BAB I PENDAHULUAN
A. LAT LATAR BEL BELAKA AKANG NG
Manusia adalah makhluk yang kompleks. Kekompleksitasan manusia itu tiada taranya di muka bumi ini. Manusia lebih rumit dari makhluk apapun yang bisa dijumpai dan jauh lebih rumit dari mesin apapun yang bisa dibuat. Manusia juga sulit untuk dipahami karena keunikannya. Dengan keunikannya manusi manusiaa adalah adalah makhlu makhluk k tersend tersendiri iri dan berbed berbedaa dengan dengan makhlu makhluk k apapun apapun bahkan dengan sesamanya sekalipun. Di dalam psikologi, tentunya membahas tentang individu atau manusia. Di dalam dalam diri diri manusi manusiaa terdap terdapat at satu aspek aspek yang yang disebu disebutt sebaga sebagaii keprib kepribadi adian. an. Kepribadian Kepribadian sendiri merupakan merupakan karakteristik karakteristik seseorang yang tidak dikenai dikenai nilai. Kepribadian seseorang ini salah satunya terbentuk karena interaksi sosial antar individu satu dengan individu lain, karena menusia sendiri merupakan mahluk sosial. Hal ini juga berkaitan dengan hubungan batin diantara ibu dan anak anakny nyaa yang yang sanga sangatt kuat. kuat. Hubu Hubung ngan an antar antaraa anak anak dan dan ibu ibu tida tidak k dapa dapatt dipisahkan dipisahkan satusama satusama lain karena keduanya saling membutuhka membutuhkan. n. Sehingga Sehingga munculah teori relasi objek yang membahas tentang hubungan yang berasal dari kedekatan seorang ibu dengan anaknya. Beberapa tokoh dunia yang meneliti dan mengembangkan teori tentang hubungan ibu dan anak ini diantaranya adalah Melanie Klein.
A. Rumu Rumusa san n Masa Masala lah h 1. Bagaim Bagaimana anakah kah biog biograi rai tent tentang ang Melan Melanie ie Klein Klein ! ". Bagaimanaka Bagaimanakah h gambaran gambaran teori kepribadian kepribadian tentan tentang g Melanie Melanie Klein Klein ! #. Bagaimanaka Bagaimanakah h inti inti teori kepribadian kepribadian tentang tentang Melanie Melanie Klein Klein ! $. Bagaimanaka Bagaimanakah h konsep konsep diri menurut menurut tentang tentang Melanie Melanie Klein Klein !
1
B. Tuju ujuan an Penul Penulisa isan n 1. %ntuk mengetahui mengetahui biograi biograi tentang tentang tentang tentang Melanie Melanie Klein. Klein. ". %ntuk mengetahui mengetahui gambara gambaran n teori kepribadian kepribadian menuru menurutt Melanie Melanie Klein. Klein. #. %ntuk mengetahui mengetahui inti teori teori keprib kepribadian adian menurut menurut Melanie Melanie Klein. Klein. $. %ntuk mengetahui mengetahui konsep konsep diri diri menurut menurut Melanie Melanie Klein. Klein. C. Manfa Manfaat at Penuli Penulisan san 1. Man Manaa aatt &eo &eori riti tiss Makalah Makalah ini diahar diaharapk apkan an dapat dapat member memberika ikan n manaa manaatt keilmu keilmuan an
secara secara teorit teoritis is dalam dalam ilmu ilmu penget pengetahu ahuan an khususn khususnya ya dibida dibidang ng 'sikol 'sikologi ogi Kepribadian. Makalah ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran serta kontribusi bagi 'sikologi Kepribadian. ". Man Manaat aat 'ra 'rak ktis tis Makalah ini iha!a"kan mam"u mem#uka "emahaman tentan$ Te%!i Relasi &#jek 'an$ i"el%"%!i %leh Melanie Klein( se!ta a"at menjai !efe!ensi #a$i "em#uatan makalah selanjutn'a 'an$ in$in men$kaji hal)hal 'an$ men$enai Te%!i Relasi &#jek
BAB II PEMBAHA*AN
2
A. Gam#a!an Umum Te%!i Relasi &#jek
&eori (elasi )bjek dari Melanie Klein dibangun berdasarkan observasi yang cermat pada anak*anak. Kebalikan dari +reud, yang menekankan empat sampai enam tahun pertama kehidupan, Klein menekankan pentingnya empat sampai enam bulan setelah kelahiran. a juga sangat menekankan bah-a dorongan*dorongan pada bayi lapar, seks, dan lainnya/ dilandasi oleh sebuah objek, yaitu payudara, penis, vagina, dan seterusnya. Menurut Klein hubungan anak dengan payudara merupakan dasar dari sebuah hubungan dan berperan sebagai
prototipe
dari hubungan selanjutnya. seperti
ibu dan ayah.
Kecenderungan a-al seorang bayi untuk mcnghubungkan bagian*bagian dari suaiu objek membuatnya mengalami suatu kondisi tidak realistis atau serupa dengan khayalan yang memengaruhi hubungan interpersonalnya di kemudian hari.
