AL-HIJAZDEPOKBERSEMI165
Kitab Manaqib ( lengkap )
Syeikh Abdul Qodir Al Jailani Qoddasalloh Sirruh Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah PP Suryalaya
Cetakan : Feb 2017
AL-HIJAZdepokbersemi165 Email :
[email protected] [email protected] – Tlp.Sms.Wa : (rauf) 0812 8881 6690 Website : https://depokbersemi165.blogspot.co.id https://depokbersemi165.blogspot.co.id – https://alhijazdepokbersemi165.wordpress. https://alhijazdepokbersemi165.wordpress.com com
(Pembukaan Acara Manaqiban) :
A SSA LA AM U ‟ ‟ AL AR OHMA OH MA TUL L OOHI OOH I W AB AR OKAA OK AA TUH , AI K UM W
,
AD AN A LI L I H AD ZA W A M AK UNAA UN AA L INAHTADIYA L AUL AU L AA A N “ALHAMDULILLAHIL L AD ZI I H , HADANALLOH W ASH -SHOLATU W AS S AL A AM U „ALAA S AYYI , W A „ALAA A L I H I I W A A SH H AB I H I L AS H -S AY YI DI NA AL M UKHTARI A KHYAR ” L AAHII A NTA MAQSHUU MAQSHUUDI DI I WA RI DLOO DLOO-K A MA TH L UUB I , I A‟ T H I N I I M AH AB B A TA -K A WA M A ‟ RIFATA R IFATA “I LAAHII K A ”
Hadlrotul Mukarom wal Mu’tarom Guru Agung Agung Ahli Silsilah Thoriqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah Pondok Pesantren Suryalaya, Suryalaya, Wa bil Khusus, Wal Mursyidina fi Hadzal Zaman Sayyidi Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Al-Qodiri An Naqsyabandi Al Mutaqqi Al Kamil Mukamil Al Muwafaq Al AT I H AH : ............ Mujaddid. A L F ATI Para Alim Ulama, Para sesepuh manaqib, para sesepuh khotaman, para sesepuh madrosah, Para pengurus, yang terhormat Shohibul bait ............, para Ikhwan dan Akhwat Thoriiqoh Qoodiriyyah Nasyabandiyyah Pondok Pesantren Suryalaya, yang dimuliakan Alloh Subhanahu Wa Ta‟ala. Puji syukur kehadirat Alloh Subhanahu Wa Ta‟ala, Ta‟ala, dengan sepenuh langit dan bumi, slam dan yang telah melimpahkan nikmat- nikmat yang tak terhingga, terutama nikmat I man, I slam I hsa hsan. Dan juga Syukur Alhamdulillah pada hari ini kita dapat berkumpul dalam rangka melaksanakan Manaqib Syeikh Abdul Qodir Al Jailani Qoddasalloh sirruh. sirruh. Semoga hadirnya kita di Majlis Manaqib ini, selalu dilimpahkan keberkahan dan kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam keridlo ke ridlo-an -an Alloh Subhanahu Wa Ta‟ala. Semoga kita semua tercatat sebagai murid Guru Agung yang Mulia, Istiqomah dalam mengamalkan, mengamalkan, mengamankan mengamankan serta melestarikan melestarikan Amalan Thoriiqoh Qoodiriyyah Nasyabandiyyah Pondok Pesantren Suryalaya. Sholawat serta Salam kita haturkan kepada Junjungan kita Nabi Muhammad Sholallohu „alaihi wa sallam, beserta sallam, beserta para keluarganya, kelu arganya, para sahabatnya, sahabatn ya, serta para penerusnya. penerusn ya. Semoga kita selalu selalu mendapat syafa‟at mendapat syafa‟at nya dari dunia hingga akhirat. Aamiin. akhirat. Aamiin.
MA M A NAQI NA QI B I NI , D A L A M RA R A NG K A ME M E M PE R I NG A TI M AUL AU L I D NAB NA B I MUH M UH A M M A D Shola Sholallo llohh „ Ala A laii hi Wa Sall Salla am, UNTUK UN TUK K E TAH TA H A NAN NA N NK R I , UNTUK UNTUK KE K E JAYAAN JAY AAN AGAM A, NEGARA NEG ARA Sert Serta a PE RADABAN RAD ABAN DUNI A. Kita buka Khidmat manaqib ini dengan majlis doa : 1. Pertama-tama kita do’akan seluruh ahli silsilah Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah
Pondok Pesantren Suryalaya, Khusus Suryalaya, Khusus Pangersa Guru Agung Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Al-Qodiri An Naqsyabandi Al Muttaqi Al Kamil Mukamil Al 2
AL-HIJAZdepokbersemi165
Muwafaq Al Mujaddid, Semoga Beliau dipanjangkan usia dunianya, disempurnakan kesehatannya, dilimpah ruahkan karomah serta karomah serta barokahnya barokahnya hingga terlimpah kepada kita sekalian, untuk kepentingan kita sekalian, AL FATIHAH ............ : 2. Untuk shohibul bait……..................., bait……..................., beserta keluarga besarnya,
Semoga selalu disehatkan zhohir bathinnya, bathinn ya, dimudahkan dalam pencarian rizki yang halal, dimudahkan serta dilancarkan segala usaha yang sedang dirintisnya, Anak turunannya dijadikan sholih dan sholihah, serta segala niat hajat nya cepat diqobul Alloh Subahanahu wa ta‟al a. a. AL FATIHAH ............ : 3. Untuk para Ahli para Ahli Qubur, khusus Qubur, khusus para almarhum almarhumah keluarga almarhumah keluarga shohibul
bait,………, Juga untuk almarhum almarhumah keluarga almarhumah keluarga kita sekalian, para almarhum almarhumah orang tua kita sekalian, para almarhum almarhumah ikhwan almarhumah ikhwan dan akhwat, para ahlil kubur semuanya, Semoga mereka semua selalu dalam ampunan Alloh subhanahu Alloh subhanahu wa ta‟ala diterima ta‟ala diterima I man I sla slam dan I hsa hsannya, dihantarkan langsung kembali kehadirat Alloh subhanahu Alloh subhanahu wa ta‟ala, ta‟ala, LLOHUMAGH F I R LAHUM WAR HAMHUM WA WA ‟ AF A F I H I WA ‟ F U AN AN H UM , AL FATIHAH ............ : A LLOHUMAGH 4. Juga untuk semua yang hadir di majlis manaqib ini, semoga kita semua, keluarga kita
semua, para Ikhwan dan Akhwat kita semuanya, selalu disehatkan zhohir dan bathinnya, di karuniai keselamatan, keberkahan, dan kebahagiaan yang hakiki, dijauhkan dari bala-i, bencana serta marabahaya, dikabulkan segala niat hajat baiknya, keluarganya dijadikan keluarga yang sakinah yang sakinah mawadah warohmah. warohmah. Yang sedang merintis usaha, baik yang sedang merintis perdagangannya, pertaniannya, peternakannya dan juga yang sedang merintis karir dalam pekerjaannya, apapun profesi kita semuanya, semoga semuanya dilancarkan serta dimudahkan, ditambahkan rizki yang banyak serta halal, dan selalu dalam keridloan Alloh subhanahu Alloh subhanahu wa ta‟ala. ta‟ala. Yang sedang belajar (menuntut ilmu), semoga dimudahkan dalam belajarnya serta kelancaran. Yang mempunyai cita-cita, semoga disampaikan serta dimudahkan dalam meraih citacitanya. Yang sedang dalam kesempitan dan kesusahan serta kesedihan, kesed ihan, semoga dibukakan kelapangan dan kemudahan serta kebahagian yang abadi. Yang sedang ber-Ulang Tahun pada bulan ini, semoga di barokahkan barokahkan umurnya, dipanjangkan usia beserta sehatnya, Yang sedang sakit jasmani dan ruhani senantiasa diberikan kesabaran, ketabahan dan ketawakalan, keikhlasan, semoga sakitnya segera disembuhkan selalu dalam kesehatan yang sempurna, Apapun Niat Hajat kita semuanya, Semoga kehadiran kita di Majlis Manaqib ini menjadi wasilah terkabulnya niat Hajat kita, AL FATIHAH ............ : 5. Untuk Ketahanan NKRI, untuk Kejayaan Agama, Negara, dan Peradaban Dunia
AL FATIHAH ............ :
3
AL-HIJAZdepokbersemi165
-
- - - - - - - - - - - - - L AA ILAHA ILLALLOH HUWALLOHU AKBAR WALILLA HILHAM .
B ISMILAHIR ROHMANIR ROHIM , QULHUWALLOH HU AHAD , A LLOH HUSSOMAD. L AM YALID WALAM YUULAD , WALAM YAQUNLAHUU KUFUWAN AHAD. L AA ILAHA ILLALLOH HUWALLOHU AKBAR WALILLAA HILHAM , B ISMILAHIR ROHMANIR ROHIM , QUL A‟ UDUBIROBBIL FALAQ , MINSYARI MAAKHOLAQ , WAMINSYARI GHOSIKIN IDA WAQOB , WA MIN SARIN NAFASATIFIL „ UQOD , WAMIN SYARIL HASIDIN IDA HASAD L AA ILAHA ILLALLOH HUWALLOHU AKBAR WALILLA HILHAM , B ISMILAHIIR ROHMANIR ROHIM QUL A‟ UDZU BIROBBINNAS , MALIKINNAS , ILAHINNAS , MIN SYARIL WAS WAASIL K HONNAS , ALLADZI YUWAS WISU FI SHUDURINNAS , MINAL JINNATI WANNAS , S ODAQOLLOHUL AZDIM .
Demikian majelis do’a yang kita panjatkan senantiasa dalam qobulnya Alloh Subhanahu wa ta‟ala. Aamiin. Ikhwan dan Akhwat yang dimuliakan Alloh, baik kita mulai acara inti manaqib Syeikh Abdul Qodir Al Jailani, adapun susunan acara adalah sebagai berikut : 1. Pembacaan Ayat Suci Al-Qur‟an Akan dibacakan oleh…… 2. Sholawat Thoriqiyyah akan dibacakankan oleh …. 3. Tanbih akan dibacakankan oleh… 4. Tawassul dipimpin oleh … 5. Manqobah Tuan Syeikh Abdul Qodir Al Jailani Qs dibacakan oleh … 6. Khidmat I lmiah akan disampaikan oleh … 7. Acara ditutup dengan membaca Sholawat Bani Hasyim sebanyak tiga kali dan Sholawat Badar secara bersama-sama. Demikian susunan acara manaqib untuk hari ini, Untuk para petugas yang sudah diberi kemulian, dari awal sampai akhir tanpa dikomentari lagi untuk dipersilahkan.
ASSALAAMU ‟ ALAIKUM AROHMATULLOOHI W ABAROKAATUH W W
4
AL-HIJAZdepokbersemi165
5
AL-HIJAZdepokbersemi165
A ROHMATULLOHI W A BAROKATUH ASSALAMU ‟ ALAIKUM W
:
I LAA H ADLROTI S YAIKH A BDULLOH M UBAROK BIN N UR M UHAMMAD RODLIYALLOOHU ' ANHU . A L F AATIHAH :
TANBIH
Bismillaahir rohmaanir rohiim
TANBIH ini dari SYAIKHUNA Almarhum SYAIKH ABDULLOH MUBAROK bin NUR MUHAMMAD yang bersemayam di Patapan Suryalaya Kajembaran Rohmaniyyah.
