Konverter Kit LPG Sepeda Motor Hybrid (Dual Fuel)
Pada tulisan ini, saya akan sebutkan semua part yang terdapat pada Konverter Kit LPG Hybrid (dual fuel) yang saya buat. Jumlah part dan bentuk yang ada bisa berbeda dengan konverter kit LPG yang anda buat atau yang sudah ada di Indonesia. Harga tiap part juga saya camtumkan sebagai referensi saja, sehingga anda punya acuan saat membeli part dipasaran. Anda mungkin mendapatkan harga yang tidak sama, mungkin lebih murah atau lebih mahal. Itu dapat terjadi karena mungkin kualitas yang berbeda atau secara geografis memiliki jarak yang berbeda ke sumber produksinya.
Semua part sudah teruji baik kualitasnya. Sudah terpasang dan dipakai lebih dari 60.000 km atau sekitar 2 (dua) tahunan. Kecuali beberapa bagian part yang memang harus diganti secara rutin setidaknya tiap 1 (satu) tahun sekali. Bagian atau part yang harus diganti rutin adalah: karet membran pada vacumm valve, seal karet pada injektor LPG dan saringan gas (filter).
Satu set Konverter Kit LPG Hybrid (dual fuel) terdiri dari sedikitnya ada 17 jenis part, yaitu:
Satu buah tabung gas LPG 3 Kg, Rp 115.000 (isi)
Satu buah Braket khusus tabung LPG 3 Kg, Rp 175.000
Satu buah High pressure regulator + Naple : Rp 90.000
Satu buah Low pressure regulator + Naple : Rp 60.000
Tiga meter Selang vakum : Rp 45.000
Dua buah Naple kecil (M5, drat 5 mm), Rp 30.000
Dua buah Naple cabang "Y" diameter 5 mm, Rp 30.000
Satu buah Injektor LPG, Rp 400.000
Satu buah Vacumm valve, Rp 450.000
Satu buah Splitter, Rp 100.000
Dua buah Kabel gas (trottle), Rp 30.000
Lima belas buah Klem selang, Rp 22.500
Satu buah Swicth On/Off, Rp 5.000
Satu buah Vacumm Actuator, Rp 70.000
Kabel ties Rp 5.000
Enam meter Kabel listrik (0,75 mm), Rp 9.000
Satu buah saringan gas (filter), Rp 5.000
Spliter
Injektor LPG
Vacum Actuator
Dioda
Vacum valve
Panduan Instalasi Konverter Kit LPG (bagian 1)
Tahap pertama pada instalasi Konverter Kit LPG Dual Fuel/Hibrid adalah memasang naple pada karburator bensin. Naple ini digunakan sebagai jalan masuk gas LPG menuju mesin pembakaran.
Ukuran Naple
Besarnya naple (bagian drat dan lehernya) harus disesuaikan, jangan sampai terlalu besar atau terlalu kecil. Bagian lehernya sesuikan dengan ukuran selang yang akan kita gunakan. Ukuran ideal untuk naple ini adalah: ukuran drat M5 (5 mm) dan ukuran leher naple 5 mm. Ukuran leher 5 mm cocok untuk ukuran selang dengan diameter dalam 2-3 mm.
Posisi Pemasangan Naple
Hal yang cukup penting adalah saat gas LPG masuk pada bagian mesin diusahakan agar semua gas LPG masuk kebagian mesin bersamaan dengan masuknya udara luar lewat filter udara. Agar menjamin gas LPG masuk semua kebagian mesin adalah usahakan pemasangan Naple sedekat mungkin dengan skep pada karburator. Makin dekat makin baik, karena memberikan respon yang baik pada putaran mesin. Jadi posisi pemasangan naple bisa dilakukan pada bagian antara mulut karburator sampai dengan skep. Jangan memasang naple antara skep dan mesin, misalnya pada intake manifold.
Lubang untuk Pemasangan Naple
Untuk memasang naple diperlukan lubang yang sesuai. Cara yang biasa saya lakukan adalah:
Untuk semua karburator jenis slide karburetor atau variable venturi (cirinya skep langsung ditarik oleh kabel trottle) saya biasanya memanfaatkan lubang as atau poros choke. Dengan alasan choke ini jarang bahkan tidak pernah digunakan, sehingga tidak perlu membuat lubang baru. Jadi karburator tetap 'utuh', bisa dikembalikan pada keadaan semula. Karburator jenis ini biasanya digunakan pada sepeda motor jenis bebek.
Untuk semua karburator jenis constant velocity (karbu vakum) saya biasanya membuat lubang baru dengan cara dibor kemudian ditap (M5). Karburator jenis ini biasanya digunakan pada sepeda motor jenis matic atau jenis bebek dan sport keluaran tahun lebih baru.
Cara Pemasangan Naple pada Karburator
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan saat pemasangan naple ini. Yang penting adalah naple terpasang kuat pada karburator. Jangan sampai lepas saat digunakan. Idealnya gunakan tap pada lubangnya dan dilem saat pemasangannya. Jika terpaksa hanya menggunakan lem, maka gunakan lem yang bagus atau kuat.
Membuat Mixer Konverter Kit LPG
Di bawah ini adalah gambar-gambar proses pembuatan mixer untuk konverter kit LPG sepeda motor (Honda Supra/X/Fit,Legenda,Grand,Win,Revo).
Gambar 1. Membuat saluran gas elpiji untuk idle
Gambar 2. Men-tap lubang untuk naple
Gambar 3. Memasang naple untuk Idle
Gambar 4. Menutup lubang dengan lem
Gambar 5. Masih menutup lubang dengan lem
Gambar 6. Membuat naple gas untuk injektor
Gambar 7. Naple dan baut sudah terpasang
Gambar 8. "Membuat" jarum injektor
Membuat Splitter untuk Kit LPG
Pada pemasangan Konverter Kit LPG dengan cara hybrid diperlukan dua "Karburator". Oleh karena itu diperlukan splitter atau pemisah kawat gas menjadi dua. Satu mengangkat skep karburator bensin satu lagi mengangkat jarum injektor LPG.
Bahan untuk pembuatan splitter ini adalah plat besi tebal 2 mm ukuran 3 x 13 cm, tiga buah baut 20 x 6 mm lengkap dengan ring dan mur-nya, tiba buah kawat gas honda tiger (baut penyetelnya saja yg kita perlukan). Cara pembuatannya bisa lihat pada gambar-gambar dibawah ini.
Gambar 1. Setengah jadi. Bahan plat 2 mm dan tiga baut 20 x 6 mm
Gambar 2. Bentuk braket kawat gas, sedikit mengelas bag. bawah.
Gambar 3. Lubangi baut dengan bor 1 mm.
Gambar 6. Hasil akhir. Cara pemasangan kawat pada braket
Gambar 7. Contoh splitter yang sudah terpasang
Vacumm Valve, Aman dan Mudah
Sepeda motor dengan bahan bakar LPG yang digunakan sehari-hari mutlak harus aman dari kemungkinan terjadinya kebocoran gas LPG. Penggunaan bahan yang berkualitas dan cara pemasangan yang benar akan memberikan keamanan untuk jangka waktu yang cukup lama. Makin banyak peralatan pada konverter kit makin banyak bagian yang memungkinkan terjadinya kebocoran. Kebocoran bisa terjadi saat mesin hidup ataupun mati. Saat mesin mati tidak boleh ada aliran gas pada peralatan konverter kit untuk menghindari kalau ada kebocoran. Untuk itu diperlukan vacumm valve.
Gambar 1. Vacumm Valve
Vacumm valve dapat menutup aliran gas LPG pada saat mesin mati, baik sengaja mesin dimatikan ataupun mesin mati sendiri. Dan membuka aliran gas LPG saat mesih hidup. Sehingga penggunaan LPG dengan konverter kit lebih aman, terutama jika mesin mati sendiri. Aman untuk penggunaan sehari-hari.
Gambar 2. Konverter kit (buatan sendiri) dengan vacumm valve
Pemasangan vacumm valve cukup mudah, skemanya bisa dilihat pada gambar 3. Pasang setelah regulator pertama. Bagian naple input masuk ke regulator, naple output masuk ke injektor. Sedangkan naple vakum masuk ke intake manifold pada sepeda motor. Regulator pada gambar di bawah menggunakan low pressure regulato yang sudah dimodif agar debit keluarnya besar dengan tekanan cukup rendah.
Gambar 3. Skema dasar pemasangan vacumm valve
Gambar 4. Skema lengkap konverter kit sepeda motor LPG
Pemeriksaan Akhir Konverter Kit LPG
Setelah melakukan penyetelan/seting pada karburator LPG seperti pada postingan saya sebelumnya, maka sebaiknya lakukan pemeriksaan akhir pada karburator LPG kita untuk meyakinkan bahwa penyetelan sudah benar. Pemeriksaan akhir ini sangat penting untuk menghindari kemungkinan "kebocoran" pada karburator LPG kita yang menyebabkan sepeda motor kita SULIT DIHIDUPKAN.
Beberapa hal yang harus dilakukan dan diperhatikan adalah sebagai berikut:
Rakit seluruh bagian dari konverter kit kita, kecuali karburator LPG-nya jangan dulu dipasang pada intake manifold sepeda motor kita. Pasang kawat/kabel gas (dari hand grip) pada karburator (skep). Perhatikan skema pada gambar 1 dan 2.
Lepaskan selang pada karburator yang menuju main jet, kemudian tutup bagian ujung selang tersebut dengan apapun sehingga gas tidak keluar dari selang tersebut (jangan ditutup menggunakan tangan). Selang yang terpasang pada karburator hanya untuk putaran idle saja (langsam)
Pasang HP regulator pada tabung gas LPG, kemudian putar kearah kiri sekitar 3/4 sampai 1 putaran dari posisi tertutup penuh (mentok arah kanan).
Buka penuh keran/katup gas jika tidak menggunakan vacumm valve. Jika menggunakan vacumm valve, hisap secara manual dengan mulut dan tahan atau menggunakan suntikan (suntikan yg biasa digunakan untuk mainan atau isi ulang tinta printer). Pada kondisi ini gas LPG dari tabung mulai mengalir ke arah karburator LPG kita.
