KEBERHASILAN BELAJAR SISWA
Keberhasilan Belajar Siswa A. Pengertian Keberhasilan Belajar Sebelum masuk pada pengertian keberhasilan belajar, maka peneliti terlebih dahulu akan membahas tentang pengertian belajar. Konsep belajar menurut UNESCO, menuntu setiap satuan pendidikan untuk dapat mengembangkan empat pilar pendidikan baik untuk seka se kara rang ng da dan n ma masa sa de depa pan, n, yai aitu tu:: ( (!! le lear arni ning ng to kn know ow (be (belaja lajarr unt untuk uk men menget getahu ahui!, i!, ("!learning ("! learning to do (belajar do (belajar untuk melakukan sesuatu! dalam hal ini peserta didik dituntut untuk terampil dalam melakukan sesuatu, (#! learning to be (belajar be (belajar untuk menjadi seseorang!, dan ($! learning to live together (belajar (belajar untuk menjalani kehidupan bersama!. %ambang &arsita ("'': )"!, belajar selalu dikaitkan dengan suatu upaya atau proses perubahan perilaku seseorang sebagai akibat interaksi peserta didik dengan berbagai sumber belajar yang ada di sekitarnya. *erubahan perilaku per ilaku tersebut te rsebut meliputi perubahan pengetahuan (kogniti+!, keterampilan (psikomotor!, sikap (a+ekti+!, dan nilai (alue!. -al yang sama dikemukakan oleh Nana Sudjana (: /! bah0a belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. *erubahan sebagai hasil has il pro proses ses bel belajar ajar men mengaj gajar ar ters tersebu ebutt dap dapat at dit ditunj unjukk ukkan an dala dalam m ber berbag bagai ai ben bentuk tuk sepe seperti rti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, ke1akapan, kebiasaan, serta perubahan aspek2aspek lain yang ada pada indiidu yang belajar. Sedangkan menurut 3uhibbin Syah ("''": )!, belajar merupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku indiidu yang relati+ menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kogniti+. %erdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bah0a belajar merupakan proses perubahan tingkah laku pada seseorang yang asalnya tidak tahu menjadi tahu, yang asalnya tidak mempunyai keterampilan menjadi mempunyai keterampilan, dan yang asalnya tidak tid ak dap dapat at men menger gerjak jakan an sesu sesuatu atu men menjad jadii bis bisaa men menger gerjaka jakan n sesu sesuatu atu yan yang g sem semuany uanyaa itu merupakan hasil dari pengalaman atau interaksi dengan lingkungan yang dilakukan se1ara sengaja. 4engan demikian, perubahan2perubahan yang terjadi pada peserta didik sebagai akibat dari proses belajar mengajar tersebut merupakan hasil dari belajar atau dengan kata lain disebut hasil belajar. Sejalan dengan itu, 4irektorat 5enderal *embinaan Kelembagaan 6gama 7slam ("'': ")!! me ") meng ngat atak akan an ba bah0 h0aa ke kebe berh rhas asila ilan n bel belaj ajar ar da dapa patt di diuk ukur ur de deng ngan an pe peru ruba baha han, n, ka karen renaa keberhasilan suatu program pembelajaran dapat diukur berdasarkan perbedaan 1ara berpikir, merasa, mera sa, ber berbua buatt seb sebelu elum m dan ber berbua buatt sesu sesudah dah mem memper peroleh oleh pen pengal galama aman n bel belajar ajar dal dalam am menghadapi situasi yang serupa. Selanjutny Selanj utnyaa Syai+u Syai+ull %ahri 4jamarah dan 6s0 6s0an an 8ain ("''): '/! meny menyatakan atakan bah0a suatu sua tu pro proses ses bel belajar ajar men mengaja gajarr ten tentan tang g suat suatu u bah bahan an pen pengaj gajaran aran dap dapat at dik dikatak atakan an ber berhas hasil il apabila 9ujuan 7nstruksional Khusus (97K!2nya dapat di1apai oleh peserta didik. 4engan demikian, dapat disimpulkan bah0a keberhasilan belajar merupakan ke1akapan dari suatu usaha atau latihan pengalaman dalam bentuk perubahan tingkah laku yang mengandung pengetahuan (kogniti+!, keterampilan (psikomotor!, sikap (a+ekti+! serta nilai2nilai yang konstrukti+ (alue!. B. Indikator Keberhasilan Belajar Keberh Keb erhasil asilan an bel belajar ajar mer merupa upakan kan pre prestas stasii pese peserta rta did didik ik yan yang g di1 di1apa apaii dal dalam am pro proses ses belajar mengajar. Untuk mengatahui keberhasilan belajar tersebut terdapat beberapa indikator
