Kompeten Merawatan Dan Memperbaiki Sistem Pengapian/ Ignation System

KOMPETEN MERAWATAN DAN MEMPERBAIKI SISTEM PENGAPIAN/ IGNATION SYSTEM

Kinerja sistem pengapian sangat besar pengaruhnya terhadap terhadap kesempurnaan proses pembakaran didalam silinder, dengan sistem pengapian yang baik akan diperoleh performa mesin optimal dan pemakaian bahan bakar yang hemat. Agar kinerja sistem pengapian selalu dalam kondisi baik maka sistem ini perlu dirawat dengan baik. Perawatan sistem pengapian dengan cara membersihkan, melumasi dan menyetel komponen atau sistem. Komponen sistem pengapian yang cepat kotor adalah busi, platina, ujung rotor dan terminal pada tutup distributor. Bagian tersebut perlu diperiksa dan dibersihkan kotorann ya dengan amplas. Bagian sistem pengapian yang perlu pelumasan adalah nok dan rubbing block , poros nok dan centrifugal advancer . Penyetelan sistem pengapian meliputi penyetelan celah busi, celah platina atau besar sudut dweel, penyetelan saat pengapian. Antara celah platina dan sudut dweel dapat dilakukan salah satu. Penyetelan sudut dweel lebih lebih akurat dibandingkan penyetelan celah celah platina, karena dweel tester lebih akuran dibandingkan feller gauge. Bagi pemilik kendaraan perawatan dapat dilakukan sendiri dengan alat yang terdapat pada kelengkapan kendaraan. Alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan melakukan perawatan antara lain: 1. Bahan : rease, amplas !. Alat : Kunci busi, kunci ring 1", 1!, 1#, obeng $%& dan obeng $'&, feeler gauge, lampu 1!( dengan dua kabel, multimeter.

a. b. c. d. e.

)elain alat tersebut, pada bengkel yang baik menggunakan beberapa alat: diantaranya: Tester , Spark plug gauge , , Timing tester dan condenser tester. Spark Plug Cleaner , Spark gauge , Tune Tune up tester , tester. Tester Tester Spark Plug Cleaner alat alat untuk membersihkan dan memeriksa busi. Spark plug gauge untuk gauge untuk mengukur dan menyetel celah busi. Tune up tester untuk untuk mengukur putaran dan sudut dweel. Timing tester untuk untuk mengetahui saat pengapian. Condenser tester untuk memeriksa kapasitas kondensor *angkah kerja dalam merawat sistem pengapian adalah sebagai berikut. 1. Memeriksa seara !isual kelainan "ada k#m"#nen dan ran$kaian sis%em "en$a"ian

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

























ambar +". emeriksa secara -isual komponen pengapian Periksa komponen sistem pengapian secara -isual dari: a. lektrolit lektrolit baterai baterai kurang, kurang, terminal terminal baterai baterai dari sambunga sambungan n kotor, kotor, kabel kabel putus putus atau atau terbakar b. Koil pengapian dari terminal kotor, kabel kendor, kendor, putus, terbakar atau bodi retak c. /istribut /istributor or retak, retak, kotor, kotor, terminal terminal aus aus dan pemasan pemasangan gan kurang kurang baik baik d. Kabel Kabel busi busi dari reta retak k atau pemas pemasanga angan n kurang kurang rapat rapat

&. Memeriksa' mem(ersikan dan men)e%el ela* (usi

a.

b.

*epas kabel tegangan tinggi yang menempel dibusi, catat urutan kabel yang dilepas agar urutan pengapian tidak salah.

*epas busi satu persatu, periksa bagaimana warna dan deposit karbon pada rongga busi, kondisi elektrode, masukkan busi pada nampan yang berisi bensin. c. Bersihkan rongga busi menggunakan sikat dan bersihkan elektrode busi dengan amplas. Perhatian: 0angan membersihkan kotoran pada rongga busi dengan benda keras seperi obeng kecil atau kawat karena dikuatirkan d ikuatirkan isolator porselin menjadi retak sehingga busi mati.

























ambar +1. ara melepas kabel tegangan tinggi tinggi yang benar d.

)etel celah elektrode elektrode busi sesuai dengan spesifikasi spesifikasi yang ditentukan ditentukan kendaraan.

embersihkan

e.

emeriksa celah busi

enyetel celah busi

ambar +!.. emeriksa, membersihkan membersihkan dan menyetel celah busi Pasang kembali busi pada silinder. Pemasangan yang benar adalah memutar busi dengan tenaga yang ringan, ringan, setelah ulir ulir habis mengencangkan 2 putaran.

)aat kita melakukan pengujian busi bu si di luar silinder, kita dapat menyimpulkan busi masih baik, namun terdapat kemungkinan saat didalam silinder busi mati karena busi bekerja peda tekanan lebih tinggi, sehingga kesimpulan kita salah, untuk mengatasi hal tersebut dibuat S"ark "lu$ leaner and %es%er. Penggunaan )park Plug leaner 3ester 3ester tersebut tersebut adalah sebagai berikut: 1. embersihkan busi a. Pasang busi yang akan dibersihkan pada lubang pembersih $4&, tekan tombol udara untuk

























c.

6langi langkah langkah a& dan b& sampai busi busi bersih. bersih. )etelah busi bersih maka tekan tombol udara $1& agar pasir yang masih menempel dapat bersih.

ambar +4. )park plug cleaner tester

a.

b. c. d.

!. emeriksa busi Pasang busi pada lubang tempat pemeriksaan, bila diameter lubang dengan busi tidak tepat ganti ukuran lubang $ diameter lubang yang tersedia untuk ukuran busi 1"mm, 1!mm dan 1+mm&. 3ekan 3ekan tombol spark test, dan lihat apakah terdapat pecikan api pada celah jarum, yang dapat dilihat pada kaca pandang $#& $#& dan $1"&, bila ada berarti alat berfungsi. Pasang kabel tegangan tinggi pada terminal busi. 3ekan 3ekan tombol spark test $7&, pada beberapa kondisi tekanan: 3ekanan 3ekanan !'4 kg5cm! : terjadi percikan api pada kaca pandang $#& 3ekanan 3ekanan 4'+ kg5cm! : terjadi percikan pada kaca pandang $#& dan $1"& 3ekanan 3ekanan 8 kg5cm lebih : terjadi percikan pada kaca pandang $1"&. Bila saat tekanan !'4 kg5cm! terjadi percikan api pada kaca pandang $1"& saja berarti busi sudah jelek.

