Kombinasi Bisnis
adalah transak transaksi si atau kejadia kejadian n lain lain yang membuat membuat perusahaan perusahaan Kombinasi Kombinasi bisnis bisnis adalah pengakuisisi (acquirer ) mendapatkan pengendalian atas satu atau lebih bisnis. Dalam IFRS, akuntansi bisnis disyaratkan menggunakan pendekatan nilai wajar dibandingkan pendekatan biaya seperti yang ada dalam FASB. FASB. ada pendekatan biaya, semua pengeluaran akuisisi di!atat pada harga per"lehan, g""dwill mun!ul atas perbedaan nilai wajar dan biaya atas aset bersih yang dapat diidenti#ikasi d iidenti#ikasi (net identifiable asset ). ). $ebalikannya, dalam pendekatan nilai wajar, biaya tersebut diukur dengan nilai wajar. IFRS mensyaratkan penentuan nilai wajar atas setiap aset, baik yang berwujud ataupun tidak yang dapat diidenti#ikasi atas entitas yang diakuisisi. %alaupun demikian, dalam IFRS & hanya diberikan !"nt"h bagaimana perlakuan pendekatan nilai wajar ini atas beberapa aset, namun tidak ada petunjuk tertentu. Adapun transaksi'transaksi yang terjadi saat mengk"mbinasikan bisnis adalah a. erpind erpindahan ahan kas, ekuia ekuialen len kas atau aset aset lain, termasuk termasuk perpind perpindahan ahan aset aset dari satu b. !. d. e.
bisnis ke bisnis lain *engeluarkan hutang *ener *enerbit bitkan kan instru instrume men n ekuit ekuitas as *elakuk *elakukan an satu atau lebih lebih penga pengakuan kuan Denga Dengan n suatu suatu k"n k"ntra trak, k, tanpa tanpa trans#e trans#err apapun apapun,, sepert sepertii saat saat bisni bisniss yang yang diakui diakuisis sisii (acquiree) membeli kembali saham yang dimiliki sehingga mengakibatkan mengakibatkan salah satu inest"r inest"r yang yang sudah sudah ada mendapa mendapatkan tkan pengenda pengendalia lian n atas atas perusaha perusahaan an atau adanya adanya perjanjian k"mbinasi k"mbinas i antara dua perusahaan perusaha an tanpa trans#er apapun. apap un.
IFRS & memperluas de#inisi bisnis agar lebih banyak !akupan atas apa yang disebut k"mbinasi bisnis daripada hanya pembelian suatu aset atau hutang. Dalam IFRS &, yang dimaksud bisnis adalah kel"mp"k aktiitas dan aset yang terintegrasi dan harus mampu untuk dijalank dijalankan an dan diatur diatur untuk untuk menghas menghasilka ilkan n pengemba pengembalian lian se!ara se!ara langsung langsung pada inest"r inest"r,, pemilik, angg"ta dan partisipan. engembalian tersebut bisa berupa diiden, pengurangan biaya dan man#aat ek"n"mis ek"n" mis lainnya. Sehingga Sehin gga dalam de#inisi tersebut tersebu t dapat ditarik beberapa beberap a penekanan, yaitu walaupun pada hakikatnya bisnis harus menghasilkan "utput, namun berdasarkan de#inisi tersebut, terse but, suatu hal bisa dikatakan sebagai s ebagai bisnis jika hal tersebut mampu menghasilkan "utput dan tidak harus ada "utput. $"mbinasi bisnis biasanya memiliki struktur a. Satu Satu atau lebih perusaha perusahaan an menjadi menjadi anak perusahaa perusahaan n dari perusahaan perusahaan pengaku pengakuisis isisi, i, sebagai anak perusahaan mereka melanjutkan "perasi"nalnya sebagai entitas yang legal
1
b. Aset bersih dari dar i acquiree se!ara legal dimerger ke acquirer . Dalam kasus ini acquiree tidak lagi dianggap ada !. emili ilik per perusah usahaaan acqu memindah dahkan kan ekuit ekuitas asnya nya ke acqu pemilik acquir iree ee memin acquir irer er atau pemilik acquirer dalam pertukaran ekuitas d. Semu Semuaa k"m k"mbi binas nasii bisnis bisnis mentran mentrans#e s#err aset aset bersi bersih h mere mereka ka atau atau ekuit ekuitas as pemili pemilik k ke
dalam perusahaan baru yang dibentuk sesuai tujuan transaksi. +al ini sering disebut transaksi roll up atau put together e. end endir irii atau atau kel" kel"m mp"k p"k pend pendir irii dari dari sala salah h satu satu enti entita tass yang yang dik" dik"mb mbin inas asik ikan an mendapatkan k"ntr"l atas entitas yang dikendalikan se!ara k"lekti# #. Acquirer bisa sebagai seba gai entitas enti tas n"n pengendali dalam sebuah sebua h perusahaan perusa haan dan kemudian membeli tambahan ekuitas yang membuat mereka !ukup untuk mendapatkan k"ntr"l. +al ini sering disebut step acquisition Akunta Akuntansi nsi untuk untuk $"mb $"mbin inasi asi Bisni Bisniss didas didasar arkan kan pada pada *et"d *et"dee Akuisis kuisisii Acquisition (Acquisition ). *et" *et"de de ini merup merupaka akan n pengem pengemban bangan gan dari dari met"d met"dee pembel pembelian ian.. erub erubaha ahan n Method ). termin"l"gi yang mun!ul adalah bahwa k"mbinasi bisnis bisa saja terjadi walaupun tidak terjadi terjadi pembeli pembelian. an. angkah angkah'lan 'langkah gkah yang diperluk diperlukan an untuk untuk menerap menerapkan kan met"de met"de akuisisi akuisisi adalah a. Lang Langka kah h 1 – Ide Ident ntifi ifika kasi si Acquirer Acquirer Berdasar Berdasarkan kan IFRS &, acquire acquirerr adalah entitas yang mendapatkan k"ntr"l atas satu atau
lebih bisnis dalam suatu k"mbinasi bisnis. Identi#ikasi pihak pengakuisisi didasarkan pada IAS -. $"ntr"l, berdasarkan IAS -, mun!ul saat induk perusahaan memiliki, se!ara langsung maupun tidak, may"ritas dari hak "ting atas entitas lain. enge!ualian atas aturan may"ritas ini adalah Sebuah entitas yang sedang dire"rganisasi atau dipailitkan o Sebuah entitas yang menjadi subjek pembatasan pemerintah o o jika acquiree adalah S/, maka pembentuk S/ sudah pasti disebut acquirer. IFRS & memperjelas beberapa #akt"r yang dapat dipertimbangkan dalam menentukan siapa pihak pengakuisisi dalam suatu k"mbinasi bisnis, yaitu leb ih besar, dalam hal aset, pendapatan atau laba l aba bersih o berukuran relati# lebih Inisiat"r transaksi. o 0ransaksi roll up atau put together o /ntitas yang mengeluarkan kas atau menerbitkan hutang o /ntitas /ntitas yang menerbit menerbitkan kan ekuitas. ekuitas. 1amun, 1amun, dalam dalam revers o reversee acquis acquisitio ition, n, walaupun entitas tersebut menerbitkan ekuitas dan diakui sebagai acquirer, tapi untuk tujuan o o o
akuntansi diakui sebagai acquiree. /ntitas yang memiliki p"rsi hak suara paling besar. /ntitas yang memiliki min"ritas hak suara paling besar /nti /n titas tas yang yang memili memiliki ki kemam kemampua puan n untuk untuk memi memili lih, h, menun menunjuk juk,, atau atau men! men!"p" "p"tt may"ritas angg"ta dewan perusahaan dari entitas k"mbinasi 2
b. Aset bersih dari dar i acquiree se!ara legal dimerger ke acquirer . Dalam kasus ini acquiree tidak lagi dianggap ada !. emili ilik per perusah usahaaan acqu memindah dahkan kan ekuit ekuitas asnya nya ke acqu pemilik acquir iree ee memin acquir irer er atau pemilik acquirer dalam pertukaran ekuitas d. Semu Semuaa k"m k"mbi binas nasii bisnis bisnis mentran mentrans#e s#err aset aset bersi bersih h mere mereka ka atau atau ekuit ekuitas as pemili pemilik k ke
dalam perusahaan baru yang dibentuk sesuai tujuan transaksi. +al ini sering disebut transaksi roll up atau put together e. end endir irii atau atau kel" kel"m mp"k p"k pend pendir irii dari dari sala salah h satu satu enti entita tass yang yang dik" dik"mb mbin inas asik ikan an mendapatkan k"ntr"l atas entitas yang dikendalikan se!ara k"lekti# #. Acquirer bisa sebagai seba gai entitas enti tas n"n pengendali dalam sebuah sebua h perusahaan perusa haan dan kemudian membeli tambahan ekuitas yang membuat mereka !ukup untuk mendapatkan k"ntr"l. +al ini sering disebut step acquisition Akunta Akuntansi nsi untuk untuk $"mb $"mbin inasi asi Bisni Bisniss didas didasar arkan kan pada pada *et"d *et"dee Akuisis kuisisii Acquisition (Acquisition ). *et" *et"de de ini merup merupaka akan n pengem pengemban bangan gan dari dari met"d met"dee pembel pembelian ian.. erub erubaha ahan n Method ). termin"l"gi yang mun!ul adalah bahwa k"mbinasi bisnis bisa saja terjadi walaupun tidak terjadi terjadi pembeli pembelian. an. angkah angkah'lan 'langkah gkah yang diperluk diperlukan an untuk untuk menerap menerapkan kan met"de met"de akuisisi akuisisi adalah a. Lang Langka kah h 1 – Ide Ident ntifi ifika kasi si Acquirer Acquirer Berdasar Berdasarkan kan IFRS &, acquire acquirerr adalah entitas yang mendapatkan k"ntr"l atas satu atau
lebih bisnis dalam suatu k"mbinasi bisnis. Identi#ikasi pihak pengakuisisi didasarkan pada IAS -. $"ntr"l, berdasarkan IAS -, mun!ul saat induk perusahaan memiliki, se!ara langsung maupun tidak, may"ritas dari hak "ting atas entitas lain. enge!ualian atas aturan may"ritas ini adalah Sebuah entitas yang sedang dire"rganisasi atau dipailitkan o Sebuah entitas yang menjadi subjek pembatasan pemerintah o o jika acquiree adalah S/, maka pembentuk S/ sudah pasti disebut acquirer. IFRS & memperjelas beberapa #akt"r yang dapat dipertimbangkan dalam menentukan siapa pihak pengakuisisi dalam suatu k"mbinasi bisnis, yaitu leb ih besar, dalam hal aset, pendapatan atau laba l aba bersih o berukuran relati# lebih Inisiat"r transaksi. o 0ransaksi roll up atau put together o /ntitas yang mengeluarkan kas atau menerbitkan hutang o /ntitas /ntitas yang menerbit menerbitkan kan ekuitas. ekuitas. 1amun, 1amun, dalam dalam revers o reversee acquis acquisitio ition, n, walaupun entitas tersebut menerbitkan ekuitas dan diakui sebagai acquirer, tapi untuk tujuan o o o
akuntansi diakui sebagai acquiree. /ntitas yang memiliki p"rsi hak suara paling besar. /ntitas yang memiliki min"ritas hak suara paling besar /nti /n titas tas yang yang memili memiliki ki kemam kemampua puan n untuk untuk memi memili lih, h, menun menunjuk juk,, atau atau men! men!"p" "p"tt may"ritas angg"ta dewan perusahaan dari entitas k"mbinasi 2
o o
/ntitas yang manajemennya mend"minasi manajemen atas entitas k"mbinasi /ntitas /ntitas yang membay membayar ar premi premi atas nilai wajar wajar sebelum sebelum k"mb k"mbinas inasii atas atas ekuitas ekuitas
entitas lain. b. Langkah Langkah 2 - Menentu Menentukan kan tanggal tanggal akuisi akuisisi si 0anggal akuisisi adalah tanggal dimana acquirer se!ara legal mentrans#er kepemilikan, membeli membeli aset dan mengam mengambil bil alih hutang hutang dari acquiree acquiree atau bisa juga disebut tanggal penutupan. Beberapa kasus item penge!ualian adalah tentang $ewajiban k"ntingensi yaitu jika kewajiban atau nilai wajarnya wajarnya dapat diukur se!ara andal tanpa memperhatikan kemungkinan mengalirnya kas c. Langka Langkah h 3 - Mengakui Mengakui dan menguk mengukur ur aset aset ber berwu wuud ud dan tidak tidak berwuud berwuud !ang !ang da"at diidentifikasi dan liabilitas !ang diambil alih. Se!ar Se!araa um umum um seluru seluruh h item item terse tersebut but diuku diukurr pada pada nilai nilai wajar wajar saat saat tangga tanggall akuis akuisis isi, i,
sedangkan non controlling interests (12I) bisa diukur melalui dua met"de, berdasarkan IFRS &, yaitu pada nilai wajarnya atau pada jumlah saham 12I pada ekuitas acquiree. 1amun,
terdapat
penge!ualian
pada
beberapa
item
terkait
pengukuran
dan
pengakuannya, pengakuann ya, yaitu $ewajiban $"ntingensi acquiree o $ewajiban k"ntingensi menurut IFRS & diukur dalam nilai wajarnya. $ewajiban k"ntingensi dide#inisikan sebagai, berdasarkan IAS & $ewajiban yang mungkin mun!ul dari kejadian masa lalu dan keberadaanya akan
dik"n#irmasi hanya jika keterjadiannya atau ketidakterjadiannya dari satu atau lebih kejadian tidak pasti masa depan tidak dapat di k"ntr"l sepenuhnya "leh entitas. $ewajiban $ewajiban yang sudah ada yang mun!ul dari kejadian masa lalu tapi tidak diakui
karena karena tidak tidak memungk memungkinka inkannya nnya dikeluar dikeluarkan kan sumb sumber er daya yang memberi memberikan kan man#aat ek"n"mi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut atau jumlah kewajiban o
tidak dapat diukur se!ara andal. ajak penghasilan ada ada dasarny dasarnyaa acquirer haruslah mengakui aset maupun liabilitas pajak tangguhan yang mun!ul saat akuisisi atau dihasilkan "leh akuisisi tersebut. 1amun, berdasarkan IAS IAS 3-, man#a man#aat at pajak pajak tangg tangguha uhan n yang yang tida tidak k memenu memenuhi hi krite kriteria ria diper diperlak lakuka ukan n sebagai engurang g""dwill apabila man#aat pajak tangguhan didapat selama peri"de
pengakuan (dalam satu tahun setelah tanggal tangga l akuisisi) atau $euntungan pembelian penawaran ( gain gain from a bargain purchase) jika tidak ada g""dwill yang mun!ul $euntungan atau kerugian atas semua man#aat pajak tangguhan lainnya.
