KONSEP PENDIDIKAN KADER ULAMA ANREGURUTTA MUHAMMAD AS’AD AL-BUGISI (1907-1952)
DISERTASI Disusun untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Doktor Pendidikan Islam pada Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor
ILHAM
NPM: 143107171450 NIRM: 015.02.06.1337
PROGRAM DOKTOR PENDIDIKAN ISLAM SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR 2017 M./ 1438 H.
KONSEP PENDIDIKAN KADER ULAMA ANREGURUTTA MUHAMMAD AS’AD AL-BUGISI (1907-1952)
ILHAM
NPM: 143107171450 NIRM: 015.02.06.1337
PROGRAM DOKTOR PENDIDIKAN ISLAM SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR 2017 M./1438 H.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah sebagai satu-satunya sesembahan yang berhak diibadahi (lâ ma’bûd illallâh), shalawat dan salam tidak luput kita kirimkan pada Baginda Nabi Besar Muhammad, penghulu dan penutup para nabi dan rasul yang lebih dulu diutus. Setiap manusia yang sehat jiwanya pasti memiliki cita-cita, begitu pula saya, juga punya cita-cita, salah satunya adalah ingin sekolah setinggi mungkin, harapan dan impian ini selalu ada sejak masih duduk dibangku Sekolah Dasar. Hidup dari keluarga pas-pasan, berdomisili di daerah pegunungan akses pendidikan hanya sampai pada tingkat dasar, membuat kami kesulitan mengenyam pendidikan tingkat lanjutan. Dari sinilah perjuangan itu bermula. Orang tua saya, adalah yang paling bertanggung jawab dalam memilih dan memilah tempat belajar yang cocok, baik dari sisi tujuan maupun dipandang dari asas manfaat. Pilihannya jatuh pada sebuah pondok pesantren di daerah Bone Selatan, tepatnya di Dusun Tuju-Tuju Desa Tarasu, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Di pondok pesantren tersebut kami belajar, didik oleh seorang ulama besar Anregurutta Haji Lanre Said (1923-2005), beliau adalah salah satu murid tercerdas sekaligus kesayangan Anregurutta Haji Muhammad As'ad Al-Bugisi (1907-1952). Lanre Said adalah ulama yang memiliki kharisma dan magnet, ini dapat dibuktikan, selama saya belajar di lembaga pendidikan yang ia namakan Majelisul Qurra Wal Huffazh (MQWH), menarik para alumni Pondok Modern Gontor, nun jauh di Ponorogo Jawa Timur. Sejak saya mondok di MQWH dari tahun 1989-1997, tidak sedikit alumni PM Gontor yang menjadikan Tuju-Tuju sebagai pilihan pertama dalam pengabdian, atau setelah pengabdian mereka memilih untuk berguru pada Lanre Said barang setahun atau dua tahun.
i
Perjalanan saya dalam menuntut ilmu menjadi bagian tak terpisahkan mengapa saya tertarik untuk meneliti sosok Al-Bugisi. Disertasi ini yang berjudul “Konsep Pendidikan Kader Ulama Anregurutta Muhammad As‟ad Al-Bugisi 19071952” merupakan kajian sosial keagamaan yang membicarakan masa lalu, masa sekarang dan yang akan datang. Karena tokohnya sudah wafat sehingga dominasi kajian terdapat pada waktu sang tokoh masih hidup. Selain itu, penelitian ini mmenjadi bagian dari ilmu antropologi sebab ia meneropong budaya bugis dalam perspektif keulamaan atau ulama dalam pandangan budaya dan masyarakat Bugis. Tentu saja hasil goresan tinta saya yang sangat sederhana ini pasti memiliki kekurangan, karena itu secara khusus meminta kepada pembaca agar memberikan kritikan, masukan, koreksi, tegur sapa agar ke depan saya dapat melakukan revisi atau melahirkan karya yang lebih berkualitas agar manfaatnya terhadap ummat lebih banyak. