LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI DASAR KOMPETISI INTRASPESIFIK DAN INTERSPESIFIK
Nama
: Renny Ambar P
NIM
: 1110095000021
Kelompok
: 1 (satu)
Semester
: 3/A
Asisten Dosen
: Angga
Tanggal Prak raktikum
: 26 Oktobe ober 2011
Tanggal Di Dikumpul
: 2 November 20 2011
PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH HI DAYATULLAH JAKARTA 2011 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang
Orga Organi nism smee hidu hidup p di dalam dalam suat suatu u ekos ekosist istem em yang yang dida didala lamn mnya ya salin saling g berinteraksi antar satu spesies dengan spesies lain. Interaksi tersebut dapat berupa interaksi positif yang saling menguntungkan dapat juga interaksi negatif seperti kompetisi. Kompetisi adalah hubungan interaksi antara dua individu tumbuhan baik yang sesama jenis maupun berlainan jenis yang dapat menimbulkan pengaruh negatif bagi keduanya. Persaingan Persaingan antar tumbuhan tumbuhan yang sejenis mempengaru mempengaruhi hi pertumbuh pertumbuhanny annyaa karena karena pada umumnya umumnya bersifat bersifat merugikan. merugikan. Pengaturan Pengaturan populasi populasi tanaman tanaman pada hakekatnya adalah pengaturan jarak tanam yang nantinya akan berpengaruh pada persaingan dalam penyerapan zat hara, air, dan cahaya matahari. Jika hal tersebut tidak diatur dengan baik , hasil tanaman akan ikut terpengaruh. Jarak tanam rapat akan akan mengak mengakiba ibatka tkan n terjadi terjadiny nyaa suatu suatu kompeti kompetisi, si, baik baik inters interspesi pesies es maupun maupun intraspesies (Arnita, 1990). Penelitian tentang jarak tanam menunjukkan bahwa semakin rapat jarak tanam maka semakin tinggi tanaman tersebut dan secara nyata akan berpengaruh berpengaruh terh terhad adap ap jumla jumlah h caba cabang ng,, luas luas perm permuk ukaan aan daun daun dan dan pertu pertumb mbuh uhan an tanam tanaman an.. Mengin Mengingat gat pentin pentingny gnyaa mengeta mengetahui hui jarak jarak tanama tanaman n ideal ideal untuk untuk pertum pertumbuh buhan an tanaman, maka dilakukan penelitian tentang kompetisi yang terjadi pada tanaman yang sejenis maupun berbeda spesies.
Pada Pada prakti praktikum kum kali kali ini prakti praktikan kan akan akan menget mengetahu ahuii salah salah satu bentuk bentuk kompet kompetisi isi yang yang terjadi terjadi pada pada tumbuh tumbuhan an jagung jagung ( Zea mays) mays) dan dan kaca kacang ng hijau hijau (Vigna radiata) radiata ) yang memiliki habitat yang berbeda. Akan tetapi, jika keduanya ditanam pada satu media maka akan terjadi suatu interaksi. Interaksi tersebut tentu saja berupa berupa kompeti kompetisi, si, dimana dimana keduan keduanya ya tidak tidak hanya hanya mempere memperebut butkan kan tempat tempat tumbuh, tumbuh, tetapi juga saling memperebutkan memperebutkan unsur hara, air dan cahaya matahari matahari untuk berfotosintesis. Hal ini berarti terjadi tumpang tindih relung ekologi antara kacang hijau dan jagung. Tumpang tindihnya relung ekologi antara kacang hijau dan jagung jagung akan akan mempen mempengar garuhi uhi pertum pertumbuh buhan an dan daya daya hidup hidup keduan keduanya. ya. Oleh Oleh karen karenaa itul itulah ah perc percob obaa aan n ini ini dila dilaku kuka kan n sehin sehingg ggaa dapa dapatt dike diketah tahui ui peng pengar aruh uh kompetisi terhadap pertumbuhan biji jagung dan biji kacang hijau. 1.2. Tujuan •
Mengamati pengaruh kompetisi intraspesifik dan interspesifik terhadap pertumbuhan tanaman jagung dan kacang hijau. hijau.
