Kondisi ideal yang diharapkan tercapai di SMK Taruna Persada Dumai adalah terpenuhinya 8 (delapan) standar nasional pendidikan, sehingga penyelenggaraan pendidikan yang bermutu bermutu dan hasil pendidikan yang bermutu bermutu pula dapat tercapai. Dalam sistem pendidikan dasar dan menengah, acuan untuk melihat hal-hal yang menjadi kondisi internal didasarkan pada delapan (8) standar nasional pendidikan yang sekaligus merupakan acuan dalam melakukan evaluasi diri. Sedangkan kondisi eksternal didasarkan pada kondisi yang ada diluar lembaga yang berupa peluang dan tantangan, termasuk tuntutan pemangku kepentingan ( stackholder) ( stackholder) yang terkait dengan pendidikan dasar dan menengah. Kedelapan standar nasional pendidikan tersebut: 1. Standar Isi 2. Standar Proses 3. Standar Kelulusan 4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 5. Standar Sarana dan Prasarana 6. Standar Pengelolaan 7. Standar Pembiayaan 8. Standar Penilaian
1. Faktor Internal No. 1.
Kondisi Saat Ini
Komponen Standar Isi
Kekuatan
1.
Struktur kurikulum, kompetensi, dan beban belajar : a) Mata pelajaran yang dikembangkan mengacu pada kurikulum yang berlaku dengan mengintegrasikan SKKNI b) Mencakup sikap pengetahuan dan keterampilan secara proporsional sesuai tuntutan kompetensi c) Menggambarkan beban belajar untuk mata pelajaran seluruh kesatuan jenjang studi ( 3 tahun / 4 tahun ) dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik.
2.
Diversifikasi muatan kurikulum : a) Mengintegrasikan muatan
Kelemahan
1. Diversifikasi muatan kurikulum belum memberi ruang bagi siswa untuk lintas minat dan atau pendalaman minat 2. Ruang lingkup mata pelajaran belum memuat kelompok mata pelajaran yang diikuti oleh setiap peserta didik sesuai dengan SKKNI 3. Penambahan materi dan atau mata pelajaran belum melakukan analisis kompetensi berdasarkan tuntutan DU/DI 4. Belum melaksanakan materi dan atau mata pelajaran tambahan tanpa mengurangi jam mata pelajaran lainnya 5. Analisis Konteks belum dilakukan untuk tahun pelajaran 2017/2018
3.
4.
2.
Standar Proses
lokal, nasional, dan internasional sesuai acuan yang dikembangkan oleh pusat b) Mengembangkan paket keahlian sesuai potensi dan karakteristik daerah Mengelompokan siswa dalam paket keahlian berdasarkan tes/nilai ulangan Ruang lingkup mata pelajaran : a) Memuat kelompok mata pelajaran umum dan kejuruan yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik b) Memuat kelompok mata pelajaran yang diikuti oleh setiap peserta didik sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya Lingkup KD yang mengacu tuntutan kompetensi : a) Memuat Kompetensi Dasar yang menjadi acuan penyusunan kompetensi untuk setiap mata pelajaran b) Memuat Kompetensi Dasar yang dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran c) Memuat kompetensi dasar yang memperhatikan perkembangan / pengembangan kompetensi yang dibutuhkan Du/Di
1. Silabus berdasarkan SKL dan SI 2. Penelaahan silabus sebagai dasar penyusunan RPP 3. Silabus dijadikan dasar pengembangan indikator 4. RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai kompetensi 5. RPP disusun semua guru dengan sistematika yang mengacu pada peraturan yang berlaku 6. RPP disusun dengan memperhatikan Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik
1. Penelaahan Silabus dilakukan oleh Tim Pengembang Kurikulum yang beranggotakan kepala sekolah, wakakur, kaprog, komite sekolah,pengawas,dan belum melibatkan DU/Di terkait (untuk mata pelajaran keahlian) 2. RPP belum sepenuhnya disusun mengacu pada kurikulum yang berlaku serta SKKNI (Standar Kompetensi Kinerja Nasional Indonesia) untuk kemudian disetujui oleh Kepala sekolah dan pengawas 3. RPP belum sepenuhnya memperhatikan Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi
7. RPP menggambarkan Partisipasi aktif peserta didik dan kegiatan Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian. 8. RPP menggambarkan proses pembudayaan membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan 9. RPP menggambarkan pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan,dan remedi 10. RPP menggambarkan penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. 11. RPP mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya 12. Pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan keterampilan 13. Pengembangan sikap dalam pembelajaran diperoleh melalui contoh dan keteladanan 14. Pengembangan Pengetahuan dalam pembelajaran diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta. 15. Pengembangan Keterampilan diperoleh melalui aktivitas belajar di sekolah dan di industri 16. Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup 17. Kegiatan pendahuluan dilakukan secara menarik, menantang, dan memotivasi siswa 18. Kegiatan inti dilaksanakan secara PAIKEM berbasis teknologi informasi dan TIK 19. Kegiatan penutup diisi dengan kegiatan refleksi guru bersama siswa, pemberian umpan balik, rencana tindak lanjut pembelajaran dan informasi rencana
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya serta pemberian tugas tidak terstruktur 20. Strategi Pembelajaran sudah sesuai dengan indikator Standar Proses Pendidikan yang ada dalam instrumen EDS 21. Pengelolaan pembelajaran sudah sesuai dengan indikator Standar Proses Pendidikan yang ada dalam instrumen EDS 22. Pelaksanaan Praket kerja lapangan sudah sesuai dengan indikator Standar Proses Pendidikan 23. Pemantauan Pembelajaran sudah sesuia dengan indikator Standar Proses Pendidikan. 24. Supervisi Pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran, diselenggarakan dengan cara teknik supervisi yang tepat, dan Kegiatan supervisi dilakukan oleh Pengawas, Kepala Sekolah, dan komponen sekolah yang ditugaskan kepala sekolah 25. Penilaian Hasil dan Proses Pembelajaran, Hasil belajar digunakan guru untuk merencanakan program perbaikan, pengayaan atau pelayanan, Penilaian hasil belajar menggunakan penilaian otentik yang menilai kesiapan siswa, proses dan hasil belajar, dan Penilaian proses belajar dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan alat angket, observasi, catatan anekdot dan refleksi 3.
Standar Kompetensi Lulusan
1. Sikap Peserta didik telah berperilaku yang mencerminkan sikap orang beriman aktif dalam berorganisasi/kegiatan keagamaan baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat, aktif mengikuti ibadah rutin keagamaan di sekolah, dan memelihara diri dari perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai agama 2. Perilaku peserta didik telah mencerminkan sikap orang berakhlak mulia menghormati, taat, sopan dan ramah kepada orang tua, pendidik dan masyarakat, menghormati nilai dan norma agama dan lingkungan yang berlaku 3. Perilaku peserta didik telah
1. Belum memiliki standar mutu lulusan yang kompetitif di Kota Dumai 2. Belum mempunyai standar mutu lulusan yang berstandar internasional 3. Belum mempunyai program untuk mencetak lulusan yang ahli dibidangnya dan mampu bersaing di era global 4. Kompetensi lulusan yang siap melanjutkan ke PTN masih rendah 5. Ada indikasi life skill siswa masih belum sesuai yang diharapkan
mencerminkan sikap orang yang berilmu 4. Perilaku peserta didik telah mencerminkan sikap percaya diri 5. Peserta didik telah bertanggung jawab sesuai dengan indikator SKL yang ada dalam instrumen EDS 6. Pendidik telah mengembangkan kemampuan peserta didik dalam penguasaan pengetahuan factual 7. Pendidik telah meningkatkan penguasaan pengetahuan konseptual peserta didik 8. Sekolah telah mempertahankan dan mengembangkan penguasaan peserta didik tentang pengetahuan procedural 9. Sekolah telah mengembangkan pengetahuan metakognitif bagi semua peserta didik 10. Sekolah bersama dengan Du/Di terkait telah mempertahankan dan mengembangkan strategi pembinaan peserta didik menggunakan teknologi dan informasi 4.
