BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULT FAKULTAS KEDOKTERAN KEDOKTE RAN UNIVERSITAS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUHAMMADIYAH MAKASSAR
KEDOKTERAN KELUARGA NOVEMBER 2015
TB PARU
Disusun Ole ! ADHYATMAN "105#2 00$0 0%&
PEMBIMBING'Su(e)*is+)! ,)- Gus.i Gun//n DPDK
DIBAAKAN DIBAAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITRERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015
BAB I PROFIL PUSKESMAS DAHLIA
A. KEAD KEADAAN AAN GEOG GEOGRAF RAFIS IS Pusk Pu skesm esmas as Dahlia Dahlia merup merupak akan an salah salah satu satu Pu Pusk skesm esmas as yang yang ada di Kota Makassar yang berada di wilayah kerja Kecamatan Mariso yang terletak di Jl. Seroja No. 3 Makassar No. telp. !3"3 !3"3 Makassar. Makassar. #ilayah Puskesmas Puskesmas Dahlia meliputi $ Kelurahan% yaitu Kelurahan &onto 'annu% (amarunang% Mattoanging% dan Kampung &uyang. )al tersebut dapat dilihat pada tabel berikut * (+&, (+&,- -/+S #0-+1 #0-+1+) D+N J/M-+) '(%'# '(%'# P+D+ #0-+1+) #0-+1+) K,'J+ P/SK,SM+S D+)-0+ K2(+ K2(+ M+K+SS+' (+)/N (+)/N "$
LUAS WILAYAH WILAYAH 2 (Km )
RW
RT
&onto 'annu
"%4
5
5
(amarunang
"%
5
!
3
Mattoanging
"%
$
!
$
Kampung &uyang
"%4
$
4
!"2
#$
"%
NO
KELURAHAN
Jumlah
Sumber * Kecamatan Mariso Dalam +ngka (ahun "$
6ambar . Peta
wilayah kerja Puskesmas
Dahlia
batas
+dap +d apun un
bata batas s
wilayah
kerja
Puskesmas Dahlia adalah sebagai berikut * 7 7 7 7
Sebelah /tara * Kelurahan Mariso Kecamatan Mariso Sebelah Sebelah Selata Selatan* n* Kelur Kelurahan ahan Sambung Sambung Jawa Jawa Kecama Kecamatan tan (amalate amalate Sebelah (i (imur * Ke Kelurahan Pa Pa8battang Ke Kecamatan tan Ma Mamaj majang Sebelah &arat * Selat Makassar
B. KEADAAN DEMOGRAFI Jumlah penduduk dan kepala keluarga keluarga 9KK: dalam wilayah kerja Puskesmas Puskesmas Dahlia pada tahun "$ sebanyak ;.;5$ jiwa dengan jumlah KK $.5. Sedangkan jumlah penduduk berdasarkan berdasarkan jenis kelamin kelamin terdiri dari laki7laki laki7laki sebanyak sebanyak ."; dan perempuan perempuan sebanyak sebanyak .;$4 . Distribu Distribusi si ini dapat dilihat dilihat klari
(+&, (+&,- J/M-+) '/M+) (+N66+% (+N66+% P,ND/D/K D+N K,P+D+ K,P+D+( (+N P,ND/D/K D0 #0-+1+) K,'J+ P/SK,SM+S D+)-0+ K2(+ M+K+SS+' (+)/N "$ No
Kelurahan
-uas 9Km:
'umah (angga ( angga
Penduduk
Kepadatan Per Km
&onto 'annu
"%4
.3"
5.;;
33%!
(amarunang
"%
.;
4.;
5%5
3
Mattoanging
"%
"
$."5
%5"4
$
Kampung &uyang
"%4
!3
3.4;5
3%";$
Jumlah
"%4
$.5
;.;5$
3"%4;!
Sumber * Kecamatan Mariso Dalam +ngka (ahun "$
(+&,- 3 D0S('0&/S0 P,ND/D/K &,'D+S+'K+N J,N0S K,-+M0N D0 #0-+1+) K,'J+ PKM D+)-0+ (+)/N "$ JENIS KELAMIN NO.
KELURAHAN
LAKI' LA
SE&
JUMLA PEREMPU
RAT
H
IO
AN
KI
&onto 'annu
3."5
.;"$
5.;;
"4.3
(amarunang
3.";!
3.
4.;
;;."
3
Mattoanging
.;;
.
$."5
;".;"
.4
.!;
3.4;5
;4.45
;.;!
"."!
