KUNCI PENYELESAIAN BUKU KERJA BIOLOGI SMA KELAS XIIA (3A) BAB I Faktor yang M!"ngar#$% Prt#!$an 'an Prk!&angan #!$an Pta Kon" Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah suhu, air dan oksigen, cahaya, dan nutrisi. Faktor internal meliputi sifat genetik dan hormon. LKK *+* M!a$a!% Kon" Prt#!$an 'an Prk!&angan ($a,a!an -.3) 1. Pertambahan Pertambahan ukuran ukuran (volume, (volume, tinggi, tinggi, panjang panjang berat, berat, massa) massa) karena pertamba pertambahan han jumlah sel yang bersifat ireversibel. 2. Proses pematangan pematangan fungsi fungsi organism organismee yang ditandai ditandai dengan dengan kemampuan kemampuan bereproduksi bereproduksi . Fakt Faktor or yang yang mem mempen penga garu ruhi hi!! a. Fakt Faktor or "kst "kster erna nall #ntensitas cahaya berhubungan dengan perubahan suhu. $uhu akan mempengaruhi • kerja en%im sehingga akan mempengaruhi kecepatan metabolisme. Perbedaan kecepatan metabolisme akan mempengaruhi ketersediaaan %at&%at untuk tumbuh. 'ktivitas en%im atau hormon juga dapat berkaitan langsung dengan cahaya, seperti aktivitas auksin yang terhambat karena adanya cahaya. ksigen dibutuhkan untuk respirasi yang akan mengahasilkan energi yang akan • digunakan salah satunya untuk pertumbuhan dengan demikian ketersediaan oksigen mempengaruhi pertumbuhan. nsur yang dibutuhkan tumbuhan dapat dibedakan menjadi unsur makro yang • meliputi *, 2, +2, 2, $, -, *', F, g dan unsur mikro yang meliputi *l, Fe, /, n, 0n, *o, o. -ekurangan nutrien akan mengakibatkan pertumbuhan yang tidak sempurna. b. Faktor #nternal (dalam) enetis (hereditas) 'uksin! pengaruh primer mengakibatkan perpanjangan sel. Pengaruh sekunder • merangsang pembelahan sel pada kambium, merangsang pertumbuhan akar adventif pada potongan batang, mengakibatkan dominasi apikal. $itokonin! merangsang pembelahan sel, menghambat dominasi apikal, mengatur • pertumbuhan daun dan pucuk, memperbesar daun muda, mengatur pembentukan bunga, menghambat porses penuaaan. iberelin! merangsang perkembangan dan perkecambahan biji, merangsang • pembentukan biji dengan merangsang pembentukan serbuk sari, merangsang pembentukan bunga, mengaktifkan masa dormansi. as etilen! merangsang pemasakan buah dan kerontokan daun • 'sam absisat! merangsang proses pembuahan dan prontokan daun •
L!&ar E/a,#a% ($a,a!an 0.*1) A+ P%,%$an Gan'a 1. e 2. b . a . c 3. b 4. e 5. d 6. a 7. b 1 8. b 11. e 1 2. d 1 . e 1 . e 1 3. b 1 4. b 1 5. b 1 6. a 1 7. e 2 8. b B+ Ea% 1. 9umusan 9umusan masalah, masalah, hipotesis hipotesis dan dan metodologi metodologi yang yang dapat dirumusk dirumuskan an sebagai contoh contoh adalah ! a. 9umusan 9umusan asalah! asalah! 'pakah 'pakah pertumbuhan pertumbuhan akar pada stek dapat dapat dipercepat dipercepat dengan ramuan : b. +ipotesis! ;engan merendam ujung stek pada cairan : sebelum ditanam dapat mempercepat terbentuknya akar c. embagi embagi sampel stek stek menjadi menjadi 2 kelompok. $atu $atu kelompok kelompok direndam dalam dalam cairan : sesuai dengan petunjuk penggunaan, kelompok lainnya tidak diberi perlakuan apapun sebelum ditanam.
amur Giberrela fujikuroi akanmenghasilkan fujikuroi akanmenghasilkan giberelin yang menyebabkan peningkatan pertambahan panjang sel.
3. $inar matahari akan mengakibatkan kerusakan auksin pada ujung batang sehingga pada tanaman yang kurang cahaya auksin pada ujung batang lebih banyak, akibatnya tanaman cenderung akan tumbuh lebih tinggi tetapi batangnya kecil dan cabangnya sedikit. $edangkan tanaman yang terkena banyak cahaya matahari akan tumbuh lebih lambat karena auksin pada ujung batang kurang (tidak aktif karena terkena sinar matahari) sehingga tanaman lebih pendek, tetapi batangnya besar dan bercabang banyak.
