LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI & IODIMETRI BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Titrasi Titrasi redoks merupakan merupakan titrasi titrasi terhadap terhadap larutan larutan analit analit berupa berupa reduktor atau oksidator dengan titran berupa larutan dari zat standar oksidator atau reduktor. Prinsip yang digunakan dalam titrasi redoks adalah adalah reaksi reaksi reduksi reduksi oksidaas oksidaasii atau dikenal denga reaksi reaksi redoks. redoks. Reaksi Reaksi redoks redoks adalah adalah reaks reaksii yang yang meliba melibatka tkan n penan penangka gkapa pan n dan dan pelepasan elektron, sehingga terjadi perubahan bilangan oksidasi. Titra Titrasi si redoks redoks terdir terdirii dari dari beber beberapa apa jenis. jenis. Pengg Penggolo olong ngan an jenis jenis titrasi redoks berdasarkan pada jenis oksidator maupun reduktor yang digunakan digunakan sebagai sebagai titran atau larutaan larutaan standar. standar. Kelima jenis titrasi titrasi redoks tersebut adalah permanganometri (Larutan standar KMnO !, "ikrom "ikromamo amomet metri ri (lsrut (lsrutan an stand standar ar K#$r #O%!, "ronat "ronatome ometri tri (Larut (Larutan an standar K"rO&!, serta 'odimetri ( larutan standar '#!, dan iodometri (larutan standar a#)#O&!. Pener Penerapa apan n titras titrasii redoks redoks sendir sendirii dalam dalam bidang bidang *armas *armasii salah salah satunya adalah untuk penentuan kadar pada +itamin $, rasa masam yang yang terdap terdapat at pada pada itami itamin n $ diseba disebabka bkan n oleh oleh kandu kandunga ngan n asam asam askorb askorbat at dalam dalam itami itamin n $ terse tersebut but,, untuk untuk asam asam askorb askorbat at sendir sendirii penent penentuan uan kadar kadarny nya a dapat dapat dilkau dilkaukan kan metode metode tirasi tirasi redoks redoks karen karena a asam askorbat lebih mudah teroksidasi. Titra itrasi si yang yang pali paling ng serin sering g digu diguna naka kan n adal adalah ah iodo iodome metri tri dan dan iodi iodime metr tri. i. Titra itrasi si iodo iodome metr trii atau atau tak tak lang langsu sung ng meru merupa paka kan n titr titras asii terhadap larutan aalit dengan larutan natrium tiosul*at sebagai larutan standar, sedangkan titrasi iodimetri atau se-ara langsung merupakan titrasi titrasi terhadap terhadap larutan larutan analit analit dengan dengan larutan larutan iodin sebagai sebagai larutan larutan standar (titran! dengan menggunakan indikator amilum. Pada Pada prakti praktikum kum kali kali ini, metode metode titrasi titrasi redoks redoks yang yang dilaku dilakukan kan adalah titrasi iodometri dan iodimetri. imana keddua metode ini dari segi de*enisi dan pengerjaanya sendiri juga sangat berbeda, namun kedua / duanya melibatkan '# dalam penentuan kadarnya. )ampel 0iri Resky 1malia 234#4244%
)ugiarto )adjidin
LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI & IODIMETRI yang akan digunakan pada praktikum ini adalah asam askorbat untuk titrasi iodimetri dan ka**ein untuk titrasi titr asi iodometri. 'odometri 'odometri dan iodimetri sendiri, paling paling sering sering digunakan digunakan dalam metode metode titras titrasii redoks redoks karen karena a selain selain laruta larutan n standa standarr yang yang dipaka dipakaii mudah untuk diapatkan, dalam pengerjaanya juga tidak membutuhkan 5aktu 5aktu yang yang lama, lama, sehing sehingga ga lebih lebih memud memudahk ahkan an untuk untuk menget mengetah ahui ui penentuan kadar dari suatu sampel. 1.2 Maksud Praktikum 6ntuk mengetahui -ara penetapan kadar asam askorbat dengan metode titrasi iodimetri dan mengetahui -ara penetapan kadar ka**ein dengan metode titrasi iodometri. 1.3 Tujuan Praktikum 6ntu ntuk
men menentuk ntukan an
kadar adar
suatu uatu
asam sam
askor skorba batt
deng engan
menggunak menggunakan an titrasi titrasi iodimetri iodimetri dengan dengan menggunak menggunakan an Larutan Larutan baku iodin sebagai titrannya dan menentukan kadar suatu ka**einn dengan mennggunanakan titrasi iodometri dengan menggunakan larutan baku a#)#O& sebagai titrannya
0iri Resky 1malia 234#4244%
)ugiarto )adjidin
LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI & IODIMETRI yang akan digunakan pada praktikum ini adalah asam askorbat untuk titrasi iodimetri dan ka**ein untuk titrasi titr asi iodometri. 'odometri 'odometri dan iodimetri sendiri, paling paling sering sering digunakan digunakan dalam metode metode titras titrasii redoks redoks karen karena a selain selain laruta larutan n standa standarr yang yang dipaka dipakaii mudah untuk diapatkan, dalam pengerjaanya juga tidak membutuhkan 5aktu 5aktu yang yang lama, lama, sehing sehingga ga lebih lebih memud memudahk ahkan an untuk untuk menget mengetah ahui ui penentuan kadar dari suatu sampel. 1.2 Maksud Praktikum 6ntuk mengetahui -ara penetapan kadar asam askorbat dengan metode titrasi iodimetri dan mengetahui -ara penetapan kadar ka**ein dengan metode titrasi iodometri. 1.3 Tujuan Praktikum 6ntu ntuk
men menentuk ntukan an
kadar adar
suatu uatu
asam sam
askor skorba batt
deng engan
menggunak menggunakan an titrasi titrasi iodimetri iodimetri dengan dengan menggunak menggunakan an Larutan Larutan baku iodin sebagai titrannya dan menentukan kadar suatu ka**einn dengan mennggunanakan titrasi iodometri dengan menggunakan larutan baku a#)#O& sebagai titrannya
0iri Resky 1malia 234#4244%
)ugiarto )adjidin
LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI & IODIMETRI BAB 2 TINAUAN PU!TA"A 2.1 Te#ri Umum Titrasi redoks adalah titrasi yang melibatkan proses oksidasi dan reduksi. reduksi. Kedua proses proses ini selalu selalu terjadi terjadi se-ara se-ara bersamaan. bersamaan. alam titrasi redoks biasanya menggunakan potensiometri untuk mendeteksi titik akhir. 6ntuk mengetahui kadar itamin $ metode titrasi redoks yang digunakan adalah titrasi langsung yang menggunakan iodium. 'odium 'odium akan akan mengo mengoksi ksidas dasii senya senya5a7 5a7sen senya ya5a 5a yang yang mempun mempunya yaii pote potens nsia iall redu reduks ksii yang yang lebi lebih h ke-i ke-ill diba diband ndin ing g iodi iodium um.. +ita +itamin min $ memp mempun unya yaii pote potens nsia iall redu reduks ksii yang ang lebi lebih h ke-i ke-ill dari daripa pada da iodi iodium um seh sehingg ingga a
dapat apat
dila dilak kukan ukan
titr titras asii
lan langsu gsung
deng engan
iodi iodiu um.
