Nama : Ninda Ningtyas
Laporan Praktikum Botani Tumbuhan Tinggi 7 Kelas : B
Kelompok : 5
DIAGRAM DAN RUMUS BUNGA Sesi 1 : Tujuan Masalah : Bagaimana cara saya membuat diagram dan rumus bunga? Tujuan : Saya dan kelompok saya melakukan penyelidikan ini bertujuan untuk membuat diagram dan rumus bunga berdasarkan letak, susunan, karakteristik dan bagian-bagian pada bunga. Manfaat : Manfaat dari penyelidikan ini yaitu saya dan kelompok bisa memahami struktur morfologi bunga, memahami letak, susunan, karakteristik dan bagian-bagian pada bunga serta setiap spesies memiliki diagram dan rumus bunga yang bersifat khas serta berbeda pada bunga yang beraturan. Sesi 2 : Penyelidikan Cara-cara penyelidikan : 1. Mengambil spesimen yang telah disediakan seperti bunga Lili Hujan(Zephyranthes Hujan(Zephyranthes sp.), sp.), Kembang Sepatu ( Hibiscus Hibiscus rosa-sinensis), rosa-sinensis), Kembang Merak(Caesalpinia Merak(Caesalpinia pulcherrima Swartz),bunga Tasbih (Canna (Canna indica),bunga indica),bunga Bougenville ( Bougainvillea Bougainvillea spectabilis ), bunga Tahi Ayam ( Lantana camara), camara), Cempaka Kuning ( Michelia Michelia champaca L.) champaca L.) dan bunga Sabrina( Zebrina Pendula Pendula). ). 2. Mengambil gambar atau dokumentasi bunga. 3. Menentukan letak, susunan, karakteristik,bagian-bagian karakteristik,bagian-bagian bunga, jenis kelamin, simetri, duduknya bakal buah pada bunga. 4. Menghitung jumlah kelopak, jumlah mahkota, jumlah benang sari, dan jumlah putik pada bunga tersebut. 5. Menentukan rumus bunga dan membuat diagram bunga berdasarkan letak, susunan, karakteristik dan bagian bagian pada bunga. bunga. 6. Menuliskan data dalam bentuk tabel dan gambar. Alasan penyelidikan dilakukan dengan cara-cara diatas : Alasan penyelidikan dilakukan dengan cara tersebut agar saya dapat dengan benar menetukan dan membuat diagram dan rumus bunga sehingga dapat menentukan letak, karakteristik, susunan, dan bagian-bagian bagian-bagian pada bunga. Sesi 3 : Argumen
Claim Menurut saya untuk membuat diagram dan rumus bunga berdasarkan letak, susunan, karakteristik dan bagian-bagian pada bunga. Bukti (Data) : N o 1.
Nama Spesimen Kembang Merak(Caesalpi Merak(Caesalpi nia pulcherrima Swartz)
2.
Lili Hujan (Zephyranthes sp. )
Gambar
Diagram Bunga
Rumus Bunga
Keterangan
☿↑ K (5), C5, A 5+5, G1
Bunga banci, zigomorf, mempunyai 5 kelopak yang berlekatan, 5 mahkota yang bebas, 2 lingkaran benang sari dengan 5 benang sari dalam setiap lingkaran, memiliki 1 putik dengan bakal buah yang letaknya menumpang.
☿*P 3+3, A 3+3, G(3)
Bunga banci, aktinomorf, mempunyai 6 tenda bunga yang tersusun 2 lingkaran yang tidak berlekatan dan setiap lingkaran terdapat 3 tenda bunga, memiliki 6 benang sari yang tersusun dalam dua lingkaran dan setiap lingkaran memiliki 3 benang sari, memiliki 3 putik dengan ruang bakal buah berlekatan dan letaknya menumpang.
3.
Bunga Bougenville ( Bougainvillea spectabilis )
☿∗[K(5), C(5)], A8, G1
Bunga banci, zigomorf, memiliki 5 kelopak dan 5 mahkota yang berlekatan, memiliki 8 benang sari, dan 1 putik dengan bakal buah yang menumpang.
4.
Tasbih
☿ K 3+3 ,C 3+3, A1, G(3)
Bunga banci, tidak simetri, mempunyai 6 kelopak yang tersusun dalam 2 lingkaran dan setiap lingkaran terdapat 3 kelopak yang bebas, memiliki 6 mahkota yang yang tersusun dalam 2 lingkaran dan setiap lingkaran terdapat 3 mahkota yang bebas, memiliki 1 benang sari, 3 putik dengan ruang bakal buah yang berlekatan, dan letaknya tenggelam.
(Canna indica)
5.
Sabrina ( Zebrina pendula)
☿*K(5), C (5), A5, G1
Bunga banci, zigomorf, mempunyai 5 kelopak yang saling berlekatan satu sama lain, memiliki 5 mahkota yang saling berlekatan, memiliki 5 benang sari, dan 1 putik dengan bakal buah yang letaknya menumpang.
6.
Tahi Ayam ( Lantana camara)
☿*K2, [C(4), A4], G1
Bunga banci, zigomorf, memiliki 2 kelopak yang bebas, memiliki 4 mahkota yang berlekatan, benang sari berjumlah 4 yang antara mahkota dan benang sari saling berlekatan , memiliki 1 putik dengan bakal buah yang letaknya menumpang.
7.
Cempaka Kuning
☿* P5+9, A~, G~
Bunga banci, zigomorf, memiliki 14 tenda bunga yang terdiri atas dua lingkaran, lingkaran pertama 5 buah dan lingkaran kedua 9 buah, memiliki jumlah benang sari yang tak terhingga , memiliki jumlah putik yang tak terhingga dengan bakal buah yang menumpang.