BAB - Mta&o,%! Pta Kon" etabolisme terdiri dari anabolisme dan katabolisme. • -atabolisme contohnya katabolisme karbohidrat. engalami tahap reaksi glikolisis • menghasilkan asam piruvat masuk ke siklus -rebs, kemudian dihasilkan ';+ menuju rantai transpor elektron. 9eaksi terang menghasilkan '
2. 'ir kapur akan menjadi keruh. +al ini disebabkan larutan kapur akan bereaksi dengan *2 mengahsilkan *a* yang berupa endapan putih. . 'da titik&titik uap air pada permukaan kaca karena udara yang dihembuskan mengandung uap air. . ;ari hasip percobaan dapat disimpulkan bah=a respirasi membutuhkan oksigen, menghasilkan *2 dan +2. LKK -+3 Kata&o,%! 2 Mng%'nt%6%ka% Rangka%an Rak% R"%ra% -oefisien reaksi respirasi! 1,4,4,4 likolisis, siklus krebs, sistem transpor elektron respirasi. 1. likolisis adalah angkaian reaksi pemecahan molekul glukosa (4 atom *) menjadi 2 molekul asam piruvat ( atom * ) dengan membebaskan energi dalam bentuk '
Penjelasan hubungan antara glikolisis, siklus krebs dan transpor elektron adalah sebagai berikut ! 'pabila glukosa masuk kedalam reaksi respirasi maka akan dia=ali dengan tahap reaksi glikolisis yang akan menghasilkan '
alat @ ';@ @ + @ . $uksinat @ F';+@ @ +@ . $uksinil *o' @ ;P @ Pi
ksaloasetat @ ';+ Fumarat @ F';+2 $uksinat @
C+ ran"or E,ktron molekul 2 molekul 2 molekul
LKK -+1 Ana&o,%! 2 M!kt%kan Rak% Foto%nt% Prtanyaan ($a,a!an -7) 1. a. seharusnya bagian daun yang ditutup dengan kertas alumunium ber=arna coklat sedangkan yang tidak ditutup ber=arna hitam. b. karena pada bagian yang tertutup tidak berlangsung fotosintesis sehingga tidak terbentuk glukosa (berubah menjadi amilum) sehingga ketika diuji dengan lugol akan menghasilkan =arna coklat. 2. fotosintesis akan menghasilkan karbohidrat (glukosa yang kemudian akan diubah menjadi amilum).
LKK -+5 Mng%'nt%6%ka% Rangka%an Rak% Foto%nt% -loroplas, 4 *2 @ 12 +2 @ energi cahaya *4+124 @ 4 +2 @ 4 2 rana, stroma
A+ Rak% rang 1. 9eaksi terang adalah reaksi yang tergantung cahaya, saat terjadinya penangkapan energi cahaya oleh klorofil. 2. Foton . Fotosistem yang peka terhadap cahaya dengan panjang gelombang 588 nm, fotosistem yang peka terhadap cahaya dengan panjang gelombang 468 nm. . Fotosistem pada prinsipnya terdiri dari! fotosistem eksitasi adalah berpindahnya elektron kekulit atom diluarnya akseptor elektron 3.
LKK -+8 M!a$a!% 9#ngan Mta&o,%! Kar&o$%rat: L!ak 'an Prot%n Prtanyaan -arbohidrat akan masuk ke dalam rantai respirasi setelah terlebih dahulu diubah menjadi glukosa dan masuk melalui glikolisis. Protein dapat masuk ke dalam rantai respirasi setelah terlebih dahulu diubah menjadi asam amino lalu asam amino dapat diubah menjadi asam piruvat, asetil koen%im ' ataupun langsung masuk ke dalam siklus krebs. Aemak dapat masuk ke dalam rantai respirasi setelah terlebih dahulu diubah menjadi asam lemak dan gliserol. 'sam lemak dapat diubah menjadi asetil koen%im ', sedangkan gliserol dapat langsung masuk ke dalam proses glikolisis.
L!&ar E/a,#a% A+ P%,%$an gan'a 1. d 2. a . c . e 3. a 4. d 5. b 6. c 7. e 18. e 11. a 12. b 1. c 1. c 13. b B+ Ea% 1. "kskresi adalah pengeluaran sisa metabolisme. 9eaksi metabolisme terjadi di dalam sel sedangkan reaksi pencernaan terjadi di luar sel. ;engan demikian pembuangan sisa pencernaan tidak dapat dikategorikan ekskresi karena bukan merupakan sisa hasil metabolisme. 2. $ecara prinsip mekanisme en%im dalam mempercepat reaksi adalah dengan menurunkan energi aktivasi. . Aihat gambar 2.13 halaman dan gambar 2.17 dalam /uku /iologi ;iah '. . Proses penangkapan energi cahaya oleh klorofil, klorofil tersusun bersama protein dan molekul organik lain yang lebih kecil disebut sebagai fotosistem. Fotosistem merupakan unit pengumpul cahaya dari membran tilakoid. $etiap fotosistem berupa kompleks dari protein dan jenis molekul lainnya, termasuk antena yang terdiri atas beberapa ratus molekul pigmen. -etika foton menumbuk molekul pigmen, energinya dile=atkan dari molekul ke molekul hingga mencapai pusat reaksi. ;i pusat reaksi, energi ini menggerakkan reaksi reduksi&oksidasi. "lektron tereksitasi dari klorofil pusat&reaksi ditangkap oleh molekul khusus yang disebut akseptor elektron primer.
3. a. ';P+ dan '
C+ Ektn% 1. 9eaksi metabolisme terjadi dengan adanya katalisator berupa en%im sehingga dapat terjadi pada suhu rendah dan tubuh memiliki mekanisme pengaturan suhu tubuh, contohnya melalui pengeluaran keringat. 2. *ara penga=etan bahan makanan harus disesuaikan dengan keadaan bahan makanan, komposisi bahan makanan, dan tujuan. /erdasarkan caranya, penga=etan makanan dapat dilakukan melalui pemanasan, pendinginan, pengasinan, pemanisan, penggunaan %at penga=et. -embangkanlah ja=aban sesuai dengan produk yang dipilih mencakup proses, prinsip, kekurangan, dan kelebihan dari produk tersebut.