+. Memeriksa dan mem(ersi*kan ka(el %e$an$an %in$$i

*epas kabel tegangan tinggi, bersihkan ujung kabel dari kemungkinan ada karat dengan

























berlebihan sebab dapat merusak merusak kabel Per*a%ian : 0angan menekuk atau menarik kabel berlebihan tegangan tinggi.

ambar ++. emeriksa kabel busi ,. Memeriksa' mem(ersi*kan r#%#r r#%#r dan %u%u" dis%ri(u%#r

a. *epas tutup distributor dengan melepas kait penguncinya. b. Periksa tutup distributor dari kemungkinan retak, karat 5 kotor pada terminal tegangan tinggi. c. Bersihkan terminal tegangan tinggi dengan amplas. d. *epas rotor, bersikan karat5 deposit pada ujung rotor menggunakan amplas.

ambar +8. emeriksa emeriksa dan membersihkan membersihkan tutup tutup distributor -. Memeriksa n#k' en%riu$al ad!aner dan !auum ad!aner

a. Periksa permukaan poros nok dari kemungkinan aus, keausan secara -isual dapat dilihat dari

























c. Periksa -acuum ad-ancer dengan cara: lepas slang -acuum, hubungkan ke pompa -acuum, lakukan pemompaan, amati dudukan duduk an platina $breaker plate& harus bergerak. Bila tidak mempunyai pompa -acuum dapat dengan cara dihisap dengan kuat.

emeriksa ce centrifugal gal ad ad-ance ncer

emeriksa -a -acuum ad-ance ncer

ambar +7. emeriksa ad-ancer

. Memeriksa k#il "en$a"ian

a. Atur selector selector multi meter meter kearah kearah 1;, kalibras kalibrasii 1,7 ;. d. Atur selector selector pada 1k, kalibras kalibrasii 18 k;.



























ambar +? Pemeriksaan koil pengapian 0. Memeriksa' mem(ersi*kan dan men)e%el ela* "la%ina/ men)e%el sudu% dell

enyetel celah platina dan sudut dwell merupakan pekerjaan yang sama. Perbedaan menyetel sudut dwell dengan menyetel celah platina adalah: a. enyetel enyetel sudut sudut dwell dwell menggunakan menggunakan alat alat dwell dwell tester tester untuk untuk mengukur mengukur lama lama platina platina menutup. Pengukuran dilakukan dengan alat ukur elektrik, hasil pengukuran lebih akurat tetapi harga alat mahal. b. enyetel celah platina menggunakan alat feeler gauge, untuk mengukur celah platina sebagai indicator lama atau sudut platina membuka. @asil pengukuran kurang akurat,

























juga dapat dilakukan langsung tanpa melepas dari dudukannya, namun dengan cara ini hasilnya sering menyebabkan permukaan kontak tidak tepat atau adanya serpian amplas tertinggal dipermukaan kontak sehingga saat platina menutup tidak ada aliran listrik akibat terganjal oleh serpian amplas.

ambar +. enyetel celah celah platina d. Pasang kembali platina, geser penyetelan platina platina sampai platina membuka ",+" > ",8" mm, mm, kencangkan sekerup pengikat namun platina masih dapat digeser. e. )etel celah platina dengan cara menyisipkan feeler gauge ukuran ",+" > ",8" mm, bila feeler tidak dapat masuk berarti celah terlalu kecil, dan sebaliknya. *etakkan obeng $'& pada tempat penyetelan putar obeng searah jarum jam untuk memperbesar celah dan sebaliknya. Kencangkan sekerup pengikat agar celah tidak berubah. Beberapa kendaraan menggunakan celah rubbing blok sebagai sebagai spesifikasi menyetel celah platina. ara penyetelan kedua model tersebut sama, namun bila sepesifikasi kendaraan menentukan celah rubbing blok kita setel celah platina hasilnya dapat berbeda, untuk itu ikuti petunjuk yang

























ambar +# Pemasangan dwell tester b.

@idupkan mesin, lihat besar sudut dwell yang ditunjukan oleh alat ukur. Pada mesin mesin + silinder spesifikasi sudut dweel sebesar 8!  ! C. c. Bila sudut dwell terlalu besar, berarti celah platina terlalu sempit. atikan mesin, buka tutup distributor, kendorkan mur pengikat platina, stell sudut dweel dengan menggeser dudu kan platina kearah celah platina yang lebih besar. d. Pasang kembali tutup distributor, hidupkan mesin, periksa apakah hasil penyetelan sudut dwell telah tepat. 6langi bila hasil penyetelan belum tepat.

. Men)e%el saa% "en$a"ian

























ambar 8". enyetel saat pengapian dengan timing timing light 4& +&

3ekan 3ekan tombol pada Timing Tester , arahkan cahaya pada tanda pengapian $timing $timing mark &. &. Bila saat pengapian tidak tepat, kendurkan baut pengikat distributor, putar distributor berlawanan arah dengan putaran rotor untuk mengajukan dan putar searah putaran rotor untuk mengundurkan saat pengapian. Penyetelan sudut dweel harus dilakukan dahulu setelah itu baru dilakukan penyetelan saat pengapian. 6rutan penyetelan tersebut tidak boleh terbalik, bila terbalik maka hasil penyetelan saat pengapian akan berubah saat dilakukan penyetelan sudut dweel. Perubahan hasil penyetelan saat pengapian tersebut disebabkan saat dilakukan penyetelan sudut dweel akan merubah celah kontak pemutus arus, celah kontak pemutus arus arus berubah maka waktu pembukaan kontak jadi berubah. elah kontak membesar berarti kontak lebih cepat membuka maka saat pengapian menjadi lebih maju dan sebaliknya.

b. Men)e%el saa% "en$a"ian %an"a %imin$ li$*%

























8&

Amati kontak platina, bila kontak platina menutup putar rumah distributor berlawanan dengan arah putaran rotor sampai platina mulai membuka sebagai indicator mulai membuka adalah adanya percikan api pada kontak platina. )ebaliknya bila saat itu kontak platina telah membuka maka putar rumah distributor searah putaran rotor sampai platina menutup dan putar balik sehingga platina mulai membuka. 7& Kencangkan kembali baut pengikat distributor.

ambar 81 enyetel saat pengapian tanpa timing light

?&

Dakit kembali tutup distributor dan kabel tegangan tinggi. Perhatikan lokasi nok pada rumah distributor agar tutup distributor dapat terpasang dengan baik. Kabel tegangan tinggi busi harus terpasang dengan urutan yang benar seperti sebelum dibongkar. Kesalahan memasang akan menyebabkan mesin sulit hidup, hidup, mesin pincang dan terjadi ledakan di karburator. karburator.

