SAP 2 PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN A. Keunggulan Kompetitif Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan, yang mana keunggulan tersebut digunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan organisasi atau perusahaan lainnya. Keunggulan kompetitif ini bisa dicapai dengan berbagai cara, seperti menyediakan barang dan jasa dengan harga yang lebih rendah, menyediakan barang dan jasa yang memiliki kualitas lebih dari pesaing, dan juga bisa dengan memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen pasar tertentu. Sebuhan perusahaan tidak hanya mengandalkan sumber daya fisik yang lebih mumpuni untuk terlibat dalam persaingan tetapi diperlukan juga sumber daya konseptual yang unggul-data dan informasi-dapat digunakan sama baiknya. Dengan menggunakan kedua sumber daya tersebut, maka sebuah perusahaan akan mampu bersaing dengan pesaing lain dan dapat mencapai tujuan strategis perusahaanya. Profesor Michael E.Porter dari Harvard adalah orang yang paling sering diidentifikasi dengan topic keunggulan kompetitif. Perusahaan menciptakan nilai dengan melaksanakan aktivitas, yang dikatakan sebagain aktivitas nilai (value activities). Potter membagi aktivitas nilai menjadi dua bagian, yakni: 1. Aktivitas nilai utama (primary value activities) a. Inbound logistics: aktivitas yang terkait dengan penerimaan, penyimpanan, dan mendistribusikan input ke barang atau jasa b. Operations: aktivitas yang terkait dengan pengolahan input menjadi barang atau jasa c. Outbound logistics: aktivitas yang terkait dengan mengumpulkan, menyimpan, dan mendistribusikan barang atau jasa yang dihasilkan d. Marketing and Sales (Pemasaran dan Penjualan): aktivitas yang berkaitan dengan bagaimana para pelanggan bisa membeli barang dan bagaimana mempengaruhi mereka untuk membeli e. Service/layanan: aktivitas yang berkaitan dengan menyediakan layanan untuk meningkatkan atau menjaga nilai dari barang atau jasa yang dihasilkan. 2. Aktivitas nilai pendukung (support value aktivities)
a. Procurement: adalah bagian yang menjalankan fungsi sebagau pembelian atau pengadaan input/bahan baku ke perusahaan b. Technology development: skill/keahlian, prosedur, atau teknologi yang dilekatkan ke dalam proses-proses yang dimaksudkan untuk meningkatkan barang, layanan, dan/atau proses. c. Human resource management: aktivitas yang berfungsi dalam perekrutan,
penyewaan,
pelatihan,
pengembangan
tenaga
kerja/karyawan d. Firm infrastructure: aktivitas yang memberi dukungan ke seluruh rantai nilai (misalnya, urusan/bagian umum, perencanaan, keuangan, legal/hukum/lawyer, urusan yang berkaitan dengan pemerintah, manajemen yang berkualitas) Sebuah perusahaan bisa menyambungkan rantai nilainya dengan rantai nilai dari pemasok kemudian menerapkan sistem yang membuat daya input dibutuhkan menjadi terssedia. Contohnya adalah persetujuan just-in-time (JIT) dengan satu pemasok untuk mengirimkan bahan baku sehingga tiba hanya beberapa jam sebelum bahan tersebut digunakan dalam proses produksi, yang meminimalkan biaya penyimpanan. Model daya kompetitif ( Michael Porter)
Dimensi-dimensi Keunggulan Kompetitif 1
1. Keunggulan Strategis Keunggulan strategis (strategic advantage) adalah keunggulan yang dimiliki dampak fundamental dalam membentuk operasi perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan untuk menciptakan keunggulan strategis. Sebagai contoh, sebuah perusahaan ingin mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat penghubung standar (seperti alat penghubung browser Web) untuk mempermudah dalam berbagi dengan sekutu-sekutu bisnis dan pelanggannya. Strategi ini menyebabkan operasi perusahaan akan dipengaruhi oleh beberapa cara secara fundamental, yaitu : a. akses yang ada saat ini bisa jadi dilakukan melalui peranti lunak komputer buatan perusahaan sendiri. Mobilitas akses laporan juga akan ikut terpengaruh, karena para pengguna tidak lagi membutuhkan akses laporan juga akan ikut terpengaruh, karena para pengguna tidak membutuhkan akses langsung ke sumber daya komputer perusahaan. b. Para pemasok dan pelanggan potensial di manapun di seluruh dunia akan memiliki potensi akses atas tingkat persediaan bahan baku dan barang jadi perusahaan, sehingga akan mempercepat transaksi pembelian dan penjualan perusahaan. c. Keamanan juga tidak dapat diabaikan. Dengan semakin besarnya keuntungan yang terkait dengan akses Web kepada informasi perusahaan maka tingkat bahayanya pun akan semakin besar pula. 2. Keunggulan Taktis Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical advantage) ketika perusahaan tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik dari para pesaingnya. 3. Keunggulan Operasional Keunggulan Operasional (Operational advantage) adalah keunggulan yang berhubungan dengan transaksi dan proses sehari-hari. Di sinilah sistem informasi akan berinteraksi secara langsung dengan proses. Tiga tingkat keunggulan kompetitif di atas akan bekerja bersama-sama. Sistem informasi yang terpengaruh oleh ketiga tingkat ini akan memiliki 2
kemungkinan terbaik untuk meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara substansial. B. Sumber Daya Informasi Sumber daya informasi sebuah perusahaan terdiri atas: a. Peranti keras computer b. Peranti lunak computer c. Spesialis informasi d. Pengguna e. Fasilitas f. Database g. Informasi Perusahaan harus bisa mengelola sumber daya ini agar dapat mencapai hasil yang dinginkan. Informasi juga memerlukan manajemen dalam pengolahannya. Para manajer memastikan bahwa data mentah yang dikumpulkan telah dikumpulkan dan kemudian diproses menjadi informasi yang bermanfaat. Manajer kemudian memastikan bahwa individu-individu yang tepat akan menerima informasi dalam bentuk yang tepat dan pada waktu yang tepat sehingga ia dapat dipergunakan. C. Dimensi Informasi 1.
Relevansi Informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi. Data yang relevan dengan pengambilan keputusan yang akan diambil saja yang akan disebut sebagai “informasi”.
2. Akurasi Idealnya, seluruh informasi seharusnya akurat. Akan tetapi, fitur-fitur yang memberikan kontribusi kepada tingkat akurasi sistem akan menambah biaya dari sistem informasi tersebut. 3. Ketepatan waktu Informasi hendaknya tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum situasi yang genting berkembang atau hilangnya peluang yang ada. Informasi yang tiba setelah suatu keputusan diambil tidak akan memiliki nilai yang bermanfaat. 4. Kelengkapan 3
Pengguna hendaknya memberikan informasi terhadap suatu masalah atau solusi yang lengkap. Informasi dapat dikatakan lengkap ketika informasi tersebut mempunyai jumlah yang tepat dan menunjang semua area dimana keputusan akan dibuat.
D. Pengelola Sumber Daya Informasi Pengelolaan sumber daya informasi penting dalam sebuah organisasi karena didorong oleh peningkatan kompleksitas kegiatan bisnis dan meningkatnya kemampuan computer. Pengelolaan sumber daya informasi dapat diartikan sebagai proses pengaturan dan penyusunan informasi organisasi sehingga informasi tersebut mudah diambil, disimpan, diproses, dan digunakan oleh para pengambil keputusan. Sebuah organisasi harus mampu mengelola informasi yang dimiliki dengan baik dalam rangka memudahkan informasi tersebut dapat bergerak dari tempat informasi diperoleh ke pengambil keputusan yang memerlukan informasi tersebut. Perusahaan pengguna komputer pertama memberikan tanggung jawab pengelolaan sumber daya informasi kepada satu unit khusus yang terdiri dari para professional di bidang informasi. Unit ini, biasa disebut dengan pelayanan informasi (Information Services-IS), dikelola oleh seorang manajer yang mempunyai status setara dengan para direktur. Dalam praktik saat ini, pelayanan informasi ditetapkan sebagai area bisnis utama di mana para manajernya merupakan manajer puncak, termasuk dalam grup eksekutif pilihan dan menjadi anggota komite yang membuat keputusan penting bagi perusahaan. CIO (Chief Information Officer) adalah manajer pelayanan informasi yang memberikan kontribusi keterampilan manajerial untuk memecahkan masalahmasalah, yang tidak hanya berhubungan dengan sumber daya informasi tetapi juga area-area operasional lainnya di perusahaan. CIO merupakan anggota komite eksekutif dan bekerjasama dengan para eksekutif lain dalam perencanaan strategis yaitu menyatukan informasi sebagai sumberdaya yang perlu digunakan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif, dan didukung oleh suatu rencana strategis untuk sumber daya informasi. 4
Para manajer dan profesional harus dilatih untuk memahami informasi sebagai aset berharga yang dapat digunakan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan dan bagaimana menggunakan sistem informasi dalam pengambilan keputusan. Ahli informasi dilatih untuk memahami dampak sistem informasi terhadap perubahan pengambilan keptusan perusahaan. Terdapat tiga level manajemen yang dibagi oleh Robert N.Anthony, yaitu: 1. Tingkat perencanaan strategis (strategic planning level). Contohnya: presiden dan wakil presiden, direktur, rektor. Keputusan manajer pada tingkat ini seringkali memiliki dampak pada keseluruhan organisasi selama bertahuntahun kemudian. 2. Tingkat kendali manajemen (manajemen control level). Contohnya: manajer regional, direktur produk, dan kepala divisi. Memiliki tanggung jawab untuk menjalankan rencara dan memastikan tercapainya tujuan. 3. Tingkat kendali operasional (operasional control level). Meliputi departemen,
penyelia,
dan
pimpinan
proyek
orang-orang
kepala yang
bertanggungjawab untuk menyelesaikan rencana yang ditentukan oleh manajer di tingkat yang lebih tinggi. Manajer atau perusahaan harus memiliki sistem untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Tugas manajer untuk mengelola data mentah lalu mengolahnya sehingga menghasilkan informasi yang berguna sebagai acuan pengambilan keputusan. CIO memosisikan pelayanan informasi sebagai elemen yang menentukan dalam struktur organisasi perusahaan dengan mengikuti saran-saran seperti berikut: 1. Menyediakan waktu untuk bisnis dan pelatihan bisnis. Pelajari bisnis bukan hanya sekedar teknologinya. 2. Membangun kemitraan dengan unit-unit bisnis dan manajemen, jangan 3. 4. 5. 6. E.
menunggu hingga diundang. Fokuskan pada peningkatan proses-proses bisnis. Jelaskan biaya sistem informasi dengan menggunakan istilah-istilah bisnis. Bangun kepercayaan dengan memberikan jasa sistem informasi yang handal. Terbuka terhadap ide-ide dari luar area sistem isformasi. Perencanaan Strategis Sumber Daya Informasi Perencanaan strategis sumber daya informasi (strategic planning for
information resources – SPIR) merupakan pengembangan perencanaan strategis secara parallel jasa informasi yang disesuaikan dengan perusahaan, sehingga perencanaan perusahaan merefleksikan dukungan yang perlu disediakan oleh 5
pelayanan informasi, dan perencanaan pelayanan informasi dapat merefleksikan sistem pendukung (support system) yang diperlukan di masa mendatang. Setiap perusahaan akan mengembangkan perencanaan strategis sumber daya informasi yang dapat memenuhi kebutuhan masing-masing. Ada dua topik utama yang ada dalam setiap perencanaan yaitu tujuan yang harus dicapai oleh setiap katagori sistem selama periode waktu yang tertera dalam perencanaan dan sumber daya informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Strategi dalam penggunaan informasi untuk mengkoordinasikan kegiatan antara kantor pusat dan cabangnya antara lain: 1. Strategi pengendalian desentralisasi, merupakan strategi tertua yang dipelopori oleh perusahaan-perusahaan memenuhi kebutuhan pelanggan di wilayahnya masing-masing. Strategi ini dinamakan strategi “lepas tangan” (hands-off)
di
mana
induk
mengizinkan
anak
perusahaan
untuk
mengembangkan produk dan cara mereka sendiri. Dalam strategi ini, sistem informasi
memfasilitas
pengambilan
keputusan
desentralisasi
dan
memberikan database dan proses yang berdiri sendiri. 2. Strategi pengendalian terpusat (sentralisasi) memusatkan sistem kontrolnya di induk perusaahaan. Produk untuk seluruh pasar dunia di produksi secara sentral dan dikirim ke anak perusahaan. Ketika organisasi menetapkan strategi pengendalian terpusat, sistem informasi mereka sebagaian besar berlokasi di perusahaan induk serta menggambarkan proses dan database terpusat. 3. Strategi keahlian terpusat (centralized expertise strategy) merupakan campuran strategi pengendalian terpusat dan strategi pengendalian desentralisasi. Keahlian mengalir menuju anak perusahaan dan informasi keuangan mengalir menuju kantor pusat (perusahaan induk). Perusahaan yang menggunakan strategi bisnis ini menerapkan sistem antarorganisasi (interorganizational system) yang menghubungkan proses dan database induk perusahaan dengan anak perusahaan 4. Strategi pengendalian terpusat dan strategi keahlian terdistribusi (centralized control and distributed expertise strategy) dimana perusahaan induk dan semua anak perusahaannya bekerja sama dalam menyusun strategi dan kebijakan operasional perusahaan. Ketika perusahaan menerapkan strategi 6
keahlian terdistribusi dan pengendalian terpusat, perusahaan mencapai sistem informasi yang terintegrasi dengan menggunakan strandar yang diterapkan pada skala internasional serta arsitektur yang umum digunakan. Strategi keahlian terdistribusi dan pengendalian terpusat menempatkan tanggung jawab yang besar pada para ahli database untuk memastikan keseragaman perancangan database di seluruh dunia. F. Definisi EUC (End-User Computing) Menurut Harrison dan Rainer (1992) dalam Rifa dan Gudono (1999) bahwa End-User adalah orang-orang yang berinteraksi dengan Sistem Informasi yang berbasis komputer hanya sebagai pemakai atau konsumen (pemakai akhir). Sedangkan End-User Computing adalah penggunaan komputer secara langsung oleh seseorang untuk menyelesaikan masalah yang menggunakan komputer atau Computer-based Solution. Dengan
demikian,
definisi
EUC
(End-User
Computing)
adalah
pengembangan seluruh atau sebagian sistem berbasis komputer oleh pemakai akhir yang dapat mendukung aplikasi dalam operasional dan manajerial oleh End-User. EUC ini merupakan salah satu metode pengembangan berbasis komputer yang dilakukan oleh pemakai. Namun, selama tahun-tahun terakhir ini, banyak pemakai telah mengambil inisiatif untuk mengembangkan aplikasi mereka sendiri daripada bergantung sepenuhnya kepada pada specialist informasi. Pendekatan EUC inilah salah satunya. Namun, pemakai dapat menggunakan para spesialis tersebut dalam melaksanakan pekerjaan pengembangannya atau untuk menjadi konsultan. G. EUC (End-User Computing) Sebagai Masalah Strategis Walaupun dengan adanya kemajuan alamiah yaitu adanya EUC ini dalam penggunaan komputer, ini bukan berarti tidak adanya resiko dalam penerapannya, karena tidak semua orang ikut serta dalam EUC dan memiliki tingkat pengetahuan yang sama tentang komputer. Para End-User dapat dikelompokan menjadi 4 golongan berdasarkan tingkat kemampuan dalam menggunakan komputer yaitu: 1. Pemakai Akhir Tingkat Menu (Menu-Level End Users) yaitu pemakai akhir yang tidak mampu menciptakan perangkat lunak mereka sendiri tetapi dapat menggunakan perangkat lunak yang sudah jadi dengan menggunakan menumenu seperti yang ditampilkan oleh perangkat lunak berbasis Windows dan Mac. 7
2. Pemakai Akhir Tingkat Perintah (Command-Level End Users) yaitu pemakai akhir yang dapat menggunakan perangkat lunak yang melebihi sekedar menggunakan menu-menu namun juga dapat menggunakan bahasa perintah dari perangkat lunak untuk melaksanakan aritmatika dan logika dalam pengolahan data. Contohnya yaitu dapat menggunakan perintah-perintah khusus dalam Microsoft Excel untuk menyelesaikan proses yang tidak mungkin dilakukan melalui menggunakan menu. 3. Pemakai Akhir Tingkat Perintah (End-Users Programmers) yaitu pemakai akhir yang dapat menggunakan bahasa-bahasa pemrograman seperti HTML, Visual Basic, Java Script dan dapat mengembangkan program-program yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka sendiri. 4. Pemakai Pendukung Fungsional (Functional Support Personnel) yaitu spesialis informasi yang merupakan anggota dari unit-unit fungsional yang berdedikasi pada area pemakaian tertentu dan melapor pada manajer unit bisnis mereka. H. Konsep Manajemen Sumber Daya Informasi (Information Resources Management/IRM) Manajemen Sumber Daya Informasi atau IRM adalah aktivitas yang dijalankan oleh manajer pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh, dan mengelola sumberdaya informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai. Manajemen Sumber Daya Informasi atau IRM merupakan metodologi siklus hidup yang digunakan untuk menciptakan sistem yang menghasilkan informasi yang berkualitas. Dalam pencapaian IRM tersebut diperlukan suatu kondisi-kondisi dengan elemen-elemen yang diperlukan yaitu : 1. Kesadaran bahwa keunggulan kompetititf dapat dicapai melalui Sumber Daya Informasi yang unggul yaitu para eksekutif dan manajer dalam perencanaan strategis memahami bahwa perusahaan dapat mencapai keunggulan dari pesaingnya dengan mengelola arus informasi. 2. Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu bidang yang fungsional yaitu dalam struktur organisasi mencerminkan bahwa jasa informasi memiliki tingkat kepentingan yang sama dengan bidang fungsional lainnya seperti keuangan dan pemasaran. 8
3. Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak yaitu CIO ikut berkontribusi dalam pemecahan masalah yang mempengaruhi seluruh operasi perusahaan dengan menyertakan CIO dalam komite eksekutif. 4. Perhatian pada sumber daya informasi perusahaan ketika membuat perencanaan strategis yaitu ketika para eksekutif terlibat dalam perencanaan strategis perusahaan, mereka memperhatikan sumber daya informasi yang dibutuhkan dalam pencapaian tujuan strategis. 5. Rencana strategis formal untuk sumber daya informasi yaitu terdapat rencana formal untuk memperoleh dan mengelola sumber daya informasi, dimana sumber daya tersebut harus mencakup yang berada pada area pemakai maupun jasa informasi. 6. Strategi untuk mendorong dan mengelola EUC yaitu rencana strategis sumber daya informasi yang membahas cara membuat sumber daya informasi yang tersedia bagi pamakai dengan tetap mempertahankan pengendalian atas sumber daya tersebut. Komponen dasar dalam penerapan Manajemen Sumber Daya Informasi atau IRM yaitu : 1. Lingkungan Perusahaan yaitu terdapat delapan elemen lingkungan dalam pencapaian keunggulan kompetitif, para eksekutif menyadari perlunya pengelolaan arus sumber daya sebagai cara dalam memenuhi elemenelemen lingkungan dalam pasar yang kompetitif 2. Eksekutif Perusahaan yaitu penyertaan CIO dalam kelompok eksekitif dalam mengarahkan perusahaan mencapai tujuan dalam perencanaan strategis. 3. Bidang/Area Fungsional yaitu jasa informasi disertakan sebagai suatu bidang fungsional utama dan rencana strategis sumber daya informasi yang depersiapkan oleh jasa informasi bekerja sama dengan bidang fungsional lainnya untuk mendukung rencana strategis perusahaan. 4. Sumber Daya Informasi yaitu rencana strategis sumber daya informasi menggambarkan semua sumber daya informasi diperoleh dan dikelola, sebagian dipusatkan dalam jasa informasi dan sebagian didistribusikan diseluruh perusahaan dalam area pemakai. 5. Pemakai yaitu data dan informasi mengalir antara sumber daya informasi dan para pemakai, dimana sebagian pemakai ikut serta dalam End-User Computing. 9
SAP 3 E-COMMERCE
1. Pengertian E-Commerce E-Commerce adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik kepada konsumen atau dari perusahaan ke perusahaan dengan komputer sebagai perantara transaksi bisnis
1.1 Jenis-jenis E-Commerce Kegiatan E-Commerce mencakup banyak hal, untuk membedakannya E-Commerce dibedakan menjadi 2 berdasarkan karakteristiknya: 1. Business to Business, karakteristiknya: 10
a. Trading partners yang sudah saling mengetahui dan antara mereka sudah terjalin hubungan yang berlangsung cukup lama. b. Pertukaran data dilakukan secara berulang-ulang dan berkala dengan format data yang telah disepakati bersama. c. Salah satu pelaku tidak harus menunggu rekan mereka lainnya untuk mengirimkan data. d. Model yang umum digunakan adalah peer to peer, di mana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis. 2. Business to Consumer, karakteristiknya: a. Terbuka untuk umum, di mana informasi disebarkan secara umum pula. b. Servis yang digunakan juga bersifat umum, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak. c. Servis yang digunakan berdasarkan permintaan. d. Sering dilakukan sistim pendekatan client-server. 1.2 Tujuan Menggunakan E-Commerce dalam Dunia Bisnis Tujuan suatu perusahaan menggunakan sistim E-Commerce adalah dengan menggunakan E-Commerce maka perusahaan dapat lebih efisien dan efektif dalam meningkatkan keuntungannya. 1.2.1 Classifieds/listing/iklan baris Ini adalah model bisnis e-commerce paling sederhana, 2 kriteria yang biasa diusung model bisnis ini: a. Website yang bersangkutan tidak memfasilitasi kegiatan transaksi online b. Penjual individual dapat menjual barang kapan saja, dimana saja secara gratis Contoh situs iklan baris yang terkenal di Indonesia ialah OLX. Metode transaksi yang paling sering digunakan di situs iklan baris ialah metode cash on delivery atau COD. Cara memperoleh pendapatannya dengan iklan premium.