3
o
erbedaan temp"rer atas man#aat pajak yang mun!ul akibat perbedaan
penghasilan berdasarkan pajak dan nilai per"lehan g""dwill berdasarkan IFRS Employee benefits Seluruh kewajiban atas employee benefits diperlakukan berdasarkan IAS 34. Bila ada perubahan atas ren!ana employee benefits setelah k"mbinasi maka kejadian
o
tersebut diperlakukan sebagai kejadian setelah k"mbinasi. Aset ganti rugi ( Indemnification asset ) Indemnification assets adalah perjanjian k"ntraktual yang didesain untuk se!ara penuh atau sebagian melindungi acquirer dengan membatasi maksimum jumlah kerugian yang mun!ul setelah k"mbinasi. Aset ini diasumsikan sebagai kewajiban
o
k"ntingensi acquiree. +ak yang diper"leh kembali (reacquired rights) Item ini mun!ul akibat sebelum k"mbinasi perusahaan acquirer dan acquiree terlibat suatu transaksi, seperti sewa atau #ran!hise sehingga saat akuisisi, acquirer mendapatkan hak tersebut kembali. $ejadian ini diakui sebagai aset tidak berwujud. 5ika kejadian ini menimbulkan kerugian atau keuntungan yang dibandingkan dengan
o
harga pada barang yang sejenis maka diakui sebagai laba atau rugi. +adiah pembayaran berdasarkan saham 5ika terjadi perubahan kebijakan pada item ini setelah k"mbinasi maka acquirer mengukur kewajiban atau ekuitas yang mun!ul atas perubahan tersebut berdasarkan
o
IFRS Aset yang dimiliki untuk dijual Aset ini, berdasarkan IFRS 6, diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjualnya pada saat tanggal akuisisi. d. Langkah # – Identifikasi aset dan liabilitas !ang membutuhkan akuntansi ter"isah. Acquirer sudah seharusnya mengakui semua aset dan liabilitas yang dapat diidenti#ikasi pada acquiree, termasuk apabila ada kejadian sebelum k"mbinasi apabila belum diakui "leh acquiree. Apabila acquirer beren!ana untuk merestrukturisasi atau menutup beberapa bagian o o
pada acquiree maka biaya mun!ul termasuk dalam biaya setelah k"mbinasi 5ika terdapat kel"mp"k yang masuk saat neg"siasi diluar acquirer dan acquiree dan bertujuan untuk kepentingan perusahaan baru atau acquirer, atau Digagas "leh acquirer atau Dilakukan saat neg"siasi k"mbinasi bisnis maka transaksi tersebut
dikateg"rikan sebagai transaksi terpisah dan bukan merupakan bagian dari k"mbinasi bisnis e. Langkah $ – Mengklasifikasi atau mendesain aset dan hutang !ang diambilalih. erusahaan kemudian harus memilih met"de yang dipakai untuk aset'aset dan hutang yang diambil alih, seperti klasi#ikasi inestasi. enge!ualian untuk perjanjian sewa dan
4
k"ntrak adalah perusahaan tetap melanjutkan perjanjian sesuai yang sudah ada ke!uali bila perjanjian tersebut dim"di#ikasi pada saat k"mbinasi bisnis, sehingga tanggal perjanjian akan berubah sesuai tanggal akuisisi. f. Langkah % –mengakui dan mengukur &'I "ada acquiree Dalam langkah ini, perusahaan dapat memilih salah satu dari dua met"de, yaitu mengukur 12I pada nilai wajar atau mengukur 12I pada nilai saham 12I atas aset bersih acquiree (12I tidak mendapatkan pr"p"rsi goodwill ). *anajemen harus memilih sebaik mungkin kebijakan akuntansi atas 12I karena akan berpengaruh pada perusahaan ke depannya. 2"nt"h $"nin !"rp"ratin ($2) mengakusisi 67 saham pada Bataia 2"rp"rati"n (B2) dengan tambahan uang tunai 8&9:,:::. B2 telah memiliki -67 sahamnya untuk diperdagangkan, $2 mengakuisisi 9:.::: saham dari t"tal jumlah saham yang beredar ;:.::: lembar. B2 dengan nilai 89
engukuran pada nilai wajar Berdasarkan pendekatan ini, pr"p"rsi 12I diukur berdasarkan harga saham yang diperdagangkan pada tanggal akuisisi, yaitu (;:.:::'9:.:::)=86 > 83::.::: dan
o
premi yang harus dibayar acquirer adalah 8&9:.:::'(86=9:.:::) > 89:.::: engukuran pada bagian 12I atas aset bersih acquiree 5ika perusahaan memilih met"de ini, maka g""dwill yang diakui hanya akan
mempresentasikan saham dari acquirer. erhitungan bagian 12I adalah /kuitas ? 12I > 8&::.::: = -67 > 86.::: g. Langkah ( – Mengukur )ang !ang harus diberikan * Consideration Transferred + engukuran jumlah dana yang diberikan merupakan t"tal dari nilai wajar aset yang ditrans#er, nilai wajar liabilitas yang dikeluarkan dan nilai wajar ekuitas yang diterbitkan "leh acquirer. 5ika kemudian terdapat perbedaan antara nilai wajar dan harga per"lehan maka perlu diakui keuntungan atau kerugian yang mun!ul atas transaksi tersebut. 1amun, jika saat tanggal akuisisi nilai wajar dari ekuitas acquiree lebih andal pengukurannya maka nilai itulah yang digunakan sebagai consideration transferred. 1amun, jika suatu k"mbinasi bisnis dilakukan tanpa adanya consideration transferred, maka dalam aset bersih acquiree hanya terdapat 3::7 p"rsi 12I.
Dampaknya adalah perlakuan goodwill , yaitu mendistribusikan keseluruhan hanya untuk 12I atau tidak mengakui goodwill sama sekali, tergantung met"de yang digunakan. Acquiree mungkin memiliki contingent consideration bisa saja mempengaruhi harga akuisisi. Contingent consideration ini mungkin mun!ul atas dua kejadian masa depan yang digunakan untuk mem"di#ikasi harga akuisisi, yaitu kinerja acquiree (earn out provisions) dan nilai pasar dari consideration yang telah ditentukan untuk akuisisi. Earn
5
out provision biasanya terjadi dalam bentuk tambahan pembayaran yang disyaratkan bila acquiree dapat men!apai suatu target tertentu. $"ntingensi ini diklasi#ikasikan sebagai
pr"isi liabilitas atau ekuitas dan diperhitungkan dalam consideration transferred. $"ntingensi ini hanya bisa diakui bila k"ntingensi tersebut memungkinkan dan sudah dapat diukur dengan andal. h. Langkah , – Mengakui dan Mengukur Goodwill atau keuntungan atas "enawaran "embelian *bargain purchase+ Goodwill adalah aset tidak berwujud yang diakuisisi saat k"mbinasi bisnis yang
merepresentasikan man#aat ek"n"mi masa depan yang diekspektasikan mengalir dari k"mbinasi bisnis yang tidak dial"kasikan se!ara indiidual dan terpisahkan dari aset yang diakui saat akuisisi. Berdasarkan IFRS &, goodwill diakui atas perbedaan antara nilai wajar dan dana yang diberikan @ jumlah dari pr"p"rsi 12I dalam acquiree @ nilai wajar atas saham yang dimiliki acquirer sebelumnya pada acquiree dibandingkan dengan nilai wajar saat akuisisi atas aset teridenti#ikasi dan liabilitas yang diambil alih. Sedangkan bargain purchase kebalikan antar dua k"mp"nen tersebut. Setelah pengakuan goodwill diukur sebesar biaya dikurangi akumulasi kerugian impairment. 2"nt"hnya,
melanjutkan dari kasus $"nin ($2) dan Bataia (B2) diatas pada saat manajemen memutuskan untuk menghitung pr"p"rsi 12I dengan menggunakan nilai wajar 8&9:.::: Consideration transferred Bagian 12I dalam acquiree 83::.::: F atas identifiable assets (8&::.:::) ""dwill 839:.::: r"p"rsi g""dwill untuk kepentingan pengendali 839:.::: = 67 > 83-:.::: r"p"rsi goodwill untuk 12I > 839:.::: = -67 > 8C:.::: Sedangkan jika manajemen memilih untuk menghitung pr"p"rsi 12I atas kepemilikan saham 12I pada saham acquiree, perhitungannya adalah 8&9:.::: Consideration transferred Bagian 12I dalam acquiree 86.::: F atas identifiable assets (8&::.:::) ""dwill 83&6.::: r"p"rsi g""dwill untuk kepentingan pengendali 83:.::: = 67 > 83:3.-6: r"p"rsi goodwill untuk 12I > 83:.::: = -67 > 8&&.6: 5urnal atas akuisisi ini adalah Identifiable asset acquired ""dwill /uity ? 12I
Fair alue 8&::.::: 839:.::: 83::.:::
r"p"rsi saham 8&::.::: 83&6.::: 86.::: 6
$as 8&9:.::: 8&9:.::: Sedangkan jika terjadi goodwill yang bernilai negati#, atau disebut juga gain from bargain purchase, maka perusahaan men!atat keuntungan tersebut sebagai gain from a bargain purchase pada kredit. Ilustrasinya sebagai berikut $2 mengakuisisi 67 saham B2 dan menambah pertukaran tersebut dengan uang tunai senilai 8-6:.:::. Aset yang teridenti#ikasi pada saat itu bernilai 86::.::: dan liabilitasnya 83::.:::. 1ilai wajar 12I (-67) adalah senilai 833:.:::. erhitungannya
8-6:.::: Consideration !ransferred 1ilai wajar 12I 833:.::: Aset bersih teridenti#ikasi > 86::.:::'83::.:::> (8C::.:::) > 8C:.::: Gain on "argain #urchase 5urnal untuk transaksi k"mbinasi bisnis tersebut adalah 8C::.::: Identifiable asset acquired /uity ? 12I $as ain "n Bargain ur!hase 5ika misalnya pada tanggal akuisisi seluruh in#"rmasi belum didapatkan
833:.::: 8-6:.::: 8C:.::: se!ara lengkap
"leh perusahaan, maka acquirer men!atat hal tersebut dalam pr"isi dan sudah harus dilengkapi dalam waktu satu tahun setelah akuisisi. Ilustrasinya sebagai berikut $2 mengakuisisi B2 pada tanggal &: September -::4. $2 kemudian menyewa penilai untuk menentukan kel"mp"k aset yang diakuisisi, namun penilaian tersebut belum selesai pada tanggal pelap"ran sehingga $2 menyajikan nilai wajar pr"isi sebesar 8C:milyar. ada saat tanggal akuisisi hingga 9 bulan setelah itu, pr"duk B2 stabil pada harga 8C.& per buah. 1amun, kemudian sejak bulan April -:3:, harga tersebut meningkat menjadi 89 per buah dan mengakibatkan banyaknya pesanan yang dibatalkan karena harga terlalu tinggi. 5ika pada tanggal &3 *aret, penilaian tersebut sudah selesai dan nilai wajar aset adalah 8&:*ilyar dan manajemen tidak mengetahui tentang kenaikan harga tersebut, maka manajemen melakukan penyesuaian tahun -::4 lap"ran keuangan se!ara retr"spekti# pada &3 Desember -:3: dengan !ara a. 1ilai per"lehan aset menurun sebesar 83:.9::. enyesuaian tersebut diukur dari penyesuaian nilai wajar saat akuisisi sebesar 83:.::: dan depresiasi yang mun!ul 89:: b. 1ilai wajar goodwill meningkat sebesar 83:.::: !. Beban depresiasi untuk tahun -::4 berkurang sebesar 89:: 1amun, misalnya, $2 tidak mendapatkan hasil penilaian hingga bulan *ei -:3:. ada Bulan April -:3:, manajemen $2 menandatangani perjanjian jual beli dengan 0.5I. untuk menjual aset tersebut sebesar 8&: *ilyar. Dikarenakan adanya kejadian yang mengganggu harga pr"duk tersebut, maka manajemen menentukan bahwa terjadi penurunan sebesar 83:*ilyar pada nilai wajar aset tersebut dari nilai wajar pr"isi. *aka, pada kasus ini nilai wajar pr"isi pada tanggal akuisisi tidak perlu dilakukan k"reksi.