Dekatkan karburator pada telinga kita. DENGARKAN. Apakah ada desis suara gas LPG keluar? Coba putar baut seting idle kearah kanan sampai mentok, coba DENGARKAN lagi. Pada posisi ini seharusnya tidak ada gas LPG yang keluar atau tak ada suara mendesis sedikitpun. Coba putar baut seting kearah kiri sambil tetap DENGARKAN. Makin ke kiri suara mendesis makin besar dan makin ke kanan suara mendesisnya makin kecil sampai akhirnya tak ada suara. Jika ada KELAINAN atau tidak normal coba perbaiki dulu. Baca kembali "Mengatur Putaran Idle"
Putar baut seting idle ke arah kanan hingga mentok/habis. Kemudian DENGARKAN karburatornya tidak boleh ada suara atau gas keluar. Baut seting idle tertutup sempurna. Jika masih terjadi "BOCOR" atau masih ada suara mendesis jangan dulu melanjutkan kelangkah No. 7.
Buka penutup selang yang menuju main jet (lihat langkah ke 2 diatas). Kemudian setelah dibuka pasang selang pada main jet.
Dekatkan karburator pada telinga kita. DENGARKAN. Apakah ada suara desis gas LPG keluar? Jika tidak ada suara mendesis atau gas LPG keluar berarti setingan "Load Running" sudah BENAR. Tapi jika masih ada suara mendesis, berarti setingan JARUM SKEP belum benar. Gas LPG masih "BOCOR". Coba perbaiki. Mungkin jarum skep terlalu "ATAS" atau jarum skep dan needle jet tidak "DUDUK" dengan sempurna. Baca kembali "Mengatur Putaran Load Running"
Coba putar hand grip sambil DENGARKAN karburatornya. Makin besar putaran hand gripnya makin besar suara gas LPG keluar. Lepaskan hand grip, seharusnya tak ada suara atau gas LPG keluar pada karburator.
Jika semua langkah (1 - 9) sudah dilakukan dan hasilnya sudah "BENAR", berarti konverter kit kita sudah siap dipasang pada sepeda motor kita.
Gambar 1. Skema konverter kit tanpa vacumm valve
Gambar 2. Skema konveter kit dengan vacumm valve
Mengatur Putaran Load Running pada Sepeda Motor LPG
Putaran Load Running adalah ketika mesin mulai berjalan dengan beban. Beban itu adalah berat motor itu sendiri ditambah pengendara atau penumpangnya. Load running dimulai dari tarikan awal sampai putaran tertingginya atau red line. Putaran load running diatur oleh:
main jet yaitu Jarum skep dan Needle jet
Tekanan Regulator (HP).
Pengaturan jarum skep dan tekanan LPG yang tepat menghasilkan tarikan awal yang bagus dan bisa mencapai putaran tertinggi atau red line. Red line untuk tiap jenis motor berbeda-beda, dan dibatasi oleh CDInya.
Ciri pengaturan load running yang tepat pada sepeda motor LPG
Sebelum kita melakukan pengaturan jarum skep dan tekanan regulator pada saat pertama kali instalasi Konverter Kit LPG, kita harus tahu dulu tujuan dan ciri-ciri bahwa pengaturan jarum skep dan tekanan regulator sudah tepat atau benar. Sehingga kita tahu bahwa putaran load running mesin sudah optimal dan nyaman saat digunakan. Diantara ciri-ciri yang paling penting adalah:
Tarikan awal responsif, bertenaga dan tidak tersendat
Pada putaran rendah (pelan), menengah ataupun tinggi mesin bertenaga dan tidak tersendat (brebet)
Urutan pengaturan putaran load running
Sebelum melakukan penganturan Putaran Load Running pada Karburator LPG pada saat pertama kali instalasi Konverter Kit, WAJIB melakukan pengaturan Putaran Idle dulu sampai dapat putaran yang stabil. Lihat postingan sebelumnya Mengatur Putaran Idle pada Sepeda Motor LPG. Kalau sudah dapat putaran idle-nya jaga posisi akhir baut skep (lihat gambar 2), jangan sampai terputar/berubah. Kemudian lakukan sesuai dengan urutan sebagai berikut::
Seting jarum skep sebelum karburator dipasang pada sepeda motor.
Seting jarum skep saat mesin idle.
Seting tarikan awal saat load idle (tanpa beban)
Seting putaran tinggi saat load idle
Seting tarikan awal saat load running (dengan beban)
Seting putaran tinggi saat load running
Gambar 1. Perlengkapan Skep dan Jarum Skep
Pengaturan ke 1
Seting jarum skep sebelum karburator dipasang pada sepeda motor
Buat 5 buah ring kecil tipis dengan lubang sebesar diameter jarum skep. Usahakan pas dengan jarum skep jangan terlalu besar/longgar. Bahannya bisa gunakan kaleng bekas minuman ringan. Caranya dibor dulu baru digunting. Lihat gambar 1 bagian B. Ring ini digunakan untuk sedikit menaikkan jarum skep.
Cari atau buat ring dengan diameter luar lebih besar sedikit dari diameter pegas (F) dan diameter dalam lebih kecil dari diameter clip (C).. Buat sedikit "coakan" dibagian sisi luar untuk celah kawat grip. Lihat gambar 1 bagian D. Ring ini digunakan untuk mendorong jarum skep ke arah skep, sehingga jarum skep tidak goyang.
Pasang clip (C) pada celah terbawah jarum skep (A). Lihat gambar 3.
Masukkan 5 buah ring tipis (B) dibawah clip (C).
Pasang jarum skep (A) pada skep (E) kemudian ke karburator. Kawat grip jangan dulu dipasang.
Pasang ring (D) sebelum memasang pegas.(F). Urutan pemasangan seperti terlihat pada gambar 1.
Kemudian pasang penutup karbu (G). Lihat gambar 2.
Tiup manual (dengan mulut) bagian main jet (gambar 2) dengan kuat.
Jika terasa bocor , lanjutkan kelangkah no 11. Jika terasa tertutup, lanjutkan kelangkah no 10.
Bongkar kembali jarum skep dari skep-nya. Buat celah clip yang baru di bawah celah clip terbawah yang sudah ada. Lihat gambar 3. Kembali kelangkah no 3.
Bongkar kembali jarum skep dari skep-nya. Cabut satu buah ring tipis (B). Jika ring tipis sudah habis (5 buah), pindahkah clip ke celah clip yang lebih tinggi dan 5 buah ring tipis dipasang kembali di bawah clip. Kemudian pasang kembali pada skep dan karbu.
Tiup manual (dengan mulut) bagian main jet (gambar 2) dengan kuat.
Jika terasa bocor kembali kelangkah 11.
Jika terasa tertutup SELESAI !!!
Gambar 2. Pengaturan Jarum skep
Pengaturan ke 2
Seting jarum skep saat mesin idle
Pasang karburator yang sudah diseting (pengaturan ke 1) pada sepeda motor dengan susunan seperti pada gambar 4. Selang ke main jet dilepas dan ditutup, bisa juga selang ke main jet dipasang tapi sebelumnya gunakan keran gas dgn posisi tertutup.
Hidupkan mesin, gunakan standar dua atau tengah, biarkan beberapa menit sampai mesin agak panas dan putaran idle stabil. Jangan menarik hand grip selama pengaturan ke 2 ini.
Dalam keadaan mesin hidup (idle), lepaskan penutup selang main jet dan pasang pelan-pelan pada main jet. Lihat gambar 4. Kalau menggunakan keran gas tinggal buka pelan-pelan.
Jika mesin menjadi mati, tutup keran gas dari regulator. Lepaskan satu ring tipis (gambar 1 bagian B), kembali lakukan ulang dari langkah ke 1.
Jika mesin tetap hidup, lakukan seting putaran idle dengan mengatur baut idle dan baut skep. Lihat gambar 5
SELESAI !!!
Gambar 4. Skema kit untuk seting jarum skep
Gambar 5, Baut pengatur idle
Pengaturan ke 3
Seting tarikan awal saat load idle (tanpa beban)
Hidupkan mesin, gunakan standar dua atau tengah, biarkan beberapa menit sampai mesin agak panas dan putaran idle stabil.
Tarik grip (gas) sedikit saja, agar skep terangkat sedikit kira-kira 1 mm.
Jika putaran mesin bertambah tanpa ada jeda, lanjutkan kelangkah 6.
Jika putaran mesin tersendat. Periksa apakah jarum skep longgar arah vertikal atau ada "speleng" terhadap skep-nya? Jika longgar lanjutkan kelangkah 5. Jika tidak longgar lanjutkan kelangkah 6.
Periksa dan perbaiki dengan menambah ring tipis diatas clip sampai tidak longgar lagi. Lanjutkan kelangkah 7.
Tambah sedikit tekanan gas dari regulator 1 kira-kira 2 mm putaran.
Tarik grip (gas) sedikit saja. agar skep terangkat sedikit kira-kira 1 mm
Jika putaran mesin masih tersendat, kembali kelangkah 6.
SELESAI !!!
Pengaturan ke 4
Seting putaran tinggi saat load idle
Hidupkan mesin, gunakan standar dua atau tengah, biarkan beberapa menit sampai mesin agak panas dan putaran idle stabil.
Tarik grip (gas) diurut sampai kira-kira 1/4 bukaan skep dan tahan.
Jika putaran mesin tersendat, tambah sedikit tekanan gas dari regulator 1 kira-kira 2 mm putaran. Kembali kelangkah 2
SELESAI !!!
Pengaturan ke 5
Seting tarikan awal saat load running (dengan beban)
Hidupkan mesin, lepaskan standar dan naiki motornya, biarkan beberapa menit sampai mesin agak panas dan putaran idle stabil.
Tarik grip (gas) pelan-pelan sampai sepeda motor maju. rasakan tarikannya.
Jika putaran mesin tersendat-sendat, kemungkinan tekanan gas kurang, tambah tekanan dari regulator 1 dan coba lagi.
Jika mesin jadi mati, kemungkinan tekanan gas terlalu kuat, kurangi tekanan dari regulator 1 dan coba lagi.
Coba mulai jalan di jalan datar. Coba mulai jalan di jalan menanjak. Atur regulator 1 sampai dapat tarikan yang bagus.
SELESAI !!!
Pengaturan ke 6
Seting putaran tinggi saat load running
Hidupkan mesin, lepaskan standar dan naiki motornya.
Tarik grip (gas) pelan-pelan sampai sepeda motor maju/jalan. Jalan terus sampai dapatkan kecepatan tertinggi. Hati-hati !!!