1.2.2. Marketplace C2C (Customer to Customer) Ini adalah model bisnis dimana website yang bersangkutan tidak hanya membantu mempromosikan barang dagangan saja, tapi juga memfasilitasi transaksi uang secara online. 2 kriteria bagi sebuah website marketplace yaitu : a. Seluruh transaksi online harus difasilitasi oleh website yang bersangkutan b. Bisa digunakan oleh penjual individual 11
Kegiatan jual beli di website marketplace harus menggunakan fasilitas transaksi online seperti layanan escrow atau rekening pihak ketiga untuk menjamin keamanan transaksi. Penjual hanya akan menerima uang pembayaran setelah barang diterima oleh pembeli. Selama barang belum sampai, uang akan disimpan di rekening pihak ketiga. Apabila transaksi gagal, maka uang akan dikembalikan ke tangan pembeli. Tiga situs marketplace di Indonesia yang memperbolehkan penjual langsung berjualan barang di website ialah Tokopedia dan Bukalapak. Cara memperoleh pendapatan dengan layanan penjual premium, iklan premium, dan komisi dari setiap transaksi. 1.2.3. Shopping mall Model bisnis ini mirip sekali dengan marketplace, tapi penjual yang bisa berjualan disana haruslah penjual atau brand ternama karena proses verifikasi yang ketat. Satu-satunya situs online shopping mall yang beroperasi di Indonesia ialah Blibli. Cara memperoleh pendapatan adalah komisi dari penjual.
1.2.4. Toko online B2C (Business to Consumer) Model bisnis ini cukup sederhana, yakni sebuah toko online dengan alamat website (domain) sendiri dimana penjual memiliki stok produk dan menjualnya secara online kepada pembeli. Beberapa contoh toko online di Indonesia ialah Lazada Indonesia. Keuntungan dari memiliki toko online Anda sendiri ialah Anda memiliki kebebasan penuh disana. Anda dapat merubah jenis tampilan sesuka Anda dan dapat membuat blog untuk memperkuat SEO toko online Anda. 1.2.5. Toko online di media sosial Banyak penjual di Indonesia yang menggunakan situs media sosial seperti Facebook, BBM, Line, dan Instagram untuk mempromosikan barang dagangan mereka. Membuat toko online di Facebook,Line atau Instagram sangatlah mudah, sederhana, dan biaya murah akan tetapi penjual tidak dapat membuat templatenya sendiri.
2 Strategi Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik IOS IOS (Interorganizational System) atau sistem informasi antar organisasi adalah suatu kombinasi perusahaan-perusahaan yang terkait sehingga berfungsi sebagai suatu 12
sistem tunggal dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Perusahaanperusahaan yang membentuk IOS disebut mitra dagang atau mitra bisnis. Contoh : Sebagai salah satu gambaran yaitu sistem antara para pemasok yang dihubungkan ke sistem informasi wal-mart (www.walmart.com), retailer terkemuka di amerika, yang memungkinkan pihak pemasok dapat segera mengetahui sediaan yang berada dibawah level minimum sehingga pemasok dapat segera menggirimkan produk mereka ke walmart. Model seperti ini banyak di implementasikan dalam perdaganggan elektronis (e-commerce) yang menghubungkan pemasok dan penjual, atau yang lebih dikenal dengan sebutan B2B atau Business to business.
Manfaat IOS terbagi kedalam dua kategori yaitu efisiensi komparatif dan kekuatan tawar-menawar :
1. Efisiensi Komparatif : Dengan bergabung Dalam IOS, para mitra dagang dapat menyediakan barang dan jasa mereka dengan biaya yang lebih murah daripada pesaing mereka 2. Kekuatan Tawar-menawar : Kemampuan suatu perusahaan untuk menyelesaikan perselisihan dengan pemasok dan pelanggannya yang menguntungkan dirinya disebut kekuatan tawar menawar. Kekuatan itu berasal dari tiga metode dasar yaitu : - Keistimewaan Produk yang unik, hubungan elektronik IOS memungkinkan perusahaan menawarkan pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan dalam bentuk pesanan yang lebih rendah, yang lebih cepat, dan waktu respon atas permintaan informasi yang lebih cepat - Penurunan biaya yang berhubungan dengan pencarian, dengan menjadi bagian suatu IOS maka perusahaan dapat mengurangi biaya-biaya berbelanja yang dialami pelanggannya dalam mencari pemasok. - Meningkatkan biaya peralihan Suatu perusahaan ingin agar jika pelanggan beralih ke pesaing maka biayanya menjadi mahal. IOS mencapai manfaat ini dengan memberikan bagi pelanggan sumber daya informasi
Electronic Data Interchange Pertukaran Data Elektronik (Electronic Data Interchange / EDI) adalah transmisi data terstruktur antar organisasi secara elektronik. EDI ini umumnya dipakai dalam konteks perdagangan dan bisnis, khususnya perdagangan elektronik. EDI digunakkan oleh perusahaan-perusahaan dalam memudahkan proses pertukaran 13
data transaksi yang berulang-ulang antar perusahaan. EDI sangat bergantung kepada pengembangan format standar untuk dokumen-dokumen bisnis seperti faktur, pesanan pembelian, dan surat tanda terima. Harus ada persetujuan dari pelakupelaku bisnis yang terkait dan pengakuan di tingkat nasional maupun internasional untuk dapat menggunakan format-format standar ini dan mentransmisikan data secara elektronik.
Electronic Fund Transfer Systems (EFT) EFT didefinisikan sebagai pemindahan dana yang diawali dari terminal elektronik, instrument telepon, computer, atau magnetic tape untuk memesan, memerintahkan, atau memberikan kewenangan kepada lembaga keuangan untuk mendebet atau mengkredit rekening. Transfer dana elektronik (EFT) adalah pertukaran elektronik, transfer uang dari satu rekening ke rekening lain, baik dalam lembaga keuangan tunggal atau di beberapa lembaga, melalui sistem berbasis komputer. Kemampuan lembaga keuangan untuk menyediakan jasa-jasa tersebut seiring dengan perkembangan teknologi computer dan teknologi komunikasi data.
Extranet Extranet adalah Jaringan pribadi yang menggunakan protokol internet dan sistem telekomunikasi publik untuk membagi sebagian informasi bisnis atau operasi secara aman kepada penyalur, penjual, mitra, pelanggan dan lain-lain. Extranet dapat juga diartikan sebagai intranet sebuah perusahaan yang dilebarkan bagi pengguna di luar perusahaan. Perusahaan yang membangun extranet dapat bertukar data bervolume besar dengan EDI (Electronic Data Interchange), berkolaborasi dengan perusahaan lain dalam suatu jaringan kerjasama dan lain-lain. Keuntungan dalam penggunaan extranet ini adalah proses dan arus informasi lebih cepat, peningkatan dalam efektivitas berbisnis dan mengurangi biaya komunikasi, transportasi maupun administrasi. 3. Perkembangan Internet Dulu dan Sekarang Disukai atau tidak, dampak dari era reformasi 1998 benar-benar membawa dampak yang signifikan dalam perkembangan dunia telekomunikasi, informatika dan intenet. Tirani dan monopoli dari rezim terdahulu seakan benar-benar 14
tersingkirkan akibat adanya reformasi tersebut. Dan seiring semakin terbukanya pintu perdagangan dan arus informasi maka layanan yang dahulu mungkin hanya bisa dinikmati oleh beberapa kalangan elit dan berduit kini sudah bisa dinikmati oleh masyarakat lebih luas, sebut saja layanan TV kabel berlangganan. Ya, kemajuan teknologi sudah berkembang sangat pesat diberbagai lini kehidupan, terutama internet. Perkembangan internet sudah sangat jauh lebih berkembang dibanding 11 tahun silam. Mari sejenak kita menengok ke belakang mengenai masa lalu dunia Internet. Media Akses Dahulu, dial up menggunakan jaringan telepon tetap adalah satu-satunya media akses yang paling masuk akal agar perorangan dapat terhubung ke internet dari rumah atau kantor. Bahkan warnet-warnet pun banyak mengandalkan dial-up sebagai media koneksi Internet. Perusahaan penyedia jasa internet mulai tumbuh satu per satu.
Konten Saat itu para para penyedia konten masih terbatas hanya menyediakan informasi yang searah, walau memang ada beberapa penyedia konten interaktif (forum) dan social networking . Besarnya halaman berkisar antara 50 KB-100 KB per halaman, hal ini mungkin masih disebabkan karena akses yang digunakan mayoritas masih menggunakan dialup modem dengan kecepatan 57 Kbps. Social Networking ICQ merupakan salah satu aplikasi chating yang banyak digemari, selain Yahoo Messenger pastinya. ICQ merupakan salah satu pelopor aplikasi chating yang bisa melakukan transfer file, conference dan mengirim voice. MSN Messenger juga masih merupakan aplikasi chatting favorit. Tak ketinggalan MIRC, salah satu aplikasi chat ini benar-benar menjadi idola, terutama para pengunjung Warnet yang betah beberapa jam hanya untuk chating di MIRC Terminal OS Desktop! Itulah mayoritas terminal yang digunakan untuk beraktivitas online saat 15
itu. Laptop masih sangat jarang digunakan karena harganya yang waktu sangat jauh dari terjangkau. Windows 98 merupakan OS (Operating System) yang paling populer saat itu. Linux masih sangat jarang digunakan, saat itu Linux masih dianggap sebagai OS dunia gelap oleh sebagian orang karena bingung setelah selesai menginstal Linux lalu harus apa yang dilakukan. Lalu setelah itu, perlahan namun pasti kemajuan teknologi telekomunikasi seakan benar tancap gas. Berbagai inovasi lahir dan dengan cepat bisa dinikmati di bumi pertiwi. Teknologi Selular merupakan salah satu pemicu kemajuan teknologi tersebut. Sebelumnya masyarakat sudah cukup senang dengan pager (baca: pejer) sehingga sempat menjadi tren untuk beberapa saat sebelum akhirnya mati secara teratur karena tergusur oleh semakin inovatifnya layanan-layanan dari operator selular. Kondisi yang sama juga terjadi di dunia Internet, teknologi lama yang tidak mau ber-evolusi menjadi tergusur. Mari kita lihat perkembangan dunia Internet saat ini Media Akses Dial up, memang media ini masih ada dan masih bisa digunakan saat ini, bahkan para penyedia jasa internet masih tetap menjual layanan tersebut. Namun perlahan namun pasti media-media akses lainnya yang menjanjikan kualitas dan harga yang kompetitif membuat dial-up mungkin menjadi pilihan terakhir jika kita akan melakukan koneksi ke Internet. Untuk para pelanggan korporasi media dedicated Leased Line ataupun wireless menjadi yang paling banyak dipilih agar kantor mereka bisa terhubung dengan tingkat reliability yang tinggi. Layanan hotspot wi-fi gratisan/berbayar juga tetap dipilih oleh para pelanggan karena diyakini memberikan kualitas yang mencukupi. Di beberapa wilayah perumahan di Jakarta, koneksi internet yang disediakan oleh salah satu penyedia layanan TV kabel pun menjadi pilihan untuk koneksi ke Internet. Begitupun teknologi ADSL yang diusung oleh salah satu penyedia jasa telekomunikasi incumbent. Namun karena keterbatasan infrastruktur yang mereka miliki maka kembali layanan internet dari operator selular menjadi banyak dipilih oleh kalangan yang ingin terkoneksi ke Internet di rumah-rumah. Konten Tersedianya beragam konten saat ini membuat masyarakat semakin nyaman untuk 16
melakukan berbagai aktivitas di Internet. Forum, layanan e-mail, berbagai macam portal sudah tersedia saat ini, Secara keseluruhan Google dan Yahoo masih merupakan konten yang sangat diminati oleh masyarakat Indonesia, namun hal ini tidak berarti menyurutkan langkah para penyedia jasa konten Indonesia untuk terus berkompetisi dengan penyedia konten produk luar negeri. Detik.com dan Kaskus secara konsisten terus masuk dalam ranking 10 besar top website yang sering dikunjungi dari Indonesia. Namun sayangnya semakin hari ukurang halaman dari konten-konten tersebut menjadi semakin besar, hal ini sangat dimungkinkan karena lebar bandwidth pada media akses pun semakin besar dan bagus.
