BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Proyek
Pemerintah Republik Indonesia khususnya Pemerintah D. I. Yogyakarta dalam mewujudkan pembangunan nasional dan memajukan sektor pariwisata terus berupaya meningkatkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh masyarakat. Pembangunan sarana dan prasarana tersebut antara lain adalah berbagai macam bangunan gedung, jalan, bendungan, jembatan dan lapangan terbang serta masih banyak lagi jenis sarana dan prasarana yang telah atau sedang dan akan terus diupayakan pembangunannya. Upaya peningkatan kenyamanan wisatawan baik manca negara maupun domestik , maka atas dasar tersebut perlu adanya perbaikan sarana pendukung antara lain dengan melaksanakan Pembagunan Hotel di wilayah Propinsi D. I Yogyakarta salah satunya adalah Hotel rand !eisha Yogyakarta. 1.2
Biaya dan Sistem Pelelangan
Pembangunan Hotel rand !eisha Yogyakarta tepatnya di "alan #$$andi %ejayan& 'o.( !abu !abupa paten ten )lem )leman an yang yang berb berbat atasa asan n deng dengan an !ota !ota Yogyak gyakart artaa ini ini meru merupa paka kan n proy proyek ek pembangunan sebagai penunjang bagi $asilitas para wisatawan baik manca negara maupun domestik. Dana pembangunannya berasal dari In*estor dalam 'egeri P+. -# )URY# I'-)+# sebesar Rp. /0.111.111.111,11 /0.111.111.111,11 jangka waktu pelaksanaan pekerjaan direncanakan dalam waktu 231 hari kalender atau 4 53 bulan berdasarkan time schedule yang sesuai dengan kontrak kerja pelaksanaan. Proyek Pembagunan Hotel grand grand !eisha Yogy Yogyakarta akarta ini pelaksanaan $isiknya dilakukan oleh P+. #DHI67' P-R!#)# %persero& sebagai kontraktor pelaksana yang merupakan 8adan Usah Usahaa ili ilik k 'eg 'egara ara %8U %8U'& '& deng engan kont kontra rak k 'o 9 115:)P!;#P:!H:
# P>#' ' dan pengawasan pekerjaan %konsultan pengawas& dilakukan oleh !onsultan Perorangan +eam +eam !onsultan anajemen !onstruksi Ir. ?e ?endarwoto ndarwoto 8udi +) +) sebagai pemenang tender. >okasi Proyek Pembagunan Pembagunan Hotel rand !eisha ini berada di "alan #$$andi %gejayan& %gejayan& 'o.( !abupaten )leman, dengan batasan;batasan sebagai berikut 9 5.
seb sebela elah Ut Utara ara ber berb bata atasan san de dengan !a$ !a$e@ e@ 1
=. A. 2. 1.3
sebe sebela lah h +im +imur ur ber berba bata tasa san n den denga gan n per perum umah ahan an pen pendu dudu duk@ k@ sebe sebela lah h )el )elat atan an berb berbat atas asan an deng dengan an rum rumah toko toko@@ dan dan sebe sebela lah h 8ara 8aratt berb berbat atas asan an den denga gan n "ala "alan n #$$ #$$an andi di %e %eja jay yan&. an&.
T!an
!erja Praktek %!P& adalah salah satu mata kuliah wajib yang harus diselesaikan untuk memenuhi persyaratan perkuliahan di Bakultas +eknik +eknik Uni*ersitas 6okroaminoto Yo Yogyakarta guna mencapai gelar sarjana %)5&. !erja praktek ini merupakan tugas lapangan selama dua bulan dengan cara mengamati dan mengikuti proses atau kegiatan pekerjaan konstruksi secara langsung pada proyek tertentu. Hasil pengamatan ditulis dalam suatu >aporan !erja Praktek di bawah arahan dosen pembimbing, diperiksa dan dibahas oleh dosen pembahas, serta disahkan oleh bidang dan jurusan. "enis proyek yang dipilih diutamakan sesuai dengan bidang studi. +ujuan +ujuan kerja praktek praktek ini adalah untuk untuk mengamati mengamati secara langsung langsung kegiatan kegiatan pekerjaan pekerjaan konstru konstruksi ksi di lapang lapangan an agar agar mahasis mahasiswa wa dapat dapat memban membandin dingka gkan n secara secara langsu langsung ng antara antara pekerjaan di lapangan dengan teori yang telah dipelajari di perkuliahan untuk menambah wawasan dan pengalaman bagi mahasiswa. !lasi$ikasi pemilihan proyek yang disyaratkan untuk !erja Praktek yaitu dengan biaya lebih besar dari Rp 5.111.111.111,; 5.111.111.111,; %)atu milyar rupiah&. Untuk "urusan )ipil, proyek yang dapat dipilih adalah 9 5. edung edung 9 minimal minimal empat lantai lantai dengan dengan luas luas lantai lebih lebih besar besar dari 5.111 5.111 m=@ =. Irigasi Irigasi 9 bendun bendungan gan dan bangun bangunan@ an@ A. "alan raya raya 9 lapisan lapisan perkerasan perkerasan aspal aspal beton beton mulai mulai dari subgrad subgrade, e, kelas kelas jalan minimal kelas III@ dan 2. "embatan "embatan permanen permanen dengan dengan bentang bentang lebih lebih besar dari dari C1 m.
BAB II
2
"#$ANISASI P#"%E&
Untuk mencapai mencapai hasil yang optimal optimal dalam penyelesaian penyelesaian suatu proyek proyek sangat sangat tergantung tergantung pada sistem perencanaan perencanaan sampai pelaksanaannya. pelaksanaannya. !elancaran suatu pekerjaan pekerjaan didukung oleh adanya unsur;unsur organisasi proyek, di mana masing;masing unsur yang terlibat di dalamnya dalamnya bertanggun bertanggung g jawab terhadap kelancaran kelancaran pelaksanaan pelaksanaan hingga selesainya selesainya proyek. Hubungan antara satu unsur dengan unsur lainnya adalah saling berkaitan, sehingga diharap diharapkan kan dapat dapat saling saling berint berinterak eraksi si dan saling saling menunj menunjang ang sesuai sesuai dengan dengan $ungsi $ungsi dan wewenangnya masing;masing agar pelaksanaan proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Strktr "rganisasi
8adan;badan hukum dan susunan organisasi pelaksanaan pekerjaan perlu dibentuk untuk menjamin pelaksanaan proyek agar dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan selesai pada waktunya. asing;masing unsur organisasi tersebut memiliki $ungsi dan tanggung jawab yang berbeda. Unsur;unsur organisasi yang terlibat langsung dalam Pro yek Pembangunan edung adalah 9 5.
pemilik proyek %bouwheer:owner&@
=.
konsultan perencana %consultant:designer&@
A.
konsultan pengawas %direksi:super*isor&@ dan
2.
pelaksana proyek %contractor&.
)etiap unsur yang terlibat harus dapat berinteraksi dengan baik dan saling menunjang antara satu dengan dengan yang yang lainnya lainnya sesuai sesuai dengan dengan wewena wewenang ng dan $ungsi $ungsinya nya masing masing;mas ;masing ing agar agar sasaran pelaksanaan dapat tercapai sebagaimana diharapkan. 2.1 Pemilik 'royek (")ner*
Pemilik proyek %bouwheer:owner& adalah pihak yang memiliki gagasan untuk membangun, baik secara perorangan %indi*idu& atau badan hukum seperti wakil dari suatu perusahaan atau organisasi swasta maupun wakil suatu dinas. +ugas dan tanggung jawab pemilik proyek adalah sebagai berikut9 •
menunjuk penyedia jasa %konsultan dan kontraktor&@ 3
•
memi memint ntaa lapo laporan ran secar secaraa peri period odik ik meng mengen enai ai pelak pelaksan sanaan aan peke pekerja rjaan an yang yang telah telah
•
dilakukan oleh penyedia jasa@ memberikan $asilitas baik berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pihak
•
penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan@ menyediakan lahan untuk tempat pelaksanaan pekerjaan@ menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia jasa sejumlah
•
biaya yang diperlukan untuk mewujudkan mewujudkan sebuah bangunan@ ikut ikut mengaw mengawasi asi jalanny jalannyaa pelaks pelaksana anaan an pekerja pekerjaan an yang yang direnca direncanak nakan an dengan dengan cara cara
•
menemp menempatk atkan an atau atau menunj menunjuk uk suatu suatu badan badan atau orang orang untuk untuk bertin bertindak dak atas nama nama • •
pemilik@ mengesahkan perubahan dalam pekerjaan %bila terjadi&@ dan menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan oleh penyedia jasa jika produknya telah sesuai dengan apa yang dikehendaki. dikehendaki.
2.2
&onsltan 'eren+ana 'eren+ana
!onsultan !onsultan perencana perencana %consultant:d %consultant:designe esigner& r& adalah pihak perorangan perorangan atau badan huku hukum m yang yang mene menerim rimaa tuga tugass dari dari pemimp pemimpin in proy proyek ek untu untuk k mela melaks ksan anak akan an peke pekerja rjaan an perencanaan dan memberikan saran;saran yang perlu dalam perencanaan:pelaksanaan proyek. +ugas +ugas dan tanggung jawab perencana %-r*ianto, =11= 9 A0& adalah sebagai berikut 9 •
membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar rencana, rencana kerja
• •
dan syarat;syarat, hitungan struktur, rencana anggaran biaya@ memberikan usulan serta pertimbangan kepada pemilik proyek dan pihak kontraktor
•
tentang pelaksanaan pekerjaan@ memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal;hal yang kurang
• •
2.3
jelas dalam gambar rencana, rencana kerja, dan syarat;syarat@ membuat gambar re*isi apabila terjadi perubahan perencanaan@ dan menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek. &onsltan 'enga)as,-ana!emen 'enga)as,-ana!emen &onstrksi
!onsul !onsultan tan
pengaw pengawas: as:ana anajem jemen en
!onstru !onstruksi ksi
%direk %direksi:s si:supe uper*i r*isor& sor&
adalah adalah
perora peroranga ngan, n,
beberapa orang, badan hukum atau instansi yang ditunjuk dan diberi kuasa penuh oleh pemilik proyek untuk mengawasi dan mengontrol pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Pengawasan dan pengontrolan dilakukan agar tercapai hasil kerja sesuai dengan persyaratan yang ada atau berdasarkan petunjuk;petunjuk dalam aanwijing. #danya pengawasan dari direksi diharapkan pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan memperoleh hasil
4
sesuai perencanaan yang diharapkan. Dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan, pengawas mempunyai tugas dan tanggung jawab %-r*ianto, =11= 9 21& adalah sebagai berikut 9 • •
mengawasi pelaksanaan pekerjaan dalam waktu yang telah ditetapkan@ membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik dalam pelaksanaan
•
pekerjaan@ melakukan perhitungan prestasi pekerjaan@ mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta aliran in$ormasi antar
•
berbagai bidang agar pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar@ menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin serta menghindari
•
pembengkakan biaya@ mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul di lapangan agar dicapai hasil
•
akhir sesuai dengan yang diharapkan dengan kualitas, kuantitas serta waktu • • • •
pelaksanaan yang telah ditetapkan@ menerima atau menolak material:peralatan yang didatangkan kontraktor@ menghentikan sementara apabila terjadi penyimpangan dari peraturan ysng berlaku@ menyusun laporan kemajuan pekerjaan %harian, mingguan, bulanan&@ dan menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan bertambah atau berkurangnya pekerjaan. Dalam melaksanakan tugasnya, pengawas bertanggung jawab kepada pemimpin
proyek. Pengawas berhak memberikan saran dan petunjuk kepada pelaksana %pemborong:kontraktor& jika dirasakan perlu, agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan peraturan yang telah disepakati bersama di dalam Rencana !erja dan )yarat;syarat %R!)&. 2.
