LAPORAN PRAKTIKUM
AGROKLIMATOLOGI
PENGUKURAN UNSUR IKLIM/CUACA MIKRO
Oleh:
Ambar Liati
NIM A1H012018
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTASPERTANIAN
PURWOKWRTO
2013
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Iklim mikro merupakan kondisi iklim pada suatu ruang yang sangat terbatas, tetapi komponen iklim ini penting artinya bagi kehidupan tumbuhan, hewan, dan manusia, karena kondisi udara pada skala mikro ini yang akan berkontak langsung dengan (dan mempengaruhi secara lansung) makhlukmakhluk hidup tersebut. Keadaan unsur-unsur iklim ini akan mempengaruhi tingkah laku dan metabolisme yang berlangsung pada tubuh makhluk hidup, sebaliknya keberadaan makhluk tersebut (terutama tumbuhan) akan pula mempengaruhi keadaan iklim mikro di sekitarnya. Antara makhluk hidup dan udara di sekitarnya akan terjadi saling mempengaruhi satu sama lain. Keberadaan bangunan fisik buatan manusia dan benda-benda alami pada suatu lingkungan juga mempunyai pengaruh terhadap iklim mikro setempat, misalnya terhadap suhu udara, kecepatan arah angin, intensitas dan lama penyinaran yang diterima oleh suatu permukaan, dan kelembaban udara.
Keragaman dari unsur-unsur iklim in disebabkan karena perbedaan kemampuan dari benda-benda tersebut dalam menyerap radiasi matahari, menyiram air, dan keragaman rupa fisiknya. Pengetahuan tentang sifat-sifat benda atau bahan sehubungan dengan kemampuannya untuk menyerap, memantulkan, atau meneruskan radiasi matahari serta kemampuannya dalam menyerap dan menahan air, sering dimanfaatkan menusia dalam usahanya untuk memodifikasi iklim mikro. Modifikasi iklim mikro sering dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih nyaman bagi manusia atau untuk menciptakan lingkungan yang lebih optimal (atau paling tidak lebih baik) untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk melatih mahasiswa agar dapat mengukur unsur iklim/cuaca dengan benar.
TINJAUAN PUSTAKA
Cuaca dan iklim merupakan salah satu komponen ekosistem alam yang sangat mempengaruhi kehidupan yang ada dipermukaan bumi. Unsur iklim/cuaca mempunyai peranan penting, misalnya dalam hal: pertumbuhan dan produksi tanaman, perkembangan hama dan penyakit tanaman, proses pelapukan atau pembentukan tanah (tipe tanah, sifat fisik dan kehidupan organisme dalam tanah), kenyamanan kerja orang, dan lain-lain.
Untuk menetapkan iklim pada suatu tanaman,penempatan alat ukur harus mewakili untuk kondisi iklim tanaman secara umum dalam lingkungannya. Penempatan akan mewakili iklim tanaman yang seluas mungkin. Tempat-tempat dimana aklan mempunyai perbedaan iklim yang menyolok seperti daerah raw, pegunungan, sungai dan danau harus dihindari. Walaupun ditempat itu sering digunakan untuk pemasangan pengukuran fenomena cuaca seperti curah hujan, kelembaban dan angin dalam menggambarkan perbedaan catatan yang ada.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengamatan dan pengumpulan data iklim/cuaca pertanian adalah:
1. Letaknya mewakili untuk keadaan iklim tanaman secara umum dalam lingkungannya.
2. Peralatan yang ada memberikan ukuran yang dapat dipercaya tentang unsur iklim (kuat/tahan lama dan mudah pemeliharaannya)
3. Pengamatan mudah dibuat dan mudah dicatat ( letaknya mudah di capai pengamat.
4. Pengamat terlatih dan dapat dipercaya.
Iklim mikro merupakan iklim dalam ruang yang sempit (Geiger, 1959). Menurut Lakitan (1994) iklim mikro merupakan kondisi ruang yang sangat terbatas. Komponen iklim ini berkontak langsung dan mempengaruhi kehidupan manusia, tumbuhan dan hewan.
Iklim dapat dipandang sebagai kebiasaan-kebiasaan alam yang berlaku yang digerakkan oleh gabungan dari unsur-unsur yaitu radiasi matahari, temperatur, kelembaban, awan, presipitasi, evaporasi, tekanan udara dan angin (Kartasapoetra, 1986).
Radiasi matahari / radiasi surya
Energi surya merupakan suatu unsur vital iklim. Energi ini secara langsung bertanggung jawab atas berlangsungnya fotosintesis, periode siang dan malam yang panjangnya bervariasi mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan tanaman. Energi surya juga penting pengaruhnya dalam evapotranspirasi (pelepasan air) dan terhadap jumlah kebutuhan tanaman akan air (Trewartha dan Horn, 1995).
