KONSEP SENI DAN KEINDAHAN M IQBAL (1877-1938 M) A Khudori Soleh
Dosen Fak. Psikologi UIN Malang Telp/Fax. (0341) 558916), e-mail:
[email protected] Abstract Generally, art work is devided in two great sects: expressionism and functionalism. The first sect works based on the interest of art itself, whereas the second sect link itswork with others, such as social problem in surrounding. surrounding. Art concept of Iqbal seems seems to adopt two sects, expressionism and functionalism. With expressionism, Iqbal asserted that art must constitute a creation of creativities and originally from the artist, not a repetition or imitation; whereas with functionalism, Iqbal stated that art is not free from the certain purposes which must be achieved morally. Finally inally,, Iqbal Iqbal mainta maintains ins certai certain n criter criterias ias and purpos purposes es which which have to be in an art work, based on his concept. Those criterias are: (1) art must be a creative work; (2) the creativities must be original and not a plagiatism. plagiatism. Whereas Whereas the purpose purposes s and the functions functions must must be guaranted are: (1) to create the missing to the life in hereafter (akhirat) or immortality, 2) to give cultivation for human being in the world, and 3) to give motivation for people progression.
Key words: ego expression, functional, and creativities. Seni Seni (art ) biasan biasanya ya dimaks dimaksudk udkan an untuk untuk menunj menunjuk uk pada pada semua perbuatan yang dilakukan atas dasar dan mengacu pada apa yang indah (Lorens Bagus, 1995, 987). Secara umum, ada dua pemikiran atau aliran berkaitan dengan seni ini. Pertama, fung fungsi sion onal al.. Yaitu aitu,, bahw bahwa a seni seni haru harus s memp mempun unya yaii fung fungsi si dan dan tujuan-tujuan tertentu yang umumnya berkaitan dengan moral. Aliran ini dipelopori oleh antara lain, Plato, Aristoteles, Bernard Shaw, Saint Augustine dan tokoh psikologi psikologi Freud. Menurut Freud, mirip dengan Aristoteles, tujuan seni adalah untuk membeb membebask askan an pikir pikiran an sang sang senima seniman n atau atau penikm penikmat at seni seni dari dari ketegan ketegangan gan dengan dengan terpuask terpuaskanny annya a keingin keinginan-k an-keing einginan inan yang tertahan (Abd Wahab Azzam, 1985, 135). Kedua, ekspresional, yakn yaknii suat suatu u pemi pemiki kira ran n yang yang meny menyat atak akan an bahw bahwa a seni seni tida tidak k mempun mempunyai yai tujuan tujuan dan tidak tidak mengej mengejar ar tujuan tujuan di luar luar diriny dirinya, a, kecuali kecuali tujuan dalam dalam dirinya dirinya sendiri. sendiri. Sloganny Slogannya a yang terkenal terkenal l’artt pour pour l’ar l’art t ). adal adalah ah ‘sen ‘senii untu untuk k seni seni’’ (l’ar ) . Maks Maksud udny nya, a, seni seni bersifat bersifat otonom, otonom, mempunyai mempunyai daerah daerah sendiri sendiri dan kelengk kelengkapan apan send sendir iri, i, tida tidak k ter tergant gantun ung g pada pada daer daerah ah lain lain.. Gera Geraka kan n yang yang meru erupak pakan wari arisan kaum aum Roman mantis tisisme isme ini ini, di Peran eranci cis s dipelopori oleh Flaubert, Gauter dan Baudelaire, di Inggris oleh
2
Walte alterr Peter eter dan dan Osca Oscarr Wilde ilde,, di Rusia usia oleh oleh Pu Push shki kin, n, dan dan di Amerika oleh Edgar Allan Poe (Syarif, 1993, 114). Iqbal mempunyai pandangan tersendiri tentang seni dan keindahan, dengan muatan-muatan vitalitasme dan fungsional, sehingga menjadi hidup serta penuh semangat perjuangan. A. Riwayat Singkat.
