BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Be Belakang Dewasa ini, keberadaan beberapa koperasi telah dirasakan peran dan manfaatnya bagi
masyarakat, masyarakat, walaupun derajat derajat dan intensitas intensitasnya nya berbeda. berbeda. Koperasi Koperasi dipandang dipandang sebagai lembaga yang menjalankan suatu kegiatan usaha tertentu dan kegiatan usaha tersebut diperlukan oleh masyar masyarakat akat.. Kegiat Kegiatan an usaha usaha dimaks dimaksud ud dapat dapat berupa berupa pelaya pelayanan nan kebutu kebutuhan han keuanga keuangan n atau atau perkreditan, kegiatan pemasaran atau kegiatan lainnya. Peran koperasi terjadi apabila pelanggan memang tidak memiliki aksesibilitas pada pelayanan dari bentuk lembaga lain. Hal ini dapat dilihat dilihat pada peran beberapa beberapa pada koperasi kredit dalam menyediakan menyediakan dana yang relatif relatif mudah bagi anggotanya dibandingkan dibandingkan dengan prosedur yang harus ditempuh untuk memperoleh memperoleh dana dari dari bank. bank. Kopera Koperasi si telah telah menjadi menjadi altern alternati atiff bagi bagi lembaga lembaga usaha usaha lain. lain. Koperas Koperasii menjad menjadii organisasi yang dimiliki oleh anggotanya. Faktor utama yang menyebabkan koperasi mampu bertahan pada berbagai kondisi sulit, yaitu dengan mengandalkan loyalitas anggota dan kesediaan anggota untuk bersama-sama koperasi menghadapi kesulitan tersebut. tersebut. Koperasi di Indonesia belum memiliki kemampuan untuk menjalankan peranannya seara efektif dan kuat. Hal ini disebabkan koperasi masih menghadapai hambatan struktural dalam penguasaan faktor produksi khususnya permodalan. Dengan demikian masih perlu perhatian yang lebih luas lagi oleh pemerintah agar keberadaan koperasi yang ada di Indonesia bisa benar benar sebagai soko guru perekonomian Indonesia yang merupakan sistem perekonomian yang yang dituangkan dalam !ndang-!ndang Dasar "#$%. &ebuah koperasi dikatakan berhasil atau sukses sukses jika mampu meningkatkan kesejahteraan kesejahteraan anggotanya. anggotanya. Koperasi Koperasi dapat mensejahtera mensejahterahkan hkan anggotanya, karena ia meniptakan nilai tambah dari usaha mereka. Dalam hal ini, semakin baik kinerj kinerjaa kopera koperasi, si, maka maka semaki semakin n besar besar kemampu kemampuan an koperas koperasii mensej mensejaht ahtera erakan kan anggota anggotanya. nya. &emakin besar peran koperasi memperbaiki kesejahteraan anggotanya, semakin tinggi partisipasi mereka dalam kegiatan koperasi. Peran koperasi, usaha mikro, keil dan menengah sangat strategis dalam perekonomian Indonesia, sehingga perlu menjadi fokus pembangunan ekonomi nasional di masa depan. Pemberdayaan koperasi terstruktur dan seara berkala diharapkan akan dapat menyelaraskan struktur perekonomian nasional. 1.2 Rumusan Masa asalah lah 1
".'." ".'.' ".'.+
(agaimana pembangunan koperasi dan perundang-undangannya) *pakah tantangan, kendala, dan peluang dalam pembangunan koperasi) (agaimana arahan, sasaran, dan kebijaksanaan pembangunan koperasi)
1.3 ".+." ".+.'
Tujuan !ntuk mengetahui pembangunan koperasi beserta perundang-undangannya. !ntuk mengerahui apa saja yang menjadi tantangan, kendala dan peluang dalam
pembangunan koperasi. ".+.+ !ntuk mengetahui arahan, sasaran dan kebijaksanaan pembangunan koperasi.