;.;5$
3;%;
$
Kampung &uyang J/M-+)
Sumber * Data Puskesmas Dahlia thn "$ Distribusi penduduk menurut kelompok
umur dan jenis kelamin di wilayah kerja
puskesmas Dahlia kecamatan Mariso tahun "$
(+&,- $ &+N1+KN1+ P,ND/D/K M,N/'/( K,-2MP2K /M/' D+N J,N0S K,-+M0N D0 #0-+1+) K,'J+ P/SK,SM+S D+)-0+ (+)/N "$
Klm* + Umu,
"7$
57;
B- Ra--u
Tama,u-a -/
Maa-/0 -/
Kam*.Bu1 a-/
Jumlah
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
34
34
3;$
34
"3
3
;
3
$
"3
"5 "
;33
335
44
3
33
"
4;
;5
44
"7$
3
;5
;
5;
!$
!
44
!
;$$
;"$
57;
3"
3
3
4
!
!
$
;5
;!5
""5
"7$
3
344
3$
35"
3"
5
33
3;
; ;
"!
57;
4
5
34$
"4
4
;
;;4
3"73$
!
5"
3"4
;$
4;
;
4
5;
;"
;5
3573;
!;
5
34
5$
3!
3$
4!;
4;5
$"7$$
"
5;
;
!!
4
$"
;;
3"
5;!
4"4
$57$;
3;
53
"4
;"
3
4
$$4
$33
5"75$
;
"5
4
;4
4
;
4"
!
3!
34$
5575;
!
4;
!3
$;
4$
$3
$4
34
4
4"74$
4"
$!
$5
!
3!
55
5!
!"
3!
45 =
;3
"
"!
$;
4$
"$
!3
;"
33!
$53
Jumlah
3" 5
;" $
3"; !
3
; ;
!
! ;
;;
""!
Sumber * Data Puskesmas Dahlia thn "
6'+>0K P0'+M0D+ P,ND/D/K D0 D+-+M #0-+1 +) K,'J+ P/SK,SM+S D+)-0+ (+)/N "$
. TINGKAT PENDIDIKAN DAN MATA PENAHARIAN (ingkat pendidikan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Dahlia ber?ariasi mulai dari tingkat perguruan tinggi% S-(+% S-(P% (amat SD% tidak tamat SD% hingga tidak sekolah. +dapun mata pencaharian penduduk di wilayah Puskesmas Dahlia beraneka ragam yaitu Pegawai Negeri Sipil% Karyawan% &uruh harian% (ukang &ecak% Pedagang dan pekerjaan lainnya.
D. UPAYA KESEHATAN
Puskesmas Dahlia memiliki " ruangan yang terdiri dari ruang loket% ruangan kepala Puskesmas% ruangan poli umum% ruang poli gigi% ruang tindakan% ruang program% ruang tata usaha dan keuangan% apotik% laboratorium% ruang K0+ dan K&.
DENAH RUANGAN PUSKESMAS DAHLIA KOTA MAKASSAR
6ambar . Denah Ruangan Puskesmas Dahlia
BAB II LAPORAN KASUS
ANAMNESIS Seorang pasien perempuan 40 tahun datang ke puskesmas Dahlia dengan keluhan batuk disertai darah sejak 1 minggu lalu. Awalna pasien selalu mengeluh batuk disertai lendir berwarna hijau ang dialami sejak ! bulan lalu. Akan tetapi tidak pernah membaik dengan pengobatan ang di beli sendiri tanpa resep dokter. Selain itu pasien juga sering mengalami demam"#$ hilang timbul% sesak"#$ pada saat batuk% keringat malam hari% na&su makan menurun disertai penurunan berat badan dan badan terasa lemas. 'asien belum pernah berobat ke dokter praktik ataupun ke puskesmas. Dan hana mengkonsumsi obat ( obatan ang di jual di warung ( warung)apotik ang tidak memberikan keadaan lebih baik terhadap batukna. *iwaat keluarga + tidak ada keluarga ang terkena penakit ang sama. *iwaat penakit + DM",$% -",$. *iwaat alergi + obat",$% makanan",$. 'EME*I/SAAN ISIS
/eadaan umum + 2ompos mentis
ekanan darah + 130)0 mm-g
rekwensi nadi + 45)mnt
rekwensi Na&as + 305)mnt
Suhu
+ !6%7 8
9erat 9adan
+ 71 kg
inggi badan
+ 160 2m
ANAMNESIS :AN; MEN;A*A- /E DIA;N
/euhan bauk tidak ad hubunganna dengan alergi debu atau bulu binatang 9atuk tidak ada hubunganna dengan 2ua2a 9atu dan sesak tidak ad hubunganna dengan &aktor genetik
'EME*I/SAAN <*;AN
'EME*I/SAAN /E=EN>A* =IME
'EME*I/SAAN 'EN?N>AN; :AN; DI'E*=?/AN
1. 'emeriksaan Mikroskopis kuman 9 "9A$ + #% #% # 3. 'emeriksaan -I@ + ",$ A=ASAN 'EME*I/SAAN 1. ?ntuk mengetahui diagnosis pasti 3. ?ntuk mengetahui ada tidakna &aktor risiko ang menebabkan batuk lama DIA;N
A TB K/.e3+)i I
DIA;N
9ron2hitis 9ron2hie2tasis
SA?S /ESE-AAN /E=?A*;A
*IA:A 'EN;<9AAN E*DA-?=?
