LAPORAN STUDI KASUS
PENATA PENATALAKSANAAN LAKSAN AAN TERAPI TER API DIIT PADA PADA PASIES PASIES DYSPNE D YSPNEA A DI RUANGAN LAVENDER 3 KAMAR A1 RS ABUNAWAS KOTA KENDARI
Disusun untuk memenuhi tu!s kei!t!n PKL P"#ses Asuh!n Gi$i %i RS A&un!'!s
Disusun O(eh ) *e+, An%"i,!ni P--313-13-11
KEMENTERIAN KESE.ATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESE.ATAN KENDARI /URUSAN GI0I PRODI D IV -12
BAB I PENDA.ULUAN A L!t!" Be(!k!n Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh. Status gizi normal menggambarkan keseimbangan yang baik antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi. Kekurangan nutrisi memberikan efek yang tidak di inginkan terhadap struktur dan fungsi hampir semua organ dan sistem tubuh. Kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit diadakan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien, baik rawat inap maupun rawat jalan untuk kepentingan metabolisme tubuh, dalam rangka upaya preventif, kuratif dan rehabilitatif maupun promotif. Salah satu pelayanan gizi terhadap pasien rawat inap untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien dengan memberikan terapi diit. Terapi diit diberikan sesuai dengan kondisi tubuh dan keadaan gizi pasien. Keadaan gizi sangat berpengaruh terhadap proses penyembuhan penyakit, sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat pula berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien. Sering terjadi kondisi pasien yang semakin buruk karena tidak diperhatikan keadaan gizinya. Hal
tersebut diakibatkan karena tidak
terukupinya kebutuhan gizi untuk perbaikan organ tubuh. !ungsi organ yang terganggu akan lebih terganggu lagi dengan adanya penyakit dan kekurangan gizi. "leh karena itu, dalam memenuhi kebutuhan gizi pasien harus disesuaikan dengan kondisi pasien meliputi keadaan klinis, status gizi, dan status metabolisme tubuh. #yspnea atau yang biasa disebut sesak napas merupakan manifestasi penting untuk penyakit kardiopulmoner, selain itu dapat pula ditemukan pada penyakit neurologi, metaboli, dan psikologik. Seara normal, manusia dapat menderita dyspnea akibat aktivitas fisik yang berat, namun napas akan kembali normal setelah istirahat selama beberapa menit. #alam banyak keadaan, dyspnea merupakan salah satu gejala dari kelainan$kelainan dalam
tubuh. %isalnya dyspnea pada penderita asma, &"'# (&hroni "bstrutive 'ulmonary #isease), pneumonia. Selain karena penyakit paru, dyspnea dapat juga terjadi akibat kelainan di jantung, misal pada heart failure, ongestive heart disease. *abungan antara penyakit paru dan jantung juga dapat menimbulkan dyspnea yang berat. Terdapat juga berbagai penyebab lain yang memungkinkan terjadinya dyspnea seperti gangguan psikogenik, anemia, dll. 'enyebab dyspnea berbagai maam, dan dapat dibagi berdasarkan penyebab yang berasal dari paru, jantung, gabungan paru dan jantung, serta penyebab lain diluar paru dan jantung. 'enyebab yang berasal dari paru bisa berupa penyakit obstruksi saluran napas, spasme dari otot$otot napas, kerusakan pons dan medulla yang merupakan pusat pengatur system pernapasan, tekanan pada rongga toraks, adanya efusi pleura, peningkatan tekanan intrapleural, adanya paralisis otot pernapasan, peahnya alveolus, emfisema, dan adanya kanker saluran pernapasan. 