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. Kualifikasi akademik Guru setara S1/D4 kependidikan 2. Kualifikasi Kepala Sekolah S3 (Doktoral) 3. Latar belakang akademik Guru sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. 4. Memiliki sertifikat dari lembaga pemerintah untuk menjadi Kepala Sekolah 5. Kompetensi Pedagogik Pendidik, Kepala Sekolah dan Guru memiliki kompetensi pedagogik antara lain mampu merencanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku, mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada pembelajaran aktif, inovatif,kreatif,efektif, dan menyenangkan, serta mengembangkan nilai-nilai dan sikap/budi pekerti luhur serta berbasis TIK, dan mampu menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar serta mamanfaatkannya untuk tindakan 6. Kompetensi Kepribadian Pendidik, Kompetensi kepribadian memenuhi standar minimal Kepala
1. Tenaga Kependidikan belum seluruhnya memiliki sertifikat dari asosiasi profesi 2. Tenaga Kependidikan khususnya Kejuruan belum memiliki sertifikat dari asosiasi profesi 3. Tenaga Kependidikan belum memiliki sertifikat kompetensi dari lembaga professional 4. Kualifikasi Akademik Tenaga Adminisrasi, Kualifikasi akademik minimal yang dimiliki oleh Tenaga Administrasi (Kepala dan Tenaga Administrasi) belum sesuai dengan indikator standar PTK 5. Kualifikasi Akademik Tenaga Perpustakaan, Kualifikasi akademik minimal yang dimiliki oleh Tenaga Perpustakaan belum sesuai dengan indikator standar PTK 6. Kualifikasi Akademik Tenaga Laboratorium, Kualifikasi akademik minimal Kepala Laboratorium, Teknisi Laboratorium, dan Laboran belum sesuai dengan indikator standar PTK 7. Kompetensi Pedagogik Pendidik, Kepala Sekolah dan Guru memiliki kompetensi pedagogic belum mampu sepenuhnya menguasai
Sekolah dan Guru antara lain Memiliki sikap keteladanan dan berakhlak mulia dan Memiliki sikap untuk selalu mengikuti perkembangan ilmu dan kependidikan 7. Kompetensi Sosial Pendidik, Kompetensi Sosial telah memenuhi minimal Kepala Sekolah dan Guru antara lain Mampu berkomunikasi efektif dan santun secara lisan dan tulisan, Bertindak sesuai dengan norma (hukum, agama, kebudayaan), dan Mampu bekerjasama dengan warga sekolah dan anggota masyarakat 8. Kompetensi Profesional Pendidik antara lain menguasai materi dasar pelajaran yang diampu, menguasai kompetensi inti dan kompetensi dasar, mampu melaksanakan pengembangan diri, dan mampu mengembangkan dan mengimplementasikan nilai-nilai kewirausahaan 9. Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah telah memenuhi standar PTK sesuai dengan indikator EDS 10. Kompetensi Kepribadian Kepala Sekolah sudah memenuhi standar indikator PTK dalam instrumen EDS 11. Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah sudah sesuai dengan indikator instrumen EDS PTK 12. Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah sudah memenuhi standar PTK
karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. 8. Belum mampu mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif dan inovatif 9. Belum mampu membuat karya inovatif dan tepat guna sesuai dengan bidangnya 10. Belum mampu menulis karya ilmiah 11. Jumlah guru GTT masih cukup banyak 12. Masih sedikit guru yang memiliki karya pengembangan profesi. 13. Masih sedikit guru yang berprestasi dibidang akademik maupun non akademik 14. Belum ada program beasiswa guru yang melanjutkan jenjang S-2 dari lembaga 15. Ada indikasi bahwa perilaku guru, dan karyawan belum dapat dapat diteladani secara menyeluruh oleh peserta didik dan anggota masyarakat di sekitarnya 16. Ada indikasi bahwa guru, dan karyawan belum menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang baik. 17. Belum semua tenaga pendidik mengikutkan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik 18. Belum semua guru menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang dibimbing 19. Belum semua tenaga pendidik mampu mengembangkan materi pembelajaran yang dibimbing secara kreatif 20. Ada indikasi bahwa guru, dan karyawan belum dapat melakukan refleksi terhadap kinerja diri secara jujur dan berkesinambungan 21. Belum semua tenaga pendidik dapat melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mata pelajaran yang dibimbing 22. Belum semua guru mengikuti uji kompetensi guru. 23. Rasa kekeluargaan di lingkungan
civitas akademika masih perlu ditingkatkan. 24. Belum adanya indikator yang jelas untuk mengukur tingkat keberhasilan guru . 25. Ada indikasi bahwa rasa empati (kepekaan dan kepedulian) guru, dan karyawan kepada siswa perlu ditingkatkan. 26. Ada indikasi bahwa dedikasi guru dan karyawan dalam melaksanakan tugas masih belum optimal. 27. Kurangnya komitmen guru dalam mengaplikasikan hasil pelatihan atau workshop. 28. Rekruitmen guru dan pegawai yang masih belum melalui prosedur profesionalisme kelembagaan. 29. Belum adanya panduan program pada masing-masing rumpun mata pelajaran. 30. Penyusunan dan supervisi program Sekolah belum optimal 5
Standar Sarana dan Prasarana
1. Pemeliharaan Bangunan sudah termasuk Pemeliharaan ringan dan Pemeliharaan berat 2. Pemanfaatan fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar yang berkualitas 3. Pemeliharaan peralatan praktek termasuk Pemeliharaan ringan, Pemeliharaan berat, dan Pemeliharaan rutin dan periodik
1.
2.
3.
4. 5. 6.
6.
Standar Pengelolaan
1. Mekanisme perumusan dan sosialisasi visi dan misi sekolah telah sesuai dengan standar pengelolaan antara lain : Visi dan misi sekolah dirumuskan berdasarkan masukan dari warga sekolah/madrasah yang selaras dengan visi misi dinas pendidikan dan Pendidikan Nasional, Visi dan misi sekolah dirumuskan secara partisipatif warga sekolah, Rumusan visi dan misi sekolah diputuskan pada rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh
Sarana kelas, perpustakaan, laboratorium, sanitasi, dan ICT belum memadai. Belum optimalnya perawatan dan pengamanan terhadap fasilitas Sekolah terutama alat-alat elektronik pembelajaran. Ada indikasi belum adanya perencanaan yang matang terhadap pengadaan sarana dan prasarana Sekolah Belum tertibnya administrasi fasilitas yang dimiliki Sekolah Belum tertibnya penempatan barang-barang inventaris Sekolah Belum optimalnya fungsi komite dalam pengadaan dan pengembangan sarana Sekolah. Pelaksanaan KTSP masih belum berjalan secara optimal Belum ditemukan sistem (model) pembelajaran yang cocok untuk sistem full day school (> jam 14.00) Pelaksanaan remidi belum tersusun dengan baik. Strategi dilakukan mengacu PAKEM. Pengelolaan
Pembelajaran yang guru belum semua pada pembelajaran proses
penilaian
2.
3.
4.
5.
kepala sekolah, dan Visi dan misi sekolah disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah melalui berbagai media baik lisan maupun tulisan Rumusan tujuan sekolah antara lain : Sesuai dengan visi dan misi sekolah yang mengakomodasi masukan berbagai pihak yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, Mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolah dan pemerintah, Tujuan dirumuskan berdasarkan program jangka pendek, menengah dan panjang., dan Tersosialisasikan dengan baik kepada seluruh warga sekolah Rencana Kerja Sekolah anatara lain : Rencana Kerja Sekolah (RKS) sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan dituangkan dalam bentuk dokumen dan disetujui oleh TPS dan disahkan oleh Dinas Pendidikan. Untuk sekolah swasta oleh Penyelenggara Sekolah, Rencana kerja sekolah memiliki relevansi dengan kebutuhan DuDi, Rencana kerja sekolah meliputi rencana tahunan dan rencana kerja menengah, dan Rencana kerja sekolah tersosialisasikan dengan baik kepada seluruh warga sekolah Pengorganisasian antara lain : Sekolah memiliki pedoman yang meliputi: Kurikulum, Struktur organisasi sekolah, Pembagian dan deskripsi tugas, mekanisme kerja, peraturan akademik, Kode etik dan tata tertib dan Biaya operasional sekolah, Sekolah menyusun dan menetapkan peraturan akademik yang meliputi:1)persyaratan minimal kehadiran, (2) ketentuan remedial, (3) kriteria kenaikan kelas, (4) kriteria kelulusan, (5) ketentuan penggunaan fasilitas belajar, dan layanan konsultasi, Sekolah memiliki unit penanggung jawab bidang hubungan industri, dan Sekolah memiliki unit kerja pengelola bidang keahlian dan unit produksi Jadwal dan pelaksanaan kegiatan sekolah antara lain : Sekolah memiliki jadwal pelaksaanaan yang memuat seluruh rencana
antara lain : Sekolah bersama-sama DU/DI terkait belum mengembangkan standar penilaian untuk mata pelajaran produktif, Pelaksanaan penilaian untuk mata pelajaran produktif dilaksanakan secara bersama-sama dengan Du/Di berdasarkan standar yang sudah dikembangkan bersama
Pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sekolah antara lain Laporan pelaksanaan kegiatan sekolah tidak bisa diakses dan Laporan (bahan laporan) aspek akademik khususnya untuk mata pelajaran produktif ditembuskan kepada pihak Du/Di terkait Belum ada aturan yang jelas terhadap penilaian kinerja guru setiap tahun sekali (DP3) oleh kepala Sekolah Pengelolaan pada bidang kesiswaan perlu ditingkatkan. Kedisiplinan input nilai oleh guru masih perlu ditingkatkan Belum adanya sistem penerimaan guru dan karyawan melalui prosedur profesional kelembagaan. Belum adanya program pengembangan guru secara berencana dan berkesinambungan Belum semua mata pelajaran mempunyai program MGMP yang melakukan kegiatan secara reguler Masih kurang tertibnya administrasi kegiatan penunjang profesi pendidik dalam rangka mendukung proses sertifikasi. Belum ada aturan tentang sertifikat penghargaan bagi siswa, guru, dan karyawan pada setiap kegiatan lomba atau kejuaraan.