Social Networking Sampai saat ini Yahoo Messenger masih merupakan media chating yang paling diminati. Facebook merupakan salah satu fenomena social networking yang diminati oleh berbagai lapisan masyarakat. Twitter, Plurk menjadi pelengkap dunia social networking saat ini. Namun, dimanakah konten lokal produksi anak negeri? Tidak perlu khawatir, Kaskus, Fupei, Koprol merupakan produk dalam negeri yang cukup diminati dan sukses. Bahkan konten-konten penyedia informasi juga tak tinggal diam menyikapi hal ini, forum Detik.com dan forum Kompas.com berupaya memberikan 'rasa social networking' bagi para pengunjungnya Terminal OS Ketika harga laptop mulai turun dan semakin terjangkau, lalu muncul lah satu trend baru dalam kehidupan masyarakat dimana kafe-kafe dan tempat umum menyediakan hotspot wi-fi bagi para pengunjungnya. Sungguh sangat biasa melihat pengunjung kafe asik becengkrama dengan laptopnya. Namun ternyata tren tersebut juga tidak bertahan lama, laptop masih terlalu besar untuk dibawa kemana-mana, walaupun saat ini netbook (laptop yang lebih kecil ukuran nya) juga tersedia dengan harga yang lebih terjangkau. Dan akhirnya mereka lebih memilih terminal yang lebih kecil dan bisa dibawa kemanapun tanpa membuat mereka ribet. Smartphone, itulah jawabannya. Ketika Nokia memutuskan memilih Indonesia sebagai tempat peluncuran pertama di dunia untuk product Communicator-nya, itu 17
merupakan tonggak awal yang menunjukan bahwa 'mobile internet' merupakan tren yang akan terus berkembang pesat bukan hanya di Indonesia, namun di belahan dunia lainnya, dan hal tersebut terbukti saat ini.
BlackBerry, Iphone, Android, Windows Mobile Devices hingga sekelas Nexian merupakan pilihan yang bisa digunakan untuk agar terus terkoneksi ke Internet secara mobile. Namun tetap, fungsi dari desktop dan laptop belum akan bisa tergantikan. Jenis-jenis smartphone yang digunakan hanyalah sebagai pelengkap dari desktop dan laptop itu sendiri.
4. APLIKASI BISNIS DARI INTERNET 4.1
Internet dan E-business
membawa perubahan cukup besar terhadap bisnis dan melahirkan istilah yang disebut e-business. Kotler (2003) mendefinisikan e-business sebagai “penggunaan alat dan platform elektronis untuk melaksanakan bisnis perusahaan”. Secara lebih jelas, O’Brien (2001) mendefinisikannya sebagai “Penggunaan teknologi-teknologi internet untuk menghubungkan dan memberdayakan proses bisnis, perdagangan elektronis, dan komunikasi serta kolaborasi di dalam sebuah perusahaan dan dengan para pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis yang lain”. e-business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dilakukan dengan menggunakan teknologi elektronik. E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel. E-business juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik. E-business berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain: pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-business memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya. Sebagaimana tersirat dalam definisi e-business di atas, e-business mencakup tiga bagian yaitu system komunikasi dan kolaborasi, perdagangan elektronis, dan system bisnis internal.
18
1. System Komunikasi dan Kolaborasi Di dalam system komunikasi dan kolaborasi perusahaan, para anggota tim kerja dapat melakukan koordinasi, komunikasi, dan kolaborasi dengan menggunakan teknologi seperti surat elektronis, system chat, dan bahkan videokonferensi. Perlu diketahui: a. Koordinasi berarti menyelaraskan setiap usaha yang dilakukan masing-masing individu dalam suatu kelompok kerja b. Komunikasi berarti berbagi informasi. Dan c. Kolaborasi berarti bekerja sama dalam melaksanakan suatu tugas atau proyek. 2. Sistem Bisnis Internal Sistem bisnis internal digunakan untuk melayani proses dan bisnis secara internal. Dengan menggunakan system seperti ini, seorang manajer yang sedang berpergian dapat mengakses basis data perusahaan yang terdapat pada server dengan mudah. Beberapa hal lain yang bisa ditangani melalui system bisnis internal adalah sebagai berikut: a. Pemrosesan transaksi secara internal; misalnya pesanan penjualan dapat dimasukan oleh pemasar dari jarak jauh. b. Portal perusahaan, yaitu sarana informasi berbasis web yang ditujukan secara khusus untuk pegawai perusahaan berangkutan. c. Pemantauan aktivitas dalam perusahaan.. 3. Perdagangan Elektronis Perdagangan Elektronis atau e-commerce adalah segala bentuk kegiatan pembelian dan penjualan, pemasaran produk, jasa, dan informasi yang di lakukan secara elektronis. Domain e-commerce berupa B2B, B2C, C2B, dan C2C. a.
Business-to-Business (B2B) B2B menyatakan bentuk jual-beli produk atau jasa yang melibatkan dua atau beberapa perusahaan dan dilakukan secara elektronis. Umumnya perusahaanperusahaan yang terlibat adalah pemasok, distributor, pabrik, took, dll.
b. Business-to-Consumer (B2C) B2C adalah bentuk jual-beli produk Yang melibatkan perusahaan penjual dan konsumen akhir yang dilakukan secara elektronis, perusahaan-perusahaan terkenal yang melayani B2C antara lain adalah Dell (www.dell.com), Cisco (www.cisco.com), dan Amazon (www.amazon.com). B2C banyak diminati oleh para pemakai Internet karena pembelian produk dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Selain itu, umumnya harga produk lebih murah dan konsumen bisa membayar dengan kartu seperti Master Card atau Visa Card. 19
c.
Consumer-to-Consumer (C2C) Comsumer-to-consumer (C2C) atau terkadang disebut person-to-person (Ebert dan Griffin, 2003) menyatakan model perdagangan yang terjadi antara konsumen dengan konsumen yang dilakukan secara elektronis. Situs seperti eBay (www.eBay.com ) menyediakan sarana yang memungkinkan orang-orang dapat menjual atau membeli barang di antara mereka sendiri. d. Consumer-to-Business (C2B) Beberapa situs telah berinisiasi untuk mendukung bisnis yang berbasiskan konsumen ke pebisnis (Consumer-to-business atau C2B). sebagai contoh, Preceline.com merupakan situs yang memungkinkan seseorang menjual rumah ke perusahaan ini. Dalam hal ini, internet dapat digunakan sebagai sarana untuk negosiasi.
4.2. Intranet dan Extranet intranet adalah sebuah jaringan komputer berbasis protokol TCP/IP seperti internet hanya saja digunakan dalam internal perusahaan, kantor, bahkan warung internet (WARNET) pun dapat di kategorikan Intranet. Antar Intranet dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya melalui sambungan Internet yang memberikan tulang punggung komunikasi jarak jauh. Akan tetapi sebetulnya sebuah Intranet tidak perlu sambungan luar ke Internet untuk berfungsi secara benar. Intranet menggunakan semua protocol TCP/IP Protokol TCP/IP, alamat IP, dan protokol lainnya), klien dan juga server. Jika sebuah badan usaha / bisnis / institusi mengekspose sebagian dari internal jaringannya ke komunitas di luar, hal ini di sebut ekstranet. Memang biasanya tidak semua isi intranet di keluarkan ke publik untuk menjadikan intranet menjadi ekstranet. Misalnya kita sedang membeli software, buku dll dari sebuah e-toko, maka biasanya kita dapat mengakses sebagian dari Intranet toko tersebut. Badan usaha / perusahaan dapat memblokir akses ke intranet mereka melalui router dan meletakan firewall. Firewall adalah sebuah perangkat lunak / perangkat keras yang mengatur akses seseorang kedalam intranet. Proteksi dilakukan melalui berbagai parameter jaringan apakah itu IP address, nomor port dll. Jika firewall di aktifkan maka akses dapat dikontrol sehingga kita hanya dapat mengakses sebagian saja dari Intranet perusahaan tersebut yang kemudian dikenal sebagai extranet. Sedangkan Extranet atau Ekstranet adalah jaringan pribadi yang menggunakan protokol internet dan sistem telekomunikasi publik untuk membagi sebagian informasi bisnis atau operasi secara aman kepada penyalur (supplier), penjual (vendor), mitra (partner), pelanggan dan lain-lain. 20
5. KEAMANAN INTERNET
5.1 Pengertian Network Security Security makin penting saat makin banyak data yang ditransmisikan melalui Internet. Saat user menggunakan Internet, dia mengharapkan kerahasiaan dan integritas data. Juga kemampuan untuk mengenali pengirim pesan, dan membuktikan bahwa pesan tersebut dikirim oleh pengirim tertentu, bahkan jika si pengirim menyangkalnya. Network security (keamanan jaringan data) terdiri atas beberapa kondisi yaitu : 1. Privacy (privasi) Yaitu pengirim dan penerima membutuhkan kerahasiaan. Data yang dikirimkan hanya akan terkirim dan dimengerti oleh penerima, bukan yang lain. 2. Authentification (otentifikasi) Yaitu penerima yakin akan identitas pengirim dan bukan penipu yang mengirimkan pesan tersebut. 3. Integrity (integritas) Data harus sampai di penerima sama persis seperti saat ia dikirimkan. Tidak boleh ada perubahan data dalam pengiriman. 4. Nonrepudiation Yaitu penerima harus dapat membuktikan bahwa pesan yang diterima datang dari pengirim tertentu. Si pengirim tidak bisa menyangkal pesan yang dikirimkannya. 5.1.1 Macam – Macam Security di Internet 1. Application Layer Security Pada level ini tiap aplikasi bertanggung jawab dalam menyediakan keamanan. Implementasi pada level ini hanya menyangkut client dan server. Security pada level ini lebih sederhana hanya komunikasi via Internet hanya menyangkut dua pihak yaitu pengirim dan penerima (misalnya pada aplikasi email. Si pengirim dan penerima dapat setuju untuk menggunakan protokol yang sama dan menggunakan berbagai tipe security service yang tersedia. 2. Transport Layer Security Pada level ini security yang terapkan lebih rumit. Salah satu metode security pada layer ini adalah Transport Layer Security (TLS). TSL merupakan salah satu protokol yang dikembangkan oleh Netscape untuk security di Internet Untuk transaksi di Internet, security meliputi: - Pelanggan perlu yakin bahwa server yang dituju adalah milik vendor sebenarnya, bukan penipu - Pelanggan perlu yakin bahwa isi dari pesan yang dikirimkannya tidak dimodifikasi 21
selama transaksi. Integritas pesan harus dipertahankan - Pelanggan perlu yakin bahwa tidak ada orang yang tidak berkepentingan yang dapat menerima informasi sensitif yang dikirimkannya, misalnya nomor kartu kredit Selain tiga hal di atas, TLS juga dapat menyediakan fitur untuk vendor (penerima) mengotentifikasi pelanggan. 3. Security at the IP Layer Pada IP layer, implementasi fitur keamanan (security) sangat kompleks karena banyak piranti yang terlibat. Security pada level ini menggunakan IP Security (IPSec). IPSec adalah sekumpulan protokol yang didesain oleh IETF (Internet Engineering Task Force) untuk menyediakan keamanan pada paket-paket data yang dikirim via Internet. IPSec tidak mendefinisikan metode enkripsi atau otentifikasi tertentu, melainkan menyedikan framework dan mekanisme security. Sedangkan user yang memilih metode enkripsi/otentifikasinya. 4. Firewall Suatu organisasi dapat melindungi darinya dari dunia luar dengan firewall. Firewall adalah suatu router yang dipasang antara jaringan internal suatu organisasi, dan Internet. Firewall didesain untuk melewatkan paket-paket data tertentu dan memfilter (memblok) yang lainnya. Sousinya adalah dengan memasang suatu proxy pada komputer (dikenal juga sebagai gateway) yang beada antara komputer klien dan server perusahaan. Saat seseorang mengirimkan pesan, proxy tersebut akan mengirimkan pesan kepada server untuk menerima pesan tersebut. Server akan melewatkan paket pada level aplikasi dan mencari tahu apakah paket tersebut dapat diterima. Jika tidak maka pesan akan dibuang dan suatu error message akan dikirimkan. 5. Access Control Access control adalah suatu usaha preventif untuk menyediakan keamanan pada suatu jaringan data. Suatu organisasi membutuhkan aturan access control untuk melindungi sumber dayanya dari user yang tidak berkepentingan. Ada tiga metode yang bisa digunakan untuk access control yaitu password, token dan biometrics. 6. Password Teknik yang uum digunakan untuk otorisasi adalah penggunaan password. Setiap usermemerlukan password untuk mengakses sistem. Password yang efektif memiliki kriteria sebagai berikut: 1. Memiliki panjang paling sedikit 6 karakter 2. Ditentukan oleh administrator karena user dapat memilih password yang mudah ditebak 3. Password sebaiknya diubah secara berkala 7. Token Token adalah piranti kecil (misalnya kartu, kunci dll) yang berisi sirkuit elektronik untuksecurity control 22
8. Biometric Yaitu beberapa karakteristik user yang digunakan untuk mendapatkan akses ke suatu sistem. Bisa berupa suara, sidik jari, pola retina atau struktur wajah.
5.1.2 Jenis-Jenis Keamanan Internet I.
Keamanan fisik
Keamanan fisik tidak kalah penting dari keamanan cyber karena kejahatan dalam bentuk fisik dapat berakibat fatal terhadap sebuah sistem. Keamanan fisik lebih ditekankan pada hardware. Contoh pengamanan fisik adalah menggunakan kunci atau gembok pada perangkat keras yang dipakai ataupun penjagaan ketat terhadap perangkat keras server. II.
Kemanan jaringan
Keamanan jaringan adalah mencegah para pengguna yang tidak berhak menggunakan jaringan yang dimiliki. Contoh pengamanan jaringan adalah dengan menggunakan firewall ataupun proxy yang digunakan untuk mem filter user yang akan menggunakan jaringan.
III.
Otorisasi akses
Otoritasi akses adalah penggunaan password atau kata sandi jika kita ingin mengakses sesuatu. Otoritasi sudah banyak diterapkan pada berbagai sistem baik di dalam Personal Computer (PC) maupun di handphone. Penggunaan keamanan otorisasi akses sangat simple namun dapat menangkal dengan efektif pengguna yang tidak berhak yang mencoba mengakses sebuah sistem. IV.
Proteksi Virus
Virus merupakan ancaman keamanan yang tidak bisa kita remehkan. Virus memiliki banyak karakteristik dan mampu menghancurkan data-data penting bahkan sistem yang ada. Karena itu proteksi terhadap virus ini sangat penting. Salah satu cara yang mudah menangkal virus adalah menggunakan software antivirus dan berhati – hati jika kita memindahkan data dari media penyimpanan. V.
Penanganan benacana
Penanganan bencana adalah perencanaan langkah-langkah yang akan diambil jika terjadi bencana yang mengakibatkan rusaknya sebuah sistem dan hilangnya datadata penting.
23
6. IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI 6.1 CAKUPAN PERSPEKTIF VERSUS CAKUPAN DESKRIPTIF Cakupan perspektif untuk SIM menentukan bagaimana SIM sebaiknya dikembangkan dan digunakan di dalam suatu perusahaan. Jelas ini merupakan pendekatan yang lebih baik untuk menampilkan materi kepada mahasiswa yang memasuki dunia bisnis dibandingkan dengan memberikan cakupan deskriptif yang menjelaskan bagaimana hal-hal yang sedang dilaksanakan. 6.2
MORAL, ETIKA DAN HUKUM Dalam kehidupan sehari-hari, kita diarahkan oleh banyak pengaruh. Sebagai warga Negara yang memiliki tanggug jawab sosial, kita ingin melakukan hal yang secara moral benar, berlaku etis, dan mematuhi hukum. Moral Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku yang benar dan salah. Moral adalah institusi sosial dengan sejarah dan seperangkat aturan Etika Perilaku kita juga diarahkan oleh etika.Etika (ethics) adalah sekumpulan kepercayaan, standar, atau teladan yang mengarahkan, yang merasuk ke dalam seorang atau masyarakat. Semua individu bertanggung jawab terhadap komunitas mereka atas perilaku mereka, Komunitas dapat berarti rukun tetangga, kota, Negara, atau profesi. Hukum Hukum (law) adalah peraturan perilaku formal yang diterapkan oleh otoritas yang berwenang, seperti pemerintah, terhadap subjek atau warga negaranya. Selama sekitar 10 tahun pertama penggunaan computer dibidang bisnis dan pemerintahan, tidak terdapat hukum yang berkaitan dengan penggunaan computer. Hal ini dikarenakan pada saat itu computer merupakan inovasi baru, dan system hokum membutuhkan waktu untuk mengejarnya.
6.3
IMPLIKASI MORAL, ETIKA DAN HUKUM PADA TEMPATNYA Penggunaan computer di dunia bisnis diarahkan oleh nilai moral dan etis manajer, spesialis informasi, dan pengguna, serta hokum yang berlaku. Hukum adalah yang termudah untuk diinterpretasikan karena bersifat tertulis. Tetapi etika tidak terdefinisi demikian tepat, dan mungkin bahkan tidak disetujui oleh semua anggota masyarakat. Wilayah etika computer yang kompleks inilah yang saat ini sangat banyak diperhatikan.
