KEGIATAN MICE SEBAGAI INDUSTRI BARU PARIWISATA MASA KINI
Abstract : Perkembangan bisnis MICE yang merupakan bagian ba gian dari industri pariwisata masa masa kini kini dan dan tela telah h membe memberi rika kan n warn warna a yang yang bera beraga gam m terh terhada adap p jeni jeniss kegiatan pariwisata yang identik dengan pemberian pelayan/services. MICE dan bisnis bisnis pariwisata pariwisata merupakan bisnis dengan high-quality high-quality dan high-yield, high-yield, yang memberikan kontribusi tinggi secara ekonomi terlebih bagi negara berkembang. High Quality berarti kualitas pelayanan yang diberikan mampu memberi memberikan kan kepuas kepuasan an kepada kepada setiap setiap pesert peserta, a, high high yield yield berart berartii kegiat kegiatan an wisa wisata ta konv konven ensi si mamp mampu u memb member erik ikan an keun keuntu tung ngan an yang yang besa besarr pada pada penyelenggara wisata konvesi. Berkembangnya industri MICE atau wisata konvensi sebagai industri baru yang bisa menguntungkan bagi banyak pihak, karena industri MICE ini merupakan industri yang kompleks dan melibatkan banyak banyak pihak. pihak. Alasan Alasan inilah inilah yang menjad menjadika ikan n tingka tingkatt pertum pertumbuh buhan an para para pengusaha penyelenggara MICE bermunculan, sehingga tidak dipungkiri industri MICE sebagai industri masa kini yang banyak diminati oleh para pelaku bisnis pariwisata.
1.1
PENDAHULUAN
Istilah Istilah MICE di Indonesia Indonesia dikenal juga dengan nama wisata konvensi, kegiatan wisata konvensi ini merupakan bagian dari kegiatan pariwisata, karena banyak sekali mengg mengguna unakan kanaa fasi fasili lita tass pari pariwi wisa sata ta dala dalam m pela pelaks ksana anaan anny nya, a, sehi sehing ngga ga kegi kegiat atan an ini ini merupakan kegiatan yang berkarakteristik padat karya, memberikan kontribusi baik dari sisi penyediaan tenaga kerja maupun dalam memberikan devisa negara. Sejak Sejak tahun tahun 198 1980-a 0-an n kegiata kegiatan n MICE MICE di Indone Indonesia sia menunju menunjukan kan peningka peningkatan tan jumlah peserta yang tinggi dengan jumlah pengeluaran rata-rata perhari sebesar US$ 210 untuk setiap peserta konvensi. Dibandingkan Dibandingkan dengan wisatawan wisatawan yang sengaja sengaja datang ke Indonesia untuk berwisata, pengeluaran mereka hanya sebesar US$ 400 untuk 7-12 hari. Dengan Dengan demiki demikian an pengel pengeluar uaran an pesert pesertaa wisata wisata konvens konvensii juga juga membawa membawa serta serta spo spouse use (istrinya), anak atau bahkan temannya yang berdampak pada pengeluaran peserta selama mengikuti kegiatan kovensi menjadi lebih besar (Pendit, 1999). Beberapa pengertian untuk kegiatan MICE dihubungkan dengan kegiatan kegiatan pariwisata pariwisata.. Definisi Definisi juga diberikan diberikan untuk wisata kovensi, seperti yang diberikan oleh Pendit (1999): Usaha jasa konvensi, perjalanan insentive, dan pameran merupakan usaha dengan kegiatan memberi jasa pelayanan
bagi
suatu
pertemuan
sekelompok
orang
(negarawan,
usahawan,
cendiki cendikiawa awan, n, dan sebagai sebagainya) nya) untuk untuk membaha membahass masala masalah-m h-masal asalah ah yang yang berkai berkaitan tan
dengan kepentingan bersama. Pada umummnya kegiatan kovensi berkaitan dengan usaha pariwisata lainnya, seperti transportasi, akomodasi hiburan (entertaiment), perjalanan pra- dan pasca- konfrensi (pre- and post- conference tours).