Pendet Pendeteks eksian ian titik titik akhir akhir pada pada titras titrasii iodime iodimetri tri ini adalah adalah dilaku dilakuka kan n dengan menggunakan indikator amilum yang akan memberikan 5arna biru pada saat ter-apainya titik akhir (8andjar, dkk., dkk., #44%!. 'odometri merupakan titrasi tidak langsung dan digunakan untuk menetapka menetapkan n senya5a7se senya5a7senya5 nya5a a yang mempunyai mempunyai potensial potensial oksidasi oksidasi yang yang lebi lebih h besa besarr darip daripad ada a sist sistem em iodi iodium um7i 7iod odid ida a atau atau seny senya5 a5a7 a7 senya5a yang bersi*at oksidator seperti $u)O .39#O. Pada iodometri, samp sampel el yang yang bers bersi*a i*att oksi oksida dato torr dire diredu duks ksii deng dengan an kali kalium um iodi iodida da berlebihan dan akan menghasilkan iodium yang selanjutnya dititrasi denga dengan n laruta larutan n baku baku natriu natrium m tiosul tiosul*at *at.. "anya "anyakny knya a olum olume e natriu natrium m tiosul*at yang digunakan sebagai titran setara dengan iodium yang dihasilkan dan setara dengan banyaknya sampel (Rohman, #44%!. Titras trasii 'od 'od haru harus s dila dilaku kuka kan n deng dengan an lamb lambat at agar agar '#sempurna bereaksi dengan antalgin, jika titrasi tepat maka ' # tidak bereduksi sempurna sempurna dengan dengan antalgin antalgin sehingga sehingga titik akhir akhir lebih -epat, -epat, ter-apai, ter-apai, dan hasilnya tidak akurat. eteksi titik akhir ada iodimetri ini dilakukan deng dengan an meng menggu guna naka kan n
indi indika kati tirr
kanj kanjii
oleh oleh amil amilum um yang ang
akan akan
membe memberik rikan an 5arna 5arna biru biru pada pada saat saat terjad terjadiny inya a titik titik akhir akhir titrasi titrasinya nya.. ()udjadi, #44%!
0iri Resky 1malia 234#4244%
)ugiarto )adjidin
LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI & IODIMETRI alam proses analitis, iod digunakan sebagai zat pengoksid (iodimetri!, dan ion iodidadigunakan sebagai zat pereduksi (iodometri!. Relati* beberapa zat merupakan pereaksi reduksiyang -ukup kuat untuk
dititrasi
se-ara
langsung dengan iodium.
Maka jumlah
penentuan iodometrik adalah sedikit. 1kan tetapi banyak pereaksi oksidasi -ukup kuat untuk bereaksisempurna dengan ion iodida, dan ada banyak penggunaan proses iodometrik. )uatu kelebihan ioniodida ditambahkan kepada pereaksi oksidasi yang ditentukan dengan larutan natrium tiosul*at.'odometri adalah suatu proses analitis tak langsung yang melibatkan iod. 'on iodida berlebih ditambahkan pada suatu zat pengoksid sehingga membebaskan iod, yang kemudian dititrasi dengan natrium tiosul*at (6nder5ood : #44#!. 'stilah oksidasi menga-u pada setiap perubahan kimia dimana terjadi kenaikan bilangan oksidasi, sedangkan reduksi digunakan untuk setiap penurunan bilangan oksidasi."erarti proses oksidasi disertai hilangnya elektron sedangkan reduksi memperoleh elektron. Oksidator adalah senya5a di mana atom yang terkandung mengalami penurunan bilangan oksidasi. )ebaliknya pada reduktor, atom yang terkandung mengalami kenaikan bilangan oksidasi. Oksidasi7reduksi harus selalu berlangsung bersama dan saling menkompensasi satu sama lain. 'stilah oksidator reduktor menga-u kepada suatu senya5a, tidak kepada atomnya saja (Khopkar, #44&!. Penggunaan air yang masih mengandung $O # sebagai pelarut akan menyebabkan peruraian )#O membentuk belerang bebas. "elerang ini menyebabkan kekeruhan. Terjadinya peruraian itu juga dipi-u bakteri Thioba-illus thioparus. "akteri yang memakan belerang akhirnya masuk kelarutan itu, dan proses metaboliknya akan mengakibatkan belerang koloidal. "elerang ini akan menyebabkan kekeruhan, bila timbul kekeruhan larutan harus dibuang. Pembuatan natrium thiosul*at dapat ditempuh dengan -ara : (6nder5ood : #44#! 2. Melarutkan garam kristalnya pada a;uades yang mendidih 0iri Resky 1malia 234#4244%
)ugiarto )adjidin
LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI & IODIMETRI #. Menambahkan & tetes kloro*orm ($9$l&! atau 24 mg merkuri klorida (9g$l#! dalam 2 liter larutan &. Larutan yang terjadi disimpan pada tempat yang tidak terkena -ahaya matahari. "iasanya air yang digunakan untuk menyiapkan larutan tiosul*at dididihkan agar steril, dan sering ditambahkan boraks atau natrium karbonat sebagai penga5et. Oksidasi tiosul*at oleh udara berlangsung lambat. Tetapi runutan tembaga yang kadang7kadang terdapat dalam air suling akan mengkatalis oksidasi oleh udara ini. Tiosul*at diuraikan dalam larutan asam dengan membentuk belerang sebagai endapan mirip susu (6nder5ood : #44#!. )#O
<
#9<
=
9#)#O&
= 9#)O&
<
)
Tetapi reaksi itu lambat dan tak terjadi bila tiosul*at dititrasikan kedalam larutan iod yang asam, asal larutan diaduk dengan baik. Reaksi antara iod dan tiosul*at jauh lebih -epat dari pada reaksi penguraian. 'odin mengoksidasi tiosul*at menjadi ion tetrationat: (6nder5ood : #44#! '# < #)#O = #'7 < )O>#7 Reaksinya berjalan -epat, sampai selesai, dan tidak ada reaksi sampingan. "erat ekialen dari
a#)#O&.39#O
adalah
berat
molekulnya, #?,2%. Tiosul*at teroksidasi se-ara parsial menjadi sul*at: (6nder5ood : #44#! '# < )#O< 39#O = ?'7 < #)O#7 < 249< alam larutan yang netral, atau sedikit alkalin, oksidasi menjadi sul*at tidak mun-ul, terutama jika iodin dipergunakan sebagai titran. 1da dua metode titrasi iodometri, yaitu : (6nder5ood : #44#! 2. )e-ara langsung (iodimetri! isebut juga sebagai iodimetri. Menurut -ara ini suatu zat reduksi dititrasi se-ara langsung oleh iodium, misal pada titrasi a#)#O& oleh '#. (6nder5ood : #44#! #a#)#O& < '# = #a' < a#)O>
0iri Resky 1malia 234#4244%
)ugiarto )adjidin
LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI & IODIMETRI 'ndikator yang digunakan pada reaksi ini, yaitu larutan kanji. 1pabila larutan thiosul*at ditambahkan pada larutan iodine, hasil akhirnya berupa perubahan penampakan dari tak ber5arna menjadi ber5arna biru. Tetapi apabila larutan iodine ditambahkan kedalam larutan thiosul*at maka hasil akhirnya berupa perubahan penampakan dari ber5arna menjadi ber5arna biru. (6nder5ood : #44#! #. )e-ara
tak
langsung
(iodometri!