6.4
KEBUTUHAN AKAN BUDAYA ETIKA Opini yang dipegang secara luas di dunia bisnis adalah bahwa bisnis merefleksikan kepribadian dari pemimpinnya. Sebagai contoh, pengaruh James Cash Penney pada JCPenney Colonel John Patterson di National Cash Register, atau 24
Thomas J. Watson, Sr. di IBM menentukan kepribadian dari perusahaan-perusahaan tersebut. Di masa kini CEO perusahaab seperti FedEX, Southwest Airlines, dan Microsoft memiliki pengaruh yang penting pada organisasinya sehingga masyarakat cenderung memandang perusahaan tersebut seperti CEO-nya. Bagaimana Budaya Etika Diterapkan Tugas dari manajeman tingkat atas adalah untuk meyakinkan bahwa konsep etikanya merasuk ke seluruh organisasi, dan turun ke jajaran bawah sehingga menyentuh setiap karyawan. Para eksekutif dapat mencari implementasi ini melalui tiga tingkat, dalam bentuk kredo perusahaan, program etika, dank ode perusahaan yang telah disesuaikan. Kredo Perusahaan (Corporate credo) adalah pernyataan singkat mengenai nilainilai yang ingin dijunjung perusahaan. Tujuan kredo tersebut adalah untuk memberitahu individu dan organisasi, baik didalam maupun diluar perusahaan, akan nilai-nilai etis yang dianut perusahaan tersebut. Program Etika (ethics program) adalah upaya yang terdiri atas berbagai aktivitas yang di desain untuk memberikan petunjuk kepada para karyawan untuk menjalankan kredo perusahaan. Aktivitas yang biasa dilakukan adalah sesi orientasi yang diadakan untuk para karyawan baru. Selama sesi ini perhatian cukup besar ditujukan untuk masalah etika. Kode Perusahaan Yang Disesuaikan. Banyak perusahaan merancang sendiri kode etik perusahaan mereka. Terkadang kode-kode etik ini merupakan adaptasi dari kode untuk industry atau profesi tertentu. Di bab yang akan datang akan dipelajari kode etik untuk profesi system informasi.
Meletakkan Kredo, Program, dan Kode pada Tempatnya Kredo perusahaan memberikan dasar untuk pelaksanaan program etika perusahaan. Kode etik tersebut menggambarkan perilaku-perilaku tertentu yang diharapkan dilaksanakan oleh para karyawan perusahaan dalam berinteraksi antara satu dengan lain dan dengan elemen-elemen lingkungan perusahaan. 6.5
ALASAN DI BALIK ETIKA KOMPUTER James H.Moor mendefinisikan etika komputer sebagai analisis sifat dan dampak sosial teknologi komputer serta perumusan dan justivikasi dari kebijakankebijakan yang terkait untuk penggunaan teknologi tersebut secara etis. Dengan demikian,etika komputer terdiri atas dua aktifitas utama. Orang diprusahaan yang merupakan pilihan yang logis untuk menerapkan program etika ini adalah CIO. Seorang CIO harus : ü Menyadari dampak penggunaan komputer terhadap masyarakat dan 25
ü Merumuskan kebijakan yang menjaga agar teknologi tersebut digunakan diseluruh perusahaan secara etis. Alasan Pentingnya Etika Komputer James Moor mengidentifikasi tiga alasan utama dibalik minat masyarakat yang tingi akan etika komputer: kelenturan secara logis,faktor tranformasi,dan faktor ketidak tampakan. ü Kelenturan secara logis Moor mengartikannya sebagai kemampuan untuk memprogram komputer untuk melakukan hampir apa saja yang ingin kita lakukan. ü Faktor tranformasi alasan atas etika komputer ini didasarkan pada fakta bahwa komputer dapat mengubah cara kita mengerjakan sesuatu dengan draktis. Salah satu contoh yang baik adalah eHak Sosial dan Komputer Masyarakat tidak hanya mengharapkan dan dunia usaha untuk menggunakan komputer secara etis, namun juga menuntut beberapa hak yang berhubungan dengan komputer. Klasifikasi hak-hak manusia dalam wujud komputer yang paling banyak dipublikasikan adalah PAPA rancangan Richard O. Mason. Mason menciptakan akronim PAPA untuk mempersentasikan empat hak dasar masyarakat sehubungan dengan informasi : ü ü ü ü
Peivasi Akurasi Kepemilikan Aseksibilitas
Hak Privasi Hakim Mahkamah Agung Amerika Serikat, Louis Brandeis dikenal karena memperkenalkan “ hak agar dibiarkan sendiri”. Mason merasa bahwa hak ini terancam oleh dua hal, yaitu: ü Meningkatkan kemampuan komputer untuk digunakan dalam kegiatan mata-mata. ü Meningkatkan nilai informasi dalam proses pengambilan keputusan.
Hak untuk Mendapatkan Keakuratan Komputer memungkinkan tingkat keakuratan yang tidak dapat dicapai dengan sistem nonkomputer. Potensi ini memang tersedia, namun tidak selalu didapatkan. Beberapa sistem berbasis komputer berisikan lebih banyak kesalahan daripada yang diberikan sistem manual. Hak Kepemilikan Di sini yang dibahas adalah hak kepemilikan intelektual, biasanya dalam bentuk program komputer. Vendor peranti lunak dapat menghindari pencurian hak kepemilikan intelektual melalui undang-undang hak cipta, hak paten, dan 26
persetujuan lisensi. Hingga tahun 1980-an, peranti lunak tidak dilindungi oleh hak cipta atau hukum paten. Hak Mendapatkan Akses Sebelum diperkenalkanya basis data yang terkomputerisasi, kebanyakan informasi tersedia untuk masyarakat umum dalam bentuk dokumen cetak atau gambar mikroformat yang disimpan di perpustakaan. 6.6
AUDIT INFORMASI Saat menyusun etika penggunaan computer, satu kelompok dapat memegang peranan yang amat penting. Mereka adalah para auditor internal. Perusahaan dengan semua ukuran mengandalkan auditor eksternal (ekternal auditor) dari luar organisasi untuk memverifikasi keakuratan catatan akuntansi. Perusahaan-perusahaan yang lebih besar memiliki staf tersendiri yang berfungsi sebagai auditor internal (internal auditor), yang melaksanakan analisis yang sama seperti auditor eksternal namun memiliki tanggung jawab yang lebih luas. Beberapa auditor eksternal juga melaksanakan beberapa jenis audit internal dan mengawasi pekerjaan para auditor internal, namun setelah peristiwa Enron praktik ini tidak berlanjut. Praktik ini merupakan salah satu kegagalan Arthur Andersen dengan Enron. Badan Pengawas Pasar Modal (Securities and Echange Comission) telah menerapkan pembatasanpembatasan pada jumlah audit internal yang dapat dilakukan oleh auditor eksternal. Hal ini juga merupakan salah satu kegagalan Arthur Andersen dengan Emerson Pentingnya Objektivitas Hal unik yang ditawarkan oleh auditor internal adalah objektivitas. Mereka beroperasi secara independen terhadap unit-unit bisnis perusahaan dan tidak memiliki hubungan dengan individu atau kelompok lain di dalam perusahaan. Keterlibatan mereka satu-satunya adalah dengan dewan komisaris, CEO, dan CFO. Agar para Auditor dapat menjaga objektivitas, mereka harus menyatakan bahwa mereka tidak menginginkan tanggung jawab operasional system yang mereka bantukembangkan. Mereka hanya bekerja dengan kapasitas sebagai penasihat. Mereka membuat rekomendasi untuk manajemen, dan manajemen memutuskan apakah mereka akan menerapkan rekomendasi-rekomendasi tersebut. Jenis Aktivitas Audit Terdapat empat jenis dasar aktivitas audit internal: financial, operasional, beriringan, dan desain system pengendalian internal.
Ø Audit Financial (financial audit) memverifikasi catatan-catatan perusahaan dan merupakan jenis aktivitas yang dilaksanakan auditor eksternal. Pada beberapa tugas, auditor internal bekerja sama dengan auditor eksternal. Pada tugas lain, auditor internal merupakan seluruh pekerjaan audit sendiri. 27
Ø Audit operasional (operational audit) tidak dilaksanakan untuk memverifikasi keakuratan catatan, melainkan untuk memvalidasi efektivitas prosedur. Audit jenis ini merupakan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh analisis system pada tahap analisis dari masa siklus perancangan system. Sistem yang dipelajari hampir selalu berbentuk virtual dan bukan fisik, namun tidak selalu melibatkan computer. Subsistem Audit Internal Dalam system informasi financial, subsistem audit internal merupakan salah satu subsistem input. Melibatkan auditor internal dalam tim perancangan system merupakan suatu langkah yang baik untuk mendapatkan system informasi yang terkendali dengan baik, dan system tersebut merupakan langkah yang baik untuk memberikan yang mereka perlukan kepada manajemen informasi guna mencapai dan mengelola operasional bisnis yang beretika. 6.7
MENERAPKAN ETIKA DALAM TEKNOLOGI INFORMASI Bantuan dalam bentuk kode etik dan program edukasi etika yang dapat memberikan fondasi untuk budaya tersebut. Program edukasi dapat membantu menyusun kredo perusahaan dan meletakkan program etika pada tempatnya. Kode etik dapat digunakan seperti apa adanya atau disesuaikan dengan perusahaan tersebut.
Kode Etik Association for Computing Machinery (ACM) yang didirikan pada tahun 1947, adalah sebuah organisasi komputer professional tertua di dunia. ACM telah menyusun kode etik dan perilaku professional (Code of Ethics and Professional Practice) yang diharapkan diikuti oleh 80.000 anggotanya. Selain itu, Kode Etik dan Praktik Profesional Rekayasa Peranti Lunak (Software Engineering Code of Ethics and Professional Parctice) dinuat dengan tujuan agar bertindak sebagai panduan untuk mengajarkan dan mempraktikkan rekayasa peranti lunak, yaitu penggunaan prinsip-prinsip perancangan dalam pengembangan peranti lunak. Kode Etik dan Perilaku Profesional ACM. Bentuk kode etik ACM yang ada saat ini diadopsi pada tahun 1992 dan berisikan “keharusan”, yang merupakan pernyataan tanggung jawab pribadi. Kode ini dibagi lagi menjadi empat bagian. Masing-masing keharusan ditulis dengan sebuah narasi singkat. 1. Keharusan Moral Umum. Keharusan ini berkenaan dengan perilaku moral (member kontribusi kepada masyarakat; menghindari bahaya; berlaku jujur, dapat dipercaya, dan adil) dan isu-isu yang pada saat ini mendapatkan perhatian hokum (hak milik, hak cipta, privasi, dan kerahasiaan). 2. Tanggung Jawab Profesional yang Lebih Spesifik. Hal ini berkenaan dengan dimensi-dimensi kinerja professional. Isu moral seperti berlaku jujur dalam melakukan evaluasi dan menghargai komitmen dibahas disini. Isu hokum dan 28
tanggung jawab sosial untuk berkontribusi terhadap pemahaman umum mengenai computer juga dibahas. Kode ACM membahas lima dimensi utama pekerjaan yang berkaitan dengan computer - moral, hukum, kinerja professional, tanggung jawab sosial, dan dukungan internal. Tabel 10.1 mengilustrasikan bagaimana lima wilayah ini dibahas oleh tiga bagian utama. Meskipun kode ACM ditujukan untuk pengarahan para anggota ACM, kode ini memberikan panduan yang baik untuk semua professional computer. Topik yang Tercakup dalam Kode Etik dan Perilaku Profesional ACM Kode Etik dan Praktik Profesional Rekayasa Peranti Lunak Kode etik ini mencatat pengaruh penting yang dapat diterapkan para ahli peranti lunak pada system informasi dan terdiri atas ekspektasi di delapan hal penting: 1. Masyarakat 2. Kien dan atasan 3. Produk 4. Penilaian 5. Manajemen 6. Profesi 7. Kolega 8. Diri Sendiri Lima dari hal diatas berkaitan dengan tanggung jawab dimana ahli tersebut menjadi bagian (Masyarakat, Klien dan Atasan, Manajemen, Profesi dan Kolega). Dua hal (Produk dan Penilaian) berkaitan dengan kinerja professional, dan satu hal (Diri sendiri) mengacu pada peningkatan diri sendiri. Pendidikan Etika Komputer Program edukasi formal dalam etika computer tersedia dari beragam sumber – mata kuliah di perguruan tinggi, program professional, dan program edukasi swasta. Ø Mata Kuliah di Perguruan Tinggi. Di awal pendiriannya, ACM merancang suatu model kurikulum computer yang menentukan berbagai mata kuliah computer yang harus ditawarkan institusi pendidikan. Ø Program Profesional. Asosiasi Manajemen Amerika (American Management Association) menawarkan program khusus yang membahas masalah-masalah penting saat ini, seperti etika. Ø Program Edukasi Swasta. LRN*, Leagal Knowledge Company, menawarkan modul mata kuliah berbasis Web yang membahas berbagai permasalahan hukum dan etika. 29
Mata kuliah perguruan tinggi memungkinkan para mahasiswa untuk bersiapsiap mengatasi permasalahan etika ketika mereka memasuki industry, dan program professional dan swasta memungkinkan manajer dan karyawan di setiap tingkatan untuk menjaga kesadaran beretika serta komitmen mereka seiring dengan perubahan tuntutan sosial. 6.8
· · · · · ·
ETIKA DAN CIO(chief information office) Kebutuhan untuk mengembalikan integritas ke dalam dunia bisnis Amerika tidak pernah menjadi lebih besar. Sejak tahun 2002, para CEO dan CFO diharuskan oleh hukum untuk mendatangani keakuratan laporan keuangan mereka. Persyaratan ini meletakkan tanggung jawab di bahu para eksekutih serta unit pelayanan informasi yang berkenaan dengan bisnis untuk memberikan informasi financial yang dibutuhkan kepada para eksekutif. Pelayanan informasi hanyalah merupakan satu unit di dalam struktur organisasi, namu berada pada posisi kunci yang memiliki pengaruh terbesar dalam memenuhi tuntutan pemerintah maupun masyarakat akan pelaporan keuangan yang akurat. Terlebih lagi, sebagai seorang esekutif yang memiliki tanggung jawab terhadap informasi penuh waktu, CIO merupakan orang yang tepat untuk memimpin upayaupaya untuk memenuhi tujuan pelaporan ini. CIO dapat memenuhi ekspektasi pelaporan keuangan dengan cara mengikuti program yang mencakup hal-hal berikut: Mencapai tingkat pemahaman yang lebih baik akan pemahaman prinsip-prinsip akuntansi. Mempelajari system informasi yang menyelesaikan laporan keuangan dan mengambil tindakan perbaikan. Mendidik eksekutif perusahaan mengenai system-sistem keuangan. Mengintegrasikan ke dalam system informasi alarm yang memperingatkan eksekutif terhadap aktivitas yang membutuhkan perhatian. Secara aktif berpartisipasi di dalam memberikan informasi keuangan kepada elemen lingkungan. Mengendalikan dengan ketat keuangan yang dihabiskan untuk sumber daya informasi.
6.9
PENGARUH SARBANES-OXLEY SOX terdiri dari 10 pasal utama, 2 diantaranya secara langsung mempengaruhi unit pelayanan informasi perusahaan: ü CEO dan CFO harus menandatangani laporan keuangan. ü Perusahaan-perusahaan Amerika Serikat disyaratkan untuk memiliki unit audit internal. SOX 404 Ketetapan SOX yang memberikan dampak terbesar pada TI adalah bagian 404, yang membahas tentang penilaian manajemen mengenai pengendalian 30
ü ü ü ü ü ü
keuangan. Bagian ini mensyaratkan bahwa harus terdapat suatu bentuk pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan. Agar memenuhi persyaratan pengendalian yang diwajibkan oleh SOX, seorang CIO harus menjaga agar pengendalian seperti ini berbeda di dalam sistem selama proses perencanaan sistem. Aktivitas perencanaan harus mencakup: Identifikasi sistem yang memainkan peranan dalam pelaporan keuangan Identifikasi resiko yang dihadapi sistem ini Mendesain pengendalian yang mengatasi resiko ini Mendokumentasikan dan menguji pengendalian tersebut Memonitor efektifitas pengendalian seiring waktu Memperbaharui pengendalian sebagaimana Dibutuhkan CIO harus memastikan agar CEO, CFO, dan para eksekutif lain memahami pengendalian tersebut dan memberitahu mereka mengenai perkembangan pengendalian melalui penggunaan mekanisme pelaporan komite pengawas MIS. SOX 409 Ketetapan SOX lain yang mempengaruhi pelayanan informasi adalah 409, yang membahas mengenai pengungkapan secara real time. Ini berarti bahwa perusahaan tersebut harus mampu melaporkan perubahan mengenai kondisi keuangannya secara real time – atau pada saat perubahan berlangsung. SOX dan COBIT CUBIT disebut sebagai organisasi industri yang dapat memberikan standar keamana untuk sumber daya informasi perusahaan. Organisasi yang sama dapat memberikan bantuan kepada perusahaan untuk menangani tanggung jawab SOX. Standar COBIT amat selaras dengan ekspetasi SOX. Karena COBIT memiliki lebih dari 47.000 anggota diseluruh dunia, standar pelaporan keuangan dapat memberikan dampak global. Meletakan Serbanas-Oxyley pada Tempatnya Di awal bab ini, telah dikatakan bahwa pendekatan preskriptif diambil untuk menggambarkan SIM-hal ini digambarkan sebagaimana seharusnya SIM harus dipraktikan. Serbanas-Oxley merupakan salah satu argumen yang baik untuk pendekatan seperti ini. Perusahaan dan CIO yang menerapkan MIS sebagaimana yang digambarkan seharusnya tidak menghadapi kesulitan untuk memenuhi persyaratan SOX. Dengan kata lain, SOX mengharapkan eksekutif, sistem keuangan, dan Ti untuk bekerja sebagaimana mereka seharusnya bekerja-yaitu secara etis.
