Keutamaan dan hadits tentang DZIKIR Keutamaan muslimin dalam berdzikir, kekuatan dan keajaiban doa sebuah gambaran bagaimana manfaat dalam berdzikir kepada allah swt. Anjuran dan perintah dalam Al qur’an
Banyak ayat Qur‟an yang menganjurkan kita agar berdzikir mengingat Allah diwaktu pagi , petang , dan malam hari bahkan setiap saat sesudah mengerjakan shalat. Baik ketika sedang berdiri , duduk maupun maupun berbaring, secara sir (didalam hati) maupun dengan lisan (jahar). 1.
AL AHZAB 41-42
41. Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. 42. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. 2. AL JUMU’AH 10 10. Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan in gatlah Al lah banyak-banyak banyak-banyak supaya supaya kamu ber ber un tung. 3. AN NISA’103 103. Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), in gatlah gatlah Al lah di waktu be berdi r i, di waktu duduk dan d dii waktu ber ber bari ng. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. 4. AL BAQARAH 152 152. Karena itu, ingatlah kamu kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. 5. AL A’RAAF 205 205. Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. 6. AL AHZAB 35 35. Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, lakilaki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki -l aki dan per per empuan yang banyak banyak menye menyebut but (nama) A ll ah, Al l ah tel tel ah menye menyediakan diakan u ntuk mer mer eka ampunan dan pahala yang besar besar .
7. AL ISRAAK 110 110. Katakanlah: “Ser ulah ulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu.” 8. AL A’RAAF 180 l80. Hanya milik Allah asmaa-ul a smaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan men yebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah ti nggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. 9. AL ISRAAK 44 44. Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. 10. AL FATH 9 10 Supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)Nya, membesarkan-Nya. Dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang 11. AS SAJDAH 15 15. Sesungguhnya Sesungguhnya orang yang benar-benar percaya kepada ayat-a yat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat itu mereka segera bersujud seraya bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong. 12. THOHA 130 130. Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang, 13. AD DAHR (AL INSAN) 25-26 25. Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) ( waktu) pagi dan petang. 26. Dan pada sebagian s ebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah be rtasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang dimalam hari. 14. AL A’RAAF 206 206. Sesungguhnya Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud
Anjuran dalam Hadist Nabi SAW
1. Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Dari Nabi saw., beli au bersabda: Sesungguhnya Allah Yang Maha Memberkahi lagi Maha Tinggi memiliki banyak malaikat yang selalu mengadakan perjalanan yang jumlahnya melebihi malaikat pencatat amal, mereka senantiasa mencari majelis-majelis zikir. Apabila mereka mendapati satu majelis zikir, maka mereka akan ikut duduk bersama mereka dan mengelilingi dengan sayap-sayapnya hingga memenuhi jarak antara mereka dengan langit dunia. Apabila para peserta majelis telah berpencar mereka naik menuju ke langit. Beliau melanjutkan: Lalu Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung menanyakan mereka padahal Dia lebih mengetahui daripada mereka: Dari manakah kamu sekalian? Mereka menjawab: Kami datang dari tempat hamba-hamba-Mu di