'enyebab yang berasal dari jantung misalnya karena ada kelainan jantung+ asma kardial. Kemudian penyebab lain diluar faktor paru dan jantung yaitu sesak karena alergi bahan tertentu, rangsangan psikologis seperti takut, emosi, dan sebagainya, sesak akibat suasana lingkungan kurang oksigen ("), karena infeksi bakteri dan jamur, karena adanya trauma, peningkatan asam lambung, aspirasi, dan akibat yang ditimbulkan karena rokok. 'enderita dyspnea berat apabila dibiarkan tanpa ditangani dengan epat dapat terjadi gagal napas dan akhirnya meninggal. "leh karena itu butuh penanganan yang epat dan logika berpikir yang epat pula untuk menentukan kemungkinan penyebab sesak napas yang dialami pasien. -ntara batuk dan sesak napas bisa jadi terdapat hubungan. %isalnya saja pada batuk pertusis. Karena batuk pertusis terjadi seara kontinu maka penderita menjadi kekurangan udara dan mengakibatkan sesak napas. Hubungan antara batuk dan sesak napas kembali lagi tergantung pada etiologi utamanya
B Tu4u!n . Tujuan /mum %ahasiswa mampu melaksanakan penatalaksanaan diet pada penderita dyspnea . Tujuan Khusus a) %ampu mengkaji data dalam penentuan diagnosa pasien b) %ampu melakukan anamnesis gizi kepada pasien ) %ampu melaksanakan pengukuran antropometri dan penentuan status gizi pasien d) %ampu merenanakan terapi diit e) %ampu menghitung kebutuhan gizi pasien dalam sehari f) %ampu menghitung asupan makan pasien selama dirumah sakit 5 M!n+!!t . 0agi 1umah Sakit Sebagai bahan masukan perbaikan pelayanan gizi serta adanya pemantauan intensif khususnya yang berhubungan dengan gizi pasien. . 0agi %ahasiswa %ahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh serta mendapatkan pengalaman kerja sebagai ahli gizi rumah sakit. D Met#%e Pe(!ks!n!!n . Tempat dan 2aktu Studi kasus dilaksanakan di 1umah Sakit -bunawan Kota Kendari ruangan lavender kelas 3 kamar - dimulai pada tanggal 4 3 !ebruari 56. . 'engumpulan #ata a. #ata 'rimer #ata yang dikumpulkan meliputi + ) #ata subyektif
+ keluhan utama, riwayat penyakit sekarang,
riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit gizi pasien dan kebiasaan pola makan pasien.
) #ata Sekunder #ata ini diperoleh dari buku rekam medis (1%) atau buku status pasien, yang meliputi + •
#ata identitas pasien
•
#ata hasil pemeriksaan laboratorium
•
#ata periksaan fisik7klinis
•
#ata hasil pemeriksaan penunjang
•
#ata hasil diagnosa penyakit
E 5!"! Penum6u(!n D!t! . 2awanara #ilakukan dengan pasien dan keluarga pasien untuk mendapatkan informasi dan penjelasan tentang pola makan pasien sebelum masuk rumah sakit, alergi terhadap makanan tertentu, pantangan makan, gangguan gastrointestinal dan asupan makan sehari dengan reall 8 jam. . 'engamatan 'engamatan seara langsung terhadap pasien untuk mendapatkan data$data yang tidak dapat dikumpulkan dengan wawanara, antara lain keadaan fisik paien dan sisa makan pasien. 3. 'engukuran Hasil pengukuran dapat dilihat di rekam medis jika tidak ada maka dilakukan pengukuran antropometri. 8. 'enatatan %enatat hasil pengumpulan data baik data umum, data subyektif dan obyektif. !. -nalisis #ata #ata hasil penelitian seara deskriptif *. 'enyajian #ata #ata hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel dan dan diuraikan seara deskriptif.
