LAPORAN PRAKTIKUM
PENGENALAN INDUSTRI PANGAN
Disusun oleh :
Cindy Putri Pertiwi H3112019
Diky Gusnanto .W H3112026
Dodik Kurniawan H3112028
Mohammad Harun .A H3112058
Nadia Ajeng Rifdani H3112064
Octavia Nilla Kusuma H3112070
Puji Nur Haji H3112072
PROGRAM DIPLOMA III TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan utama Pengantar Industri Pangan ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Pengantar Industri Pangan yang telah diketahui serta disahkan oleh Dosen Mata Kuliah Pengantar Industri Pangan pada tanggal: , Juli 2013.
Disusun Oleh
Cindy Putri Pertiwi H3112019
Diky Gusnanto .W H3112026
Dodik Kurniawan H3112028
Mohammad Harun .A H3112058
Nadia Ajeng Rifdani H3112064
Octavia Nilla Kusuma H3112070
Puji Nur Haji H3112072
Mengetahui,
Dosen Koordinator
Ahmad Ridwan
NIP. 198605032012121002
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Pengantar Industri Pangan ini dengan baik dan tidak ada halangan apapun. Laporan Pengantar Industri Pangan ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Industri Pangan di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penyusunan laporan ini, tentunya penyusun tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga penyusun mengucapkan terima kasih atas segala bantuan yang diberikan kepada penyusun. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada :
Dekan Fakultas Pertanian UNS
Tim Dosen mata kuliah Pengantar Industri Pangan UNS
Dan semua pihak yang telah membantu dan membimbing penulis dalam penyusunan laporan ini.
Di dalam penyusunan laporan ini, penyusun menyadari bahwa masih banyak kekekurang sempurnaan baik dalam pengolahan data maupun dalam teknik penyajiannya. Karena itulah maka penyusun mengharapkan saran dan kritik yang akan membangun laporan ini. Dan tidak lupa penyusun mohon maaf bila terjadi kesalahan yang disengaja ataupun tidak disengaja.
Akhirnya penyusun berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
Surakarta, Juli 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan 1
Manfaat 2
B. TINJAUAN UMUM 3
Lokasi Perusahaan 3
Sejarah Perusahaan 3
Struktur Organisasi 5
Sistem Manajemen Perusahaan 7
C. PROSESING 10
Peralatan 10
Bahan Baku 10
Proses Produksi 12
Pengemasan 14
Pemasaran 14
Sistem sanitasi 15
PT AMERTA INDAH OTSUKA (POCARI SWEAT)
PENDAHULUAN 21
Latar Belakang 21
Tujuan 21
Manfaat 21
TINJAUAN UMUM 23
Lokasi Perusahaan 23
Sejarah Perusahaan 23
Struktur Organisasi
Sistem Manajemen Perusahaan
PROSESING
Peralatan
Bahan Baku
Proses Produksi
Pengepakan
Pemasaran
PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk
PENDAHULUAN
Latar belakang
Dunia industri pangan saat ini mengalami perkembangan yang sangat global, misalnya produksi mie instan. Banyak perusahaan berlomba-lomba untuk menguasai segmen pasar dengan produk yang dihasilkannya. Salah satu perusahaan yang memproduksi mie instan adalah PT. Indofood Sukses Makmur Tbk yang di berada di Pasuruan, Jawa Timur. Dalam usaha meningkatkan produktivitas, efisiensi, mutu produk, dan efektifitas dari sumber daya yang dimiliki, suatu perusahaan harus terus menerus melakukan inovasi-inovasi dalam produksi dan kualitas produk.
Pada dewasa ini, inovasi-inovasi yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi harus didukung oleh suatu teknologi yang memiliki kecepatan, akurasi dan keandalan yang tinggi serta kemudahan dalam pengoperasiannya. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Indonesia adalah perusahaan yang telah menggunakan teknologi maju dalam proses produksinya. Teknologi ini menggunakan mesin yang dijalankan secara otomatis sehingga mudah dalam penerapannya. Selain itu juga memiliki akurasi dan kecepatan yang tinggi sehingga sangat bermanfaat dalam peninggkatan kuantitas hasil produksi. Suatu perusahaan yang merupakan industri mie instan yang sudah yang bertaraf transnasional. Produk yang dihasilkan perusahaan ini adalah Indomie, Supermie, Sarimi, Pop Mie, dll.
Tujuan
Tujuan didirikannya pabrik ini adalah :
Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia yang aman, berkulitas dan bermutu.
Memperluas bidang usaha secara terus menerus melalui bidang usaha internal maupun pengembangan usaha strategis.
Manfaat
Terciptanya produk mie tanpa bahan pengawet yang berkualitas, bermutu dan aman untuk dikonsumsi.
Banyaknya perekrutan tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran
TINJAUAN PUSTAKA
Lokasi Pabrik
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk bertempat di Jl. Raya Beji Km. 32 Desa Cangkring Malang Bangil, Pasuruan, Jawa Timur.
Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990 oleh Sudono Salim dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma yang pada tahun 1994 menjadi PT. Indofood Sukses Makmur. Sebelum berubah nama menjadi PT. Indofood Sukses Makmur, PT. Panganjaya Intikusuma diakuisisi oleh PT. Sanmaru Foods Manufacturing Indonesia Co. Ltd sehingga terbentuk PT. Indomie Sukses Makmur Tbk pada tahun 1993. Kemudian pada tahun 1995 PT Indofood Sukses Makmur mengakuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari. Kemudian mengakuisisi kembali pada tahun 1997 yaiu 80% saham perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, agribisnis, serta distribusi. Lalu pada tahun 2005 membentuk perusahaan patungan dengan Nestle, dan mengakuisisi perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat, dan mengakuisisi pabrik PT. Supermi Indonesia dan PT. Sarimi Asli Jaya. Pada tahun 2006 kembali mengakuisisi 55,0% saham perusahaan perkapalan Pacsari Pte. Ltd. Kemudian mencatatkan saham Grup Agribisnis di Bursa Efek Singapura dan menempatkan saham baru pada tahun 2007. Mengakuisisi kembali saham milik Drayton Pte. Ltd sebesar 100% yang memiliki secara efektif 68,57% saham di PT Indolakto, yaitu sebuah perusahaan dairy terkemuka. Memulai proses restrukturisasi internal Grup CBP mealui pembentukan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dan pemekaran kegiatan usaha mi instant dan bumbu yang diikuti dengan penggabungan usaha seluruh anak perusahaan di Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP), yang seluruh sahamnya dimiliki oleh perseroan, ke dalam ICBP pada tahun 2009. Dan pada tahun 2010 menyelesaikan restrukturisasi internal Grup CBP melalui pengalihan kepemilikan saham anak perusahaan di Grup CBP dengan jumlah kepemilikan kurang dari 100% ke ICBP dan melakukan penawaran saham perdana yang dilanjutkan dengan pencatatan saham ICBP di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2010.