isebut
juga
sebagai
iodometri.alam hal ini ion iodide sebagai pereduksi diubah menjadi iodium7iodium yang terbentuk dititrasi, dengan larutan standar a#)#O&. @adi -ara iodometri digunakan untuk menentukan zat pengoksidasi, misal pada penentuan suatu zat oksidator ini (9 #O#!. Pada oksidator ini ditambahkan larutan K' dan asam hingga akan terbentuk iodium yang kemudian dititrasi dengan larutan (6nder5ood : #44#!. a#)#O&. 9#O# < #9$l = '# < #K$l < #9#O. 'odium sedikit larut dalam air (4,442& molAliter pada #3 "erdasarkan reaksi : '# < '7 = '&7 dengan tetapan kesetimbangan pada #3 B$. Larutan baku ion dapat langsung dibuat dari unsur murninya. $ara titrasi oksidasi reduksi yang dikenal ada dua : 7 Oksidimetri Caitu titrasi redoks dengan menggunakan larutan baku yang bersi*at oksidator. Misal: )ul*ur dioksida dan hydrogen sul*ide, timah (''! klorida , logam dan amalgam (6nder5ood : #44#!. Reduksimetri Caitu titrasi redoks dengan menggunakan larutan baku yang bersi*at reduktor. Misal : atrium dan 9idrogen Peroksida, Kalium dan amonium peroksidisul*at,natrium "ismutat (a"iO&!. 1da dua proses metode titrasi iodometri, yaitu : (6nder5ood : #44#! 2.
Proses7proses iodometrik langsung Pada 'odometri
langsung
sering menggunakan zat pereduksi yang -ukup kuat seperti tiosul*at, 1rsen ('''!, )tibium ('''!, 1ntimon (''!, )ul*ida, sul*ite, Timah (''!, Derasianida. Kekuatan reduksi yang dimiliki oleh beberapa dari substansi ini tergantung pada konsentrasi ion hidrogen, dan reaksi 0iri Resky 1malia 234#4244%
)ugiarto )adjidin
LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI & IODIMETRI dengan iodin baru dapat dianalisis se-ara kuantitati* hanya bila kita melakukan penyesuaian p9 yang repot. alam proses iodometri langsung ini reaksi antara iodium dan thiosul*at dapat berlangsung sempurna. Kelebihan ion 'odida yang ditambahkan pada pereaksi oksidasi yang ditentukan, dengan pembebasan iodium, kelebihan ini dapat dititrasi dengan atrium Tiosul*at. Menurut -ara ini suatu zat reduksi dititrasi se-ara langsung oleh iodium, misal pada titrasi a#)#O& oleh '# (6nder5ood : #44#!. #a#)#O& < '# = #a' < a#)O> 'ndikator yang digunakan pada reaksi ini, yaitu larutan kanji. 1pabila larutan thiosul*at ditambahkan pada larutan iodin, hasil akhirnya berupa perubahan penampakan dari tak ber5arna menjadi ber5arna biru. Tetapi apabila larutan iodine ditambahkan kedalam larutan
thiosul*at
maka
hasil
akhirnya
berupa
perubahan
penampakan menjadi ber5arna biru (6nder5ood : #44#!. #.
Proses7proses Tak Langsung atau 'odometrik alam ion iodida sebagai pereduksi diubah menjadi iodium7iodium yang terbentuk dititrasi, dengan larutan standar a#)#O&. @adi -ara iodometri digunakan untuk menentukan zat pengoksidasi, misal pada penentuan suatu zat oksidator ini (9#O#!. Pada oksidator ini ditambahkan larutan K' dan asam hingga akan terbentuk iodium yang kemudian dititrasi dengan larutan (6nder5ood : #44#!. a#)#O&. 9#O# < #9$l = '# < #K$l < #9#O. "anyak agen pengoksidasi yang kuat dapat dianalisa dengan
menambahkan kalium iodida
berlebih dan menitrasi iodin yang
dibebaskan. Karena banyak agen pengoksidasi membutuhkan suatu larutan asam untuk bereaksi dengan iodin, natrium tiosul*at biasanya dipergunakan sebagai titrannya, dalam keadaan p9 &7. Titrasi dengan arsenik ('''! (di atas! membutuhkan sebuah larutan yang sedikit alkalin (6nder5ood : #44#!.
0iri Resky 1malia 234#4244%
)ugiarto )adjidin
LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI & IODIMETRI Proses iodimetri banyak digunakan seperti analisis besih dalam biih besi maupun paduannya. )elain itu titrasi iodometri juga dapat dilakukan untuk menentukan oksigen terlarut dalam air (terkenal sebagai metode klasik dari 5inkler!. )ampel air dilarutkan dengan sejumlah garam
Mn(''!,
natrium
iodide berlebih,
dan
natrium
hidroksida. Endapan yang dihasilkan berupa Mn(O9 #! ber5arna putih yang se-ara -epat dioksidasi menjadi Mn(O9! & yang ber5arna -oklat. Larutannya kemudian diasamkan dan Mn(O9! & mengoksidasi iodide menjadi iodin. 'odin yang dibebaskan selanjutnya dititrasi dengan natrium tiosul*at (Pursitasari : #42! 1milum merupakan indikator redoks khusus yang digunakan sebagai petunjuk telah terjadi titik ekuialen pada titrasi iodometri. 9al ini disebabkan 5arna biru gelap dari kompleks iodin / amilum merupakan 5arna yang spesi*ik untuk titrasi iodometri. Mekaismenya belum diketahui dengan pasti namun ada asumsi bah5a molekul iodin tertahan
di
permukaan
"7amilosa.