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya disertasi ini tidak terlepas dari bantuan dan jasa berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan setulus-tulusnya kepada yang terhormat: 1. Rektor Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor Bapak Dr. H. Endin Bahruddin, M.Ag disela rutinitas kesibukannya telah meluangkan waktu dan pikiran untuk memotivasi dan memberi masukan yang sangat berarti bagi penulis. 2. Direktur Sekolah Pascasarjana, Bapak Prof. Dr. K.H. Didin Hafidzuddin, M.S yang telah memberikan kesempatan yang sangat luas kepada penulis untuk menempuh pendidikan Doktor (S3) di Universitas Ibn Khaldun. 3. Guru Besar Pendidikan Islam Universitas Syarif Hidayatullah sekaligus sebagai Dosen Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun, Prof. Dr. H. Abuddin Nata, MA., yang telah membimbing saya dengan tegas dan konsistan. 4. Direktur Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS) sekaligus Dosen Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor, Syamsuddin Arif, Ph.D., MA., selaku pembimbing II saya. Beliau dengan
ii
telaten mengajar dan mengarahkan saya agar mampu menghasilkan tulisan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. 5. Para Dosen Universitas Ibn Khaldun Bogor yang telah memberi ilmu yang sangat bermanfaat, dan menjadi inspirasi untuk selalu belajar dan menuntut ilmu. 6. Kedua orang tua, Bapak Kadir Palimai dan Ibu Hawa, juga pada saudara saya, Kak Lina, Kak Darma, Syukur dan Weli Wulandari. 7. Kepada Pengurus Baznas Pusat Bapak Prof. DR. K.H. Didin Hafidzuddin, M.S selaku ketua umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pusat yang kemudian dilanjutkan oleh Prof. Dr. H. Bambang Soedibyo dan seluruh jajarannya yang telah memberikan beasiswa kaderisasi seribu Ulama. 8. Kepada Pihak Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Bapak KH Syuhada Bahri, Lc Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia beserta jajaranya, Ketua Bidang Pendidikan bapak Ustadz Dr. M. Nur dan Bapak Ustadz Suidat, M.Pd.I selaku penitia seleksi program Kaderisasi Seribu Ulama. Juga kepada Tabung Infak yang telah memberikan saya bantuan dana penelitian disertasi. 9. Kepada keluarga saya, untuk istri tercinta, Neni Marlina, S.Kom., MM., dan putri kami, Alkhansa Hadziqah. Mereka berdua adalah bagian terpenting dalam hidup saya, sekaligus motor penggerak untuk terus bersemangat menyelesaikan studi doktoral di Sekolah Pascasarjana UIKA Bogor.
Enrekang, 25 Februari 2017 Promovendus
Ilham, S.Sos.I., MA. NPM: 143107171450
iii
PERNYATAAN KEASLIAN DISERTASI
Bismillahirrohmanirrohim. Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi dengan judul “Konsep Pendidikan Kader Ulama Anregurutta Muhammad As’ad Al-Bugisi (1907-1952)” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri, dan saya tidak melakukan plagiat atau pengutipan yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat akademik. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar maka saya siap untuk dibatalkan gelar Doktor Pendidikan Islam yang saya peroleh. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Enrekang, 1 Maret 2017 Yang menyatakan,
Ilham, S.Sos.I., MA. NPM: 143107171450
iv
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA
Arab
Latin
Arab
Latin
Arab
Latin
ا
A
س
S
ل
l
ب
B
ش
Sy
م
m
ت
t
ص
Sh
ن
n
ث
ts
ض
D
و
w
ج
J
ط
