BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kulit adalah organ tubuh terluar yang berguna untuk melindungi organ-organ dalam tubuh terhadap pengaruh luar eperti inar matahari! trauma mekani! bahan kimia! in"eki! dan lain-lain# memelihara keeimbangan $airan tubuh dan mempertahankan uhu tubuh# erta menyokong penampilan dan kepribadian eeorang! kepentingan etetik! ra! dan lain-lain %A$hyar! &'()*. +ungi barrier kulit terdapat di epidermi! yaitu lapian tratum $orneum. Hal terebut dikarenakan adanya intra$ellular lipid yang men,adi alah atu penyuun tratum $orneum. Pada "ungi ekrei! kulit mengeluarkan ema$am minyak yang dinamai ebum guna mempertahankan kelembaban dan kehaluan kulit %Anonim! &''*. ara paling ederhana untuk mengangkat kelebihan ebum yang telah ber$ampur dengan kotoran lain yang menempel pada kulit adalahdengan memakai abun ehingga tumpukan kotoran men,adi hilang. /abun merupakan alah atu produk yang $ukup penting dalam kehidupan manuia dengan adanya alah atu tuntutan manuia untuk memberihkan diri. /abun mandi yang beredar di paaran terbagi dalam dua bentuk! yaitu abun $air dan abun padat. /abun $air merupakan alah atu produk abun yang lebih diukai oleh mayarakat ekarang ini dibandingkan abun batang karena abun $air lebih berih dalam penyimpanannya dan prakti untuk diba0a kemana pun %Perdana dan Hakim! 122(*. 3enurut Kaneko and /akamoto %122&*! "ormulaiediaan abun $air dideain untukmenyeuaikan pen$apaian tu,uan terebut dengan karakteritik ediaan meliputi detergeni! "eeling! 4ikoita! tabilita! keamanan! dan kemudahan dalam penggunaan! yang tidak edikit konumen ingin mendapatkan emua karakter terebut ekaligu dalam atu ediaan abun $air. Dalam peman"aatan bahan alam! konumen tidakhanya mengharapkan bahan yang digunakan beraal dari alam!namun ,uga memiliki kenampakan yang natural-looking bahkan tranparan. 3aka dalam penelitian ini! di"ormulaikan bahan-bahan yang euai untuk menghailkan abun $air tranparan dan dilakukan pengamatan terhadap i"at "iik abun $air yang dibuat yaituorganolepti! pH! ketahanan bua! dan 4ikoita. Kebutuhan utama dari etiap produk bayi men,adi keelamatan yang mutlak. 5reat pera0atan haru diambil bah0a bahan baku yang digunakan tidak hanya berkhaiat tetapi ,uga berbahaya! tanpa ke,adian ketidakteraturan dalam pro"il tokikologi mereka. Hanya nilai murni dari bahan haru dipilih dan perhatian yang dibayarkan kepada ,eni dan tingkat kotoran yang mungkin ada. Hal ini emakin penting dengan penggunaan yang benar dari antiokidan dan penga0et! dengan yang tingkat rendah kontaminai dalam bahan baku mungkin berpoteni berbahaya bagi kulit halu bayi.
B. 6umuan 3aalah &. Bagaimana "ormulai ediaan abun mandi $air7 1. Bagaimana $ara pembuatan abun mandi $air7
. 8u,uan &. 3engetahui "ormuali ediaan abun mandi $air 1. 3engetahui $ara pembuatan abun mandi $air
BAB II I/I
A. /abun air /abun $air merupakan alah atu produk abun yang lebih diukai oleh mayarakat ekarang ini dibandingkan abun batang karena abun $air lebih berih dalam penyimpanannya dan prakti untuk diba0a kemana pun %Perdana dan Hakim! 122(*. 3enurut Kaneko and /akamoto %122&*! "ormulaiediaan abun $air dideain untukmenyeuaikan pen$apaian tu,uan terebut dengan karakteritik ediaan meliputi detergeni! "eeling! 4ikoita! tabilita! keamanan! dan kemudahan dalam penggunaan! yang tidak edikit konumen ingin mendapatkan emua karakter terebut ekaligu dalam atu ediaan abun $air. Dalam peman"aatan bahan alam! konumen tidakhanya mengharapkan bahan yang digunakan beraal dari alam!namun ,uga memiliki kenampakan yang natural-looking bahkan tranparan. 3aka dalam penelitian ini! di"ormulaikan bahan-bahan yang euai untuk menghailkan abun $air tranparan dan dilakukan pengamatan terhadap i"at "iik abun $air yang dibuat yaituorganolepti! pH! ketahanan bua! dan 4ikoita. /abun adalah ur"aktan yang digunakan dengan air untuk men$u$i dan memberihkan. /abun biaanya berbentuk padatan ter$etak yang diebut batang karena e,arah dan bentuk umumnya. Penggunaan abun $air ,uga telah telah melua! terutama pada arana-arana publik. 