Pelaksana 'royek
Pelaksana %contractor& adalah perorangan atau badan hukum yang dipercaya untuk melaksanakan pembangunan dan memiliki usaha yang bergerak di bidang jasa kontruksi sesuai dengan keahlian dan kemampuannya serta mempunyai tenaga ahli teknik dan sarana peralatan yang cukup. Pelaksana disebut juga sebagai rekanan yang bertugas melaksanakan pekerjaan sesuai surat petunjuk dan surat perintah kerja dari pemimpin proyek setelah dinyatakan sebagai pemenang tender. Penunjukan pelaksana proyek dilaksanakan melalui proses pelelangan, yang selanjutnya melaksanakan pembangunan proyek tersebut sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. #dapun tugas dan tanggung jawab pelaksana %-r*ianto, =11= 9 25& adalah sebagai berikut 9 •
mempersiapkan sarana penunjang untuk kelancaran kerja@ 5
•
•
•
•
•
•
menyediakan dan mempersiapkan perlengkapan bahan yang akan digunakan pada proyek sesuai dengan persyaratan bestek@ menyediakan tenaga kerja yang berpengalaman serta peralatan yang diperlukan pada saat pelaksanaan pekerjaan@ melaksanakan seluruh pekerjaan sesuai dengan gambar bestek dan memenuhi peraturan yang tercantum dalam rencana kerja dan syarat;syarat %R!)&@ menyelesaikan dan menyerahkan pekerjaan tepat pada waktunya seperti yang telah ditetapkan dalam kontrak@ mengadakan pemeliharaan selama proyek tersebut masih dalam tanggung jawab pelaksana@ dan bertanggungjawab terhadap $isik bangunan selama masa pemeliharaan.
2./ H0ngan &er!a antara Unsrnsr "rganisasi Proyek
Dalam pelaksanaan sebuah proyek, hubungan kerja antara unsur;unsur organisasi yang terlibat dapat berupa hubungan kerja secara teknis dan hukum. )ecara teknis, hubungan kerja ini merupakan hubungan tanggung jawab pihak;pihak yang terlibat dalam pelaksanaan suatu proyek. Dalam hal ini semua masalah teknis perencanaan diserahkan oleh pemimpin proyek kepada perencana. 8erdasarkan penunjukan pengawas oleh pemimpin proyek, maka seluruh teknis pengawasan diserahkan kepada pengawas. "ika terdapat suatu masalah teknis yang perlu dibicarakan, pemilik proyek tidak dapat berhubungan langsung kepada pelaksana melainkan harus melalui pengawas. Dalam pelaksanaan di lapangan pengawas memiliki kuasa penuh untuk menegur pelaksana apabila pekerjaan yang dilaksanakannya menyimpang dari bestek. #pabila teguran tersebut tidak diindahkan oleh pelaksana, maka pengawas dapat menghentikan seluruh pekerjaan yang sedang dilaksanakan, baik untuk sementara maupun seterusnya. )ecara hukum masing;masing pihak mempunyai kedudukan yang sama dan terikat dengan kontrak, sehingga masing;masing pihak menjalankan tugasnya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati bersama. Pelaksana dan pengawas proyek bertanggungjawab terhadap pemilik proyek. !eduanya saling keterkaitan satu sama lain, sehingga didapat hasil proyek sesuai dengan yang direncanakan. )ama halnya dengan pelaksana dan pengawas proyek, perencana juga bertanggungjawab terhadap pemilik proyek !eterangan9
embayar jasa kepada konsultan perencana, pengawas, kontraktor emberi jasa kepada pemilik proyek %owner& 6
!ontrak engawasi R!) Realisasi R!)
2.
Pelaksanaan Pelelangan
Pelelangan menurut -r*ianto %=11= 9 2A& adalah suatu sistem penawaran di mana setiap rekanan yang diundang diberi kesempatan untuk mengajukan besarnya anggaran biaya pelaksanaan untuk proyek yang ditawarkan. elalui persaingan yang sehat di antara para kontraktor yang benar;benar mampu dan memenuhi syarat administrati$, teknis dan keuangan %$inancial& untuk melaksanakan pembangunan suatu pro yek. enurut !eppres 'o. /1 +ahun =11A tentang pengadaan konstuksi, Penentuan pelaksanaan proyek dapat dilakukan dengan cara penyediaan jasa dan swakelola. Penyediaan jasa dapat dilakukan dengan cara9 •
pelelangan umum adalah metoda pemilihan penyedia barang:jasa yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa atau papan pengumuman resmi untuk penerangan umum, sehingga masyarakat luas dunia usaha
•
yang berminat dan memenuhi kuali$ikasi dapat mengikutinya@ dalam hal jumlah penyedia barang:jasa yang mampu melaksanakan diyakini terbatas yaitu untuk pekerjaan yang kompleks, maka pemilihan penyedia barang:jasa dapat dilakukan dengan metoda pelelangan terbatas dan diumumkan secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi dengan mencantumkan penyedia barang:jasa yang telah diyakini mampu, guna memberi kesempatan kepada penyedia
•
barang:jasa lainnya yang memenuhi kuali$ikasi@ pemilihan langsung adalah pemilihan penyedia barang:jasa yang dilakukan dengan membandingkan sebanyak;banyaknya penawaran, sekurang;kurangnya A %tiga& penawaran dari penyedia barang:jasa yang telah lulus prakuali$ikasi, serta dilakukan negosiasi baik teknis maupun biaya, serta harus diumumkan minimal melalui papan pengumuman resmi untuk penerangan umum dan bila memungkinkan melalui
•
internet@ dan dalam keadaan tertentu dan keadaan khusus, pemilihan penyedia barang:jasa dapat dilakukan dengan cara penunjukan langsung terhadap 5 %satu& penyedia barang:jasa dengan cara melakukan negosiasi baik teknis maupun biaya sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.
7
!arena proyek pembagunan gedung merupakan milik pemerintah, maka untuk menetapkan pelaksana proyek diadakan pelelangan. )istem pelelangan yang dilakukan adalah sistem pelelangan umum. 2. Tenaga &er!a
+enaga kerja pada proyek ini merupakan gabungan antara tenaga kerja lokal yang berasal dari daerah #ceh dan tenaga kerja yang didatangkan dari edan dan "awa yang disediakan oleh kontraktor sejumlah 5A3 orang. Dalam melaksanakan pekerjaannya mereka diklasi$ikasikan menurut bidang keahlian masing;masing dan dikepalai oleh seorang kepala tukang. Untuk menjamin kelancaran dalam melaksanakan pekerjaan, kontraktor juga menyediakan tempat pemondokan bagi pekerjanya yang berada dalam lokasi proyek. ?aktu kerja ditentukan, yaitu 9 • •
Pagi mulai pukul 1/.11 ?I8 sampai dengan pukul 5=.11 ?I8@ dan )ore mulai pukul 5A.11 ?I8 sampai dengan pukul 5(.11 ?I8.
Upah kerja yang dibayar kontraktor kepada kepala tukang adalah berdasarkan prestasi kerja, sedangkan kepala tukang membayar upah harian kepada pekerja yang masing;masing berbeda menurut keahlian, kemampuan dan kerja per harinya. 2.4 #en+ana Pelaksanaan Peker!aan
Penjadwalan dilakukan dengan menyusun sebuah time schedule, yaitu waktu pelaksanaan penyelesaian proyek. #pabila jangka waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan tidak dapat dipenuhi oleh kontraktor dan tidak dapat mengemukakan alasan;alasan keterlambatan, maka akan dikenakan denda 5:5111 %satu per mil& dari harga kontrak untuk tiap;tiap hari kalender keterlambatan. !eterlambatan akibat pekerjaan yang tidak sesuai kualitas standar selama masa pelaksanaan merupakan tanggung jawab pelaksana dan tidak dapat meminta perpanjangan waktu dari jadwal kontrak.
BAB III #UAN$ LIN$&UP PE&E#5AAN 3.1
BAHAN
Ba6an &onstrksi Pembangunan gedung memerlukan pengelolaan bahan dan peralatan
yang baik, karena hal ini sangat menunjang kelancaran pekerjaan. 8ahan;bahan dan peralatan 8
yang digunakan harus diatur penggunaannya dengan baik dan disimpan disuatu tempat yang memenuhi syarat;syarat yang ditentukan sehingga tidak terjadi kerusakan:kehilangan. Pengaturan, pengelolaan dan penyimpanan bahan;bahan yang digunakan untuk pekerjaan pelaksanaan ini menjadi bagian tanggung jawab logistic dan gudang. 8ahan bangunan adalah komponen yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan suatu proyek. 8ahan bangunan sebagai penyusun harus mendapat bperhatian khusus, terutama untuk proyek; proyek yang berskala besar dimana standar mutu bahan yang tersedia harus memenuhi standar yang disyaratkan. aterial yang digunakan sebaiknya mudah diperoleh dan dekat dengan lokasi sehingga akan mudah menghemat waktu dan biaya pengangkutan. aterial todak perlu disimpan dalam jumlah besar, tetapi disesuaikan dengan pekerjaan yang sedang berlangsung. Dalam pelaksanaan pekerjaan, masalah material harus mendapatkan perhatian khusus, terutama dalam hal pengawasan yang baik terhadap mutu dan standar material. Hal ini berkaitan langsung terhadap mutu dan kualitas kontruksi. Penempatan material yang hendak dugunakan baik ditempat terbuka maupun didalam ruangan harus disesuaikan sebaik; baiknya dengan si$at material tersebut. 8ahan bangunan sebagai unsur $isik disediakan sesuai dengan tahapan pekerjaan
yang
sedang ataupun akan berlangsung. !elancaran dan kemudahan penyediaan bahan bangunan berpengaruh pada kelancaran pelaksanaan pekerjaan. 8ahan bangunan perlu diperhatikan dalam penanganan dan penyimpanan, antara lain 9 a. Pemilihan kualitas bahan bangunan harus baik sehingga akan menghasilkan kontruksi yang kuat. b. Penyimpanan bahan bangunan haruslah baik dan benar agar tidak mengurangi kualitas bahan bangunan dan selalu dalam kondisi yang baik. c. Pemakaian bahan bangunan harus sesuai dengan kebutuhan proyek dan penggunaan bahan diprioritaskan pada bahan yang dating lebih dulu, agar bahan yang disimpan selalu terbarui. d. "umlah bahan bangunan yang disediakan disesuaikan dengan pekerjaan yang ada. e. 8iaya untuk pembelian bahan bangunan diusahakan seminimal mungkin tanpa mengurangi kualitas bahan bangunan. engingat pentingnya bahan bangunan sebagai salah satu unsure utama dlam industri kontruksi, dengan semakin meningkatnya pembangunan di 'egara kita, baik perumahan,
9
gedung, jalan raya, jembatan dan lain;lain baik yang dilakukan pemerintah maupun swasta serta untuk menjamin hasil pembangunan yang baik, cukup e$isien dalam pelaksanaan maka diperlukan suatu ketentuan teknis bahan bangunan yang dipergunakan sebagai pedoman pada pelaksanaan konstruksi, untuk itu maka pemerintah dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat masalah bangunan telah menyusun E Persyaratan umum bahan;bahan 8angunan IndonesiaFyang dapat digunakan sebagai pedoman untuk pembangunan yang ada di Indonesia. )ecara garis besar bahan bangunan yang digunakan pada proyek pembangunan Hotel rand !eisha Yogyakarta menggunakan bahan;bahan dibawah ini. 3.1.1 Air disini sebagai bahan pembantu dalam konstruksi bangunan, sedangkan
kegunanannya antara lain 9 a. #ir untuk pembuatan campuran dan perawatannnya tidak boleh mengandung minyak, asam alkali dan bahan;bahan organic. b. #pabila terdapat keraguan mengenai air, dianjurakn untuk mengirimkan contoh air ke lembaga pemeriksaan bahan;bahan, untuk diselidiki seberapa jauh air itu mengandung at;at yang dapat merusak beton dan tulangan agar dalam pelaksanaan air dapat digunakan semaksimal mungkin. c. "umlah air yang dipakai untuk membuat adukan beton dapat ditentukan dengan ukuran isi atau ukuran berat. d. Untuk melakukan pembersihan dilokasi proyek. #ir yang digunakan harus memenuhi syarat yang ditentukan antara lain 9 tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau serta tidak boleh mengandung kadar organic lebih dari 3G karena jika mengandung halhal tersebut air menjadi tidak layak dipakai dalam pembangunan sebuah proyek maupun proyek;proyek lainnya. Pembangunan Hotel rand !eisha Yogyakarta ini menggunakan air tanah. )etempat yang telah memenuhi syarat laboratorium, yang diperoleh dengan cara membuat sumur. 3.1.2 Semen7 adalah salah satu bahan campuran bahan bangunan yang ber$ungsi sebagai
pengikat agregat, pada konstruksi beton bertulang dapat berbagai jenis semen produksi dalam negeri yang mana sudah dapat memenuhi syarat yang tercantum dalam Peraturan Umum bahan 8angunan Indonesia %PU8I&. Proyek Hotel rand !eisha Yogyakarta ini menggunakan semen resik yang diproduksi oleh P+. )emen resik Indonesia, disamping itu perlu diperhatikan tempat penyimpanan semen atau gudang;gudang ditempat pelaksanaan harus dijaga agar semen tidak menjadi lembab. Penyimpanan semen dibuat pada tempat yang 10
kering, tahan air, dan cukup *entilasinya dengan susunan sedemikian rupa sehingga pembungkus semen tidak rusak. Penggudanangan semen ini dimaksudkan agar kualitas semen tidak menurun. Penimbunan semen yang baru didatangkan tidak boleh dilakukan diatas timbunan semen yang sudah ada dan pada umumnya pemakaian semen harus dilakukan menurut urutan pengirimannya. Penimbunan semen harus diperhatikan tinggi penimbunannya, dimana penimbunan semen dalam gudang dibatasi maksimal 5,3 meter sebab bila penimbunan lebih dari itu maka semen bias menjadi mengeras dan pada waktu pengambilannya menjadi sulit. !etentuan;ketentuan yang perlu diperhatikan dalam penggunaan semen antara lain 9
•
Pemakaian semen dalam satu adukan tidak dibenarkan berlainan merk. Dalam penyimpanan kantung;kantung semen tidak boleh ditumpuk lebih tinggi dari
•
dua meter. +iap;tiap penerimaan semen harus disimpan sedemikian rupa sehingga dapat
•
dibedakan dengan penerimaaan;penerimaan sebelumnya. Pengeluaran semen harus diatur secara kronologis sesuai dengan penerimaan. !antung;kantung yang kosong •
harus segera dikeluarkan dari lapangan. 8ila ternyata hasil test dari semen yang sudah berada dilapangan menunjukkan hasil yang tidak memenuhi syarat, kontraktor harus dengan segera menyingkirkan semen; semen yang ditolak tadi, keluar areal kerja dan areal penyimpanan.
