BAB I
Pendahuluan
Perkembangan teknologi mengalami kemajuan pesat terutama pada bidang teknologi elektronik. Hal ini mempengaruhi teknologi disegala bidang. Begitupun pada bidang otomotif dimana banyak sekali rangkaian elektronik pada sepeda motor, baik itu rangkaian lampu, fuel injection maupun sistem pengapian. Pada sistem pengapian konvensional energi untuk menyalakan bahan bakar mempunyai batas-batas tertentu, loncatan bunga api yang dihasilkan dari busi besar kecilnya tergantung dari besar kecilnya tegangan listrik dan kondisi kontak platina. Sedangkan rangkaian dari sistem elektronik dikemas khusus sehingga tidakmudah untuk ditiru. Jika terjadi kerusakan pada salah satu komponen maka sistem pengapian akan rusak.
Rumusan Masalah
Berawal dari latar belakang tersebut, Kami mencoba menyampaikan permasalahan antara lain: 1. Bagaimana sistem pengapian konvensional itu ? 2. Bagaimana sistem pengapian semi elektronik itu ? 3. Bagaimana sistem pengapian induktif ? 4. Bagaimana sistem pengapian hall itu ? 5. Bagaimana sistem pengapian infrared itu ?
BAB II
Isi Materi A. Sistem pengapian konvensional pada motor bakar (sistem platina).
Pengapian jenis ini adalah yang pertama kali diterapkan dalam kendaraan bermotor yang ada. Komponen platina ini berfungsi untuk mengatur
dan
terjadinya yang
memicu pengapian
kemudian
akan
tersalurkan ke koil agar busi mampu memercikan api
untuk
membakar
BBM dengan sempurna sesuai putaran mesin. Saat bekerja,
platina arus
akan
mengalir dan menuju kumparan primer koil, sehingga menciptakan arus listrik dari medan magnet di sekitar kumparan sekunder. Begitu pula bila platina tidak bekerja, arus listrik secara otomatis akan terputus. Piranti platina memiliki kelemahan utama pada titik kontak atau contact point. Ini karena pemutus arus mekanis yang akan aus, bergantung lamanya pemakaian. Jadi platina dalam sistem pengapian standar kendaraan adalah kontak poin (contact point) yang berfungsi sebagai penyulut (trigger) koil, Sehingga mesin dapat menyala dengan baik dengan tenaga yang maksimal.
Kelemahan utama terdapat pada kontak pemutus, dimana pada motor dengan silinder yang bayak dan berputar cepat maka frekuensi pemutusan kontak pemutus tinggi sehingga waktu penutupan pendek yang akan berakibat pada kemampuan pengapian yang kurang karena arus primer tidak mencapai maksimal B. Sistem Pengapian Elektronik Pada Motor Bakar
Digunakan karena kemampuannya yang mampu mengatasi kelemahan yang terdapat pada sistem pengapian baterai yaitu kemampuan pengapian yang kurang. System pengapian ini biasanya digunakan untuk memodifikasi pengapian konvensional. Maksudanya adalah hanya dengan mengganti koil pengapian dan menambah kontrol unit sudah terpasang sistem pengapian elektronik dengan kontak pemutus. Mulai diperkenalkan atau hadir pada awal tahun 1970.
Gambar rangkaian sistem pengapian elektronik.
1. Bagian-bagian sistem pengapian elektronik: a) Baterai. berfungsi sebagai sumber arus listrik. b) Kunci kontak berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari baterai ke sirkuit primer c) Koil. berfungsi untuk mentransfoemasikan tegangan baetrai menjadi tegangan tinggi (5000-25.000 volt) d) Kontak pemutus. berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus primer agar terjadi induksi tegangan tinggi pada sirkuit sekunder sistem pengapian dan informasi ini diteruskan ke kontrol unit elektronik e) Kontrol unit elektronik (ECU). terintegrasi dengan koil dan berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus primer. f) Distributor. berfungsi untuk membagi dan menyalurkan arus tegangan tinggi ke setiap busi sesuai dengan urutan pengapian g) Busi. berfungsi untuk meloncatkan bunga api listrik diantara kedua elektroda busi didalam ruang bakar, sehingga pembakaran dapat dimulai.
2. Cara Kerja Sistem Pengapian Elektronik: Pada dasarnya sama dengan cara keraja dari sistem pengapian secara konvensional (baterai) hanya saja pada sistem ini waktu pengapian dikontrol oleh kontrol unit elektronik dengan cara memutus dan menghubungkan arus primer.