Jenis Usaha
PT. Indofood CBP Sukses Makmur merupakan pabrik yang bergerak di bidang makanan dan minuman. Pabrik ini memproduksi beberapa makanan dan minuman diantaranya yaitu indomie, indomilk, pop mie, trenz, sarimi, supermi, qtela, sakura, mie telur cap 3 ayam, pop bihun, indoeskrim, cheetos, chiki, chitato, dll. Akan tetapi pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk cabang Pasuruan Jawa Timur, hanya memproduksi mie instant diantaranya yaitu indomie, pop mie, sarimi, supermi, sakura, mie telur cap 3 ayam dll. Dalam proses pembuatannya diperlukan bahan-bahan yaitu :
Bahan baku :
Terigu Bogasari
Tepung tapioka
Air
Bahan tambahan
Garam
Pengatur keasaman
Mineral (zat besi)
Antioksidan TBHQ
Pewarna (tartrazin Cl 19140)
Cara Pengadaan Bahan
Bahan-bahan yang digunakan untuk memproduksi mi instant berasal dari beberapa pabrik. Tepung terigu yang digunakan untuk bahan baku mi berasal dari Bogasari yang diproduksi oleh Bogasari Flour Mills yang berada di Jakarta. Kemudian untuk minyak goreng berasal dari pabrik Salim Invomas yang berada di Jakarta. Untuk bumbu berasal dari PT. FID yang berada di Semarang dan Cikampek. Sedangkan untuk kemasan, seperti karton pcking atau kardus diproduksi oleh pabrik Rapi Pack dan Puri Nusa yang masing-masing berada di Jakarta dan Bandung. Sedangkan untuk etiket diperoleh dari pabrik Supernova, Prima Makmur, Respati, Cipta Kemas Abadi yang semua pabrik tersebut berada di wilayah Jakarta. Oleh karena itu pabrik cabang yang berada di luar pabrik pusat memperoleh bahan-bahan baku dari pabrik yang tertera diatas.
Struktur Organisasi
Organisasi merupakan alat manajemen pada praktek penyelenggara tugas dan kewajiban untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan. Terkaitdengan hal tersebut, dalam menjalankan suatu organisasi di butuhkan adanya struktur organisasi yang menyatakan hubungan antara satu kesatuan organisasi yang 29 memiliki peran tertentu dan saling berkaitan. Berdasarkan struktur organisasi inilah yang selanjutnya di jadikan pedoman dalam melakukan kerja, tugas, dan tanggung jawab sehingga kegiatan perusahaan dapat berjalan sesuai rencana.
Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai berikut:
Manajer Umum (General Manager)
Manejer utama mempunyai wewenang tertinggi perusahaan yang bertanggung jawab atas berlangsungnya segala kegiatan perusahaan meliputi memimpin mengatur, membimbing dan mengarahkan organisasi perusahaan, dimana kegiatan tersebut untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam menghasilkan produk-produk berkualitas dengan jaminan sistem mutu yang selalu terjaga dan
dilaksanakan secara konsisten.
Manajer Pabrik (Factory Manager)
Manajer pabrik bertugas dan bertanggung jawab dalam mengatur dan mengawasi kegiatan yang berhubungan dengan produksi dan mengambil tindakan untuk kelancaran jalannya proses produksi. Selain itu manajer pabrik memiliki tugas dan tanggung jawab: (1) Merencanakan, mengkoordinasi, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan manufacturing yang meliputi PPIC, produksi, teknik purchasing dan gudang untuk memperlancar proses pencapaian sasaran perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. (2) meningkatkan usaha dalam bidang peningkatan mutu produk, produktifitas kerja dan pengendalian biaya operasional secara kontinu. (3) Mengatur dan mengendalikan proses manufacturing sesuai dengan standar yang ditentukan.
Supervisor Produksi (Production Supervisor)
Supervisor produksi bertugas menyempurnakan organisasi, prosedur dan sistem kerja guna pencapaian kondisi kerja yang mantap, sehat dan aman dalam semua aspek. Menyediakan kebutuhan sarana dan fasilitas kerja sesuai dengan persyaratan.
Manajer Teknik (Manager Technical)
Manajer teknik bertugas merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan teknik sehingga dapat menjamin kelancaran operasional mesin produksi dan sarana penunjang. Membuat perencanaan kerja yang diselaraskan dengan tujuan manajemen khususnya dalam kegiatan yang menyangkut teknik. Menjaga pelakanaan perawatan dan perbaikan mesin.
Manajer Gudang (Warehouse Manager)
Manajer gudang bertugas merencanakan dan mengendalikan kegiatan pergudangan sehingga tercapai tujuan utamanya, diantaranya: keamanan, keakurasian jumlah dan kebutuhan barang yang dikelola, dengan melaksanakan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan manajemen. Menerapkan prosedur kerja, termasuk syarat- syarat, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untuk menjaga dan memelihara semua aset perusahaan berupa aset tetap atau aset tidak tetap. Menjaga kelancaran dan pelaksanaan semua kegiatan arus transaksi barang melalui penentuan tata letak gudang serta penunjang tenaga pelaksana, agar tercapai pemanfaatan fasilitas dan optimalisasi tenaga kerja.
Supervisor PPIC
Supervisor ini bertugas merencanakan jadwal produksi dan mengendalikan pengadaan bahan baku (Raw Material)/RM dan barang jadi (Finish Good)/FG. Merencanakan kedatangan RM untuk menunjang kelancaran proses produksi sesuai jadwal yang telah dibuat. Membuat jadwal produksi berdasarkan Confirmed Weekly Order (CWO) yang diterima. Memantau tingkat persediaan dari gudang RM maupun FG sehingga standard an persediaan penyangga tetap terjaga.