7
Dalam pr"ses k"mbinasi bisnis, tentu akan timbul biaya'biaya terkait akuisisi. Biaya tersebut menurut IFRS & diakui sebagai beban saat dikeluarkan biaya tersebut. 1amun, IFRS &, memberikan penge!ualian pada biaya yang dibutuhkan untuk menerbitkan saham dan hutang, sesuai dengan IAS &- dan &4. Biaya'biaya tersebut dikapitalisasi pada harga per"lehan saham dan hutang. erhitungan biaya saat k"mbinasi bisnis harus dibedakan dengan biaya setelah k"mbinasi bisnis. IFRS & memberikan beberapa petunjuk terkait item'item yang mungkin mun!ul setelah terjadinya k"mbinasi bisnis, yaitu a. +ak yang diper"leh kembali (reacquired rights) Setelah akuisisi, hak yang diper"leh kembali diakui sebagai aset tidak berwujud dan diam"rtisasi selama sisa waktu perjanjian tanpa adanya pertimbangan p"tensi pembaruan. 5ika acquirer kemudian menjual hak tersebut pada pihak ketiga, maka nilai buku dari hak tersebut harus dimasukkan dalam perhitungan laba
o
diukur kembali dan penyelesaian k"ntingensi setelah itu dire#leksikan dalam ekuitas. 5ika pertimbangan k"ntingensi diklasi#ikasikan sebagai aset atau liabilitas yaitu instrumen keuangan dalam lingkup IAS &4, perlu dilakukan perhitungan kembali nilai wajar pada setiap tanggal pelap"ran dengan perubahan nilai yang diakui, baik
o
laba maupun rugi di pendapatan k"mprehensi# lain. 5ika aset atau liabilitas tersebut bukan merupakan instrumen keuangan, hasil pengukuran dan perubahan nilai diakui sebagai laba atau rugi
8
/0/& &4)&4K& *5I0'L60)/ /7)I/M&+
engakuisisi harus mengungkapkan in#"rmasi yang memungkinkan pengguna lap"ran keuangan untuk mengealuasi si#at serta dampak keuangan dari k"mbinasi bisnis yang terjadi, baik selama peri"de berjalan atau setelah berakhirnya peri"de pelap"ran tapi sebelum lap"ran keuangan disetujui untuk diterbitkan dan /#ek penyesuaian keuangan diakui pada peri"de pelap"ran saat ini yang berhubungan dengan k"mbinasi bisnis yang terjadi selama eri"de berjalan atau eri"de pelap"ran sebelumnya. ed"man berikut ini adalah tentang engakuan dan pengukuran aset teridenti#ikasi yang diper"leh dan liabilitas yang diambil alih. ed"man ini harus diikuti dalam menerapkan pengakuan dan pengukuran prinsip'prinsip (tergantung penge!ualian tertentu tertentu). a. Aset dengan arus kas yang tidak pasti (tunjangan penilaian). $arena pengukuran nilai wajar memperhitungkan e#ek dari ketidakpastian mengenai jumlah dan waktu di masa depan arus kas, perusahaan pengakuisisi tidak mengakui penyisihan penilaian terpisah untuk subjek aset ketidakpastian tersebut (misalnya, diper"leh piutang, termasuk pinjaman). b. Aset untuk sewa "perasi di mana yang diakuisisi adalah lessee. 0erlepas dari apakah yang diakuisisi adalah lesse atau less"r, pengakuisisi bertugas untuk mengealuasi, seperti tanggal akuisisi, masing'masing sewa "perasi yang diakuisisi untuk menentukan apakah ketentuan'ketentuannya menguntungkan. !. Aset untuk sewa "perasi di mana yang diakuisisi adalah less"r. 1ilai wajar aset yang dimiliki "leh diakuisisi yang memiliki "perasi sewa dengan pihak yang diakuisisi menjadi less"r harus diukur se!ara terpisah dari sewa yang mendasari yang mereka tunduk. Akibatnya, perusahaan pengakuisisi tidak mengakui aset atau kewajiban terpisah. d. Aset dari pengakuisisi diren!anakan untuk idle atau digunakan dengan !ara yang berbeda dari pelaku yang wajar. engakuisisi masih diwajibkan mengukur dan menilai aset pada nilai wajar yang ditentukan sesuai dengan penggunaannya. e. Aktia tidak berwujud yang diper"leh dalam k"mbinasi bisnis diakui se!ara terpisah dari g""dwill. Aktia tidak berwujud diper"leh dalam k"mbinasi bisnis diakui se!ara terpisah dari g""dwill jika mereka memenuhi salah satu dari dua kriteria berikut $eterpisahan aset tidak berwujud mampu dipisahkan atau dibagi dari entitas yang o memegang, dan dijual, dialihkan, lisensi, disewa, atau ditukar, terlepas dari niat pengakuisisi untuk melakukannya. Aset tidak berwujud memenuhi kriteria ini bahkan 9
jika trans#er tidak akan sendirian, melainkan akan didampingi atau dibundel dengan o
k"ntrak terkait, aset yang dapat diidenti#ikasi lainnya, atau kewajiban. +ukum < hasil kriteria'Aset tidak berwujud k"ntrak dari k"ntrak atau lainnya hak'hak hukum. Aset tidak berwujud memenuhi kriteria ini bahkan jika hak'hak yang tidak dapat dipindahtangankan atau dipisahkan dari yang diakuisisi atau dari hak'hak
IFRS & (R) membagi aktia tidak berwujud berdasarkan 3) emasaran, -) elanggan atau klien, &) $arya Artistik
Sehingga,
beberapa
item
yang
ter!antum
bisa jatuh ke dalam lebih dari satu kateg"ri. Beberapa !"nt"h di masing'masing kateg"ri adalah sebagai berikut o
Aset tidak berwujud terkait pemasaran. *erek dagang, merek layanan, nama dagang, merek k"lekti#, tanda serti#ikasi. !rade $ress. enampilan keseluruhan dan gambar (warna yang unik, bentuk, atau
desain paket) suatu pr"duk. %ewspaper Mastheads. enampilan unik dari halaman judul surat kabar. 1ama d"main Internet. 1ama unik yang mengidenti#ikasi sebuah alamat di Internet. 1ama d"main harus terda#tar dengan registry internet dan dapat
diperpanjang. erjanjian 0idak Bersaing. +ak atas jaminan bahwa perusahaan atau indiidu akan menahan diri dari melakukan bisnis serupa atau menjual kepada pelanggan
o
tertentu untuk disepakati peri"de waktu. Aset tidak berwujud terkait pelanggan. Da#tar pelanggan, $"ntrak pelanggan, esanan atau pr"duksi ba!kl"g. +ubungan pelanggan 1"n!"ntra!tual. +ubungan pelanggan yang mun!ul melalui k"ntak rutin dengan penjualan atau
layanan. 1ilai aset berasal dari pr"spek pelanggan menempatkan pesanan di masa o
depan dengan entitas. Aset tidak berwujud terkait seni. Drama, "pera, balet. Buku, majalah, surat kabar, dan karya sastra lainnya. $arya musik seperti k"mp"sisi, lirik lagu, dan jingle iklan. ambar dan #"t". ide" dan materi audi"isual termasuk gambar bergerak atau #ilm, ide" musik
o
dan pr"gram teleisi. Aktia tidak berwujud berdasarkan k"ntrak. isensi, r"yalti, perjanjian ma!et. Iklan, k"nstruksi, manajemen, layanan atau pas"kan k"ntrak. erjanjian Sewa (terlepas dari apakah yang diakuisisi adalah penyewa atau less"r IEin k"nstruksi, $"ntrak k"nstruksi k"ntrak manajemen k"nstruksi, layanan, atau pas"kan
10
+ak Br"ad!ast. +ak %aralaba. +ak perasi. +ak enggunaan, seperti pengeb"ran, air, udara, mem"t"ng kayu $"ntrak elayanan. $"ntrak $erja Aktia tidak berwujud berdasarkan tekn"l"gi. aten atau s"#tware yang dipatenkan S"#tware $"mputer yang read only. 0ekn"l"gi yang belum dipatenkan siapapun. Database. Rahasia dagang.
o
IFRS & (R) memberikan !"nt"h transaksi yang terpisah yang tidak dimasukkan dalam penerapan met"de akuisisi 3. 0ransaksi yang berlaku mengendap atau yang sudah ada sebelumnya antara pengakuisisi dan diakuisisi, -. Sebuah transaksi yang menguntungkan sta# atau mantan pemilik diakuisisi untuk masa depan layanan, &. Sebuah transaksi yang penggantian yang diakuisisi atau mantan pemilik untuk membayar pengakuisisi biaya akuisisi yang berhubungan.
emba!aran kontingen ke"ada kar!awan atau mantan "emilik !ang diakuisisi.
engakuisisi wajib menilai untuk melakukan pembayaran k"ntingen kepada karyawan atau pemilik perusahaan yang diakuisisi dan dimasukkan dalam pertimbangan k"ntingen, merupakan bagian dari transaksi penggabungan usaha atau merupakan transaksi yang terpisah untuk dike!ualikan dari penerapan met"de akuisisi untuk k"mbinasi bisnis. $etika mempertimbangan
apakah
transaksi
terpisah
dari
k"mbinasi
bisnis,
pengakuisisi
mempertimbangkan indikat"r berikut &. -. &. C.