BAB II PEMBAHAAN
2
2.1 PEMBAN!UNAN "#PERAI DAN PERUNDAN!$UNDAN!AN
Pembangunan koperasi dalam Pembangunan angka Panjang Pertama telah menunjukkan berbagai keberhasilan yang sangat berarti, baik ditinjau dari jumlah koperasi, jumlah anggota koperasi, maupun nilai usaha koperasi. Koperasi juga telah terlihat berperan aktif dalam kegiatan ekonomi rakyat dan sekaligus mulai dapat meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Keadaan tersebut terermin, antara lain dari peningkatan jumlah dan ragam koperasi, jumlah dan ragam dalam bidang koperasi, jumlah simpanan anggota, jumlah modal usaha, serta jumlah nilai usaha koperasi. Kemajuan
pembangunan koperasi ini ukup menggembirakan karena telah
menunjukkan bahwa koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat dan badan usaha semakin berperan aktif dan terlibat lebih luas dalam berbagai kegiatan ekonomi serta sekaligus telah meningkatkan kesejahteraan para anggotanya yang pada umumnya masih terbatas kemampuan ekonominya. Keadaan ini, antara lain merupakan hasil dari berbagai kebijaksanaan perkoperasian, kebijaksanaan makro dan sekaligus peran tersebut ditempuh melalui program pembinaan kelembagaan koperasi dan pelatihan magang, penyuluhan dan penerangan, pembinaan dan konsultasi, serta ditunjang pula dengan berbagai kegiatan penelitian perkoperasian serta kebijaksanaan makro, baik di bidang fiskal-moneter maupun sektor riil, berupa perkreditan, substitusi, atau proteksi. &esuai dengan tahapan pembangunan nasional dalam Pembangunan angka Panjang Pertama, peranan pemerintah dalam pembangunan koperasi pada masa itu masih besar, terutama ada kegiatan yang bersifat perintis dan kegiatan perekonomian lainnya yang belum sepenuhnya mampu dilaksanakan sendiri oleh gerakan koperasi. Kebijaksanaan pembinaan usaha koperasi sejak enana Pembangunan ima /ahun Pertama, yang diprioritaskan untuk mendukung keberhasilan program pengadaan pangan nasional melalui Koperasi !nit Desa, didukung dengan pemberian kredit pengadaan pangan beserta penyediaan jaminan kreditnya yang kemudian telah memberikan sumbangan besar bagi terapainya swasembada beras sejak tahun "#0$. &ejalan dengan perkembangan pembangunan nasional yang ditandai oleh kemajuan yang pesat di berbagai sektor di luar sektor pertanian, bidang usaha koperasi juga turut berkembang. Dewasa ini, lingkup bidang usaha koperasi menakup baik usaha pertanian maupun usaha non pertanian, seperti industri pangan, penyaluran pupuk, pemasaran kopra, pemasaran engkeh, pemasaran susu, pemasaran hasil perikanan, petemakan, pertambangan rakyat, kerajinan rakyat, 3
penyaluran ((1, penyaluran semen, usaha pakaian jadi, usaha industri logam dan tambang rakyat, pemasaran jasa telekomunikasi, pemasaran jasa kelistrikan pedesaan, penyaluran kredit andak kulak 2K3K4, penyaluran kredit tebu rakyat intensifikasi 2/I4 dan lain sebagainya. &umbangan koperasi seara nasional dalam pengadaan maupun penyaluran beberapa komoditas penting ukup besar. Kemudian, gerakan koperasi Indonesia telah memiliki organisasi tunggal, yaitu Dewan Koperasi Indonesia 2Dekopin4 yang berfungsi sebagai wadah perjuangan dan pembawaan aspirasi bagi kepentingan gerakan koperasi. &elain itu, selama PP I juga telah terbentuk prasarana penunjang bagi PP II. Prasarana penunjang tersebut di antaranya adalah Institut 1anajemen Koperasi Indonesia 2Ikopin4 dan *kademi Koperasi 2*kop4 sebagai lembaga pendidikan penetak sarjana dan kader pembangunan koperasi yang ahli di bidang manajemen koperasi. Pada saat itu, telah berdiri pula Koperasi asa *udit 2K*4 yang tersebar di dua puluh pro5insi dan berfungsi sebagai pusat pelayanan jasa audit, jasa bimbingan dan manajemen, serta jasa pelatihan. Di bidang asuransi, gerakan Koperasi juga telah memiliki Koperasi *suransi Indonesia 2K*I4. Di bidang keuangan, telah dibentuk Perusahaan !mum Pengembangan Keuangan Koperasi 2Perum PKK4 yang merupakan penyempurnaan dari embaga aminan Kredit Koperasi 2KK4 dan berfungsi memberikan jaminan atas kredit kepada koperasi yang diberikan oleh bank. &elain itu, telah pula dibentuk (ank !mum Koperasi Indonesia 2(ank (ukopin4 dan lembaga keuangan lainnya, seperti Koperasi Pembiayaan Indonesia 2KPI4, Koperasi (ank Perkreditan akyat 2K(P4, dan Koperasi &impan Pinjam 2K&P4. 1odal penting lainnya dalam pengembangan koperasi pada Pembangunan angka Panjang Kedua adalah !ndang-!ndang 6omor '% /ahun "##' tentang Perkoperasian yang memberikan landasan hukum yang kuat bagi pembangunan koperasi yang selaras dengan pembangunan di sektor-sektor lainnya dalam upaya membangun koperasi yang maju dan mandiri. Pada prinsipnya, undang-undang perkoperasian yarig baru memberikan keleluasaan yang lebih besar kepada gerakan koperasi untuk menentukan arah pengembangan usaha agar makin sesuai dengan kbutuhan dan kepentingan para anggota. Di samping itu, pemerintah tetap memberikan bimbingan, kemudahan, dan perlindungan dalam rangka memandi-rikan koperasi. 2.2 TANTAN!AN%
"ENDALA%
DAN
PELUAN!