•
Mengam Mengamati ati kompet kompetisi isi intersp interspesif esifik ik dan intrasp intraspesif esifik ik pada pada masing masing-masing perlakuan pada tanaman jagung dan kacang hijau.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Interaksi Antar Spesies
Inter Interak aksi si adala adalah h hubu hubung ngan an anta antara ra makh makhlu luk k hidu hidup p yang satu satu deng dengan an makhluk hidup yang lain. Ada dua macam interaksi berdasarkan jenis organisme yaitu interaksi intraspesies dan interaksi interspesies. Interaksi intraspesies adalah hubungan antara organisme yang berasal dari satu spesies, sedangkan interaksi intersp interspesie esiess adalah adalah hubung hubungan an yang yang terjadi terjadi antar antar organi organisme sme yang yang berasal berasal dari dari spesies yang berbeda (Leksono, 2007). Interaksi yang terjadi antarspesies anggota populasi akan mempengaruhi terhadap kondisi mengingat keaktifan atau tindakan individu dapat mempengaruhi kecepatan kecepatan pertumbuhan pertumbuhan ataupun kehidupan kehidupan populasi. populasi. Setiap anggota populasi populasi dapat memakan anggota-anggota populasi lainnya, dapat saling membunuh dan interaksi tersebut dapat searah ataupun dua arah (timbal balik). Oleh karena itu, dari segi pertumbuhan atau kehidupan populasi, interaksi antarspesies anggota populasi dapat merupakan interaksi yang positif, negatif atau nol (Indriyanto, 2006). 2.2. Interaksi Kompetisi
Kompetisi adalah hubungan interaksi antar dua individu tumbuhan baik sesama jenis maupun belainan jenis yang dapat menimbulkan pengaruh negatif bagi keduanya sebagai akibat dari pemanfaatan sumber daya yang ada dalam keadaan terbatas secara bersama. Kompetisi dapat berbentuk perebutan langsung
terhadap terhadap sumber daya yang terbatas terbatas (resource competition) competition) atau saling menyakiti antar antar kedu keduaa indi indivi vidu du secar secaraa langs langsun ung g deng dengan an keku kekuat atan an fisik fisik (interference competition) competition) (Irwan, 1992). Persaingan terjadi ketika organisme baik dari spesies yang sama maupun dari spesies yang berbeda menggunakan sumber daya. Di dalam menggunakan sumber daya alam, tiap organisme yang bersaing akan mendapatkan sesuatu yang diperlukan diperlukan untuk hidup hidup dan pertumbuhanny pertumbuhannya. a. Persaingan Persaingan yang dilakukan oleh organisme-organisme dapat berupa keaktifan dalam memperebutkan kebutuhan ruan ruang g (tem (tempa pat) t),, maka makana nan, n, unsu unsurr hara hara,, air, air, sina sinarr mata mataha hari ri,, udar udara, a, agen agen penyerbukan, agen dispersial atau faktor-faktor ekologi lainnya sebagai sumber daya yang dibutuhkan oleh tiap-tiap organisme untuk hidup dan pertumbuhannya (Indriyanto, 2006). Persain Persaingan gan dianta diantara ra dua atau atau lebih lebih spesies spesies organi organisme sme terhad terhadap ap sumber sumber daya akan menimbulkan efek yang merugikan kedua belah pihak, bahkan salah satu dari spesies yang bersaing dapat tersingkir akibat persaingan. Persaingan yang terjadi diantara spesies-spesies organisme dalam memanfaatkan sumber daya alam alam akan akan sema semaki kin n kera kerass keti ketika ka sumb sumber er day daya alam alam yang ang maki makin n terb terbat atas as persediaannya. Selain itu, spesies-spesies organisme yang memiliki tingkat kesamaan yang tinggi terhadap komponen ekologi yang dibutuhkan untuk hidup dan pertumbuhan optimalnya akan mendorong terjadinya kompetisi yang keras (Irwan, 1992). 2.3. Persaingan Interspesifik dan Intraspesifik Intraspesifik
Persain Persaingan gan intrasp intraspesif esifik ik yaitu yaitu persai persainga ngan n yang yang terjadi terjadi antara antara indivi individu du organi organisme sme yang yang berspe berspesies sies sama, sama, sedang sedangkan kan persain persaingan gan intersp interspesif esifik ik yaitu yaitu persaingan yang terjadi antar individu organisme yang berbeda spesies (Leksono, 2007). Persain Persaingan gan intersp interspesif esifik ik terjadi terjadi antara antara dua atau atau lebih lebih organi organisme sme yang yang berlainan spesies. Spesies yang berhasil dalam persaingan bergantung kepada kemampuan pertumbuhan dan reproduksinya. Perbedaan waktu perkecambahan
biji dan pembentukan anakan pohon juga mempengaruhi efek persaingan. Perbedaan kisaran toleransi dan syarat-syarat ekologi yang dimiliki suatu spesies organisme organisme juga akan mempengaru mempengaruhi hi kemampuanny kemampuannyaa untuk bersaing. Persaingan Persaingan berpengaruh pada ukuran populasi, struktur komunitas dan keanekaragaman spesies (Leksono, 2007).