#ostcombination'emplyment 5angka waktu postcombination employment 5umlah $"mpensasi erbedaan antara jumlah yang dibayarkan kepada karyawan dengan pemilik
6. 9. . ;.
perusahaan penjual yang tidak menjadi karyawan dari entitas gabungan. erpanjangan kepemilikan +ubungan pengaturan k"ntingen dengan pendekatan penilaian yang digunakan F"rmula yang ditentukan untuk menentukan imbalan k"ntijensi ertimbangan lain'lain.
4oodwill dan Keuntungan dari enawaran embelian * Bargain Purchase+.
""dwill merupakan selisih antara nilai wajar akuisisi ditambah jumlah kepentingan n"npengendali pada pihak yang diakuisisi ditambah nilai wajar kepemilikan pengakuisisi dalam perusahaan yang diakuisisi sebelumnyaG dan nilai wajar aset teridenti#ikasi yang 11
diper"leh pada tanggal akuisisi dan liabilitas diambil alih. ""dwill atas akuisisi ini sebagian besar terdiri dari sinergi dan skala ek"n"mi yang diharapkan dari menggabungkan "perasi pengakuisisi dan diakuisisi. ""dwill harus diakui sebagai aset. Sald" di rekening g""dwill harus ditinjau pada setiap akhir peri"de pelap"ran untuk menentukan apakah aset tersebut mengalami penurunan nilai. 5ika g""dwill tidak lagi dianggap
dapat
dipulihkan
melalui
"perasi
menguntungkan
yang
diper"leh
dari bisnis, g""dwill tersebut harus ditulis sebagian atau sepenuhnya dihapuskan. Setiap penghapusan g""dwill harus dibebankan sebagai biaya.
Penurunan nilai goodwill.
Asumsikan bahwa pada saat entitas mengakuisisi entitas lain, g""dwill timbul dari akuisisi ini. Selain itu, diasumsikan juga, untuk tujuan penurunan itu, ditentukan bahwa bisnis yang diper"leh terdiri dari tujuh dis(rit cash'unit pembangkit. Hnit penghasil kas adalah tingkat terke!il kel"mp"k aset teridenti#ikasi yang menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar tergantung pada aliran kas masuk dari aset atau kel"mp"k aset (tidak lebih besar dari segmen "perasi) lainnya. ""dwill yang di!atat pada akuisisi harus dial"kasikan ke beberapa atau semua dari tujuh !ash'unit pembangkit. 5ika itu adalah kasus yang g""dwill tersebut adalah terkait dengan hanya beberapa tujuh !ash'unit pembangkit, g""dwill yang diakui dalam lap"ran p"sisi keuangan harus dial"kasikan hanya aset atau kel"mp"k aset.
Tiga langkah yang diperlukan untuk pengujian penurunan nilai goodwill.
3. ertama, jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas yang lebih tinggi dari nilai wajar kas unit kurang biaya untuk menjual (harga jual bersih) dan nilai pakainya, yang merupakan nilai sekarang dari estimasi arus kas masa datang diperkirakan akan berasal dari unit penghasil kas harus ditentukan. -. $edua, jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas dibandingkan dengan nilai ter!atatnya. 5ika nilai terpulihkan melebihi nilai ter!atat, maka tidak ada penurunan nilai. &. ada langkah ketiga, nilai terpulihkan dari unit penghasil kas pada tanggal pengujian dial"kasikan untuk aset (0ermasuk aset tidak berwujud) dan kewajiban, dengan sisanya (jika ada) yang ditugaskan untuk g""dwill. 5ika jumlah g""dwill yang timbul dari perhitungan ini kurang dari jumlah g""dwill, maka g""dwill harus dibebankan pada peri"de berjalan. 12
Pemulihan penurunan sebelumnya yang diakui dari goodwill.
Se!ara umum berdasarkan IFRS, pembalikan penurunan nilai diidenti#ikasi dengan unit penghasil kas yang diperb"lehkan. 1amun, karena dengan karakter khusus pada aset ini, IAS &9 telah memberlakukan persyaratan pembalikan yang mungkin tidak diakui untuk sebelumnya (write'downs dalam g""dwill). Dengan demikian, pemulihan nilai unit penghasil kas akan dial"kasikan untuk aset selain g""dwill. (enyesuaian aset tersebut tidak dapat untuk jumlah yang lebih besar dari yang dibutuhkan untuk mengembalikan mereka ke ter!atat jumlah di mana mereka akan saat ini dinyatakan telah penurunan sebelumnya tidak pernah diakui'yaitu pada nilai ter!atat depresiasi yang akan di!atat selama peri"de interensi.) IFRI2 3:, ap"ran $euangan Interim dan enurunan, alamat k"n#lik antara persyaratan IAS &C, ap"ran $euangan Interim, dan "rang'"rang dalam standar lain di pengakuan dan pembalikan dalam lap"ran keuangan kerugian penurunan nilai g""dwill dan aset keuangan tertentu. Sesuai dengan IFRI2 3:, kerugian penurunan nilai yang diakui di sebuah lap"ran keuangan interim tidak b"leh dipulihkan dan dinyatakan di peri"de berikutnya (interim atau tahunan).
euntungan dari bargain purchase.
Dalam k"mbinasi bisnis tertentu, pertimbangan ditrans#er adalah kekurangan dari nilai wajar aset bersih yang diakuisisi. Ini sering diidenti#ikasi sebagai menjadi transaksi beli lebih murah. erbedaan ini se!ara tradisi"nal (jika tidak l"gis) telah disebut sebagai g""dwill negati#. IFRS & (R) menunjukkan bahwa, karena ketentuan pasar yang wajar'panjang bisnis 0ransaksi akuisisi biasanya akan mendukung baik partai, kemungkinan pengakuisisi memper"leh murah dianggap terpen!il. *enurut standar ini, !"nt"h jelas pembelian murah sehingga menimbulkan keuntungan dari pembelian murah lebih sering hasil dari kesalahan pengukuran (yaitu, di mana nilai wajar ditugaskan untuk aktia dan kewajiban yang tidak benar sampai batas tertentu) atau kegagalan untuk mengenali k"ntingen atau kewajiban yang sebenarnya (seperti seperti untuk pembayaran pesang"n karyawan). 1amun, keuntungan dari pembelian murah juga dapat berasal dari risik" kerugian di masa depan, diakui "leh kedua belah pihak dan dimasukkan ke dalam harga transaksi. (Salah satu !"nt"hnya adalah kasus penjualan "leh B*% dari diisi m"bil R"er untuk a!"ns"rtium untuk J 3. Ini memang menderita kerugian berikutnya dan akhirnya gagal.)
13
IFRS & (R) mensyaratkan bahwa, sebelum keuntungan dari pembelian murah diakui, al"kasi nilai wajar adalah untuk ditinjau kembali, dan bahwa semua kewajiban'termasuk k"ntinjensi' ditinjau. Setelah ini selesai, jika memang nilai wajar aset teridenti#ikasi yang diper"leh setelah dikurangi semua kewajiban diasumsikan melebihi t"tal imbalan yang dialihkan, maka keuntungan dari tawar'menawar pembelian akan diakui. erlakuan akuntansi g""dwill negati# telah berlalu melalui sejumlah tahapan e"lusi yang dimulai dengan aslinya IAS --, yang kemudian dua kali direisi dengan perubahan besar pada perlakuan akuntansi yang ditentukan g""dwill negati#. Berdasarkan IFRS & (R), keuntungan dari pembelian murah diambil segera menjadi keuntungan. ada dasarnya, ini dianggap, untuk tujuan pelap"ran keuangan, sebagai keuntungan yang terealisasi pada saat akuisisi transaksi, dan menyumbang sesuai. Kombinasi bisnis !ang dica"ai secara bertaha".
Sebuah akuisisi langkah adalah penggabungan usaha di mana perusahaan pengakuisisi mengadakan kepemilikan saham pada pihak yang diakuisisi sebelum tanggal akuisisi di mana ia memper"leh kendali. Dalam beberapa kasus, meng"ntr"l lain entitas tidak ter!apai dalam satu transaksi, melainkan, setelah serangkaian transaksi. Hntuk *isalnya, salah satu entitas dapat mengakuisisi -67 pada entitas lain, diikuti "leh -:7 beberapa waktu kemudian, dan kemudian diikuti "leh 3:7 pada belum kemudian hari. angkah terakhir memberikan pengakuisisi bunga 667 dan, dengan demikian, k"ntr"l. *asalah akuntansi adalah untuk menentukan pada titik dalam waktu penggabungan usaha terjadi dan bagaimana mengukur akuisisi. IFRS & (R) membutuhkan pengakuisisi untuk mengukur kembali kepemilikan sebelumnya ekuitas yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi. aba atau rugi pengukuran kembali diakui dalam lap"ran laba atau kerugian pada tanggal tersebut.
'atatan kaki dalam engungka"an8 kuisisi
IFRS & (R) memberikan !"nt"h ilustrasi pengungkapan !atatan kaki tentang akuisisi yang perusahaan pengakuisisi harus sajikan dalam lap"ran keuangan. F""tn"te KK A!uisiti"ns
14
ADA *aret &:, -::4, $"nin 2"rp"rati"n ($2) mengakuisisi 3:7 saham biasa "utstanding dari +enan 2"rp"rati"n (+2). ada tanggal &: September -:3:, $2 mengakuisisi 967 saham biasa yang beredar dari +2 dan memper"leh kendali +2. +2 adalah penyedia pr"duk distribusi listrik dan sebagai akibat dari akuisisi, $2 diharapkan untuk menjadi penyedia s"lusi ke!ukupan energi terkemuka di /r"pa 0engah dan 0imur. ""dwill sebesar L -.6:: yang timbul dari akuisisi sebagian besar terdiri dari sinergi dan skala ek"n"mi yang diharapkan dari menggabungkan "perasi $2 dan +2. 0ak satu pun dari g""dwill yang diakui diharapkan dapat dikurangkan untuk tujuan pajak penghasilan. In#"rmasi berikut merangkum yang dibayarkan untuk +2 dan nilai wajar aset dan kewajiban yang diper"leh diasumsikan diakui pada tanggal akuisisi, serta nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan n"n pengendali di +2.