"#PERAI 2.2.1 Tantangan dalam Pembangunan Koperasi
4
DALAM
PEMBAN!UN$AN
1eskipun banyak hasil yang telah diapai dalam pembangunan koperasi selama Pembangunan angka Panjang Pertama, masih banyak pula masalah yang belum terselesaikan, yang harus dilanjutkan dan ditingkatkan penanganannya dalam Pembangunan angka Panjang Kedua, sebagai tantangan untuk mewujudkan ita-ita perkoperasian seperti yang diamanat-kan dalam !ndang-!ndang Dasar "#$%. Hingga saat ini, karena berbagai alasan ekonomi dan nonekonomi, koperasi pada umumnya belum dapat melaksanakan sepenuhnya prinsip koperasi sebagaimana yang telah diita-itakan, sehingga koperasi sebagai badan usaha dan gerakan ekonomi rakyat belum dapat mengembangkan sepenuhnya potensi dan kemampuannya dalam memajukan perekonomian nasional dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Di samping itu, berbagai kondisi struktural dan sistem yang ada masih menghambat koperasi untuk sepenuhnya dapat menerapkan kaidah ekonomi guna meraih dan memanfaatkan berbagai kesempatan ekonomi seara optimal. &ementara itu, terbukanya perekonomian nasional terhadap perkembang-an perekonomian dunia diperkirakan akan menghadirkan perubahan-perubahan besar dalam tatanan kehidupan ekonomi nasional. Persaingan usaha akan makin ketat, peranan ilmu pengetahuan dan teknologi meningkat, tuntutan akan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mengantisipasi dan merenanakan masa depan meningkat pula. Kedudukan dan keberadaan koperasi makin terintegrasi dan berperan menentukan ke dalam perekonomian nasional. 7leh karena itu, tantangan dalam pembangunan koperasi adalah mengembangkan koperasi menjadi badan usaha yang sehat, kuat, maju, mandiri, dan memiliki daya saing sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan anggotanya yang berujung pada meningkatnya perekonomian nasional. Dengan memperhatikan kedudukan koperasi, baik sebagai soko guru perekonomian nasional maupun sebagai bagian integral dari tatanan perekonomian nasional, peran koperasi sangat penting dalam menumbuhkan dan mengembangkan potensi ekonomi rakyat. Dalam hal ini, koperasi sebenarnya memiliki ruang gerak dan kesempatan usaha yang luas, terutama dalam hal yang menyangkut kepentingan kehidupan ekonomi rakyat. 6amun dalam kenyataannya, koperasi masih menghadapi beberapa hambatan struktural dan sistem untuk dapat berfungsi dan berperan sebagaimana yang diharapkan, antara lain dalam memperkukuh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional. Dengan demikian, yang menjadi tantangan adalah mewujudkan koperasi, baik sebagai badan usaha maupun sebagai gerakan ekonomi rakyat agar mampu berperan seara nyata dalam kegiatan ekonomi rakyat. Inti kekuatan 5
koperasi terletak pada anggota yang berpartisipasi aktif dalam organisasi koperasi dan kesadaran masyarakat untuk bergabung dalam wadah koperasi. &ebenarnya, keperayaan masyarakat terhadap koperasi sudah semakin meningkat, tetapi belum ukup memadai, antara lain disebabkan oleh adanya berbagai hambatan untuk meningkatkan manfaat koperasi bagi anggotanya. Hal ini telah menyebabkan lambatnya koperasi mengakar dalam masyarakat. &ebagai gerakan ekonomi rakyat, koperasi masih harus meningkatkan kemampuannya dalam menggerakkan dan menampung peran serta masyarakat seara luas. 7leh karena itu, mewujudkan koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berakar dalam masyarakat juga merupakan tantangan dalam pembangunan koperasi di Indonesia. 2.2.2 Kendala dalam Pembangunan Koperasi Pengalaman pembangunan koperasi dalam Pembangunan angka Panjang Pertama telah
