BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Evolusi (dalam
kajian biologi) kajian biologi) berarti
perubahan
pada
sifat-sifat
terwariskan suatu populasi suatu populasi organisme organismedari dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi. Echinodermata merupakan kelompok binatang yang khusus dan dikenal dengan baik karena keunikan bentuknya. Misalnya binatang laut dan landak laut, namun mungkin hanya sedikit yang mengenal crinoidea atau holothuroidea (pentamerous), dan adanya kaki tabung. Disamping itu, anggota phylum ini memiliki coelom yang berkembang secara enterocoecal. Bentuk evolusi pada hewan vertebrata seperti yang telah disebutkan sebelumnya, salah satu filum yang muncul tiba-tiba pada jaman Kambrium adalah Chordata, Chordata, makhluk yang memiliki sistem saraf pusat yang terlindung dalam suatu tengkorak dan notochord atau notochord atau tulang t ulang belakang. Vertebrata adalah satu bagian darichordata darichordata.. Vertebrata dibagi lagi menjadi beberapa kelas dasar seperti ikan, amfibia, reptilia, burung, dan mamalia. Mereka mungkin adalah makluk yang paling dominan dalam dunia hewan.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas di dapati beberapa rumusan masalah, rumusan masalah tersebut meliputi. 1. Bagaimana perkembangan asal-usul sub filum Echinodhermata ? 2. Bagaimana perkembangan asal-usul filum vertebrata ?
1.3 Tujuan
Dalam pembuatan makalah ini di dapati beberapa tujuan, tujuan tersebut meliputi :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Evolusi. 2. Mengetahui penjelasan Echinodhermata. 3. Mengetahui penjelasan tentang vertebrata. 4. Dapat mengetahui perkembangan evolusi dari echinodhermata. 5. Dapat mengetahui perkembangan evolusi dari filum vertebrata.
2
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Evolusi Echinodhermata
Bintang laut atau echinodhermata adalah hewan sesil atau hewan yang bergerak lamban dengan simetri radial sebagai hewan dewasa. Bagian internal dan eksternal hewan itu menjalar dari tengah atau pusat, seringkali berbentuk lima jari-jari kulit tipis menyeliputi eksoskeleton yang terbuat dari lempengan keras, sebagian besar hewan echinodhermata bertubuh kasar karena adanya tonjolan kerangka dan duri yang memiliki berbagai fungsi, yang khas dari echinodhermata adalah sistem pembuluh air (water vascular system),suatu jaringan hidrolik yang bercabang menjadi penjuluran yang di sebut kaki tabung yang berfungsi sebagai lokomosi, makan, dan pertukaran gas. Reproduksi seksual anggota filum echinodhermata umumnya melibatkan individu jantan dan betina yang terpisah dan membebaskan gametnya ke dala m air laut. Hewan dewasa yang radial tersebut berkembang melalui metamorfosis dari larva bilateral, embriologi awal echinodhermata secara jelas mensejajarkan mereka dengan deuterostoma. Diantara 7000 atau lebih anggota filum echinodhermata semuanya adalah hewan laut, di bagi menjadi enam kelas. Asteroida (bintang laut), Ophiuroida (bintang ular), Echinoidea (bulu babi), Crinoidea (lili laut dan bintang bulu), Holothuroidea (timun laut), dan yang baru-baru ini ditemukan di laut dalam, filum echinodhermata yaitu Concentrychycloidea (aster laut). Echinodermata merupakan kelompok binatang khusus dan dikenal dengan baik karena keunikan bentunya. Misalnya bintang laut dan landak laut, namun mungkin hanya sedikit yang mengenal crinoidea atau holothuroidea. Ciri khas dari phylum ini adalah tubuh yang simetris (pentamerous), dan adanya kaki tabung. Disamping itu, anggota phylum ini memiliki coelom yang berkembang secara enterocoecal.
3
2.1.1
Crinoidea
Crinoidea merupakan kelompok echinodermata yang paling primitive, dikenal sebagai leli laut. Crinoidea merupakan anggota phylum yang dikenal melalui catatan fosil, dan tidak mengalami perubahan hingga saat ini. Berbentuk sesil, dengan tangkai yang panjang bervariasi, dan membawa theca dibagian atasnya, dengan lengan-lengan
yang
menjulur.
