Materi Kuliah tentang Kolektor SuryaDeskripsi lengkap
laporan
medical
Deskripsi lengkap
laporanFull description
Full description
:)
:)Deskripsi lengkap
Dokumen ini berisi mengenai praktikum tentang koagulasi dan flokulasi pada limbah tahu.Full description
Deskripsi lengkap
tes koagulasi darahDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Full description
Deskripsi lengkap
Laporan Koagulasi - Flokulasi Praktikum Pengolahan Limbah Industri Program Studi DIV-Teknik Kimia Produksi Bersih Jurusan Teknik Kimia POLBAN
TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM (PBPAM)
KRITERIA DESAIN UNIT KOAGULASI
OLEH: NADYA HERMANTIKA SARI 0810942017
DOSEN: ESMIRALDA, M.T YEGGI DARNAS, MT
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNVERSITAS ANDALAS PADANG 2011
Kriteria Desain Koagulasi Koagulasi adalah proses stabilisasi partikel-partikel koloid. Partikel-partikel tersebut harus dilapisi dengan suatu lapisan pengikat kimia yang menjadikannya berflokulasi (aglomerasi) dan diam dalam waktu tertentu. Pengadukan cepat merupakan bagian dari koagulasi, yang bertujuan untuk mempercepat dan meratakan zat-zat kimia yang digunakan untuk p engolahan air. Proses koagulasi dapat terjadi dengan dua cara yaitu: 1.
Destabilisasi/eliminasi
stabilitas partikel dalam suspensi dengan menetralisir muatan
dengan suatu elektrolit dengan garam atau kedua cara diatas; 2. Penambahan absorban, serentak pada permukaan sebagai usaha untuk meningkatkan daya atraksi inter-molekuler guna mendapatkan aglomerasi yang kuat. Dalam
merancang unit koagulasi ini didasarkan pada nilai Gradien hidrolis (G) dan waktu
detensinya (td). Persamaan umum yang digunakan untuk mencari gradien kecepatan (G) adalah: G!
P Q V
.
Dimana:
-1
G = gradien kecepatan (dtk ) P
= power input /daya (kg m2/dtk 3)
µ
= viskositas dinamik (kg/m dtk) 3
C = volume air yang akan diolah (m ) Gradien kecepatan yang paling efektif G (1/dtk) dan waktu pengadukan adalah: G x t = 300-1600 Untuk pengadukan pada proses koagulasi ini dapat dilakukan dengan cara hidrolis, mekanis dan pneumatis. a. Hidrolis
Pengadukan secara hidrolis dilakukan dengan memanfaatkan pengaliran air, seperti terjunan, saluran pipa dan baffl e chanel. Persamaan yang digunakan pada proses ini adalah: P .g . h .Q !
G
. g . h .Q !
Dimana:
.V
.g. h !
. td
g.h !
v . td
G = gradien kecepatan (dtk -1 ) 2
3
P = daya (kg m /dtk )
µ = viskositas dinamik (kg/m dtk) = berat jenis air (kg/m3 ) h = headl oss (m) 3
V = volume air yang akan diolah (m ) 3
Q = debit (m /dtk) 2
v = viskositas kinematik (m /dtk) td = waktu detensi (dtk) Kriteria Desain untuk pengadukan dengan baffl ed -1
Gradien Kecepatan (G) (dtk )
= 45-55 (rata-rata 50)
Waktu detensi (t) (dtk)
= 30-45
Perhitungan headloss
Pada terjunan air digunakan persamaan: h
v2 !
2 .g
Dimana:
h = headl oss (m) v = kecepatan aliran air (m/dtk) g = kecepatan gravitasi (m/dtk 2)
Pada saluran pipa digunakan persamaan: h f
!
f
Dimana:
L.v2 D . 2g
hf = kehilangan tinggi tekan (m) L = panjang pipa (m) D
= diameter pipa (m)
f = faktor gesekan pipa v = kecepatan aliran air (m/dtk) g = kecepatan gravitasi (m/dtk 2) Pada Baffl e Channel digunakan persamaan: n k !
Dimana:
v2 2g n = jumlah baffl e k = konstanta v = kecepatan aliran air (m/dtk)
2
g = kecepatan gravitasi (m/dtk ) b.
Mekanis
Pengadukan secara mekanis ini dapat dilakukan dengan menggunakan paddl e, turbin atau propell er . Persamaan yang digunakan untuk menghtiung daya padl e: p ! FD . v ! vi
va
!
1 2
1 3 p ! . C D . A . v i v a 2
.CD . A . v 2 . v
2 n r
!
k . v i
Dimana:
P
= daya (kg m2/dtk 3) 2
FD = gaya (kg m/dtk ) CD = koefisien kekasaran 2
A = luas area paddl e (m ) v
= kecepatan relatif paddl e terhadap air (m/dtk)
= berat jenis air (kg/m3 )
µ = viskositas dinamik (kg/m dkt) vi = kecepatan paddl e (m/dtk) va = kecepatan air(m/dkt) n
= putaran paddl e per menit (rpm)
k
= konstanta
Kriteria desain
1. Untuk pengadukan menggunakan paddl e secara horizontal: -1
y
Gradien Kecepatan (G) (dtk )
= 40-50 (rata-rata 50)
y
Waktu detensi (t) (dtk)
= 30-40
2. Untuk pengadukan menggunakan Blad e secara vertikal: y
Gradien Kecepatan (G) (dtk -1 )
= 60-80 (rata-rata 70)
y
Waktu detensi (t) (dtk)
= 20-40
3. Jika menggunakan pompa sebagai sistem pengadukan cepat: y
G x t = 400-1600 (rata-rata 1000)
y
Kecepatan pengadukan = 20-25 fps pada orifice
4. Untuk pengaduk statis: y
G x t = 350-1700 (rata-rata 1000)
y
Waktu detensi (t) (dtk)
= 1-5 dtk
c. Pneumatis
Pengadukan dengan cara memasukkan udara ke dalam air sehingga terjadi pengadukan. Udara yang dimasukkan diatur sesuai dengan nilai G untuk proses koagulasi. Persamaan yang digunakan untuk menghitung daya pada proses pneumatis adalah: P ! k . Qa . log
Dimana:
P
h 34 34 2
3
= daya (kg m /dtk )
K = konstanta 3
Qa = debit udara yang disuplai (m /dtk) h
= headl oss (m)
DAFTAR PUSTAK A Fair. Geyer. 1968. W ater and W a swater Engineering (W ater P uri f ication and Treatment and Disposal ).
W a swater
Kawamura. Susumu. 1971. Integr ated Design o f W ater Treatment F acil ities. John Willey & Sons, Inc. Linvil G. Rich. 1961. Unit Oper ation and S anit ary Engineering . John Willey & Sons, Inc. Masker Fair, Gordon, John Charles Geyer and Daniel Alexander Okun. 1958. E l ements o f y and W a ste W ater Disposal. Second Edition. John Wiley & W ater Treatment Supl SonsInc. New York. Reynold. Tom. D. 1977. Unit Oper ation and Monterey-California.