Menurut Allan & Foreman (1994), suatu jembatan terdiri dari 4 bagian yaitu : 1. Penyangga (Abutment) disebut pendukung retainer, dapat bervariasi tergantung faktor seperti membran periodontal, panjang & jumlah akar. Penyangga yang berada di antara 2 penyangga lainnya disebut intermediate abutment. 2. Retainer merupakan Retainer merupakan restorasi (mahkota, inlay, pasak/dowel) yang menghubungkan jembatan dengan penyangga 3. Pontik/Dummy adalah gigi buatan pengganti dari gigi yang hilang, dapat dibuat dari porselen,akrilik atau logam atau kombinasi. Beberapa macam bentuk pontik : •
Suddle pontik
: Disain menyerupai gigi asli yang menggantikan seluruh gigi
yang hilang tanpa mengubah mengubah bentuk anatomi •
Ridge lap pontik : Bentuk pontik berkontak dengan dasar mukosa mukosa bagian labial atau bukan saja atau bagian palatal atau lingual menggantung
•
Hygiene pontik
: Menggantung atau tidak berkontak
•
Conical pontik
: bentuk dan dasar pontik yang berkontak dengan mukosa lebih
kecil dari pada ridge lap pontik 4. Penghubung (Joint atau Connector) adalah alat yang mencekatkan pontik ke retainer. Dapat bersifat kaku (rigid) yaitu disolder atau yang tidak kaku (non-rigid) seperti kunci-kunci atau stressbreaker (alat penyerap daya untuk mengurangi beban yang harus dipikul oleh penyangga) 5. S (Sadel) : daerah antara gigi-gigi abutment. Yang terutama adalah tulang alveolar yg ditutupi jar.lunak. tulang alveolar akan berubah kontur selama beberapa bulan setelah hilangnya gigi. Kontur dan tekstur sadel akan mempengaruhi desain pontik
G ambar 1.7 dan 1.8 komponen-komponen Jembatan
Keterangan: P=Pontik
R=Retainer
C=Konektor
A=Abutment
S=Sadel
2.8 Jenis Retainer
Retainer adalah bagian dari gigi tiruan yang dilekatkan pada penyangga/ menghubungakan gigi tiruan dengan gigi penyangga.Retainer berfungsi untuk memegang/menahan supaya gigi tiruan tetap stabil dan meyalurkan beban kunyah ke gigi penyangga 2.8.1 Extra corona retainer Retainer meliputi bagian luar mahkota gigi terbagi atas ful crown dan partial crown a.
Full crown Indikasi:
-
gigi penyangga masih vital
-
gigi tiruan jembatan panjang/pendek
-
gigi penyangga pendek
-
intermediate abutment pasca terapi perio
b. Partial crown Indikasi: -
Jembatan pendek (kehilangan gigi 1 atau 2)
-
Tekanan kuyah ringan/normal
-
Bentuk & besar gigi penyangga normal
-
Salah satu gigi penyangga miring 2.8.2 Intra corona Retainer Preparasi dan bahan retainer sebagian besar ada di dalam dentin atau dalam badan
2.8.3 Intra Radikuler Retainer = dowel crown- mahkota pasak Preparasi dan retensi sebagian besar di dalam saluran akar Indikasi: -
Jembatan pendek
-
Tekanan kunyah ringan/normal
-
Splint abutment
-
Bentuk gigi penyangga normal 2.9 Faktor yang mempengaruhi Retensi retainer
1. Gigi yang terlibat : mahkota gigi yang besar memberi peluang untuk mendapatkan retensi yang luas pula bagi bedia semen. Bentuk gigi yang konus biasanya tidak memberikan retensi yang baik bagi retainer.
2. Luas permukaan retainer: Luas permukaan retainer, terutama dinding aksial menentukan besarnya retensi yang dapat diperoleh. 3. Derajat kesejajaran preparasi : derajat pengerucutan (konvergensi) bidang aksial (searah poros akar gigi) sangat berpengaruh pada retensi yang dapat dicapai. Penyudutan bidang aksial sebesar 10 derajat menghasilkan retensi yang hanya ½ dari penyudutan sebesar 5 derajat. 4. Ketegaran retainer: Pengalaman klinik membuktikan bahwa mahkota jaket terbuat dari akrilik lebih cepat terlepas daripada yang terbuat dari porselen, karena porselen lebih tegar daripada akrilik 5. Semen yang digunakan : Derajat retensi semen tergantung pada daya ikatnya, daya tekan, daya rentangdan ketebalan lapisan semen (umumnya 0,05 mm) 6. Bahan retainer: dapat menggunakan bahan paduan logam non mulia, juga dapat dipadukan dengan porselen 2.10 Pontik/ Dummy
Fungsinya menggantikan gigi asli yang hilang. Jenis-jenisnya: 1. Sadle pontic 2. Ridge Lap pontic (indikasiluas , kombinasi sanitary & sadle) 3. Sanitary Pontic 4. Conical pontic 2.11 Abutment
Jenis gigi penyangga : 1. Single 2. Double 3. Multiple 4. Erminal 5. Intermediate 6. Splinted (menahan agar idak mobility)
Faktpr yang mempengaruhi gigi penyangga: 1. Hukum Ante : Luas ligamen periodontal gigi penyangga besar atau sama dibanding gigi yang hilang 2. Gunakan gigi penyangga pada kedua sisi diastema 3. Perbandingan mahkota dan akar 4. Span/ ukuran panjang diastema