Karakter Sopan Santun DESKRIPTOR DAN INDIKATOR KARAKTER SOPAN SANTUN KARAKTER Sopan Santun
DESKRIPTOR
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya berupaya menonjolkan menonjolkan pribadi yang baik dan menghormati oranng lain
INDIKATOR
. Menghormati orang yang lebih tua. . Menerima sesuatu selalu dengan tangan kanan. . Tidak berkata-kata kotor dan kasar. . Tidak sombong . Berpakaian sopan . Tidak meludah di sembarang tempat. . Menghargai usaha orang lain . Menghargai pendapat orang lain . Memberi salam setiap berjumpa dengan guru 10.Tidak menyela pembicaraan
SERVASI KARAKTER SOPAN SANTUN STANDAR KOMPETENSI : Memahami sifat – sifat sifat larutan asam – basa, basa, metode pengukuran dan terapannya. KOMPETENS I DASAR : Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisi hidrolisiss dalam air dan pH larutan garam tersebut INDIKATOR : 1. Menentuka Menentukan n ciri – ciri ciri beberapa jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air. 2. Menentukan sifat garam yang terhidrol terhidrolisis isis dari persamaan reaksi ionisasi. TEKNIK EVALUASI : Observasi Observasi adalah tekhnik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala-gejala yang diselidiki.
Lembar Observasi Penilaian Nama Kelas
1.
: :
Berikan tanda cek (√) untuk nilai-nilai karakter sesuai kegiatan anak! No
Indikator
Nilai-nilai Karakter Karakter BM
1
Selalu menghormati orang yang lebih tua
2
Bertutur dengan sopan
3 4
1) 2) 3) 4)
MM
M
K
idak sombo ng idak membuamg ludah disemanbarang empat.
5
Berpakaian sopan
6
Menerima selalu dengan tangan kanan
7 8
enghargai usaha orang lain Tidak menyela pendapat orang lain.
9
Memberi salam setiap berjumpa guru
10
Menghargai pendapat orang lain
Keterangan ; Belum Muncul (BM)
Mulai Muncul (MM) Sering Muncul (SM) Konsisten (K)
: : : :
Anak belum menunjukkan perilaku yang diharapkan Anak mulai menunjukkan perilaku yang yang diharapkan dengan bantuan orang lain Anak menunjukkan perilaku yang diharapkan namun terkadang masih perlu dibantu diingatkan Sudah menjadi kebiasaan anak secara otomotis dan perlu diingatkan
Lembar Observasi Penilaian Nama Kelas
1.
: :
Berikan tanda cek (√) untuk nilai-nilai karakter sesuai kegiatan anak! No
Indikator
Nilai-nilai Karakter Karakter BM
1
Selalu menghormati orang yang lebih tua
2
Bertutur dengan sopan
3 4
1) 2) 3) 4)
MM
M
K
idak sombo ng idak membuamg ludah disemanbarang empat.
5
Berpakaian sopan
6
Menerima selalu dengan tangan kanan
7 8
enghargai usaha orang lain Tidak menyela pendapat orang lain.
9
Memberi salam setiap berjumpa guru
10
Menghargai pendapat orang lain
Keterangan ; Belum Muncul (BM)
Mulai Muncul (MM) Sering Muncul (SM) Konsisten (K)
: : : :
Anak belum menunjukkan perilaku yang diharapkan Anak mulai menunjukkan perilaku yang yang diharapkan dengan bantuan orang lain Anak menunjukkan perilaku yang diharapkan namun terkadang masih perlu dibantu diingatkan Sudah menjadi kebiasaan anak secara otomotis dan perlu diingatkan
SUMBER PUSTAKA
Ardiyanti, Desi. 2011. Peningka 2011. Peningkatan tan percaya diri siswa dalam belajar melalui layanan konseling kelompok di madrasah aliyah negeri 2 metro tahun pelajaran 2011/2012 Halomoan. M. 2011. Mengemba 2011. Mengembangkan ngkan dan dan Mengintegrasikn Mengintegrasikn Nilai-nilai endidikan endidikan Karakter ke dalam Dokumen Dokumen 1 dan 2 KTPS KTPS .. CV.Rahmat: Medan Sumiati. 2007. Metode 2007. Metode Pembelajaran Pembelajaran.. CV. Wacana Prima: Bandung
Sikap Santun Sikap santun adalah sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa ataupun cara berperilaku terhadap orang lain. Sikap santun di dalam prses pembelajaran dapat ditunjukan dengan sikap bicara yang sopan, bersikap hormat dan santun terhadap guru maupun teman. Indicator sikap santun adalah sebagai berikut:
Menghormati orang yang lebih tua.