3. Sistem Pengapian Digital Elektronik. a) Modul sistem digital elektronik dapat dirancang dengan capacitive discharge ignition (CDI) atau induktive discharge ignition(IDI) b) CDI tersusun atas transformer kecil (koil), charging sirkuit, trigerrimg sirkuit dan kapasitor. c) CDI berfungsi untuk menyimpan arus yang digunakan untuk spark (didalam kapasitor yang terdapat didalam modul) yang dilepaskan kedalam busi kapan saja didalam mesin yang diatur oleh microprocecor melalui control sinyal.
Gambar contoh konstruksi alat penyala magnet silinder tunggal dengan CDI
4. Cara kerja alat penyala magnet (CDI) motor bensin 1 silinder: Ketika roda gaya magnet berputar maka arus diinduksikan dalam koil yang stasioner dan kemudian mengisi kapasitor. Bila kapasitor telah diisi maka sebuah isyarat tegangan untuk mengontrol timbulnya penyalaan dalam kumparan sensor dengan menggunakan pintu G dari SCR ( Silicon Controlled Rectifier ) untuk mengalirkan arus dari A ke K.
Listrik yang dikumpulkan dalam kapasitor
selanjutnya disalurkan pada suatu saat melalui SCR dalam kumparan primer. Arus ini membangkitkan tegangan yang lebih tinggi dalam kumparan sekunder sehingga menimbulkan loncatan bungan api listrik pada busi.
C. Sebuah Pengantar Sistem pengapian Induktif.
Desain telah diperbaiki selama bertahun-tahun tetapi perkembangan terakhir yang paling signifikan telah pengenalan Transistor Bipolar Gerbang Insulated (IGBT), ini telah memungkinkan desain yang sangat akurat, sistem spark pengapian energi tinggi induktif. Sebuah operasi tunggal dilakukan oleh transistor menyalakan arus kekumparan pengapian berliku s primer. Ini pengisian 'menyimpan energi dalam rangkaian kumparan magnetik. Saat kemudian dimatikan. Sebagai medan magnet mulai runtuh kumparan mencoba untuk melawan drop dalam arus menyebabkan tegangan di gulungan sekunder meningkat pesat, hal ini tegangan tinggi rusak campuran udara / bahan bakar dalam spark memungkinkan percikan untuk lulus , pengapian menyebabkan dari campuran udara / bahan bakar. Keuntungan yang paling signifikan dari sistem pengapian induktif adalah bahwa kumparan induktif umumnya lebih efisien daripada kumparan debit kapasitif karenamereka dapat memberikan durasi percikan lagi yang dapat menjamin perbaikan sempurna, terutama pada luka bakar ramping dan mesin turbo dibebankan. Kemampuan untuk menyediakan durasi memicu lagi adalah karena kumparan induktif hanya menyediakan energi yang cukup untuk menyeberangi celah elektroda. Energi yang tersisa dari kumparan pengapian digunakan untuk menjaga percikan. Capacitive discharge kumparan rilis hampir semua energi mereka seketika sehingga sangat merugikan jumlah energi yang tersedia untuk menyediakan percikan. Dengan sistem pengapian induktif lebih banyak energi dapat dikirim ke gulungan sekunder dari koil daripada di sistem pengapian kapasitif. Bahkan, dengan catu daya yang sama menarik saat ini, energi hingga lima kali lebih dapat dikirim ke gulungan sekunder dari kumparan pengapian induktif daripada kumparan debit kapasitif. Biasanya sistem debit kapasitif akan memberikan
maksimal 10 millijoules energi dibandingkan dengan sistem pengapian induktif memberikan lebih seperti 50 millijoules energi dan berpotensi lebih dari 100 millijoules. Perbedaan besar dalam energi dipasok akan berarti sistem induktif dapat memberikan durasi percikan 2000 mikrodetik atau lebih dalam percikan tunggal, dibandingkan dengan 600 mikrodetik untuk sistem kapasitif. Energi tinggi dan panjang, jangka waktu percikan diprogram adalah keuntungan yang cukup karena mereka memberikan pengapian yang lebih baik ramping atau non-homogen udara / bahan bakar campuran. Dalam banyak kasus mesin yang mampu memenuhi standar emisi dengan sistem debit kapasitif bisa dibeli menjadi sesuai dengan sistem pengapian elektronik induktif seperti yang dibuat oleh Gill Instrumen.