2.4. Persaingan Diantara Tumbuhan
Faktor Faktor-fak -faktor tor lingku lingkunga ngan n yang yang mungk mungkin in dipereb diperebutk utkan an oleh oleh tumbuh tumbuhan an dalam persaingan persaingan di alam antara lain cahaya, cahaya, air, tanah, oksigen, oksigen, unsur hara, dan karbondioksida. Faktor eksternal lainnya seperti hewan penyerbuk, agen dispersial biji, kondisi tanah, kelembaban tanah dan udara, angin dan gangguan atau kerusakan kerusakan lingkunga lingkungan n oleh manusia juga berpengaruh berpengaruh terhadap kelangsung kelangsungan an hidup dari spesies-spesies tertentu di suatu habitat (Indriyanto, 2006). Kece Kecepa pata tan n perk perkeca ecamb mbah ahan an biji biji tumb tumbuh uhan an dan dan pertu pertumb mbuh uhan an anak anakan an merupakan merupakan salah satu faktor yang menentukan menentukan kemampuan kemampuan spesies tumbuhan tumbuhan tertentu tertentu untuk untuk hidup menghadapi menghadapi dan mengulang mengulangii persaingan persaingan yang terjadi. terjadi. Jarak antar tumbuhan merupakan merupakan hal, yang sangat penting dalam persaingan, persaingan, terutama tumb tumbuh uhan an pada pada fase fase anak anakan an.. Pers Persai aing ngan an yang pali paling ng kera kerass itu itu terja terjadi di anta antar r tumb tumbuh uhan an yang yang bersp berspesi esies es sama sama,, sehin sehingg ggaa tega tegaka kan n tung tungga gall sang sangat at jaran jarang g ditemu ditemukan kan di alam. alam. Di hutan hutan hujan hujan tropis tropis,, pepoho pepohonan nan tua akan akan mengal mengalami ami menekan perkembangan anakan dari spesies mereka sendiri. Akan tetapi anakan pohon dari spesies lain mampu tumbuh dalam penutupan oleh pepohonan yang besar. Hal ini merupakan suatu kondisi yang sangat penting sebagai se bagai karakteristik kara kteristik hutan hutan hujan hujan tropis tropis dalam dalam menjag menjagaa atau memelih memelihara ara keanek keanekarag aragaman aman spesies spesies (Indriyanto, 2006). 2.5. Pengaruh Pengaruh Lingkungan Terhadap Tumbuhan
Faktor-fakto Faktor-faktorr lingkungan lingkungan akan mempengaru mempengaruhi hi fungsi fisiologis tanaman. tanaman. Respons tanaman sebagai akibat akibat faktor lingkungan akan terlihat pada penampilan
tanaman. tanaman. Tumbuhan Tumbuhan menyesuaikan menyesuaikan diri dengan dengan lingkungan lingkungannya, nya, disini disini terlihat terlihat bahwa tumbuhan saling mempengaruhi dengan lingkungannya. Begitu pula biasanya vegetasi yang tumbuh disekitar ekosistem tersebut juga spesifik atau tertentu. Karena hanya tumbuhan yang sesuai dan cocok saja yang dapat hidup berdampingan. Tumbuhan pun mempunyai sifat menolak terhadap tumbuhan yang tidak disukainya, disukainya, yaitu yaitu dengan dengan mengeluark mengeluarkan an zat kimia yang dapat bersifat bagi jenis tertentu. Sifat tersebut dinamakan allelopati (Irwan,2007). 2.6. Faktor-faktor Pada Persaingan Intraspesifik dan Interspesifik
Beberapa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persaingan intraspesifik dan interspesifik pada tumbuhan yaitu : 1. Jen Jenis tan tanaman aman Faktor Faktor ini melipu meliputi ti sifat sifat biolog biologii tumbuh tumbuhan, an, sistem sistem peraka perakaran ran,, bentuk pertumbuhan secara fisiologis. Misalnya adalah pada tanaman ilalan ilalang g yang yang memilik memilikii sistem sistem peraka perakaran ran yang yang menye menyebar bar luas luas sehing sehingga ga menyebabkan persaingan dalam memperebutkan unsur hara. Bentuk daun yang yang lebar lebar pada pada daun daun talas talas menye menyebabk babkan an laju transpiras transpirasii yang yang tinggi tinggi sehingga menimbulkan persaingan dalam memperebutkan air. 2. Kepa Kepada data tan n tumbu tumbuha han n Jara Jarak k yang ang sem sempit pit anta antarr tan tanaman aman pad pada suat suatu u laha lahan n dap dapat menyebabkan persaingan terhadap zat-zat makanan hal ini karena zat hara yang tersedia tidak mencukupi bagi pertumbuhan tanaman. 3. Peny Penyeb ebar aran an tan tanam aman an Untuk menyebarkan tanaman dapat dilakukan dengan penyebaran biji atau melalui rimpang (akar tunas). Tanaman yang penyebarannya dengan biji mempunyai kemampuan bersaing yang lebih tinggi daripada tanaman yang menyebar dengan rimpang. Namun persaingan yang terjadi karen karenaa fact factor or peny penyeba ebara ran n tana tanama man n sanga sangatt dipe dipeng ngar aruh uhii facto factor-f r-fak akto tor r lingkungan lain seperti suhu, cahaya, oksigen, dan air.