Manajer Pengembangan dan Pengawasan Mutu Produk (Branch Process Development and Quality Control Manager)
Manajer PDQC bertugas dan bertanggung jawab dalam memeriksa bahan baku, bahan tambahan, produk jadi, dan bahan pengemas. Mengawasi analisa kualitas produksi, bertanggung jawab atas kelengkapan laboratorium untuk analisa dan pengembangan produk. Selain itu BPDQC bertugas dan bertanggung jawab: (1) Mengendalikan semua kegiatan departemen PDQC dalam aspek proses pengendalian mutu untuk menjamin kelangsungan aktifitas perusahaan. (2) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan GLP dan Kalibrasi di laboratorium serta GNP dan HACCP diproses produksi. (3) Mengendalikan semua kegiatan pengendalian mutu pada proses awal pengawasan mutu dan hasil pengawasan serta pengembangan produk. (4) Mengatur dan merencanakan kerja, Kebutuhan kerja tenaga kerja, alat bantu dan fasilitas kerja selama masih dalam batas-batas standar baku yang diselaraskan dengan rencana manajemen. (5) Menilai/mengevaluasi kerja staff departemen PDQC.
Supervisor Pengawasan Mutu Proses (Quality Control Process Supervisor)
Supervisor pengawasan mutu proses bertugas membantu BPDQC dalam hal sistem pengendalian mutu proses produksi. Memantau & mengendalikan kualitas proses produksi dan produk jadi, sesuai standar mutu yang ditetapkan. Memantau pekerjaan QC Process Section Spv & bagian administrasi. Melakukan perbaikan mutu dan cost reduction serta penangan terhadap complaint produk. Menyediakan bahan kimia dan cost peralatan untuk kebutuhan analisis.
Supervisor Pengawasan Mutu Bahan Baku/Produk Jadi
(Quality Control Raw Material/ Finished Gd Supervisor)
Supervisor pengawasan mutu bahan baku/produk jadi bertugas membantu BPDQC dalam dalam hal pengendalian mutu RM & FG serta pengembangan proses produksi. Melakukan pengawasan secara langsung terhadap proses Incoming Quality Control (IQC), Outgoing Quality Control (OQC) yang meliputi koordinasi tugas QC Field RM & FG serta pelaksanaan penerbitan hasil analisa IQC dan OQC sehingga aktivitas kerja bisa berjalan lancar. Melakukan koordinasi tugas IQ RM & FG, OQC RM & FG serta mengembangkan proses. Menjaga kelancaran tugas penerimaan RM/FG dan OQC RM/FG. Mengawasi pelaksaan GMP HACCP dan SOP pada pergudangan. Mewakili BPDQC jika tidak ada. Memantau, mengevaluasi standar mutu yang telah ditetapkan.
Manajer Keuangan (Finance and Accounting Manager)
Manajer keuangan bertugas dan bertanggung jawab merencanakan, menyiapkan budget dan planning (AOP) untuk menetukan tujuan yang harus dicapai. Memonitor kegiatan operasional dalam hal aspek financial supaya sejalan dengan AOP. Menandatangai bank instrument (Cheque, transfer bank) sesuai dengan batasan yang ditetapkan perusahaan. Verifikasi setiap pengeluaran biaya ataupun pembelian aset dan penggunaan dana lainnya sesuai dengan batasan yang ditetapkan oleh perusaaan. Menetapkan pelaksanaan sistem dan prosedur yang berkaitan dengan keuangan.
Supervisor Keuangan (Finance Supervisor)
Supervisor keuangan bertugas membantu FAM dalam menjalankan fungsi treasury & Controllership.
Supervisor Pengontrol Pembiayaan (Cost Control Supervisor)
Supervisor pengontrol pembiayaan bertugas memonitor project cost. Biasanya cost control tidak menyusun budget karena budget sudah ditentukan di awal sebelum project dimulai. Budget sudah disiapkan oleh perusahaan, dan tugas cost controler adalah memonitor penggunaannya.
Supervisor Akunting (Accounting Supervisor)
Supervisor akunting bertugas melaksanakan tugas verifikasi dan kontrol untuk setiap pengeluaran. Mengkoordinir setiap kegiatan pencatatan transaksi paerusahaan secara up to date. Melaksanakan pembayaran pajak dan laporan pajak sesuai ketentuan pemerintah.
Manajer Peronalia (Branch Personnel Manager)
Manajer personalia memiliki fungsi merencanakan, mengkordinir, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan kepersonaliaan yang meliputi hubungan industrial, administrasi kepegawaian, keamanan, kehumasan, dan pelayanan umum untuk mendukung proses pencapain tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Selain itu manajer personalia memiliki tugas dan tanggung jawab menciptakan hubungan industrial yang harmonis untuk mencapai ketenangan industrial (ketenangan kerja dan ketenangan usaha) dilingkungan perusahaan. Menyelenggarakan syarat-syarat dan kondisi kerja dalam rangka mewujudkan hak dan kewajiban karyawan dan administrasi kepegawaian secara tepat sebagai syarat untuk meningktkan produktifitas kerja yang optimal. Memberikan dukungan dan pelayanan kepada seluruh pihak agar dapat mencapai standar kerja secara optimal. Membuat analisa pengembangan organisasi secara berkala dan secara aktif ikut mendukung kegiatan-kegiatan pengembangan mutu/Total Quality Management (TQM). Turut serta melaksanakan program HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point).
Supervisor Hubungan Industri (Industrial Relations Supervisor)
Supervisor ini bertugas membantu atasan dalam perencanaan, mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan hubungan industrial untuk mencapai tingkat ketenangan industrial yang optimal.
Supervisor Administrasi dan Gaji (Administration and Wages Supervisor)
Supervisor ini bertugas membantu atasan dalam perencanaan, mengkoordinasi, dan melaksanakan kegiatan administrasi kepegawaian dan pengupahan/jaminan sosial sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Supervisor Jasa dan Layanan Umum (General Affair and Service Supervisor)
Supervisor ini bertugas membantu atasan dalam perencanaan, pengkoordinasian dan pelaksanaan kegiatan pelayanan umum, pelayanan khusus dan perijinan perusahaan sesuai ketentuan.
Supervisor Keamanan (Security Supervisor)
Supervisor ini bertugas membantu atasan dalam perencanaan, mengkoordinasi dan melaksanakan kegiatan pengamanan, penertiban pabrik, lingkungan agar mencapai tingkat ketenangan yang optimal.
Supervisor Hubungan Publik (Pubic Relations Supervisor)
Supervisor ini bertugas dalam menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara perusahaan dengan publiknya. Hubungan baik dengan public ini ditujukan dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan mendorong public untuk berpartisipasi dalam menciptakan iklim pendapat atau opini yang menguntungkan perusahaan.
Manajer Pemasaran (Area Sales and Promotion Manager)
Manajer pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengkoordinir distribusi produk ke daerah pemasaran, melakukan tugas penjualan dan permintaan produk, menyiapkan rencana penjualan dan permintaan produk, merencanakan dan membuat rancangan promosi, serta membuat rencana penjualan dan permintaan produk.
