KALSIUM (Ca)
Merupakan elektrolit dalam serum, berperan dalam keseimbangan elektrolit, pencegahan tetani, dan dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi gangguan hormon tiroid dan paratiroid. Nilai normal : 9-11 mg/dl (di serum) ; <150 mg/24 jam (di urin & diet rendah Ca) ; 200 - 300 mg/24 Dewasa am (di urin & diet tinggi Ca) Anak 9 -11,5 mg/dl Bayi 10 -12 mg/dl Bayi baru 7,4 -14 mg/dl. lahir
Penurunan kalsium dapat terjadi pada kondisi malabsorpsi saluran cerna, kekurangan asupan kalsium dan vitamin D, gagal ginjal kronis, infeksi yang luas, luka bakar, radang pankreas, diare, pecandu alkohol, kehamilan. Selain itu penurunan kalsium juga dapat dipicu oleh penggunaan obat pencahar, obat maag, i nsulin, dan Iain-Iain. Peningkatan kalsium terjadi karena adanya keganasan (kanker) pada tulang, paru, payudara, kandung kemih, dan ginjal. Selain itu, kelebihan vitamin D, adanya batu ginjal, olah raga berlebihan, dan Iain-Iain, juga dapat memacu peningkatan kadar kalsium dalam tubuh.
Pemeriksaan Calcium dan Pemeriksaan Kadar Chlorida
Tujuan
: Untuk mengetahui atau memantau fungsi ginjal dan untuk mendiagnosa
batu ginjal.
Metode :
a. Metode Sulkowitch b. Metode Fantus
Prinsip
:
Metode Sulkowitch Reagen Sulkowitch mengendapkan calcium dalam bentuk calcium oxalat tanpa calcium fosfat oleh ph reagen.
Metode Fantus menggunakan perak nitrat dengan ion kromat sebagai indikator. Ion chlorida berikatan dengan perak nitrat membentuk kompleks perak chlorida warna putih,
kelebihan nitrat dengan indikator kromat terbentuk ikatan perak kromat berwarna merah coklat.
Dasar teori
:
Kalsium adalah mineral yang amat penting bagi manusia, antara lain bagi metabolisme tubuh, penghubung antar syaraf, kerja jantung dan pergerakan otot. Setelah umur 20 tahun, tubh manusia akan mulai mengalami kekurangan kalsium sebanyak 1% pertahun. Gejala awal kekurangan kalsium adalah seperti lesu, banyak keringat, gelisah, sesak nafas, menurunnya daya tahan tubuh, sembelit, insomnia, dan kram. Kadar kalsium urin dapat mencerminkan asupan diet kalsium. Kadar kalsium serum dan efek keseluruhan penyakit. Hiperkalsiuria atau peningkatan kalsium dalam urin biasanya menyertai kadar pemeriksaan kalsium dalam serum. Pada pria dewasa kebutuhan kalsium sangat rendah, sekitar 300 – 400mg setiap hari. Sebaliknya pada wanita pascamenopause kalsium yang dibutuhkan tinggi, berkisara antara 1200 – 1500 mg setiap hari. Hal ini dapat disebabkan oleh menurunnya absorpsi kalsium secara bertahap akibat usia lanjut. Menurunnya absorpsi kalsium mengakibatkan kalsium dari aliran darah larut dalam urin
dan
dapat
mempengaruhi
berat
jenis
urin
. Penetapan kadar klorida dalam urin 24 jam secara tepat dapat dilakukan menurut fantus, pada cara ini dilakukan titrasi memakai perak nitrat dengan ion kromat sebagai indikatornya. Alat : Rak tabung
Bahan : Urin segar
Reagen : Reagen sulkowitch
Tabung reaksi
AgNO3
Pipet ukur
K2CrO4 20%
Beker glass Pipet tetes
Cara Kerja
:
1. Pemeriksaan Kalsium
Metode Sulkowitch
Tabung reaksi diisi 3 ml urin
Ditambah 3 ml reagen sulkowitch, dicampur diamkan selama 2 – 3 menit
Dibaca, bandingkan dengan blanko
2. Pemeriksaan Kadar Chlorida
Metode Fantus
Tabung reaksi diisi 10 tetes urin menggunakan pipet tetes 1 ml.
Tambahkan 1 – 2 tetes larutan K2CrO4 20% dengan pipet ukur 1 ml dicampur.
Ditambahkan tetes demi tetes dengan pipet ukur 1 ml, larutan AgNO3 sampai terbentuk warna merah coklat yang meratap.
Dihitung kadar chlorida jumlah tetes larutan perak nitrat yang dipakai sama dengan gram NaCl per liter urin.