31
SAP 4 SIKLUS HIDUP SISTEM 4.1 PENGELOLAAN SIKLUS HIDUP SISTEM Siklus hidup sistem (system life cycle – SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC terdiri dari serangkaian tugas yang erat mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem. Karena tugas-tugas tersebut mengikuti suatu pola yang teratur dan dilakukan dengan cara dari atas ke bawah, SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. Tahapan dari siklus hidup sistem yaitu : 1. Tahap perencanaan 2. Tahap analisis 3. Tahap desain (perancangan) 4. Tahap implementasi (penerapan) 5. Tahap penggunaan Kelima tahap tersebut secara diagram nampak seperti Gambar 4.1 32
Gambar 4.1 Diagram Siklus Hidup Sistem
Gambar diatas mengilustrasikan sifat melingkar dari siklus sistem. Ketika sebuah sistem telah melampaui masa manfaatnya dan harus diganti, satu siklus hidup baru akan dimulai, dengan diawali oleh tahap perencanaan. Berdasarkan pada siklus tersebut masalah akan didefinisikan dalam tahap-tahap perencanaan dan analisis. Solusi-solusi alternatif diidentifikasi dan dievaluasi dalam tahap desain. Lalu, solusi yang terbaik diimplementasikan dan digunakan. Selanjutnya, dalam tahap penggunaan, umpan balik dikumpulkan untuk melihat seberapa baik sistem mampu memecahkan masalah yang telah ditentukan. Ada tiga tingkatan besar (hirarki) dari manajemen siklus hidup sistem, yaitu : a. Tanggung jawab eksekutif Ketika sistem memiliki nilai strategis atau mempengaruhi seluruh organisasi, direktur utama atau komite eksekutif mungkin memutuskan untuk mengawasi proyek pengembangannya. Ketika lingkup sistem menyempit dan fokusnya lebih operasional, kemungkinan besar kepemimpinan akan dipegang oleh eksekutif
33
tingkat yang lebih rendah, seperti wakil direktur utama, direktur bagian administrasi, dan CIO. b. Komite pengarah SIM (steering committee MIS – SC MIS) Banyak perusahaan membuat suatu komite khusus, di bawah tingkat komite eksekutif, yang bertanggung jawab atas pengawasan seluruh proyek sistem. Jika tujuan komite tersebut adalah memberikan petunjuk, pengarahan, dan pengendalian yang berkesinambungan dalam rangka penggunaan sumber daya komputer perusahaan maka komite tersebut dinamakan komite pengarah SIM. Komite pengarah SIM melaksanakan tiga fungsi utama, yaitu: 1) Menetapkan kebijakan 2) Menjadi pengendali keuangan 3) Menyelesaikan pertentangan Keuntungan yang dicapai dengan adanya komite pengarah SIM : 1) Semakin
besar
kemungkinan
komputer
akan
digunakan
untuk
mendukung pemakai di seluruh perusahaan. 2) Semakin besar kemungkinan proyek-proyek komputer akan mempunyai perencanaan dan pengendalian yang baik. c. Kepemimpinan proyek Komite pengarah SIM jarang terlibat langsung dengan rincian pekerjaan sehingga tanggung jawabnya ada pada tim proyek. Tim proyek mencakup semua orang yang ikut serta dalam pengembangan sistem berbasis komputer. Kegiatan tim tersebut diarahkan oleh seorang pemimpin proyek yang memberikan pengarahan selama proyek berlangsung. Tidak seperti komite pengarah SIM, tim proyek tidak berkelanjutan dan biasanya dibubarkan ketika penerapan sistem telah selesai. 4.2 TAHAP PERENCANAAN SISTEM Komite pengarah SIM dan tim proyek mengantisipasi bahwa perencanaan akan menghasilkan keuntungan-keuntungan sebagai berikut : a.
34
Menentukan lingkup dari proyek
Perencanaan berguna untuk mengetahui unit organisasi, kegiatan atau sistem manakah yang terlibat dan mana yang tidak. Sehingga hal tersebut akan memberikan perkiraan awal dari skala sumber daya yang diperlukan. b.
Mengenali berbagai area permasalahan potensial Perencanaan akan membantu menunjukkan hal-hal yang mungkin tidak berjalan dengan semestinya, sehingga hal tersebut dapat dicegah.
c.
Mengatur urutan tugas Banyak tugas-tugas terpisah yang diperlukan untuk mencapai sistem. Sehingga dengan adanya perencanaan tugas-tugas tersebut dapat diatur dalam urutan logis berdasarkan prioritas informasi dan kebutuhannya.
d.
Memberikan dasar untuk pengendalian Perencanaan adalah proses penetapan standar pelaksanaan untuk mencapai sistem. Tujuan, sasaran, dan target pelaksanaan merupakan suatu hal yang perlu dispesifikasikan sejak awal sehingga dalam pelaksanaannya akan menghasilkan suatu hasil kerja yang lebih jelas.
Langkah-langkah dalam tahap perencanaan sistem adalah sebagai berikut : 1. Menyadari masalah Kebutuhan akan proyek biasanya dirasakan oleh manajer perusahaan, non manajer, dan elemen-elemen dalam lingkungan perusahaan. 2. Mendefinisikan masalah Setelah manajer menyadari adanya masalah, ia harus memahaminya dengan baik agar dapat mengatasi permasalah tersebut. Manajer harus mencari dan mengidentifikasi dimana letak permasalahannya serta apa kemungkinan penyebabnya. 3. Menentukan tujuan sistem Manajer dan analis sistem mengembangkan suatu daftar tujuan sistem yang harus dipenuhi oleh sistem untuk memuaskan pemakai. Sehingga tujuan hanya dinyatakan secara umum, yang nantinya akan dibuat lebih spesifik. 4. Mengidentifikasi kendala sistem
35
Sistem baru dalam pengoperasiannya tidak bebas dari kendala. Kendala-kendala tersebut penting untuk diidentifikasi sebelum sistem benar-benar mulai dikerjakan. Dengan demikian, baik rancangan sistem maupun kegiatan proyek akan berada di antara kendala-kendala tersebut. 5. Membuat studi kelayakan Studi kelayakan adalah suatu tinjauan pada faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ada enam dimensi kelayakan, yaitu : a. Teknis;
tersediakah
hardware
dan
software
untuk
melaksanakan
pemrosesan yang diperlukan? b. Pengembalian ekonomis; dapatkah sistem yang diajukan dinilai secara keuangan dengan membandingkan kegunaan dan biayanya? c. Pengembalian non ekonomis; dapatkah sistem yang diajukan dinilai berdasarkan keuntungan-keuntungan yang tidak dapat diukur dengan uang? d. Hukum dan etika; akankah sistem yang diajukan beroperasi dalam batasan hukum dan etika? e. Operasional; apakah rancangan sistem akan didukung oleh orang-orang yang akan menggunakannya? f. Jadwal; mungkinkah penerapan sistem dalam kendala waktu yang ditetapkan? Analis sistem mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk menyawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mewawancarai beberapa pegawai penting dalam area pemakai. 6. Menyiapkan usulan penelitian sistem Penelitian sistem akan memberikan dasar yang terinci bagi rancangan sistem baru mengenai apa yang harus dilakukan sistem itu dan bagaimana sistem tersebut melakukannya. Analis akan menyiapkan usulan penelitian sistem yang memberi dasar bagi manajer dan komisi pengarah SIM untuk menentukan perlu tidaknya pengeluaran untuk analisis. Hal penting yang harus diingat tentang usulan tersebut adalah bahwa sebagian besar isinya didasarkan pada perkiraan. 36
7. Menyetujui atau menolak proyek penelitian Manajer dan komite pengarah menimbang pro dan kontra proyek dan rancangan sistem yang diusulkan, serta menentukan apakah perlu diteruskan atau dihentikan. Jika keputusannya adalah teruskan maka proyek akan berlanjut ke tahap penelitian (analisis). Namun, jika keputusannya hentikan maka semua pihak mengalihkan perhatiannya ke masalah-masalah lain. 8. Menetapkan mekanisme pengendalian Sebelum penelitian sistem dimulai, komite pengarah SIM menetapkan pengendalian proyek dengan menentukan apa yang harus dikerjakan, siapa yang melakukannya, dan kapan akan dilaksanakan. Setelah jadwal ditetapkan, jadwal tersebut harus didokumentasikan dalam bentuk yang memudahkan pengendalian.
Komite Pengarah SIM
Manajer
Analis Sistem
1 Menyadari masalah
2 Mendefinisika n masalah
3 Menentukan tujuan sistem
37
Konsultasi
65 7. Menyetujui / menolak proyek Usulan Membuat 8. Menetapkan mekanisme pengendalian peneltitian studi
4 Mengidentifika si kendala
Gambar 4.2 Diagram Tahap Perencanaan Sistem dari SLC 4.3 TAHAP ANALISIS SISTEM Ketika perencanaan selesai dan mekanisme pengendalian telah berjalan, tim proyek beralih pada analisis sistem yang telah ada. Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbarui. Langkah-langkah dalam tahap analisis sistem adalah sebagai berikut : 1. Mengumumkan penelitian sistem Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru, manajemen mengambil langkah-langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mulamula
ditujukan
pada
kekuatiran
pegawai
mengenai
cara
komputer
mempengaruhi kerja mereka. Cara terbaik untuk melawan kekuatiran ini adalah komunikasi dengan pegawai tentang : a. Alasan perusahaan melaksanakan proyek b. Bagaimana sistem baru akan menguntungkan perusahaan dan pegawai 2. Mengorganisasikan tim proyek 38
Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadikan pemakai sebagai pemimpin proyek dan bukannya spesialis informasi. Agar proyek berhasil, pemakai sangat perlu berperan aktif daripada berperan pasif. 3. Mendefinisikan kebutuhan informasi Analis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi (wawancara, pengamatan, pencarian catatan, dan survei). Dari semua metode tersebut, wawancara perorangan lebih disukai, dengan alasan : a. Menyediakan komunikasi dua arah dan pengamatan terhadap bahasa tubuh. b. Dapat meningkatkan antusiasme pada proyek baik dari pihak spesialis maupun pihak pemakai. c. Dapat menjalin kepercayaan antara pemakai dan spesialis informasi. d. Memberi kesempatan bagi peserta proyek untuk mengungkapan pandangan yang berbeda bahkan bertentangan. Pada tahap ini, analis mengumpulkan dokumentasi dari sistem yang ada. Analis menelaah dokumentasi yang mungkin telah disiapkan pada awal pengembangan sistem yang sekarang dan menambahkan dokumentasi baru jika dirasa perlu. Dokumentasi dapat berupa flowchart, diagram aliran data (data flow diagram), dan grafik serta penjelasan naratif dari proses dan data. 4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem Langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem. Misalkan, seorang manajer pemasaran yang membutuhkan laporan biaya bulanan mungkin bersikeras pada kriteria kinerja berikut : a. Laporan harus disiapkan dalam bentuk salinan kertas dan tampilan komputer, b. Laporan harus tersedia tidak lebih dari 3 hari setelah akhir bulan,
39
c. Laporan harus membandingkan pendapatan dan biaya actual dengan anggarannya baik untuk bulan lalu maupun sepanjang tahun hingga sekarang (year to date). 5.
Menyiapkan usulan rancangan Analis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan teruskan atau hentikan untuk kedua kalinya. Dalam tahap ini analis akan menyiapkan usulan rancangan sistem yang memberi dasar bagi manajer dan komisi pengarah SIM untuk menentukan perlu tidaknya usulan rancangan ini dilanjutkan.
6.
Menyetujui atau menolak proyek rancangan Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkannya kembali atau mungkin proyek ditinggalkan. Jika disetujui, proyek maju ke tahap rancangan. Komite Pengarah SIM
40
Manajer
Analis Sistem
1 Mengumumkan penelitian
2 Mengorganisasikan tim proyek
3 Mendefinisikan kebutuhan
4 Mendefinisikan kriteria kinerja
5 Menyiapkan usulan rancangan
6 Menerima / menolak proyek
Gambar 4.3 Diagram Tahap Analisis Sistem dari SLC 4.4 TAHAP DESAIN SISTEM Desain (perancangan) sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatan yang akan digunakan. Langkah-langkah tahapan perancangan yaitu : 41
1.
Menyiapkan rancangan sistem yang terinci Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-alat yang dijelaskan dalam modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top-down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top-down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem.
2.
Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem Analis mengidentifikasi konfigurasi peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan. Identifikasi merupakan suatu proses berurutan, dimulai dengan berbagai kombinasi yang dapat menyelesaikan setiap tugas.
3.
Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem Analis bekerja sama dengan manajer mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja dengan kendala-kendala yang ada.
4.
Memilih konfigurasi terbaik Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai, analis membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui. Bila manajer menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh komite pengarah SIM.
5.
Menyiapkan usulan penerapan Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.
42
6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem Keputusan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang telibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui. Komite
Manajer
Analis Sistem
Pengarah SIM 1. Menyiapkan rancangan sistem terinci
2. Mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem
3. Mengevaluasi alternatif konfigurasi sistem
Mengatur 4. Memilih konfigurasi terbaik
5. Menyiapkan usulan penerapan
43
6. Menyetujui / menolak
Gambar 4.4 Diagram Tahap Desain Sistem dari SLC 4.5 TAHAP IMPLEMENTASI SISTEM Implementasi
(Penerapan)
merupakan
kegiatan
memperoleh
dan
mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Langkah-langkah dalam tahap implementasi sistem adalah sebagai berikut : 1.
Merencanakan penerapan Karena hanya tinggal satu tahap pengembangan yang tersisa sebelum sistem baru digunakan, manajer dan spesialis informasi harus memahami dengan baik pekerjaan yang diperlukan untuk menerapkan rancangan sistem dan untuk mengembangkan rencana penerapan yang sangat rinci.
2. Mengumumkan penerapan Proyek penerapan diumumkan kepada para pegawai dengan cara yang sama pada penelitian sistem. Tujuannya adalah untuk menginformasikan kepada para pegawai mengenai keputusan untuk menerapkan sistem baru dan meminta kerjasama mereka. 3. Mendapatkan sumber daya perangkat keras Rancangan sistem disediakan bagi para pemasok berbagai jenis perangkat keras yang terdapat pada konfigurasi sistem yang disetujui. Ketika semua usulan telah diterima dan dianalisis, SC MIS memilih satu pemasok atau lebih. Spesialis informasi memberi dukungan bagi keputusan tersebut dengan mempelajari usulan dan membuat rekomendasi. Setelah disetujui, perusahaan melakukan pemesanan. 4.
Mendapatkan sumber daya perangkat lunak Ketika perusahaan memutuskan untuk menciptakan sendiri perangkat lunak aplikasinya, programmer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem sebagai titik awal. Jika perangkat lunak aplikasi jadi (prewritten application software) dibeli, pemilihan pemasok perangkat lunak dapat
44
mengikuti prosedur yang sama seperti yang digunakan untuk memilih pemasok perangkat keras, yaitu RFP dan Usulan. 5.
Menyiapkan Database Pengelola database (database administrator – DBA) bertanggung jawab untuk semua kegiatan yang berhubungan dengan data, dan mencakup persiapan database. Hal tersebut memerlukan pengumpulan data baru atau data yang telah ada perlu dibentuk kembali sehingga sesuai dengan rancangan sistem baru dan menggunakan sistem manajemen basis data (database management sistem – DBMS).
6.
Menyiapkan fasilitas fisik Jika perangkat keras dan sistem baru tidak sesuai dengan fasilitas yang ada, perlu dilakukan konstruksi baru atau perombakan. Sehingga pembangunan fasilitas tersebut merupakan tugas berat dan harus dijadwalkan sehingga sesuai dengan keseluruhan rencana proyek.
7.
Mendidik peserta dan pemakai Sistem baru kemungkinan besar akan mempengaruhi banyak orang. Beberapa orang akan membuat sistem bekerja. Mereka disebut dengan peserta, yang meliputi operator entry data, pegawai coding, dan pegawai administrasi lainnya. Semuanya harus dididik tentang peran mereka dalam sistem.
8.
Menyiapkan usulan cutover Proses menghentikan penggunaan sistem lama dan memulai menggunakan sistem baru disebut cutover. Ketika seluruh pekerjaan pengembangan hampir selesai, tim proyek merekomendasikan kepada manajer dan komite pengarah SIM agar dilaksanakan cutover (dalam memo atau laporan lisan).
9.
Menyetujui atau menolak masuk ke sistem baru Manajer dan komite pengarah SIM menelaah status proyek dan menyetujui atau menolak rekomendasi tersebut. Bila manajemen menyetujui maka manajemen
45
menentukan tanggal cutover. Namun, bila manajemen menolak maka manajemen menentukan tindakan yang harus diambil dan tugas yang harus diselesaikan sebelum cutover akan dipertimbangkan kembali, kemudian manajemen menjadwalkan tanggal baru. 10.
