Keseragaman sediaan dapat ditetapkan dengan salah satu dari dua metode, yaitu keseragaman bobot atau keseragaman kandungan. Persyaratan ini digunakan untuk sediaan mengandung satu zat aktif dan sediaan mengandung dua atau lebih zat aktif (Depkes !, "##$%. Persyaratan keseragaman bobot dapat diterapkan pada produk kapsul lunak berisi &airan atau pada produk yang mengandung zat aktif $' mg atau lebih yang merupakan $' atau lebih, dari bobot, satuan sediaan. Persyaratan keseragaman bobot dapat diterapkan pada sediaan padat (termasuk sediaan padat steril% tanpa mengandung zat aktif atau inaktif yang ditambahkan, yang telah dibuat dari larutan asli dan dikeringkan dengan &ara pembekuan dalam )adah akhir dan pada etiket di&antumkan &ara penyiapan ini (Depkes !, "##$%. *ablet tidak bersalut harus memenuhi syarat keseragaman bobot yang ditetapkan sebagai berikut: *imbang +' tablet, hitung bobot rata rata tiap tablet. -ika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari + tablet yang masing masing bobotnya menyimpang dari bobot rata ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom , dan tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata ratanya lebih dari harga yang ditetapkan kolom /. -ika tidak men&ukupi +' tablet, dapat digunakan "' tablet0 tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata rata yang ditetapkan kolom dan tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata rata yang ditetapkan kolom /.
/obot rata rata +$ mg atau kurang +2mgsampaidengan"$'mg "$"mgsampaidengan1''mg 4ebih dari 1'' mg
Penyimpanan bobot rata rata dalam / "$ "' 3,$ $
1' +' "$ "' (DepKes !, "#3#%.
5enurut Depkes ! ("##$%, untuk penetapan keseragaman sediaan dengan &ara keseragaman bobot, pilih tidak kurang dari 1' satuan, dan lakukan sebagai berikut untuk sediaan yang dimaksud. 6ntuk tablet tidak bersalut, timbang saksama "' tablet, satu per satu, dan hitung bobot rata7rata. Dari hasil penetapan kadar, yang diperoleh seperti yang tertera dalam masing7masing monografi, hitung jumlah zat aktif dari masing7masing dari "' tablet dengan anggapan zat aktif terdistribusi homogen. Ke&uali dinyatakan lain dalam masing7mas ing monografi, persyaratan keseragaman dosis dipenuhi jika jumlah zat aktif dalam masing7masing dari "' satuan sediaan seperti yang ditetapkan dari &ara keseragaman bobot atau dalam keseragaman kandungan terletak antara 8$,' hingga ""$,' dari yang tertera pada etiket dan simpangan baku relatif kurang dari atau sama dengan 2,' (Depkes !, "##$%. -ika " satuan terletak di luar rentang 8$,' hingga ""$,' seperti yang tertera pada etiket dan tidak ada satuan terletak antara rentang 3$,' hingga "+$,' dari yang tertera pada etiket, atau jika simpangan baku relatif lebih besar dari 2,' atau jika kedua kondisi tidak dipenuhi, lakukan uji +' satuan tambahan. Persyaratan dipenuhi jika tidak lebih dari " satuan dari 1' terletak diluar rentang 8$,' hingga ""$,' dari yang tertera pada etiket dan tidak ada satuan yang terletak di luar rentang 3$,' hingga "+$,' dari yang tertera pada etiket dan simpangan baku relatif dari 1' satuan sediaan tidak lebih dari 3,8 (Depkes !, "##$%.
2. Uji Kekerasan
6ji kekerasan tablet dapat didefinisikan sebagai uji kekuatan tablet yang men&erminkan kekuatan tablet se&ara keseluruhan, yang diukur dengan memberi tekanan terhadap diameter tablet. *ablet harus mempunyai kekuatan dan kekerasan tertentu serta dapat bertahan dari berbagai gon&angan mekanik pada saat pembuatan, pengepakan dan transportasi. lat yang biasa digunakan adalah hardness tester (/anker and nderson, "#89%. Kekerasan adalah parameter yang menggambarkan ketahanan tablet dalam mela)an tekanan mekanik seperti gon&angan, kikisan dan terjadi keretakan talet selama pembungkusan, pengangkutan dan pemakaian. Kekerasan ini dipakai sebagai ukuran dari tekanan pengempaan (Parrott, "#3"%. lat yang dapat digunakan untuk mengukur kekerasan tablet diantaranya Monsanto
tester, Pfizer tester, dan Strong cobb hardness tester. aktor7faktor yang mempengaruhi
kekerasan tablet adalah tekanan kompresi dan sifat bahan yang dikempa. Kekerasan ini dipakai sebagai ukuran dari tekanan pengempaan. ;emakin besar tekanan yang diberikan saat penabletan akan meningkatkan kekerasan tablet. Pada umumnya tablet yang keras memiliki )aktu han&ur yang lama (lebih sukar han&ur% dan disolusi yang rendah, namun tidak selamanya demikian. Pada umumnya tablet yang baik dinyatakan mempunyai kekerasan antara 97"' kg.
