Nitrogen
Penyulingan bertingkat udara cair
Fosfor
Pemanasan batuan fosforit,pasir, dan kokas.
Arsenik
Pemanasan mineral yang tepat dan sesuai,
Antimon
Diperoleh dari Stibnit(Sb2S3)
Bismut
Dihasilkan dari bijih Bismutinit (Bi2S3) dan Bismit (Bi2O3).
Nitrogen
Untuk pembuatan pupuk urea
Fosfor
Fosfor merah digunakan dlm pembuatan korek api
Arsenik
Sebagai insectisida dan racun dibidang pertanian
Antimon
Campuran antigores dan campuran keramik
Bismut
Bismuth oksiklorida digunakan untuk kosmetik
Oksigen
Digunakan dalam tungku pada proses pembuatan baja
Sulfur
Membasmi penyakit tanaman
Selenium
Dalam pembuatan kaca dan sebagai tinta fotografi
Telurium
Sebagai aditif pengontrolan warna kaca
Polonium
Menghilangkan debu pada film(Indusrti fotografi)
Oksigen
a.Distilasi bertingkat
b.Pemanasan Kalium klorat
Sulfur
Diperoleh dengan cara Sisilia dan cara Frasch
Selenium
Selenium diperoleh dari memanggang endapan hasil elektrolisis dengan soda atau asam sulfat
Telurium
Diperoleh dari hasil samping proses metalurgi
Polonium
Dibuat dari polonium hidroksida dan senyawa polonium
Kegunaan
Pembuatan unsur dan senyawa-senyawa
GOLONGAN VA
GOLONGAN VIA
Sifat kimia
Golongan VIA
Oksigen : Oksigen membentuk senyawa dengan semua unsur, dapat mengoksidasi logam maupun non logam. Bereaksi dengan non logam membentuk ikatan yang bersifat kovalen sehingga akan membentuk oksida. Adapun reaksi oksida amtmosfer sbb :
ZnO (s) + 2 HCl (aq) ZnCl2 (s) + H2O (l)
Sulfur : Belerang mudah bereaksi dengan semua unsur kecuali emas, platinum dan gas mulia. Reaksi-reaksi pada belerang, antara lain seperti berikut.
a).Reaksi dengan Logam
Contoh: Fe (s) + S (s) FeS (s)
b) .Reaksi dengan nonlogam
C (s) + S (s) CS2(s)
Selenium : Selenium berada dalam bebrapa bentuk allotrop. Selenium telah dikatakan non toksik, dan menjadi kebutuhan unsur yang penting dalam jumlah sedikit. Namun asam selenida dan senyawa selenium lainnya adalah racun
Telurium : Telurium memiliki warna putih keperak-perakan, dan dalam keadaan murninya menunjukkan kilau logam. Cukup rapuh dan bisa dihaluskan dengan mudah.
Polonium : Polonium mengeluarkan kilau biru yang disebabkan eksitasi di sekitar gas. Polonium mudah larut dalam asam , tapi hanya sedikit larut dalam basa.
Unsur
Mineral
Daerah tambang
Nitrogen
Nitrogen mrupakan unsure bebas di alam yang diambil dengan penyulingan udara cair
Nitrogen merupakan unsur bebas dialam yang diambil dari proses penyulingan bertingkat udara cair
Fosfor
Mineralnya ialah fluoroapati dan fosforid
Di Madura ( Jawa Timur)
Di Tuban (Jawa Timur) Pulau Karibia (Sulawsi Selatan) , dan Tana Karo (Sumatra Utara)
Arsenik
Mineralnya adalah Arsenopirit (FeAsS),Realgar(AsS) dan Orpiment (As2S3)
Logam ini banyak tertimbun di daerah Tulungagung (Jawa Timur)
Antimon
Salah satu senyawa dari Antimon ialah Antimontrioksida (Sb2O3) Yang ditemukan sebagai mineral Valentinitte dan Senarmonitte
Di Riau,Kalimantan Barat
Bismut
Bijih mineralnya adalah bismutinit (Bi2S3)
Tembaga Pura (Papua Barat), Di Aceh dan Jambi
Unsur
Mineral
Daerah tambang
Oksigen
Oksigen berupa unsure bebas di alam
Tersedia sebagai unsur bebas di alam . Berarti tidak berbentuk bijih mineral sehingga tidak memerlukan proses penambangan
Sulfur
Di alam belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral-mineral sulfide dan sulfate
Jawa Barat,Jawa Tengah dan Sulawesi Utara
Selenium
Selenium ditemukan dalam beberapa mineral yang cukup langka seperti kruksit dan klausthalit
Selenium terjadi secara alami dan tidak mudah ditemukan di alam.Selenium terdapat puladalam biji-bijian yang unsur seleniumnya berasal dari selenium yang terdapat didalam tanah
Telurium
Calaverite,Sylavanite dan Tellurite
Pulau Obi, provinsi Maluku Utara
Polonium
Polonium dapat dihasilkan dengan pengolahan bijih Uranium (mineral pitchblende)
Polonium adalah unsur alam yang sangat jarang ditemukan.Ketersediaan polonium hanya 0,2 % di alam dari segi perbandingan radium.