Pemeliharaan fasilitas Sekolah masih belum optimal. 1. Belum ada tempat penyimpanan dan sistem peminjaman alat-alat inventaris Sekolah secara terpusat dan tertib 2. Belum ada pendataan ulang secara reguler terhadap sarana Sekolah (bisa lewat wali kelas atau penanggung jawab ruang ). 3. Perlunya pengadaan laboratorium untuk semua mata pelajaran yang memerlukan praktek, terutama mata pelajaran MAFIKIB
kerja sekolah selama 1 tahun, Ada pengorganisasian setiap kegiatan sekolah, Kegiatan sekolah dilaksanakan sesuai dengan rencana kerja yang sudah ditetapkan, Ada penanggung jawab dalam pelaksanaan rencana kerja yang dibuktikan dengan surat keputusan kepala sekolah, dan Perubahan atas rencana kerja sekolah dilakukan melalui rapat pembahasan dan ada persetujuan tertulis dari komite sekolah 6. Pengelolaan proses pembelajaran antara lain : Proses pembelajaran disesuaikan dengan standar kompetensi lulusan dan standar proses, Ketersediaan industri/institusi pasangan yang sesuai dengan program keahlian yang diadakan satuan pendidikan, Sekolah melakukan sinkronisasi program dengan institusi pasangan atau Du/Di, dan Sekolah dan Du/Di atau institusi pasangan terkait mengembangkan dan mengelola kerjasama dalam pelaksanaan praktikum/ praktek kerja industri bagi mata pelajaran produktif. 7. Sekolah dan DU/DI mengembangkan kerjasama dalam proses sertifikasi kompetensi siswa. 8. Pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sekolah antara lain : Sekolah melalui kepala sekolah melaporkan kegiatan sekolah secara tertulis kepada komite sekolah meliputi aspek akademik dan non akademik 9. Program kepengawasan sekolah antara lain : Sekolah mengembangkan sistem pengawasan internal, Perogram pengawasan tersosialisasikan secara menyeluruh kepada pendidik dan tenaga kependidikan di sekoah meliputi: supervisi, pemantauan, evaluasi, Program kepengawasan mencakup program tindak lanjut hasil pengawasan, dan Sekolah memiliki laporan tindak lanjut program kepengawasan sekolah 10. Pelaksanaan pengawasan tindak lanjutnya antara lain : Pengawasan dilakukan secara koordinatif
4. Belum meratanya fasilitas yang ada dikelas dan yang digunakan untuk guru. 5. Belum ada sistem dan panduan yang jelas pada system penganggaran semua program Sekolah 6. Perlu ada peninjauan ulang pada insentif guru kegiatan pengembangan diri dan guru team teaching .
Gaji/honor guru GTT dan PTT belum memenuhi standar UKM. Lembaga Litbang belum terbentuk dan berperan secara optimal Masih perlunnya sosialisasi dan evaluasi yang optimal dari peraturan akademik yang ada. Belum adanya tata tertib pendidik,tenaga kependidikan serta penggunaan sarana dan prasarana. Belum adanya kode etik hubungan antara sesama warga didalam lingkungan Sekolah dan hubungan antara warga Sekolah dengan masyarakat. Biaya operasional Sekolah masih belum tersosialisasi secara baik Rencana tahunan Sekolah belum terkomunikasikan secara transparan kepada guru dan karyawan. Sosialisasi KTSP belum optimal. Program konsultasi Sekolah dengan orang tua/wali peserta didik belum terjadwal setiap tahun. Belum ada program rapat Sekolah dengan komite Sekolah secara reguler dan terjadwal. Akuntabilitas dan kinerja satuan pendidikan belum teridentifikasi setiap tahun. Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan belum terprogram secara baik. Pelaksanaan dari keputusankeputusan rapat yang ada belum berjalan dengan baik. Instrumen penjamin mutu Sekolah belum ada Sistem pengawasan, pemantauan, supervisi, evaluasi dan pelaporan belum optimal. Belum ada buku panduan yang jelas dari masing-masing staf kepala bidang kurikulum, kesiswaan,
dengan dinas pendidikan, Pelaksanaan kepengawasan menggunakan instrumen yang telah divalidasi oleh dinas pendidikan., dan Sekolah menyusun perbaikan program secara berkelanjutan 11. Rekrutmen kepala sekolah, Kepala sekolah diangkat berdasarkan prosedur yang berlaku, Rekrutmen Kasek dan Wakasek berdasarkan persyaratan kompetensi dan kualifikasi, dan Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, ketua program keahlian diangkat setelah dinyatakan lolos seleksi 12. Struktur organisasi sekolah, Struktur organisasi sekolah disertai dengan deskripsi tugas, Kepala sekolah dibantu empat wakil kepala sekolah untuk bidang akademik, sarana-prasarana, kesiswaan, dan hubungan dunia usaha dan dunia industri, dan Struktur organisasi sekolah mengakomodir kepala bidang keahlian, ketua program keahlian dan wali kelas 13. Ketersediaan sistem informasi, Sekolah memilki perangkat IT yang lengkap, Sekolah memiliki operator yang handal dan ditetapkan dengan SK kepala sekolah, dan Sekolah memiliki akses jaringan internet 14. Kelengkapan dan aksesibilitas data, Sekolah memiliki data base yang lengkap, Sistem informasi bersifat efisien dan efektif dan Sistem data dan informasi sekolah memiliki aksesibilitas yang tinggi 15. kepentingan bahan ajar, disamping menggunakan LKS dan buku paket yang tersedia di perpustakaan, juga banyak guru yang sudah memanfaatkan edukasi-net dari JARDIKNAS ( lewat ICT ). 16. Adanya Team teaching pada mata pelajaran UN. 17. Penggunaan media pembelajaran (laboratorium,LCD, dan internet ) dalam PBM 18. Setiap awal tahun ajaran baru, sekolah mengadakan penyegaran lewat workshop pengembangan pembelajaran. 19. Kalender akademik SMK Taruna
humas, keagamaan, sarana dan prasarana, administrasi, litbang, dan keuangan,.
Kebijakan yang masih belum sepenuhnya mencerminkan bottomup process (masukan dari bawah)
Persada sudah menunjukkan seluruh aktivitas KBM beserta evaluasinya. 20. Penempatan SDM sudah sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. 21. Penyebaran informasi timbal balik dari dan ke Sekolah sudah cukup bagus antara lain melalui website sekolah. 22. Pembagian tugas diantara pendidik sebagian besar sudah merata meskipun masih perlu terus ditingkatkan dan dievaluasi. 23. Sudah adanya tata tertib yang baik bagi siswa, guru, dan karyawan 24. Rapat koordinasi guru, staf, dan karyawan sudah berjalan dengan baik. 25. Pengadaan, penggunaan, dan persediaan bahan habis pakai terkendali. 26. Sudah memiliki KTSP 2013 untuk semua jurusan 27. Sebagai tempat UKG 7.
Standar Pembiayaan
1. Transparansi dan Akuntabilitas, Memiliki pedoman pengelolaan keuangan, Memiliki pembukuan biaya operasi (Buku Kas Umum/Tabulasi, Buku kas Pembantu resmi sumbar dana, Buku Bank, Buku Pajak, Memiliki RKA-S), dan Memiliki laporan pertanggung jawaban pengelolaan keuangan (memiliki laporan keuangan dana yang bersumber dari pemerintah dan masyarakat
8.