dunia yang sedang mensucikan, mengagungkan, membesarkan, memuji dan memohon kepada Engkau. Allah bertanya lagi: Apa yang mereka mohonkan kepada Aku? Para malaikat itu menjawab: Mereka memohon surga-Mu. Allah bertanya lagi: Apakah mereka sudah pernah melihat surga-Ku? Para malaikat itu menjawab: Belum wahai Tuhan kami. kami. Allah berfirman: Apalagi jika mereka telah melihat surga-Ku? Para malaikat itu berkata lagi: Mereka juga memohon perlindungan perlindungan kepada-Mu. Allah bertanya: Dari apakah mereka memohon perlindungan-Ku? Para malaikat menjawab: Dari nerakaMu, wahai Tuhan kami. Allah bertanya: Apakah mereka sudah pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat menjawab: Belum. Allah berfirman: Apalagi seandainya mereka pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat itu melanjutkan: Dan mereka juga memohon ampunan dari-Mu. Beliau bersabda kemudian Allah berfirman: Aku sudah mengampuni mereka dan sudah memberikan apa yang mereka minta dan Aku juga telah memberikan perlindungan kepada mereka dari apa yang mereka takutkan. Beliau melanjutkan lagi lalu para malaikat itu berkata: Wahai Tuhan kami! Di antara mereka terdapat si Fulan yaitu seorang yang penuh dosa yang kebetulan lewat lalu duduk ikut berzikir bersama mereka. Beliau berkata lalu Allah menjawab: Aku juga telah mengampuninya karena mereka adalah kaum yang tidak akan sengsara orang yang ikut duduk bersama mereka. (Shahih Muslim No.4854) 2. Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Allah Taala berfirman: Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku dan Aku selalu bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Apabila dia mengingat-Ku mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku pun akan mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam suatu jemaah manusia, maka Aku pun akan mengingatnya dalam suatu kumpulan makhluk makhluk yang lebih baik dari mereka. Apabila dia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta. Apabila dia mendekati-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Dan apabila dia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari. (Shahih M uslim No.4832) 3. . Apabila kamu melewati taman-taman surga makan dan minumlah sampai kenyang. Para sahabat lalu bertanya, “Apa yang dimaksud taman-taman taman -taman surga itu, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Kelompok zikir (Kelompok orang yang berzikir atau majelis taklim).” (HR. Tirmidzi dan Ahmad) 4. Maukah aku beritahu amalanmu yang terbaik, yang paling tinggi dalam derajatmu, paling bersih di sisi Robbmu serta lebih baik dari dari menerima emas dan perak dan lebih baik bagimu daripada berperang dengan dengan musuhmu yang kamu potong lehernya atau mereka memotong lehermu? Para sahabat lalu menjawab, “Ya.” Nabi Saw ber kata,”Zikrullah.” kata,”Zikrullah.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
5. Dari Abu Musa al-Asy‟ari al-Asy‟ari r.a. dari Nabi s.a.w,, sabdanya: “Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Tuhannya Tuhannya dan orang yang tidak berdzikir kepadaNya kepadaNya ialah seperti orang yang hidup dan orang yang mati.” Diriwayat Diriwa yatkan kan oleh Imam Bukhari 6. dan juga diriwayatkan oleh Imam Muslim, yaitu sabda Nabi s.a.w. “Perumpamaan rumah yang di dalamnya digunakan untuk berdzikir kepada Allah dan rumah yang tidak digunakan untuk berdzikir kepada Allah adalah seperti benda yang hidup dan benda yang mati.” 7. Hadis riwayat Abu Hurairah ra: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Bar ang siapa yang membaca: La La ilaaha illalahu wahdahu