Larutan
amilum
mudah
terkomposisi oleh bakteri, sehingga biasanya ditabahkan sebagai penga5et (Pursitasari F #42!. )enya5a atrium tiosul*at mengikat lima molekul air dengan rumus kimia a#)#O&.39#O. natrium tiosul*at merupakan larutan standar karena tidak sstabil terhadaap oksidasi dari udara, asam, dan bakteri. Penambahan boraks atau natrium karbonat terhadap larutan natrium
tiosul*at
dilakukan
untuk
sebagai
penga5et.
'odin
mengoksidasi ion tiosul*at menjadi ion tetrationat. Pada larutan dengan p9 lebih dari G menyebabkan ion tiosul*at teroksidasi se-ara parsial menjadi sul*at : (Pursitasari : #42!
'# < )#O < 39#O → ?'7 < #)O#7 < 24 9< +itamin $ disebut juga asam askorbat, struktur kimianya terdiri dari rantai > atom $ dan kedudukannya tidak stabil ($>9?O>!, karena mudah bereaksi dengan O# di udara menjadi asam dehidroaskorbat 0iri Resky 1malia 234#4244%
)ugiarto )adjidin
LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI & IODIMETRI merupakan itamin yang paling sederhana. )i*at itamin $ adalah mudah berubah akibat oksidasi namun stabil jika merupakan kristal (murni!. mudah berubah akibat oksidasi, tetapi amat berguna bagi manusia ()a*aryani, dkk., #44%!. +itamin $ adalah salah satu itamin yang sangat dibutuhkan oleh manusia. +itamin $ mempunyai peranan yang penting bagi tubuh. +itamin $ mempunyai si*at sebagai antioksidan yang dapat melindungi molekul7molekul yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. +itamin $ juga mempunyai peranan yang penting bagi tubuh manusia seperti dalam sintesis kolagen, pembentukan -arnitine, terlibat dalam metabolism kolesterol menjadi asam empedu dan juga berperan dalam pembentukan neurotransmitter norepine*rin. (1ri*in, dkk., #44%!. Pemberian kombinasi itamin $ dengan bio*laonoid dapat menghalangi dan menghentikan pembentukkan superoksida dan hydrogen peroksida, sehingga dapat men-egah terjadinya kerusakan jaringan akibat oksidan. )uplemen itamin $ diantaranya adalah kombinasi itamin $ dan bio*laonoid, dipasaran diantaranya adalah Ester $H. "io*laonoid ber*ungsi meningkatkan e*ektiitas kerja itamin $ sehingga dapat mengurangi konersi asam askorbat menjadi dehidroaskorbat. +itamin $ juga mengandung likopen, likopen merupakan senya5a potensial untuk antikanker dan mempunyai akti*itas antioksidan dua kali lebih kuat dari beta karoten (0ahyuni, dkk., #44?!. 1sam askorbat terbukti berkemampuan memerankan *ungsi sebagai inhibitor. Kristal asam askorbat ini memiliki si*at stabil di udara, tetapi -epat teroksidasi dalam larutan dan dengan perlahan7 lahan
berdekomposisi
menjadi
dehydro7as-orbi-
a-id
(11!.
)elanjutnya se-ara berurutan akan berdekomposisi lagi menjadi beberapa molekul asam dalam larutan sampai menjadi asam oksalat (oIali- a-id! dengan p9 di atas . Pengaruh perubahan lingkungan 0iri Resky 1malia 234#4244%
)ugiarto )adjidin
LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI & IODIMETRI asam askorbat tertentu tidak ber*ungsi sebagai inhibitor (Tjitro, dkk., #444!. alam larutan, kadar bahan yang terlarut (solut! dinyatakan dengan konsentrasi. 'stilah ini berarti banyaknya massa yang terlarut dihitung sebagai berat (gram! tiap satuan olume (mililiter! atau tiap satuan larutan, sehingga satuan kadar seperti ini adalah gramAmililiter. $ara ini disebut dengan -ara beratAolume atau bA. isamping -ara ini, ada -ara yang menyatakan kadar dengan gram zat terlarut tiap gram pelarut atau tiap gram larutan yang disebut dengan -ara beratAberat atau bAb. )e-ara matematis, perhitungan kadar suatu senya5a yang ditetapkan se-ara olumetri dapat menggunakan rumus7rumus umum berikut. (Rohman, #44%! @ika sampelnya padat (sampel ditara dengan timbangan analitik! maka rumus untuk menghitung kadar adalah sebagai berikut: Kadar (J bAb!
I 244J
@ika sampelnya -air (sampel diambil se-ara kuantitati* misal dengan menggunakan pipet olum! maka rumus untuk menghitung kadar adalah sebagai berikut: Kadar (J bA!
I 244J
"erat ekialen ("E! sama dengan berat molekul sampel dibagi dengan alensinya. (Rohman, #44%!
2.2 Uraian Ba$an 2.
1ir )uling (161E)T! (D' ''' : G>!
0iri Resky 1malia 234#4244%
)ugiarto )adjidin
LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI & IODIMETRI ama resmi
: 161 E)T'LL1T1
ama lain
: 1ir suling
RM
: 9#O
"M
: 2?,4#
)truktur
: 97O79
Kelarutan
: Larut dalam etanol dan gliserol
Pemerian
: $airan jernih, tidak ber5arna, tidak berasa, tidak berbau.
#.
Penyimpanan
: alam 5adah tertutup rapat
Kegunaan
: )ebagai pelarut
'odium (D' ''' ,&2! ama resmi
: 'O6M
ama lain
: 'odum
RM
: '
"M
: 2#>,G>
Kelarutan
: larut dalam &344 bagian air ,dalam 2&
. Pemerian
bagian etanol, dalam ?4 bagian gliserol : Keping atau butir, berat, mengkilap seperti logam, hitam kelabu dan bau khas
&.
Penyimpanan
: alam 5adah tertutup rapat
Kegunaan
: )ebagai sampel
atrium Tiosul*at (D' ''',#?! ama resmi
: 1TR' T9'O)6LD1)
ama lain
: atrium tiosul*atAhipo
RM
: a#)#O& .39#O
0iri Resky 1malia 234#4244%
)ugiarto )adjidin
LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI & IODIMETRI "M
: #?,2%
Pemerian
: 9ablur besar tidak ber5arna Aserbuk hablur kasar. alam lembab meleleh basah, dalam hampa udara merapuh.
Kelarutan
: larut dalam 4,3 bagian air,praktis tidak larut dalam etanol
.
Penyimpanan
: alam 5adah tertutup rapat.
Kegunaan
: )ebagai penitrasi
1sam )ul*at (D' ''',3?! ama resmi
: 1$'6M )6LD6R'$6M
ama lain
: 1sam sul*at
RM
: 9#)O
"M
: G?,4%
Pemerian
: $airan kental seperti minyak, korosi*, tidak ber5arna jika ditambahkan dalam air menimbulkan panas.
3.