4. Waktu Laman amany ya
peri period odee
tana tanam man
seje sejeni niss
hidu idup
bers bersam amaa
dap dapat
memberikan memberikan tanggapan tanggapan tertentu tertentu yang mempengaru mempengaruhi hi kegiatan kegiatan fisiologis fisiologis tanaman. Periode 25-30 % pertama dari daur tanaman merupakan periode yang paling peka terhadap kerugian yang disebabkan oleh kompetisi.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian
Prak raktikum
ini
dilaksan sanakan
di
Laborat ratoriu rium
Biologi,
Pusat sat
Laboratori Laboratorium um Terpadu Terpadu (PLT) UIN Syarif Syarif Hidayatullah Hidayatullah Jakarta. Lokasi yang yang digunakan digunakan sebagai tempat tempat pengamatan pengamatan pertumbuh pertumbuhan an tanaman tanaman dila dilaku kuka kan n di lobi lobi lant lantai ai 4 gedu gedung ng PLT PLT deka dekatt jend jendel ela. a. Temp Tempat at pengukuran biomassa tumbuhan dilakukan di dalam Laboratorium Ekologi. 3.1.2. Waktu Penelitian
Pengamatan ini dilakukan selama 21 hari dari tanggal 5 Oktober 2011 sampai dengan tanggal 26 Oktober 2011. 3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain skop, garpu tanah, polybag 17 x 25 cm, penggaris, dan timbangan. Bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain biji jagung, biji kacang hijau, tanah gembur, dan pupuk kandang, 3.3 Cara Kerja
3.3.1. Tahap persiapan
Cara ara kerja erja pada ada prak raktiku tikum m ini ini perta ertam ma dipil ipilih ih tan tanah sub subur dan dicampurkan dengan pupuk kandang. Tanah dimasukkan ke dalam polybag. Biji jagung dan kacang hijau ditanam dalam polybag yang yang telah disediakan baik secara terp terpis isah ah maup maupun un bers bersam amaa aan n
deng dengan an pola pola kera kerapa pata tan n
tert terten entu tu..
Dila Dilaku kuka kan n
pengukuran faktor fisik diantaranya pH tanah, suhu tanah, kelembaban udara, intensitas cahaya, temperatur udara dan kelembaban tanah. 3.3.2 Tahap penanaman
Sebel ebelum um
menan enanam am,,
dila dilak kukan ukan
pem pemilih ilihan an
biji iji
yang ang
baik baik
untu untuk k
ditanam.Untuk perlakuan J, ditanam biji jagung sesuai dengan pola kerapatan pada tabel 1 demikian pula untuk perlakuan K, sitanam biji kacang hijau sesuai dengan pola kerapatan pada tabel 2. Pada perlakuan JK, ditanam biji jagung dan kacang kacang dengan dengan pola pola bergan bergantia tian n sepert sepertii pada pada tabel tabel 3. Diberi Diberi label label pada pada setiap setiap polybag untuk menunjukan perlakuan kerapatan yang diberikan. Jarak masingmasing masing biji biji diatur diatur sedemi sedemikia kian n rupa rupa sehing sehingga ga tidak tidak terlalu terlalu berdek berdekata atan. n. Semua Semua tanaman disiram setiap hari sebanyak 30 ml. Tabel 1. Pola Penanaman Jagung (Perlakuan J) Kode perla rlakuan
Jumlah Lubang
Pola Penanaman
J-1
1
J
J-2
2
J
J
J-4
4
J
J
J
J
J-8
8
J J
J
J
J
J
J J
Tabel 2. Pola Penanaman Kacang Hijau (Perlakuan K) Kode perlakuan
Jumlah Lubang ang
Pola Penanama aman
K-1 K-2 K-4
1 2 4
K-8
8
K
K K K K K
K K K K K K K
K K
Tabel 3. Pola penanaman jagung dan kacang hijau (JK) Kode perlakuan
Jum Jumlah Lubang ang J
Jumlah Lubang K
JK-1
1
1
J
JK-2
2
2
J
K
K
J
JK-4
4
Pola penanam anamaan
4
K
J J
K
J
K
J
K
K 3.3.3 Pengamatan
Pengamatan Pengamatan dilakukan dilakukan dengan dengan mengukur mengukur pertumbuhan pertumbuhan tanaman secara berkala yaitu 3 hari sekali. Data yang didapat dicatat dan disusun berdasarkan hari atau tanggal pengamatannya hingga waktu panen tiba yaitu setelah sekitar satu bulan. Pada saat panen dilakukan pengukuran faktor fisik akhir seperti yang dilakukan di awal. Tanam Tanaman an yang yang dipa dipane nen n dipi dipisah sahka kan n seti setiap ap plot plot dan dan setia setiap p jenisn jenisny ya kemudian kemudian ditimbang ditimbang berat basahnya basahnya dengan dengan menggunak menggunakan an timbangan, timbangan, dicatat data yang diperoleh. 3.4. Analisi Data