Crinoidea
awal
dikenal
sebagai
Dendrocrinus yang muncul pada zaman bawah, tetapi bentuk yang serupa dikenal sebagai eucrinoid ditemuka pada zaman kambrian bawah.
1.1 Gambar Crinoidea 2.1.2
Asteroidea
Sangat dikenal sebagai bintang laut yang tubuhnya pipih dibagian tengah dengan lengan-lengan yang menjulur, dan tak ada batas jelas antara lengan dengan tubuhnya. Asteroidea hidup bebas dan mempunyai mulut ventral dan anus dorsal. Fosil yang tertua ditemukan pada lapisan ordovisian bawah di Perancis, bernama Chinianaster .
4
1.2 Gambar Chinianaster
2.1.3
Ophiroidea
Dikenal sebgai bintang ular laut yang berbeda dengan Asteroidea karena memilki cakram ditengah dan tubuhnya relatif kecil dan tampak jelas sebagai lengan-lengan, sangat rapuh. Evolusinya sangat menarik. Secra khusus lebih mirip bintang laut dari pada anggota echinodermata lainya, namun penelitian yang rinci terhadap anatomi, fisiologi dan tahap awal larvanya menunjukan kedekatan hubungan dengan echinoidea. Bukti evolusi menunjukan bahwa asteroidean dan ophiroidea berkerabat dekat. Diduga pula Chinianaster merupakan nenek moyang dari kedua kelas ini.
2.3 Gambar Ophiocomina 2.1.4
Echinoidea
Dikenal sebagai landak laut atau bulu babi, merupakan satu-satunya echinodermata yang mempunyai duri-duri tajam. Secara primitif, bentuknya simetris radial, tetapi adapula yang simetris bilateral. Echinoidea ditemukan pada zaman Ordovisian, contohnya Bothriocidaria, tetapi asal usulnya secara evolusi kurang jelas. Kelompok yang simetris bilateral muncul pada zaman Jurasic awal.
5
2.4 Gambar Bothriocidaris Echinoidea biasa
Micraster Echinoidea yang tidak biasa
Sumber: duniahewanechinoidea.co.id
2.1.5
Holothuroidea
Dikenal sebgai mentimun laut atau tripang, bergerak ke satu arah, tetapi dapat mengubahorientasi suhu tubuhnya yang kemudian menjadi simetris bilateral. Mulut terdapat dibagian ujung anterior, dikelilingi oleh cincin tentakel-tentakel, yang mirip kaki tabung yang bercabang. Respirasi dilakukan ditabung internal yang bercabang-cabang dikenal sebagai pohon respirasi, dimana dipompa masuk dan keluar. Cabang-cabang ini kemudian berakhir pada anus, bersama dengan organ Cuverian. Holothuroidea mempunyai kulit yang lunak tetapi kenyal. Diduga muncul pada z aman Devon.
Gambar 2.5 Gambar Cucumaria Holothuroidea masa kini Sumber: Evolusi Echinodhermata
6
2.1.6
Kekerabatan pada kelompok echinodemata.
Agak sulit menjelaskan evolusi dalam echinodermata. Namun, crinoidea dianggap yang paling primitif karena sesil (melekat), dan fosilnya ditemukan dilapisan yang tertua dibandingkan anggota kelompok yang lainnya. Tentang asal usul kelas lainnya hanya sedikit diketahui, tetapi tampaknya Asteroidea dan Ophiuroidea kemungkinan berasal dari nenek moyang yang tidak terlalu jauh, sedangkan echinoidea dan holothuroidea bersal dari echinodermata yang hidup bebas sebelum memisal menjadi asteroidean dan ophiroidea.
Gambar 2.6 Gambar Evolusi echinodermata Sumber: pohonkekerabatancrinoidea.co.id
2.1.7
Tahap echinodermata
Tahap larva echindermata sangat menarik, karena ada kemungkinan kekerabatan dengan chordate. Meskipun pada anggota dewasa dasar tubuhnya adalah radial simetris, namun pada masa larva umumnya adalah bilateral simetris. Tipe dasar larva dikenal sebagai dipleura yang mempunyai berkas cilia yang bergulung di depan mulut dan di depan anus. dipleura merupakan tahap pertama dari masa larva yang kemudian mengalami modifikasi bentuk. Modifikasi yang paling sederhana ditemukan pada holothuroidea, dimana
7
berkas cilia berkembang, menjadi bentuk yang bergelombang dan larva disebut Auricularia. Kemudian berkas ini membentuk sudut lalu bercabang menjadi bentuk rangkaian cincin melingkari tubuhnya, yang dikenal sebagai doliolaria. Pada Asteroidea perkembangan larva berbeda dengan hal diatas kareana bentuk larva bipinnaria. Dalam hal ini larva dipleura yang memiliki berkas bersilia,terpecah menjadi dua bagian berkas, satu di depan mulut dan satu lagi di belakang mulut.Pada echinoidea dan ophirraoidea bentuk larvanya adalah Pluteus yang berkembang melalui dipleura dan auricular. Empat lengan larva kemudian menjorok keluar dan dikelilingi oleh cilia sepanjang batasnya.