BAB II TIN/AUAN PUSTAKA A De+inisi 'erasaan yang tidak nyaman yang berhubungan dengan pernafasan. 'erasaan ini bersifat subjektif sehingga kualitas dari rasa sesak itu pun berbeda$beda. 'ada saat sesak nafas, otot tambahan digunakan untuk inspirasi seperi %. Sternomastoideus, dan %. Salenus. Selain itu
juga
didapati pernafasan uping hidung. #yspnea atau yang biasa disebut sesak napas merupakan manifestasi penting untuk penyakit kardiopulmoner, selain itu dapat pula ditemukan pada penyakit neurologi, metaboli, dan psikologik. Seara normal, manusia dapat menderita dyspnea akibat aktivitas fisik yang berat, namun napas akan kembali normal setelah istirahat selama beberapa menit. #alam banyak keadaan, dyspnea merupakan salah satu gejala dari kelainan$kelainan dalam tubuh. %isalnya dyspnea pada penderita asma, &"'# (&hroni "bstrutive 'ulmonary #isease), pneumonia. Selain karena penyakit paru, dyspnea dapat juga terjadi akibat kelainan di jantung, misal pada heart failure, ongestive heart disease. *abungan antara penyakit paru dan jantung juga dapat menimbulkan dyspnea yang berat. Terdapat juga berbagai penyebab lain yang memungkinkan terjadinya dyspnea seperti gangguan psikogenik, anemia, dll. B Eti#(#i 'enyebab dari sesak nafas dapat dibagi menjadi 8 tipe 9 . Kardiak *agal jantung, penyakit arteri koroner, infark miokard, kardiomiopati, disfungsi
katup, hipertrofi ventrikel
kiri, hipertrofi
asimetrik
sptum,
pertikarditis, aritmia . 'ulmoner 'enyakit 'aru "bstruktif Kronis, -sma, 'enyakit paru restriksi, *angguan penyakit paru, herediter, pneumotoraks
3. &uran kardiak dan pulmoner ''"K dengan hipertensi, pulmoner, emboli paru kronik, trauma 8. Non kardiak dan non pulmoner Kondisi metabolik, nyeri, gangguan neuromuskular, gangguan panik, hiperventilasi, psikogenik, gangguan asam basa, gangguan di saluran penernaan (reflu:, spasme oesophagus, tukak pepti 5 Mek!nisme
&hemoreeptor adalah reseptor yang terletak di badan arotid dan medulla. 1eseptor ini distimulasi oleh hipoksemia, hipekapnea akut, dan aidemia. %ehanoreeptor terletak di paru$paru dan distimulasi oleh bronhospasm dan hiperinflasi. %etaboreeptors terletak di otot skelet. 1eseptor ini teraktivasi oleh perubahan biokimia pada saat beraktivitas berat atau olahraga. Tiga reseptor ini menerima sinyal dari berbagai maam perubahan tubuh, lalu teraktivasi dan menghantarkan sinyal tersebut ke sensory orte:. 'roses ini dinamakan sebagai proses feedbak. #ari sensory orte: sinyal akan dibawa ke pusat respirasi di medulla lalu ke dihantarkan ke otot ventilasi melalui motor neuron. 'roses ini disebut feed forward. ;rror signal terjadi apabila reseptor terstimulasi tanpa adanya sinyal$sinyal yang sesungguhnya. Sehingga terjadi peningkatan atau penurunan ventilasi yang tidak seharusnya.