D. Infrared Thermometer aplikasi dalam industri otomotif.
Dengan pengembangan dan popularisasi industri mobil, dan teknologi elektronik dan menggunakan banyak komputer di mobil di mobil pada tingkat yang lebih tinggi presisi. Cara cepat dan akurat pada mobil diagnosa kesalahan dan analisis teknologi perusahaan untuk meningkatkan tingkat pelayanan, efisiensi dan kesadaran pelayanan tanda-tanda penting. Non kontak termometer inframerah dengan teknologi inframerah canggih untuk cepat dan akurat dan mudah mengukur suhu permukaan benda untuk membantu Anda dengan cepat mendiagnosa masalah yang berkaitan dengan suhu. pengukuran temperatur Inframerah tidak memerlukan kontak langsung dengan permukaan benda yang diukur, Anda dapat dengan cepat dapat menguji pembacaan suhu permukaan, dan dipercaya bisa mengukur suhu menghubungi permukaan yang panas, berbahaya atau keras. termometer inframerah mengukur kecepatan sangat cepat, sejumlah pembacaan per detik dapat diukur. Secara intuitif, permukaan kontinu untuk menguji perubahan suhu.
Mobil bergerak jika sebuah kegagalan terjadi, atau adanya potensi kegagalan, pasti akan menyebabkan perubahan dalam suhu permukaan onderdil mobil atau mutasi suhu. Infrared termometer di dalam mobil ketika mendeteksi kesalahan dan diagnosis, dan rentan terhadap perubahan mendadak dalam komponen suhu dan suhu-sensitif harus menentukan akurat, cepat, efektif dan nyaman untuk cepat menemukan suku cadang mobil kegagalan. Oleh karena itu, termometer inframerah dalam diagnosis kesalahan mobil adalah alat diagnostik yang sangat baik. Terutama digunakan dalam bidang berikut utama spesifik:
a) Sistem pengapian kesalahan deteksi . Tekanan bahan bakar terlalu rendah: scan beberapa situs untuk menentukan tekanan bahan bakar suhu rendah. Kegagalan sistem pengapian: kasus kumparan pengapian melalui karya non-performing multi-point scanning, untuk menemukan kesalahan kebohongan. b) Exhaust System Fault Detection . Salah penyesuaian perbandingan udara-bahan bakar: perbandingan pengukuran dan pembuangan komponen sistem untuk memperbaiki rasio udara-bahan bakar. Catalytic converter: konverter katalitik pada kedua ujung scan, bandingkan perbedaan suhu. c) Sistem Pendingin Diagnostik . Pada masalah overheating atau bagian perlu diganti untuk memeriksa Radiator: radiator untuk memeriksa inti internal scan pengikat dan akurat menentukan radiator mobil dan thermostat akan diblokir dan sensor suhu air yang baik atau buruk. Termostat: pengukuran sederhana thermostat.
Pendingin Suhu Sensor: Ukur sensor suhu pendingin, dan sensor suhu udara beberapa. d) Kontrol sistem AC kendaraan Cepat dan mudah memeriksa pemanas, penyejuk udara, ventilasi lubang-lubang kesalahan. Heater ventilasi AC /: Periksa pemanasan dan pendinginan kinerja sistem dan kegagalan. e) Eistem pengereman mendeteksi Setelah kendaraan uji untuk beberapa mengenakan sepatu rem jarak atau kegagalan bantalan roda, jika suhu secara signifikan lebih tinggi dari suhu sekitar, kemudian menunjukkan memakai berlebihan dan air mata. Selain itu, termometer infra merah pada sistem rem, bantalan, bantalan, satu arah katup dan universal adaptor sendi, sistem pemanas kursi; jendela sistem defrost belakang; tekanan ban dan roda koreksi, diagnosa kesalahan dan perbaikan juga memiliki sangat jelas manfaat. Hal ini dapat dikatakan termometer inframerah dalam diagnosis kesalahan otomotif modern merupakan perangkat yang penting, tidak hanya mempercepat laju deteksi kesalahan, meningkatkan efisiensi, namun juga memungkinkan staf untuk bekerja lebih aman.
E. Sistem Pengapian Hall
Hall adalah nama yang diberikan berdasarkan E.H. Hall yang menemukan efek ini pada tahun 1879. Bahan semi konduktor tipis yang berbentuk garis (pembangkit hall) mempunyai aliran arus konstan yang mengalirinya. Ketika medan magnet didekatkan pada pembangkit hall sehingga medan magnet tegak lurus terhadap bahan semi konduktor (pembangkit hall), akan muncul tegangan rendah pada sisi semi konduktor yang berbentuk garis. Tegangan ini disebut “Tegangan Hall”. Saat magnet dijauhkan tegangan hall akan turun pada titik nol. Kedua hal tersebut di atas, arus yang konstan dan medan magnet yang tegak lurus terhadap bahan semi konduktor diperlukan untuk membangkitkan tegangan hall. Jika salah satu atau keduanya tidak ada maka tegangan hall tidak akan dapat dihasilkan.
Gambar : tidak ada magnet tidak ada efek hall
Gambar 15 Kemagnetan 90’ tegangan hall muncul
Bentuk gelombang output sensor Hall disebut gelombang digital sebab perubahan magnet terhadap bahan semi konduktor yang berbentuk garis dari 90° akan di mematikan tegangan hall. Tegangan keluaran adalah “Ada atau Tidak Ada”.