Kelarutan
: 7
Kegunaan
: )ebagai sampel
Penyimpanan
: alam 5adah tertutup rapat
+'T1M' $( D' ''',%! ama resmi
: 1$'6M 1)$OR"'$6M
ama lain
: 1sam askorbat
RM
: $>9?O>
"M
: 2%>,2&
Pemerian
)erbuk atau hablur,putih atau agak : kuning,tidak berbau rasa asam, karena pengaruh -ahaya jadi gelap.
0iri Resky 1malia 234#4244%
)ugiarto )adjidin
LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI & IODIMETRI Kelarutan
Mudah larut dalam air, sukar larut : dalam etanol, praktis tidak larut dalam kloro*om
>.
Kegunaan
: )ebagai bahan
Penyimpanan
: alam 5adah tertutup rapat.
a$l (D'.Ed.''' hal. 4&!. ama Resmi
: 1TR'6M $9LOR'6M
ama Lain
: atrium klorida
"erat Molekul
: .4 gAmol
Rumus Molekul
: a$l
Pemerian
: 9ablur bentuk kubus, tidak ber5arna atau serbuk hablur
Kelarutan
putihF rasa asin.
: Mudah larut dalam airF sedikit lebih mudah larut dalam air mendidihF larut dalam gliserinF sukar larut dalam etanol
%.
Penyimpanan
: alam 0adah Tertutup baik
Khasiat
: 9emodialisis
Kegunaan
: )ebagai )ampel
Ka*ein (D' ''', 2%3! ama Resmi
: $ODDE'6M
ama Lain
: Ko*eina
RM A "M
: $?924O# A2G,2G
Pemerian
: )erbuk
atau
mengkilat
hablur
biasanya
bentuk
jarum
menggumpalF
putihF tidak berbauF rasa pahit Kelarutan
: 1gak sukar larut dalam air dan dalam etanol (G3J! P F mudah larut dalam kloro*orm P F sukar larut dalam eter
0iri Resky 1malia 234#4244%
)ugiarto )adjidin
LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI & IODIMETRI
?.
Penyimpanan
: alam 5adah tertutup baik
Kegunaan
: )timulan sara* pusat, kardiotonikum
'ndikator Kanji (D' ''', ! ama resmi
: 1MCL6M
)inonim
: Pati
Pemerian
: )erbuk halus, kadang7kadang berupa gumpalan ke-il, putih, tidak berbau, tidak berasa.
Kelarutan
: Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol G3 J P
Khasiat
: at tambahan
Kegunaan
: )ebagai indi-ator
0iri Resky 1malia 234#4244%
)ugiarto )adjidin
LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI & IODIMETRI 2.3 Pr#sedur "erja (1nonim : #423, halaman : & / &3! A. Pem%uatan Larutan Baku Na2!2&3 '(1 N Timbang 2& gram a#)#O& dalam gelas arloji. Pindahka ke dalam gelas piala #34 mL, larutkan dengan 34 mL air suling dan tambahkan 244 mg a#$O&. 1duk dengan baik hingga homogeny. Pindahkan larutan ke dalam labu ukur, en-erkan dengan air suling bebas $O# sampai olume larutan 344 mL. simpan dalam botol yang tertutup dan beri etiket. Pem%akuan Larutan Baku Na2!2&3 '(1 N dengan "I&3 Timbang 4,?G2 g K'O & kristal dengan teliti pada gelas arloji yang telah ditimbang. Masukkan ke dalam Erlenmeyer #34 mL melalui -orong. "ilas gelas arloji dan -orong dengan air suling #3 mL dan masukan air suling ke dalam Erlenmeyer. Tambahkan # g K' yang bebas dari iodat dan 3 mL asam sul*at # , titrasi dengan natrium tiosul*at yang akan ditentukan normalitasnya. "ila 5arna kuning iodium hampir hilang, hentikan titrasi dan tambahkan mL indikator kanji. Teruskan titrasi sampai 5arna biru dari larutan tepat hilang . Tiap mL a#)#O& 4,2 setara dengan &,3>% mg K'O& B. Pem%uatan Larutan Baku I2 '(1 N Timbang dengan teliti % g '# murni dalam botol timbang. Masukkan ke dalam gelas piala.timbang 2? g K' dan lautkan dalam 34 mL air suling. Tambahkan dalam gelas piala yang berisi % g ' # tadi. 1duk dengan baik sehingga semua larut. Pindahkan dalam labu ukur, en-erkan dengan air hingga olumenya menjadi 344 mL, sambil diko-ok dengan baik hingga homogeny. )impan dalam botol yang gelap dan beri etiket. Pem%akuan Larutan Baku I2 '(1 N Timbang dengan teliti 23 mg 1s #O& murni dalam botol timbang yang talah ditimbang. Pindahkan ke dalam gelas piala 344 mL. larutkan dalam #4 mL aO9 2 dengan sedikit pemanasan. En-erkan dengan 4 mL air suling, tambahkan # tetes jingga metil dan tetesi asam klorida en-er sampai 5arna larutan berubah dari kuning menjadi jingga. Tambahkan # g atrium bikarbnat dan 0iri Resky 1malia 234#4244%
)ugiarto )adjidin
LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI & IODIMETRI en-erkan dengan 34 mL air suling. Tambahkan & mL larutaan kanji dan titrasi dengan laarutan iodium o,2 sampai terjadi 5arna biru yang stabil. Tiap mL '# setara dengan G,> mg 1s#O& ). Peneta*an kadar +at dengan ,ara titrasi langsung dengan larutan i#din %aku Peneta*an "adar Antalgin Timbang saksama 44 mg -ontoh, masukkan dalam labu #44 mL, larutkan dalam 3 mL air, titrasi dengan larutan iodin baku 4,2 , pada larutan iodin, timbul 5arna merah pada larutan, yang lama7 lama akan hilang sampai timbul 5arna kuning yang satabil. Tiap mL larutan iodin 4,2 setara dengan 2>,>% mg antalgin. D. Peneta*an kadar +at dengan ,ara titrasi kem%ali larutan i#din -ang %erle%i$an dengan larutan natrium ti#sulat Peneta*an "adar "aein Timbang saksama #44 mg -ontoh masukkan dalam labu ukur 244 mL, larutkan dengan #4 mL air dan 3 mL asam sul*at , tambahkan 34 mL larutan iodin 4,2 dan #4 mL larutan natrium klorida jenuh, kemudian -ukupkan olumenya dengan air sampai 44 mL, ko-ok larutan dan biarkan selama 3 menit, saring dan titrasi dengan larutan baku natrium tiosul*at 4,2 menggunakan indi-ator kanji. Tiap mL larutan iodin 4,2 setara dengan 3,& mg ka**ein. E. Peneta*an
kadar
di%e%askan
dari
+at
dengan
kalium
i#dide
,ara
titrasi
dengan
i#dium
larutan
-ang
natrium
ti#sulat. Peneta*an "adar Tem%aga !ulat Timang saksama 2 g tembaga sul*at, larutkan dalam 34 mL air, tambahkan mL asam asetat dan & g kalium iodide. Titrasi iodin yang bebas dengan larutan natrium tiosul*at 4,2 menggunakan indi-ator kanji. Tiap mL natrium tiosul*at setara dengan #,G% mg tembaga sul*at.