Gambar 2.7 Larva echinodermata. Sumber: Evolusi Echinodhermata/google.com
2.1 Chordata 2.2.1 Kelas Chordata Invertebra
Sebelum menetapkan adanya hubungan evolusi antara echinodermata dan chordata, perlu disimak kembali bahwa bagi kelas chordata invertebrate yang tidak begitu dikenal ini stadia larva echinodermata menjadi petunjuk adanya
kedekatan
garis
evolusi.
Kelas
ini
lebh
dikenal
sevagai
Protochordata, yang ditandai oleh chordate pada tahap tertentu dalam sejarah hidupnya. Terdiri atas 3 subphyla: 1. Subphylum Hemichordata
8
Merupakan chordate yang memilki “tali saraf” (nerve chord) hanya dibagian leher, dan notochord kecil muncul dari bagian pharynx. Balanoglossus merupakan hemichordate yang menyerupai cacing, hidup bebas, makan dengan caramenyaring. Hal yang menarik adalah stadia larva Tornaria yang mirip dengan auricularia (larva pada holothuroidea). Kelompok kedua adalah Pterobaranchiata yang terdiri dari 2 atau 3 yang berbentuk seperti tabung kecil yaitu Rhabdopleura dan Cephalodiscus. Keduanya memiliki tahap larva cyphonauteus dari Ectoproct Polyzoa.
Gambar 2.7 Balanoglosus
larva tornaria
Sumber: balanoglosus.com
2. Subphylum Urochordata Kelompok ini tidak memiliki ciri chordata kecuali adanya lekuk visceral, dan tali saraf serta notochord hanya ditemukan pada stadia larva. Larva ascidian adalah uruchordata (atau Tunicata) yang ditemukan di Inggris, contohnya adalah Ciona yang terdiri dari hewan dewasa yang sesil, berbentuk kantong, makan dengan cara menyaring. Tubuhnya dibungkus dalam suatu “tunic” dari bahan mirip selulosa yang menjadi cirri khasnya. Larva ascidian mirip kecebong, panjang kira-kira0,5 cm, mempunyai notochord dan tabung dorsal dalam ekornya, mempunyai insang.
9
Kelompok kedua dari urochordata adalah kelas Larvaceae atau Appendicularia yang salah satu contohnya adalah Oikopleura. Tunicate ini hidupnya pelagik, dan hewan dewasa tetap mengililingi oikopleura. Ekornya muncul dibagian sudut kanan permukaan ventral tubuhnya yang panjangnya kira-kira setengah panjang tubuhnya. Kelompok ketiga adalah kelas Thaliacea, yang terdiri dari atas 3ordo. Ordo Phyrosomid hidup berkoloni tidak memiliki stadia larva, dapat mengeluarkan cahaya karena bersimbiosis dengan bakteri luminescent. Ordo 2 salpid juga tidak memiliki stadia larva. Ordo 3 Doliolid memiliki stadia larva ascidian yang mirip oikopleura.
Gambar 2.8 Subphylum Urochordata Sumber: urochordata.net/
3. Subphylum Cephalocordata Anggota yang terkenal adalah Amphouxus, memiliki notochord, sepanjang tubuhnya baik pada stadia larva maupun pada stadia dewasa, belum mempunyai tabung vertebra, mempunyai celah insang.
Gambar 2.9 Amphiouxsus Sumber: evolusicephalochordata/09/02/prievolusi
10
2.2.2 Evolusi Chordata
Chordata adalah kelompok yang paling berhasil dan memiliki organisasi
tubuh
yang
telah
maju.