☿*K 7+ ( 5), [C5, A~],G 5
Bunga banci, zigomorf, memiliki 7 daun tambahan dan 5 kelopak yang saling berlekatan, memiliki 5 mahkota, memiliki jumlah benang sari yang tak terhingga dan saling
( Michelia champaca L.)
8.
Kembang Sepatu ( Hibiscus rosa sinensis)
berlekatan dengan putik, memiliki 5 putik dengan bakal biji yang letaknya menumpang.
Dasar kebenaran : Warrants : Saya setuju bahwa untuk membuat diagram dan rumus bunga letak, susunan, karakteristik dan bagian-bagian pada bunga.. Karena berdasarkan hasil penyelidikan yang telah dilakukan pada Lili Hujan (Zephyranthes sp. )memiliki rumus bunga ☿*P 3+3, A 3+3, G(3) yang artinya bunga banci, aktinomorf, mempunyai 6 tenda bunga yang tersusun 2 lingkaran yang tidak berlekatan dan setiap lingkaran terdapat 3 tenda bunga, memiliki 6 benang sari yang tersusun dalam dua lingkaran dan setiap lingkaran memiliki 3 benang sari, memiliki 3 putik dengan ruang bakal buah berlekatan dan letaknya menumpang.
Backing : Tjitrosoepomo (2016 : 205 -218) menyatakan bahwa diagram bunga adalah suatu gambar proyeksi pada bidang datar dari semua bagian bunga yang dipotong melintang, jadi pada diagram itu digambarkan penampang – penampang melintang daun – daun kelopak, tajuk bunga, benang sari, dan putik, juga bagian-bagian bunga lainnya jika masih ada, disamping keempat bagian pokok tersebut. Hal yang harus diperhatikan dalam membuat diagaram adalah letak bunga pada tumbuhan baik pada ujung batang atau cabang( flos terminalis) atau dalam ketiak daun ( flos axilaris) dan bagian – bagian bunga yang akan kita buat diagram tadi tersusun dalam beberapa lingkaran. Pada lingkaran – lingkarannya sendiri berturut – turut dari luar ke dalam digambar daun – daun kelopak, daun – daun tajuk, benang sari, dan yang terakhir penampang melintang bakal buah. Dalam menggambar bagian – bagian bungannya sendiri yang harus diperhatikan adalah : berapa jumlah masing – masing bagian bunga tadi, bagaimana susunannya terhadap sesamanya(misal daun kelopak yang satu dengan yang lain) : bebas satu sama lain, besentuhan tepinya, berlekatan atau yang lain lagi, bagaimana susunannya terhadap bagian-bagian bunga yang lain(daun-daun kelopak terhadapa dau-daun t ajuk bunga,benang sari, dan daun-daun buah penyusun putiknya : berhadapan atau berseling, bebas atau berlekatan, dan seterusnya, bagaimana letak bagian-bagian bunga itu terhadap bidang median. Diagram bunga dibedakan menjadi dua macam yaitu, diagram bunga empirik dan diagram bunga teoritik. Rumus bunga terdiri atas lambang-lambang, huruf-huruf, dan angka-angka, yang semuanya itu dapat memberikan gambaran mengenai berbagai sifat bunga beserta bagian-bagiannya. Lambang-lambang yang dipakai dalam rumus bunga memberitahukan sifat bunga yang berkaitan dengan simetrinya atau jenis kelaminnya, huruf-huruf merupakan singkatan nama bagian-bagian bunga, sedang angka-angka menujukkan jumlah masing-masing bagian bunga. Oleh suatu rumus bunga hanya dapat ditunjukkan hal-hal mengenai 4 bagian pokok bunga sebagai berikut : 1)Kelopak,yang dinyatakan dengan huruf K singkatan kata kalix (calyx), yang merupakan istilah ilmiah untuk kelopak. 2)Tajuk atau mahkota, yang dinyatakan dengan huruf C singkatan kata corolla(istilah ilmiah untuk mahkota bunga). 3)Benang-benang sari, yang dinyatakan dengan huruf A singkatan kata androecium(istilah ilmiah untuk alat-alat jantan pada bunga). 4)Putik, yang dinyatakan dengan huruf G singkatan kata gynaecium (istilah ilmiah untuk alat betina pada bunga). Jika kelopak dan mahkota sama,baik bentuk maupun warnanya, kita lalu mempergunakan huruf lain untuk menyatakan bagian tersebut, yaitu huruf P, singkatan kata perigonium(tenda bunga). Dibelakang huruf-huruf tadi lalu ditaruhkan angka-angka yang dapat menunjukkan jumlah masing-masing bagian bunga tadi, dan diantara dua bagian bunga yang digambarkan dengan huruf dan angka itu ditaruh koma. Di depan rumus hendaknya diberi tanda yang menunjukkan simetri bunga. Biasanya hanya diberikan dua macam tanda simetri, yaitu * untuk bunga bersimetri banyak(actinomorphus) dan tanda (↑) untuk bunga yang bersimetri satu( zygomorphus). Selain lambang yang menunjukkan simetri pada rumus bunga dapat pula ditambahkan lambang yang menunjukkan jenis kelamin bunga. Untuk bunga banci dipakai lambang (☿), untuk bunga jantan dipakai lambang (♂), dan bunga betina dipakai lambang (♀). Lambang jenis kelamin ditempatkan di depan lambang simetri. Jika bagian-bagian bunga yang tersusun dalam masing-masing lingkaran itu berlekatan satu sama lain, maka yang menunjukkan jumlah bagian yang bersangkutan ditaruh dalam kurung. Sedangkan lambang untuk menyatakan duduknya bakal buah, dinyatakan adanya garis diatas angka untuk bakal buah yang tenggelam atau di bawah angka untuk bakal buah yang menumpang.