D Di!n#s! D,s6ne! -da beberapa gambaran klinis dispnea+ . #yspnea d< effort (e:ertional dyspnea) Sesak nafas pada waktu melakukan kerja fisik tetapi menghilang setelah istirahat selama beberapa waktu. . 'aro:ysmal noturnal dyspnea Sesak nafas timbul sewaktu tidur malam hari sehingga pasien terbangun dan harus duduk selama beberapa waktu sampai sesaknya hilang. 3. "rtopnea Sesak nafas yang timbul ketika berbaring. 'ada sikap berbaring, aliran balik vena lebih lanar sehingga pengisian atrium dan ventrikel kanan jadi lebih banyak. -kibatnya bendungan paru lebih mudah terjadi. 8. -sma kardial Terjadi karena edema paru akut. Sesak nafas timbul tiba$tiba karena edema paru mendadak akibat gagal jantung kiri akut. *agal jantung kiri menimbulkan bendungan paru dan akhirnya terjadi edema paru akut. &airan masuk ke dalam ruang alveoli sehingga timbul gejala dispnea yang agak berat. =. 'ernafasan &heyne$Stoke 'ernafasan ini ditandai dengan hiperpnea periodik diselang fase apnea. Keadaan ini disebabkan) karena urah jantung yang menurun. >. 'alpitasi -danya rasa debaran jantung di dada yang tidak seperti biasanya, dapat terjadi karena denyut jantung yang lebih keras dari biasa, atau lebih epat dari biasa, atau irama denyut jantung yang tidak teratur (aritmia)
BAB III .ASIL DAN PEMBA.ASAN BAGIAN 1 ASSESMENT A An!mnesis 1 I%entit!s P!sien Nama + Ny. H /mur + 5 th Se: + 'erempuan 'ekerjaan + %ahasiswa 'endidikan + S% -gama + Aslam Sumber : buku rekam medis pasien
No. 1% + 3.85. 1uang + ?avender 3 kamar - Tgl %asuk + $5$56 Tgl Kasus + $5$56 -lamat + @l. H.;.- %odokompit #iagnosa %edis + #yspnea
Be"k!it!n Den!n Ri'!,!t Pen,!kit Keluhan /tama 1iwayat penyakit sekarang 1iwayat penyakit dahulu 1iwayat penyakit keluarga
H%1S nafas terasa sesak, nyeri pada ulu hati dan nyeri yang dirasa hilang timbul. H%1S keluhan semakin memberat dan masih merasakan hal yang sama yaitu nafas terasa sesak dan nyeri pada ulu hati hilang timbul Sesak nafas7asma $
3 Be"k!it!n Den!n Ri'!,!t Gi$i
#ata Sosio ;konomi
-ktifitas !isik
-lergi %akan %asalah *astrointestinal 'enyakit Kronik
'enghasilan @umlah anggota keluarga Suku
+$ + 3 orang + 0uton
@umlah jam kerja + $ jumlah tidur sehari = jam @enis olah raga + jalan jalan. !rek + 3:7minggu %akanan +$ 'enyebab +$ @enis diet khusus +$ -lasan + $ Nyeri ulu hati (ya), nafas sesak (ya), mual (tidak), muntah (tidak), diare ( tidak), perubahan pengeapan (tidak) @enis penyakit +$ %odifikasi diet +$
@enis dan lama pengobatan + $ Sulit menelan ($), gigi lengkap (ya) "bat dalam bentuk syrup + Suralfate !rekuensi + 3:7hari 'ola makan pasien sebelum sakit (selama di kost) yaitu + %akanan utama $3: sehari Nasi + 4 3: sehari B piring #aging ayam + : 7 3 minggu B $ potong Akan bojo + 3:7minggu B 4 potong Tempe + 3 4 8:7minggu B 3 potong Tahu + 4 3:7minggu B 8 potong Sayur + daun ubi, pasele, bayam, kangkung, wortel, kentang, toge, labu siam B C mangkok 0uah + jarang %ie indomie + 3 4 8:7minggu B bungkus
Kesehatan mulut 'engobatan
1iwayat pola makan
Kesim6u(!n ) 'asien mengelu nafas terasa sesak, nyeri pada ulu hati, terdiagnosa dyspnea. 'asien adalah seorang mahasiswa yang tinggal di kost. 'ola makan pasien selalu tepat makan tapi dibandingkan dengan makan bergizi, beragam dan berimbang pasien selalu mengonsumsi indomie dengan alasan karena mie sangat instan di buat dan praktis, apalagi kalau belum ada kirimkan uang dari kampung. B Ant"#6#met"i o
T0 + >" m
o
00 + 83 kg
o
/mur
+ 5 tahun 1,6
o
¿ ¿ ¿2 A%T D ¿ BB 43 = ( TB )2 ¿
Kesim6u(!n ) 0erdasarkan
hasil
pengukuran
antropometri
diperoleh
data
pengukuran 00 83 kg dan T0 >5 m. Status gizi berdasarkan A%T termasuk dalam kategori status gizi kurang.