Hasil Pengamatan :
1. Pemeriksaan Calcium 3 ml urin + 3 ml reagen sulkowitch dicampur, didiamkan 2 – 3 menit kekeruhan berat yang terjadi seketika ( +4 ). 2. Pemeriksaan Kadar Chlorida 10 tetes urin + 1 – 2 tetes K2CrO4 20% titrasi dengan AgNO3 warna merah coklat yang menetap. Pengamatan Kadar Cl =
jumlah tetes perak nitrat 58,5 ( BM NaCl )
=
7 58,5 = 119,65 mcq/L
Nilai normal : 90 – 150 mcq/L
Pembahasan : Pada pemeriksaan kalsium menandakan hasil positif yang ditandai dengan hasil kekeruhan berat yang terjadi seketika (+4) yang berarti sampel yang digunakan, brobandus kadar kalsium dalam darah tidak menurun, dan pada pemeriksaan kadar klorida pada probandus sebanyak 119,65 mcq/ L yang tidak melebihi nilai normalnya dan pada pemeriksaan menghasilkan warna merah coklat yang mengendap.
Kesimpulan
:
Dari praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kita dapat mengetahui cara pemeriksaan kalsium dan pemeriksaan kadar klorida, yang dimana pemeriksaan kalsium menghasilkan hasil (+4) dan pemeriksaan kadaar klorida memperoleh kadar klorida sebanyak 119,65 mcq/ L.
G. Pemeriksaan Bence Jones Adalah pemeriksaan urine untuk mendeteksi keberadaan protein patologis dengan cara mencampur urine dengan asam asetat dan dipanaskan. Dinyatakan positif apabila terjadi kekeruhan pada saat urine dingin. Biasanya dilakukan pada penderita Myeloma Multiple. Reaksi bence jones (+) dapatjuga terjadi pada tumor tulang dan leukemia. H. Pemeriksaan 5 Hidroxyindolo Acetic Acid ( 5-HIAA) 5 HIAA adalah zat yang banyak ditemukan pada penderita dengan sindrom carcinoid,dimana penghasilan serotonin berlebihan. 5 HIAA adalah derifat indol hasil metabolisme serotonin berlebihan. Tes dilakukan dengan menggunakan reagen Ehrlich, dan dinyatakan neormal apabila didalam tes terjadi warna biru yang jelas. I. Pemeriksaan Benzidin Pemeriksaan pada urinene maupun feases yang bertujuan mendeteksi keberadaan hemoglobin dan deerifatnya pada urine atau feases. Tes dilakukan dengan mencampur bahan pemeriksaan dengan larutan benzidin, dan dinyatakan hasil: a. Negative (-) apabila tidak ada perubahan warna ( tetap samar-samar kehijauan) b. Positif 1 (+) warna hijau c. Positif 2 (++) biru hijau d. Positif 3 (+++) biru e. Positif 4 (++++) biru tua Biasanya tes dilakukan pada penderita yang dicurigai adanya perdrahan pada saluran kencing maupun pencernaan J. Pemeriksaan Sulkowitch Pemeriksaan untuk mengetahui kadar kalsium dalam urine yang dikeluarkan oleh ginjal, dengan menggunakan reagen sulkowitch ( asam oxalate, aluminiium oxalate, asam asetat glacial, dan aquadest ). Bahan urine yang digunakan adalah urine 24 jam yang sebelumnya pasien di puaskan dari makanan / minuman yang mengandung kalsium. Interpretasi hasil : Negative (-) : tidak terjadi kekeruhan Positif 1(+) : adakekeruhan halus Positif 2 (++) : ada kekeruhan sedang Positif 3 (+++) : kekeruhan agak berat dalam waktu < 20 detik Positif 4 (++++) : terjadi kekeruhan berat dan seketika Nilai normal sampai dengan posiif 1 (+) Positif 3 (+++) sampai positif 4 (++++)berarti kaadar kalsium dalam urine tinggi dan merupakan akibat dari hiperkalsemia K. Galli Mainini Test Adalah test dengan cara menyuntikan urine wanita yang diduga hamil kedalam tubuh katak jantan. Apabila dalam urine katak jantan terdapat spermatozoa hasil sekresi maka tes dinyatakan (+) atau ada kehamilan L. Esbach Adalah pemeriksaan kuantitatif albumin dalam urine dengan cara mencampurkan larutan
asam pikrat 1% dalam air dan larutan asam sitrat 2% dalam air dengan urine. Hasil positif dilihat dengan adanya kekeruhan dan tinggkat kekeruhan sesuai dengan kuantitatif protein. M. Pemeriksaan Reduksi Pemeriksaan untuk mendeteksi adanya glukosa dalam urine dengan menggunakan reagen (missal : benedict, fehling, nylander) Dinyatakan negative (-) apabilka tidak ada perubahan warna, tetap biru sedikit kehijauan (tidak ada glukosa) Positif 1 (+) : warna hijau kekuningan dan keruh (terdapat 0,5-1% glukosa) Positif 2 (++) : warna kuning keruh (terdapat 1-1,5% glukosa) Posistif 3 (+++) : warna jinga, seperti lumpur keruh (2-3,5% glukosa) Positif 4 (++++) : merah keruh (> 3,5% glukosa) Normal : urine reduksi negative Reduksi + dalam urine memnunjukan adanya hiperglikemia di atas 170 mg%, karena nilai ambang batas ginjal untuk absorbs glukosa adalah 170 mg%. reduksi + disertai hiperglikemia menandakan adanya penyakit diabetes mellitus.