BAB 3 SUBSANSI GENEIKA Pta Kon" en tersimpan dalam bentuk molekul ;' yang tersusun atas gugus gula 3 karbon • dan gugus fosfat. ;' mengalami replikasi dalam cara yaitu semi konservatif, konservatif, dan • dispersif. "mpat jenis basa nitrogen! adenin, guanin, timin, sitosin. • LKK 3+* MEMA9AMI KONSEP 9UBUNGAN ANARA KROMOSOM: GEN ;AN ;NA A+ Kro!oo! 1. fungsi #nti sel! mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme di dalam sel • menyimpan informasi genetik (gen) dalam bentuk ;' • mengatur kapan dan dimana ekspresi gen harus dmulai, dijalankan, dan diakhiri • tempat berlangsungnya replikasi dan transkripsi ;' • -romosom 2. -romatin . a) kromatid! salah satu dari 2 lengan dari hasil replikasi ;' b). $entromer! daerah kontriksi (lekukan) disekitar pertengahan kromosom c). -romomer ! struktur berbentuk manik&manik yang merupakan akumulasi dari matriks kromosom . ambar . halaman 5.3 /uku /iologi "sis ;iah '.
B+ Kro!oo! 'an Gn 1. gen 2. lobang D manik&manik tempat penyimpanan gen . 1 pasang (2 set kromosom) . karakterDsifat makhluk hidup diatur oleh sifat gen yang tersimpan dalam kromosom C+ Gn 'an ;NA 1. a. $isa tubuh bakteri Streptococcus pneumaniae yang bersifat patogen b. $ecara umum molekul organik yang terdapat dalam sel bakteri adalah! karbohidrat, lemak, protein, dan asam nukleat c. -arena menerima sifat genetik dari molekul&molekul sisa bakteri Streptococcus penumoniae patogen d. 2 molekul yang dicurigai karena karakteristiknya adalah protein dan asam nukleat e. $ifat genetik (patogen) diatur oleh molekul&molekul %at yang terdapat di dalam sel 2. $ifat gen diatur dalam molekul asam nukleat (;') LKK 3+- MEMPELAJARI SRUKUR ;NA ;AN RNA ($a,a!an 51.8<) A+ ;NA *+ Ko!"onn "ny##n !o,k#, ;NA 9umus molekul sitosin, adenin, guanin dapat dilihat pada gambar .18 halaman 61 /uku /iologi ;iah '. -+ Str#kt#r t%ga '%!n% !o,k#, ;NA b. 9antai heliE ganda (double heliE) c. $usunan molekul ;' makhluk hidup berbeda&beda tetapi adenin selalu berpasangan dengan timin dan guanin selalu berpasangan dengan sitosin d. /entuk tiga dimensi ;' dapat dilihat pada gambar .7 dan .11 halaman 61&62 /uku /iologi ;iah '. B+ RNA 1. a. 9antai tunggal b. 9ibosa c. rasil, sitosin, guanin, adenin urasil (pengganti timin) LKK 3+3 MEMA9AMI KONSEP REPLIKASI ;NA (9a,a!an 8* =81) B+ Mo', r",%ka% ;NA 2. $emi -onservatif karena =atson dan *rick menduga G kedua rantai ;' dapat membuka dan terpisah kemudian masing&masing akan berfugsi sebagai cetakanH . ;engan pernyataan tersebut dan membandingkannya dengan gambar model replikasi ;' maka yang paling sesuai adalah model semi konservatif. . b. I berat ( 13 ) 13 1 • berat ( ) , ringan ( ) -onservatif, dengan model ini seharusnya ;' hasil repplikasi 1 mengandung • berat dan yang lainnnya mengandung ringan 13 ( berat), 1 ( ringan) • (1). 1 ( ringan) dan 13 ( berat)
(2). 1 ( 9ingan) ;ispersif • c. $emi konservatif LKK 3+1 MEMA9AMI SINESIS PROEIN A+ Er>% Nor!a, 'an Er>% kr'%, 1. Ja, karena sifat kerdil pada kacang ercis dapat diturunkan maka sifat tersebut bersifat genetis yang diatur dalam susunan ;' 2. ;ari hasil penelitian menunjukkan bah=a sifat kerdil disebabkan ketidakmampuan memproduksi en%im yang mengkatalis produksi gliberelin. -arena k etidakmampuan ini bersifat genetis maka diatur dalam susunan gen yang diatur dalam susunan ;' . $ifat kerdil bersifat genetis sehingga diatur dalam susunan molekul ;'. ekanisme yang menghasilkan sifat kerdil adalah karena ketidakmampuan untuk memproduksi en%im yang mengkatalis produksi gliberelin sehingga tumbuhan akan menjadi kerdil. . $ifat gen dapat terekspresi (muncul) pada sifat fenotip (karakter) dengan cara mempengaruhi pembentukan en%im tertentu. "n%im akan mengatur reaksi dalam tubuh sehingga keberadaan en%im tersebut akan mempengaruhi %at yang dihasilkan sehingga akan menghasilkan karakter tertentu. B+ 9%"ot% tntang Gn 1. "n%im, 1 gen akan mengatur pembentukan 1 en%im 2. Protein, 1 gen akan mengatur pembentukan 1 protein . sintesis protein C+ S%nt% "rot%n 9ibososm. 9' 1. umlah ini lebih dari cukup untuk mengatur pembentukan 28 macam asam amino ;alam bentuk triplet -esimpulan dari eksperimen di atas adalah apabila kodon adalah triplet maka kode merupakan kode pembentukan asam amino fenilalanin (Phe) dalam proses translasinya
emahami sintesis protein! (b). '***''*''* (c). '*''*''' (d).