T
ه
h
ح
H
ظ
Z
ء
„
خ
Kh
ع
„
ي
y
د
D
غ
Gh
ذ
Dz
ف
F
ر
R
ق
Q
ز
Z
ك
K
Catatan : 1. Konsonan bersyaddah ditulis rangkap, seperti kata: “”ربَّنَا, َ ditulis = Rabbanâ 2. Vokal panjang (madd) fathah(baris di atas), kasrah (baris di bawah) dan dhammah (baris di depan), ditulis a, i, u, misalnya kata: ُسا ِكيْه َ ا ْل َمditulis : al-masâkîn َُ ا ْلم ْفلِح ْونditulis : al-muflihûn. 3. Diftong ditulis : = أ َ ُْوau, =أ ُْوu,ْ =ُأ َيai, ْ =إيi 4. Kata sandang alif dan lam ( ) ال, baik diikuti oleh huruf Qamariyah maupun huruf Syamsiyah, ditulis “al” di awalnya, misal: ُساء َ ِ ا ْلنditulis : al-Nisâ’. ُا ْلمؤْ مِ هditulis : al-mu’min. 5. Ta‟ al-marbuthah ( ) ةbila terletak di akhir kalimat ditulis : h, seperti ا ْلبَقَ َرةditulis : al-Baqarah. Bila terletak di tengah kalimat, ditulis “t”, misalnya : َزكَاةُا ْل َما ُِلditulis : zakât al-mâl. 6. Penulisan kalimat Arab di dalam kalimat Indonesia ditulis menurut tulisannya, misal : وه َوُ َخيْرُا ْل َر ِاز ِقيْهditulis : wa huwa khair al-râziqîn. َ
v
PENULISAN NAMA ORANG DAN ORGANISASI
Nama Nahdlatul Ulama Soeharto
Penyebutan Nahdatul Ulama Suharto
vi
Keterangan Sesuai Asalnya Sesuai Asalnya
ABSTRAK ILHAM. KONSEP PENDIDIKAN KADER ULAMA ANREGURUTTA MUHAMMAD AS‟AD AL-BUGISI (1907-1952). Dibimbing oleh Abuddin Nata dan Syamsuddin Arif. Informasi yang akurat terkait tokoh-tokoh lokal di Sulawesi Selatan khususnya para ulama yang menjadi juru dakwah, pendidik, dan agen islamisasi masih sangat minim. Di lain pihak para ulama yang memiliki kedalaman ilmu dan ketinggian akhlak serta menjadi panutan ummat satu persatu telah dipanggil oleh Allah sehingga ulama Bugis kian langka. Terbatasnya lembaga pendidikan Islam yang memiliki konsentrasi dalam melakukan regenerasi ulama Bugis. Sementara itu, lembaga pendidikan Islam, khususnya pondok pesantren di Sulawesi Selatan masih perlu pembenahan, khususnya dalam merumuskan tujuan, dan komponen-komponen pendidikan lainnya sehingga benar-benar mampu melahirkan ulama Bugis. Keadaan guru yang tidak memiliki kualifikasi dalam mencetak ulama juga menjadi bagian permasalahan. Kurikulum pendidikan yang khusus mencetak ulama saat ini sudah kabur, dan permasalahan pelajar yang semakin susah dikendalikan karena rendahnya adab. Karena pembahasan dan penelitian ini sangat luas, maka saya melakukan pembatasan masalah dengan mengangkat dua tema sentral yaitu: Pendidikan kader ulama Bugis dan Relevansinya terhadap kaderisasi ulama masa kini. Tujuan utama penelitian ini adalah: 1) untuk menganalisa tujuan pendidikan yang digagas dan dipraktikkan oleh Al-Bugisi; 2) untuk menganalisa komponenkomponen pendidikan Al-Bugisi di Madrasah Arabiyah Islamiyah Sengkang yang meliputi kurikulum dan bahan ajar, metode pembelajaran, sarana dan prasarana, pendidik dan murid, pembiayaan, pengelolaan, dan evaluasi. Kecuali itu, dibahas pula relevansi konsep pendidikan kader ulama masa kini. Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian sejarah sosial intelektual, berupa pemahaman dan penafsiran fakta sejarah dengan perspektif biografi tokoh intelektual tertentu yang hidup pada masa tertentu dengan setting sosial dan pendidikan seorang tokoh baik sebelum, selama, maupaun setelah sang tokoh hidup, dalam hal ini adalah Al-Bugisi sebagai figur sentral objek penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang mendeskripsikan perilaku orang, peristiwa atau tempat tertentu secara rinci dan mendalam, peneliti akan mendeskripsikan tentang konsep pendidikan kader ulama Al-Bugisi. Ada pun temuan-temuan dalam penelitian ini antara lain: 1) tujuan pendidikan kader ulama Al-Bugisi adalah untuk memelihara dan mengembangkan ajaran Islam yang berhaluan Ahlussunnah Wal Jamaah, guna melahirkan manusia yang bertakwa, berilmu, dan berakhlak mulia, serta bertanggung jawab atas pembangunan agama, bangsa, dan negara Republik Indonesia, sekaligus untuk menuntaskan proses islamisasi yang sudah ada sebelumnya; 2) program pendidikan Al-Bugisi adalah mendirikan Madrasah Arabiyah Islamiyah Sengkang, membuka Majelisul Qurra‟
vii
Wal-Huffazh, mengajarkan ilmu duabelas yang meliputi, Nahwu, Sharf, Bayān, Ma’ānī, Badī’, Fiqh, Ushūl Fiqh, Tafsīr, Hadīts, Musthalah Hadīts, Tauhīd, dan Mantiq, tujuan utama dari kurikulum tersebut adalah untuk mencetak ulama mujtahid. Selain itu, Al-Bugisi mendidik para santrinya untuk membangun jaringan ulama agar kerja-kerja keummatan dapat dilakukan bersama; 3) metode digunakan Al-Bugisi dalam proses pendidikan kader ulama adalah ceramah, tanya jawab, resitasi, asistensi, membangun kemandirian belajar, hafalan, wirid, suri teladan, pembiasaan, hingga metode tahapan; 4) Al-Bugisi menggunakan metode-metode yang dikenal dalam dunia pendidikan salaf dan modern seperti, penilaian formatif, penilaian sumatif, penilaian penempatan, penilaian diagnostik, serta evaluasi autentik. Dan yang terpenting dalam penilaian bagi Al-Bugisi adalah terletak pada adab, penghargaan terhadap waktu, dan praktik lapangan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah konsep pendidikan kader ulama AlBugisi sintesis antara teori dari Madrasah Arabiah Islamiyah dengan praktik lapangan, dan evaluasi berbasis adab. Secara umum masih sangat relevan untuk dijadikan model lalu diterapkan pada lembaga-lembaga pendidikan yang bertujuan melahirkan ulama dengan berbagai macam penyesuaian yang dipandang penting khususnya dalam regenerasi ulama Bugis yang semakin langka. Kata Kunci: Ulama, Pendidikan, Kaderisasi, Islamisasi.
viii
ABSTRACT ILHAM. THE CONCEPT OF EDUCATION CADRE ULAMA ANREGURUTTA MUHAMMAD AS‟SAD AL-BUGISI (1907-1952). Supervised by Abuddin Nata and Syamsuddin Arif
There is lack of valid knowledge and information about local figures especially ulama in South Sulawesi who were educators and agents of islamization. Much less about the ulamas with excellent role model in character and high education. Qualified ulamas become rare due to the lack of Islamic institutions for regeneration of Buginese ulamas. Meanwhile Islamic institutions, especially Islamic boarding schools in South Sulawesi still need improvement, specifically in formulating the objectives and other components of education to produce qualified ulama. Lack of unqualifed teacher is another problem, especially curriculum for regenerating ulama is unclear, the difficulties in controlling the students behavior due to the lack of role model is another big problem. This research is too large so I restrict the problem by taking two central issues: education Buginese ulama and its relevance to the regeneration of ulama in this era. The objectives of this research are: 1) analyzing the aims of education initiated and practiced by Al-Bugisi; 