Sebelum
kekerabatannya
dengan
protochordata dipahami sepenuhnya, berbagai spekulasi liar di kemukakan untuk menjelaskannya, antara lain chordata berkembang dari coelenterata, atau dari annelida, atau dari arachnida-arthopoda. Garstang adalah orang pertama yang mengemukakan teori yang dapat diterima tentang asal-usul vertebrata, dan menempatkan echinodhermata sebagai kelompok yang menjadi nenek moyang chordata. 1. Teori Garstang Hipotesis garstang bermula dari kecebong aschidion urochordata, yang menurutnya merupakan cikal bakal chordata yang mirip ikan, yang meninggalkan bentuk dewasa yang sesil dan telah dapat bereproduksi secara seksual (pedogenesis). Menurut garstang, Balannoglossus dan Amphiouxus yang dapat berenang bebas mempertahankan bentuk larva simetris bilateral hingga stadia dewasa dan mengadopsi kemampuan menggali lubang Oikopleura merupakan kerabat terdekat dari thaliaceae. Garstang juga menekankan adanya kemiripan antara larva tornaria dan auricularia. Ia melakukan rekonstruksi imaginatif bagaimana larva ascidian berkembang dari auricularia melalui berkas cilia melingkar di bagian dorsal dan bergulung kedalam bersama-sama, yang diasosiakan dengan jaringan saraf yang membentuk tabung dorsal tali saraf. 2. Teori yang lebih baru Teori ini merupakan modifikasi dari gagasan garstang, jadi kerangka evolusi dari echinodhermata melalui protochordata tetap tak berubah. Berril, dalam bukunya:The Origin Vertebarates mengkritik Garstang melalui 2 issue. Pertama, ia yakin bahwa kecebong oscidian adalah invensi dari kelompok tersebut. Kedua, ia menolak bahwa auricularia adalah
nenek
moyang
chordata
Berrill
kemudian
menyatakan
11
menyatakan bahwa chordata berasal dari protochordata seperti doliolid, salpid, dan larvacea. Menurut berrill kondisi pada masa itu memungkinkan aliran sungai bergerak lambat karena banyaknya debris dan detritus yang terbawa ke laut dangkal, sehingga protochordata secara berangsur-angsur juga mengikuti aliran sungai, e daerah yang banyak makanan. Dalam kondisi ini terjadi tekanan seleksi, sehingga hewan harus kuat berenang. Munculnya daratan juga menyebabkan timbulnya evolusi yang divergen pada protovertebrata. Anggota populasi yang kuat berenang, dan menghasilkan yolk pada telurnya juga mengembangkan kemampuan osmoregulator dan bergerak ke daerah hulu dan menghasilkan kelompok vertebrata. Populasi lainya yang tidak kuat berenang akan hidup di daerah laut dangkal.
12
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Echinodermata merupakan kelompok binatang khusus dan dikenal dengan baik karena keunikan bentunya. Misalnya bintang laut dan landak laut, namun mungkin hanya sedikit yang mengenal crinoidea atau holothuroidea. Cirri khas dari phylum ini adalah tubuh yang simetris (pentamerous), dan adanya kaki tabung. Disamping itu, anggota phylum ini memiliki coelom yang berkembang secara enterocoecal. Chordata adalah kelompok yang paling berhasil dan memiliki organisasi tubuh yang telah maju. Sebelum kekerabatannya dengan protochordata dipahami sepenuhnya, berbagai spekulasi liar dikemukakan untuk menjelaskannya, antara lain chordata berkembang dari coelenterata, atau dari annelida, atau dari arachnida-arthopoda.
Munculnya daratan juga
menyebabkan timbulnya evolusi yang divergen pada protovertebrata. Anggota populasi yang kuat berenang, dan menghasilkan yolk pada telurnya juga mengembangkan kemampuan osmoregulator dan bergerak ke daerah hulu dan menghasilkan kelompok vertebrata. Populasi lainya yang tidak kuat berenang akan hidup di daerah laut dangkal.
13
DAFTAR PUSTAKA
Cambbell Jilid 2 Edisi Kelima Reece Mitchell. Evolusi Hewan. Halaman 210. Di jadikan reverensi pada 04 Mei 2017 10.15 WIB. www.google.com// Evolusi Echinodhermata di akses pada 04 Mei 2017 pukul 10.45 WIB. Fransisca, S dan Amy Sulasmi, 2007. Hand Out Evolusi. FMIPA Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Di jadikan reverensi pada 04 Mei 2017 pukul 11.02 WIB.
14