Proses sintesis yang terjadi! dari susunan basa nitrogen pada u ntaian ;' yang menjadi pola cetakan akan terbentuk kodon dalam 9'd seperti pada ja=aban (b). Fragmen pada 9'd ini berperan sebagai kodon yang dibaca secara triplet dan dikode menjadi asam amino. Fragmen antikodon merupakan komplemen dari fragmen 9'd (kodon), antikodon ini terdapat pada 9't yang berperan mentransfer asam amino spesifik dari sitoplasma menuju ribosom. Proses pembacaan dan p entransferan asa amino ini akan terus berlangsung hingga terbaca triplet kodon yang memberi sinyal stop.
L!&ar E/a,#a% A+ P%,%$an Gan'a 1. c 2. b . a . c 3. d 4. c 5. b 6. b 7. a 18. b B+ Ea% 1. #nformasi genetik (gen) dalam sel terdapat dalam kromosom yang berada dalam inti sel (nukleus ) dalam bentuk rangkaian basa nitrogen dalam rantai ;' 2. ;ari hasil penelitian yang dilakukan oleh s=ald 'very dkk menunjukkan bah=a bakteri Streptococcus pneumonieae yang bersifat non patogen akan berubah menjadi patogen setelah dicampur dengan sisa bakteri patogen yang terdiri dari molekul& molekul ;' . +asil analisis komposisi basa nitrogen ;' berbagai organisme yang dilakukan oleh ". *hargaff (175) menunjukkan bah=a komposisi basa nitrogen pa da ;' organisme berbeda&beda dan rasio keempat basa nitrogen pada ;' spesies apapun adalah khas dimana jumlah adenin kurang lebih sama dengan timin dan guanin kurang lebih sama dengan sitosin. ;ari hasil ini dapat d isimpulkan baha= apapun organismenya akan terjadi pasangan basa nitrogen '&<, &*. . -ode untuk penyusunan kode genetik terdiri dari urutan basa nitrogen (umlah ini memadai untuk mengkode susunan 28 asam amino. /ukti pertama untuk kode ini adalah yang dilakukan oleh arshal irenberg (1741) kode pada 9'd ternyata menghasilkan asam amino phenilalanin 3. 9antai sense ! '**'''**'<<' 9' d (-odon) ! **''* 'sam amino !
C+ Ektn% 1. $etiap sel dalam satu individu akan memiliki susunan genom yang sama tetapi masing&masing jaringan akan menampakkan karakter yang berbeda. +al ini disebabkan tidak semua sifat gen tersebut akan terekspresikan. +anya sebagian saja yang akan nampak dalam Gekspresi genH dan gen yang terekspresi masing&masing jaringan berbeda&beda. en yang terekspresi berarti akan menghasilkan en%im sehingga akan mempengaruhi reaksi yang terjadi dalam sel karena en%im yang dihasilkan berbeda maka produk yang dihasilkan juga berbeda sehingga karakter sel masing&masing jaringan juga berbeda&beda. 2. en sebagai unit penurunan sifat yang mempengaruhi karakter fenotip biasanya digunakan untuk menjelaskan penurunan sifat pada hukum mendel. $etelah mempelajari lebih lanjut sifat gen maka dalam kromosom gen seolah&oleh tersusun seperti deretan manik&manik yang berpasangan pa da kromosom. ;eretan manik&manik ini disebut dengan lokus. #stilah lokus dapat menjelaskan dengan mudah sifat gen (genom) suatu makhluk hidup. Penelitian selanjutnya menunjukkan bah=a gen tidak tersusun seperti manik&manik tetapi merupakan molekul ;' yang selanjutnya diketahui gugus fungsional ;' berupa sifat basa nitrogen yang secara fungsional mengatur sifat gen melalui mekanisme sintesis protein.
BAB 1 R"ro'#k% S, Pta Kon" itosis eiosis • Profase, etafase, 'nafase,
b. etafase c. 'nafase d.
-romatid kembaran masih melekat pada tiap sentromer kromosom. 4. etafase ## umlah pembelahan $atu kali ;ua kali
L!&ar E/a,#a% A+ P%,%$an Gan'a 1. e 2. c . c . d 3. a 4. d 5. c 6. e 7. d 18. b B+ Ea% 1. ika pembentukan gamet terjadi secara mitosis maka apa yang kita sebut pembelahan reduksi tidak akan terjadi akibatnya sel anakan yang diperoleh akan identik dengan sel induk sehingga tidak akan terjadi variasi, bahkan dapat terjadi abnormalitas jumlah kromosom pada sel gamet sehingga dihasilkan keturunan dengan kelainan genetik.
2. o&aan Mn', 1. Karna bunga ungu putih resesif 2. #nduk! Pp Pp amet ! P,p P,p
$edangkan jika kedua karakter memisah secara independen maka akan dihasilkan kelas gamet pada generasi F1 dan akan ada rasio fenotip 7!!!1 pada generasi F2. 2.
! 9p, rP ! 9rPp (walnut 188L)
2.