Masuk ke sistem baru Ada 4 pendekatan dasar (cutover), yaitu : a. Percontohan (pilot) yaitu suatu sistem percobaan yang diterapkan dalam satu subset dari keseluruhan operasi. b. Serentak (immediate) merupakan pendekatan yang paling sederhana yakni beralih dari sistem lama ke sistem baru pada saat yang ditentukan. c. Bertahap (phased), sistem baru digunakan berdasarkan bagian per bagian pada suatu waktu. d. Paralel (parallel), mengharuskan sistem lama dipertahankan sampai sistem baru telah diperiksa secara menyeluruh. Akan memberikan pengamanan yang paling baik terhadap kegagalan tetapi yang paling mahal, karena kedua sumber daya harus dipertahankan. Cutover menandakan berakhirnya bagian pengembangan dari siklus hidup sistem. Penggunaan sistem dapat dimulai sekarang
Mengontr ol
Komite Pengarah
Manajer
Spesialis Informasi
SIM 1. Merencanakan Penerapan
46
2. Mengumumkan Penerapan
9. Menyetujui atau Menolak Penggantian Sistem Baru
Mengontr ol
3. Mendapatkan SD - Hardware
4. Mendapatkan SD - Software
5. Menyiapkan database
6. Menyiapkan Fasilitas Fisik
7. Mendidik Peserta & Users
8. Menyiapkan Usulan Ganti
10. Ganti Sistem Baru
Gambar 4.5 Diagram Tahap Implementasi Sistem dari SLC
4.6 TAHAP PENGGUNAAN SISTEM Langkah-langkah dalam tahap penggunaan sistem adalah sebagai berikut : 1.
Menggunakan sistem Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan.
2. 47
Audit sistem
Setelah sistem baru mapan, penelitian formal dilakukan untuk menentukan seberapa baik sistem baru itu memenuhi kriteria kinerja. Studi tersebut dikenal dengan istilah Penelaahan Setelah Penerapan (Post Implementation Review). Hasil audit dilaporkan kepada CEO, Komite Pengarah SIM dan pemakai. Proses tersebut diulangi, mungkin setahun sekali, selama penggunaan sistem berlanjut. 3. Memelihara sistem Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem terus memberikan dukungan yang diperlukan. Modifikasi ini disebut pemeliharaan sistem (system maintenance). Pemeliharaan sistem dilaksakan untuk 3 alasan, yakni : a. Memperbaiki kesalahan b. Menjaga kemutakhiran sistem c. Meningkatkan sistem 4.
Menyiapkan usulan rekayasa ulang Ketika sudah jelas bagi para pemakai dan spesialis informasi bahwa sistem tersebut tidak dapat lagi digunakan, diusulkan kepada SC MIS bahwa sistem itu perlu direkayasa ulang (reengineered). Usulan itu dapat berbentuk memo atau laporan yang mencakup dukungan untuk beralih pada suatu siklus hidup sistem baru. Dukungan tersebut mencakup penjelasan tentang kelemahan inheren sistem, statistik mengenai biaya perawatan, dan lain-lain.
5.
Menyetujui atau menolak rekayasa ulang sistem Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rekayasa ulang sistem dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Komite Pengarah
Manajer
Spesialis Informasi
SIM
48
Mengatur
1. Menggunakan Sistem
5. Menyetujui / menolak
4. Mempersiapk Usulan 3. an Memelihara Rekayasa Sistem
2. Pengaudit Sistem
Gambar 4.6 Diagram Tahap Penggunaan Sistem dari SLC
49
SAP 5 HIRARKI DAN MANAJEMEN DATA A. Hierarki Data Data bisnis secara tradisional telah diorganisasikan ke dalam suatu hierarki field-field data yang bergabung untuk membentuk record, dan record yang bergabung untuk membentuk file. Field data adalah unit data yang terkecil; mencerminkan jumlah data terkecil yang akan ditarik dari computer pada satu waktu. Contoh field data dapat berupa kode mata kuliah. Record adalah suatu koleksi field-field data yang saling berhubungan. Pengguna secara logis akan berpikir bahwa field-field data di dalam suatu record akan terhubung, seperti kode mata kuliah yang akan memiliki hubungan dengan nama mata kuliah. File adalah koleksi record yang saling berhubungan, seperti satu file dari seluruh record yang berisi field kode-kode mata kuliah dan namanya. Basis data adalah sekumpulan file. Definisi umum dari basis data adalah bahwa basis data merupakan kumpulan dari seluruh data berbasis computer sebuah perusahaan. Definisi basis data yang lebih sempit adalah bahwa basis data merupakan kumpulan data yang berada dibawah kendali peranti lunak sistem manajemen basis data. B. Kebangkitan Era Database Pada era sebelum dipergunalkannya database, terdapat kendala pada medium penyimpanan, dimana record pada pita magnetik harus diproses secara berurutan. Oleh karenanya dicari jalan keluar dengan cara mengarah ke organisasi logis (logical organization) yaitu mengintegrasikan data dari beberapa lokasi fisik yang berbeda dan merupakan cara pengguna melihat data. Selanjutnya berbagai cara dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut dengan menggunakan integrasi logis, yaitu menggunakan inverted files dan linked list. Inverted file adalah suatu file yang disimpan dalam suatu urutan tertentu dan dirancang untuk memecahkan masalah yang berupa permintaan manajer atas suatu laporan yang hanya mendaftarkan record-record tertentu dari file. Linked list adalah suatu field yang berisi link atau pointer. File yang berisi link field disebut linked list dan berfungsi menghindari penggunaan indeks untuk mendapatkan akses yang lebih cepat. Inverted file dan linked list memberikan suatu cara untuk mengintegrasikan secara logis record-record yang tersebar secara fisik dalam satu file
50
Integrasi logis antara beberapa file. Suatu modifikasi bahasa pemrograman COBOL dengan menggunakan link untuk saling menghubungkan record-record dalam satu file dengan record-record yang berhubungan secara logis di file-file lain. Sistem ini disebut IDS (integrated data store) dan merupakan langkah awal menuju satu database terintegrasi dari beberapa file. C. Konsep dan Struktur Basis Data Database adalah suatu koleksi data komputer yang terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan dengan suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali. Integrasi lagis dari record-record dalam banyak file ini disebut konsep database yang bertujuan untuk meminimumkan pengulangan data (duplikasi data artinya data yang sama disimpan dalam beberapa file) dan mencapai independensi data (kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data). Independensi data diperoleh dengan menempatkan spesifikasi data dalam tabel data dan kamus yang terpisah secara fisik dari program. Program mengacu pada tabel untuk mengakses data. Struktur basis data adalah cara data diorganisasi agar pemrosesan data menjadi lebih efisien. Struktur ini kemudian diimplementasikan melalui suatu sistem manajemen basis data. Sistem manajemen basis data (DBMS) adalah suatu aplikasi peranti lunak yang menyimpan struktur basis data, data itu sendiri, hubungan diantara data di dalam basis data, dan nama-nama formulir, jenis-jenis data, angka di belakang decimal, jumlah karakter, nilainilai default, dan seluruh uraian field lainnya. Inilah sebabnya mengapa basis data yang dikendalikan oleh suatu sistem manajemen basisdata disebut sekumpulan data terhubung yang dapat menjelaskan dirinya sendiri (self describing set of related data). 1. Struktur Basis Data Hierarkis Sistem manajemen basis data yang pertama, IDS (Integrated Data Store), dikembangkan oleh GE pada tahun 1964. Basis data ini dipengaruhi oleh hasil kerja standardisasi oleh Komite Bahasa Sisten Data (Committee on Data System LanguageCODASYL) Sistem Manajemen basis data IDS mengikuti suatu struktur basis data hierarkis. Struktur hierarkis ini dibentuk oleh kelompok-kelompok data, subkelompok, dan beberapa subkelompok lagi. Sistem manajemen basis data IDS mengikuti suatu struktur basis data hierarkis. Struktur hierarkis ini dibentuk oleh kelompok-kelompok data, subkelompok, dan beberapa sub kelompok lagi. Jika digambar, struktur ini akan terlihat seperti cabang51
cabang dari sebuah pohon. Seperti cabang dari sebuah pohon, untuk mendapatkan satu record dari satu cabang ke cabang lainnya mrngharuskan sistem manajemen basis data tersebut menavigasi kembali ke persimpangan umum dari cabang-cabang tersebut. 2. Struktur Basis Data Jaringan Struktur basis data jaringan dikembangkan untuk memungkinkan penarikan recordrecord tertentu. Hal ini memungkinkan satu record tertentu menunjuk pada semua record lainnya di dalam basis data. Gugus Tugas Basis Data yang merupakan subkomite dari CODASYL mengeluarkan spesifikasinya untuk struktur basis data jaringan pada tahun 1971. Struktur jaringan memecahkan masalah permasalahan keharusan untuk menarik balik hingga kembali ke “cabang” yang menyatukan basis data. Akan tetapi, rentang kemungkina koneksi yang begitu lebar merupakan kelemahan dari penerapan struktur jaringan pada masalah-masalah praktis. 3. Struktur Basis Data Relasional Organisasi bisnis tidak pernah secara luas menerapkan system manjemen basis data yang dibangun berdasarkan struktur jaringan. Namun, organisasi masih membutuhkan cara untuk mengatasi masalah-masalah manajerial dalam penggunaan basis data. Terobosan muncul dari riset dasar mempergunakan aljabar relasional yang dilakukan secara independen oleh C. J. Date dan E. F. Codd. Pekerjaan mereka erat kaitannya dengan struktur basis data relasional yang merupakan struktur yang saat ini paling umum dipergunakan oleh organisasi-organisasi bisnis. Struktur basis data seperti ini terlihat seperti sekumpulan tabel-tabel yang mirip seperti tabel-tabel spreadsheet. Jika struktur hierarkis dan jaringan mengandalkan diri pada relasi fisik (physical relationship) di dalam bentuk alamat-alamat penyimpanan, maka relasi dalam struktur basis data relasional adalah implicit. Relasi implicit (implicit relationship) dapat secara tidak langsung berasal dari data. Konsep dari suatu struktur basis data yang terdiri atas tabel-tabel di mana relasi terbentuk secara implicit dengan mencocokkan nilai-nilai dalam field data yang sama, akan mudah untuk dipergunakan dan dipahami. D. Menciptakan dan Menggunakan Database Membuat Basis Data Proses pembuatan sebuah basis data akan melibatkan tiga langkah utama, yaitu: menentukan data, menguraikan data tersebut, memasukkan data ke dalam basis data. 1. Menentukan Kebutuhan Data Menentukan data yang perlu dikumpulkan dan disimpan adalah langkah penting dalam mencapai suatu system informasi berbasis computer. Ada dua pendekatan dasar untuk menentukan kebutuhan data, diantaranya: 52
a. Pendekatan yang Berorientasi pada Proses Untuk menentukan kebutuhan datanya, maka perusahaan akan menjalankan uruturutan langkah: 1) mendefinisikan masalah, 2) mengidentifikasi keputusan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah yang telah teridentifikasi, 3) menjabarkan informasi yang dibutuhkan untuk setiap keputusan,4) menentukan pemrosesan yang dibutuhkan untuk menghasilkan informasi, 5) menetukan spesifikasi data yang diminta oleh pemrosesan. b. Pendekatan Pemodelan Perusahaan Kekuatan pendekatan pemodelan perusahaan adalah bahwa pendekatan ini mengambil keuntungan dari sudut pandang sumber daya data perusahaan yang luas. Meskipun pendekatan process-oriented memungkinkan kebutuhan data dari masing-masing system dapat didefinisikan dengan satu cara yang logis, kelemahannya adalah kesulitan dalam mengaitkan data dari satu masalah bisnis ke data dari masalah bisnis lainnya. Kelemahan ini dapat diatasi dengan menentukan seluruh kebutuhan data perusahaan dan kemudian menyimpan data tersebut dalam basis data. Ini merupakan logika yang mendasari pendekatan pemodelan perusahaan (enterprise modeling approach). Jika perusahaan melakukan pemodelan data perusahaan, deskripsi dari seluruh data perusahaan disebut sebagai model data perusahaan (enterprise data model). 2. Teknik-teknik Pemodelan Data Ada dua teknik pemodelan data, diantaranya: diagram relasi entitas dan diagram kelas. a. Diagram Relasi Entitas (entity relationship diagram-ERD) Berhubungan dengan data di dalam entitas dan hubungan antarentitas. Entitas adalah kumpulan konseptual field-field data yang saling berhubungan. ERD digunakan untuk menguraikan hubungan antara kumpulan-kumpulan data konseptual sehingga recordrecord-nya saling terhubung akan dapat digabungkan bersama. ERD juga mengungkapkan entitas-entitas mana yang sebaiknya secara konseptual dihubungkan dengan entitas yang lain. Relasi ERD akan menunjukkan jika satu record dalam satu entitas akan berhubungan dengan satu atau lebih record di entitas yang lain. ERD adalah satu sarana komunikasi dan dokumentasi yang bermanfaat di antara professional system informasi dan para pengguna. Ketika pemikiran-pemikiran dapat terdokumentasikan dan terkomunikasikan dengan jelas, spesialis system informasi akan memiliki kelengkapan yang lebih baik dalam mengembangkan suatu struktur system manajemen basis data guna mendukung pengambilan keputusan. b. Diagram Kelas Suatu diagram relasi entitas hanya merupakan penyajian grafis dari data dan relasi, bukannya tindakan-tindakan yang dilakukan atas data. Terdapat satu teknik di mana 53
data yang digunakan dalam aplikasi dan tindakan-tindakan yang terkait dengan data dapat disajikan secara grafis. Teknik ini disebut diagram kelas (class diagram), dan merupakan salah satu dari beberapa model rancangan yang berorientasi pada objek. Diagram kelas terdiri atas kelas-kelas yang memiliki nama, field-field di dalam kelas, dan tindakan-tindakan yang dilakukan atas kelas. Diagram kelas digunakan untuk menguraikan hubungan data maupun tindakan-tindakan yang mengoperasikan data di dalam relasi. Diagram kelas merupakan penyajian data konseptual di tingkat atas, namun penambahan tindakan-tindakan yang akan diambil atas data dapat membantu memperjelas rancangan spesifik tabel-tabel di dalam basis data. Menggunakan Basis Data Formulir, laporan, dan query adalah metode-metode umum yang dipergunakan untuk mengakses basis data yang disimpan dalam suatu system manajemen basis data. a. Laporan dan Formulir Mayoritas interaksi pengguna dengan basis data adalah melalui laporan dan formulir. Perbedaan terbesar antara formulir dan laporan adalah dalam formatnya. Formulir secara tipikal menampilkan satu record saja dalam satu waktu dan tidak memberikan ikhtisar data serta biasanya tidak melakukan agregasi data dari banyak tabel basis data. Selain itu, formulir dapat digunakan untuk menambah, menghapus, atau memodifikasi record-record basis data. 1. Navigasi; formulir memungkinkan dilakukannya pembuatan record baru maupun modifikasi record-record yang sudah ada. 2. Akurasi; formulir akan menjalankan definisi field data yang telah ditentukan ketika basis data dibuat 3. Konsistensi; konsistensi adalah hal yang sangat penting ketika nilai-nilai field dalam satu tabel dipergunakan untuk menggabungkan record-nya ke tabel yang lain. 4. Penyaringan; setiap field dalam formulir dapat digunakan sebagai saringan (filter) 5. Subformulir; entri-entri ke dalam subformulir secara otomatis akan dihubungkan dengan record formulir. Subformulir membantu menjaga keakuratan dan konsistensi yang dibutuhkan dari data. Laporan adalah data teragregasi dari basis data yang diformat dengan cara yang akan membantu pengambilan keputusan. Satu asumsi yang dibuat oleh penghasil laporan yaitu jika tidak terdapat detail pada record pada tingkat terendah, maka record tingkat yang lebih tinggi untuk detail tersebut hendaknya tidak perlu ditampilkan b. Query Query adalah suatu permintaan kepada basis data untuk menampilkan record-record yang dipilih. Query pada umumnya memilih field data dalam jumlah terbatas dan kemudian membatasi record-record yang ditampilkan berdasarkan satu kumpulan 54
criteria tertentu. Formulir dan laporan dapat menampilkan sejumlah hasil yang mengaburkan hal-hal yang sebenarnya ingin ditemukan oleh manajemen. Manajer dapat memanfaatkan QBE (Query by Example) untuk dapat dengan cepat menemukan data tertentu untuk memecahkan masalah. c. Bahasa Query Terstruktur Bahasa Query Terstruktur dan Structured Query Language (SQL) adalah kode yang digunakan oleh system manajemen basis data relasional untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan basis data-nya. SQL telah menjadi topic yang penting karena dua alasan. Pertama, seiring dengan lebih banyak basis data yang dapat diakses melalui web, manajer dan para professional lainnya perlu untuk mengetahui bahwaa SQL adalah metode pilihan untuk berinteraksi dengan basis data-basis data berbasis web. Kedua, para manajer perlu untuk mengetahui bahwa menulis SQL bukanlah hal yang sulit bagi sebagian besar kebutuhan data mereka. d. Pemrosesan Basis Data Lanjutan Pemrosesann analitis on-line atau on-line analytical processing (OLAP) telah menjadi hal yang semakin umum dalam peranti lunak system manajemen basis data. OLAP digunakan untuk memungkinkan dilakukannya analisis data yang mirip dengan statistic cross-tabulation. Data mining, data marts, dan data warehousing mengacu pada kelompok konsep yang melihat data perusahaan sebagai sebuah peti harga yang harus dibuka, diperiksa, dan dikuasai. Ketiganya memusatkan perhatian pada metodologi-metodologi yang menawarkan akses yang cepat kepada para pengguna untuk mengagregasikan data-data tertentu untuk kebutuhan pengambilan keputusan mereka. Knowledge discovery (penemuan pengetahuan) adalah konsep menarik lainnya. Knowledge discovery menganalisis penggunaan data dan kesamaan data di antara tabel-tabel yang berbeda. E. Model Database Dilihat dari proses pengorganiasasian model database terbagi menjadi 5 model, sebagai berikut : 1. Database Jaringan Konsep database yang memiliki kelompok level yang rendah yang dapat memiliki lebih dari datu kelompok yang lebih tinggi dan setiap kelompok level rendah dapat di miliki oleh lebih dari satu record parent. 2. Database Relasional Database relasional bekerja yaitu dengan menghubungkan file-file yang berbeda dengan menggunakan sebuah elemen data yang umum. 3. Database Hierarkis
55
Field atau recorg di atur dalam kelompok yang berhubungan, menyerupai diagram pohon dengan level yang lebih rendah berada di bawah level rendah yang lebih tinggi. 4. Database Multidimensial Database multidimensial memodelkan data sebagai fakta untuk menganalisis data dalam jumlah besar yang bertujuan untuk mengambil keputusan. Database multidimensial ini menggunakan bentuk kubus. 5. Database Berorientasi Objek Model ini menggunakan objek sebagai perangkat lunak yang di tulis dalam potongan kecil yang di gunakan kembali sebagai elemen dalam file database. Database berorientasi objek adalah database multimedia yang menimpan lebih banyak tipe data di bandingkan dengan database relasional.