5 Peme"iks!!n K(inis . Kesan /mum + lemah . Eital Sign + a. Suhu 36,F5& (normal) b. Tensi 57G5 mmH . 1espirasi 5:7menit Kesim6u(!n ) Keadaan umum pasien dalam keadaan lemah, vital sign menunjukkan tekanan darah masih normal, respirasi normal dan suhu normal. D Asu6!n 0!t Gi$i . Hasil 1eall 8 jam
+ 1umah sakit
. #iet 1S
+ diet makan lunak Ene"i 7Kk!(8 3=G,8 88=,F G8
@umlah Kebutuhan kebutuhan
P"#tein 7"8 8,= =8, 6>
Lem!k 7"8 6,F 85 >G,=
K. 7"8 3=,6 >,F6 5F
Kesim6u(!n ) 0erdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada awal kasus, diketahui bahwa asupan pasien dipenuhi dengan pemberian makanan melalui oral. -supan makan pasien protein dan lemak defisit, sedangkan energi dan karbohidrat termasuk normal BAGIAN DIAGNOSA GI0I •
N& 4 3.
+ kekurangan intake berat badan disebabkan karena pola makan
salah, peningkatan kebutuhan energi selain itu disebabkan dari gejala sesak nafas, dan nyeri yang ditandai dengan A%T >,6 (kurus) NA 4 =.
+ kekurangan intake protein disebabkan asupan makan yang
kurang ditandai dengan hasil reall 8 jam protein 8,= gr NA 4 =.
+ kekurangan intake lemak yang disebabkan asupan makan
yang kurang ditandai dengan hasil reall 8 jam lemak 6,F gr
N0 4 .6 + ketidaksesuaian dalam pemilihan makanan yang disebabkan karena kebiasaan kurang baik dalam pemilihan minuman ditandai dengan sering konsumsi makanan indomie dan minum soft drink setiap hari. BAGIAN 3 INTERVENSI GI0I A P(!inin . Terapi #iet a. 'rinsip diet
+ diet makanan lunak
b. 0entuk makanan
+ lunak
. &ara pemberian
+ oral
. Tujuan #iet Tujuan diet adalah meningkatkan status gizi pasien dan memberikan makanan dalam bentuk lunak yang mudah ditelan dan dierna sesuai kebutuhan gizi dan keadaan penyakit. 3. Syarat #iet
-
diet makanan lunak
-
energi, protein dan zat gizi lain ukup
-
makanan diberikan dalam bentuk inang atau lunak sesuai dengan keadaan penyakit dan kemampuan makan pasien.
-
%akanan diberikan dalam porsi sedang yaitu tiga kali makan lengkap dan dua kali selingan
-
%akanan mudah erna, rendah serat, dan tidak mengandung bumbu yang tajam
8. 'erhitungan Kebutuhan ;nergi dan Iat *izi 1,6
$
A%T
-
00A
¿ ¿ ¿2 + ¿ BB 43 = ¿ 2 ( TB ) + (T0$55) $ (T0$55) 5 + (>5$55) $ (>5$55) 5
+ >5 4 > + =8
43 + 54
BBA + BBS
$
00'
+
$
0;;
+ >>= J (G,> : 83) J (,6 : >5) J (8,6 : 5)
T;;
+ >>= J 8,F J 6 J G8 +883,F Kkal + 0;; J !- J !S + 883,F J ,5 J ,5 +88=,F Kkal
-
2
15 x 1445,8
-
'rotein
+
4 25 x 1445,8
-
?emak
+
9 60 x 1445,8
-
KH
+
4
D
2
D 8F,=
=54,2 gr =
40 gr
=216,87 gr
=. 1enana %onitoring #an ;valuasi In%ik!t#" Status gizi
Y!n %i uku" 00
Klinik
Tensi, suhu, 11
-supan zat gizi
;, ', ? KH
6enuku"!n -wal dan akhir Setiap ada pemeriksaan Setiap hari
E9!(u!si : t!"et %enapai normal 0atas normal Kebutuhan normal
>. 1enana Konsultasi *izi a) Sasaran
+ pasien dan keluarga
b) Tempat
+ ruang rawat inap pasien
) %edia
+ leaflet, daftar bahan makanan penukar
d) 2aktu
+ sebelum pasien pulang (akhir kasus)
e) Tujuan
+
•
%emberikan informasi mengenai syarat dan prinsip diet sesuai kebutuhan pasien
•
%emberikan informasi mengenai bahan makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi.