Parental (P1)
!
amet F2
! !
walnut 9rPp 9P, 9p, rP, rp
:
walnut 9rPp 9P, 9p, rP, rp
Ga!t RP R" rP R" 99PP 99Pp 9rPP rrPp RP 99Pp 99pp 9rPp 9rpp R" rP 9rPP 9rPp rrPP rrPp 9rPp 9rpp rrPp rrpp r" Perbandingan fenotip F2! walnut ! rose! pea! single B 7!!!1 . Ja, penyimpangan yang terjadi pada atavisme bukan mengenai perbandingan fenotip F2, melainkan munculnya sifat baru pada jengger ayam yaitu walnut dan single. enis pial ayam betina yang paling mungkin sebagai pasangan ka=in ayam jantan =alnut milik penggemar ayam yang tidak mengiginkan ayam berpial walnut (9 +P+) adalah ayam betina dengan tipe pial single (rrpp), karena dengan tipe genotip ayam single akan diperoleh keturunan bertipe pial walnut paling kecil dibandingkan dengan perka=inan dengan betina bertipe pial lainnya. C+ Po,%!r% /ukan keduanya, polimeri merupakan bentuk interaksi gen yang bersifat kumulatif 1. bukan dominansi&resesif atau intermediet. 'rti dari perbandingan tersebut adalah pada keturunan F2 dihasilkan 14 keturunan 2. dengan 13 keturunan dengan sifat merah dan 1 keturunan bersifat putih. P1 ! 1122 : m1m1m2m2 . gandum berbiji gandum berbiji putih merah gelap amet ! 12 m1m2 F1 ! 1m12m2 (188L gandum berbiji merah sedang) P2 ! 1m12m2 : 1m12m2 gandum berbiji gandum berbiji merah sedang merah sedang F2 ! Ga!t M*MM*!!*M!*!1122 112m2 1m122 1m12m2 M*Mmerah gelap merah merah merah sedang 112m2 11m2m2 1m12m2 1m1m2m2 M*!merah merah sedang merah sedang merah muda 1m122 1m12m2 m1m122 m1m12m2 !*Mmerah merah sedang merah sedang merah muda 1m12m2 1m1m2m2 m1m12m2 m1m1m2m2 !*!merah sedang merah muda merah muda putih Perbandingan fenotip F2 B merah! putih B 13! 1
.
3.
Polimeri merupakan bentuk interaksi gen yang bersifat kumulatif. radasi fenotip yang terlihat disebabkan jumlah alel dominan yang terdapat pada gen. P1 ! ''//** : aabbcc kulit hitam kulit putih amet ! '/* abc F1 ! 'a/b*c (188L berkulit hitam) P2 ! 'a/b*c : 'a/b*c kulit hitam kulit hitam F2 ! dapat dibuat tabel dengan persilangan dari masing&masing 6 gamet sehingga diperoleh 4 tabel yang berisi setiap kemungkinan genotip yang terbentuk (1D4 homo%igot resesif untuk ketiga gen, 1D4 homo%igot dominan untuk semua gen, 4D4 dua gen homo%igot resesif dan satu gen hetero%igot, 13D4 satu gen homo%igot resesif dan dua gen hetero%igot, 28D4 ketiga gen hetero%igot, 13D4 satu gen homo%igot dominan dan dua gen hetero%igot, 4D4 dua gen homo%igot dominan dan satu gen hetero%igot) Pada persilangan ini akan diperoleh keturunan dengan =arna kulit hitam bergradasi hingga putih tergantung dari jumlah alel dominan yang dimiliki keturunan tersebut
;+ Kr%"to!r% 1. erah ! ''bb, 'abb Putih ! aa//, aa/b, aabb ngu ! ''//, ''/b, 'a//, 'a/b 2. P1 ! ''bb : aa// bunga merah bunga putih amet ! 'b a/ F1 ! 'a/b(188L bunga ungu) P2 ! 'a/b : 'a/b bunga ungu bunga ungu F2 ! Ga!t AB A& ''// ''/b AB bunga ungu bunga ungu ''/b ''bb A& bunga ungu bunga merah 'a// 'a/b aB bunga ungu bunga ungu 'a/b 'abb a& bunga ungu bunga merah
. . 3.
aB 'a// bunga ungu 'a/b bunga ungu aa// bunga putih aa/b bunga putih
A& 'a/b bunga ungu 'abb bunga merah aa/b bunga putih 'abb bunga putih
Ja, karena perbandingan fenotip F2 yang dihasilkan adalah 7!! bukan 7!!!1 -riptomeri adalah sifat gen dominan yang tersembunyi jika gen tersebut berdiri sendiri. -arena sifat =arna bunga ini selain dipengaruhi oleh kehadiran pigmen antosianin dalam sitoplasma juga dipengaruhi oleh asam basa lingkungan sehingga kondisi
4.
lingkungan tempat sis=a tersebut menanam bunga L. Maroccana juga akan mempengaruhi =arna bunga yang dihasilkan. -emungkinan dihasilkan keturunan yang berbunga putih pada perka=inan antara tanaman L. maroccana berbunga putih dan merah dapat terjadi jika genotip sifat merah pada induk dengan sifat =arna merah adalah hetero%igot ('abb).