B. Bi%$!afi Melanie Klein
Melanie (ei0es Klein lahir pada tanggal # Maret 122" di 3ina, 4ustria. a lahir sebagai anak terakhir dari empat bersaudara dari pasangan Dr. Mori0 (ei0es dan istri keduanya, 5ibussa Deutsch (ei0es. Klein percaya bah-a ia lahir sebagai seorang anak yang kehadirannya tidak direncanakan. Keyakinannya ini membuatnya merasa ditolak oleh orang tuanya. Melanie merasa ada jarak dengan ayahnya, yang lebih mencintai kakak perempuannya, 6milie Sayers, 1771/ Ketika Melanie lahir, ayahnya sudah lama mela-an 8ahudi )rtodoks dan menolak untuk menerapkan agama apapun dalam kehidupannya. 4kibatnya, Klein tumbuh dalam keluarga yang tidak proagama, namun juga tidak antiagama. 'ada masa kanak*kanak, Klein mengamati kedua orang tuanya menjalani pekerjaan yang tidak mereka sukai. 4yahnya seorang dokter yang bekerja dibidang obat*obatan, yang kemudian berakhir dengan bekerja sebagai asisten dokter gigi. bunya memiliki sebuah toko tumbuhan dan reptile. Sebuah pekerjaan yang sulit, memalukan, dan menakutkan untuk seseorang yang takut ular H. Segal, 1797/. Meskipun ayahnya bergelar dokter dan tidak memiliki
3
penghasilan yang mencukupi keluarganya, Klein bercita*cita menjadi seorang dokter sama seperti ayahnya. Hubungan*hubungan Klein di a-al kehidupannya merupakan hubungan* hubungan yang tidak sehat atau berakhir dengan tragedi. a merasa diabaikan oleh ayahnya, yang dipandangnya sebagai sosok yang dingin dan jauh, sedangkan hubungan dengan ibunya dirasakan sangat kaku, -alaupun ia sangat mencintai dan mengidolakan ibunya. Klein memiliki kedekatan dengan kakak perempuannya Sidonie, yang lebih tua empat tahun darinya dan sering mengajarkannya aritmatika juga membaca. Sayangnya, Sidonie meniggal ketika : Melanie berusia empat tahun. 'ada tahun*tahun berikutnya, Melanie mengaku bah-a ia
tidak pernah merasa sangat sedih atas kematian Sidonie H. Segal,
177"/. Setelah kematian Sidonie, Klein menjadi sangat dekat dengan kakak laki* lakinya 6mmanuel, yang merupakan kakak laki*laki satu*satunya dan berusia lima tahun lebih tua dari Melanie. a sangat mengagumi dan terobsesi pada 6mmanuel. Kemungkinan obsesi ini kemudian berpengaruh pada kesulitannya dalam membina hubungan dengan laki*laki. Seperti Sidonie, 6mmanuel juga mengajari Melanie dengan sangat baik sehingga Melanie berhasil lolos dalam ujian masuk sebuah sekolah persiapan yang bereputasi baik 'etot, 177/. Saat Klein berusia 2 tahun, ayahnya meninggal, tetapi tragedi yang lebih besar terjadi dua tahun kemudian, yaitu ketika kakak laki*laki yang sangat dicintainya 6mmanuel, meninggal. Kematian 6mmanuel sangat mengguncang Klein. Ketika masih berduka atas kematiannya, Melanie menikahi 4rthur Klein, seorang nsinyur teman dekat 6mmanuel. 'ernikahan ini diyakini Melanie sebagai penyebab dari kegagalannya menjadi seorang dokter sehingga di sepanjang sisa hidupnya, ia terus menyesal karena tidak mencapai tujuannya itu ;rosskurth, 172
4
177, keluarga Klein pindah ke Budapest karena 4rthur ditugaskan di sana. Di tempat itu, Klein bertemu dengan Sandor +erenc0i, salah satu anggota lingkaran dalam +reud, yang kemudian mengenalkannya pada dunia psikoanalisis. Ketika ibunya meninggal pada tahun 171$, Klein mengalami depresi dan meminta +erenc0i untuk menganalisisnya. 'engalaman ini merupakan titik balik dalam kehidupannya. 'ada tahun yang sama, ia membaca buku +reud yang berjudul On Dreams 171>17?#/. 'ada saat yang sama ketika ia mulai mengenal +reud, lahirlah anak ketiganya, 6rich. Klein sangat memercayai psikoanalisis dan mengajar anaknya sesuai dengan prinsip*prinsip +reudian. Sebagai bagian dari pengajarannya, ia mulai menerapkan psikoanalisis terhadap 6rich sejak ia masih kecil. Selain itu, ia juga menganalisis Melitta dan Hans, yang di masa mendatang keduanya malah menemui analis lain. Melitta, yang kemudian menjadi psikoanalis, menemui Karen Horney dan juga analis lain. Hubungan antara Horney dan Klein sangat menarik karena di kemudian hari, Klein menganalisis dua puteri Horney yang termuda ketika usia mereka dua belas dan sembilan tahun putri tertua Horney yang berusia empat belas tahun menolak dianalisis/. &idak seperti Melitta yang dianalisis dengan sukarela, kedua putri Horney merasa terpaksa menghadiri sesi analisis. Sesi ini bukan sesi untuk menyembuhkan gangguan neurotlk, melainkan sesi dengan tujuan pencegahan @uinn, 1729/. 'ada tahun 17"9, ia memutuskan pindah ke nggris dan menetap di sana sampai ia meninggal pada tanggal "" September 17<. 'ada hari pemakaman Klein,
putrinya
Melitta/
melakukan
penghinaan
terhadapnya
dengan
memberikan ceramah proesional menggunakan sepatu bot merah sehingga mengejutkan para pengunjung yang hadir di sana ;rosskurth, 172
memulai analisis dengan 6d-ard ;lover, salah satu
saingan Klein dalam British Society. Hal ini membuat hubungan Klein dengan
5
putrinya semakin memburuk, baik secara personal maupun proesional. Bahkan, Melitta terus menyimpan rasa permusuhannya hingga setelah kematian ibunya.
C. Pen$anta! Te%!i Relasi &#jek
&eori relasi objek merupakan bagian dari teori +reud mengenai teori insting, tetapi penyebabnya berbeda setidaknya dalam tiga hal. 'ertama, teori relasi objek tidak terlalu menekankan dorongan *dorongan biologis dan lebih menekankan
pada
pentingnya
pola
yang konsisten
dalam
hubungan
interpersonal. Kedua, kebalikan dari teori +reud yang bersiat paternalistis dan menekankan pada kekuatan dan kontrol
ayah, teori relasi objek cenderung
lebih maternal dengan menekankan keintiman dan pengasuhan ibu. Ketiga, teori relasi objek umumnya lebih memandang kontak dan hubungan sebagai moti utama tingkah laku manusia, bukan kesenangan seksual. Secara lebih spesiik dijabarkan bah-a teori mengandung banyak makna sesuai dengan jumlahnya. 'ada dasarnya, bab ini berkonsentrasi pada hasil kerja Melanie Klen. Aika Klein disebut sebagai ibu dari teori relasi objek, maka +reud adalah ayahnya. &elah disebutkan bah-a +reud 171?>17?9/ meyakini setiap insting atau dorongan memiliki sebuah dorongan (impetus), sumber (a source), tujuan (an aim), dan objek (an object). &ujuan dan objek berdampak pada aktor psikologis. 3alaupun kelihatannya tiap dorongan yang berbeda mempunyai tujuannya masing*masing, namun tujuan dasar keduanya selalu sama yaitu untuk mengurangi ketegangan dengan mencapai kesenangan. Dalam istilah +reudian, manusia adalah objek suatu dorongan, bagian dari seseorang atau sesuatu yang dapat membuat tercapainya suatu tujuan. Klein dan teori relasi objek lainnya memulai dari asumsi dusar yang dikemukakan +reud tersebut. Kemudian, mereka berspekulasi mengenai bagaimana kenyataan atau khayalan seorang bayi di a-al hubungan dengan ibunya atau dengan payudara ibunya.