Standar Penilaian
1. Perencanaan Penilaian Pendidik mengembangkan ranah dan acuan pengembangan indikator pencapaian kompetensi 2. Pendidik mengembangkan indikator pencapaian kompetensi berdasarkan kata kunci KD dengan mempertimbangkan tahapan kognitif 3. Pendidik membuat rancangan penilaian (formatif &sumatif) sesuai tuntutan KD 4. Pendidik merencanakan penilaian kompetensi sikap 5. Pendidik merencanakan penentuan penilaian sikap 6. Pendidik merencanakan penilaian kompetensi pengetahuan 7. Pendidik merencanakan penilaian kompetensi ketrampilan melalui penilaian kinerja
1. Pendidik belum melibatkan DU/DI dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasil belajar antara lain Perencanaan penilaian mengacu pada tuntutan dunia kerja, Pelaksanaan Penilaian dilakukan oleh pendidik bersama DU/DI, dan Penilaian PKL dan Uji Kompetensi keahlian belum melibatkan sepenuhnya Lembaga Sertifikasi Profesi atau Asosiasi Profesi 2. Analisis hasil penilian, belum semua pendidik melakukan Analisis penilaian hasil belajar peserta didik oleh pendidik dan dikembalikan kepada peserta didik antara lain : belum Memberikan penguatan kepada peserta didik akan kelebihan yang dimiliki, belum Memberikan penguatan kepada peserta didik akan kekurangan yang dimiliki, belum
8. Pendidik menetapkan Penilaian Acuan Kriteria (PAK) 9. Pendidik mengembangkan kisikisi penilaian yang memenuhi standar 10. Acuan penyusunan kisi-kisi, antara lain Standar Kompetensi Lulusan, SI dan SKKNI, Sesuai taksonomi Bloom, dan Kategorisasi tingkat kesukaran berdasarkan bukti analisis pada bank soal 11. Pendidik membuat dokumen kelengkapan perencanaan penilaian hasil belajar 12. Melakukan uji kompetensi keahlian dibuktikan dengan adanya sertifikat atau surat keterangan 13. Uji kompetensi keahlian melibatkan DU/DI yang relevan 14. Melakukan Ujian sekolah mengacu pada Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional (POS-UN) yang diterbitkan oleh BSNP 15. Melakukan Ujian sekolah mengacu pada Prosedur Operasi Standar Ujian Sekolah (POS-US) yang diterbitkan oleh BSNP 16. Pelaksanaan Penilian Pada awal semester pendidik menginformasikan: Penilaian Acuan Kriteria (PAK), Jadwal penugasan dan ulangan (ulangan harian, UTS dan UAS), Silabus mata pelajaran, Rancangan penilaian, dan Bentuk dan jenis penilaian. 17. Pendidik melaksanakan penilaian hasil belajar : Penilaian otentik yang dilakukan oleh pendidik sesuai jadwal dan secara berkelanjutan, Penilaian dilakukan oleh pendidik pada setiap akhir KD atau beberapa KD, Ulangan harian merupakan bagian dari proses pembelajaran dalam bentuk tes formatif, Ulangan tengah semester atau ulangan akhir semester dilakukan oleh pendidik melalui koordinasi oleh satuan pendidikan.panitia yang dibentuk oleh Kepala Sekolah, dan Penilaian penugasan merupakan bagian dari proses pembelajaran untuk menyelesaikan satu KD atau beberapa KD. 18. Pendidik melaksanakan penilaian kompetensi keahlian
Memberikan kemajuan dan kesulitan belajar peserta didik kepada orang tua peserta didik, dan belum Memberikan kemajuan dan kesulitan belajar kepada kepala sekolah/pihak yang terkait.
19. Pendidik melaksanakan penilaian otentik 20. Pendidik memeriksa hasil pekerjaan peserta didik mengacu pada pedoman penskoran 21. Tindak lanjut pelaporan, Pendidik melaksanakan program tindak lanjut pembelajaran 22. Hasil Penilaian digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar. 23. Penilaian dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan 24. Satuan pendidikan melakukan penilaian terhadap peserta didik antara lain : Menentukan kriteria minimal pencapaian kompetensi, Menentukan kriteria kenaikan kelas, Melaporkan hasil pencapaian kompetensi peserta didik kepada orang tua/wali, dan Menerbitkan ijazah bagi peserta didik yang lulus 25. Satuan pendidikan menyiapkan laporan hasil belajar (rapor) peserta didik berbentuk deskripsi
2. Faktor Eksternal a. Peluang 1. Adanya ruang gerak yang terbuka bagi lembaga pendidikan untuk
mengembangkan diri secara maksimal 2. Dukungan Dinas Pendidikan baik berupa kebijakan maupun finansial
yang semakin baik 3. Apresiasi masyarakat terhadap sekolah kejuruan semakin meningkat
4. Tumbuh berkembangnya industri kelapa sawit di wilayah Dumai
(Kawasan Industri Pelintungan dan sungai Sembilan) 5. Terbuka kesempatan lulusan Sekolah melanjutkan kependidikan yang
lebih tinggi 6. Di jadikannya SMK Taruna Persada sebagai sekolah rujukan nasional,
sekolah adi wiyata, dan sebagai sekolah bertaraf internasional (RSBI) sebelum tahun pelajaran sebelumnya. 7. Di tunjuknya SMK Taruna Persada sebagai sekolah pelaksana Kurikulum
2013 untuk tahun ke-4 b. Ancaman 1. Bermunculan sekolah unggul dengan program studi keahlian yang sama
sebagai competitor 2. Lingkungan di luar sekolah secara umum kurang edukatif 3. Kebijakan publik yang belum menempatkan pendidikan sebagai prioritas
dalam pembangunan 4. SMK Taruna Persada belum menjadi pilihan utama bagi sebagian
masyarakat 5. Adanya inkonsistensi kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan
3. ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN MASA DATANG ( 4 TAHUN KE DEPAN)
No
1.
Komponen Standar Isi
Kondisi Saat Ini
1.
Diversifikasi muatan kurikulum belum memberi ruang bagi siswa untuk lintas minat dan atau
Kondisi Yang Diharapkan (4 Tahun Yang Akan Datang)
1. Diversifikasi muatan kurikulum memberi ruang bagi siswa untuk lintas minat dan atau pendalaman minat (100
Besarnya Tantangan Nyata
100 %
100 %
2.
3.
4.
5.
2.
pendalaman minat (0 %) Ruang lingkup mata pelajaran belum memuat kelompok mata pelajaran yang diikuti oleh setiap peserta didik sesuai dengan SKKNI (0 %) Penambahan materi dan atau mata pelajaran belum melakukan analisis kompetensi berdasarkan tuntutan DU/DI (0%) Belum melaksanakan materi dan atau mata pelajaran tambahan tanpa mengurangi jam mata pelajaran lainnya (0 %) Analisis Konteks belum dilakukan untuk tahun pelajaran 2017/2018 (75 %)
Standar Proses 1. Penelaahan Silabus dilakukan oleh Tim Pengembang Kurikulum yang beranggotakan kepala sekolah, wakakur, kaprog, komite sekolah,pengawas,dan belum melibatkan DU/Di terkait (untuk mata pelajaran keahlian) (75% ) 2. RPP belum sepenuhnya disusun mengacu pada kurikulum yang berlaku serta SKKNI (Standar Kompetensi Kinerja Nasional Indonesia) untuk kemudian disetujui oleh Kepala sekolah dan pengawas (0%)
3. RPP belum sepenuhnya memperhatikan Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi
% 2. Ruang lingkup mata pelajaran memuat kelompok mata pelajaran yang diikuti oleh setiap peserta didik sesuai dengan SKKNI (100 %) 3. Penambahan materi dan atau mata pelajaran belum melakukan analisis kompetensi berdasarkan tuntutan DU/DI (100 %) 4. Belum melaksanakan materi dan atau mata pelajaran tambahan tanpa mengurangi jam mata pelajaran lainnya (100 %) 5. Analisis Konteks sudah dilakukan untuk tahun pelajaran 2017/2018 (100 %)
1. Penelaahan Silabus dilakukan oleh Tim Pengembang Kurikulum yang beranggotakan kepala sekolah, wakakur, kaprog, komite sekolah,pengawas,dan melibatkan DU/Di terkait (untuk mata pelajaran keahlian) (100% ) 2. RPP sepenuhnya disusun mengacu pada kurikulum yang berlaku serta SKKNI (Standar Kompetensi Kinerja Nasional Indonesia) untuk kemudian disetujui oleh Kepala sekolah dan pengawas (100%) 3. RPP sepenuhnya memperhatikan Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi (100 %)
100 %
100 %
25 %
25 %
100 %
100%
3.
4.