wahdahu , laa syariikalahu , lahu mulku walahul hamdu hamdu wahuwa ala kulli syain qodir “Tidak qodir “Tidak ada Tuhan selain Allah semata, Yang tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nyalah segenap kerajaan dan milik-Nyalah segala pujian serta Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”, setiap hari sebanyak seratus kali, maka dia akan mendapat pahala yang sama besarnya dengan membebaskan sepuluh orang budak dan akan dicatat untuknya untuknya seratus kebajikan serta dihapus darinya seratus keburukan. Baginya hal itu adalah satu perlindungan dari setan mulai dari pagi hari sampai sore. Tidak ada seorang pun yang lebih utama dari orang yang melakukan hal itu kecuali orang yang lebih banyak dari itu. Barang siapa yang membaca: subhanallah membaca: subhanallah wabihamdihi wabihamdihi “Maha Suci Allah dan dengan memujimemuji - Nya”, Nya”, sebanyak seratus kali setiap hari, maka akan terhapuslah semua dosanya sekalipun dosanya itu sebanyak buih di lautan. l autan. (Shahih Muslim No.4857) 8. Hadis riwayat Abu Ayyub Al-Anshari ra.: Dari Nabi saw., beliau bersabda: Baran g siapa yang membaca: membaca: La ilaaha illalahu ill alahu wahdahu , laa syariikalahu , lahu mulku walahul hamdu wahuwa ala kulli syain qodir “Tidak ada Tuhan selain Allah semata, Yang tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nyalah segenap kerajaan dan milik-Nyalah segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala s egala sesuatu”, sebanyak sepuluh kali, maka dia laksana orang yang telah memerdekakan empat orang budak dari putra Ismail. (Shahih Muslim No.4859) 9. Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Dua kalimat yang ringan untuk diucapkan, tetapi berat dalam timbangan dan disukai oleh Allah Yang Maha Pengasih, yaitu: Subhanallah wabihamdi , subhanallahil adzim “Maha Suci Allah dengan segala pujian-Nya dan Maha Suci Allah Tuhan Yang Maha Agung”. (Shahih Muslim No.4860) Muslim No.4860) 10. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya kalau saya mengucapkan: Subhanallah walhamdu lillah wa la ilaha illallah wallahu akbar akbar yg artinya: Maha Suci Allah, segenap puji bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah adalah Maha Besar-, maka itu adalah l ebih saya sukai daripada apa saja yang matahari terbit atasnya -yakni - yakni lebih disukai dari dunia dan seisinya ini.” (Riwayat Muslim) 11. Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Barangsiapa mengucapkan: La ilaha illallah wahdahu la syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa „ala kulli syai-in syai -in qadir -yg artinya: Tiada Tuhan melainkan Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. BagiNya adalah semua kerajaan dan puji-pujian dan Allah adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu-, dalam sehari seratus kali, maka ia memperoleh pahala yang menyamai dengan memerdekakan sepuluh orang hamba sahaya, juga untuknya dicatatlah sebanyak seratus kebaikan dan dihapuskanlah dari
dirinya sebanyak seratus keburukan, juga ia dapat memperoleh perjagaan dari godaan syaitan pada harinya itu sampai waktu sore. Tiada seorangpun yang dapat memperoleh sesuatu yang lebih utama dari apa yang dilakukan oleh orang di atas itu, melainkan seorang yang mengerjakan lebih banyak dari itu.” Beliau s.a.w. selanjutnya bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkan:Subhanallah mengucapkan:Subhanallah wa bihamdih -Maha Suci Allah dan dengan mengucapkan puji-pujian padaNya padaNya -, dalam sehari sebanyak seratus kali, maka dihapuskanlah dari dirinya semua kesalahan-kesalahannya (dosa-dosa