Auga
bagaimana
keduanya
menjadi
model
dari
hubungan
interpersonalnya di masa mendatang. Bagaimanapun, hubungan pada orang
6
de-asa tidak selalu seperti pandangan mereka. Bagian terpenting dari hubungan ini adalah representasi dari psikis internal pada objek*objek yang terkait erat, seperti payudara ibunya dan penis ayahnya yang
pernah
diintroyeksikan atau diambil dari struktur psikis seorang bayi dan kemudian diproyeksikan terhadap pasangan hidupnya. ;ambaran*gambaran internal ini bukan representasi akurat dari orang lain, tetapi merupakan bagian atau sisa pengalaman a-al setiap orang. Meskipun Klein terus menyebut dirinya sebagai +reudian, namun ia melanjutkan teori psikoanalisisnya di iuar batasan yang telah ditetapkan oleh +reud. Di lain pihak, +reud sendiri cenderung mengabaikan Klein. +reud tidak banyak berpendapat ketika Klein memintanya memberikan saran. ontohnya pada tahun 17"?, ketika 6rnest Aones mengemukakan pujiannya dan menuliskan betapa Klein mengembangkan Chasil kerja yang sangat bernilai mengenai analisis masa kanak*kanak dan terapi bermain, +reud hanya menja-ab Chasil karya Melanie Klein di 3ing ini mengundang keraguan dan konireversiE Sterner. 172?. hlm. #/.
D. Psik%analisis se#a$ai Pea$%$i + eu,atin$ E!i,h
Melanie Klein akhirnya menjadi terkemuka dengan teori hubungan* hubungan objek dan terapis, tapi titik a-alnya berasal dari psikoanalisis klasik. a memulai tanpa gelar M.D. atau 'h.D. dan hanya menggunakan analisis pribadi untuk memulai karirnya. 4nalis Klein, Sandor +erenc0i mendorongnya untuk terlibat dalam salah satu peran proesional yang sedikit sesuai padanya: mengamati perkembangan pendidikan anak*anak yang berkaitan
dengan
pengamatan teori psikoanalitik. Klein menggunakan anaknya sendiri, yaitu 6rich sebagai subjek pertama, kontribusi klein paling a-al adalah sebagian besar konirmasi dari teori psikoanalitik yaitu sebuah ide yang tidak kritis tentang eek membebaskan
psikoanalisis
pada anak*anak. Dalam
upaya
a-al,
Klein
menggunaka pendapat +reud, yaitu ketika ia mengusulkan bah-a setiap neurosis orang de-asa berasal dari neurosis pada masa kanak*kanak.
7
Dengan mengembangkan ide +reud kearah yang berbeda, klein 179?/ mengamati reaksi seorang anak terhadap Chilangnya payudara ibu setelah proses menyusui. 'ayudara merupakan sumber keluasan utama anak, dan ketika itu hilang, sia anak akan seperti meyalahkan ibunya. )leh karena itu, kita mencintai dan membenci hal*hal yang dekat dengan kita. Konlik ini terselesaikan saat anak sudah mulai memahami bah-a cinta ibunya tidak sebatas melalui payudara saja. 4khirnya terbentuklah dierensiasi dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai hal tersebut. 'erkembangan a-al dalam memahami orang lain ini membentuk pola bagi hubungan dengan orang lain di masa depan.
E. Kehiu"an Psikis "aa Ba'i
Aika +reud menekankan pada beberapa tahun pertama dalam kehidupan manusia, maka Klein lebih menekankan pada pentingnya empat sampai enam bulan pertama. Baginya, seorang bayi tidak memulai hidupnya sebagai individu yang kosong. Bayi memba-a predisposisi untuk mengurangi pengalaman kecemasan yang dihasilkan oleh dorongan insting hidup dan insting mati. Kesiapan bayi untuk bertindak atau bereaksi seperti yang diharapkan secara ilogenetis merupakan aktor ba-aan, sebuah konsep yang juga disetujui oleh +reud. -. antasi
Salah satu asumsi dasar yang dikemukalun oleh Klein adalah -alaupun baru lahir, seorang bayi sudah memiliki antasi atau khayalan kehidupan yang aktl. +antasi ini merupakan representasi psikis dari ketaksadaran insting id= yang tidak bisa dicampuradukkan dengan antasi kesadaran yang dimiliki oleh anak*anak dan orang de-asa. Klein memang sengaja mengejanya dengan fantasi (phantasy) untuk membedakannya dengan kesadaran. Ketika Klein 17#"/ menulis mengenai dinamika kehidupan antasi pada bayi, ia tidak mengatakan bah-a bayi yang baru lahir bisa merangkum pemikirannya melalui kata*kata. Maksudnya adalah bahkan sejak masih sangat kecil, bayi memiliki gambaran ketaksadaran dari EbaikE dan EburukE omohnya. perut penuh adalah
8
baik= perut kosong tidak baik. Selanjutnya, Klein mengemukakan bayi yang tertidur saat sedang mengisap jarinya sedang berantasi hah-a ia mengisap puting payudara ibunya yang baik. Bayi yang kelaparan dan menangis serta kakinya menendang berantasi buruk sedang menendang atau menghancurkan payudara ibunya yang buruk. 'emikiran mengenai payudara baik dan payudara buruk ini sama dengan gagasan Sullivan mengenai ibu baik dan ibu buruk. Seiring dengan berkembangnya sang bayi, antasi ketidaksadaran mengenai payudara ini masih berlanjut dan berdampak pada kehidupan psikisnya
sehingga
muncul
antasi
ketidaksadaran
lainnya.
+antasi
ketidaksadaran yang muncul belakangan ini dibentuk melalui kenyataan yang dialami dan predisposisi ba-aan. Salah satu dari antasi ini adalah Oedipus Complex atau keinginan anak untuk menghancurkan salah satu orang tuanya dan untuk terlibat secara seksual dengan orang tua satunya.+antasi*antasi ini kontradiksi
satu sama lain karena merupakan antasi ketidaksadaran.
ontohnya, seorang anak laki*laki bisa berkhayal memukuli ibunya, namun pada saat yang bersamaan ia juga ingin memiliki anak dari sang bu. +antasi tertentu sebagian terbentuk dari pengalaman seorang anak laki*laki bersama bunya,
sebagian
lagi
terbentuk
dari
predisposisi
universal
untuk
menghancurkan payudara ibunya dan untuk menyukai payudara yang baik. /. &#jek
Klein setuju dengan +reud bah-a manusia mempunyai dorongan ba-aan atau insting, termasuk insting kematian. Dorongan*dorongan tersebut berupa objek. )bjek*objek tersebut adalah dorongan lapar untuk mendapatkan payudara baik, dorongan berhubungan badan dan memiliki organ seksual, juga lainnya. Klein 17$2/ yakin bah-a sejak masa bayi a-al, anak sudah berkaitan dengan objek*objek eksternal ini, Cdan kemudian mulai berminat pada -ajah dan tangan yang dapat memenuhi kebutuhan mereka Klein, 1771, hlm. 9?9/. Dalam khayalan aktinya, bayi mengintroyeksi atau mencapai struktur psikis pada objek* objek eksternal, termasuk penis ayahnya, tangan. dan -ajah ibunya, serta bagian tubuh lainnya. )bjek yang diintroyeksikan lebih dari
9
sekadar pemikiran internal mengenai objek eksternal= mereka juga berkhayalan dengan menginternalisasikan objek dalam istilah*istilah yang ber-ujud dan konkret. ontohnya, anak yang mengintroyeksikan sang ibu percaya bah-a ibunya akan selalu ada di dalam dirinya. 'endapat Klein mengenai objek internal mengungkapkan bah-a objek ini mempunyai kekuatannya sendiri. Hal ini sebanding dengan konsep +reud mengenai superego, yang mengasumsikan kesadaran ayah dan ibunya terba-a dalam diri anak.