Muhammad Iqbal lahir di Sialkot, Punjab, wilayah Pakistan (sek (sekara arang) ng),, 9 Nopem Nopember ber 1877 1877 M, dari dari kelua keluarg rga a yang yang reli religiu gius. s. Ayahnya yahnya,, Muhamm Muhammad ad Nur Nur adalah adalah seoran seorang g tokoh tokoh sufi, sufi, sedang sedang ibunya, Imam Bibi, juga dikenal sebagai muslimah yang saleh (Azzam, 1985, 13-16). Pendidikan formalnya dimulai di Scottish Missio Mission n School School, di Sial Sialk kot, ot, di bawa bawah h bimb bimbin inga gan n Mir Mir Hasa Hasan, n, seoran seorang g guru guru yang yang ahli ahli sastra sastra Arab Arab dan Persia. ersia. Kemudia emudian n di Goverment College, di Lahore, sampai mendapat gelas BA, tahun 1897, 1897, dan meraih meraih gelar gelar Master Master dalam dalam bidang bidang filsaf filsafat, at, tahun tahun 1899, dibawah bimbingan Sir Thomas Arnold, seorang orientalis terkenal. Selama pendidikan ini, Iqbal menerima bia-siswa dan dua dua meda medali li emas emas kar karena ena pres presta tasi siny nya a dala dalam m baha bahasa sa Arab Arab & Inggris (Mian M Tufail, 1966, 12; Mukti Ali, 1998, 174). Iqbal kemudian menjadi dosen di Goverment College dan mulai mulai menul menulis is syair syair-sy -syair air dan buku. buku. Akan Akan tetapi tetapi,, di sini sini tidak tidak dijalani lama, karena pada tahun 1905, atas dorongan Arnold, Iqbal Iqbal berang berangkat kat ke Eropa Eropa untuk untuk melanj melanjutk utkan an studi studi di Trinity College, Un Univ iver ersi sita tas s Camb Cambri ridg dge, e, Lond London on,, samb sambil il ikut ikut kursu ursus s advo advoka kasi si di Linc Lincol oln n Inn Inn (Ann (Annem emar arie ie Schi Schimm mmel el,, 1965 1965,, 35). 35). Di lembaga ini ia banyak belajar pada James Wird dan JE. McTaggar McTaggart, t, seorang seorang neo-Hegelia neo-Hegelian. n. Juga sering sering diskusi diskusi dengan dengan para pemikir lain serta mengunjungi perpustakaan Cambridge, London dan Berlin (Miss Luce Claude Maitre, 1989, 13). Untuk keper keperlua luan n peneli peneliti tiann annya, ya, ia pergi pergi ke Jerma Jerman n mengik mengikuti uti kuliah uliah sela selama ma dua dua seme semest ster er di Un Univ iver ersi sita tas s Mu Muni nich ch yang yang kemud emudia ian n doctoris is philos philosoph ophy y gradum gradum, mengantar mengantarkann kannya ya meraih meraih gelar gelar doctor gelar doctor dalam bidang filsafat pada Nopember 1907, dengan desertasi The Development of Metaphysics in Persia , di bawah bimbi imbin ngan gan Homme ommel. l. Sel Selanj anjutn utnya, ya, bali alik ke Londo ondon n untu untuk k meneruskan studi hukum dan sempat masuk School of Political Bilgrami, 1982, 16; Danusiri, 1996, 5) . Science ( Bilgrami, Yang penting dicatat dalam kaitannya dengan gagasan seni Iqbal adalah tren pemikiran yang berkembang di Eropa saat itu. Menuru Menurutt MM Syarif Syarif,, masyar masyarak akat at Jerman Jerman,, saat saat Iqbal Iqbal tingga tinggall di sana, sana, sedang sedang berada berada dalam dalam cengk cengkera eraman man filsaf filsafat at Nietz Nietzsch sche e (184 (18444-19 1990 90 M), M), yakn yaknii fils filsaf afat at kehen ehenda dak k pada pada kekua ekuasa saan an.. Gaga Gagasa sann nnya ya tent tentan ang g manu manusi sia a supe superr (superman) mend mendap apat at perhatian besar dari para pemikir Jerman, seperti Stefen George,
3
Richard Wagner dan Oswald Spengler. Hal yang sama terjadi juga di Peranci erancis, s, berad berada a dibawa dibawah h pengar pengaruh uh filsa filsafat fat Henri Henri Bergso Bergson n (1859-1941 M), élan vital, gerak dan perubahan. Sementara itu, di Inggri Inggris, s, Brown Browning ing menuli menulis s syair syair-sy -syair air yang yang penuh penuh dengan dengan keku kekuata atan n dan Carlyl Carlyle e menuli menulis s karya karya yang yang memuji memuji pahlaw pahlawan an dunia dunia.. Bahka Bahkan, n, dalam dalam bebera beberapa pa kary karyany anya, a, Lloyd Lloyd Morgan Morgan dan McDougall, menganggap tenaga kepahlawanan sebagai essensi kehidupan dan dorongan perasaan keakuan (egohood) sebagai inti kepriba kepribadian dian manusia. manusia. Filsafat ilsafat vitaliti vitalitis s yang muncul muncul secara secara simultan simultan di Eropa Eropa tersebut tersebut