Agregat 6als7 merupakan salah satu bahan isian pada suatu adukan campuran beton. 8ahan
tersebut dapat berupa pasir alam sebagai hasil disintegrasi alami dari batuan atau berupa pasir buatan yang dihasilkan oleh alat pemecah batu. Pasir yang digunakan dalam suatu konstruksi harus pasir yang memiliki kualitas yang baik, karena $ungsi pasir disini adalah sebagai bahan pengisi beton. Pasir yang digunakan dalam adukan beton adalah pasir muntilan. Pasir yang digunakan tersebut telah memenuhi persyaratan seperti yang disyaratkan dibawah ini. #dapun syarat;syaratnya adalah sebagaiberikut9 •
#gregat halus untuk beton dapat berupa pasir alam sebagai hasil disintegrasi alami
•
dari batu;batuan atau berupa pasir buatan yang dihasilkan oleh alat;alat pecah batu. #gregat halus terdiri dari butir;butir yang tajam dank eras. 8utir;butir agregat halus bersi$at kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh;pengaruh cuaca, seperti
•
terik matahari dan hujan. #gregat halus tidak boleh mengandung lumpur, apabila mengandung lumpur maka
•
agregat halus tersebut harus dicuci. #gregat halus tidak boleh mengandung bahan;bahan organis terlalu banyak. 11
Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua mutu beton, kecuali dengan petunjuk;petunjuk dari lembaga pemeriksaan bahan;bahan yang diakui. #gregat kasar )plit adalah agregat dengan butir lebih dari A cm. )plit yang digunakan terdiri dari butiran;butiran yang keras dan tidak berpori. 8esar butiran maksimal yang diijinkan tergantung maksud pemakaiannya seperti halnya dengan semen dan pasir, maka untuk agregat kasar sebagai campuran beton mempunyai kualitas yang baik. 8erarti telah memenuhi persyaratan yang tertera dalam spesi$ikasi teknik, untuk mendapatkan suatu hasil beton yang baik, maka agregat kasar yang digunakan harus memenuhi syarat;syarat yang telah ditetapkan. )yarat agregat kasar yang digunakan sebagai campuran beton bertulang menurut P8I (5 adalah sebagai berikut 9 • • • •
Harus terdiri dari butir;butir keras, tajam, dan tidak berpori. 8utir;butir )plit harus bersi$at kekal. +idak mengandung lumpur lebih dari 5G terhadap berat kering. #gregat kasar yang digunakan dalam proyek ini adalah terbuat dari batu pecah hasil dari batu alam yang dipecah dengan alat berat.
3.1.3
Ba!a tlangan7 beton adalah baja berbentuk batang penampang bundar yang
digunakan untuk penulangan beton, yang diproduksi oleh P+. !rakatau )teel. 8aja tulangan beton merupakan bagian dari struktur beton bertulang yang ber$ungsi menahan gaya tarik. 8erdasarkan bentuknya, baja tulangan beton dibedakan menjadi dua jenis yaitu 9 •
8aja tulangan 8eton Polos 8aja +ulangan 8eton polos adalah baja tulangan beton
•
berpenampang bundar dengan permukaan rata tidak bersirip. 8aja +ulangan 8eton Ulir 8aja +ulangan 8eton Ulir adalah baja tulangan beton dengan bentuk khusus, yang permukaannya memiliki ulir melintang dan rusuk memanjang untuk meningkatkan daya lekat dan guna menahan gerakan membujur dari batang secara relati$ terhadap beton.
8aja tulangan yang digunakan pada proyek ini adalah baja tulangan beton ulir dengan mutu $y 211 pa untuk diameter lebih besar atau sama dengan 51 mm dan baja tulangan polos $y =21 pa untuk diameter lebih kecil dari 51 mm. 8erdasarkan hasil pengujian tarik baja yang dilaksanakan dilaboratorium bahan bangunan, bahwa baja tulangan yang dipakai pada proyek ini telah memenuhi syarat berdasarkan P8I 50(5. )yarat;syarat yang harus dipenuhi agar baja tulangan dapat digunakan adalah 9
12
•
8aja tulangan harus bebas dari karat, minyak dan lainnya yang dapat mengurangi
•
lekatan pada beton. Pengadaan baja harus disesuaikan dengan pelaksanaan pekerjaan sehingga tidak
•
terjadi penyimpanan terlalu lama yang dapat berakibat korosi. Untuk besi pengikat digunakan baja lunak berdiameter 5 mm atau disebut sebagai kawat bendrat.
&a)at 0endrat, ini digunakan dalam pemasangan tulangan untuk mengikat antar besi
tulangan agar bias membentuk suatu bentuk struktur yang dikehendaki. !awat ini mempunyai diameter 5 mm dan dalam penggunaannya dipakai tiga lapis kawat supaya kuat. Dengan adanya pengikat ini, maka besi tulangan dapat menahan beban yang direncanakan dengan optimal. #gar tujuan tersebut tercapai maka harus digunakan kawat bendrat dengan kualitas yang baik dan tidak mudah putus. 3.1.
Beton , mutu tinggi merupakan alternati$ untuk digunakan pada komponen struktur
yang mengalami pembebanan besar. Untuk mendapatkan beton mutu tinggi perlu diperhatikan komponen penyusunnya. 8eton mutu tinggi mempunyai kekuatan sekitar 311 /11 kg:cm= . 8eton mutu tinggi sering dipakai pada pembuatan gedung bertingkat. Pada dasarnya, beton mutu tinggi bahannya adalah pasir, semen, batu pecah dan air, tetapi untuk meningkatkan kemudahan pekerjaan dan membatasi jumlah *olum rongga digunakan bahan aditi$ serta admiJture dalam campuran beton. #dmiJture yang digunakan dalam pembangunan Hotel rand !eisha Yogyakarta ini adalah 6onplast ?P 2=5 dan 6oncure P. !eunggulan menggunakan beton readymiJ antara lain 9 •
Untuk membangun bangunan;bangunan tinggi dengan mereduksi ukuran kolom dan
•
meningkatkan luasa ruang yang tersedia. Untuk memenuhi kebutuhan khusus dari aplikasi tertentu seperti durabilitas, modulus elastisitas dan kekuatan lentur 8eton mutu tinggi lebih getas dan kurang daktail dibandingkan dengan beton mutu rendah, artinya beton mutu rendah akan mengalami keruntuhan pada regangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan beton mutu t inggi.
Pembangunan Hotel rand !eisha Yogyakarta ini menggunakan beton mutu tinggi dengan mutu !;A31 yang diproduksi oleh P+. Pioner 8eton Industri dengan di cor ditempat. &ay tidak melebihi 5:C dari lebar balok dan juga tidak melebihi dari A,3 cm, dimensi dan
panjangnya sesuai pesanan, bebas dari cacat. !ayu 8ahan kayu umumnya digunakan untuk
13
pekerjaan dukungan sementara dan juga untuk pelengkap atau $inishing dalam suatu bangunan seperti kusen, pintu, penggantung langit;langit dan sebagainya. !ayu digunakan sebagai bahan bangunan permanen harus bersi$at kuat dan tidak cacat. !ayu yang baik adalah kayu yang benar;benar kering sehingga pada saat pemakaian tidak akan mengalami penyusutan. !ayu yang kering akan lebih kuat jika disbanding dengan kayu yang masih basah. !ayu kering bias mencegah terjadinya pembusukan, selain itu juga lebih ringan disbanding dengan kayu basah. "enis kayu yang digunakan pada pembangunan Hotel rand !eisha Yogyakarta ini adalah kayu 'yatoh kayu mutu #, kelas awet I dan kelas kuat II, kering open dengan kadar air 53G. !riteria kayu yang baik adalah tidak lapuk, cukup tua, kering, batang kayu lurus, besar mata Bat, bata 8atu bata yang digunakan harus matang pembakarannya, bila direndam tetap utuh,
tidak pecah:hancur. Ukuran batu bata standar adalah 3 J 55 J =A cm rusuk;rusuknya tajam dan ukurannya sama besar berasal dari produk dan langsung didatangkan dari pabrik atau penjual. 8at Pembanguanan Hotel rand !eisha Yogyakarta ini menggunakan berbagai macam cat
untuk $inishing, antara lain 9 •
6at dinding, 6at dinding bagian luar dan bagian dalam menggunakan cat 'ippon
•
Paint. 6at enei, digunakan untuk $inishing rangka besi kuda;kuda atap dan rangka pla$on. 6at yang digunakan adalah cat menei kayu Patna.
6at untuk langit;langit menggunakan produk 'ippon Paint dengan warna s tandar untuk cat langit;langit. ultiplek ultiplek merupakan bahan bekisting kolom, balok, slab, tangga dan dinding basement. ultiplek dapat digunakan berulang kali dan mempunyai lapisan yang halus agar beton yang dicetak halus dan rata permukaannya. !etebalan ultiplek pada proyek pembangunan Hotel rand !eisha Yogyakarta adalah 0 mm. Paku Paku digunakan dalam pembuatan bekisting kolom, dinding, balok, tangga dan slab. aterial paku dibeli dengan satuan kilogramsesuai dengan ukuran yang dipesan. 8ahan;bahan lain )elain bahan;bahan yang ada diatas, bahan;bahan tambahan yang mutlak diperlukan pada pekerjaan pelaksanaan proyek ini antara lain 9 •
6onplast ?P 2=5 merupakan bahan aditi$ yang digunakan untuk campuran pembuatan beton mutu tinggi. Kat ini berwarna hitam pekat. 14
•
6oncure P merupakan aditi$ yang digunakan pada permukaan beton plat lantai guna perkerasan dan $inishing permukaan tersebut.
3.2
Alat 9 Alat Proyek
Peralatan yang digunakan Pembangunan proyek besar selain membutuhkan bahan bangunan
juga membutuhkan peralatan kerja, baik itu peralatan berat maupun peralatan sederhana. Peranan penggunaan peralatan ini mempunyai $ungsi sebagai berikut 9 • • •
empercepat penyelesaian pekerjaan, meningkatkan kualitas dan kuantitas pekerjaan, meningkatkan e$isiensi dan produkti$itas pekerjaan.