Mineral dan Daerah Penambangan
Sifat Kimia
Golongan VA
Nitrogen : Gas tanpa warna,tidak berbau dan tidak berasa.
hanya dapat bereaksi dengan fluor membentuk nitrogen trifluorida dengan reaksi seperti berikut.
N2(g) + 3F2(g) 2NF2(g)
Fosfor : Fosfor putih bersifat racun dan dapat larut dalam CS2. Fosfor merah tidak bersifat racun dan tidak larut dalam CS2.
Fosfor tidak bereaksi dengan air.
Reaksi fosfor dengan halogen
P4 (s) + 6F2 (g) 4PF3 (g)
P4 (s) + 6Cl2 (g) 4PCl3 (g)
P4 (s) + 6Br2 (g) 4PBr3 (g)
Arsen : Arsen dan senyawa-senyawanya sangat beracun, logam ini bewarna abu-abu, sangat rapuh, dan berbentuk kristal.
Arsenik bereaksi dengan fluor untuk membentuk arsen (V) fluoride
2As (s) + 5F2 (g) 2AsF5 (g)
Antimon : Merupakan unsur dengan warna putih keperakan, berbentuk kristal padat yang rapuh.
Reaksi antimon dengan halogen
2Sb (s) + 3F2 (g) 2SbF3 (s)
2Sb (s) + 3Cl2 (g) 2SbCl3 (s)
Bismut : Merupakan kristal putih dan logam yang rapuh. Adapun reaksi bismut dengan halogen sebagai berikut
2Bi (s) + 5F2 (g) 2BiF5 (s)
BAB II
PEMBAHASAN
Unsur
N
P
As
Sb
Bi
Nomor atom
7
15
33
51
83
Konfigurasi electron
[He] 2s2 2p3
[Ne] 3s2 3p3
[Ar] 3d10 4s2 4p3
[Kr] 4d10 5s2 5p3
[Xe] 4f14 5d10 6s2 6p3
Jenis
Non
logam
Non
logam
Metaloid
Metaloid
Logam
Wujud
Gas
Padatan putih seperti lilin
Padatan merah
Padatan kuning
Padatan hijau
Padatan kuning
Padatan putih perak
Padatan
putih kemerahan
Densitas Padatan (g/cm3)
1,03
1,82
2,20
2.03
5,78
5,3
6,69
9,75
Jari-jari kovalen (pm)
75
110
121
140
155
Energi ionisasi (Kj/mol)
1402
10.012
947
834
703
Keelektronegativan
6,0
2,1
2,0
1,9
1,9
Unsur
O
S
Se
Te
Po
Nomor atom
8
16
34
52
84
Konfigurasi elektron
Valensi
[He] 2s2
2p4
[Ne] 3s2
3p4
[Ar] 3d10
4s2 4p4
[Kr] 4d10
5s2 5p4
[Xe] 4f14
5d10 6s2 6p4
Jenis
Non
logam
Non
logam
Non
logam
Metaloid
Metaloid
Wujud (25oC)
Gas
Padatan
Padatan
Padatan
Padatan
Densitas (g/cm3) pada 20OC
0,001429
2,07
4,79
6,24
9,4
Titik leleh (oC)
-218,4
115,21
217
449,5
254
Titik didih (oC)
-182,7
444,6
684
989,9
962
Jari-jari atom (pm)
65
109
122
142
153
Jari-jari ion (pm)
140 (-2)
29 (+4)
50 (+4)
97 (+4)
67 (+6)
Energi ionisasi pertama (kJ/mol)
1.314
999
941
869
812
Energi ionisasi kedua (kJ/mol)
3.387
2.250
2.044
1.794
8.42
Keelektronegativan
3,44
2,58
2,55
2,1
2,0
Sifat fisika golongan VA
Sifat fisika golongan VIA
Kesimpulan
Unsur-unsur yang ada dialam ada dalam bentuk bijih mineral yang dapat diambil melalui proses penambangan dan ada pula yang berbentuk unsur bebas yang tersedia bebas dialam.
Golongan VA terdiri dari Nitrogen(N), Fosfor/Fosforus(F) , Arsenik(As),Antimon/Stibium(Sb),dan Bismut(Bi).Sedangkan golongan VIA terdiri dari Oksigen(O), Sulfur/belerang(S), Selenium(Se), Telurium(Te) dan Polonium(Po).