Sabda beliau kepada khususnya segenap murid-murid pria, wanita, tua, muda : Semoga ada dalam kebahagiaan, dikaruniai Alloh Subhanahu Wa T a‟ala kebahagiaan yang kekal dan abadi dan semoga tak akan timbul keretakan dalam lingkungan kita sekalian. Pun pula semoga Pimpinan Negara bertambah kemuliaan dan keagungannya supaya dapat melindungi dan membimbing seluruh rakyat dalam keadaan aman, adil, makmur, zhohir dan bathin. Pun kami tempat orang bertanya tentang THORIIQOH QOODIRIYYAH NAQSYABANDIYYAH PONDOK PESANTREN SURYALAYA, menghaturkan dengan tulus ikhlas wasiat kepada segenap murid-murid : Berhati-hatilah dalam segala hal jangan sampai berbuat yang bertentangan dengan peraturan AGAMA dan NEGARA. Ta’atilah kedua-duanya tadi sepantasnya, demikianlah sikap manusia yang tetap dalam keimanan, tegasnya dapat mewujudkan kerelaan terhadap AGAMA dan NEGARA, ta’at kepada HADLIRAT ILAAHI yang membuktikan perintah dalam AGAMA dan NEGARA. Insyafilah hai murid-murid sekalian, janganlah terpaut oleh bujukan nafsu, terpengaruh oleh godaan syeitan, waspadalah akan jalan penyelewengan terhadap perintah AGAMA dan NEGARA, agar dapat meneliti diri, kalau-kalau tertarik oleh bisikan Iblis yang selalu menyelinap dalam hati sanubari kita semua. Lebih baik buktikan kebajikan yang timbul dari kesucian : I. Terhadap orang-orang yang lebih tinggi daripada kita, baik Zhohir maupun Bathin, harus kita hormati, begitulah seharusnya hidup rukun, saling menghargai. II.
Terhadap sesama yang sederajat dengan kita dalam segala-galanya, jangan sampai terjadi persengketaan, sebaliknya harus bersikap rendah hati, bergotong royong dalam melaksanakan perintah AGAMA dan NEGARA, jangan sampai terjadi perselisihan dan persengketaan, kalau-kalau kita terkena firman-Nya
6
AL-HIJAZdepokbersemi165
“ ADZAABUN AL I M ”, yang berarti duka nestapa untuk selama-lamanya dari dunia sampai dengan akhirat (badan payah, hati susah). Terhadap orang-orang yang keadaannya di bawah kita, janganlah hendak menghinakannya atau berbuat tidak senonoh, bersikap angkuh, sebaliknya harus belas kasihan dengan kesadaran, agar mereka merasa senang dan gembira hatinya, jangan sampai merasa takut dan liar, bagaikan tersayat hatinya, sebaliknya harus dituntun dibimbing dengan nasehat yang lemah-lembut yang akan memberi keinsyafan dalam menginjak jalan kebaikan.
III.
Terhadap fakir-miskin, harus kasih sayang, ramah tamah serta bermanis budi, bersikap murah tangan, mencerminkan bahwa hati kita sadar. Coba rasakan diri kita pribadi, betapa pedihnya jika dalam keadaan kekurangan, oleh karena itu janganlah acuh tak acuh, hanya diri sendirilah yang senang, karena mereka jadi fakir miskin itu bukannya kehendak sendiri, namun itulah Kodrat Tuhan.
IV.
Demikanlah sesungguhnya sikap manusia yang penuh kesadaran, meskipun terhadap orang asing karena mereka itu masih keturunan Nabi Adam ‘alaihis sallam. mengingat ayat 70 Surat Al-Isro' yang artinya : “Sangat Kami mulyakan keturunan Adam ‘alaihis sallam dan Kami sebarkan segala yang berada di darat dan di lautan, Kami berikan mereka rezeki yang baik – baik dan juga Kami mengutamakan mereka lebih utama dari makhluk lainnya.” Kesimpulan dari ayat ini, bahwa kita sekalian seharusnya saling harga menghargai, jangan timbul kekecewaan, mengingat Suroh Al-Maidah yang artinya : “Hendaklah tolong menolong dengan sesama dalam melaksanakan kebajikan dan ketaqwaan dengan sungguh-sungguh terhadap AGAMA dan NEGARA, sebaliknya janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan terhadap perintah AGAMA dan NEGARA ". Adapun soal keagamaan, itu terserah agamanya masing-masing, mengingat Suroh Al-Kafirun ayat 6 : ”AGAMAMU UNTUK KAMU, AGAMAKU UNTUK AKU”, Maksudnya dan damai, ikut campur.
jangan saling
terjadi harga
perselisihan, menghargai,
wajiblah kita hidup rukun tetapi janganlah sekali-kali
Cobalah renungkan pepatah leluhur kita : “HENDAKLAH KITA BERSIKAP BUDIMAN, TERTIB DAN DAMAI, ANDAIKAN TIDAK DEMIKIAN, PASTI SESAL DAHULU PENDAPATAN, SESAL KEMUDIAN TAK BERGUNA”. Karena yang menyebabkan penderitaan diri pribadi itu adalah akibat dari amal perbuatan diri sendiri. Dalam Suroh An-Nahl ayat 112 diterangkan bahwa : 7
AL-HIJAZdepokbersemi165
“Tuhan yang Maha Esa telah memberikan contoh, yakni tempat maupun kampung, desa maupun negara yang dahulunya aman dan tenteram, gemah ripah loh jinawi, namun penduduknya / penghuninya mengingkari nikmat-nikmat Alloh, maka lalu berkecamuklah bencana kelaparan, penderitaan dan ketakutan yang disebabkan sikap dan perbuatan mereka sendiri”. Oleh karena demikian, hendaklah segenap murid-murid bertindak teliti dalam segala jalan yang ditempuh, guna kebaikan zhohir dan bathin, dunia dan akhirat, supaya hati tenteram, jasad nyaman, jangan sekali-kali timbul persengketaan, tidak lain tujuannya : “BUDI UTAMA , JASMANI SEMPURNA ( Cageur-Bageur )”. Tiada lain amalan kita : THORIIQOH QOODIRIYYAH NAQSYABANDIYYAH PONDOK PESANTREN SURYALAYA Amalkan sebaik-baiknya guna mencapai segala kebaikan, menjauhi segala kejahatan zhohir bathin yang bertalian dengan jasmani dan rohani, yang selalu diselimuti bujukan nafsu, digoda oleh perdaya syeitan. Wasiat ini harus dilaksanakan dengan seksama oleh segenap murid-murid agar supaya mencapai keselamatan DUNIA dan AKHIRAT. Aamiin. Patapan Suryalaya, 13 Pebruari 1956 Wasiat ini disampaikan kepada sekalian ikhwan Tertanda ( SYAIKH AHMAD SHOHIBUL WAFA TAJUL ‘ARIFIN) AL FAATIHAH …:
UNTAIAN MUTIARA : 1. JANGAN BENCI KEPADA ULAMA YANG SEZAMAN 2.
JANGAN MENYALAHKAN AJARAN ORANG LAIN
3.
JANGAN MEMERIKSA MURID ORANG LAIN
4.
JANGAN BERUBAH SIKAP MESKIPUN DISAKITI ORANG LAIN
5.
HARUS MENYAYANGI ORANG YANG MEMBENCIMU
Bikaromati : SYAIKH MUHAMMAD ABDUL GAOS SAIFULLOH MASLUL AL-QODIRI AN-NAQSYABANDI AL-MUTTAQI AL-KAMIL MUKAMIL AL-MUWAFFAK AL MUJADDID,QS
AL F AATI HAH...:
Wassalamu‟alaikum Wa rohmatullohi Wa barokatuh
8
AL-HIJAZdepokbersemi165
, : , : : , , : 9
AL-HIJAZdepokbersemi165
, , , , , , , , , , , , , , , , , : , 10
AL-HIJAZdepokbersemi165
: , : , , × ............ , , , , , , 11
AL-HIJAZdepokbersemi165
12
AL-HIJAZdepokbersemi165
× ............ ............ : AWASSUL : T
AR OHMATUL LOOH I W ABAROKAA TUH A SSALAA MU ‟ AL AI KUM W I LAA HADL R OTIN NABI YYIL MUSTHOFAA M UHAMMADIN SHOLLALLOOHU „ALAIHI W A SALL AM WA „ AL AA A AL I HI I WA A SH HABI HI I WA A ZWAAJI HI I WA D ZURRI YYAA TI HI I WA A HLI B AI TI HI I WA L I MAN DAKHOLA FI I B AI TI HI I AJ MA „ I I N , KULLU SYAI -IN LI LLAHI LAHUM , AL F AA TI HAH : T SUM MA I LAA ARWAAHI A ABAAI HI I WA U MMAH AATI HI WA I KHWAANIHII M I NAL ANBIYYAA -I WAL M URSALI I N WA I LAL M AL AAI KATI L M UQORROBI I N WAL K AR UUB I YYI I NA WASY SYUHADAA -I WASH SHOOLIHIIN . W A AALI KULLI N WA A SH HAABI KULLI N , WA I LAA RUUHI A BIINAA A DAM WA U MMI NA A H AWA A , WAMAA TANAASALA BAI NAHUMAA I LAA YAUMI D DI IN . K U LLU SYA -IN LI LLAAHI LAHUM , AL F AA TI HAH : T SUM MA I LAA ARWAAHI S AAD AA TI NAA WA MAWAA LI I NAA , WA A-IMMATINAA A B I I B AK RI N WA MA R WA „U T SMAAN WA „ALIYY , WA I LAA B AQI YYATIS SHOHAABATI WAL QOROOBATI WAT „U TAABI ‟ I I N WATAABI ‟ I T TAABI ‟ I INA W AT T AA BI ‟ I IHI M BI I HSAANIN ILAA YAUMID DII N . K U LLU SYA -IN LI LLAAHI LAHUM , AL F AA TI HAH : AL T SUM MA I LAA ARWAAHI A -IMMATIL M UJTAHIDI IN WA MUQOL LIDI I HI M FI DDII N W AL „U L AMAA -I R R OOSYIDI I N WAL QURROO-I L MUKHLI SHII N WA AHLIT TAFSII R W MUHADD I TSI I N WASA A -I RI S SAADAA TIS SHUUFI YYATI L MUHAQQI QI I N WA I LAA ARWAAHI KULLI WALIYYI N WA WALI YYATI N , MIN MASYAARIQIL ARDHI I LAA MAGHOORI BI HAA WA MIY YAMI INI HAA ILAA SYI MAALIH AA. K U LLU SYA -IN LI LLAAHI LAHUM , AL F AA TI HAH : T SUMMA I LAA ARWAAHI A HLIS SISLILATIL T H ORIQOH QOODIRIYYAH N AQSYA BANDI YYAH 13