9ika diterapkan pada uatu permukaan! air berabun e$ara e"ekti" mengikat partikel dalam upeni mudah diba0a oleh air berih. Di negara berkembang! deter,en intetik telah menggantikan abun ebagai alat bantu men$u$i atau memberihkan %Anonim 12&1*. /abun ini merupakan logam alkali dengan rantai aam mono$arbo:yli$ yang pan,ang. Larutan alkali yang biaa digunakan pada abun batang adalah Na;H edangkan u ntuk abun $air adalah K;H. Banyak abun merupakan $ampuran garam natrium atau kalium dari aam lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direakikan dengan alkali %eperti natrium atau kalium hidrokida* pada uhu (2<&22 = melalui uatu proe yang dikenal dengan aponi"ikai. Lemak akan terhidrolii oleh baa! menghailkan glierol dan abun mentah. /abun ,uga merupakan uatu glierida %umumnya &) dan &( atau karbokilat* yang merupakan hail reaki antara eter %uatu deri4at aam alkanoat yaitu reaki antara aam karbokilat dengan alkanol yang merupakan enya0a aromatik dan bermuatan netral* dengan hidrokil dengan reidu glierol %&.1.> < propanatriol*. Apabila glierol bereaki dengan aam<
aam yang ,enuh %uatu ole"in atau polyunaturat* maka akan terbentuk lipida %triglierida atau triailglierol* %Atmo,o 12&1*. /abun merupakan bahan logam alkali %baa* dengan rantai aam mono$arbo:yli$ yang pan,ang. Larutan alkali yang digunakan dalam pembuatan abun bergantung pada ,eni abun terebut. Larutan alkali yang biaa digunakan pada abun kera adalah Natrium Hidrokida %Na;H* dan alkali yang biaa digunakn pada abun lunak adalah Kalium Hidrokida %K;H*. /abun ber"ungi untuk mengemuli kotoran-kotoran berupa minyak ataupun ?at pengotor lainnya. /abun dibuat melalui proe aponi"ikai lemak minyak dengan larutan alkali membebakan glierol. Lemak minyak yang digunakan dapat berupa lemak he0ani! minyak nabati! lilin! ataupun minyak ikan laut. Pada aat ini teknologi abun telah berkembang peat. /abun dengan ,eni dan bentuk yang ber4ariai dapat diperoleh dengan mudah dipaaran eperti abun mandi! abun $u$i baik untuk pakaian maupun untuk perkaka rumah tangga! hingga abun yang digunakan dalam indutri. Kandungan ?at-?at yang terdapat pada abun ,uga ber4ariai euai dengan i"at dan ,eni abun. @at-?at terebut dapat menimbulkan e"ek baik yang menguntungkan maupun yang merugikan. ;leh karena itu! konumen perlu memperhatikan kualita abun dengan teliti ebelum membeli dan menggunakannya. /abun murni terdiri dari ' abun akti" dan ianya adalah air! dlierin! garam dan impurity lainnya./emua minyak atau lemak pada daarnya dapat digunakan untuk membuat abun. Lemak dan minyak nabati merupakan dua tipe eter. Lemak merupakan $ampuran eter yang dibuat dari al$ohol dan aam karbokilat eperti aam tearat! aam oleat dan aam p almitat. Lemak padat mengandung eter dari glierol dan aam palmitat! edangkan minyak! eperti minyak ?aitun mengandung eter dari glierol aam oleat.
2.2 Macam - Macam Sabun a. /ha4ing ream /ha4ing ream diebut ,uga dengan abun Kalium. Bahan daarnya adalah $ampuran
minyak kelapa dengan aam tearat dengan perbandingan 1C&.
b. /abun air
/abun $air dibuat melalui proe aponi"ikai dengan menggunakan minyak ,arak erta menggunakan alkali %K;H*. Untuk meningkatkan ke,ernihan abun! dapat ditambahkan glierin atau al$ohol.
$. /abun keehatan /abun keehatan pada daarnya merupakan abun mandi dengan kadar par"um yang rendah! tetapi mengandung bahan-bahan antiepti$ dan beba dari bakteri adikti". Bahan-bahan yang digunakan dalam abun ini adalah tri-aliil anilida! tri-klor $arbanilyda! irgaan Dp >22 dan ul"ur.
d. /abun hip Pembutan abun $hip tergantung pada tu,uan konumen didalam menggunakan abun yaitu ebagai abun $u$i atau abun mandi dengan beberapa pilihan kompoii tertentu. /abun $hip dapat dibuat dengan berbagai $ara yaitu melalui pengeringan! atau menggiling atau menghan$urkan abun yang berbentuk batangan.
e. /abun Bubuk untuk me$u$i /abun bubuk dapat diproduki melalui dry-mi:ing. /abun bubuk mengandung berma$am-ma$am komponen eperti abun! odaah! odium metakilat! odium karbonat! odium ul"at! dan lain-lain.