SISTEM PENGAPIAN PA PADA DA SEPEDA MOTOR



























SISTEM PENGAAPIAN se"eda m#%#r

a. Pendahuluan 1. Persyaratan /asar $contoh motor bensin& Persyaratan dasar agar motor dapat menyala adalah: F Bahan bakar yang dikabutkan 5 diuapkan. F 3emperatur 3emperatur campuran bahan bakar G udara yang cukup tinggi. F Penyalaan pada saat yang tepat. !. acam'macam sistem pengapian

























1. Prinsip kerja dasar 3egangan 3egangan baterai 1!( ditransformasikan menjadi tegangan tinggi 8k( > !8k(, kemudian dialirkan ke busi secara bergiliran yang diatur oleh rotor sesuai urutan pengapian $firing order& !. )ifat'sifat: F /aya pengapian baik pada putaran rendah. F )aat pengapian ditentukan oleh putaran mesin dan beban mesin. F )aat pengapian dapat diatur secara mekanis menggunakan kontak pemutus atau secara elektronis. b. )istem pengapian magnet )istem pengapian baterai adalah pengapian yang menggunakan generator sebagaai sumber arus. 1. Prinsip kerja dasar Pengapian magnet merupakan gabungan dari generator dan sistem pengapian. !. )ifat'sifat F )umber tegangan dari generator, genera tor, sehingga motor dapat hidup tanpa baterai. F /aya pengapian baik pada putaran tinggi. F Putaran start harus lebih besar dari !""rpm. F )ering digunakan pada motor kecil seperti sepeda motor.

























F Arus tetap. F 3idak terjadi perubahan medan magnet. F 3idak ada induksi. 6ntuk mengatasinya, harus diberi saklar pada sambunga n primer. 0ika saklar dibuka5tutup $on5off&, maka: F Arus primer terputus'putus. F Ada perubahan medan magnet. F 3erjadi induksi. 8. )ifat'sifat induksi diri F 3egangan 3egangan bisa melebihi tegangan sumber arus, pada sistem pengapian tegangannya tegangann ya H4"" > +""(. F Enduksi diri adalah penyebab timbulnya bunga api pada kontak pemutus. F Arah tegangan induksi diri selalu menghambat me nghambat arus primer. 7. Bagian'bagian sistem pengapian F Baterai sebagai sumber arus listrik. F Kunci kontak untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari baterai ke sirkuit. F Koil untuk mentransformasikan tegangan baterai 1!( menjadi tegangan tinggi $8.""" >

























!. Ketika arus primer diputus karena bagian platina terbuka oleh gerakan berputar b erputar dari nok $cam& maka medan magnet akan hilang dan timbul arus induksi pada kumparan sekunder yang mampu menghasilkan tegangan hingga  8.""" > !8."""( sehingga menimbulkan loncatan bunga api listrik $spark& pada busi 4. Ketika terjadi spark maka pada setiap gap juga akan terjadi spark, termasuk di platina, untuk itu dipasang kondensor guna menyerap men yerap arus induksi, sehingga tidak timbul spark pada platina !. )istem pengapian magnet Prinsip terbentuknya bunga api listrik alat penyala magne t: 1. Ketika stop contact pada posisi on dan pemutus arus atau platina $breaker points& tertutup, maka pada saat jangkar bersama'sama b ersama'sama kumparan primer berputar atau magnet berputar, akan terjadi medan magnet pada koil. !. Ketika arus primer diputus karena bagian platina terbuka oleh gerakan berputar b erputar dari nok $cam& maka medan magnet akan hilang dan timbul arus induksi pada kumparan sekunder yang mampu menghasilkan tegangan hingga 8.""" > !8."""(olt sehingga menimbulkan loncatan bunga api listrik $spark& pada busi. 4. Ketika terjadi spark maka pada setiap gap juga akan terjadi spark, termasuk di platina, untuk itu dipasang kondensor guna menyerap men yerap arus induksi, sehingga tidak timbul spark pada platina. 4. Pengapian /E $agneto apasitet /ischarge Egnition&

























ara kerja F Arus dari baterai masuk ke trasformer kemudian diputus'putus oleh swich circuit untuk memperbesar tegangan dari baterai. F 3egangan 3egangan tinggi dari transformer di searahkan oleh diode, kemudian masuk ke )D sehingga )D menjadi aktif $on&, dan juga disimpan dalam kapasitor. F Arus dari kapasitor juga mengalir ke primer koil kemudian ke massa sehingga timbul medan magnet pada inti koil. F Ketika pick'up melewati pulser, pulser mengeluarkan tegangan dan masuk ke Egnition 3iming ontrol ircuit yang menentukan saat pengapian dengan mengirim pulsa $arus& ke )D. F Kemudian gate )D membuka sehingga membuang muatan ke massa. F 3erjadi 3erjadi perubahan medan magnet pada koil sehingga menghasilkan induksi tegan gan tinggi pada kumparan sekunder yang menghasilkan loncatan bunga api listrik pada busi. b. Pengapian /E > A ara kerja F magnet berputar sehingga eciter coil $spoil& mengeluarkan men geluarkan arus A 1""'+"" (. F Arus A dirubah menjadi arus / oleh diode kemudian di simpan dalam kapasitor lalu ke primer koil, ke massa sehingga timbul medan magnet pada inti koil. F Arus / dari diode juga masuk ke )D, sehingga )D menjadi aktif. F Kemudian pulser membangkitkan tegangan dan masuk ke trigger yang menentukan saat



























4. )istem Pengapian Pengapian /E /E $apacitor $apacitor /ischarge /ischarge Egnition& Egnition& Sis%em Pen$a"ian Den$an Ma$ne% 45l)*eel Genera%#r/ Ma$ne%# I$ni%i#n S)s%em6 )istem pengapian flywheel magnet merupakan sistem pengapian yang paling sederhana dalam menghasilkan percikan bunga api di busi dan telah terkenal penggunaannya dalam pengapian motor'motor kecil sebelum munculnya pengapian elektronik. )istem pengapian ini mempunyai keuntungan yaitu tidak tergantung pada baterai untuk menghidupkan awal mesin karena sumber tegangan langsung berasal dari source coil co il $koil sumber5pengisi& sendiri.

)eperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya $lihat bagian sumber tegangan pada sepeda motor&, yang menghasilkan arus listrik adalah alternator atau flywheel magneto. )istem pengapian magnet terdiri dari rotor yang berisi magnet permanen5tetap, dan stator yang berisi ignition coil $koil5spool pengapian& dan spool lampu. Do tor diikatkan ke salah satu ujung

























!. Pengontrolan Pengontrolan saat saat pengapian pengapian $ignition $ignition timing& timing& Pengontrol Pengontrolan an saat pengapian pengapian pada sistem sistem pengapian magnet generasi awal pada umumnya telah di set5stel oleh pabrik pembuatnya. Posisi stator telah ditentukan sedemikian rupa sehingga untuk merubah5membuat -ariasi saat penga'piannya tidak dapat dilakukan.9alau demikian pengubahan saat pengapian masih dapat dilakukan dengan jumlah -ariasi yang kecil yaitu dengan merubah celah platina. Perubahan saat pengapian yang cukup kecil tadi masih cukup untuk motor kecil dua langkah, sedangkan untuk motor yang lebih besar dan empat langkah dibutuhkan pemajuan $ad-ance& saat pengapian yang lebih besar seiring dengan naiknya putaran mesin. 6ntuk mengatasinya dipasangkan unit pengatur saat pengapian otomatis atau A36 A36 $automatic timing unit&. A36 A36 terdiri dari sebuah piringan yang di bagian tengahnya terdapat pin p in $pasak& yang membawa cam $nok&. am dapat berputar pada pin, tetapi pergerakkannya dikontrol oleh dua buah pegas pemberat. Pada saat kecepatan idle dan rendah, pegas menahan cam ke p osisi memundurkan

























pembakaran campuran bahan bakar dan udara. Enduksi ini disebut induksi bersama $mutual induction&. )ama halnya seperti pada sistem pengapian kon-ensional yang menggunakan magnet, untuk menghasilkan tegangan induksi yang besar maka pada saat platina mulai membuka, tidak boleh ada percikan bunga api dan aliran arus dari platina tyang cenderung ingin terus mengalirkannya ke massa.
























terminal . )elanjutnya arus mengalir melalui D! menuju terminal B terus ke terminal  pada 3D! yang diteruskan ke massa. L Akibat dari kejadian arus listrik yang mengalir dari B ke  pada 3D! yang diteruskan ke massa tersebut menyebabkan mengalirnya arus listrik dari kunci kontak ke kumparan primer, terminal terminal ,  pada 3D! terus ke massa. /engan mengalirnya arus pada rangkaian primer tersebut, maka terjadi kemagnetan pada kumparan primer koil pengapian. Apabila platina terbuka maka 3D1 akan kumparan ignition coil $koil pengapian& yang menyebabkan timbulnya tegangan tinggi pada kumparan sekunder. Enduksi pada kumparan sekunder membuat terjadinya percikan bunga api pada busi untuk pembakaran campuran bahan bakar dan udara.

























ke massa melewati terminal  >  pada 3D!. /engan kejadian ini 3D1 akan menjadi


























tersebut akan habis setelah beberapa saat. /ioda merupakan komponen semikonduktor yang memungkinkan arus listrik mengalir pada satu arah $forward bias& yaitu, dari arah anoda ke katoda, dan mencegah arus listrik mengalir pada arah yag berlawanansebaliknya $re-erse bias&.

























dihubungkan ke kunci kontak, /E unit, koil pengapian dan ke busi.ara kerja sistem pengapian /E dengan arus / yaitu pada saat kunci kontak di <='kan, arus akan mengalir dari baterai menuju sakelar. Bila sakelar <= maka arus akan mengalir ke kumparan penguat arus dalam /E yang meningkatkan tegangan dari baterai $1! (ol (oltt / menjadi !!" (olt A&.

























JAda dua penyebab. Bisa disebabkan settingan bensin di karburator dan kerenggangan klep tidak tepat atau pengapian yang bermasalah, lanjut oki dari 0P Dacing. isal setelan angin terlalu nutup, spuyer aus atau kegedean, bahkan filter udara tersumbat juga bisa menyebabkan pembakaran terlalu kaya.

















































Penyebab keadaan terjadinya carbon fouling adalah: 1. Kesalahan pemakayan nomor tingkat panas busi. !. Pemakaian bahan bakar berlebihan $ karburator banjir, penyetelan karburator terlalu kaya, cuk















































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































ambar +8. emeriksa ad-ancer

!. Memeriksa koil pengapian

a. Atur selector multi meter kearah 1;, kalibrasi
cara menghubungkan kedua kedua colok ukur, ukur, setel penunjukan tepat pada " ;, bila penyetelan tidak tercapai periksa6 ganti baterai multi meter. meter. b. Periksa tahanan resistor dengan menghubungkan colok ukur pada

kedua resistor. resistor. =ilai tahanan resistor 1,5 ' 1,9;. Pada koil pengapian jenis internal resistor, resistor, pengukuran resistor dengan menghubungkan jolok ukur pada terminal $B& dengan terminal $%&. c. Periksa tahanan primer koil dengan menghubungkan jolok ukur

antara teminal $%& dengan terminal $'& koil. =ilai tahanan 1,5 > 1,8 ;. d. Atur selector pada 1k, kalibrasi
menghubungkan kedua colok colok ukur, ukur, setel penunjukan tepat pada " ;. e. Periksa tahanan primer koil dengan menghubungkan jolok ukur

antara teminal $%& dengan terminal tinggi koil. =ilai tahanan 1" > 19 k;. f.

Periksa kebocoran atau hubung singkat dengan menghunungkan $%& koil dengan bodi. 4ahnan harus menunjukkan tak terhingga.

























ambar +? Pemeriksaan koil pengapian ". Memeriksa, membersihkan dan menyetel celah platina# menyetel sudut d$ell enyetel celah platina dan sudut dwell merupakan pekerjaan yang sama. Perbedaan menyetel sudut dwell dengan menyetel celah platina adalah: a. enyetel sudut dwell menggunakan alat dwell tester untuk mengukur

lama platina menutup. Pengukuran dilakukan dengan alat ukur elektrik, hasil pengukuran pengukuran lebih akurat akurat tetapi tetapi harga alat alat mahal. menggunakan alat feeler gauge, untuk b. enyetel celah platina menggunakan mengukur celah platina sebagai indicator lama atau sudut platina membuka. @asil pengukuran kurang akurat, tetapi tetapi harga alat 161""" dari harga alat dwell tester. tester. c. Bila celah platina besar maka sudut dwell kecil, dan sebaliknya bila

celah platina kecil maka sudut dwell menjadi besar. besar.