E+ E"%ta% 'an 9%"ota% 1. P1 ! //cc : bb** gandum berbiji hitam gandum berbiji kuning amet ! /c b* F1 ! /b*c (188L gandum berbiji hitam) 2. P2 ! /b*c : /b*c gandum berbiji hitam gandum berbiji hitam amet ! /*, /c, b*, bc /*, /c, b*, bc + + Perbandingan genotip F2 ! 7 P - B gandum berbiji hitam P+kk B gandum berbiji hitam pp- + B gandum berbiji kuning 1 ppkk B gandum berbiji putih Perbandingan fenotip F2 ! gandum berbiji hitam! gandum berbiji kuning! gandum berbiji putih B 12! ! 1 . Ja, karena perbandingan fenotip F2 yang dihasilkan adalah 12!!1 bukan 7!!!1 . Perbandingan fenotip yang diperoleh berbiji hitam! berbiji kuning! berbiji putih B ! ! 1, dari perbandingan tersebut diperkirakan F1! Ga!t "K "k Pp-- Pp-k PK hitam hitam Pp-k Ppkk Pk +itam hitam pp-- pp-k "K kuning kuning pp-k Ppkk "k kuning putih aka genotip dari induk adalah Pp-k untuk tanaman gandum berbiji hitan dan pp-k untuk tanaman gandum berbiji kuning. 3. >ika penyilangan menghasilkan 88 biji gandum maka jumlah dari masing&masing sifat biji ! +itam B D6E 88 B288 biji • -uning B D6 E 88 B 138 biji • Putih B 1D6 E 88 B 38 biji • F+ 1.
Gn Lta, ntuk memperoleh keturunan sapi buldog maka genotip dan fenotip induknya adalah P1 ! ;d : ;d sapi dekster sapi dekster amet ! ;, d ;, d F1 ! ;;, ;d, ;d, dd
2. .
Perbandingan fenotip B sapi dekster ! sapi kerry! sapi buldog B 1! 2! 1 Ja, karena perbandingan fenotip monohibrid pada hukum endel adalah !1, sedangkan hasil penyilangan pada nomor 1 menghasilkan perbandingan fenotip 1!2!1 P1 ! 'a : 'a kedelai normal kedelai normal amet ! ', a ', a F1 ! '', 'a, 'a, aa Perbandingan fenotip F2 B normal! albino B ! 1 ntuk mendapatkan keturunan kedelai albino dari perka=inan dua induk kedelai normal maka genotip kedua induk harus bersifat normal hetero%igot ('a).
G+ Gn rta#t Kro!oo! 1. P1 ! :K:K : :=J lalat betina lalat jantan bermata merah bermata putih K amet ! : := , J F1 ! :K:= , :KJ , :K:= , :KJ Perbandingan fenotip B betina bermata merah! jantan bermata merah B 2! 2 2. P1 ! :K:= : :KJ lalat betina lalat jantan bermata merah bermata merah K = amet ! : ,: :K, J F1 ! :K:K , :KJ , :K:= , :=J Perbandingan fenotip B betina bermata merah! jantan bermata merah! jantan bermata putih B 2! 1! 1 .
.
a. Peta silsilah keluarga ayah (normal)
#da (normal)
ibu (normal)
'ndi (buta =arna)
'mir (normal)
-arena hanya 'ndi yang mendapat alel resesif c dari ibunya yang seorang karier. -emungkinan sifat kakek dan nenek 'ndi dari pihak ibu! -akek mungkin buta =arna jika nenek normal homo%igot atau normal • hetero%igot -akek mungkin tidak buta =arna jika nenek normal hetero%igot atau buta • =arna b. P ! /b : bb suami polidaktili istri normal amet ! /, b b F1 ! /b, bb Perbandingan fenotip F1 B polidaktili! normal B 1! 1 Peluang anak berikutnya memilki jari lebih dari lima adalah 38L. c. -arena jika calon istri mengandung anak yang memiliki 9h positif dan terjadi perembesan darah janin ke peredaran darah ibu, tubuh ibu akan membentuk antibodi sehingga bayi mengalami erythrobastosis fatalis. +al ini biasanya terjadi pada kehamilan kedua jika anak pertama dan anak kedua juga memiliki 9h positif. >ika menikah, peluang memiliki anak yang normal! • *alon suami memiliki sifat 9h@ hetero%igot dilihat dari informasi sifat rhesus pada kedua orang tuanya (ayah 9h& dan ibu 9h@) jika dijabarkan maka anak dari kedua orang tua ini hanya mungkin memiliki 9h@ hetero%igot, tidak mungkin 9h@ homo%igot. >adi, genotip calon suami #9hrh. P ! #9hrh : #rhrh calon suami 9h@ calon istri 9h& amet ! #9h , #rh #rh F1 ! #9hrh, #rhrh Perbandingan fenotip F1 B 9h@! 9h& B 1! 1 Peluang memilki anak yang normal adalah 38L. L!&ar E/a,#a%
A+ P%,%$an Gan'a 1. a 2. d . b . c 3. d 4. tidak ada ja=aban (seharusnya !!1!1) 5. b 6. b 7. a 18. c 11. c 12. e 1. c 1. b 13. c B+ Ea% 1. a. Peluang anak pertama menderita P- 23L b. Peluang ketiga anaknya menderita P- adalah 1D4 (1DE1DE1D) 2. Penyilangan pertama mungkin terjadi antara individu hitam homo%igot atau antara individu hitam homo%igot dan hitam hetero%igot. penyilangan kedua terjadi antara individu hitam hetero%igot sehingga dihasilkan marmot albino. . -emungkinan genotipnya adalah merah () dan merah muda (m), perka=inan antara kedua individu ini tidak mungkin menghasilkan keturunan bersifat putih. . Petani tersebut bisa mendapatkan gandum berbiji merah dan pituh dengan jumlah yang sama dengan cara melakukan persilangan tanaman gandum berbiji putih (m1m1m2m2) dengan tanaman gandum berbiji merah yang genotipnya mengandung tiga alel resesif dan hanya mengandung satu alel dominan, contohnya 1m1m2m2. 3. Persilangan antara ayam jambul dan ayam jambul! P ! *rcr : *rcr 'yam jambul ayam jambul amet ! *r, cr *r, cr F1 ! *r*r, *rcr, *rcr, crcr Perbandingan genotip F1 B letal! jambul! normal B 1! 2 ! 1 aka kemungkinan telur yang akan menetas dari 12 telur yang dihasilkan adalah M E 12 B 7 butir telur C+ Ektn% 1. +al tersebut dapat terjadi jika sifat walnut pada kedua ayam sis=a tersebut memiliki lebih dari dua alel dominan sehingga pada keturunannya tidak diperoleh genotip (rr ++ , 99 ++ , atau rrpp).