ASPS (Area Sales Promotion Supervisor)
ASPS memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1) Time Territorial Management (TTM) yaitu ASPS
Dapat mengelola area yang meliputi tanggung jawabnya sesuai wilayah, mengetahui berapa besar pasar yang ada dan menganalisa pasar potensial, mengetahui data mengenai jumlah populasi penduduk, pendapatan perkapita seperti berapa kecamatan di area tersebut, dll. serta mengelola sales person yang
mencakup area tersebut.
2) Merchandising yaitu ASPS bertanggung jawab untuk Brand building seperti menganalisa daerah-daerah tertentu apakah harus dipasang atau mengganti billboard, papan vinyl, spanduk, dll. yang bergambar produk Indofood. ASPS juga melakukan pemeriksaan produk-produk yang ada di toko-toko dan menarik produk yang kadaluarsa.
3) Promotion, yaitu kegiatan yang meliputi Trade Promo (melakukan promosi ke toko-toko dengan memberikan potongan harga), Consumer Promo (melakukan demo icip-icip, jualan produk perpaket, heboh desa), dan Sponsorship (menjadi sponsor dalam acara atau event-event tertentu).
4) Goodwill yaitu ASPS harus menjalin hubungan baik dengan distributor, toko-toko dan juga rekan bisnis.
Purchasing Office
Purchasing memiliki tugas dan wewenang dalam menetapkan dan memelihara prosedur pembelian untuk mengendalikan aktifitas pembelian, mengesahkan dokumen pembelian sebelum dokumen dikirim ke pemasok dan memilih serta mengevaluasi pemasok yang telah ditetapkan.
5. Sistem Manajemen di Pabrik
PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk. Divisi Noodle memiliki jumlah karyawan sekitar 1025 orang. Pembagian waktu kerja untuk karyawan mengacu pada peraturan yang telah ditetapkan oleh Departemen Tenaga Kerja yaitu 40 jam kerja dalam satu minggu. Pembagian jam kerja PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk. Divisi Noodle yaitu:
a. Hari Senin – Jumat:
Shift I : 07.00 – 14.30 WIB
Shift II : 14.30 – 22.00 WIB
Shift III : 22.00 – 06.30 WIB
b. Hari Sabtu :
Shift I : 07.00 – 12.00 WIB
Shift II : 12.00 – 17.00 WIB
Waktu tersebut sudah termasuk istirahat selama 30 menit dan hari Minggu terhitung waktu lembur. Selain itu, ada juga jam kerja long shift, yaitu penambahan jam kerja diluar jatah jam kerja yang seharusnya dan terhitung sebagai lembur. Perekrutan karyawan Indofood CBP ini dilakukan dengan membuka sejumlah lowongan, kemudian dari masyarakat sendiri yang mengajukan atau meakukan prosedur pendaftaran. Bagi karyawan yang berprestasi akan mendapatkan hadiah yang akan ditentukan oleh pabrik berdasarkan prestasi pegawai. Akan tetapi jika terdapat pegawai yang tidak disiplin maka akan mendapat teguran. Jika setelah mendapat teguran tetapi tidak berubah maka diberi surat peringatan. Akan tetapi jika masih melanggar aturan pabrik maka dapat dilakukan tindakan skorsing atau lebih berat yaitu pemecatan.
Prosesing
Peralatan yang digunakan
Spesifikasinya
Saat ini kapasitas produsi dengan 15 line mesin, produksi produk mie mencapai 1,6 miliar pack per tahun. Mesin produksi pengolahan menggunakan mixing (pencampuran, T=15 menit, v = 60 – 80 Rpm, K. Air = 32-34%), pressing (pengepressan, tebal adonan 1,3 + 0,2 mm), slitting (pengirisan dan pembentukan gelombang), streaming (pengukusan, p = 1 kg/cm2, t=110-115 detik, T=98-1020C), cutting (pemotongan berupa pisau berputar), frying (penggorengan mie dengan kadar air mencapai 4%), cooling (T. akhir = 320C), dan packing (pengemasan dengan produk dibungkus). Menggunakan sumber tenaga listrik dari PLN.
Mekanisme Bekerjanya Mesin
Mesin bekerja untuk menjadikan produk jadi siap konsumsi melalui delapan proses, yaitu mixing (pencampuran), pressing (pengerpresan), slitting (pembentukan untaian), steaming (pengukasan), cutting and folder (pemotongan dan pencetakan), frying (penggorengan), cooling (pendinginan), dan packing (pengemasan).
Bahan
Bahan Baku yang dipergunakan
Komposisi Indomie
Mie menggunakan Tepung terigu, minyak sayur, tepung tapioka, garam, pemantap (nabati dan natrium tripolifosfat), pengatur keasamaan, mineral (zat besi), perwarna (tartrazin Cl 19140), antioksidan (TBHQ).
Bumbu menggunakan gula, garam, penguat rasa mononatrium, glutamate (MSG), bubuk bawang putih, bubuk bawang bombay, perisa ayam (mengandung penguat rasa dinatrium inosinat dan guanilat), bubuk lada dan vitamin (A, B1, B12, B6, Niasin, asam Folat dan Pantotenat).
Minyak yang digunakan minyak sayur dan bawang merah.
Pada kecap manis mengandung gula (mengandung sulfit), air, kedelai, gandum, garam, bumbu, dan rempah-rempah, pengawet (natrium benzoate), minyak nabati.
Saos cabe mengandung cabe, air, gula, garam, pengental, pengatur keasaman, bumbu, penguat rasa (mononatrium glutamate, dinatrium inosinat, dan guanilat), perisa, pengawet (natrium benzoate dan natrium metabisulfit).
Bawang goreng mengandung antioksidan (TBHQ).
Komposisi Sarimi
Mie mengandung tepung terigu, minyak sayur, tepung tapioka, garam, pengatur keasaman, pemantap (nabati dan natrium polifosfat), antioksidan (TBHQ), pewarna.
Bumbu mengandung gula, garam, penguat rasa mononatrium glutamate (MSG), perisa ayam, bubuk bawang putih, pewarna caramel, bubuk lada dan bubuk cabe.
Minyak mengandung minyak sayur dan bawang merah
Kecap manis mengandung gula (mengandung sulfit), air, kedelai, gandum, garam, bumbu dan rempah-rempah, pengawet (natrium benzoate), dan minyak nabati.
Bahan pelengkap, yaitu sayuran kering.