yang dapat dijasikan petunjuk bah0a proses belajar mengajar tersebut dianggap berhasil atau tidak. Syai+ul %ahri 4jamarah dan 6s0an 8ain ("''): ')! mengemukakan bah0a indikator keberhasilan belajar, di antaranya yaitu: (! daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan men1apai prestasi tinggi, baik se1ara indiidual maupun kelompok, dan ("! perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaraninstruksional khusus (97K! telah di1apai oleh peserta didik, baik se1ara indiidual maupun kelompok. ;ebih lanjut 8aenal 6ri+in ("'': "! menyatakan bah0a indikator keberhasilan belajar dapat dilihat dari berbagai jenis perbuatan atau pembentukan tingkah laku peserta didik. 5enis tingkah laku itu di antaranya adalah: (! kebiasaan, yaitu 1ara bertindak yang dimiliki peserta didik dan diperoleh melalui belajar, ("! keterampilan, yaitu perbuatan atau tingkah laku yang tampak sebagai akibat kegiatan otot dan digerakkan serta dikoordinasikan oleh sistem sara+, (#! akumulasi persepsi, yaitu berbagai persepsi yang diperoleh peserta didik melalui belajar, seperti pengenalan simbol, angka dan pengertian, ($! asosiasi dan ha+alan, yaitu seperangkat ingatan mengenai seseuatu sebagai hasil dari penguatan melalui asosiasi, baik asosiasi yang disengaja atau 0ajar maupun asosiasi tiruan, (/! pemahaman dan konsep, yaitu jenis hasil belajar yang diperoleh melalui kegiatan belajar se1ara rasional, ()! sikap, yaitu pemahaman, perasaan, dan ke1enderungan berperilaku peserta didik terhadap sesuatu, (
didik terhadap bahan pelajaran yang telah dipelajarinya selama jangka 0aktu tertentu. 6dapun +ungsi dan tujuannya ialah untuk menentukan apakah dengan nilai yang diperolehnya itu peserta didik dapat dinyatakan lulus atau tidak lulus. *engertian lulus atau tidak lulus di sini dapat berati: tidak dapatnya peserta didik melanjutkan ke modul berikutnya, tidak dapatnya peserta didik nmengikuti pelajaran pada s emester berikutnya, tidak dapatnya peserta didik dinaikkan ke kelas yang lebih tinggi, serta tidak dapatnya peserta didik dinyatakan lulustamat dari sekolah yang bersangkutan. Sejalan dengan itu 8aenal 6ri+in ("'': "'! berpendapat bah0a untuk mengukur keberhasilan belajar peserta didik dapat digunakan tes hasil belajar, yang digolongkan menjadi dua, yaitu: (! tes +ormati+, yaitu penilaian yang yang digunakan untuk mengukur suatu atau beberapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap peserta didik terhadap pokok bahasan tersebut, dan ("! tes sumati+, yaitu tes yang diadakan untuk mengukur daya serap peserta didik terhadap bahan pokok2pokok yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau dua tahun pelajaran yang tujuannnya untuk menetapkan tingkat atau tara+ keberhasilan belajar peserta didik dalam sautu periode belajar tertentu. *engukuran keberhasilan belajar dengan menggunakan tes hasil belajar hanya dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan teoritis. Sedangkan menurut 8aenal 6ri+in ("'': /"! untuk mengukur aspek keterampilan digunakan tes perbuatan, ser ta perubahan sikap dan pertumbuhan peserta didik dalam psikologi diukur dengan teknik non tes. ;ebih lanjut 8aenal 6ri+in ("'': /"! mengatakan bah0a teknik non tes dapat diaplikasikasn dengan berbagain 1ara, diantaranya adalah: (! obserasi (observation) yaitu suatu proses pengamatan dan pen1atatan se1ara sistematis, logis, objekti+, dan rasional mengenai berbagai +enomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk men1apai tujuan tertentu, ("! 0a0an1ara (interview) merupakan salah satu bentuk alat ealuasi jenis non tes yang dilakukan melalui per1akapan dan tanya ja0ab, baik se1ara langsung maupun tidak langsung dengan peserta didik, (#! skala sikap (attitude scale) yaitu bentuk penilaian non tes yang dilakukan dnegan 1ara peserta didik memilih pernyataan2pernyaat positi+ dan negati+, ($! da+ar 1ek (check list) adalah suatu da+tar yang berisi subjek dan aspek2aspek yang akan diamati, (/! skala penilaian (rating scale) adalah da+tar 1ek penilaian non tes yang penilainya hanay dapat men1atat ada tidaknya ariabel tingkah laku tertentu, sedangkan dalam skala penilaian +enomena2+enomena yang akan dinilai itu disusun dalam tingkatan2tingkatan yang telah ditentukan, ()! angket (quetioner)adalah alat untuk mengumpulkan dan men1atat data atau in+oermasi, pendapat, dan paham dalam hubungan kausal, (
Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar. 3asalah yang dihadapi adalah sampai ditingkat mana prestasi (hasil! belajar yang telah di1apai. Sehubungan dengan hal ini, Syai+ul %ahri 4jamarah dan 6s0an 8ain ("''): ' Shiran ("'':