MAKALAH PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DENGAN ZAKAT
Kesejahter Kesejahteraan aan Janin
•
•
Pengertian: janin dalam keadaan hidup, sehat, tidak sakit, selamat, terbebas dari ancaman. Ditentukan oleh beberapa faktor: –
Faktor ibu
–
Faktor plasenta
–
Faktor janin
•
Untuk mengetahui kesejahteraan janin dalam rahim dapt dilakukan pemeriksaan:
1. Scr makros: - pnyesuaian TFU dg UK - pertambahan BB ibu - aktifitas gerak janin - denyut jantung janin
2. Pemeriksaan tingkat lbh baik - USG - Biofisik janin - aspirasi air ketuban - Biokimia darah janin - Kardiotokografi (CTG)
Monitoring Fetal (Pemantauan janin) •
Tujuan pemantauan janin Untuk deteksi dini ada/tidaknya faktor-faktor risiko kematian perinatal tersebut (hipoksia/asfiksia, gangguan pertumbuhan, cacat bawaan, infeksi).
Cara Pemantauan •
•
Perkiraan pertumbuhan janin dari tinggi fundus uteri terhadap usia kehamilan Untuk memperkirakan ada tidaknya gangguan pertumbuhan (apakah pertumbuhan janin termasuk kecil atau sesuai atau besar terhadap usia kehamilannya). bunyi jantung janin atau denyut jantung janin Dengan alat Laennec atau Doppler, atau dengan CTG/cardiotokografi (electronic fetal heart monitoring).
Normal
: 120-160 kali per menit, meningkat pada saat kontraksi. takikardi: frekuensi denyut jantung
di atas
normal selama lebih dari 2 menit. bradikardi: frekuensi denyut jantung
di bawah normal selama lebih dari 2 menit. Pemeriksaan
normal / baik : waktu relaksasi frekuensi jantung normal, waktu kontraksi terjadi takikardia
Ultrasonografi (USG) •
USG dapat menilai :
1. kantong gestasi 2. janin 3. tali pusat 4. membran / cairan amnion 5. Plasenta 6. keadaan patologik
Pemantauan aktifitas / gerakan janin Dapat secara subjektif (ditanyakan kepada ibu), atau objektif (palpasi atau dengan USG) •
•
•
Janin normal, tidak ada hipoksia, akan aktif bergerak. Normal gerakan janin dirasakan oleh ibu sebanyak lebih dari 10 kali per hari (pada usia di atas 32 minggu). Jika janin tidak bergerak, pikirkan kemungkinan diagnosis banding : “tidur”, atau hipoksia.
Pengamatan mekoneum dan cairan ketuban •
•
Caranya dengan amniocentesis atau amnioskopi. Pada keadaan normal : air ketuban tetap jernih
•
Pada hipoksia akut: warna kehijauan
•
Pada infeksi: warna keruh/kehijauan
•
•
Pengamatan hormon yang diproduksi oleh plasenta untuk menilai fungsi plasenta. Waktux lama Pemeriksaan darah dan analisis gas darah janin Pengambilan sampel darah bisa dari tali pusat (umbilical cord blood sampling), atau dari kulit kepala janin (fetal scalp blood sampling). Pada janin dengan hipoksia, terjadi asidosis.
•
Kardiotokografi (CTG) Dapat
menilai aktifitas jantung janin pada saat his / kontraksi maupun pada saat di luar his / kontraksi. Menilai juga hubungan antara denyut jantung dan tekanan intrauterin. Janin
normal : pada saat kontraksi : jika frekuensi denyut jantung tetap normal atau meningkat dalam batas normal, berarti cadangan oksigen janin baik (tidak ada hipoksia).
Biofisikal Janin •
•
Profil biofisikal adalah tehnik pemantauan kesejahteraan janin dengan menggunakan ultrasonografi untuk visualisasi janin dan menggunakan Doppler Ultrasonografi Pemeriksaan yg dilakukn: - Amniotik Fluid indeks - Non Stress Test - Oxytocin Challenge Test - Maturasi Paru
DIAGNOSA KEHAMILAN ATERM •
Analisa cairan amnion Tes paling akurat untuk menentukan maturitas janin adalah analisa cairan amnion yang dapat diperoleh melalui amniosentesis. Dilakukan pemeriksaan rasio lesitin : sfingomyelin dan kadar fosfatidyl terhadap cairan amnion. L : S rasio = 2 : 1 menunjukkan sudah adanya maturitas paru janin.
DIAGNOSIS KEMATIAN JANIN •
•
•
tanda pertama kematian janin adalah tidak adanya gerakan janin dan tidak terdengarnya denyut jantung janin. Pada pemeriksaan radiologis dapat dijumpai : Spalding’s sign (tulang tengkorak kepala tumpang tindih) dan Robert’s sign ( gelembung udara dalam pembuluh darah) serta adanya
Menghilangnya lengkungan spinal janin. Pemeriksaan dengan USG