan menata dokumen yang telah terpilah tadi berdasarkan pengaturan tata letak yang direncanakan 4) Menempelkan keterangan nama jenis dokumen pada lemari arsip untuk memperjelas letak dokumen dan mempermudah dalam proses pencarian dokumen nantinya
1. 2. 3. 4.
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI 6
Kegiatan ini berkontribusi pada misi meningkatkan kualitas/mutu dan relevan layanan pendidikan
31
3.2 Jadwal Aktualisasi Dalam melakukan kegiatan aktualisasi, diperlukan rencana jadwal kegiatan untuk mempermudah peserta mencapai target aktualisasi dengan baik. Rencana jadwal pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini tertuang dalam Tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2 Jadwal Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN No.
Tanggal Pelaksanaan
Kegiatan 7
1
2
3
4
5
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Mengolah Data Pendukung Rencana kerja Dinas Dikporaparbud Mengolah data usulan Indikator Kinerja Umum Dinas Mengolah data cascading dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Membuat rangkuman data pendidikan sebagai penunjang profil pendidikan Memberikan layanan konsultasi DAPODIK kepada operator DAPODIK PAUDDIKMAS
32
25
26
No.
Tanggal Pelaksanaan
Kegiatan 7
6
7
8
9
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Mengolah dan membuat laporan Monev fisik dan keuangan dinas Membuat rekapan Lapor Bulan Sekolah Meregister serta mengarsipkan surat masuk dan surat keluar pada sub-bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan (PEP) Menata arsip dokumen pada sub-bagian PEP
Keterangan: Libur hari sabtu dan minggu Libur serangkaian nyepi Libur wafatnya Isa Almasih Pelaksanaan kegiatan aktualisasi
33
25
26
BAB IV HASIL AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN
4.1 Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Selama kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi ASN yang dijadwalkan dari tanggal 7 Maret sampai dengan 26 Maret 2016, seluruh kegiatan yang telah direncanakan dapat terlaksana. Dalam kegiatan aktualisasi tersebut diperoleh capaian yang disajikan dalam tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Daftar Capaian Pelaksanaan Aktualisasi No
Uraian Kegiatan
1.
Mengolah data pendukung Rencana Kerja Dinas Dikporaparbud
Output
Evidence
Terlaksananya pengolahan data usulan Renja Dinas
Dokumentasi kegiatan dan Lampiran 1 (Rencana Kerja SKPD)
1. 2. 3. 4. 5.
Nilai-nilai Dasar Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu Anti Korupsi
Waktu 15 Maret s.d. 23 Maret 2016
2.
Mengolah data usulan program Indikator Kinerja Umum Dinas
Terlaksananya pengolahan data usulan Indikator Kinerja Umum dinas
Dokumentasi kegiatan dan Lampiran 2 (usulan Indikator Kinerja Umum)
1. 2. 3. 4.
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu 5. Anti Korupsi
21 Maret s.d. 23 Maret 2016
3.
Mengolah data cascading dinas pendidikan pemuda olahraga pariwisata dan kebudayaan
Terlaksananya pengolahan data cascading dinas
Dokumentasi kegiatan dan Lampiran 3 (cascading dinas)
1. 2. 3. 4.
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu 5. Anti Korupsi
16 Maret s.d. 22 Maret 2016
4.
Membuat rangkuman data pendidikan sebagai penunjang profil pendidikan
Tersusunnya dokumen rangkuman data pendidikan
Dokumentasi kegiatan dan Lampiran 4 (rangkuman data pendidikan)
1. 2. 3. 4.
14 Maret s.d 21 Maret2016
34
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu 5. Anti Korupsi
No
Uraian Kegiatan
Output
Evidence
5.
Memberikan layanan konsultasi DAPODIK kepada operator DAPODIK PAUD-DIKMAS
Terlaksanya layanan konsultasi DAPODIK PAUDDIKMAS
Dokumentasi kegiatan
6.
Mengolah dan membuat laporan Monev fisik dan keuangan dinas
Adanya laporan monev
Dokumentasi kegiatan dan Lampiran 5 (laporan monev dinas)
1. 2. 3. 4.
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu 5. Anti Korupsi
11 Maret s.d. 16 Maret 2016
7.
Membuat rekapan Lapor Bulan Sekolah
Tersedianya rekapan Lapor Bulan Sekolah
Dokumentasi kegiatan dan Lampiran 6 (rekapan Lapor Bulan Sekolah)
1. 2. 3. 4.
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu 5. Anti Korupsi
7 Maret s.d 15 Maret 2016
8.
Meregister serta mengarsipkan surat masuk dan surat keluar pada sub-bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan (PEP) Menata arsip dokumen pada sub-bagian PEP
Adanya buku register surat
Dokumentasi kegiatan dan Lampiran 7 (foto copy buku register surat yang telah ditulis)
1. 2. 3. 4.