3. Uji Kerap!an "#riabi$itas% Tab$et
Kerapuhan merupakan parameter yang digunakan untuk mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap gesekan yang dialaminya se)aktu pengemasan dan pengiriman. Kerapuhan diukur dengan friabilator. Prinsipnya adalah menetapkan bobot yang hilang dari sejumlah tablet selama diputar dalam friabilator selama )aktu tertentu. Pada proses pengukuran kerapuhan, alat diputar dengan ke&epatan +$ putaran per menit dan )aktu yang digunakan adalah 9 menit. -adi ada "'' putaran (ndayana, +''#%. Kerapuhan dapat dievaluasi dengan menggunakan friabilator (&ontoh nya Rosche friabilator% (;ulaiman, +''3%. *ablet yang akan diuji sebanyak +' tablet, terlebih dahulu dibersihkan dari debunya dan ditimbang dengan seksama. *ablet tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam friabilator, dan diputar sebanyak "'' putaran selama 9 menit, jadi ke&epatan putarannya +$ putaran per menit. ;etelah selesai, keluarkan tablet dari alat, bersihkan dari debu dan timbang dengan seksama. Kemudian dihitung persentase kehilangan bobot sebelum dan sesudah perlakuan. *ablet dianggap baik bila kerapuhan tidak lebih dari " (ndayana, +''#%. 6ji kerapuhan
berhubungan dengan kehilangan bobot akibat abrasi yang terjadi pada permukaan tablet. ;emakin besar harga persentas e kerapuhan, maka semakin besar massa tablet yang hilang. Kerapuhan yang tinggi akan mempengaruhi konsentrasi=kadar zat aktif yang masih terdapat pada tablet. *ablet dengan konsentrasi zat aktif yang ke&il (tablet dengan bobot ke&il%, adanya kehilangan massa akibat rapuh akan mempengaruhi kadar zat aktif yang masih terdapat dalam tablet (;ulaiman, +''3%. >al yang harus diperhatikan dalam pengujian friabilitas adalah jika dalam proses pengukuran friabilitas ada tablet yang pe&ah atau terbelah, maka tablet tersebut tidak diikutsertakan dalam perhitungan. -ika hasil pengukuran meragukan (bobot yang hilang terlalu besar%, maka pengujian harus diulang sebanyak dua kali. ;elanjutnya tentukan nilai rata7rata dari ketiga uji yang telah dilakukan (ndayana, +''#%.
&. Uji Diso$si
6ji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tertera dalam masing7masing monografi untuk sediaan tablet dan kapsul, ke&uali pada etiket dinyatakan bah)a tablet harus dikunyah. da dua jenis alat yang dapat digunakan untuk uji disolusi, untuk uji disolusi tablet parasetamol digunakan alat jenis + dengan ke&epatan $' rpm selama 1' menit. 6ji kesesuaian alat dilakukan pengujian masing7masing alat menggunakan " tablet Kalibrator Disolusi ! jenis diintegrasi dan " tablet Kalibrator Disolusi ! jenis bukan disintegra si. lat dianggap sesuai bila hasil yang diperoleh berada dalam rentang yang diperbolehkan seperti yang tertera dalam sertifikat dari Kalibrator yang bersangkutan. 6ntuk media disolusi digunakan #'' m4 larutan dapar fosfat p> $,8. Kemudian lakukan penetapan jumlah parasetamol yang terlarut dengan mengukur serapan filtrat larutan uji dan larutan baku pembanding parasetamol /P! dalam media yang sama pada panjang gelombang maksimum +91 nm. Dalam )aktu 1' menit harus larut tidak kurang dari 8' parasetamol dari jumlah yang tertera pada etiket (4a&hman dkk., +''8%.
'. (akt )an*r
?aktu han&ur adalah )aktu yang dibutuhkan sejumlah tablet untuk han&ur menjadi granul=partikel penyusunnya yang mampu mele)ati ayakan no."' yang terdapat dibagian ba)ah alat uji. lat yang digunakan adalah disintegration tester, yang berbentuk keranjang,
mempunyai 2 tube plastik yang terbuka dibagian atas, sementara dibagian ba)ah dilapisi dengan ayakan=screen no."' mesh (;ulaiman, +''3%. aktor7faktor yang mempengaruhi )aktu han&ur suatu sediaan tablet yaitu sifat fisik granul, kekerasan, porositas tablet, dan daya serap granul. Penambahan tekanan pada )aktu penabletan menyebabkan penurunan porositas dan menaikkan kekerasan tablet. Dengan bertambahnya kekerasan tablet akan menghambat penetrasi &airan ke dalam pori7pori tablet sehingga memperpanjang )aktu han&ur tablet. Ke&uali dinyatakan lain )aktu han&ur tablet bersalut tidak @ "$ menit (
BAB II +,-SEDU, KE,A 2.1 Uji Keseragaman Bobot
2.2 Uji Kekerasan
2.3 Uji Kerap!an
2.& Uji Diso$si
6ji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tertera dalam masing7masing monografi untuk sediaan tablet dan kapsul, ke&uali pada etiket dinyatakan bah)a tablet harus dikunyah. da dua jenis alat yang dapat digunakan untuk uji disolusi, untuk uji disolusi tablet parasetamol digunakan alat jenis + dengan ke&epatan $' rpm selama 1' menit. 6ji kesesuaian alat dilakukan pengujian masing7masing alat menggunakan " tablet Kalibrator Disolusi ! jenis diintegrasi dan " tablet Kalibrator Disolusi ! jenis bukan disintegrasi. lat dianggap sesuai bila hasil yang diperoleh berada dalam rentang yang diperbolehkan seperti yang tertera dalam sertifikat dari Kalibrator yang bersangkutan. 6ntuk media disolusi digunakan #'' m4 larutan dapar fosfat p> $,8. Kemudian lakukan penetapan jumlah parasetamol yang terlarut dengan mengukur serapan filtrat larutan uji dan larutan baku pembanding parasetamol /P! dalam media yang sama pada panjang gelombang maksimum +91 nm. Dalam )aktu 1' menit harus larut tidak kurang dari 8' parasetamol dari jumlah yang tertera pada etiket (4a&hman dkk., +''8%.