'onsideration *at 0e"tember 39: 2919+
2ash
L
6,:::
/uity instruments (96,::: "rdinary shares "# $2)
9,6::
2"ntingent !"nsiderati"n
3,:::
0"tal !"nsiderati"n trans#erred Fair alue "# $2Ms euity interest in +2 held be#"re the business !"mbinati"n
3-,6:: -,::: 3C,6::
A!uisiti"n'related !"sts
3,3::
/ecogni;ed amounts of identifiable assets ac
Finan!ial assets
C,:::
Inent"ry
&,:::
r"perty, plant, and euipment
4,:::
Identi#iable intangible assets
-,6::
15
0"tal assets
3;,6::
Finan!ial liabilities
(&,6::)
2"ntingent liability
(3,:::)
0"tal identi#iable net assets
3C,:::
1"n!"ntr"lling interest in +2
(&,6::)
""dwill
C,::: 3C,6::
1ilai wajar dari 96.::: saham biasa yang diterbitkan sebagai bagian dari yang dibayarkan untuk +2 (L 9.6::) ditentukan berdasarkan harga pasar penutupan akuisisi' tanggal saham biasa $2 itu. Susunan imbalan k"ntijensi membutuhkan $2 untuk membayar mantan pemilik +2 C7 dari pendapatan +2 lebih dari L -6.::: untuk -:33, sampai dengan jumlah maksimum sebesar L -,::: (didisk"nt"kan). "tensi jumlah tak terdisk"nt" dari seluruh pembayaran masa depan yang $2 dapat diminta untuk membuat bawah kesepakatan imbalan k"ntinjensi adalah antara : L dan L -.:::. 1ilai wajar pengaturan pertimbangan k"ntingen (L 3.:::) diperkirakan dengan menerapkan pendekatan pendapatan. erkiraan nilai wajar didasarkan pada berbagai tingkat disk"nt" diasumsikan dari 36' -:7 dan diasumsikan pendapatan pr"babilitas'disesuaikan +2 sebesar L -:.::: L &:.:::. ada tanggal &3 Desember -:3:, jumlah yang diakui untuk pertimbangan k"ntinjensi dan berbagai hasil dan asumsi yang digunakan untuk mengembangkan perkiraan tidak berubah. 1ilai wajar aset keuangan yang diper"leh termasuk piutang jasa k"ntr"l industri yang diberikan kepada pelanggan baru. $"t"r 5umlah yang terjadi sehubungan dengan k"ntrak adalah L -.3:: yang L -6: diharapkan akan tertagih.1ilai wajar aset berwujud yang dapat diidenti#ikasi aset (lisensi) dari L -6:: didasarkan padapenerimaan aluasi akhir untuk aset tersebut. Sebuah kewajiban k"ntinjensi dari L 3::: telah diakui untuk diharapkan layanan masa depan untuk memenuhi klaim garansi pada pr"duk k"ntr"l industri yang dijual "leh +2 selama empat tahun terakhir. Diharapkan bahwa may"ritas pengeluaran ini akan terjadi pada tahun -:33 dan bahwa semua akan terjadi pada akhir -:3&. erkiraan p"tensi jumlah tak 16
terdisk"nt" dari semua pembayaran di masa depan yang +2 dapat diminta untuk membuat di bawah klaim garansi adalah antara L 6: dan L 3.-6:. ada tanggal &3 Desember -:3:, belum ada perubahan sejak tanggal &: September -:3: sebesar estimasi kewajiban atau perubahan dalam berbagai hasil atau asumsi yang digunakan untuk mengembangkan perkiraan. 1ilai wajar kepentingan n"n pengendali di +2, sebuah perusahaan yang tidak terda#tar, diperkirakan dengan menerapkan pendekatan pasar dan pendekatan pendapatan. erkiraan nilai wajar didasarkan pada 3. Diasumsikan berbagai tingkat disk"nt" dari 36'-:7 -. Diasumsikan nilai terminal berdasarkan berbagai kelipatan /BI0DA terminal antara & dan 6 kali (atau, jika sesuai, berdasarkan tingkat pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan berkisar antara & sampai 97) &. Diasumsikan kelipatan keuangan perusahaan dianggap mirip dengan +2G dan penyesuaian C. Diasumsikan karena kurangnya k"ntr"l atau kurangnya pemasaran bahwa pelaku pasar akan dipertimbangkan ketika memperkirakan nilai wajar kepentingan n"n pengendali di +2. $2 mengakui keuntungan dari L 6:: sebagai hasil pengukuran pada nilai wajar kepemilikan saham 367 di +2 diadakan sebelum penggabungan usaha. $euntungan tersebut termasuk dalam pendapatan lain dalam pernyataan $2 rugi k"mprehensi# untuk tahun yang berakhir pada tanggal &3 Desember -:3:. endapatan dalam lap"ran laba rugi k"mprehensi# k"ns"lidasian sejak tanggal &: September -:3:, disumbangkan "leh +2 adalah L 6.66: dan keuntungan dari L 33:: itu dihasilkan selama peri"de yang sama. +2 melap"rkan pendapatan L -:.-:: dan keuntungan dari L &43: untuk tahun -:3:.
17
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Standar IAS revisi 27 (R) memperkenalkan perua!an esar den"an akuntansi
untuk
kepentin"an
n#n
pen"endali
dan
lap#ran
keuan"an
k#ns#lidasian$ %i masa lalu& di a'a! IRS& m#del ampuran diad#psi den"an pendekatan entitas induk *an" utama di"unakan& tetapi den"an eerapa elemen
pendekatan
entitas
ek#n#mi
*an"
diterapkan
(misaln*a&
men"el#mp#kkan un"a n#n pen"endali ekuitas)$ +#del entitas ek#n#mi men"an""ap semua pen*edia m#dal ekuitas sea"ai pemilik entitas k#ns#lidasi& a!kan ,ika mereka tidak peme"an" sa!am perusa!aan induk dan tidak memiliki kemampuan pen"amilan keputusan$ Akiatn*a& standar revisi memperkenalkan perua!an esar den"an akuntansi untuk kepentin"an n#npen"endali& akuntansi untuk
kenaikan
dan penurunan tin"kat
men"endalikan kepemilikan& dan
akuntansi untuk !ilan"n*a k#ntr#l dari anak perusa!aan$
Presentasi dan Ruang Lingkup IAS
27 (R)
men"ikuti
pendekatan mendasar untuk
k#ns#lidasi anak
perusa!aan *an" di"unakan dalam praktek saat ini sesuai den"an aslin*a standar IAS 27$ -erusa!aan induk !arus men"k#ns#lidasikan investasi pada anak perusa!aan$ -ers*aratan ini ,u"a erlaku untuk #r"anisasi m#dal ventura& reksa dana& reksa dana& dan #r"anisasi serupa$ .an*a ada pen"eualian untuk eerapa entitas n#n pulik$ IAS/ !an*a men*ediakan empat situasi erikut di mana perusa!aan induk tidak perlu men*a,ikan lap#ran keuan"an k#ns#lidasian
1$ -erusa!aan
induk
itu
sendiri
merupakan
anak
perusa!aan
*an"
sepenu!n*a dimiliki& atau merupakan anak perusa!aan *an" dimiliki sea"ian dari entitas lain dan pemilik lainn*a& termasuk mereka *an" tidak din*atakan er!ak untuk memili!& tela! dierita!u tentan"& dan tidak keeratan& -erusa!aan induk tidak men*a,ikan lap#ran keuan"an k#ns#lidasi pern*ataan 2$ Instrumen utan" atau ekuitas perusa!aan induk tidak diperda"an"kan di pasar umum (ursa eek dalam ne"eri atau asin" atau pasar over-thecounter & termasuk pasar l#kal dan re"i#nal) 3$ -erusa!aan induk tidak men"a,ukan& ,u"a ukan dalam pr#ses pen"a,uan& lap#ran keuan"an den"an k#misi sekuritas atau peraturan #r"anisasi lainn*a untuk tu,uan peneritan setiap kelas instrumen di pasar umum dan 4$ tama
atau
induk
antara
induk
men"!asilkan
lap#ran
keuan"an
k#ns#lidasi *an" tersedia untuk kepentin"an umum *an" sesuai den"an IRS$ 18
ap#ran keuan"an k#ns#lidasi !arus menakup semua anak dari perusa!aan induk$ Sementara IAS 27 (R) men*atakan a!'a& seara umum& pen"endalian dian""ap ada apaila induk memiliki seara lan"sun" atau tidak lan"sun"& ma*#ritas !ak suara entitas lain$ IAS 27 (R) seara eksplisit men*atakan a!'a dalam keadaan luar iasa& dapat ditun,ukkan seara ,elas a!'a kepemilikan ma*#ritas ukan merupakan k#ntr#l serta kepemilikan min#ritas mun"kin merupakan k#ntr#l$ #ntr#l ,u"a ada ketika perusa!aan induk memiliki satu seten"a! atau kuran" dari !ak suara suatu entitas& tetapi memper#le! kekuasaan 1$ Selama lei! dari satuseten"a! !ak suara entitas lain erdasarkan per,an,ian den"an invest#r lain (misaln*a& suara pen"aturan trust atau ketentuan k#ntrak lainn*a) 2$ ntuk menentukan kei,akan keuan"an dan #perasi anak perusa!aan lainn*a& erdasarkan an""aran dasar atau per,an,ian 3$ +en"an"kat dan memer!entikan ma*#ritas de'an direksi atau adan setara den"an entitas lain 4$ ntuk men"usir sea"ian esar #ran" di rapat de'an direksi atau adan setara Seara !ist#ris& !ak suara *an" seenarn*a pada anak perusa!aan tela! di"unakan untuk menentukan kriteria lap#ran keuan"an k#ns#lidasi 1$ .arus disa,ikan dan 2$ /erapa persen untuk
diterapkan
dalam
menentukan
al#kasi
dari
pendapatan anak perusa!aan& termasuk dalam pen"!asilan k#ns#lidasi& antara -erusa!aan induk dan kepentin"an n#npen"endali$ Standar revisi& IAS 27 (R)& ,u"a mema!as situasi di mana entitas induk memiliki& selain kepentin"an peme"an" sa!am suara seenarn*a& p#tensi !ak suara lei! lan,ut dalam anak perusa!aan$ (pertama kali disampaikan #le! SI 33& *an" ditarik ketika IAS 27 direvisi$) Suatu p#tensi kepentin"an mun"kin ada karena adan*a opsi, waran,
saham konersi, atau
per!an!ian kontrak untuk men"akuisisi sa!am
tama!an& termasuk sa!am den"an invest#r atau perusa!aan induk entitas*an" mun"kin tela! di,ual ke peme"an" sa!am lainn*a di anak perusa!aan atau pi!ak lain& den"an pen"aturan *an" tepat atau k#ntraktual untuk reacquire sa!am *an" ditranser di kemudian !ari$ Seua! anak perusa!aan tidak dikeualikan dari k#ns#lidasi !an*a karena invest#r adala! #r"anisasi m#dal ventura& nit reksa dana per' alian& atau adan serupa$ u"a& anak perusa!aan tidak tidak dik#ns#lidasikan karena ke"iatan
19
usa!an*a *an" ereda dari #ran"#ran" dari entitas lain *an" termasuk dalam kel#mp#k$
A"okasi kerugian #agi kepentingan non pengenda"i$ Sea"ai !asil dari penerapan k#nsep entitas ek#n#mi , "aporan keuangan
konso"idasi !adir kepentin"an pen"endali n#n dalam lap#ran laa ru"i k#ns#lidasi anak perusa!aan untuk peri#de pelap#ran& terpisa! dari kepentin"an pen"endali (kepemilikan -erusa!aan induk)$ eru"ian dial#kasikan untuk perusa!aan induk dan untuk kepentin"an n#n pen"endali dapat melei!i kepentin"an masin"masin" dalam m#dal diset#r$ etika !al terseut ter,adi& dan ,ika terus ter,adi pada peri#de erikutn*a& kelei!an serta keru"ian lei! lan,ut !arus terus dial#kasikan untuk perusa!aan induk dan n#n pen"endali un"a a!kan ,ika ini !asil al#kasi sald# desit kepentin"an n#n pen"endali (keru"ian lei! kepentin"an n#npen"endali atas aset ersi! anak perusa!aan)$Ini adala! keeran"katan utama dari praktek seelumn*a& karena standar IAS asli 27 memun"kinkan keru"ian terseut akan dial#kasikan
untuk
kepentin"an
n#npen"endali
!an*a
,ika
kepentin"an
n#npen"endali memiliki ke'a,ian *an" men"ikat untuk menutupi dana$ %i a'a! pendekatan aru dalam IAS %& 'R(& kepentin"an men"endalikan akan lei! tin""i dalam situasi seperti itu$
Peru#ahan kepemi"ikan tanpa kehi"angan kontro"$ Setela! pen""aun"an usa!a& -erusa!aan induk dapat menin"katkan atau menurunkan persentase kepemilikan sa!amn*a di anak perusa!aan$ :ntitas induk dapat memeli atau men,ual sa!am anak perusa!aan setela! tan""al akuisisi tanpa ke!ilan"an k#ntr#l anak perusa!aan$ Selain itu& anak perusa!aan dapat meneritkan sa!am aru atau memeli kemali sea"ian sa!am sendiri sea"ai sa!am treasur* atau untuk pensiun$ Sesuai den"an IAS 27 (R)& perua!an kepemilikan perusa!aan induk *an" tidak men"akiatkan !ilan"n*a k#ntr#l dari anak perusa!aan diatat sea"ai
transaksi ekuitas (transaksi den"an pemilik dalam kapasitasn*a sea"ai pemilik) den"an tidak ada keuntungan atau kerugian diakui da"am "aporan
"a#a rugi (laa ersi! k#ns#lidasi) atau pendapatan komprehensi) "ainn*a $ u"a& tidak ada perua!an dalam ,umla! teratat aset anak perusa!aan (termasuk "##d'ill) atau ke'a,ian *an" diakui sea"ai !asil dari transaksi terseut$ ;ilai teratat kepentin"an n#n pen"endali di anak perusa!aan !arus 20
disesuaikan untuk menerminkan perua!an dalam kepemilikan$ Selisi! antara nilai 'a,ar pertiman"an diterima atau dia*ar dalam transaksi dan ,umla! dimana kepentin"an n#npen"endali disesuaikan adala! untuk diakui sea"ai a"ian dari ekuitas induk$
Peru#ahan kepemi"ikan mengaki#atkan hi"angn*a kontro" -en"endalian anak perusa!aan dapat !ilan" sea"ai akiat dari keputusan -erusa!aan induk untuk men,ual sa!amn*a di anak perusa!aan kepada pi!ak keti"a atau sea"ai akiat dari anak perusa!aan *an" men,ual sa!amn*a di pasar$ ika perusa!aan induk tidak la"i memiliki kepentin"an nansial ma*#ritas di anak perusa!aan& -erusa!aan induk diperlukan untuk de#ns#lidate anak perusa!aan
pada
tan""al
k#ntr#l
er!enti$
#nt#!