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu
7 Maret s.d 24 Maret 2016
Tertatanya arsip
Dokumentasi kegiatan
1. 2. 3. 4.
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu
23 Maret s.d. 24 Maret 2016
9.
1. 2. 3. 4. 5.
Nilai-nilai Dasar Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu Anti Korupsi
Waktu 7 Maret s.d. 24 Maret 2016
35
4.2 Pembahasan Kegiatan Aktualisasi Pada bagian sebelumnya telah disebutkan capaian aktualisasi kegiatan secara umum. Adapun deskripsi capaian masing-masing kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi ASN yang telah dilaksanakan pada sub-bagian PEP Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jembrana diuraikan sebagai berikut.
4.2.1 Mengolah Data Pendukung Rencana Kerja Dinas Dikporaparbud Kegiatan
Mengolah data pendukung Rencana Kerja Dinas Dikporaparbud
Hari/Tanggal
Selasa, 15 Maret 2016 s.d. Rabu, 23 Maret 2016
Output
Terlaksananya pengolahan data usulan Renja Dinas Keterkaitan nilai dasar dengan kegiatan Kegiatan ini merupakan proses pengumpulan dan pengolahan data usulan rencana kerja
yang diberikan oleh masing-masing bidang pada dinas untuk dikompilasi sebagai acuan target rencana satu tahun ke depan yang menjadi sasaran SKPD. Tahapan kegiatan ini dimulai dari menyampaikan draf isian usulan renja yang harus diisi oleh bidang-bidang terkait untuk kemudian dikumpulkan dan diolah datanya hingga tahapan akhir memperoleh hasil olahan data renja dinas. Nilai-nilai ANEKA yang dapat teraktualisasi dari kegiatan ini adalah sebagai berikut. Akuntabilitas: nilai ini tercermin dari adanya integritas pada saat pengolahan data yang diberikan oleh masing-masing bidang. Data yang diolah dan diinput harus sesuai dengan data usulan yang diterima. Selain itu, dokumen hasil olahan data juga merupakan suatu aspek akuntabilitas yang membutuhkan laporan sebagai wujud dari rasa tanggung jawab terhadap penyelesaian tugas. Nasionalisme: pengamalan sila ke-5 dari Pancasila tampak pada menghargai hasil karya orang lain berupa data usulan dari masing-masing bidang. Etika Publik: nilai dasar etika publik yang muncul adalah menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama dalam proses pengumpulan dan pengolahan data renja tersebut. Komitmen Mutu: dalam mengolah data pendukung rencana kerja dinas, orientasi mutu ditunjukkan dengan hasil olahan data yang telah melalui evaluasi serta perbaikan yang dipandang perlu untuk menjaga kualitas data yang baik dan tanpa adanya kesalahan. Anti Korupsi: nilai anti korupsi yang teraktualisasi dalam kegiatan ini adalah disiplin waktu (tidak menunda-nunda pekerjaan) dalam menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan ketentuan waktu dari atasan langsung.
36
Dokumentasi Kegiatan DOKUMENTASI KEGIATAN MENGOLAH DATA PENDUKUNG RENCANA KINERJA DINAS DIKPORAPARBUD
Gambar 4.1 Proses pengolahan dan input data yang diserahkan bidang-bidang untuk isian rencana kerja dinas
Gambar 4.2 Rencana Kerja SKPD yang telah dibuat
37
Analisis Dampak Apabila nilai dasar profesi (ANEKA) tidak diterapkan dalam kegiatan ini maka Rencana Kerja dinas tidak akan dapat terselesaikan tepat waktu karena kurangnya komitmen dan tanggung jawab saat penyelesaian tugas. Jika tidak terbangun kerjasama dan komunikasi dengan etika public yang baik, maka data pendukung yang akan diolah tidak akan terkumpul tepat waktu. Tidak adanya akuntabilitas serta kecermatan dan tanggung jawab dalam menginput data juga akan berdampak pada tidak validnya data, yang nantinya dapat berpengaruh dalam perencanaan kerja dinas selama setahun. Bukti Pendukung Lain
Lampiran 1 (Rencana Kerja Dinas)
4.2.2 Mengolah Data Usulan Indikator Kinerja Umum Dinas Kegiatan
Mengolah data usulan indikator kinerja umum dinas
Hari/Tanggal
Senin, 21 Maret 2016 s.d. Rabu, 23 Maret 2016 Terlaksananya pengolahan data usulan Indikator Kinerja Umum
Output
dinas Keterkaitan nilai dasar dengan kegiatan Dalam kegiatan ini terdapat proses pengumpulan dan pengolahan data usulan Indikator
Kinerja Umum (IKU) dari masing-masing bidang pada dinas untuk disatukan ke dalam IKU dinas yang menjadi sasaran SKPD. Tahapan kegiatan ini dimulai dari menyampaikan draf isian usulan IKU kepada setiap kepala bidang dan kasubbag di sekretariat. Draf isian tersebut kemudian dikumpulkan dan diolah datanya hingga tahapan akhir memperoleh hasil olahan IKU dinas. Adapun nilai-nilai ANEKA yang dapat teraktualisasi dari kegiatan ini adalah sebagai berikut. Akuntabilitas: nilai ini tercermin dari adanya integritas pada saat pengolahan data yang diberikan oleh masing-masing bidang. Data yang diolah dan diinput harus sesuai dengan data usulan yang diterima. Selain itu, dokumen hasil olahan data juga merupakan suatu aspek akuntabilitas yang membutuhkan laporan sebagai wujud dari rasa tanggung jawab terhadap penyelesaian tugas. Nasionalisme: pengamalan sila ke-5 dari Pancasila tampak pada menghargai hasil karya orang lain berupa data usulan dari masing-masing bidang. Etika Publik: nilai dasar etika publik yang muncul adalah menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama dalam proses pengumpulan dan pengolahan data Indikator Kinerja Umum dinas tersebut.