%angkah menyetel celah platina adalah&

























b. Periksa kondisi permukaan platina dari kemungkinan aus, terbakar, terbakar, kontak yang tidak tepat. Bila terjadi keausan platina, lepas platina dengan melepas melepas sekerup pengikatnya. Amplas permukaan platina sampai keausan hilang, periksa ketepatan kontak permukaannya. embersikan platina juga dapat dilakukan langsung tanpa melepas dari dudukannya, namun dengan cara ini hasilnya sering menyebabkan permukaan kontak tidak tepat atau adanya serpian amplas tertinggal dipermukaan kontak sehingga saat platina menutup tidak ada aliran listrik akibat terganjal oleh serpian amplas.

ambar +. enyetel celah platina d. Pasang Pasang kembali platina, geser penyetelan platina sampai platina membuka membuka ",+" > ",9" mm, kencangkan sekerup pengikat namun platina masih dapat digeser. e. )etel celah platina dengan cara menyisipkan feeler gauge ukuran ukuran ",+" > ",9" mm, bila feeler tidak dapat masuk berarti celah terlalu kecil, dan sebaliknya. *etakkan obeng $'& pada tempat penyetelan putar obeng searah jarum jam untuk memperbesar celah dan sebaliknya. Kencangkan Kencangkan sekerup pengikat agar celah tidak berubah. Beberapa kendaraan menggunakan celah rubbing blok sebagai blok sebagai spesi2kasi menyetel celah platina. ara penyetelan kedua model tersebut sama, namun bila sepesi2kasi kendaraan menentukan celah rubbing blok kita setel celah platina hasilnya dapat berbeda, untuk itu ikuti petunjuk yang diberikan produsen kendaraan. Kelebihan penyetelan pada celah rubbing blok adalah

























%angkah menyetel sudut d$ell a.

Pasang dwell tester sesuai petunjuk alat, untuk model ! kabel maka kabel merah dihubungkan terminal distributor atau $'& koil pengapina, kabel hitam dihubungkan ke massa.

ambar +# Pemasangan Pemasangan dwell dwell tester b. @idupkan mesin, lihat besar sudut dwell yang ditunjukan oleh alat ukur. ukur. Pada mesin + silinder spesi2kasi sudut dweel sebesar 9!  ! C. c. Bila sudut dwell terlalu besar, besar, berarti celah platina terlalu sempit. atikan mesin, buka tutup distributor, distributor, kendorkan mur pengikat platina, stell sudut dweel dengan menggeser dudukan platina kearah celah platina yang lebih besar. d. Pasang kembali tutup distributor, distributor, hidupkan mesin, mes in, periksa apakah hasil penyetelan sudut dwell telah tepat. 7langi bila hasil penyetelan penyetelan belum tepat.

!. Menyetel saat pengapian

























Penggunaan Penggunaan 4iming 4ester untuk menyetel saat pengapian adalah sebagai berikut: 1& @idupkan mesin pada putaran putaran stasioner $putaran stasioner ?"" rpm, pengukuran putaran lebih tepat menggunakan tachometer yang terdapat pada tune up tester gambar di atas&. !& Pasang Timing Tester , dengan menghubungkan alat dengan sumber listrik yaitu kabel merah $%& pada baterai $%&, kabel hitam $'& pada baterai $'& dan sensor pada kabel tegangan tinggi silinder 1.

ambar 9". enyetel saat pengapian dengan timing light 5& 4ekan tombol pada Timing Tester , arahkan cahaya pada tanda pengapian $timing mark&. mark&. +& Bila saat pengapian tidak tepat, kendurkan baut pengikat distributor, distributor, putar distributor berlawanan arah dengan dengan putaran rotor untuk mengajukan dan putar searah putaran rotor untuk mengundurkan saat pengapian. Penyetelan sudut dweel harus dilakukan dahulu setelah itu baru dilakukan penyetelan saat pengapian. 7rutan penyetelan tersebut tidak boleh terbalik, bila terbalik maka hasil penyetelan saat pengapian akan berubah saat dilakukan penyetelan sudut dweel. Perubahan hasil penyetelan saat pengapian tersebut disebabkan saat dilakukan penyetelan sudut dweel akan merubah celah kontak kontak pemutus pemutus arus, celah kontak kontak pemutus arus berubah maka waktu pembukaan kontak jadi berubah. elah kontak membesar berarti kontak lebih cepat membuka maka saat pengapian menjadi lebih



























Penyetelan saat pengapian tanpa timing tester dapat dilakukan, namun akurasi hasil sangat tergantung dari keterampilan mekanik.

1& !& 5& +& 9&

8&

*angkah penyetelan adalah sebagai berikut: Putar poros engkol sampai tepat tanda pengapian, misal saat pengapian  . sebelum 4A, maka kita tepat engkol pada posisi tersebut. Buka tutup distributor Kendorkan baut pengikat distributor dengan kunci 1! mm Putar kunci kontak ke arah <=, Amati kontak platina, bila kontak platina menutup menutup putar rumah distributor berlawanan dengan arah putaran rotor sampai platina mulai membuka sebagai indicator mulai membuka adalah adanya percikan api pada kontak platina. )ebaliknya bila saat itu kontak platina telah membuka maka putar rumah distributor searah putaran rotor sampai platina menutup dan putar balik sehingga platina mulai membuka. Kencangkan kembali baut pengikat distributor. distributor.

























K#m"#nen Kompoen sepeda motor dibagi menjadi tiga kelompok yaitu mesin, chassis dan kelistrikan. 1. Sis%em Mesin / En$ine )istem tenaga mesin sebagai sumber tenaga gerak untuk berkendara yang terdiri bagian'bagian berikut ini:

•

ngine 5 esin berfungsi merubah energi panas ke energi mekanis menjadi tenaga putar.

•

)istem pemasukan bahan bakar merubah bahan bakar cair menjadi gas sehingga mudah terbakar dengan mencampur udara

•

)istem pelumasan dengan lapisan oli yang timbul melindungi keausan komponen yang bergesekan dan sebagai pelindung

•

)istem Pembuangan menghentikan tekanan panas yang timbul dari proses pembakaran

•

)istem pendingin menjaga suhu mesin agar dapat lancar dan stabil

)istem 3ransmisi Penggerak erupakan rangkaian transmisi dan tenaga mesin ke roda belakang •

ekanisme kopling melepas dan mengkopel mengkope l putaran mesin ke mekanis metransmisi

•

ekanisme ear emungkinkan untuk menyesuaikan antara tenaga mesin dengan kecepatan sepeda motor

•

3ransmisi meneruskan tenaga dari mekanisme gear ke roda

•

ekanisme stater meneruskan putaran kick crank ke crank shaft dan memutar crank shaft

&. 7*assis/Ran$ka

























3enaga 3enaga listrik menghasilkan daya pembakaran untuk un tuk proses kerja mesin dan sinyal untuk menunjang keamanan pengendara •

ekanisme pengapian menghasilkan listrik dengan -oltase yang tinggi untuk membakar campuaran bahan bakar dan udara

