Konsep Caregiver 1. Pengertia tian Menuru Menurutt referen referensi si Wikip Wikipedi edia, a, caregiver dapa dapatt diart diartik ikan an sebag sebagai ai voluntary caregiver , suatu assisted living situation pada situation pada suatu nursing home atau home atau suatu hospice care. care.Voluntary caregiver diartikan sebagai pasangan, saudara, teman atau tetangga tidak dibayar untuk membantu seorang anak atau orang dewasa dengan keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan membantu mereka untuk merawat diri mereka seara keseluruhan. !stilah caregiver "uga "uga dapat digunakan untuk men"elaskan profesional penyedia pelayanan, maka istilah voluntary caregiver digunakan digunakan seara luas untuk menggambarkan individu selain orang tua yang memberikan bantuan tanpa dibayar sebagai peker"a #www.wikipedia.org #www.wikipedia.org$$ %yso %yson n #1&& #1&&&$ &$ memb membagi agi erg ergiv iver er men" men"ad adii formal caregiver da dan informal caregiver . Formal caregiver dideskripsikan dideskripsikan sebagai orang yang melakukan pelayanan dalam "angka waktu yang pan"ang yang terdiri dari perawat, dokter, peker"a sosial, terapis wiara, terapis fisik, ahli gi'i, apoteker, pramu rukti, asisten perawat dan pegawai
yang
menangani
makanan
lansia.
(edangkan
inform informal al
careg caregiver iver
dideskripsikan sebagai orang yang tinggal dengan lansia yang terdiri dari pasangan lansia, anak yang lebih tua biasanya anak perempuan, uu, atau temab. )al ini "uga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Cohen yang menggambarkan caregiver sebag sebagai ai informal caregiver atau atau unpaid persons persons yang terdiri dari pasangan lansia, anggota keluarga atau teman #www.PubMedCentral.nih.gov #www.PubMedCentral.nih.gov$$ Caregiver dapat dapat ditun"ukkan pada orang yang dibayar atau tidak dibayar yang melakukan perawatan pada orang yang mengalami keterbatasan, sakit atau mengalami gangguan gangguan mental #allaboutareg #allaboutaregiver iver.o .om$. m$. Caregiver da dan carer adalah istilah yang sering sering diguna digunakan kan untuk untuk mengga menggamba mbarka rkan n orang orang yang yang melaku melakukan kan perawa perawatan tan pada pada orang yang mengalami keterbatasan. Caregiver pada pada masyarakat !ndonesia umumnya adalah keluarga, dalam hal ini adalah pasangan, pasangan, anak, menantu, menantu, uu atau saudara yang tinggal tinggal satu rumah dengan dengan lansia. (atu keluarga keluarga terdiri dari dua individu individu atau lebih yang berbagi tempat tinggal atau berdekatan satu dengan lainnya* memiliki ikatan emosi* terlibat dalam posisi sosial* sosial* peran peran dan tugas-t tugas-tuga ugass yang yang saling saling berhub berhubung ungan* an* serta serta adanya adanya rasa rasa saling saling menyayangi dan memiliki # Murray + entner, 1&& dan riedman, 1&&/ dalam 0ita )adi, 22&$. Kondisi ini "uga digambarkan oleh penelitian yang dilakukan oleh %ebb yang menyatakan bahwa ada sekitar dua dari tiga keluarga caregiver adalah adalah pasangan
mereka #%ebb, 222 dalam 0ita )adi 22&$. Keluarga memiliki peran penting dalam membantu lansia untuk memperoleh kondisi optimal, karena proses degeneratif dan masalah yang ditimbulkannya #Miller, 222 dalam 0ita )adi, 22&$. Kondisi caregiver akan berdampak pada hubungan caregiver dengan lansia. . )ubungan Caregiver dengan 3ansia )ubungan antara aregiver dengan lansia merupakan hal yang penting. )ubungan ini akan mempengaruhi perawatan dan pemenuhan kebutuhan pada lansia. Kitwood #1&&, dalam 0ita )adi, 22&$ menyatakan 4 caregiver harus memahami personality, biography, physical health, neurological impairment, dan social psychology dari lansia untuk dapat memenuhi kebutuhan dari lansia5. 6alam melakukan perawatan pada lansia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu "enis kelamin, budaya dan tipe hubungan antara lansia dengan caregiver . 