0iri Resky 1malia 234#4244%
)ugiarto )adjidin
LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI & IODIMETRI
BAB 3 MET&DE "E/A 3.1 Alat Praktikum 1dapun alat 7 alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah adalah aluminium *oil, batang pengaduk, bulk, buret, -orong, erlenmeyer, gelas kimia #34 mL, gelas ukur 24 mL, kertas saring, pipet tetes, pipet skala, pipet olume 24 mL, spatula, dan stati*. 3.2 Ba$an Praktikum 1dapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah 1;uadest, asam sul*at (9#)O!, 'odium ('#!, indikator kanji, natrium klorida (a$l! , natrium tiosul*at (a#)#O&!, sampel asam askorbat, sampel ka**ein, dan tissue. 3.3 )ara "erja 1. Penetapan kadar ka**ein dengan metode iodometri menggunakan larutan standar natrium tiosul*at (#)#O&!. 2. isiapkan alat dan bahan #. itimbang 244 mg sampel uji ka**ein menggunakan 5adah gelas arloji. &. ipasang buret pada penyangga titrasi 0iri Resky 1malia 234#4244%
)ugiarto )adjidin
LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI & IODIMETRI . imasukkan larutan standar natrium tiosul*at 4,GG? ke dalam buret lalu tutup dengan aluminium *oil 3. imasukkan sampel uji ka**ein yang sudah ditimbang ke dalam Erlenmeyer dengan menggunakan sendok tanduk >. imasukkan 24 mL a;uadest yang sudah diukur menggunakan gelas ukur ke dalam Erlenmeyer %. itambahkan #,3 mL asam sul*at (9#)O! 24J ke dalam Erlenmeyer ?. itambahkan #3 mL larutan iodin('#! 4,2 yang dipipet mengggunakan pipet olume G. itambahkan 24 mL natrium klorida (a$l! yang sudah diukur menggunakan gelas ukur ke dalam Erlenmeyer 24. itutup dengan aluminium *oil dan diamkan selama 3 menit 22. isaring menggunakan kertas saring yang sudah disediakan pada mulut -orong ke dalam gelas kimia sebagai 5adahnya 2#.i-u-i Erlenmeyer,lalu pindahkan larutan zat uji yang sudah disaring kembali ke dalam Erlenmeyer. 2&.itambahkan & tetes larutan indi-ator kanji 2.ititrasi menggunakan larutan standar natrium tiosul*at sampai terjadi perubahan 5arna dari 5arna biru ke bening. ". Penetapan
kadar
asam
askorbat
dengan
metode iodimetri
menggunakan larutan standar ' #. 2. isiapkan alat dan bahan #. itimbang 244 mg asam askorbat dengan 5adah -a5an porselin &. ipasang buret ke stati* . imasukan Larutan '# ke dalam buret, lalu ditutup alumunium *oil 3. imasukan asam askorbat yang sudah ditimbang ke dalam erlenmeyer >. imasukan #3 mL air bebas $O# ke dalam labu ukur 0iri Resky 1malia 234#4244%
)ugiarto )adjidin
LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI & IODIMETRI %. itambahkan asam sul*at sebanyak 24 mL ?. ititrasi dengan iodium 4,2 G. iitambahkan indikator kanji 24.iamati perubahan yang terjadi dari 5arna bening ke biru
BAB 0 HA!IL DAN PEMBAHA!AN 0.1 Hasil Pengamatan 0.1.1 Ta%el Pengamatan N&.
2
"EL&MP&"
!AMPEL
Kelompok 2
1sam
MET&DE
&LUME
PE/!ENTA!E
TIT/AN
"ADA/ !AMPEL
'odimetri
2? mL
22,3#3 J
askorbat #
Kelompok #
ka**ein
'odometri
>,> mL
&G,&3 J
&
Kelompok &
1sam
'odimetri
2> mL
2#>,#G J
'odometri
% mL
&%4,32%% J
askorbat
Kelompok
ka**ein
0.1.2 /eaksi 2.
Penentuan kadar asam askorbat ('odimetri! 1sam askorbat '# < $>9?O>
#.
#9' < $>9>O>
Penentuan kadar ka**ein (iodometriz! 0.1.3 Per$itungan a
"el#m*#k 1 I#dimetri Vtitran x N x Berat setara J Kadar I 244J Berat sampel x Faktor koreksi
0iri Resky 1malia 234#4244%
)ugiarto )adjidin
LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI & IODIMETRI
18 mL x 0,0900 N x 8,806 mg 100,8 mg x 0,1 N 14,26572 10,08
I 244J
I 244J
22,3#3 J
%
"el#m*#k 2 I#d#metri( +at uji kaein Vtitran x N x Berat setara I 244J Berat sampel x Faktor koreksi
J Kadar
6,6 mL x 0,9987 N x 5,3 mg 100 mg x 0,1 N 34,934526
I 244J
I 244J
10
&G,&3 J ,
"el#m*#k 3 I#dimetri( +at uji Vtitran x N x Berat setara J Kadar I 244J Berat sampel x Faktor koreksi
16 mL x 0,09 N x 8,806 mg 100,4 mg x 0,1 N 12,68 o 10,04
I 244J
I 244J
2#>,#G J d
"el#m*#k 0 i#d#metri( +at uji kaein Vtitran x N x Berat setara J Kadar I 244J Berat sampel x Faktor koreksi
7 mL x 0,9987 N x 5,3 mg 100 mg x 0,1 N 37,05177 10
I 244J
I 244J
&%4,32%% J
0iri Resky 1malia 234#4244%
)ugiarto )adjidin
LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI & IODIMETRI /EA"!I +itamin $
Reaksi 'ndikator CH2OH
9 O
CH2OH
O 9 O9
9
9 O9
O < 9
O9
n
9 9
O
9 O9 1milum (kanji!
9
9 '# O
'od
(Larutan bening!