AL-HIJAZdepokbersemi165
M A ‟ H AD SURYALAYA , WA JAMI ‟ I AHLI TH THURUQI KHUSHUUSHON I LAA H AD HROTI SULTH OONI L AULI YA A -I G HAUTSIL A ‟ ZHOM QUTHBI L „ AA LA MI I NA S AYYI DI SY SYAIKH M UHYIDDIN A BDUL QODI R AL J AI LA AN I I QODDASAL LOOH U SI RROHU , WAS SAYYI DI SY SYAIKH A BIL QOOSIM J U NAIDIL B AG HDAA DI YYI , WAS SAYYIDI SY SYAIK H M A ‟ R UUFIL K AR KHI , WAS S AYY I DI SY SYAIKH SIRRIS S AQOTH ,I WAS S AYYI DI SY SYAIKH H AB I I BI L „A JAMI YY ,I WAS S AYY I DI SY SYAIKH H ASAN AL B ASRI , WAS S AY YI DI SY SYAI KH J A ‟ F AR AS SHOODIQ , WAS SAYY I DI SY SYAIKH Y U USUF AL H AMD AN I YYI , WAS S AYYI DI SY SYAIKH A B I I Y AZI D AL B USTHOMIYYI , WAS S AYYI DI SY SYAIKH SYAAH B AHAA UDDI N AN N AQSYABAN DI YY ,I WA HADHROTI I MAAM AR R OBBAANII , WAS S AYYI DI SY SYAIKH A HMAD K H OTIB I BNI „ABDIL G HOFF AR AS S AMB ASI , WAS S AYYI DI SY SYAIKH T H OLHAH B I N T H OLABUDDIN K AA LI SAAF UU SIRBAUNII , WAS S AYYI DI SY SYAIKH „ABDULLOOH M UBAAROK B I N N UR M UHAMMAD , W AS S AYYI DI SY SYAIKH A HMAD SHOOHIBUL W AF AA T AA JUL „A AR I F I N , WA SYAIK HI NAL MUKARROM SYAIKH M UHAMMAD A BDUL G AOS SYAIFULLOH M ASLUL A L -QODIRI A N -N AQSYABAND I A L M UTTAQI A L K AMI L M UKAMIL A L M UWAFFAK A L M UJJADID , WA USHUULI HI M WA F URUU „ I H IM WA AHLI SILSILATIH IM W AL -A AKHI DZI NA „ANHUM . K U LLU SYA -IN LI LLAAHI LAHUM , AL F AA TI HAH : T SUM MA I LAA ARWAAHI WAAL I DI I NA A WA WAALI DI I KUM WA MASYAAI KHI NAA WA MA SYAA I KHI KUM WA AMWAA TI NAA WA AMWAATI KUM , WALI MAN AHSANA ILAI NAA WA LI MAN LAH UU HA QQUN „ AL AI NA A , WA LI MAN AUSHOONAA WAS TAU SHOO NAA , WA QOL LADANAA „ I NDAKA BIDU ‟ AA I L KHOI R . K U LLU SYA -IN LI LLAAHI LAHUM , AL F AA TI HAH : T SUM MA I LAA ARWAAHI JAMI I ‟ I L MU - MI NI I NA WAL MU - MI NAAT , WAL MUSLIMI I NA WAL MUSLI MAAT AL AH YAA -I MI NHUM WAL AMWAT , MIN MASYAARIQIL ARDHI ILAA MAGHOORI BI HAA MI N YAMI I NI HAA I LAA SYI MAALI HAA , WA MI N QOOFI N ILAA QOOFIN , MI LLA DUN A AD AM I LA A YAUMI L QIYAAMAH . K U LLU SYA -IN LI LLAAHI LAHUM , AL F AA TI HAH : L AA I LAA HA I LL AL LOH U WALLOOH U A KBAR , WA L I LLAAHI L HAMDU . B I SMI LLAAHI R ROHMAANIR ROHII M . QUL HUWALLOOHU AH AD A LLOOHUSH SHOMAD L AM YALI D WA LA M YUUL AD W A LAM YAKUL LAH UU KUF UWAN A HAD {3 ×} L AA I LAA HA I LL AL LOH U WALLOOH U A KBAR , WA L I LLAAHI L HAMDU . B I SMI LLAAHI R ROHMAANI R ROHI I M . QUL A ‟ U UDZU BI ROBBI L FALAQ M I N SYARRI MAA KHOLAQ W A MI N SYAR RI GHOOSI QI N I DZAA WAQOB W A MI N SYAR RI N NAF F AA TSAATI F I L „ UQOD W A MI N SYAR RI HAA SI DI N I DZAA HASAD L AA I LAA HA I LL AL LOH U WALLOOH U A KBAR , WA L I LLAAHI L HAMDU . B I SMI LLAAHI R ROHMAANI R ROHI I M . QUL A ‟ U UDZU BI ROBBI N NAAS M AL I KI N NAAS I LAAHI N NAAS M I N SYARRIL WASWAASI L KH ONNAAS A LLADZI I YUWASWI SU FI I SHUDUURI N NAAS M I NAL JINNATI WAN NAAS L AA I LAA HA I LL AL LOH U WALLOOH U A KBAR , WA L I LLAAHI L HAMDU .
B I SMI LLAAHI R ROHMANIR ROHI I M A LHAMDULILLAAHI R OBBIL AA ' LA MI I N A R R OHMAANIR R OHIIM M AAL I KI YA WMI D D I I N I YYAA -K A NA ' B UDU WA I YYAA -K A NASTA ' I I N I HDI NAS SHI ROOTOL MUSTAQI I M SHI ROOTHOLLADZII NA AN ' AM -T A ' AL AI HI M GH OI RI L MAGHDHUUB I ' AL AI HI M 14
AL-HIJAZdepokbersemi165
WALADDHOOOOLLIIN
B I SMI LLAAHI R ROHMAANIR ROHI M . AAL I KAL K I TAABU LAA ROIBA FI I HI HUDAL LIL MUTTAQI I N A L I F L AA M M I I I M Z A LLADZI I NA YU ' MI NUUNA BI L GHOI BI WA YUQI I MUUNAS SH OLA ATA WA MI MMAA R OZAQ NAAHUM YUN F I QUUN W AL LA ZI I NA YU ' MI NUUNA BI MA A UNZI LA I LAI KA WA MAA UNZI LA MI N QOBLI KA WA BI L AA KHI ROTI HUM YUUQI NUUN U L AAIKA ' AL AA H UDAM MI R R OBBIHIM WA ULAA ' I KA HUMUL MUFLI HUUN . W A I LA AHUKUM I LAA HUW WAAHI D , LAA ILAAHA I LLA H U WAR R OHMAANUR R OHIIM . A LLOOHU LAA I LAAHA I LLA H UWAL H AYYUL QOYYUUM , LAA TA -HUDZUHU SINA TUW WA LAA NAWM LAHUU MAA F I S SAMAAWATI WA MAA FI L ' AR DLI MAN DZAL LA DZI I YASYF A ' U I NDAHUU I LLA BI -IDZNIHI YA' L AMU MAA BAINA AI DI I HI M WA MAA KHOLFAH UM WA LAA YUHI I THUUNA BISYAI ' I N MIN ' I LMIHI I I LLAA BIMAA SYAA - A WASI ' A K U RSIYYUHUS SAMAAWATI WAL - AR DHO WA LAA YA -UUDHUHU HI F ZHUHUMAA WA H U WAL „ALIYYUL 'A ZHI I M . B I SMI LLAAHI R ROHMAANI R ROHI I M . I NNAA ANZALNAAHU FI I L AI LA TI L QODRI W A MAA ADROOKA MAA L AI LA TUL QODRI L AI LA TUL QODRI KHOIRUM MIN ALFI SYAHRIN T ANAZZALUL M AL AA I KATU WAR R UUHU FI IHAA BI ' I DZNI R OBBI HI M MI N KULLI AMRIN S AL AAM UN HI YA H ATTA MATH LA ' I L FAJR B I SMI LLAAHI R ROHMANIR ROHI I M . W AL ' ASH RI I NNAL I NSAANA LAFI I KHUSRI N I LLAL LADZII NA AAMANUU WA ' AM I LUS SH OOLI HAA TI WA TAWAA SH OW BI L HAQQI WA TAWAA SH OW BI S SHOBR I
B I SMI LLAAHI R ROHMANIR ROHI I M . I DZAA J AA - A NASH RULLOOHI WAL F ATH W A RO- AI TAN NAASA YADK HULUUNA F I I DII NILLAAHI AFWAAJA F ASAB BI H BI HAMDI R OBBI KA WASTAGHF I RHU I NNAHUU KAANA T AWWAABA I NNALLOOHA WA MALAA -IKATAHUU YUSHOLLUUNA ' AL AN N AB I YY , YAA AYYUHALLADZI I NA AA MANUU SH OLLUU ' AL AI HI WA SAL LI MUU TASLI I MAA . B I SMI LLAAHI R ROHMANIR ROHI I M . A LLOOHUMMA SHOLLI SHOLAATAN KAAMI LATAN WA SALLI M SALAAMAN TAAMAN ' ALA A SAYY I DI NA M UHAMMADINIL LADZI I TANHALLU BI HI L ' U QODU WA TANFARI JU BI HI L KUROBU WA TUQDHOO BI HI L H AWAA-I JU WA TUNAALU BIH I R ROGHOO-I BU WA HUSNUL KH OWAATI MI WA YUSTASQOL GHOMAAMU BI WAJHI HI L K AR I I MI WA ' AL AA AALI HI WA SHOHBI HI I F I I KULLI LAMHATIW WA NAFASIN BI ' AD ADI KULLI MA ' L UUMILLAK . { 3 } ×
A L F AA TI HAH :…
15
AL-HIJAZdepokbersemi165
(Manqobah)
AR OHMA TUL LOOHI W AB AR OKAA TUH A SSA LA AM U ‟ AL AI KUM W
( BISMILLAAHIR ROHMAANIR ROOHIM. ALAA INNA AULIYAA' ALLOOHI LAA KHOUFUN ‘ ALAIHIM WA LAAHUM YAHZANUUN. ALLADZIINA AAMANUU WAKAANUU YATTAQUUN. L AHUMUL BUSYROO FIL HAYAATID DUNYAA WA FIIL AAKHIROH , LAA TABDIILA LIKALIMAATILLAAH , DZAALIKA HUWAL FAUZUL ‘ AZHIIM ).
: ( BISMILLAAHIRROHMAANIRROOHIM . ALHAMDULILLAAHI ROBBIL ‘ AALAMIN , WAL ‘ AAQIBATU LILL MUTTAQIIN , WALAA ‘ UDWAANA ILLAA ' ALAZH ZHOOLIMIIN , WASH SHOLAATU WAS SALAAMU ‘ ALAA S AYIDINAA MUHAMMADIN WA ‘ ALAA AALIHII WA SHOHBIHII AJMA’ IIN , AMMAA BA’ DU : ) Dengan menyebut Nama Alloh Yang Maha Pengasih Maha Penyayang. Puji bagi Alloh Pencipta Semesta Alam. Sholawat serta salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Sholallohu ‘ Aalaihi Wa sallam berserta keluarganya, sahabatnya serta 'Auliya Alloh dan para pengikutnya sampai hari akhir. Ini sekelumit manaqib Sulthon Auliya' Syaikh Abdul Qodir Al Jailani, kutipan dari kitab : "UQUUDUL L A A ALI F II M ANAAQIBIL J AYLI" dan kitab : "T AFRIIHUL K HOOTIR F II M ANAAQIBIS SYAIKHI ABDUL QODIR" . Semoga dengan dibacakan manaqib ini, Alloh Subhanahu Wa Ta’ala melimpahkan keberkahannya kepada kita sekalian, terutama kepada Shohibul Hajat : (……...........................................................................................................................) Dimudahkan rizki yang halal, dijauhkan dari malapetaka dunia dan akhirat, diterima segala niat dan maksud kita, dimudahkan urusan kita yang berhubungan dengan dunia dan akhirat, Amiin Yaa Robbal ‘aalamiin.