38
Komitmen Mutu: dalam mengolah data usulan program IKU dinas, orientasi mutu ditunjukkan dengan hasil olahan data yang telah melalui evaluasi serta perbaikan yang dipandang perlu untuk menjaga kualitas data yang baik dan tanpa adanya kesalahan. Anti Korupsi: nilai anti korupsi yang teraktualisasi dalam kegiatan ini adalah disiplin waktu (tidak menunda-nunda pekerjaan) dalam menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan ketentuan waktu dari atasan langsung. Dokumentasi Kegiatan DOKUMENTASI KEGIATAN MENGOLAH DATA USULAN INDIKATOR KINERJA UMUM DINAS
Gambar 4.3 Proses pengolahan dan input data yang diserahkan bidang-bidang untuk usulan Indikator Kinerja Umum Dinas
39
Gambar 4.4 Indikator Kinerja Umum SKPD yang telah dibuat Analisis Dampak Apabila nilai dasar profesi (ANEKA) tidak teraktualisasikan dengan baik maka akan terjadi keterlambatan dalam penyusunan Indikator Kinerja Umum dinas yang akan mempengaruhi kegiatan dinas. Selain itu tanggung jawab dan kecermatan dalam menentukan indikator dan rumus penghitungannya juga sangat diperlukan agar pada saat evaluasi tidak terjadi kesulitan dalam menghitung target capaian yang akan mempengaruhi laporan evaluasi kinerja dinas. Bukti Pendukung Lain
Lampiran 2 (Indikator Kinerja Umum Dinas)
4.2.3 Mengolah Data Cascading Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Kegiatan
Mengolah data Cascading Dinas Dikporaparbud
Hari/Tanggal
Rabu, 16 Maret 2016 s.d. Selasa, 22 Maret 2016
Output
Terlaksananya pengolahan data Cascading dinas Keterkaitan nilai dasar dengan kegiatan Kegiatan ini merupakan proses pengumpulan dan pengolahan data cascading yang
diberikan oleh masing-masing bidang pada dinas untuk dikompilasi sebagai suatu cascading dinas secara utuh. Tahapan kegiatan ini dimulai dari menyampaikan nota dinas dan draf isian cascading yang telah diberikan oleh sekretaris dinas agar diisi oleh bidang-bidang terkait untuk kemudian dikumpulkan dan diolah datanya hingga tahapan akhir memperoleh hasil cascading dinas. Nilai-nilai ANEKA yang dapat teraktualisasi dari kegiatan ini adalah sebagai berikut. 40
Akuntabilitas: nilai ini tercermin dari adanya integritas pada saat pengolahan data yang diberikan oleh masing-masing bidang. Data yang diolah dan diinput harus sesuai dengan data usulan yang diterima. Selain itu, adanya dokumen cascading dinas sebagai output juga merupakan suatu aspek akuntabilitas yang membutuhkan laporan sebagai wujud dari rasa tanggung jawab terhadap penyelesaian tugas. Nasionalisme: pengamalan sila ke-4 dari Pancasila tampak pada kegiatan rapat penyusunan cascading yang dilaksanakan di dinas, dimana dalam rapat ini terlihat adanya musyawarah untuk mencapai suatu kesepakatan bersama. Etika Publik: nilai dasar etika publik yang muncul adalah menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama dalam proses pengumpulan dan pengolahan data cascading tersebut. Komitmen Mutu: dalam mengolah data cascading dinas, orientasi mutu ditunjukkan dengan hasil olahan data yang telah melalui evaluasi serta perbaikan yang dipandang perlu untuk menjaga kualitas data yang baik dan tanpa adanya kesalahan. Anti Korupsi: nilai anti korupsi yang teraktualisasi dalam kegiatan ini adalah disiplin waktu (tidak menunda-nunda pekerjaan) dalam menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan ketentuan waktu dari atasan langsung. Dokumentasi Kegiatan DOKUMENTASI KEGIATAN MENGOLAH DATA CASCADING DINAS