. P%sisi
Klein 17$
'ada bulan*bulan a-al hidupnya, bayi melakukan kontak dengan payudara
baik
dan
payudara
buruk.
'engalaman yang berkelanjutan ini
memberikan pilihan antara keberhasilan dan rustrasi akan kegagalan, yang kemudian mcngancam keberadaan ego bayi tersebut. Bayi berkeinginan untuk mengontrol payudara dengan penuh kuasa. Selain itu, bayi juga merasakan adanya ba-aan dari dalam dirinya untuk menghancurkan. Kedua keinginan
10
yang bertentangan ini kemudian memaksa bayi untuk menciptakan khayalan merusak payudara dengan mengigit, mengoyak, ataupun merobeknya. %ntuk mengimbangi perasaan yang bertolak belakang ini, ego membelah diri untuk menjaga kelangsungan insting hidup dan mati sebagai bagian dari payudara ibunya. Saat ini, bayi mulai merasa takut akan payudara yang mengancam dibanding merasa takut akan insting kematiannya. Famun, ia juga berhubungan dengan payudara ideal yang menyediakan rasa cinta, rasa nyaman, dan rasa terima kasih. Keinginan bayi untuk tetap meyakini perasa an akan payudara baik merupakan keinginan untuk menjaga dirinya sendiri dan mela-an ancaman tersebut. )leh karena itu, bayi mengadopsi posisi yang disebut Klein 17$
posisi paranoid-schioid ,
yaitu
cara
bayi
untuk
mengatur
pengalamannya yang juga mengandung perasaan paranoid sebagai pelaksana pemisahan objek internal dan eksternal menjadi objek yang baik dan buruk. Menurut Klein, bayi mengembangkan posisi paranoid*schi0oid ketika berusia tiga sampai empat bulan. 'ada saat ini, egonya mempersepsi dunia eksternal sebagai dunia yang subjekti dan antastis, bukan objekti dan nyata. 'erasaan terancam pada seorang bayi merupakan perasaan paranoid, yaitu perasaan yang tidak didasari oleh kenyataan atau bahaya dunia. 4nak harus bisa membedakan payudara baik dan payudara buruk sebab kalau konsep ini bercampur aduk, maka ia akan kehilangan payudara baik sebagai labuhan akan rasa hangat yang aman. Dalam dunia anak schi0oid, kekerasan dan perasaan diasosiasikan dengan payudara buruk, sementara perasaan cinta dan nyaman diasosiasikan dengan payudara baik. &entu saja, bayi tidak menggunakan bahasa untuk mengidentiikasi payudara baik dan payudara buruk, tetapi mereka menggunakan predisposisi biologis untuk menilai positi pada pengasuhan dan insting hidup, serta menilai negati pada rasa lapar dan insting mati. 'embagian objek*objek di dunia dalam kategori baik dan buruk menjadi prototipe ketika ia menilai orang lain dengan mengembangkan perasaan ambivalen. /. P%sisi De"!esif
11
Saat usia lima atau enam bulan, bayi mulai dapat melihat objek eksternal secara utuh dan melihat bah-a terdapat kebaikan sekaligus keburukan pada seseorang. 'ada saat ini, bayi mengembangkan gambaran yang lebih realistis sebagai individu yang independen dan dapat melakukan kebaikan dan keburukan. 6gonya juga mulai lebih matang sampai pada titik di mana perasaan destruktinya bisa diterima, ketimbang memproyeksikannya keluar. Bayi juga menyadari bah-a ibunya bisa pergi jauh dan hilang selamanya. Bayi memiliki perasaan takut akan kemungkinan kehilangan ibunya, keinginan untuk melindungi ibunya, dan menjauhkannya dari segala bahaya yang disebabkan oleh dirinya sendiri dan semua impuls*impuls yang bisa mencelakai sesama manusia yang sebelumnya diproyeksikan terhadap ibunya. 4kan tetapi, ego bayi sudah cukup matang untuk menyadari bah-a la tidak mampu melindungi ibunya sehingga bayi mengalami perasaan bersalah pada ibunya. Kekha-atiran akan kehilangan objek yang
dicintainya
bergabung
dengan
perasaan
bersalah karena menginginkan kehancuran konstitusi objek, yang disebut dengan Klein sebagai posisi depresi. 4nak yang sedang berada pada posisi depresi dapat mengenali objek yang dicintainya menjelma menjadi satu di -aktu yang sama. Mereka saling mendekati satu sama lain untuk keinginan menghancurkan ibunya dan keinginan untuk memperbaiki atas penyerangan ini. 4nak melihat ibunya sebagai suatu kesatuan dan dalam posisi yang berbahaya. jadi mereka bisa merasa empti terhadapnya. Kualitas ini merupakan aktor yang menguntungkan bagi hubungan interpersonal mereka di masa mendatang. 'osisi depresi ini menghilang saat anak berkhayalan bah-a mereka sudah membuat perbaikan dan mengenali bah-a ibunya tidak akan menghilang selamanya. tetapi akan kembali setiap kali ia pergi. Saat posisi depresi menghilang. anak menghapuskan pandangan mengenai ibu baik dan ibu buruk. Mereka juga dapat merasakan cinta tidak hanya dari ibunya, tetapi juga dapat menunjukkan rasa cintanya kepada ibunya. Meskipun demikian, resolusi yang tidak selesai dapat mengakibatkan kehilangan kepercayaan terhadap orang lain, dihantui akan kematian dan kehilangan orang yang dicintainya, serta
12
bermacam*macam gangguan psikis.