Kepanjangan MICE sebagai meeting, incentive, conference and exhibition yang telah dikenal secara luas di dunia dan menjadi istilah umum dalam industri pariwisata. Industri MICE merupakan industri yang masih muda, di kenal di Eropa dan Amerika Utara sekitar 50 tahun yang lalu dan bahkan lebih mudah di beberapa kawasan dunia lainnya, tetapi dengan cepat indiustri ini menjadi matang terutama di negara-negara sedang berkembang, karena jelas terlihat perkembangannya mampu memberikan dampak ekonomi yang tinggi. Kegiatan bisnis MICE telah membuka lapangan kerja baru, tidak hanya menciptakan tenaga kerja musiman saja, tetapi juga telah menciptakan pekerjaan yang tetap bagi banyak masyarakat yang memiliki kemampuan tidak berbeda dengan bisnis pariwisata yang banyak diciptakan di negara-negara sedang berkembang. Kegiatan konfrensi dan bisnis MICE merupakan bisnis yang memiliki dampak negatif lebih kecil pada lingkungan daripada yang di lakukan mass tourism, karena bisnis ini fokus pada jumlah peserta yang tidak terlalu banyak, sehingga kegunaan transportasi akan lebih berkurang sehingga akan mengurangi kemacetan serta polusi yang ditimbulkan (Rogers, 2003). Kegiatan Industri MICE sebagai industri baru masa kini menunjukan bahwa MICE sebagi salah satu sektor dalam bisnis pariwisata, karena kegiatan MICE merupakan kegiatan bisnis wisata yang tujuan utama dari para delegasi atau peserta kegiatan MICE adalah melakukan perjalanan dan menghadiri suatu kegiatan atau event yang berhubungan dengan bisnisnya sambil menikmati kegiatan wisata secara bersamasama.
***SILABUS MATA KULIAH*** Mata Kuliah : MICE atau Manajemen Wisata Konvensi Kode Mata Kuliah : Beban SKS : Sifat : Prasarat : Pratikum : Tugas : -
1.1 Tujuan Mata Kuliah •
Pemberian materi mata kuliah MICE atau Wisata Konvensi secara umum bertujuan untuk membahas mengenai keterkaitan antara kegiatan industri MICE dengan kegiatan wisata, keterkaitan ini akan mengarah pada pemberian pengetahuan kepada mahasiswa mengenai kegiatan MICE. Wisata Konvensi ini akan
memberikan
pengetahuan
tentang
konsep
perencanaan
serta
penyelenggaraan kegiatan MICE, sehingga akan mengarah pada kemampuan mahasiswa untuk bisa menjadi suatu penyelenggara kegiatan wisata konvensi.
1.2 Pokok Bahasan : 1. Definisi MICE 2. Hubungan antara Bisnis MICE dengan Wisata 3. Kegiatan MICE sebagai Kegiatan Wisata dan Bisnis 4. Kebutuhan Pasar akan Kegiatan MICE 5. Ukuran dan Ruang Lingkup Kegiatan Suatu Event pada Bisnis MICE 6. Pengelolaan Kegiatan MICE 7. Proses Perencanaan Kegiatan MICE 8. Pemasaran Kegiatan MICE 9. Trend Pasar Kegiatan MICE 10. Dampak Perkembangan Teknologi pada Kegiatan MICE 11. Kompetisi dalam Penyelenggaraan Kegiatan MICE 12. Keberlangsungan Wisata Konvensi dan Masalah Lingkungan
1.3 Referensi :
1. Noor, Any. 2007. Globalisasi Industri MICE. Bandung: Alfabeta 2. Pacto Confex, 2003 Website: www.pacto-confex.com 3. Pendit, N. 1999. Wisata Konvensi, Potensi Gede Bisnis Besar, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama 4. Rogers, T (2003), Conferences and Convention, A Global Industry, London Butterworth-Heinemann 5. Shone, A. Dan Parry, B. (2002), Successful Event Management, Apratical Handbook 6. The global meeting industry portal