#lat; alat yang digunakan pada proyek pembangunan Hotel rand !eisha Yogyakarta antara lain 9 8on+rete :i0rator , 6oncrete ibrator merupakan alat penggetar yang digunakan untuk
meratakan adukan beton yang dituangkan kedalam bekisting sehingga kan didapat adukan beton yang padat dan dapat masuk diantara sela;sela besi beton sehingga tidak akan menimbulkan rongga pada beton. #lat ini berua tongkat besi dengan bagian penggetar pada ujungnya. Pemakaian alat ini dengan cara memasukkan tongkat penggetar kedalam adukan
15
pada bekisting, akan tetapi ujung *ibrator tidak boleh mengenai baja tulangan, karena akan berpengaruh pada daya ikat beton dengan baja tulangan yang lama akan lepas kembali. 6ara kerja dan hal;hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan 6oncrete ibrator adalah sebagai berikut 9 •
esin diesel dihidupkan dan motor pada diesel akan memutar baja yang ada dalam karet, =. ujung getar yang masuk kedalam adukan beton posisinya harus *ertikal, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi pemisahan bahanbahan penyusun beton, tapi dalam
•
keadaan tertentu diperbolehkan miring, ujung getar tidak boleh mengenai bekisting, beton yang sudah mengeras maupun
•
tulangan, karena akan mengganggu kedudukannya, ujung getar harus ditarik setelah dimasukkan kedalam adukan beton kurang lebih A1
•
detik, karena jika terlalu lama akan menyebabkan pemisahan bahan;bahannya, penarikan ujung getar dilakukan agar bekas ujung getar terisi kembali dengan adukan beton.
To)er 8rane Dalam pelaksanaan proyek konsttruksi bangunan bertingkat, +ower 6rane
sering digunakan sebagai alat bantu untuk pemindahan material secara *ertikal dan horiontal, untuk e$isiensi biaya proyek, perkiraan jadwal dan waktu penggunaan +ower 6rane perlu dilakukan sebelum pelaksanaan konstruksi. Pada proyek banguanan bertingkat, +ower crane pada umumnya digunakan untuk pekerjaan pengangkatan tulangan, pekerjaan pengecoran, pengangkatan bekisting, dan pengangkatan dinding precast Tr+k -i;er +ruck iJer adalah alat yang digunakan untuk mengangkut adukan beton dan
batching plant ke lokasi proyek. )elama pengangkutan tangki pengaduk harus dalam keadaan terus berputar yaitu searah jarum jam, sedangkan pada saat penuangan berputar berlawanan dengan arah jarum jam. Pada saat pengecoran +ruck iJer yang membawa adukan beton tidak boleh berhenti atau dating terlambat ke lokasi karena akan mengurangi kualitas beton yang dicor satu dengan yang lainnya. 8on+rete Pm' 6oncrete Pump merupakan alat yang digunakan untuk memompa adukan
beton dari +ruck iJer kebagian yang akan dicor, biasanya digunakan pada saat mengecor balok dan plat lantai karena terletak dibagian atas bangunan. 6ara kerja 6oncrete Pump adalah sebagai berikut 9
16
•
#dukan dari +ruck iJer dituangkan ke bucket yang ada di 6oncrete pump secara berkala, =. adukan yang ada di bucket kemudian dipompa keatas melalui pipa yang ada pada 6oncrete pump dan dituang kebagian yang dicor.
6oncrete Pump 6oncrete iJer 6oncrete iJer adalah alat pengaduk material beton agar lebih homogeny campurannya. Dengan menggunakan alat ini semen dapat dipertahankan dan diperiksa dengan baik. Pada proyek ini 6oncrete iJer digunakan untuk membuat adukan beton structural yang *olumenya kecil. #lat ini terdiri dari dua bagian utama yaitu motor penggerak dan bucket pengaduk. 8ucket pengaduk ini dilengkapi dengan sirip;sirip pengaduk yang konstruksinya dibuat sedemikian rupa sehingga saat berputar bahan susunan dapat bercampur rata. Bar 0ender 8ar bender digunakan untuk membengkokkan baja tulangan. Pada proyek ini
digunakan jenis 8ar bender tenaga listrik. #lat ini digerakkan dengan tenaga listrik. Bar +tter 8ar cutter yang digunakan pada proyek ini digerakkan oleh tenaga listrik,
digunakan untuk memotong baja tulangan sesuai dengan ukuran yang diinginkan. 6ara kerja alat ini adalah baja yang akan dipotong dimasukkan kedalam gigi 8ar cutter , kemudian pedal pengendali dipijak, dan dalam hitungan detik baja tulangan akan terpotong. Pemotongan untuk baja tulangan yang mempunyai diameter besar dilakukan satu persatu. )edangkan untuk baja yang berdiameter kecil, pemotongan dapat dilakukan beberapa buah sekaligus sesuai dengan kapasitas dari alat. S+a<
menyangga bekisting plat lantai dan balok agar kuat dalam menahan beban beton ataupun beban yang bekerja pada )ca$$olding. !euntungan menggunakan )ca$$olding adalah 9 • • •
-$ekti$, dapat diatur sesuai dengan ukuran ketinggian yang dikehendaki, murah, karena dapat diapaki berulang kali, mudah dan cepat waktu pemasangan dan pembongkarannya.
Air +om'ressor #ir compressor merupakan alat yang menghasilkan udara dengan tekanan
tinggi dan digunakan untuk membersihkan bekisting dari kotoran;kotoran sebelum dilakukan pengecoran. T6eodolyte Untuk melaksanakan pengukuran dengan ketelitian yang tinggi digunakan alat
+heodolite, alat ini dapat digunakan untuk menentukan ele*asi, sudut, #s kolom dan balok, dan lain;lain. +heodolite merupakan salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk 17
pengukuran dilapangan, antara lain ber$ungsi untuk menentukan ketegakan dari kolom mulai lantai satu sampai lantai empat, untuk menentukan #s kolom sebelum dilakukan pengecoran, mengetahui kontur tanah pada lokasi bangunan dan dapat untuk menghitung *olum galian dan urugan apabila tanah lokasi ingin diratakan. +heodolite yang (= dipakai dalam proyek pembangunan Hotel rand !eisha Yogyakarta adalah +heodolite digital. ambar =2.8agian +heodolite digital Ba+k Hoe 8ack hoe merupakan salah satu jenis alat berat yang dikenal dengan istilah
eJca*ator. #lat berat ini dipergunakan untuk menggali tanah dan batuan. 8ack hoe bisa menggali tanah dengan kedalaman yang lebih dalam. !euntungan menggunakan back hoe adalah 9 • • • •
ampu menggali tanah pada berbagai kondisi, anu$er lebih mudah, Dapat beroperasi pada areal yang lebih sempit, empunyai jangkauan gali keatas dan kebawah lebih besar daripada sho*el.
&ereta dorong !ereta dorong merupakan gerobak dengan satu roda depan, dan bak angkut
yang terbuat dari baja dengan kapasitas kurang lebih setengah meter kubik. !ereta dorong digunakan untuk mengangkut adukan beton dari bak tamping kelokasi pengecoran apabila proyek tidak menggunakan 6oncrete pump. !ereta dorong ini lebih e$isien bila dibandingkan dengan menggunakan ember;ember secara berantai.
18
3.3
Pelaksanaan Peker!aan
Pada pelaksanaan suatu proyek, pelaksana perlu mengatur langkah kerja setiap pekerjaan dari awal hingga akhir pekerjaan. Hal ini ber$ungsi untuk menentukan rencana kerja, tenaga kerja dan alat;alat yang digunakan, sehingga menghasilkan mutu pekerjaan dan waktu pekerjaan sesuai dengan kontrak yang telah ditetapkan. Pelaksana perlu mengatur *olume pekerjaan untuk mengarahkan tenaga kerja dalam menggunakan peralatan yang diperlukan sehingga pemakaian waktu, bahan dan mutu sesuai dengan Rencana !erja dan )yarat;syarat. 8erdasarkan Rencana !erja dan )yarat;syarat %R!)&, ruang lingkup pekerjaan pada Proyek Pembagunan edung Hotel rand !eisha Yogyakarta ini adalah 9 5. =. A. 2. 3. C. (. /. 0.
pekerjaan persiapan@ pekerjaan pemancangan@ pekerjaan beton@ pekerjaan dinding@ pekerjaan plesteran@ pekerjaan atap@ pekerjaan pla$ond@ pekerjaan lantai@ pekerjaan kusen, pintu, jendela dan *entilasi@ 19
51. pekerjaan kunci dan pengantung@ 55. pekerjaan elektrikal@ 5=. pekerjaan pemadam kebakaran@ 5A. pekerjaan tata udara@ 52. pekerjaan sanitasi@ 53. pekerjaan pengecatan@ 5C. pekerjaan lain;lain@ dan 5(. pekerjaan pagar.
3.3.1
Peker!aan Persia'an
Pekerjaan persiapan meliputi
semua
kegiatan
sebelum
dilaksanakannya pekerjaan
konstruksi:pekerjaan $isik. !ontraktor diharuskan melaksanakannya guna mendukung kelancaran pekerjaan sehingga pada saat konstruksi berlangsung, maka tidak akan terjadi hambatan;hambatan yang dapat mengganggu pelaksanaan proyek. Pekerjaan persiapan ini meliputi 9 5. =. A. 2. 3. A.A.5.5
koordinasi lapangan, pembuatan papan nama proyek, pekerjaan pembongkaran bangunan lama L pembersihan lapangan, pekerjaan pengukuran:bouwplank, dan pembuatan barak pekerja, gudang, direksi keet dan $asilitas lainnya. !oordinasi lapangan
Pekerjaan ini dilakukan pada areal pekerjaan untuk mengukur luasan tanah tempat areal pekerjaan akan dilakukan. !oordinasi lapangan dilakukan dengan cara mengukur koordinat; koordinat batas tanah dari areal pekerjaan agar tidak terjadi sengketa pada waktu yang akan datang. !oordinasi lapangan ini dilaksanakan dengan menggunakan theodolite. A.A.5.=
Pembuatan papan nama proyek
Papan 'ama Proyek diletakkan pada tempat yang mudah terlihat dan mudah dibaca dari jalan umum. Papan nama dibuat sedemikian rupa dengan ketinggian = m dari permukaan tanah.
20
!aki tiang penyangga di cor dengan kedalaman 21 cm di dalam tanah dan 51 cm di atas permukaan tanah. A.A.5.A
Pekerjaan pembongkaran bangunan lama L pembersihan lapangan
8angunan lama yang terdapat di lokasi pekerjaan harus dibongkar terlebih dahulu untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan dan agar tidak mengurangi mutu bangunan yang akan dibangun. )emua hasil dari pembongkaran bangunan dikeluarkan dari lokasi pekerjaan agar tidak mengganggu pekerjaan yang akan dilaksanakan. Pembersihan lahan dilakukan pada areal pekerjaan dari segala kotoran:sampah dan akar;akar kayu serta sisa bangunan lama agar dalam pelaksanaan pekerjaan tidak mendapat gangguan yang dapat menyebabkan terjadinya keterlambatan pekerjaan. A.A.5.2
Pekerjaan pengukuran:bouwplank
Pemasangan bouwplank dilakukan dengan menggunakan kayu 3:3 cm dan papan bouwplank. !ayu yang dipasang harus kuat agar tidak mudah lepas. Pengukuran as;as bangunan yang akan dilakukan harus siku dan ukurannya harus sesuai dengan gambar bestek dengan menggunakan theodolite. Pada saat pemasangan bouwplank harus mendapat persetujuan dari Direksi dan Pengawas >apangan dari !onsultan Pengawas. A.A.5.3
Pembuatan barak pekerja, gudang, direksi keet dan $asilitas lainnya
Pekerjaan ini dibuat di sekitar bangunan yang akan dikerjakan, lengkap dengan peralatannya, letak ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. 8ahan;bahan yang memerlukan perlindungan disimpan di dalam gudang demi menjaga mutu bahan yang telah:sudah dibawa ke lokasi pekerjaan. 8arak kerja dibuat untuk tempat tidur pekerja agar terlindungi dari hujan dan sinar matahari. 3.3.2
Peker!aan Peman+angan
Pekerjaan pemancangan ini secara garis besar terdiri dari pengadaan tiang pancang, penumpukan sementara tiang pancang, melaksanakan setting out %penentuan titik posisi tiang di lapangan sesuai dengan gambar rencana dengan menggunakan theodolite&, pelaksanaan pemancangan
tiang
pancang
%dengan
menggunakan
Pile
Hammer&,
melaksanakan
kalendering pada akhir pemancangan, dan pemotongan tiang pancang. +iang pancang yang digunakan adalah tiang pancang mini jenis persegi =1 J =1 cm dengan mutu beton !311 dengan kedalaman tiap titiknya direncanakan A1 m per titik pemancangan. 3.3.3
Peker!aan Beton 21
Pekerjaan ini meliputi kegiatan yaitu pile cap, tie beam:sloo$, kolom, plat lantai, ring balok, plat tangga, dan plat bordes. Pekerjaan pengecoran dilakukan dengan adukan 5 9 A 9 3. )ebelum pengecoran terlebih dahulu dilakukan pemasangan papan mal untuk tempat pengecoran sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan dalam gambar. Pengecoran menggunakan mutu beton !A11. )etelah pengecoran dilakukan, pada saat pembongkaran papan mal dilakukan penyiraman air agar kualitas beton yang dihasilkan baik dan tahan. Pekerjaan ini dilakukan sesuai dengan gambar rencana dan mendapat persetujuan direksi.