Tidak berkata-kata kotor , kasar , dan takabur .
Tidak meludah di sembarang tempat.
Tidak menyela pembicaraan pada waktu yang tidak tepat
Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain
Bersikap 3S (salam, senyum, sapa)
Meminta ijin ketika akan memasuki ruangan orang lain atau menggunakan barang milik orang lain
Memperlakukan orang lain sebagaimana diri se ndiri ingin diperlakukan Rubrik penilaian sikap santun dapat disusun sebagai berikut: kriteria skor Indikator Sangat Baik (SB) 4 Selalu santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada guru dan teman Baik (B) 3 Sering santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada guru dan teman Cukup (C) 2 Kadang-kadang santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada guru dan teman Kurang (K) 1 Tidak pernah santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada guru dan teman
Santun atau sopan adalah sikap baik dalam pergaulan baik dalam berbahasa maupun bertingkah laku. Norma kesantunan bersifat relatif , artinya yang dianggap baik/santun pada tempat dan waktu tertentu bisa berbeda pada tempat dan waktu yang lain.
· ·
Menghormati orang yang lebih tua. Tidak berkata-kata kotor , kasar , dan takabur .
·
Tidak meludah di sembarang tempat.
·
Tidak menyela pembicaraan pada waktu yang tidak tepat
·
Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain
·
Bersikap 3S (salam, senyum, sapa)
· Meminta ijin ketika akan memasuki ruangan orang lain atau menggunakan barang milik orang lain · Memperlakukan orang lain sebagaimana diri sendiri ingin diperlakukan
Santun atau sopan adalah sikap baik dalam pergaulan baik dalam berbahasa maupun bertingkah laku. Norma kesantunan bersifat relatif, artinya yang dianggap baik/santun pada tempat dan waktu tertentu bisa berbeda pada tempat dan waktu yang lain.
Menghormati orang yang lebih tua. Tidak berkata-kata kotor , kasar , dan takabur . Tidak meludah di sembarang tempat. Tidak menyela pembicaraan pada waktu yang tidak tepat Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain Bersikap 3S (salam, senyum, sapa) Meminta ijin ketika akan memasuki ruangan orang lain atau menggunakan barang milik orang lain Memperlakukan orang lain sebagaimana diri sendiri ingin diperlakukan
·
Santun atau Sopan
Menghormati orang yang lebih tua.
· Tidak berkata-kata kotor , kasar , dan tidak menyakitkan.
· Tidak meludah di sembarang tempat. adalah sikap baik dalam pergaulan baik dalam · Tidak menyela pembicaraan orang lain pada berbicara maupun waktu yang tidak tepat bertingkah laku. Norma · Mengucapkan terima kasih kepada orang kesantunan yang membantunya bersifat relatif , artinya yang dianggap baik/santun pada tempat · Bersikap 3S (salam, senyum, sapa) dan waktu tertentu bisa · Meminta ijin ketika akan memasuki ruangan berbeda pada tempat orang lain atau menggunakan barang milik orang dan waktu yang lain. lain · Memperlakukan orang lain sebagaimana memperlakukan dirinya sendiri.
Perumusan Indikator dan Contoh Indikator ( KURIKULUM 2013)
Acuan penilaian adalah indikator, karena indikator merupakan ta nda tercapainya suatu kompetensi. Indikator harus terukur. Dalam konteks penilaian sikap, indikator merupakan tanda-tanda yang dimunculkan oleh peserta didik yang dapat diamati atau diobservasi oleh guru sebagai representasi dari sikap yang dinilai. Berikut ini dideskripsikan beberapa contoh indikator dari sikap-sikap yang tersurat dalam KI-1 dan KI-2 jenjang SMP/MTs. Tabel 3. Contoh Indikator Sikap pada KI-1 dan KI-2 Butir Nilai Sikap dan Pengertian Sikap Spiritual
Contoh Indikator · Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan setiap perbuatan.