2. ntuk mengetahui apakah Palupi anak dari $etia=an ;odi atau bukan perlu ditelaah golongan darah dari setiap keluarga! • -eluarga $etia=an ;odi olongan darah orang tua $etia=an ;odi ' dan '/, sedangkan $etia=an ;odi / maka dapat diperkirakan genotip kedua orang tuanya adalah #'#/ dan #'#. olongan darah ' hetero%igot memungkinkan orang tua $etia=an ;odi menghasilkan anak dengan golongan darah / dengan genotip hetero%igot #/#. • -eluarga $ony $utarmo olongan darah kedua orang tua $ony adalah '/ (#'#/), sedangkan $ony sendiri bergolongan darah / maka berdasarkan data orang tuanya dapat diketahui bah=a $ony bergolongan darah / homo%igot (#/#/). ' / • olongan darah Palupi adalah ' dan $ari +arun '/ (# # ). ;ari data di atas dapat dilihat bah=a untuk mendapatkan anak bergolongan darah ' maka $ari +arun harus menikah dengan pria bergolongan darah yang memiliki alel yaitu pria bergolongan darah (##) atau / hetero%igot (#/#). /erdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bah=a $ari +arun berbohong, Palupi bukan hasil hubungan gelap, tetapi memang anak dari $etia=an ;odi karena perka=inan dengan $ony $utarmo tidak akan menghasilkan anak dengan golongan darah '.
BAB 8 M#ta% Pta Kon" en terdapat dalam kromosom • en mengalami perubahan disebut mutasi titik terdiri dari substitusi, delesi • Perubahan struktur kromosom terdiri dari delesi, duplikasi • LKK 8+* M!a$a!% 9#ngan Gnot%": Fnot%": 'an M#ta% A+ Pngrt%an M#ta% a. P'$ dihubungkan dengan gambar ke&dua (gambar Paus) b. $'P# dihubungkan dengan gambar ke&tiga (gambar $api) c. '$'P dihubungkan dengan gambar ke&empat (gambar 'sap) d. $'P dihubungkan dengan gambar ke&satu (gambar $apu) Prtanyaan 1. >ika susunan huruf mengalami perubahan maka susunan huruf tersebut dapat mengalami perubahan makna atau arti. 2. P'$, P'$, P$', P$', '$P, '$P, '$P, 'P$, 'P$, 'P$, $'P, $P', P'$, P$', 'P$, '$P, $'P, $'P, $P', $'P, $P',$P'. . $etiap perubahan susunan huruf tidak selalu menghasilkan makna baru karena ada susunan huruf yang tidak memiliki makna sama sekali. . utasi adalah proses perubahan yang dapat menghasilkan sifat baru pada fenotip sebagai akibat terjadinya perubahan materi genetik, seperti perubahan susunan basa nitrogen pada ;'. 3. en tersimpan tersimpan pada kromosom di dalam inti sel (nukleus), setiap kromosom terdiri dari sebuah molekul ;' tunggal yang panjang, yang tergulung secara rumit sehingga terikat dengan berbagai jenis protein. $ebuah kromosom
memiliki ratusan bahkan ribuan gen, masing&masing merupakan bagian spesifik dari molekul ;'. Aokasi spesifik suatu gen di sepanjang suatu kromosom disebut lokus gen. B+ Ma>a!.Ma>a! M#ta% M#ta% gn 1. utasi gen adalah perubahan yang terjadi pada nukleotida ;' yang memba=a GpesanH suatu gen tertentu. 2. a. engakibatkan mutasi diam karena perubahan kode genetik mutasi ini tidak mempengaruhi pengkodean protein, susunan basa nitrogen * dan mengkode jenis protein yang sama yaitu ly. b. engakibatkan mutasi salah arti, kodon yang berubah tetap mengkode asam amino, tetapi mengkode asam amino yang berbeda dari keadaan normalnya, ly menjadi $er. c. engakibatkan kodon asam amino menjadi sinyal stop . a. engakibatkan mutasi salah arti, delesi pada nukleotida tersebut menyebabkan perubahan kerangka baca kode genetik sehingga asam amino yang dikode berbeda dari keadaan normalnya (seharusnya urutan asam amino yang terbentuk et&Ays& Phe&ly menjadi et&Ays&Aeu&'la). b. engakibatkan kodon asam amino menjadi sinyal stop (mutasi tanpa arti). c. isalnya dilakukan delesi pada basa nitrogen urasil pada triplet kodon pengode asam amino Phe maka akan terjadi kesalahan kerangka baca sehingga susunan asam amino yang dikode berbeda dari keadaan normalnya yaitu dari urutan asam amino et&Ays&Phe&ly menjadi et&Ays&Aeu&'la ... dari contoh tersebut dapat disimpulkan bah=a d elesi menyebabkan mutasi salah arti. d. isalnya dilakukan insersi pada tempat yang sama dengan ja=aban pada no. c, akibatnya terjadi kesalahan kerangkan baca kode genetik sehingga diperoleh urutan asam amino yang berbeda yaitu et&Ays&Phe&
pada saat pasangan kromatid gagal berpisah selama meiosis ## sehingga jika salah salah satu gamet yang mengalami penyimpangan bersatu dengan gamet normal maka pada =aktu pembuahan akan diperoleh keturunan dengan jumlah kromosom yang tidak normal. 2. a. ondisjungsi pada anafase meiosis # b. ondisjungsi pada anafase meiosis ## c. $el anakan 1,2, dan 3 mengalami kelainan kelebihan satu kromosom. >ika bertemu gamet normal akan menghasilkan individu dengan sifat trisomi. d. $el anakan ,, dan 4 mengalami kelainan kehilangan satu kromosom. >ika bertemu gamet normal akan menghasilkan individu dengan sifat monosomi . a. Poliploid artinya individu yang memiliki lebih dari 2 set kromosom lengkap. b. set kromosom disebut triploid set kromosom n disebut tetraploid c. -elainan terjadi karena nondisjungsi. Pr#&a$an tr#kt#r kro!oo! 1. ;elesi 2. #nversi . ;uplikasi .