Anal Analis isis is data data terh terhad adap ap fakt faktor or fisi fisik k dila dilaku kuka kan n deng dengan an mela melaku kuka kan n pengukuran faktor fisik sebelum tanam dan setelah panen dengan menggunakan
alat-al alat-alat at yang yang telah telah disedi disediaka akan n seperti seperti luxmeter untuk mengukur mengukur intensitas intensitas cahaya, soil cahaya, soil tester untuk tester untuk mengukur pH tanah dan kelembaban tanah, termometer untuk mengukur suhu tanah , dan sling untuk mengukur kelembaban udara Sedang Sedangkan kan untuk untuk data data hasil hasil pengam pengamatan atan terhada terhadap p tumbuh tumbuhan an disajik disajikan an dalam bentuk grafik. Grafik yang disajikan didapat dari hasil pengukuran yang dilakukan secara bertahap, hasil pengukuran di catat dalam bentuk tabel. Data yang di tulis dalam bentuk tabel berasal dari hasil pengukuran pertambahan tinggi tanaman selama kurang lebih 4 minggu. Pemanenan tanaman hanya dilakukan pada bagian tumbuhan diatas permukaan tanah (taruk). Untuk pengukuran biomassa hasil panen dilakukan dengan menimbang setiap tanaman secara terpisah. terpisah. Dan dihitung dihitung pula jumlah jumlah tanaman tanaman yang ada untuk untuk menetukan menetukan rata-rata biomassa setiap spesies.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Faktor Faktor-fak -faktor tor lingku lingkunga ngan n yang yang mungk mungkin in dipereb diperebutk utkan an oleh oleh tumbu tumbuhhtumbuhan dalam kompetisi atau persaingan diantaranya adalah cahaya, air, tanah, oksigen, unsur hara dan karbondioksida. Selain faktor yang diperebutkan terdapat pula faktor eksternal yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup hidup dari tanaman tersebut. Adapun faktor internal tersebut diantaranya adalah keberadaan hewan penyerbuk, agen penyebaran biji, kondisi tanah, kelembaban tanah dan udara serta angin. Penanaman biji dengan jumlah dan jarak yang berbeda di setiap plotnya bertujuan untuk menentukan kemampuan suatu tumbuhan untuk tumbuh dan melihat perbedaan pertumbuhan di masing-masing plot. Pada umumnya kecepatan perkecambahan dan pertumbuhan suatu s uatu biji tumbuhan merupakan faktor penentu untuk untuk menghadapi menghadapi dan menanggula menanggulangi ngi persaingan. persaingan. Biji yang yang tumbuh tumbuh terlebih terlebih dahulu akan menyebabkan tumbuhan tersebut mencapai tinggi yang lebih besar, mendapatkan intensitas cahaya matahari, air dan unsur hara tanah lebih besar tumbuhnya (Indriyanto, 2006). Pada percobaan ini diamati pertumbuhan pada biji jagung dan biji kacang hijau hijau yang yang ditana ditanam m pada pada polyb polybag ag dengan dengan jumlah jumlah,, jarak jarak dan kepada kepadatan tan yang yang berbeda pada setiap polybag. Semua polybag diberi perlakuan yang sama s ama dimulai dari jumlah intensitas cahaya dan suplai air setiap harinya. Perlakuan ini bertujuan untuk melihat perbandingan pertumbuhan suatu tanaman dengan ruang lingkup yang sama. Biji suatu tanaman dapat mengakhiri masa dormansinya apabila terdapat fakt faktor or-f -fak akto torr yang ang mengu enguku kung ng pemu pemutu tusa san n dorm dorman ansi si.. Bebe Bebera rapa pa hal hal yang ang berpengaruh terhadap pemutusan dormansi biji adalah struktur biji itu sendiri, sedangkan sedangkan faktor faktor lingkungan lingkungan yang berpengaruh berpengaruh adalah kadar air, kelembaban kelembaban tanah, suhu tanah, intensitas cahaya dan faktor fisik lainnya.