Jika anda dapatkat kecepatan tertinggi sama dengan kecepatan ketika menggunakan bensin berarti SELESAI !!!
Jika anda dapatkan kecepatan tertinggi dibawah kecepatan ketika menggunakan bensin berarti karburator kekurangan debit/suplai gas LPG dari regulator 1. Jangan menambah lagi tekanan dari regulator 1.
Modifikasi Karburator untuk Putaran Load Running
Karburator pada Konverter Kit LPG mempunyai saluran gas untuk mensuplai udara dan gas LPG pada saat Putaran Load Running atau Sepeda Motor bergerak dengan beban dari berat motor itu sendiri dan berat pengendara. Mekanisme kerja hampir mirip seperti pada Karburator Bensin dengan sedikit perbedaan.
Perbedaan itu terdapat pada ukuran jarum skep (Jet Needle) yang digunakan. Jarum skep kita ganti dengan ukuran diameter yang lebih besar.
Pada modifikasi Karburator Venturi untuk putaran load running ini kita masih menggunakan Piston atau Skep, Needle Jet dari bawaan karburatornya, sedangkan Main Jet dan Pilot Jet tidak digunakan lagi (disimpan saja). Lihat gambar 1
Gambar 1, Bagian-bagian dari Karburator Venturi
Gambar 2, Perbedaan Jarum Skep pada Karburator Bensin dan Karburator LPG
Gambar 3, Jarum Skep Supra Fit (atas) dan Jarum Skep Pengganti (bawah)
Perbedaan Jarum Skep (Jet Needle) pada Karburator Bensin dan Karburator LPG
Karburator Bensin atau Venturi
Jarum Skep (Jet Needle) pada Karburator Bensin mempunyai ukuran yang LEBIH KECIL dari diameter-dalam Needle Jet. Ketika posisi Idle, skep atau piston berada pada posisi terbawahnya MASIH ADA celah antara Jarum Skep dan Needle Jet. Lihat gambar 2
Karburator LPG
Jarum Skep (Jet Needle) pada Karburator Bensin mempunyai ukuran yang LEBIH BESAR dari diameter-dalam Needle Jet. Ketika posisi Idle, skep atau piston berada pada posisi terbawahnya TIDAK ADA celah antara Jarum Skep dan Needle Jet. Lihat gambar 2
Modifikasi Karburator Venturi menjadi Karburator LPG untuk Putaran Load Running
Saya menggunakan Karburator Honda Supra Fit, karena karburator ini mempunyai flens yang sama dengan Honda Revo. Modifikasi Karburator Venturi ini dilakukan dengan:
Mengganti Jarum Skep dengan yang lebih besar
Menyesuaikan lubang pada Skep agar Jarum Skep bisa masuk.
Menutup lubang udara pada main jet (gambar 7)
Menyambung main jet dengan naple selang (gambar 8)
Catatan Penting:
Lakukan modifikasi karburator untuk putaran idle dan pengaturan putaran idle dulu sebelum modifikasi karburator untuk putaran load running ini.
Pada saat putaran Idle atau mesin mati, posisi jarum skep dengan Needle jet harus dalam keadaan tertutup sempurna (gambar 2). Jika kurang rapat atau masih ada gas keluar, mesin susah hidup dan putaran idle tidak normal.
Skep (Piston)
Perbesar lubang Jarum Skep pada Skep dengan menggunakan mata bor ukuran 2,5 mm sesuai dengan ukuran diameter Jarum Skep pengganti (RX King). Lihat gambar 5.
Jarum Skep (Jet Needle)
Diameter jarum skep orisinil Supra Fit adalah 2 mm, cari dan ganti dengan jarum skep ukuran diameter 2,5 mm. Saya menggunakan jarum skep bekas RX King. Lihat gambar 4.
Jarum skep RX King ini memiliki diameter 2,5 tapi terlalu panjang, jadi harus dipotong. Memotong jarum skep ini harus hati-hati ada hal yang harus diperhatikan sebelum memotongnya. Perhatikan gambar 6.
Buat dua celah klip, seperti gambar 6. Celah klip kedua 1 mm di atas celah klip pertama.
Antara jarum skep dan needle jet dalam keadaan tertutup sempurna atau tidak ada celah. Skep berada diposisi idle (terbawah). Lihat gambar 6.
Kalau perlu lakukan reamer pada Needle Jet, lihat di Me-reamer Needle Jet agar Tidak Bocor
SELESAI, lihat gambar 3.
Gambar 4, Jarum skep Supra Fit (atas) dan RX King (bawah)
Gambar 5, Memperbesar lubang pada skep
Gambar 6, Memotong Jarum Skep
Gambar 7, Menutup lubang udara main jet dengan lem
Gambar 8, Naple main jet
Gambar 9, Modif Main Jet
Mengukur Tekanan LP Regulator untuk Konverter Kit LPG
Tekanan output Low Pressure Regulator sangat penting untuk Konverter Kit LPG kita. Untuk putaran Idle diperlukan tekanan yang sangat rendah, agar mudah mengatur langsam dan mengurangi gas LPG liar yang keluar yang menyebabkan mesin susah di-start.
Diperlukan tekanan LP Regulator sebesar 8 - 15 cm WC, makin kecil makin bagus. Kalau tekanan terlalu tinggi, putaran Baut Seting Idle jadi terlalu sensitif, 1/16 putaran saja sangat memberi pengaruh pada putaran idle.
Mengukur tekanan output Low Pressure Regulator jadi penting agar kita tahu pasti berapa tekanan outputnya. Untuk keperluan ini kita perlu alat ukur tekanan yang akan kita buat sendiri secara sederhana tapi cukup memadai.
Alat ukur ini disebut Manometer Air sederhana. Untuk membuat manometer air sederhana cukup sediakan selang bening ukuran 1/4" sepanjang 2 - 3 meter, papan atau multiplex 6 mm dengan ukuran 15 X 100 cm dan cable ties ukuran 10 cm. Selang dibentuk seperti huruf U dan ikat di papan seperti gambar 1 dibawah ini. Kemudian isi dengan air yang dicampur sedikit saja dengan air fanta atau pewarna makanan, agar mudah dalam membaca datanya.
Manometer Air Sederhana
Cara menggunakannya cukup tekanan yang akan diukur masukkan pada salah satu ujung selang manometer dan ujung lainnya biarkan terbuka. kemudian ukur berapa besar penyimpangannya dengan penggaris, bisa dengan satuan cm atau inci. Ukuran yang didapat itulah ukuran tekanannya. Misalkan kita dapatkan besar penyimpangannya 10 cm, maka tekanan yang diukur adalah 10 cm Water Column (WC). Untuk mengkonversikan ke satuan yang lain bisa gunakan aplikasi konversi satuan, misalnya http://www.convertworld.com/id/tekanan/.
Memahami Prinsip Dasar Kerja Karburator LPG (Mixer)
Dalam sebuah KONVERTER KIT cara kerja Karburator gas (LPG atau CNG) tidak semuanya sama, SANGAT tergantung dari JENIS REGULATOR yang digunakan. ATAU sebaliknya. JENIS REGULATOR yang digunakan dalam sebuat KONVERTER KIT tergantung dari JENIS KARBURATOR yang digunakan.
Ada dua jenis Regulator yang dibedakan berdasarkan tekanan output terhadap tekanan udara (atmosfir), yaitu Regulator Bertekanan dan Regulator Zero Governoor.
Pada Regulator Bertekanan, tekanan output gas lebih tinggi dari tekanan udara (atmosfir). Jadi kalau kita buka di udara terbuka naple (output gas) dari Regulator ini, gas akan selalu keluar. Banyaknya gas yang keluar tergantung dari pengaturan tekanan dan besar lubang output (debit gas) pada Regulator.
Yang termasuk jenis Regulator Bertekanan diantaranya adalah Regulator LPG untuk kompor. Pada Konverter Kit yang menggunakan sistem INJEKSI harus menggunakan jenis Regulator Bertekanan.
Pada Regulator Zero Governoor, tekanan output gas lebih rendah sedikit dari tekanan udara (atmosfitr), Kalau kita buka di udara terbuka naple dari Regulator ini, gas tidak akan keluar. Gas akan keluar jika ada penurunan tekanan di luar regulator (kita sebut dihisap). Banyaknya gas yang keluar tergantung dari besarnya penurunan tekanan luar dan besarnya lubang (orifice) pada Regulator ini. Pada Konverter Kit yang menggunakan Karburator Venturi harus menggunakan jenis Regulator Zero Governoor.
Sesuai dengan tujuan saya membuat blog ini adalah Hemat, maka saya tentukan untuk mengunakan Regulator LPG yang biasa digunakan untuk kompor rumah tangga. Harganya relatif murah dan mudah didapat, dengan segala kekurangannya. Saya juga menggunakan Karburator bensin yang termasuk Jenis Karburator Venturi untuk suplai gas dan udara, Alasannya Karburator bekas banyak dijual, dan kalau harus membuat sepertinya akan cukup mahal biaya yang harus dikeluarkan.
Karena Regulator LPG kompor termasuk jenis Regulator Bertekanan maka seharusnya kita mengunakan sistim Injeksi (menggunakan injektor).
Injektor bahan bakar pada kendaraan adalah sistim yang cukup rumit dan relatif mahal, karena Injektor dikendalikan secara elektronik terprogram. Kecuali untuk Generator (Genset), sebuah Injektor tidak memerlukan kontrol elektonik, karena putaran mesin Generator selalu tetap tidak berubah-ubah tidak seperti pada mesin kendaraan.
Karena Karburator yang saya gunakan jenis Karburator Venturi maka seharusnya menggunakan Regulator Zero Governoor.
Harga Regulator Zero Governoor cukup mahal dan itupun sulit didapat. Kalau membuat sendiri, ya sama saja mahal jatuhnya.
Apa Bisa Karburator Venturi menggunakan Regulator bertekanan?
Ya Jelas TIDAK BISA.
Jadi bagaimana?
Solusinya adalah
Kita Modifikasi Karburator Venturi agar bekerja seperti (atau mendekati) sebuah Injektor gas LPG.
Kita Modifikasi Regulator LPG bertekanan agar bekerja seperti (atau mendekati) sebuah Regulator Zero Governoor.
Ini adalah jalan tengah agar Konverter Kit kita dapat berfungsi dengan baik.