memberik memberikan an pengaruh pengaruh yang besar pada Iqbal (Syarif, 1993, 93-94). Sela Selanj njut utny nya, a, saat saat di Lond London on yang yang kedua edua kali kaliny nya, a, Iqba Iqball sempat ditunjuk sebagai guru besar bahasa dan sastra Arab di Universitas London, menggantikan Thomas Arnold. Juga diserahi jabatan ketua jurusan bidang filsafat dan kesusastraan Inggris di samping samping mengisi mengisi ceramah-c ceramah-cerama eramah h keislam keislaman. an. Ceramahn Ceramahnya ya di Caxton Caxton Hall, Hall, yang pertama pertama kali kali diadakan diadakan,, kemudi kemudian an disiark disiarkan an mass media terkemuka Inggris. Namun, semua itu tidak lama, kare karena na Iqbal Iqbal lebih lebih memil memilih ih pulang pulang ke Lahor Lahore, e, dan membuk membuka a praktek pengacara di samping sebagai guru besar di Goverment College Lahore. Akan tetapi, panggilan jiwa seninya yang kuat membuat ia keluar dari profesi tersebut. Ia juga menolak ketika ditawa ditawari ri sebaga sebagaii guru guru besar besar sejara sejarah h oleh oleh Univer Universit sitas as Aligar Aligarh, h, tahun 1909. Iqbal lebih memilih sebagai penyair yang kemudian meng mengan anta tark rkan anny nya a ke punc puncak ak popu popula lari rita tas s seba sebaga gaii seor seoran ang g pemikir yang mendambakan kebangkitan dunia Islam (Bilgrami, 1982, 15; Abd Vahid, 1992, 42; Ali Audah, 1966, xiii) , yang kemudian juga menyam menyampai paika kanny nnya a mendap mendapatk atkan an gelas gelas Sir Sir dari dari pemeri pemerinta ntah, h, sekitar tahun 1922 (Azzam, 1982, 37). Akhir Akhir tahun tahun 1926, 1926, Iqbal Iqbal masuk masuk kehid kehidupa upan n politi politik k keti ketika ka dipil dipilih ih menjad menjadii anggot anggota a DPR Pu Punja njab. b. Bahka Bahkan, n, tahun tahun 1930, 1930, ia ditunjuk sebagai presiden sidang Liga Muslim yang berlangsung di Alla Allaha haba bad, d, yang yang mene menelo lork rkan an gaga gagasa san n untu untuk k mend mendir irik ikan an nega negara ra Pakis akista tan n seba sebaga gaii alte alterrnati natiff atas atas pers persoa oala lan n anta antara ra masyarakat muslim dan Hindu. Meski mendapat reaksi keras dari para politisi, gagasan tersebut segera mendapat dukungan dari berbagai kalangan, sehingga Iqbal diundang untuk menghadiri Konferensi Meja Bundar di London, tahun 1932, juga konferensi yang sama pada tahun berikutnya, guna membicarakan gagasan tersebut (Munawar, 1986, 11; Biruni, 1950, 208; Robert D. Lee, 2000, 70). Tahun 1935 ia diangkat sebagai ketua Liga Muslim caba cabang ng Pu Punj njab ab dan dan teru terus s berk berkom omun unik ikas asii deng dengan an Ali Ali Jinn Jinnah ah.. Namun, pada tahun yang sama, ia mulai terserang penyakit, dan sema semaki kin n para parah h samp sampai ai meng mengan anta tark rkan anny nya a pada pada kemat ematia ian, n, tanggal 20 April 1938 (Azzam, 1982, 38-43).
4
Iqbal Iqbal mewari mewarisk skan an banya banyak k karya karya tulis tulis,, berben berbentuk tuk pros prosa, a, puisi, jawaban atas tanggapan orang atau kata pengantar bagi karya karya orang orang lain. lain. Kebanya ebanyaka kan n karya karya-k -kary arya a ini menggu menggunak nakan an bahasa Persia, menurut Nicholson (Schimmel, 1965, 49), agar bisa diakses oleh dunia Islam, tidak hanya masyarakat India. Sebab, saat saat itu, itu, bahasa bahasa Persi Persi adala adalah h bahasa bahasa yang yang domina dominan n di dunia dunia Islam dan dipakai masyarakat terpelajar. Karya-karyanya, antara lain, The Development of Metaphysic in Persia (desertasi, terbit Asra-I Khudi Khudi (Lahore, di Londo London, n, 1908), 1908), Asra-I (Lahore, 1916, tentang tentang proses proses Rumuz-I Bukhudi Bukhudi (Lahore, mencapai mencapai insan insan kamil) kamil) Rumuz-I (Lahore, 1918), 1918), Javid Nama (Lahore, 1932), The Reconstruction of Religious Thought in Islam (Lond Zarb-I Kalim alim (London, on, 1934), 1934), Musafir (Lahore, (Lahore, 1936), 1936), Zarb-I Bal-I Jibril Jibril (Laho Letters s and (Lahore (Lahore,, 1937), 1937), Bal-I (Lahore re,, 1938), 1938), dan Letter Writin Writings gs of Iqbal Iqbal (Kara (Karachi chi,, 1967, 1967, kumpu kumpulan lan surat surat dan artik artikel el Iqbal) (Pattiroy, 1998, 105-111 ). B. Tentang Seni.