Beriman kepada Tuhan · Menerima semua pemberian dan keputusan Tuhan Yang Maha Esa dengan ikhlas. Yang Maha Esa · Berusaha semaksimal mungkin untuk meraih hasil atau prestasi yang diharapkan (ikhtiar).
Butir Nilai Sikap dan Pengertian
Contoh Indikator · Berserah diri (tawakal) kepada Tuhan Yang Maha Esa setelah selesai melakukan usaha maksimal (ikhtiar). · Menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya. · Memberi salam pada saat awal dan akhir pembelajaran.
· Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah Bertakwa kepada Tuhan tempat tinggal, sekolah, dan masyarakat. Yang Maha Esa · Memelihara hubungan baik dengan sesama makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa · Menghormati orang lain dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya. Bersyukur kepada · Mengucapkan kalimat pujian kepada Tuhan Tuhan Yang Maha Esa Yang Maha Esa atas nikmat dan karunia-Nya.
Butir Nilai Sikap dan Pengertian
Contoh Indikator
· Memanfaatkan kesempatan belajar dengan sebaik-baiknya untuk meraih kesuksesan dalam pendidikan. · Mensyukuri kekayaan alam Indonesia dengan memanfaatkannya semaksimal mungkin. Sikap Sosial
·
Tidak menyontek dalam ujian/ulangan.
· Tidak mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya. ·
Mengungkapkan perasaan apa adanya
1. Jujur · Menyerahkan barang yang ditemukan kepada yang berhak
adalah perilaku dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan · Membuat laporan berdasarkan data atau pekerjaan. informasi apa adanya ·
Mengakui setiap kesalahan yang diperbuat
·
Mengakui kekurangan yang dimiliki
· Menyampaikan informasi sesuai dengan fakta yang ada. · Datang ke sekolah dan pulang dari sekolah tepat waktu
2. Disiplin
·
Patuh pada tata tertib atau aturan sekolah
·
Mengerjakan setiap tugas yang diberikan
adalah tindakan yang · Mengumpulkan tugas tepat waktu menunjukkan perilaku · Mengikuti kaidah berbahasa yang baik dan tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan benar peraturan. · Memakai seragam sesuai dengan ketentuan yang berlaku · Membawa perlengkapan belajar sesuai dengan mata pelajaran 3. Tanggung Jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajiban
· Melaksanakan setiap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. ·
Melaksanakan tugas individu dengan baik
yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara, dan Tuhan Yang Maha Esa
· Menerima resiko dari setiap tindakan yang dilakukan · Tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat ·
Mengembalikan barang yang dipinjam
·
Membayar semua barang yang dibeli
· Mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan
4. Peduli
·
Menepati janji
·
Membantu orang yang membutuhkan
· Tidak melakukan aktivitas yang mengganggu adalah sikap dan dan merugikan orang lain tindakan yang selalu berupaya mencegah dan · Melakukan aktivitas sosial untuk membantu memperbaiki orang-orang yang membutuhkan penyimpangan dan kerusakan (manusia, · Memelihara lingkungan sekolah alam, dan tatanan) di sekitar dirinya · Membuang sampah pada tempatnya
·
Mematikan kran air yang mengucurkan air
·
Mematikan lampu yang tidak digunakan
· Tidak merusak tanaman di lingkungan sekolah · Tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat 5. Toleransi adalah sikap dan tindakan yang menghargai keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan
· Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapatnya ·
Dapat menerima kekurangan orang lain
·
Dapat memaafkan kesalahan orang lain
· Mampu dan mau bekerja sama dengan siapa pun yang memiliki keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan · Tidak memaksakan pendapat atau keyakinan pada orang lain
· Menerima perbedaan dengan orang lain dalam hal sikap, perilaku, tradisi, suku, bahasa, dan agama. · Terlibat aktif dalam bekerja bakti membersihkan kelas atau sekolah
6. Gotong Royong
· Bersedia melakukan tugas sesuai kesepakatan bersama
· Bersedia membantu orang lain tanpa adalah bekerja bersama- mengharap imbalan sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan · Aktif dalam kerja kelompok bersama dengan saling · Memusatkan perhatian pada tujuan berbagi tugas dan tolong-menolong secara kelompok ikhlas. · Tidak mendahulukan kepentingan pribadi · Mencari jalan untuk mengatasi perbedaan pendapat/pikiran antara diri sendiri dengan orang lain 7. Santun atau Sopan ·
Menghormati orang yang lebih tua.