Gambar 4.5 Rapat Pembahasan Rancangan Cascading Dinas bersama Kepala-kepala Bidang dan Kabag Ortal Setda
41
Gambar 4.6 Proses Penginputan dan Revisi Gambar 4.7 Print out cascading yang telah Cascading
tersusun Analisis Dampak
Apabila nilai dasar profesi (ANEKA) tidak teraktualisasi dengan baik dalam kegiatan ini maka cascading dinas tidak akan terselesaikan tepat waktu. Jika komunikasi tidak terjalin baik dengan pihak-pihak terkait, dalam penyusunan cascading ini akan ditemukan berbagai kendala seperti tidak sinkronnya tujuan dengan sasaran, serta indikator yang dibuat tidak dapat mengukur ketercapaian tujuan dengan jelas. Selain itu, keterlambatan penyusunan cascading juga akan menghambat penyusunan IKU serta dokumen perencanaan lainnya yang saling berkaitan. Bukti Pendukung Lain
Lampiran 3 (Cascading Dinas)
4.2.4 Membuat Rangkuman Data Pendidikan Sebagai Penunjang Profil Pendidikan Kegiatan
Membuat rangkuman data pendidikan penunjang profil pendidikan
Hari/Tanggal
Senin, 14 Maret 2016 s.d. Senin, 21 Maret 2016
Output
Tersusunnya dokumen rangkuman data pendidikan Keterkaitan nilai dasar dengan kegiatan Tahapan kegiatan membuat rangkuman data pendidikan yang digunakan sebagai
pendukung profil pendidikan dimulai dari menyampaikan draf isian data pendukung yang diserahkan kepada bidang-bidang terkait untuk kemudian dikumpulkan dan diolah datanya bersama-sama pada subbag PEP hingga diperoleh hasil akhir berupa dokumen rangkuman data pendidikan dinas Dikporaparbud. Nilai-nilai ANEKA yang dapat teraktualisasi dari kegiatan ini adalah sebagai berikut. 42
Akuntabilitas: nilai ini tercermin dari adanya integritas pada saat pengolahan data yang diberikan oleh masing-masing bidang. Data yang diolah dan diinput harus sesuai dengan data usulan yang diterima. Selain itu, dokumen rangkuman data pendidikan selama 5 tahun yang tersusun juga merupakan suatu aspek akuntabilitas yang berorientasi pada hasil sebagai wujud dari rasa tanggung jawab terhadap penyelesaian tugas. Nasionalisme: nilai nasionalisme yang teraktualisasi dari kegiatan ini adalah musyawarah dan semangat gotong royong yang tercermin melalui kegiatan kerja sama dalam berkoordinasi menyusun rangkuman data pendidikan. Etika Publik: nilai dasar etika publik yang muncul adalah menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama dalam proses penyusunan dokumen rangkuman data pendidikan. Komitmen Mutu: dalam mengolah data menjadi dokumen rangkuman data pendidikan yang utuh, orientasi mutu ditunjukkan dengan hasil olahan data yang telah melalui evaluasi serta perbaikan yang dipandang perlu untuk menjaga kualitas data yang baik dan meminimalisir terjadinya kesalahan. Anti Korupsi: nilai anti korupsi yang teraktualisasi dalam kegiatan ini adalah disiplin waktu (tidak menunda-nunda pekerjaan) dalam menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan ketentuan waktu dari atasan langsung serta jujur dalam membuat rangkuman data pendidikan sesuai dengan keadaan data pendidikan yang sebenarnya. Dokumentasi Kegiatan DOKUMENTASI KEGIATAN MEMBUAT RANGKUMAN DATA PENDIDIKAN
Gambar 4.8 Proses penginputan data dalam pembuatan rangkuman data pendidikan sebagai pendukung penyusunan profil pendidikan 43