memberikan petunjuk bahwa untuk menjawab berbagai tantangan dalam Pembangunan angka Panjang. Kedua, masih terdapat beberapa kendala yang membutuhkan perhatian dalam rangka menggariskan kebijaksanaan dan menyusun program untuk menapai sasaran yang dikehendaki. *dapun kendala-kendala yang dimaksud, diantaranya adalah sebagai berikut. a. /ingkat kemampuan dan profesionalisme sumber daya manusia koperasi yang pada umumnya belum memadai. Kendala ini menjadi faktor yang mempengaruhi kemampuan koperasi dalam menjalankan fungsi dan peranannya yang berakibat pada kurang efektif dan efisiennya organisasi dan manajemen koperasi. Hal ini terermin pada pengelolaan koperasi dan tingkat partisipasi anggota yang belum optimal. b. emahnya struk tur permodalan koperasi dan terbatasnya akses koperasi ke sumber permodalan dari luar. . /erbatasnya penyebaran dan penyediaan teknologi seara nasional bagi koperasi, yang berpengaruh pada rendahnya kemampuan koperasi untuk meningkatkan efisiensi dan produkti5itas usahanya sehingga menyebabkan pula terbatasnya daya saing koperasi. d. 1ekanisme kelembagaan dan sistem koperasi yang belum berjalan dengan baik. Hal ini disebabkan oleb kurangnya kesadaran anggota akan hak dan kewajibannya serta belum berfungsin ya mekanisme kerja antar pengurus dan antar pengurus dengan pengelola koperasi seara menyeluruh. e. 1asih kurangnya keperayaan dalam bekerja sama bagi terwujudnya jaringan usaha antara koperasi dengan pelaku ekonomi lainnya.
6
f. Kurang memadainya sarana dan prasarana yang tersedia di wilayah tertentu, terutama kelembagaan keuangan baik bank maupun bukan bank, produksi dan pemasaran, khususnya di daerah tertinggal. g. Kurang efektifnya koordinasi dan sinkronisasi dalam pelaksanaan program pembinaan koperasi antarsektor dan antardaerah. h. Kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang koperasi, serta kurangnya kepedulian dan keperayaan masyarakat terhadap koperasi, yang terermin pada masih rendahnya peran serta dan dukungan masyarakat dalam pembangunan koperasi. 2.2.3 Peluang dalam Pembangunan Koperasi &elaras dengan perkembangan pembangunan yang dinamis dan pertumbuhan ekonomi dalam enana Pembangunan ima /ahun. Keenam, terbuka berbagai peluang usaha yang dapat
dimanfaatkan
dalam
pengem-bangan
koperasi.
Pembangunan
nasional
dalam
Pembangunan angka Panjang Kedua khususnya enana Pembangunan ima /ahun Keenam yang mendahulukan aspek pemerataan akan membuka peluang yang lebih besar bagi pembangunan koperasi. !ndang-undang 6o. '% /ahun "##' tentang Perkoperasian sebagai landasan hukum baru, juga memberikan peluang yang diharapkan akan mampu mendorong koperasi agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi lebih kuat dan mandiri. Koperasi primer yang berskala keil diharapkan berhimpun dalam koperasi sekunder seara lebih mantap, sehingga lebih terkonsolidasi menjadi kekuatan ekonomi yang besar dan tangguh serta mampu memanfaatkan peluang keterbukaan perekonomian Indonesia terhadap perekonomian dunia. &elain itu, terdapat juga berbagai peluang lainnya dalam pembangunan koperasi dalam enana Pembangun-an ima /ahun Keenam, di antaranya adalah kemauan politik yang kuat dari pemerintah dan berkembangnya tuntutan masyarakat untuk lebih banyak membangun koperasi dalam rangka mewujudkan perekonomian yang sehat yang berlandaskan Panasila dan !ndang-!ndang Dasar "#$%. Pertumbuhan ekonomi yang ukup tinggi sebagai hasil pembangunan yang berkelanjutan akan meniptakan peluang bagi berkembangnya usaha koperasi di masa depan. &ementara itu, makin terbukanya perekonomian dunia turut pula meniptakan berbagai peluang baru bagi koperasi, diantaranya adalah makin terbukanya pasar internasional bagi hasil produksi koperasi Indonesia serta makin terbukanya kesempatan kerja sama interna-sional antargerakan koperasi di berbagai bidang. Perubahan struktur perekonomian nasional meniptakan peluang untuk lebih berkembangnya koperasi pedesaan atau Koperasi !nit Desa 2K!D4 yang berusaha di bidang agrobisnis, agroindustri, dan industri pedesaan lainnya. &ementara undang -undang tentang sistem 7