Adapun diantara manaqib Syaikh Abdul Qodir Al Jailani sebagai berikut : 16
AL-HIJAZdepokbersemi165
1. ( MUHARROM ) Manqobah Ke-39 : Setiap Datang Tahun Baru, Memberitahu Kepada Syaikh Abdul Qodir Peristiwa Yang Akan Terjadi Pada Tahun Itu. Diriwayatkan di dalam kitab "Bahjatul Asror " bahwa Syaikh ‘Abdul Qodir pada suatu saat terbang melayang-layang diatas ribuan manusia di majlis pengajian yang beliau pimpin, beliau Bersabda : "Tiada terbit matahari melainkan mengucapkan salam kepadaku, pada setiap datang tahun selalu memberi salam kepadaku, dan memberitahukan yang akan terjadi pada tahun itu. Pada setiap datang bulan, memberi salam kepadaku dan Menceritakan apa yang terjadi pada bulan itu. Demikian Pula setiap datang minggu dan hari, minggu dan hari itu memberi salam kepadaku dan memberitahukan yang akan terjadi pada minggu dan hari itu. Demi Dzat Alloh Yang Maha Mulia, orangorang yang suka dan duka semuanya itu diberitahukan kepadaku. Pandangan mataku selalu di Lauhil Mahfudz dan aku tenggelam dalam lautan Ilmu Alloh dan lautan musyahadah, akulah yang menjadi Hujjah Alloh, akulah yang menjadi pengganti Rosululloh sholallohu ‘ aalaihi wa sallam. Akulah yang menjadi pewarisnya dibumi. Manusia ada gurunya, malaikat ada gurunya, jin ada gurunya, aku guru semuanya.” ::::
::::
Manqobah Ke-40 : Syaikh Abdul Qodir Diberi Buku Untuk Mencatat MuridMuridnya Sampai Hari qiamat. Diriwayatkan di dalam kitab "Bahjatul Asror ", Syaikh Abdul Qodir pernah berkata : “Aku diberi sebuah buku yang luasnya sejauh mata memandang untuk menuliskan nama-nama muridku sampai hari kiamat. Semua murid itu telah Alloh berikan Kepadaku dan telah menjadi milikku. Aku pernah bertanya Kepada malaikat Malik : “Apakah ada dalam neraka, muridku dan sahabat-ku ?” Malaikat Malik menjawab : “ tidak ada.” Syaikh berkata : "Aku bersumpah, demi kemuliaan Tuhanku. Tanganku atas murid-muridku seperti langit menutup bumi. Andaikan murid-muridku itu buruk, maka akulah yang baik. Dan aku bersumpah, demi Keagungan dan Kemuliaan Tuhanku, dua telapak kakiku tidak akan bergeser dihadapan Tuhan kecuali sudah mendapat keputusan bahwa aku bersama-sama muridku yang masuk surga” Lebih lanjut beliau bersabda : “Tanganku tidak akan lepas dari kepala murid muridku, walaupun aku sedang ada di timur dan muridku ada di barat, lalu muridku itu tersingkap auratnya, maka tanganku akan segera menutupinya. Demi Keagungan dan Kemuliaan Tuhanku, pada hari qiamat aku akan berdiri tegak di hadapan gerbang pintu neraka, sekali lagi aku tidak akan bergeser sebelum muridku masuk surga karena Alloh Yang Maha Kuasa telah menjanjikanku bahwa murid-muridku tidak akan dimasukan ke dalam neraka. Barang siapa yang berguru serta mahabbah kepadaku, pasti aku menghadap kepadanya, bahwa mereka dan
17
AL-HIJAZdepokbersemi165
Malaikat Munkar Nakir telah berjanji kepadaku, bahwa mereka tidak akan menakut-nakuti murid-muridku.” ::::
::::
Allohumman Tsur „alaihin Nafahaati War Ridlwaan Wa amiddana Bi asrorihi F ii Kulli Waqti Wa Makaan. ::::
::::
2. ( SHOOFAR ) Manqobah Ke-24 : Masyarakat Yang Menderita Penyakit Tho’un, Sembuh Dengan Rumput Dan Air Madrosah Syaikh ‘Abdul Qodir Para Ulama meriwayatkan, pernah terjadi pada jaman Syaikh ‘Abdul Qodir bangkit wabah penyakit tho’un sehingga berjuta orang meninggal dunia. Masyarakat beduyun-duyun datang meminta pertolongan kepada Syaikh, beliau mengumumkan kepada mereka : "Barangsiapa makan rerumputan Madrosahku, Alloh akan menyembuhkan penyakit yang dideritanya.” Karena terlalu banyak yang sakit, rerumputan itu habis, Syaikh mengumumkan lagi : “Barangsiapa yang meminum air Madrosahku akan segera disembuhkan Alloh Subhanahu Wa Ta’la .” Mendengar Pengumuman itu, para penderita penyakit beramai-ramai minum air madrosah Syaikh, seketika itu juga mereka menjadi sembuh kembali dan penyakit tho’un pun lenyap. ::::
::::
Manqodah Ke-27 : Syaikh ‘Abdul Qodir Membeli 40 Ekor Kuda Untuk Orang Sakit Diriwayatkan, ada ada seseorang yang bertempat tinggal agak jauh dari kota Baghdad. Terdengar berita tentang kemasyhuran Syaikh Abdul Qodir, ia pun bermaksud akan berziarah kepada Syaikh karena terdorong rasa mahabbah. Setibanya dilokasi kediaman Syaikh, ia keheranan melihat istal kudanya megah Sekali, lantai istalnya dibuat dari emas dan perak, pelananya dibuat dari sutra dewangga, kudanya 40 ekor, semuanya bagus-bagus dan mulus-mulus, tiada bandinganya. Terlintas dalam hatinya prasangka yang kurang baik : “Katanya ia seorang Wali, tetapi mengapa kenyataannya seorang pecinta dunia. Mana ada seorang wali mencintai dunia ? tidak pantas diberi gelar Waliyulloh.” Niat semula untuk bertemu dengan Syaikh, seketika itu juga dibatalkan, lalu ia bertamu kepada orang lain dikota itu. Beberapa hari kemudian ia jatuh sakit sangat parah, tidak ada seorang dokter pun dikota itu yang mampu mengobatinya. Ada seorang paranormal beragama Nasroni yang memberi petunjuk : “Penyakitnya itu tidak bisa sembuh kecuali dengan hati kuda, dengan syarat kudanya harus seperti yang dimiliki oleh Syaikh ‘Abdul Qodir, beliau seorang yang sangat dermawan, pasti mau menolong”.
18
AL-HIJAZdepokbersemi165
Setiap hari disembelih seekor untuk diambil hatinya selama empat puluh hari, sehingga 40 kuda habis semuanya. Dengan empat puluh kuda itu, sembuhlah orang itu seperti sedia kala. Dengan rasa syukur yang tiada terhingga diiringi rasa Malu, ia datang menghadap Syaikh mohon ampunan. Syaikh Berkata : “Untuk kamu ketahui, sejumlah kuda yang ku beli itu sebenarnya untukmu, karena aku tahu kamu akan mendapat musibah, menderita penyakit yang tidak ada obatnya kecuali harus dengan empat puluh hati kuda. Aku tahu maksudmu semula, kamu datang mau berziarah kepadaku semata-mata didorong rasa cinta kepadaku, namun kamu berprasangka buruk kepadaku sehingga kamu bertamu kepada orang lain”. Setelah mendengar penjelasan itu, ia merasa bersalah dan segera bertobat, lalu Syaikh meluruskan niatnya dan memantapkan keyakinannya. Dan paranormal itu masuk Islam. ::::
::::
Allohumman Tsur „alaihin Nafahaati War Ridlwaan Wa amiddana Bi asrorihi F ii Kulli Waqti Wa Makaan. ::::
::::
3. ( ROBI’UL AWAL ) Manqobah Ke-3 : Kecerdasan Syaikh ‘Abdul Qodir Waktu Menuntut Ilmu Dalam menuntut ilmu, Syaikh Abdul Qodir berusaha memilih guru-guru yang ahli dalam bidangnya, beliau mempelajari dan memperdalam bermacam-macam disiplin ilmu. Seluruh gurunya mengungkapkan tentang kecerdasannya. Beliau belajar Ilmu Fiqih dari Abil Wafa ‘Ali bin ‘Aqil, Abi ‘Ali Khothob Al-Kalwadani dan Abi Husein Muhammad Ibnil Qodli. Ilmu adab dari Abi Zakaria At-Tabrizi. Ilmu Thoriqoh dari Syaikh Abil Khoir Hammad bin Muslim bin Darwatid Dibas. Shufiahnya dari Abi Said Al Mubarok. Sejak itu beliau terus-menerus meraih pangkat yang sempurna berkat Rohmat Alloh Yang Maha Esa, sehingga beliau menduduki pangkat tertinggi dalam kewalian. Dengan semangat juang yang tinggi disertai tekad yang kuat beliau berusaha mengekang serta mengendalikan hawa nafsu. Beliau berkholwat di Irak dua puluh lima tahun lamanya tidak berjumpa dengan orang. ::::
::::
Manqobah Ke-4 : Budi Pekerti Syaikh ‘Abdul Qodir Syaikh Abdul Qodir Al Jailani sangat takut kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala , oleh karena itu beliau mudah terharu serta mudah mengeluarkan air mata. Doanya dikobul Alloh. Beliau seorang dermawan, jauh dari keburukan dan selalu dekat dengan kebaikan. Berani dan kokoh dalam mempertahankan hak, tegas dalam menghadapi kemungkaran. Pantang menolak orang yang meminta-minta
19
AL-HIJAZdepokbersemi165
walupun yang dimintanya pakaian yang sedang beliau pakai. Tidak marah karena hawa nafsu, tidak memberi pertolongan yang bukan karena Alloh. Beliau diwarisi akhlak Nabi Muhammad sholallohu ‘ alaihi wa sallam, tampan Nabi Yusuf ‘alaihis sallam, benar Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq rodliyalloohu 'anhu, adil Umar bin Khothob rodli yalloohu 'anhu, Hilim Sayyidina Utsman bin Affan rodliyalloohu 'anhu, kegagahan serta keberanian sayidina Ali bin Abi Tholib karromallohu Wajhahu.