2) analyzing components of education AlBugisi‟s Madrasah Arabiah Islamiyah (MAI) Sengkang including the curriculum, teaching material, teaching method, facilities, teachers and students, cost, management, and evaluation. It is also discussed the relevant concept for regenerating ulama in contemporary times. This research is categorized as intellectual social history, including the understanding and interpretation of historical fact from biography perspective of intellectual figure with certain period with the setting of social and education during of the figure‟s life . The central figure is Al-Bugisi. This is qualitative research in order to describe someone deeply and extensively. This research is describing AlBugisi‟s concept of education for regeneration of ulama. This research found that: 1) the objectives of regenerating ulama by Al-Bugisi were to maintain and develop the teachings of Islam according to Ahlussunnah Wal Jama‟ah, in order to teach people to be faithful, and with great character and have responsibilities in spreading Islam; 2) the education program of Al-Bugisi was to establish Madrasah Arabiyah Islamiyah Sengkang, to open Majelisul Qurra‟ WalHuffazh, and to teach the twelve subjects (Nahwu, Sharf, Bayān, Ma’ānī, Badī’, Fiqh, Ushūl Fiqh, Tafsīr, Hadīts, Musthalah Hadīts, Tauhīd, and Mantiq) in order to produce ulama-mujtahid and to build networking among ulamas; 3) the method used by Al-Bugisi during the process of education for regeneration of ulama were lecture, question and answer, recitation, assistancy, independent learning, memorization, wirid, role model, habitual development; 4) Al-Bugisi used traditional
ix
formative appraisal, summative appraisal, placement appraisal, diagnostict and authentic evaluation. The most important element for Al-Bugisi was appraisal in adab, respect time and field practice in real life . To sum up, this research is about the concept of education for regeneration of ulama by Al-Bugisi are synthesis of theory from Madrasah Arabiyah Islamiah, practice in society, and evaluation based on adab. Al-Bugisi‟s theory which is still very relevant to be applied in Islamic institutions nowadays. Keyword: Ulama, Education, Regeneration, Islamization.ُ
x
ميغصْالؽـاىث ْ إهلامٌْْ.فٓٔمْحؽبيثْنٔادرْاىػيٍاءْغِػْالشيظْحمٍػْأـػػْابلٔكييس )ْ.(1907-1952حتجْإرشافْ
أةْٔادليَُْاحاْوْشٍؿْادليَْاعرفْ . ْ
وسػُا ْكيث ْاملػؽفث ْواملػئٌات ْادلكيلث ْضٔل ْالشغطيات ْاملطييث ْيف ْـٔالوييس ْاجلِٔبيث ْعاضثْ اىػيٍاء ْاذليَ ْأضتطٔا ْداعة ْومؽبني ْووالكء ْاألـيٍثْ ،وٌَ ُْاضيث ْأعؽى ْاكن ْاىػيٍاء ْاذليَ ْدليًْٓ اىػئمْاىػٍيلثْواالرحفاعْاألعاليقْ،واكُٔاْكػوةْيفْاملشخٍعْ،كػْكتضًْٓاهللْواضػاْحئْاآلعؽْ،ضىتْ
يلوْوسٔدْاىػيٍاءْيفْجمخٍعْةٔكيؿْوكيثْاملؤـفاتْاتلػييٍيثْاإلـالٌيثْاىيتْدليٓاْحؽكزيْيفْإغػادْ
غيٍاء ْةٔكيؿْ ،ويف ْالٔكج ُْففّ ْاكُج ْاملؤـفات ْاتلػييٍيث ْاإلـالٌيث ْيف ْـٔالوييس ْحتخاج ْإىلْ
اتلطفنيْعاضثْيفْضياغثْاألْػافْواملهُٔاتْاتلػييٍيثْاألعؽىْضىتْتفخطيعْأنْختؽجْاىػيٍاءْ ً ابلارزيَ ْيف ْأرض ْةٔكيؿْ ،واملػيٍني ْاذليَ ْىيؿ ْدليًٓ ْاتلأْيو ْيف ْإغػاد ْاىػيٍاء ْأيض ْا ٌَْ ْمجيثْ املشالكت ْاملٔسٔدةْ ،وٌِاْز ْاتلػييً ْاىيت ْختص ْيف ْإغػاد ْاىػيٍاء ْغري ْواضطث ْايلٔمْ ،وحؾدادْ
املشالكتْةٔسٔدْاىطالبْغريْاملطيػنيْلفٔءْأعالكٍٓؾْولٔـعْْؼه ْاملفائوْحيػدْابلاضدْاملفأتلنيْ
املٍٓخنيٍْْ،اْْ/حؽبيثْنٔادرْغيٍاءْةٔكيؿْوحِاـتٓاٌْعْحؽبيثْنٔادرْاىػيٍاءْيفْالٔكجْاحلارضْ .