•

ekanisme dinamo dan power supply memberikan tenaga listrik secara kontinyu pada saat berjalan ke semua komponen listrik

•

•

•

•

ekanisme sinyal dan penerangan sebagai penerangan dan sinyal untuk keamanan dalam berkendara ekanisme stater sebagai perlengkapan untuk memutar crank shaft dengan tenaga listrik5motor stater @ome \6nlabelled @ome \6nlabelled \ )istem Penerangan dan @orn )epeda otor

Sistem Penerangan dan Horn Sepeda Motor

• •

/')+%'( )%'KTEK KE/!ST%!K'( +T+M+T!0 EK+ W!('%T+

'1 #udul 2Sistem )enerangan dan orn Sepeda Motor B1 Dosen )embimbing 2 C1 'lat dan Bahan 2 31 Shogun 334 51 Multi tester

























E1 /'(D'S'( TE+%! S!STEM )E(E%'(-'( )E(E%'(-'( =/!-T!(- S*STEM> Suatu sistem ;ang tidak kalah pentingn;a dalam sepeda motor adalah sistem penerangan1 Sistem penerangan sangat diperlukan untuk keselamatan pengendaraan, pengendaraan, khususn;a di malam hari dan "uga untuk memberi is;arat?tanda pada kendaraan lainn;a1 Sistem penerangan pada sepeda motor dibagi men"adi dua fungsi, ;aitu@ 3> sebagai penerangan =illumination> dan 5> sebagai pemberi is;arat?peringatan =signalling?warning>1 *ang *ang termasuk termasuk ke dalam dalam fungsi penerangan penerangan antara antara lain2 31 eadlight =lampu kepala?depan> kepala?depan> 51 Taillight =lampu belakang>, 61 !nstrument lights =lampuAlampu instrumen>1 Sedangkan ;ang termasuk ke dalam fungsi pemberi is;arat antara lain@ 31 Brake light =lampu rem> 51 Turn signals =lampu sein?tanda belok>, 61 +il pressure dan leel light =lampu tanda tekanan dan leel oil> 81 (etral light =lampu netral untuk transmisi?perseneling> transmisi?perseneling> 91 Charging light =lampu tanda pengisian>1 Tidak semua sepeda motor dilengkapi charging light1 :1 &ntuk sistem ;ang lebih komplit, misaln;a pada sepeda motor dengan sistem bahan bakar tipe in"eksi =E0!> , kadangAkadang terdapat "uga haard lamp =lampu haard?tanda haard?tanda baha;a>, low fuel warnig =pemberi peringatan bahan bakar sudah hampir kosong>, temperature warning =pemberi peringatan suhu>, electronic fault warning =pemberi peringatan ter"adin;a kesalahan?masalah pada komponen elektronik>, dan sebagain;a1 Contoh penempatan sistem penerangan =lighting s;stem>, baik ;ang berfungsi sebagai penerangan maupun pemberi is;arat adalah seperti pada gambar di bawah ini2 -ambar )enempatan sistem penerangan pada salah satu sepeda motor

























Saklar lampu kepala berfungsi untuk memindahkan posisi lampu kepala dari posisi lampu dekat ke posisi lampu "auh atau sebalikn;a1 )osisi lampu dekat biasan;a digunakan untuk saat berkendara dalam kota, sedangkan posisi lampu "auh digunakan saat berkendara ke luar kota selama tidak ada kendaraan lain dari arah berlawanan atau ada kendaraan lain dari arah berlawanan namun "arakn;a masih cukup "auh dari kita1 c1 Bola lampu kepala =beam> Terdapat Terdapat dua tipe lampu besar besar atau lampu kepala =headlight>, =headlight>, ;aitu@ ;aitu@ 3> tipe semi sealed beam, dan 5> tipe sealed beam1 /ampu kepala biasan;a menggunakan menggunakan low lament beam untuk posisi lampu dekat dan high lament beam untuk posisi lampu "auh1 )en"elasan kapan saatn;a menggunakan lampu dekat dan lampu "auh sudah dibahas pada bagian saklar lampu kepala1 3> Tipe Semi Sealed Beam Tipe semi semi sealed beam adalah adalah suatu konstruksi konstruksi lampu lampu ;ang dapat dapat mengganti dengan mudah, dan cepat bola lampun;a =bulb> tanpa memerlukan penggantian secara keseluruhan "ika bola lampun;a terbakar atau putus1 Bola lampu ;ang termasuk tipe semi sealed beam adalah2 a> Bola lampu biasa =lament tipe Tungsten> Bola lampu biasa adalah bola lampu ;ang menggunakan lamen =kawat pi"ar> tipe tungsten1 Bola lampu "enis ini mempun;ai mempun;ai keterbatasan keterbatasan ;aitu tidak tidak bisa beker"a beker"a di atas suhu suhu ;ang telah ditentukan karena lamen bisa menguap1 &ap tersebut bisa menimbulkan endapan ;aitu membentuk lapisan seperti perak di rumah lensa kacan;a =enelope> dan pada akhirn;a bisa mengurangi da;a terang lampu tersebut =men"adi suram>1 -ambar Konstruksi bola lampu tungsten b> Bola lampu uartAhalogen )ada bola lampu uartAhalogen, gas halogen tertutup rapat didalam tabungn;a, sehingga bisa terhindar dari efek penguapan ;ang ter"adi akibat naikn;a suhu1 Bola lampu halogen caha;an;a lebih terang dan putih dibanding bola tungsten, namun lebih sensitif



























pemantul caha;a =glass reFector>, reFector>, lamen dan gas di dalamn;a1 #ika ada lamen ;ang rusak?terbakar, rusak?terbakar, maka penggantiann;a penggantiann;a tidak dapat diganti secara tersendir, tapi harus keseluruhann;a1 -ambar Konstruksi bola lampu tipe sealed beam 51 /ampu Belakang dan %em =Tail light dan Brake light> /ampu belakang berfungsi memberikan is;arat "arak sepeda motor pada kendaraan lain ;ang berada di belakangn;a ketika malam hari1 /ampu belakang pada umumn;a men;ala bersama dengan lampu kecil ;ang berada di depan1 /ampu ini sering disebut dengan lampu kota, bahkan kadangA kadang disebut lampu sen"a karena biasan;a sudah mulai din;alakan sebelum hari terlalu gelap1 &ntuk bagian depan disebut lampu "arak =clereance light> dan untuk bagian belakang disebut lampu belakang =tail light>1 Sedangkan rem berfungsi untuk memberikan is;arat pada kendaraan lain agar tidak ter"adi benturan saat kendaraan mengerem1 /ampu rem pada sepeda motor biasan;a digabung dengan lampu belakang1 Maksudn;a dalam satu bola lampu terdapat dua lamen, ;aitu untuk lampu belakang dan lampu rem =lihat gambar di bawah ini>1 /ampu ;ang men;alan;a lebih redup =diameter kawat lamentAn;a lebih kecil> untuk lampu belakang dan lampu ;ang men;alan;a lebih terang =diameter kawat lamentAn;a lebih besar>

