::::
::::
Allohumman Tsur „alaihin Nafahaati War Ridlwaan Wa amiddana Bi asrorihi F ii Kulli Waqti Wa Makaan. ::::
::::
4. ( ROBI’UTS TSANI ) Manqobah Ke-51 : Wasiat Syaikh ‘Abdul Qodir Kepada Putranya Abdul Rozak Syaikh Abdul Qodir telah berwasiat kepada putranya yang bernama Abdul Rozak dengan beberapa wasiat, diantaranya : “Wahai anakku, semoga Alloh melimpahkan Taufiq dan Hidayah-Nya kepadamu dan kepada segenap kaum muslimin. Wahai anakku, bertawakallah kepada Alloh, pegang syara’ dan laksanakan, dan pelihara batas-batasnya. Ketahui bahwa Thoriqotku dibangun berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam. Hendaknya kamu berjiwa bersih, dermawan, murah hati dan suka memberi pertolongan kepada orang lain dengan jalan kebaikan. Jangan keras hati atau berlaku tidak sopan. Sebaiknya kamu bersikap sabar dan tabah menghadapi segala ujian dan cobaan. Hendaknya kamu mengampuni kesalahan orang lain dan bersikap hormat pada sesama ikhwan dan semua fakir miskin. Perihara olehmu kehormatan guru-guru, dan berbuat baiklah kepada orang lain, beri nasihat yang baik kepada orang-orang besar tingkat kedudukanya, demikian pula bagi masyarakat kecil. Jangan suka berbantah-bantahan dengan orang lain kecuali dalam masalah agama. Ketahuilah bahwa hakikat kemiskinan adalah perlu kepada orang lain, dan hakikat kekayaan tidak perlu kepada orang lain. Tashowwuf dicapai dengan jalan lapar dan pantangan dari hal-hal yang disukai dan dihalalkan, dan tidak banyak bicara, jika kamu berhadapan dengan orang faqir, jangan dimulai dengan ilmu, sebab akan menjauh denganmu. Sebaiknya, hendaklah dimulai dengan kasih sayang, bersikap lembutlah terhadapnya, membuatnya lebih dekat padamu. Tasawwuf dibangun diatas delapan hal yakni : 1. Dermawan, 2. Ridlo, 3. Sabar, 4. ‘Isyaroh, 5. Mengembara, 6. Berbusana bulu, 7. Pecinta alam, dan 8. Faqir.
20
AL-HIJAZdepokbersemi165
Dermawan Nabi Ibrohim ‘alaihis sallam, Ridho Nabi Ishaq ‘alaihis sallam, Sabar Nabi Ayyub ’alaihis sallam, Isyarohnya Nabi Zakaria ‘alaihis sallam, Mengembara seperti Nabi Yusuf ‘alaihis sallam, Berbusana wool seperti Nabi Yahya ‘alaihis sallam, Pecinta alam Nabi Isa ‘alaihis sallam, dan Kefakiran Nabi Muhammad sholallohu ‘alaihi wa sallam. Bila kamu berkumpul bersama orang kaya, perlihatkan kegagahanmu, kerendahan hati bila berkumpul dengan orang miskin. Hendaknya kamu ikhlas dalam setiap perbuatan. Seharusnya selalu mengingat Alloh. Jangan berprasangka buruk Kepada Alloh. Harusnya berserah diri kepada Alloh dalam segala perbuatan. Jangan menggantungkan diri kepada orang lain, walaupun keluarga walaupun teman sejawat. Layani faqir miskin dengan 3 hal : pertama Tawadlu’, kedua Budi pekerti, dan ketiga Kebeningan hati. Perhatikan olehmu bahwa yang paling dekat kepada Alloh ialah orang yang paling baik budi pekertinya. Dan amal yang paling utama ialah memelihara hati dari melirik kepada selain Alloh. Bila bergaul dengan orang miskin, berwasiatlah dengan kebenaran dan kesabaran. Cukup bagimu dari dunia itu dua hal : pertama, bergaul dengan orang miskin, kedua, menghormati wali. Selain dari pada Alloh, segala sesuatu itu jangan dipandang cukup, gagah kepada yang dibawahmu adalah pengecut, gagah terhadap sesama adalah lemah dan gagah kepada orang yang lebih tinggi kedudukanya adalah sombong. Ketahuilah bahwa Tashowwuf dan fakir merupakan Dwi Tunggal kebenaran yang hakiki, bukan main-main, oleh karena itu jangan dicampur dengan main-main". Demikian wasiat ayah, semoga Alloh melimpahkan taufiq dan hidayahnya kepadamu dan kepada murid-murid, atau kepada siapapun yang mendengar wasiat ini, semoga dapat mengamalkanya dengan syafa’at junjungan kita Nabi Muhammad Sholallohu ‘ Alaihi Wa sallam, amin ya Robbal ‘alamin . ::::
::::
Manqobah Ke-53 : Syaikh ‘Abdul Qodir Wafat. Menjelang akhir hayatnya, Malaikat Ajro’il datang mengunjungi Syaikh dikala matahari akan terbenam membawa surat dari Alloh Subhanahu Wa Ta’ala untuk Syaikh dengan alamat sebagai berikut :
"Y ASHILU HADZAL MAKTUBI MINAL MUHIBBI ILAL MAHBUBI" (Surat ini dari Dzat Yang Maha Pengasih disampaikan kepada Wali yang dikasihi). Kemudian surat tersebut diterima oleh putranya yang bernama Sayyid Abdul Wahhab. Setelah diterima, masuklah ia bersama Malaikat Ajro’il. Sebelum surat dihanturkan kepada Syaikh, beliau sudah mengerti bahwa beliau akan berpindah ke alam ‘uluwi, alam tinggi yakni meninggal Dunia.
21
AL-HIJAZdepokbersemi165
Syaikh bersabda kepada putra-putranya : “Jangan mendekat, karena lahiriyahku bersama-sama dengan kamu, sedang bathiniyahku bersama selain kamu, dan perluas ruangan ini karena hadir selain dari padamu, tunjukan sopan santunmu.” Siang dan malam, tak henti-hentinya beliau mengucapkan :
"W A’ ALAIKUMUS SALAAM WA ROHMATULLOHI WA BAROKATUH. GHOFAROLLOOHU LII WALAKUM , TAABALLOHU ‘ ALAYYA WA ‘ ALAIKUM , BISMILLAHI GHOYRI MUUDIINA. W AD KHULU FI SHOFFIL AWWALI , IDZAN AJII’ U ILAYKUM , RIFQON RIFQON WA ‘ ALAIKUMUS SALAAMU AJII’ U ILAYKUM , QIFUU ATAAHUL HAQQU WA SAKAROTUL MAWTI. Beliau berpesan : “Jangan ada yang menanyakan apapun kepadaku setelah aku bolak-balik dalam lautan Ilmu Alloh”, lalu membaca :
ISTA’ ANTU BILAA ILAAHA ILLALLOHU , SUBHAANAHU WA TA’ AALA WAL HAYYIL LADZI LAA YAKHSAL FAWTU , SUBHANA MAN TA’ AZZAZA BIL QUDROTI WAQOHARO IBAADAHU BIL MAWTI LAA ILALAHA ILLALLOHU MUHAMMADUR ROSULULLAHI , TA’ AZZAZA , TA ‘ AZZAZA ALLOHU ALLOHU ALLOHU. Terdengar suara nyaring, lalu suaranya lembut tidak terdengar lagi, dan meninggallah Ridwanullohu 'alaihi. Syaikh wafat pada malam Senin ba’da ‘Isya, tanggal 11 Robi’ul Akhir tahun 561 Hiriyah ( 1166 Masehi ) pada usia 91 Tahun.
::::
::::
Allohumman Tsur „alaihin Nafahaati War Ridlwaan Wa amiddana Bi asrorihi F ii Kulli Waqti Wa Makaan. ::::
::::
5. ( JUMADIL ULA ) Manqobah Ke-35 : Syaikh Ahmad Kanji Menjadi Murid Syaikh ‘Abdul Qodir Atas Petunjuk Gurunya 22
AL-HIJAZdepokbersemi165
Diriwayatkan, pada suatu hari Syaikh Ahmad kanji sedang mengambil wudlu, terlintas dalam hatinya bahwa thoriqot Syaikh ‘Abdul Qodir itu lebih disukai dari pada thoriqot-thoriqot lainnya. Gurunya yaitu Syaikh Abi Ishak Maghribi mengetahui pula apa yang terlintas dalam hati muridnya, lalu beliau bertanya : “ Apakah kamu mengetahui kedudukan Syaikh ‘Abdul Qodir ?” Dijawab oleh Syaikh Ahmad Kanji : “Saya tidak tahu”. Lalu gurunya menjelaskan: “Syaikh Abdul Qodir itu memiliki dua belas sifat. Kalau lautan dijadikan tintanya dan pepohonan dijadikan penanya, manusia, malaikat dan jin sebagai penulisnya, maka tidak akan mampu menulis satu sifat pun.” Mendengar penjelasan dari gurunya itu, ia makin bertambah mahabbah kepada Syaikh Abdul Qodir, hatinya berbisik : “Satu harapanku, tidak meninggal dunia sebelum aku menjadi muridnya.” Kemudian dengan kemauan yang keras berangkatlah ia menuju Kota Baghdad. Setibanya disebuah gunung di wilayah Ajmir yang dibawahnya mengalir sungai, ia mengambil air wudlu untuk sholat. Didalam keadaan antara tidur dan tidak, ia dikunjungi Syaikh Abdul Qodir, beliau membawa mahkota merah dan sorban hijau. Syaikh Ahmad Kanji berdiri menghormati kedatangannya : “Mari kesini lebih dekat”, kata beliau sambil mengenakan mahkota merah dan sorban hijau diatas kepalaku, lalu bersabda : "Wahai Ahmad Kanji, sekarang kamu sudah menjadi muridku dan menjadi anakku dan menjadi Rijalulloh (laki-laki Alloh).” Lalu beliau menghilang, mahkota dan sorban sudah melekat terpakai diatas kepalaku, lalu ia sujud syukur atas nikmat Alloh yang telah diterimanya. Kemudian ia pulang kegurunya sambil memperlihatkan mahkota merah dan sorban hijau hadiah dari Syaikh ‘Abdul Qodir dan menceritakan peristiwa yang dialaminya. Gurunya berkata : “Wahai Ahmad Kanji, mahkota dan sorban itu adalah khirqoh bagimu, kamu sangat dikasihi Syaikh Abdul Qodir, sekarang berdirilah dengan tegak, kamu telah menjadi wali yang utama". Dengan mengharap keberkahannya, Syaikh Abi Ishak Maghribi memakai mahkota dan sorban itu dikepalanya, lalu diserahkan kembali kepada Syaikh Ahmad Kanji. ::::
::::
Manqobah ke-36 : Syaikh Ahmad Kanji Menjunjung Kayu Bakar Di Atas Kepalanya Pekerjaan Syaikh Ahmad kanji adalah mencari kayu bakar untuk memasak roti bagi para faqir. Setelah mengenakan mahkota dari Sayyid ‘Abdul Qodir, gurunya bekata: “Sekarang engkau tidak layak mencari kayu bakar sebab kepalamu sudah dimahkotai dengan mahkota yang mulia”. Namun Syaikh Ahmad Kanji memohon izin dari gurunya untuk mencari kayu bakar. Ujar gurunya : “Ya kalau begitu, terserah kamu". Ia pun berangkat ke gunung mengumpulkan kayu bakar lalu diikat.
23
AL-HIJAZdepokbersemi165
Waktu akan dipikul, kayu bakar itu melayang diatas kepala Syaikh Ahmad Kanji kira-kira sehasta dari kepalanya. Lantas Syaikh Ahmad Kanji pulang ke gurunya. Kayu bakar terus melayang mengikuti Syaikh Ahmad. Setibanya ditempat Syaikh Abi Ishak Maghribi, gurunya itu berkata : “Nah Syaikh Ahmad, apa kataku, kamu tidak pantas lagi memikul kayu bakar, sebab sudah ditempati mahkota dan sorban mulia. Mulai sekarang, sudahlah jangan mencari kayu bakar. Engkau oleh Sayyid Abdul Qodir sudah ditunjuk ke pangkat Rijalulloh.”