situasi
*an"
dapat
men"akiatkan -erusa!aan induk dituntut untuk deconsolidate anak perusa!aan adala! 1$ -en,ualan #le! induk dari semua atau sea"ian dari kepemilikann*a di anak perusa!aan se!in""a -erusa!aan induk tidak la"i meme"an" kepentin"an keuan"an pen"endali& 2$ /erak!irn*a k#ntrak *an" dierikan k#ntr#l anak untuk -erusa!aan induk& 3$ -eneritan #le! anak perusa!aan sa!am *an" men"uran"i kepemilikan induk ke tin"kat tidak me'akili kepentin"an keuan"an pen"endalian& 4$ e!ilan"an k#ntr#l anak perusa!aan #le! perusa!aan induk karena anak men,adi su,ek untuk men"#ntr#l #le! pemerinta! tuu!& pen"adilan& administrat#r& atau re"ulat#r$ etika k#ntr#l anak perusa!aan !ilan" dan kepentin"an n#n pen"endali diperta!ankan& k#nsisten den"an pendekatan *an" diterapkan dalam lan"ka! akuisisi& -erusa!aan induk !arus men"ukur *an" memperta!ankan suku un"a pada nilai 'a,ar dan men"akui& dalam lap#ran laa ru"i& laa atau ru"i atas pen,ualan dari pen"endalian$ euntun"an atau keru"ian diukur sea"ai erikut 1$ <R value = 'a,ar pertiman"an diterima& ,ika ada 2$ <;IR value = 'a,ar investasi n#n#ntr#llin" dita!an #le! mantan -erusa!aan induk pada tan""al pen"!entian pen"akuan (k#ntr#l tan""al !ilan") 3$ <;I =
;ilai
teratat
kepentin"an
n#npen"endali
di
ekas
anak
perusa!aan pada tan""al pen"!entian pen"akuan& termasuk akumulasi pendapatan k#mpre!ensi lain diseakan kepentin"an n#npen"endali 4$
'+-R . +NIR . -NI( / -AL 0 La#a 'Rugi( 21
-erusa!aan induk men"endalikan kepentin"an keuan"an ter,adi melalui dua atau lei! transaksi& *aitu untuk mempertiman"kan apaka! transaksi !arus diatat sea"ai transaksi$ Adan*a satu atau lei! indikat#r erikut dapat men*eakan mana,emen men*impulkan a!'a itu !arus memper!itun"kan eerapa transaksi sea"ai satu transaksi 1$ /ertransaksi seara ersamaan atau dalam k#ntemplasi satu sama lain& 2$ >ransaksi& ila dian""ap ersamasama& erada disustansi& satu transaksi *an" diranan" untuk menapai tu,uan k#mersial seara keseluru!an& 3$ >er,adin*a satu transaksi ter"antun" pada ter,adin*a setidakn*a satu transaksi lainn*a& 4$ Satu transaksi& ila dian""ap pada kemampuann*a sendiri& tidak masuk akal ek#n#mi& tetapi ila dian""ap ersamasama den"an transaksi lain atau transaksi akan dian""ap dienarkan seara ek#n#mi$
Laporan Keuangan 1ersendiri Standar IAS revisi 27 (R)& selain lap#ran keuan"an k#ns#lidasi& alamat ,u"a masala! *an" erkaitan den"an akuntansi untuk investasi pada entitas anak& pen"endalian ersama entitas& dan rekan dalam lap#ran keuan"an tersendiri$ Suatu
entitas&
mempersiapkan
lap#ran
keuan"an
terpisa!&
!arus
memper!itun"kan investasi pada entitas anak& pen"endalian ersama entitas dan rekan 1$ -ada ia*a atau 2$ Sesuai den"an IAS 39 Akuntansi *an" sama harus diterapkan untuk setiap kate"#ri investasi *an" disa,ikan dalam lap#ran keuan"an tersendiri$ Investasi diatat pada ia*a& diklasikasikan sea"ai dimiliki untuk di,ual (atau termasuk dalam kel#mp#k pemuan"an *an" diklasikasikan sea"ai dimiliki untuk di,ual) diatat sesuai den"an IRS 5, Aset 1idak Lan2ar *an" dimiliki untuk di,ual dan #perasi *an" di!entikan (diukur pada nilai 'a,ar dikuran"i ia*a untuk men,ual)$ ;amun& investasi diatat sesuai den"an IAS 39 dikeualikan dari IRS 5 ini pers*aratan pen"ukuran$ Se!in""a& suatu entitas !arus terus memper!itun"kan investasi terseut sesuai den"an IAS 39 a!kan ,ika mereka memenu!i untuk di,ual kriteria dalam IRS 5$
Pers*aratan pengungkapan ika suatu perusa!aan dimana perusa!aan induk tidak memiliki& seara lan"sun" atau tidak lan"sun" melalui anak perusa!aan lei! dari seten"a! !ak 22
suara dalam lap#ran keuan"an k#ns#lidasi& siat !uun"an antara -erusa!aan induk dan anak perusa!aan !arus di,elaskan$ ika anak terseut tidak termasuk dalam lap#ran keuan"an k#ns#lidasi& alasan men"apa kepemilikan& seara lan"sun" atau tidak lan"sun" melalui anak perusa!aan lei! dari seten"a! !ak suara atau !ak suara p#tensial as#siasi ukan merupakan k#ntr#l& !arus ditetapkan$
Dampak dari Peru#ahan Penting 1erhadap Laporan Keuangan Standar revisi IRS 3 (R) dan IAS 27 (R) memiliki dampak *an" si"nikan ter!adap laa atau ru"i *an" dilap#rkan pada ta!un akuisisi dan di masa mendatan"& serta pada ,umla! "##d'ill diakui dalam lap#ran laa ru"i k#ns#lidasi perusa!aan pen"akuisisi keuan"an p#sisi$ %ampak perua!an tertentu (misaln*a& pili!an untuk men"ukur kepentin"an n#n pen"endali pada nilai 'a,ar& atau akuntansi untuk perua!an kepemilikan pen"endali -erusa!aan induk diatat sea"ai transaksi ekuitas) akan ter"antun" pada (1) met#de akuntansi *an" diterapkan di masa lalu untuk men"enali !ak pen"endalian r#k#k& dan (2) #psi *an" dipili! untuk men"ukur minat n#n pen"endali sesuai den"an standar *an" tela! direvisi$
PROSEDUR KONSOLIDASI Pen*a!ian Kepentingan Non Pengenda"i %alam pen*usunan lap#ran keuan"an k#ns#lidasi& entitas men""aun"kan item *an" disa,ikan dalam lap#ran keuan"an sesuai den"an ketentuan& menama!kan ersamasama seperti item aset& ke'a,ian& ekuitas& pendapatan dan pen"eluaran$ /ila kuran" dari 100? dari sa!am perusa!aan *an" diamil ali! dimiliki #le! perusa!aan pen"akuisisi& k#mplikasi munul dalam pen*usunan lap#ran k#ns#lidasi& dan pen"endalian n#n !arus ditentukan dan disa,ikan$ Aktiva dan ke'a,ian *an" diper#le! masi! sepenu!n*a dimasukkan dalam lap#ran keuan"an k#ns#lidasi -erusa!aan induk dan din*atakan seesar nilai 'a,ar& *an" memiliki implikasi untuk presentasi *an" menarik n#n#ntr#llin"$ %alam ran"ka untuk men*a,ikan in#rmasi keuan"an tentan" kel#mp#k seperti *an" dilakukan #le! entitas ek#n#mi tun""al& entri men"!ilan"kan dasar sea"ai erikut diperlukan 1$ ;ilai teratat investasi -erusa!aan induk pada anak perusa!aan *an" dieliminasi sea"ian -erusa!aan induk ekuitas masin"masin" anak perusa!aan 23
2$ kepentin"an n#npen"endali dalam lap#ran laa ru"i k#ns#lidasi anak perusa!aan diakui 3$ kepentin"an n#npen"endali atas aset ersi! (ekuitas) anak perusa!aan *an" dik#ns#lidasi diakui seara terpisa! dari kepentin"an kepemilikan pen"endali (-erusa!aan induk)& diukur pada nilai 'a,ar tan""al akuisisi& atau pada pr#p#rsi kepentin"an n#npen"endali tentan" anak perusa!aan& aset teridentikasi& ditama! pan"sa perua!an ekuitas se,ak akuisisi$
1ransaksi dan Sa"do Antar Perusahaan %alam pen*usunan lap#ran keuan"an k#ns#lidasi& transaksi antara an""#ta kel#mp#k ("r#up intra atau transaksi antar) !arus di!ilan"kan$
Periode +iska" *ang 3er#eda dari Perusahaan Induk dan Anak -ertiman"an praktis dalam pen*usunan lap#ran keuan"an k#ns#lidasi adala! memiliki in#rmasi pada semua
entitas
k#nstituen
teraru
pada
perusa!aan induk ak!ir ta!un$ ika anak memiliki ta!un skal *an" ereda& mereka dapat mempersiapkan in#rmasi teraru pada -erusa!aan induk ak!ir ta!un& *an" akan di"unakan untuk pen*usunan lap#ran k#ns#lidasi$
Keseragaman Ke#i!akan Akuntansi Ada
an""apan
a!'a
semua
an""#ta
kel#mp#k
k#ns#lidasi
!arus
men""unakan prinsip akuntansi *an" sama untuk men,elaskan peristi'a dan transaksi se,enis$ %alam !al ini *an" di"unakan adala! met#de I@ dan met#de ratarata tertiman"$
4ika Anak Perusahaan Diakuisisi Se"ama Periode 1erse#ut .asil #perasi dari Anak per terseut !arus dimasukkan dalam lap#ran keuan"an k#ns#lidasi !an*a untuk peri#de itu dimiliki$ arena ini dapat men*eakan k#mpatiilitas den"an peri#de seelumn*a *an" disa,ikan ter,adi penurunan nilai& !arus ada pen"un"kapan *an" memadai dalam atatan kaki *an" men*ertain*a untuk memuatn*a mun"kin untuk menasirkan in#rmasi den"an enar$ euntun"an atau keru"ian dari #perasi *an" tela! di,ual atau diklasikasikan sea"ai dimiliki untuk di,ual selama peri#de pa,ak p#stin" !arus diun"kapkan seara terpisa! di muka lap#ran laa ru"i k#mpre!ensi sea"ai #perasi di!entikan
Laporan Keuangan Konso"idasi dengan Non 5engontro" 3unga 24
etika suatu entitas memper#le! eerapa& tapi tidak semua& dari pan"sa suara entitas lain& sa!am *an" dimiliki #le! pi!ak keti"a me'akili kepentin"an n#n pen"endali di perusa!aan *an" diamil ali!$ /erdasarkan IRS& ,ika entitas induk k#ntr#l entitas lain dalam eerapa ara lain (seperti dia!as di atas)& kedua !arus dik#ns#lidasikan untuk tu,uan lap#ran keuan"an (!an*a ada pen"eualian teratas untuk eerapa entitas n#n pulik)$ epentin"an n#n pen"endali di ekuitas dan laa entitas k#ns#lidasi ,u"a !arus diper!itun"kan$ IAS 27 (R) men*atakan a!'a ketika lap#ran k#ns#lidasi disusun& ,umla! penu! aset dan ke'a,ian (dalam lap#ran p#sisi keuan"an) dan pendapatan dan ean (dalam lap#ran laa ru"i k#mpre!ensi) anak perusa!aan disa,ikan$ %en"an demikian& ekuitas un"a n#n#ntr#llin" !arus terpisa! disa,ikan dalam lap#ran p#sisi keuan"an& *an" me'akili kepentin"an n#n pen"endali ekuitas k#ns#lidasi
(aktiva
ersi!)
