KERANGKA ACUAN PROGRAM PELATIHAN TEKNIK RESUSITASI JANTUNG PARU
2018
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK LENGGOGENI Jl. Purus II No. 1 Padang Telp. ( 0751 ) 33777 Padang
RSIA. LENGGOGENI Jl. Purus II No. 1 Padang Telp. ( 0751 ) 33777 Padang Email :
[email protected]
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK LENGGOGENI No. 023/RSIA-LGG/AKR/VIII/2018 TENTANG PROGRAM PELATIHAN TEKNIK RESUSITASI JANTUNG PARU DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK LENGGOGENI
Menimbang
: a. bahwa pelatihan teknik resusitasi jantung paru penting untuk dipahami staf yang bekerja di Rumah Sakit b. bahwa pelatihan teknik resusitasi jantung paru perlu ditetapkan dengan keputusan Direktur
Mengingat
: 1. UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan 2. UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit 3. UU No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran 4. UU No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan 5. SK Direktur Utama PT. Lenggogeni Care Center No. 001/SK/PTLGG/VIII/2018 tentang SOTK Rumah Sakit Ibu dan Anak Lenggogeni
MEMUTUSKAN
Menetapkan Pertama
: Keputusan Direktur RSIA LENGGOGENI tentang Program Pelatihan teknik resusitasi jantung paru
Kedua
: Seluruh staf yang bekerja di Rumah Sakit dilatih untuk melaksanakan secara benar teknik resusitasi jantung paru
Ketiga
: Staf yang bekerja di IGD, Kamar Operasi, Ruang Intensif dilakukan :
Pelatihan tingkat lanjut
Staf yang mengikuti pelatihan menjadi tim kode biru
Tim code blue adalah suatu tim yang dibentuk oleh rumah
sakit yang bertugas merespon kondisi code blue didalam area rumah sakit. Tim ini terdiri dari dokter dan perawat yang sudah terlatih dalam penanganan kondisi cardiac respiratory arrest . Keempat
: Pelaksanaan refreshing bantuan hidup dasar untuk setiap staf diulang sesuai program atau minimal setiap 2 (dua) tahun sekali
Kelima
: Program pelatihan teknik resusitasi jantung paru sebagaimana terlampir pada lampiran keputusan ini
Keenam
Keputusan berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan akan dilakukan perubahan sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan
Ditetapkan di Padang Pada tanggal, 10 Agustus 2018
Lampiran
:
SK Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Lenggogeni No. 023/RSIA-LGG/AKR/VIII/2018 Tentang Program pelatihan teknik resusitasi jantung paru
1. Pendahuluan Latar Belakang
Kegawat daruratan m,erupakan suatu keadaan yang menimpa seorang secara tiba – tiba yang dapat menimbulkan proses mengancam jiwa, dalam arti perlu pertolongan tepat, cermat dan cepat bila tidak maka orang tersebut dapat mengalami kematian atau kecacatan. Petugas Rumah Sakit terutama yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat harus mempunyai keterampilan dalam menghadapi pasien gawat darurat ini. Karena itulah RSIA Lenggogeni menyadari RSIA Lenggogeni menyadari benar pentingnya pelatiha ini agar masyarakat yang membutuhkan tertolong dan di lain pihak timbul kepercayaan diri dari petugas penolong dan kepuasan batin bila dapat memberikan pelayanan yang baik. 2. Tujuan 2.1 Tujuan Umum
Meningkatkan keterampilan petugas dalam menghadapi pasien gawat darurat 2.2 Tujuan Khusus
Petugas memahami pengelolaan gangguan jalan nafas
Petugas memahami pengelolaan gangguan ventilasi/ pernapasan
Petugas memahami pengelolaan gangguan sirkulasi
3. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan On job training Bentuk pelatihan hidup dasar
a. Pelatihan dilakukan sehari penuh, narasumber diharapkan dokter konsulen anastesi b. Materi pelatihan yang diutamakan :
C = Circulation Management (Pengelolaan Gangguan Sirkulasi)
A = Airway Management (Pengelolaan Gangguan Jalan Nafas)
B = Breathing Management (Pengelolaan Gangguan Ventilasi / Pernapasan)
Off Job Training Teknik resusitasi jantung paru tingkat lanjut
Merupakan pelatihan lanjutan yang dilaksanakan di luar Rumah Sakit a. Pelatihan Dokter Terampil PPGD, ATLS/ACLS Disesuaikan dengan undangan pihak penyelenggara, minimum diikuti 2 orang dokter per tahun b. Pelatihan perawat mahir berupa pelatihan PPGD Disesuaikan dengan undangan pihak penyelenggara, minimum diikuti 2 orang dokter per tahun 4. Cara Melaksanakan
a. Pelatihan ini merupakan kerjasama antara bagian dilat Rumah Sakit dengan koordinator pendidikan dan pelatihan keperawatan, IGD, dan kasi pelayanan medis b. Dibuat kerangka acuan c. Dihubungi narasumber dan dinegosiasikan jadwal yang cocok d. Dibuat undangan pada unit – unit yang terkait untuk mengirim peserta e. Pelatihan dilakukan di dalam gedung 5. Sasaran
a. Untuk pelatihan teknik resusitasi jantung paru tingkat dasar sasarannya adalah seluruh staf Rumah Sakit b. Untuk pelatihan teknik resusitasi jantung paru tingkat lanjut diutamakan staf yang bertugas di IGD, Kamar Operasi dan Ruang Intensif 6. Jadwal Pelaksanaan
a. Disusun secara bersama dengan unit Diklar Kepegawaian b. Jadwal pelatihan direncanakan minggu ke 1 bulan September tahun 2018 c. Jadwal ini dapat berubaha tergantung dengan situasi dan kondisi seperti ketersediaan waktu nara sumber 7. Budget
Biaya pelatihan ini dibebankan pada anggaran Rumah Sakit yang pencairan dana diatur sedemikian rupa antara unit diklat dengan keuangan Rumah Sakit. 8. Monitoring dan Evaluasi
a. Monitoring dilaksankan mulai persiapan dan pelaksanaan kegiatan
b. Evaluasi dilakukan setelah selesai pelatihan apakah pelatihan berdampak dengan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam memahami hak dan kewajiban pasien dan keluarga c. Akhir evaluasi dibuat laporan untuk Direktur dan dibuat saran tindak untukpelatihan tahun berikutnya