Gambar 4.9 Rangkuman Data Pendidikan dan Buku Profil Pendidikan Analisis Dampak Apabila nilai dasar profesi (ANEKA) tidak teraktualisasi dalam kegiatan ini dengan baik maka rangkuman data pendidikan yang digunakan sebagai pendukung pembuatan buku profil tidak akan terselesaikan tepat waktu. Olahan data yang tidak cermat dan bertanggung jawab juga dapat berdampak pada tidak validnya data yang tersaji dan berpengaruh pada profil pendidikan. Selain itu, jika terjadi keterlambatan penyelesaian maka tahapan lain penyusunan profil pendidikan juga akan terganggu. Bukti Pendukung Lain Lampiran 4 (Rangkuman Data Pendidikan)
4.2.5 Memberikan Layanan Konsultasi DAPODIK Kepada Operator DAPODIK PAUD-DIKMAS Kegiatan
Memberikan layanan konsultasi Dapodik kepada Operator Dapodik PAUD-DIKMAS
Hari/Tanggal
Senin, 7 Maret 2016 s.d. Kamis, 24 Maret 2016
Output
Terlaksananya layanan konsultasi Dapodik PAUD-DIKMAS
44
Keterkaitan nilai dasar dengan kegiatan Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan bagi operator sekolah yang masih mengalami kesulitan berkaitan dengan proses penginputan data Dapodik sekolahnya. Tahapan kegiatan pelayanan ini dimulai dari menerima operator yang datang dengan ramah dan sopan, memberikan pelayanan solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh operator hingga memastikan operator telah benar-benar memahami penjelasan yang diberikan. Nilai-nilai dasar profesi yang dapat diaktualisasikan pada kegiatan pelayanan ini antara lain sebagai berikut. Akuntabilitas: aspek akuntabilitas sebagai sebuah hubungan tercermin dari adanya tanggung jawab antara kedua belah pihak. Pemberi pelayanan bertanggung jawab menyampaikan informasi yang diperlukan oleh operator sekolah sedangkan operator bertanggung jawab untuk menerapkan solusi tersebut dalam melaksanakan tugasnya. Nasionalisme: nilai penerapan Pancasila sila ke-5 yaitu suka memberikan pertolongan kepada orang lain agar mampu berdiri sendiri teraktualisasi dalam kegiatan pelayanan ini. Etika Publik: kegiatan pelayanan ini dapat mengaktualisasi nilai dasar etika publik yaitu memberikan layanan kepada publik (operator Dapodik) secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun dalam menyampaikan informasi. Komitmen Mutu: orientasi mutu dalam kegiatan pelayanan ini adalah mengedepankan komitmen pelayanan terhadap kepuasan pengguna layanan (operator sekolah). Anti Korupsi: menghindari pemberian/gratifikasi yang tidak wajar dari operator sekolah dalam proses pemberian layanan merupakan upaya pengaktualisasian nilai anti korupsi dalam kegiatan ini. Dokumentasi Kegiatan DOKUMENTASI KEGIATAN MEMBERIKAN LAYANAN DAPODIK KEPADA OPERATOR DAPODIK PAUD-DIKMAS
Gambar 4.10 Proses pendampingan pengisian data dapodik yang dilakukan oleh salah satu operator dapodik sekolah 45
Gambar 4.11 Mendampingi salah satu Gambar 4.12 Membantu salah satu operator operator sekolah dalam memperbaharui versi yang kesulitan sinkronisasi data dapodik Analisis Dampak Apabila nilai dasar profesi (ANEKA) tidak diaktualisasikan dalam kegiatan ini maka citra pelayanan publik dalam pemberian layanan Dapodik akan mendapat penilaian negatif. Jika dalam pelayanan tidak menerapkan komunikasi yang baik, sikap ramah dan santun maka kepuasan pelanggan dalam hal ini operator dapodik tidak akan terjadi dan besar kemungkinan operator akan malas untuk mengutarakan permasalahnnya dan kendala dalam pengisian data dapodik tidak akan bisa diselesaikan.
