KUALITAS AIR DALAM BUDIDAYA IKAN HIAS
Lim a sy sya arat utam a ku kua alitas air
Rendah kadar amonia dan nitrit Bersih secara kimiawi Memiliki pH, kesadahan, dan temperatur yang sesuai Rendah kadar cemaran organik, dan Stabil
K isaran N orm al K ualitas A ir untuk A ku arium A ir Taw ar Amonia Nitrit Karbon dioksida Oksigen
<0.012 ppm <0.2 ppm 0 - 10 ppm 3 ppm
pH< KH (aO3!
6.5 - 9.0 ppm
#H (aO3!
"20 ppm
"20 ppm
Beberapa bahan cem aran yang biasa dijum pai
Tembaga (copper): bahan ini biasa berasal dari pelapukan pipa air minum atau bisa juga berasal dari kontaminan alamiah. Nitrat atau fosfat: kedua bahan ini pada umumnya berasal dari "bocoran" kegiatan pemupukan pada pertanian intensif yang kemudian mencemari sumbersumber air setempat. Klorin: pada air minum bahan ini biasa ditambahkan sebagai pembunuh bakteri Kloramin : biasa ditambahkan pada proses pemurnian air minum estisida : biasanya merupakan residu kegiatan pertanian intensif yang sering menggunakan pestisida untuk membasmi hama dan penyakit tanaman.
!ahan-bahan terlarut yang berasal dari hasil pelapukan batuan diantaranya adalah kalsium (#a) magnesium ($g) natrium (Na) dan logam-logam berat seperti besi (%e) aluminium(&l) mangan ($n) seng ('n) tembaga (#u) dan timah hitam (b). #a dan $g dalam lingkup akuarium tercermin pada kondisi kesadahan sedangkan Na tercermin pada salinitas. rutan tingkat racun logam berat terhdap ikan adalah: *g+#u+b+#d+&l+'n+Ni+#r+#o+$n
Standar baku m utu logam berat bag iikan ad alah (ppm ) Cadmium (Cd)
: 0.01
Chromium (Cr)
: 0.05
Tembaga (Cu)
: 0.02
Timah hitam (Pb)
: 0.1
Air raksa (Hg)
: 0.01
Seng (Zn)
: 0.1
K esad ahan (hardness)
Kesadahan merupakan petunjuk kemampuan air untuk membentuk busa apabila dicampur dengan sabun. ada air berkesadahan rendah air akan dapat membentuk busa apabila dicampur dengan sabun sedangkan pada air berkesadahan tinggi tidak akan terbentuk busa. Kesadahan sangat penting artinya bagi para akuaris karena kesadahan merupakan salah satu petunjuk kualitas air yang diperlukan bagi ikan. ,etiap jenis ikan memerlukan prasarat nilai kesadahan pada selang tertentu untuk hidupnya. Kesadahan juga merupakan petunjuk yang penting dalam hubungannya dengan usaha untuk memanipulasi nilai p*.
Jenis kesadahan
Kesadahan umum ("general hardness" atau *) Kesadahan karbonat ("carbonate hardness" atau K*) Kesadahan total atau total hardness (merupakan penjumlahan dari * dan K*)
Kesadahan U m um (G H )
* menunjukkan jumlah ion kalsium (#a) dan ion magnesium ($g) dalam air. /on-ion lain kecil pengaruhnya terhadap nilai * dan relatif sulit diukur * paling umum dinyatakan dalam ppm #a#01 (,&) atau tingkat kekerasan (d*) (2erman) ,atu satuan d* 3 45.6 ppm #ac01
B erikut adalah kriteria selang kesad ah an yang biasa dipakai 0-4
dH,
0 - 70
ppm
sangat rendah (sangat !unak)
4-"
dH,
70 - #40
ppm
rendah (!unak)
" - #$
dH,
#40 - $#0
ppm
sedang
#$ - #"
dH,
$#0 - %$0
ppm
agak tinggi (agak keras)
#" - %0
dH,
%$0 - &%0
ppm
tinggi (keras
,ecara biologis * lebih penting peranannya dari pada K* atau kesadahan total * berpengaruh pada transfer hara7gi8i dan hasil sekresi melalui membran dan dapat mempengaruhi kesuburan fungsi organ dalam (seperti ginjal) dan pertumbuhan. emijahan bisa gagal apabila dilakukan pada nilai * yang tidak tepat * dapat dinaikkan dengan menambahkan kalsium sulfat magnesium sulfat atau kalsium karbonat (tetapi perlu hati-hati) $enurunkan * dengan menghilangkan ion #a dan $g. &ir * rendah seperti air suling air 90 atau air hujan
Kesadahan Karbonat (KH )
KH menunjukkan kandungan ion bikarbonat (H!"#$ dan karbonat (!"##$ di dalam air% &alam air tawar, pada kisaran pH netral, ion bikarbonat lebih dominan, sedangkan pada air laut, ion karbonat lebih berperan% KH sering disebut sebagai alkalinitas yaitu suatu ekspresi dari kemampuan air untuk mengikat kemasaman (ion#ion yang mampu mengikat H'$ &alam air tawar, istilah kesadahan karbonat, pengikat kemasaman, kapasitas pem#bueran asam, dan alkalinitas sering digunakan untuk menunjukkan hal yang sama% &alam hubungannya dengan kemampuan air mengikat kemasaman, KH berperan sebagai agen pem#buer#an yang ber)ungsi untuk menjaga kestabilan pH% KH dapat diturunkan dengan merebus air, atau dengan melalukan air melewati gambut
pH air
ntuk menurunkan p* harus dilakukan pengukuran K*. &pabila nilai K* terlalu tinggi (4 atau lebih) maka K* tersebut perlu diturunkan terleibh dahulu yang biasanya secara otomatis akan diikuti oleh menurunnya nilai p*. &pabila nilia p* terlalu tinggi (lebih dari 6) sedangkan K* tergolong bagus ( antara ; -4)maka hal ini merupakan petunjuk terjadinya proses keseimbangan yang buruk enurunan p* dapat dilakukan dengan menggunakan gambut (peat) biasanya yang digunakan adalah peat moss (gambut yang berasal dari moss). bisa juga dilakukan dengan mengganti sebagaian air dengan air yang berkesadahan rendah air hujan atau air yang direbus air bebas ion atau air suling (air destilata).