kecil), sekalipun kesalahan-kesalahannya kesalahan-kesalahannya itu banyaknya seperti buih lautan.” (Muttafaq „alaih) 12. Dari Abu Zar r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda kepada saya: “Tidakkah engkau semua suka kalau saya sa ya beritahukan kepadamu perihal ucapan yang paling dicintai oleh Allah? Sesungguhnya ucapan yang paling dicintai oleh Allah ialah Subhanallah wa bihamdih.” bihamdih .” (Riwayat Muslim) 13. Dari Abu Malik al-Asy‟ari al-Asy‟ari r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Bersuci itu adalah separuh keimanan, bacaan Alhamdulillah itu adalah memenuhi beratnya timbangan -di akhirat, sedangSubhanallah sedangSubhanallah dan Alhamdulillah itu memenuhi apa yang ada diantara langit dan bumi.” (R iwayat iwayat Muslim) 14. Dari Sa‟ad bin Abu Waqqash r.a., katanya: “Ada seorang A‟rab -penghuni pedalaman negeri Arab- datang kepada Rasulullah s.a.w., lalu berkata: “Ajarkanlah kepada saya sesuatu ucapan yang baik saya ucapkan!” Beliau s.a.w. bersabda: “Katakanlah: L a il aha il lall ah wahd wahdahu ahu la sya syari ri kalah, All ahu Akbar Akbar kabir a, walhamdu walhamdu li ll ahi
katsira, wa subhanallahi rabbil ‘alamin wa la haula wa la quwwata illa billahil ‘azizil hakim.” hakim.” Artinya: Tiada Tuhan melainkan Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. Allah adalah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-banyaknya, Maha Suci Allah yang menguasai seluruh al am dan tiada daya serta tiada kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah yang Maha Mulia lagi Bijaksana. Orang A‟rab tadi lalu berkata: “Itu semua adalah untuk memuji Tuhanku. Lalu manakah yang untuk kepentinganku?” Beliau s.a.w. bersabda: “Katakanlah: Allahummaghfir “Katakanlah: Allahummaghfir li warhamni wahdini wahdini warzuqni” -Ya warzuqni” -Ya Allah, berilah pengampunan pada saya, berilah kerahmatan, kerahmatan, juga petunjuk dan rezeki kepada saya. (Riwayat Muslim) 15. Dari Tsauban r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. itu apabila selesai dari shalatnya, beliau s.a.w. lalu mengucapkan istighfar -yakni ucapan Astaghfirullah, artinya: Saya mohon ampun kepada Allah-, sebanyak tiga kali, kemudian mengucapkan: Allahumma antas salam, wa minkas salam, tabarakta ya dzaljalali wal-ikram.” wal-ikram.” Ya Allah, Engkau adalah Maha Menyelamatkan, daripadaMulah datangnya keselamatan, Engkau Maha Tinggi, hai Zat yang memiliki keperkasaan dan kemuliaan. Kepada al-Auza‟i al-A uza‟i ditanyakan Beliau adalah salah seorang yang meriwayatkan Hadis-: Hadis- : “Bagaimanakah ucapan istighfar itu?” Ia menjawab: “Orang yang beristighfar it u supaya mengucapkan:Astag .” .” (Riwayat Muslim) Astaghf hf ir ul lah, astag astaghf hf ir ull ah 16. Dari Almughirah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. itu apabila selesai dari shalat dan wahdahu hu l a sya syari ri kalah, lahul telah bersalam, lalu mengucapkan: L a ilaha il lal ahu wahda - in qadir qadir -artinya lihat hadits no.8mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai -in lima a’thaita wa la mu’thia mu’thia lima mana’ta wa la yanfa’u . Allahumma la mani’a lima dzalj dzalj addi addi mi nkal j addu addu -Ya Allah, tiada yang kuasa menolak terhadap apa saja yang Engkau berikan dan tiada yang kuasa memberi terhadap apa saja yang Engkau tolak dan tiada akan memberikan kemanfaatan kekayaan itu kepada orang yang memilikinya daripada siksaMu. (Muttafaq „alaih) 17. dari Abdullah bin az-Zubair az- Zubair radhiallahu „Anhuma bahwasanya ia mengucapkan seti ap selesai mengerjakan shalat dan bersalam: L a ilaha il lall ahu wahda wahdahu hu l a sya syari ri kalah,