Modifikasi Karburator Venturi menjadi Karburator LPG
Karena kita menggunakan Regulator LPG bertekanan rendah (setelah modifikasi) gas yang keluar MUTLAK harus diatur (dikontrol) menggunakan ALAT PENGATUR pada Karburator LPG kita.
Kalau tidak ada pengatur, akan ada gas LIAR tak terkontrol jumlahnya (walaupun cuma sedikit) yang membuat mesin jadi abnormal.
Karburator LPG mensuplai udara dan gas pada saat Putaran Idle ataupun saat Load Running. Kembali lagi ke pembahasan di atas maka pada Karburator LPG harus ada :
ALAT PENGATUR udara dan gas untuk Putaran Idle
dan ALAT PENGATUR udara dan gas untuk Putaran Load Running
ambar 1, Skema Dasar Karburator LPG
Perhatikan skema dasar kerja Karburator LPG di atas. Udara dan Gas yang masuk ke dalam Karburator LPG kemudian diatur masing-masing oleh Alat Pengatur untuk menghasilkan campuran udara dan gas yang kemudian digunakan untuk Putaran idle dan putaran Load running.
Jadi sebuah Karburator LPG (harus) memiliki:
Alat pengatur udara untuk putaran idle (gambar 2)
Alat pengatur gas untuk putaran idle (gambar 2)
Alat pengatur udara untuk putaran load running (gambar 3)
Alat pengatur gas untuk putaran load running (gambar 3)
Gambar 2, Alat pengatur putaran idle
Gambar 3, Alat pengatur putaran load running
Jadi pastikan bahwa keempat alat pengatur ini ada dalam Karburator LPG kita.
Mengatur Putaran Idle pada Sepeda Motor LPG
Putaran Idle adalah putaran terendah mesin Sepeda Motor LPG agar tetap hidup, dan sistem pendukung mesin mulai bekerja. Sistem pendukung yang dimaksud adalah pompa oli, lampu utama dan spul pengisian aki. Kita tak boleh men-set putaran idle pada putaran serendah mungkin, karena bisa menyebabkan oli tidak mengalir, lampu utama redup tidak stabil dan pengisian aki tidak bekerja. Biasanya untuk Sepeda Motor putaran idle-nya sekitar 1400 rpm toleransi 100 rpm. Tapi tidak boleh juga putaran idle-nya terlalu tinggi, menyebabkan bahan bakar boros, mesin panas dan menyentak pada saat mulai masuk gigi dari posisi gigi netral.
Ciri-ciri Putaran Idle mesin Sepeda Motor LPG sudah tepat
Sebelum kita melakukan pengaturan Putaran Idle pada saat pertama kali instalasi Konverter Kit LPG, kita harus tahu dulu tujuan dan ciri-ciri bahwa putaran idle sudah tepat atau benar. Sehingga kita tahu bahwa putaran idle mesin sudah optimal dan nyaman saat digunakan. Diantara ciri-ciri yang paling penting adalah:
Mesin mudah dihidupkan pada saat start
Putaran mesin terasa halus dan tenang
Tidak ada letupan diknalpot saat handle grip dilepaskan penuh dari posisi kecepatan/rpm berapapun.
Persiapan sebelum melakukan pengaturan Putaran Idle
Sebelum melalukan penganturan Putaran Idle pada Karburator LPG pada saat pertama kali instalasi Konverter Kit, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan:
Agar tidak ada pengaruh pada putaran idle dari main jet, selang yang menuju main jet jangan dipasang dulu, lihat gambar 1.
Atur tekanan outlet pada High Pressure Regulator sebesar 100 cm WC
Atur tekanan outlet pada Low Pressure Regulator sebesar 10 - 15 cm WC.
Instalasi Kit dengan urutan sebagai berikut: dari Regulator 1 sambung ke Keran gas kemudian Regulator 2, dari Regulator 2 langsung pasang di saluran Idle pada Karburator (lihat Gambar 1).
Jarum skep pada karburator jangan dulu dipasang. Pasang skepnya saja.
Keran gas dalam keadaan tertutup.
Kipas angin ukuran sedang, pasang kurang lebih jarak satu meter ke arah mesin dan lakukan di ruang terbuka.
Kalau ada gunakan tachometer untuk mengukur putaran idle.
Gunakan standar tengah atau standar dua selama penyetelan idle.
Pastikan bahwa tekanan LP Regulator sekitan 10 - 15 cm WC, terlalu tinggi akan kesulitan mengatur putaran idle. Cara mengukur tekanan regulator bisa lihat di Mengukur Tekanan LP Regulator untuk Konverter Kit LPG.
Hal Penting yang Harus Diperhatikan saat Menghidupkan Mesin Sepeda Motor LPG.
Putar kunci kontak ke ON sebelum membuka keran gas.
Keran gas mulai dibuka hanya jika kita mau mulai menghidupkan mesin baik dengan starter listrik ataupun dengan kick starter. Jarak waktunya jangan terlalu lama antara buka keran gas dan mulai starter. Kenapa? Karena kita menggunakan keran gas manual, saat keran mulai dibuka gas mulai mengalir ke dalam karburator melalui lubang jet idle, kalau terlalu lama maka gas akan terkumpul terlalu banyak dalam karburator. Kebanyakan gas elpiji mesin akan sulit untuk hidup (kebanjiran gas).
Jika sudah terlanjur kebanjiran gas bagaimana? Kita tutup dulu keran gas kemudian coba gunakan kick starter 2 atau 3 kali untuk membuang gas di dalam karburator dan ruang bakar. Setelah itu kita bisa mencoba untuk menghidupkannya lagi.
Gunakan keran gas untuk mematikan mesin, setelah mesin mati baru putar kunci kontak ke OFF
Segera tutup keran gas jika mesin mati, jangan menunggu terlalu lama yang akan menyebabkan mesin kebanjiran gas.
Jangan memutar hand grip (tuas gas) pada saat starter mulai dihidupkan.
Gambar 1, Instalasi Kit untuk pengaturan Putaran Idle.
Gambar 2. Gunakan Baut Seting Idle dan Skep untuk mengatur putaran idle
Memulai Pengaturan Putaran Idle
Setelah melakukan semua persiapan dan memahami hal-hal penting di atas, sekarang saatnya kita mulai melakukan pengatuan putaran idle
Putar kunci kontak ke ON
Angkat skep sedikit dari posisi tertutup penuh dengan memutar Baut Skep 1/2 putaran (180 drj) arah kanan. Lihat gambar 2.
Putar Baut Idle ke arah kanan sampai mentok (tapi jangan terlalu keras) kemudian putar kearah kiri 1/4 putaran (90 drj). Lihat gambar 2
Buka keran gas dan mulai lakukan start (dengan starter listrik atau kick starter). Ingat jangan terlalu lama jarak waktunya.
Jika sudah hidup biarkan sekitar 3 menit agar mesin cukup panas, kemudian nyalakan kipas anginnya.
Putar Baut idle sampai mendapatkan putaran tertinggi.
Jika putaran idle terlalu tinggi lanjutkan ke langkah 8, jika terlalu rendah lanjutkan ke langkah 10
Putar Baut Skep ke arah kiri sampai mendapatkan putaran yang diinginkan. Kemudian atur lagi Baut idle sampai mendapatkan putaran tertinggi.
Jika putaran idle masih terlalu tinggi, kembali ke langkah 8.
Putar Baut Skep ke arah kanan sampai mendapatkan putaran yang diinginkan. Kemudian atur lagi Baut idle sampai mendapatkan putaran tertinggi.
Jika putaran idle masih terlalu rendah, kembali ke langkah 10.
SELESAI
PENTING!
Lakukan pengaturan putaran Idle sebelum pengaturan putaran load running.
Lakukan pengaturan putaran Idle sampai mendapatkan putaran yang stabil dan halus
Lakukan pengaturan putaran Idle sampai mesin mudah dihidupkan.
Modifikasi Karburator untuk Putaran Idle pada Konverter Kit LPG
Karburator pada Konverter Kit LPG mempunyai saluran gas dan mekanisme tersendiri untuk mensuplai udara dan gas LPG pada saat Putaran Idle, hampir mirip seperti pada Karburator Bensin. Pada modifikasi Karburator untuk putaran idle ini saya memanfaatkan salah satu saluran (udara dan atau bensin) untuk idle yang sudah ada menjadi saluran untuk gas LPG.
Karburator LPG hasil Modifikasi
Idle pada Karburator Bensin
Untuk putaran Idle pada Karburator yang menggunakan bensin, udara masuk melalui lubang khusus yaitu lubang kecil tepat dimulut karburator yang berhubungan dengan filter udara. Tidak melalui lubang utama (venturi) Karburator, lihat gambar 1. Sedangkan bensin masuk melalui spuyer pilot jet.
Karburator Venturi Meter (VM)
Karburator Constan Velocity (CV)
Pada Karburator dengan skep manual (VM/Venturi Meter), Baut Seting Idle mangatur jumlah UDARA yang masuk.
Pada Karburator dengan skep vakum (CV/Constant Velocity), umumnya Baut Seting Idle mengatur jumlah campuran UDARA dan BENSIN yang masuk.
PENTING!
Pada Karburator Bensin
Banyaknya bensin yang masuk ditentukan oleh besarnya ukuran diameter lubang pada pilot jet. Ukuran lubang pilot jet tidak dapat diubah (tetap). Lihat gambar 2.
Banyaknya udara yang masuk ditentukan oleh Baut Seting Idle, jadi bisa diubah.
Jadi untuk putaran Idle diset dengan mengatur banyaknya udara yang masuk pada Karburator Venturi dan mengatur banyaknya campuran udara dan gas pada Karburator Vakum.
Gambar 1, Lubang udara untuk putaran Idle
Gambar 2, Pilot Jet pada Karburator (sumber: Cyclepedia.com)
Idle pada Karburator LPG
Untuk putaran Idle pada Karburator LPG, udara masuk melalui lubang utama Karburator yang melewati venturi yaitu lubang yang dibentuk oleh skep. Ukuran venturi ini berubah-ubah sesuai posisi skep, lihat gambar 3. Sedangkan gas LPG masuk melalui lubang khusus dan dapat diatur jumlahnya oleh Baut Seting Idle.
PENTING!
Pada Karburator LPG
Banyaknya gas LPG yang masuk ditentukan oleh Baut Seting Idle, jadi bisa diubah.
Banyaknya udara yang masuk ditentukan oleh Posisi Skep, jadi bisa diubah.