4.2.6 Mengolah dan Membuat Laporan Monev Fisik dan Keuangan Dinas Kegiatan
Mengolah dan membuat laporan monev fisik dan keuangan dinas
Hari/Tanggal
Jumat, 11 Maret 2016 s.d. Rabu, 16 Maret 2016
Output
Adanya laporan monev Keterkaitan nilai dasar dengan kegiatan Pembuatan laporan monev merupakan salah satu jenis evaluasi terhadap target capaian
dinas setiap bulannya. Kegiatan ini diawali dari pengumpulan data monev masing-masing PPTK untuk kemudian diinput dalam laporan monev dinas secara utuh dan dievaluasi oleh atasan langsung untuk kemudian disampaikan kepada kepala dinas dan dilaporkan kepada inspektorat
46
sebagai instansi yang berwenang. Nilai-nilai dasar profesi yang dapat diaktualisasikan melalui kegiatan ini adalah sebagai berikut. Akuntabilitas: nilai ini tercermin dari adanya integritas pada saat pengolahan data yang diberikan oleh PPTK. Data yang diolah dan diinput harus sesuai dengan data monev yang diterima. Selain itu, adanya laporan monev juga merupakan suatu aspek akuntabilitas yang membutuhkan laporan sebagai wujud dari rasa tanggung jawab terhadap penyelesaian tugas. Nasionalisme: pengamalan sila ke-5 dari Pancasila tampak pada menghargai hasil karya orang lain berupa laporan monev masing-masing PPTK. Etika Publik: nilai dasar etika publik yang muncul adalah menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama dalam proses pengumpulan dan pengolahan rekapan laporan monev tersebut. Komitmen Mutu: dalam mengolah data monev PPTK menjadi suatu laporan Monev dinas, orientasi mutu ditunjukkan dengan hasil olahan data yang telah melalui evaluasi serta perbaikan yang dipandang perlu untuk menjaga kualitas data yang baik dan tanpa adanya kesalahan. Anti Korupsi: nilai anti korupsi yang teraktualisasi dalam kegiatan ini adalah disiplin waktu (tidak menunda-nunda pekerjaan) dalam menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan ketentuan batas waktu pengumpulan laporan monev yang ditentukan oleh Inspektorat. Dokumentasi Kegiatan DOKUMENTASI KEGIATAN MENGOLAH MEMBUAT LAPORAN MONEV FISIK DAN KEUANGAN DINAS
Gambar 4.13 Proses pengumpulan, pemilahan dan merekap laporan monev masing-masing PPTK untuk digabungkan menjadi rekap laporan monev dinas 47
Gambar 4.14 Laporan monev dinas yang diserahkan ke Inspektorat Analisis Dampak Apabila nilai dasar profesi (ANEKA) tidak diaktualisasikan dengan baik maka akan terjadi keterlambatan pengumpulan laporan monev dinas ke Inspektorat. Jika komunikasi dengan PPTK tidak terjalin baik maka data awal monev tidak akan terkumpul tepat waktu. Selain itu, tanggung jawab dan kecermatan dalam menginput data akan mempengaruhi kebenaran laporan monev yang dibuat. Jika selama penginputan terjadi kesalahan, akan membawa pengaruh pada persentase capaian kinerja dinas selama bulan tersebut. Bukti Pendukung Lain
Lampiran 5 (Laporan Monev Dinas)
4.2.7 Membuat Rekapan Lapor Bulan Sekolah Kegiatan
Membuat rekapan lapor bulan sekolah
Hari/Tanggal
Senin, 7 Maret 2016 s.d. Selasa, 15 Maret 2016
Output
Tersedianya rekapan lapor bulan sekolah Keterkaitan nilai dasar dengan kegiatan Kegiatan membuat rekapan lapor bulan sekolah merupakan salah satu tugas tambahan
yang outputnya berupa tersedianya rekapan lapor bulan sekolah. Kegiatan ini diawali dari
48
pengumpulan data lapor bulan yang diserahkan masing-masing sekolah ke Sub-Bagian PEP, kemudian diregister untuk mengetahui sekolah yang sudah atau yang belum mengumpulkan laporan. Keseluruhan lapor bulan kemudian dipilah dan diinput sesuai format rekapan yang dibuat. Kemudian hasilnya dilaporkan kepada atasan langsung untuk dievaluasi dan sebagai laporan. Nilai-nilai dasar profesi yang dapat diaktualisasikan melalui kegiatan ini adalah sebagai berikut. Akuntabilitas: nilai ini tercermin dari adanya integritas pada saat merekap data lapor bulan sekolah. Data yang diolah dan diinput harus sesuai dengan data lapor bulan yang diterima. Selain itu, hasil rekapan lapor bulan sekolah juga merupakan suatu aspek akuntabilitas yang membutuhkan laporan sebagai wujud dari rasa tanggung jawab terhadap penyelesaian tugas. Nasionalisme: pengamalan sila ke-5 dari Pancasila tampak pada menghargai hasil karya orang lain berupa lapor bulan yang dikumpulkan sekolah. Etika Publik: nilai dasar etika publik yang muncul adalah menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama dalam proses pengumpulan dan pengolahan data lapor bulan sekolah tersebut. Komitmen Mutu: dalam membuat rekapan lapor bulan sekolah, orientasi mutu ditunjukkan dengan hasil dokumen yang telah melalui evaluasi serta perbaikan yang dipandang perlu untuk menjaga kualitas data yang baik dan tanpa adanya kesalahan. Anti Korupsi: nilai anti korupsi yang teraktualisasi dalam kegiatan ini adalah disiplin waktu (tidak menunda-nunda pekerjaan) dalam menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan ketentuan batas waktu yang diberikan oleh atasan langsung. Dokumentasi Kegiatan DOKUMENTASI KEGIATAN MEMBUAT REKAPAN LAPOR BULAN SEKOLAH