$enaikkan p* dapat dilakukan dengan memberikan aerasi yang intensif mele
pH Air (ekpresidarikonsentrasiion hidrogen (H ) didalam air)
Tabe! #' Kisaran Umum pH pH #- (masam) pH 7 (netra!) pH " - #4 (basa)
!enanganan pH air
$enurunkan p* air
&pabila K* terlalu tinggi (4 atau lebih) maka K* perlu diturunkan dahulu yang biasanya otomatis akan diikuti penurunan p*. &pabila p* terlalu tinggi (lebih dari 6) sedangkan K* bagus ( antara ; -4) hal ini menunjukkan terjadinya proses keseimbangan yang buruk. enurunan p* dapat dilakukan dengan menggunakan tanah gambut (peat) atau bisa juga dengan mengganti sebagaian air dengan air yang berkesadahan rendah air hujan atau air yang direbus air bebas ion atau air suling (air destilata). !isa juga digunakan daun ketapang kayu pohon asam dan sejenisnya
$enaikkan p* air
$enaikkan p* dapat dilakukan dengan memberikan aerasi yang intensif mele
KA"B# $ % K'&% A (# )
Karbon dioksida dalam air pada umumnya merupakan hasil respirasi dari ikan dan phytoplankton. Kadar #0 lebih tinggi dari 4= ppm diketahui menunjukkan bersifat racun bagi ikan beberapa bukti menunjukkan bah
&pabila p* air akuarium dikendalikan terutama oleh sistem pem-bu>er-an karbonat maka hubungan p* K* dan #0 terlaut akan merupakan hubungan yang tetap. ?engan demikian salah satu dari parameter tersebut dapat diatur dengan mengatur parameter yang lain. ,ebagai contoh nilai p* dapat diatur dengan mangatur K* atau kadar #0. ,uatu sistem #0 injektor misalnya dapat digunakan untuk mengatur p* dengan cara mengatur injeksi #0 sedemikian rupa apabila nilai p* nya mencapai nilai tertentu. ?alam hal ini K* dibuat tetap. #0 digunakan oleh tanaman atau terdifusi ke atmosfer akibatnya p* naik. ?engan sistem
Tabel berikut menunjukkan hubungan antara kadar #0 terlarut dalam air (ppm) dengan nilai K* dan p*. ,ecara umum dapat dikatakan bah
H ubungan Kadar Karbon % ioksida *erlarutdalam Air (ppm )dengan KH dan pH pH H
,$
,4
,
,"
,*
7
7,$
7,4
7,
7,"
"
*
#
40
$&
#&
#0
&
4
$
#,&
#
0,&
0
0
$
"0
&0
%0
$0
#%
#0
"
&
%
$
#
0,&
0
%
#$0
7&
&0
%0
$0
#&
#$
"
&
%
$
#
0
4
#0
#00
0
40
$&
$0
#&
#0
4
$,&
$
#,&
&
$00
#$&
"0
&0
%$
$&
$0
#$
"
&
%
$,&
#
7
$"0
#7&
##0
70
4&
%&
$"
#"
##
7
4
%
#,&
#0
400
$&0
#0
#00
&
&0
40
$&
#
#0
4
$
#$
4"0
%00
#*0
#$0
7&
0
&0
%0
#*
#$
"
&
%
C+$ (ppm)
eterangan $ Kadar O2 norma% pada ak&ari&m tanpa 'neksi O2 $ )e%ang *ang disarankan &nt&k ak&ari&m tanaman