Bahan Tambahan
Pada produk Mie Indomie memiliki kandungan, yaitu pemantap (nabati dan natrium tripolifosfat), perwarna (tartrazin Cl 19140), antioksidan (TBHQ). Bumbu terdapat penguat rasa mononatrium, glutamate (MSG), dan perisa ayam (mengandung penguat rasa dinatrium inosinat dan guanilat). Kecap manis mengandung gula (mengandung sulfit) dan pengawet (natrium benzoate). Saos cabe mengandung penguat rasa (mononatrium glutamate, dinatrium inosinat, dan guanilat) dan perisa, pengawet (natrium benzoate dan natrium metabisulfit). Bawang goreng mengandung antioksidan (TBHQ).
Produk Mie sarimi terdapat kandungan bahan-bahan, yaitu pemantap (natrium polifosfat) dan antioksidan (TBHQ). Bumbu mengandung penguat rasa mononatrium glutamate (MSG) dan perisa ayam. Kecap manis mengandung gula (mengandung sulfit) dan pengawet (natrium benzoate).
Proses
1. Mixing atau Pencampuran
Proses mixing adalah proses pencampuran dan pengadukan material-material yang terdiri dari material tepung dan air alkali (campuran antara air dan beberapa ingredient yang ditentukan) sehingga diperoleh adonan yang merata atau homogen. Mutu adonan yang baik adalah yang tidak lembek atau dengan kata lain memiliki kadar air sebesar 32% sampai dengan 34%. Proses pencampuran ini berlangsung kurang lebih selama 15 menit dengan suhu 35oC.
2. Pressing atau Pengepresan
Selain adonan menjadi homogen, campuran tersebut masuk ke dalam mesin pengepres adonan. Di dalam mesin pengepres, adonan melalui beberapa roll press. Adonan akan mengalami peregangan pada aat dipress dan terjadi relaksasi pada saat keluar dari roll press. Hal ini terjadi beberapa kali pada saat melalui roll press sehingga terbentuk lembaran yang lembut, homogen, elastik, dan tidak terputus dengan ketebalan tertentu. Tebal lembaran yang dihasilkan bergantung dengan jenis mesin yang digunakan. Rataan tebal lembaran yang dihasilkan adalah 1,12 – 1,18 mm.
3. Slitting atau Pembentukan Untaian
Suatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi untaian mie dan kemudian siap dibentuk gelombang mie. Selanjutnya untaian mie tersebut dilewatkan ke dalam suatu laluan berbentuk segi empat yang disebut waving net, sehingga terbentuk gelombang mie yang merata dan terbagi dalam beberapa jalur.
4. Streaming atau Pengukusan
Proses selanjutnya adalah proses pegukusan untaian mie yang keluar dari slitter secara kontinu dengan menggunakan stream box atau mesin yang memiliki tekanan uap yang cukup tinggi dengan suhu tertentu. Proses pengukusan akan berlangsung selama dua menit dengan suhu pemanasan ± 65oC. Tujuannya adalah memasak mie mentah menjadi mie dengan sifat fisik padat. Dalam proses streaming ini akan terjadi proses gelatinisasi pati dan koagulasi gluten, yang menyebabkan gelombang mie bersifat tetap dan memiliki tekstur lembut, lunak, elastis, dan terlindungi dari penyerapan minyak yang terlalu banyak pada proses penggorengan atau frying.
5. Cutting and Folder atau Pemotongan dan Pencetakan
Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses memotong lajur mie pada ukuran tertentu dan melipat menjadi dua bagian sama panjang, kemudian mendistribusikannya ke mangkok penggorengan. Mie dipotong dengan menggunakan alat berupa pisau yang berputar.
6. Frying atau Penggorengan
Proses penggorengan adalah suatu proses merapikan mie didalam mangkok pengorengan, kemudian merendamnya di dalam media penghantar panas. Dalam hal ini minyak olein atau minyak goreng pada suhu tertentu dalam waktu tertentu. Tujuan dari proses penggorengan adalah untuk mengurangi kadar air dalam mie dan pemantapan pati tergelatinisasi. Kadar air setelah penggorengan adalah 4% sehingga mie menjadi matang, kaku dan awet.
7. Cooling atau Pendinginan
Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri dari sejumlah kipas untuk menghembuskan udara segar ke mie-mie yang dilewatkan dalam ruangan tersebut. Tujuan proses pendinginan adalah untuk mendinginkan mie panas yang keluar dari proses penggorengan hingga diperoleh suhu ± 30°C sebelum dikemas dengan etiket. Dengan diperolehnya suhu mie yang rendah sebelum dikemas maka mie akan lebih awet untuk disimpan dalam etiket selama beberapa waktu dan menghindari penguapan air yang kemudian menempel pada permukaan bagian dalam etiket yang dapat menyebabkan timbulnya jamur. Lamanya proses pendinginan adalah kurang lebih dua menit.
Pengemasan
Proses yang terakhir dalam produksi mie adalah pengemasan atau packing. Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak bumbu dan solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari kemungkinan-kemungkinan tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami penurunan mutu ketika sampai kepada konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan ke dalam karton. Setelah mie dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton akan direkatkan dan kemudian menuju gudang untuk disalurkan.
Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan espekulasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap produk atau lini produknya dipasar. Program pemasaran meliputi tindakan-tindakan pemasaran yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap produk, diantaranya mengubah harga, memodifikasi kampanye iklan, merancang promosi khusus, menetukan saluran distribusi dan sebagainya.
Perusahaan dapat menggunakan 2 atau lebih program pemasaran secara bersamaan, sebab setiap jenis program(periklanan,promosi penjualan,personal selling,layanan pelanggan, atau pengembangan produk) memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap permintaan. Oleh sebab itu dibutuhkan mekanisme yang dapat mengoordinasikan program-program pemasaran agar konsisten,sejalan dan terintegrasikan secara tepat.
Kemudian strategi menejemen marketingnya yaitu :
1). Produk
Brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram.
Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang Indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mie goreng, mie soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional daerah-daerah Indonesia), mie premium, serta mie jumbo.
2). Harga
Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp. 1600,-
3). Jaringan
Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia, menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin. Di Yogyakarta agen-agen Indofood juga bekerjasama dalam menyediakan Indomie dengan warung-warung seperti Burjo (warung yang menyediakan bubur kacang hijau dan mie instan/mie goreng sebagai menu utama)
4). Promosi
Tagline : Indomie Seleraku
Iklan : billboard, iklan TV, sponsor acara
Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu "jingle" untuk pelajar SMA, acara tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.
Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk setiap Burjo di Yogyakarta)
Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada pada posisi yang sudah stabil, memiliki brand equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai Top of Mind merek mie instan. Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah, dalam artian Indomie masih tetap harus mengadakan promosi untuk mengingatkan customer bahwa Indomie masih jaya, dan selalu berinovasi untuk merejuvenasi produk maupun strategi promosinya. Indomie sempat direbut pangsa pasarnya oleh Mie Sedaap (muncul tahun 2003) sehingga pangsa pasar Indomie menurun, meskipun begitu masih tetap menguasai sebagian besar pasar. Sejak saat itu, menyadari bahwa Mie Sedaap merupakan pesaing yang cukup kuat, Indomie mulai "bangkit dari tidur panjangnya", Indomie mulai gencar beriklan lagi.
Indomie menggunakan endorser artis terkenal seperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun non artis seperti remaja/pelajar. Indomie semakin mengukuhkan bahwa dia masih menjadi mie instan nomor satu di Indonesia. Indomie juga mengadakan acara "Indomie Jingle Dare" untuk para pelajar SMA yang bertujuan untuk lebih memodernisasi Jingle-nya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan brand awareness remaja/pelajar mengenai produk Indomie. Indomie melihat remaja/pelajar sebagai customer masa depan, jadi sejak sekarang Indomie mulai memberikan semacam "edukasi" mengenai Indomie.
Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price and higher margin.
Sistim Sanitasi
Limbah produksi dimasukan ke unit wttp. Yang dimasukan ke unit wttp adalah fosfat dan pupuk urea yang di makan lumpur aktif seperti bakteri, kutu air di proses dalam oksidasi. Limbah produksi tidak berdampak pada lingkungan karena diolah kembali oleh di proses dalam jangka waktu 1 minggu / beberapa hari.
PT. AMERTA INDAH OTSUKA (POCARI SWEAT)
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam kancah industri, Indonesia banyak sekali pabrik yang berlomba-lomba menguasai dunia industri. Hal ini disebabkan perkembangan teknologi yang pesat. Di Indonesia terdapat pabrik yang memproduksi minuman isotonik yaitu PT. Amerta Indah Otsuka yang berada di Pasuruan, Jawa Timur. Produk yang dihasilkan perusahaan ini adalah minuman isotonik "POCARI SWEAT". Dimana POCARI SWEAT telah terkemuka dalam nasional dan mancanegara. Hal ini disebabkan karena PT Amerta Indah Otsuka adalah anak perusahaan Otsuka di Jepang yang pertama kali memproduksi POCARI SWEAT.
POCARI SWEAT adalah minuman isotonik sebagai pengganti cairan tubuh yang hilang setiap harinya. Komposisi POCARI SWEAT mirip dengan cairan tubuh dengan kandungan elektrolit yang seimbang, sehingga dapat diserap lebih cepat dan lebih baik dibandingkan air minum biasa, sehingga dapat mencegah terjadinya dehidrasi berat. Selain itu, dengan kelebihan tersebut, POCARI SWEAT dapat mengembalikan cairan tubuh secara menyeluruh sehingga membuat tubuh terasa lebih segar dan sehat. Maka dari itu mengkonsumsi POCARI SWEAT itu baik bagi kesehatan tubuh kita.
Dengan kemajuan teknologi, proses produksi POCARI SWEAT ini sangat maju. Karena semua proses dari awal hingga pengepakan semua menggunakan kecanggihan mesin proses. Sehingga kebersihan dan keamanan produk sangat terjamin. Lingkungan perusahaanpun juga bersih dan nyaman. Hal ini memenuhi kriteria pabrik atau industri pengolahan.
Tujuan
Tujuan didirikannya PT. Amerta Indah Otsuka ini adalah :
Menjadikan perusahaan yang memberikan kontribusi yang signifikan dan terpercaya bagi konsumen masyarakat.
Membantu masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan minuman berisotonik.
Manfaat
Manfaat didirikannya PT. Amerta Indah Otsuka ini aalah :
Mengembangkan dan mempertahankan karyawan yang berkualitas tinggi untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi.
Menjadikan kebutuhan dan kesejahteraan konsumen dan masyarakat sebagai prioritas utama.
Menangkap peluang di semua aspek secara tepat dan inovatif untuk kesejahteraan dan kepuasan konsumen serta perkembangan perusahaan.
Mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan dengan rekan bisnis.
Menjadi perusahaan yang terpercaya.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Lokasi Pabrik
PT. Amerta Indah Otsuka lebih sering dikenal dengan Pabrik Kejayan berada di Jl. Raya Pasuruan – Malang KM 11 Desa Pacar Keling, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
2. Sejarah Pabrik
PT. Amerta Indah OtsukaPT. Amerta Indah Otsuka merupakan anak perusahaan Otsuka Pharmaceutical Co., Ltd., yaitu sebuah perusahaan yang bergerak dibidang farmasi yang sudah terkenal di Jepang. PT. Amerta Indah Otsukabergerak di bidang bisnis minuman isotonik, perusahaan ini dulu belum sebesar dan berkembang dibandingkan saudaranya PT. Otsuka Indonesia yang lebih dulu masuk ke Indonesia yang bergerak di bidang farmasi. PT.Amerta Indah Otsuka merupakan sebuah perusahaan yang memasarkanproduk minuman Pocari Sweat di Indonesia. Belakangan ini selain memproduksi minuman isotonik dengan merek Pocari Sweat, PT.Amerta Indah Otsuka juga memproduksi makanan ringan berbentuk bar yang terbuat dari tepung kedelai dan buah-buahan asli dengan merek Soyjoy.
Pocari Sweat mulai diluncurkan ke pasar Indonesia pada tahun1989 melalui PT. Otsuka Indonesia.pada tahun 1990 PT. Otsuka Indonesia melakukan penetapan kontrak pengemasan (peralatan pabrik).Pada tahun 1997 Otsuka Pharmaceutical Co., Ltd mendirikan PT. Amerta Indah Otsuka dengan membuka pabriknya di Lawang (Malang, JawaTimur) yang memproduksi Pocari Sweat dengan dipimpin presiden direkturnya Yoshihiro Bando. Pada awal tahun 2001 POCARI SWEAT meluncurkan kemasan sachet 15 gram. Setelah selama 13 tahun beroperasi dari tahun 1991 sampai 2004 pabrik di Lawang diputuskan untuk dipindahkan ke pabrik Sukabumi pada awal tahun 2004. Pertimbangannya adalah untuk lebih menekan biaya produksi dan transportasi serta memberikan kemudahan penyediaan bahan baku. Sejak dipindahkan ke Sukabumi pabrik mampu memproduksi Pocari Sweat dua kali lipat menjadi 14 juta kaleng per bulan. Pada pertengahan tahun 2006, pocari sweat meluncurkan kemasan PET 500 ml, kemasan PET 350 ml diluncurkan pada bulan oktober 2007, dan pada tahun 2009 kemasan PET2 L diluncurkan.