Berdaarkan ion yang dikandungnya! abun dibedakan ata C a.
ationi$ /abun /abun yang memiliki kutub poiti" diebut ebagai kationi$ detergent. /ebagai tambahan elain adalah bahan pen$u$i yang berih! mereka ,uga mengandung i"at antikuman yang membuat mereka banyak digunakan pada rumah akit. Kebanyakan abun ,eni ini adalah turunan dari ammonia.
b. $.
Anioni$ /abun /abun ,eni ini adalah merupakan abun yang memiliki gugu ion negati". Neutral atau Non Ioni$ /abun Non ioni$ abun banyak digunakan untuk keperluan pen$u$ian piring. Karena abun ,eni ini tidak memiliki adanya gugu ion apapun! abun ,eni ini tidak beraki dengan ion yang
terdapat dalam air adah. Non ioni$ abun kurang mengeluarkan bua dibandingkan dengan ioni$ abun.
2.3 Bahan Baku Utama Pembuatan Sabun Lemak dan minyak yang umum digunakan dalam pembuatan abun adalah triglierida
dengan tiga buah aam lemak yang tidak beraturan dieteri"ikai dengan glierol. 3aing maing lemak mengandung e,umlah molekul aam lemak dengan rantai karbon pan,ang antara &1 %aam laurik* hingga &( %aam tearat* pada lemak ,enuh dan begitu ,uga dengan lemak tak ,enuh. ampuran triglierida diolah men,adi abun melalui proe aponi"ikai dengan larutan natrium hidrokida membebakan glierol. /i"at i"at abun yang dihailkan ditentukan oleh ,umlah dan kompoii dari komponen aam aam lemak yang digunakan.
Kompoii aam-
aam lemak yang euai dalam pembuatan abun dibatai pan,ang rantai dan tingkat ke,enuhan. Pada umumnya! pan,ang rantai yang kurang dari &1 atom karbon dihindari penggunaanya karena dapat membuat iritai pada kulit! ebaliknya pan,ang rantai yang lebih dari &( atom karbon membentuk abun yang ukar larut dan ulit menimbulkan bua. 8erlalu bear bagian aam aam lemak tak ,enuh menghailkan abun yang mudah terokidai bila terkena udara. Aam lemak tak ,enuh memiliki ikatan rangkap ehingga titik lelehnya lebih rendah daripada aam lemak ,enuh yang tidak memiliki ikatan rangkap! ehingga abun yang dihailkan ,uga akan lebih lembek dan mudah meleleh pada temperatur tinggi.
2.4 Bahan Pendukung Pembuatan Sabun Bahan baku pendukung digunakan untuk membantu proe penyempurnaan abun hail
aponi"ikai %pegendapan abun dan pengambilan glierin* ampai abun men,adi produk yang iap dipaarkan. Bahan-bahan terebut adalah Nal %garam* dan bahan-bahan aditi". a. Nal. Nal merupakan komponen kun$i dalam proe pembuatan abun. Kandungan Nal pada produk akhir angat ke$il karena kandungan Nal yang terlalu tinggi di dalam abun dapat memperkera truktur abun. Nal yang digunakan umumnya berbentuk air garam %brine* atau padatan %krital*. Nal digunakan untuk memiahkan produk abun dan glierin. 5lierin tidak mengalami pengendapan dalam brine karena kelarutannya yang tinggi! edangkan abun akan mengendap. Nal haru beba dari bei! kalium! dan magneium agar diperoleh abun yang berkualita.