CH2OH H H O OH
O
H
I
CH2OH H
O
H
OH
H
O
H H
O
H OH I H Kompleks iodium dengan amilum
OH
n
(Endapan biru! Ka**ein Reduksi '# < #e Oksidasi # )#O&7 # )#O < '# @adi # a#)#O& < '#
0iri Resky 1malia 234#4244%
# '7 )O>#7 < #e )O>#7 < # ' # a' < a#)O>
)ugiarto )adjidin
LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI & IODIMETRI 7a <
< )#O& 7a
Ka**ein
0iri Resky 1malia 234#4244%
a#)#O&
)ugiarto )adjidin
LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI & IODIMETRI 0.2 Pem%a$asan Titrasi se-ara iodimetri atau titrasi langsung adalah dimana zat pereduksi langsung dititrasi dengan larutan baku iodium, sedangkan titrasi se-ara iodometri adalah iodin di runah ke iodium, lalu iodium yang tebentuk dititrasi dengan larutan baku natrium tiosul*at. Titrasi iodometri digunakan untuk mengetahui zat oksidator, sedangkan pada titrasi iodimetri digunakan untuk mengetahui zat reduktor. Titrasi iodometri dan iodimetri ini adalah dua dari banyak metode titrasi pada titrasi redoks. Titrasi redoks merupakan titrasi terhadap larutan analit berupa reduktor atau oksidator dengan titran berupa larutan dari zat standar oksidator atau reduktor. Prinsip yang digunakan dalam titrasi redoks adalah reaksi reduksi oksidasi atau dikenal denga reaksi redoks. Reaksi redoks sederhana dapat disetarakan dengan mudah tanpa metode khusus, seperti yang telah dijelaskan di kelas N. akan tetapi untuk reaksi yang -ukup kompleks, ada dua metode yang dapat digunakan untuk meyetarakannnya, yaitu: 1. Metode bilangan oksidasi, yang digunakan untuk reaksi yang berlangsung tanpa atau dalam air, dan memiliki persamaan reaksi lengkap (bukan ionik!. 2. Metode setengah reaksi (metode ion elektron!, yang digunakan untuk reaksi yang berlangsung dalam air dan memiliki persamaan ionik. $ontoh
reduktor
kuat
adalah
Li,
a,
K
dan
yang
segolongannya sedangkan -ontoh reduktor lemah adalah D 7.$ontoh7 -ontoh reaksi redoks yaitu : Reaksi antara De (''! dan $u)O solusi: De < $u)O < = De)O < $u (De teroksidasi, $u berkurang!. Oksidasi De (''! menjadi De ('''! oleh hidrogen peroksida dan asam: # De#<
<
9#O#
<
#
9
<
=
#
De&<
<
#
Oksidasi glukosa menjadi karbon dioksida: $> 92# O > < > O# = > $O# < > 9#O
0iri Resky 1malia 234#4244%
)ugiarto )adjidin
9#O
LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI & IODIMETRI Reaksi antara Kalium Permanganat dan )odium sul*it: # KMnO < & a # )O & < 9 # O = # MnO # < & a # )O < # KO9 Reaksi asam dan basa: & $6 < ? 9O& = & $u)O < ? O (g! < 9 # O 'odometri adalah analisa titrimetri- untuk zat zat reduktor seperti misalnya natrium tiosul*at, konjugat dengan mengunakan larutan iodimetri atau se-ara langsung. #@7
@#<#e
'odometri juga dapat dilakukan dengan -ara penamnbahan larutan iodin, dan kelebihan iodi titrasi dibagi dengan larutan tiosul*at. Reaksinya: @#<#a#)#O&
#a@<a#)O>
'odometri adalah analisa nitrimetri se-ara tidak langsung untuk zat7zat oksidator seperti garam besi ('''!, tembaga(''!, dan zat7zat indikator ini direduksi lebih dulu dengan kalium iodida, dan iodi yang dihasilkan dalam jumlah yang setara ditentukan kembali larutan natrium
tiosul*at
baku,
-ontohnya
seperti
tembaga
(''!
sul*at
direaksikan dengan kalium iodide dengan reaksi sebagai berikut #$u)O<K@
#$u@<@#K#)O
1tau K@<9$l
@#<9#
@#<#a#)#O&
#a@<a#)O>
Pada per-obaan ini, yang pertama dilakukan metode titrasi iodimetri oleh kelompok 2 dan &. imana pada titrasi ini, sampel yang digunakan dalah asam askorbat. Penentuan kadar asam askorbat harus dilakukan dengan metode iodimetri karena asam askorbat lebih mudah teroksidasi. "erat sampel yang digunakan adalah 244 mg, sample dilarutkan dengan air bebas $O # . Pada per-obaan ini dapat dilakukan tanpa menggunakan indikator dari luar, karena larutan ' # sendiri ber5arna 0iri Resky 1malia 234#4244%
)ugiarto )adjidin
LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI & IODIMETRI sehingga akan memberikan titik akhir berupa hilangnya endapan biru. Pada per-obaan ini digunakan air bebas $O#, karena $O# dapat mengoksidasi +itamin $ sehingga titik akhir titrasi menjadi lebih dekat (olume '# yang digunakan semakin sedikit!. Pada per-obaan ini juga digunakan asam sul*at dan asam asetat, sebagai katalisator agar reaksioksidasi reduksi dapat berjalan lebih -epat.Pada titrasi iodometri titrasi harus dalam keadaan asam lemah atau nertal karena dalam keadaan alkali akan terbentuk iodat yang terbentuk dari ion hipoiodit yang merupakan reaksi mula7mulaantara iodin dan ion hidroksida. 'ndikator kanji merupakan indikator yang sangat lazim digunakan, namun indikator kanji yangdigunakan harus selalu dalam keadaan segar dan baru karena larutan kanji mudah terurai oleh bakteri sehingga untuk membuat larutan indikator yang tahan lama hendaknya dilakukan sterilisasi atau penambahan suatu penga5et. )etelah dilarutkan ditambahkan asam sul*at, alasan penambahan ini karena titrasi harus berlangsung dalam suasana asam. @ika tidak berlangsung dalam suasana asam maka sampel akan bereaksi dengan hidroksida, setelah itu dilakukan titrasi dengan penambahan indikator kanji sebanyak & tetets. dan perubahan yang terbentuk dari 5arna bening ke -oklat. 1dapun olume titran yang didapatkan oleh kelompok 2 dan & se-ara berurutan adalah 2? mL 2> mL. "erdasarkan olume titran tersebut, persentase kadar yang dipeorleh oleh kelompok 2 dan & se-ara berurutan adala 22,3#3 J 2#>,#G J. )elanjutnya adalah metode titrasi iodometri yang dilakukan oleh kelompok # dan . )ampel yang digunakan adalah ka**ein, karena ka**ein
lebih
mudah
tereduksi.
Pada
per-obaan
ini
alasan
penambahan asam sul*at juga sama dengan metode iodimetri, yaitu titrasi harus berlangsung dalam suasana asam, agar sampel tidak berekasi dengan hidroksida.