'asien belum pernah mengkonsumsi
'asien hana konsumsi obat ang di jual diwarung)apotik
'ENAA=A/SANAAN
'M< + Murniati " Anak $
Ke3i/./n Y/n3 ,il/4u4/n (/,/ Kunun3/n
'E*/EM9AN;AN 'EN:A/I Setelah konsumsi
'E*>A=ANAN 'EN:A/I SAA INI
*IA:A 'EN:A/I /E=?A*;A *iwaat penakit ang sama dengan pasien tidak ada dalam keluargana. ?ntuk keluarga ang lain hana sering mengeluhkan sakit kepala% batuk pilek dimana keluhan tersebut hilang dengan istirahat atau mengkonsumsi obat ang dibeli di warung. 'enakit ang dialami pasien sangat dipahami oleh keluarga sehingga keluarga sangat memperhatikan keadaan pasien% mulai dari pemantauan keteraturan minum obat% sampai perilaku pasien di rumah. *IA:A 'EN:A/I DA-?=? *iwaat penkit dahulu ang sering dialami oleh pasien adalah Asma bron2hial pada saat kanak ( kanak. 'asien sering mengalami batuk ( batuk tapi tidak pernah lebih 1 minggu dan sembuh dengan pengobatan ang dijual diwarung)apotik
S*?/?* /E=?A*;A
DIA;N
DIA;N
=IN;/?N;AN EM'A IN;;A=
/epemilikan rumah
+ Milik sendiri
Daerah perumahan
+ 'adat
=uas *umah
+6m54m
*umah
+ 9ertingkat
>umlah penghuni
+ C orang
=uas halaman
+ tidak ada
=antai rumah
+ /eramik
Dinding rumah
+ embok
/ondisi *umah
+ bersih
+
/ESIM'?=AN 1. 'enelesaian Masalah :ang dihadapi 'asien 'asien teratur minum obat dan 2ontrol ke dokter 'erilaku men2egah penularan 9 seperti menutup mulut atau menggunakan masker% meludah di tempat tertentu% menghindari udara dingin% mengusahakan sinar matahari masuk kedalam rumah.
Mengkonsumsi makanan tinggi protein dan karbohidrat 3. 'enjelasan ang anda sampaikan dan keluargana tentang penakit ang di derita 'asien menderita penakit 9 'aru% dimana penakit ini disebabkan o) kuman Mycobacterium Tuberculosis dan sangat mudah menular ke orang lain aitu pada saat berbi2aara% batuk% atau bersin. 'enebaran kumanna melalui udara dan terhirup ke dalam saluran pernapasan. 'enularanna sangat dipengaruhi oleh perilaku penderita 9. /eluarga serta masarakat dalam men2egah penularan penakit 9. >ika tidak di2egah penakit ini dapat berakhir &atal serta menebabkan kematian. Sangat perlu memperhatikan keteraturan minum obat. >ika tidak teratur akan manebabkan resistensi oabat dan lebih mudah terjadi penularan !. 'enjelasan ang anda sampaikan tentang peranan pasien dan keluargana dalam proses penembuhan penakit ang diderita 'asien harus sadar akan akibat ang bisa mun2ul jika pasien tidak teratur meminum obat. >ika pasien tidak teratur minum obat maka akan terjadi resistensi obat% sehingga obat ang diminum tdk mempan lagi dan harus diganti dgn obat lain. Dan pengobatan berikutna akan lebih berat dan lebih lama. etapi jika pasien teratur meminum obat didukung dengan perilakunlingkungan ang sehat maka pasien bisa dinatakan sembuh jika hasil 9A sudah NE;AI 4. 'enuluhan ang anda lakukan pada pasien dan keluargana Ibu Ibu harus rajin dan tertur minum obat. Ingat >adwal pengambilan obat >angan =upa pen2egahan di rumah)lingkungan. Selalu pakai masker% >angan meludah disembarang tempat. Ibu sudah tahu bahaa g dapat ditimbulkan dari penakit 9 jadi bapak dan keluarga lainna harus men2egah supaa tidak menularkan ke orang lain. >ika ada keluarga g sakit segera periksakan ke puskesmas.
BAB III TIN6AUAN PUSTAKA A- De7enisi Tu8e)4usis P/)u 'enakit menular langsung ang disebabkan oleh kuman 9 "Mycobacterium Tuberculosis$.
Sebagian besar kuman 9 menerang paru% tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainna. B- E(i,e9il+3i Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terin&eksi oleh
M2oba2terium
tuberkulosis. 'ada tahun 1CC7% diperkirakan ada C juta pasien 9 baru dan ! juta kematian akibat 9 diseluruh dunia. Diperkirakan C7 kasus 9 dan C kematian akibat 9 didunia% terjadi pada negara,negara berkembang. Demikian juga% kematian wanita akibat 9 lebih banak dari pada kematian karena kehamilan% persalinan dan ni&as.