Jadi untuk putaran Idle diset dengan mengatur Baut Seting Idle dan Posisi Skep. Lihat gambar 3.
Baut Skep dan baut Idle
Gambar 3, Posisi Baut Seting Idle dan Skep
Gambar 4, Skema Karburator LPG
Gambar 5, Tutup lubang Pilot Jet dengan Lem
Modifikasi Karburator Bensin menjadi Karburator LPG untuk Putaran Idle
Berikut ini saya sampaikan cara memodifikasi Karburator Venturi menjadi Karburator LPG. Saya sarankan gunakan Karburator Venturi second atau bekas yang penting skepnya masih bisa dipakai.
Perhatikan Skema Karburator LPG pada gambar 4 di atas.
Udara masuk melalui venturi yang yang dibentuk oleh posisi skep. Besarnya celah venturi untuk Idle diatur dengan memutar Baut Seting Skep (gambar 3).
Untuk jalur masuk gas LPG kita modifikasi jalur bekas Saluran udara untuk Idle (gambar 1) dijadikan Saluran masuk gas LPG. Lihat label B pada gambar 4.
Baut Seting Idle sekarang digunakan untuk mengatur jumlah gas LPG pada putaran Idle (gambar 3).
Tutup lubang pilot jet dengan lem Araldit atau Plastik Steel (lihat gambar 4 label A dan gambar 5). Pilot jet dikeluarkan karena tidak digunakan lagi.
Pasang naple (gambar 4 label B) untuk selang pada Saluran udara untuk idle (lihat gambar 1).
Kalau kita memasang naple selang seperti pada gambar 4 label B itu akan menghalangi pemasangan filter udara. Maka perlu jalur alternatif agar tidak menghalangi saat memasang filter udara. Lihat gambar 6 label C. Tutup Saluran udara untuk Idle (gambar 1) dengan lem (lihat label B gambar 6 dan gambar 7)
Untuk membuat jalur alternatif seperti gambar 8, gunakan mata bor ukuran 2,5 mm kemudian tutup kembali dengan lem.
SELESAI
Gambar 6, Jalur alternatif masuk gas LPG untuk Putaran Idle
Gambar 7, Menutup lubang Idel dengan lem
Gambar 8, Jalur alternatif gas LPG untuk Putaran Idle
Peranan Karburator LPG pada Tingkat Kecepatan Putaran Mesin
Pada waktu sepeda motor dihidupkan saat piston dalam silinder melakukan langkah hisap, hisapan ini membuat udara masuk melalui karburator. Udara dengan kecepatan tertentu mengalir melewati Venturi, sehingga mengakibatkan tekanan di Venturi menjadi rendah, akibatnya gas LPG dari Regulator keluar melalui spuyer atau nozle. Gas LPG yang keluar bercampur dengan udara. Campuran gas dan udara ini akan masuk ke dalam ruang bakar di mesin untuk kemudian dibakar.
LPG berwujud gas sehingga mudah bercampur dengan udara, maka tidak perlu mekanisme pengabutan seperti pada bahan bakar bensin. Sebab itu pada dasarnya Karburator untuk gas LPG sebih sederhana dibandingkan Karburator untuk bensin.
Perhatikan gambar dibawah ini.
Gambar 1. Skema Dasar Mixer atau Karburator LPG
Dari skema di atas maka part penting yang kita perlukan untuk membuat Karburator LPG adalah
Badan Karburator bagian atas
Piston atau Skep
Pegas Skep
Jarum Skep
Baut Seting Idle
Main Jet
Gambar 2. Part Karburator yang akan digunakan untuk Karburator LPG
Hubungan Tingkat Kecepatan Putaran Mesin dan Posisi Skep
1. Putaran idle/stasioner (langsam)
Pada posisi ini grip gas tidak diputar atau lepas gas. Pada putaran ini posisi skep berada pada posisi terendah tapi tidak sampai tertutup penuh masih ada celah (venturi) sedikit agar udara masih bisa masuk. Gas LPG keluar hanya lewat nozle idle (lubang kecil) hampir tepat dibawah skep (lubang idle). Sedangkan main jet sama sekali tertutup oleh jarum skep, tidak ada gas LPG yang keluar lewat main jet.
Gambar 3. Posisi Skep pada Putaran Idle
2. Putaran rendah
Pada saat ini posisi handle gas diputar sampai 1/8 putaran. Pada putaran ini posisi skep mulai terangkat sedikit, kira-kira 1/8 dari bukaan penuh skep sehingga venturi membesar dan jarum skep terangkat sedikit. Gas LPG keluar lewat nozle idle dan sedikit keluar dari celah antara jarum skep dan main jet.
Gambar 4. Posisi Skep pada Putaran Rendah
3. Putaran Sedang/Menengah
Pada saat ini posisi handle gas diputar dari 1/8 sampai 3/4 putaran. Pada putaran ini posisi skep terangkat sampai kira-kira 3/4 dari bukaan penuh skep sehingga venturi membesar lagi dan jarum skep lebih terangkat lagi sehingga celah main jet membesar. Gas LPG keluar lewat nozle dan main jet.
Gambar 5. Posisi Skep pada Putaran Sedang
4. Putaran tinggi/penuh
Pada saat ini posisi handle gas diputar dari 3/4 sampai 1 putaran. Pada putaran ini posisi skep terangkat penuh sehingga ukuran lubang venturi dalam keadaan maksimal dan jarum skep terangkat penuh sehingga celah main jet membesar maksimal. Gas LPG keluar lewat nozle dan main jet.
Gambar 6. Posisi Skep pada Putaran Penuh
Memilih Karburator untuk Konverter Kit LPG Sepeda Motor
Karburator adalah sebuah alat yang mencampur udara dan bahan bakar untuk sebuah mesin pembakaran dalam. Karburator masih digunakan dalam mesin kecil dan dalam mobil tua atau khusus seperti yang dirancang untuk balap mobil. Kebanyakan mobil yang diproduksi pada awal 1980-an telah menggunakan injeksi bahan bakar elektronik terkomputerisasi. Mayoritas sepeda motor masih menggunakan karburator dikarenakan lebih ringan dan murah, namun pada 2005 sudah banyak model baru diperkenalkan dengan injeksi bahan bakar.
Karburator bisa dibedakan berdasarkan tipe Venturi
Venturi Tetap, pada tipe ini ukuran venturi selalu tetap. Grip/Pedal gas mengatur katup udara yang menentukan besarnya aliran udara yang melewati venturi sehigga menentukan besarnya tekanan untuk menarik bahan bakar.
Venturi bergerak, pada tipe ini grip/pedal gas mengatur besarnya venturi dengan menggunakan piston (skep) yang dapat naik-turun sehingga membentuk celah venturi yang dapat berubah-ubah. Naik-turunnya piston (skep) venturi ini disertai dengan naik-turunnya needle jet (jarum skep) yang mengatur besarnya bahan bakar yang dapat tertarik serta dengan aliran udara. Tipe ini disebut juga "tekanan tetap" karena tekanan udara sebelum memasuki venturi selalu sama.
Karburator dengan tipe Venturi bergerak inilah (Karburator yang memiliki skep) yang akan kita modifikasi untuk digunakan sebagai Konverter Kit LPG. Mengapa memilih Karburator tipe Venturi bergerak? Karena disesuaikan dengan jenis Regulator yang kita gunakan, yaitu Regulator LPG untuk kompor rumah tangga.
Karburator tipe Venturi tetap juga bisa digunakan untuk Konverter Kit, tapi memerlukan jenis Regulator khusus yang disebut Regulator Zero Governor. Regulator ini bekerja menghasilkan tekanan dibawah sedikit dari tekanan atmorfir. Sedangkan Regulator yang kita gunakan adalah Regulator LPG yang bekerja menghasilkan tekanan sedikit diatas tekanan atmosfir
Gambar 1. Karburator tipe Venturi Bergerak
Gambar 2. Skep pada Karburator
Modifikasi Karburator untuk Konverter Kit Sepeda Motor LPG
Bagian Utama dari sebuah Konverter Kit LPG terdiri dari Regulator, Keran (atau Vacumm Valve) dan Mixer/Karburator/Injektor. Regulator dan Fuel-LockOff sudah saya jelaskan pada artikel sebelumnya, sekarang tinggal membahas bagian terakhir yaitu Mixer atau "Karburator". Tanpa memperdebatkan istilah Mixer dan Karburator, saya akan menyebutnya Karburator saja.
Tujuan Modifikasi Karburator untuk Konverter Kit LPG
Tujuan dari Modifikasi ini adalah mengubah Karburator Bensin agar bisa digunakan sebagai Karburator gas LPG. Dua point penting pada Modifikasi adalah pertama penyediakan saluran masuk untuk udara dan gas LPG pada putaran Idle dan kedua pada putaran Load Running.
Fungsi Karburator pada Konverter Kit
Untuk menghidupkan mesin sepeda motor diperlukan campuran udara dan gas (AFR) dalam jumlah dan perbandingan tertentu agar terjadi pembakaran yang sempurna sehingga menghasilkan tenaga yang efisien. Jika terlalu rich (terlalu banyak gas) akan menjadi boros dalam penggunaan gas, dan sebaliknya jika terlalu lean (kekurangan gas) mesin akan kehilangan tenaga dan mesin menjadi terlalu panas. Secara teori perbandingan udara dan gas ini harus tetap pada setiap rpm, pada saat putaran mesin lambat ataupun cepat.
Pada saat kita menaikkan kecepatan (menambah rpm) yang kita tambah adalah jumlah udara dan gas (keduanya), bukan merubah perbandingan udara dan gas. Untuk men-supply udara dan gas ini menjadi tugas dari Karburator/Mixer.
PENTING,
Mesin sepeda motor pada setiap rpm-nya memerlukan campuran udara dan gas dalam JUMLAH tertentu dan dengan PERBANDINGAN tententu.
Modifkasi bagian Karburator adalah BAGIAN TERSULIT yang saya rasakan pada semua proses pembuatan Konverter Kit LPG, karena sifat gas LPG yang berbeda dengan sifat Bensin (gas dan cair). Kesulitan terdapat pada pengaturan jumlah gas LPG yang masuk ke Karburator baik untuk putaran Idle ataupun untuk Load Running. Karena LPG berwujud gas, bercampur dengan udara jadi lebih baik tapi penambahan atau pengurangan gas LPG sedikit saja mempunyai pengaruh yang besar pada putaran mesin.