F. Pengelola Database Seorang spesialis informasi yang bertanggung jawab atas database disebut pengelola database (database administrator), atau DBA. Tugas DBA terbagi dalam empat bidang utama: perencanaan, penerapan, operasi dan keamanan. Perencanaan Database mencakup sama dengan para manajer untuk mendefinisikan perusahan dan dengan para pemakai untuk mendefinisikan subskema mereka. Selain itu DBA berperan
penting dalam memilih DBMS Penerapan Database terdiri dari menciptakan database yang seusai dengan spesifikasi yang dipilih, serta
menetapkan dan menegakkan kebijakan dan procedur penggunaan database Operasi Database Mencakup menawarkan program pendidikan kepada pemakai database, dan
menyediakan bantuan saat diperlukan Keamanan Database Meliputi pemantauan kegiatan database dengan menggunakan statistik yang disediakan DBMS. Selain itu, DBA memastikan bahwa database tetap aman
G. Keuntungan Implementasi Dbms Independensi data DBMS menyediakan pendekatan yang membuat perubahan dalam data tidak
56
membuat program harus diubah Pengaksesan yang efisien terhadap data DBMS menyediakan berbagai teknik yang canggih sehingga penyimpanan dan pengambilan data dilakukan secara efisien. Keamanan dan integritas data
Karena data dikendalikan oleh DBMS, DBMS dapat melakukan kendala integritas terhadap data. Segala sesuatu yang tidak sesuai dengan definisi suatu field dan kekangan yang melekat pada field akan ditolak. Sebagai contoh, jika field Jenis_Kelamin dinyatakan berupa P atau W, maka penyimpanan L ke field tersebut dengan sendirinya akan ditolak oleh DBMS. Baik DBMS mainframe maupun komputer mikro dapat menyertakan beberapa lapis keamanan seperti kata sandi (password), directory pemakai, dan bahasa sandi (encryption). Data yang dikelola oleh DBMS juga lebih aman daripada data lain dalam perusahaan.
Administrasi data Jika sejumlah pemakai berbagi data, pemusatan administrasi dapat meningkatkan perbaikan yang sangat berarti. Dengan cara seperti ini, duplikasi atau redudansi
data dapat diminimalkan. Akses bersamaan dan pemulihan terhadap kegagalan DBMS menyediakan mekanisme sehingga data yang sama dapat diakses oleh sejumlah orang dalam waktu yang sama. Selain itu, DBMS melindungi pemakai dari efek kegagalan sistem. Jika terjadi kegagalan sistem, DBMS dapat
mengembalikan data sebagaimana kondisi saat sebelum terjadi kegagalan. Waktu pengembangan aplikasi terpendek DBMS menawarkan banyak fasilitas yang memudahkan dalam menyusun aplikasi sehingga waktu pengembangan aplikasi dapat diperpendek. Mengambil Data dan Informasi Secara Cepat
Hubungan-hubungan logis dan DMI. Serta query languange memungkinkan pemakai mengambil data dalam hitungan detik atau menit, yang sebelumnya mungkin memerlukan beberapa jam atau hari
57
SAP 6 KOMUNIKASI DATA
1. Model Dasar Komunikasi Model-model komunikasi yaitu model analis dasar komunikasi, model proses komunikasi dan yang terakhir model komunikasi partisipasi. Lebih lanjut mengenai model-model komunikasi sebagai berikut. a. Model Analisis Dasar Komunikasi Salah satu dari model model komunikasi yaitu model analisis dasar komunikasi. Model komunikasi ini dinilai sebagai suatu model klasik atau model pemula komunikasi yang dikembangkan sejak Aristoteles, kemudian Lawsel hingga Weaver dan Shannon. Aristoteles membuat model komunikasi yang terdiri atas tiga unsur, yaitu siapa, mengatakan apa dan terakhir kepada siapa.Model komunikasi Lasswell terdiri atas 5 unsur, yaitu siapa, mengatakan apa, melalui apa, kepada siapa dan apa akibatnya. Perkembangan selanjutnya yaitu Claude E Shannon dan Warren Weaver mengemukakan model komunikasi matematik melalui telepon. Proses komunikasi dimulai dari sumber yang menciptakan pesan, kemudian ditansmit melalui saluran kawat atau gelombang udara. Pesan ini ditangkap oleh pesawat penerima yang merekonstruksi kembali sinyal itu sampai kepada tujuannya yaitu si penerima. Dalam proses komunikasi yang diungkapkan Shannon, salah satu unsurnya yang cukup penting ialah gangguan (noise). Gangguan disini menunjukkan adanya rintangan yang terjadi pada saluran, sehingga menghasilkan suatu pesan yang berbeda sepertia yang ditransmit oleh sumber. Oleh karena itu Shanon dan Weaver menyarankan bahwa untuk berhasilnya proses komunikasi yang sempurna, sebaiknya semua gangguan diatasi lebih dulu sebelum proses komunikasi berlangsung. b. Model Proses Komunikasi Salah satu dari model model komunikasi adalah model proses komunikasi. Salah satu model yang banyak digunakan untuk menggambarkan proses komunikasi ialah model sirkular yang dibuat oleh Schramm bersama Osgood. Model ini menggambarkan komunikasi sebagai proses yang dinamis, yang di mana pesan ditransmit melalui proses encoding dan 58
juga decoding. Proses Encoding adalah translasi yang dilakukan oleh sumber atas sebuah pesan, dan proses decoding adalah translasi yang dilakukan oleh penerima terhadap pesan yang berasal dari sumber. Hubungan antara encoding dan decoding yaitu hubungan antara sumber dan penerima secara simultan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Pada model komunikasi ini bisa berfungsi ganda sebagai pengirim pesan dan penerima. Pada tahap awalnya, sumber berfungsi sebagai encoder dan penerima sebagai decoder. Pada tahap selanjutnya penerima berfungsi sebagai pengirim dan sumber sebagai penerima. Jadi disini sumber pertama akan menjadi penerima kedua dan penerima pertama akan berfungsi sebagai sumber kedua, begitu seterusnya. Pelaku komunikasi baik sumber penerima dalam model komunikasi ini mempunyai kedudukan yang setingkat. Oleh karena itu proses komunikasi dapat dimulai dan berakhir di mana dan kapan saja. c.
Model Komunikasi Partisipasi
Salah satu dari model model komunikasi ialah model komunikasi partisipasi. D Lawrence Kincaid dan Everett M Rogers mengembangkan sebuah model komunikasi berdasarkan prinsip pemusatan yang dikembangkan dari teori informasi dan teori siberneti. Model komunikasi ini baru muncul setelah melihat berbagai kelemahan model komunikasi satu arah yang telah mendominasi berbagai riset komunikasi sebelumnya. Teori sibernatik melihat komunikasi sebagai suatu sistem yang di mana semua unsur saling bermain dan mengatur dalam memproduksi luarannya. Keberhasilan dari teori ini telah ditunjukkan dalam merakit berbagai macam teknologi canggih seperti komputer, radar dan peluru kendali jarak jauh. Jika model model komunikasi yang dikemukakan di atas ingin dibandingkan satu sama lainnya, maka pandangan para ahli komunikasi terakhir melihat bahwa ada perbedaan orientasi antara model model komunikasi yang telah ada, yaitu model komunikasi kontemporer (paradigma baru) yang memberi tekanan pada khalayak dan bersifat dua arah (dialogis), interaktif (saling mempengaruhi) dan saling membagi yang mengarah pada saling pengertian (mutual understanding). Sedangkan model komunikasi yang berdasarkan pada paradigma lama, memberikan tekanan pada sumber sebagai pelaku yang dominan, satu arah dan berusaha untuk mempengaruhi khalayak dengan metode persuasi propaganda. Dalam
59
komunikasi yang multidimensional semua elemen berada dalam posisi sama untuk dapat mempengaruhi dan dipengaruhi.
2. Komunikasi Data Berbasis Komputer Seiring meluasnya teknologi dan metodologi komunikasi data, berkembang tiga metode pengendalian jaringan. Yang pertama adalah suatu komputer pusat yang dihubungkan ke terminal-terminal. Metode ini diikuti oleh sistem terdistribusi, dan pemrosesan client/Server adalah yang terkini. a. Pengendalian Terpusat Suatu terminal tidak memiliki penyimpanan atau prosesor. Terminal sekedar meyediakan sarana untuk memasukkan dan menampilkan data untuk komputer. Pengendalian peralatan dilakukan oleh komputer yang terhubung dengan terminal. Suatu komputer mikro mungkin bertindak sebagai terminal saat melaksanakan suatu tugas untuk suatu aplikasi, terutama jika aplikasi itu dikendalikan oleh komputer lain. Dalam hal itu, komputer mikro tersebut bertindak sebagai terminal karena tidak menggunakan sumber daya penyimpanan atau prosesornya sendiri untuk melaksanakan aplikasi tersebut. Namun, jika komputer mikro tersebut memberikan lebih sekedar kemampuan input dan output, secara teknis ia tidak berfungsi sebagai terminal. b. Pemrosesan Terdistribusi Pemrosesan terdistribusi, juga disebut pemrosesan data terditribusi, adalah istilah untuk komunikasi data dari satu tempat ke tempat lain yang menggunakan data tersebut. Pendekatan pemrosesan ini, memanfaatkan sumber daya komputer yang tersebar secara lebih baik daripada model terminal. c. Pemrosesan Client/Server Pemrosesan client/Server menyadari perlunya gabungan dari strategi pemrosesan terpusat dan terdistribusi untuk memanfaatkan sepenuhnya kemampuan pemrosesan komputer dan komunikasi data. 3. Perangkat Keras dan Lunak Komputer 1. Perangkat Keras Komputer 60
Perangkat keras / Hardware adalah salah satu komponen dari sebuah komputer yang sifat alat nya bisa dilihat dan diraba oleh manusia secara langsung atau yang berbentuk nyata, yang berfungsi untuk mendukung proses komputerisasi. Hardware dapat bekerja berdasarkan perintah yang telah ditentukan ada padanya, atau yang juga disebut dengan dengan istilah instruction set. Dengan adanya perintah yang dapat dimengerti oleh hardware tersebut, maka hardware tersebut dapat melakukan berbagai kegiatan yang telah ditentukan oleh pemberi perintah. Secara fisik, Komputer terdiri dari beberapa komponen yang merupakan suatu sistem. Sistem adalah komponen-komponen yang saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Apabila salah satu komponen tidak berfungsi, akan mengakibatkan tidak berfungsinya suatu komputer dengan baik. Komponen komputer ini termasuk dalam kategori elemen perangkat keras (hardware). Berdasarkan fungsinya, perangkat keras komputer dibagi menjadi : a. b. c. d. e.
Input divice (unit masukan) Process device (unit Pemrosesan) Output device (unit keluaran) Backing Storage ( unit penyimpanan) Periferal ( unit tambahan)
Komponen dasar komputer yang terdiri dari input, process, output dan storage. Input device terdiri dari keyboard dan mouse, Process device adalah microprocessor (ALU, Internal Communication, Registers dan control section), Output device terdiri dari monitor dan printer, Storage external memory terdiri dari harddisk, Floppy drive, CD ROM, Magnetic tape. Storage internal memory terdiri dari RAM dan ROM. Sedangkan komponen Periferal Device merupakan komponen tambahan atau sebagai komponen yang belum ada atau tidak ada sebelumnya. Komponen Periferal ini contohnya : TV Tuner Card, Modem, Capture Card. 1. Unit Masukan ( Input Device ) Unit ini berfungsi sebagai media untuk memasukkan data dari luar ke dalam suatu memori dan processor untuk diolah guna menghasilkan informasi yang diperlukan Input device berfungsi sebagai media untuk memasukkan data dari luar sistem ke dalam suatu memori dan processor untuk diolah dan menghasilkan informasi yang diperlukan. Data yang dimasukkan ke dalam sistem komputer dapat berbentuk signal input dan maintenance input. Signal input berbentuk data yang dimasukkan ke dalam sistem komputer, sedangkan maintenance input berbentuk program yang digunakan untuk mengolah data yang dimasukkan.
61
Jadi Input device selain digunakan untuk memasukkan data dapat pula digunakan untuk memasukkan program. Berdasarkan sifatnya, peralatan input dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
Peratalan input langsung, yaitu input yang dimasukkan langsung diproses oleh alat pemroses. Contohnya : keyboard, mouse, touch screen, light pen, digitizer graphics
tablet, scanner. Peralatan input tidak langsung, input yang melalui media tertentu sebelum suatu input diproses oleh alat pemroses. Contohnya : punched card, disket, harddisk.
Unit masukan atau peralatan input ini terdiri dari beberapa macam peranti yaitu : a. Keyboard Keyboard merupakan unit input yang paling penting dalam suatu pengolahan data dengan komputer. Keyboard dapat berfungsi memasukkan huruf, angka, karakter khusus serta sebagai media bagi user (pengguna) untuk melakukan perintah-perintah lainnya yang diperlukan, seperti menyimpan file dan membuka file.
Jenis-Jenis Keyboard : 1.) QWERTY 2.) DVORAK 3.) KLOCKENBERG Keyboard yang biasanya dipakai adalah keyboard jenis QWERTY, yang bentuknya ini mirip seperti tuts pada mesin tik. Keyboard QWERTY memiliki empat bagian yaitu : a. b. c. d.
Typewriter key Numeric key Function key Special function key.
b. Mouse Fungsi alat ini adalah untuk perpindahan pointer atau kursor secara cepat. Selain itu, dapat sebagai perintah praktis dan cepat dibanding dengan keyboard. Mouse mulai digunakan secara maksimal sejak sistem operasi telah berbasiskan GUI (Graphical User Interface).
62
sinyal-sinyal listrik sebagai input device mouse ini dihasilkan oleh bola kecil di dalam mouse, sesuai dengan pergeseran atau pergerakannya.
c. Touchpad Unit masukkan ini biasanya dapat kita temukan pada laptop dan notebook, yaitu dengan menggunakan sentuhan jari. Biasanya unit ini dapat digunakan sebagai pengganti mouse. Selain touchpad adalah model unit masukkan yang sejenis yaitu pointing stick dan trackball.
Touch Pad
Touch Pad Track Ball
Pointing Stick d. Light Pen Light pen adalah pointer elektronik yang digunakan untuk modifikasi dan men-design gambar dengan screen (monitor). Light pen memiliki sensor yang dapat mengirimkan sinyal cahaya ke komputer yang kemudian direkam, dimana layar monitor bekerja dengan merekam enam sinyal elektronik setiap baris per detik.
63
perangkat Light Pen e. Joy Stick dan Games Paddle Alat ini biasa digunakan pada permainan (games) komputer. Joy Stick biasanya berbentuk tongkat, sedangkan games paddle biasanya berbentuk kotak atau persegi terbuat dari plastik dilengkapi dengan tombol-tombol yang akan mengatur gerak suatu objek dalam komputer.
Gambar Joy Stick dan Paddle Games f. Barcode Fungsi alat ini adalah untuk membaca suatu kode yang berbentuk kotak-kotak atau garis-garis tebal vertical yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk angka-angka. Kodekode ini biasanya menempel pada produk-produk makanan, minuman, alat elektronik dan buku.
Barcode Reader
contoh barcode Gambar Barcode g. Scanner Scanner adalah sebuah alat yang dapat berfungsi untuk meng copy atau menyalin gambar atau teks yang kemudian disimpan ke dalam memori komputer. Dari memori 64
komputer selanjutnya, disimpan dalam harddisk ataupun floppy disk. Fungsi scanner ini mirip seperti mesin fotocopy, perbedaannya adalah mesin fotocopy hasilnya dapat dilihat pada kertas sedangkan scanner hasilnya dapat ditampilkan melalui monitor terlebih dahulu sehingga kita dapat melakukan perbaikan atau modifikasi dan kemudian dapat disimpan kembali baik dalam bentuk file text maupun file gambar.