lahul mul ku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai -in - in qadir qadir . Lahaula wa la
quwwata illabillah. La ilaha illallahu wa la na’budu illa iyyahu, lahun ni’mati wa lahuts ts tsana-ul hasan. hasan. La ilaha il lall ahu mukhl ishina lahuddina wa walau lau kari hal -Artinya: “Tiada Tuhan melainkan Allah yang Maha Ma ha Esa, tiada sekutu kafirun. -Artinya:
bagiNya. BagiNya adalah semua kerajaan dan puji-pujian puji-pujian dan Allah adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah. Tiada Tuhan melainkan melainkan Allah dan kita tidak menyembah selain daripadaNya. BagiNyalah segala kenikmatan dan keutamaan dan bagiNya pula puji pujian yang baik. Tiada Tuhan Tuhan melainkan Allah, kita berikhlas hati menjalankan agama untukNya, sekalipun orang-orang orang- orang kafir membencinya”-. membencinya”-. Abdullah bin azZubair berkata: “Rasulullah s.a.w. s.a.w. biasa membaca dengan bacaan yang tersebut di atas itu sehabis setiap bershalat.” (Riwayat Muslim) 18. Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya kaum fakir dari golongan para sahabat Muhajirin mendatangi Rasulullah s.a.w. lalu berkata: “Orang-orang “Orang -orang yang memiliki harta banyak ban yak itu sama pergi -yakni meninggal dunia- dengan membawa derajat yang tinggi-tinggi dan kenikmatan yang kekal. Sebabnya ialah karena mereka bershalat sebagaimana kita bershalat, mereka berpuasa sebagaimana kita berpuasa, lagi mereka mempunyai kelebihan dari harta-harta mereka dan dapat mereka gunakan untuk beribadah haji, berumrah, berjihad serta bersedekah.” Beliau s.a.w. lalu bersabda: “Tidakkah engkau semua suka kalau saya ajarkan kepadamu semua sesuatu yang dengannya itu engkau semua dapat mencapai pahala orang yang telah mendahuluimu dan dapat mendahului orang yang sesudahmu. Juga tiada seorangpun yang lebih utama pahalanya daripadamu semua, selain orang yang mengerjakan sebagaimana yang engkau kerjakan itu?” Mereka menjawab: “Baiklah, ya Rasu lullah.” Beliau s.a.w. bersabda: “Hendaklah engkau semua membaca tasbih, tahmid dan takbir sehabis shalat -wajib- sebanyak tiga puluh tiga kali masing-masing.” masing-masing.” Abu Abu Shalih yang meriwayatkan hadits ini dari Abu Hurairah, ketika ditanya bagaimana cara menyebutkan menyebutkan tasbih, tahmid dan takbir itu, lalu menjawab: “Orang yang berdzikir itu supaya mengucapkan: “Subhanallah, Alhamdulillah dan Allahu Akbar -Maha Akbar -Maha Suci Allah dan segenap puji bagi Allah dan Allah adalah Maha Besar-.” Besar- .” Sehingga jumlah semuanya itu ada tiga puluh tiga puluh tiga kali. (Muttafaq „alaih) Imam Muslim menambahkan dalam riwayatnya: “Lalu kembalilah kaum fakir dari golongan sahabat Muhajirin itu kepada Rasulullah s.a.w. lalu mereka berkata: “Saudara-saudara “Saudara -saudara kita yakni orangorang yang berharta sudah sama mendengar apa yang kita kerjakan ini, kemudian merekapun mengerjakan seperti itu pula.” Rasulullah s.a.w. lalu bersabda: “Yang sedemikian itu adalah keutamaan Allah yang diberikan kepada orang yang dikehendaki.” Addutsur adalah jamaknya datsrun dengan fathahny a dal dan saknahnya tsa‟ yang bertitik tiga, artinya ialah harta yang banyak. 19. Dari Abu Hurairah r.a. pula dari Rasulullah s.a.w. bersabda : “Barangsiapa yang membaca Subhanallah sehabis tiap bershalat -wajib- sebanyak tiga puluh tiga k ali dan membaca Alhamdudillah sebanyak tiga puluh tiga kali dan pula membaca Allahu Akbar sebanyak tiga puluh tiga kali dan untuk menyempurnakan menyempurnakan keseratusnya ia membaca: La ilaha illallahu wahdahu la syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa „ala kulli syai-in syai -in qadir -artinya lihatlah dalam hadits no.10-, maka diampunkanlah untuknya semua kesalahan-kesalahannya, sekalipun banyaknya itu seperti buih lautan.” (Riwayat Muslim) 20. Dari Ka‟ab bin „Ujrah r.a. dari Rasulullah s.a.w. sabdanya: “Beberapa penghujung yang tidak akan rugilah orang yang mengucapkannya mengucapkannya atau yang mengerjakannya sehabis setiap shalat yang diwajibkan, yaitu tiga puluh tiga kali bacaan tasbi h, tiga