::::
::::
Allohumman Tsur „alaihin Nafahaati War Ridlwaan Wa amiddana Bi asrorihi F ii Kulli Waqti Wa Makaan. ::::
::::
6. ( JUMADITS TSANIYAH ) Manqobah Ke-15 : Nama Syaikh ‘Abdul Qodir Seperti Ismul A’zhom Diriwayatkan di dalam kitab Haqo’iqul Haqo’iq, ada seorang perempuan datang menghadap Syaikh Abdul Qodir mengadukan hal anaknya : “Saya mempunyai seorang anak, kini ia hilang tenggelam ke dalam laut, saya yakin tuan Syaikh bisa mengembalikan anak saya hidup kembali, saya mohon pertolongan Tuan”. Mendengar perempuan itu, Syaikh berkata : “Sekarang kamu pulang, anakmu sudah ada di rumahmu”. Perempuan itu pulang dengan tergesa-gesa, setibanya dirumah, anaknya itu belum ada. Segera ia menghadap lagi kepada Syaikh sambil menangis melaporkan bahwa anaknya itu belum ada. Syaikh berkata : “Sekarang anakmu sudah ada di rumahmu, sebaiknya kamu segera pulang". Perasaan rindu pada anaknya menggebu-gebu, namun setibanya di rumah, anaknya belum ada juga. Dengan penuh keyakinan ia datang lagi menghadap Syaikh sambil menangis mohon anaknya hidup kembali. Kemudian Syaikh menundukkan kepalanya dan tegak kembali sambil berkata : “Sekarang tidak akan salah lagi, pasti anakmu sudah ada dirumah“. Dengan penuh harapan ia pulang menuju rumahnya, anaknya sudah ada berkat karomah Syaikh Abdul Qodir. Mengenai peristiwa ini Syaikh munajat kepada Alloh : “Ya Alloh, Engkau Maha Kuasa menciptakan mahluk dengan mudah, demikian pula halnya pada waktu mengumpulkan mahluk dipadang mahsyar hanya dalam tempo yang singkat sudah berkumpul, mengapa hanya menghidupkan seorang saja sampai 3(tiga) kali, hamba malu oleh perempuan itu. Dan apa hikmahnya ? ”. Alloh subhanahu wa t a’ala menjawab : “Semua ucapanmu kepada perempuan itu tidak salah, pertama kali kamu mengatakan kepada perempuan itu anaknya sudah ada dirumah, malaikat baru mengumpulkan tulang belulangnya yang berserakan, dan
24
AL-HIJAZdepokbersemi165
yang kedua kalinya seluruh anggota tubuhnya baru utuh kembali dan dihidupkan, ketiga kalinya si anak di angkat dari dasar laut dikembalikan kerumahnya”. Alloh ber-Firman: "Wahai Abdul Qodir! Kamu jangan kecewa. Sekarang silahkan kamu minta, pasti kuberi ”. Spontan Syaikh merebahkan kepalanya bersujud sambil berkata : “Engkau Kholiq, apa saja yang Engkau berikan akan kuterima". Lalu Alloh memberi hadiah kepada Syaikh dan berfirman : “Barang siapa melihatmu pada hari Jum’at, ia akan kujadikan wali, dan kalau kamu melihat tanah tentu akan menjadi emas”. Syaikh berkata : “Ya Alloh, semua pemberian-Mu kurang begitu manfaat bagiku, aku mohon karuniamu yang lebih bermanfaat dan lebih mulia setelah aku tiada". Alloh subhanahu wa t a’ala berfirman : “Namamu dibuat seperti nama-Ku, barang siapa menyebut namamu, pahalanya sama dengan yang menyebut nama-Ku”. ::::
::::
Manqobah Ke-16 : Syaikh Abdul Qodir Menghidupkan Orang Yang Sudah Mati. Diriwayatkan di dalam kitab Asrorut Tholibin, Syaikh ‘Abdul Qodir pada waktu melewati suatu tempat, bertemu dengan seorang umat Islam sedang berdebat dengan seorang umat Nasroni. Beliau menyikapi dengan seksama dan menanyakan apa yang menjadi sebab perdebatan itu, kata orang Muslim : "Kami sedang membangga-banggakan Nabi kami masing-masing, dan saya berkata padanya, Nabi Muhammad-lah yang paling utama". Kata orang Nasroni : "Nabi Isa-lah yang paling sempurna". Lalu Syaikh bertanya kepada orang Nasroni : " Apa yang menjadi dasar kamu mengatakan bahwa Nabi Isa-lah lebih sempurna daripada Nabi Muhammad ? ". Orang Nasroni menjawab : "Nabi Isa bisa menghidupkan orang yang sudah mati ". Syaikh berkata lagi: "Kamu tahu aku bukan Nabi, aku hanya pengikut Nabi Muhammad s holallohu ‘ alaihi wa sallam ? Kalau aku bisa menghidupkan orang yang sudah mati, kamu bersedia untuk beriman kepada Nabi Muhammad sholallohu ‘ alaihi wa sallam ? ". "Baik, saya mau beriman dan masuk agama Islam", jawab orang Nasroni itu. "Kalau begitu, mari kita mencari kuburan". Lanjut Syaikh. Setelah mereka menemukan sebuah kuburan tua, sudah berusia lima ratus tahun, lalu Syaikh mengulangi lagi pertanyaannya : "Nabi Isa kalau menghidupkan orang yang sudah mati bagaimana caranya ? ". Orang Nasroni menjawab: "Beliau cukup dengan mengucapkan QUM BIIDZNILLAH (Bangunlah dengan Izin Alloh)". "Nah sekarang kamu perhatikan dan dengarkan baik-baik !", kata Syaikh, lalu beliau menghadap ke kuburan tadi sambil mengucapkan : "QUM BIIDZNII (Bangunlah dengan izinku)". Kuburan terbelah dua, keluarlah mayat itu sambil bernyanyi. Konon pada waktu hidupnya ia seorang penyanyi. Melihat dan menyaksikan peristiwa tersebut, orang Nasroni itu berubah keyakinan menjadi beriman kepada Nabi Muhammad sholallohu ‘ alaihi wa sallam dan masuk agama Islam. ::::
::::
25
AL-HIJAZdepokbersemi165
Manqobah Ke-17 : Syekh Abdul Qodir Merebut Ruh Dari Malakul Maut Abu Abbas Ahmad Rifa'i meriwayatkan : Ada seorang pelayan Syaikh ‘Abdul Qodir yang meninggal dunia, kemudian isterinya datang menghadap beliau mengadukan halnya sambil menangis. Karena ratapnya itu, Syaikh menundukkan kepala bertawajjuh kepada Alloh, ketika itulah beliau melihat malakul maut sedang kelangit membawa keranjang maknawi penuh dengan ruh-ruh manusia yang baru selesai dicabut pada hari itu. Kemudian beliau meminta kepada malakul maut supaya menyerahkan nyawa muridnya. Permintaan itu ditolak oleh malakul maut. Lalu beliau merebut keranjang maknawi itu, dan tumpahlah semua nyawa yang ada di dalamnya dan kembali ke jasadnya masing-masing. Menghadapi kejadian ini malaikat unjuk pihatur kepada Alloh Subhanahu wa t a’ala : "Ya Alloh, Engkau Maha Mengetahui tentang kekasih-Mu dan wali-Mu Abdul Qodir". Alloh berfirman : "Memang benar, Abdul Qodir itu kekasih-Ku, karena tadi nyawa pelayannya tidak kamu berikan, akibatnya seluruh ruh itu terlepas, dan sekarang kamu menyesal karena kamu tidak memberikannya".
::::
::::
Allohumman Tsur „alaihin Nafahaati War Ridlwaan Wa amiddana Bi asrorihi F ii Kulli Waqti Wa Makaan. ::::
::::
7. ( ROJAB ) Manqobah Ke-11 : Telapak Kaki Nabi Muhammad Sholallohu ‘ Alaihi Wa sallam Memijak Pundak Syaikh Abdul Qodir Pada Malam Mi'roj. Syaikh Rosyid Al-Junaidi meriwayatkan, pada malam Mi'roj, malaikat datang menghadap Rosululloh Sholallohu ‘ alaihi wa sallam membawa buroq. Kakinya bercahaya laksana bulan dan paku telapak kakinya bersinar seperti sinar bintang. Dikala buroq itu dihadapkan kepada Rosululloh Sholallohu ‘ alaihi wa sallam ia tidak bisa berdiam dan kakinya bergoyang-goyang seperti. Rosululloh Sholallohu ‘ alaihi wa sallam. Bertanya : “Mengapa kamu tidak diam ? Apa kamu tidak mau kukendarai ?". Buroq menjawab : "Demi nyawa hamba yang menjadi penebusnya, hamba tidak menolak, namun ada satu permohonan, yaitu ketika engkau, Rosululloh Sholallohu ‘ alaihi wa sallam akan masuk surga, tidak menunggangi yang lain." Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wa sallam . Menjawab : "baik, permintaanmu akan kukabulkan". Buroq itu masih mengajukan permohonannya : "Hendaknya tangan yang mulia memegang pundak hamba sebagai tanda bukti nanti pada hari qiamat". Lalu dipegangnya pundak buroq itu oleh Rosululloh Sholallohu ‘ alaihi wa sallam. Karena gejolak rasa gembira, jasad buroq itu tidak cukup untuk menampung ruhnya, badannya menjadi empat puluh hasta tingginya. Rosululloh terpukau 26
AL-HIJAZdepokbersemi165
sebentar melihat badan buroq itu menjadi tinggi, terpaksa Rosululloh Sholallohu ‘ alaihi wa sallam memerlukan tangga. Saat itu juga, datanglah Ghoutsul A'zhom Syaikh ‘Abdul Qodir Al Jailani bertekuk lutut di hadapan Rosululloh Sholallohu ‘ alaihi wa sallam sambil berkata : "Silahkan pundak hamba dijadikan tangga". Rosululloh Sholallohu ‘ alaihi wa sallam memijakkan kakinya pada pundak Syaikh, dan lalu Rosululloh Sholallohu ‘ alaihi wa sallam naik buroq. Di saat itu Rosululloh Sholallohu ‘ alaihi wa sallam bersabda: "Sebagaimana telapak kakiku menginjak pundakmu, maka telapak kakimu akan menginjak pundak para waliyulloh".