3.3.3.1
Peker!aan Dinding
Pemasangan dinding 8ata merah setebal 5:= bata dan sekat dinding %partisi& dilakukan untuk seluruh pembatas ruangan, dan dinding penahanan tanah emperan keliling bangunan, seperti tertera dalam gambar dan dijelaskan dalam gambar detail. #dukan pasangan dibuat secara hati;hati, diaduk di dalam bak kayu yang memenuhi syarat, mencampur semen dengan pasir harus dalam keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang plastis. #dukan yang telah mengering akibat tidak habis digunakan sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi dengan adukan yang baru. Pasangan kedap air %5 Pc 9 = Ps&, semua pasangan bata dimulai diatas sloo$ antara A3 cm sampai setinggi C3 cm %sesuai gambar&, diatas lantai dan sampai setinggi 531 cm dari permukaan lantai setempat untuk sekeliling dinding ruang; ruang basah %toilet, kamar mandi dan ?6&, dan pasangan dinding penahanan tanah emperan keliling bangunan. Pasangan adukan 5 Pc 9 2 Ps berada di atas pasangan kedap air tersebut. Pengukuran %Uit;et& harus dilakukan secara teliti dan sesuai gambar. )emua pasangan dinding harus rata %horiontal&, dan pengukuran harus dilakukan dengan benang. Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benang tidak boleh melebihi A1 cm, dari pasangan bata yang telah selesai. 3.3.3.2
Peker!aan Plesteran
Pekerjaan plesteran dilakukan pada seluruh pasangan bata, beton bertulang dan dinding penahanan tanah emperan keliling bangunan. )ebelum plesteran dilakukan dinding dibersihkan dari semua kotoran, dinding dibasahi dengan air, semua siar permukaan dinding batu bata dikorek sedalam 1,3 cm. Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan plesteran dapat merekat dengan baik.
22
#dukan plesteran pasangan bata kedap air dipakai campuran 5 Pc 9 = Ps , sedangan plesteran bata lainnya dipergunakan campuran 5 Pc 9 2 Ps. !etebalan plesteran pada semua bidang permukaan harus sama tebalnya dan tidak diperbolehkan plesteran yang terlalu tipis dan terlalu tebal. !etebalan yang, diperbolehkan berkisar antara 5,11 cm sampai 5,31 cm. Untuk mencapai tebal plesteran yang rata sebaiknya diadakan pemeriksaan secara silang dengan menggunakan mistar kayu panjang yang digerakkan secara horiontal dan *ertikal. 3.3.3.3
Peker!aan Ata'
Pekerjaan atap terdiri pekerjaan rangka atap baja ringan untuk semua rangka atap dan penutup atap genteng metal untuk semua penutup atap. Pelaksanaan rangka atap baja ringan dilakukan oleh tenaga ahli atau disetujui oleh Direksi:!onsultan Pengawas. Untuk atap digunakan #tap enteng etal dan bubungan memakai jenis yang sama dengan atap yang digunakan. Pemasangan atap dipakukan langsung pada gording dengan menggunakan paku ulir %paku khusus untuk atap&. +iap sambungan diberi o*erlapping sesuai dengan spesi$ikasi pabrik. #lur seng harus dipasang merata %tidak bolak balik&, sehingga hasil akhir pasangan akan rapi. 8ubungan ditutup dengan seng bubungan. +indisan antara satu lembaran bubungan dengan lembaran bubungan lainnya harus sesuai dengan persyaratan pabrik minimal 51 cm. Pemasangan harus rapi dan memenuhi syarat;syarat sehingga tidak mengakibatkan kebocoran. 3.3.3.
Peker!aan LangitLangit
eliputi penyediaan bahan langit;langit, peralatan dan konstruksi penggantungn*a, penyiapan tempat serta pemasangan pla$ondnya sesuai gambar kerja. 8ahan yang digunakan adalah gypsum, ukuran C11 J 5=11 mm. Rangka pla$ond menggunakan rangka gal*anis. Pekerjaan pla$ond dimulai dengan menentukan ele*asi pla$ond dan membuat garis sipatan pada dinding dan as sumbu ruangan serta titik;titik paku pada langit;langit dengan jarak sesuai gambar kerja. Paku;paku kait dipasangkan pada garis yang telah ditentukan yaitu C11 J 5=11 mm. Pasang penggantung rangka pla$ond %Rod& yang terdiri dari hanger dan clip adjuster dengan posisi tegak lurus. Pasang rangka tepi %steel hollow& dan wall angel pro$il > =1 J =1 mm atau moulding pro$il ? sebagai list tepi tepat pada sipatan penandaan ele*asi pla$ond. +entukan jarak penempatan kait penggantung dan pasang tarikan benang sebagai pedoman penentu kelurusan dan ketinggian rangka pla$ond. Pasang rangka utama dengan jarak 5=11 mm. Pasang rangka pembagi:Buring 6hanel dengan jarak C11 mm menggunakan locking clip. 6ek ele*asi, jarak rangka pla$ond, kayu rangka, pipa;pipa dan perlengkapan mekanikal:elektrikal lainnya. Pasang dan kencangkan clip:Rod. Pasang panel gypsum pada 23
rangka dengan sekrup ceiling menggunakan obeng dengan jarak C1 cm dan setiap sambungan harus tepat pada rangka. 6ek kerapihan dan kerataan bidang pla$ond dengan menggunakan waterpass. Perataan sambungan pla$ond dengan menggunakan ceiling net:lakban dan ditutup dengan paper tape dan compound ceiling lalu diamplas. Ratakan permukaan pla$ond gypsum menggunakan plamur sampai terlihat rata dan lurus. Haluskan dengan amplas sampai rata dan benar;benar halus. 6at seluruh permukaan pla$ond sampai merata dengan kuas untuk bagian tepi dan sudut, serta rol cat untuk bidang luas.
3.3.3./
Peker!aan Lantai
8agian ini mencangkup semua pekerjaan penutup lantai dalam bangunan dan teras;teras termasuk tangga, seperti yang tercantum dalam gambar. !eramik yang dipakai ukuran 21 J 21 cm untuk lantai, =1 J =1 cm untuk lantai kamar mandi, untuk anak tangga ukuran 51 J 21. Dasar lantai dilapis pasir pasangan setebal 3cm, dengan adukan untuk lantai beton tumbuk 5 Pc 9 A Ps 9 C !r. Permukaan lantai yang akan dipasang keramik harus bersih, cukup kering dan rata air. +entukan tulangan dengan mempertimbangkan tata letak ruangan:tangga:lantai yang ada. Pemasangan keramik lantai dimulai dari tulangan ini. )ebelum dipasang, keramik lantai agar direndam dalam air terlebih dahulu. )etiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang rata air. #dukan semen untuk pemasangan keramik harus putih, baik permukaan dasar maupun di badan belakang keramik lantai yang terpasang. Perbandingan adukan dan ketebalan rata;rata yang dianjurkan adalah semen 9 pasir 5 9 C, dengan ketebalan rata;rata =;2 cm. 8ersihkan segera bekas adukan dari permukaan dengan air bersih. Pekerjaan ini harus dilakukan dengan serapi;rapinya oleh tukang yang benar; benar ahli dan berpengalaman. Pemasangan pelapis dinding keramik dilakukan pada semua dinding kamar mandi. 8ahan yang digunakan yaitu keramik ukuran =1 J =3cm dan sebagai pengikat spesi dengan campuran 5 Pc 9 A Ps. 8ahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih %tidak mengandung asam alkali& sampai jenuh. !eramik yang akan dipasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat ataupun bernoda. Pemotongan unit;unit keramik harus menggunakan alat pemotong keramik khusus sesuai persyaratan pabrik. !eramik yang sudah 24
terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada permukaan keramik hingga betul; betul bersih. Dinding dengan pengakhiran keramik, minimum A mm dan maksimum C mm. 3.3.3.
Peker!aan &sen7 Pint7 5endela dan :entilasi
Pekerjaan kusen menggunakan alumunium. Ukuran kusen yang akan dibuat harus sesuai dengan ukuran gambar bestek. Pintu, jendela dan *entilasi menggunakan alumunium. Ukuran pintu, jendela dan *entilasi disesuaikan dengan ukuran gambar bestek. !aca yang digunakan dalam untuk jendela dan *entilasi menggunakan kaca dengan ketebalan 3 mm. ?arna kaca disesuaikan dengan permintaan Direksi. Pasang kusen pintu:jendela alumunium pada lokasi yang ditentukan %sesuai tipe yang ada pada gambar rencana&, sesuaikan lubang kusen dengan ukuran kusen %selisih lubang 5 cm& dan masukkan kusen yang siap dipasang ke lubang tembok dengan bantuan baji karet:kayu. #tur kedudukan kusen dengan baji karet:kayu dan atur kelurusan:kedudukan kusen terhadap dinding. >ubangi dinding melalui lubang kusen dengan bor untuk tempat sekrup dan masukkan sekrup ke dalam lubang bor lalu dikencangkan dengan obeng. Pasang daun pintu:jendela %setelah dipasang kaca& ke dalam kusen. #tur perlengkapan serta asessorisnya %roda:rel, engsel, kunci, dll&. Pengisian pada celah antara kusen dan dinding digunakan dengan adukan semen. Untuk menghindari cacat pada pro$il;pro$il alumunium yang telah terpasang, maka diberi pelindung sejenis *aseline:isolasi kertas:plastik pada tempat yang rawan goresan. 3.3.3.