adalah sikap baik dalam · Tidak berkata-kata kotor , kasar , dan tidak pergaulan baik dalam menyakitkan. berbicara maupun bertingkah laku. Norma · Tidak meludah di sembarang tempat. kesantunan · Tidak menyela pembicaraan orang lain pada bersifat relatif , artinya waktu yang tidak tepat yang dianggap baik/santun pada tempat · Mengucapkan terima kasih kepada orang dan waktu tertentu bisa yang membantunya berbeda pada tempat dan waktu yang lain. · Bersikap 3S (salam, senyum, sapa) · Meminta ijin ketika akan memasuki ruangan orang lain atau menggunakan barang milik orang lain · Memperlakukan orang lain sebagaimana memperlakukan dirinya sendiri. 8. Percaya Diri
· Berpendapat atau melakukan tindakan tanpa ragu-ragu.
adalah kondisi mental · atau psikologis seseorang yang · memberi keyakinan kuat
Mampu membuat keputusan dengan cepat Berani presentasi di depan kelas
untuk berbuat atau bertindak
· Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan di hadapan guru dan teman-temannya
Indikator sikap spiritual dan sosial yang diambil dari KD-KD pada KI-1 dan KI-2 dapat dicontohkan sebagai berikut: Tabel 4. Contoh Indikator Sikap Spiritual dan Sosial dari KD-KD pada KI-1 dan KI-2 Butir Nilai Sikap Spiritual dan Sosial
Contoh Indikator
Sikap Spiritual
·
Menerima pemberian Tuhan
· Memanfaatkan pemberian Tuhan secara benar Menghargai karunia Tuhan YME
Tawakal
· Bersyukur kepada Tuhan atas karunia-Nya sebagai bangsa Indonesia · Menyerahkan segala keputusan kepada Tuhan setelah berusaha secara maksimal.
· Menerimahasil apa pun sesuai dengan kehendak Tuhan. · Menggantungkan segala sesuatu kepada Tuhan. Sikap Sosial
·
Suka bertanya
·
Suka mengamati sesuatu
·
Tidak puas pada jawaban yang ada
·
Menyusun gagasan baru
·
Menciptakan karya baru
·
Mampu memecahkan masalah
·
Menyukai kebersamaan.
Rasa ingin tahu
Kreatif
Persatuan dan kesatuan
· Bergaul tanpa membeda-bedakan kepentingan, agama, atau yang lainnya. ·
Demokratis
Tidak suka bertengkar.
· Melibatkan warga sekolah dalam setiap pengambilan keputusan.
· Menciptakan suasana sekolah yang menerima perbedaan. · Mengambil keputusan secara bersamasama
Rendah hati
·
Tidak sombong.
·
Tidak suka pamer.
·
Menghargai kelebihan orang lain.
Setiap mata pelajaran dapat mengembangkan indikator sikap sesuai dengan karakter mata pelajaran masing-masing. 4.
Teknik dan Bentuk Instrumen
1. Teknik Observasi Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan instrumen yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. Observasi langsung dilaksanakan oleh guru secara langsung tanpa perantaraan orang lain. Sedangkan observasi tidak langsung dengan bantuan orang lain, seperti guru lain, orang tua/wali, peserta didik, dan karyawan sekolah.