0iri Resky 1malia 234#4244%
)ugiarto )adjidin
LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI & IODIMETRI )elain itu, juga ditambhakan a$l jenuh. imana alas an penambahan a$l jenuh adalah untuk memisahkan sampel dari komponen / komponen lain atau zat -ampurannya. Pada metode iodometri ini, setelah dilakukan penambahan larutan iodium sampel didiamkan selama 3 menit. 9al ini bertujuan untuk membiarkan sampel mengendap, setelah terbentuk endapan barulah sampel disaring untuk memisahkannya dari endapannya. 9al ini dilakukan agar pada saat bereaksi dengan natrium tiosul*at beserta indikator kanji, 5arna dari sampel akan -epat berubah menjadi bening dan tidak terdapat lagi endapan / endapan. )etelah disaring, barulah sampel dititrasi dengan larutan atrium tiosul*at. Penggunaan larutan standar natrium tiosul*at (a#)#O&! sebagai titrant didasarkan karena
natrium tiosul*at merupakan
pereduksi yang baik yang akan bereaksi dengan analit yang bersi*at oksidator dimana akan mengubah iodide menjadi iodium. 1dapun perubahan 5arna yang terjadi adalah dari -oklat ke bening. 1dapun olume tittran yang didapatkan oleh kelompok # dan se-ara berurutan adalah >,> mL dan % mL, dan berdasarkan olume titran tersebut persentase kadarnya adalah &G,&3 J &%4,32%% J. "erdasarkan teori persentase kadar yang baik untuk titrasi iodometri dan iodimetri adalah GGJ 7 22>J , sedangkan persentase kadar yang diperoleh oleh ke7 kelompok tidak sesuai dengan teori. )ehingga *aktor kesalahan yang menyebabkan tidak sesuainya hasil dengan teori adalah karena adanya kesalahan dalam pembakuan larutan 'odium diaman konsentrasi larutan baku yang digunakan terlalu besar, selain itu seharusnya dengan penambahan indikator kanji pada reaksi iodimetri, 5arna larutan yang terbentuk sebelum dititrasi atau setelah disaring adalah ber5arna biru, tetapi 5arna yang terbentuk pada praktikum ini adalah 5arna -oklat. 9al ini bisa saja
0iri Resky 1malia 234#4244%
)ugiarto )adjidin
LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI & IODIMETRI disebabkan oleh kesalahan pada pembuatan indikator kanji, yang tidak bisa merubah 5arna larutan sampel mmenjadi biru. 1lasan penggunaan iodium karena 'odium merupakan kristal hitam mengkilat yang mudah dimurnikan dengan -ara sublimasi (resublimated 'odine!, tidak larut dalam air,larut dalam alkohol dan dalam larutan K',karena terbentuknya ion triiodida. 'odium akan mengoksidasi senya5a7senya5a yang mempunyai potensial reduksi yang lebih ke-il dibanding iodium. +itamin $ mempunyai potensial reduksi yang lebih ke-il daripada iodium sehingga dapat dilakukan titrasi langsung dengan iodium. Pendeteksian titik akhir pada titrasi iodimetri ini adalah dilakukan dengan menggunakan indikator amilum yang akan memberikan 5arna biru pada saat ter-apainya titik akhir.
0iri Resky 1malia 234#4244%
)ugiarto )adjidin
LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI & IODIMETRI BAB 4 "E!IMPULAN DAN !A/AN 4.1 "esim*ulan "erdasarkan hasil per-obaan yang telah didapatkan, maka dapat diambil kesimpulan bah5a : 2. Kelompok 2 melakukan titrasi iodimetri dan memperoleh olume titran sebanyak 2? mL dan persentase kadar yang diperoleh adalah 22,3#3 J #. Kelompok # melakukan titrasi iodometri dan memperoleh olume titran sebanyak >,> mL dan persentase kadar yang diperoleh adalah &G,&3 J &. Kelompok & melakukan titrasi iodimetri dan memperoleh olume titran sebanyak 2> mL dan persentase kadar yang diperoleh adalah 2#>,#G J . Kelompok 2 melakukan titrasi iodometri dan memperoleh olume titran sebanyak % mL dan persentase kadar yang diperoleh adalah &%4,32%% J 4.2 !aran )ebaiknya tidak diberi batasan tahun untuk teori umum, sebab literature yang paling sering digunakan adalah buku / buku terjemaha seperti under5ood edisi , ogel, dll berada pada rentan tahu G47an dan buku / buku tersebut juga lebih mudah didapatkan.
DA5TA/ PU!TA"A
0iri Resky 1malia 234#4244%
)ugiarto )adjidin
LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI & IODIMETRI 1nonim, #423, Penuntun dan Praktikum Kimia Analisis. Makassar : DD 6M'
itjen POM, 2G%G, Farmakope Indonesia Edisi III, @akarta : epkes R'
ay 6nder5ood, #44#, Analisis Kimia Kuantitatif Edisi kelima, @akarta : Erlangga
Khopkar, ). M. #44&. Konsep Dasar Kimia Analisis. @akarta: 6' Press.
Pursitasari, 5i 'ndarini, #42, Kimia Analitik Dasar, "andung : 1l*abeta Rohman, 1bdul. #44%. Kimia Analisis Farmasi . igi 1rt Cogya. Pustaka Pelajar: Cogyakarta. )a*aryani, urhayati, )ri 9aryanti, dan Endah 5i 9astuti,. #44%. Pengaruh )uhu dan Lama Penyimpanan terhadap Penurunan Kadar +itamin $ "rokoli ("rassi-a olera-ea L!, Buletin Anatomi dan Fisiologi , #l. 6( N#. 2. )emarang. )udjadi. #44%. Kimia Farmasi Analis. Cogyakarta: Pustaka Pelajar Tjitro, soejono, @uliana 1nggono, 1driana 1nteng 1nggoro5ati, dan 8atut Phengkusaksomo. #444. )tudi Prilaku Korosi Tembaga dengan +ariasi Konsentrasi 1sam 1skorbat (+itamin $! dalam Lingkungan 1ir yang Mengandung Klorida dan )ul*at, @urnal Teknik Mesin, +ol. #, o. 2. )urabaya 0ahyuni, )ri Raharjoe 1sjQari, dan 1hmad 9amim sade5a,. #44?. Kajian Kemampuan @us "uah Tomat ()olanum ly-opersi-um! dalam Menghambat Peningkatan Kadar Malondyaldehide Plasma )etelah Latihan 1erobik Tipe 9igh 'mpa-t, Jurnal Kesehatan, #l. 1( N#. 2, ')) : 2G%G / %>#2. Cogyakarta.
0iri Resky 1malia 234#4244%
)ugiarto )adjidin
LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI & IODIMETRI LAMPI/AN A !"EMA "E/A 1 I#dimetri Timbang saksama 244 mg asam askorbat
Masukkan #3 mL air bebas $O# ke dalam Erlenmeyer < 24 mL asam sul*at (9 #)O!
B 7AMBA/ Alat dan %a$an
Bahan : H2SO4, Indikato kan!i, Na2S2O"
0iri Resky 1malia 234#4244%
Bahan : H2SO4, Indikato A#at : $%t, 'oon(, $atan( kan!i, Na2S2O" )n(ad%k, *)at%#a, (#a* ki+ia, (#a* %k%
)ugiarto )adjidin