Peker!aan &n+i dan Penggantng
Pekerjaan pengunci dan penggantung dipasang pada semua daun pintu dan jendela, selanjutnya pada jendela dipasang grendel dan hak angin. 8ila tidak disebutkan dalam gambar, engsel;engsel dari )tainless Ukuran 2M dan AM kualitas baik. !unci pintu dipasang = %dua& slaag %dua kali putar& yang berkualitas baik. rendel dan hak angin berkualitas baik. -ngsel pintu dipasang = %dua& buah dibagian atas dan bawah setiap lembaran daun pintu. -ngsel jendela dipasang = %dua& buah pada setiap daun jendela. Pemasangan dilakukan dengan mur khusus untuk alumunium dan dilakukan dengan alat khusus untuk kusen alumunium. rendel 5 buah dan hak angin dipasang = %dua& buah untuk setiap daun jendela. Pasangan harus rapi dan dapat hekerja dengan baik. Untuk melengketkan alat tersebut ke daun jendela harus menggunakan mur %atau sejenis& seperti tersebut pada ayat pasal ini. 3.3.3.4 Peker!aan Elektrikal
25
Pekerjaan instalasi listrik meliputi pemasangan seluruh jaringan instalasi di dalam bangunan, penyambungan arus yang bersumber dari bangunan yang telah ada, penyediaan bola lampu, kabel;kabel, pipa;pipa P6 sesuai gambar kerja. Pemasangan instalasi listrik dan tata letak titik lampu:stop kontak serta jenis armatur lampu yang dipakai harus dikerjakan sesuai dengan gambar instalasi listrik. )edangkan sistem pemasangan pipa;pipa listrik pada dinding maupun beton harus ditanam %sistem inbouw& dan penarikan kabel %jaringan kabel& di atas pla$ond diikat dengan isolator khusus dengan jarak 5,11 m atau 5,=1 m, atau jaringan kabel di atas pla$on tersebut dimasukkan dalam pipa P6. !husus untuk instalasi stop kontak harus dilengkapi kabel arde %pentanahan& sesuai dengan peraturan yang berlaku %mencapai dan terendam air tanah&. Pekerjaan ini dilakukan oleh pekerja yang ahli dalam bidang tersebut. 3.3.3.=
Peker!aan Pemadam &e0akaran
Pekerjaan pemadam kebakaran dimulai dengan menandai pla$ond dengan kapur:spidol. +arik kabel instalasi keluar pla$ond. Pasang detector dan sambung kabel instalasinya. !encangkan detector dengan sekrup dan lindungi detector dari debu. Urutan pelaksanaan pada pekerjaan pemadam kebakaran ini adalah pemasangan instalasi conduit, pemasangan kabel instalasi $ire alarm, pemasangan instalasi rak kabel, pemasangan terminal blok, pemasangan detector, dan pemasangan peralatan utama. 8uat galian untuk instalasi outdoor. Pasang sparing pipa pada struktur. Pasang $iting; $iting pipa dan beri lem -poJy untuk pipa IP pada tiap; tiap $iting pipa. 6at pipa yang tidak dalam keadaan tertanam dalam tanah dan plinkote untuk pipa yang ditanam dalam tanah. Isi pipa dengan air pakai test pump dan beri tekanan pada pipa dengan menggunakan test pump, sesuai tekanan yang diinginkan untuk pengetesan kebocoran. Pemasangan hydrant sesuai gambar. +es pemakaian. 3.3.3.1>
Peker!aan Tata Udara
Pekerjaan tata udara dimulai dengan membuat saluran ducting dengan memotong seng 8">) sesuai ukuran gambar. )eng diroll untuk membuat tulangan. )eng dilipat dan slip untuk sambungan dengan mesin lock $ormer. embuat kep dan $lens untuk sambungan saluran. )aluran yang sudah dirakit setiap sambungannya diberi plinkote. >alu saluran dibalut dengan glass wool L aluminium $oil. )aluran digantung:dipasang sesuai dengan gambar di lapangan. )etelah instalasi saluran selesai lalu dites kebocoran dengan pencahayaan atau pengasapan. )etelah pekerjaan ducting selesai dilanjutkan dengan pekerjaan pipa re$rigerant. Ukur jarak indoor ke outdoor unit termasuk jarak untuk elbow. Potong pipa tembaga sesuai pengukuran di lapangan. 8ersihkan dalam pipa dengan menggunakan kain. Pasang arma$leJ pada pipa. >as $itting pada pipa dengan menggunakan >P dan 7Jigen %dilas panjang pipa untuk daerah 26
yang aman di lapangan&. Pasang asessories pipa seperti sight glass dan $ilter dryer. )ambung instalasi tersebut ke indoor dan outdoor. acum instalasi melalui outdoor unit. )etelah instalasi *acum isi dengan $reon baca melalui analyer. #6 siap untuk dites %pada waktu pengetesan baca ampere melalui tang ampere&. 3.3.3.11
Peker!aan Sanitair
Pekerjaan instalasi air bersih dan air kotor meliputi pemasangan seluruh jaringan instalasi didalam bangunan, penyambungan yang bersumber dari bangunan yang telah ada, penyediaan bahan;bahan kelengkapan, pipa;pipa P6 dan sebagainya sehingga instalasi ber$ungsi dengan baik. Pipa;pipa P6 yang digunakan +ype #? dari beberapa ukuran, antara lain diameter, 5:=M, A:2M, AM dan 2M. Pipa diameter 5:=M dan A:2M digunakan untuk instalasi air bersih serta ukuran AM lan 2M untuk instalasi air kotor %8uangan !:?6&. )ebagai alat sambung digunakan sock drat, elbow dan + yang sesuai dengan spesi$ikasi dan ukuran bahan yang direkatkan dengan mengunakan lem P6. !ran air yang digunakan harus poliakitact atau yang setara dari steinlessteel. !loset jongkok dan kloset duduk menggunakan bahan keramik dengan merek !I# atau yang setara. Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan gambar bestek dengan persetujuan direksi. Pekerjaan septictank dan resapan dilakukan sesuai dengan spesi$ikasi gambar dan tata letakmya sesuai dengan petunjuk Pengawas >apangan. 3.3.3.12
Peker!aan Penge+atan
6at kayu untuk bidang;bidang kayu listplank yang nampak. 6at tembok untuk dinding yang diplester, bidang;bidang beton dan pla$ond. Pekerjaan meni, berwarna sama, pengecatan minimal = %dua& kali. Pekerjaan cat kayu harus dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan waktu pengeringan jenis bahan yang digunakan. Urutan pekerjaan sebagai berikut 9 = %dua& kali pengerjaan meni kayu, 5 %satu& kali lapis pengisi dengan plamur kayu, penghalusan dengan amplas, dan $inishing dengan cat kayu sampai rata minimal = %dua& kali. Pengecatan dilakukan serapi mungkin. 3.3.3.13
Peker!aan Lainlain
Pekerjaan lain;lain yaitu pembuatan skycross yang dibuat sesuai dengan spesi$ikasi gambar dan mendapat persetujuan Pengawas >apangan. Pekerjaan realing tangga, relie$ dinding dilakukan oleh tenaga kerja yang ahli dalam bidang tersebut dan dibuat serapi mungkin dan sesuai dengan gambar dan mendapat persetujuan Pengawas >apangan. +ower air dibuat dengan rangka baja dengan ukuran sesuai dengan spesi$ikasi gambar dan dikerjakan oleh 27
tenaga kerja yang ahli dibidang tersebut. +ower air dibuat sekokoh mungkin agar tidak mudah rusak. Di dalam pekerjaan ini juga dilakukan pembuatan sumur bor dangkal dan instalasi air dari sumur ke dalam bangunan. Pekerjaan $inishing dilakukan pada bagian; bagian yang perlu dirapikan atau mendapat perintah untuk dirapikan dari Pengawas >apangan. )emua sisa bekas pekerjaan yang tidak diperlukan dikeluarkan dari lokasi pekerjaan. Pemasukan air PD# dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3.3.3.1
Peker!aan Pagar
Pekerjaan pagar bangunan dilakukan sesuai dengan gambar bestek dan persetujuan direksi. 8ahan yang digunakan harus sesuai dengan spesi$ikasi bahan dan pekerjaan sesuai dengan rencana anggaran biaya.
3.
&egiatan Proyek yang Diikti
!egiatan proyek yang penulis ikuti selama = %dua& bulan melaksanakan !erja Praktek pada Proyek Pembagunan edung Hotel rand !eisha ini adalah pekerjaan yang meliputi 9 5. =.
pekerjaan sloo$@ dan pekerjaan kolom lantai 2 L 3.
3..1 Peker!aan Sloo<
#gar seluruh konstruksi pondasi dan kolom;kolom dari bangunan tersebut menjadi satu kesatuan yang kokoh dalam memikul seluruh muatan bangunan, maka diantara pondasi dan kolom;kolom bangunan tersebut dipasang sloo$. Pekerjaan sloo$ dilakukan setelah pekerjaan pile cap selesai. +ahapan;tahapan dari pekerjaan sloo$ adalah9 • • • • •
3..2
pekerjaan pembesian sloo$@ pemasangan bekisting sloo$@ pengecoran sloo$@ perawatan beton sloo$@ dan pembukaan bekisting sloo$. Peker!aan 'em0esian sloo<
Pekerjaan pembesian sloo$ pada proyek ini terdiri dari = %dua& tipe, yaitu9 28
5.
tipe )5 dengan ukuran A1:31
a. Penulangan pada momen tumpuan9
atas A D50 mm tengah = D/ mm bawah A D50 mm sengkang N51 ;5=3 mm
b. Penulangan pada momen lapangan9
atas A D50 mm tengah = D/ mm bawah A D50 mm sengkang N51 ;5=3 mm
=.
tipe )= dengan ukuran A1:C1
a. Penulangan pada momen tumpuan9
atas A D50 mm tengah = D/ mm bawah A D50 mm sengkang N51 ;5=3 mm
b. Penulangan pada momen lapangan9
atas A D50 mm tengah = D/ mm bawah A D50 mm sengkang N51 ;5=3 mm
Pekerjaan pembesian dilakukan langsung di atas papan mal dan dirangkai sesuai gambar rencana. )emua besi yang dipakai untuk tulangan terlebih dahulu dibentuk dan dipotong di lokasi kerja. )ebelum diadakan pemotongan, besi terlebih dahulu diluruskan oleh = %dua& orang yang berdiri di atas tanah. 8esi yang diluruskan diletakkan diantara potongan besi dan diluruskan dengan menggunakan kunci khusus. )emua besi tulangan yang dipakai harus ditekuk dan dibentuk sesuai dengan yang tertera pada gambar. )! )'I + 53 ;5005 1A menyebutkan pada saat beton dicor, besi harus bebas dari kotoran, karat serta bahan;bahan lain yang dapat menyebabkan kurangnya daya 29
ikat besi tulangan terhadap beton. +ulangan;tulangan yang telah dibentuk diangkat ke atas papan mal untuk dirangkai. Untuk pengikat digunakan kawat beton N 5 mm. 3..3
Pemasangan 0ekisting sloo<
8ekisting atau cetakan ber$ungsi sebagai tempat mencetak sloo$ yang akan dicor dan tempat dipasangnya pembesian. 8ekisting untuk sloo$ terbuat dari papan. Pemasangan harus benar; benar kuat dan kokoh agar setelah dibongkar akan memberikan bidang yang rata. Pada permukaan cetakan diberi minyak untuk mencegah lekatnya beton pada cetakan. Pekerjaan pemasangan bekisting di kerjakan oleh ( %tujuh& orang tenaga kerja.
3..
Penge+oran sloo<
)ebelum pengecoran dimulai semua cetakan dibersihkan dari kotoran;kotoran yang melekat dan juga diadakan pemeriksaan letak tulangan maupun letak cetakan. #lat;alat yang dipersiapkan sebelum melakukan pengecoran adalah sebagai berikut9 • • • • •
truck miJer@ kereta sorong untuk memasukkan mortar@ timba plastik untuk menuang air@ sendok semen@ dan pemadat beton %6oncrete ibrator&.
Pengecoran sloo$ ini juga menggunakan ready miJ concrete yang berasal dari batching plan P+. !arya 8eton 6oncrete miJ design, dengan mutu beton !;A11, dan setelah itu mortar dibawa ke lokasi proyek dengan menggunakan mobil !8 %truck miJer&. Pelaksanaan pengecoran ini dilakukan secara manual. Pengadukan campuran dilakukan dengan menggunakan truck miJer, kemudian dituang ke dalam kereta sorong, kemudian diangkut dengan timba dan dituang ke dalam cetakan bekisting. Penuangan mortar dilakukan terus menerus di mana tiap lapisan diratakan dengan sendok perata kemudian dipadatkan secara merata ke dalam tempat;tempat di sekitar tulangan dan kesudut;sudut acuan dengan menggunakan concrete *ibrator. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan rongga;rongga udara yang tersekap dalam campuran mortar guna untuk mencapai kepadatan yang maksimum. Pemadatan juga bertujuan untuk menjamin perlekatan yang baik antara beton dengan baja tulangan serta sarana lain yang ikut dicor. Pada saat beton dipadatkan, perlu agar tulangan jangan diganggu dan acuan jangan sampai rusak atau berpindah tempat. 3../
Pera)atan 0eton sloo< 30
Perawatan beton sloo$ dilakukan dengan menutupi permukaan beton dengan kantong semen bekas yang dibasahi selama 5 %satu& hari. Perawatan ini dilakukan jika cuaca panas dan setelah beton mengeras, yaitu berkisar C %enam& sampai / %delapan& jam setelah pengecoran yang bertujuan untuk mencegah terjadinya keretakan pada sloo$. Pekerjaan ini dilakukan oleh A %tiga& orang tenaga kerja. 3..
