SOP Asesmen risiko jatuh pasien dewasaFull description
Full description
jv
jv
resiko jatuhFull description
pedoman akreditasDeskripsi lengkap
edukasiDeskripsi lengkap
panduan resiko jatuh
edukasi
pedoman akreditasFull description
akreditasiDeskripsi lengkap
akreditasiFull description
SPO RISIKO JATUH
Asesmen resiko jatuh pada geriatri
resiko jatuhFull description
Asesmen resiko jatuh pada geriatriDeskripsi lengkap
KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG NOMOR : 441 / 10898 / 302 / 2014 T E N T A N G KEBIJAKAN ASESMEN PASIEN RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANGDeskripsi lengkap
KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG NOMOR : 441 / 10898 / 302 / 2014 T E N T A N G KEBIJAKAN ASESMEN PASIEN RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
KEBIJAKAN ASESMEN PASIENDeskripsi lengkap
KEBIJAKAN ASESMEN PASIEN
KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG NOMOR : 441 / 10898 / 302 / 2014 T E N T A N G KEBIJAKAN ASESMEN PASIEN RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANGFull description
Kebijakan Asesmen Pasien
dfw
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM MALAHAYATI BIREUEN NOMOR:
/
/ 2015
TENTANG KEBIJAKAN ASESMEN ULANG RISIKO PASIEN JATUH RUMAH SAKIT UMUM MALAHAYATI BIREUEN Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RSU Malahayati Bireuen, dengan mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi risiko pasien cedera karena jatuh; b. Bahwa agar pelayanan penyelenggaran kebijakan Asesmen ulang Risiko Pasien Jatuh di RSU Malahayati dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan direktur RSU Malahayati Bireuen sebagai landasan bagi penyelenggaraan Asesmen Resiko Pasien Jatuh di RSU Malahayati Bireuen; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a, dan b perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur RSU Malahayati Bireuen.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktek Kedokteran; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang RumahSakit; 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan; 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691 / MENKES/PER / VIII / 2011 tentang keselamatan Pasien Rumah Sakit; 6. Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety) Depkes 2008; 7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.03/1/0223/2014 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Malahayati; 8. Keputusan
Direktur
Utama
RSU
Malahayati
Nomor
Peg.820/Kpts/04/2015 tentang dr. Hasna Laura Pengangkatan Direktur RSU Malahayati Bireuen; MEMUTUSKAN
Menetapkan
: KEPUTUSAN
DIREKTUR
RSU
MALAHAYATI
BIREUEN
TENTANG KEBIJAKAN ASESMEN ULANG RISIKO PASIEN JATUH PADA RUMAH SAKIT UMUM MALAHAYATI BIREUEN Pertama
: Memberlakukan kebijakan Asesmen Ulang Risiko Pasien Jatuh di Rumah Sakit Umum Malahayati Bireuen sebagaimana terlampir dalam keputusan ini.
Kedua
: Kebijakan ini dimaksudkan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan pasien di Rumah Sakit Umum Malahayati Bireuen.
Ketiga
: Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini.
Ditetapkan
: di Bireuen
Pada tanggal : 09 Juli 2015 Direktur RSU Malahayati Bireuen,
Dr. Hasna Laura
Lampiran
: Keputusan Direktur RSU Malahayati Bireuen
Nomor
:
Tanggal
: 09 Juli 2015 KEBIJAKAN ASESMEN ULANG RISIKO PASIEN JATUH RSU MALAHAYATI BIREUEN
1. Rumah sakit merupakan Asesmen Risiko Pasien Jatuh dan melakukan evaluasi dalam 24 jam, menggunakan : a. Skala Humpty Dumpty : 0 hari s/d 14 tahun. b. Skala Morse : 15 tahun s/d 59 tahun c. Skala Ontario Modified Stratify-Sydney : lebih dari 59 tahun 2. Setiap pasien yang telah di identifikasi risiko pasien jatuh dilakukan pemasangan segitiga risiko jatuh pada tempat tidur pasien, menggunakan segitiga warna hijau untuk risiko rendah, segitiga warna kuning untuk risiko sedang dan segitiga warna merah untuk risiko tinggi. 3. Setiap pasien yang telah di identifikasi risiko pasien jatuh dilakukan pemasangan gelang warna kuning untuk pasien dengan risiko jatuh tinggi dan pasien dengan risiko sedang. 4. Setiap pasien yang telah di identifikasi risiko pasien jatuh telah diberikan penjelasan atau rencana untuk mencegahnya sesuai kriterianya oleh staf keperawatan yang kompeten. 5. Proses pelaksanaan asesmen risiko pasien jatuh telah dilakukan evaluasi dan monitoring secara rutin per shift dan terevaluasi dalam 24 jam. 6. Jika terjadi insiden (KNC/KTD/Sentinel) harus dilaporkan melalui format insiden keselamatan pasien pada Komite Mutu dan Keselamatan Pasien dalam waktu maksimal 2x24 jam.