Setelah berhasil mengembangkan produk Pocari Sweat dalam kemasan botol di dalam negeri dalam lima tahun terakhir, guna mengimbangi meningkatnya permintaan pasar PT Amerta Indah Otsuka(AIO), produsen minuman isotonik Pocari Sweat di Indonesia kembali membangun pabrik minuman Pocari Sweat di Kejayan (PET Line Production) yang kedua di Indonesia. Peresmian fasilitas ini dilakukan secara langsung oleh Executive Vice President Otsuka Pharmaceutical co., Ltd. Jepang Mr. Masayuki Umeno, disaksikan oleh manajemen dan jajaran komisaris PT Amerta Indah Otsuka, dan dihadiri juga oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Bapak Drs. H. Saifullah Yusuf serta jajaran muspida setempat, di pabrik PT Amerta Indah Otsuka, Kejayan,Pasuruan, Jawa Timur (Rabu 26 Mei 2010). Berdiri di luas tanah 112,480 m² dan luas bangunan 19,326 m², Pabrik Kejayan ini akan mampu menghasilkan PET 350 ml sebanyak 150 Juta botol/tahun. Pabrik Kejayan ini sudah mulai berproduksi dari April 2010.
3. Jenis Usaha
PT. Amerta Indah Otsuka bergerak dibidang minuman isotonik dengan produk terkenalnya yaitu Pocari Sweat. Adapun bahan yang digunakan :
a. Bahan Baku :
Air Arthesis, yaitu air yang berada 120 m di bawah permukaantanah atau air yang berada di bawah air permukaan tanah..
Garam/natrium, garam yang digunkan adalah garam-garamanyang sesuai dengan kebutuhan tubuh sehingga mampumenggantikan ion tubuh yang hilang.
Gula, gula yang digunakan adalah gula glukosa.
b. Bahan Penunjang yang digunakan :
Resin, yaitu biji plastik khusus yang digunakan untuk bahan pembuat botol pocari sweat.
Tutup botol yaitu tutup botol dengan bahan khusus sebagai tutp bahan pocari sweat.
Label, yaitu label yang berasal dari plastik yang digunakan sebagai label dalam kemasan pocari sweat.
c. Cara Pengadaan Bahan
Pengadaan bahan baku air arthesis ini diambil dari daerah disekitar Surabaya dengan memilih daerah yang memang bagussunber airnya. Pengadaan bahan bakugaram ini dilakukan didapatkan dari lokal daerah sekitar danekspor dari negara Jepang. Pengadaan gula ini diambil diperusahaan gula lokal. Sedangkan pengadaan bahan penunjang seperti Resin didapatkan dari Jepang karena Indonesia masih belum ada pihak yang mensuplai resin dalam kapasitas besar. Kemudian tutp botol juga diperoleh dari Jepang dan menggunakan 3 sistem putaran unik. Lalu untuk pengadaan label sendiri diperoleh dari produsen plastik di Indonesia.
4. Struktur Organisasi
PT. Amerta Indah Otsuka berbentuk Perseroan Terbatas yang merupakan anak perusahaan Otsuka Pharmaceutical Co., Ltd., yaitu sebuah perusahaan yang bergerak dibidang farmasi yang sudah terkenal di Jepang. Struktur Organisasi yang disusun dengan baik dan jelas akan membantu melaksanakan pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas dan tegas antara suatu bagian dengan bagian lain, baik pada tingkat manajemen atas, menengah, maupun bawah.
Perekrutan Karyawan
a. Cara Perekrutan Karyawan
Memasang iklan lowongan baik di internet maupun secara langsung mengadakan kunjungan di sekolah maupun perguruan tinggi
Seleksi , dengan melakukan tes tulis dan wawancara.
Memilih yang berpengalaman atau tidak,
Penerimaan
b. SISTEM PENGGAJIAN
Sistem penggajian kepada karyawan pabrik seperti quality control, maintenance, marketing, supervisor, engineering, security, dan lain-lain digaji secara bulanan, dan masih ada tambahan gaji yang lain.
c. Sistem Pengembangan Tenaga Kerja
Setiap orang / karyawan memiliki potensi dan kemampuan masing-masing yang harus selalu dikembangkan agar bisa memberikan kinerja terbaiknya. Oleh karena itu, kami mengembangkan Individual Development Plan (IDP) / rencana pengembangan pribadi berdasarkan kompetensi. Melalui IDP karyawan dapat mengetahui training, proyek khusus atau program pengembangn lain yang akan didapat selama satu tahun kedepan. Training yang direncanakan terkait dengan teknis pekerjaan ataupun yang berhubungan dengan pengembangan diri.
Karyawan Berprestasi
Di PT. Amerta Indah Osuka untuk karyawan yang berprestasi dalam hasil bekerjanya, diberikan penghargaan berupa naik jabatan dan tambahan gaji. Bagi yang ingin berstudy lanjut, pihak PT. Amerta Indah Osuka memfasilitasi untuk melanjutkan pendidikannya seumur hidup.
Karyawan Interdisipliner
Karena PT. Ini berada pada bahan pangan masyarakat, harus bekerja secara disiplin dan penuh tanggung jawab. Bagi karyawan yang interdisipliner atau tidak disiplin dalam bekerja pihak PT. Tidak langsung mengelurakan dari pekerjaannya . Namun diberi peringatan terlebih dahulu , bila dianggap sudah tidak bisa diajak bekerjasama lagi pihak PT. Amerta Indah Osuka tidak segan-segan untuk mengeluarkannya.
PROSESING
Peralatan yang digunakan
Spesifikasinya
Kegiatan produksi yang dilakukan PT Amerta Indah Otsuka menggunakan mesin dari Negara Jepang. Kapasitas produksi pocari sweat mencapai 14 juta botol per bulan dan 150 juta botol per tahun. Sumber tenaga listrik menggunakan listrik hasil sendiri. Bahan bakar hanya bensin untuk pengiriman produk. Pada proses produksi menggunakan sumber listrik sendiri.
Mekanisme Bekerjanya Mesin
Raw material > weighting > ro water treatment, mixing > syrup solution > go blender (GoR) pasteurisasi > empty con, fulling > cap, steaming > internal pressure detection (CPP-A) > xray lavelling > cooter > coding > can pressure detection > packaging > weight check > QC Quaren, palleting coding (looting terbox) > delivery.