Bentuk instrumen yang digunakan untuk observasi adalah lembar observasi yang berupa skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik. Skala penilaian menentukan posisi sikap atau perilaku peserta didik dalam suatu rentangan sikap. Pedoman observasi secara umum memuat pernyataan sikap atau perilaku yang diamati dan hasil pengamatan sikap atau perilaku sesuai kenyataan. Pernyataan memuat sikap atau perilaku yang positif atau negatif sesuai dengan indikator penjabaran sikap dalam kompetensi inti dan kompetensi dasar. Rentang skala hasil pengamatan antara lain berupa:
selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah sangat baik, baik, cukup baik, dan kurang baik
(lihat lembar contoh instrumen). Pedoman observasi dilengkapi juga dengan rubrik dan petunjuk penskoran. Rubrik memuat petunjuk/uraian dalam penilaian skala atau daftar cek. Sedangkan petunjuk penskoran memuat cara memberikan skor dan mengolah skor menjadi nilai akhir. Agar observasi lebih efektif dan terarah hendaknya:
dilakukan dengan tujuan yang jelas dan direncanakan sebelumnya. Perencanaan mencakup indikator atau aspek yang akan diamati dari suatu proses; menggunakan pedoman observasi berupa daftar cek atau skala penilaian; penilaian perkembangan sikap didasarkan pada kecenderungan sikap peserta didik pada kurun waktu tertentu, misalnya dua minggu terakhir; dan segera membuat kesimpulan setelah observasi selesai dilaksanakan.
1. Penilaian Diri
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri menggunakan daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik. Skala penilaian dapat disusun dalam bentuk skala Likert atau skala semantic differential . Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena. Sedangkan skala semantic differential adalah skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda maupun checklist , tetapi tersusun dalam satu garis kontinum di mana jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan ga ris, dan jawaban yang sangat negatif terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantic differential adalah data interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang. Kriteria penyusunan lembar penilaian diri adalah sebagai berikut:
Berupa pertanyaan tentang pendapat, tanggapan dan sikap, misalnya sikap responden terhadap sesuatu hal. Menggunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh responden. Pertanyaan diusahakan yang jelas dan khusus. Harus dihindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu pengertian. Harus dihindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti. Harus membuat pertanyaan yang berlaku bagi semua responden.
1. Penilaian Antarpeserta Didik
Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan untuk penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek dan skala penilaian (rating scale) dengan teknik sosiometri berbasis kelas. Guru dapat menggunakan salah satu dari keduanya atau menggunakan dua-duanya. 1. Jurnal Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Kelebihan yang ada pada jurnal adalah peristiwa/kejadian dicatat dengan segera. Dengan demikian, jurnal bersifat asli dan objektif dan dapat digunakan untuk memahami peserta didik dengan lebih tepat. Sementara itu, kelemahan yang ada pada jurnal adalah reliabilitas yang dimiliki rendah, menuntut waktu yang banyak, perlu kesabaran dalam menanti munculnya peristiwa sehingga dapat mengganggu perhatian dan tugas guru, dan apabila pencatatan tidak dilakukan dengan segera, maka objektivitasnya berkurang. Terkait dengan pencatatan jurnal, guru perlu mengenal dan memperhatikan perilaku peserta didik baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Aspek-aspek pengamatan ditentukan terlebih dahulu oleh guru sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diajarkan. Aspek-aspek pengamatan yang sudah ditentukan tersebut kemudian dikomunikasikan terlebih dahulu dengan peserta didik di awal semester. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat jurnal adalah:
Catatan atas pengamatan guru harus objektif.
5.
Pengamatan dilaksanakan secara selektif, artinya yang dicatat hanyalah kejadian/peristiwa yang berkaitan dengan perkembangan sikap. Pencatatan segera dilakukan (jangan ditunda-tunda).