6alam penelitian Messinger-0apport et al #227$ menggambarkan tipe hubungan antara lansia dengan caregiver bahwa sebagian besar hubungan dengan pasangan dan anak #biasanya anak perempuan tertua$. (elain itu perawatan pada lansia dipengaruhi "uga oleh tingkat pengetahuan caregiver dan koping dari caregiver #8dams + Manthorpe, 229$. Kondisi tersebut "uga berdampak pada hubungan interpersonal caregiver dengan lansia. Penelitian yang dilakukan oelh :rford et al #1&/ dalam 8dams + Manthorpe, 229 hlm.1&9$ menyatakan hubungan interpersonal antara caregiver dengan lansia yang mengalami demensia adalah hubungan yang rentan dan tidak ada afeksi dibandingkan dengan lansia yang mengalami kondisi mental lainnya. Caregiver menyatakan kesulitan dalam membina hubungan dengan lansia. )al ini disebabkan karena lansia tidak dapat lagi mengenal atau mengingat caregiver sebagai dampak perubahan kognitif dan tingkah laku dari lansia. Persepsi negatif caregiver terhadap hubungan dengan lansia dapat meningkatkan stres pada caregiver dan sebaliknya persepsi yang positif akan menurunkan tingkat stres pada caregiver #Mae + 0abins, 227$. Keadaan ini dapat men"adi beban bagi keluarga yang merawat. 9. Caregiver ;urden Kondisi penderita demensia seara perlahan mengalami kemunduran yang tidak dapat dihindarkan. Perawatan lansia dengan demensia dapat menimbulkan dampak pada keluarga selaku caregiver . )al ini dapat menimbulkan caregiver burden #arit, 1&/2 dalam Miller, 1&&<$. Ko'ier et al #22=$ mendefinisikan caregiver burden sebagai stress yang dialami oleh anggota keluarga yang merawat anggota keluarga lain di rumah dalam "angka waktu lama. Kondisi ini digambarkan oleh Weuve et al dalam
penelitiannya mendapatkan bahwa caregiver mengalami caregiver burden setelah 7 bulan melakukan perawatan pada lansia dengan demensia #www.medsape.om$ Caregiver burden diartikan sebagai beban fisik, psikologi atau emosional, sosial dan finansial dapat dialami oleh keluarga yang merawat lansia yang mengalami gangguan #>eorge + >wyther, 1&/7 dalam Miller, 1&&<$. 6efinisi ini sama dengan yang dinyatakan oleh Ko'ier et al yang memandang caregiver burden sebagai stres. ;erdasarkan penelitian yang dilakukan oleh ;iegel, (ales dan (hul' #1&&1 dalam riedman, 1&&/$ menggambarkan bahwa caregiver burden dapat disebabkan oleh 4karekteristik penyakit dan karakteristik caregiver”. Karakteristik penyakit meliputi keparahan penyakit, perubahan yang dialami dan lamanya penyakit yang dialami, sedangkan karakteristik caregiver meliputi demografi #"enis kelamin, hubungan peran, status sosial ekonomi, dan umur$, status kehidupan #stressor dalam kehidupan$, kualitas hubungan, tahap perkembangan keluarga dan dukungan sosial. Mae dan 0abins #227 dalam 0ita )adi, 22&$ menyatakan bahwa caregiver burden karena merawat lansia demensi dapat menimbulkan dampak fisik, psikologi atau emosional dan finansial pada keluarga yang merawatnya. 6ampak tersebut antara lain ? a. 6ampak isik 6ampak fisik pertama adalah kelelahan karena anggota keluarga yang merawat lansia akan berkurang istirahatnya. Kelelahan dapat memiu rasa depresi pada keluarga dan sebaliknya perasaan depresi dapat meningkatkan rasa lelah. 6ampak fisik kedua adalah menderita sakit karena rasa lelah dan perasaan depresi dapa memiu untuk melakukan tindakan yang dapat menyebabkan sakit. )al ini didukung oleh penelitian Office of Technology Assesment Task #1&&/ dalam Miller, 1&&< hlm.=<$ bahwa ada peningkatan penggunaan alkohol dan obat psikotropik pada orang yang merawat lansia. Kondisi ini membuat anggota keluarga yang merawat lansia dengan demensia men"adi rentan untuk menderita penyakit seperti hipertensi, anemia, atau penyakit infeksi. )al ini didukung oleh penelitian yang menggambarkan caregiver mengalami peningkatan tekanan darah akibat dampak psikologi, dan meningkatkan resiko kematian pada caregiver #Patterson + >rant, 229$. Penelitian lain yang dilakukan di :hio menyatakan bahwa perawatan lansia dengan "angka waktu yang lama dapat menimbulkan depresi, perubahan fungsi imun yang menimbulkan penyakit infeksi dan infesi saluran pernafasan atas #>laser et al, 229$ b. 6ampak psikologi dan emosional