Gambar 1. Karburator LPG hasil Modifikasi
Memahami Cara Kerja Karburator gas LPG
Bagaimanakah cara masuk gas LPG ke sebuah ruang bakar? Gas LPG bisa masuk pada ruang bakar dapat dengan dua cara yaitu: DITIUPKAN / DI-INJEKSI dan DIHISAP / DISEDOT oleh tekanan vakum dari mesin itu sendiri. Pada sistem Injeksi gas LPG di-injeksi-kan/disuntikkan ke dalam aliran udara melalui solenoida yang dioperasikan dan dikontrol secara elektrik. Pada Karburator gas dihisap oleh tekanan vakum yag dibentuk oleh Venturi. Saya hanya akan membahas cara kedua yaitu dihisap melalui Karburator.
Karburator pada dasarnya merupakan pipa terbuka dikedua ujungnya, dalam pipa ini udara bergerak menuju intake mainfold menuju kedalam mesin/ruang bakar. Pipa ini berbentuk venturi, yaitu dari satu ujung permukaannya lebar lalu menyempit dibagian tengah kemudian melebar lagi di ujung satunya. Bentuk ini menyebabkan kecepatan aliran udara meningkat ketika melewati bagian yang sempit kemudian terjadi ekspansi ketika melewati bagian yang lebar, ini menyebabkan tekanan menurun..
Gambar 2. Skema Dasar Mixer atau Karburator LPG
Pada tipe venturi tetap, diujung karburator dilengkapi dengan katup udara berbentuk kupu-kupu yang disebut sebagai throttle valve (katup gas), yaitu semacam cakram yang dapat berputar untuk menutup dan membuka pergerakan aliran udara sehingga dapat mengatur banyaknya campuran udara/bahan bakar yang masuk dalam ruang bakar. Banyaknya campuran udara/bahan bakar inilah yang menentukan besar tenaga dan/atau kecepatan gerak mesin. Pedal gas, atau pada sepeda motor, grip gas dihubungkan langsung dengan katup ini melalui kabel. Namun pada tipe venturi bergerak, keberadaan katup ini tidak ditemukan karena yang mengatur besarnya aliran udara/bahan bakar adalah ukuran venturi itu sendiri yang dapat berubah-ubah. Pedal atau grip gas dihubungkan dengan piston (skep) yang mengatur celah sempit dalam venturi
Bahan bakar gas disemburkan kepada aliran udara melalui saluran-saluran kecil yang terdapat dalam ruang sempit dalam venturi. Tekanan rendah dari udara yang bergerak dalam venturi menarik bahan bakar gas dari spuyer atau nozle sehingga bahan bakar gas ini tersembur dan ikut aliran udara. Saluran-saluran ini disebut jet.
Suplai gas pada saat Idle atau Langsam
Pada saat Idle skep dibuka sedikit dari posisi tertutup penuh, ada bagian venturi yang memiliki tekanan lebih rendah yaitu bagian yang tepat dibawah skep. Pada bagian ini (di depan sedikit dari skep) karburator menyediakan jet yang men-suplai bahan bakar gas untuk dicampurkan dengan udara.
Suplai gas pada saat Load Running
Pada saat Load Running skep diangkat oleh grip gas, venturi melebar yang menyebabkan udara yang masuk lebih banyak dan cepat sehingga tekanan vakum meningkat pula. Tekana vakum ini menghisap gas LPG dari jet yang dipasang tepat dibawah skep, yang kemudian bercampur dengan udara.
Operasional Karburator setelah Modifikasi
(sumber : wikipedia)
Setelah Modifikasi, Karburator LPG harus mampu:
Mengatur besarnya aliran udara yang masuk kedalam ruang bakar
Menyalurkan bahan bakar dengan jumlah yang tepat sesuai dengan aliran udara yang masuk kedalam ruang bakar sehingga rasio bahan bakar/udara tetap terjaga.
Mencampur aliran udara dan bahan bakar dengan rata dan sempurna
Karena LPG berwujud gas seperti udara, maka kondisi ideal diatas mudah dilakukan.
Juga karburator harus tetap mampu memproduksi campuran udara dan gas LPG yang tepat dalam kondisi apapun, karena karburator harus beroperasi dalam temperatur, tekanan udara, putaran mesin yang sangat beragam.
Karburator LPG harus mampu beroperasi dalam keadaan:
Start mesin dalam keadaan dingin
Start dalam keadaan panas
Idle / langsam atau berjalan pada putaran rendah
Akselarasi ketika tiba-tiba membuka gas
Kecepatan tinggi dengan gas terbuka penuh
Kecepatan stabil dengan gas sebagian terbuka dalam jangka waktu yang lama
Karburator juga harus mampu menekan jumlah emisi kendaraan
Gambar 3. Karburator hasil Modifikasi terpasang di Sepeda Motor
Gambar 4. Mixer (Injektor LPG)
Keran atau Katup Gas sebagai Pengaman Konverter Kit LPG
Gas LPG mempunyai sifat hampir sama dengan bensin, sangat mudah menguap dan mudah terbakar. Pada suhu ruangan gas LPG berwujud gas sedangkan bensin bentuknya cair, oleh karena itu tidak boleh ada kebocoran. Pada saat mesin mati atau tidak digunakan tidak boleh ada gas LPG yang keluar.dari sistem Konverter Kit. Oleh karena itu diperlukan suatu alat yang dapat menutup saluran gas LPG selama mesin tidak digunakan, alat ini disebut Katup gas atau Keran gas.
Keran gas pada kebanyakan sistem Konverter Kit LPG biasa disebut: Fuel-LockOff. Ada tiga jenis keran gas yang biasa digunakan untuk Konverter Kit yaitu Keran Gas manual, Katup Selenoid dan Katup Vakum.
Keran Gas Manual
Untuk mesin dengan ukuran kecil seperti generator bisa kita gunakan kran gas biasa yang dioperasikan secara manual. Keran gas ini bisa juga kita gunakan pada sepeda motor, tapi hanya untuk masa percobaan atau pengujian saja, tidak disarankan pada penggunaan sepeda motor sehari-hari.
Gambar 1. Keran gas manual
Pada pemakaian Sepeda Motor sehari-hari diperlukan keran gas yang bekerja otomatis, menutup saluran gas pada saat mesin mati atau tidak digunakan dan membuka pada saat mesin hidup.Sebagai alternatif alat yang bisa digunakan adalah: Katup Selenoid dan Katup Vakum.
Katup Selenoid
Katup Selenoid bekerja dengan menggunakan listrik dc 12 volt, Pada Sepeda Motor Katup Selenoid ini diaktifkan dengan Kunci Kontak atau Ignition Swicth. Katup membuka pada saat kunci kontak ON, dan menutup pada saat kunci kontak OFF, jadi sedikit lebih aman dibandingkan dengan Kran gas manual dimana kita bisa lupa menutupnya.
Gambar 2. Katup Selenoid
Katup Vakum atau Vacuum Valve
Vacuum Valve, alat ini yang paling aman dan paling ideal digunakan pada sistem Konverter Kit. Tapi kita sulit untuk mendapatkan alat ini dipasaran yang sesuai untuk keperluan Konverter Kit. Vacuum valve bekerja hanya jika ada putaran pada mesin, dimana tekanan vakum pada intake manifold akan mengaktif kan Vacuum valve ini. Jadi sekalipun Kunci kontak ON, jika kita belum men-start mesin, baik dengan starter elektrik ataupun dengan pedal kick starter Vacuum valve belum aktif atau masih menutup. Jadi lebih dan paling aman.
Gambar 3. Vacumm Valve
Gambar 4. Skema dasar sebuah Vacuum valve
Gambar dan cara membuat Katup Vakum (vacumm valve) bisa dilihat di Membuat Katup Vakum untuk Konverter Kit
Pada Konverter Kit komersial, Vacuum valve ini dibuat bersatu dengan Regulator menjadi satu modul saja. Di bawah ini adalah gambar salah satu contoh sebuah Regulator yang sudah memiliki Vacuum valve.
Regulator LPG untuk Konverter Kit Sepeda Motor LPG
Dalam melaksanakan tugasnya, Karburator memerlukan supply gas dari tabung LPG yang diatur TEKANAN dan JUMLAH-nya oleh sebuah Regulator. Regulator harus bisa memenuhi permintaan kebutuhan gas dari Karburator, baik pada saat idle maupun pada saat top end dimana diperlukan gas lebih banyak lagi.
Fungsi Regulator pada Konverter Kit
Regulator pada Konverter Kit berfungsi sebagai:
Alat pen-stabil tekanan dan pengatur jumlah gas (debit gas) LPG yang mengalir kebagian Mixer atau Karburator yang akan diteruskan ke ruang bakar pada sepeda motor.
Gambar 1. Skema dasar sebuah Regulator gas
Jumlah gas atau debit gas yang keluar dari regulator, atau kita sebut output regulator, ditentukan oleh:
Tekanan gas LPG dalam dalam tabung
Setelan pegas pada regulator sebagai pengatur tekanan maksimum gas output
Diameter/besar lubang output (orifice) pada regulator (terdapat dibagian dalam regulator)
Gambar 2. Bagian dalam LP Regulator , perhatikan ukuran lubangnya
Gambar 3. Beri alur pada pin regulator untuk memperbesar debit gas
Tekanan gas dalam tabung LPG sangat dipengaruhi oleh suhu dari luar tabung dan dari dalam tabung. Suhu pada pagi, siang dan malam hari menyebabkan tekanan gas dalam tabung LPG berbeda, apalagi kalo tabung LPG terkena langsung terik sinar matahari atau kehujanan, menyebabkan tekanan gas berubah-ubah atau tidak stabil. Dengan menggunakan regulator, tekanan gas yang keluar bisa stabil walaupun kondisi suhu di luar tabung berubah-ubah.
Pada Regulator tipe Low Pressure (regulator kompor rumah tangga), maka untuk pengaturan jumlah gas hanya bisa dilakukan pada penyetelan/penggantian pegas pada regulator, sampai kita dapatkan tekanan gas yang kita inginkan yaitu sekitar 8 - 10 cm WC.