Contoh Instrumen
1. Observasi
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL (LEMBAR OBSERVASI)
1. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar Observasi . 2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai. 1. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap setiap peserta didik Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan ketentuan sebagai berikut: 4 = apabilaSELALUmelakukanperilaku yang diamati 3 = apabilaSERINGmelakukanperilaku yang diamati 2 =apabilaKADANG-KADANGmelakukanperilaku yang diamati 1= apabilaTIDAKPERNAHmelakukanperilaku yang diamati 1. Lembar Observasi LEMBAR OBSERVASI
Kelas
:…
Semester
:…
TahunPelajaran
:…
PeriodePengamatan
:Tanggal … s.d. …
Butir Nilai
:Menghargaikeberagamanprodukpengolahan di
daerahsetempatsebagaianugerahTuhan. Indikator Sikap
: CONTOH
1. Bersemangatmempelajarikeberagamanprodukolahanminumansegar di daerahsetempat. 2. Serius mempelajari keberagamanprodukolahanminumansegar di daerahsetempat.
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Skor Indikator Sikap Spiritual (1 – JumlahPerolehanSkor NamaPeserta 4) Didik Akhir Skor Indikator Indikator 1 2
Tuntas/ Tidak Tuntas
13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. Guru Mata Pelajaran, _____________________________ NIP.
1. Penilaian Diri
INSTRUMENPENILAIANSIKAP SPIRITUAL (LEMBAR PENILAIAN DIRI)
1. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar Penilaian Diri . 2. Instrumen ini diisi oleh PESERTA DIDIK untuk menilai dirinya sendiri. 1. Petunjuk Pengisian
1. Berdasarkan perilaku kalian selama dua minggu terakhir, nilailah sikap diri kalian sendiri dengan memberi tanda centang (√) pada kolom skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Penilaian Diri dengan ketentuan sebagai berikut: 4 = apabilaSELALUmelakukanperilaku yang dinyatakan 3 = apabilaSERINGmelakukanperilaku yang dinyatakan 2 = apabilaKADANG-KADANGmelakukanperilakudinyatakan 1= apabilaTIDAKPERNAHmelakukanperilaku yang dinyatakan 2. Kolom SKOR AKHIR dan KETUNTASAN diisi oleh guru. 1. Lembar Penilaian Diri LEMBAR PENILAIAN DIRI Nama Peserta didik NomorUrut/Kelas
:… :…
Semester
:…
TahunPelajaran
:…
Hari/TanggalPengisian
:…
Butir Nilai
:Menghargaikeberagamanprodukpengolahan di
daerahsetempatsebagaianugerahTuhan. Indikator Sikap
: CONTOH
1. Bersemangat mempelajari keberagamanprodukolahanminumansegar di daerahsetempat. 2. Serius mempelajari keberagamanprodukolahanminumansegar di daerahsetempat
No.
Pernyataan
Skor Perolehan Skor Tuntas/Tidak Skor AkhirTuntas 1234
1. Saya bersemangat mempelajari 1.keberagamanprodukolahanminumansegar di daerahsetempat. Saya serius mempelajari 2. keberagamanprodukolahanminumansegar di daerahsetempat. Jumlah
1. Penilaian Antarteman
INSTRUMENPENILAIANSIKAP SOSIAL (LEMBAR PENILAIAN ANTARPESERTA DIDIK)
1. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikapsosial iniberupa Lembar Penilaian Antarpeserta Didik . 2. Instrumen ini diisi oleh PESERTA DIDIK untuk menilai PESERTA DIDIK LAIN/TEMANNYA. 1. Petunjuk Pengisian
1. Berdasarkan perilaku teman kalian selama dua minggu terakhir, nilailah sikap temanmu dengan memberi tanda centang (√) pada kolom skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Penilaian Antarpeserta Didik dengan ketentuan sebagai berikut: 4 = apabilaSELALUmelakukanperilaku yang dinyatakan 3 = apabilaSERINGmelakukanperilaku yang dinyatakan 2 = apabilaKADANG-KADANGmelakukanperilaku dinyatakan 1= apabilaTIDAKPERNAHmelakukanperilaku yang dinyatakan 2. Kolom SKOR AKHIR dan KETUNTASAN diisi oleh guru.