Suhu
Suhu dikatakan sebagai derajat panas atau dingin yang diukur berdasar skala tertentu dengan menggunakan termometer. Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu permukaan bumi ialah jumlah radiasi yang diterima, pengaruh daratan atau lautan, pengaruh tinggi tempat, angin, panas laten, penutup tanah, tipe tanah dan pengaruh sudut datang sinar mataha
Suhu tanah dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor eksternal (faktor lingkungan) yang meliputi radiasi surya, konduksi panas dari atmosfer, kondensasi, evaporasi, hujan, insolasi dan vegetasi, sedangkan faktor yang kedua yaitu faktor tanah yang meliputi kapasitas panas tanah, konduktivitas dan difusifitas panas, radiasi dari tanah, struktur, tekstur dan kelengasan serta garam-garam terlarut (Kohnke, 1968).
Kelembaban
Kelembaban udara ditentukan oleh jumlah uap air yang terkandung di dalam udara. Data klimatologi untuk kelembaban udara yang umum dilaporkan adalah kelembaban relatif (RH) yaitu perbandingan antara tekanan uap air aktual (yang terukur) dengan tekanan uap air pada kondisi jenuh, umumnya dinyatakan dalam persen (%). Pengukuran kelembaban udara dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan antara lain dengan pendekatan gravimetri, termometer bola basah dan bola kering dan higrometer titik embun.
Pengaruh kelembaban terhadap tanaman yaitu perubahan stomata (mulut daun) menjadi terbuka atau tertutup. Perubahan stomata ini akan mempengaruhi pemasukan CO2 yang menjadi bahan pokok dalam proses fotosintesis di dalam daun. Kelembaban nisbi udara pada hakekatnya adalah nilai perbandingan antara uap air yang terkandung dan gaya kandung maksimum uap air di udara pada suatu suhu dan tekanan tertentu, yang dinyatakan dalam persen. Terdapat empat macam dasar cara pengukurannya, yaitu :
Metode termodinamik
Metode perubahan ukuran (panjang) benda higroskopik
Metode perubahan nilai suatu tahanan listrik
Metode kondensasi
Pengukuran kelembaban nisbi udara (relative humidity disingkat RH) biasanya dilakukan dengan metode tormodinamik yang membutuhkan psikrometer. Selanjutnya RH secara langsung dapat diketahui dengan hygrometer, suatu alat pengukur dengan sensor rambut atau benda higroskopik. Untuk kepentingan agroklimatologi,alat pengukur kelembaban diletakan didalam sangkar cuaca. Psikometer pada dasarnya adalah alat pengukur RH yang bekerja persamaan termodinamik sebagai berikut :
RH = e'/ew x 100%
e' = ew – A.p.(T - Tw)
Keterangan
RH = kelembaban nisbi udara dalam persen
e' = tekanan uap air actual diudara
ew = tekanan uap air udara jenuh pada udara tersebut,yaitu pada suhu Tw
A = koefisien psikrometer atau psikrometer.
p = tekanan udara
T = suhu udara
Tw = suhu termometer bola basah
Evapotranspirasi
Evapotranspirasi (ET) adalah ukuran total kehilangan air (penggunaan air) untuk suatu luasan lahan melalui evaporasi dari permukaan tanah/air dan transpirasi dari permukaan tanaman. Secara potensial evapotranspirasi ditentukan hanya oleh unsur-unsur iklim, sedangkan secara aktual evapotranspirasi juga ditentukan oleh kondisi tanah dan sifat tanaman (Impron dan Handoko, 1995).
Dalam kondisi lapangan (field condition) tidak mungkin membedakan antara evaporasi dengan transpirasi jika tanahnya tertutup oleh tumbuhan. Kedua proses tersebut merupakan proses yang saling berkaitan dan dinamakan evapotranspirasi. Jumlah kadar air yang hilang dari tanah oleh evapotranspirasi tergantung pada persediaan air yang cukup, faktor-faktor iklim seperti suhu, kelembaban dan lain-lain serta tipe dan cara kultivasi tumbuhan tersebut (Sumarto, 1995).
METODOLOGI
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan saat praktiku adalah sebagai berikut :
Kamera
Pensil
Pulpen
Penggaris
Kertas A4
Ministasiunmeter
Laptop
Display
Server
Motor dan helm (untuk menuju tempat praktikum)
Tatakan
Prosedur Kerja
Mendengarkan arahan dari asisten.
Menuju tempat praktikum(secara bergiliran).
Mendengarkan penjelasan dari asisten mengenai alat-alat pengukur unsur iklim.
Mancatan semua penjelasan yang diberikan asisten.
Mengambil gambar (menggunakan kamera) alat-alat klimatologi.