6i samping mengalami dampak fisik bagi keluarga, merawat lansia demensia "uga menimbulkan dampak psikologis dan emosional pada keluarga. Menurut Mae + 0abins #227$ ada beberapa dampak emosional atau psikologi yang munul yaitu rasa marah. Perasaan marah pada caregiver ter"adi karena perubahan peran men"adi caregiver lansia, perubahan tingkah laku lansia akibat demensia, perasaan tidak dipedulikan oleh orang-orang disekitarnya, dan perasaan terperangkap dengan situasi merawat lansia. 0asa marah pada aregiver "uga dapat dipiu oleh kelelahan karena merawat lansia. 8ton #22 dalam 0ita )adi 22&$ dalam penelitiannya mengemukakan bahwa pengalaman merawat lansia dengan demensia dapat menimbulkan marah, ambivalen, dan emosi yang tidak stabil karena perubahan yang ter"adi pada lansia. 6ampak psikologi dan emosional yang kedua adalah munulnya rasa diabaikan pada anggota keluarga yang merawat lansia demensia. )al ini munul karena keluarga merasa tidak mendapatkan dukungan sosial dari masyarakat sekitar dan pemberi pelayanan kesehatan. Perasaan bersalah "uga dapat timbul pada keluarga yang merawat demensia. )al ini ter"adi karena keluarga merasa bersalah dengan berharap tidak men"adi caregiver bagi lansia, merasa malu atas tingkah laku lansia dan memutuskan untuk menempatkan lansia di nursing home atau ke rumah "ompo. Pada dampak yang tidak dapat diadaptasi oleh keluarga, depresi dapat munul pada keluarga. Keluarga merasa emas, bingung, bersalah, malu bahkan men"adi tidak nafsu makan dan sulit untuk tidur di malam hari. Kondisi ini dapat meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas pada keluarga. )al ini didukung oleh beberapa penelitian yang menggambarkan <2@ dari caregiver menyatakan depresi, emas, adanya caregiver burden, caregiver strain, dan stress #6avis + %remont, 22<$ . 6ampak sosial ekonomi Kondisi demensia "uga menimbulkan dampak sosial ekonomi berupa isolasi sosial dan kesulitan keuangan #8ton, 22* 3arrimore, 229* Aarayan et al, 221 dalam Miller, 22=$. Kondisi ini munul karena caregiver harus merawat lansia sehingga tidak dapat lagi beker"a, sehingga dapat berpengaruh terhadap kondisi perekonomian keluarga. 6ampak sosial "uga munul pada keluarga, yang meliputi perasaan sendiri, terisolasi, dan kehilangan kebebasan. Merawat lansia dengan demensia memerlukan waktu = "am dalam sehari, sehingga caregiver kehilangan kontak dengan teman-temannya dan anggota keluarga yang la in.
Caregiver burden dapat dikurangi dengan dukungan, saling membantu dan saling berbagi dalam tanggung "awab keuangan dalam keluarga, menari pelayanan kesehatan yang dapat membantu, melakukan konseling, bergabung dengan keluarga lain yang memiliki lansia dengan demensia dan mengikuti support group #Mae + 0abins, 227$. (elain itu, dukungan dari masyarakat sekitar, kemampuan strategi koping caregiver untuk memeahkan masalah dan pengetahuan caregiver mengenai perawatan lansia dapat mengurangi caregiver burden. )al ini didukung oleh penelitian yang menyatakan caregiver yang tidak mendapatkan dukungan dari keluarga dan teman akan mengalami caregiver burden dan ge"ala depresi #(tone et al, 222 dalam 0ita )adi 22&$ Keluarga "uga memerlukan intervensi yang tepat untuk dapat mengurangi caregiver burden, karena lansia dengan demensia memerlukan bantuan yang lebih dibandingkan dengan kemunduran lain yang ter"adi pada lansia