budidaya tanaman akan mendorong di5ersifikasi usaha koperasi sesuai dengan kepentingan masyarakat setempat. Dalam Pembangunan angka Panjang Kedua, tuntutan terhadap perlindungan dan jaminan kesejahteraan ekonomi dan sosial bagi tenaga kerja, yang telah mulai dirasakan saat ini, diperkirakan akan semakin meningkat. Di samping itu, akan diperkirakan pula terjadi pertumbuhan yang pesat di sektor industri yang akan meningkatkan jumlah dan jenis perusahaan. Keadaan ini meniptakan peluang bagi tumbuhnya peluang kerja bagi alon karyawan baru. 2.3 ARAHAN% AARAN% DAN "EBI&A"ANAAN PEMBAN!UNAN "#PERAI 2.3.1 Arahan Pembangunan Koperasi Pembangunan koperasi sebagai wadah kegiatan ekonomi rakyat diarahkan agar makin
memiliki kemampuan menjadi badan usaha yang efisien serta menjadi gerakan rakyat yang tangguh dan berakar dalam masyarakat agar mampu memajukan kesejahteraan ekonomi anggotanya. Pembangunan koperasi juga diarahkan menjadi gerakan ekonomi rakyat yang didukung oleh jiwa dan semangat yang tinggi dalam mewujudkan demokrasi ekonomi berdasarkan Panasila dan !ndang-!ndang Dasar "#$%. !ntuk mewujudkan hal tersebut, koperasi di pedesaan, khususnya, perlu dikembangkan mutu dan kemampuannya serta ditingkatkan peranannya dalam kehidupan ekonomi di pedesaan. Pelaksanaan fungsi dan peranan koperasi ditingkatkan melalui upaya peningkatan semangat kebersamaan dan manajemen yang lebih profesional. &elain itu, peran aktif masyarakat dalam menumbuhkembangkan koperasi juga perlu terus ditingkatkan dengan meningkatkan kesadaran, kegairahan, dan kemampuan berkoperasi di seluruh lapisan masyarakat melalui upaya penyuluha n, pendidikan, dan pelatihan. Fungsi dan peran koperasi juga menjadi tanggung jawab lembaga gerakan koperasi sebagai wadah perjuangan kepentingan dan pembawa aspirasi gerakan koperasi yang bekerja sama dengan pemerintah sebagai pembina dan pelindungnya. Pengembangan koperasi didukung melalui pemberian kesempatan berusaha yang seluas-luasnya di segala sektor kegiatan ekonomi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri dengan meniptakan iklim usaha yang mendukung kemudahan memperoleh permodalan. !ntuk mengembangkan dan melindungi usaha rakyat yang diselenggarakan dalam wadah koperasi demi kepentingan rakyat, dapat ditetapkan bidang kegiatan ekonomi yang hanya boleh diusahakan oleh koperasi. Kegiatan ekonomi di suatu wilayah yang telah berhasil diusahakan koperasi diupayakan agar tidak dimasuki oleh badan usaha lainnya dengan memperhatikan kesadaran dan kepentingan ekonomi nasional dalam rangka pemerataan kesempatan usaha dan kesempatan kerja. Kerja sama antar koperasi, 8
antara koperasi dengan usaha negara dan usaha swasta sebagai mitra usaha dikembangkan seara lebih nyata untuk mewujudkan semangat dan asas kekeluargaan, kebersamaan, kemitraan usaha dan kesetiakawanan, serta saling mendukung dan saling menguntungkan. Potensi koperasi untuk tumbuh menjadi usaha skala besar terus ditingkatkan, antara lain melalui perluasan jaringan usaha koperasi, pemilikan saham, serta keterkaitan usaha dengan usaha hulu dan usaha hilir, baik dalam usaha negara maupun usaha swasta. 