Sekitar 7 pasien 9 adalah kelompok usia ang paling produkti& se2ara ekonomis "17,70 tahun$. Diperkirakan seorang pasien 9 dewasa% akan kehilangan rata,rata waktu kerjana ! sampai 4 bulan. -al tersebut berakibat pada kehilangan pendapatan tahunan rumah tanggana sekitar 30,!0. >ika ia meninggal akibat 9% maka akan kehilangan pendapatanna sekitar 17 tahun. Selain merugikan se2ara ekonomis% 9 juga memberikan dampak buruk lainna se2ara sosial stigma bahkan diku2ilkan oleh masarakat. 'ada tahun 1CC0,an% situasi 9 didunia semakin memburuk% jumlah kasus 9 meningkat dan banak ang tidak berhasil disembuhkan% terutama pada negara ang dikelompokkan dalam 33 negara dengan masalah 9 besar "high burden 2ountries$. Menikapi hal tersebut% pada tahun 1CC!% -< men2anangkan 9 sebagai kedaruratan dunia "global emergen2$.
Indonesia merupakan negara dengan pasien 9 terbanak ke,7 di dunia setelah India% 8ina% A&rika Selatan dan.Nigeria "-<% 300C$. Diperkirakan jumlah pasien 9 di Indonesia sekitar 7% dari total jumlah pasien 9 didunia. Diperkirakan% setiap tahun ada 43C.!0 kasus baru dan kematian 63.346 orang. Insidensi kasus 9 9A positi& sekitar 103 per 100.000 penduduk.
'ada tahun 300C% preFalensi -I@ pada kelompok 9 di Indonesia sekitar 3. . /ekebalan ganda kuman 9 terhadap obat anti 9 "multidrug resistan2e G MD*$ diantara kasus 9 baru sebesar 3% sementara MD* diantara kasus penobatan ulang sebesar 30. "-<% 300C$ ahun 1CC7% hasil SurFei /esehatan *umah angga "S/*$ menunjukkan bahwa penakit 9 merupakan penebab kematian nomor tiga "!$ setelah penakit kardioFaskuler dan penakit saluran perna&asan pada semua kelompok usia% dan nomor satu "1$ dari golongan penakit in&eksi. -asil SurFe 'reFalensi 9 di Indonesia tahun 3004 menunjukkan bahwa angka preFalensi 9 9A positi& se2ara Nasional 110 per 100.000 penduduk. Se2ara *egional preFalensi 9 9A positi& di Indonesia dikelompokkan dalam ! wilaah% aitu+ 1$ wilaah Sumatera angka preFalensi 9 adalah 160 per 100.000 pendudukH 3$ wilaah >awa dan 9ali angka preFalensi 9 adalah 110 per 100.000 pendudukH !$ wilaah Indonesia imur angka preFalensi 9 adalah 310 per 100.000 penduduk. /husus untuk propinsi DI: dan 9ali angka preFalensi 9 adalah 6 per 100.000 penduduk. Menga2u pada hasil surFe preFalensi tahun 3004% diperkirakan penurunan insiden 9 9A positi& se2ara Nasional !,4 setiap tahunna.
:- E.i+l+3i
Sumber penularan adalah pasien 9 9A positi&. 'ada waktu batuk atau bersin% pasien menebarkan kuman ke udara dalam bentuk per2ikan dahak "droplet nuclei$. Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar !000 per2ikan dahak. ?mumna penularan terjadi dalam ruangan dimana per2ikan dahak berada dalam waktu ang lama. @entilasi dapat mengurangi jumlah per2ikan% sementara sinar matahari langsung dapat membunuh kuman. 'er2ikan dapat bertahan selama beberapa jam dalam keadaan ang gelap dan lembab. Daa penularan seorang pasien ditentukan oleh banakna kuman ang dikeluarkan dari paruna. Makin tinggi derajat kepositi&an hasil pemeriksaan dahak% makin menular pasien tersebut. aktor ang memungkinkan seseorang terpajan kuman 9 ditentukan oleh konsentrasi per2ikan dalam udara dan lamana menghirup udara tersebut. F/4.+) Resi4+
*isiko tertular tergantung dari tingkat pajanan dengan per2ikan dahak. 'asien 9 paru dengan 9A positi& memberikan kemungkinan risiko penularan lebih besar dari pasien •
9 paru dengan 9A negati&. *isiko penularan setiap tahunna di tunjukkan dengan Annual *isk o& Tuberculosis Infection (ARTI) aitu proporsi penduduk ang berisiko terin&eksi 9 selama satu tahun. A*I sebesar 1% berarti 10 "sepuluh$ orang diantara 1000 penduduk terin&eksi setiap
tahun. Menurut -< A*I di Indonesia berFariasi antara 1,!. • In&eksi 9 dibuktikan dengan perubahan reaksi tuberkulin negatiFe menjadi positi&. • F/4.+) Resi4+ S/4i. TB -ana sekitar 10 ang terin&eksi 9 akan menjadi sakit 9. • Dengan A*I 1% diperkirakan diantara 100.000 penduduk rata,rata terjadi 1000 • terin&eksi 9 dan 10 diantarana "100 orang$ akan menjadi sakit 9 setiap tahun. •
Sekitar 70 diantarana adalah pasien 9 9A positi&. aktor ang mempengaruhi kemungkinan seseorang menjadi pasien 9 adalah daa
•
tahan tubuh ang rendah% diantarana in&eksi -I@)AIDS dan malnutrisi "gii buruk$. In&eksi -I@ mengakibatkan kerusakan luas sistem daa tahan tubuh seluler (cellular immunity) dan merupakan &aktor risiko paling kuat bagi ang terin&eksi 9 untuk menjadi sakit 9 "9 Akti&$. 9ila jumlah orang terin&eksi -I@ meningkat% maka jumlah pasien 9 akan meningkat% dengan demikian penularan 9 di masarakat akan meningkat pula.