G. Mekanisme Pe!tahanan Psikis
Klein 17??/ mengemukakan bah-a sejak a-al masa bayinya, anak dapat mengadopsi beberapa mekanisme pertahanan psikis untuk melindungi perasaan yang beresal dari kecemasan sadistis oral mengenai payudara* payudara sebagai objek yang destrukti dan menakutkan di satu sisi, namun payudara sebagai objek yang menyenangkan dan sangat membantunya di sisi yang lain. %ntuk mengontrol kecemasan ini, bayi menggunakan beberapa mekanisme
pertahanan
diri,
seperti
introyeksi
introjection/,
proyeksi
projection). pemisahan splitting / , dan identiikasi proyekti projecti!e identification). -. Int!%'eksi
ntroyeksi yang dimaksud Klein adalah khayalan yang diperoleh bayi mengenai persepsi dan pengalaman mereka dengan objek eksternal, yang asalnya dari payudara ibu. ntroyeksi dimulai saat pertama kali bayi disusui, ketika dilakukannya usaha untuk memasukkan puting ibu ke dalam mulut bayi. Biasanya. bayi mencoba untuk mengintroyeksi objek*objek baik dan menyambut puting ibunya itu sebagai objek yang dapat melindunginya dari rasa cemas. Famun kadangkala, bayi juga mengintroyeksikan objek*objek buruk, seperti payudara buruk dan penis buruk untuk mengambil kendali dari objek* objek tersebut. Ketika yang diintroyeksikan berupa objek yang berbahaya, mereka menjadi ancaman nternal yang mampu menakut*nakuti sang bayi dan meninggalkan residu ketakutan yang mungkin bisa diekspresikan dalam mimpi atau dalam minat terhadap dongeng. seperti "#he $ig $ad %olf& atau "'no %hite and the 'e!en Darfs&. )bjek*objek yang diintroyeksi bukan representasi akurat dari objek nyata, tetapi sudah di-arnai dengan khayalan anak*anak. Misalnya, bayi berkhayalan bah-a ibunya selalu ada bersamanya sehingga mereka merasa
13
sosok ibunya berada di dalam badannya. &entu saja sebenarnya seorang ibu tidak selalu ada, namun bayi tidak ingin mcnghilangkan khayalannya mengenai kehadiran ibunya sehingga sosok ibunya ini menjadi objek internal. /. P!%'eksi
Bayi menggunakan introyeksi pada objek baik dan buruk, kemudian mereka menggunakan proyeksi untuk mengeluarkannya. 'royeksi merupakan khayalan yang dirasakan oleh seseorang dan impuls*impuls yang sebetulnya dipindahkan pada orang lain, tidak berasal dari dalam diri sendiri. Bayi menyisihkan kecemasannya mengenai penghancuran yang dilakukan oleh dorongan*dorongan internal yang berbahaya dengan cara memproyeksikan impuls destrukti yang tidak dapat dijadikan sebagai objek eksternal Klein. 17#?/. 4nak memproyeksikan gambaran buruk dan baik dalam objek eksternal, terutama objek mengenai orang tua mereka. ontohnya. anak laki*laki yang mempunyai keinginan untuk mengebiri ayahnya kemungkinan merupakan proyeksi dengan menyalahkan ayahnya karena mempunyai keinginan seperti itu. Sama halnya dengan seorang anak perempuan yang berkhayalan untuk mcnguasai ibunya. tetapi ia memproyeksikan khayalannya terhadap ibunya bah-a ibunya akan membalas dendam dan menyiksanya. Selain impuls buruk, orang bisa juga memproyeksikan impuls*impuls baik. ontohnya., bayi yang merasa senang dengan payudara ibunya yang dirasanya sangat menenangkan. Bayi kemudian mengatributkan perasaan baiknya ini terhadap payudara dan mcmbayangkannya terus*menerus. )rang de-asa juga kadangkala memproyeksikan perasaan cintanya terhadap orang lain dan kemudian merasa yakin bah-a orang itulah yang sebetulnya jatuh cinta padanya. 'royeksi juga membuat seseorang mcrasa yakin bah-a pendapatnya yang subyekti itulah yang benar. 1. Pemisahan
Bayi hanya dapat mengatur aspek*aspek baik dan buruk serta objek
14
eksternal dengan cara memisahkan impuls*impuls yang tidak sesuai. 6go itu sendiri sudah harus terpisah saat proses ini dilakukan. Baru kemudian bayi mengembangkan gambaran mengenai Csaya yang baik dan Csaya yang buruk. Hal ini memungkinkan mereka berhubungan dengan impuls menyenangkan dan impuls destrukti terhadap objek eksternal. 'emisahan ini bisa berakibat positi atau negati pada anak. 4pabila pemisahan ini dilakukan secara tidak ekstrem dan tidak kaku, maka bisa berdampak positi dan bermakna, baik pada bayi maupun pada orang de-asa. Selain itu. pemisahan ini juga memungkinkan seseorang untuk melihat aspek positi dan negati pada kepribadiannya sendiri dan membedakan antara kepribadian yang disukai dan tidak disukai. Sebaliknya. jika pemisahan dilakukan secara berlebihnn dan tidak lu-es, maka bisa menyebabkan represi patologis. . Misalnya, jika ego anak sangat kaku untuk dipisahkan menjadi saya yang baik dan saya yang buruk, maka mereka tidak dapat mengintroyeksikan pengalaman buruknya menjadi ego baik. Ketika anak tidak dapat menerima perilaku buruknya. mereka harus berurusan dengan impuls menakutkan dan destrukti sehingga berupaya untuk menekannya. 2. Inentifikasi P!%'ektif
'roses mengurangi kecemasan yang keempat adalah indentiikasi proyekti, yang merupakan mekanisme pertahanan psikis di mana bayi memisahkan bagian dari diri mereka yang tidak dapat diterimanya. Hasil pemisahan ini kemudian diproyeksikan menjadi objek lain. &erakhir, diintroyeksikan kembali ke dalam diri mereka dalam benluk yang berbeda. Dengan memasukkan kembali objek tersebut ke dalam diri mereka, bayi merasa bah-a meraka sudah menjadi seperti objek yang diinginkannya. Misalnya, bayi biasanya
memisahkan
bagian
dari
impuls
destrukti
mereka
dan
memproyeksikannya pada payudara sebagai payudara yang buruk dan membuat rustrasi. Berikutnya, identiikasi akan payudara ini diintroyeksikan kembali. 'roses ini membuat mereka mempunyai kontrol akan payudara sebagai objek yang menyenangkan sekaligus menyulitkan.
15
dentiikasi proyekti menghasilkan pengaruh yang sangat kuat pada hubungan interpersonal orang de-asa. &idak seperti proyeksi yang sepenuhnya berupa
khayalan,
indentiikasi
proyekti
hanya
ada
dalam
hubungan
interpersonal yang nyata. ontohnya, seorang suami yang mempunyai kecendcrungan kuat untuk mendominasi orang lain, -alaupun ia tidak menginginkan
kecenderungan
ini,
akan
memproyeksikan
perasaan*
perasaannya tersebut pada istrinya yang kemudian dilihatnya sebagai istri yang suka mendominasi orang lain. Kemudian, mendominasi.
a
ia
membuat
istrinya
berperilaku sangat submisi sehingga memaksa istrinya
menunjukkan kecenderungan mendominasi yang ia tanamkan pada istrinya tersebut.
H. Inte!nalisasi
Ketika teori relasi objek berbicara mengenai internalisasi, hal ini berarti bah-a orang melakukan introyeksi, yaitu memasukkan aspek eksternal kemudian diolahnya menjadi rangka kerja yang bermakna secara psikologis. &eori Kleinian menekankan tiga internalisasi penting, yaitu ego, superego, dan Oedipus complex. -. E
%$Klein 17#,17$
16
ego merupakan aspek yang paling tidak teratur, namun ego cukup kuat untuk merasakan kecemasan, untuk menggunakan mekanisme pertahanan, serta untuk membentuk objek relasi a-al pada khayalan
dan kenyataan.