Tabel 1. Pengukuran Faktor Fisik Lingkungan •
Awal
Kelembaban Udara
67%
Kelembaban Tanah
3
pH Tanah
5 0,59 lux
Intensitas Cahaya
•
Suhu Tanah
290C
Suhu Udara
270C
Akhir
Kelembaban Udara
75%
Kelembaban Tanah
3,6
pH Tanah
5,8 2,08 lux
Intensitas Cahaya Suhu Tanah
28,5C
Suhu Udara
27C
Fakt Faktor or-- fakt faktor or pada pada tabe tabell diat diatas as adala adalah h fakto faktorr yang ang memp mempen engar garuh uhii pertumbuhan tanaman biji jagung dan biji kacang hijau pada praktikum ini. Faktor-faktor tersebut diukur agar mengetahui keadaan makroklimat pada awal penanaman dan akhir penanaman. Dan selama pengamatan pertumbuhan tanaman yang lebih dilihat adalah persaingan yang terjadi antara biji yang ditanam dalam 1 plot baik persaingan intaraspesifik ataupun persaing interspesifiknya. Setelah dilakukan pengamatan pertumbuhan tanaman jagung dan kacang hijau selama 21 hari (3 minggu), minggu), dilakukan pemanenan pemanenan dan penimbangan penimbangan berat basah (biomassa total) dari
masing-masing jenis dan masing-masing plot.
Didapatkan biomassa rata-rata tanaman jagung dan kacang tanah sebagai berikut:
Diagram 1. Diagram Biomassa Tanaman Jagung
Diagram 1 Biom Biomassarata-r rata-rata ata tanam tanaman jagung 3 2,5 2 Biomassa 1,5 (gram) 1 0,5 0
tanaman jag jagung J1
J2
J4
J8
kategori tanam tanaman
Diagram.1 Diagram.1 menunjuka menunjukan n biomassa biomassa tanaman tanaman jagung. jagung. Terdapat Terdapat perbedaan perbedaan biomassa pada tanaman jagung yang ditanam. Dapat terlihat pada J1 biomassanya terlihat lebih besar dibandingkan dengan biomassa pada J4. Tetapi jika dilihat dari jumlah biji yang ditanam terdapat lebih banyak biji yang ditanam pada J4 dari pada J1, sehingga seharusnya se harusnya biomassa lebih besar besa r biomassa pada J4. Tetapi pada percobaan tersebut lebih besar J1. Hal ini disebabkan pada plot J4 terdapat tanaman yang layu sehingga menurunkan beras basah tanaman tersebut. Selain itu juga disebabkan adanya biji yang tidak tumbuh karena kesalahan pada saat pemilihan biji unggul yang akan ditanam. Tanaman jagung pada plot J8 memiliki biomassa paling besar besa r dibandingkan pada J1, J2 dan J4. Hal ini disebabkan dis ebabkan dalam plot J8 ditanam biji dengan jumlah j umlah 8 sehingga otomatis memiliki biomassa yang paling besar. Namun pada dasarnya tanaman J8 mengalami kompetisi perebutan unsur hara dalam plot karena karena besar plot dan jumlah tanah yang yang disediakan disediakan sama dengan plot J1, J2 dan J4.