1. Lembar Penilaian Antarpeserta Didik
LEMBAR PENILAIAN ANTAR PESERTA DIDIK Nama Peserta didik yang dinilai : … Nomor Urut/Kelas
:…
:…
Semester
:…
TahunPelajaran
:…
Hari/Tanggal Pengisian
Butir Nilai :Menunjukkan rasa ingin tahudan sikap santun dalam menggali informasi tentang keberagaman produk pengolahan daerah setempat sebagai wujud cinta tanah air dan bangga pada produk Indonesia Indikator Sikap
: CONTOH
1. Menggunakan bahasa yang baik saat berkomunikasi secara lisan dengan teman. 2. Tidak menyela pembicaraan pada saat berkomunikasi secara lisan dengan teman.
Skor Sikap
Pernyataan
1. Temanku menggunakan bahasa Santun yang baik saat berkomunikasi secara lisan dengan teman.
Tuntas/
PerolehSkor Akhir Tidak an Skor 1 2 3 4 Tuntas
2. Temanku tidak menyela pembicaraan pada saat berkomunikasi secara lisan dengan teman. Jumlah
1. Jurnal
Model 1
Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru): 1. Tulislah identitas peserta didik yang diamati! 2. Tulislah tanggal pengamatan! 3. Tulislah aspek sikap yang diamati oleh guru!
4. Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh peserta didik baik yang merupakan kekuatan peserta didik maupun kelemahan peserta didik sesuai dengan pengamatan guru terkait dengan kompetensi inti! 5. Tulislah dengan segera kejadian yang diamati! 6. Tulislah setiap kejadian peranak pada kartu yang berbeda! 7. Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing peserta didik! 8. Jurnal Nama Peserta Didik
: ………………………….
Nomor peserta Didik
: ………………………….
Tanggal
: ………………………….
Aspek yang diamati Kejadian
: …………………………. : ………………………….
Guru:
………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………….
Format: Model 2
Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru): 1. 2. 3. 4.
Tulislah identitas peserta didik yang diamati! Tulislah tanggal pengamatan! Tulislah aspek sikap yang diamati oleh guru. Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh peserta didik baik yang merupakan kekuatan peserta didik maupun kelemahan peserta didik sesuai dengan pengamatan guru terkait dengan kompetensi inti! 5. Tulislah dengan segera kejadian yang diamati! 6. Tulislah setiap kejadian peranak pada kartu yang berbeda! 7. Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing peserta didik! 8. A. SKALA LIKERT: digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Contoh :. 9. Preferensi 1.Sangat Setuju 2.Setuju 3.Ragu-ragu 4.Tidak Setuju 5.Sangat Tdk Setuju 10. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. 11. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan, baik bersifat favorable (positif) bersifat bersifat unfavorable (negatif).
12. Jawaban setiap item instrumen yang mengunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative. Sistem penilaian dalam skala Likert adalah sebagai berikut: Item Favorable: sangat setuju/baik (5), setuju/baik (4), ragu-ragu (3), tidak setuju/baik (2), sangat tidak setuju/baik (1) Item Unfavorable: sangat setuju/ baik (1), setuju/ baik (2), ragu-ragu (3), tidak setuju/ baik (4), sangat tidak setuju/ baik (5). 13. Contoh : No.
Pernyataan
Jawaban
SS
1
Kita harus menjaga kebersihan
2
Kita harus mematuhi peraturan
3
…………………………………………………
S
RR
TS
STS
X X
14. SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju 15. S = Setuju 1STS = Sangat Tidak Setuju 16. RR = Ragu-Ragu 17. 18. B. SKALA GUTTMAN: Skala pengukuran dengan tipe ini, akan di dapat jawaban yang tegas, yaitu ya atau tidak, benar atau salah, pernah 19. 20. atau tidak, positf atau negatif, dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif). Jadi kalau pada skala Likert terdapat interval 1,2,3,4,5 interval, dari kata “sangat setuju” sampai “sangat tida k setuju”, maka dalam skala Gutmann hanya ada dua interval yaitu “setuju atau tidak setuju”. Penelitian menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang di tanyakan. 21. Contoh : 22. Apakah anda setuju dengan kenaikan harga BBM ? 23. a. Setuju b. tidak setuju 24. C. SKALA THURSTONE: Skala Thurstone adalah skala yang disusun dengan memilih butir yang berbentuk skala interval. Setiap butir memiliki kunci skor dan jika diurut, kunci skor menghasilkan nilai yang berjarak sama. Skala Thurstone dibuat dalam bentuk sejumlah (40-50) pernyataan yang relevan dengan variable yang hendak diukur
kemudian sejumlah ahli (20-40) orang menilai relevansi pernyataan itu dengan konten atau konstruk yang hendak diukur. Adapun contoh skala penilaian model Thurstone adalah seperti gambar di bawah ini. 25. 26. Nilai 1 pada skala di atas menyatakan sangat tidak relevan, sedangkan nilai 11 menyatakan sangat relevan. 27. Contoh : minat siswa terhadap pelajaran kimia, No.