Gambar : prinsip kerja sensor kecepatan dan sinyal keluarannya Sensor, yang ditempatkan pada distributor, digunakan untuk menetukan putaran engine dan saat pengapian. Saat poros distributor berputar, sensor memberikan sinyal kepada mikrokomputer informasi tentang posisi poros distributor.
Gambar 17: Konstruksi/Tempat Sensor Penghimpun pengapian. Sensor ini terdiri dari tutup sudu yang berputar dan saklar efek Hall. Tutup sudu yang berputar di tempatkan di bagian atas poros distributor. Saklar efek Hall berada di bagaian dasar distributor.
Gambar : Tutup sudu berputar, Sakelar efek Hall. Tutup sudu berputar dan sakelar efek Hall ditempatkan sedemikian rupa sehingga sudu-sudu dapat melalui celah sakelar saat sudu-sudu berputar. Bila tidak ada sudu yang berada di celah medan magnet menyebabkan munculnya tegangan hall. Bila sudu berada diantara celah, medan magnet terhalang dari bagian sensor. Tidak akan ada tegangan Hall yang muncul. Frekwensi (kecepatan) tegangan sinyal akan tergantung pada putaran poros dan jumlah sudu-sudu. Lebar sinyal akan beragam tergantung pada ukuran sudu. Sensor Posisi Poros Engkol Optik
Hampir sama dengan sensor Hall, sensor posisi poros engkol optik menggunakan piringan yang secara langsung dihubungkan dengan poros pemutar. Sebagai pengganti sudu, piringan dilengkapi dengan lubanglubang yang posisinya berhubungan dengan derajat perputaran. Contoh : 1) 90° untuk engine 4 silinder. 2) 60° untuk engine 6 silinder. 3) 45° untuk engine V 8 silinder
.
Sensor-sensor modern mungkin mempunyai perputaran poros 360°.
Gambar 19: Sensor Posisi Poros engkol Optik. Ditempatkan pada setiap sisi piringan sebuah LED (Light Emitting Diode) dan sebuah Phototransistor. Lubang pada piringan memungkinkan cahaya dari LED mencapai phototransistor, digunakan sebagai sensor. Output phototransistor diperkuat untuk memberikan sinyal tegangan ke ECU.
BAB III
Kesimpulan
1. Platina dalam sistem pengapian standar kendaraan adalah kontak poin (contact point) yang berfungsi sebagai penyulut (trigger) koil, Sehingga mesin dapat menyala dengan baik dengan tenaga yang maksimal. Kelemahan utama terdapat pada kontak pemutus, dimana pada motor dengan silinder yang bayak dan berputar cepat maka frekuensi pemutusan kontak pemutus tinggi sehingga waktu penutupan pendek yang akan berakibat pada kemampuan pengapian yang kurang karena arus primer tidak mencapai maksimal. 2. Sistem pengapian elektronik digunakan karena kemampuannya yang mampu mengatasi kelemahan yang terdapat pada sistem pengapian baterai yaitu kemampuan pengapian yang kurang. System pengapian ini biasanya digunakan untuk memodifikasi pengapian konvensional. 3. Keuntungan yang paling signifikan dari sistem pengapian induktif adalah bahwa kumparan induktif umumnya lebih efisien daripada kumparan debit kapasitif karenamereka dapat memberikan durasi percikan lagi yang dapat menjamin perbaikan sempurna, terutama pada luka bakar ramping dan mesin turbo dibebankan. 4. Infra merah (infra red) ialah sinar elektromagnet yang panjang gelombangnya lebih daripada cahaya nampak yaitu di antara 700 nm dan 1 mm. Sinar infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan nampak pada spectrum elektromagnet dengan panjang gelombang di atas panjang gelombang cahaya merah.
5. Ketika medan magnet didekatkan pada pembangkit hall sehingga medan magnet tegak lurus terhadap bahan semi konduktor (pembangkit hall), akan muncul tegangan rendah pada sisi semi konduktor yang berbentuk garis. Tegangan ini disebut “Tegangan Hall”.
Saran
-
Sesuaikan kendaraan pribadi dengan jenis pengapian yang pas.
-
Rawatlah komponen-komponen sistem pengapian
-
Bil.a salah satu terjadi kerusakan maka ganti dengan yang baru
DAFTAR PUSTAKA http://id.hicow.com/busi/insulated-gate-transistor-bipolar/laser-2504817.html http://otospider.com/cara-kerja-pengapian-induktif.html HTTP:// OLDSITE.SITUSOTOMOTIF.COM / TIPS-PERAWATAN -PLUS / PENGETAHUAN UMUM / PENGAPIAN-MOBIL /