6go mulai
bergabung dengan pengalaman pertama bayi saat menyusui ketika payudara baik tidak hanya berisi susu, namun juga berisi cinta dan rasa aman. 4kan tetapi. bayi juga bisa mengalami payudara burukGpayudara yang tidak berisi susu, rasa cinta, dan rasa aman. Bayi mengintroyeksikan payudara baik dan payudara buruk, dan gambaran ini merupakan titik utama untuk pembentukan ego selanjutnya. Seluruh pengalaman ini, tidak hanya yang terkait langsung dengan menyusui, dinilai oleh ego dan menentukan apakah akan berkaitan dengan payudara baik atau payudara buruk. ontohnya, saat ego mengalami payudara baik, maka ego mengharapkan pengalaman yang sama dengan objek lain, seperti tangan, dot, atau ayahnya. Dengan demikian, relasi objek yang pertama payudara/ menjadi prototipe untuk perkembangan ego dan hubungan personal seseorang di kemudian hari. Famun demikian, sebelum bergabung, ego harus terpisah terlebih dulu. Klein berasumsi bah-a secara ba-aan, bayi tidak hanya didorong untuk berintegrasi, tetapi juga dipaksa untuk menghadapi dorongan*dorongan hidup dan mati, seperti yang direleksikan dalam pengalaman mereka terhadap payudara baik dan payudara buruk. %ntuk menghindari terjadinya disintregasi, ego yang baru bergabung tersebut harus memisahkan diri menjadi saya yang baik dan saya yang buruk. Saya yang baik akan dialami dengan susu dan rasa cinta, sedangkan saya yang buruk akan dialami ketika tidak menerima susu dan rasa cinta. ;ambaran yang berla-anan ini memungkinkan mereka untuk mengatur aspek baik dan buruk pada objek eksternal. Seiring dengan bertambahnya kematangan, persepsi mereka menjadi semakin realistis sehingga mereka tidak lagi melihat dunia sebagai bagian*bagian dari objek, dan ego mereka menjadi semakin terintegrasi. /. *u"e!e
%$;ambaran Klein mengenai superego berbeda dari gambaran +reud.
17
Setidaknya ada tiga aspek penting yang membedakan pandangannya ini. 'ertama. proses penggabungan yang terjadi pada -aktu kehidupan yang lebih a-al. Kedua, pertumbuhan Oedipus complex yang lidak mencukupi. Ketiga, pandangannya lebih keji dan kasar. Klein 17##/ sampai pada perbedaan ini melalui analisisnya terhadap anak*anak, sebuah pengalaman yang tidak dialami oleh +reud. 'erlu diingat bah-a konsep superego yang diajukan +reud terdiri dari dua subsistem, egoideal yang menghasilkan perasaan inerior dan. yang kedua kesimpulan yang menghasilkan perasaan bersalah. Klein menyimpulkan bah-a semakin de-asa maka superego akan menghasilkan perasaan bersalah dan inerior, tetapi analisisnya terhadap anak*anak membuatnya percaya bah-a superego aal yang muncul pada anak*anak bukan menghasilkan perasaan bersalah. melainkan perasaan terancam. Menurut Klein, anak kecil merasa takut dihancurkan. dipotong. dan dikoyak*koyak menjadi potongan*potongan kecilGketakutan ini benar*benar tidak proporsional dan tidak realistis terhadap kenyataan. Mengapa superego pada anak*anak secara drastis dipisahkan dari kenyataan oleh orang tua mereka! Klein 17##/ mengemukakan bah-a ja-abannya muncul dari insting destrukti yang berasal dari bayi itu sendiri. yang dirasakannya sebagai kecemasan. %ntuk mengatur kecemasan ini, ego seorang anak menggerakkan libido insting hidup/ mela-an insting mati. Meskipun demikian, insting hidup dan mati tidak bisa sepenuhnya dipisahkan sehingga ego dipaksa untuk membela dirinya mela-an tindakannya sendiri. 'ertahanan yang dilakukan oleh ego a-al ini merupakan pondasi bagi perkembangan superego di mana kekerasan yang ekstrem merupakan reaksi terhadap keagresian ego dalam mela-an kecenderungan destrukti dari dirinya sendiri. Klein memercayai bah-a superego yang keji dan kejam ini bertanggung ja-ab terhadaep kecenderungan*kecenderungan antisosial dan tindakan kriminal pada orang de-asa. Klein menggambarkan superego anak usia lima tahun dengan cara yang
18
sama seperti yang dlgambarkan oleh +reud. 'ada usia lima atau enam tahun, superego memunculkan sedikit kecemasan dan rasa bersalah yang besar. Superego juga kehilangan sebagian besar kekejamannya dan secara bertahap berubah menjadi kesadaran yang realistis. menolak
gagasan
Meskipun
demikian,
Klein
+reud yang menyatakan bah-a superego merupakan
konsekuensl dari Oedipus complex. Klein malah menyatakan bah-a superego berkembang sejalan dengan perkembangan Oedipus complex dan akhirnya menyatu dalam perasaan yang realistis setelah Oedipus complex berkembang sepenuhnya. 1. &ei"us C%m"le3
Meskipun Klein percaya bah-a pandangannya mengenai Oedipus complex merupakan lanjutan dan tidak sepenuhnya menerima gagasan +reud, namun sebagian konsepnya bera-al dari beberapa pandangan +reudian. 'ertama. Klein 17$<,17$2,17?"/ menyatakan bah-a Oedipus complex dimulai jauh lebih a-al daripada yang diungkapkan oleh +reud. +reud percaya bah-a Oedipus complex terjadi selama tahap alik, yaitu ketika anak berusia sekitar empat sampai lima tahun dan setelah mereka mele-ati tahap oral dan anal. Sebaliknya, Klein mengungkapkan bah-a Oedipus complex terjadi bersamaan dengan tahap oral dan anal, dan mencapai puncaknya pada tahap genital, yaitu sekitar usia tiga atau empat tahun Klein lebih suka menggunakan istilah tahap EgenitalE dibanding EalikE karena tahap alik lebih mengarah pada psikologi maskulin/. Kedua, Klein percaya bah-a bagian terpenting dari Oedipus complex adalah bah-a ketakutan anak akan adanya ancaman dari orang tuanya karena anak berkhayalan mengosongkan tubuh orang tuanya. Ketiga, ia menekankan pentingnya anak*anak menjaga perasaan positi terhadap kedua orang tuanya selama tahun*tahun bah-a
)edipal.