puluh tiga kali bacaan tahmid dan tiga puluh empat kali bacaan takbir.” (Riwayat Muslim) 21. Dari Aisyah radhiallahu „anha, katanya: “Nabi s.a.w. itu memperbanyak dalam mengucapkan ketika ruku‟ dan sujudnya, yaitu Subhanakallahumma Subhanakallahumma rabbana wa bihamdikallahummaghfirli - Maha Suci Engkau ya Allah, Tuhan kita dan dengan Maha mengucapkan puji-pujian padaMu, ya Allah berilah pengampunan pengampunan padaku.” (Muttafaq „alaih) 22. Dari Aisyah radhiallahu „anha bahwasanya Rasulullah s.a.w. mengucapkan dalam ruku‟ dan sujudnya: “Subbuhun quddusun Rabbul malaikati warruh – Maha – Maha Suci dan Maha Bersih, yaitu Tuhan semua malaikat serta Jibril.” J ibril.” (Riwayat Muslim) Muslim) 23. Dari Aisyah radhiallahu „anha, katanya: “Pada suatu malam saya kehilangan Nabi s.a.w., lalu saya selidiki, tiba-tiba tiba-tiba beliau s.a.w. sedang melakukan ruku‟ atau sujud dan di situ beliau mengucapkan: Subhanaka wa bihamdika la ilaha illa anta -Maha Suci Engkau dan dengan mengucapkan puji-pujian padaMu, tiada Tuhan melainkan Engkau.” Dalam riwayat lain disebutkan: “Lalu jatuhlah tanganku -Aisyah- pada kedua tapak kakinya yang bagian dalam dan beliau sedang ada di dalam masjid, sedang kedua tapak kaki itu didirikan. Diwaktu itu beliau s.a.w. mengucapkan -yang artinya: Ya Allah, sesungguhny ses ungguhnyaa saya mohon perlindungan dengan keridhaanMu daripada kemurkaanMu dan dengan pengampunanMu dari siksaanMu. Juga sa ya mohon perlindungan padaMu, saya tidak menghitung-hitungkan pujian atasMu. Engkau adalah sebagaimana yang Engkau pujikan pada diriMu s endiri. (Riwayat Muslim) 24. Dari Sa‟ad bin Abu Waqqash r.a., katanya: “Kita semua berada di sis i Rasulullah s.a.w., lalu beliau bersabda: “Adakah seorang diantara engkau semua itu tidak tida k kuasa mencari seribu kebaikan dalam setiap harinya?” Kemudian ada seor ang dari golongan yang duduk-duduk duduk- duduk di waktu itu bertanya pada beliau s.a.w.: “Bagaimanakah caranya mencari seribu kebaikan itu?” Beliau s.a.w. menjawab: “Hendaknya orang -yang ingin mendapat seribu kebaikan dalam sehari itu- tadi membaca tasbi tasbih h ser ser atus , maka , maka untuknya dicatatlah sebanyak seribu kebaikan atau dihapuskanlah dari kali dirinya seribu kesalahan.” (Riwayat Muslim) AlAl -Humaidi berkata: “Demikianlah yang disebutkan dalam kitab Muslim yakni dengan kata-kata: kata- kata: “Au yuhaththu” artinya: atau dihapuskan. Al-Barqani Al- Barqani berkata: “Hadis ini diriwayatkan oleh Syu‟bah dan juga Abu „Awanah dan Yahya al -Qaththan dari Musa yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari arahnya itu. Mereka mengatakan: Wa yuhaththu -artinya: dan dihapuskan, tanpa kata: “Alfin -yakni seribu.” 25. Dari Abu Zar r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Atas setiap ruas tulang dari seorang diantara engkau semua itu pada setia p paginya harus ada masing-masing sedekahnya. Maka setiap sekali bacaan tasbih adalah sedekah, set iap sekali bacaan tahmid adalah sedekah, setiap sekali bacaan tahlil adalah sedekah, setiap sekali bacaan takbir adalah sedekah, memerintahkan kepada kebaikan juga sedekah, mencegah dari kemungkaran juga sedekah dan keseluruhannya kes eluruhannya itu dapat dicukupi oleh dua rakaat yang dikerjakan oleh seorang itu dari shalat Dhuha.” (Riwayat Muslim) 26. Dari Ummul mu‟minin yaitu Juwairiyah binti alal -Harits radhiallahu „anha bahwasanya bahwasanya Nabi s.a.w. keluar dari rumahnya pada pagi pagi hari ketika bershalat Subuh. Waktu itu