Diagram 2 Biomassa rata-rata tanaman kacang hijau
3 2,5 2 Biomassa Diagram 2. Diagram Biomassa Tanaman Kacang Hijau 1,5 (gram) 1 tanaman tanaman kacang k acang 0,5 hijau 0 K1 K2 K4 K8 Kategori Kate gori Tanaman Tanaman
Berdas Berdasark arkan an Diagram Diagram 2. menunj menunjuka ukan n biomas biomassa sa pada pada tanama tanaman n kacang kacang hijau. Dapat terlihat bahwa pada J1 dan J2 tidak terjadi perbedaan yang signifikan. Biomassa J1 sedikit lebih besar dibanding dengan biomassa J2. Hal ini disebabkan adany adanyaa tanama tanaman n yang yang layu layu pada pada J2 sehing sehingga ga menuru menurunka nkan n biomas biomassa sa tanama tanaman n tersebut. Sedangkan pada J4 dan J8 memiliki biomassa yang lebih tinggi dari pada J1 dan J2 karena karena jumlah jumlah tanama tanaman n yang yang ditana ditanam m lebih lebih banya banyak k yaitu yaitu pada pada J4 berjumlah 4, dan pada J8 berjumlah 8. Sehingga pada J8 berat biomassa nya lebih tinggi dibandingkan yang lain. Namun sebenarnya terjadi kompetisi diantara tanaman tersebut seperti perebutan unsur hara dan air dari tanah karena plot yang disediakan memiliki ukuran yang sama dengan J1 da J2, sedangkan pada J4 dan j8 memiliki kebutuhan yang lebih untuk menutrisi lebih banyak jumlah tanaman.
Diagra Diagram m 3. Diagr Diagram am Biomas Biomassa sa Rata-r Rata-rata ata Tanama Tanaman n Jagung Jagung dan Kacang Kacang Hijau
Grafik 3 Biomassa rata-rata Tanaman Jagung+Kacang hijau
2 1,5 Biomassa (gram)
1
Jagung
0,5
Kacang hijau
0 JK JK1
JK2
JK4
Kategori tanaman
Diagram 3. menunjukan perbandingan biomassa pada tanaman jagung dan kacang hijau yang ditanam dengan pola JK. Pada JK1 terlihat bahwa biomassa kacang kacang hijau lebih besar dibandingkan dibandingkan dengan biomassa biomassa jagung. jagung. Sehingga Sehingga dapat dikatakan dikatakan bahwa kacang hijau memenangk memenangkan an kompetisi. kompetisi. Karena Karena kacang kacang hijau lebih dahulu berkecambah sehingga kacang hijau menyerap unsur hara lebih dulu dari dari pada pada jagu jagung ng.. Seda Sedang ngka kan n jagu jagung ng memb membut utuh uhka kan n wakt waktu u lama lama dala dalam m berkecambah. Dan jagung juga tidak tahan terhadap kekeringan sehingga ia lebih cepat layu dan mati jika tidak lama disiram. Kecepatan perkecambahan biji tumbuhan dan pertumbuhan anakan (seed (seedli ling ng)) meru merupa paka kan n suat suatu u fakto faktorr yang yang mene menent ntuk ukan an kema kemamp mpua uan n spesi spesies es tumbuhan tertentu untuk menghadapi dan menaggulangi persaingan yang terjadi. Grafik 1
Pertum Pe rtumbuh buhan an biji jagung jag ung yang lain dapat menyebar Tanaman yang tumbuh lebih dahulu dibanding tanaman
40 mampu memperoleh cahaya matahari, air, dan unsur hara lebih luas sehingga 35 30 Tinggi 25 tanaman 20 Grafik 1. Pertumbuhan Tanaman Jagung (cm) 15 10 5 0
tanah lebih banyak di bandingkan dengan yang lain (Leksono, 2007).
2
5
7
9 14 19 21
Pengukuranhari ke
J1 J2 J4 J8
Grafik 1. Menunjukan Menunjukan rata-rata tinggi pertumbuh pertumbuhan an jagung jagung selama 21 hari. terlihat terlihat bahwa tinggi J1 dan J2 lebih besar atau lebih tinggi dari pada tinggi ratarata pada J4 dan J8. Hal ini dikarenakan dikarenakan jarak tanam di J4 dan J8 lebih rapat dari pada J1 dan J4, sedangkan polybag tempat ditanamnya jagung memiliki ukuran yang sama antara J1 hingga J8. Terlalu Terlalu rapatn rapatnya ya jarak jarak tanama tanaman n inilah inilah yang yang menye menyebab babkan kan terjadi terjadiny nyaa persaingan yang ketat sehingga tanaman sulit untuk tumbuh. Semakin rapat jarak
2 a maka pertumbuhan tumbuh tumbuh tanamanny tanamannyaa dan semakin sempit sempit Grafik lahan tanamnya tanamny pertumbuhan Pertumbuhan Biji Jagung dan Kacang Hijau
menjadi terhambat (Sowasono, 1987).