::::
::::
Allohumman Tsur „alaihin Nafahaati War Ridlwaan Wa amiddana Bi asrorihi F ii Kulli Waqti Wa Makaan. ::::
::::
8. ( SYA'BAN ) Manqobah Ke-7 : Kebiasaan Syaikh ‘Abdul Qodir Setiap Malam Digunakan Untuk Ibadah Sholat Dan Dzikir Syaikh Abu Abdillah Muhammad al-Hirowi meriwayatkan : "Aku berkhidmat mendampingi Syaikh ‘Abdul Qodir selama empat puluh tahun. Selama itu aku menyaksikan beliau sholat Shubuh dengan wudlu 'Isya, Seusai sholat lalu Syaikh masuk kholwat sampai waktu sholat Shubuh. Para pejabat pemerintah banyak yang datang untuk bersilaturrahmi, tapi kalau datangnya malam hari tidak bisa bertemu dengan beliau, terpaksa mereka menunggu sampai waktu Shubuh. Pada suatu malam saya mendampingi beliau, sekejap pun aku tidak tidur, aku menyaksikan sejak sore harinya beliau melaksanakan sholat-sholat dan pada malam harinya dilanjutkan dengan berzikir melewati sepertiga malam lalu beliau membaca :
Al Muhiithu Ar Robbu Asy Syahiidu Al Hasibu Al Fa’aalu Al Khollaaqu Al Khooliqu Al Baari’u Al Mushowwiru
Tampak badannya mengecil sampai kecil sekali, lalu badannya membesar lagi dan meninggi sampai tinggi sekali hingga tidak nampak dari pandanganku. Kemudian beliau muncul lagi berdiri melakukan sholat dan sujudnya lama sekali. Demikianlah beliau beribadah semalam suntuk, setelah dua pertiga malam beliau menghadap kiblat sambil membaca doa-doa, tiba-tiba terpancar sinar menyoroti beliau sehingga badannya diliputi sinar dan tidak henti-hentinya terdengar suara yang mengucapkan salam sampai terbit fajar. ::::
::::
27
AL-HIJAZdepokbersemi165
Allohumman Tsur „alaihin Nafahaati War Ridlwaan Wa amiddana Bi asrorihi F ii Kulli Waqti Wa Makaan. ::::
::::
9. ( ROMADLON ) Manqobah Ke-2: Beberapa Macam Tanda Kemuliaan Pada Waktu Syaikh Abdul Qodir Dilahirkan Sayid Abu Muhammad Abdul Qodir Jaelani dilahirkan di Naif Jailan Irak pada tanggal 1 Romadhon 470 Hijriyah, bertepatan dengan 1077 Masehi. Beliau wafat pada tanggal 11 Rabiul Akhir 561 Hijriyah, bertepatan dengan 1166 Masehi, pada usia 91 tahun. Beliau dikebumikan di Baghdad, Irak. Pada malam Syaikh di lahirkan ada lima karomah : 1. Ayahnya, yaitu Abi Sholih Musa Janaki, pada malam hari bermimpi dikunjungi Rosululloh Sholallohu ‘ alaihi wa sallam diiringi para Sahabat dan Imam Mujtahidin dan para wali. Rosululloh bersabda kepada Abi Sholih Musa Janaki : "Wahai Abi Sholih, engkau akan diberi putra oleh Alloh. Putramu akan mendapat kedudukan yang tinggi di atas para wali sebagaimana kedudukanku diatas para nabi, dan anakmu itu termasuk anakku juga, kesayanganku dan kesayangan Alloh". 2. Setelah Rosululloh Sholallohu ‘ alaihi wa sallam, para Nabi yang lainpun datang menghibur ayah Syaikh Abdul Qodir : "Engkau akan mempunyai putra yang akan menjadi Sulthonul Auliya, seluruh wali Alloh selain Imam Ma'shum, di bawah pimpinannya". 3. Syaikh Abdul Qodir sejak dilahirkan pada siang hari bulan Romadlon menolak untuk menyusu. Menyusunya setelah waktu berbuka puasa. 4. Di belakang pundak Syaikh Abdul Qodir nampak bekas telapak kaki Rosululloh Sholallohu ‘ alaihi wa sallam ketika beliau akan menunggangi buroq pada malam Mi'roj. 5. Beliau diliputi cahaya sehingga tidak seorangpun yang mampu melihatnya. Sedang usia ibunya waktu itu 60 tahun, ini juga sesuatu hal yang luar biasa. ::::
::::
Manqobah Ke-32 : Syaikh ‘Abdul Qodir Berbuka Puasa Di Rumah MuridMuridnya Pada Satu Waktu Yang Bersamaan. Diriwayatkan, pada suatu hari pada bulan Romadlon, Syaikh Abdul Qodir diundang berbuka puasa oleh murid-muridnya sebanyak tujuh puluh orang di rumahnya masing-masing. Mereka berkeinginan agar Syaikh berbuka puasa di rumahnya. Mereka tidak mengetahui bahwa masing-masing dari mereka mengundang Syaikh untuk berbuka puasa pada waktu yang bersamaan. Tiba waktunya berbuka puasa, Syaikh berbuka puasa di rumah beliau, detik itu 28
AL-HIJAZdepokbersemi165
pula rumah muridnya yang tujuh puluh orang itu masing-masing dikunjunginya dan berbuka puasa tepat pada waktu yang sama. Peristiwa ini di kota Baghdad sudah masyhur di kalangan masyarakat dan sudah menjadi buah bibir masyarakat dalam setiap pembicaraan dan pertemuan.
::::
::::
Allohumman Tsur „alaihin Nafahaati War Ridlwaan Wa amiddana Bi asrorihi F ii Kulli Waqti Wa Makaan. ::::
::::
10. ( SYAWAL ) Manqobah Ke-22 : Syaikh Abdul Qodir Setiap Tahun Membebaskan Hamba Sahaya Dari Perbudakan, Serta Nilai Busana Yang Beliau Pakai Sebagian kitab manaqib meriwayatkan, sudah menjadi tradisi bahwa setiap Hari Raya Syaikh ‘Abdul Qodir membeli beberapa hamba sahaya untu dimerdekakan dari belenggu perbudakan. Kemudian Syaikh mengantarkan mereka agar wushul kepada Alloh Subhanahu wa t a’ala. Dan apabila Syaikh ‘Abdul Qodir berpakaian, beliau memakai pakaian yang serba indah, bagus dan mahal harganya. Nilai kainnya seharga seharga 10 dinar per-elonya (0,688 M), dan tutup kepalanya seharga 70 ribu dinar. Terompahnya diteratas intan berlian dan jamrud. Paku terompahnya terbuat dari perak. Namun pakaian yang serba mewah itu bila ada orang yang memerlukannya, saat itu juga beliau berikan. ::::
::::
Manqobah Ke-33 : Syaikh Abdul Qodir Menyelamatkan Muridnya, Seorang Wanita Dari Pengkhianatan Lelaki Jahat. Diriwayatkan, di kota Baghdad ada seorang wanita cantik. Sebelum ia menjadi murid Syaikh Abdul Qodir, ada seorang lelaki fasik, hidung belang, dan tuna susila menaruh perhatian pada wanita itu, namun cintanya tidak dibalas. Lelaki itu pun tak henti-hentinya berusaha mencari jalan untuk melakukan niat jahatnya. Pada suatu hari, wanita itu berangkat menuju sebuah gua di suatu gunung untuk berkholwat dengan tujuan ibadah. Tanpa ia ketahui bahwa ia sedang diintai oleh lelaki tadi. Ketika wanita itu tiba di dalam gua, si lelaki jahat itu masuk, dengan sekuat tenaga ia mau memperkosa wanita itu, wanita itu pun berusaha menghindar dari kejahatan lelaki tersebut sambil berteriak memanggil-manggil Syaikh ‘Abdul Qodir : "Ya Syaikh Tsaqolain, Ya Ghoutsal A'zhom, Ya Syaikh Abdul Qodir, tolonglah saya!", demikianlah wanita itu bertawassul dan beristighotsah. Waktu itu Syaikh sedang mengambil air wudlu untuk melaksanakan sholat di madrosahnya, lalu dilepasnya sepasang bakiak Syaikh, dilemparkan kearah gua dan tepat mengenai kepala lelaki jahat itu. Di kala laki-laki jahat itu akan 29
AL-HIJAZdepokbersemi165
melakukan aksinya, bertubi-tubi sepasang bakiak memukul, menampar lelaki itu dengan pukulan-pukulan yang mematikan dan seketika itu juga ia mati. Wanita itu segera mengambil sepasang bakiak milik Syaikh, lalu diserahkannya kepada Syaikh. Kemudian ia mengucapkan terima kasih atas pertolongannya.
::::
::::
Allohumman Tsur „alaihin Nafahaati War Ridlwaan Wa amiddana Bi asrorihi F ii Kulli Waqti Wa Makaan. ::::
::::
11. ( DZULQO'DAH ) Manqobah Ke-31 : Syaikh ‘Abdul Qodir Berziarah Ke Makam Rosululloh Sholallohu ‘ alaihi wa sallam Dan Mencium Tangan Beliau Pada waktu Syaikh ‘Abdul Qodir berziarah ke makam Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wa sallam di Madinah Munawwaroh, setibanya di sana beliau langsung masuk ke makam Rosululloh Sholallohu ‘ alaihi wa sallam yaitu Hujroh Syarifah. Selama empat puluh hari beliau bermukim di hadapan makam Rosululloh Sholallohu ‘ alaihi wa sallam, kedua tangannya diletakkan pada dadanya sambil bermunajat mengharap Rohmat Alloh, menumpahkan isi hati nuraninya dengan makna dari bait dibawah ini :
DZUNUBI KAMAUJIL BAHRI BAL HIYA AKTSARU # KAMITSLIL JIBALIS SYUMMI BAL HIYA AKBARU WALAKINNAHA ' INDAL KARIMI IDZA ' AFAA # JANAHUM MINAL BU' UUDHI BAL HIYA ASHGHORU
Artinya: "Besar dosaku, seperti gulungan ombak dilaut, bahkan lebih besar; Tinggi, setinggi puncak gunung Syam, bahkan lebih tinggi lagi. Namun bila daku Kau ampuni ringan dosaku; Seringan sayap nyamuk, kecil bahkan sekecil amat sangat". Lalu beliau meneruskan munajat pengharapannya dengan bait dibawah ini:
FII HALATIL BU' DI RUUHII KUNTU URSILUHAA # TUQOBBILUL ARDHO ' ANNI WAHYA NAIBAATII
W AHADZIHI NAUBATUL ASYBAAHI QOD HADHOROT # F AMDUD YAMIINAKA KAI TAHZHO BIHAA SYAFATII
Artinya: "Kala jauh dari kekasih, ku utus roh pengganti diri, Ulurkan tanganmu kini kasih, Kan kukecup sepuas hati, untuk terima syafaat kekasih". 30
AL-HIJAZdepokbersemi165
Selesai beliau meluapkan isi hati nuraninya, tangan Rosululloh Sholallohu ‘ alaihi wa sallam yang mulia terulur keluar lalu dipegang, diciumnya sepuas hati dan diletakkan pada ubun-ubun Syaikh.
::::
::::
Allohumman Tsur „alaihin Nafahaati War Ridlwaan Wa amiddana Bi asrorihi F ii Kulli Waqti Wa Makaan. ::::
::::
12. ( DZULHIJJAH ) Manqobah Ke-8 : Berlaku Benar Adalah Dasar Hidup Syaikh Abdul Qodir Suatu hari Syaikh Abdul Qodir ditanya oleh seorang muridnya : "Apakah pedoman hidup tuan?".