Scanner h. Kamera Digital Ketajaman gambar dari kamera digital ini ditentukan oleh pixel-nya. Kamera digital tidak memerlukan film sebagaimana kamera biasa. Gambar yang diambil dengan kamera digital disimpan ke dalam memori kamera tersebut dalam bentuk file, kemudian dapat dipindahkan atau ditransfer ke komputer
kamera digital i. Mikropon dan Headphone Unit masukan ini berfungsi untuk merekam atau memasukkan suara yang akan disimpan dalam memori komputer atau untuk mendengarkan suara. Dengan mikropon, kita dapat merekam suara ataupun dapat berbicara kepada orang yang kita inginkan pada saat chating. Penggunaan mikropon ini tentunya memerlukan perangkat keras lainnya yang berfungsi untuk menerima input suara yaitu sound card dan speaker untuk mendengarkan suara.
headphone j. Graphics Pads 65
Graphics pads ini merupakan input masukan untuk menggambar objek pada monitor. Graphics pads yang digunakan mempunyai dua jenis. Pertama, menggunakan jarum (stylus) yang dihubungkan ke pad atau dengan memakai bantalan tegangan rendah, yang pada bantalan tersebut terdapat permukaan membrane sensitif sentuhan ( touch sensitive membrane surface). Tegangan rendah yang dikirimkan kemudian diterjemahkan menjadi koordinat X – Y. Kedua, menggunakan bantalan sensitif sentuh ( touch sensitive pad) tanpa menggunakan jarum. Cara kerjanya adalah dengan meletakkan kertas gambar pada bantalan, kemudian ditulisi dengan pensil. 2. Perangkat Lunak Komputer Perangkat Lunak (software) merupakan suatu program yang dibuat oleh pembuat program untuk menjalankan perangkat keras komputer. Perangkat Lunak adalah program yang berisi kumpulan instruksi untuk melakukan proses pengolahan data. Software sebagai penghubung antara
manusia
sebagai
pengguna
dengan
perangkat
keras
komputer, berfungsi
menerjemahkan bahasa manusia ke dalam bahasa mesin sehingga perangkat keras komputer memahami
keinginan
pengguna
dan
menjalankan
instruksi
yang
diberikan
dan
selanjutnya memberikan hasil yang diinginkan oleh manusia tersebut. Perangkat lunak komputer berfungsi untuk : 1. Mengidentifikasi program 2. Menyiapkan aplikasi program sehingga tata kerja seluruh perangkat komputer terkontrol. 3. Mengatur dan membuat pekerjaan lebih efisien.
Macam-macam Perangkat Lunak Perangkat lunak terbagi menjadi 4 macam, yaitu : 1. Sistem Operasi (Operating System), 2. Program Aplikasi (Application Programs), 3. Bahasa Pemrograman (Programming Language), 4. Program Bantu (Utility) 66
A. Sistem Operasi (Operating System) Sistem Operasi yaitu program yang berfungsi untuk mengendalikan sistem kerja yang mendasar sehingga mengatur kerja media input, output, tabel pengkodean, memori, penjadwalan prosesor, dan lain-lain. Sistem operasi berfungsi sebagai penghubung antara manusia dengan perangkat keras dan perangkat lunak yang akan digunakan. Adapun fungsi utama sistem operasi adalah :
Menyimpan program dan aksesnya
Membagi tugas di dalam CPU
Mengalokasikan tugas-tugas penting
Merekam sumber-sumber data
Mengatur memori sistem termasuk penyimpanan, menghapus dan mendapatkan data
Memeriksa kesalahan sistem
Multitugas pada OS/2″, Windows ’95″, Windows ’98″, Windows NT”, /2000/XP
Memelihara keamanan sistem, khusus pada jaringan yang membutuhkan kata sandi (password) dan penggunaan ID
Contoh Sistem Operasi, misalnya : Disk operating System (DOS), Microsoft Windows, Linux, dan Unix. B. Program Aplikasi (Aplication Programs) Program Aplikasi adalah perangkat lunak yang dirancang khusus untuk kebutuhan tertentu,
misalnya
program
pengolah
kata,
mengelola
presentasi, design grafis, dan lain-lain. C. Bahasa Pemrograman (Programming Language)
67
lembar
kerja,
program
Perangkat lunak bahasa yaitu program yang digunakan untuk menerjemahkan instruksi-instruksi yang ditulis dalam bahasa pemrograman ke bahasa mesin dengan aturan atau prosedur tertentu, agar diterima oleh komputer. Ada 3 level bahasa pemrograman, yaitu :
Bahasa tingkat rendah (low level language)
Bahasa ini disebut juga bahasa mesin (assembler), dimana pengkodean bahasanya menggunakan kode angka 0 dan 1.
Bahasa tingkat tinggi (high level language)
Bahasa ini termasuk dalam bahasa pemrograman yang mudah dipelajari oleh pengguna komputer karena menggunakan bahasa Inggris. Contohnya : BASIC, COBOL, PASCAL, FORTRAN.
Bahasa generasi keempat (4 GL)
Bahasa pemrograman 4 GL (Fourth Generation Language) merupakan bahasa yang berorientasi
pada objek yang disebut Object Oriented Programming (OOP). Contoh
software ini adalah : Visual Basic, Delphi, Visual C++ D. Program Bantu (Utility) Perangkat Lunak merupakan perangkat lunak yang berfungsi sebagai aplikasi pembantu dalam kegiatan yang ada hubungannya dengan komputer, misalnya memformat disket, mengopi data, mengkompres file, dan lain-lain. Contoh software ini diantaranya :
Norton Utility
Winzip
Norton Ghost
Antivirus
4. Pendekatan Dasar Jaringan Pada Pemrosesan 68
a. Timesharing Jaringan timesharing terdiri dari satu computer tunggal yang dipakai bersama olah beberapa pemakai yang memperoleh akses melalui terminal-terminal. b. Distribusi Pemrosesan Ketika computer mikro menjadi popular, perusahaan-perusahaan mengubah strategi mereka dan mulai mendistribusikan computer mini dan mikro disluruh organisasi. Jika system ini saling berhubungan, teknik ini dikenal sebagai distribusi pemrosesan atau distribusi pemrosesan data. c. Client / Server Computing Client server computing adalah suatu pendekatan bagi penggunaan jaringan yang didasarkan pada konsep bahwa sebagian fungsi paling baik ditangani secara local dan sebagian paling tidak ditangani secara terpusat. Karena itu, client / server computing dapat mencakup WAN, tetapi konfigurasinya biasanya terdiri dari satu atau baebaerap LAN saling berhubungan. d. Middleware Middleware adalah perangkat lunak yang menyediakan
konektivitas dalam skala
perusahaan.perangkat lunak middleware berada di dalam system server maupun client, dan menyediakan jasa penyajian seperti multimedia, kemampuan cetak, dan interface pemakai.middleware sering disebut glueware, karena menyatukan server ke client dalam skala perusahaan. 5. Jaringan Setempat a. LAN (Local Area Network) Adalah sekumpulan komputer dan peralatan lain yang saling berhubungan melalui suatu medium yang sama. LAN umumnya menghubungkan komputer-komputer yang dekat secara fisik. b. MAN (Metropolitan Area Network) Adalah jaringan dengan area yang cukup luas untuk mencakup suatu kota secara keseluruhan atau beberapa kota kecil yang berdekatan. MAN menggunakan topologi LAN dan beberapa protokol yang berkaitan dengan jaringan luas ( WAN ). MAN tidak menggunakan sistem telepon publik untuk transfer data. c. WAN (Wide Area Network) Adalah jaringan komputer yang mencakup minimal dua area metropolitan. Dari sudut pandang praktikal, perbedaan ketiga jaringan tersebut adalah tingkat arus data yang mengalir dalam jaringan tersebut. 69
d. Internet Internet merupakan komputer yang saling terkait satu dengan lainnya dalam bentuk jaringan atau dapat diartikan sebagai jaringan dari jaringan (network of network). Jaringan dapat tercipta melalui saluran kabel ataupun nirkabel. Internet memiliki banyak pengertian jika dilihat dari beberapa segi, misalnya jika dilihat secara teknis, Internet merupakan dua komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di dunia yang saling berinteraksi dan bertukar informasi. Dari segi ilmu pengetahuan, Internet merupakan sebuah perpustakaan digital yang di dalamnya terdapat jutaan informasi atau data berupa teks, grafik, maupun video dalam bentuk media elektronik. 6. Manajemen Jaringan A. Pengertian Manajemen Jaringan 1. Sebuah fungsi pengawasan terhadap unjuk kerja jaringan dan pengambilan tindakan untuk mengendalikan aliran trafik agar diperoleh kapasitas jaringan dengan pengoperasian yang maksimum pada berbagai situasi [CCITT] 2. Upaya mengkoordinasikan dan mendistribusikan sumber daya (resource) untuk merencanakan, menganalisa, mengevaluasi, mendesain, mengadministrasikan, dan mengembangkan jaringan telekomunikasi sehingga diperoleh kualitas pelayanan yang baik pada seluruh waktu dengan ongkos yang proporsional dan kapasitas yang optimal B. Kegunaan Manajemen Jaringan Manajeman jaringan merupakan kemampuan untuk mengontrol dan memonitor sebuah jaringan
komputer
dari
sebuah
lokasi. The
International
Organization
for
Standardization (ISO) mendefinisikan sebuah model konseptual untuk menjelaskan fungsi manajemen jaringan.
Manajemen
Kesalahan
(Fault
Management),
menyediakan
fasilitas
yang
memungkinkan administrator jaringan untuk mengetahui kesalahan (fault) pada perangkat yang dikelola, jaringan, dan operasi jaringan, agar dapat segera menentukan
70
apa penyebabnya dan dapat segera mengambil tindakan (perbaikan). Untuk itu, manajemen kesalahan memiliki mekanisme untuk: 1. Melaporkan terjadinya kesalahan 2. Mencatat laporan kesalahan (logging) 3. Melakukan diagnosis 4. Mengoreksi kesalahan (dimungkinkan secara otomatis)
Manajemen
Konfigurasi
(Configuration
Management),
memonitor
informasi
konfigurasi jaringan sehingga dampak dari perangkat keras atau pun lunak tertentu dapat dikelola dengan baik. Hal tersebut dapat dilakukan dengan kemampuan untuk inisialisasi, konfigurasi ulang, pengoperasian, dan mematikan perangkat yang dikelola.
Pelaporan (Accounting), mengukur utilisasi jaringan dari pengguna atau grup tertentu untuk:
1. Menghasilkan informasi tagihan (billing) 2. Mengatur pengguna atau grup 3. Membantu dalam menjaga performa jaringan pada level tertentu yang dapat diterima
Manajemen Performa (Performance Management), mengukur berbagai aspek dari performa jaringan termasuk pengumpulan dan analisis dari data statistik sistem sehingga dapat dikelola dan dipertahankan pada level tertentu yang dapat diterima. Untuk itu, manajemen performa memiliki kemampuan untuk:
1. Memperoleh utilisasi dan tingkat kesalahan dari perangkat jaringan 2. Mempertahankan performa pada level tertentu dengan memastikan prangkat memiliki kapasitas yang mencukupi
71
Manajemen Keamanan (Security Management), mengatur akses ke sumber daya jaringan sehingga informasi tidak dapat diperoleh tanpa izin. Hal tersebut dilakukan dengan cara:
1. Membatasi akses ke sumber daya jaringan 2. Memberi pemberitahuan akan adanya usaha pelanggaran dan pelanggaran keamanan Arsitektur Manajemen Jaringan
Arsitektur terdiri dari elemen-elemen sebagai berikut:
Network Management Station (NMS), menjalankan aplikasi manajemen jaringan yang mampu mengumpulkan informasi mengenai perangkat yang dikelola dari agen manajemen yang terletak dalam perangkat. Aplikasi manajemen jaringan harus memproses data dalam jumlah yang besar, bereaksi terhadap peristiwa tertentu (event), dan mempersiapkan informasi yang relevan untuk ditampilkan. NMS biasanya
memilikiconsole kendali
dengan
sebuah
antarmuka
GUI
yang
memungkinkan pengguna untuk melihat representasi grafis dari jaringan, mengontrol perangkat dalam jaringan yang dikelola, dan memprogram aplikasi manajemen jaringan. Beberapa aplikasi manajemen jaringan dapat diprogram untuk bereaksi terhadap informasi yang didapat dari agen manajemen dan/atau mengeset nilai ambang(threshold) dengan cara:
72
1. Melakukan tes dan koreksi otomatis (konfigurasi ulang, mematikan perangkat yang dikelola) 2. Mencatat yang terjadi pada jaringan (logging) 3. Memberikan informasi status dan peringatan pada pengguna
Perangkat yang dikelola, berupa semua jenis perangkat yang berada dalam jaringan, seperti komputer, printer, atau pun router. Dalam perangkat, terdapat agen manajemen.
Agen manajemen, memberikan informasi mengenai perangkat yang dikelola kepada NMS dan dapat juga menerima informasi kendali/kontrol.
Protokol manajemen jaringan, digunakan oleh NMS dan agen manajemen untuk bertukar informasi.
Informasi manajemen, merupakan informasi yang dipertukarkan antara NMS dan agen manajemen yang memungkinkan proses monitor dan kontrol dari perangkat.
Perangkat lunak manajemen jaringan (aplikasi manajemen jaringan dan agen) biasanya berdasarkan pada protokol manajemen jaringan tertentu dan kemampuan manajemen jaringan yang diberikan oleh perangkat lunak biasanya berdasarkan pada fungsi yang didukung oleh protokol manajemen jaringan. Pemilihan perangkat lunak manajemen jaringan ditentukan oleh:
Lingkungan jaringan (jangkauan dan sifat jaringan)
Persyaratan manajemen jaringan
Biaya
Sistem operasi
Protokol manajemen jaringan yang paling umum digunakan adalah: 73
Simple Network Management Protocol (SNMP)
Common Management Information Protocol (CMIP)
SNMP merupakan protokol yang paling banyak digunakan pada lingkungan jaringan lokal (LAN). Sedangkan, CMIP digunakan pada lingkungan telekomunikasi, dimana jaringan lebih besar dan kompleks. 7. Peranan Datacom Dalam Pemecahan Masalah Datacom mempunyai pengaruh yang bersifat perorangan maupun organisasional dalam pemecahan masalah. 7.1. Pengaruh Perorangan Manajer berhubungan dengan CBIS dalam lima cara dasar untuk memperoleh informasi pemecahan masalah, antara lain manajer dapat : · Menerima laporan berkala tercetak atau yang tertampil. ·
Memasukkan query kedalam database dan menerima laporan khusus dalam bentuk tercetak maupun bentuk tampilan.
· Memasukkan instruksi ke model matematis dan menerima hasil simulasi dalam bentuk tercetak atau tampilan. · Menggunakan otomatisasi kantor untuk mengirim maupun menerima komunikasi informal dalam bentuk tertulis, tertampil, atau secara lisan. ·
Memasukkan instruksi ke expert system dan menerima advice (nasehat) baik dalam bentuk tercetak maupun tampilan. Sebelum adanya datacom, kemampuan untuk menerima output komputer dalam waktu yang tepat hanya dapat dilakukan oleh manajer pada lokasi komputer. Laporan tercetak, respon dari query database, dan hasil simulasi dikirimkan kepada manajer melalui pengiriman dalam perusahaan yang mungkin dapat diterima pada hari yang sama atau bahkan pada hari berikutnya. Manajer yang berada pada tempat remote harus menunggunya dalam waktu yang lama, seringkali beberapa hari sbelum menerima informasi melalui kiriman. Dan sebelun adanya datacom ini, bahkan manajer pada lokasi komputer tidak dapat menerima komunikasi OA, sebab banyak aplikasi OA yang mengandalkan pada datacom. Aplikasi CBIS dapat dirancang sehingga ia dapat memberikan informasi yang relevan, akurat, dan lengkap dari pada yang dapat dilakukan pada masa sebelum datacom.
74
7.2. Pengaruh Organisasional Datacom memungkinkan perusahaan untuk menerapkan strategi keputusan masalah sentralisasi ataupun desentralisasi, tergantung yang mana yang diinginkan manajemen puncak. Pada perusahaan yang menekankan pada penggunaan keputusan masalah sentralisasi, semua keputusan dibuat oleh manajemen puncak di kantor pusat. Datacom dalam hal ini memberikan arus data dari operasi organisasi yang tersebar luas ke komputer kantor pusat. Disini organisasi dapat digunakan oleh manajemen puncak. Datacom juga memberikan sumbangan dengan memberikan alat komunikasi bagi keputusan manajemen puncak ke seluruh bagian organisasi. Pada perusahaan yang menjalankan keputusan masalah desentralisasi, manajemen puncak mendelegasikan wewenangnya dalam pembuatan keputusan tertentu kepada manajer tingkat di bawahnya. Dengan cara ini, manajer tingkat di bawahnya dapat mengakses komputer pusat dan menggunakan hardware, software dan data yang biasanya berada di kantor pusat. Manajer tingkat bawah ini dapat memecahkan masalahnya sendiri dengan menggunakan komputer pusat (sentral) dengan cara pembagian penggunaan atau dengan cara menggunakan salah satu komputer dalam jaringan ketika dijalankannya distributed processing.
75