Kejang ppt

  KEJANG Oleh : Jessie Widyasari (2005730037) (2005730037) Pembimbing : dr. Samino, Sp. S Bagian Saraf  RSIJ Cempaka Putih

Definisi pisode de  Episo

neur neurol olog ogis is yang yang abno abnorm rmal al dika dikare rena naka kan n ketidaktepatan loncatan muatan listrik antar neuron di otak

Tipe Kejang 1.

Epileptik

(Idiopatik)

-

Tidak

-

Sering terjadi pada permulaan usia 20 tahun dan jarang pada 30 tahun

2.

ada pencetusnya dan terjadi berulang  ulang

Non-epileptik

(epilepsi sekunder)

-

Ada

pencetusnnya oleh kelainan atau kondisi lain yang mengiritasi otak

-

Pada anak  anak, demam dapat menyebabkan kejang non-epileptik

-

Kejang psikogenik non -epileptik:



Beberapa kelainan mental dapat menimbulkan gejala yang mirip kejang

Patofisiologi

Peru Peruba baha han n inte integr grit itas as sel sel neuron Peningkat Pening katan an lon loncat catan an impu im puls ls el elek ektr trik ik (m (mel elew ewat atii batas) Loncat Lonc atan an ± lon onc cat atan an neu eurron me menyebar ke daerah daer ah neu neuron ron nor normal mal

Penyebab 

Demam

tinggi



Infeksi otak



Kelainan



Suplai oksigen ke otak tidak adekuat



Kerusakan

struktur otak



Akumulasi

cairan otak (udem serebri)



Obat - obatan

metabolik

Penyakit



yang menyebabkan kejang..

Sistemik

 Tumor  Trauma 

Infeksi



Serebrovaskuler

Kejang Umum

isebabka bkan n  Diseba hampir simultan serebral

oleh oleh aktiva aktivasi si elektri elektriss bersamaan secara di seluruh korteks

Kejang Parsial 

Pele Pelepa pasa san n elek elektr tron on  elek elektr tron on list listrik rik pada pada otak yang mengalami lesi.

empeng ngar aruh uhii  Mempe

akti aktifi fita tass fisi fisik k dan dan ment mental al yang yang meru merupa paka kan n ta tang nggu gung ng jawab jawab fungs fungsii pada organ yang terkena.

Kejang Fokal  Kejang parsial simpleks 

Tidak ada perubahan kesadaran

 Kejang

parsial kompleks

 K esadaran esadaran

terganggu

 Kejang parsial

(simplek/kompleks) dengan generalisasi sekunder

Klasifikasi Kejang  Kejang umum

(selalu ada kehilangan kesadaran)  Kejang Tonik

klonik (grand mal)

 Kejang Absence

(petit mal)

 Kejang Mioklonik  Kejang Klonik  Kejang Atonik

Manifestas anifestasii  Hilangnya 

klinis: Kejang Umum

kesadaran dan postur tubuh

Bisa mengalami kaku

 Apnea 

Sianosis



Inkontinensia Inkontinensia urin

Manifestasi Klinis: Tonik Klonik  Menghentak 

Onset 60  90 detik

 Kesadaran 

pulih secara bertahap

Bingung ( postictal confuse) selama beberapa jam

Manifestasi Klinis: Kejang Absence 

Singkat, biasanya hanya beberapa detik

 Kehilangan kesadaran tanpa disertai

kehilangan

postur tubuh  Terlihat

bingung

 Mata

melotot dan tampak kedutan pada kedua kelopak mata

 Tidak 

respon terhadap suara atau rangsang lain

Berakhir secara tiba - tiba dan tidak ada periode postictal

Manifestasi Klinis: Kejang Parsial Simpleks  Tetap lokal dan tidak

mempengaruhi mempengaruhi kesadaran

 Gerakan

tonik  klonik unilateral terbatas pada 1 ekstremitas

 Gejala

halusinasi visual sering dihasilkan dari fokus occipitalis.

penciuman  Halusinasi penciuman lobus temporomedial.

dan pendengaran pendengaran berasal dari

Status Epileptikus  Kejang  Ada 

terus menerus selama 30 menit

dua/lebih kejang tanpa kembali normal

Status epileptikus non -kejang berkaitan dengan aktifitas kejang minimal atau tidak terlihat dan dikonfirmasi dengan EEG

Riwayat 

Informasi penting:  Onset  Progresifitas aktifitas motorik (lokal/umum)  Inkontinensia

urasii  Duras

epis episod ode e keja kejang ng dan dan apak apakah ah ada ada post postic ictal tal confusion

 Faktor yang

mendukung: mendukung:

 Kurang tidur  Minum   

minuman beralkohol

Infeksi Penggunaan obat  obatan Cahaya ritmis

Riwayat: Kejang pertama 

Riwayat trauma kepala



Sakit kepala

 Kehamilan

atau baru melahirkan



Riwayat gangguan metabolik atau hipoksia



Penggunaan minuman beralkohol

Diagnosa Banding 

Syncope

yperventilation  Hyperventilation 

syndrome

Complex migraine

 Movement disorders  Narcolepsy 

Pseudo-seizures

Penatalaksaan: Airway 

Oxygen



Pulse oximetry

 Endotracheal  Untuk

intubation

kejang berlangsung lama



Pernafasan:  Suction 

Alat bantu jalan nafas



Sirkulasi: pemasangan infus



Pemberian infus glukosa jika didapatkan hipoglikemia

First Line Anticonvulsants DRUG

ADULT DOSE

PEDS DOSE

OTHER INFO

Diazepam

.2mg/kg up to 20mg at  2mg/min

.2-.5mg/kg IV/IO CNS/CV/Resp or .5-1.0mg/kg depression PR up to 20mg Onset 1min Lasts 20-30min (longer PR)

Lorazepam

Midazolam

.1mg/kg IV max 10mg at  2mg/min

.05-.1mg/kg IV

CNS/CV/Resp depression Onset 2min

**Intranasal use promising

Lasts >12hrs

.1mg/kg IV up to .15mg/kg IV 10mg at  .2mg/kg IM 1mg/min or .2mg/kg IM

Less depression

**Intranasal use promising

Onset 1min Short duration

Second line medications: 

Phenytoin/fosphenytoin



Phenobarbital



valproat acid

 Karbamazepin  Thiagabin  Gabapentin 

dll

Third

line medication:

 Anastesi  Infus

umum

midazolam, propofol, atau pentobarbital pentobarbital

 Inhalasi isoflurane

Komplikasi 

Menganggu

kognitif 



Menurunkan



Perubahan prilaku ( epileptik personality)

kemampuan kecerdasan

Sosial 



Ada

jenis pekerjaan yang tidak tepat :



Pengemudi 



Pilot 



Operator mesin

Boleh

sekolah

TERIMA

K ASIH..