Gambar 4.15 Menerima lapor bulan dari SMP dan SMA/SMK
49
Gambar 4.16 Proses memilah lapor bulan Gambar 4.17 Dokumen rekap lapor bulan sesuai jenjang pendidikan dan menginput yang telah dibuat. data menjadi suatu rekap bulanan Analisis Dampak Apabila nilai dasar profesi (ANEKA) tidak diaktualisasikan dalam kegiatan ini maka rekap lapor bulan tidak akan terselesaikan tepat waktu. Selain itu bisa terjadi kesalahan pengimputan data sehingga berpengaruh pada tidak sinkronnya data lapor bulan sekolah dengan rekap lapor bulan yang dibuat. Bukti Pendukung Lain
Lampiran 6 (Rekap Lapor Bulan Sekolah)
4.2.8 Meregister Serta Mengarsipkan Surat Masuk dan Surat Keluar pada SubBagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan (PEP) Kegiatan
Meregister serta mengarsipkan surat masuk dan surat keluar pada sub-bagian PEP
Hari/Tanggal
Senin, 7 Maret 2016 s.d. Kamis, 24 Maret 2016
Output
Adanya buku register surat Keterkaitan nilai dasar dengan kegiatan Meregister serta mengarsipkan surat masuk dan surat keluar dilakukan agar lebih tertibnya
administrasi dalam sub-bagian baik berupa penerimaan dan tindak lanjut surat masuk maupun penomoran dan pencatatan surat keluar. Tahapan kegiatannya mulai dari mengumpulkan dan 50
memilah hingga mengarsipkan surat masuk serta melakukan penomoran terurut dan pencatatan untuk setiap surat keluar. Nilai-nilai dasar profesi yang dapat diaktualisasikan melalui kegiatan ini antara lain sebagai berikut. Akuntabilitas: terlihat dari sikap bertanggung jawab dan konsisten dalam mengarsipkan serta mencatat setiap surat masuk dan surat keluar. Nasionalisme: tercermin pada pelaksanaan kegiatan yang berguna bagi kepentingan bersama. Etika Publik: penyusunan arsip surat yang tertata rapi menunjukkan prinsi etika berupa keindahan, sehingga surat dengan mudah dapat ditemukan apabila diperlukan. Selain itu, kode etik dan kode prilaku ASN yang tercermin dalam kegiatan ini adalah melaksanakan tugas dengan cermat dan teliti. Komitmen Mutu: penyusunan arsip surat masuk dan surat keluar didasarkan atas jenis dan tanggal suratnya sehingga apabila diperlukan, akan lebih efisien waktu dalam menemukan surat tersebut. Dokumentasi Kegiatan DOKUMENTASI KEGIATAN MEREGISTER SERTA MENGARSIPKAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR
Gambar 4.18 Mencatat surat masuk secara manual dalam buku register serta menginput data persuratan ke aplikasi pengelolaan arsip
51
Gambar 4.19 Buku register surat, bendel Gambar 4.20 Memasukkan arsip surat ke dalam surat masuk dan surat keluar
lemari arsip Analisis Dampak
Apabila nilai dasar profesi (ANEKA) tidak diaktualisasikan dalam kegiatan ini maka pengarsipan surat tidak dapat berjalan dengan baik dan mengganggu kinerja subbag PEP. Dalam pengarsipan surat diperlukan kekonsistenan dan kecermatan dalam pencatatan dan pemilahan sehingga setiap surat yang membutuhkan tindak lanjut dapat tertangani dengan segera. Jika hal tersebut tidak teraktualisasikan dengan baik maka akan terjadi keterlambatan tindak lanjut pada tagihan data atau undangan yang sifatnya penting. Bukti Pendukung Lain
Lampiran 7 (Fotocopy Buku Register Surat)
4.2.9 Menata Arsip Dokumen pada Sub-Bagian PEP Kegiatan
Mengolah data Cascading Dinas Dikporaparbud
Hari/Tanggal
Rabu, 16 Maret 2016 s.d. Selasa, 22 Maret 2016
Output
Terlaksananya pengolahan data Cascading dinas Keterkaitan nilai dasar dengan kegiatan Kegiatan menata arsip dokumen-dokumen yang ada pada Sub-Bagian PEP dilaksanakan
untuk mengatasi permasalahan pengarsipan yang terdapat di ruangan. Pengarsipan yang terdahulu telah dilaksanakan namun penataannya belum terpilah secara efektif sehingga diperlukan waktu untuk menemukan suatu dokumen saat diperlukan. Hal tersebut menjadi latar belakang dilaksanakannya kegiatan ini. Dalam pengarsipan yang akan dilaksanakan, dokumen-
52