Dala Dalam m pemi pemiki kira ran n fils filsaf afat at Iqba Iqbal, l, pusa pusatt dan dan land landas asan an organisasi kehidupan manusia adalah ego yang dimaknai sebagai seluruh cakupan pemikiran dan kesadaran tentang kehidupan. Ia sena senant ntia iasa sa berg berger erak ak dina dinami mis s untu untuk k menu menuju ju kesem esempu purn rnaa aan n dengan cara mendekatkan diri pada ego mutlak, Tuhan (Saiyidain, 1938, 36 ). Karena itu, kehidupan manusia dalam keegoanya adalah perjua perjuanga ngan n terus terus meneru menerus s untuk untuk menakl menaklukk ukkan an rinta rintanga ngan n dan halangan demi tergapainya Ego Tertinggi. Dalam hal ini, karena rintangan yang terbesar adalah benda atau alam, maka manusia haru harus s menu menumb mbuh uhka kan n inst instru rume men-i n-ins nstr trum umen en tert terten entu tu dala dalam m dirinya, seperti daya indera, daya nalar dan daya-daya lainnya agar dapat mengatasi penghalang-penghalang tersebut. Selain itu, manusia juga harus terus menerus menciptakan hasrat dan cita-cita dalam kilatan cinta (`isyq), keberanian dan kreativitas yang yang meru merupa paka kan n esse essens nsii dari dari keteg eteguh uhan an prib pribad adi. i. Seni Seni dan dan keind keindaha ahan n tidak tidak lain lain adalah adalah bentuk bentuk dari dari ekspr ekspresi esi kehen kehendak dak,, hasrat hasrat dan cinta cinta ego dalam dalam mencap mencapai ai Ego Terting ertinggi gi terseb tersebut ut (Syarif, 1993, 99 ). Ber Berdasa dasark rkan an kons onsep kepri epriba badi dian an sepe sepert rtii itu, itu, dala dalam m pandangan Iqbal, kemauan adalah sumber utama dalam seni, sehingga seluruh isi seni –sensasi, perasaan, sentimen, ide-ide dan ideal-ideal— harus muncul dari sumber ini. Karena itu, seni tidak sekedar gagasan intelektual atau bentuk-bentuk estetika mela elainkan nkan pemi pemik kiran iran yang ang lahi ahir berda erdasa sark rka an dan dan pen penuh kand kandun unga gan n emos emosii sehi sehing ngga ga mamp mampu u meng mengge geta tark rkan an manu manusi sia a (penanggap) (ibid, 133). Seni yang tidak demikian tidak lebih dari api yang telah padam.
5
Karena itu, Iqbal memberi kriteria tertentu pada karya seni ini. Pertama, seni harus merupakan karya kreatif sang seniman, sehin sehingga gga kary karya a seni seni merupa merupaka kan n buatan buatan manusi manusia a dalam dalam citra citra ciptaan Tuhan. Ini sesuai dengan pandangan Iqbal tentang hidup dan kehidupa kehidupan. n. Menurutny Menurutnya, a, hakekat hakekat hidup hidup adalah adalah kreativ kreativitas itas karena dengan sifat-sifat itulah Tuhan sebagai sang Maha Hidup Ibid, 121; 121; Eva Meyero Meyerovich vich,, mencip mencipta ta dan mengge menggerak rakan an semest semesta a (Ibid, dalam dalam Iqbal, Iqbal, Javid ix.). Sela Selain in itu, itu, hidu hidup p manu manusi sia a pada pada Javid Namah Namah, xix. dasarnya tidaklah terpaksa melainkan sukarela, sehingga harus ada kreat kreativi ivitas tas untuk untuk menjad menjadik ikann annya ya bermak bermakna. na. Kare Karena na itu, itu, dalam pandangan Iqbal, dunia bukan sesuatu yang hanya perlu dilihat dilihat atau dikenal dikenal lewat lewat konsep konsep-ko -konsep nsep tetapi tetapi sesuatu sesuatu yang harus dibentuk dan dibentuk lagi lewat tindakan-tindakan nyata (Iqbal, 1981, 158 ). Dala Dalam m pemi pemiki kira ran n fils filsaf afat at,, gaga gagasa san n seni seni Iqba Iqball ters terseb ebut ut