Standar Kompetensi Lulusan
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. Belum memiliki standar mutu lulusan yang kompetitif di Kota Dumai (75 %) 2. Belum mempunyai standar mutu lulusan yang berstandar internasional (50%) 3. Belum mempunyai program untuk mencetak lulusan yang ahli dibidangnya dan mampu bersaing di era global (75 %) 4. Kompetensi lulusan yang siap melanjutkan ke PTN masih rendah (75%) 5. Ada indikasi life skill siswa masih belum sesuai yang diharapkan (75%)
1. Memiliki standar mutu lulusan yang kompetitif di Kota Dumai (100 %)
25 %
2. Mempunyai standar mutu lulusan yang berstandar internasional (100%)
25 %
1. Tenaga Kependidikan belum seluruhnya memiliki sertifikat dari asosiasi profesi (50 %) 2. Tenaga Kependidikan khususnya Kejuruan belum memiliki sertifikat dari asosiasi profesi (50 %) 3. Tenaga Kependidikan belum memiliki sertifikat kompetensi dari lembaga professional (50 %) 4. Kualifikasi Akademik Tenaga Adminisrasi, Kualifikasi akademik minimal yang dimiliki oleh Tenaga Administrasi (Kepala dan Tenaga Administrasi) belum sesuai dengan indikator standar PTK (50 %) 5. Kualifikasi Akademik Tenaga Perpustakaan, Kualifikasi akademik minimal yang dimiliki oleh Tenaga Perpustakaan belum sesuai dengan indikator standar PTK (50 %) 6. Kualifikasi Akademik Tenaga Laboratorium, Kualifikasi akademik minimal Kepala Laboratorium, Teknisi Laboratorium, dan Laboran belum sesuai dengan indikator standar PTK (50 %) 7. Kompetensi Pedagogik
1. Tenaga Kependidikan seluruhnya memiliki sertifikat dari asosiasi profesi (100%) 2. Tenaga Kependidikan khususnya Kejuruan memiliki sertifikat dari asosiasi profesi (100%) 3. Tenaga Kependidikan memiliki sertifikat kompetensi dari lembaga professional (100%) 4. Kualifikasi Akademik Tenaga Adminisrasi, Kualifikasi akademik minimal yang dimiliki oleh Tenaga Administrasi (Kepala dan Tenaga Administrasi) sesuai dengan indikator standar PTK (100%) 5. Kualifikasi Akademik Tenaga Perpustakaan, Kualifikasi akademik minimal yang dimiliki oleh Tenaga Perpustakaan sesuai dengan indikator standar PTK (100%) 6. Kualifikasi Akademik Tenaga Laboratorium, Kualifikasi akademik minimal Kepala Laboratorium, Teknisi Laboratorium, dan Laboran sesuai dengan indikator standar PTK (100%)
3. Mempunyai program untuk mencetak lulusan yang ahli dibidangnya dan mampu bersaing di era global (100%) 4. Kompetensi lulusan yang siap melanjutkan ke PTN (100%) 5. life skill siswa sesuai yang diharapkan (100%)
25 %
25 %
25 %
50 %
50 %
50 %
50 %
50 %
50 %
Pendidik, Kepala Sekolah dan Guru memiliki kompetensi pedagogic belum mampu sepenuhnya menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. (50 %) 8. Belum mampu mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif dan inovatif (50 %) 9. Belum mampu membuat karya inovatif dan tepat guna sesuai dengan bidangnya (50 %) 10. Belum mampu menulis karya ilmiah (50 %) 11. Jumlah guru GTT masih cukup banyak (50 %) 12. Masih sedikit guru yang memiliki karya pengembangan profesi. (50 %) 13. Masih sedikit guru yang berprestasi dibidang akademik maupun non akademik (50 %) 14. Belum ada program beasiswa guru yang melanjutkan jenjang S-2 dari lembaga (50 %) 15. Ada indikasi bahwa perilaku guru, dan karyawan belum dapat diteladani secara menyeluruh oleh peserta didik dan anggota masyarakat di sekitarnya (50 %) 16. Ada indikasi bahwa guru, dan karyawan belum menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang baik. (50 %) 17. Belum semua tenaga pendidik mengikutkan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik (50 %) 18. Belum semua guru menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang
7. Kompetensi Pedagogik Pendidik, Kepala Sekolah dan Guru memiliki kompetensi pedagogic mampu sepenuhnya menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. (100%) 8. Mampu mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif dan inovatif (100%) 9. Mampu membuat karya inovatif dan tepat guna sesuai dengan bidangnya (100%) 10. Mampu menulis karya ilmiah (100%) 11. Jumlah guru GTY cukup banyak (100%) 12. Semua guru yang memiliki karya pengembangan profesi. (100%) 13. Semua guru yang berprestasi dibidang akademik maupun non akademik (100%) 14. Ada program beasiswa guru yang melanjutkan jenjang S-2 dari lembaga (100%) 15. Ada indikasi bahwa perilaku guru, dan karyawan dapat diteladani secara menyeluruh oleh peserta didik dan anggota masyarakat di sekitarnya (100%) 16. Ada indikasi bahwa guru, dan karyawan menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang baik. (100%) 17. Semua tenaga pendidik mengikutkan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik (100%) 18. Semua guru menguasai standar kompetensi dan
50 %
50 %
50 %
50 %
50 % 50 %
50 %
50 %
50 %
50 %
50 %
50 %
dibimbing (50 %) 19. Belum semua tenaga pendidik mampu mengembangkan materi pembelajaran yang dibimbing secara kreatif (50 %) 20. Ada indikasi bahwa guru, dan karyawan belum dapat melakukan refleksi terhadap kinerja diri secara jujur dan berkesinambungan (50 %) 21. Belum semua tenaga pendidik dapat melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mata pelajaran yang dibimbing (50 %) 22. Belum semua guru mengikuti uji kompetensi guru. (50 %) 23. Rasa kekeluargaan di lingkungan civitas akademika masih perlu ditingkatkan. (50 %) 24. Belum adanya indikator yang jelas untuk mengukur tingkat keberhasilan guru . (50 %) 25. Ada indikasi bahwa rasa empati (kepekaan dan kepedulian) guru, dan karyawan kepada siswa perlu ditingkatkan (50 %)
26. Ada indikasi bahwa dedikasi guru dan karyawan dalam melaksanakan tugas masih belum optimal. (50 %)
27. Kurangnya komitmen guru dalam mengaplikasikan hasil pelatihan atau workshop. (50 %) 28. Rekruitmen guru dan pegawai yang masih belum melalui prosedur profesionalisme kelembagaan. (50 %) 29. Belum adanya panduan
kompetensi dasar mata pelajaran yang dibimbing (100%) 19. Semua tenaga pendidik mampu mengembangkan materi pembelajaran yang dibimbing secara kreatif (100%) 20. Ada indikasi bahwa guru, dan karyawan dapat melakukan refleksi terhadap kinerja diri secara jujur dan berkesinambungan (100%) 21. Semua tenaga pendidik dapat melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mata pelajaran yang dibimbing (100%) 22. Semua guru mengikuti uji kompetensi guru (100%) 23. Rasa kekeluargaan di lingkungan civitas akademika meningkat (100%). 24. Adanya indikator yang jelas untuk mengukur tingkat keberhasilan guru . (100%) 25. Ada indikasi bahwa rasa empati (kepekaan dan kepedulian) guru, dan karyawan kepada siswa perlu ditingkatkan (100%) 26. Ada indikasi bahwa dedikasi guru dan karyawan dalam melaksanakan tugas masih sudah optimal. (100%) 27. Bertambahnya komitmen guru dalam mengaplikasikan hasil pelatihan atau workshop. (100%) 28. Rekruitmen guru dan pegawai yang sudah melalui prosedur profesionalisme kelembagaan. (100%) 29. Adanya panduan program pada masing-masing
50 %
50 %
50 %
50 %
50 %
50 %
50 %
50 %
50 %
50 %
50 %
50 %
program pada masingmasing rumpun mata pelajaran. (50 %) 30. Penyusunan dan supervisi program Sekolah belum optimal (50 %)
5.
Standar Sarana dan Prasarana
Sekolah perlu sepanjang waktu melakukan pemeliharaan bangunan, pemeliharaan berat dan pemeliharaan ringan (75%)
Sekolah perlu memelihara dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemanfaatan fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar yang berkualitas (75 %)
Standar Pengelolaan
6.
rumpun mata pelajaran. (100%) 30. Penyusunan dan supervisi program Sekolah sudah optimal (100%) Sekolah perlu sepanjang waktu melakukan pemeliharaan bangunan, pemeliharaan ringan dan pemeliharaan berat dengan sesuai dengan perkembangan zaman (100%) Sekolah lebih meningkatkan pemeliharaan dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemanfaatan fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar yang berkualitas (100 %)
50 %
25 %
25 %
Belum tertibnya penempatan Tertibnya penempatan barang-barang inventaris barang-barang inventaris Sekolah (50%) Sekolah (100%)
50%
Belum tertibnya administrasi fasilitas yang dimiliki Sekolah (50%)
Tertibnya administrasi fasilitas yang dimiliki Sekolah (100%)
50%
Ada indikasi belum adanya perencanaan yang matang terhadap pengadaan sarana dan prasarana Sekolah (50%)
Tidak ada indikasi belum adanya perencanaan yang matang terhadap pengadaan sarana dan prasarana Sekolah (100%)
50%
Belum memiliki ruang promosi dan pemasaran (25%)
Memiliki ruang promosi dan pemasaran (100%)
75%
Pengelolaan proses penilaian, Sekolah bersama-sama DU/DI terkait mengembangkan standar penilaian untuk mata pelajaran produktif (50%)
Pelaksanaan penilaian untuk mata pelajaran produktif dilaksanakan secara bersamasama dengan Du/Di berdasarkan standar yang sudah dikembangkan bersama (50%)
Pengelolaan proses penilaian, Sekolah bersama-sama DU/DI terkait mengembangkan standar penilaian untuk mata pelajaran produktif lebih ditingkatkan (100%) Pelaksanaan penilaian untuk mata pelajaran produktif dilaksanakan secara bersamasama dengan Du/Di berdasarkan standar yang sudah dikembangkan bersama secara penilaian autentik (100%)
50%
50%
Sekolah dan DU/DI mengembangkan kerjasama dalam proses sertifikasi kompetensi siswa (75%)
Sekolah dan DU/DI mengembangkan kerjasama dalam proses sertifikasi kompetensi siswa (100%)
25%
Pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sekolah, Sekolah melalui kepala sekolah
Pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sekolah, Sekolah melalui
75%
melaporkan kegiatan sekolah secara tertulis kepada komite sekolah meliputi aspek akademik dan non akademik (25%)
7.