aktor risiko kejadian 9% se2ara ringkas digambarkan pada gambar berikut+
*iwaat alamiah pasien 9 ang tidak diobati. 'asien ang tidak diobati% setelah 7 tahun% akan+ • • •
70 meninggal 37 akan sembuh sendiri dengan daa tahan tubuh ang tinggi 37 menjadi kasus kronis ang tetap menular
D- Ge/l/ Klinis
;ejala utama pasien 9 paru adalah batuk berdahak selama 3,! minggu atau lebih. 9atuk dapat diikuti dengan gejala tambahan aitu dahak ber2ampur darah% batuk darah% sesak na&as% badan lemas% na&su makan menurun% berat badan menurun% malaise% berkeringat malam hari tanpa kegiatan &isik% demam meriang lebih dari satu bulan. ;ejala,gejala tersebut diatas dapat dijumpai pula pada penakit paru selain 9% seperti bronkiektasis% bronkitis kronis% asma% kanker paru% dan lain,lain. Mengingat preFalensi 9 di Indonesia saat ini masih tinggi% maka setiap orang ang datang ke asankes dengan gejala tersebut diatas% dianggap sebagai seorang tersangka "suspek$ pasien 9% dan perlu dilakukan pemeriksaan dahak se2ara mikroskopis langsung. Suspek 9 MD* adalah semua orang ang mempunai gejala 9 dengan salah satu atau lebih kriteria suspek dibawah ini+ 1. 'asien 9 ang gagal pengobatan kategori 3 "kasus kronik$
3. 'asien 9 tidak konFersi pada pengobatan kategori 3. !. 'asien 9 dengan riwaat pengobatan 9 di &asankes Non D<S. 4. 'asien 9 gagal pengobatan kategori 1. 7. 'asien 9 tidak konFersi setelah pemberian sisipan. 6. 'asien 9 kambuh. . 'asien 9 ang kembali berobat setelai lalai)de&ault. . 'asien 9 dengan riwaat kontak erat pasien 9 MD* C.
pengobatan dan menentukan potensi penularan. 'emeriksaan dahak untuk penegakan diagnosis dilakukan dengan mengumpulkan ! spesimen dahak ang dikumpulkan dalam dua hari kunjungan ang berurutan berupa Sewaktu,'agi,Sewaktu "S'S$% S "se/4.u& + dahak dikumpulkan pada saat suspek 9 dating berkunjung pertama kali. 'ada saat pulang% suspek membawa sebuah pot dahak untuk mengumpulkan
dahak pagi pada hari kedua. P "P/3i&+ dahak dikumpulkan di rumah pada pagi hari kedua% segera setelah bangun tidur. 'ot dahak dibawa dan diserahkan sendiri kepada petugas di
asankes. S "se/4.u&+ dahak dikumpulkan di asankes pada hari kedua% saat menerahkan dahak pagi.
'engambilan ! spesimen dahak masih diutamakan dibanding dengan 3 spesimen dahak mengingat masih belum optimalna &ungsi sistem dan hasil jaminan mutu eksternal pemeriksaan laboratorium.
2- Pe9e)i4s//n Bi/4/n 'eran biakan dan identi&ikasi M. Tuberkulosis pada pengendalian 9 adalah untuk
menegakkan diagnosis 9 pada pasien tertentu% aitu + 'asien 9 Ekstra 'aru 'asien b Anak 'asien 9 9A Negati& 'emeriksaan tersebut dilakukan jika keadaan memungkinkan dan tersedia laboratorium ang telah memenuhi standar ang ditetapkan.