estetika ka vitali vitalisme sme,, yakn disebu disebutt sebaga sebagaii esteti yaknii bahw hwa a seni eni dan dan keind keindaha ahan n merupa merupaka kan n ekspr ekspresi esi ego dalam dalam kerangk erangka a prins prinsipipprinsip universal dari suatu dorongan hidup yang berdenyut di balik balik kehi kehidup dupan an sehing sehingga ga harus harus juga juga member memberik ikan an kehid kehidupa upan n baru atau memberikan memberikan semangat hidup bagi lingkungannya, atau bahk bahkan an mamp mampu u memb member erik ikan an “h “hal al baru baru” ” bagi bagi kehid ehidup upan an (Ali Mudhaffir, 1988, 100; Lorens Bagus, 1995, 1159; Tim Penulis Rosda, 1995, 3656.). Dengan Dengan menawan menawan sifat-si sifat-sifat fat Tuhan dalam dalam penyempur penyempurnaan naan
kualitas kualitas dirinya, manusia harus mampu menjadi ‘saingan’ Tuhan. Di sinilah hakekat pribadi yang hidup dalam diri manusia dan menjadi kebanggaannya dihadapan Tuhan (Azzam, 1985, 68-70; Iqbal, 1987, 8 ). Mari kita lihat syairnya. Tuhan menciptakan dunia dan Manusia membuatnya lebih indah Apakah manusia ditaqdirkan Untuk menjadi saingan Tuhan? Kau ciptakan malam, aku ciptakan lentera Kau ciptakan lempung, aku ciptakan cawan Kau ciptakan padang pasir, gunung dan rimba Aku ciptakan kebun, taman dan hutan buatan Akulah yang membuat batu menjadi cermin Akulah yang merubah racun menjadi obat Kebesaran Kebesaran manusia terletak pada daya ciptanya Bulan dan bintang hanya mengulang Kewajiban yang ditetapkan atasnya ( Claude Claude Maitre, 1989, 32 ). Kedua, berk berkai aita tan n deng dengan an pert pertam ama, a, krea kreati tifi fita tas s ters terseb ebut ut buka bukan n sek sekedar edar memb membua uatt sesu sesuat atu u teta tetapi pi haru harus s bena benarr-ben -benar ar menguraikan jati diri sang seniman, sehingga karyanya bukan
6
meru merupa pak kan tiru tiruan an dari dari yang yang lain lain (imi (imita tasi si), ), dari dari karya arya seni seni sebelu sebelumny mnya a maupun maupun dari dari alam alam semest semesta. a. Bagi Bagi Iqbal, Iqbal, manusi manusia a adalah adalah pencip pencipta ta bukan bukan peniru peniru,, dan pembur pemburu u bukan bukan mangs mangsa, a, sehi sehing ngga ga hasi hasill kary karya a seni seniny nya a haru harus s menc mencip ipta taka kan n ‘apa ‘apa yang yang seha eharus rusnya nya’ dan dan ‘ap ‘apa yang yang bel belum ada’ ada’,, bukan seke ekedar dar menggambarkan ‘apa yang ada’ (Azzam, 1985, 141). Dalam salah satu puisinya, Iqbal mengecam dan menyebut sebagai kematian terhadap seni Timur yang meniru seni Barat. Di negeri ini berjangkit kematian imaginasi Karena seni asing dan mengikuti Barat Kulihat awan kelabu dan Behzad masaku Merombak dunia Timur yang kemilau nan abadi O, para seni di Timur Usai sudah kreasi masa kini dan masa lalu Berapa banyak kreasi tercipta Tunjukkan pada kami pribadi Pada semua bidang membumbung tinggi (Ibid, 143). Dalam syairnya yang lain, Iqbal menyatakan, Adalah menyakitkan seorang merdeka Hidup dalam dunia ciptaan orang lain Ia yang kehilangan daya cipta Bagi-Ku tidak punya arti apa-apa Selain pembangkang dan penyebal Tak diperkenankan diper kenankan ambil bagian dalam keindahan-Ku. Ia tak memetik sebijipun buah kurma kehidupan Pahatlah lagi bingkaimu yang lama Bangunlah wujud yang baru Wujud seperti itu adalah wujud sebenarnya Atau jika tidak demikian Claude Maitre, 1989, Egomu hanyalah gumpalan asap belaka (Claude 34.).