Kerapatan Kerapatan penanaman penanaman menyebabkan menyebabkan kompeti kompetisi si yang lebih ketat ketat
40
antar
tana tanama man n dika dikare rena naka kan n semak semakin in keci kecill ruan ruang g atau atau plot plot maka maka semak semakin in sedik sedikit it
0 dan air yang diserap oleh tanaman tersebut. pembagian unsur 3 hara Tinggi tanaman 20 (cm)
10 Grafik 2. Pertumbuhan Tanaman Jagung dan Kacang Hijau 0 2
5
7
9
14
19
21
Penguku Pe ngukuran ran hari ke JK1(jagung)
JK2(jagung)
JK4(jagung)
JK1(kacanghijau)
JK2(kacanghijau)
JK4(kacanghijau)
Grafik Grafik 2. menuju menujukan kan interak interaksi si yang yang terjadi terjadi antara antara tanama tanaman n jagung jagung dan kacang hijau yang ditanam dalam plot yang sama yaitu JK1 dimana dalam 1 polybag ditanam 1 biji kacang dan 1 biji jagung, JK2 pada polybag ditanam 2 biji kacang dan dua biji jagung, dan JK4 pada polybag ditanam 4 biji kacang dan 4 biji jagung. Dari data yang diperoleh maka dapat diketahui bahwa tanaman kacang hijau memiliki nilai rata-rata tinggi tanaman yang lebih besar daripada jagung. Hal ini dapat terjadi karena perkecambahan pada kacang hijau jauh lebih cepat daripada daripada perkecambah perkecambahan an pada jagung. Sehingga kacang hijau mampu tumbuh tumbuh lebih cepat dibanding dengan jagung. Berdasarkan grafik di atas dapat terlihat beberapa tanaman tanaman yang pada pada hari ke 9 nilai nilai rata-ra rata-ratany tanyaa tinggi tinggi namun namun pada pada penguk pengukura uran n beriku berikutny tnyaa mengal mengalami ami penurunan. Hal ini terjadi pada tanaman jagung, beberapa dari tanaman jagung mati pada hari ke 14. Matinya tanaman jagung ini membuktikan bahwa kacang hijau pada hari ke 14 tidak dapat bertahan hidup, hal ini dapat terjadi karena pada
hari ke 14 dan sebelumnya tanaman kacang hijau telah tumbuh dengan baik dan mulai mengambil unsure hara dan zat-zat yang diperlukan untuk pertumbuhan dari dari dala dalam m tana tanah h maka maka meny menyeb ebab abka kan n jagun jagung g meng mengala alami mi keka kekala laha han n dalam dalam komp kompeti etisi. si. Sela Selain in itu itu juga juga dika dikare rena naka kan n kaca kacang ng hijau hijau
mamp mampu u lebih lebih dulu dulu
berkecambah sehingga lebih dulu menyerap menyerap sumber daya dari dalam tanah.
BAB V KESIMPULAN
•
Faktor-faktor yang mempengaruhi persaingan intrapesifik dan interspesifik adalah adalah luasny luasnyaa lahan lahan tanah, tanah, jenis jenis tanama tanaman, n, kepada kepadatan tan tumbuh tumbuhan, an, dan waktu lamanya tanaman sejenis hidup.
•
Cepat atau lambatnya lambatnya perkecambahan perkecambahan pada tanaman juga berpengaru berpengaruh h terhadap menangnya suatu tanaman dalam berkompetisi.
•
Terjadinya persaingan atau kompetisi dapat menyebabkan tanaman mati.
•
Terjadi Terjadi persaingan persaingan intraspesifik intraspesifik antar tanaman jagung juga pada tanaman kacang hijau.
•
Semakin rapat jarak suatu tanaman maka pertumbuhannya akan semakin terham terhambat bat karena karena persain persaingan gan mendap mendapatka atkan n sumber sumber daya daya pun semaki semakin n ketat.
DAFTAR PUSTAKA
Arnita,indriani.1990. Ekologi Ekologi Umum.Jakarta: Umum.Jakarta: Gita Media Press.
Indriyanto. 2006. Ekologi 2006. Ekologi Hutan.Jakarta: Hutan.Jakarta: Bumi Aksara Irwan, Z.D.1992. Prinsip-prinsip Z.D.1992. Prinsip-prinsip Ekologi dan Organisasi: Ekosistem, Komunitas dan Lingkungan Lingkungan.Jakarta: .Jakarta: Bumi Aksara. Leksono, A.Setyo.2007. A.Setyo.2007. Ekologi Ekologi Pendekatan Deskriptif dan Kuantitatif Kuantitatif . Malang: Bayumedia Sowasono, Haddy. 1987. Biologi 1987. Biologi Pertanian. Pertanian. Jakarta: Rajawali Press.