Pernyataan
Jawaban
7
1
Saya senang belajar kimia
2
Pelajaran kimia bermanfaat
3
Saya berusaha hadir tiap pelajaran kimia
4
Saya berusahan memiliki buku pelajaran kimia
6
5
4
3
2
1
28. Contoh lain : Angket yang disajikan menggunakan skala thurstone 29. Petunjuk : Pilihlah 5(lima) buah pernyataan yang paling sesuai dengan sikap anda terhadap pelajaran matematika, dengan cara membubuhkan tanda cek (v) di depan nomor pernyataan di dalam tanda kurung. 30. ( ) 1. Saya senang belajar matematika 31. ( ) 2. Matematika adalah segalanya buat saya 32. ( ) 3. Jika ada pelajaran kosong, saya lebih suka belajar matematika 33. ( ) 4. Belajar matematika menumbuhkan sikap kritis dan kreatif 34. ( ) 5. Saya merasa pasrah terhadap ketidak-berhasilan saya dalam matematika 35. ( ) 6. Penguasaan matematika akan sangat membantu dalam mempelajari bidang studi lain 36. ( ) 7. Saya selalu ingin meningkatkan pengetahuan & kemampuan saya dalam matematika 37. ( ) 8. Pelajaran matematika sangat menjemukan 38. ( ) 9. Saya merasa terasing jika ada teman membicarakan matematika
39. D. SEMANTIK DIFERENSIAL: Skala diferensial yaitu skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum di mana jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negative terletak dibagian kiri garis, atau sebaliknya. 40. Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantic differential adalah data interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang. 41. Contoh : Penggunaan skala Semantik Diferensial mengenai gaya kepemimpinan kepala sekolah. Demokrasi
7
6
5
4
3
2
1
Otoriter
Bertanggung Jawab
7
6
5
4
3
2
1
Tidak Bertanggung Jawab
Memberi Kepercayaan
7
6
5
4
3
2
1
Mendominasi
Menghargai Bawahan
7
6
5
4
3
2
1
Tidak Menghargai Bawahan
Keputusan Diambil Bersama
7
6
5
4
3
2
1
Keputusan Diambil Sendiri
42. Contoh lain : Penilaian pelajaran kimia 43. Menyenangkan !……..!……..!……..!……..!……..!……..!……..!……..! Membosankan !……..!……..!……..!……..!……..!……..!……..!……..! Mudah 44. Sulit !……..!……..!……..!……..!……..!……..!……..!……..! Sia-Sia 45. Bermanfaat !……..!……..!……..!……..!……..!……..!……..!……..! Menjemukan 46. Menantang E. PENILAIAN (RATING SCALE): Data-data skala yang diperoleh melalui tiga macam skala yang dikemukakan di atas 47. adalah data kualitatif yang dikuantitatifkan. Berbeda dengan rating scale, data yang diperoleh adalah data kuantitatif (angka) yang kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Seperti halnya skala lainnya, dalam rating scale responden akan memilih salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan. 48. Rating scale lebih fleksibel, tidak saja untuk mengukur sikap tetapi dapat juga digunakan untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lingkungan, seperti skala untuk mengukur status sosial, ekonomi, pengetahuan, kemampuan, dan lain-lain. Dalam rating scale, yang paling penting adalah kemampuan menterjemahkan alternative jawaban yang dipilih responden.