Untuk memperbesar debit gas dari Low Pressure Regulator dapat dilakukan dengan memodifnya. Perbesar lubang seat valve dengan menggunakan mata bor ukuran 2.5 mm (lihat gambar 2), dan beri alur pada pin input regulatornya (lihat gambar 3). Sayangnya tidak semua merek LP Regulator dapat diperbesar lubang seat valvenya. Saya menggunakan merek Miyako dan bisa diperbesar hingga 2.5 mm. Keuntungannya jika bisa memodif LP Regulator ini adalah kita tidak perlu menggunakan HP Regulator, tapi cukup menggunakan satu LP Regulator saja.
Regulator LPG yang kita perlukan untuk Konverter Kit
Untuk konversi Sepeda Motor LPG, kita memerlukan dua buah regulator, yaitu jenis High Pressure Regulator dan Low Pressure Regulator.
Kenapa harus dua buah regulator? Karena kita memerlukan dua tekanan gas/aliran gas yang berbeda. Satu untuk keadaan Load Running (motor berjalan), memerlukan tekanan/aliran gas yang cukup besar. Dan satu lagi untuk keadaan idle (motor diam/stasioner), memerlukan tekanan/aliran gas yang kecil dan stabil.
Gambar 4. Regulator HP dan LP
High Pressure Regulator untuk Sepeda Motor LPG
Penggunaan jenis High Pressure Regulator sudah cukup memadai untuk keperluan pembuatan Konverter Kit Sepeda Motor LPG, maksudnya regulator ini bisa mengalirkan sejumlah gas LPG sesuai yang kita perlukan yaitu sekitar 50 cm WC (tidak diperlukan modifikasi). Selain itu regulator ini mempunyai tombol putar pengatur tekanan output gas, sehingga kita mudah melakukan penyetelan atau penyesuain tekanan/jumlah gas yang keluar. Tekanan/aliran gas dari Regulator ini digunakan pada saat Load Running
Kekurangan dari Regulator jenis High Pressure ini adalah:
Ukuran dimensi terlalu tinggi dan posisinya harus selalu terpasang pada tabung gas LPG. Posisi Regulator 'nongol' lebih tinggi dari bagian pelindung Valve tabung LPG, kurang aman dari benturan bisa menyebabkan tombol 'terputar', regulator lepas atau kebocoran.
Mempunyai orifice atau lubang output gas yang kecil, sehingga debit/ flow-nya juga kecil, hanya cukup untuk Mesin atau Sepeda Motor dengan kapasitas mesin dibawah 200 cc (25 HP).
Gambar 5. Tombol pengatur pada Regulator terlihat 'nongol' diatas pelindung Valve
Low Pressure Regulator untuk Sepeda Motor LPG
Pada saat motor idle (langsam/stasioner/diam) kita hanya memerlukan tekanan/aliran/jumlah gas yang cukup kecil tapi harus stabil, kira-kira 8 - 10 cm WC. Sedangkan Low Pressure Regulator standar menyediakan tekanan output rata-rata 30 cm WC. Jelas ini terlalu besar. Untuk keperluan itu kita harus sedikit me-modifikasi Regulator jenis Low Pressure ini, agar menghasilkan tekanan output yang lebih rendah. Caranya mudah. Kita hanya perlu mengganti pegas pengatur tekanan pada regulator (lihat gambar). Berapa ukuran pegas yang kita perlukan sebagai pengganti? Ini bisa berbeda untuk setiap jenis/merek regulator, tapi sebagai acuan saya mengganti dengan pegas ukuran: diameter pegas=18 mm dan diameter kawat pegas=0.5 mm serta tinggi pegas=23 mm. Jika sudah selesai diganti coba dilakukan pengukuran dengan alat Pressure Guide. Selain dengan Pressure Gauge bisa juga kita ukur dengan manometer air buatan sendiri dengan menggunakan selang ukuran 1/4".
Gambar 6. Vacumm dan Pressure Gauge
Gambar 7. Mengukur tekanan output dengan manometer air sederhana
Kekurangan Regulator tipe Low Pressure ini adalah:
Kesulitan saat pemasangan selang input, pada bagian bawah regulator. Harus sedikit di-modif
Kesulitan pemasangan braket agar terpasang kuat di sepeda motor untuk menghindari dari getaran atau guncangan saat 'running'.
Gambar 8. Komponen LP Regulator
Gambar 9. Pegas orisinil dan per pengganti
Gambar 10. Cara memasang selang pada LP Regulator
Perlengkapan dan Skema Konverter Kit LPG
Agar Sepeda Motor berbahan bakar bensin bisa menggunakan gas LPG maka diperlukan Konverter Kit LPG. Sebuah Konverter Kit LPG terdiri dari: Tabung LPG, Regulator, Katup gas dan Karburator LPG. Di bawah ini adalah penjelasan singkat tentang perlengkapan dan skema sebuat konverter kit LPG.
Tabung LPG - digunakan sebagai tempat menyimpan gas LPG dalam bentuk cair dan bertekanan. Tekanan gas dalam tabung ini adalah sekitar 4 - 8 Kg/cm2, cukup rendah jika dibandingkan dengan CNG yang dapat mencapai 200 - 300 Kg/cm2. Nama lain dari tabung LPG adalah tangki LPG.
Regulator - menurunkan atau mengurangi tekanan gas LPG yang keluar dari tabung sampai dengan 0.05 Kg/cm2. Nama lain dari regulator yang berhubungan dengan Konverter Kit adalah Heat Exchanger,Vaporizer atau Reducer. Mengapa tekanan gas LPG harus diturunkan? Gas LPG yang masuk ke mesin dihisap oleh mekanisme pada Karburator LPG karena itu tekanannya harus rendah, diatas sedikit dari tekanan atmosfir. Sistem ini dimaksudkan agar aliran gas LPG berhenti pada saat mesin mati atau tidak membutuhkan gas. Posting tentang Regulator bisa dilihat di sini: Regulator LPG untuk Konverter kit
Katup Gas - digunakan untuk membuka saluran gas dari tabung ketika akan digunakan dan menutup saluran gas dari tabung ketika motor tidak digunakan. Nama lain dari alat ini adalah Fuel valve. Alat ini bisa berupa Selenoid Valve yang dioperasikan oleh listrik, Vacuum Valve yang diaktifkan oleh vakum dari mesin, atau hanya berupa keran gas biasa yang dioperasikan secara manual. Posting tentang vacumm valve bisa dilihat di sini : Vacumm valve, aman dan mudah
Bagian Karburator (Mixer) - Udara dan gas LPG dicampur dibagian ini, dengan perbandingan tertentu yang sesuai. Bagian utama dari karburator ini adalah: skep dengan jarum skep, dan spuyer atau nozle. Pada dasarnya sebuah karburator untuk gas adalah lebih sederhana dari karburator untuk bensin. Mengapa demikian? Jawabannya karena LPG sudah dalam bentuk gas, sedangkan fungsi karburator bensin adalah memaksa bensin yang dalam bentuk cair menjadi gas atau kabut bensin.
Gambar Skema dari Konverter Kit LPG untuk Sepeda Motor ini sebagai berikut:
Gambar 1. Skema Dasar Konverter Kit Sepeda Motor LPG
Gambar 2. Konverter Kit LPG terpasang pada Sepeda Motor
Dari High Pressure Regulator dihubungkan ke keran gas kemudian ke naple cabang dua, satu menuju Low Pressure Regulator yang kemudian menuju jet idle karburator dan kedua menuju main jet.
Gambar 3. Skema konverter kit jika menggunakan Vacumm Valve
Membuat Sendiri Konverter Kit LPG untuk Sepeda Motor
Kita akan membuat sendiri Konverter Kit dari bensin ke gas LPG untuk Sepeda Motor ini menggunakan bahan-bahan yang ada dipasaran, maksudnya kita tidak membuat sendiri bahan itu dari nol, kita hanya melakukan perubahan dan penyesuaian seperlunya (modifikasi).
Gambar 1. Sepeda Motor dengan Konverter Kit LPG
Menyiapkan Bahan untuk Membuat Konverter Kit Sepeda Motor LPG
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat konverter kit ini adalah:
Tabung Gas LPG, kita gunakan tabung gas LPG untuk rumah tangga yaitu ukuran 3 kg, cukup praktis, aman, mudah untuk dibawa di motor kita dan mudah ditemukan dimana saja, di warung kecilpun biasanya dijual. Sekarang sepertinya lebih mudah dan lebih dekat untuk mendapatkan gas LPG 3 Kg dari pada Pom Bensin.
Gambar 2. Tabung gas LPG 3 Kg, 1,5 Kg dan 1 Kg.
Regulator LPG, kita memerlukan dua buah regulator, yaitu High Pressure (HP) Regulator dan Low Pressure (LP) Regulator. High Pressure Regulator (gambar 3) biasanya digunakan untuk kompor yang memerlukan kalor cukup besar, biasa digunakan oleh pedagang makanan, sedangkan yang Low Pressure Regulator (gambar 4) biasa digunakan di kompor-kompor rumah tangga. Sebaiknya sediakan High Pressure Regulator yang memiliki alat ukur tekanan tabung gas, sedangkan yang Low Pressure Regulator tidak perlu.
Gambar 3. High Pressure Regulator LPG
Gambar 4. Low Pressure Regulator LPG
Selang, ukuran yang diperlukan adalah 3/8" dan 1/4" masing-masing 1 meter. Gunakan selang yang kualitasnya bagus agar aman.
Gambar 5. Selang 3/8" dan 1/4"
Klem selang 10 buah ukuran 5/8" dan 2 buah naple cabang tiga.
Gambar 6. Klem selang dan naple cabang tiga
Kran gas, ukuran 1/4" satu buah
Karburator bekas, sebaiknya gunakan karburator yang sesuai dengan motor kita, agar mudah dalam pemasangannya. Karburator bekas yang kita perlukan sebenarnnya tidak keseluruhannya, hanya beberapa bagian saja dari karburator itu yang akan kita gunakan, yaitu bagian venturi atau bagian atas dari karburator, skep dan spuyer, sisanya atau bagian bawah tidak kita gunakan.
Masalah Konversi LPG pada Sepeda Motor
Topik konversi pada Sepeda Motor LPG mempunyai beberapa isu masalah diantaranya:
Tabung gas - Masalah tabung gas meliputi ukuran dan bentuk tabung gas serta cara pengisian ulang gas, ukuran tabung meliputi kapasitan gas yang bisa ditampung, bentuk tabung gas menyangkut menyimpanan tabung gas itu sendiri di sepeda motor kita.