Pem0kaan 0ekisting sloo<
Pekerjaan pembukaan cetakan pondasi tapak dilakukan setelah beton berumur 4 = %dua& hari. Pekerjaan ini dilakukan oleh A %tiga& orang pekerja. Pekerjaan dilakukan secara hati;hati, agar tidak merusak permukaan beton yang telah dicor. Peralatan yang digunakan pada saat pembukaan bekisting adalah palu dan linggis. Pembukaan bekisting harus dilakukan dengan baik, selain untuk menjaga lapisan kolom agar tidak terkelupas, juga agar papan bekisting tetap bagus karena akan dipakai untuk keperluan lain. 3.. Peker!aan &olom Lantai ? /
Pekerjaan kolom lantai 2 L 3 pada proyek ini dilaksanakan setelah pekerjaan balok sloo$ selesai. +ahap;tahap untuk pekerjaan kolom lantai 2 L 3 adalah sebagai berikut 9 5. =. A. 3..4
pembesian kolom lantai 2 L 3@ pemasangan bekisting kolom lantai 2 L 3@ dan pengecoran kolom lantai 2 L 3. Pem0esian kolom lantai ? /
+ulangan untuk stik kolom adalah besi ulir diameter 50 mm dan ukuran sengkang N51;521 untuk tumpuan dan N51;5/1 untuk lapangan dan untuk pengikatnya digunakan kawat N5 mm. Pekerjaan pembengkokan dan penyetelan tulangan kolom dilakukan di lokasi proyek. +ulangan dan begel yang akan dipakai terlebih dahulu dipotong dan dibentuk sesuai dengan bentuk dan panjang yang diinginkan. +ulangan dan begel yang telah dibentuk ini dibawa ke lokasi pekerjaan untuk dipasang atau dirangkaikan. Pekerjaan pembesian dan pemasangan tulangan dikerjakan oleh = %dua& sampai A %tiga& orang pekerja. 3..=
Pemasangan 0ekisting kolom lantai ? /
8ekisting untuk kolom dibuat sesuai dengan bentuk dan ukuran kolom yang direncanakan. #dapun multipleks yang digunakan untuk bekisting berukuran tebal 53 mm, dan kayu pemaku 3:( cm dengan jarak C1 cm. 31
Pembuatan papan bekisting ini dibuat di pondok kerja dengan menggunakan peralatan tukang. 6etakan yang telah selesai dibawa ke lokasi pekerjaan dan dipasang sesuai dengan posisi tulangan yang telah terpasang sebelumnya. Untuk memeriksa tegak lurusnya acuan digunakan unting;unting yang diikatkan pada papan bekisting dengan benang. )elanjutnya papan bekisting disejajarkan dengan benang tersebut. Pada bagian dalam tripleks bekisting diolesi oli agar ketika pembukaan mal menjadi lebih mudah. )etiap pekerjaan pemasangan bekisting yang telah selesai diperiksa dan disetujui oleh pengawas lapangan. Dalam pekerjaan pemasangan bekisting diperlukan 5C %enam belas& orang pekerja, untuk satu hari dapat diselesaikan / %delapan& buah bekisting, alat yang digunakan untuk membuat bekisting adalah linggis, palu dan gergaji untuk memotong papan dan alat bantu tukang lainnya. 3..1>
Penge+oran kolom lantai ? /
)etelah pekerjaan pembesian dan pemasangan bekisting selesai dikerjakan, maka selanjutnya adalah pekerjaan pengecoran. Pengecoran kolom lantai 5 ini menggunakan ready miJ concrete yang berasal dari batching plan P+. !arya 8eton 6oncrete miJ design, dengan mutu beton !;A11. ortar yang digunakan dalam pengecoran ini proses pencampuran dan pengadukannya dilakukan di batching plan P+. !arya 8eton dan setelah itu barulah mortar dibawa ke lokasi proyek dengan menggunakan mobil !8 %truck miJer&. Pelaksanaan pengecoran ini dilakukan secara manual. Pengadukan campuran dilakukan dengan menggunakan truck miJer, kemudian dituang ke dalam kereta sorong, kemudian diangkut dengan timba dan dituang ke dalam cetakan bekisting. Untuk mencegah adanya rongga;rongga udara dan sarang;sarang kerikil, maka selama pengecoran dilakukan pemadatan dengan menggunakan concrete *ibrator dan juga dilakukan penusukan;penusukan dengan menggunakan tongkat besi.
32
BAB I: -ANA5E-EN P#"%E&
.1
Uraian Umm
Pengendalian proyek menurut sudut pandang ! adalah suatu proses rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menjamin hasil kerja dengan cara melakukan tindakan korekti$ jika terjadi penyimpangan yang dijumpai pada saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi baik dari segi mutu, waktu dan biaya. Pengendalian proyek bertujuan untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan supaya tetap sesuai rencana awal proyek. Pengendalian proyek juga bertujuan sebagai salah satu alternati$ untuk memantau laporan pekerjaan yaitu dengan cara membuat laporan tentang kemajuan pelaksanaan proyek yang telah dilaksanakan khususnya dalam pekerjaan konstruksi9 Pengendalian dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu monitoring, pengawasan, penilaian dan e*aluasi. Dari ketiga pengendalian yang dilakukan oleh ! seluruhnya membutuhkan tahapan monitoring, pengawasan, penilaian dan e*aluasi.
.2
Pengendalian -t
Pengendalian mutu dalam sebuah proyek pembangunan perlu dilakukan, karena sebuah mutu yang digunakan akan mempengaruhi segi waktu serta biaya yang dibutuhkan. Pengendalian mutu dilakukanoleh ! agar pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor sesuai dengan apa yang telah direncanakan oleh konsultan perencana. Pengendalian mutu dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Pengendalian langsung dapat dilakukan langsung dilapangan dan pengendalian tidak langsung dapat dilakukan melalui cek laboratorium. 8eberapa pengendalian mutu yang dilakukan oleh ! pada proyek pembangunan Hotel rand !eisha Yogyakarta adalah 9
.2.1
Pengendalian -t -aterial dan Ba6an Bangnan 33
8ahan bangunan yang berkualitas dapat menjadi tolok ukur kualitas suatu proyek pembangunan. 8ahan bangunan yang digunakan sebelum di >aporan Praktik !erja Proyek Pembangunan Hotel rand !eisha Yogyakarta aplikasikan terhadap proyek perlu dilakukan pengecekan kualitas dan mutu sebelumnya. !ontrol mutu dilakukan oleh ! sebagai pengawas untuk bukti kontrol. Pengendalian mutu bahan bangunan meliputi beberapa uji yaitu uji kuat tekan beton serta tes slump.
a. Uji !uat +ekan 8eton Uji kuat tekan beton adalah pengujin kekuatan dari beton yang digunakan dengan melihat kekuatan beton saat diberi sebuah tekanan %beban&. Uji kuat tekan beton dilaksanakan saat umur beton berada pada hari ke;(, ke;52 dan ke;=/. Uji kuata tekan beton dilakukan di >aboratorium Uni*ersitas adjah ada Yogyakarta. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton dari mutu beton yang sudah direncanakan. >angkah;langkah dalam pengujian kuat tekan beton adalah sebagai berikut 9 ; 8enda uji yang akan diuji diletakkan pada mesin secara sentris • •
esin uji akan bekerja dengan cara menekan benda uji 8enda uji akan tertekan dan mengalami keretakan bahkan bisa
mencapai
kerusakan "arum jam pada monitor akan bergerak sesuai kekuatan dari benda uji • Hasil dari uji kuat tekan dilihat dari angka pada jarum jam • b. Uji +est )lump Uji test slump adalah pengujian untuk mengetahui kadar air dalam beton yang berhubungan dengan mutu beton. Pengujian test slump dilakukan satu kali setiap miJer truck datang dan diharapkan nilai slumpyang diperoleh adalah 514=cm yang mengacu pada )'I 50(=;=111 dan I6) 05.511.A1. +est slump bertujuan untuk kelancaran pelaksanaan pengecoran. "ika terlalu kental maka akan merusak concrete pump dan susah masuk ke celah;celah tulangan, jika terlalu encer maka akan menurunkan kualitas mutu beton yang dihasilkan. Uji test slump dilakukan dengan cara 9 •
•
Uji test slump menggunakan kerucut #brams bagian bawah berdiameter A1 cm, bagian atas berdiameter 51cm. #dukan beton dimasukan ke kerucut #brams sebanyak tiga lapis dan tiap lapis ditusuk menggunakan tongkat baja berdiameter 5C mm, panjang C1 cm, sebanyak 51
• •
kali. )etelah terisi penuh dan diratakan diamkan selama A1 menit !erucut ditarik *ertikal ke atas sehingga adukan beton turun, dan dicek berapa ketinggian cetakan beton yang diperoleh 34
.2.2
Pengendalian -t Peker!aan
Pekerjaan yang baik dan sesuai dengan prosedur akan menghasilkan sesuatu yang baik. Pengendalian mutu pekerjaan dapat dilakukan dengan pengawasan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana dan dapat dipertanggung jawabkan. Pengawasan dilakukan oleh tim pengawas yaitu !. Dalam proses perijinan pelaksanaan tim, menejemen konstruksi akan melakukan pengecekan pekerjaan dengan menggunakan ceklist lembar sirkulasi9 "ika memenuhi semua yang telah disyaratkan maka tim menejemen konstruksi akan mengeluarkan lembarsirkulasi perijinan pekerjaan dan jika tidak memenuhi persyaratan maka tim menejemen konstruksi berhak menolak dan akan mengeluarkan site memo serta site instruction sehingga pelaksana dapat melengkapi persyaratan. Pengendalian mutu pekerjaan juga dapat dilakukan dengan pengadaan rapat mingguan dan bulanan untuk mengetahui progres dan kendala serta penyelesaian dilapangan. Pengendalian mutu pekerjaan juga dapat diamati langsung pada setiap laporan. Pengendalian mutu pekerjaan dilihat dari segi ketepatan dimensi pekerjaan, kerapian, kekuatan dan jumlah material yang digunakan.
.3
Pengendalian @akt
Pengendalian waktu dalam sebuah proyek pembangunan perlu dilakukan, karena sebuah waktu yang diperlukan akan mempengaruhi dari segi mutu serta biaya yang dibutuhkan. Peranan ! dalam pengendalian waktu, mutu dan biaya tentang pekerjaan konstruksi sangat diperlukan. Pengendalian waktu dilakukan agar pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor dapat terselesaikan sesuai dengan rencana awal. Pengendalian waktu dilakukan juga untuk membandingkan time shedule rencana dengan time schedule realisasi. +ime schedule ber$ungsi sebagai alat pengontrol pelaksanaan pekerjaan, sehingga dari time schedule ini akan diketahui mana pekerjaan yang harus mulai atau selesai atau pekerjaan yang bisa bersamaan pelaksanaannya. Dalam penyusunan time scheduleini diperlukan data *olume, kapasitas tenaga kerja, waktu mulai dan selesai pekerjaan.Pengendalian waktu dengan time scheduledilakukan oleh anajemen !onstruksi sebagai pengawas. ! bekerja untuk mengawasi pekerjaan kontraktor agar pengendalian waktu dapat terlaksana dengan baik. Pengawasan dilakukan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana dan secara teknis dapat dipertanggung jawabkan. !ualitas pekerjaan yang tidak memenuhi syarat dapat ditolak dan diperbaiki. )ehingga peranan ! sangat menentukan dalam keberhasilan pengendalian kualitas pekerjaan. Dalam proyek pembangunan Hotel rand !eisha Yogyakarta, tim pengawas dari pihak pemilik proyek. Pengendalian kualitas pekerjaan ini salah satu tindakan yang dilakukan pada proyek ini yaitu laporan;laporan pelaksaan yang dilaporkan dan dikaji 35
secara berkala. Pengendalian waktu dalam proyek ini berhubungan erat dengan laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan proyek.
1. La'oran Harian
>aporan harian adalah laopran kegiatan pekerjaan proyek yang terlaksana dalam satu hari yang bertujuan untuk mempermudah penyusunan laporan mingguan. >aporan harian berisi jenis pekerjaan, alat dan bahan yang digunakan dalam pekerjaan dan jumlah pekerja.
2. La'oran -inggan
>aporan mingguan adalah laporan kegiatan pekerjaan proyek yang terlaksana dalam satu minggu. >aporan mingguan disusun berdasarkan laporan harian selama satu minggu. Dari hasil laporan mingguan akan diperoleh kumulati$
prestasi pekerjaan untuk time
schedulepelaksanaan maka akan diketahui jika terjadi keterlambatanatau kemajuandalam proyek tersebut.
3. La'oran Blanan
>aporan bulanan disusun berdasarkan laporan mingguan dalam suatu proyek. >aporan bulanan juga dikerjakan untuk mengetahui gambaran baik itu kemajuan maupun keterlambatan dalam suatu proyek dan berhubungan dengan time schedule
.