Konsep-konsep seni dan keindahan Iqbal tersebut hampir sama dengan teori seni Benedetto Croce (1866-1952 M), seorang pemiki pemikirr Italia Italia yang yang sezama sezaman n dengan dengan Iqbal Iqbal.. Menuru Menurutny tnya, a, seni seni adalah kegiatan kreatif yang tidak mempunyai tujuan dan juga tidak tidak mengej mengejar ar tujuan tujuan terten tertentu tu kecua kecuali li keind keindaha ahan n itu sendir sendiri, i, sehi sehing ngga ga tida tidak k berl berlak aku u krit kriter eria ia kegun egunaa aan, n, etik etika a dan dan logi logika ka.. Kegia egiata tan n seni seni hanya anya meru merupa paka kan n penu penump mpah ahan an pera perasa saan an-pera perasa saan an seni senima man, n, visi visi atau atau intu intuis isin inya ya,, dala dalam m bent bentuk uk citr citra a tertentu, baik dalam bentuk maupun kandungan isinya. Jika hasil kary karya a seni seni ini ini kemud emudia ian n diap diaprresia esiasi si oleh oleh pena penang ngga gap, p, hal hal itu itu diseba disebabk bkan an karya karya seni seni terseb tersebut ut memba membangk ngkitk itkan an intui intuisi si yang yang
7
sama pada dirinya sebagaimana yang dimiliki oleh sang seniman (Syarif, 1993, 131 ). Dengan pernyataan seperti ini, mengikuti Syarif, teori Croce berarti terdiri atas empat hal, (1) bahwa seni adalah kegia egiata tan n yang yang sepe sepenu nuhn hnya ya mand mandir irii dan dan beba bebas s dari dari sega segala la macam macam pertim pertimban bangan gan etis, etis, (2) bahwa bahwa kegiata egiatan n seni seni berbed berbeda a dengan kegiatan intelek. Seni lebih merupakan ekspresi diri atas pengalaman pengalaman individu individu (intuiti (intuitif) f) dan menghasi menghasilka lkan n pengetahu pengetahuan an langsung langsung dalam dalam bentuk bentuk individu individualita alitas s kongkr kongkrit, it, sedang sedang intelek intelek lebih merupakan kegiatan analitis tis dan menghasilkan pengetahuan reflektif. (3) bahwa kegiatan seni ditentukan oleh perkembangan kepribadian seniman, (4) bahwa apresiasi adalah penghidupan kembali pengalaman-pengalaman seniman didalam diri penanggap (ibid, 131). Pandang andangan an seni seni Iqbal Iqbal tidak tidak berbed berbeda a dengan dengan teori teori Croce Croce terseb tersebut, ut, kecuali ecuali pada pada bagian bagian pertam pertama. a. Iqbal Iqbal menola menolak k keras eras kebeb kebebasa asan n seni seni dan keter keterlep lepasa asaann annya ya dari dari etika etika.. Iqbal Iqbal justru justru menempatkan seni dibawah kendali moral, sehingga tidak ada yang bisa disebut seni –betatapun ekspresifnya kepribadian sang senim seniman— an— kecuali ecuali jika jika mampu mampu menim menimbul bulka kan n nilainilai-nil nilai ai yang yang cemerlang, menciptakan harapan-harapan baru, kerinduan dan aspi aspira rasi si baru baru bagi bagi peni pening ngka kata tan n kuali ualita tas s hidu hidup p manu manusi sia a dan dan masyar masyaraka akatt (ibid, (ibid, 133). 133). Dengan Dengan demik demikian ian,, gagas gagasan an seni seni Iqbal Iqbal tidak hanya ekspresional tetapi sekaligus juga fungsional. C. Fungsi-Fungsi Seni.
Karena juga mengikuti paham fungsional, Iqbal memberik memberikan an rambu-ram rambu-rambu bu tertentu tertentu yang mesti mesti dicapai dicapai dalam dalam seni. Pertama, seni seni harus harus mencip menciptak takan an kerindu erinduan an pada pada hidup hidup abad abadi, i, kar karena ena tuju tujuan an utam utama a seni seni adal adalah ah hidu hidup p itu itu send sendir iri. i. Sede Sedemi miki kian an,, sehi sehing ngga ga seni seni bisa bisa mene meneru rusk skan an tuju tujuan an Tuhan uhan,, sebagaimana Jibril menyampaikan berita Hari pembalasan. Seni adalah adalah sarana sarana yang sangat sangat berharg berharga a bagi prestas prestasii kehidup kehidupan, an, sehingga ia harus memelihara ladang kehidupan agar tetap hijau dan memberi petunjuk kehidupan abadi pada kemanusiaan (ibid, 127). Kedua, pembinaan manusia. Seniman harus memompakan semangat kejantanan dan keberanian ke dalam hati orang yang berhati ayam dan menciptakan kerinduan ke dalam hati manusia tentan tentang g tujuan tujuan-tu -tujua juan n baru baru dan ideal. ideal. Kare Karena na itu, itu, seni seni harus harus mengan mengandun dung g tujuan tujuan etis etis dan instru instruksi ksiona onal. l. Daya Daya magis magis seni seni harus digunakan untuk menghasilkan warga negara yang baik. Musik, misalnya, harus dapat menimbulkan semangat juang dan mendorong keberanian serta mengilhami perbuatan yang gagah berani, atau membuat manusia berlaku sederhana, teratur, adil dan menghormati Tuhan. Adapun sifat menyenangkan dari seni