belakang berfungsi untuk 1menghubungkan arus dari baterai ke lampu rem "ika pedal rem rem ditarik =umumn;a =umumn;a berada pada pada dudukan kaki sebelah sebelah kanan>1 Dengan mengin"ak pedal rem tersebut, maka sistem rem bagian belakang akan beker"a, oleh karena itu lampu rem harus men;ala untuk memberikan is;arat?tanda bagi pengendara lainn;a1 c1 /ampu rem dan dudukann;a Seperti terlihat pada gambar di atas, bola lampu belakang digabung langsung dengan bola lampu rem1 )emasangan bola lampu belakang biasan;a disebut dengan tipe ba;onent ;aitu menempatkan bola lampu pada dudukann;a, dimana posisi pasak =pin> pada bola lampu harus masuk pada alur ;ang berada pada dudukann;a1 61 Sistem /ampu Sein?Tanda Belok =Turn Signals S;stem> Semua sepeda motor ;ang dipasarkan dipasarkan dilengkapi dengan s;stem lampu tanda belok1 )ada beberapa model sepeda motor besar, dilengkapi saklar terpisah lampu haard =tanda baha;a>, ;aitu dengan berkedipn;a semua lampu sein kiri, kanan, depan dan belakang secara bersamaan1 0ungsi lampu tanda belok adalah untuk memberikan is;arat pada kendaraan ;ang ada di depan, belakang ataupun di sisin;a bahwa sepeda motor tersebut akan berbelok ke kiri atau kanan atau pindah "alur1 Sistem tanda belok terdiri dari komponen utama, ;aitu dua pasang lampu, sebuah Fasher?turn signal rela;, dan threeAwa; switch =saklar lampu tanda belok tiga arah>1 0lasher tanda belok merupakan suatu alat ;ang men;ebabkan lampu tanda belok mengedip secara interal?"arak waktu tertentu ;aitu antara antara :4 dan

























-ambar Cara ker"a rangkaian sistem tanda belok dengan F asher tipe kapasitor =5> Setelah muatan kapasitor habis, kemagnetan pada kumparan hilang dan plat kontak akan menutup kembali1 'rus ;ang besar mengalir kembali ke lampu sehingga lampu akan men;ala dan "uga ter"adi pengisian ke dalam kapasitor1 Begitu seterusn;a proses ini berulang sehingga lampu tanda belok berkedip1 b1 Sistem Tanda Belok dengan 0lasher Tipe Bimetal Sistem tanda belok tipe ini ;aitu dengan mengandalkan ker"a dari dua keping?bilah =strip> bimetal untuk mengontrol kedipann;a1 Bimetal terdiri dari dua logam ;ang berbeda =biasan;a kuningan dan ba"a> ;ang digabung men"adi satu1 #ika ada panas dari aliran listrik ;ang masuk ke bimetal, maka akan ter"adi pengembangan?pemuaian dari logam ;ang berbeda tersebut dengan kecepatan ;ang berbeda pula1 al ini akan men;ebabkan bimetal cenderung men"adi bengkok ke salah satu sisi1 Dalam Fasher tipe bimetal terdapat dua keping bimetal ;ang dipasang berdekatan berdekatan dan masingAmasing mempun;ai plat kontak pada salah satu u"ungn;a =lihat gambar di bawah ini>1 -ambar Konstruksi bimetal -ambar %angkaian %angkaian sistem tanda belok dengan tipe bimetal

























Fasher =turn signal rela;> melawati amplier =penguat listrik>1 Selan"utn;a Fasher akan menghidupAmatikan menghidupAmatikan lampu tanda belok agar lampu tersebut berkedip1 -ambar %angkaian sistem tanda belok dengan tipe transistor 81 Klakson =orn> 0ungsi klakson adalah untuk memberikan is;arat dengan bun;i atau suara ;ang ditimbulkann;a1 Terdapat beberapa tipe klakson, ;aitu@ 3> Klakson listrik, 5> klakson udara, dan 6> klakson hampa udara1 Klakson listrik terdiri atas diafragma =diaphragm>, lilitan kawat =coil>, kontak platina =contact>, dan pemutus =armature>1 Konstruksi klakson listrik seperti diperlihatkan pada gambar dibawah ini1 -ambar Konstruksi klakson listrik Klakson ;ang ban;ak digunakan pada sepeda motor adalah klakson listrik 1 Salah satu contoh rangkaian sistem klakson listrik adalah seperti terlihat pada gambar di bawah ini 2 -ambar %angkaian klakson listrik Cara ker"a klakson listrik Saat saklar klakson ditekan, arus dari baterai mengalir melalui saklar klakson, terus ke coil =solenoid>, menu"u platina dan selan"utn;a ke massa1 Solenoid

























dipasangkan pada suatu tampilan =displa;> lengkap ;ang akan menampilkan status?keadaan dan kondisi umum dari mesin1 )ada beberapa model, instrumentasi di dihubungkan dengan central control unit =unit pengontrol> ;ang akan memonitor seluruh aspek dari mesin dan fungsi sistem kelistrikan saat mesin di"alankan1 !nformasin;a diperoleh dari berbagai swicth =saklar> dan sensor1 #ika dalam sistem muncul kesalahan =terdapat masalah> akan ditampilkan dalam bentuk warning light =lampu tanda peringatan> atau dalam panel /CD =liuid cr;stal displa;> bagi beberapa model sepeda motor1 a1 Speedometer Speedometer adalah alat untuk memberikan informasi kepada pengendara tentang kecepatan kendaraan kendaraan =sepeda motor>1 Speedometer pada sepeda motor ada ;ang digerakkan secara mekanik, ;aitu kawat ba"a =kabel speedometer> dan secara elektronik1 Speedometer ;ang digerakkan digerakkan oleh kabel biasan;a dihubungkan ke gigi penggerak pada roda depan, tetapi ada "uga ;ang dihubungkan dihubungkan ke output output shaft =poros =poros output> output> transmisi?persneling transmisi?persneling untuk mendapatkan putarann;a1 -ambar Contoh rangkaian speedometer elektronik )ada bagian speedometern;a terdapat magnet permanen ;ang diputar oleh kabel tersebut1 )enun"ukkan "arum kecepatan berdasarkan atas kekuatan medan magnet ;ang berputar, dan diterima oleh sebuah piringan besi non



