Keempat.
ia
berhipotesis
selama tahap*tahap a-al, Oedipus complex menyediakan kebutuhan
yang sama, baik terhadap anak laki*laki ataupun perempuan, yaitu untuk membangun sikap positi dengan objek yang baik dan menyenangkan payudara dan penis/ dan menghindari objek yang buruk dan menakutkan
19
payudara dan penis/. 'ada posisi ini, anak*anak laki*laki ataupun perempuan dapat mengarahkan rasa cintanya terhadap orang tuanya, baik pada masing* masing orang tua maupun pada keduanya. 4nak* anak juga mampu membangun hubungan homoseksual atau heteroseksual terhadap orang tuanya. Seperti yang diungkapkan +reud, Klein berasumsi bah-a anak perempuan dan laki* laki mengalami Oedipus Complex secara berbeda.
Pe!kem#an$an &ei"al "aa Pe!em"uan
'ada a-al perkembangan )edipal eminine, yaitu selama bulan pertama dalam kehidupan, seorang anak perempuan melihat payudara ibunya sebagai objek Cbaik dan buruk. Kemudian, sekitar usia enam bulan ia mulai melihat payudara lebih sebagai objek yang positi daripada negati. Setelah itu. ia mulai melihat ibunya secara keseluruhan sebagai objek yang penuh dengan kebaikan dan sikap ini membuatnya berimajinasi mengenai bagaimana hadirnya seorang bayi. a juga berkhayal bah-a penis ayahnya memberi ibunya berbagai hal, termasuk bayi*bayi. )leh karena anak perempuan kecil ini melihat penis ayahnya sebagai pemberi bayi, maka ia mengembangkan hubungan positi terhadap penis ayahnya dan berkhayal bah-a ayahnya akan memenuhinya dengan bayi*bayi. Aika proses perkembangan )edipus eminin dengan
mulus,
maka anak
ini
berjalan
perempuan akan menempatkan dirinya pada
posisi eminin dan mengembangkan hubungan yang positi dengan kedua orang tuanya. Famun. dalam situasi yang tidak terlalu ideal, anak perempuan akan melihat ibunya sebagai saingannya dan berkhayal untuk merebut penis ayahnya dari ibunya dan mengambil bayi*bayi ibunya. Keinginannya ini menghasilkan paranoid bah-a ibunya akan menyakitinya dengan cara melukai dan mengambil bayi*bayinya. Kecemasan yang dimiliki oleh anak perempuan ini datang dari ketakutan di dalam dirinya yang merasa dilukai oleh ibunya, suatu kecemasan yang hanya akan berkurang ketika ia kemudian melahirkan seorang bayi yang sehat. Menurul Klein 17$?/, rasa iri akan penis penis en!y/ dating dari keinginan anak perempuan untuk diinternalisasi oleh penis ayahnya dan
20
unluk memperoleh bayi darinya. Khayalan ini menjadi penyebab semua hasrat akan penis eksternal. Berlolak belakang dengan pandangan +reud, Klein tidak dapat menemukan adanya bukti mengapa anak perempuan menyalahkan ibunya karena menghadirkannya di dunia tanpa penis. Sebaliknya, Klein memandang anak perempuan memiliki kedekatan yang sangai kuat dengan ibunya selama periode )edipal.
Pe!kem#an$an &ei"al "aa laki)laki
Seperti pada anak perempuan, anak laki*laki juga memandang payudara ibunya sebagai objek baik dan buruk Klein, 17$?/. Kemudian selama bulan* bulan pertama perkembangan )edipal. anak laki*laki mengganii hasral oralnya. yang semula pada payudara ibunya diganti mejadi hasral lerhadap
penis
ayahnya. 'ada masa ini. 4nak laki*laki sedang berada pada posisifeminin di mana ia mengadopsi sikap homoseksual pasi terhadap ayahnya. Kemudian, ia bergerak mcnuju hubungan heleroseksual dengan ibunya. )leh karena perasaan homoseksual lerhadap ayahnya yang pernah dimilikinya, maka ia tidak lakul ayahnya akan mengebirinya. Klein percaya bah-a posisi homoseksual pasi ini merupakan aklor a-al lerbentuknya hubungan heteroseksual yang sehat dengan ibunya. Sederhananya. seorang anak laki*laki harus memiliki perasaan yang baik terhadap penis ayahnya terlebih dulu, sebelum ia dapat menilai miliknya. Semakin ia de-asa, bagaimanapun. anak laki*laki mengembangkan impuls oral*sadistis terhadap ayahnya dan ingin menggigit penisnya dan membunuhnya. 'erasaan*perasaan ini menumbuhkan kecemasan kastrasi dan kelakulan bah-a ayahnya akan menyiksanya dengan cara menggigit penisnya. Ketakulan ini meyakinkannya bah-a hubungan seksual dengan ibunya adalah hal yang paling berbahaya baginya. Oedipus complex anak laki*laki ini melebur sebagian karena kecemasan kastrasinya. +aktor yang terpenting adalah kemampuannya unluk membangun hubungan posili dengan kedua orang tuanya pada -aktu yang bersamaan. 'ada titik ini, anak laki*laki melihat orang tuanya sebagai objek yang utuh, sebuah
21
kondisi yang memungkinkannya untuk melalui posisi depresinya. 'ada anak laki*laki maupun perempuan. resolusi yang schai pada Oedipus complex berganlung pada kemampuannya unluk membiarkan ayah dan ibunya berhubungan seksual. &idak ada rasa keberatan aiau merasa lersaingi. 'erasaan posili pada anak terhadap orang tuanya ini mengualkan hubungan seksualnya ketika mereka de-asa. (ingkasnya, Klein percaya bah-a seliap orang terlahir dengan dua dorongan kuatG insting hidup dan insting mati. Bayi mengembangkan hasrat mengayomi pada payudara baik dan kebencian pada payudara buruk. Hal ini menyebabkan kecenderungan seseorang untuk bertahan dalam suatu kchidupan pada gambanran*gambaran psikis ketaksadaran mengenai baik dan buruk serta senang dan menderita. &ahap yang paling penting dalam kehidupan adalah beberapa bulan pertama, yang merupakan tahap di mana hubungan dengan ibu dan objek signiikan lainnya menjadi model untuk hubungan interpersonal di kemudian hari. Kemampuan orang de-asa untuk mencintai atau membendi berasal dari relasi objekyang didapatinya pada masa kanak*kanak.