8
tidak lain hanya sekedar pelengkap akal sehat yang berfungsi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut (ibid, 127). Tujuan seni dalam kehidupan adalah obor abadi Apa arti percikan api sekejap? Apa arti intan permata, jika kalbu-kalbu Sang penyelam tersentuh tidak Apa arti angin pagi dalam sajak dan melodi Jika putik bunga layu karenanya Dengan dayanya yang kuat ia akan jaya Tanpa pukulan Musa ia kan menjadi buta (Azzam, 1985, 140 ). Dalam kaitan ini, Plato sepenuhnya mencela Homerus dan Hesoid Hesoid karena karena puisi-pui puisi-puisiny sinya a didasark didasarkan an atas legenda-l legenda-legend egenda a boho bohong ng,, sehi sehing ngga ga meny menyaj ajik ikan an idea ideall-id idea eall yang yang tida tidak k bena benarr kepada para pemuda, yang berarti pula merusak moral mereka. Tol Tolst stoy oy juga juga meng mengut utuk uk seni seni deka dekade den n Pran Pranci cis s kare karena na lebi lebih h mengungkapkan pandangan kelas penguasa yang dekaden dan memenuhi nafsu kaum kaya yang bobrok (Syarif, 1993, 126. ). Iqbal menc mencel ela a seni seni deka dekade den n dan dan tida tidak k memb memban angu gun n sepe sepert rtii itu. itu. Baginya, seorang seniman lebih baik diam daripada menyanyi dengan nada-nada sedih, pilu dan putus asa. Di bawah matahari kau berjalan bagai percikan api Peringkat-peringkat wujud kau tak tahu Jika pada pribadi senimu tidak membangun Celakalah seni lukis dan lagumu itu ! (Azzam, 1985, 140) Ketiga, memb membua uatt kemaj emajua uan n sosi sosial al.. Seor Seoran ang g seni senima man, n, menuru menurutt Iqbal, Iqbal, adalah adalah mata mata bangsa bangsa,, bahka bahkan n ia adalah adalah nurani nurani terdala terdalam m suatu suatu bangsa. bangsa. Dengan Dengan keku kekuatan atan kenabi kenabian, an, seniman seniman dapa dapatt meni mening nggi gika kan n bang bangsa sa dan dan meng mengan anta tark rkan anny nya a ke arah arah kebesaran demi kebesaran yang lebih tinggi. Apalah arti karya seni seni jika jika tidak tidak dapat dapat memban membangki gkitk tkan an badai badai emosio emosional nal dalam dalam masyarakat? masyarakat? (Syarif, 1993, 128). Itulah seniman yang menyempurnakan semesta Dan dibeberkannya rahasia-rahasia pada kita Bidadarinya lebih indah dibanding bidadari surga Siapa yang mengingkari arca-arcanya Ingkar dirilah ia .(Azzam, 1985,142) E. Penutup.
Ada dua dua teor teorii yang yang dik dikenal enal dala dalam m disk diskur ursu sus s este esteti tika ka:: subjektif dan objektif. Estetika subjektif adalah suatu pandangan yang menyatakan menyatakan bahwa apa yang disebut disebut seni dan keindahan keindahan
9
ditentukan oleh pihak penanggap, subjek yang melihat, karena pengaruh emosi, empati atau yang lain terhadap sebuah objek. Dengan kata lain, seperti ditulis George Santayana (1863-1952 M), seni dan indah adalah perasaan nikmat atau suka dari subjek pada suatu objek yang kemudian menganggapnya sebagai milik objek. Artinya, apa yang disebut seni dan indah sangat subjektif 386-88.). Teori ini antara lain diberikan oleh (Laouis Kattsoff, 1992, 386-88. Robert obert Visch Vischer, er, Lipps, Lipps, Volkelt olkelt,, Schil Schiller ler,, Herber Herbertt Spence Spencer, r, Karl Karl Groos, Konkad Lange dan Croce. Kebal ebalik ikan anny nya a adal adalah ah teor teorii obje objekt ktif if,, bahwa ahwa seni seni dan dan keindahan terletak pada kualitas objek, yaitu pada tenaga yang hidup di dalamnya lepas dari pengaruh subjek yang menanggap. Teor Teorii ini, ini, antara antara lain, lain, diberi diberika kan n Thomas Thomas Aq Aquin uinas as dan Jacque Jacques s Maritain. Menurutnya, keindahan adalah realitas indah yang ada pada pada obje objek k yang yang kemud emudia ian n memb member erik ikan an para parasa saan an enak enak dan dan senang pada subjek. Keindahan bersifat objektif. Menu Menuru rutt Syar Syarif if (Sya (Syari rif, f, 1993 1993,, 99), 99), teor teorii este esteti tika ka Iqba Iqball masuk dalam kategori