2. utasi terjadinya akibat dari terjadinya perubahan materi genetik yang dapat menyebabkan kesalahan kerangkan baca pengkodean asam amino. >ika hal tersebut terjadi maka akan disintesis jenis protein yang berbeda dengan yang seharusnya (pada keadaan noemal), sintesis protein berbeda dapat menimbulkan ekspresi yang berbeda pula pada penampakan fenotip suatu organisme. . a. utasi gametik terjadi pada sel gamet, karena sel gamet mengadakan pembuahan maka gamet mutan yang mengalami pembuahan dapat me=ariskan mutasi tersebut pada keturunannya. $ebaliknya, mutasi somatik terjadi pada sel&sel somatik (sel tubuh, dapat berupa %igot, sel&sel embrio, maupun sel&sel de=asa). /erbeda dengan mutasi gametik, mutasi somatik tidak dapat di=ariskan pada keturunannya meskipun ada indikasi kepekaan seseorang mengalami mutasi somatik juga dipengaruhi secara genetis. b. utasi dapat di=ariskan jika sel gamet yang mengalami mutasi mengalami pembuahan dengan sel gamet normal atau sel gamet lain yang juga mengalami mutasi. $ebagai contoh, suatu sel triploid dapat dihasilkan d engan fertilisasi dari sel telur diploid abnormal yang dihasilkan oleh non disjungsi dari semua kromosomnya dengan sel sperma normal. . a. "uploid didefinisikan sebagai variasi dalam sejumlah set dasar kromosom yang disebut genom. $et dasar kromosom yang dimaksud adalah jumlah kromosom terkecil yang pernah dimiliki oleh suatu jenis organisme pada evolusinya. $ementara poliploid didefinisikan sebagai tingkatan euploid yang lebih dari diploid. b. #ndividu monosomik dapat diperoleh dengan cara melakukan pembuahan antara sel telur yang kehilangan satu kromosom (n&1) dengan sel sperma normal (n). 3. a. Pada soal susunan basa nitrogen yang tersedia adalah fragmen ;', untuk dapat diterjemahkani menjadi asam amino dibutuhkan 9'. leh karena itu, pada proses sintesis protein terdapat dua tahap yaitu tahap transkripsi, pada tahap ini akan diperoleh rantai tunggal 9' yang merupakan komplemen dari fragmen ;' pada soal, fragmen 9' yang dihasilkan disebut sebagai 9'd yang berperan sebagai rantai kodon. Pada tahap ke&dua, translasi, nukleotida pada rantai kodon akan dibaca secara triplet dan dikode menjadi asam amino. Proses ini juga melibatkan 9't (merupakan antikodon, komplemen dari kodon) yang berfungsi untuk memba=a asam amino spesifik dari sitoplasma menuju ribosom sesuai dengan triplet nukleotida yang terbaca. Proses penerjemahan ini terjadi d i dalam ribosom dan terus berlangsung hingga triplet kodon yang memberi sinyal stop. /erdasarkan urutan fragmen ;' di atas akan diperoleh urutan asam amino sebagai berikut! *'' 'rg ly ika salah satu adenin mengalami delesi, maka akan terjadi kesalahan kerangka baca yang menyebabkan mutasi salah arti sehingga diperoleh urutan asam amino yang bereda. *ontoh, jika adenin pada pertama pada fragmen ;' mengalami delesi sehingga fragmen ;' menjadi * * * ' ' < ' ' * * ' < maka akan diperoleh fragmen 9' dan urutan asam amino yang berbeda dengan keadaan normal, seperti terlihat berikut ini! * ' '
'rg
Nal
Aie
ly
...
C+ Ektn% 1. Ja, mutasi akan mempengaruhi karena mutasi dapat menyebabkan munculnya sifat baru dan perubahan sifat genetis ini dapat di=ariskan pada keturunannya sehingga mutasi dapat mempengaruhi variasi karena mutasi sendiri merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya variasi. 2. Pada prinsipnya semua janin mempunyai hak untuk hidup tanpa kecuali, dan permasalahan layak atau tidak layak sangat bergantung pada kondisi yang dihadapi oleh ibu dan janin yang dikandungnya. >ika kecacatan pada janin tidak membahayakan kehidupan salah satu dari mereka (ibu atau janin) dan tersedia peluang yang baik untuk melakukan pengobatan terhadap kecacatan janin selama masa kandungan dan setelah lahir maka sangat layak untuk meneruskan kehamilan.