Standar Pembiayaan
kepala sekolah melaporkan kegiatan sekolah secara tertulis kepada komite sekolah meliputi aspek akademik dan non akademik (100%)
Pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sekolah, Laporan pelaksanaan kegiatan sekolah mudah diakses (50%)
Pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sekolah, Laporan pelaksanaan kegiatan sekolah mudah diakses (100%)
Pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sekolah, Laporan (bahan laporan) aspek akademik khususnya untuk mata pelajaran produktif ditembuskan kepada pihak Du/Di terkait (0%)
Pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sekolah, Laporan (bahan laporan) aspek akademik khususnya untuk mata pelajaran produktif ditembuskan kepada pihak Du/Di terkait (100%)
100%
Kelengkapan dan aksesibilitas data, Sekolah memiliki data base yang lengkap (25%)
Kelengkapan dan aksesibilitas data, Sekolah memiliki data base yang lengkap (100%)
75%
Kelengkapan dan aksesibilitas data, Sistem informasi bersifat efisien dan efektif (25%)
Kelengkapan dan aksesibilitas data, Sistem informasi bersifat efisien dan efektif (100%)
75%
Kelengkapan dan aksesibilitas data, Sistem data dan informasi sekolah memiliki aksesibilitas yang tinggi (25%)
Kelengkapan dan aksesibilitas data, Sistem data dan informasi sekolah memiliki aksesibilitas yang tinggi (100%)
75%
Transparansi dan Akuntabilitas, Memiliki pedoman pengelolaan keuangan (50%)
Transparansi dan Akuntabilitas, Memiliki pedoman pengelolaan keuangan (100%)
50%
Transparansi dan Akuntabilitas, Memiliki pembukuan biaya operasi (Buku Kas Umum/Tabulasi, Buku kas Pembantu resmi sumber dana, Buku Bank, Buku Pajak, Memiliki RKA-S) (50%)
Transparansi dan Akuntabilitas, Memiliki pembukuan biaya operasi (Buku Kas Umum/Tabulasi, Buku kas Pembantu resmi sumber dana, Buku Bank, Buku Pajak, Memiliki RKAS) (100%)
50%
Transparansi dan Akuntabilitas, Memiliki laporan pertanggung jawaban pengelolaan keuangan (memiliki laporan keuangan dana yang bersumber dari pemerintah dan masyarakat (50%)
Transparansi dan Akuntabilitas, Memiliki laporan pertanggung jawaban pengelolaan keuangan (memiliki laporan keuangan dana yang bersumber dari pemerintah dan masyarakat (100%)
50%
50%
8.
Standar Penilaian
Upaya sekolah untuk menambah dukungan pembiayaan, Kapasitas untuk mencari dana dengan inisiatif sendiri (75%)
Upaya sekolah untuk menambah dukungan pembiayaan, Kapasitas untuk mencari dana dengan inisiatif sendiri (100%)
25%
Upaya sekolah untuk menambah dukungan pembiayaan, Membangun jaringan kerja dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (25%)
Upaya sekolah untuk menambah dukungan pembiayaan, Membangun jaringan kerja dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (100%)
75%
Upaya sekolah untuk menambah dukungan pembiayaan, Memelihara hubungan dengan alumni (75%)
Upaya sekolah untuk menambah dukungan pembiayaan, Memelihara hubungan dengan alumni (100%)
25%
Upaya sekolah untuk menambah dukungan pembiayaan, Membangun kerjasama dengan komite (75%)
Upaya sekolah untuk menambah dukungan pembiayaan, Membangun kerjasama dengan komite (100%)
25%
Pendidik belum melibatkan Pendidik telah melibatkan DU/DI dalam merencanakan, DU/DI dalam merencanakan, melaksanakan dan melaksanakan dan mengevaluasi hasil belajar mengevaluasi hasil belajar antara lain Perencanaan antara lain Perencanaan penilaian mengacu pada penilaian mengacu pada tuntutan dunia kerja, tuntutan dunia kerja, Pelaksanaan Penilaian Pelaksanaan Penilaian dilakukan oleh pendidik dilakukan oleh pendidik bersama DU/DI, dan Penilaian bersama DU/DI, dan PKL dan Uji Kompetensi Penilaian PKL dan Uji keahlian belum melibatkan Kompetensi keahlian belum sepenuhnya Lembaga melibatkan sepenuhnya Sertifikasi Profesi atau Asosiasi Lembaga Sertifikasi Profesi Profesi (25%) atau Asosiasi Profesi (100%)
75%
Analisis hasil penilian, belum semua pendidik melakukan Analisis penilaian hasil belajar peserta didik oleh pendidik dan dikembalikan kepada peserta didik antara lain : belum Memberikan penguatan kepada peserta didik akan kelebihan yang dimiliki, belum Memberikan penguatan kepada peserta didik akan kekurangan yang dimiliki, belum Memberikan kemajuan dan kesulitan belajar peserta didik kepada orang tua peserta didik, dan belum Memberikan kemajuan dan kesulitan belajar kepada kepala sekolah/pihak yang terkait (25%)
75%
Analisis hasil penilian, semua pendidik melakukan Analisis penilaian hasil belajar peserta didik oleh pendidik dan dikembalikan kepada peserta didik antara lain : belum Memberikan penguatan kepada peserta didik akan kelebihan yang dimiliki, belum Memberikan penguatan kepada peserta didik akan kekurangan yang dimiliki, belum Memberikan kemajuan dan kesulitan belajar peserta didik kepada orang tua peserta didik, dan belum Memberikan kemajuan dan kesulitan belajar kepada kepala
sekolah/pihak (100%)
yang
terkait
4. IDENTIFIKASI TANTANGAN NYATA (KESENJANGAN KONDISI) ANTARA 4 TAHUN KE DEPAN DENGAN KONDISI NYATA PENDIDIKAN SAAT INI: No
1.
Komponen
Standar Isi
Kondisi Saat Ini 1. Diversifikasi muatan kurikulum belum memberi ruang bagi siswa untuk lintas minat dan atau pendalaman minat (0 %) 2. Ruang lingkup mata
Kondisi Yang Diharapkan (4 Tahun Yang Akan Datang) 1. Diversifikasi muatan kurikulum memberi ruang bagi siswa untuk lintas minat dan atau pendalaman minat (100 % 2. Ruang lingkup mata
Besarnya Tantangan Nyata 100 %
pelajaran belum memuat kelompok mata pelajaran yang diikuti oleh setiap peserta didik sesuai dengan SKKNI (0 %) 3. Penambahan materi dan atau mata pelajaran belum melakukan analisis kompetensi berdasarkan tuntutan DU/DI (0%) 4. Belum melaksanakan materi dan atau mata pelajaran tambahan tanpa mengurangi jam mata pelajaran lainnya (0 %) 5. Analisis Konteks belum dilakukan untuk tahun pelajaran 2017/2018 (75 %)
2.
3.