kedua, objektif, karena konsep seni dan keindahan di dasarkan atas kualitas objek yang tercipta sebagai hasil ekspresi citra kreatif ego. Untuk memperoleh keindahan, ego tidak tidak berhutang berhutang pada jiwa jiwa penanggap penanggap,, subjek, subjek, melaink melainkan an pada tenaga-k tenaga-kehid ehidupann upannya ya sendiri. sendiri. Meski Meski demikian demikian,, ekspresiekspresiekspresi ini tidak bersifat liar dan tanpa tujuan, melainkan harus mengandung makna dan maksud-maksud tertentu, antara lain untu untuk k memb memban angk gkit itk kan sema semang ngat at vita vitali lita tas s dan dina dinami mism sme e kehid kehidupa upan, n, juga juga dapat dapat member memberii petunj petunjuk uk tentan tentang g kehid kehidupa upan n abadi abadi bagi bagi keman kemanusi usiaan aan.. Karya Karya seni seni yang yang tidak tidak mengan mengandun dung g nilai dan maksud seperti itu tidak bisa dianggap sebagai karya seni sejati. Ia tidak lebih dari api yang telah padam. Dengan demikian, gagasan seni dan keindahan Iqbal tidak hanya bersifat ekspresif tetapi sekaligus juga fungsional dan vitalistik. Berk Berkai aita tan n deng dengan an eksp eksprresi esi ego, ego, ada ada hal hal yang yang patu patutt dipersoalkan. Jika keindahan dan seni harus merupakan ekpsresi kehid ehidup upan an ego ego dan dan hidu hidup p itu itu send sendir irii ter terdapa dapatt pada pada seti setiap ap sesua esuatu tu,, meng menga apa tida tidak k sem semua tam tampak pak inda indah? h? Men Mengapa gapa tindakan pembunuh sadis yang merupakan ekspresi egonya tidak lebih indah dibanding bayi yang sedang tidur? Mengapa cahaya pelangi tampak indah sedang pijar listrik tidak? Mengapa kupukupu yang sudah mati sekalipun tampak indah sedang kerbau peli peliha harraan aan tida tidak? k? Seba Sebaga gaim iman ana a disa disamp mpai aika kan n Syar Syarif if,, teor teorii keindahan dan seni Iqbal tidak mampu menjawab pertanyaanpert pertan anya yaan an sepe sepert rtii di atas atas seca secara ra memu memuas aska kan. n. Di sini sinila lah h kekurangan Iqbal sekaligus tugas kita meneruskannya. ---0---
10
DAFTAR PUSTAKA Abd Vahid, Sisi Manusia Iqbal , terj. Ihsan Ali Fauzi & Nurul Agustina, Agustina, (Bandung, Mizan, 1992) Abd Wahhab Azzam, Filsafa terj. Rafi Rafi Utsman Utsman,, (Bndun (Bndung, g, Filsafatt dan Puisi Puisi Iqbal Iqbal , terj. Pustaka, 1985) Ali Audah, “M. Iqbal, Sebuah pengantar” dalam Iqbal, Membangun Kembali Pikiran Agama dalam Islam , terj. Ali Audah, (Jakarta, Tintamas, 1966) Ali Mudhaffir, Mudhaffir, Kamus Teori & Aliran dalam Filsafat , (Yogya, Liberty, 1988) Annemarie Schimmel, Gabriel’s Wing A Study into the Religious Ideas of Sir Muhammad Iqbal , (Leiden, Brill, 1965) Bilgrami, Iqbal terj. Djoh Djohan an Iqbal Sekilas Sekilas Tentang entang Hidup Hidup dan PikiranPikiran-Piki Pikirann rannya ya, terj. Effendi, (Jakarta, Bulan Bintang, 1982) Biruni, Makers of Pakistan and Modern Muslim India , (Lahore, Ashraf, 1950), Dagobert De Runes (ed), Dictionary of Philosophy, (New Jersey, Adam & Co, 1976) Danusiri, Epistemologi dalam Tasawuf Iqbal , (Yogya, Pustaka Pelajar, 1996) Iqbal, Javid Namah , terj. Sadikin, (Jakarta, Panji Mas, 1987) Iqbal, The Reconstr Reconstructi uction on of Religiou Religiouss Thought Thought in Islam Islam , (New Delhi, Kitab Bhavan. 1981) Laouis Laouis Kattsoff, Kattsoff, Pengantar Filsafat , terj. Soejono Soejono Sumargono Sumargono,, (Yogy (Yogya, a, Tiara Tiara Wacana, 1992) Lorens Bagus, Kamus Filsafat , (Jakarta, Gramedia, 1996) Luce Luce Claude Claude Maitre, Maitre, Penga terj. Djoh Djohan an Effen Effendi di,, Pengant ntar ar ke Pemiki Pemikiran ran Iqbal Iqbal , terj. (Bandung, Mizan, 1989) Mian M. Tufail, Iqbal’s Philosophy and Education , (Lahore, The Bazm Iqbal, 1966) Mukti Ali, Alam Pikiran Islam Modern di India & Pakistan , (Bandung, Mizan, 1998) Munawar , Dimension of Iqbal , (Lahore, Iqbal Academy Pakistan, 1986) Pattiroy, Pemikiran Filsafat M. Iqbal , (Yogya, Tesis IAIN Su-Ka, 1998), Robert D. Lee, Mencari Islam Autentik , terj. Baiquni, (Bandung, Mizan, 200) Saiyidain, Iqbal`s Educational Philosophy, (Lahore, Arafat Publication, 1938) Syarif, Iqbal tentang Tuhan dan Keindahan , terj. Yusuf Jamil, (Bandug, Mizan, 1993), Tim Penulis Rosda, Kamus Filsafat , (Bandung, Rosda, 1995)