2.3.2 Sasaran Pembangunan Koperasi 8aris-garis (esar Haluan 6egara "##+ menetapkan bahwa sasaran koperasi dalam Pembangunan angka Panjang Kedua adalah terwujudnya koperasi sebagai badan usaha dan sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang sehat, tangguh, kuat dan mandiri serta sebagai soko guru perekonomian nasional yang merupakan wadah untuk menggalang kemampuan ekonomi rakyat di semua kegiatan perekonomian nasional, sehingga mampu berperan utama dalam meningkatkan kondisi ekonomi dan kesejahteraan rakyat. &asaran pembangunan di bidang ekonomi dalam enana Pe mbangunan ima /ahu n Keenam di antaranya adalah terta ta serta mantapn ya kelembagaan dan sistem koperasi agar koperasi makin efisien serta berperan utama dal a m perekonomian rakyat dan berakar dalam masyarakat. &esuai dengan sasaran tersebut di atas, maka pemerintah kemudian menetapkan sasaran operasional pembangunan koperasi dalam enana Pembangunan ima /ahun Keenam, diantaranya adalah sebagai berikut. a. 1akin meningkatnya kualitas sumber daya manusia koperasi yang berdampak pada makin meningkatnya kemampuan organisasi dan ma-najemen koperasi. b. 1akin meningkatnya pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan teknologi tepat guna. . 1akin kukuhnya struktur permodalan dan jaringan usaha koperasi seara hori9ontal dan 5ertikal. d. 1akin berfungsi dan berperannya lembaga gerakan koperasi. Dengan demikian, diharapkan daya saing koperasi dan kesejahteraan anggota koperasi makin meningkat. &elain sasaran operasional yang bersifat umum tersebut, ditetapkan juga sasaran pengembangan koperasi di pedesaan dan perkotaan. &asaran pengembangan kope rasi di pedesaan, diantaranya adalah sebagai berikut. a. 1akin berkembangnya koperasi di pedesaan atau Koperasi !nit Desa yang mampu memberikan kesempatan dan menumbuhkan prakarsa masyarakat pedesaan untuk
9
meningkatkan usaha yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan sekaligus mampu memberikan pelayanan yang bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan mereka. b. 1akin menyebarnya Koperasi !nit Desa yang mandiri di seluruh pelosok tanah air. . 1akin meningkatnya kualitas Koperasi !nit Desa mandiri yang ada. d. 1akin meningkatnya kemampuan usaha dan peran koperasi di pedesaan atau Koperasi !nit Desa untuk mendorong berkembangnya agribisnis, agroindustri, industri pedesaan, jasa keuangan, dan jasa lainnya termasuk penyediaan kebuluhan pokok. e. 1akin berkembangnya koperasi sekunder yang menangani komoditas tertentu, terutama yang mempunyai nilai komersial tinggi untuk pasar dalam dan luar negeri sesuai dengan potensi masyarakat setempat. f. 1akin meningkatnya kualitas pelayanan usaha koperasi di pedesaan atau Koperasi !nit Desa kepada para anggotanya dan masyarakat di daerah tertinggal, terisolasi, terpenil di perbatasan dan permukiman transmigrasi. g. 1akin luas dan kukuhnya jaringan kerja sama antar koperasi dan kemitraan usaha dengan badan usaha lainnya. &eara kuantitatif, berdasarkan pemaparan di atas, sasaran pembangunan koperasi di pedesaan adalah terwujudnya '.:;; Koperasi !nit Desa mandiri baru dalam rangka terwujudnya minimal satu buah Koperasi !nit Desa mandiri pada setiap keamatan< makin mantapnya %.;;; Koperasi !nit Desa mandiri yan g berfungsi sebagai pusat perekonomian di ped esaan sehingga mampu menggerakkan, mengelola, dan memanfaatkan potensi sumber daya yang ada seara optimal dalam rangka meningkatkan pendapatan, kesempatan usaha, dan lapangan kerja di pedesaan< serta terwujudnya minimal satu buah Koperasi !nit Desa mandiri inti yang mampu mengelola komoditas andalan di setiap kabupaten dan berperan sebagai pusat pengembangan koperasi lain di sekitarnya. &elanjutnya, yang menjadi sasaran pengembangan koperasi di perkotaan, diantaranya adalah sebagai berikut. a. 1akin berkembangnya koperasi berbasis konsumen yang mampu melayani kebutuhan pokok para anggota dan masyarakat di daerah permukiman rakyat. b. 1akin berkembangnya koperasi karyawan, koperasi pegawai negeri, dan koperasi di lingkungan /6I atau Polri. . 1akin berkembangnya koperasi simpan pinjam atau unit simpan pinjam koperasi dan koperasi jasa keuangan lainnya. d. 1akin berkembangnya koperasi jasa di berbagai bidang.