b. Bahan aditi". Bahan aditi" merupakan bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam abun yang bertu,uan untuk mempertinggi kualita produk abun ehingga menarik konumen. Bahan-bahan aditi" terebut antara lain C Builder! +iller inert! Anti okidan! Pe0arna!dan par"um. &. Builder %Bahan Penguat* Builder digunakan untuk melunakkan air adah dengan $ara mengikat mineral mineral yang terlarut pada air! ehingga bahan bahan lain yang ber"ungi untuk mengikat lemak dan membaahi permukaan dapat berkonentrai pada "ungi utamanya. Builder ,uga membantu men$iptakan kondii keaaman yang tepat agar proe pemberihan dapat berlangung lebih baik erta membantu mendiperikan dan menupenikan kotoran yang telah lepa. ang ering digunakan ebagai builder adalah enya0a enya0a komplek "o"at! natrium itrat! natrium karbonat! natrium ilikat atau ?eolit. 1. +iller Inert %Bahan Pengii* Bahan ini ber"ungi ebagai pengii dari eluruh $ampuran bahan baku. Pemberian bahan ini berguna untuk memperbanyak atau memperbear 4olume. Keberadaan bahan ini dalam $ampuran bahan baku abun emata mata ditin,au dari apek ekonomi. Pada umumnya! ebagai bahan pengii abun digunakan odium ul"at. Bahan lain yang ering digunakan ebagai bahan pengii! yaitu tetra odium pyrophophate dan odium itrat. Bahan pengii ini ber0arna putih! berbentuk bubuk! dan mudah larut dalam air. >. Pe0arna Bahan ini ber"ungi untuk memberikan 0arna kepada abun. Ini ditu,ukan agar memberikan e"ek yang menarik bagi konumen untuk men$oba abun ataupun membeli abun dengan 0arna yang menarik. Biaanya 0arna-0arna abun itu terdiri dari 0arna merah! putih! hi,au maupun orange. . Par"um Par"um termauk bahan pendukung. Keberadaaan par"um memegang peranan bear dalam hal keterkaitan konumen akan produk abun. Artinya! 0alaupun e$ara kualita abun yang dita0arkan bagu! tetapi bila alah memberi par"um akan berakibat "atal dalam pen,ualannya. Par"um untuk abun berbentuk $airan ber0arna kekuning kuningan dengan berat ,eni 2!'. Dalam perhitungan! berat par"um dalam gram %g* dapat dikon4erikan ke mililiter. /ebagai patokan & g par"um F &!&ml. Pada daarnya! ,eni par"um untuk abun dapat dibagi ke dalam dua ,eni! yaitu par"um umum dan par"um eklui". Par"um umum mempunyai aroma yang udah dikenal umum di mayarakat eperti aroma ma0ar dan aroma kenanga. Pada
umumnya! produen abun menggunakan ,eni par"um yang eklui". Artinya! aroma dari par"um terebut angat kha dan tidak ada produen lain yang menggunakannya. Kekhaan par"um eklui" ini diimbangi dengan harganya yang lebih mahal dari ,eni par"um umum. Beberapa nama par"um yang digunakan dalam pembuatan abun diantaranya bouGu$t deep 0ater! alpine! dan pring "lo0er.
2.5 Karakteristik Dalam Memilih Bahan Baku Sabun Ada beberapa karakteritik yang perlu diperhatikan dalm memilih bahan daar abun
antara lainC &. arna lemak dan minyak Lemak dan minyak yang ber0arna terang merupakan minyak yang bagu untuk digunakan ebagai bahan pembuatan abun. 1. Angka /aponi"ikai Angka /aponi"ikai adalah angka yang terdapat pada milligram kaliumhidrokida yang digunakan dalam proe aponi"ikai empurna pada atugramminyak. Angka aponi"ikai digunakan untuk menghitung alkali yangdibutuhkan dalam aponi"ikai e$ara empurna pada lemak atau minyak. >. Bilangan Iod Bilangan iod digunakan untuk menghitung katidak ,enuhan minyak atau lemak!emakin bear angka iod! maka aam lemak terebut emakin tidak ,enuh.Dalam pen$ampurannya! bilangan iod men,adi angat penting yaitu untuk mengidenti"ikai ketahanan abun pada uhu tertentu.
B. +;63ULA NO A 1. 2. 3. B 4. 5. 6. 7. 8.
NAMA BAHAN FASE AIR Sodium Lauril Sulfat Air Suling Gliserin FASE MINYAK "o#o mono et$anol amide 'in(a! &i)i !elor *ireifera Asam stearat Lanolin "o#o&etain
F4 (%)
F5(%)
F6(%)
F7(%)
FUNGSI
20
20
25
17.5
Foaming Agent
52.75 5
52.5 5
55 8
56.4 8
Pelarut ume!tan
3
3
3
3
Surfa!tan% foam &ooster
1
2
2
2.5
+at A!,f
4 2 3
4 2 3
4 2 3
4 2.5 3
Asam Lema! -molien Foam ooster% !ondisioner
/. 10. 11.
"et(l al#o$ol 'e,l Para&en 'in(a! l Laender
4 0.05 0.1
3.5 0.05 0.1
3 0.05 0.3
3 0.05 0.3
Pengatur !e!entalan Pengaet *doris
. A6A KE69A
/odium lauril ul"at direndam dalam ,umlah air yang terukur.
+aa minyak dan "ae air ditimbang e$ara terpiah dalam gela kimia.
/odium lauril ul"at ditambahkan dalam "ae air. Kedua "aa dipanakan dalam bak air hingga o .
Kemudian "aa air ditambahkan dalam "aa minyak dan kemudian dipanakan lagi elama 1 menit.
/etelah itu $ampuran dipindahkan ke adukan emen.
ampuran dilipat perlahan.
/aat uhu turun pada uhu 2o ! odori ditambahkan.
Akhirnya produk diimpan dalam 0adah yang tepat dan diu,i untuk penampilan umum dan tabilita.