Juwairiyah ada di dalam masjidnya. Kemudian beliau s.a.w. kembali setelah melakukan shalat Dhuha, sedangkan Juwairiyah duduk. Kemudian beliau s .a.w. bersabda: “Engkau masih tetap dalam keadaan di waktu tadi saya sa ya tinggalkan.” Juwairiyah menjawab: “Ya.” Nabi s.a.w. lalu bersabda: “Saya telah mengucapkan setelah meninggalkan engkau tadi empat macam kalimat, sebanyak tiga kali, andaikata kalimat-kalimat itu ditimbang dengan kalimat-kalimat yang engkau ucapkan sejak hari ini tadi, niscaya kalimat-kalimat yang saya ucapkan itu menang daripada yang engkau ucapkan. Kalimat-kalimat itu ialah: ialah : “Subhanallah wa bihamdihi „adada khalqihi wa ridba nafsihi wa zinata „arsyihi wa midada kalim atihi Maha Suci Allah dan dengan mengucapkan puji-pujian padaNya, sebanyak hitungan makhluk- Nya, Nya, sesuai dengan keridhaan ZatNya, seberat timbangan „arasyNya „arasyNya dan sepanjang beberapa kalimatNya.” (Riwayat Muslim) Dalam riwayat Imam Muslim lainnya disebutkan: Subhanallah „adada khalqihi. Subhanalfah ridha nafsihi. Subhanallah zinata „arsyihi. Subbanallah midada kalimatihi.” Dalam riwayat Imam Tirmidzi disebutkan: Nabi s.a.w. bersabda: “Tidakkah engkau suka kalau saya ajari beberapa kalimat yang baik engkau mem bacanya, yaitu: Subhanallah „adada khalqihi, tiga kali; Subhanallah ridha nafsihi, tiga kali; Subhanatlah zinata „arsyihi, tiga kali; Subhanallah midada kalimatihi, tiga kali.” 27. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Telah dahululah orangorang yang menyendiri.” Para sahabat bertanya: “Siapakah orang-orang orang -orang yang menyendiri itu, ya Rasulullah?” Beliau s.a.w. menjawab: “Mereka itu iala h yang sama berdzikir kepada Allah dengan sebanyaksebanyak- banyaknya, baik lelaki ataupun perempuan.” perempuan.” (Riwayat Muslim) Maksudnya: Menyendiri dalam ingatnya kepada Allah di waktu orang-orang lain tidak mengingat kepadaNya. Inilah yang lebih dahulu memperoleh keridhaan Allah Ta‟ala. Diriwayatkan Almufarridun dengan tasydidnya ra‟ dan ada yang meriwayatkan dengan takhfifnya -yakni - yakni ra‟nya tanpa syaddah lalu dibaca mufridun. Tetapi yang masyhur yang dikatakan oleh J umhur Ulama ialah dengan tasydid. 28. Dari Jabir r.a., katanya: “Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: “Seutama“Seutama utama dzikir ialah lafaz „La ilaha illallah‟.” Diriwayatkan illallah‟.” Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan. 29. Dari Abdullah bin Busr r.a. bahwasanya ada seorang lelaki berkata: “Ya Ra sulullah, sesungguhnya syariat-syariat Islam sudah banyak -yakni hukum-hukumnya sudah lengkap- atas diriku, maka beritahukanlah kepada saya akan sesuatu yang saya dapat berpegang padanya.” Beliau s.a.w. bersabda: bersabda: “Supaya lisanmu itu senantiasa basah dengan berdzikir kepada Allah.” Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan. 30. Dari Jabir r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: “Barangsiapa mengucapkan: Subhanallah wa bihamdih, maka ditanamlah untuknya sebatang pohon kurma dalam syurga.” Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadits has an. 31. Dari Ibnu Mas‟ud Mas‟ud r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Saya bertemu Nabi Ibrahim a.s., pada malam saya di isra‟ kan, lalu beliau berkata: “Hai Muhammad, sampaikanlah salam saya kepada umatmu dan beritahukanlah kepada mereka bahwasanya syurga itu bagus tanahnya, tanahnya, tawar airnya dan bahwasanya ia adalah merupakan tanah datar yang rata dan benih tanaman syurga itu ialah: „Subhanallah walhamdulillah wa la ilaha illallah wallahu akbar‟.” Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan. 32. Dar i Abuddarda‟ r.a., katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tidakkah engkau semua suka kalau saya beritahukan kepadamu semua akan sebaik-baik amalanmu, juga
seindah-indahnya bagi Tuhan yang Maha Merajaimu semua, serta yang tertinggi dalam derajat-derajatmu semua, bahkan lebih baik untukmu semua daripada menafkahkan emas dan perak, juga lebih baik untukmu semua daripada engkau semua bertemu dengan musuhmu lalu engkau engkau tebas leher-leher mereka itu dan merekapun menebas leher-lehermu leher-lehermu semua?” Para sahabat berkata: “Baiklah.” Beliau s.a.w. lalu bersabda: “Yaitu berdzikir kepada Allah Ta‟ala.” Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi. Imam Hakim, Abu Abdillah mengatakan bahwa isnad hadits ini adalah shahih. 33. Dari Abu Musa al-Asy‟ari al-Asy‟ari r.a., katanya: “Rasulullah sa..w. bersabda ke padaku: “Tidakkah engkau suka kalau saya tunjukkan kepadamu pada se suatu gedung simpanan dari beberapa gedung simpanan s yurga?” Saya -Abu Musa- berkata: “Baiklah, ya Rasulullah.” Beliau s.a.w. lalu bersabda: “Yaitu ucapan: La ucapan: La haula wala quwwata illa billah -Tiada billah -Tiada daya dan tiada ti ada kekuatan, melainkan dengan pertolongan Allah.” (Muttafaq „alaih) 34. Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Nabi saw. bersabda: Allah i tu memiliki sembilan puluh sembilan nama yang bagus. bagus. Barang siapa yang mampu menghafalnya, menghafalnya, maka dia akan masuk surga. Sesungguhnya Allah itu ganjil dan Dia menyukai yang ganjil. (Shahih Muslim No.4835) Demikianlah beberapa ayat Qur‟an dan hadis yang menyatakan keutamaan berdzikir pada Allah. Salah satu kegiatan dzikir adalah shalat sebagaimana disebutkan dalam surat Thaha ayat 14 “…dirikanlah shalat untuk mengingatKU”. Kegiatan dzikir diluar shalat tidak banyak contohnya dari Rasulullah, sehingga berkembanglah berbagai cara dzikir seperti yang dikembangkan oleh para sufi dan ahli tarekat. Diantaranya ada yang sesuai sesuai dengan tuntunan al Qur‟an dan hadist namun ada pula yang tidak sesuai dengan tuntunan Al Qur‟an dan Hadist seperti berdzikir dengan berteriak teriak seperti orang mabuk. Atau membaca asmaulhusna dan ayat tertentu dengan jumlah sampai ribuan kali . Ada pula yang berdzikir menyebut nama nama Allah dengan niat untuk mendapatkan ilmu kesaktian dan mendatangkan khodam jin . Adanya penyimpangan ini sudah diingatkan Allah dalam surat Al A‟raaf ayat 180. Membaca Qur‟an secara rutin setiap hari juga termasuk kedalam kegiatan dzikir. Dimasa lalu para sahabat sa habat Rasulullah ada yang menkhatamkan membaca Qur‟an satu juz setiap hari, sehingga s ehingga ia khatam membaca Qur‟an dalam waktu satu bulan. Ada yang menkhatamkan Qur‟an sebulan dua atau tiga kali. Dzikir kali. Dzikir mengingat Allah dengan menyebut namaNya atau mengagungkan kebesarannya bisa kita lakukan didalam hati sambil berdiri, duduk dan berbaring, sehingga menyatu dengan kegiatan sehari hari. Memperhatikan perintah Allah dalam surat Al Jumuah a yat 10 dan an Nisa ayat 103 maka kegiatan dzikir itu seharusnya kita lakukan secara terus menerus , tidak berhenti walaupun hanya sesaat.