Kebebasan Berpendapat Melalui Media Sosial
Kebebasan berpendapat merupakan hak asasi manusia yang dijamin oleh Pasal 28E ayat (3) dan Pasal 28F UUD 1945 yang menyebutkan bahwa:
(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat.
Lebih lanjut, Pasal 28F membahas mengenai penyampaian informasi. Adapun isi pasal tersebut, yakni:
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
Kedua pasal tersebut menunjukkan bahwa dalam menikmati hak kebebasan berpendapat, tentu diperlukan sarana penunjang untuk terpenuhinya hak kebebasan berpendapat sebagai bentuk dari hak untuk berkomunikasi. Media cetak dan media elektronik menjadi sarana yang tersedia dalam menunjang kebebasan berpendapat.
Media cetak adalah media yang menyampaikan informasi dalam bentuk kertas. Media cetak memiliki kaitan erat dengan pers meskipun tidak hanya pers yang menggunakan media cetak. Hal ini dikarenakan media cetak menjadi sarana awal dalam perkembangan pers untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat dalam bentuk surat kabar dan majalah yang disalurkan melalui transportasi. Buku atau pun makalah yang diterbitkan pun termasuk dalam media cetak. Sementara media elektronik adalah media penyamapian pesan melalui teknologi telekomunikasi yang dapat berupa audio, visual, maupun gabungan keduanya. Media elektronik memiliki kaitan erat dengan media penyiaran yang dapat dinikmati publik melalui radio dan televisi.
Perkembangan teknologi khususnya dalam media elektronik telah memfasilitasi manusia dalam memberikan kemudahan berkomunikasi dan menyapaikan pendapat. Perkembangan tersebut menghasilkan komunikasi dalam era teknologi yang memiliki cakupan yang luas, tidak harus bertemu secara langsung untuk berbicara tetapi dapat melalui sarana komunikasi yang ada. Perkembangan manusia yang sangat akrab dengan internet, di mana media sosial termasuk di dalamnya dan dapat diakses dengan menggunakan gadget telah menghasilkan dinamika baru dalam lingkup komunikasi di masyarakat. Teknologi memberikan pengaruh terhadap hadirnya keragaman media. Perkembangan teknologi dan informatika membawa pengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat baik masyarakat internasional maupan masyarakat lokal. Pengaruh tersebut berdampak pada bertambahnya sarana dalam menyatakan pendapat. Arus pertukaran informasi yang cepat melalui kemajuan teknologi sangat mendukung kebebasan berpendapat. Kebebasan berpendapat merupakan kebebasan dalam mengeluarkan pikiran baik secara lisan maupun tulisan melalui segala jenis sarana yang tersedia dan perkembangan teknologi telah mewadahi sarana tersebut.
Tentu teknologi merupakan penemuan maupun perkembangan yang bersifat netral. Netral dalam pengertian memberikan pengaruh positif dan negatif. Pengaruh yang diperoleh dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menghasilkan persepktif yang bertentangan, yakni teknologi informasi dan komunikasi memberikan kemudahan kepada manusia untuk saling bertukar informasi, namun dalam mengaspirasikan pendapat pribadi melalui teknologi informasi dan komunikasi juga berperan sebagai penghancur dalam kehidupan bermasyarakat. Penyebabnya adalah kesulitan negara dalam mengontrol arus komunikasi global yang disertai pula oleh manusia yang tidak dapat diprediksi dalam menyampaikan pendapat.
Media sosial merupakan situs web dan aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan berbagi konten atau untuk berpartisipasi dalam jejaring sosial. Sementara jejaring sosial merupakan sebuah jaringan interaksi sosial dan hubungan pribadi; sebuah situs web khusus atau aplikasi lainnya yang memungkin pengguna untuk berkomunikasi satu sama lain dengan memasang informasi, komentar, pesan, gambar, dsb. Jika melihat definisi dari jejaring sosial, maka akan terpancar pertautan antara media sosial dan jejaring sosial meskipun memiliki definisi yang berbeda. Berdasarkan kedua definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa :
dibutuhkan suatu situs web dan atau aplikasi;
pengguna media sosial mencakup semua orang yang memiliki akses untuk memanfaatkan media sosial;
interaksi yang berkenaan berhubungan dengan masyarakat baik nasional maupun internasional; dan
berbagi informasi, komentar, pesan, gambar, dsb.
Pada akhirnya, media sosial merupakan sarana yang digunakan bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi dan menyampaikan pendapat. Dalam mendapatkan dan menyampaikan pendapat, media sosial dapat digunakan oleh orang-perorangan, perkumpulan atau pun pers. Untuk mengontrol arus komunikasi global tersebut agar tidak kelewat batas dilakukan dan diusahakan oleh Pemerintah Indonesia dan dibantu oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi dan lembaga kepolisian. Kontrol yang dilakukan adalah dengan menetapkan hukum positif yang berupa peraturan perundang-undangan, seperti undang-undang, peraturan pemerintah, serta peraturan Menteri KOMINFO. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik berusaha mewadahi hak konstitusional beserta pembatasan dalam berkomunikasi maupun bertransaksi yang dilakukan melalui media elektronik, khususnya internet.
Oxford Dictionaries Language Matters, diakses dari www.oxforddictionaries.com pada tanggal 10 Oktober 2014. Definition of social media: websites and applications that enable users to create and share content or to participate insocial networking.
Oxford Dictionaries Language Matters, diakses dari www.oxforddictionaries.com pada tanggal 10 Oktober 2014. Definition of social networking: A network of social interactions and personal relationships;A dedicated website or other application which enables users to communicate with each other by posting information, comments, messages, images, etc.