Standar Proses
Standar Kompetensi Lulusan
pelajaran memuat kelompok mata pelajaran yang diikuti oleh setiap peserta didik sesuai dengan SKKNI (100 %) 3. Penambahan materi dan atau mata pelajaran belum melakukan analisis kompetensi berdasarkan tuntutan DU/DI (100 %) 4. Belum melaksanakan materi dan atau mata pelajaran tambahan tanpa mengurangi jam mata pelajaran lainnya (100 %) 5. Analisis Konteks sedah dilakukan untuk tahun pelajaran 2017/2018 (100 %)
1. Penelaahan Silabus dilakukan oleh Tim Pengembang Kurikulum yang beranggotakan kepala sekolah, wakakur, kaprog, komite sekolah,pengawas,dan belum melibatkan DU/Di terkait (untuk mata pelajaran keahlian) (75% ) 2. RPP belum sepenuhnya disusun mengacu pada kurikulum yang berlaku serta SKKNI (Standar Kompetensi Kinerja Nasional Indonesia) untuk kemudian disetujui oleh Kepala sekolah dan pengawas (0%) 3. RPP belum sepenuhnya memperhatikan Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi
1. Penelaahan Silabus dilakukan oleh Tim Pengembang Kurikulum yang beranggotakan kepala sekolah, wakakur, kaprog, komite sekolah,pengawas,dan melibatkan DU/Di terkait (untuk mata pelajaran keahlian) (100% ) 2. RPP sepenuhnya disusun mengacu pada kurikulum yang berlaku serta SKKNI (Standar Kompetensi Kinerja Nasional Indonesia) untuk kemudian disetujui oleh Kepala sekolah dan pengawas (100%) 3. RPP sepenuhnya memperhatikan Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi (100 %)
6. Belum memiliki standar mutu lulusan yang kompetitif di Kota Dumai (75 %) 7. Belum mempunyai standar mutu lulusan yang berstandar internasional (50%) 8. Belum mempunyai program untuk mencetak lulusan yang ahli dibidangnya dan mampu bersaing di era global (75 %) 9. Kompetensi lulusan yang siap melanjutkan ke PTN masih
6. Memiliki standar mutu lulusan yang kompetitif di Kota Dumai (100 %) 7. Mempunyai standar mutu lulusan yang berstandar internasional (100%) 8. Mempunyai program untuk mencetak lulusan yang ahli dibidangnya dan mampu bersaing di era global (100%) 9. Kompetensi lulusan yang
100 %
100 %
100 %
25 %
25 %
100 %
100%
25 %
25 %
25 %
25 %
4.
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
rendah (75%) 10. Ada indikasi life skill siswa masih belum sesuai yang diharapkan (75%)
siap melanjutkan ke PTN (100%) 10. life skill siswa sesuai yang diharapkan (100%)
1. Tenaga Kependidikan belum seluruhnya memiliki sertifikat dari asosiasi profesi (50 %) 2. Tenaga Kependidikan khususnya Kejuruan belum memiliki sertifikat dari asosiasi profesi (50 %) 3. Tenaga Kependidikan belum memiliki sertifikat kompetensi dari lembaga professional (50 %) 4. Kualifikasi Akademik Tenaga Adminisrasi, Kualifikasi akademik minimal yang dimiliki oleh Tenaga Administrasi (Kepala dan Tenaga Administrasi) belum sesuai dengan indikator standar PTK (50 %) 5. Kualifikasi Akademik Tenaga Perpustakaan, Kualifikasi akademik minimal yang dimiliki oleh Tenaga Perpustakaan belum sesuai dengan indikator standar PTK (50 %) 6. Kualifikasi Akademik Tenaga Laboratorium, Kualifikasi akademik minimal Kepala Laboratorium, Teknisi Laboratorium, dan Laboran belum sesuai dengan indikator standar PTK (50 %) 7. Kompetensi Pedagogik Pendidik, Kepala Sekolah dan Guru memiliki kompetensi pedagogic belum mampu sepenuhnya menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. (50 %) 8. Belum mampu mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif dan inovatif (50 %) 9. Belum mampu membuat karya inovatif dan tepat guna sesuai dengan bidangnya (50 %)
1. Tenaga Kependidikan seluruhnya memiliki sertifikat dari asosiasi profesi (100%) 2. Tenaga Kependidikan khususnya Kejuruan memiliki sertifikat dari asosiasi profesi (100%) 3. Tenaga Kependidikan memiliki sertifikat kompetensi dari lembaga professional (100%) 4. Kualifikasi Akademik Tenaga Adminisrasi, Kualifikasi akademik minimal yang dimiliki oleh Tenaga Administrasi (Kepala dan Tenaga Administrasi) sesuai dengan indikator standar PTK (100%) 5. Kualifikasi Akademik Tenaga Perpustakaan, Kualifikasi akademik minimal yang dimiliki oleh Tenaga Perpustakaan sesuai dengan indikator standar PTK (100%) 6. Kualifikasi Akademik Tenaga Laboratorium, Kualifikasi akademik minimal Kepala Laboratorium, Teknisi Laboratorium, dan Laboran sesuai dengan indikator standar PTK (100%) 7. Kompetensi Pedagogik Pendidik, Kepala Sekolah dan Guru memiliki kompetensi pedagogic mampu sepenuhnya menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. (100%) 8. Mampu mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif dan inovatif (100%) 9. Mampu membuat karya inovatif dan tepat guna sesuai dengan bidangnya (100%)
25 % 50 %
50 %
50 %
50 %
50 %
50 %
50 %
50 %
10. Belum mampu menulis karya ilmiah (50 %) 11. Jumlah guru GTT masih cukup banyak (50 %) 12. Masih sedikit guru yang memiliki karya pengembangan profesi. (50 %) 13. Masih sedikit guru yang berprestasi dibidang akademik maupun non akademik (50 %) 14. Belum ada program beasiswa guru yang melanjutkan jenjang S-2 dari lembaga (50 %) 15. Ada indikasi bahwa perilaku guru, dan karyawan belum dapat diteladani secara menyeluruh oleh peserta didik dan anggota masyarakat di sekitarnya (50 %) 16. Ada indikasi bahwa guru, dan karyawan belum menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang baik. (50 %) 17. Belum semua tenaga pendidik mengikutkan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik (50 %) 18. Belum semua guru menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang dibimbing (50 %) 19. Belum semua tenaga pendidik mampu mengembangkan materi pembelajaran yang dibimbing secara kreatif (50 %) 20. Ada indikasi bahwa guru, dan karyawan belum dapat melakukan refleksi terhadap kinerja diri secara jujur dan berkesinambungan (50 %) 21. Belum semua tenaga pendidik dapat melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mata pelajaran yang dibimbing (50 %) 22. Belum semua guru mengikuti
10. Mampu menulis karya ilmiah (100%) 11. Jumlah guru GTY cukup banyak (100%) 12. Semua guru yang memiliki karya pengembangan profesi. (100%) 13. Semua guru yang berprestasi dibidang akademik maupun non akademik (100%) 14. Ada program beasiswa guru yang melanjutkan jenjang S-2 dari lembaga (100%) 15. Ada indikasi bahwa perilaku guru, dan karyawan dapat diteladani secara menyeluruh oleh peserta didik dan anggota masyarakat di sekitarnya (100%) 16. Ada indikasi bahwa guru, dan karyawan menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang baik. (100%) 17. Semua tenaga pendidik mengikutkan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik (100%) 18. Semua guru menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang dibimbing (100%) 19. Semua tenaga pendidik mampu mengembangkan materi pembelajaran yang dibimbing secara kreatif (100%) 20. Ada indikasi bahwa guru, dan karyawan dapat melakukan refleksi terhadap kinerja diri secara jujur dan berkesinambungan (100%) 21. Semua tenaga pendidik dapat melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mata pelajaran yang dibimbing (100%) 22. Semua guru mengikuti uji kompetensi guru (100%) 23. Rasa kekeluargaan di
50 %
50 %
50 %
50 %
50 %
50 %
50 %
50 %
50 %
50 %
50 %
50 %
50 %
uji kompetensi guru. (50 %) 23. Rasa kekeluargaan di lingkungan civitas akademika masih perlu ditingkatkan. (50 %) 24. Belum adanya indikator yang jelas untuk mengukur tingkat keberhasilan guru . (50 %) 25. Ada indikasi bahwa rasa empati (kepekaan dan kepedulian) guru, dan karyawan kepada siswa perlu ditingkatkan (50 %) 26. Ada indikasi bahwa dedikasi guru dan karyawan dalam melaksanakan tugas masih belum optimal. (50 %) 27. Kurangnya komitmen guru dalam mengaplikasikan hasil pelatihan atau workshop. (50 %) 28. Rekruitmen guru dan pegawai yang masih belum melalui prosedur profesionalisme kelembagaan. (50 %) 29. Belum adanya panduan program pada masing-masing rumpun mata pelajaran. (50 %) 30. Penyusunan dan supervisi program Sekolah belum optimal (50 %)
lingkungan civitas akademika meningkat (100%). 24. Adanya indikator yang jelas untuk mengukur tingkat keberhasilan guru . (100%) 25. Ada indikasi bahwa rasa empati (kepekaan dan kepedulian) guru, dan karyawan kepada siswa perlu ditingkatkan (100%) 26. Ada indikasi bahwa dedikasi guru dan karyawan dalam melaksanakan tugas masih sudah optimal. (100%) 27. Bertambahnya komitmen guru dalam mengaplikasikan hasil pelatihan atau workshop. (100%) 28. Rekruitmen guru dan pegawai yang sudah melalui prosedur profesionalisme kelembagaan. (100%) 29. Adanya panduan program pada masing-masing rumpun mata pelajaran. (100%) 30. Penyusunan dan supervisi program Sekolah sudah optimal (100%)
50 %
50 %
50 %
50 %
50 %
50 %
50 %
50 %
50 % 1.