Regulator - Diperlukan tekanan gas tertentu agar gas ini bisa digunakan untuk Sepeda Motor kita. Salah jenis regulator gas akan memberikan tekanan terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk penggunaan konversi bbg ini. Tekanan yang tidak sesuai menyebabkan kendaraan kita tidak dapat hidup/nyala. Regulator dari jenis apa pun harus diubah atau disesuikan sehingga bisa menghasilkan tekanan yang diperlukan.
Spuyer/Nozzle - besarnya lubang yang tidak sesuai pada fungsi 'injeksi' bersamaan dengan tekanan pengiriman gas yang diberikan oleh regulator, dapat menyebabkan pembakaran tidak sempurna jika tidak benar ukurannya.
Mixer/Pencampur - udara dan gas dicampur pada tempat ini sebelum memasuki ruang bakar/mesin dan digunakan untuk mengatur kondisi campuran antara udara dan gas. Dengan berbagai jenis posisi pengatur udara primer, mekanisme pencampuran udara dan gas ini harus dapat menghasilkan perbandingan udara dan gas yang benar sehingga menghasilkan pembakaran yang sempurna.
Oktan LPG - lpg mempunyai oktan yang cukup tinggi yaitu: RON 112 dan MON 97. Oktan sebesar ini akan lebih efisien digunakan pada motor bakar dengan kompresi di atas 9,5 : 1, sedangkan kebanyakan sepeda motor yang dijual di Indonesia kebanyakan kompresinya dibawah itu, karena memang diperuntukkan untuk penggunaan bahan bakar bensin. Cara untuk meng-efisien-kannya adalah dengan memajukan waktu pengapian (time ignition) dan atau menaikkan kompresi.
Energi Bensin VS Energi LPG - Kandungan energi per unit bahan bakar (kepadatan energi) merupakan faktor penting yang mempengaruhi keluaran jangkauan dan kekuatan mesin hasil pembakaran internal. Dibandingkan dengan bensin kandungan energi LPG adalah 74%. Energi bensin adalah 31.825 KJ/L, sedangkan energi LPG adalah 25.525 KJ/L. Kita akan merasakan sedikit penurunan performance pada saat menjalankan sepeda motor LPG terutama di-rpm tinggi (red line).
Konverter Kit LPG untuk Sepeda Motor
Sebuah alat yang digunakan untuk melakukan perubahan sehingga bisa memanfaatkan bahan bakar yang berbeda dikenal sebagai ALAT KONVERSI (Converter) yang terdiri dari penggantian lubang gas/bahan bakar (main jet dan pilot jet) dan sebuah alat regulator. Alat kelengkapan pemanfaatan gas dirancang untuk bekerja dengan gas tertentu yang memiliki tekanan tertentu. Dengan alat konversi ini tekanan gas dari tabung diatur sesuai dengan tekanan dan jumlah (flow) yang dibutuhkan untuk menjalankan mesin sepeda motor melalui sebuat Karburator.
Gambar 1. Konverter Kit LPG siap dipasang
Memahami Dasar Pembuatan Konverter Kit LPG untuk Sepeda Motor
Prinsip dasar konversinya SEDERHANA:
Lepaskan tutup dan pelampung bensin pada karburator, kemudian masukkan selang gas dari Regulator pada tabung LPG ke bagian spuyer utama (main jet) dan spuyer idle (pilot jet). Terakhir lakukan sedikit 'setting' pada Regulator dan spuyer.
Peralatan Apa yang Diperlukan untuk Membuat Konverter Sepeda Motor LPG?
Secara umum peralatan yang kita perlukan untuk membuat Konverter Sepeda Motor LPG adalah:
Tabung Gas LPG 3 Kg - tempat gas LPG yang akan digunakan.
Regulator LPG - digunakan untuk menurunkan tekanan gas sampai dengan tekanan yang kita perlukan dan menghasilkan tekanan gas yang stabil (tidak berubah-ubah).
Skep dan Spuyer/Nozzle (main jet dan pilot jet) - sebagai alat tempat keluarnya gas LPG untuk dicampurkan dengan udara.
Mixer (Karburator) - Ruang atau tempat dimana udara dan gas dicampurkan dengan perbandingan tertentu.
Konversi dari bahan bakar minyak (bbm) ke bahan bakar gas (bbg) tidak hanya mengganti besarnya lubang (Main jet dan pilot jet), tetapi juga penyesuaian dan perubahan alat regulator. Peralatan Konversi ini sederhana dan mudah, tapi perlu sedikit penyesuaian karena mengingat sifat gas (LPG) berbeda dengan Bensin (bbm).
Topik konversi pada Sepeda Motor LPG mempunyai beberapa isu masalah diantaranya:
Tabung gas - Masalah tabung gas meliputi ukuran dan bentuk tabung gas serta cara pengisian ulang gas, ukuran tabung meliputi kapasitan gas yang bisa ditampung, bentuk tabung gas menyangkut menyimpanan tabung gas itu sendiri di sepeda motor kita.
Regulator - Diperlukan tekanan gas tertentu agar gas ini bisa digunakan untuk Sepeda Motor kita. Salah jenis regulator gas akan memberikan tekanan terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk penggunaan konversi bbg ini. Tekanan yang tidak sesuai menyebabkan kendaraan kita tidak dapat hidup/nyala. Regulator dari jenis apa pun harus diubah atau disesuikan sehingga bisa menghasilkan tekanan yang diperlukan.
Spuyer/Nozzle - besarnya lubang yang tidak sesuai pada fungsi 'injeksi' bersamaan dengan tekanan pengiriman gas yang diberikan oleh regulator, dapat menyebabkan pembakaran tidak sempurna jika tidak benar ukurannya.
Mixer/Pencampur - udara dan gas dicampur pada tempat ini sebelum memasuki ruang bakar/mesin dan digunakan untuk mengatur kondisi campuran antara udara dan gas. Dengan berbagai jenis posisi pengatur udara primer, mekanisme pencampuran udara dan gas ini harus dapat menghasilkan perbandingan udara dan gas yang benar sehingga menghasilkan pembakaran yang sempurna.
Oktan LPG - lpg mempunyai oktan yang cukup tinggi yaitu: RON 112 dan MON 97. Oktan sebesar ini akan lebih efisien digunakan pada motor bakar dengan kompresi di atas 9,5 : 1, sedangkan kebanyakan sepeda motor yang dijual di Indonesia kebanyakan kompresinya dibawah itu, karena memang diperuntukkan untuk penggunaan bahan bakar bensin. Cara untuk meng-efisien-kannya adalah dengan memajukan waktu pengapian (time ignition) dan atau menaikkan kompresi.
Energi Bensin VS Energi LPG - Kandungan energi per unit bahan bakar (kepadatan energi) merupakan faktor penting yang mempengaruhi keluaran jangkauan dan kekuatan mesin hasil pembakaran internal. Dibandingkan dengan bensin kandungan energi LPG adalah 74%. Energi bensin adalah 31.825 KJ/L, sedangkan energi LPG adalah 25.525 KJ/L. Kita akan merasakan sedikit penurunan performance pada saat menjalankan sepeda motor LPG terutama di-rpm tinggi (red line).
Keuntungan Konversi BBM Bensin ke BBG LPG pada Sepeda Motor
Sebuah konversi LPG yang baik dengan menggunakan komponen yang terpasang dengan benar dan sesuai, harusnya membuat kinerja mesin sepeda motor kita sama seperti ketika menggunakan bensin. Memang harus ada sedikit kerugian daya (kalori LPG 15% lebih kecil bila dibandingkan dengan bensin) tapi ini hanya jelas pada bagian tertinggi (top end) dari putaran mesin (red line). Ketika mengendarai Sepeda Motor konversi dengan mesin yang lebih besar sangat sulit untuk menemukan perbedaan dalam kinerja. Kendaraan dengan mesin yang lebih kecil mungkin menunjukkan penurunan kekuatan lebih jelas. Bukan masalah besar untuk kita, karena kita jarang menjalankan mesin sampai 'red line' saat di jalanan, terutama diperkotaan.
Gambar 1. Konverter Kit LPG untuk sepeda motor
Beberapa Alasan untuk Konversi Bensin ke gas LPG pada Sepeda Motor Kita
Sekarang harga LPG lebih murah, dengan terus naiknya harga bbm, konversi ke LPG jadi lebih masuk akal
Seiring dengan konversi Minyak Tanah ke LPG, sekarang lebih mudah untuk mendapatkan LPG, terutama untuk ukuran 3 Kg.
LPG memiliki kualitas setara dengan Pertamax atau yang lebih tinggi. LPG tidak mengandung atau memerlukan aditif untuk meningkatkan pembakaran atau meningkatkan nilai oktan dari bahan bakar seperti timbal atau pengganti timah. LPG memiliki nilai oktan lebih dari 106 yang jauh lebih tinggi dari bensin yaitu 88.
Menggunakan LPG lebih baik untuk lingkungan, gas emisi yang keluar dari knalpot mengandung sedikit polutan. LPG menghasilkan emisi gas Nitrogen Oksida dan Karbondioksida (CO2) lebih sedikit.
LPG merupakan bahan bakar yang lebih baik untuk mesin, mesin akan bertahan lebih lama, keausan mesin lebih lama karena LPG mengandung sedikit karbon dan tidak mengandung asam.
Mesin lebih bersih, nilai oktan yang tinggi sehingga pembakaran lebih sempurna dan dapat menekan biaya perawatan.
Tidak ada perbedaan yang nyata dalam hal kinerja dan kekuatan (performance) dibandingkan dengan bensin atau Pertamax sekalipun.
Kualitas oli akan bertahan lebih lama, pemakaian 6000 km oli tampak masih seperti baru, emisi penggunaan LPG mengandung sedikit karbon.
Kebisingan mesin lebih rendah
LPG disimpan dalam bentuk cair di dalam tangki kemudian menguap sebelum masuk mesin sehingga memastikan pembakaran lebih sempurna karena berwujud gas.
Pemakaian LPG pada Sepeda Motor lebih hemat 30% sampai 50% tergantung pada cara penggunaan dan jenis sepeda motor.
Mempunyai part sendiri, sehingga tidak mengganggu fungsi dasar elektrik ataupun mekanik kendaraan atau sepeda motor kita.
Sistim dual fuel (hybrid) menggunakan bensin atau LPG membuat kita punya pilihan penggunaan bahan bakar, tidak tergantung pada salah satu jenis bahan bakar.