dokumen akan dipilah dan disusun berdasarkan jenis serta waktu pembuatannya. Nilai-nilai dasar profesi yang dapat diaktualisasikan melalui kegiatan ini antara lain sebagai berikut. Akuntabilitas: terlihat dari sikap bertanggung jawab dan konsisten dalam mengarsipkan dokumen perencanaan yang ada pada sub-bagian PEP. Nasionalisme: tercermin pada pelaksanaan kegiatan yang berguna bagi kepentingan bersama. Etika Publik: tercermin pada prinsip etika keindahan dan kebaikan yang ditunjukkan dengan peka terhadap lingkungan kerja. Selain itu, kode etik dan kode prilaku ASN yang tercermin dalam kegiatan ini adalah melaksanakan tugas dengan cermat dan teliti. Komitmen Mutu: penyusunan arsip dokumen dilakukan dengan cermat berdasarkan jenis dan waktu pembuatannya sehingga apabila diperlukan, akan lebih efisien waktu dalam menemukan dokumen tersebut. Selain itu, kegiatan ini juga merujuk pada upaya perbaikan berkelanjutan terhadap masalah pengarsipan dokumen. Dokumentasi Kegiatan DOKUMENTASI KEGIATAN MENATA ARSIP DOKUMEN PADA SUB-BAGIAN PEP
Gambar 4.21 Mengarsipkan dokumen sesuai dengan jenis dokumen dan tanggal penerbitannya
53
Gambar 4.22 Rak arsip baru dengan Gambar 4.23 Sistem pengarsipan elektronik dokumen yang terpilah dan tertata di menggunakan software arsip dalamnya Analisis Dampak Apabila nilai dasar profesi (ANEKA) tidak diaktualisasikan dalam kegiatan ini akan membawa dampak ketidakteraturan arsip yang dapat mengganggu kinerja terutama saat ada permintaan data yang mengharuskan kita untuk melihat catatan dalam arsip dokumen sebelumnya. Jika pengarsipan tidak diikuti dengan tanggung jawab dan kecermatan dalam pemilahan serta tata letak maka ada kemungkinan file arsip akan hilang atau sulit ditemukan.
54
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Dalam proses aktualisasi nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara telah terlaksana 9 kegiatan sesuai dengan rancangan aktualisasi yang dibuat sebelumnya. Nilai-nilai ANEKA meliputi akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi telah dapat teraktualisasi dengan 9 kegiatan yang dilaksanakan tersebut. Pengaktualisasian nilai-nilai ANEKA mampu memberikan dampak positif kepada peserta diklat untuk lebih professional dan berdedikasi dalam proses melaksanakan setiap tugas dan kewajiban sebagai abdi negara di bidang tugas pada sub-bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan di Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan. Dampak tersebut secara tidak langsung memberikan manfaat positif bagi lokus kegiatan, dimana setiap tugas yang diberikan dapat terselesaikan tepat waktu serta pemberian pelayanan yang lebih baik berdasarkan nilai-nilai ANEKA yang diaktualisasikan demi kepuasan pengguna layanan.
5.2 Saran Setelah melaksanakan semua kegiatan aktualisasi di sub-bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jembrana, ada beberapa saran terkait kegiatan yang dilaksanakan, antara lain: 1. Aklualisasi nilai ANEKA sangat baik untuk diterapkan oleh seluruh pegawai pada dinas untuk mendukung pemberian pelayanan prima kepada masyarakat sebagai pengguna layanan. Peran komunikasi dalam berkoordinasi sangat vital untuk setiap kegiatan yang melibatkan berbagai pihak. Oleh karena itu, menjaga komunikasi yang baik dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA sangat diperlukan dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan di dinas. 2. Dalam pengembangan mengagendakan surat masuk berupa undangan rapat, perlu dibuatkan papan agenda rapat dan kegiatan sehingga atasan dapat dengan mudah melihat jadwal undangan rapat yang akan diikuti.
55
3. Dalam kegiatan pengarsipan dokumen perencanaan perlu dibuatkan pedoman jangka waktu penyimpanan (retensi) dokumen aktif dan inaktif serta langkah tindak lanjut sehingga dokumen lama yang sudah melebihi batas waktu tidak menumpuk dan memenuhi rak arsip.
56
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Anti Korupsi: Modul Diklat Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi Nilai Dasar Profesi PNS: Modul Diklat Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas PNS: Modul Diklat Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik: Modul Diklat Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu: Modul Diklat Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme: Modul Diklat Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
LAMPIRAN 1 (Rencana Kerja SKPD)
LAMPIRAN 2 (Indikator Kinerja Umum)
LAMPIRAN 3
(Cascading Dinas)
LAMPIRAN 4 (Rangkuman Data Pendidikan)
LAMPIRAN 5
(Laporan Monev Dinas)
LAMPIRAN 6 (Rekap Lapor Bulan Sekolah)
LAMPIRAN 7 (Buku Register Surat)
LAMPIRAN 8 (Form Bimbingan Aktualisasi)
LAMPIRAN 9 (Rancangan Aktualisasi)