Setiap unsur golongan utama maupun periode ke-3 memiliki sifat fisika,sifat kimia, pembutan unsur dan senyawanya, kegunaan, mineral maupun daerah penambangannya masing-masing yang dapat membedakan unsur-unsur dalam setiap golongan tersebut.
BAB III
PENUTUP
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya kita masih diberi kesempatan untuk terus belajar,belajar dan belajar.
Segala puji hanya bagi Allah semata.Berkaitan dengan terselesaikannya makalah KIMIA untuk materi Kimia Unsur dengan sub bab pembahasan "Golongan VA & Golongan VIA " sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Walaupun, di dalam makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi materi makalah,diksi,penulisan kata hingga penggunaan font. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing mata pelajaran Kimia yang sebelumnya telah memberikan pendahuluan-pendahuluan tentang makalah yang akan dibuat. Dan juga teman-teman XII.IPA 1 yang telah memberikan beberapa dorongan berupa semangat dalam penyusunan makalah ini.
Kritik,saran,tanggapan maupun masukan lainnya sangat kami perlukan guna perbaikan.Untuk pembuatan makalah selanjutnya.Harapan kami, Semoga dengan adanya makalah ini,dapat memberikan manfaat bagi semua pihak terutama para pelajar dan insan Kimia . Amin...!!!
Empang,14 Oktober 2016
Penyusun
(KELOMPOK III)
"Golongan VA dan Golongan VIA"
Anggota :
Adelya Sapitri (penyaji) (04)
Ainin Amini (penyaji) (06)
Anistya Rosami (penyaji) (07)
Banu Sadewa (moderator) (09)
Indita Wardani (operator) (19)
Oval Sunikatria Ofsa (penyaji) (25)
Taufani Arminsa Z (penyaji) (34)
KELOMPOK III
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
10/23/2016
#
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ilmu kimia secara sejarah merupakan pengembangan baru, tapi ilmu ini berakar pada alkimia yang telah dipraktikkan selama berabad-abad di seluruh dunia. Ahli kimia menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada pengembangan kimia modern. Untuk mempelajari tiap-tiap unsur, pembahasannya sangat kompleks karena sifat-sifat unsur bervariasi antara satu dengan yang lainnya dan jika kita mempelajari satu demi satu alangkah sulitnya. Mengingat perlunya,unsur-unsur tersebut dikelompokkan supaya mudah dalam mempelajarinya.Hal inilah yang mendorong para ahli dari dulu untuk mengelompokkan unsur. Bagaimana mengelompokkan unsur-unsur dengan jumlah yang besar dan sifat yang berbeda-beda.
Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sifat-sifat unsur Golongan VA & Golongan VIA ?
2. Bagaimana proses pembuatan unsur Golongan VA&Golongan VIA ?
Apa saja kegunaan dari masing-masing unsur Golongan VA & VIA ?
Apa saja mineral yang terkandung dari unsur Golongan VA & VIA ?
Dimana saja daerah penambangan unsur Golongan VA & VIA ?
9
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
10/23/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
10/23/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
10/23/2016
#
Click icon to add picture
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
10/23/2016
#
10/23/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
10/23/2016
#
Click to edit Master title style
10/23/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
10/23/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
10/23/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
10/23/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
10/23/2016
#
Oksigen
Digunakan dalam tungku pada proses pembuatan baja
Sulfur
Membasmi penyakit tanaman
Selenium
Dalam pembuatan kaca dan sebagai tinta fotografi
Telurium
Sebagai aditif pengontrolan warna kaca
Polonium
Menghilangkan debu pada film(Indusrti fotografi)
Oksigen
a.Distilasi bertingkat
b.Pemanasan Kalium klorat
Sulfur
Diperoleh dengan cara Sisilia dan cara Frasch
Selenium
Selenium diperoleh dari memanggang endapan hasil elektrolisis dengan soda atau asam sulfat
Telurium
Diperoleh dari hasil samping proses metalurgi
Polonium
Dibuat dari polonium hidroksida dan senyawa polonium
10/23/2016
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#
Nitrogen
Untuk pembuatan pupuk urea
Fosfor
Fosfor merah digunakan dlm pembuatan korek api
Arsenik
Sebagai insectisida dan racun dibidang pertanian
Antimon
Campuran antigores dan campuran keramik
Bismut
Bismuth oksiklorida digunakan untuk kosmetik
Nitrogen
Penyulingan bertingkat udara cair
Fosfor
Pemanasan batuan fosforit,pasir, dan kokas.
Arsenik
Pemanasan mineral yang tepat dan sesuai,
Antimon
Diperoleh dari Stibnit(Sb2S3)
Bismut
Dihasilkan dari bijih Bismutinit (Bi2S3) dan Bismit (Bi2O3).