dari
entitas
anak$
Seua!
deit
(ne"ati)
keseiman"an kepentin"an n#n pen"endali isa ter,adi ketika anak men"alami desit ekuitas peme"an" sa!am a!kan ,ika kepentin"an n#n pen"endali tidak memiliki ke'a,ian men"ikat untuk menutupi dana$ Ini adala! keeran"katan utama dari praktek seelumn*a di a'a! asli IAS 27 ketika ekuitas ne"ati ini diseakan kepentin"an n#npen"endali akan teratat !an*a ,ika ada alasan untuk pera*a a!'a pemilik n#n#ntr#llin" akan memuat k#ntriusi m#dal tama!an untuk men"!apus desit itu$ (Situasi ini isa ter,adi ketika entitas *an" dipe"an" dan pemilik n#n#ntr#llin" adala! pi!ak terkait *an" memiliki !uun"an isnis lainn*a den"an perusa!aan induk dan B atau peme"an" sa!am& dalam keadaan lain& deit kepentin"an n#npen"endali akan dikenakan ia*a ter!adap perusa!aan induk laa dita!an dia'a! k#nsep a!'a keru"ian akan ditan""un" #le! perusa!aan itu$ %alam akuisisi kuran" dari 100? dari kepemilikan sa!am di perusa!aan *an" diamil ali! IRS 3 (R) men*ediakan pen"akuisisi den"an pili!an dua pili!an untuk men"ukur kepentin"an n#npen"endali *an" timul dalam k#minasi isnis$ +elalui pendekatan nilai 'a,ar untuk men"ukur minat n#n#ntr#llin"& isnis *an" diper#le! akan diakui pada nilai 'a,ar& den"an sa!am pen"endali t#tal
"##d'ill
ditu"askan
untuk
kepentin"an
pen"endalian
dan
era"i
n#n#ntr#llin" dial#kasikan untuk kepentin"an n#npen"endali$ /erdasarkan pendekatan kedua untuk men"ukur minat n#n#ntr#llin"& sedan"kan aset teridentikasi diseakan kepentin"an n#npen"endali *an" ditulis den"an nilai 'a,ar tersirat #le! transaksi akuisisi& "##d'ill tidak akan diper!itun"kan untuk era"i n#n#ntr#llin"$ 25
5ASALA6 AKUN1ANSI LAINN7A 1I53UL DI KO53INASI 3ISNIS >er"antun" pada *urisdiksi pa,ak& pen"akuisisi mun"kin atau mun"kin tidak er!asil tersedia manaat ru"i skal dari suatu entitas *an" diakuisisi$ IRS men"!aruskan
pendekatan
ke'a,ian
di"unakan
dalam
akuntansi
untuk
pen"aru! pa,ak atas peredaan temp#rer& *an" meliputi pen"aru! pa,ak atas akumulasi ru"i skal$ ika pen"akuisisi diiCinkan untuk men""unakan manaat pa,ak penda!ulun*a itu& ,umla! *an" akan terermin dalam lap#ran p#sisi keuan"an akan diukur sesuai den"an IAS 12& *an" merupakan ,umla! dari manaat *an" di!arapkan dapat direalisasikan$ Sea"ai !arapan erua! dari 'aktu ke 'aktu& ,umla! ini akan men"alami perua!an& den"an pen*esuaian terseut dia'a ke ean pa,ak peri#de di mana !arapan erua!$ ika pen"akuisisi !an*a dapat memanaatkan keuntun"an untuk men"iman"i pa,ak atas pen"!asilan dari #perasi *an" diper#le! (*aitu& tidak dapat penampun"an sumer pendapatan)& maka akan diperlukan untuk pr#*ek #perasi *an" men"untun"kan untuk mendukun" rekaman manaat ini sea"ai aset$
Identi8kasi #erikutn*a, atau peru#ahan ni"ai, aset dan kewa!i#an *ang diakuisisi IRS 3 (R) menetapkan a!'a aset dan ke'a,ian masin"masin" !arus diakui dalam akuisisi se,au! a!'a ada manaat ek#n#mi masa depan kemun"kinan akan men"alir ke perusa!aan pen"akuisisi dan ukuran *an" andal dari nilai 'a,ar$ %alam eerapa kasus& karena sala! satu atau kedua kriteria ini tidak terpenu!i pada tan""al transaksi& eerapa aset atau ke'a,ian tidak diakui (*an" iasan*a memiliki peraan"an *an" "##d'ill akan lei! esar)$ Standar menetapkan a!'a di mana pen"akuisisi ta!u a!'a ada aset dan ke'a,ian *an" mun"kin *an" tidak dapat dikenali tentu pada tan""al akuisisi& mun"kin menetapkan nilai sementara untuk maksimum dua elas ulan dari tan""al akuisisi$ %alam keadaan ini pen*esuaian dapat dilakukan untuk transaksi akuisisi& dan ini !arus dilakukan pada tan""al akuisisi$ Aktiva pa,ak tan""u!an *an" tidak memenu!i kriteria pen"akuan pada saat akuisisi tetapi kemudian men*adari akan memiu perua!an "##d'ill$ Satusatun*a pen*esuaian lain *an" mun"kin adala! k#reksi kesala!an$ -erua!an estimasi men"alir melalui lap#ran laa ru"i k#mpre!ensi pada peri#de di mana mereka diakui$ Alasan untuk keutu!an ini adala! untuk men"!indari perua!an *an" diuat untuk "##d'ill atau keuntun"an pemelian ta'armena'ar lei! dari satu !#riC#n 'aktu *an" tidak teratas$ 26
LAPORAN KEUANGAN GA3UNGAN etika sekel#mp#k entitas erada di a'a! kepemilikan umum& k#ntr#l& atau mana,emen& !al ini serin" er"una untuk "aun"an (atau men""aun"kan& menun,ukkan terpisa! serta entitas "aun"an) lap#ran keuan"an$ %alam situasi ini& sustansi ek#n#mi #perasi entitas n#minal independen mun"kin lei! pentin" untuk pen""una pern*ataan daripada entuk !ukum adan terseut$ etika lap#ran tidak disa,ikan& pern*ataan "aun"an dapat di"unakan untuk menun,ukkan p#sisi keuan"an& atau !asil #perasi& dari kel#mp#k perusa!aan *an" masin"masin" anak perusa!aan dari induk *an" sama$ Seperti di,elaskan seelumn*a dalam a ini& revisi IRS 3 (R) dan IAS 27 (R) termasuk dalam k#minasi lin"kup mereka !an*a meliatkan entitas ersama dan k#minasi diapai den"an k#ntrak sa,a$ Sesuai den"an IRS 3 (R)& entitas ersama !arus diper!itun"kan den"an ara *an" sama sea"ai akuisisi k#mersial& dan atas dasar a!'a sala! satu entitas adala! pen"akuisisi$
La"oran Keuangan Kombinasi
ap"ran keuangan k"mbinasi biasanya digunakan pada entitas yang berada dibawah kepemilikan, pengendalian, atau manajemen yang sama. ap"ran keuangan k"mbinasi mun!ul karena dirasa lebih berguna "leh pengguna. Dalam IFRS & diatur bahwa lingkup lap"ran keuangan k"mbinasi adalah hanya mutual entities dan k"mbinasi yang didapatkan hanya berdasarkan k"ntrak. Mutual entity adalah sebuah entitas yang tidak dimiliki inest"r dan diatur dengan tujuan untuk menghasilkan diiden, mengurangi biaya ata man#aat ek"n"mi lainnya se!ara langsung pada pemilik, angg"ta atau partisipan, !"nt"hnya perusahaan asuransi. erlakuan akuntansi atas mutual entity sama halnya dengan akuntansi k"mbinasi lainnya, dimana salah satu pihak berperan sebagai acquirer. 5ika tidak ada dana yang diberikan (consideration transferred ). 1amun, jika tidak ada dana yang diberikan, maka nilai wajar atas aset dan liabilitas menjadi pr"p"rsi 12I seluruhnya. +al serupa juga mungkin terjadi apabila induk perusahaan menjual anak perusahaannya ke anak perusahaan lainnya atau ke perusahaan lainnya. erlakuan akuntansi atas transaksi tersebut serupa dengan akuntansi k"mbinasi biasa. Saat pengalihan kepemilikan ke perusahaan lain, perusahaan juga harus men!atat laba
kuntansi BK
/B$ seringkali dibentuk "leh perusahaan untuk menghindari syarat'syarat tertentu terkait dengan lap"ran keuangan dimana entitas sp"ns"r berharap bisa menghindari. Dampaknya, kekuatan #inansial entitas sp"ns"r pun terdist"rsi. Di saat pada banyak kasus, 27
k"ns"lidasi lap"ran keuangan tergantung dari kepemilikan, hal ini tidak berlaku bagi S/. Berdasarkan pr"isi SI2 3-, kepentingan menguntungkan (beneficial interest ) lebih digunakan dalam pertimbangan k"ns"lidasi lap"ran keuangan S/. SI2 3- menyatakan bahwa jika salah satu k"ndisi berikut terpenuhi berarti bahwa perusahaan sp"ns"r memiliki k"ntr"l atas SI2 a. Aktiitas S/ dilakukan untuk memberikan man#aat pada perusahaan sp"ns"r b. Sp"ns"r atau delegasi sp"ns"r (skema aut"pil"t) se!ara memiliki kekuatan untuk membuat keputusan untuk menghasilkan man#aat bagi S/ !. Sp"ns"r memiliki hak untuk mendapatkan man#aat terbesar dari S/ dan sekaligus terpapar risik" atas aktiitas S/ d. Sp"ns"r menahan risik" may"ritas ata kepemilikan atau aset untuk bisa meman#aatkan S/ dengan baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa k"nsep k"ntr"l yang dimaksud adalah, berdasarkan IAS -, memiliki kemampuan untuk memerintah atau mend"minasi pembuatan keputusan diiringi "leh tujuan mendapatkan man#aat dari aktiitas S/. Dengan pembuatan lap"ran keuangan k"ns"lidasi antara perusahaan sp"ns"r dan S/ maka aktiitas diantara keduanya haruslah dieliminasi.