واكنْاهلػفْالؽئييسٌَْْْؼهْالؽـاىثْيهْْ-1ْ/حتييوْأْػافْاىرتبيثْاىيتْكامْةٓاْابلٔكييس-2ْ،حتييوْ مهُٔاتْاىرتبيثْاىيتْطتلٓاْابلٔكييسْيفْاملػرـثْاىػؽبيثْاإلـالٌيثْـِاكنْواسْٔاىيتْتشٍوْاملِاْزْ واملٔاد ْاتلػييٍيثْ ،وطؽق ْاتلػريؿْ ،واملؽافق ْاتلػييٍيثْ ،واملػيٍني ْواىطالبْ ،واتلٍٔيوْ ،واإلدارةْ،
واتللييًْ.وابلاضدْأيضاْحبدْيفْحِاـبْحيمْاىرتبيثٌْعْحؽبيثْنٔادرْاىػيٍاءْيفْالٔكجْاحلارضْ .
واكنُْٔعْدراـثْْؼهْالؽـاىثْْْٔدراـثْاتلاريظْاالسخٍايعْاىفهؽيْ،يفْشلكْفًْٓوحففريْاحللائقْ
اتلارخييثْيفٌِْظٔرْالفريةْاذلاحيثْليشغطيثْاملرلفثْاملػيِثْاىيتْاعشجْيفْوكجٌْػنيٌْعْوضعْاحلياةْ
االسخٍاغيث ْواتلػييٍيث ْتليم ْالشغطيث ْكتو ْضياحٓاْ ،ويف ْعالل ْضياحٓاْ ،وبػػ ْوفاحٓاْ .والشيظْ
ابلٔكييسْْْٔالشغطيثْاملؽكؾةْيفْْؼهْالؽـاىثْ.ؤُعٌِْٓزْْؼهْالؽـاىثْْْٔاملِٓزْانلٔيع؛ْضيدْ
xi
يلٔم ْابلاضد ْةإسؽاءات ْابلطد ْاىيت ْحطف ْـئك ْانلاسْ ،واألضػاثْ ،واألٌاكَ ْةاتلفطيوْ
وادلراـثْاىػٍيلثْ،وـيلٔمْابلاضدْأيضاْةٔضفٌْفٓٔمْحؽبيثْنٔادرْاىػيٍاءْغِػْالشيظْابلٔكييسْ .
واكُج ُْخائز ْْؼه ْالؽـاىث ْيه ْْ-1ْ /ػف ْحؽبيث ْنٔادر ْاىػيٍاء ْاىيت ْكام ْةٓا ْابلٔكييس ْْٔ ْاحلفاظْ
واتلطٔيؽْتلػايلًْادليَْىلعٌِْٓزْأْوْالفِثْواجلٍاغثْيلهٔنْانلاسْىلعْاتللٔىْواىػيًْواألعالقْ
ويلهُٔٔاْذويْمفؤويلثْغَْاإلـالمْواألٌثْوابلرلْ،وكؼلمْالـخهٍالْغٍييثْاألـيٍثْاملٔسٔدةْ-2ْ. ُ ٌَ ْةؽاٌز ْالشيظ ْابلٔكييس ْإكاٌث ْاملػرـث ْاىػؽبيث ْاإلـالٌيث ْـِاكنْ ،اىيت ْحػرس ْفيٓا ٌْْ 12ادةْ حػييٍيثْ ،ويه ْْ /انلطْٔ ،والرصفْ ،وابليانْ ،واملػاينْ ،وابلػيعْ ،واىفلّْ ،وأضٔل ْاىفلّْ ،واتلففريْ،
واحلػيدْ ،ومططيص ْاحلػيدْ ،واتلٔضيػْ ،واملِطق ْواملِٓز ْاألـاىس ْحيم ْاملٔاد ْيه ْتلهٔيَ ْغيٍاءْ
جمخٓػيَْ .وٌَ ْةؽاجمّ ْأيضا ْإكاٌث ْجميؿ ْاىلؽاء ْواحلفاظ ْحلفظ ْاىلؽآنْ .وباإلضافث ْإىل ْذلمْ ،فإنْ
الشيظ ْ ْاكن ْ يؽيب ْطالةّ ْىلع ْةِاء ْالشتهث ْةني ْاىػيٍاء ْواىليام ْةاىػٍو ْاجلٍايع ْيف ْةِاء ْاألٌثْ-3ْ ، األـايلب ْاىيت ْاـخغػٌٓا ْابلٔكييس ْيف ْغٍييث ْحؽبيث ْنٔادر ْاىػيٍاء ْيه ْْ /املطارضةْ ،واملِاكشثْ،
واتلالوةْ ،واملفاغػةْ ،وبِاء ْاتلػيً ْاملفخلوْ ،واحلفظْ ،وأوراد ْاذلنؽْ ،واىلػوةْ ،واتلػٔدْ ،واألـئبْ
اتلػرييجْ -4ْ ،ابلٔكييس ْاـخغػم ْأيضا ْاألـايلب ْاىلػيٍث ْواحلػيرث ٌْرو ْْ /اتللييً ْاتلهٔيينْ، واالعختارْاتلططييلْ،وحلييًْالٔضعْ،وحلييًْاىتشغيصْ،وحلييًْاألضاىثْ.واألًْْغِػْابلٔكييسْْْٔ
األدبْ،واضرتامْالٔكجْ،واملٍارـثْامليػاُيثْ .