;- Ui Ke(e4//n O8/. TB ?ji kepekaan obat 9 bertujuan untuk resistensi M. Tuberkulosis terhadap
kepekaan obat tersebut harus dilakukan di laboratorium ang terserti&ikasi dan lulus pemantapan mutu atau Jualit Assuran2e "JA$. 'emeriksaan tersebut ditujukan untuk diagnosis pasien 9 ang memenuhi kriteria suspek 9,MD*. #- Di/3n+sis TB P/)u Semua suspek 9 diperiksa ! spesimen dahak dalam waktu 3 hari% aitu sewaktu
pagi - sewaktu "S'S$. Diagnosis 9 'aru pada orang dewasa ditegakkan dengan ditemukanna kuman 9. 'ada program 9 nasional% penemuan 9A melalui pemeriksaan dahak mikroskopis merupakan diagnosis utama. 'emeriksaan lain seperti &oto toraks% biakan dan uji kepekaan dapat digunakan sebagai penunjang diagnosis sepanjang
sesuai dengan indikasina. idak dibenarkan mendiagnosis 9 hana berdasarkan pemeriksaan &oto toraks saja. oto toraks tidak selalu memberikan gambaran ang khas pada 9 paru% sehingga sering terjadi overdiagnosis. G/98/) Alu) Di/3n+sis TB P/)u
F- Kl/si7i4 /si
Pen
"parenkim$ paru. tidak termasuk pleura "selaput paru$ dan kelenjar pada hilus. 2& uberkulosis ekstra paru. uberkulosis ang menerang organ tubuh lain selain paru% misalna pleura% selaput otak% selaput jantung "peri2ardium$% kelenjar lm&e% tulang% persendian% kulit% usus% ginjal% saluran ken2ing% alat kelamin% dan lain,lain. 'asien dengan 9 paru dan 9 ekstraparu diklasi&ikasikan sebagai 9 'aru. 8- Kl/si7i4/si 8e),/s/)4/n /sil (e9e)i4s//n ,//4 9i4)+s4+(is keadan ini terutama ditujukan pada 9 'aru+
1&- Tu8e)4ul+sis (/)u BTA (+si.i7/- Sekurang,kurangna 3 dari ! spesimen dahak S'S hasilna 9Apositi&. 8- 1 spesimen dahak S'S hasilna 9A positi& dan &oto toraks dada menunjukkan
gambaran tuberkulosis. =- 1 spesimen dahak S'S hasilna 9A positi& dan biakan kuman 9 positi&. ,- 1 atau lebih spesimen dahak hasilna positi& setelah ! spesimen dahak S'S pada pemeriksaan sebelumna hasilna 9A negatiFe dan tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non
8- Kl/si7i4/si 8e),/s/)4/n )i/
/lasi&ikasi berdasarkan riwaat pengobatan sebelumna disebut sebagai tipe pasien% aitu+ 1& K/sus 8/)u Adalah pasien ang belum pernah diobati dengan
kurang dari satu bulan "4 minggu$. 'emeriksaan 9A bisa positi& atau negatiFe 2& K/sus
Adalah pasien ang telah berobat dan putus berobat 3 bulan atau lebih dengan 9A positi&. K/sus se.el/ 3/3/l "F/ilu)e& Adalah pasien ang hasil pemeriksaan dahakna tetap positi& atau kembali menjadi positi& pada bulan kelima atau lebih selama pengobatan. ;&- K/sus Pin,//n "T)/ns7e) In&
Adalah pasien ang dipindahkan keregister lain untuk melanjutkan pengobatanna #&- K/sus l/in!
Adalah semua kasus ang tidak memenuhi ketentuan diatas% seperti ang
tidak diketahui riwaat pengobatan sebelumna% pernah diobati tetapi tidak diketahui hasil pengobatanna% kembali diobati dengan 9A negatiFe.
:/././n!
9 paru 9A negati& dan 9 ekstra paru% dapat juga mengalami kambuh% gagal% de&ault maupun menjadi kasus kronik. Meskipun sangat jarang% harus dibuktikan se2ara patologik% bakteriologik "biakan$% radiologik% dan pertimbangan medis spesialistik.