•
%enapai perubahan perilaku sehat dalam pemilihan makanan sesuai diet yang dianjurkan.
f) Konseling *izi+ •
%enginformasikan status gizi dan asupan zat gizi pasien (;, ', ? , KH)
•
%enjelaskan tujuan dan prinsip diet pasien
•
%enyampaikan informasi mengenai makanan yang dianjurkan dan makanan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi serta ara pengolahan makanan yang tepat
•
%emotivasi pasien untuk meningkatkan asupan makan.
B Im6(ement!si Inte"9ensi Gi$i . Kajian terapi diet rumah sakit @enis diet 7 bentuk makanan 7 ara pemberian + diet makanan lunak 7 bubur 7 oral Ene"i 7Kk!(8 3=G,F 88=,F G8
@umlah Kebutuhan kebutuhan
P"#tein 7"8 =G,F =8, 5
Lem!k 7"8 3>, 85 G5
K. 7"8 3,3 >,F6 5
Kesim6u(!n ) 0erdasarkan perhitungan dapat
disimpulkan bahwa diet yang
diberikan di rumah sakit sudah baik yang ditandai dengan hasil perhitungan asupan energi (G8), protein (5), lemak (G5) dan karbohidrat (5) normal. Rek#men%!si Diet ;
BAGIAN < MONITORING DAN EVALUASI A Ant"#6#met"i T!n!( !ebruari 56 3 !ebruari 56
BB 83 83
St!tus Gi$i Kurang Kurang
%onitoring dan evaluasi data antropometri bertujuan untuk menilai dan memantau status gizi pasien. 0erdasarkan hasil pengukuran antropometri status gizi pasien pada saat awal kasus dan akhir kasus berdasarkan berat badan kurang. B *isik %!n K(inis Peme"iks!!n Keadaan umum
*e&"u!"i -12 Sesak nafas, nyeri ulu
3 *e&"u!"i -12 Sesak nafas, nyeri ulu
Tekanan darah Suhu 1espirasi
hati, lemah &% sadar 57G5 365& 5:7menit
hati, lemah &% sadar $ $ $
Kesim6u(!n ) /ntuk keadaan umum, pasien masih merasakan sesak nafas, nyeri pada ulu hati, lemak dan &% sadar. 'emeriksaan fisik dan klinis pasien hanya dapat di lihat untuk hari pertama sedangkan untuk hari ke dua belum ada pemeriksaan klinis. /ntuk pemeriksaan hari pertama tekanan darah normal dan suhu normal.
5 Asu6!n M!k!n
T!n!(
Ene"i 7Kk!(8
P"#tein 7"8
Lem!k 7"8
K. 7"8
!ebruari 56
3=G,F
=G,F
3>,
3,3
3 !ebruari 56
36,>
=6,8
88,
5,3
T#t!( Asu6!n
=>2?<
11@
>-?3
<@?=
R!t! "!t!
13<3?2
@>?=
<-?1@
1?>
Ke&utuh!n
1<<@?>
@
<-
1=?>2
C
1->
1--
C>
n#"m!(
n#"m!(
n#"m!(
n#"m!(
Asu6!n h!"i k!te#"i
BAB V PEMBA.ASAN