kuntansi untuk "embelian dengan tuuan le!eraging *le!erage buyouts+*LB6+
Akuntansi yang tepat untuk transaksi B adalah di!irikan dengan adanya perubahan hak suara. Beberapa tes harus dilakukan untuk mengetahui adanya transaksi B, yaitu a. *engidenti#ikasi kel"mp"k berkepentingan yaitu pemangku saham pada perusahaan baru dan yang lama dan ditemukan bahwa transaksi termasuk pembelian atau transaksi merupakan rekapitalisasi atau restukturisasi. b. *"netary test tes ini mengharuskan bahwa sekurang'kurangnya ;:7 dari consideration yang dibayarkan untuk membeli perusahaan lama harus dalam bentuk
m"neter, seperti kas, hutang, dll.
kuntansi akuisisi kebalikan * "e!erse Acquisition+ "e!erse acquisition berarti perusahaan induk menerbitkan saham yang kemudian dibeli "leh anak sehingga terjadi perpindahan kepemilikan. Akuntansi yang harus dilakukan kedua belah pihak pun menjadi berkebalikan karena terjadi pergantian pemegang k"ntr"l utama. )everse acquisition ditandai dengan anak perusahaan yang setelah terjadinya k"mbinasi bisnis menjadi pemilik perusahaan may"ritas. ap"ran keuangan kedua entitas tersebut pun harus dik"ns"lidasikan. Bagian ekuitas pada lap"ran k"ns"lidasi tersebut adalah milik anak perusahaan, dengan diterbitkannya saham baru dan beberapa penyesuaian lain bila dibutuhkan. Biasanya, acquirer sebelumnya akan mengganti nama perusahaan sesuai dengan 28
nama perusahaan acquiree, sebagai pemegang k"ntr"l utama. 1amun, bila acquirer tidak mau mengganti nama, maka judul lap"ran keuangan pun harus disesuaikan agar bisa lebih k"munikati#. Biaya yang mun!ul pada reverse acquisition diukur pada nilai wajar atas aset bersih yang diakuisisi atau jumlah dari biaya yang dibayarkan (consideration transferred ). Aturan khusus yang mun!ul adalah, bila nilai wajar tidak dapat ditentukan atas instrumen ekuitas penerbit dan transaksi tersebut diukur pada nilai wajar aset bersih penerbit ekuitas maka tidak perlu mengakui goodwill pada transaksi tersebut. 0erlebih, jika acquirer adalah perusahaan publik dan acquiree adalah perusahaan priat, menurut S/2, tidak perlu mengakui goodwill sama sekali. Selain itu, jika nilai saham perusahaan anak digunakan sebagai dasar penentuan biaya akuisisi, sebaiknya dihitung juga jumlah saham yang harus diterbitkan acquiree agar bisa memiliki tingkat kepemilikan yang sama atas entitas k"mbinasi dengan perusahaan induk. 5ika nilai wajar tidak tersedia, maka alternati#nya adalah menggunakan nilai saham outstanding dari acquirer. angkah selanjutnya, setelah menentukan biaya akuisisi adalah sama dengan pr"ses k"mbinasi bisnis lainnya, yaitu menghitung goodwill atau goodwill negati# apabila ada. $asus reverse acquisition diilustrasikan sebagai berikut Belm"nt 2"rp. (B2), sebagai perusahaan anak, mengakusisi Dakar 2"rp. erusahaan tersebut menerbitkan instrumen ekuitas untuk mengakuisisi perusahaan induk. ap"ran p"sisi keuangan dari kedua entitas pada akhir tahun -::4 dan &: September -:3:, saat terjadinya transaksi adalah sebagai berikut
Aset lan!ar /
Dakar 2". erusahaan induk Acquiree &3 Desember -::4 &: September -:3: 8 ;::.::: 8 3.:::.::: 8 -.C::.::: 8 -.9::.::: 8 &.-::.::: 8 &.9::.:::
iabilitas an!ar iabilitas jk. anjang +utang pajak tangguhan
8 C::.::: 8 9::.::: 8 -::.::: 83.-::.:::
8 9::.::: 8 C::.::: 8 -::.::: 8 3.-::.:::
/kuitas pemegang saham Saham biasa Sald" laba
8 -::.::: 8 9::.::: 8 3.-::.::: 8 &.-::.:::
8 -::.::: 8 9::.::: 8 3.9::.::: 8 &.9::.:::
Aset lan!ar /
Belm"nt 2"rp. erusahaan anak Acquirer &3 Desember -::4 &: September -:3: 8 -.6::.::: 8 3.6:.::: 8 6.:::.::: 8 .6::.::: 29
8 .6::.:::
8 4.-6:.:::
iabilitas an!ar iabilitas jk. anjang +utang pajak tangguhan
8 3.-6:.::: 8 3.6:.::: 8 6::.::: 8 &.6::.:::
8 3.6::.::: 8 -.:::.::: 8 6:.::: 8 C.-6:.:::
Saham biasa Sald" laba
8 3.6::.::: 8 -.6::.::: 8 .6::.:::
8 3.6::.::: 8 &.6::.::: 8 4.-6:.:::
D2 kemudian menghasilkan laba sebesar 8C::.::: selama 4 bulan yang berakhir pada &: September -:3: dimana B2 mendapatkan laba 83.:::.::: pada peri"de tersebut. $edua perusahaan tersebut tidak membagi diiden pada peri"de tersebut. 1ilai wajar dari saham biasa B2 per lembar adalah 83:: dan D2 8-C pada tanggal akuisisi. Aset yang dapat diidenti#ikasi milik D2 memiliki nilai wajar yang hampir sama dengan nilai bukunya, ke!uali / yang dinilai sebesar 8&.:::.::: pada &: September -:3:. $arena akuisisi, D2 menerbitkan 36:.::: saham baru atas saham biasanya untuk menukar seluruh saham B2 sehingga pemilik saham B2 menjadi pemegang saham may"ritas di D2. Biaya untuk reverse acquisition tersebut adalah Saham yang diterbitkan D2 untuk B2
36:.:::
Saham yang dimiliki D2 sebelum transaksi
3::.:::
0"tal jumlah saham B2 setelah transaksi
-6:.:::
r"p"rsi saham yang dimiliki B2 > 36:.:::<-6:.::: > 9:7 5umlah saham B2 sebelum transaksi
9:.:::
5umlah saham yang harus diterbitkan lagi
C:.:::
B2 harus menerbitkan C: saham lagi agar rasi" kepemilikan saham pada entitas k"mbinasi menjadi sama N(9:.:::<:.9)'C:.:::O 5ika B2 telah menerbitkan C:.::: sahamnya sebagai dampak dari akuisisi D2, biaya akuisisi menjadi 83:: = C:.::: > 8 C.:::.:::. Biaya akuisisi ini kemudian dial"kasikan ke aset dan liabilitas D2 sebagai berikut
Aset lan!ar /
Dakar 2". Acquiree &: September -:3: 8 3.:::.::: 8 &.:::.:::
30
8 C.:::.::: iabilitas an!ar iabilitas jk. anjang +utang pajak tangguhan /kuitas pemegang saham Saham biasa Biaya akuisisi ""dwill
8 9::.::: 8 C::.::: 8 -::.::: 8 3.-::.::: 8 -.;::.::: (8 -::.:::) 8 -.9::.::: 8 C.:::.::: 8 3.C::.:::
Sehingga, lap"ran p"sisi keuangan k"ns"lidasian adalah
Aset lan!ar /
Acquiree &: Sept -:3: 8 3.:::.::: 8 &.:::.:::
iabilitas an!ar iabilitas jk. anjang +utang pajak tangguhan
8 8 8
9::.::: C::.::: -::.:::
Saham pre#eren Saham biasa Sald" laba
8-::.::: 8 C.:::.:::
Acquirer &: September -:3: 8 3.6:.::: 8 .6::.:::
8 3.6::.::: 8 -.:::.::: 8 6:.:::
8 3.6::.::: 8 &.6::.:::
Consolidated
8 -.6:.::: 83:.6::.::: =1#:%$9.999 8-.3::.::: 8-.C::.::: 8 46:.::: 86.C6:.::: 8 -::.::: 86.6::.::: 8&.6::.::: 84.-::.::: =1#.%$9.999
5ika diketahui laba bersih pada tanggal &3 Desember -:3:, setelah dikurangi diiden pemegang saham, sebesar 83.9::.:::. Angka ini termasuk laba B2 selama tahun -:3: dan laba D2 pada tanggal akuisisi hingga akhir tahun. Sehingga perhitungan /S adalah sebagai berikut 5umlah saham outstanding dari tanggal akuisisi ? Des -:3:
-6:.:::
5umlah saham outstanding sebelum tanggal akuisisi
36:.:::
(jumlah saham yang diterbitkan D2 untuk B2)
Rata'rata jumlah saham > N(36:.:::=4)@(-6:.:::=&)O÷3- > 36.::: 31
/S -:3: > 83.9::.::: ÷ 36.::: > 84.3C per lembar 5ika, laba B2 sendiri adalah 83.C::.:::, maka /S adalah 83.C::.::: ÷ 36:.::: > 84.&& per lembar. ada kasus lain, untuk menghitung pr"p"rsi 12I, asumsikan pada ilustrasi sebelumnya,sebanyak C.::: pemegang saham B2 men"lak berpartisipasi pada transaksi tersebut sehingga D2 hanya mengeluarkan 3C:.::: lembar saham untuk menukar 69.::: saham B2. Setelah pertukaran, pemilik B2 memiliki 3C:.::: dari t"tal -C:.::: saham D2 atau 6;7 dari keseluruhan. *aka, jumlah saham yang harus diterbitkan lagi untuk B2 adalah sebesar (69.::: ÷ 6;7)'69.::: > C:.::: lembar. 1ilai 12I berarti C.:::÷9:.:::>9.7. erhitungan 12I untuk keseluruhan entitas k"mbinasi adalah (9,7=83.6::.:::)@(9,7=8&.6::.:::) > 8&&&.&3:.
0"in-offs
Spin "## merupakan suatu transaksi dimana perusahaan mengeluarkan sebagian atau keseluruhan yang dimiliki "leh perusahaan anak se!ara sepihak pada pemegang saham. Bila nilai persentasenya ke!il, maka trans#er ini dianggap sebagai diiden dan akan di!atat pada nilai wajar pr"perti yang diberikan. 1amun, bila nilainya persentasenya besar, maka transaksi ini di!atat sebagai spin "## sesungguhnya dan di!atat pada nilai buku aset dan liabilitas yang ditrans#er. ada banyak keadaan, anak perusahaan memiliki nilai buku yang p"siti#. 1ilai ini dibebankan pada sald" laba perusahaan induk pada tanggal spin "##. 1amun, jika nilai buku negati#, maka transaksi ini di!atat sebagai paid'in'capital perusahaan induk.
ush-down accounting
*akna dari akuntansi push down atau seringkali disebut dasar baru akuntansi menga!u pada praktek penilaian kembali ke nilai wajar aset dan liabilitas atas anak perusahaan yang dibeli se!ara langsung ke nilai buku anak perusahaan, pada tanggal akuisisi. Realuasi ini tidak di!atat dalam akuntansi k"mbinasi setiap pembuatan lap"ran k"ns"lidasi. Berdasarkan akuntansi jenis ini, jumlah yang dial"kasikan dapat disesuaikan untuk mere#leksikan penilaian se!ara wajar atas transaksi signi#ikan tertentu. Akuntansi ini tidak diijinkan, sebagian disebabkan karena se!ara praktek sulit untuk membuktikan bahwa transaksi benar' benar bersi#at wajar.
&on-0ub 0ubsidiaries
Situasi ini terjadi ketika perusahaan memiliki peran may"ritas dalam membentuk dan mendanai suatu "perasi eksperimental awal tapi tidak melakukan transaksi ekuitas. *anajemen dari perusahaan yang mendanai biasanya membuat suatu perjanjian, dimana jika 32