G- Pen3+8/./n Tu8e)4ul+sis /- Tuu/n ,/n P)insi( Pen3+8/./n 'engobatan 9 bertujuan untuk menembuhkan pasien% men2egah kematian% men2egah
kekambuhan% memutuskan rantai penularan dan men2egah terjadina resistensi kuman terhadap
6enis Si7/. ,/n D+sis OAT Lini Pe)./9/
'engobatan tuberkulosis dilakukan dengan prinsip , prinsip sebagai berikut+
angan gunakan
dan sangat dianjurkan. ?ntuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat% dilakukan pengawasan langsung "D<
G irectly !bserved Treatment $ oleh seorang 'engawas Menelan
T//( //l "in.ensi7&
'ada tahap intensi& "awal$ pasien mendapat obat setiap hari dan perlu diawasi se2ara langsung untuk men2egah terjadina resistensi obat. 9ila pengobatan tahap intensi& tersebut diberikan se2ara tepat% biasana pasien menjadi tidak menular dalam kurun waktu 3 minggu. Sebagian besar pasien 9 9A positi& menjadi 9A negati& "konFersi$ dalam 3 bulan. T//( L/nu./n
'ada tahap lanjutan pasien mendapat jenis obat lebih sedikit% namun dalam jangka waktu ang lebih lama ahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persister sehingga men2egah terjadina kekambuhan
P/,u/n OAT
•
'aduan
•
etambutol. 'aduan
•
satu pasien. 'aket /ombipak. Adalah paket obat lepas ang terdiri dari Isoniasid% *i&isin% 'irainamid dan Etambutol ang dikemas dalam bentuk blister. 'aduan
'aduan
/D mempunai beberapa keuntungan dalam pengobatan 9+ 1$ Dosis obat dapat disesuaikan dengan berat badan sehingga menjamin e&ekti&itas obat dan mengurangi e&ek samping 3$ Men2egah penggunaan obat tunggal sehinga menurunkan resiko terjadina resistensi obat ganda dan mengurangi kesalahan penulisan resep !$ >umlah tablet ang ditelan jauh lebih sedikit sehingga pemberian obat menjadi sederhana dan meningkatkan kepatuhan pasien
P/,u/n OAT lini (e)./9/ ,/n (e)un.u4/nn1 "2HR?E' #H;R;& 'aduan
D+sis un.u4 P/,u/n OAT KDT K/.e3+)i I
D+sis un.u4 P/,u/n OAT K+98i(/4 un.u4 K/.e3+)i I
8- K/.e3+)i >2 "2HR?ES' HR?E' 5H;R;E;&
'aduan
'asien kambuh 'asien gagal 'asien dengan pengobatan setelah putus berobat (default) D+sis un.u4 P/,u/n OAT KDT K/.e3+)i II
D+sis un.u4 P/,u/n OAT K+98i(/4 K/.e3+)i 2
:/././n!
?ntuk
•
pasien
ang
berumur 60 tahun ke
atas
maksimal • •
dosis untuk
streptomisin adalah 700mg tanpa memperhatikan berat badan. ?ntuk perempuan hamil lihat pengobatan 9 dalam keadaan khusus. 8ara melarutkan streptomisin Fial 1 gram aitu dengan menambahkan aKuabidest sebanak !%ml sehingga menjadi 4ml."1ml G 370mg$.
=- OAT Sisi(/n "HR?E&
'aket sisipan /D adalah sama seperti paduan paket untuk tahap intensi& kategori 1 ang diberikan selama sebulan "3 hari$. D+sis KDT un.u4 Sisi(/n
D+sis K+98i(/4 un.u4 Sisi(/n
'enggunaan
lini kedua misalna golongan aminoglikosida "misalna kanamisin$ dan golongan kuinolon tidak dianjurkan diberikan kepada pasien baru tanpa indikasi ang jelas karena potensi obat tersebut jauh lebih rendah daripada
H- PENGAASAN MENELAN OBAT Salah satu komponen D<S adalah pengobatan paduan
pengawasan langsung. ?ntuk menjamin keteraturan pengobatan diperlukan seorang 'M<. a. 'ersaratan 'M< Seseorang ang dikenal% diper2aa dan disetujui% baik oleh petugas kesehatan maupun
pasien% selain itu harus disegani dan dihormati oleh pasien. Seseorang ang tinggal dekat dengan pasien. 9ersedia membantu pasien dengan sukarela. 9ersedia dilatih dan atau mendapat penuluhan bersama,sama dengan pasien
b. Siapa ang bisa jadi 'M< Sebaikna 'M< adalah petugas kesehatan% misalna 9idan di Desa% 'erawat% 'ekara% Sanitarian% >uru Immunisasi% dan lain lain. 9ila tidak ada petugas kesehatan ang memungkinkan% 'M< dapat berasal dari kader kesehatan% guru% anggota ''I% '//% atau tokoh masarakat lainna atau anggota keluarga. 2. ugas seorang 'M< Mengawasi pasien 9 agar menelan obat se2ara teratur sampai selesai pengobatan. Memberi dorongan kepada pasien agar mau berobat teratur. Mengingatkan pasien untuk periksa ulang dahak pada waktu ang telah ditentukan. Memberi penuluhan pada anggota keluarga pasien 9 ang mempunai gejala, gejala men2urigakan 9 untuk segera memeriksakan diri ke asilitas 'elaanan /esehatan. ugas seorang 'M< bukanlah untuk mengganti kewajiban pasien mengambil obat dari unit pelaanan kesehatan. 2. In&ormasi penting ang perlu dipahami 'M< untuk disampaikan kepada pasien dan keluargana+ 9 disebabkan kuman% bukan penakit keturunan atau kutukan 9 dapat disembuhkan dengan berobat teratur 8ara penularan 9% gejala,gejala ang men2urigakan dan 2ara pen2egahanna 8ara pemberian pengobatan pasien "tahap intensi& dan lanjutan$ 'entingna pengawasan supaa pasien berobat se2ara teratur /emungkinan terjadina e&ek samping obat dan perluna segera meminta pertolongan ke asankes.