I. Psik%te!a"i
Klein, Mahler, Kohut, dan Bo-lby adalah psikoanalis yang terlatih dalam praktik*praktik ortodoks +reudian. Meskipun demikian, masing*masing dari mereka memodiikasi penanganan psikoanalitisnya sesuai dengan orientasi teoretisnya. Banyak ahli mengemukakan teori yang bervariasi mengenai pendekatan terapi. Kepeloporan Klein menggunakan psikoanalisis terhadap anak*anak tidak diterima dengan baik oleh analis*analis lain selama tahun 17"*an hingga 17#* an. 'enolakan gagasan mengenai psikoanalisis terhadap masa kanak*kanak ini terutama dilakukan oleh 4nna +reud, yang menyatakan bah-a terapis tidak dapat mengembangkan transerens pada anak kecil yang masih sangat dekat dengan orang tuanya karena mereka tidak memiliki khayalan atau gambaran yang tidak sadar. )leh karena itu, ia mengklaim bah-a anak kecil tidak bisa
22
memperoleh keuntungan dari terapi psikoanalisis. Sebaliknya, Klein percaya bah-a, baik anak*anak yang sehat maupun yang mengalami gangguan harus melakukan
psikoanalisis. 4nak*anak
yang
mengalami
gangguan
akan
memperoleh keuntungan dari penanganan terapeutik. sementara anak*anak yang sehat akan memperoleh keuntungan dari analisis prophilactic. Konsisten dengan keyakinannya, ia bersikeras melakukan analisis terhadap anak*anaknya sendiri. a juga bersikeras bah-a keberhasilan psikoanalisis terhadap anak ditentukan dengan adanya transerens negative, sebuah pandangan yang tidak disetujui 4nna +reud dan banyak psikonalis lainnya. %ntuk memunculkan transerens negati dan khayalan agresi, Klein menyediakan mainan kecil, pensil dan kertas, cat, krayon, dan sebagainya untuk setiap anak. a mengganti pendekatan analisis mimpi dan asosiasi bebas dari +reud
dengan
terapi
bermain.
a percaya
bah-a anak kecil
dapat
mengekspresikan berbagai keinginan mereka yang tidak sadar dan sadar melalui terapi bermain. &erapi bermain juga mendukung adanya transerens negative, yaitu ketika pasien Klein yang masih anak*anak menyerangnya secara lisan. Hal ini memberinya pcluang untuk menginterpretasikan alasan*alasan tidak sadar di balik serangan*serangan tersebut Klein, 17$#/. &ujuan dan terapi Kleinian adalah mcngurangi perusuan kecemasan yang depresi dan
ketakutan
yang mengancam dan untuk mengurangi
kekerasan objek yang terinternalisasi. %ntuk memenuhi tujuan tersebut, Klein mendorong pasien*pasiennya untuk mengalami kembali emosi dan khayalan a-al, nanum kali ini dengan bantuan terapis. &ugas terapis adalah menunjukkan perbedaan antara kenyataan dan khayalan serta antara tidak sadar dan yang sadar. a juga mengi0inkan pasiennya untuk mengekspresikan transerens positi dan negati. Situasi ini penting agar terbentuk pemahaman pasien mengenai bagaimana khayalan tidak sadar berhuhungan dengan situasi*situasi sehari*hari. Begitu hubungan im dibuat, pasien*pasien merasakan berkurangnya penderitaan yang diakibatkan oleh objek yang diinternalisasinya, berkurangnya kecemasan depresinya, dan mampu memproyeksikan ketakutan internal yang dialaminya pada dunia luar. 23
BAB III KE*IMPULAN DAN *ARAN A. KE*IMPULAN
&eori relasi objek memandang kepribadian manusia sebagai produk dari hubungan a-al antara ibu dan anaknya yang berusia empat hingga enam bulan pertama yang merupakan masa paling kritis untuk perkembangan kepribadian. Klein percaya bah-a terdapat representasi internal psikis yaitu merupakan bagian terpenting dalam objek signiikan a-al, seperti pada payudara ibu dan penis ayah. Menurut Klein, hubungan anak dengan payudara merupakan dasar dari sebuah hubungan
dan
berperan
sebagai
prototipe
dari
hubungan
selanjutnya.
'erkembangan ini mencoba mencari tahu bagaimana gambaran dan pola a-al hubungan diri sendiri dengan orang lain, yang dibangun pada masa kanak*kanak yang mana bisa mempengaruhi konsep diri kita dan hubungan sosial melalui tantangan*tantangan hidup dimasa selanjutnya. &eori relasi objek merupakan bagian dari teori +reud mengenai teori insting, tetapi penyebabnya berbeda setidaknya dalam tiga hal. a. 'ertama, teori relasi objek tidak terlalu menekankan dorongan *dorongan biologis dan lebih menekankan pada pentingnya pola yang konsisten dalam hubungan interpersonal. b. Kedua, kebalikan dari teori +reud yang bersiat paternalistis dan menekankan pada kekuatan dan kontrol cenderung
lebih
maternal
dengan
ayah, teori relasi objek
menekankan
keintiman
dan
pengasuhan ibu. c. Ketiga, teori relasi objek umumnya lebih memandang kontak dan hubungan sebagai moti utama tingkah laku manusia, bukan kesenangan seksual.
24
&eori relasi objek telah mendorong munculnya banyak penelitian. &eori relasi objek memiliki permasalahan dalam hal ketidakmampuannya untuk diulang atau diuji kebenarannya, seperti halnya teori +reud teori psikoanalisis ortodoks/. Kebanyakan gagasan didasarkan pada apa yang terjadi dalam diri psikis seorang bayi sehingga asumsi tersebut tidak dapat diulang untuk disangkal atau dibenarkan. &eori ini hanya memunculkan sedikit hipotesis yang diuji. Di lain pihak, teori kedekatan dinilai tinggi dalam hal ketidakmampuannya untuk diulangi. Kegunaan yang paling penting dari teori relasi objek adalah kemampuannya dalam mengorganisasi atau mengelola inormasi tentang perilaku bayi. Di luar masa kanak*kanak teori relasi objek kurang bermanaat sebagai pengorganisasi pengetahuan. B. *ARAN a. %ntuk membentuk kepribadian baik pada anak, sebaiknya orang tua lebih
memperhatikan bagaimana hubungan kedekatan antara orang tua dan anak. b. &eori relasi objek sebaiknya dapat menjadi acuan bagi orang tua untuk dapat belajar banyak tentang kehangatan, penerimaan, dan pengasuhan anak yang baik. c. %ntuk membentuk hubungan yang lebih eekti dengan orang lain sebaiknya menggunakan gaya kedekatan rasa aman bukan penghindar bukan pencemas/. d. Aika terjadi perasaan kecemasan yang depresi dan ketakutan yang mengancam serta kekerasan objek yang terinternalisasi, sebaiknya menggunakan terapi klein untuk mengurangi itu. e. %ntuk mencari inormasi mengenai kemampuan dalam mengorganisasi atau mengelola inormasi perilaku bayi, teori relasi objek dapat menjadi solusinya.
DATAR PU*TAKA
25
+eist, A +eist, ;A. "11. #eori epribadian *. #erjemahan #eheries of +ersonality endriatno. Aakarta : Salemba Humanika +riedman, Ho-ards S. Schustack, Miriam 3. "2. Kepribadian &eori Klasik dan (iset Modern: 6disi ketiga Ailid 1. 'enerbit 6rlangga : Aakarta Monte, christopher +., dan Sollod, (obert F. ". $eneath #he ask n /ntroduction to #heories of +ersonality 'e!enth 0dition. %nited states o 4merica : Aohn 3iley Sons.nc
26