Bahan
1. Bahan Baku yang dipergunakan
Air Arthesis, yaitu air yang berada 120 m di bawah permukaan tanah atau air yang berada di bawah air permukaan tanah. Pengadaan bahan baku air arthesis ini diambil dari daerah disekitar Surabaya dengan memilih daerah yang memang bagus sumber airnya. Garam/natrium, garam yang digunkan adalah garam-garaman yang sesuai dengan kebutuhan tubuh sehingga mampu menggantikan ion tubuh yang hilang. Pengadaan bahan baku garam ini dilakukan didapatkan dari lokal daerah sekitar dan ekspor dari negara Jepang. Gula, gula yang digunakan adalah gula glukosa yang diambil diperusahaan gula lokal. Bahan komposisinya adalah air, gula, asam sitrat, natrium sitrat, natrium klorida, kalium klorida, kalsium laktat, perisa citrus, magnesium karbonat dan rasa.
2. Bahan Tambahan
Asam sitrat, natrium sitrat, natrium klorida, kalium klorida, perisa citrus, kalsium laktat, dan magnesium karbonat.
Proses
Proses pertama adalah penyiapan alat dan bahan, kemudian alat dan bahan ditimbang, selanjutnya adalah pengecekan dan penambahan larutan syrop, setelah itu larutan dibawa ke tempat pencampuran, lalu di pasteurisasikan dan di isi ke dalam kaleng, tahap selanjutnya adalah pelapisan pada kaleng, kemudian produk dibawa ke internal pressure detectore (CPD-A), setelah itu, ada proses leveling check dan pendinginan pada mesin cooler. Setelah produk didinginkan, proses selanjutnya adalah pemberian kode pada kaleng dan pengepakan. Setelah dipak, dilakukan penimbangan atau pengecekan berat. Lalu pemberian kode pada outherbox, dan yang terakhir adalah pendistribusian.
Pengemasan
PT. Amerta Indah OtsukaProses pengemasan merupakan bagian akhir dari sebuah proses produksi yang ada di PT. Amerta Indah Otsuka. Pengemasan merupakan salah satu cara untuk melindungi atau mengawetkan produk pangan maupun non pangan. Pengemasan mempunyai peranan dan fungsi yang penting dalam menunjang distribusi produk terutama yang mudah rusak mengalami kerusakan. Proses pengemasan dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan, sehingga efektifitas dan efisiensi kerja dapat terwujud dengan baik. Pada PT. Amerta Indah Otsuka ada dua tahap proses pengemasan yaitu pengemasan primer dan pengemasan sekunder.
1. Pengemasan Primer
Dengan menggunakan peralatan yang berteknologi canggih serta bahan baku plastik yang lebih ringan serta proses produksi disuhu ruang dalam lingkungan pabrik yang bersih ini akan menghasilkan eco bottle yang ramah lingkungan karena dapatmengurangi emisi karbon ke lingkungan. Bahan kemasan primer yang digunakan kemasan pocari sweat yaitu polietilen tereptalat (PET). PET memiliki sifat yang transparan, jernih, dan kuat.Biasanya dipergunakan sebagai botol minuman (air mineral, jus, softdrink, minuman olah raga) tetapi tidak untuk air hangat atau panas. Polietilena tereftalat adalah suatu resin polimer plastik termoplast dari kelompok poliester. PET banyak diproduksi dalam industri kimia dan digunakan dalam serat sintetis, botol minuman, wadah makanan, dan aplikasi thermoforming serta dikombinasikan dengan serat kaca dalam resin teknik.
2. Pengemasan Sekunder
Kemasan sekunder merupakan tahapan selanjutnya dari pengemasan primer. Produk yang berasal dari ruang pengemas primer selanjutnya dibawa ke ruang pengemas sekunder. Produk yang telah masuk keruang pengemas sekunder selanjutnya dikemasoleh para packer.
Produk dikemas dalam karton yang merupakanpengemas sekunder. Karton dilewatkan pada mesin karton sealeryang secara otomatis akan menutup rapat karton baik dari bawahmaupun dari atas. Pada kemasan sekunder juga terdapat informasi tentang produk, namun tidak selengkap informasi yang terdapat padakemasan primer.
Pemasaran
PT. Amerta Indah Otsuka dengan kapasitas produksi sebesar 600 botol/menit dan jam kerja selama 23 jam per hari, jumlah produk Pocari Sweat tentunya sangat banyak. Pabrik Pocari Sweat di Kejayan merupakan sub induk dari Perusahaan Otsuka Asia Pasifik yang memproduksi minuman isotonik Pocari Sweat. Sehingga selain memenuhi permintaan PocariSweat dalam negeri, produk akan diekspor ke Hongkong, Singapura, Malaysia, Arab Saudi dan Mesir.
Sanitasi
PT. Amerta Indah Otsuka Sistem sanitasi merupakan kegiatan yang terencana terhadap lingkungan produksi, bahan baku, peralatan dan pekerja untuk mencegah kontaminasi terhadap hasil olahan, kerusakan hasil olah, mencegahterlanggarnya nilai estetika konsumen serta mengusahakan lingkungankerja yang bersih, aman dan nyaman. Sistem sanitasi yang dilakukan olehPT. Amerta Indah Otsuka adalah sebagai berikut :
Sanitasi Bahan Dasar Sanitasi bahan dasar yang dimaksudkan agar bahan baku berupasusu dan bahan-bahan pembantu bersih dari kontaminan.
Sanitasi lingkungan Pabrik Sanitasi lingkungan produksi merupakan yang dilakukan meliputi pembersihan bangunan (lantai, dinding, atap dan langit-langitserta ventilasi). Setiap hari perlakuan sanitasi yang dilakukan oleh PT.Amerta Indah Otsuka meliputi lantai disapu dan dipel setiap pergantian shift. Pembersihan atap, langit-langit dan ventilasi dilakukan setiap satubulan sekali .
Sanitasi ruang produksiSanitasi ruang produksi dilakukan terhadap semua komponen bangunan ruangan produksi meliputi langit-langit, lantai, kaca dandinding. Sanitasi ruang produksi memiliki perlakuan hampir samadengan sanitasi di lingkup ruangan lainnya selain ruang produksi. Langit-langit ruang produksi dibersihkan setiap 1 bulan sekali.
d. Sanitasi pengolahan limbah
Limbah cairan pocari sweat, limbah cair ini diolah dengan sistemwash water treatment plan. Selain itu limbah cairan pocari juga diterapkan untuk penyiraman tanaman dan pengisian air padakolam ikan di sekitar pabrik.
Limbah padat, limbah padat dari produk pocari sweat yang berupabotol pocari sweat. Limbah botol ini sebelum di daur ulangdilakukan penghancuran botol oleh pihak pabrik yang dilakuakan di luar pabrik.