10
e. 1akin meningkatnya kualitas pelayanan koperasi kepada anggota dan masyarakat di daerah perkotaan yang tertinggal. f. 1akin luas dan kukuhnya jaringan kerja sama antar koperasi dan kemitraan usaha dengan badan usaha lainnya. &eara kuantitatif sasaran pembangunan koperasi di perkotaan adalah tumbuhnya 0.;;; koperasi karyawan baru pada perusahaan yang belum memiliki koperasi karyawan< terwujudnya +.;;; koperasi karyawan mandiri< serta makin terkonsolidasi dan mantapnya $.;;; koperasi pegawai negeri dan koperasi di lingkungan *(I, ".%;; koperasi di bidang industri dan ketenagalistrikan, dan ".;;; koperasi pedagang pasar, perumahan, jasa, wisata dan profesi. 2.3.3 Kebijaksanaan Pembangunan Koperasi &eara umum, kebijaksanaan umum pembangunan koperasi dalam enana Pembangunan ima /ahun Keenam adalah meningkatnya prakarsa, kemampuan, dan peran gerakan koperasi melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, pemanfaatan, pengembangan, serta penguasaan ilmu pngetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan dan memantapkan kelembagaan, usaha, dan sistem koperasi untuk mewujudkan peran utamanya di segala bidang kehidupan ekonomi rakyat. &eara khusus, kebijaksanaan pembangunan koperasi dalam enana Pembangunan ima /ahun Keenam adalah meningkatkan akses dan pangsa pasar yang dilakukan melalui beberapa ara, diantaranya adalah sebagai berikut. a. 1eningkatkan keterkaitan usaha, kesempatan usaha dan kepastian usaha, memperluas akses terhadap informasi usaha, mengadakan penadangan usaha, membantu penyediaan sarana dan prasarana usaha yang memadai, serta menyederhanakan peri9inan. !paya ini ditunjang dengan menyusun berbagai peraturan perundang-undangan yang mendukung pengembangan
koperasi
dan
menghapus
menghambat perkembangan koperasi
peraturan
perundang-undangan
yarg
serta mengembangkan sistem pelayanan
informasi pasar, harga, produksi, dan distribusi yang memadai. b. 1emperluas akses terhadap sumber permodalan, memperkukuh struktur permodalan dan meningkatkan kemampuan pemanfaatan modal koperasi, antara lain dengan meningkatkan jumlah pagu dan jenis pinjaman untuk koperasi, mendorong pemupukan dana
internal
koperasi,
meniptakan
berbagai kemudahan
untuk
memperoleh
pembiayaan dan jaminan pembiayaan, mengembangkan sistem perkreditan yang mendukung dan sesuai dengan kepentingan koperasi pada khususnya dan perekonomian rakyat pada umumnya, mengembangkan sistem pembiayaan termasuk lembaga pengelola yang sesuai untuk itu, dalam rangka menyebarkan dan mendayagunakan sumber dana 11
yang tersedia bagi koperasi dan gerakan koperasi, yaitu antara la in yang berasal dari penyisihan laba bersih (adan !saha 1ilik 6egara, penyertaan modal pemerintah, imbalan jasa (fee) yang diterima Koperasi !nit Desa dari pelaksanaan program pemerinlah,
serta
dana
lainnya
yang
berasal
dari
gerakan
koperasi,
serta
mengembangkan berbagai lembaga keuangan yang mendukung gerakan koperasi, antara lain Perum PKK, lembaga asuransi usaha koperasi, lembaga pembiayaan koperasi dan lembaga modal 5entura, agar makin mampu melayani kebutuhan keuangan untuk pengembangan usaha anggota
koperasi. Kebijaksanaan
ini
men akup
pend ayagunann lembaga-lembaga keuangan lainnya yang sudah ada. . 1eningkatkan kemampuan organisasi dan manajemen, antara
lain
upaya dengan