switch "uga digunakan untuk mencegah sistem starter tidak bisa dihidupkan "ika kopling kopling tidak ditarik ditarik =pen"elasan =pen"elasan detil sudah sudah dibahas pada bagian sistem sistem starter bagian 9 ;aitu inoasi sistem starter>1 6> Sidestand switch =Saklar Standar samping> Sidestand switch "uga merupakan bagaian dari s;stem pengaman ;ang dirancang agar sepeda motor tidak bias di"alankan di"alankan "ika sidestandAn;a sedang pada posisi diturunkan?digunakan untuk men;andarkan sepeda motor =pen"elasan detil sudah dibahas pada bagian sistem starter bagian 9 ;aitu inoasi sistem starter>1 Tipe sidestand switch bisa tipe plunger maupun rotari ;ang dipasangkan1 Secara sederhana kombinasi hubungan antara neutral switch, clutch switch dan side stand switch ;ang berfungsi sebagai pengaman dapat dilihat dalam gambar di bawah ini2 -ambar %angkaian neutral, clutch, dan sidestand switch

























-ambar %angkaian sistem penerangan dengan sumber listrik 'C dengan pengontrolan pada main switch /ampuAlampu akan men;ala "ika mesin sedang hidup dengan posisi main switch =saklar utama> pada nomor !! dan atau nomor !!!1 )ada sistem ini tidak ada pengaturan arus dan tegangan ;ang keluar dari F;wheel magnet1 +leh karena itu, pada kecepatan rendah, output listrik terbatas dan lampu men;ala agak suram1 Sedangkan pada kecepatan tinggi, lampuAlampu akan cenderung lebih terang1 b1 Sumber /istrik 'C dan DC dengan )engontrolan pada /amp Switch =Saklar /ampu> Sistem penerangan tipe ini menggunakan sumber listrik DC dari baterai untuk lampu sein, lampu belakang, dan lampu pada dashboard1 Sumber listrik 'C digunakan untuk lampu kepala1

























sehingga lampuAlampu otomatis men;ala saat mesin hidup1 &ntuk lampu sein, sering digunakan lampu ;ang mempun;ai dua lament1 /ampu ;ang da;a =watt> kecil akan tetap hidup selama mesin hidup1 Ketika tanda lampu sein diaktifkan, lampu ;ang mempun;ai da;a lebih tinggi akan berkedipA kedip sebagai tanda bahwa lampu sein sedang dihidupkan untuk memberi is;arat kepada pengendara lainn;a1 -ambar %angkaian sistem penerangan model 'merika?Kanada =tidak dilengkapi saklar lampu> Bagi negaraAnegara Eropa dan 'sia, pada umumn;a rangkaian sistem penerangan dibuat dengan melengkapi saklar lampu setelah kuncikontak1 Dengan rangkaian seperti ini bisa memungkinkan sepeda motor hidup tetapi sistem penerangan tidak hidup?men;ala selama saklar lampun;a tidak diaktifkan1 !lustrasi rangkaian rangkaian sistem penerangan model Eropa dan 'sia

























kemungkinan berbeda, lihat buku manual ;ang bersangkutan untuk lebih "elasn;a1 5> Bentuk switch setiap merek sepeda motor kemungkinan berbeda, lihat buku manual ;ang bersangkutan untuk lebih "elasn;a1 6> Tabel berikut ini adalah contoh pemeriksaan switch =saklar> pada sepeda motor onda Supra )-MA0!

-ambar )eta sambungan saklar kanan stang stir?kemudi -ambar )eta sambungan saklar kiri stang stir?kemudi -ambar )eta sambungan saklar kunci kontak

























pada sambungan konektor bola lampu depan tersebut1 #ika tegangan ;ang diperoleh di luar spesikasi, terdapat kerusakan rangkaian kabel dari kunci kontak ke sambungan soket tersebut1 e1 )eriksa sambungan kabel1 )eriksa seluruh sambungan kabel sistem penerangan1 )erbaiki "ika ada ;ang rusak, terputus, longgar dan sebagain;a1 f1 )eriksa kondisi tiap sirkuit?rangkaian sistem penerangan1 61 )emeriksaan /ampu Sein #ika lampu tanda tanda belok =sein> =sein> tidak men;ala, men;ala, maka2 a1 )eriksa bola lampu, ganti bila bola lampu putus1 b1 )eriksa sekering, ganti "ika sekering terbakar atau putus1 c1 )eriksa sambungan kabel rangkaian sistem lampu sein1 )erbaiki "ika ada ;ang rusak, terputus, longgar dan sebagain;a1 d1 )eriksa rela; =Fasher> lampu sein #ika seluruh seluruh sambungan dan kabel sistem lampu sein sein masih bagus, bagus, periksa



























91 )emeriksaan )engukur Tinggi )ermukaan Bensin a1 Buka?lepaskan pengukur tinggi permukaan bensin1 b1 )eriksa tahanan dengan menggunakan menggunakan multimeter =skala ohmmeter> pada setiap posisi pelampung1

























•

)*=
Kabel baterai dari baterai ke motor starter harus dibuat sepen dek mungkin agar menghasilkan voltase drop. )akelar arus yang tinggi diinstal5dipasang ke kab el baterai untuk memutarkan motor starter pada
























M#%#r S%ar%er otor starter yang dipergunakan pada automobile dilengkapi dengan magnetic switch yang memindahkan gigi yang berputar $selanjutnya disebut gigi pinion & untuk berkaitan atau lepas

























ini dibantu juga oleh adanya perbandingan gigi sprocket pada starter dan gigi sprocket pada poros engkol. )ehingga terjadi perbandingan reduksi sekitar 7 : 1 . Artinya Artinya j ika motor starter sudah berputar 7 kali maka poros engkol harus berputar 1 kali Pada Saa% Kuni K#n%ak ON Dan Mesin Ma%i Bila kinci kontak diputar ke posisi <= , arus dari baterai akan mengalir ke rotor dan merangsang

























3erminal 3erminal B alternator]trminal B regulator]titik kontak P]titik kontak P]magnet coil dari -oltage regulator]terminal  regulator]massa bodi. Akibatnya pada coil -oltage regulator timbul kemagnetan yang dapat mempengaruhi posisi dari titik kontak $point& P*. /alam hal ini P* akan tertarik dari P* sehingga pada kecepatan sedang P* akan mengambang











































































Kompeten Merawatan Dan Memperbaiki Sistem Pengapian/ Ignation System

Recommend Documents