'Alas shidqi wa maa kadzibtu qoththu Artinya : "Benar Pantang Dusta." Diriwayatkan waktu Syaikh sampai usia 18 tahun, beliau pergi ke padang rumput mau menggembalakan seekor unta. Ditengah perjalanan, unta tersebut menoleh ke belakang dan berkata kepadanya : "Bukan begini tujuan hidupmu dilahirkan ke dunia ini ". Dengan kata-kata unta ini, Syaikh kembali ke rumahnya, beliau naik ke loteng menjumpai ibunya. lalu Syaikh memohon kepada ibunya agar mengirimkannya ke Baghdad untuk menuntut ilmu. Ketika ibunya mendengar permohonan putranya itu, ia sangat setuju dan mengijinkan Syaikh berangkat ke Baghdad. Dengan uang bekal 40 dinar, dimasukkan ke dalam baju putranya persis di bawah ketiak lalu dijahit agar tidak hilang. Kemudian Syaikh Abdul Qodir disuruh menggabungkan diri bersama suatu kafilah yang akan berangkat ke Baghdad. Ibunya berpesan kepada Syaikh agar jangan berdusta dalam keadaan bagaimanapun. Setelah kafilah berangkat dan Syaikh Abdul Qodir di dalamnya, tatkala kafilah itu hampir memasuki kota Baghdad, di suatu tempat, Hamdan namanya, tiba-tiba datang enam puluh orang penyamun berkuda merampok kafilah itu habis-habisan. Semua perampok itu tidak ada yang memperdulikan Syaikh Abdul Qodir karena beliau tampak begitu sederhana. Mereka mengira pemuda itu tidak mempunyai apa-apa. Namun ada seorang dari perampok itu bertanya kepadanya, apa yang ia punya. Dijawabnya bahwa ia punya uang 40 dinar dijahit di bawah ketiak. Penyamun tidak percaya, lalu lapor kepada pimpinannya apa yang telah ia dengar dari pemuda itu. Lalu diperintahkan kepada penyamun tadi supaya pemuda itu dihadapkan kepadanya. Setelah Syaikh menghadap, beliau ditanya oleh kepala perampok itu, "Benar apa yang kamu katakan tadi?", dijawab oleh Syaikh, "Benar". 31
AL-HIJAZdepokbersemi165
Lalu kepala penyamun itu menyuruh mengiris jahitan bajunya. Dan keluarlah uang 40 dinar. Melihat uang itu, kepala penyamun menjadi keheran-heranan, kemudian menanyakan lagi kepada Syaikh Abdul Qodir, apa sebabnya dia berkata yang sebenarnya. Dengan tenang dijawab oleh Syaikh bahwa beliau berjanji kepada ibunya tidak akan berkata bohong kepada siapa pun dan dalam keadaan bagaimanapun. Mendengar jawaban itu, kepala penyamun tadi menangis tersedu-sedu karena ia merasa dalam hati kecilnya bahwa ia selama hidupnya terus menerus telah melanggar perintah Tuhannya, sedang seorang pemuda ini tidak berani melanggar janji terhadap ibunya. Lalu sang kepala perampok jatuh terduduk di kaki Syaikh ‘Abdul Qodir dan menyesali dosa yang pernah dilakukannya. Dia berjanji dengan sungguh-sungguh akan berhenti dari pekerjaan merampok yang diakuinya sendiri sebagai perbuatan yang hina dan jahat. Kemudian kepala perampok tadi dan anak buahnya mengembalikan semua barang rampokan tadi dan anak buahnya mengembalikan semua barang rampokan kepada kafilah, perjalanan pun dilanjutkan dengan selamat sampai ke Baghdad. Anak buah perampok itu seluruhnya mengikuti jejak langkah pemimpinnya dan kembalilah mereka dalam masyarakat biasa mencari nafkah dengan halal dan jujur. Diriwayatkan bahwa ke enam puluh perampok ini menjadi murid pertama Syaikh ‘Abdul Qodir.
::::
::::
Allohumman Tsur „alaihin Nafahaati War Ridlwaan Wa amiddana Bi asrorihi F ii Kulli Waqti Wa Makaan. ::::
::::
DOA MANAQIB
............ : , 32
AL-HIJAZdepokbersemi165
. I LAA HADLROTI SULTHOONIL A ULIYAA ' I WA QUDWATIL ASHFI YAA- I QUTHBI R ROBBAANÌ WAL GHOUTSUSH SHOMADAANII S AYYI DI S S AYYI D A BDUL QODIR A L J AI LA NI , AL FAATIHAH :… A LLOOHUMMA SHOLLI ' AL A S AYYI DI NA A M UHAMMADI N WA ' AL AA AAL I S AY YI DI NA M UHAMMAD . A AMI I N . A LLOOHUMMA BI A SMAA -I K AL H U SNAA WA BI ASMAA-I NABIYYI -K AL M USHTHOFA WA BI ASMA-I WALIYYI KA A BDUL QODIRIL M UJTABA , THOHHI R QULUUBANAA MI N KULLI WASH F I Y YUB AA ' I DUNAA , AN ' MUSYAA HAD ATI -K A WA MAHAB BATI -K A WA AM I TNAA ' AL AS SUN NATI WAL J AMA A ATI ' , WA SYARRI H B I HAA SHUDUU RONAA WA YASSI R BI HAA UMUU RONAA WA F ARI J B I HAA H UMUU MANAA WAKSYIF BI HAA GH UMUU MANAA WAGHF I R BI HAA DZUNUU BANAA WAQDLI BI HAA DUYUU NANA WA ASHLI H BI HAA AH WAA LANAA WA BALLI GH BI HAA AAMA LANA WA TAQOBBAL BI HAA TAUBATANAA WAGHSHI L BI HAA HAUBATANAA WANSHUR BI HAA HUJJ ATANAA WAJ ' AL NA A BI HAA MI NA L MUTTA BI ' I I N A , LISYARII ' ATI NABI YYI -K AL MUTTASH I F Ì NA , BI MAHABBATIHI L MUHTADII NA BI HADYIHI I WA SI I ROTI HHI I WA TAF F AN AA B I HAA ' ALA SUNNATI HI , I WA LAA TAHRI MNAA FADLLA SYAFAA ' ATI HÌ , WAHSYURNAA FÌ ZUMROTI HI , WA ATBAA ' I H IL GHURRIL MUHAJJALIINA , WA ASY YAA ' I H HI S SAABIQIINA , WA ASH HAABI HI L YAMII NI , YAA A RHAMAR R OOHIMIINA . Artinya : Ya Alloh semoga disampaikan pahala bacaaan Al Fatihah ini kehadapan sang pimpinan para Wali, panutan para Shufi, Soko guru Ketuhanan Penolong siapa saja yang bergantung kepada yang Maha kaya, Tuannya Tuan, „ Abdul Qodir Al Jailani, AL FAATIHAH … Ya Alloh, limpahkan Rohmat serta Salam-Mu kepada junjungan kami Nabi Muhammad serta keluarganya. Ya Alloh, dengan semua nama-nama-Mu yang baik dan dengan semua nama Nabimu yang terpilih, dan dengan semua nama Walimu „ Abdul Qodir yang terpilih dari para wali pilihan, semoga Engkau membersihkan hati kami dari semua sifat yang menjauhkan kami dari mushyahadah ke pada MU dan Mahabbah kepada-Mu dan wafatkanlah kami di dalam menetapi Ahlussunnah wal Jamaah dan semoga Engkau melapangkan dada kami dan memudahkan semuah urusan kami dan semoga Engkau menghilangkan semua penderitaan kami dan semoga engkau melenyapkan semua kesedihan kami dan semoga Engkau mengampuni semua dosa kami dan semoga engkau membayar hutang-hutang kami dan semoga engkau memperbaiki gerak-gerik kami dan semoga Engkau menyampaikan cita-cita kami dan semoga Engkau menerima taubat kami dan semoga Engkau memandikan kaum keluarga kami dan semoga Engkau menjadikan kami dengan Nama Nama Mulia itu termasuk orang-orang yang mengikuti syariat Nabi-Mu yang memiliki sifat-sifat cinta kepadanya yang mendapatkan petunjuknya serta perjalanannya dan semoga Engkau wafatkan kami sedang dalam melaksanakan sunnahnya dan semoga engkau tidak menghalangi kami untuk memperoleh keunggulan pertolongannya dan semoga Engkau mengumpulkan kami bersama rombongannya serta semua pengikutnya yang cemerlang serta golongannya yang terdahulu serta Ashabul Yamin, Wahai Zat Yang Maha pengasih orang-orang yang mengasihi .
::::
::::
33
AL-HIJAZdepokbersemi165
SHOLAWAT BANI HASYIM
A LLOOHUMMA SHOLLI „ ALAN N ABIYYIL H AASYIMIYYI , M UHAMMADIW WA „ ALAA AALIHI WA SALLIM TASLIMAA ::::
::::
( SHOLAWAT BADAR )
*** Sholaatullooh Salaamullooh ‘Alaa Thooha Rosuulillaah *** Sholaatullooh Salaamullooh ‘Alaa Yaa Siin Habiibillaah *** Tawassalnaa Bibismi llaah Wabil Haadi Rosuulillaah *** Wakulli Mujaa hidin Lillaah Bi Ahlil Badri Yaa Allooh *** llaahi Sallimil Ummah Minal Aafaati Wanniq mah *** Wamin Hammin Wamin Ghummah Bi Ahlil Badri Yaa Allooh
*** Ilaahi Najjinaa Waksyif Jamii’a Adziyyatin Wahrif *** Makaa idal ‘idaa wal thuf Bi Ahlil Badri Yaa All ooh *** llaahi Naffisil Kurbaa Minal’Ashiina Wal’Athbaa *** Wakulli Baliyyatin Wawabaa Bi Ahlil Badri Yaa Allooh
*** Wakam Min Rohmatin Washolat Wakam Min Dzillatin Fasholat *** Wakam Min Ni’matin Washolat Bi Ahlil Bailri Yaa Allooh
34
AL-HIJAZdepokbersemi165
Silsilah Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah PP Suryalaya
)1
1. Robbul Arbaabi, wa Mu'tiqur riqoobi, Alloh Subhaanahu wa Ta'aala
)2
2. Sayyiduna Jibril ' Alihis Salam
)3
3. Sayyidunaa Manba'ul 'ilmi wal asroori wa makhzanul faidhi wal anwaari wa malja'ul ummati wal abroori wa mahbathu Jibrila fil laili wan nahaari, Habibullahis sattaaril ladzii unzila 'alaihi afdholul kutubi wal asfaari, Sayyidina Muhammad Al Mukhtaar, shollallaahu 'alaihi wa 'alaa aalihi wa ashhaabihil akhyaar
)4
4. Sayyidunaa Ali Karromalloohu wajhahu
)5 5. Sayyidunaa Husain Radhiyalloohu 'anhu
)6 6. Sayyidunaa Zainul 'Aabidin Rodliyalloohu 'anhu
)7
7. Sayyidunaa Muhammad Al Baaqir Rodliyalloohu 'anhu
)8
8. Sayyidunaa Ja'far Ash Shoodiq Rodliyalloohu 'anhu
)9
9. Sayyidunaa Imam Musa Al Kaazhim Rodliyalloohu 'anhu
)10 10. Syaikh Abul Hasan 'Ali bin Musa Ar Ridho Rodliyalloohu 'anhu
)11 11. Syaikh Ma'ruf Al Karkhi Rodliyalloohu 'anhu
)12
12. Syaikh Sirri As Saqthi Rodliyalloohu 'anhu
)13
13. Syaikh Abul Qosim Al Junaid Al Baghdadi Rodliyalloohu 'anhu
)14 14. Syaikh Abu Bakar Dilf As Syibli Rodliyalloohu 'anhu
)15
15. Syaikh Abul Fadhli / Abdul Wahid At Tamimi Rodliyalloohu 'anhu
)16 16. Syaikh Abul Faroj At Thurthusi Rodliyalloohu 'anhu
)17
17. Syaikh Abul Hasan 'Ali bin Yusuf Al Qirsi Al Hakkari Rodliyalloohu 'anhu
)18
18. Syaikh Abu Sa'id Al Mubarok bin 'Ali Al Mahzumi Rodliyalloohu 'anhu
35
AL-HIJAZdepokbersemi165