meningkatkan kemampuan kewirausahaan dan profesionalisme para anggota, pengurus, pengawas dan karyawan koperasi. d. 1endorong koperasi agar benar-benar menerapkan prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi, mendorong proses pengembangan karier karyawan koperasi, mendorong terwujudnya tertib organisasi dan tata hubungan kerja yang efektif, mendorong berfungsinya perangkat organisasi koperasi, meningkatkan partisipasi anggota, mendorong terwujudnya keterkaitan antar koperasi, baik seara 5ertikal maupun hori9ontal dalam bidang informasi, usaha dan manajemen. e. 1eningkatkan kemampuan memperjuangkan kepentingan dan membawa aspirasi koperasi dan meningkatkan pemahaman terhadap nilai-nilai dan semangat koperasi melalui peningkatan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan perkoperasian, baik bagi anggota koperasi, pengelola koperasi maupun masyarakat. f. 1eningkatkan akses terhadap teknologi dan lainnya dengan meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan, pemanfaatan hasil penelitian atau pengkajian lembaga lain, meningka tkan kegiatan alih teknologi, memberikan kemudahan untuk modernisasi peralatan, serta mengembangkan dan melindungi teknologi yang telah dikuasai oleh anggota koperasi seara turun-temurun. g. 1engembangkan kemitraan, antara lain dengan mengembangkan kerja sama antar koperasi, baik seara hori9ontal, 5ertikal maupun kerja sama internasional< mendorong koperasi sekunder agar lebih mampu mengonsolidasi dan memperkukuh jaringan keterkaitan dengan koperasi primer serta mendorong kemitraan usaha dengan badan usaha lainnya, baik dengan bentuk dagang, subkontrak, usaha patungan maupun bentuk
12
kemitraan lainnya, yang dilandasi oleh prinsip yang saling membutuhkan, saling menunjang, dan saling menguntungkan. 1engingat lingkup pembangunan koperasi sangat luas dan terkait dengan berbagai sektor pembangunan lainnya, maka pelaksanaan dan kebijaksanaan di atas hendaknya dilakukan seara terpadu dan selaras dengan pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengembangan perkoperasian di sektor tersebut.
BAB III "EIMPULAN 3.1 "es'm(ulan Pembangunan koperasi dalam Pembangunan angka Panjang Pertama telah menunjukkan
berbagai keberhasilan yang sangat berarti, baik ditinjau dari jumlah koperasi, jumlah anggota koperasi, maupun nilai usaha koperasi. Koperasi juga telah terlihat berperan aktif dalam kegiatan ekonomi rakyat dan sekaligus mulai dapat meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. 1eskipun banyak hasil yang telah diapai dalam pembangunan koperasi selama Pembangunan angka Panjang Pertama, masih banyak pula masalah yang belum terselesaikan, yang harus dilanjutkan dan ditingkatkan penanganannya dalam Pembangunan angka Panjang Kedua, sebagai tantangan untuk mewujudkan ita-ita perkoperasian seperti yang diamanat-kan dalam !ndang-!ndang Dasar "#$%. Hingga saat ini, karena berbagai alasan ekonomi dan nonekonomi, koperasi pada umumnya belum dapat melaksanakan sepenuhnya prinsip koperasi sebagaimana yang telah diita-itakan, sehingga koperasi sebagai badan usaha dan gerakan ekonomi rakyat belum dapat mengembangkan sepenuhnya potensi dan kemampuannya dalam memajukan perekonomian nasional dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Pembangunan koperasi sebagai wadah kegiatan ekonomi rakyat diarahkan agar makin memiliki kemampuan menjadi badan usaha yang efisien serta menjadi gerakan rakyat yang tangguh dan berakar dalam masyarakat agar mampu memajukan kesejahteraan ekonomi anggotanya. Pembangunan koperasi juga diarahkan menjadi gerakan ekonomi rakyat yang
13
didukung oleh jiwa dan semangat yang tinggi dalam mewujudkan demokrasi ekonomi berdasarkan Panasila dan !ndang-!ndang Dasar "#$%. !ntuk mewujudkan hal tersebut, koperasi di pedesaan, khususnya, perlu dikembangkan mutu dan kemampuannya serta ditingkatkan peranannya dalam kehidupan ekonomi di pedesaan. Pelaksanaan fungsi dan peranan koperasi ditingkatkan melalui upaya peningkatan semangat kebersamaan dan manajemen yang lebih profesional.
DA)TAR PUTA"A http=>>www.bappenas.go.id>inde?.php>download@file>5iew>0:"%>":'#> 2diakses pada tanggal '0 1aret ';":4 https=>>www.sribd.om>upload-doument)arhi5e@doA#;+$#:;%BesapeAfalseBmetadataAC:( C''onte?tC''C+*C''arhi5e@5iew@restritedC''C'3C''pageC''C+*C''readC''C'3 C''ationC''C+*falseC'3C''logged@inC''C+*trueC'3C''platformC''C+*C''web C''C:D
14