I- PEMANTAUAN DAN HASIL PENGOBATAN TB
1& Pe9/n./u/n 4e9/u/n (en3+8/./n TB 'emantauan kemajuan hasil pengobatan pada orang dewasa dilaksanakan dengan
pemeriksaan ulang dahak se2ara mikroskopis. 'emeriksaan dahak se2ara mikroskopis lebih baik dibandingkan dengan pemeriksaan radiologis dalam memantau kemajuan pengobatan. =aju Endap Darah "=ED$ tidak digunakan untuk memantau kemajuan pengobatan karena tidak spesi&ik untuk 9. ?ntuk memantau kemajuan pengobatan dilakukan pemeriksaan spe2imen sebanak dua kali "sewaktu dan pagi$. -asil pemeriksaan dinatakan negati& bila ke 3 spesimen tersebut negati&. 9ila salah satu spe2imen positi& atau keduana positi&% hasil pemeriksaan ulang dahak tersebut dinatakan positi&. indak lanjut hasil pemriksaan ulang dahak mikroskopis dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tin,/4 L/nu. H/sil (e9e)i4s//n Ul/n3 D//4
2& T/./l/4s/n/ P/sien
T/./l/4s/n/ P/sien
/eterangan + L$
indakan
pada
pasien
ang
putus
berobat
antara 1,3 bulan dan
lama
pengobatansebelumna kurang dari 7 bulan+ lanjutkan pengobatan dulu sampai seluruh dosis selesai dan 1 bulan sebelum akhir pengobatan harus diperiksa dahak.
;& H/sil Pen3+8/./n P/sien TB BTA (+si.i7 Se98u
'asien telah menelesaikan pengobatanna se2ara lengkap dan pemeriksaan apusan dahak ulang "&ollow,up$ hasilna negati& pada A' dan pada satu pemeriksaan sebelumna Pen3+8/./n Len34/(
Adalah pasien ang telah menelesaikan pengobatanna se2ara lengkap tetapi tidak tidak ada hasil pemeriksaan apusan dahak ulang pada A' dan pada satu pemeriksaan sebelumna. Menin33/l
Adalah pasien ang meninggal dalam masa pengobatan karena sebab apapun. Pu.us 8e)+8/. "De7/ul.&
Adalah pasien ang tidak berobat 3 bulan berturut,turut atau lebih sebelum masa pengobatanna selesai. G/3/l
'asien ang hasil pemeriksaan dahakna tetap positi& atau kembali menjadipositi& pada bulan kelima atau lebih selama pengobatan. Pin,/ "T)/ns7e) +u.&
Adalah pasien ang dipindah ke unit pen2atatan dan pelaporan "register$ lain dan hasil pengobatanna tidak diketahui. Ke8e)/sil/n (en3+8/./n ".)e/.9en. su==ess&
>umlah ang sembuh dan pengobatan lengkap. Digunakan pada pasien dengan 9A# atau biakan positi&.
6- E7e4 S/9(in3 OAT ,/n Pen/./l/4s/n//nn
abel berikut% menjelaskan e&ek samping ringan maupun berat dengan pendekatan gejala E7e4 S/9(in3 Rin3/n OAT
E7e4 S/9(in3 Be)/. OAT
'enatalaksanaan pasien dengan e&ek samping gatal dan kemerahan kulit + "ika seorang pasien dalam pengobatan !AT mulai mengelu# gatal-gatal singkirkan dulu kemungkinan penyebab lain. $erikan dulu anti-#istamin% sambil meneruskan !AT dengan pengawasan ketat. &atal-gatal tersebut pada sebagian pasien #ilang% namun pada sebagian pasien mala#an ter'adisuatu kemera#an kulit. $ila keadaan seperti ini% #entikan semua !AT. Tunggu sampai kemera#an kulit tersebut #ilang. "ika ge'ala efek samping ini bertamba# berat% pasien perlu diru'uk
'ada asankes *ujukan penanganan kasus,kasus e&ek samping obat dapat dilakukan dengan 2ara sebagai berikut+ •
9ila jenis obat penebab e&ek samping itu belum diketahui% maka pemberian kembali
•
tersebut. E&ek samping hepatotoksisitas bisa terjadi karena reaksi hipersensitiFitas atau karena kelebihan dosis. ?ntuk membedakanna% semua
