Kulit Atom Dan Asal Usul Penamaan Kulit K,L,M... Sahabat kimia sekalian, pernahkah terlintas di pikiran kalian suatu pertanyaan tentang kulit atom mengapa dimulia dengan alfabet K, L, M, ... bukan dari A, B, C..saja?. Jika pernah, apa yang sahabat lakukan? mungkin ada yang bertanya kepada gurunya, orang tuanya (kalau orang tuanya ahli kimia) atau yang paling sering dilakukan saat ini jika kita tidak atau terhadap sesuatu hal, kita bisa bertanya ke Google. Sudah pasti sahabat kimia mendapatkan banyak jawaban dari sumber-sumber tersebut, mungkin jawaban yang sering didapat adalah “memang sudah nama seperti itu dari dulu” atau jawaban yang sedikit lucu, yaitu yai tu nama kulit K itu diambil dari huruf awal kata Kulit, kalau misalnya di nti bukan kulit lagi namanya, tapi Sulit, jadi jangan dipersulit, terima saja. mulia dari huruf “S”, na nanti Tetapi ada jawaban yang cukup ilmiah, yaitu penamaan kulit atom dari alfabet K merupakan suatu hasil kesepakatan atau konsensus para ilmuwan kimia seluruh seluruh dunia di dalam suatu pertemuan resmi. Nah, pada tulisan kali ini, kami akan menjelaskan tentang apa itu kulit atom dan asal usul penamaan kulit atom. Mudah-mudahan bisa memenuhi rasa ingin t ahu sahabat kimia sekalian.
Sahabat kimia sekalian, konsep kulit atom pertama kali diungkapkan oleh Ernest Rutherford dengan istilah lintasan elektron. Seperti lintasan balap, yang yang merupakan tempat kendaraan kendaraan balap melintas, lintasan elektron merupakan tempat elektron berputar mengelilingi inti atom. Namun ia tidak bisa menjelaskan tentang kemungkinaan elektron yang akan jatuh ke inti atom karena elektron kehabisan energi, maka teori ini disempurnakan oleh Neils Bohr. Menurut Neils Bohr, elektron beredar mengelilingi atom dengan tingkat-tingkat energi tertentu. Semakin dekat ke inti, tingkat energinya semakin rendah dan sebaliknya, semakin jauh dari inti tingkat energinya semakin tinggi. Tingkatan energi ini membentuk lintasan (orbital) elektron yang berupa lingkaran. Peredaran elektron dalam lintasannya tersebut tidak membebaskan atau menyerap energi, sehingga bersifat stabil. Dalam sebagian besar buku-buku kimia berbahasa indonesia istilah orbital ini berubah menjadi istilah kulit. Mungkin, untuk memudahkan dalam proses pengertiannya. Jadi digunakan istilah kulit tersebut seperti kulit manusia yang memiliki lapisan-lapisan tertentu. Sahabat kimia sekalian, selanjutnya kita beralih ke asal usul nama kulit tersebut, mengapa dimulai dari huruf K, bukan A. Berdasarkan informasi yang diketahui oleh penulis yang dikutip dari ChemMedia, penggunaan alfabet K tersebut memiliki alasan tertentu, yaitu berdasarkan percobaan seorang bernama Charles G. Barkla.
Sahabat kimia sekalian, Charles G. Barkla adalah seorang ahli spektroskopi. Spektroskopi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mengamati spektrum atom yang dihasilkan akibat atom tersebut ditembak dengan sinar X. Alat yang digunakan untuk mengamati gejala tersebut dinamakan spektrofotometer. Berdasarkan hasil penelitiannya, Ia mempelajari sinar X yang dipancarkan atom sewaktu atom ditembak dengan elektron berenergi tinggi. Ia mengamati ada 2 jenis sinar X yang dipancarkan dengan energi berbeda. Sinar X berenergi lebih tinggi disebut sinar X tipe A, sedangkan yang berenergi lebih rendah disebut sinar X tipe B. Lalu ia memikirkan kemungkian adanya jenis sinar X lainnya dari energi yang lebih tinggi dari sinar X tipe A. Untuk menampung kemungkinan tersebut, ia mengganti nama kedua sinar X tersebut menjadi sinar X tipa K dan sinar X tipe L. Ternyata sinar X tipe K adalah sinar X dengan energi tertinggi yang dapat dipancarkan oleh suatu atom. Sinar X tipe K dihasilkan apabila elektron dari kulit terdalam terlempar keluar sebelum tertangkap kembali. Kulit terdalam atom ini kemudian dinamakan kulit K, sesuai dengan nama jenis sinar X. Barkla menerima hadiah Nobel di tahun 1917 dalam bidang fisika. Nah, sekarang sahabat kimia sudah tau kan pengertian kulit dan asal usul penamaan kulit atom, mudah-mudahan bermanfaat.