وعالضث ْْؼه ْالؽـاىث ْيه ْأن ٌْفٓٔم ْحؽبيث ْنٔادر ْاىػيٍاء ْغِػ ْابلٔكييس ْْٔ ْاجلٍع ْةني ْاىرتبيثْ
ةاملػرـثْاىػؽبيثْاإلـالٌيثْوحطتيلٓاْامليػاُيث ْذًْيلػرْاْةاتلأديبْ ْ.وْبشلكْاعمْالْيؾالٌِْاـتاْ يلهٔن ٍُْٔذسا ْوٌَ ْذً ْحطتيلٓا ْيف ْاملؤـفات ْاتلػييٍيث ْاىيت ْحٓػف ْإىل ْةِاء ْنٔادر ْاىػيٍاء ٌْعْ اتلػػيالت ْاىيت ْحػخرب ٌٍْٓث ْيف ْحكٔيَ ْاىػيٍاء ْيف ْأرض ْةٔكيؿ ْاذليَ ْكو ْوسٔدًْ ْيف ْالٔكجْ
احلارضْ . ْ
لكٍات ابلطدْ/اىػيٍاءْ،اىرتبيثْ،الهٔادرْ،األـيٍثْ .
xii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
PERNYATAAN KEASLIAN DISERTASI
iv
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA
v
PENULISAN NAMA ORANG DAN ORGANISASI
vi
ABSTRAK
vii
DAFTAR ISI
xiii
BAB I. PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang Masalah
1
B. Identifikasi, Pembatasan, dan Rumusan Masalah
9
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
6
D. Hubungan dengan Penelitian Sebelumnya
12
E. Kerangka Fikir
16
F. Metodologi Penelitian
19
G. Sistematika Penulisan
25
BAB II. LANDASAN TEORI KADER ULAMA
27
A. Pengertian, Kedudukan, dan Tugas Ulama
27
B. Kaderisasi Ulama
56
C. Proses Kaderisasi Ulama
66
D. Ulama Bugis
93
BAB III. RIWAYAT HIDUP AL-BUGISI
100
A. Latar Belakang Keluarga
100
B. Pendidikan
101
C. Kehidupan Keluarga
105
D. Kepribadian
107
E. Perannya di Masyarakat
108
xiii
F. Karya Tulis
111
G. Penghargaan dan Apresiasi
122
H. Akhir Hayatnya
127
BAB IV. KONSEP PENDIDIKAN KADER ULAMA AL-BUGISI
128
A. Islamisasi Sulawesi Selatan
128
B. Tujuan Pendidikan Kader Ulama Al-Bugisi
181
C. Komponen-Komponen Pendidikan Kader Ulama Al-Bugisi
234
1. Kurikulum Pendidikan dan Bahan Ajar
235
2. Metode Pembelajaran
255
3. Sarana dan Prasarana
304
4. Pendidik dan Murid
308
5. Pembiayaan
317
6. Pengelolaan dan Organisasi
337
7. Evaluasi
340
D. Relevansi Konsep Pendidikan Kader Ulama Al-Bugisi
363
BAB V. PENUTUP
381
A. Kesimpulan
381
B. Saran-Saran
385
DAFTAR PUSTAKA
387
LAMPIRAN-LAMPIRAN
410
xiv