5.
Standar Sarana dan Prasarana
1. Sekolah perlu sepanjang waktu melakukan pemeliharaan bangunan, pemeliharaan berat dan pemeliharaan ringan (75%)
2. Sekolah perlu memelihara dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemanfaatan fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar yang berkualitas (75 %) 3. Belum tertibnya penempatan barang-barang inventaris Sekolah (50%)
2.
3.
Sekolah perlu sepanjang waktu melakukan pemeliharaan bangunan, pemeliharaan ringan dan pemeliharaan berat dengan sesuai dengan perkembangan zaman (100%) Sekolah lebih meningkatkan pemeliharaan dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemanfaatan fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar yang berkualitas (100 %) Tertibnya penempatan barang-barang inventaris Sekolah (100%)
25 %
25 %
50%
4. Belum tertibnya administrasi fasilitas yang dimiliki Sekolah (50%)
4.
5. Ada indikasi belum adanya perencanaan yang matang terhadap pengadaan sarana dan prasarana Sekolah (50%)
5.
6. Belum memiliki ruang promosi dan pemasaran (25%)
6.
Standar Pengelolaan
1. Pengelolaan proses penilaian, Sekolah bersamasama DU/DI terkait mengembangkan standar penilaian untuk mata pelajaran produktif (50%)
Tertibnya administrasi fasilitas yang dimiliki Sekolah (100%)
50%
Tidak ada indikasi belum adanya perencanaan yang matang terhadap pengadaan sarana dan prasarana Sekolah (100%)
50%
6.
Memiliki ruang promosi dan pemasaran (100%)
75%
7.
Pengelolaan proses penilaian, Sekolah bersama-sama DU/DI terkait mengembangkan standar penilaian untuk mata pelajaran produktif lebih ditingkatkan (100%) Pelaksanaan penilaian untuk mata pelajaran produktif dilaksanakan secara bersama-sama dengan Du/Di berdasarkan standar yang sudah dikembangkan bersama secara penilaian autentik (100%) Sekolah dan DU/DI mengembangkan kerjasama dalam proses sertifikasi kompetensi siswa (100%)
8. 2. Pelaksanaan penilaian untuk mata pelajaran produktif dilaksanakan secara bersama-sama dengan Du/Di berdasarkan standar yang sudah dikembangkan bersama (50%) 3. Sekolah dan DU/DI mengembangkan kerjasama dalam proses sertifikasi kompetensi siswa (75%)
9.
50%
50%
25%
4. Pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sekolah, Sekolah melalui kepala sekolah melaporkan kegiatan sekolah secara tertulis kepada komite sekolah meliputi aspek akademik dan non akademik (25%)
10. Pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sekolah, Sekolah melalui kepala sekolah melaporkan kegiatan sekolah secara tertulis kepada komite sekolah meliputi aspek akademik dan non akademik (100%)
75%
5. Pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sekolah, Laporan pelaksanaan kegiatan sekolah mudah diakses (50%)
11. Pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sekolah, Laporan pelaksanaan kegiatan sekolah mudah diakses (100%)
50%
6. Pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sekolah, Laporan (bahan laporan) aspek akademik khususnya untuk mata pelajaran produktif ditembuskan kepada pihak
12. Pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sekolah, Laporan (bahan laporan) aspek akademik khususnya untuk mata pelajaran produktif ditembuskan kepada pihak Du/Di terkait (100%)
100%
Du/Di terkait (0%)
7.
Standar Pembiayaan
7. Kelengkapan dan aksesibilitas data, Sekolah memiliki data base yang lengkap (25%)
13. Kelengkapan dan aksesibilitas data, Sekolah memiliki data base yang lengkap (100%)
75%
8. Kelengkapan dan aksesibilitas data, Sistem informasi bersifat efisien dan efektif (25%)
14. Kelengkapan dan aksesibilitas data, Sistem informasi bersifat efisien dan efektif (100%)
75%
9. Kelengkapan dan aksesibilitas data, Sistem data dan informasi sekolah memiliki aksesibilitas yang tinggi (25%)
15. Kelengkapan dan aksesibilitas data, Sistem data dan informasi sekolah memiliki aksesibilitas yang tinggi (100%)
75%
1. Transparansi dan Akuntabilitas, Memiliki pedoman pengelolaan keuangan (50%)
1. Transparansi dan Akuntabilitas, Memiliki pedoman pengelolaan keuangan (100%)
50%
2. Transparansi dan Akuntabilitas, Memiliki pembukuan biaya operasi (Buku Kas Umum/Tabulasi, Buku kas Pembantu resmi sumber dana, Buku Bank, Buku Pajak, Memiliki RKAS) (50%)
2. Transparansi dan Akuntabilitas, Memiliki pembukuan biaya operasi (Buku Kas Umum/Tabulasi, Buku kas Pembantu resmi sumber dana, Buku Bank, Buku Pajak, Memiliki RKAS) (100%)
50%
3. Transparansi dan Akuntabilitas, Memiliki laporan pertanggung jawaban pengelolaan keuangan (memiliki laporan keuangan dana yang bersumber dari pemerintah dan masyarakat (50%)
3. Transparansi dan Akuntabilitas, Memiliki laporan pertanggung jawaban pengelolaan keuangan (memiliki laporan keuangan dana yang bersumber dari pemerintah dan masyarakat (100%)
50%
4. Upaya sekolah untuk menambah dukungan pembiayaan, Kapasitas untuk mencari dana dengan inisiatif sendiri (75%)
4. Upaya sekolah untuk menambah dukungan pembiayaan, Kapasitas untuk mencari dana dengan inisiatif sendiri (100%)
25%
5. Upaya sekolah untuk menambah dukungan pembiayaan, Membangun jaringan kerja dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (25%)
5. Upaya sekolah untuk menambah dukungan pembiayaan, Membangun jaringan kerja dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (100%)
75%
6. Upaya sekolah untuk menambah dukungan pembiayaan, Memelihara hubungan dengan alumni (75%)
6. Upaya sekolah untuk menambah dukungan pembiayaan, Memelihara hubungan dengan alumni (100%)
25%
8.
Standar Penilaian
7. Upaya sekolah untuk menambah dukungan pembiayaan, Membangun kerjasama dengan komite (75%)
7. Upaya sekolah untuk menambah dukungan pembiayaan, Membangun kerjasama dengan komite (100%)
25%
1. Pendidik belum melibatkan DU/DI dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasil belajar antara lain Perencanaan penilaian mengacu pada tuntutan dunia kerja, Pelaksanaan Penilaian dilakukan oleh pendidik bersama DU/DI, dan Penilaian PKL dan Uji Kompetensi keahlian belum melibatkan sepenuhnya Lembaga Sertifikasi Profesi atau Asosiasi Profesi (25%)
1. Pendidik telah melibatkan DU/DI dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasil belajar antara lain Perencanaan penilaian mengacu pada tuntutan dunia kerja, Pelaksanaan Penilaian dilakukan oleh pendidik bersama DU/DI, dan Penilaian PKL dan Uji Kompetensi keahlian belum melibatkan sepenuhnya Lembaga Sertifikasi Profesi atau Asosiasi Profesi (100%)
75%
2. Analisis hasil penilian, belum semua pendidik melakukan Analisis penilaian hasil belajar peserta didik oleh pendidik dan dikembalikan kepada peserta didik antara lain : belum Memberikan penguatan kepada peserta didik akan kelebihan yang dimiliki, belum Memberikan penguatan kepada peserta didik akan kekurangan yang dimiliki, belum Memberikan kemajuan dan kesulitan belajar peserta didik kepada orang tua peserta didik, dan belum Memberikan kemajuan dan kesulitan belajar kepada kepala sekolah/pihak yang terkait (25%)
2. Analisis hasil penilian, semua pendidik melakukan Analisis penilaian hasil belajar peserta didik oleh pendidik dan dikembalikan kepada peserta didik antara lain : belum Memberikan penguatan kepada peserta didik akan kelebihan yang dimiliki, belum Memberikan penguatan kepada peserta didik akan kekurangan yang dimiliki, belum Memberikan kemajuan dan kesulitan belajar peserta didik kepada orang tua peserta didik, dan belum Memberikan kemajuan dan kesulitan belajar kepada kepala sekolah/pihak yang terkait (100%)
75%
Dengan tersusunnya dokumen KTSP Kurikulum 2013 Revisi ini, SMK Taruna Persada Dumai akan menjadi sekolah yang memiliki kurikulum yang disesuaikan dengan karakter dan kondisi lingkungan sekolah, sehingga terselenggara proses pendidikan yang