Pengendalian Biaya
Pengendalian biaya dalam sebuah proyek pembangunan perlu dilakukan, karena biaya yang diperlukan dalam sebuah proyek mempengaruhi dari segi mutu dan waktu. Pihak ! sebagai pengawas bertanggung jawab atas pengendalian biaya, khususnya untuk pekerjaan konstruksi. Pengendalian biaya dilakukan untuk menekan biaya pelaksanaan agar tidak melebihi biaya rencana yang dianggarkan. Pengendalian biaya sangat penting dalam pelaksanaan konstruksi agar dapat menjaga kesinambungan dalam proyek. Pengendalian biaya yang digunakan dalam suatu proyek dituangkan dalam Rencana #nggaran 8iaya %R#8& proyek. R#8 adalah pedoman yang dibuat oleh konsultan perencana sebagai dasar kontrak kerja konstruksi dalam pengadaan suatu proyek. R#8 harus dibuat untuk setiap item 36
kerja yang diselenggarakan oleh kontraktor. R#8 merupakan rahasia suatu perusahaan, namun biasanya real cost yang dikeluarkan harus mempunyai selisih yang lebih kecil jika dibandingkan dengan dana R#8. 'amun selisih yang didapat dari nilai real costtersebut tidak boleh mengurangi mutu kerja yang dihasilkan. Prioritas utama dalam pengaturan keuangan proyek yaitu dengan menitikberatkan kepada jumlah biaya yang telah dikeluarkan guna pendanaan proyek, yang berkaitan dengan kemajuan proyek yang telah dicapai. Pengendalian biaya dapat dilakukan dengan kur*a ), dimana penggunaan biaya bertambah seiring dengan berjalannya waktu dan *olume pekerjaan. Untuk mengetahui kondisi keuangan proyek dapat ditampilkan melalui kur*a ) yang dibuat berdasarkan prestasi: kemajuan proyek. )elisih keduanya merupakan selisih biaya dalam persen dan harus sesuai dengan bobot kerja kur*a ). Untuk menekan biaya proyek harus dibuat suatu sistem kerja dimana setiap komponen yang terkait dapat memberi hasil yang optimal. +ujuan dari pengendalian biaya adalah agar pengaturan dana dapat lebihe$isien dan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan atas berbagai alternati$ penyelesaian teknis yang berkaitan dengan biaya. Pengendalian biaya juga dapat dilakukan dengan cara membuat 8ar 8ending )chedule %88)& atau yang biasa dikenal dengan bestek. 88) dibuat agar dapat mengurangi kerugian akibat material tulangan baja yang tersisa serta memberikan gambaran akan jadwal pelaksanaan $abrikasi yaitu potong, bengkok, perakitan dan instalasi pada besi
Permasala6an dan Pem0a6asan
./
Uraian Umm
Dalam sebuah proyek konstruksi pasti mengaharapkan seluruh pelaksanannya berjalan dengan lancar. #kan tetapi ada hal;hal yang menjadi penghambat atau menjadi permasalahan dalam sebuah proyek konstruksi khsususnya dalam tanggung jawab pihak !. Permasalahan yang timbul dalam sebuah proyek konstruksi untuk pihak ! sangatlah beragam. Permasalahan tersebut bisa kondisi alam, pelaksanaan teknis, jumlah tenaga, keterlambatan pekerjaandan lain sebagainya. Permasalahan yang timbul harus sesegera mungkin diatasi agar pelaksanaan proyek dapat berjalan lancar sesuai rencana. 8erikut ini adalah beberapa permasalahan dan pemecahannya yang terjadi dalam proyek pembangunan Hotel rand !eisha Yogyakarta yang dilakukan oleh ! sebagai pengawas 9 5.Permasalahan 6uaca =.Permasalahan +eknis Dalam Pelaksanaan A.Permasalahan "umlah +enaga !erja 37
2.Permasalahan !eterlambatan Pekerjaan
./.1
Permasala6an 8a+a
6uaca adalah kondisi alam yang tidak dapat diprediksi ketepatannya. 6uaca yang baik atau buruk dapat terjadi sewaktu;waktu. #kan tetapi dengan terjadinya cuaca yang buruk saat proses pelaksanaan berlangsung, maka akan menghambat jalannya pekerjaan. Permasalahan yang terjadi ketika cuaca buruk terjadi adalah 9 5. Proyek pembangunan in$rastuktur terpaksa berhenti sementara menunggu hujan reda, atau tetap melanjutkan pekerjaan dengan memasang tenda. =. ?aktu pembangunan dapat mundur dari jadwal rencana apabila hujan terus menerus diluar perkiraan sehingga menghambat berjalannya proyek. A. Pengecoran terpaksa dihentikan jika hujan mengguyur deras, maka pihak kontraktor akan menanggung biaya ready miJ yang sudah terkirim keproyek. 2. emungkinkan terjadinya banjir pada lokasi proyek jika hujan dalam intensitas ti nggi, sehingga menghambat berjalannya proyek.
Solsi Penyelesaian -asala6
8ila sebuah proyek pembangunan mengalami permasalahan tentang cuaca buruk maka hal yang perlu dilakukan adalah pihak kontraktor meminta toleransi kepada pihak ! atau 7wner untuk mengajukan perubahan rencana pekerjaan. Dimana nanti ketika cuaca sudah membaik akan dilakukan penambahan pekerja dan pekerjaan atau lembur. #gar rencana pekerjaan dapat kembali berjalan dengan baik dan ketertinggalan pekerjaan dapat kembali dikejar sesuai rencana.
./.2
Permasala6an Teknis Dalam Pelaksanaan
Pelaksanaan teknis adalah pekerjaan yang dilaksanakan atau dilakukan sesuai teknis yang sudah ada. Pelaksanaan dari setiap pekerjaan menggunakan metode kerja yang berbeda;beda. Dalam setiap proyek pembangunan tidak semua pekerjaan dilaksanakan sesuai teknis atau metode yang ada %kesalahan&. +erkadang ada hal;hal dilapangan yang membuat itu terjadi. 8iasanya kesalahan tersebut bisa terjadi secaradisengaja ataupun tidak disengaja. Dan apabila terjadi kesalahan dalam pekerjaan maka akan hasil yang ada akan tidak memuaskan.
Solsi Penyelesaian -asala6
38
8ila sebuah proyek pembangunan mengalami permasalahan tentang kesalahan teknis dalam pekerjaan maka hal yang perlu dilakukan adalah pihak kontraktor meminta toleransi kepada pihak ! atau 7wner untuk mengajukan perbaikan, karena pihak kontraktor sebisa mungkin akan langsung memperbaiki, agar nanti hasil yang sudah diperbaiki sebisa mungkin sesuai dengan hasil perencanaan.
./.3
Permasala6an 5mla6 Tenaga &er!a
Pekerja adalah sesorng yang ikut andil dalam pembangunan sebuah proyek.+anpa adanya pekerja maka sebuah proyek pembangunan tidak dapat berlajan.#kan tetapi dalam setiap proyek pembangunan tidak selalu sesuai rencana, terkadang ada hal; hal yang dapat menghambat dalam proses pelaksanaan pekerjaan. )eperti halnya yang lain,terkadang permasalahan dalam hal jumlah tenaga kerjajuga dapat menjadi hambatan dalam pekerjaan. #pabila tidak ada pekerja yang bekerja maka proyek pembangunan akan terhenti. 8iasanya permasalahan yang dihadapi adalah berkurangnya jumlah pekerja atau para pekerja sedang pulang ke tempat asal untuk urusan lain. Hal ini juga akan berdampak terhadap waktu pekerjaan. Solsi Penyelesaian -asala6
8ila sebuah proyek pembangunan mengalami permasalahan tentang jumlah tenaga kerja maka hal yang perlu dilakukan adalah pihak kontraktor mencari tambahan pekerja apabila kekurangan pekerja dan mecari pengganti sementara apabila banyak pekerja yang pulang ke tempat asal untuk sementara waktu.
./.
Permasala6an &eterlam0atan Peker!aan
Pelaksanaan pekerjaan yang tepat waktu akan menghasilkan proyek konstruksi yang baik pula. Dalam setiap proyek konstruksi pasti ada permasalahan yang dihadapi. )alah satunya adalah permasalahan keterlambatan dalam pekerjaan konstruksi. !eterlambatan pekerjaan ini bisa dipicu oleh beberapa $aktor, antara lain 9 a. 6uaca yang buruk b. 8erkurangnya jumlah tenaga kerja c. !eterlambatan pengiriman bahan material d. Rusaknya peralatan pekerjaan 8ila permasalahan keterlambatan pekerjaan terjadi maka akan berpe 39
ngaruh terhadap waktu dan biaya yang dibutuhkan.
Solsi Penyelesaian -asala6
8ila sebuah proyek pembangunan mengalami permasalahan tentang keterlambatan pekerjaan maka hal yang perlu dilakukan adalah pihak kontraktor mencari tambahan pekerja apabila kekurangan pekerja dan mecari alternati$ supliyer lain untuk bahan material dan menambah jumlah jam kerja %lembur& agar keterlambatan pekerjaan dapat dikejar. #kan tetapi semua itu harus atas seijin dari pihak ! atau pengawas, karena pihak ! adalah yang berwenang terhadap pelaksanaan pekerjaan pada proyek setelah owner.
40
BAB : &ESI-PULAN ? SA#AN
/.1
&esim'lan
)etelah mengikuti !erja Praktek selama lebih kurang = %dua& bulan pada Proyek Pembagunan Hotel rand !eisha Yogyakarta, penulis banyak memperoleh tambahan pengetahuan dan pengalaman di lapangan secara langsung. Hal ini dapat menjadi bahan perbandingan bagi penulis, antara pengetahuan yang didapat di lapangan dengan teori yang diperoleh dari bahan kuliah maupun dari literatur;literatur. 8erdasarkan analisis serta hasil pengamatan di lapangan selama mengikuti !erja Praktek, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut 9 5.
kesalahan pihak perencana dalam perencanaan kedalaman tiang pancang menyebabkan kerugian $inansial:material pada pihak pelaksana karena harus menambah jumlah pemesanan tiang pancang agar memenuhi kebutuhan material tiang pancang di lapangan dan juga harus menambah biaya operasional alat berat
=.
yang digunakan dalam pekerjaan pemancangan tiang pancang@ kesalahan pihak perencana dalam perencanaan kedalaman tiang pancang juga mengakibatkan kerugian waktu pada pihak pelaksana dalam melaksanakan kegiatan pekerjaan pemancangan tiang pancang agar mencapai daya dukung tanah
A.
yang diinginkan@ pelaksanaan pekerjaan di lapangan tidak sesuai dengan time schedule:jadwal rencana berdasarkan kur*a F)F proyek yang telah direncanakan karena kesalahan perencanaan kedalaman tiang pancang yang menyebabkan keterlambatan
2.
pekerjaan@ pelaksanaan pekerjaan di lapangan tidak sesuai dengan time schedule:jadwal rencana berdasarkan kur*a F)F proyek yang telah direncanakan karena mengalami gangguan cuaca %hujan& yang menyebabkan keterlambatan pekerjaan@ 41
3.
pelaksanaan pekerjaan di lapangan juga tidak sesuai dengan time schedule:jadwal rencana berdasarkan kur*a F)F proyek yang telah direncanakan karena
C.
keterlambatan pengadaan material yang menyebabkan keterlambatan pekerjaan@ pelaksanaan pekerjaan di lapangan sangat tergantung pada keadaan cuaca dan
(.
tersedianya bahan:material yang akan digunakan@ pelaksanaan pekerjaan di lapangan sangat mengutamakan mutu:kualitas dari
/.
bahan:material yang akan digunakan@ dan metode pelaksanaan pekerjaan yang dipakai di lapangan sudah sangat baik dikarenakan
banyaknya
pengalaman
kerja
dari
pihak
pelaksana
dalam
melaksanakan pembangunan gedung. /.2
Saransaran
)etelah diamati secara keseluruhan dari pekerjaan yang diikuti di lapangan, beberapa saran yang dapat dikemukakan antara lain sebagai berikut 9 5.
pihak perencana diharapkan agar lebih teliti dalam merencanakan tiap;tiap
5.
pekerjaan yang akan dilaksanakan agar mencegah kerugian pada semua pihak, baik kerugian
=.
$inansial:material maupun kerugian waktu@ pihak pelaksana diharapkan agar melaksanakan pekerjaan sesuai dengan time schedule:jadwal rencana berdasarkan kur*a F)F proyek yang telah direncanakan@
A.
dan pengadaan material diharapkan agar tepat pada waktu agar tidak menyebabkan keterlambatan pekerjaan di lapangan.
42